Post on 13-Jul-2015
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 1/9
MASYARAKAT MADANI
DI TEGAH
SIFAT PERMISSIVE, KONSUMTIF DAN BUDAYA HEDONIS
Abstrak
³Zaman dahulu masyarakat Indonesia dikenal dengan masyarakatnya yang sopan, santun,
ramah dan religious. Itu semua merupakan modal utama membentuk masyarakat madani (civil society) seperti masyarakat yang pernah dibangun oleh nabi Muhammad SAW selepah hijrah
ke Madinah. Namun pada kenyataannya sekarang di era modernisasi dan globalisasi, sifat masyarakat Indonesia cendrung berubah. Masyarakat Indonesia sebagian besar malahmemiliki sifat konsumtif yang berlebih ditandai dengan menjamurnya mobil-mobil mewah
ditengah kota dan juga berbagai barang elektronik mewah seperti handphone dengan berbagai
merk ternama yang begitu laku terjual di kota-kota besar di Indonesia. Sementara kesenjangan
sosial antara miskin dan kaya semakin jauh, berkembang pula budaya hedonis dimanamasyarakat suka berfoya-foya dan lebih mementingkan kesenangan pribadi.´
PENDAHULUAN
Mewujudkan masyarakat madani merupakan suatu upaya mengangkat harkat dan
martabat manusia pada posisi yang sebenarnya. Banyak tantangan yang harus dihadapi terutamadalam memberdayakan potensi yang ada pada diri manusia itu. Terutama, pada akhir-akhir ini
ada indikasi negara sedang dihadapkan pada situasi krisis.
Kecenderungan masyarakat sekarang untuk hidup mewah, berfoya -foya, bersuka ria, dan bergaya hidup secara berlebih- lebihan, begitu terlihat di lingkungan masyarakat kita sehari-hari.Kecenderungan tersebut sering diistilahkan sebagai suatu budaya hedonisme, yang mempunyai
arti suatu budaya yang mengutamakan aspek keseronokan diri, misalnya, free-sex, minum-minuman keras, berjudi, berhura-hura, berhibur di club-club malam, dan sebagainya. Berbagai
bentuk perwujudan dari budaya hedonisme tersebut begitu mempesonakan dan menggiurkan bagi banyak orang, dan dapat dikatakan menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat yang merasa
dirinya sebagai masyarakat modern.Dalam Islam, konsep masyarakat madani dipercaya sebagai ³warisan ideal´ Nabi
Muhammad Sholallahu alaihi wassalam., dalam memimpin ummatnya di sebuah kota bernamaYatsrib, yang kelak dikenal dengan nama ³Madinah´. Madinah, secara bahasa berarti ³kota´.
Tetapi menurut ilmu kebahasaan, kata ³madinah´ mengandung arti ³peradaban´. Dalam bahasaArab, ³peradaban´ berasal dari kata ³madaniyah´ atau ³tamaddun´. Masyarakat madani yang
diterapkan Nabi itu, secara formal dimanifestasikan dalam piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah)yang diproklamirkan bersama pendukungnya. Lewat piagam madinah itu, Nabi mengemukakan
cita-cita besarnya mendirikan dan membangun mansyarakat beradab. Dengan memperkenalkanumat manusia tentang (wawasan) kebebasan baik di bidang agama dan politik, khususnya
pertahanan, secara bersama-sama. Piagam madinah itu, oleh ilmuwan yang concern dalam ilmu politik, dipercaya sebagai dokumen (resmi) pertama kali yang ³lahir´ di bumi ini. Selain itu,
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 2/9
masyarakat madani seperti digariskan Nabi, itu menjunjung tinggi egaliterisme (persamaan), penghargaan kepada seseorang berdasarkan prestasi (bukan prestise seperti keturunan, kesukuan,
ras, dan lain-lain), keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat, dan lain sebagainya´.
