Post on 16-Mar-2019
MANAJEMEN PELAYANAN KBIH AN-NIZOMIYAH
JAKARTA SELATAN DALAM BIMBINGAN MANASIK HAJI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh :
RAHMAH FITRIANI
(1112053100012)
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2016 M
Manajemen Pelayanan Bimbingan Manasik Haji pada KBIH An-Nizomiyah
' Jakarta Selatan
Skripsi
Diajkukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Unfuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos )
Oleh
Rahmah Fitriani
NIPI:1112053100012
NIP。 196711261996032001
KONSENTRASI ⅣIANAJEⅣ IEN ⅡAJI DAN UルlRAⅡ
PROGRAⅣ ISTUDI MANAJEⅣ IEN DAKWAH
FAKULTASILⅣ lU DAKWAH DAN KODIIUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAⅣ I NEGERI
SYARIF ⅡIDAYATULLAH
JAKARTA
1437/2016 ⅣI
PENGESAⅡ AN PANITIA UJIAN
Skripsi bettudul: ⅣIANAJEPIEN PELAYANAN KBIⅡ AN…
NIZOⅣIIYAⅡ JAKARTA SELATAN DALAVII BIⅣ IBINGAN PIANASIK
ⅡAJI telah dittikan dalaln sidang munaqasyah Fakultas 1lmu Dakwah dan 1lmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tangga1 29 September 2016.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat mellnperolch gclar Sttana
Sosid(S.SoS)pada PrOgralm Studi Manttclncn Dakwah.
Jakarta,29 Septcl■ber 2016
Sidang PIunaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, S ekeretari s Merangkap Anggota,
Drso Cecep Castrawiiava.MA
NIP.196708181998031002
Pengu」 lI Pentti II
NIP. 80619960311 NIP.197801 2201411 1001
Pelnbim
Drao Nasicrah,MA
NIP。 196711261996022001
LEⅣIBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan di barvah ini :
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan meraih gelar Strata I di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika kernudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan suatu hasil dari jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2.
3.
Jakarta, 29 September 2016
Rahmah Fitriani
NIⅣI:1112053100012
i
ABSTRAK
Rahmah Fitriani (1112053100012)
Manajemen Pelayanan KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan dalam
Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan Dra. Nasichah, MA.
Manajemen merupakan aktifitas atau kegiatan mengatur kegunaan sumber
daya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang telah diciptakan sebelumnya.
Bimbingan manasik haji merupakan suatu kegiatan yang memerlukan manajemen
dalam pelaksanaannya. Hal ini dilakukan untuk mendukung pelaksana ibadah haji
dengan benar. Seiring dengan adanya manajemen manasik haji pada yayasan
KBIH An-Nizomiyah, peneliti mendapatkan inspirasi untuk meneliti lebih jauh
mengenai manajemen pelayanan bimbingan manasik haji pada KBIH An-
Nizomiyah. Melalui wawancara dengan pengurus dan pembimbing yayasan serta
pengamatan langsung ke KBIH An-Nizomiyah.
Dalam organisasi KBIH An-Nizomiyah, manajemen disini berarti
“aktifitas atau kegiatan untuk mengatur sumber daya manusia bagi tercapainya
tujuan pembimbingan yaitu agar para calon jamaah haji melaksanakan hajinya
sesuai dengan syarat dan rukun-rukun haji sehingga mendapatkan haji yang
mabrur. Bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan atau pertolongan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus dan pengalaman dalam bidang
tersebut, kepada individu atau sekumpulan individu dari segala usia, yang bantuan
tersebut bisa berupa pertolongan dibidang mental spiritual dengan maksud orang
yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya, dengan kemampuan yang ada
pada dirinya sendiri, melalui dorongan dan kekuatan iman dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa.
Dalam dari penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan
kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Dari hasil penelitian dengan menganalisis kegiatan bimbingan manasik
haji dengan mengimplementasikan ke dalam tahap-tahap manajemen dengan
menggunakan pertanyaan seperti perencanaan (manajemen pelayanan bimbingan
manasik terhadap jamaah, materi bimbingan manasik, pembimbing manasik dan
jadwal kegiatan manasik haji). Organisasi (ketua, sekretaris, bendahara,
pendataan, perlengkapan dan kesehatan). Pengerakan (pembimbing menggunakan
metode ceramah, pratek dan video visual). Pengawasan (pengawasan langsung,
pengawasan tidak langsung, pengawasan tertulis dan evaluasi hasil). Agar
manajemen pelayanan An-Nizomiyah semakin baik dimasa yang akan datang
Kata kunci : Manajemen, Bimbingan, Manasik Haji
ii
KATA PENGANTAR
Puja serta puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat taufik
dan hidayah-Nya saya mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya,
semoga pada saat ini penulis dapat merasakan setetes ilmu yang kau titipkan, dan
penulis berharap dapat mengamalkan samapai Malaikat menyulam kebaikanku
diakhir hisab nanti.
Selesainya skripsi ini tentunya terlepas dari bantuan dan dorongan oleh
banyak pihak. Tiada kata yang dapat penulis ungkapan kecuali ucapan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada mereka:
1. Ayah Royani dan Mamah Dra. Hj. Mardiyah M tersayang yang telah
mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang dan ketulusan
hati demi masa depan seorang anak yang dicintainya baik secara
material maupun moral, serta tidak pernah luput selalu menghantarkan
lantunan do’a untuk penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Dr. Arif Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Suparto M. Ed. Ph. D. selaku Wakil Dekan 1 Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah. MA selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A. sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah, Drs. Sugiharto, M.A. Sebagai sekertaris Jurusan Manajemen
iii
Dakwah dan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, M.A. selaku Dosen
Penasihat Akademik.
4. Dra. Nasichah M.A, sebagai dosen pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
5. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua Sidang, Penguji
I/II, Sekretaris dan Pembimbing.
6. Seluruh Dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah mengajari penulis banyak imu yang bermanfaat bagi
penulis.
7. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan
buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga
penulis tunjukan kepada segenap staff perpustakaan Utama dan
Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Komunikasi.
8. Muhammad Fachryza, Rizqia Adyanti, Aliya Fatimah Azzahra kakak
dan adikku yang setia membantu penulis dalam segi apapun agar
penulis mudah mengerjakan skripsi.
9. Seluruh Dosen penguji. Ketua Sidang Munaqasah, dan Sekertaris yang
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mempersentasikan
hasil skripsi ini.
10. Umi Hj. Chaizarani Tahir selaku Pimpinan KBIH An-Nizomiyah yang
telah memberikan izin penelitian dibagian Penyelenggaraan Ibadah
Haji.
iv
11. Ustad H. Nizom Chotib selaku Pembimbing KBIH An-Nizomiyah
yang telah memberikan arahan dan waktu wawancara kepada penulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi tersebut.
12. Terima kasih kepada abang tukang foto copy yang telah membantu
saya menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
13. Serta sahabat-sahabatku Siti Mika Nur’ani, Nurul Aini, Muhammad
Faruq, Alma, Tasya, Hilya yang setia menyemangatkan penulis dalam
mengerjakan skripsi, sehingga bisa menjadi sarjana.
14. Serta teman-teman seperjuangan MHU 2012 yang setia
menyemangatkan penulis hingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
Begitu banyak nama yang tidak tercantum dalam penulisan skripsi
ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis kembalikan. Semoga
semua telah diberikan pada penulis dapat menjadi berkah dan amal
ibadah yang pahalanya selalu mengalir
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Penulis
Rahmah Fitriani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................................... 8
C. Tujuan dan Penelitian............................................................................................... 9
D. Metodologi Penelitian ............................................................................................ 10
E. Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 13
F. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 15
BAB II KERANGKA TEORI TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN BIMBINGAN
MANASIK HAJI PADA KBIH AN-NIZOMIYAH JAKSEL
A. Manajemen ................................................................................................................... 17
1. Pengertian Manajemen.............................................................................................. 17
2. Fungsi Manajemen .................................................................................................... 19
3. Unsur-Unsur Manajemen .......................................................................................... 22
B. Pelayanan ...................................................................................................................... 23
1. Pengertian Pelayanan .............................................................................................. 23
2. Standar Pelayanan ................................................................................................... 25
vi
3. Dimensi Kualitas Pelayanan ................................................................................... 26
4. Ciri-ciri Pelayanan yang Baik ................................................................................. 27
C. Manajemen Pelayanan .................................................................................................. 30
1. Pengertian Manajemen Pelayanan .......................................................................... 30
2. Manajemen Pelayanan Haji .................................................................................... 31
D. Bimbingan Manasik Haji .............................................................................................. 32
1. Pengertian Bimbingan Manasik Haji ...................................................................... 32
2. Fungsi Bimbingan Manasik Haji ............................................................................ 32
3. Tujuan Bimbingan Manasik Haji ............................................................................ 33
4. Metode dan Bentuk Bimbingan ............................................................................. 33
5. Unsur-unsur Bimbingan Manasik ........................................................................... 35
BAB III Gambaran Umum KBIH An-Nizomiyah JAKSEL
A. Profil KBIH An-Nizomiyah ................................................................................ 38
B. Dasar dan Tujuan ................................................................................................. 40
C. Visi dan Misi KBIH An-Nizomiyah .................................................................... 42
D. Sarana dan Prasarana ........................................................................................... 42
E. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................................... 43
F. Sistem Pelayanan Calon Jamaah Haji ................................................................. 45
BAB IV Manajemen Pelayanan Bimbingan Manasik Haji Pada KBIH An-Nizomiyah
A. Perencanaan Pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah ................... 47
B. Pengorganisasian Pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah ........... 55
C. Penggerakan Pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah ................ 58
vii
D. Pengawasan Pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah ...................... 62
E. Faktor Pendukung dan Penghambat ....................................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 66
B. Saran-saran ............................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat kompleksitas masalah yang ada dalam pelaksanaan haji
diperlukan adanya system manajemen yang dapat melaksanakan fungsi-
fungsi merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir, dan
mengawasi kegiatan pelaksanaan ibadah haji demi terlaksananya pelaksanaan
ibadah haji dengan aman, lancer, tertib, teratur dan ekonomis. Manajemen
haji lebih dititik beratkan pada sector jasa pelayanan dengan memberikan
kepuasan prima kepada calon haji.1
Tak ada seorang muslim pun yang tidak ingin menunaikan ibadah haji
disana. Padahal, untuk bisa menunaikan ibadah mereka harus menunggu
waktu cukup lama dan jarak yang sangat jauh, tentunya dengan biaya yang
tidak sedikit pula. Bahkan, di Indonesia untuk bisa berangkat haji, seseorang
harus menunggu giliran sampai beberapa tahun. Sesampainya disana pun
mereka harus rela berdesak-desakan dengan para jamaah haji lainnya.
Sesulit dan sepayah apapun mereka menunaikan ibadah ini, saat kembali
kekampung halamannya, mereka pasti sangat merindukan dan bisa ketanah
suci. Inilah ibadah yang kesulitan didalamnya justru mengundang
kerinduanuntuk kembali menunaikannya.
Alangkah nikmatnya jika perpaduan antara kesulitan dan kerinduan itu
dibarengi dengan pengetahuan yang cukup tentang ibadah ini dengan semua
1 Achmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji, cet 1. (Jakarta: Zikrul Hakim, 2001),
h. 20
2
syarat, rukun, dan ketentuan-ketentuan lainnya: disertai pengenalan tempat-
tempat pelaksanaan haji, seperti Arafah, Muzdalifah, Multazam, Hajar
Aswad, Maqam Ibrahim, rukun-rukun ka’bah, Hijr, Jamarat, Mina, Masya’ir
Muqaddas, dan berbagai symbol haji lainnya.2
Berdasarkan Undang-Undang tentang penyelenggaraan Ibadah Haji No.
13 Tahun 2008, sebagai penyempurna Undang-Undang No. 17 Tahun 1999,
tercantum bahwa pembinaan ibadah haji adalah serangkaian kegiatan yang
meliputi penyuluhan dan pembimbingan bagi jamaah haji.3 Dalam pembinaan
meliputi dua hal yakni penyuluhan dan bimbingan ibadah. Penyuluhan
memberikan penjelasan mengenai prosedur pendaftaran haji. Sedangkan
pembinaan membahas mengenai bimbingan penyelenggaraan ibadah haji.
Bimbingan ini meliputi pedoman pembinaan, tuntunan manasik haji dan
panduan perjalanan ibadah haji.
Pembinaan haji jika dikaitkan dengan dakwah maka dia adalah seorang
dai, orang yang mengajak, menyeru, menuntun orang kejalan Allah, serta
orang yang menyampaikan ajaran-ajaran Islam.
Dalam hal ini pembimbing haji, menyampaikan, mengajarkan, dan
menuntun jamaah untuk mengerjakan salah satu syariat islam yaitu haji yang
jika haji dilaksanakan dengan benar dan sempurna maka pengaruhnya akan
dapat dirasakan oleh jamaahnya dalam hal tingkah lakunya yang bisa menjadi
baik atau dari yang baik menjadi lebih baik. Jika demikian maka pembimbing
haji merupakan seorang juru dakwah maka harus mempunyai syarat serta
2 Sami bin Abdullah Al-Maghlouth, Meretas jalan menuju haji mabrur atlas haji & umroh,
(Jakarta: Almahira 2010),h. VII 3 Republika Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Penyelenggara Haji dan Umroh,
(Jakarta: Sekertariat Negara, 2008), Pasal. 13
3
adab-adab agar mad’u nya nanti benar-benar mendapat pengaruh dari hasil
bimbingannya.
Mentransformasikan iman menjadi amal shaleh dengan terealisasinya
ajaran islam ditengah-tengah kehidupan manusia merupakan usaha dakwah
yang dalam keadaan bagaimanapun dan dimanapun harus dilakukan oleh
umat islam sebagai suatu kewajibannya untuk melakukan kegiatan dakwah,
karena islam memang sebagai agama dakwah, yang menugaskan setiap
umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan islam kepada seluruh umat
manusia.
