Post on 22-Jan-2018
Mampu menjelaskan arti penting perkembangan
industri perhotelan di Indonesia;
Mampu menjelaskan pengertian hotel sesuai
dengan peraturan yang ada;
Mampu membedakan klasifikasi hotel sesuai
dengan kriteria yang ditentukan.
Industri perhotelan bertaraf internasional di Indonesia dapat
dikatakan dimulai sejak dioperasikannya Hotel Indonesia pada 5
Agustus 1962. setelah pengoperasian Hotel Indonesia,
dioperasikan pula beberapa hotel yang bertaraf internasional di
Yogyakarta, Pelabuhan Ratu dan Bali. Kini, dengan berlalunya
waktu, industri perhotelan di Indonesia telah mengalami
perkembangan yang pesat. Konsekuensinya, Pemerintah mengatur
industry ini, salah satunya dengan klasifikasi bintang dan
nonbintang.
Industri perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata
yang memliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi.
Industri perhotelan secara ekonomi dapat berkontribusi yang
berarti untuk perekonomian terutama untuk pajak penghasilan,
pajak pembangunan I dan pajak bumi dan bangunan.
Adanya transaksi ekonomi antar hotel sebagai pihak yang
memerlukan bahan makanan dan minuman dan keperluan
operasional lainnya dengan para rekanan.
Hotel memberikan peluang kerja yang berarti.
Perkembangan industri perhotelan dimulai tahun 1962 saat Hotel
Indonesia di Jakarta disiapkan untuk menerima duta bangsa-bangsa
mancanegara dalam rangka Pesta Olah Raga bangsa-bangsa yang sedang
bekembang (Games of the New Emerging Forces atau Ganefo). Hotel
Indonesia saat itu dikelola oleh jaringan Hotel Intercontinental.
Hotel Indonesia menjadi hotel bertaraf internasional yang pertama kali di
Indonesia. Setelah itu, dibangun hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu,
Ambarukmo Palace Hotel di Yogyakarta dan The Grand Bali Beach (dulu
disebut The Bali Beach Hotel) di Bali.
Dampak ekonomis keberadaan suatu hotel bagi masyarakat sekitar meningkat,
penduduk dapat bekerja langsung sebagai karyawan hotel dan dapat pula
sebagai penunjang operasional hotel dengan berperan sebagai rekanan hotel.
Dampak sosial meningkat karena peningkatan penghasilan penduduk
meningkatkan taraf hidup sehingga meningkatkan kondisi social mereka.
Dari sisi penerimaan pemerintah, hotel memberikan pemasukan berupa pajak
pembangunan I, PBB dan Pajak Penghasilan.
Tekanan pada lingkungan fisik diakibatkan oleh limbah cair dan padat yang
dihasilkan hotel dari kegiatan operasionalnya harus ditangani dengan baik.
Menurut PERATURAN PEMERINTAH RI No. 65 Tahun 2001 pasal 1 yaitu:
“Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat
Klasifikasi Hotel Menurut Bintang
Klasifikasi Menurut Melati
Klasifikasi Lain:
Jumlah Kamar yang Dimiliki
Lokasi Hotel
Jenis Tamu
Lama Tinggal Tamu
Masa Operasi Hotel
Jenis Layanan yang Diberikan
Peringkat bintang menjadi petunjuk untuk kelas layanan yang
diberikan. Makin tinggi peringkat bintang, makin tinggi mutu layanan
serta makin lengkap fasilitas yang diberikan kepada tamunya.
Klasifikasi hotel menurut bintang:
Bintang 1
Bintang 2
Bintang 3
Bintang 4
Bintang 5
Yang membedakan klasifikasi bintang dan melati adalah tingkat layanan dan
fasilitas hotel dan administrasi klasifikasi. Secara historis, hotel melati adalah
losmen yang telah beroperasi sebelum klasifikasi hotel bintang diterapkan
oleh Pemerintah. Fasilitas dan layanan hotel melati lebih terbatas
dibandingkan dengan hotel berbintang. Harga Kamar yang ditawarkan lebih
rendah daripada hotel berbintang. Klasifikasi hotel menurut melati:
Melati 1
Melati 2
Melati 3
Bila dikaji dari jumlah kamar yang dimiliki maka hotel dapat
diklasifikasi menjadi:
Hotel kecil, jumlah kamar s/d 25 kamar,
Hotel sedang, jumlah kamar s/d 100 kamar,
Hotel Menengah, jumlah kamar s/d 300 kamar,
Hotel besar, jumlah kamar >300 kamar.