URAIAN
Hedonis merupakan suatu nilai hidup dimana nilai ini lebih mementingkan kesenangandan diduga sebagai penyebab perilaku konsumtif yang dilakukan oleh sebagian masyarakat dan
memberi pengaruh buruk untuk mereka. Hal ini didorong atas kebutuhan fisik yang padaakhirnya berkaitan dengan kesenangan emosional yang akan didapat dari pemenuhan kebutuhan
tersebut. Hedonis menjadi penting karena saat ini nilai ini sangat dekat dengan perilaku sebagianmasyarakat khususnya di kota-kota besar yang merupakan pusat terjadinya segala perubahan dan
perkembangan hidup. Tak dipungkiri lagi era modernisasi mengajak sebagian masyarakat untuk memaksa diri mereka mengikuti arus perkembangan jaman yang semakin tak berbatas, lihat saja
disekitar kita, setiap mal menawarkan diskon besar yang mengajak kita untuk mengikuti polahidup yang konsumtif, atau lihat saja even-even setiap malam minggu di hotel-hotel berbintang
atau music room yang menawarkan kepada masyarakat untuk berhura-hura dengan menawarkan produk-produk musik digital seorang Disc Jockey. Bukan tidak mungkin budaya seperti ini akan
merusak mental kita sebagai masyarakat yang berbudaya. Memang tak bisa disalahkan masuknya budaya luar memiliki dampak yang luar biasa kepada kebudayaan kita sendiri, akulturasi budaya
luar menjadikan satu dimensi yang membuat sebagian masyarakat merasa menikmati seperti ini.Sangat disayangkan memang, ketika budaya dan tradisi kita mulai terkikis perlahan-lahan oleh
budaya luar.Pengaruh budaya hedonisme sangat begitu nyata di kalangan masyarakat terutama pada
remaja. Pada saat remaja sedang terhimpit arus globalisasi dan mengalami krisis identitasmengenai baik atau buruk, maupun salah atau benar, remaja sekarang akan mengenal dunia
mereka melalui lingkungan sekitarnya, yang terkesan dirangsang oleh pengaruh media. Remaja
juga sangat antusias terhadap adanya hal-hal baru. Gaya hidup hedonis ini dapat dikatakan sangatmenarik bagi remaja, mengingat budaya hedonisme mempunyai daya pikat yang sangat luar biasa, sehingga dalam waktu singkat banyak bermunculan fenomenafenomena baru akibat faham
ini. Fenomena yang muncul tersebut adalah, kecenderungan untuk lebih memilih hidup enak,mewah, dan berkecukupan tanpa harus bekerja keras. Remaja hedonistis berfikir bagaimana
hidup mereka dari kecil bahagia, muda foya-foya, tua kaya raya, dan mati maunya masuk surga.Sebagian lagi berfikir bahwa hidup ini satu kali, dan setelah hidup kemudian mati. Setelah mati
tidak ada lagi hidup, sehingga hidup satu kali harus benar-benar dinikmati. Jadi, segala hal yang berbau kesenangan, kemewahan, kenikmatan, dan kepuasan, harus dapat ter penuhi.
Dalam perkembangannya hedonism modern diatikan sebagai sebuah aliran pemikiran dangaya hidup yang mengabdi kesenangan semata, tanpa mempertimbangkan aspek-aspek moral,
agama, sosial, dan budaya. Diyakini hedonism berjalan beriringan dengan kapitalisme danneoliberalisme yang memang untuk berjaya membutuhkan tingkat konsumerisme tinggi. Tingkat
konsumerisme tinggi yang dianggap sebagai puncak dari tahap-tahap peradaban masyarakat.Hedonisme oleh aliran kapitalisme harus ditumbuhkan karena mencintai kesenangan akan
menimbulkan nafsu manusia untuk membeli dan mengkonsumsi hal apa saja yang ditawarkan,lalu pasar menjadi tumbuh, dan bergeraklah sistem ekonomi kapitalis tersebut. Hedonism
semakin subur karena digerakkan oleh industri iklan yang bertugas merangsang syahwat manusia
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 3/9
sedalam-dalamnya, bila perlu dikuras habis harta kekayaan dan jiwa manusia untuk meraihkesenangan walaupun iklan-iklan itu boleh jadi sekedar kebohongan semata.