Penyelenggaraan usaha dakwah islamiyah terutama dimasa depan
semakin bertambah berat dan kompleks, hal ini disebabkan karena masalah-
masalah yang dihadapi dakwah semakin berkembang dan kompleks pula. Dan
untuk menghadapi masalah yang semakin berat dan meningkat itu,
penyelenggara dakwah tidak mungkin dilakukan oleh orang perorang secara
sendiri-sendiri dan secara sambil lalu saja, tetapi harus dilaksanakan oleh para
pelaksana dakwah secara bekerja sama dan dalam satu kesatuan yang teratur,
dengan terlebih dahulu direncanakan dan dipersiapkan semasak-masaknya
serta mempergunakan system kerja yang efisien dan efektif.
T. Hani Handoko dalam bukunya manajemen edisi 2 menjelaskan bahwa
“efisien adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar, ini merupakan konsep matematik, atau merupakan perhitungan ratio
antara kekuatan (output) dan (input). Sedangkan efektifitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk mencapai tujuan yang
4
telah ditetapkan dengan kata lain bagaimana memilih pekerjaan yang harus
dilakukan atau (metode/cara) yang tepat untuk mencapai tujaun.”4
Efektifitas dan efesien keduanya merupakan konsepsi utama untuk
mengukur prestasi kerja (performance) manajemen, dengan kata lain bahwa
ukuran suatu manajemen itu yang dilihat dari keefektifan dan efisien suatu
lembaga dalam mencapai tujuan lembaganya apakah suatu lembaga
menggunakan cara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan lembaganya.
Sebagai ilmu pengetahuan manajemen juga bersifat universal dan
mempergunakan kerangka lmu pengetahuan yang sistematis, mencakup
kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, dan konsep yang cenderung benar dalam
semua situasi manajerial, seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial,
keagamaan, dan lain sebagainya.
Islam sebagai suatu agama yang mempunyai syariat yang dibawa oleh
Rosul terakhir mempunyai keunikan tersendiri, ia bukan hanya komprehensif
tetapi juga universal. Komprehensif berarti ia mencangkup seluruh aspek
kehidupan baik ritual maupun sosial (muamalah). Universal bermakna ia
dapat diterapkan disetiap waktu dan tempat sampai akhir zaman. Syariat
islam itu sendiri sebagai materi dakwah perlu disampaikan kepada mad’unya,
yang proses penyampaiannya itu perlu dikelola secara khusus dan tepat
sasaran, maka manajemen berperan sangat penting dalam hal tersebut.
Dalam aspek kegiatan ritual salah satunya yaitu ibadah Haji, yang mana
ibadah haji merupakan kegiatan ritual rutinitas yang dilaksanakan tiap
tahunnya dan umat islam Indonesia adalah bagian terbesar dari penduduk
4 T. Hani Handoko, Manajemen edisi 2.(Yogyakarta: BPFE, 1989),h.7
5
Indonesia yang setiap tahun semakin banyak yang menunaikan ibadah haji
ketanah suci Makkah. Dan haji itu sendiri juga merupakan lading dakwah
bagi juru dakwah yang harus dikelola secara baik.
Penyelenggara haji merupakan tugas nasional yang menjadi tanggung
jawab pemerintah yang berkewajiban melaksanakan pembinaan, dan
perlindungan dengan menyediakan fasilitas kemudahan, keamanan, dan
kenyamanan yang diperlukan oleh warga negara yang menunaikan ibdah haji.
Berdasarkan UU No 17 tahun 1999 bahwa penyelenggaraan urusan haji
dilaksanakan oleh pemerintah. Kegiatan-kegiatan dalam penyelenggaraan
urusan haji tersebut dilaksanakan oleh kementrian-kementrian dan lembaga-
lembaga lainnya yang ada kaitannya dengan penyelenggara urusan haji
dengan cara koordinasi interdepartemental yang dalam hal ini menteri agama
bertindak sebagai penanggung jawab.5
Dengan demikian berarti kegiatan haji merupakan penting yang perlu
adanya pengelola khusus didalam mengurusi masalah kegiatan haji yang
didalamnya bagaimana mengelola pelayanan-pelayanan yang akan diberikan
kepada calon jamaah haji dalam berbagai hal misalnya proses pendaftaran,
akomodasi, konsumsi, penginapan dan pemberian bimbingan ibadah haji, dari
macam-macam pelayanan tersebut terdapat pengelolaan tetapi terkait satu
sama lain.
Pembimbing haji yang berupa bimbingan ibadah atau manasik haji
merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan pemerintah atau lembaga-
lembaga yang terkait, yang pembimbingnya itu berupa pemberitahuan
5 Depag RI, Petunjuk Perjalanan haji, (Jakarta: Depag RI Direktorat Jendral Bimbingan
Masyarakat Islam dan Urusan Haji, 2000), h.1
6
pengetahuan sekitar tata cara ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan hajinya
Rasulullah. Pemberian bimbingan tersebut sangat penting mengingat keadaan
calon jamaah haji yang majemuk dalam pendidikan, usia dan tingkat
pemahaman terhadap ilmu manasik haji.
Pengetahuan tentang haji wajib diketahui dan dipelajari benar dalam
amalan haji dan umrohnya, dan menanyakan apa yang tidak diketahui, agar
calon jamaah haji benar-benar mengerti dan melakukan haji atas dasar
ilmunya.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat158 :
إن ٱلصفا وٱلمروة من شعائر ٱلله فمن حج ٱلبيت أو ا ٱعتمر فلا جناح عليه أن يطوف بهما ومن تطوع خير
ٱلله شاآر عليم ۞فإن “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari
syi´ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber´umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa´i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Ayat tersebut diatas tersirat memberikan dasar pengetahuan dan
pemahaman tentang pengelolaan haji atau manajemen haji antara lain
penyampaian informasi, proses perjalanan, angkutan/transportasi, kendala
yang akan dihadapi sampai dengan masalah manasik dan hikmah ibadah haji.
Jika itu terjadi pada jamaah haji, bukanlah itu merupakan satu penyesalan
dan pengorbanan yang sia-sia karena telah begitu banyak uang, waktu dan
tenaga yang terbuang percuma dan ibadah haji juga merupakan ibadah yang
istimewa yang hanya dikerjakan pada tempat tertentu dan pada waktu yang
telah ditentukan pula batas pelaksanaannya. Jika itu terjadi pada masyarakat
7
arab mungkin itu bukanlah suatu masalah besar karena kedekatan jarak
tempuh dan biaya yang dikeluarkan ringan, tetapi jika itu terjadi pada
masyarakat Indonesia maka itu merupakan kerugian besar bagi jamaah haji.
Untuk itu perlu adanya pengelolaan khusus dalam membimbing jamaah
haji, karena dengan pengelolaan yang baik dan teratur maka akan membantu
kelancaran, kekhusuan dan kebenaran para jamaah haji dalam melaksanakan
ibadahnya sehingga mendapatkan predikat haji yang mabrur, yang mana haji
mabrur adalah haji yang tidak ada balasannya kecuali syurga.
Sedemikian besar nilai ibadah haji maka perlu adanya penanganan yang
professional dan manajemen yang baik dalam hal pengaturan waktu dan
tempat pembimbing, metode yang diberikan dalam pembimbingan, materi-
materi yang diberikan serta serta kriteria apa yang harus dipenuhi oleh para
pembimbing haji yang bimbingan semuanya itu tidak lain bertujuan agar para
calon jamaah haji diberikan pelajaran dan pemahaman tentang pelaksanaan
haji secara benar, mudah, tepat, dan dalam waktu yang singkat mereka dapat
mempelajari dan memahaminya.
Manajemen dalam bahasa Indonesianya berarti pengelolaan atau
pelaksanaan. Dari berbagai definisi pada dasarnya mengacu pada tujuan yang
hendak dicapai, proses mencapai tujuan melalui orang lain dan adanya
pengawasan agar tidak adanya penyimpangan dalam proses mencapai tujuan.
8
Bimbingan merupakan terjemahnya dari istilah “guidance” adalah kata
dalam bentuk masdar yang berasal dari kata “to guide” artinya menunjukkan,
membimbing, dan menuntun orang kejalan yang benar.6
Haji artinya menyengaja atau menunggu, maksudnya sengaja
mengunjungi Ka’bah Baitullah di Makkah untuk melakukan ibadah kepada
Allah pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu secara tertib.7
Jadi manajemen pelayanan bimbingan haji adalah: “ proses atau cara
suatu lembaga baik itu pemerintah atau lembaga swasta dalam melakukan
kegiatan bimbingan haji yang tujuan dari bimbingan tersebut adalah agar para
calon jamaah haji dapat melaksanakan haji secara benar dan sesuai dengan
tuntunan hajinya Rasulullah sehingga mendapatkan predikat haji yang
mabrur.”
Dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian lapangan di KBIH An-Nizomiyah pada salah satu bentuk
pelayanannya yang berupa bimbingan ibadah haji selain dari pelayanan yang
berupa akomondasi, penginapan dan konsumsinya. Penulis membatasi
penelitian dengan pelayanan bimbingan ibadah haji yaitu: “Manajemen
Pelayanan KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan Dalam Bimbingan Manasik
Haji”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam hal ini penulis memberikan batasan dan perumusan masalah
sebagai berikut:
6 M. Arifin, Pokok-pokok Fikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: bulan bintang, 1976), h. 18
7 M. Baqir al Habsyi, fikih praktis (Jakarta: mizan, 1998) h. 337
9
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih spesifik lagi dan tujuan yang akan dicari dari penelitian
ini tercapai dengan baik dan jelas, maka peneliti akan lebih memfokuskan
pada Manajemen Pelayanan bimbingan Manasik Haji KBIH An-
Nizomiyah Jakarta Selatan.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas dan penjelasan masalah
penelitian yang telah dikemukakan pada bagian latar belakang masalah,
maka maka penulis merumuskan masalah adalah “Bagaimana Manajemen
Pelayanan Bimbingan Manasik Haji pada KBIH An-Nizomiyah?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka ada beberapa tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
a. Ingin mengetahui manajemen bimbingan manasik haji pada KBIH An-
Nizomiyah
b. Untuk mengetahui cara KBIH An-Nizomiyah mengelola waktu,
tempat atau lokasi bimbingan haji, metode yang diterapkan dalam
bimbingan haji, materi yang diberikan, kriteria yang harus dipenuhi
oleh pembimbing haji agar pelaksanaan haji berjalan dengan lancer,
serta peran seorang pembimbing.
10
2. Manfaat Penelitian
a. Segi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengembangan dan pengetahuan yang memadai kepada pembaca,
khususnya dalam jurusan manajemen haji dan umroh.Hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para akademisi
ilmu manajemen haji dan umroh.
b. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan oleh KBIH-
KBIH lain untuk mengetahui seberapa besar pelayanan haji terhadap
penggunaan jasa KBIH di kalangan masyarakat.
D. Metodologi Penelitian
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode
deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak
mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji atau prediksi8 melainkan
metode deskriptif digunakan sebagai cara yang praktis untuk menjelaskan
pelayanan bimbingan manasik haji. Untuk mendapatkan data-data tersebut,
penulis menggunakan dengan cara :
1. Sumber data
Sumber data ini merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
digunakan dalam penelitiang guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu
penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan
8Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24
11
a. Data primer, merupakan data utama yang diproleh langsung dari
informasi berupa catatan tertulis dari hasil wawancara, serta
dokumentasi
b. Data skunder, merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber
yang tertulis yang terdapat dalam buku dan literature terkait.
2. Tehnik pengumpulan data
a. Observasi, dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan
langsung ke lapangan dengan mendatangi narasumber yaitu Ketua dan
Pembimbing KBIH An-Nizomiyah, hal ini guna mengetahui keadaan
sebenarnya yang terjadi pada lokasi penelitian yang berkaitan dengan
manajemen pelayanan KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan dalam
Bimbingan Manasik Haji, telah dilakukan observasi selama 5 kali.
b. Wawancara yaitu suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam
proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang
berinteraksi dan memengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut
adalah responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar
pertanyaan, dan situasi wawancara.9
Untuk mendapatkan data yang valid dan sah penulis melakukan
wawancara langsung dengan Ibu Hj. Chaizarani Tahir, Bapak Nizom
Chotib dan Bapak Husnur Rizqi selaku Ketua dan pembimbing
manasik KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan.
9 Effeddi Sofian, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h.207
12
c. Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen.10 Penulis menggunakan data-data dan sumber
yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas, sedangkan
data-data ini, penulis peroleh dari buku-buku dan arsip-arsip KBIH
An-Nizomiyah.
3. Teknis Analisa data
Setelah data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini
terkumpul, maka langka selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis
data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan di interpretasikan. Teknik pengolalaan data yang
peneliti gunakan dalam mengelola data penelitian adalah dari hasil
wawancara, observasi, dokumentasi, dan bahan pustaka dengan
menggunakan pola deskriptif analisis, yakni peneliti mencoba
memaparkan semua data dan informasi yang diperoleh kemudian
menganalisa data dengan pedoman pada sumber-sumber tertulis.
a. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan dari penulisan skripsi ini adalah
menggunakan “pedoman penulisan karya ilmiyah (Skripsi, tesis, dan
Desertasi)”, karangan Hamid Nasution dkk CeQDA UIN Syarif
Hidayatullah, 2007.11
10 Usman Husain dan Akbar Setiady Purnomo, Metedologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2003), CET. Ke-4, h.53 11 Hamid Nasuhi dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Desertasi),
(Jakarta: Karangan Hamid Nasution dkk CeQDA UIN Syarif Hidayatullah, 2007), cet.pertama
13
b. Tempat dan Waktu Penelitian
1) Tempat penelitian
Dalam mengadakan penelitian ini penulis mengambil lokasi
di salah satu KBIH di Jakarta Selatan yaitu KBIH An-Nizomiyah
yang beralamat di Jalan Masjid Al-fajri Pejaten Barat Jakarta
Selatan telepon, 021 8009421.
2) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Mei 2016
sampai pertengahan bulan Agustus 2016
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusun skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian lebih
lanjut kemudian menyusun menjadi karya ilmiah maka langkah awal yang
penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu melihat buku-buku yang
akan dijadikan reverensi oleh penulis. Setelah penulis melakukan kajian
keperpustakaan akhirnya penulis menemukan beberapa skripsi yang
membahas tentang :
1. Skripsi Dzul Kifli (2010) dengan judul Manajemen Pelayanan Haji dan
Umroh PT. Patuna Tour dan Travel pada skripsi ini menjelaskan tentang
manajemen pelayanannya haji dan umroh oleh PT. PATUNA TOUR
DAN TRAVEL kepada jamaah dengan memberikan berbagai fasilitas
kepada jamaah oleh penyelenggara kegiatan Ibadah Haji dan Umroh
kepada jamaah yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada
jamaah haji.
14
2. Skripsi Rohayati Qosidah, “Manajemen Pelayanan Pemondokan Asrama
Haji Jakarta Pondok Gede Pada Musim Haji Tahun 2010” Skripsi ini
hanya menjelaskan pelayanan yang di dapat jamaah di asrama haji
embarkasi Jakarta, skripsi ini tidak menjalaskan bagaimana
pembentukkan petugas haji, dan yang dijelaskan dalam skripsi ini
petugas haji hanya BPAH saja seharusnya anggota Kanwil
Kementrianpun ikut serta dalam penyelenggara haji di asrama haji
embarkasi.12
3. Skripsi Laila Ishayatun Nisa awaliyah (Tahun 2008) berjudul : “Studi
Komparasi manajemen Kelompok Bimbingan Ibadah Haji NU dan
Muhammadiyah di kabupaten Tegal Priode 2006-2008”. Skripsi ini
menjelaskan tentang bagaimana aplikasi-aplikasi manajemen pada
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) NU dan Muhammadiyah,
serta menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan manajemen pada
kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) NU dan Muhammadiyah.13
4. Sedangkan judul skripsi penulis adalah Manajemen Pelayanan
Bimbingan Manasik Haji di KBIH An-Nizomiyah Jakarta selatan, dalam
hal ini dilihat dari segi judul berbeda sekali pembahasan yang diteliti
sunggu jauh berbeda, yaitu, materi penulis bahas adalah tentang
Manajemen Perencanaan, Pengorganisasian, Pengerakan, Pengawasan
Pada Bimbingan Manasik Haji.
12 Qosidah Rohayati, “Manajemen Pelayanan Pemondokan Asrama Haji Jakarta Pondok
Gede Pada Musim Haji Tahun 2010” Skripsi Mahasiswi jurusan Manajemen dakwah 2010 13 Laila Ishayatun Nisa awaliyah, “Studi Komparasi manajemen Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji NU dan Muhammadiyah di kabupaten Tegal Priode 2006-2008” Skripsi Mahasiswi walisongo jurusan Manajemen dakwah 2008
15
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini penulis membagi pembahasan ke dalam
VI BAB. Dari masing-masing BAB terdapat sub BAB adapun pembahasan
tersebut ditulis secara sistematis sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan, dalam bab ini penulis
menggambarkan secara umum tentang intisari keseluruhan skripsi ini
yang meliputi: latar belakang, pembatasan masalah, dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : KERANGKA TEORI
Merupakan kerangka pemikiran teoritas yang didalamnya
menjelaskan dan menegaskan pengertian dari manajemen bimbingan
manasik haji, tujuan dan fungsi manajemen bimbingan manasik haji,
dan tata cara pelaksanaannya.
BAB III : GAMBARAN UMUM KBIH AN-NIZOMIYAH JAKARTA
SELATAN
Berisi tentang gambaran umum dan sejarah berdirinya serta
perkembangan KBIH An-Nizomiyah
BAB IV : HASIL ANALISA PENELITIAN
Pada bab ini penulis membahas tentang (1) Perencanaan
Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah (2) Pengorganisasian
Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah (3) Penggerakan
16
Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah (4) Pengawasan
Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah ?
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang dituangkan
penulis terhadap karya ilmiah yang disusun oleh penulis sendiri.
17
BAB II
KAJIAN TEORI TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN BIMBINGAN
MANASIK HAJI PADA KBIH AN-NIZOMIYAH
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur,
mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantive, makna
manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat
pengelolaan. Dengan demikian muncul pertanyaan apa yang dikelola
dan siapa yang bertindal sebagai pengelola.
Melayu S.P. Hasibuan menjelaskan bahwa manajemen dalam
bahasa inggris, artinya to manage, yaitu mengatur. Oleh karena itu
menurutnya, pertanyaan yang muncul adalah apa yang diatur, mengapa
harus diatur, siapa yang mengatur, bagaimana mengaturnya, dan dimana
harus diatur. Maka manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan
didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan.15
Manajemen adalah upaya mengatur dan mengarahkan berbagai
sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang
(material), mesin (mechine), metode (method), dan pasar (market). Serta
ilmu seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
15 Anton Athoillah, M. M, Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 13
18
secara efektif, dengan didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam
suatu organisasi untuk mencapai tujuan.16
Menurut James A. F Stoner manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi diatas
terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata proses, bukan seni.
Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu
adalah kemampuan atau keterampilan pribadi, sedangkan suatu proses
adalah secara sistematis untuk melakukan pekerjaan.17
Atmodiwiro S. mengemukakan manajemen adalah proses bekarja
sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen. Dengan
kata lain, aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah sebuah
organisasi baik organisasi swasta atau pemerintah.18
Jadi kesimpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa Manajemen
adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan
organisasi dengan cara bekerja secara bersama-sama dengan orang-
orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi.
16 Hasibuan Malayu S.P, Manajemen dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 20060, h.2 17 Handoko Hani, Manajemen (Yogyakarta: BPF, 1986), edisi ke-2, h.8 18 Atmodiwirjo, S. Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: Ardadizya Jaya, 2005), cet
1, h. 6
19
2. Fungsi-fungsi Manajemen
Menurut George R. Terry, yang merumuskan fungsi-fungsi dari pada
manajemen yang disingkat menjadi POAC, yakni sebagai berikut:19
a. Planning (Perencanaan)
Planning dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemikiran
dan penemuan secara matang dalam hal-hal yang akan dikerjakan
dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan. Perencanaan adalah perencanaan tentang apa yang akan
dicapai, yang kemudian memberikan pedoman, garis besar apa yang
akan dituju. Perencanaan merupakan suatu perumusan dari persoalan-
persoalan tentang apa dan bagaimana sesuatu pekerjaan hendak untuk
tindakan-tindakan kemudian.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1) Organisasi sebagai alat dari manajemen
Ialah organisasi sebagai wadah/tempat manajemen sehingga
memberikan bentuk bagian manajemen yang memungkinkan
manajemen dapat bergerak dan manajemen dapat dikaitkan.
2) Organisasi sebagai fungsi manajemen
Ialah organisasi dalam arti dinamis (bergerak), yaitu
organisasi memberikan kemungkinan tempat manajemen
bergerak dalam batasan-batasan tertentu. Dengan kata lain,
19 Maringan Masry Simbolan, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2004), h. 36
20
dinamis berarti, bahwa organisasi itu bergerak dengan
mengadakan pembagian pekerjaan.
Jadi dari definisi diatas menyimpulkan bahwa
pengorganisasian adalah proses yang meliputi bagaimana strategi
yang sudah dirumuskan pada saat tahap perencanaan
digambarkan pada sebuah struktur organisasi yang tangguh,
sesuai, dan lingkungan yang kondusif.
c. Actuating (Penggerakan)
Penggerakan adalah suatu fungsi pembimbing dan pemberian
pimpinan serta pergerakkan orang-orang agar orang-orang atau
kelompok orang-orang itu suka dan mau bekerja.
d. Controlling (Pengendalian/pengawasan)
Menurut Mc. Farland pengawasan adalah suatu proses dimana
pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,
kebijakan yang telah ditentukan.20
Melihat kompleksitas masalah yang ada dalam pelaksanaa haji
diperlukan adanya system manajemen yang dapat menjalankan
fungsi merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi,
dan mengawasi pelaksanaan kegiatan haji demi terlaksananya
pelaksanaan ibadah haji dengan aman, lancer, tertib, teratur, dan
ekonomis. Manajemen haji lebih dititik beratkan pada sector jasa
20 Abdul Rasyid Shaleh, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta: Ardadizya Jaya, 2006), h.61
21
pelayanan dengan memberikan kepuasan yang prima kepada jamaah
haji.
Secara garis besar manajemen haji menghadapi enam tugas
utama, yaitu :
a. Melakukan hubungan kenegaraan dalam tataran diplomatic
dengan tujuan yaitu Arab Saudi
b. Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi
pelaksanaan haji secara keseluruhan
c. Menanggung dampak dan tanggung jawab sosial dalam
keseluruhan aspek pelaksanaan haji
d. Menyelenggarakan operasional haji dengan aman, selamt, tertib,
teratur, dan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
e. Mengakomodasi perbedaan aliran keagamaan (madzhab) yang
dianut masyarakat dan besarnya jumlah jamaah haji dengan porsi
yang terbatas.
f. Pelestarian nilai-nilai haji dalam kaitannya dengan hubungan
sosial kemasyarakatan.
Keenam tugas ini dilakukan secara simultan dalam satu siklus
yang berkelanjutan setiap tahunnya, dilaksanakan dalam waktu
yang bersamaan dan bertindak manajerial yang seragam, untuk
mengupayakan pelayanan yang optimal.21
21 Hanan Alatif dan Nizam Ahmad, Manajemen haji (Jakarta: Nizam Press, 2004), h. 18-
19
22
3. Unsur-unsur Manajemen
Unsur atau komponen merupakan bagian terpenting yang harus
tersedia dalam suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini Abdul Sanie
membagi unsur alat manajemen (tool of manajement) kedalam enam
bagian diantaranya:22
a. Man, yakni tenaga kerja manusia, sumber daya manusia (SDM) yang
ada pada sebuah lembaga, SDM yang ada akan berpengaruh pada
lancer atau tindakanya manajemen lembaga dalam melaksanakan
tujuan yang dilaksanakan.
b. Money, yakni pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
dana tersebut dapat diperoleh dari pemerintah setempat atau dari
donator yang secara sukarela memberikan sumbangan demi kemajuan
sebuah proses dakwah. Disamping ini dana juga dapat diproleh dari
lembaga usaha yang dikembangkan
c. Materials, yakni bahan-bahan yang diperlukan dalam mencapai
tujuan atau misi lembaga. Bahan ini harus mendukung proses
pencapaian tujuan yang direncanakan oleh sebuah lembaga.
d. Machines, yakni alat-alat yang diperlukan, dalam hal ini alat-alat
yang digunakan bertujuan untuk memaksimalkan bahan-bahan yang
tersedia.
e. Market, yakni tempat untuk menawarkan hasil produksi dalam hal ini
misi lembaga dapat di terima oleh masyarakat yang pada gilirannya
meraka dapat menerima produk yang telah diciptakan.
22 Sani Abdul, Manejemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 28
23
B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pelayanan diartikan sebagai
kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau
jasa.23
Tentang pengertian pelayanan para ahli mengemukakan
pendapatnya yang berbeda-beda satu sama lain. Diantaranya para ahli
yang mengemukakan pendapat layanan yaitu sebagai berikut:
a. Menurur AS. Moenir, pelayanan sebagai proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang langsung diterima.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan
tindakan yang dilakukan orang lain agar masing-masing
memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapatkan
kepuasan.24
b. Menurut H.N Cason, mendefinisikan pelayanan sebagai tindakan
yang dinyatakan atau dikerjakan untuk menyenangkan, mencari
petunjuk atau memberi keuntungan kepada pembeli dengan tujuan
menciptakan good will atau nama baik serta peningkatan, penjualan
serta pendapatan.25
c. Pelayanan menurut Atep Adya Brata adalah segala usaha
penyediaan fasilitas dalam rangka mewujudkan kepuasan pada
23 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), edisi ke 3, cet ke 2 h.446 24 AS Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta : Bumi Aksara, 2005),
h.15 25 Herbert N Cason, Petunjuk Praktis dalam Berusaha (Surabaya: Usaha Nasional, 1981),
h. 13
24
calon pembeli atau pelanggan sebelum atau sesudah terjadinya
transaksi.26
Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa
pelayanan adalah sesuatu tindakan atau usaha yang dilakukan oleh
orang lain atau lembaga atau oleh perusahaan kepada pembeli dan
pelanggan agar masing-masing memperoleh keuntungan yang
diharapkan dan terwujudnya kepuasan, selanjutnya dalam hal
melayani pembeli dan pelanggan, kualitas pelayanan pun perlu
diperhatikan karena jika layanan jasa yang diterima melampaui atau
melebihi harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan
sebagai kualitas jasa yang ideal ataupun sebaliknya, adapun bentuk
pelayanan menurut Drs. H.A.S. Moenir adalah layanan umum yang
dilakukan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari 3 macam,
yaitu : (1) layanan dengan lisan, (2) layanan dengan tulisan, (3)
layanan dengan perbuatan. Ketiga bentuk layanan itu tidak
selamanya berdiri sendiri secara murni, melainkan sering
berkombinasi.27
Penulis menyimpulkan bahwa dalam operasional
penyelenggaraan haji yang berperan banyak adalah layanan secara
perbuatan, jenis layanan ini tidak terhindar dari layanan lisan, dan
antara layanan perbuatan dengan layanan lisan sering bergabung.
Jadi tujuan utama jamaah adalah mendapatkan pelayanan dalam
bentuk perbuatan atau hasil perbuatan, bukan sekedar penjelasan
26 Atep Adya Brata, Bisnis dan Hukum Perdata SMK, (Bandung, Armico, 1999), h. 93 27 A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet
9, h. 190
25
dan kesanggupan secara lisan. Disinilah faktor kecepatan dalam
pelayanan menjadi dambaan setiap jamaah haji, disertai kualitas
hasil yang memadai.
2. Standar Pelayanan
Standar pelayanan merupakan ukuran yang telah ditentukan sebagi
suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan mengandung
buku pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan Davis
merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pihak yang menginginkannya.28
Dalam teori pelayanan, standar pelayanan prima setidaknya berisi
tentang dasar hukum, persyahratan, prosedur pelayanan, waktu
penyelesaian, biaya pelayanan, produk dan program pelayanan, sarana
dan prasarana, kompetensi petugas pemberi pelayanan, pengawasan
intem, penanganan pengaduan, saran dan masukan dan jaminan
pelayanan.
Standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi:
a. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan.