Dari sisi lokasi, hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Hotel bandara (airport hotel), terletak dekat dengan bandara,
Hotel di tengah kota (city hotel), lokasi di tengah kota,
Hotel komersial (commercial hotel), lokasi hotel di pusat bisnis,
Hotel pantai (beach hotel), lokasi di tepi pantai,
Hotel stasiun (railway hotel), dekat dengan stasiun kereta api,
Hotel jalan raya (highway hotel), dekat dengan jalan bebas hambatan,
Hotel pelabuhan (harbour hotel), berdekatan dengan pelabuhan laut,
Hotel pegunungan (mountain hotel), berada di daerah pegunungan.
Dikaji dari tujuan kedatangan tamu, hotel dapat dibedakan
menjadi:
Untuk bisnis;
Untuk pemeliharaan kesehatan (penyembuhan);
Liburan;
Kompetisi olah raga;
Tugas kedinasan.
Dikaji dari rerata lama tamu tinggal, maka hotel dapat
dibedakan menjadi:
Transient hotel : bila rerata lama tinggal tamu relatif
Dikaji dari sisi masa operasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan
menjadi:
Hotel musiman (seasonal hotel): di negara-negara yang memiliki 4
musim, hotel hanya beroperasi pada musim tertentu. Misalnya,
hanya beroperasi pada musim dingin, yaitu melayani tamu yang
berolah raga ski.
Beroperasi sepanjang tahun (all year round) : hotel yang beroperasi
sepanjang tahun. Di Indonesia lazimnya hotel beroperasi sepanjang
tahun karena cuaca memungkinkan unutk kegiatan operasional
hotel.
Dikaji dari jenis layanan yang diberikan, hotel dibagi menjadi:
Deluxe hotel : memberikan layanan yang lengkap dan istimewa
Tamu terlibat dalam proses produksi, misalnya: produk minuman campuran diproduksi di
depan tamu ketika berada di bar.
Tidak dapat dipakai sampel, produk harus dinikmati langsung oleh tamu.
Jasa yang tidak terjual pada hari tertentu tidak dapat disimpan dan dikompensasikan
dengan penjuan pada hari berikutnya.
Tamu sebagai konsumen harus dating langsung ke lokasi hotel untuk menikmati produk
hotel.
Mutul layanan yang tidak konsisten. Produk yang sama disiapkan oleh karyawan yang
berbeda akan menghasilkan mutu yang berbeda.
Citra hotel tidak kasat mata. Diperlukan tindakan untuk membuat citra hotel tidak kasat
mata.
Mudah ditiru/diduplikasi oleh pesaing.
Jumlah kamar dan hotel di Indonesia sampai tahun 2008 dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jumlah kamar dan hotel di Indonesia tahun 2008
Sumber: http://www.bps.go.id/2009
Klasifikasi Jumlah Unit Jumlah Kamar Jumlah Tempat
Tidur
Bintang 1.169 112.079 174.321
Nonbintang 12.582 213.139 349.619
Jumlah 13.751 325.218 523.940
Bali, sebagai salah satu pusat pariwisata Indonesia, memiliki jumlah hotel dan
jumlah kamar dari 2003-2007 seperti pada Tabel 1.2:
Tabel 1.2 Jumlah kamar dan hotel di Bali 2003-2007
Sumber: Dinas Pariwisata Bali, 2008
Klasifik
asi
2003 2004 2005 2006 2007
Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr
Bintang 142 19.664 143 19.812 148 19.940 152 20.292 153 20.511
Melati 695 14.222 721 14.408 894 15.332 942 16.797 961 17.772
Jumlah 837 33.886 864 34.220 1.042 35.272 1.049 37.089 1.114 38.283
Sebagai suatu usaha komersial, hotel memiliki bagian-bagian yang lebih
kecil (organism) dengan fungsinya masing-masing. Bagian-bagian yang
lebih kecil tersebut lazim disebut departemen hotel, ditempati oleh
karyawan dengan kompetensi masing-masing. Setiap departemen hotel
dikelola oleh seorang Manajer yang membawahi beberapa penyelia, dan
seorang penyelia membawahi beberapa karyawan pelaksana.
Struktur organisasi hendaknya tidak bersifat statis. Struktur organisasi
yang ada disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh hotel.
Dilihat dari hubungannya dengan tamu, departemen hotel
dibedakan menjadi:
Departemen yang kontak langsung dengan tamu, seperti
Kantor Depan dan Tata Hidangan.