Satu kenyataan yang merisaukan adalah bahwa hedonism telah meruntuhkan nilai-nilai budaya masyarakat, karena demi kesenangan orang bisa lupa daratan, tak berpijak pada akar
budaya di mana ia berada. Maka seperti yang kita saksikan hari ini, demi mengejar kesenangan
segala model arsitektur dipaksakan berdiri di tengah arsitektur lokal yang lebih berkarakter, jugamasuklah aneka mode pakaian, makanan, dan pada sudut lain orang dengan dinginnyamelakukan praktek perampokan, korupsi, menjual anak kandung, melacurkan anak kandung,
menelantarkan anak, dan berbagai tindakan eksploitasi terhadap anak lainnya untuk mengejar kesenangan duniawi. Tak pelak bila sebagian orang menilai hedonism tidak lain anak kandung
materialism dan cucu atheism. Hedonisme yang tampak berwajah tampan ternyata telahmenempatkan dirinya sebagai pewaris tunggal penghancur peradaban dan berhasil menundukkan
sebagian besar umat manusia untuk memperbudaknya.Hal yang sama terjadi pada kemajuan teknologi. Diakui bahwa teknologi sangat
bermanfaat karena telah memberikan berbagai kemudahan hidup bagi manusia, namun pada sisilain teknologi juga telah memanjakan manusia sehingga akan membuat manusia menjadi
pemalas, tidak kreatif, dan semata-mata mengandalkan teknologi itu sendiri. Bagi masyarakat di berbagai penjuru dunia, lompatan teknologi juga telah melahirkan gegar budaya, yakni orang
hanya mampu membeli sebuah produk tetapi tidak bisa mengendalikan. Ia bisa membeli sepedamotor yang semestinya untuk alat transportasi, tetapi malahan digunakan untuk kebut-kebutan,
ia beli HP mestinya untuk memperlancar komunikasi tetapi dibelokkan menjadi sarana perselingkuhan via sms, ia bisa memiliki akun facebook buka untuk membangun komunitas
komunikasi tetapi digunakan untuk menipu dan memperdaya orang lain, dan internet yangdarinya kita bisa mengunduh begitu banyak informasi, malahan dijadikan untuk menyebarkan
materi pornografi.Orang yang sudah mengambil keputusan untuk mencari kesenangan dari uang yang
dimiliki seperti melakukan aktivitas nyata untuk berbelanja di mall atau supermarket, tentu saja
memberi nilai tambah dari pada berbelanja di toko biasa. Adapun penggunaan waktu dengangaya hidup merupakan kreativitas individu dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk kegiatanyang bermanfaat atau kegiatan untuk bersenang-senang.
Menurut SRI International (1989) salah satu contoh segmentasi psikografis adalahVALS 2. Dalam VALS 2 (Values & Life Style) terdapat dua dimensi yang menjadi titik
beratnya, yaitu self orientation dan resources. Resources yang dimaksudkan bukanlah semata-mata materi, tetapi dalam arti yang luas yang mencakup sarana dan kapasitas psikologis, fisik,
dan demografis. Dalam perilaku konsumsi yang didorong oleh self orientation terdapat tigakategori yaitu principle, status dan action.
Self orientation yang bertumpu pada principle, berarti keputusan untuk membeli berdasarkan karena keyakinannya. sehingga keputusannya untuk membeli bukan hanya karena
ikut-ikutan atau sekedar untuk mengejar gengsi. Boleh dikatakan tipe ini lebih rasionalsedangkan yang bertumpu pada status, keputusannya dalam mengkonsumsi didominasi oleh apa
kata orang. Produk-produk bermerek menjadi pilihannya. Bagi yang bertumpu kepada action,keputusan dalam berkonsumsi didasari oleh keinginannya untuk beraktivitas sosial maupun fisik,
mendapatkan selingan atau menghadapi resiko.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan dimensi self orientation gaya hidup mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi.