28 Sutopa, Sryanto dan Adi, Pelayanan Prima (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), h.13
26
b. Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
c. Biaya Pelayanan
Biaya/tarif pelayanan termasuk rincian yang ditetapkan dalam
proses pemberian pelayanan.
d. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan
yang memadai oleh penyelenggara pelayanan public.
e. Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan public.
f. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan
tetap berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
prilaku yang dibutuhkan.29
3. Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Zeithmal yang dikutip dalam majalah Manajemen
Usahawan Indonesia, perwujudan kepuasan pelanggan dapat
didefinisikan melalui lima dimensi kualitas pelayanan yaitu:
a. Keandalan (reliability) merupakan kemampuan untuk melaksanakan
jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
29 Rahmayanty Nina, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), h.
89
27
b. Keresponsifan 9responsiveness) merupakan pemberian pelayanan
secara cepat dan tanggap.
c. Jaminan (assurance) merupakan pengetahuan kemampuan, dan
kesopanan para pegawai perusahan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan.
d. Empati (empaty) merupakan memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan konsumen.
e. Berwujud (tangible) kebutuhan pelanggan yang berfokus pada
penampilan barang atau jasa, ini mencangkup antara lain: fasilitas
fisik, perlengkapan, penampilan pegawai dan sarana komunikasi.30
4. Ciri-ciri Pelayanan yang Baik
Pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang sudah
ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh sumber daya manusia
dan sarana serta prasarana yang dimiliki. Banyak perusahaan yang ingin
dianggap selalu yang terbaik dimata pelanggan. Karena pelanggan akan
menjadi setia terhadap produk yang ditawarkan. Di samping itu
perusahaan juga berharap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
dapat ditularkan kepada orang lainnya. Hal ini merupakan promosi
tersendiri bagi perusahaan yang berjalan terus secara berantai dari
mulut ke mulut. Dengan kata lain pelayanan yang baik akan
meningkatkan image perusahaan dimata pelanggannya. Image ini selalu
30 Aviliani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan melalui Kualitas Pelayanan
(Jakarta : Manajemen, Usahawan Indonesia, 1997), h. 10-11
28
dibangun agar citra perusahaan dapat selalu meningkat. Demikian pula
SDM pelayanan haji, dimana penyelenggara dalam hal ini Kementrian
Agama dianggap baik, jika mampu memberikan kepuasan pelayanan
kepada jamaah haji.
Menurut Kasmir, beberapa ciri pelayanan yang baik bagi
perusahaan yang harus melayani pelanggan, yaitu : tersedianya
karyawan yang baik, tersedianya sarana dan prasarana yang baik,
bertanggung jawab pada setiap jamaah sejak awal hingga selesai,
mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu berkomunikasi,
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang baik dan berusaha
memahami kebutuhan pelanggan.31
Ciri pelayanan yang baik sebagaimana dikemukakan oleh Kasmir
tersebut, dapat dijelaskan berkaitan dengan pelayanan haji sebagai
berikut:32
a. Tersedianya Petugas Haji yang Baik
Kenyamana jamaah, sangat tergantung pada petugas yang baik
dan mampu melayani. Petugas haji harus berpenampilan ramah,
sopan dan menarik, tanggap, pandai berbicara, menyenangkan, serta
pintar.
b. Tersedianya Sarana dan Prasarana yang Baik
Pada dasarnya jamaah ingin dilayani secara prima. Untuk
melayani jamaah, salah satu yang paling penting diperhatikan
disamping kualitas, kuantitas dan sumber daya manusia adalah
31 Kasmir, Etika Costumer Service (Jakarta: , PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 186 32 Qasidah Rohayati, Manajemen Pelayanan Pemondokan Asrama Haji Jakarta Pondok
Gede Pada musim haji tahun 2010 (Jakarta: 2011) h. 20
29
sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan. Peralatan dan
fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk
menerima jamaah harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
cukup sehingga membuat jamaah nyaman dan betah dalam ruangan
tersebut.
c. Bertanggung Jawab Kepada Jamaah dari Awal Sampai Selesai
Dalam menjalankan kegiatan pelayanan dari awal sampai
selesai petugas haji bertanggung jawab terhadap pelayanan yang
diinginkan oleh jamaah haji.
d. Mampu Melayani Secara Cepat dan Tepat
Mampu melayani secara cepat dan tepat artinya dalam
melayani jamaah dan tidak membuat kesalahan dalam arti
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standard an keinginan
jamaah.
e. Mampu Berkomunikasi
Mampu berkomunikasi artinya petugas harus mampu berbicara
kepada jamaah dengan baik memahami keinginan jamaah. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
f. Memiliki Pengetahuan dan Kemampuan yang Baik
Karena petugas haji selalu berhubungan dengan jamaah, maka
dia harus mempunyai pengetahuan tentang perhajian dan
kemampuan yang baik dalam melayani jamaah sehingga dapat
mempercepat proses pekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan.
30
g. Berusaha Memahami Kebutuhan Jamaah
Petugas harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan
jamaah, baik berkaitan dengan pelayanan umum, pelayanan
kesehatan, dan bimbingan ibadah
C. Manajemen Pelayanan
1. Pengertian Manajemen Pelayanan
Pengertian pelayanan menurut Gronroos adalah suatu/serangkaian
aktivitas yang bersifat kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi
sebagai akibat adanya inteaksi antara konsumen atau pelanggan dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah konsumen
atau pelanggan.
Sedangkan pengertian manajemen pelayanan merupakan suatu
proses penerapan ilmu dan seni untuk menyusun rencana,
mengkoordinasikan, dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan
demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan.33
Menurut penulis kelebihan manajemen pelayanan adalah ruang
lingkup manajemen pelayanan cukup luas meliputi pelayanan barang,
jasa dan administrative yang dilayani oleh instansi pemerintah pusat,
daerah, dan lain-lain. Sedangkan kelemahan manajemen pelayanan
adalah sifatnya yang kasat maka jadi sulit menetukan tingkat kepuasan
pelanggan secara langsung, karena harus membutuhkan wawancara
terhadap pelanggan.
33 Winarsih septi Atik dan Ratminto, Manajemen Pelayanan, ( Jakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h. 23
31
2. Manajemen Pelayanan Haji
Manajemen pelayanan haji adalah kegiatan merencanakan,
mengarahkan mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan
pelaksanaan haji demi terlaksananya ibadah haji dengan aman, lancer,
nyaman, tertib, teratur, dan ekonomis yang mentitik beratkan pada
sector pelayanan dengan memberikan kepuasan yang prima kepada
calon jamaah,34 yang meliputi pendaftaran haji, pembinaan jamaah,
pelayanan kesehatan, akomodasi, transportasi, dan penanganan
dokumen.
3. Landasan Pelayanan
Sejumlah peraturan yang berkaitan dengan pelayanan antara lain:
a. Instruksi Presiden Nomer 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan Mutu
Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat.
b. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
c. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
25/KEP/M.PAN/2/2004 tentang pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah35
34 Nidjam Ahmad dan Hanan Alatief, Manajemen Haji (Jakarta: Nidjam Press, 2004), cet
ke- 1 h. 19 35 Winarsih septi Atik dan Ratminto, Manajemen Pelayanan, (Jakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h. 30
32
D. Bimbingan Manasik Haji
1. Pengertian Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan manasik haji merupakan pemberian bantuan dari
seorang kepada orang lain lalu melalui proses tertentu dalam
memecahkan masalh-masalah yang ada dalam melaksanakan ibadah
haji agar tercapai kemampuan untuk menerima diri, menyerahkan diri
dan merealisasikan pada lingkungan sesuai dengan potensi yang
dimiliki untuk dapat menjadi muslim yang baik.36
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengertian
Manasik adalah (1) hal-hal yang berhubungan dengan ibadah haji
seperti ihram, thawaf, sa’I, thalul, wukuf, (2) Peragaan pelaksanaan
ibadah tiruan dan sebagainya); sebelum berangkat ke tanah suci para
calon jamaah haji melaksanakan haji di pemondokan.37
2. Fungsi Bimbingan Manasik haji
Menurut A. Latif Hasan fungsi bimbingan manasik adalah:
a. Agar calon jamaah haji mampu memahami semua informasi
tentang pelaksanaan ibadah haji, tuntunan perjalanan, petunjuk
kesehatan dan mampu mengamalkannya pada saat pelaksanaan
ibadah haji ditanah suci.
b. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam melaksanakan ibadah haji
baik secara pribadi maupun dalam regu atau rombongan.
36 A. Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji. (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003) cet
ke-2, h. 17 37 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia “Manasik”
(Jakarta: Balai Pustaka 1988), cet ke-5, h, 553-554
33
c. Agar para jamaah haji mempunyai kesiapan menunaikan ibadah
haji baik mental, fisik, kesehatan, maupun petunjuk ibadah yang
lain.38
3. Tujuan Bimbingan Manasik Haji
A.Latif Hasan juga mengemukakan bahwa tujuan manasik adalah
supaya setiap jamaah haji yang berniat menunaikan ibadah haji dapat
melaksanakan perjalanannya dengan tenang, khusyu, bebas dari
kekhawatiran baik terhadap diri sendiri maupun terhadap harta
bendanya, tertib dalam arti, bahwa jamaah dapat memenuhi syarat,
rukun dan wajib sesuai dengan tuntunan agama. Lancer dalam arti
jamaah haji dapat melaksanakan ibadahnya dengan baik, bebas dari
segala bentuk hambatan dan gangguan. Sah dalam arti tidak ada
kekurangan dalam ibadah dan kesalahan manasik. Sempurna dalam arti
jamaah haji dapat melaksanakan ibadahnya selain rukun dan wajib
lainnya yang memiliki keutamaan.39
4. Metode dan Bentuk Bimbingan
a. Metode Bimbingan
Metode bimbingan merupakan salah satu cara atau jaln yang
harus dilalui untuk mencapai tujaun yang digunakan, didalam
bimbingan bias dikatakan sebagai suatu cara tertentu yang
digunakan dalam proses bimbingan. Secara umum ada dua metode
dalam bimbingan, yaitu pertama, metode bimbingan individual dan
kedua, metode bimbingan kelompok. Metode bimbingan kelompok
38 A. Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, 2010, h. 18 39 A. Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen Haji, 2010, h. 19
34
dikenal juga dengan bimbingan (group guidance) sedangkan
metode bimbingan individual dikenal dengan individual
konseling.40
1) Metode bimbingan individual, metode ini upaya pemberian
secara individual dan langsung berhadap muka (berkomunikasi)
antara pembimbing dengan klien.
2) Metode bimbingan kelompok, bimbingan yang digunakan
melalui kegiatan bersama (kelompok), seperti kegiatan diskusi,
ceramah, seminar dan sebagainya. Hal ini bisa dilakukan untuk
menumbuhkan atau mengembangkan potensi-potensi sosial
klien atau bimbingan yang diberikan bagi klien yang mengalami
kesulitan dalam melakukan kontak sosial dalam masyarakat.
Maka melalui bimbingan kelompok secara terhadap klien
diberikan peluang untuk berinteraksi dan bergaul dalam
kelompoknya.41
b. Bentuk-bentuk Bimbingan
Bentuk-bentuk bimbingan dapat dilihat dari segi bidangnya,
menurut HM. Arifin diantaranya:
1) Bimbingan dan peyuluhan bidang Vocational Guidance, yaitu
bimbingan dalam memilih lapangan pekerja atau
jabatan/profesi.
40 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT.
Golden Terayon Press, 1998), cet ke-6, h. 43 41 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) Islam (Jakarta: lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta, 2008) h. 125
35
2) Bimbingan dan penyuluhan bidang Mental Health Guidance,
yaitu suatu bimbingan yang bertujuan untuk menghilangkan
faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien. Sehingga
ia akan memperoleh ketenangan hidup ruhaniah yang
sewajarnya seperti yang diharapkan.42
5. Unsur-unsur Bimbingan Manasik Haji
Untuk mencapai tujuan bimbingan, dalam hal ini manasik haji
harus ada beberapa unsur-unsur yang terkait dimana antara satu unsur
dengan unsur yang lain tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur tersebut
antara lain:
a. Subjek (Narasumber)
Subjek yaitu orang yang memberikan bimbingan kepada
seseorang. Pelaksananya baik perorangan, organisasi, maupun
badan lain. Seorang pembimbingan mempunyai serta
bertanggungjawab terhadap orang yang dibimbing.
Seorang pembimbing atas konselor dalam hal ini adalah
pembimbing haji harus mempunyai persyaratan. Diantaranya
adalah: pertama, kemampuan professional (keahlian). Kedua, sifat
kepribadian yang (berakhlakul karimah). Ketiga, kemampuan
kemasyarakatan (ukhuwah islamiyah). Keempat, taqwa kepada
Allah SWT.43
42 M. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Agama, (Jakarta :
Bulan Bintang, 1979), h. 46 43 Thohari Musnawar, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta: UII Press,
1992), h. 42
36
b. Objek (Jamaah)
Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya “kompak atau
“bersama-sama”, singakatan shalat berjamaah berarti shalat yang
dikerjakan secara bersama-sama dibawa pimpinan seorang imam.
Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap,
pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama. Sedangkan
pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia beragama
islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.44
c. Metode
Metode adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh
narasumber agar proses bimbingan pada jamaah tercapai sesuai
dengan tujuan, metode ini sangat penting dilakukan agar proses
bimbingan tersebut Nampak menyenangkan dan tidak membuat
jamaah jenuh dengan mudah dapat diterima oleh jamaah.
d. Media
Media merupakan suatu wadah atau sarana dalam
menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan
dalam suatu proses penyajian informasi.45
44 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Pusat Kesehatan Haji
Kementrian Kesehatan RI: 2010), h.9 45 Latuheru, Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini, (Jakarta:
depdikbud, 1998) h. 11
37
e. Tujuan
Tujuan dari bimbingan manasik haji yaitu membekali jamaah
haji dengan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan masalah haji, agar
para jamaah dapat melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji
sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dan diharapkan para
jamaah haji mampu melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji
ditanah suci secara mandiri dan memperoleh haji mabrur.
f. Efek (Pengaruh)
Adapun pengaruh dari bimbingan manasik haji ini adalah teori
yang diberikan selama ditanah air dapat dipratekkan secara benar
ketika pelaksanaan ibadah haji ditanah suci dan memperoleh haji
mabrur dengan perubahan sikap yang lebih baik dari sebelumnya.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM KBIH AN-NIZOMIYAH JAKSEL
A. Sejarah Berdirinya KBIH An-Nizomiyah
Awal mula berdirinya KBIH An-Nizomiyah pada tahun 1983, setelah
kembalinya jamaah haji An-Nizomiyah tahun 1983, diantara para jamaah ada
yang merasakan getaran dan panggilan hati untuk mewujudkan kemabruran
hajinya.1 Setelah selama lebih kurang 30 hari melaksanakan haji, mereka di
antaranya adalah H. Basri Sadiman, Ir, H. Thamrin, Drs. H. Kastolani, H.M
Lut Utoro SH. H. Danu Hidayat, H. Husin, dengan pimpinan oleh H.