Departemen yang kontak tidak langsung dengan tamu,
seperti bagian akuntansi, teknik pemeliharaan
(engineering and maintenance), tata graha, pemasaran
dan personalia.
General Manager
Resident Manager
MKD
Asist
Penyl
Pelak
MTG
Asist
Penyl
Pelak
MMM
Asist
Penyl
Pelak
MKeu
Asist
Penyl
Pelak
MPm
Asist
Penyl
Pelak
MPers
Asist
Penyl
Pelak
MPel
Asist
Penyl
Pelak
Ket: MKD: Manajer Kantor Depan. MTG: Manajer Tata Graha. MMM: Manajer Makanandan Minuman. Mkeu: Manajer Keuangan. MPm: Manajer Pemasaran. Mper: ManajerPersonalia. Mpel: Manajer Pemeliharaan. Asist: Asisten. Penyl: Penyelia (Supervisor).Pelak: Pelaksana.
Gambar 1.1 Contoh Struktur Organisasi Hotel
Ket: Chief Account: Chief Accountant. Asst Chief Acc: Assistant to Chief
Accountant. Book Kper: Book Keeper. Pelak: Pelaksana.
Gambar 1.2 Contoh Struktur Organisasi Departemen Hotel
Chief Account
AsstChief Acc
Income Auditor
Pelak.
Cost Control
Pelak.
BagianKredit
Pelak.
BagianUtang
Pelak.
BagianGaji
Pelak.
BagianKas
Pelak.
Book Kper
Pelak.
Pada Gambar 1.2 diatas, dapat dinyatakan:
Pejabat tertinggi di departemen ini adalah chief accountant, dibantu oleh seorang asisten,
yaitu assistant to chief accountant.
Pendapatan hotel (income).
Pengendalian harga pokok dan biaya operasional (cost control).
Bagian kredit yang berfungsi menyelesaikan piutang hotel dengan pihak ketiga.
Bagian utang yang bertanggung jawab atas utang-utang hotel dengan pihak ketiga.
Bagian gaji yang mengendalikan iaya gaji dan upah yang dikeluarkan oleh hotel.
Bagian kas yang bertanggung jawab atas seluruh kas hotel
Book keeper berfungsi menyiapkan laporan keuangan hotel dari pencatatan ke buku besar
Kantor Depan : fungsi yang paling dahulu dilihat dan mengadakan
kontak dengan tamu. Fungsi ini dibagi menjadi: pemesanan kamar;
pendaftaran tamu; informasi; operator telepon; penanganan barang
tamu. Fungsi ini bertanggung jawab akan penjualan jasa kamar hotel.
Artinya, kantor depan selalu akan memberikan usaha dan layanan
terbaik sehingga target penjualan kamar dilihat dari tingkat hunian
kamar dan rerata harga kamar dapat dicapai. Selain itu, kantor depan
juga bertanggung jawab atas pengendalian biaya operasional.
Tata Hidangan : bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan keperluan
makanan dan minuman bagi tamu yang tinggal di hotel (hotel guest) maupun
yang tidak (non-hotel guest). Fungsi ini memberikan layanan di restoran, bar,
layanan kamar, dan perjamuan bagi tamu hotel. Fungsi ini bertanggung
jawab atas harga pokok makanan dan minuman serta biaya-biaya
operasional agar sesuai anggaran. Selain itu, bertanggung jawab akan
kepatuhannya terhadap ukuran-ukuran baku pada produksi minuman seperti
takaran baku (standard portion size), gelas baku (standard glassware), resep
baku (standard recipe) dan penjualan baku (potential sale).
Tata Graha : fungsi ini bertanggung jawab terhadap kebersihan
area umum dan kamar tamu dengan segala kebutuhannya. Area
umum hotel seperti: lobby hotel, public toilet, ruang untuk
karyawan (locker) dan pertamanan hotel. Tata graha berfungsi
menyiapkan kamar tamu dan semua lena hotel (handuk, sprei,
selimut dan lain-lain).
Tata Boga : merupakan koordinator kegiatan produksi makanan
yang disiapkan untuk tamu hotel. Fungsi ini berkaitan dengan
fungsi hidangan. Fungsi ini melaksanakan persiapan makanan
(pre preparation) di dapur utama untuk kemudian dikirim ke
dapur restoran. Hal-hal yang perlu diperlukan yaitu takaran
baku (standard portion size), hasil baku (standard yield) dan
resep baku (standard recipe) dan alat-alat baku (standard
utensil).