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 4/9
Bentuk-bentuk Gaya Hidup
a. Industri gaya hidupDalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi, ³estetisisasi
kehidupan sehari-hari´ dan bahkan tubuh/diri (body/self) pun justru mengalami estetisisasi
tubuh. Tubuh/diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi sebuah proyek, benih penyemaiangaya hidup. ³Kamu bergaya maka kamu ada!´ adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup
untuk sebagian besar adalah industri penampilan. b. Iklan gaya hidup
Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (korporasi), para politisi, individu-individusemuanya terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang
berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (tasteculture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang
mempesona dan memabukkan. Iklan merepresentasikan gaya hidup dengan menanamkansecara halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga
perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa yang kita buat.c. Public relations dan journalisme gaya hidup
Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan
identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatusandaran ³aksesori fashion´. Wajah generasi baru yang dikenal sebagai anak-anak E-
Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap terbentuk melalui identitas yang diilhamiselebriti (celebrity-inspired identity)-cara mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara
mereka gonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra merekadigunakan momen demi momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas.
d. Gaya hidup mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk mencapai tujuan. Nalar adalah
alat untuk menyusun strategi. Bertanggung jawab maksudnya melakukan perubahan secarasadar dan memahami betuk setiap resiko yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan
dengan kedisiplinan akan terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka
untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan inovasi-inovasiyang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
e. Gaya hidup hedonisGaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan
hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin
menjadi pusat perhatian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gayahidup dapat berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari
artis yang di idola kan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai dengangaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam pola perilakunya.
Fak tor-fak tor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 5/9
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihatdari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau
mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal).Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif,
dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :a. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikantanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi
secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi,kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b. Pengalaman dan pengamatanPengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat
diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akandapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk
pandangan terhadap suatu objek.c. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Konsep diriFaktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah
menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsepdiri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan
mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian
akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karenakonsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.e. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhanterhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap
kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderungmengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. PersepsiPersepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan
informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :a. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh
langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok
dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruhtersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 6/9
b. KeluargaKeluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku
individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secaratidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuahmasyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam
sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan.Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya
serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yangsengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari
kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengankedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan
d. KebudayaanKebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaanterdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-
ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Aspek-aspek yang dapat Menanggulangi Sikap Permissive dan Budaya Hedonis
Ada beberapa aspek yang dapat menanggulangi sikap permissive dan budaya hedonis :
Yang pertama adalah Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yanglebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif
menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja menuju terbentuknya
pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalam menghadapi benturan-benturannilai-niai (clash of value) yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungansosialnya.
Kedua, aspek lingkungan keluarga, jelas memberi andil yang signifikan terhadap berkembangnya pola perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai
bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiri dan akan terus berlangsung sampairemaja dapat menemukan identitas diri dan aktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja akan
menentukan perilaku sosialnya seiring dengan maraknya perilaku remaja seusianya yangnotabene mendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang
tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi
serta memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.
Ketiga, aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remaja harus
dapat menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengakuan keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan
yang kondusif, agar situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 7/9
Keempat, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapatmenjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang
menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, kepolisian dan lembagalainnya.