Chaizarani Tahir dan H.M Chotib Azhari sebagai pimpinan rombongan haji
An-Nizomiyah yang sekaligus pimpinan An-Nizomiyah yang sejak tahun
1980 telah menancapkan kiprah dalam bidang pendidikan (khursus bahasa
arab dan agama) keagamaan.
Kegiatan yang pertama diadakan dengan membentuk pengajian bulanan
dan arisan bulanan bagi para jamaah An-Nizomiyah, dengan maksud untuk
mempererat tali silaturahim dan menambah pengetahuan agama serta
mewujudkan keinginan lain pasca haji.2 Serperti : pendidikan, sosial
kemasyarakatan, dakwah dan kegiatan lain yang juga menunjang usaha
pemeintah, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat luas, khususnya dalam bidang garapan tanah An-Nizomiyah
1Wawancara Pribadi dengan Ibu Hj. Chaizarani Tahir selaku ketua KBIH An-Nizomiyah,
15 Juni 2016, pada jam 09:00 WIB 2 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 18 Agustus 2016, pada jam 10:00 WIB
39
Pengajian diadakan dari rumah ke rumah diantaranya para jamaah karena
saat itu belum ada bangunan khusus milik An-Nizomiyah yang dapat
menampung kegiatan tersebut.3 Sebelumnya segala kegiatan An-Nizomiyah
selalu diadakan di rumah pimpinan seperti manasik haji, kursus dan
pertemuan pengajian lainnya.
Penceramah yang pernah memberikan bimbingan pada pengajian tersebut
diantaranya : K. H. Zainudin MZ, K. H Mayhuri Syahid MA, Drs. H. Efendi
Zakarsi, Drs. H. Zainuri, Drs. H. Zainul Ilyas, H. Sumaeri Muslih, Drs. H.
Manarul Hidayah, H. Mizan Sya’roni, H. Hamim Al Qorib, H. Romlah
Adnan dan banyak lagi mubalig dan muballigoh yang telah diundang oleh
pengajian haji ini. Untuk memberikan identitas yang lebih jelas maka
diberikan nama untuk pengajian tersebut ikatan keluarga jamaah haji An-
Nizomiyah.
Untuk memperluas tanah yang diwakafkan tersebut maka An-Nizomiyah
berupaya untuk membebaskan tanah yang berada di sekitar tanah tersebut,
untuk memberikan keluasaan dalam merencanakan bangunan namun
disayangkan masyarakat pemilik tanah tersebut belum ada keinginan untuk
menjualnya, akhirnya mencari jalan keluarnya bagaimana mendapatkan tanah
yang lebih luas.
Keinginan Bapak Drs. H. Kastolani belumlah pupus unuk mewakafkan
tanah tersebut, beliau tetap akan mewakafkan tanah seluas 100 m, dimanapun
renacana An-Nizomiyah akan membebaskan tanah. Akhirnya pengurus An-
Nizomiyah mendapatkan tanah di daerah Pejaten kerobokan wilayah pasar
3 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 18 Agustus 2016, pada jam 10:00 WIB
40
minggu Jakarta selatan yang kebetulan tanah tersebut milik salah satu
jamaah haji An-Nizomiyah tahun 1985 yaitu Bapak H. Husin, tanah yang
dijual olehnya adalah seluas 400 m dengan rincian 100 m dibebaskan oleh
wakaf Bapak Drs. H. Kastolani (seharga lima juta rupiah) dan H. Husin
sendiri mewakafkan seluas 60 m. sedangkan sisanya dilelang diantara para
jamaah haji yang tergabung dalam ikatan keluarga jamaah jamaah haji An-
Nizomiyah.
Pada awalnya KBIH An-Nizomiyah hanya memberangkatkan jamaah
166 orang, dan pada tahun ini yaitu 2016 KBIH An-Nizomiyah hanya
memberangkatkan 12 jamaaah yang mengalami penurunan karena masalah
antrian/ porsi haji yang sulit dan panjang.4
Bimbingan manasik haji merupakan pembelajaran dan pembekalan bagi
para calon jamaah haji sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji di
Baitullah, sehingga mengatahui mana kewajiban dan sunnah dari ibadah
tersebut. Dengan banyaknya pertemuan manasik yang dibimbing oleh
pengajar dan ustad yang berkompeten dibidangnya, insyaallah harapan KBIH
An-Nizomiyah untuk membantu pengurusan dan bimbingan para jamaah haji
untuk menjadi haji yang mabru dapat dicapai oleh seluruh peserta manasik
haji.
B. Dasar dan Tujuan Penyelenggara KBIH An-Nizomiyah
KBIH An-Nizomiyah memiliki dasar dan tujuan sebagai penyelenggara
bimbingan manasik haji tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang penyelenggara Ibadah Haji, BAB VII
4 Company Profil KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan
41
Pembinaan pasal 30 bahwa “ Dalam rangka pembinaan ibadah haji,
masyarakat dapat memberikan bimbingan, baik dilakukan secara perorangan
maupun berbentuk kelompok bimbingan”.5
Dan di dalam aktreditas KBIH An-Nizomiyah telah tercantum dasar
penyelenggaraan bimbingan manasik sebagai berikut :
1. Dasar
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 13 2008 tentang
penyelenggaraan ibadah haji, BAB VII pembinaan pasal 30
b. Keputusan menteri Agama Republik Indonesia Nomer 371 Bab
XI tahun 2002 tentang kelompok Bimbingan Ibadah Haji
c. SK Yayasan dengan Akta Mufakat, Nomer. 173/ANZ-KBIH/IX/14
d. Surat Izin oprasional KBIH An-Nizomiyah (No: Kw.09.3/2/Hj.
01/4122/2004).
e. Surat Perpanjang Perizinan KBIH An-Nizomiyah (No: D/434/2008).6
2. Tujuan
Setelah memiliki dasar berdirinya KBIH An-Nizomiyah memiliki tujuan,
tujuan berdirinya KBIH An-Nizomiyah yaitu sebagai mitra Departemen
Agama bertujuan memberikan pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat khususnya bagi calon tamu-tamu allah dengan
menyelenggarakan bimbingan manasik haji secara teori dan pratek, baik
di tanah air maupun di tanah suci, dengan prinsip tolong-menolong dalam
rangka tercapainya haji mabrur.7
5 Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggara Ibadah
Haji. H. 19 6 Dilihat Dari Permohonan Akredibilitas KBIH An-Nizomiyah, 18 Agustus 2016 7 Company Profil KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan
42
C. Visi dan Misi
Visi
Membimbing jamaah haji untuk mencapai kemabruran dan
meningkatkan iman dan taqwa.
Misi
1. Membimbing jamaah baik teknis maupun non teknis yang
berkaitan dengan haji
2. Membimbing manasik haji secara teori dan pratek
3. Memberikan bimbingan dan pendamping sejak ditanah air sampai
di tanah suci
4. Memberikan bimbingan keagamaan (islam) setelah mereka
kembali dan haji.
D. Sarana dan Prasarana
Dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara resmi ibadah haji yang
menempati sebuah kantor beralamatkan di Jl. Masjid Al-Fajri No. 16 A
Pejaten Barat, Pasar Minggu. Untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik
dan lancer serta menunjang kinerja maka harus didukung dengan adanya
sarana dan prasarana yang baik pula. Adapun sarana yang dimiliki KBIH An-
Nizomiyah.
Memiliki Kantor, Ruangan Manasik, Tempat istirahat dan Gedung serba
guna, Tempat ibadah, Toilet dan tempat parker yang begitu luas. Dalam
penunjang kegiatan para jamaah dalam memberikan pelayanan KBIH An-
43
Nizomiyah memiliki prasarana yaitu pengeras suara, computer, In focus, Dvd,
telepon, kursi dan meja tamu.8
E. Struktur Organisasi dan Susunan Kepengurusan
Struktur organisasi penting dan sangat berperan. Hal ini agar suatu
kegiatan dengan kegiatan lainnya telah terarah dan tidak saling berbeturan.
Selain itu, struktur organisasi juga diperlukan agar terjadi pembagian tugas
yang seimbang dan objektif yaitu memberikan tugas sesuai dengan
kedudukan dan kemampuan masing-masing anggotannya. Struktur organisasi
yang baik yaitu menempatkan petugas yang tepat dan memiliki kompetensi.
Hal ini dilakukan agar semua kegiatan lebih terarah, teratur dan terkontrol
sehingga apabila terjadi persoalan dapat diselesaikan sendiri mungkin.
Adapun struktur organisasi KBIH An-Nizomiyah adalah sebagai berikut:
Gambaran 3.1
Struktur Organisasi KBIH An-Nizomiyah
8 Company profil KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan
KETUA
Bendahara Pembimbing Manasik Haji
Sekretaris
Pembimbing Ibadah Bidang
Kesehatan
Perlengkapan
44
Secara terperinci tugas-tugas atau fungsi-fungsi dari struktur organisasi tersebut
adalah berikut :
Ketua : Umi Hj. Chaizarani Tahir
Sekretaris : Ir. H. M. Faisal
Bendahara : Hj. Yessi Purnamawuri, M. Ak.
Pembimbing Manasik : Hj. Chaizarani Tahir
H. M. Nizom Chotib
H. M. Zaki Chotib
H. M. Faisal Chotib
H. Husnur Rizqi
Pembimbing Ibadah : Drs. H. Badruddin Hamid
Bidang Kesehatan : Dr. H. Lutfi Baraja
Perlengkapan : M. Surur
Rizfa Raudhina
Staff TU : Musiah, S.Pd
1. Data Jumlah Jamaah Haji KBIH An-Nizomiyah
Data jumlah menurun dari tahun ketahun, dan pas tahun 2016
jamaah An-Nizomiyah naik hanya satu persen saja. Setelah mengawali
keberangkatan tahun 2011 dengan 50 orang dan terbanyak pada tahun
2011 dengan jumlah jamaah 50 orang, maka jumlah yang telah berangkat
dari tahun 2011 sampai 2016 berjumlah 182 jamaah. Hal ini dapat dilihat
dari data berikut:
45
0
10
20
30
40
50
60
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Chart Title
Series 1 Series 2 Series 3
Tabel 3.1
Data Jamaah Haji KBIH An-Nizomiyah9
F. Pelayanan calon jamaah haji KBIH An-Nizomiyah
Umi Hj. Chaizarani Tahir mengatakan pelayanan yang diberikan KBIH
An-Nizomiyah yaitu meliputi transportasi, pelayanan kesehatan dan konsumsi
yang dilakukan ditanah air dalam kegiatan bimbingan manasik haji.
1. Transportasi
Pelayanan transportasi yang diberikan KBIH An-Nizomiyah dalam
menjalankan kegiatan bimbingan manasik haji, yaitu ketika melakukan
pratek bimbingan manasik di Embarkasi Pondok Gede Jakarta Timur
dengan menggunakan bus parawisata yang dilengkapi dengan ac dan Tv
digital.
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh KBIH An-Nizomiyah
ketika jamaah sebelum berangkat ke Tanah Suci yaitu ketika bimbingan
manasik, dengan cara melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan
9 Company Profil KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatan
46
kesehatan jamaah, dengan datang langsung kedinas kesehatan Jakarta
selatan. Jamaah dapat memeriksa diri seperti tensi darah, penegecekan
gula darah, dan lain-lain.
3. Konsumsi dan Akomodasi
Dalam kegiatan bimbingan manasik haji, konsumsi diberikan kepada
jamaah pada jam istirahat ataupun jam makan sore, konsumsi ini di atur
dan dikelola oleh KBIH An-Nizomiyah dan pengumpulan dana yang
diberikan oleh jamaah, yang sebelumnya telah ada kesepakatan antara
jamaah dan KBIH An-Nizomiyah.
Akomodasi merupakan tempat penginapan atas pengasramaan
sebagai penampungan sementara pada waktu jamaah haji di tempat
embarkasi, diembarkasi dan pemondokan selama berada di Arab Saudi.
Untuk hotel dan konsumsi diatur oleh PPIH (Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji) atau pemerintah.10
Dalam pelaksanaan pelayanannya, KBIH An-Nizomiyah berusaha
untuk memberikan pelayanan dengan baik. Proses pelayanan dilakukan
dengan terencana agar semua proses kegiatan manasik haji menjadi lebih
efektif dan efisien.
10 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 18 Agustus 2016, pada jam 10:00 WIB
47
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN BIMBINGAN
MANASIK HAJI PADA KBIH AN-NIZOMIYAH 2016
A. Perencanaan Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah
Perencanaan Bimbingan Manasik Haji An-Nizomiyah disini adalah
tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses usaha mencapai
tujuan bimbingan manasik haji, yang mana An-Nizomiyah mempunyai tujuan
diadakannya bimbingan manasik haji kepada jamaah yaitu agar para jamaah
mempunyai wawasan tentang pelaksanaan haji yang benar sesuai dengan apa-
apa yang disyaratkan sehingga pada akhirnya mendapatkan predikat haji yang
mabrur. Perencanaan yang diterapkan oleh KBIH An-Nizomiyah dalam
memberikan bimbingan manasik haji yang meliputi perkiraan dan
perhitungan masa depan.