Pemasaran : fungsi ini melaksanakan fungsi pemasaran
untuk semua produk hotel, seperti kamar, restoran,
ruangan untuk konferensi serta produk lain yang dapat
ditawarkan.
Personalia : bertanggung jawab atasmasalah sumber
daya manusia dari proses perekrutan, seleksi,
pelatihan, orientasi, penempatan, pemindahan serta
penyelesaian kontrak kerja dengan karyawan.
Keuangan (Akuntansi) : fungsi keuangan hotel
dilaksanakan oleh departemen akuntansi. Hotel
menerapkan fungsi dari perencanaan sampai fungsi
pengendalian keuangan. Hotel harus mengelola kas
dengan baik sehingga terjadi keseimbangan antara kas
masuk dengan kas keluar.
Pengendalian Biaya (Cost Control) : menjalankan
fungsi pengendalian harga pokok makanan yang
ditawarkan dan juga pengendalian biaya operasional
hotel dengan cara menganalisis harga pokok aktual
dengan harga pokok standar.
Teknik dan Pemeliharaan : mengerjakan pemeliharaan
fasilitas hotel. Fungsi ini bertugas merawat dan
melakukan perbaikan yang dapat dilakukan dengan
sumber daya manusia yang dimiliki, seperti perbaikan
saluran toilet. Perencanaannya juga merupakan
tanggung jawab fungsi ini.
Keamanan : menjaga keamanan bagi tamu, karyawan
dan fasilitas hotel. Fungsi ini lazim disebut SATPAM
(Satuan Pengamanan). Fungsi ini berada di daerah
kerja yang paling depan, secara tidak langsung
berperan juga dalam memasarkan produk hotel.
Disamping melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, hotel sebagai suatu
sistem juga berperan dalma melaksnakan fungsi-fungsi di bawah ini:
Proteksi bagi tamu : hotel wajib memberikan “perlindungan kepada
tamu dari orang-orang yang akan mengganggu privasi mereka, misalnya
tidak menghubungkan telepon luar untuk tamu jika tamu tidak
menghendaki.
Etika Bisnis : hotel berpegang pada etika bisnis yang sehat.
Melestarikan lingkungan fisik : yaitu dengan mengurangi pengeluaran
limbah cair dan padat akibat dari operasional hotel.
Menghasilkan pendapatan (revenue generating)
Diantaranya adalah kantor depan, departemen makanan dan
minuman serta departemen lain yang lazim disebut minor
operated department, seperti binatu, dry cleaning, spa dan
Tidak menghasilkan pendapatan (non-revenue generating)
Diantaranya adalah pemasaran, personalia, pemerliharaan,
keamanan, teknologi informasi, administrasi dan umum, akuntansi
dan cost control. Departmen tersebut tidak secara langsung
melayani tamu (guest non-direct contact), tetapi mendukung
layanan yang diberikan oleh departemen yang menghasilkan
pendapatan. Departemen ini lazim disebut non-operated
department.
Pendapatan hotel bersumber dari penjualan kamar, makanan, minuman
dan pendapatan lain (minor operated department sales seperti telepon,
cucian, dry cleaning, kolam renang dsb).
Biaya-biaya dan harga pokok terjadi untuk biaya bahan yang dipakai habis
di setiap bagian hotel, harga pokok makanan dan minuman, biaya
administrasi dan umum, biaya pemasran, biaya bunga, biaya depresiasi
dan amortisasi, biaya sumberdaya manusia, biaya pemeliharaan sarana
fisik hotel, biaya energy dan laba/rugi yang dihasilkan.
Sumber-Sumber Pendapatan Proporsi (%)
Kamar 59.9
Makanan 24.3
Minuman 9.0
Lain-lain 6.8
Jumlah 100
Sumber-sumber biaya Proporsi (%)
Biaya Operasional Departemen Hotel 10.4
Gaji dan Upah 37.0
Biaya Bunga 7.2
Biaya Depresiasi 6.7
Harga Pokok Makanan 7.5
Harga Pokok Minuman 1.9
Administrasi dan umum (A&G) 4.7
Administrasi dan Pemasaran (A&P) 4.3
Energi dan Daya 5.2
Pemeliharaan Sarana Fisik 3.4
Fee Manajemen 2.6
Lain-lain 6.9
Laba 2.2
Tabel 1.3 StrukturPendapatan dan Biaya Hotel