Menuju Masyarakat Madani
Budaya konsumtif yang telah mengakar di masyarakat perkotaan dan sifat permissive
yang menimbulkan tidak adanya kontrol masyarakat terhadap pemerintahan yang korup makinmenambah bobrok dan hancur negri kita. Belum lagi ditambah dengan ramainya berita-berita
kriminal yang tak pernah habis dalam memberikan cerita-cerita kejahatan baru di setiap harinya.Masyarakat miskin yang terus tersiksa akibat dampak dari sistem kapitalis ini, mulai dari sekolah
yang mahal, yang menyebabkan kebodohan yang terus meningkat, mahalnya harga-harga bahan pokok yang menyebabkan banyaknya anak-anak kecil yang menderita gizi buruk, dan lain
sebagainya. Sebaliknya, orang-orang yang kaya hartanya terus menumpuk harta kekayaannya,dan tiada peduli dengan apa yang terjadi di luar dirinya. Ditambah lagi dengan kondisi para
pemuda-pemudinya, gandengan tangan terasa menjadi hal yang biasa, muslimah yang tidak berhijab juga sudah menjadi pemandangan yang biasa. Banyak sekali permasalahan dalam negeri
ini, padahal inilah negeri yang memilki jumlah muslim terbesar di dunia. Namun dibalik keadaan ini, seyogyanya harus tetap optimis, memunculkan sebuah cita-
cita untuk negri ini. Bukankah sangat indah ketika Negeri yang indah alamnya ini, pun mampumenampilkan keindahan dalam segi jiwa para masyarakatnya, dengan angka kriminal yang
sangat kecil, perekonomian yang baik, masyarakat yang berpendidikan, orang-orang yang miskindalam harta yang tetap mampu menjaga izzahnya, orang-orang kaya yang ikhlas dengan berbagi
harta yang dimilikinya, dan hal-hal kebaikan lainnya yang lahir dalam negri ini. Dan ketika halini terwujud maka inilah masyarakat madani yang sebenarnya.
Al-Qur¶an sebagai kitab suci umat Islam, sekalipun tidak memberikan petunjuk langsung
tentang suatu masyarakat yang dicita-citakan di masa mendatang, namun tetap memberikan petunjuk mengenai ciri-ciri dan kualitas suatu masyarakat yang baik, walaupun semua itumemerlukan upaya penafsiran dan pengembangan pemikiran. Ada beberapa term yang
digunakan Al-Qur¶an untuk menunjukan arti masyarakat ideal, antara lain :a. Ummatan Wahidah yang artinya suatu umat yang bersatu berdasarkan iman kepada Allah
SWT dan mengacu pada nilai-nilai kebajikan. b. Ummatan Wasathan yang bermakna dasar pertengahan atau moderat. Posisi pertengahan
menjadikan anggota masyarakat tersebut tidak memihak ke kiri dan ke kanan, yang dapatmengantar manusia berlaku adil.
c. Khairu Ummah yang berarti umat terbaik atau unggul yang identitasnya adalah integritaskeimanan, komitmen kontribusi positif kepada kemanusiaan secara universal dan
loyalitaspada kebenaran dengan aksi amar ma¶ruf nahi munkar .d. Baldatun Thayyibatun artinya secara bahasa masyarakat yang dianugrahi tanah yang subur, penduduknya makmur serta pemerintahnya adil.
Ciri-ciri masyarakat Madani
a. Masyarakatnya beriman dalam arti sebuah masyarakat yang ditopang oleh keimanan yangkokoh kepada Allah SWT.
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 8/9
b. Amar ma¶ruf dalam arti masyarakat yang memerintah atau mengajak pada kebaikan, baik dalam bertutur kata, bertindak dan berprilaku.
c. Nahi munkar dalam arti masyarakat yang mencegah dari perbuatan keji dan munkar lagi buruk dalam perkara yang dilarang agama.