Penentuan tujuan dan perumusan sasaran dalam rangka pencapaian
tujuan penetapan lokasi dan penetapan biaya fasilitas dan faktor lain yang
diperlukan. Dengan langkah tersebut terlihat bahwa penerapan fungsi
perencanaan pada bimbingan manasik haji pada KBIH An-Nizmiyah sudah
berjalan dengan baik, sehingga kegiatan yang dilaksanakan akan berjalan
lebih terarah.
48
Adapun Manajemen Pelayanan yang diberikan KBIH terhadap
jamaahnya yaitu sebagai berikut :1
1. Memberikan informasi melalui brosur
2. Memberikan penjelasan kepada jamaah tentang tata cara pendaftaran
3. Mendampingi pendaftaran di kantor kementrian agama tingkat kota
4. Pendampingi pembukaan rekening di Bank
5. Pendampingan saat pemeriksaan kesehatan haji di puskesmas
6. Memberikan bimbingan manasik teori
7. Memberikan bimbingan pratek manasik
8. Pendampingan saat di asrama haji pondok gede
9. Berangkat ke Tanah Suci mendampingi jamaah
10. Memberikan bimbingan di Madinah dan Mekkah
11. Menyampaikan informasi dari petugas kloter ke jamaah
12. Bimbingan di Arafah Mudzdalifah Mina
13. Bimbingan Thawaf Sa’i
14. Memberikan pelayanan jamaah yang berkebutuhan khusus
15. Bimbingan setelah pelaksanaan haji
1. Materi-materi Yang Disampaikan Dalam Bimbingan Manasik Haji
Materi yaitu benda, segala sesuatu yang tampak, atau bantuan berupa
sesuatu yan menjadi bahan untuk dibicarakan atau disampaikan kepada
orang, dalam hal dakwah materi-materi dakwah berupa seluruh aspek
ajaran Islam, sedangkan kaitannya dengan bimbingan manasik haji
1 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 23 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB
49
berarti suatu yang yag menjadi bahan yang akan dibicarakan atau
disampaikan oleh pembimbing kepada orang yang akan dibimbingnya.2
Untuk mencapai agar materi bimbingan manasik haji menjadi lebih
efektif dan efisien serta menghindari pembicaraan yang luas dan tidak
mengena kepada jamaahnya maka materi yang disampaikan hanya pada
sekitar tata cara pelaksanaan haji, ibadah atau amalan yang mendukung
sempurnanya haji, hikmah yang terkandung dalam ibadah haji serta
masalah-masalah lain yang ada kaitannya dengan haji.3
Pedoman materi yang disampaikan KBIH An-Nizomiyah selain dari
buku-buku yang diterbitkan Depag, KBIH An-Nizomiyah juga
menerbitkan buku-buku manasik haji sendiri yang disusun oleh team
pembimbing haji yang buku-buku tersebut berikan kepada jamaahnya
sebagai salah satu buku pegangan, yang isi dari buku tersebut setelah
penulis bandingkan buku tersebut dengan lainnya, isi dari buku tersebut
dalam hal pembahasan lebih singkat, padat dan lebih condong kepada
cara pelaksanaan secara praktis.
Adapun materi yang disampaikan berupa :
a. Fiqih yang ada kaitanya dengan masalah haji
b. Materi yang ada kaitannya dengan masalah diluar haji seperti, sholat-
sholat sunnah, tata cara ziarah-ziarah)
c. Do’a yang ada kaitanya dengan amalan haji
2 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 23 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB 3 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 23 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB
50
d. Hikmah yaitu berupa pengetahuan tentang intisari-intisari dari
rangkaian ibadah, yang pemberian tersebut agar menambah
kekhusuan jamaah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan
mengetahui sejarah-sejarah ibadah yang dilaksanakannya atau tapak
tilas dari peristiwa-peristiwa rangkaian ibadah haji.
e. Pengetahuan sekitar masalah kesehatan
f. Pengetahuan tentang keadaan sekitar tempat-tempat ibadah haji.4
2. Pembimbing Manasik Haji
Faktor pembimbing merupakan hal yang penting dikarenakan sampai
tidaknya materi tergantung pembawa dan penyapaian yang dilakukan
oleh pembimbing manasik haji, maka hal tersebut memiliki makna
bahwa pembimbing manasik haji harus dilakukan oleh orang-orang yang
professional yaitu memiliki keahlian dan keterampilan teknik
dibandingnya mengajar hasil berkualitas dilandasi dengan kejujuran,
keahlian, dedikasi dan rasa tanggung jawab, memperhatikan hal tersebut
diatas maka pembimbing haji merupakan kunci keberhasilan jamaah haji
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam
dengan lancar.5 Dengan jumlah jamaah haji yang besar dengan
keagamaan menjadikan jamaah haji makin kritis dan sensitive maka
dibutuhkan pembimbing yang sesuai, KBIH An-Nizomiyah memilih
pembimbing yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik.
KBIH An-Nizomiyah memiliki kriteria-kriteria pembimbing haji
4 Wawancara pribadi dengan bapak H. M. Zaki Chotib, selaku pembimbing ibadah, pada
tanggal 10 agustus 2016, pada jam 09:00 WIB 5 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 23 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB
51
Sebagai umat Islam yang menunaikan ibadah haji, bahkan yang
beberapa kali belum maksimal memahami makna dan kandungan dari
setiap prosesi ibadah haji, jangankan makna dan tujuannya, memahami
syarat, rukun, wajib, dan sunnah haji saja banyak yang tidak memahami
secara tepat. Tak heran, ada jamaah yang gencar mengerjakan yang
sunah-sunahnya saja dan melakukan yang wajib-wajibnya, oleh karena
itu perlunya seorang pembimbing untuk membimbing jamaah haji agar
para jamaah lebih teratur dalam melaksanakan ritual ibadah haji.
Pembimbing haji yang merupakan orang-orang yang bertugas dalam
membimbing para jamaah haji dalam hal pelaksanaan ibadahnya
mempunyai tugas membimbing dan menyampaikan materi dan
pengajaran sekitar pelaksanaan haji mereka mempunyai persyaratan
khusus atau kriteria-kriteria yaitu ukuran yang menjadi dasar penilaian
bahwa ia orang yang berhak menjadi pembimbing haji yang mana
kriteria ini tidak sama antara satu kegiatan dengan yang lainnya demikian
juga dalam hal haji minimal ada kriteria yang harus dipenuhi yang itu
berbeda dengan kegiatan yang lain, kriteria itu harus dipenuhi oleh
pembimbing haji agara dalam waktu pembimbingannya benar-benar
menguasai terhadap orang yang akan dibimbingnya, karena ia
mempunyai kemampuan yang ada didalam dirinya.
Dalam hal ini KBIH An-Nizomiyah memilih orang dan menetapkan
orang-orang yang dipihnya dengan melihat syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh pembing haji yang jika kriteria itu dipenuhi maka
52
jamaahnya akan dapat melaksanakan haji dengan benar dan bimbingan
akan berhasil.
KBIH An-Nizomiyah memilih kriteria orang-orang yang akan
membimbing jamaahnya sebagai berikut:
1. Pengetahuan mendalam mengenai ilmu agama Islam.
Yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan pemahaman sekitar Islam,
seluk-beluknya, hukum-hukum syar’I dan sebagainya.
2. Menguasai bahasa Arab
Penguasaan bahasa Arab ini agar komunikasi menjadi mudah ditanah
suci yang mana komunikasi menggunakan bahasa Arab maka
kemampuan berbahasa Arab sangat diperlukan.
3. Berwawasan luas
Yaitu pengetahuan yang berupa wawasan umum
4. Dedikasi yang tinggi dalam usaha pembimbingannya
Yaitu kesungguhan dankesabaran dalam memberikan bimbingan
kepada jamaahnya yang notabene bermacam-macam karakteristik
sifat, tingkat sosial, umur dan pendidikan
5. Berinisiatif yang tinggi dalam mengambil tindakan
Yaitu ini inisatif dalam mengambil tindakan terhadap masalah yang
sewaktu-waktu bisa terjadi
6. Ilmu pengetahuan dalam hal lapangan atau pengalaman yang
mendalam dalam hal pelaksanaan haji dan pengenalan daerah tanah
suci.
53
Adapun petugas yang menjadi pembimbing Haji & Umroh di KBIH
An-Nizomiyah adalah sebagi berikut:
1. Hj. Chaizarani Tahir
2. H. M. Nizom Chotib
3. H. M. Zaki Chotib
4. H. M. Faisal Chotib
5. H. Husnur Rizqi
3. Jadwal kegiatan Manasik Haji
Menurut Nizom Chotib didalam KBIH An-Nizomiyah memiliki
jadwal pembimbing manasik haji yang dimulai dari tanggal 10 April
2016 sampai dengan 20 Juli 2016 dengan demikian jumlah jamaah
bimbingan manasik haji pada KBIH An-Nizomiyah sebanyak 10 kali
pertemuan sampai kepulangan dari tanah suci.6 Bimbingan 10 kali dapat
dilihat dan dapat diketahui apa saja materi yang akan di dapat karena
jadwal manasik ini diberikan kepada seluruh jamaah, jadwal manasik haji
KBIH An-Nizomiyah yaitu:
Tabel 4.2
Jadwal Pertemuan Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah
No Hari Tanggal Jam Acara Tempat
1 Minggu 10 April 2016 M 2 Rajab 1437 H.
08.00 s/d Selesai
Pemeriksaan Kesehatan I Calon jamaah haji
berpuasa jam 22.00 sampai pemeriksaan darah dan
urine selesai
Puskesmas tebet Jl. Tebet timur II Rt. 06/05 Tebet-
Jakarta Selatan (di samping PSPT)
2 Minggu 24 April 2016 M 16 Rajab 1437 H
08.30-11.30 Perkenalan pelajaran manasik I (Teori)
Jl. Kp. Melayu Kecil III/27 Tebet-
Jakarta Selatan
6 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 20 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB
54
Telp. 8292910
3 Minggu 8 Mei 2016 M 16 Rajab 1437 H
08.30-11.30 Pelajaran Manasik II (Teori)
S.D.A
4 Minggu 22 Mei 2016 M 15 Sya’ban 1437
H
08.30-11.30 Pelajaran Manasik III (Teori)
S.D.A
5 Sabtu 28 Mei 2016 M 21 Sya’ban 1437
H
08.30-11.30 Pemeriksaan Kesehatan II (Suntik Maningitis)
Puskesmas Tebet Jl. Tebet timur II Rt. 06/05 Tebet-Jakara Selatan
(Samping PSPT) 6 Minggu 29 Mei 2016 M
21 Sya’ban 1437 H
08.30-11.30 Sholat-sholat di perjalanan Tayammum, sholat
jenezah dll
Jl. Kp. Melayu Kecil III/27 Tebet-
Jakarta Selatan Telp 8292910
7 Minggu 24 Juli 2016 M 19 Syawwal 1437
H
08.30-11.30 Pelajaran Manasik IV (Teori)
S.D.A
8 Minggu 31 Juli 2016 M 26 Syawwal 1437
H
08.30-11.30 Walimatus Safar/ Ratib Pakaian
Pria : koko seragam Wanita : putih seragam &
Jilbab putih
Gedung Serba Guna ANZ
Jl. Masjid Al-Fajri Rt.012/01 No. 16
Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta
Selatan 9 Minggu 14 Agust. 2016 M
11 Z. Qo’dah 1437 H
08.30-11.30 Teknis Keberangkatan Jl. Kp. Melayu Kecil III/27 Tebet-
Jakarta Selatan Telp 8292910
10 Minggu 30 Agust. 2016 M 27 Z. Qo’dah
1437 H
07.00-11.00 11.30-12.30
Praktek & Keberangkatan Haji
Siapkan : Pria : Kain Ihrom
Gesper besar Wanita : Baju Ihrom Putih
Mukena Biru Kaos kaki
Masjid Al-Mabrur Asrama Haji= Pondok Gede Jakarta Timur
Setelah peneliti melakukan observasi dan mengikuti bimbingan
manasik haji pada KBIH An-Nizomiyah maka penjelasan dari Bapak
Nizom Chotib dengan mengatakan bimbingan pada KBIH An-Nizomiyah
sebanyak 10 kali maka apa yang dikatakan olehnya benar.
Singkatnya bimbingan manasik haji yang dilakukan KBIH An-
Nizomiyah Menurut H. Nizom Chotib yang mengungkapkan “ dengan
singkatnya pertemuan akan menciptakan intensitas dan keakraban
55
terhadap sesama jamaah untuk saling mengenal, karena mereka akan
hidup bersama-sama ketika melaksanakan iabdah haji ditanah suci”.7
Dengan singkatnya manasik haji haji memahami materi-materi yang akan
disampaikan karena dengan banyak materi yang akan disampaikan
tentang ilmu-ilmu perjalanan ibadah haji cukup mendetail, di dalam
jadwal bimbingan manasik.
B. Pengorganisasian Pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah
Pengorganisasian mempunyai arti yang sangat penting bagi proses
kegiatan karena adanya pengorganisasian rencana kegiatan menjadi mudah
pelaksanaannya.
Husnus Rizqi mengatakan proses pengorganisasian bimbingan manasik
haji di Yayasan organisasi yang di dalamnya ada pembagian tugas serta
pemberian wewenang kepada masing-masing yang bertugas, sebagai berikut:8
1. Pimpinan Utama KBIH An-Nizomiyah
Umi Hj. Chaizarani Tahir adalah pemilik dan pimpinan di yayasan
KBIH An-Nizomiyah dari mulai didirikan pada tahun 1983 sampai saat
ini, beliau juga yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses kegiatan
penyelenggaraan haji, termasuk sebagai pembimbing manasik haji dan
mendampingi perjalanan haji para calon jamaah haji selama di Tanah Suci.
Hubungan kerja dari bahwa harus sampai kepadanya agar memastikan
bahwa seluruh kegiatan penyelenggara kegiatan haji sesuai dengan
rencana.
7 Wawancara pribadi dengan bapak H. Nizom Chotib, pada tanggal 18 agustus 2016 8 Wawancara pribadi dengan bapak H. Husnur Rizqi, pada tanggal 15 agustus 2016
56
2. Sekretaris KBIH An-Nizomiyah
Ir. H. Faisal adalah sekretaris di KBIH An-Nizomiyah yang bertugas
membantu pimpinan, menyiapkan program bimbingan manasik haji,
mengatur jadwal kegiatan manasik haji, menyusun pembukuan KBIH An-
Nizomiyah dan lain sebagainya.