Adapun sikap yang perlu dikembangkan ditengah masyarakat Indonesia guna menujumasyarakat madani diantaranya adalah :a. Kemauan untuk hidup lebih baik
Hidup yang lebih baik adalah dambaan setiap orang. Hal tersebut sesuai dengan fitrah, yaitucendrung pada sesuatu yang benar dan baik. Untuk itu diperlukan beberapa syarat
diantaranya adalah :- Memiliki ilmu yang memadai
- Mempunyai moral yang tangguh- Kemauan berjihad dalma artian berusaha menghabiskan segala daya kekuatan
- Mempunyai organisasi pemerintahan yang rapid an kuat b. Berlaku jujur dan adil dalam masyarakat plural
Hukum keadilan bisa dibelokan untuk kezaliman baru dengan berbagai dalih dankepentingan sepihak. Untuk membentuk masyarakat madani yang jujur dan adil harus
memiliki sifat dan sikap diantaranya :- Hati yang bening dan tulus mencintai keadilan dan kejujuran sebagai salah satu
kebenaran yang diamanatkan Allah.- Melepasakan kepentingan lain, kecuali mencari keridhaan Allah.
- Harus ada keberaniaan etik untuk melepaskan semua tradisi gaya hidup yang telahterbukti menyimpang dari kebenaran.
c. Marhamah dan menabur kerahmatanArtinya di dalam masyarakatnya satu dengan yang lainnya hidupdalam keadaan kasih
sayang. Keadaan yang harus dihilangkan pada masyarakat madani Indonesia ke depan, di
antaranya :- Rasa egoistis yang terus mengepung diri manusia- Ajaran agama hanya sekedar label untuk memperoleh pengakuan lingkungan terhadap
dirinya, tetapi tidak mau mengamalkan ajaranya (sekularisme)- Acuh akan nasehat orang bijak.
- Enggan bergaul dengan orang shaleh.- Merasa tidak butuh orang lain.
d. Menigkatkan kesalehan pribadi dan socialKesalehan pribadi berarti manusia secara personal harus memiliki sifat-sifat terpuji. Adapun
kesalehan sosial adalah membagi kebaikan, keamanan, dan kebahagiaan terhadap sesama.Sehingga masyarakat merasakan kebahagiaan hidup, baik mateil maupun spiritual.
e.
Meningkatkan rasa toleran terhadap sesama dalam perbedaanYaitu tenggang rasa dan lapang dada dalam memahami perbedaan dan menyadari perbedaan
tersebut sebagai sesuatu yang wajar.f. Meningkatkan budaya kritik membangun
Kritik membangun khususnya disampaikan pada pemerintahan yang berjalan dan berkuasakarena secara tidak langsug dapat menjadi koreksi terhadap pemerintahan. Bukan hanya itu
saja. Namun bagi yang dikritik juga harus menerima seandainya kritik yang dilontarkandapat menghantarkan kepada kehidupan yang lebih baik.
5/12/2018 Masyarakat Madani Di Tegah Sifat Konsumtif Dan Budaya Hedonisme - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/masyarakat-madani-di-tegah-sifat-konsumtif-dan-budaya-hedonisme 9/9
KESIMPULAN
Masyarakat madani dapat terwujud asalkan semua lapisan masyarakat dapat turut
berperan serta dan ambil bagianl dalam mewujudkannya. Masyarakat madani mungkin menjadikeinginan setiap orang, dimana ada rasa kasih sayang antara sesame dan merupakan fitrahmanusia untuk saling menyayangi. Walaupun saat ini dalam masyarakat kita telah terjadi
kemunduran moral namun kita harus tetap optimis untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, karna dengan terciptanya masyarakat madani membuat penduduknya nyaman. Sikap
permissive yang saat ini mulai berkembang dimasyarakat kita sudah seharusnya ditinggalkan,karna sikap permissive, acuh tak acuh yang membuat tidak adanya kontrol masyarakat terhadap
pemerintahan yang korup, serta segala tindakan amoral yang terjadi akhir-akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Akram D.U.,(1999), Masyarakat Madani; Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi, Jakarta,
Gema Insani Press.
Shihab, Quraish, (1999), Wawasan Al-Qur¶an, Bandung, Mizan.
Din Syamsudin,(1999), Etika Agama dalam membangun Masyarakat Madani, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama.
Susanto,A.B.,(2001), Potret-Potret Gaya Hidup Metropolis,Jakarta,Penerbit Buku Kompas