3. Bendahara KBIH An-Nizomiyah
Hj. Yessi Purnamawuri adalah yang menangani urusan keuangan
KBIH An-Nizomiyah pemasukan dan pengeluaran keuangan, misalnya
sebagai berikut:
a. Uang yang masuk dari pendaftaran jamaah
b. Pengeluaran untuk ketua kelompok dan rombongan
c. Buku bimbingan manasik haji KBIH An-Nizomiyah
d. Biaya manasik haji jasa pembimbing, konsumsi dan oprasional
e. Pemandu ibadah dari Indonesia ke Madinah dan Makkah
f. Dana tak terduga kebutuhan jamaah haji di Tanah Suci
g. Baksis selama perjalanan haji, baksis mobil ke maktab, baksis mobil
Makkah dan Madinah
4. Tim Pendataan Calon Jamaah Haji
Hj. Yessi Purnamawuri adalah yang bertanggung jawab terhadap
Mekanisme dan prosedur mengikuti bimbingan manasik haji di KBIH An-
Nizomiyah yang meliputi :
a. Pas photo terbaru berwarna, background putih, besar kepala 80%
dengan ukuran
3x4 = 32 Lembar
57
4x6 = 8 Lembar
b. Menyerahkan foto copy kartu Keluarga 3 lembar
c. Menyerahkan foto copy KTP 7 lembar
d. Foto copy bukti pemeriksaan kesehatan
e. Mengisi formulir SPPH dari Depag
f. Mengisi formulir Bank disiapkan oleh Bank
g. BPIH awal sebesar Rp. 25.000.000,00
Setelah melengkapi semua persyaratan diatas, BPIH awal yang harus
dilakukan disetor ke rekening Bank jamaah.
5. Tim Perlengkapan
Musiah adalah yang bertanggung jawab dengan perlengkapan sarana
dan prasarana yang tersedia seperti ruang local atau aula sebagai tempat
pembelajaran berlangsung, tempat melakukan pratek manasik haji, dan alat
praga. Adapun alat-alat bantu yang digunakan dalam pelatihan.
a. LCD dan DVD
b. Laptop dan Printer
c. Microfon dan Sound Sistem
d. Booklet dan Poster Perjalanan Haji
e. White boar dan spidol
f. Proyektor dan screen infocus
Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai tersebut
akan membuat peserta bimbingan manasik haji lebih focus dan lebih
semangat untuk mengikuti manasik haji ini.
58
6. Tim Kesehatan
Kesehatan yang diberikan oleh KBIH An-Nizomiyah ketika berada
di tanah air yaitu ketika dalam kegiatan bimbingan manasik haji, dengan
cara melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan jamaah, dengan
memanggil dinas kesehatan setempat seperti berikut:
a. Memberikan pengetahuan tentang masalah kesehatan dan
memberikan vaksinasi atau suntikan kekebalan terhadap
penyakit kepada setiap orang jamaah sebelum pemberangkatan
ketanah suci.
b. Selama masa persiapan, melayani keperluan konsultasi bagi para
calon jamaah yang memerlukan.9
C. Penggerakan Pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah
Pengerakan adalah faktor penentu dalam segala kegiatan manajemen,
karena secara berhubungan manusia atau pelaksana. Apabila rencana sudah
tersusun, struktur organisasi juga sudah ditetapkan dan posisi-posisi atau
jabatan dalam struktur organisasi sudah disis, maka pimpinan berkewajiban
untuk menggerakan bawahan.
H. Nizom Chotib mengatakan penggerakan bimbingan manasik haji
tahunKBIH An-Nizomiyah menerapkan bentuk-bentuk bimbingan dengan
menggunakan 4 metode bimbingan yaitu metode ceramah, metode pratek dan
metode video visual, metode tanya jawab kepada jamaah. Metode ini telah
diterapkan dari tahun-tahun sebelunya.10
9 Wawancara pribadi dengan ibu Hj. Yessi Purnamawuri, selaku bendahara KBIH An-
Nizomiyah, pada tanggal 16 agustus 2016 10 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 23 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB
59
Pada metode ceramah ini digunakan saat penyampaian materi manasik
haji, memberikan pesan-pesan dan penjelasan langsung kepada jamaah,
diharapkan ketika akan melakukan metode ceramah bahan yang akan
disampaikan disusun dan disampaikan dengan cara yang lebih mudah
dipahami agar dapat mencapai sasaran guna mendukung pencapaian jam agar
tidak menonton dan juga harus dilengkapi dengan tanya jawab agar tidak
menonton dan juga memberikan kesempatan untuk terciptanya interaksi
antara pembimbing dengan jamaah.
Pada metode ceramah yang dilakukan KBIH An-Nizomiyah adalah
menempatkan para jamaah masuk ke dalam ruangan yang diatur sedemikian
dengan jamaah pria ditempatkan disamping kiri sedangkan jamaah
perempuan disamping kanan, pembimbing ditempatkan didepan dengan
dibantu alat pengeras suara yang sudah disediakan, dan penjelasan materi
sesuai jadwal. Dengan metode ini diharapkan jamaah terus memperhatikan
dan lebih memahami.11
Berbeda dengan metode pratek dapat dilaksanakan di Embarkasi Pondok
Gede Jakarta Timur, yang pertama dapat dilakukan sebagaimana lazimnya
pelajaran ini digunakan dalam bimbingan manasik. Dengan jamaah
berpaikaian ihram, kemudian melakukan thawaf, sa’I, thalul, wukuf, melontar
jumroh yang seluruh gerakannya diikuti oleh jamaah, selain itu pembimbing
memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya agar tidak menganggu proses
pratek yang menjadi pusat perhatian. Yang kedua dapat dengan cara
pembimbing menunjukan kepada calon jamaah haji untuk berperan
11 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, 23 Agustus 2016, pada jam 11:00 WIB
60
melakukan amalan-amalan ibadah tertentu, seperti melakukan amalan-amalan
ibadah tertentu seperti memberikan materi pratek dengan calon jamaah haji
pembimbingan memberikan pengarahan terlebih dahulu kemudian
memperaktekan dan selanjutnya semua jamaah mengikuti apa yang telah
dipraktekan.
Selanjutnya memberikan pelayanan video visual yang harus didukung
dengan media yang memmungkinkan seperti proyektor dan media lainnya,
jamaah KBIH An-Nizomiyah hanya tinggal duduk dan mengikuti arahan dan
menonton video yang telah disiapkan, biasanya video tentang perjalanan haji
seperti wukuf diarafah, thawaf, sa’I, tahalul, jumroh dan lainnya.
Menurut H. Nizom Chotib, ada 3 unsur yaitu yang berperan dalam
bimbingan manasik haji di KBIH An-Nizomiyah, yang pertama adalah
pengurus KBIH An-Nizomiyah, yang kedua adalah jamaah, dan yang terakhir
adalah Kementrian Agama Jakarta Selatan.12 Pengurus KBIH An-Nizomiyah
merupakan diambil dari keluarga dengan hal seperti itu memudahkan dalam
menjalankan tugas dari masing-masing bidang yang telah ditentukan
sebelumnya namun biasanya tugas itu pun dikerjakan secara fleksibel semua
bekerja sesuai kemampuannya, pembimbing haji juga termasuk kedalam
kepengurusan karena KBIH An-Nizomiyah ini dengan menggunakan sistem
keluarga.
Dengan melakukan observasi dan melihat langsung, semua yang ada
dalam kepengurusan merupakan keluarga, baik itu suami istri ataupun kakak-
beradik. Tentang hal ini H. Nizom Chotib memberikan tanggapan bahwa
12 Wawancara pribadi dengan bapak H. NizomChotib, pada tanggal 18 agustus 2016
61
kebanyakan KBIH menggunakan keluarga sendiri sebagai pengurusnya,
begitu juga dengan KBIH An-Nizomiyah, mungkin dengan memiliki
kepengurusan yang dikelola oleh keluarga sendiri lebih mudah berinteraksi
tidak adanya jarak dan jika terjadi kesalahan maupun masalah dapat
dibicarakan dengan cepat.13
Kemudian yang berperan dalam bimbingan manasik haji berikutnya
adalah jamaah, jamaah yang ada di KBIH An-Nizomiyah merupakan dari
berbagai latar belakang yang berbeda-beda dilihat dari pendidikan, pekerjaan,
bahasa danletak tempat tinggal, perbedaan latar belakang tersebut berperan
dalam bimbingan manasik haji seperti halnya terhadap latar belakang tersebut
berperan dalam bimbingan manasik haji seperti halnya terhadap latar
belakang pendidikan, pendidikan merupakan hal yang paling materi yang
disampaikan akan mudah, namun jika pendidikan jamaah rendah maka
penyerapan materi cukup sulit hal itu yang dikemukakan oleh H. Nizom
Chotib mengatakan “ Tingkat penerapan materi ditentukan oleh pendidikan
para jamaahnya kemudian dilanjutkan dengan faktor bahasa yang kadang kala
para jamaah tidak menggunakan bahasa Indonesia melakukan bahasa daerah
yang sudah kebiasaan setiap harinya kemudian faktor selanjutnya adalah
faktor usia yang mayoritas berusia 40 tahun ke atas.
Unsur terakhir ialah Kementrian Agama, sebagai lembaga yang
mengkoordinasi penyelenggara haji, serta mengontrol dan mengawasi
tindakan-tindakan yang diambil oleh KBIH An-Nizomiyah dengan cara ikut
serta dalam bimbingan manasik, yang didalam bimbingannya bertugas dalam
13 Wawancara pribadi dengan bapak H. Nizom Chotib, pada tanggal 18 agustus 2016
62
menjelaskan informasi-informasi terkait haji, seperti tentang pelunasan
pembayaran BPIH (biaya perjalanan ibadah haji).14
D. Pengawasan pada Bimbingan Manasik Haji KBIH An-Nizomiyah
Pengawasan berguna untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah
dilakukan. Jadi sejauh mana KBIH An-Nizomiyah melakukan bimbingan
manasik haji, untuk mengetahui hal tersebut, KBIH An-Nizomiyah
melakukan dengan cara pengawasan sebagai berikut:
1. Pengawasan Langsung
Para pengurus KBIH An-Nizomiyah terjun langsung dalam setiap
kegiatan bimbingan manasik haji sesuai dengan tugasnya, dan juga
melakukan tinjauan pribadi dengan cara pimpinan KBIH An-Nizomiyah
yang dijabat oleh Hj. Chaizarani Tahir yang dibantu putranya selaku
pembimbing yang selalu mengikuti jalannya kegiatan bimbingan manasik
haji, dengan semuanya terjun langsung termasuk ketua KBIH An-
Nizomiyah maka pimpinan mengetahui sejauh mana kegiatan para jamaah
dan para anggota penyelenggara bimbingan manasik haji, dalam setiap
kesempatan kegiatan manasik haji di KBIH An-Nizomiyah pimpinan
secara langsung memberikan materi, ataupun pengarahan.
2. Pengawasan Tidak Langsung
Jika tidak ikut dalam bimbingan manasik haji biasanya pimpinan
KBIH An-Nizomiyah melakukan tinjauan secara tidak langsung dengan
meminta siapa yang mengambil alih manasik atau siapa yang memberikan
materi manasik untuk melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan
14 Wawancara pribadi dengan bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing KBIH An-
Nizomiyah, pada tanggal 18 agustus 2016
63
3. Pengawasan Tertulis
Pimpinan melihat laporan kegiatan dengan melalui data-data tertulis,
melihat hasil dokumentasi, pertanyaan dari jamaah dan data laporan hasil
diskusi antara pengurus dan pembimbing yang memberikan pendapatnya
masing-masing terhadap perkembangan jamaah dalam bimbingan
manasik haji. Dengan hal seperti itu akan menimbulkan kekompakan
dalam pengurusan dan dalam kegiatan bimbingan manasik haji.
4. Evaluasi Pelaksanaan
H. Nizom Chotib mengungkapan perbaikan terhadap kesalhan yang
terjadi di keseluruhan kegiatan. Evaluasi yang akan dilakukan oleh KBIH
An-Nizomiyah ialah dengan mengadakan reuni jamaah haji yang
diadakan setiap tahun sekali setelah kepulangan jamaah dari Tanah Suci.
Seperti yang dikatakan H. NizomChotib “Semua pengurus di KBIH An-
Nizomiyah selalu mengikuti kegiatan bimbingan manasik sesuai dengan
bidangnya walaupun sering juga adanya fleksibel (rangkap tugas) dalam
kegiatan manasik haji.”15 Dengan semuanya pengurus ikut serta dalam
kegiatan manasik haji akan langsung diselesaikan. Berarti bisa dikatakan
adanya keterbukaan antara jamaah dengan kepengurusan KBIH An-
Nizomiyah.
Setelah melakukan penelitian tentang bimbingan manasik haji KBIH An-
Nizomiyah, pelaksanaan kegiatan manasik haji dilakukan bukan pembimbing
yang mengatur namun seluruh kepengurusan KBIH An-Nizomiyah termasuk
pimpinan sering memberikan arahan dan materi sesuai dengan jadwal
15 Wawancara pribadi dengan bapak H. Nizom Chotib selaku pembimbing manasik di
KBIH An-Nizomiyah, pada tanggal 18 agustus 2016
64
pertemuan saat itu. Pimpinan dan semua pengurus selalu mengadakan diskusi
selesai secara bimbingan manasik untuk menghindari terjadinya kesalahan-
kesalahan yang berkelanjutan.
Pentingnya adanya pengawasan dalam proses bimbingan manasik haji
menjadi tolak ukur dimana berjalannya pengawasan disisni berfungsi sebagai
proses akhir dari berbagai kegiatan yang berjalan dalam pelaksanaan manasik
haji di KBIH An-Nizomiyah.
E. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Manajemen Pelayanan yang
di berikan KBIH An-Nizomiyah
1. Faktor Pendukung
Ada beberapa kelebihan dari KBIH An-Nizomiyah yang dapat
mendukung KBIH tersebut menjadi lebih maju dan bersaing. Di antaranya
sebagai berikut:
a. Pembimbing haji dan umrah yang sudah mendapatkan sertifikat dari
Kementrian Agama RI.
b. Pelayanan yang diberikan kBIH sudah cukup memuaskan terhadap
jamaah.
c. Tempatnya yang cukup strategis karena dipusat Ibu Kota
d. Bimbingan kepada jamaah yang insentif di Tanah Air sampai Tanah
Suci
e. Pendampingan jamaah sejak pendaftaran di Tanah Air sampai dengan
Tanah Suci.
f. Lapangan pakirnya yang cukup memadai
65
2. Faktor Penghambat
Ada beberapa kendala dari KBIH An-Nizomiyah di antaranya sebagai
berikut:
a. Keterbatasan dalam melayani jamaah karena peraturan dari Kemenag
yang membatasi KBIH hanya sebagi pembimbing saja, sehingga KBIH
An-Nizomiyah tidak bisa melayani lebih dari itu.
b. Data-data KBIH An-Nizomiyah yang masih manual dan belum
terkomputerisasi.
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen adalah upaya mengatur dan mengarahkan berbagai sumber
daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material), mesin
(mechine), metode (method), dan pasar (market). Serta ilmu seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, dengan
didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan.
Analisis yang diperoleh dari penelitian ini adalah Penentuan tujuan dan
perumusan sasaran dalam rangka pencapaian tujuan penetapan lokasi dan
penetapan biaya fasilitas dan faktor lain yang diperlukan. Dengan langkah
tersebut terlihat bahwa penerapan fungsi perencanaan pada bimbingan
manasik haji pada KBIH An-Nizmiyah sudah berjalan dengan baik, sehingga
kegiatan yang dilaksanakan akan berjalan lebih terarah.
Pengorganisasian mempunyai arti yang sangat penting bagi proses
kegiatan karena adanya pengorganisasian rencana kegiatan menjadi mudah
pelaksanaannya. Adapun pengorganisasian dari KBIH An-Nizomiyah yaitu:
Pimpinan, Sekretaris, Bendahara, Tim Pendataan Calon Jamaah Haji, Tim
Perlengkapan, Tim Kesehatan.
Pengerakan adalah faktor penentu dalam segala kegiatan manajemen,
karena secara berhubungan manusia atau pelaksana. Apabila rencana sudah
tersusun, struktur organisasi juga sudah ditetapkan dan posisi-posisi atau
67
jabatan dalam struktur organisasi sudah disis, maka pimpinan berkewajiban
untuk menggerakan bawahan.
Pentingnya adanya pengawasan dalam proses bimbingan manasik haji
menjadi tolak ukur dimana berjalannya pengawasan disisni berfungsi sebagai
proses akhir dari berbagai kegiatan yang berjalan dalam pelaksanaan manasik
haji di KBIH An-Nizomiyah.
Faktor pendukung dalam pemberian pelayanan di KBIH An-Nizomiyah
yaitu :
1. Bimbingan kepada jamaah yang insetif saja di Tanah Air sampai dengan
Tanah Suci
2. Pendampingan jamaah sejak pendaftaran di Tanah Air sampai Tanah
Suci.
Faktor penghambat dalam pemberian pelayanan di KBIH An-Nizomiyah
yaitu:
1. Keterbatasan dalam melayani jamaah karena peraturan dari Kemenag
yang membatasi KBIH hanya sebagi pembimbing saja, sehingga KBIH
An-Nizomiyah tidak bisa melayani lebih dari itu.
2. Data-data KBIH An-Nizomiyah yang masih manual dan belum
terkomputerisasi.
B. Saran-saran
Saran saya terhadap KBIH An-Nizomiyah adalah:
a. Agar Data-data KBIH An-Nizomiyah yang masih manual dan belum
terkomputerisasi bisa tersusun rapih mengikuti teknologi masa kini
68
b. Agar pelayanan di KBIH An-Nizomiyah di tingkatkan lagi supaya jamaah
lebih memuaskan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arifin M. Pokok-pokok Fikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
Jakarta: bulan bintang, 1976
Abdul, Sani, Manejemen Organisasi, Jakarta: Bina Aksara, 1987
Brata, Atep Adya, Bisnis dan Hukum Perdata SMK, Bandung, Armico, 1999
Abdul, Sani, Manejemen Organisasi, Jakarta: Bina Aksara, 1987
Depag RI, Petunjuk Perjalanan haji, Jakarta: Depag RI Direktorat Jendral
Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, 2000
Handoko, T. Hani, Manajemen edisi 2.Yogyakarta: BPFE, 1989
Republika Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Penyelenggara Haji
dan Umroh, Jakarta: Sekertariat Negara, 2008, Pasal. 13
Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis
Statistik, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002
Habsyi, M. Baqir Al. fikih praktis, Jakarta: mizan, 1998
Husain, Usman dan Akbar Setiady Purnomo, Metedologi Penelitian Sosial,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan
Desertasi), Jakarta: Karangan Hamid Nasution dkk CeQDA UIN Syarif
Hidayatullah, 2007
Effeddi, Sofia, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2012
Athoillah, Anton, M. M, Dasar-dasar Manajemen, Bandung: Pustaka Setia, 2010
70
Nidjam Achmad dan Alatief Hanan, Manajemen Haji, cet 1. Jakarta: Zikrul
Hakim, 2001
Hani, Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPF, 1986
Wawancara pribadi dengan H. Nizom Chotib selaku pembimbing manasik, pada
tanggal 18 Agustus 2016
Wawancara pribadi dengan Hj. Yessi Purnamawuri selaku bendahara KBIH An-
Nizomiyah, pada tanggal 20 Agustus 2016
Hasil Wawancara
Nama : Umi Hj. Chaizarani Tahir
Jabatan : Pimpinan KBIH An-Nizommiyah Jaksel
Hari/tanggal : Kamis 18-08-2016
Tempat : KBIH An-Nizommiyah Jaksel
Pertanyaan :
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan KBIH An-Nizommiyah ? Jawaban : Awal mula berdirinya KBIH An-Nizomiyah pada tahun 1983, setelah kembalinya jamaah haji An-Nizomiyah tahun 1983, diantara para jamaah ada yang merasakan getaran dan panggilan hati untuk mewujudkan kemabruran hajinya.
2. Dasar dan tujuan penyelenggaraan KBIH An-Nizomiyah?
Jawaban :
3. Apa visi dan misi KBIH An-Nizomiyah?
Jawaban : Visi
Membimbing jamaah haji untuk mencapai kemabruran dan
meningkatkan iman dan taqwa.
Misi
1. Membimbing jamaah baik teknis maupun non teknis yang
berkaitan dengan haji
2. Membimbing manasik haji secara teori dan pratek
3. Memberikan bimbingan dan pendamping sejak ditanah air
sampai di tanah suci
4. Memberikan bimbingan keagamaan (islam) setelah mereka
kembali dan haji.
4. Apa sarana dan prasarana KBIH An-Nizomiyah ? Jawaban : Memiliki Kantor, Ruangan Manasik, Tempat istirahat dan Gedung serba guna, Tempat ibadah, Toilet dan tempat parker yang begitu luas. Dalam penunjang kegiatan para jamaah dalam memberikan pelayanan KBIH An-Nizomiyah memiliki prasarana yaitu pengeras suara, computer, In focus, Dvd, telepon, kursi dan meja tamu.
5. Bagaimana struktur organisasi KBIH An-Nizomiyah? Jawaban : Ketua : Hj. Chaizarani Tahir
Sekretaris : Ir. H. M. Faisal
Bendahara : Hj. Yessi Purnamawuri, M. Ak.
Pembimbing Manasik : Hj. Chaizarani Tahir
H. M. Nizom Chotib
H. M. Zaki Chotib
H. M. Faisal Chotib
H. Husnur Rizqi
Pembimbing Ibadah : Drs. H. Badruddin Hamid
Bidang Kesehatan : Dr. H. Lutfi Baraja
Perlengkapan : M. Surur
Rizfa Raudhina
Staff TU : Musiah, S.Pd
6. Berapa jumlah jamaah di KBIH An-Nizomiyah? Jawaban : jumlah jamaah haji An-Nizomiyah sejak mulai berdirinya KBIH jumlah jamaah haji 166 jamaah.
7. Bentuk pelayanan apa saja yang diberikan KBIH An-Nizomiyah? 1. Jawaban : Pelayanan yang diberikan oleh KBIH An-Nizomiyah
terhadap jamaah yaitu Memberikan informasi melalui brosur
2. Memberikan penjelasan kepada jamaah tentang tata cara
pendaftaran
3. Menda
4. Pendam
5. Pendam
6. Memb
7. Memb
8. Pendam
9. Berang
10. Memb
11. Menya
12. Bimbin
13. Bimbin
14. Memb
15. Bimbin
ampingi pen
mpingi pem
mpingan sa
berikan bimb
berikan bimb
mpingan sa
gkat ke Tan
berikan bimb
ampaikan in
ngan di Ara
ngan Thawa
berikan pelay
ngan setelah
ndaftaran di
mbukaan rek
aat pemeriks
bingan man
bingan prate
aat di asrama
nah Suci me
bingan di M
nformasi da
afah Mudzd
af Sa’i
ayanan jama
h pelaksana
i kantor kem
kening di Ba
saan keseha
nasik teori
ek manasik
a haji pondo
endampingi
Madinah dan
ri petugas k
dalifah Mina
aah yang ber
aan haji
mentrian aga
ank
tan haji di p
ok gede
jamaah
n Mekkah
kloter ke jam
a
rkebutuhan
ama tingkat
puskesmas
maah
khusus
t kota
Hasil Wawancara
Nama : H. Muhammad Nizom CH. MA
Jabatan : Pembimbing Manasik
Hari/tanggal : Kamis 23-08-2016
Tempat : KBIH AN-Nizomiyah Jaksel
Pertanyaan :
1. Bagaimana perencanaan bimbingan manasik haji diKBIH An-Nizomiyah? Jawaban : tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam proses usaha mencapai tujuan bimbingan manasik haji, yang mana An-Nizomiyah mempunyai tujuan diadakannya bimbingan manasik haji kepada jamaah yaitu agar para jamaah mempunyai wawasan tentang pelaksanaan haji yang benar sesuai dengan apa-apa yang disyaratkan sehingga pada akhirnya mendapatkan predikat haji yang mabrur. Perencanaan yang diterapkan oleh KBIH An-Nizomiyah dalam memberikan bimbingan manasik haji yang meliputi perkiraan dan perhitungan masa depan.
2. Materi manasik haji apa yang digunakan KBIH An-Nzomiyah? a. Jawaban : Fiqih yang ada kaitanya dengan masalah haji
b. Materi yang ada kaitannya dengan masalah diluar haji seperti, sholat-
sholat sunnah, tata cara ziarah-ziarah)
c. Do’a yang ada kaitanya dengan amalan haji
d. Hikmah yaitu berupa pengetahuan tentang intisari-intisari dari
rangkaian ibadah, yang pemberian tersebut agar menambah kekhusuan
jamaah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan
mengetahui sejarah-sejarah ibadah yang dilaksanakannya atau tapak
tilas dari peristiwa-peristiwa rangkaian ibadah haji.
e. Pengetahuan sekitar masalah kesehatan
Pengetahuan tentang keadaan sekitar tempat-tempat ibadah haji.
3. Bagaimana standar pembimbing manasik haji di KBIH An-Nizomiyah? Jawaban : Standar pembimbng manasik KBIH An-Nizomiyah sudah mempunyai sertifikat pembimbing dari Kementrian Agama RI
4. Berapa kali KBIH An-Nizomiyah melakukan bimbingan manasik haji? Jawaban : Jamaah An-Nizomiyah mendapatkan bimbingan manasik dari pihak KBIH 10 kali pertemuan saja.
5. Bagaimana pengorganisasian bimbingan manasik haji di KBIH An-Nizomiyah? Jawaban : karena adanya pengorganisasian rencana kegiatan menjadi mudah pelaksanaannya. Adapun pengorganisasian dari KBIH An-Nizomiyah yaitu: Pimpinan, Sekretaris, Bendahara, Tim Pendataan Calon Jamaah Haji, Tim Perlengkapan, Tim Kesehatan.
6. Bagaimana metode bimbingan manasik di KBIH An-Nizomiyah? Jawaban : Metodenya menggunakan ceramah, Tanya jawab, video visual Pratek yan langsung ke Embarkasi Pondok Gede Jakarta Timur.
7. Siapa saja yang beperan dalam kegiatan bimbingan manasik haji? Jawaban : yang beperan langsung dalam bimbingan manasik yaitu Hj.
Chaizarani Tahir, H. M. Nizom Chotib, H. M. Zaki Chotib, H. M. Faisal
Chotib, H. Husnur Rizqi
8. Bagaimana pengawasan bimbingan manasik haji di KBIH An-Nizomiyah ? Jawaban : Pentingnya adanya pengawasan dalam proses bimbingan
manasik haji menjadi tolak ukur dimana berjalannya pengawasan disisni
berfungsi sebagai proses akhir dari berbagai kegiatan yang berjalan dalam
pelaksanaan manasik haji di KBIH An-Nizomiyah.
9. Bagaimana pengerakan bimbingan manasik haji pada KBIH An-Nizomiyah Jawaban : Pengerakan adalah faktor penentu dalam segala kegiatan
manajemen, karena secara berhubungan manusia atau pelaksana. Apabila
ren
po
pim
ncana sudah
sisi-posisi
mpinan berk
h tersusun,
atau jabata
kewajiban u
, struktur o
an dalam s
untuk mengg
organisasi j
struktur org
gerakan baw
juga sudah
ganisasi sud
wahan.
h ditetapkan
dah disis,
n dan
maka
KEPIIENTERIAN AGAMAUNIVERSITASISLAM NEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTASILMU DAKWAH DANILMU KOMUNIKASI
Jl.II H.Juanda No.95,C●utat 15412,Indoncsia
Website:m、ndkOm.uittkt.ac.id
Telp./Fax:(62-21)7432728/74703580
Email:idkom@ulnJkt.ac.id
Nomor: Un.01/F5/PP.00.9/2801/2016
Lamp : 1(satu)bundClHal : Bilnbingan Skripsi
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Manaj emen Dakwah
Rahmah Fitrialli
ll120531000121X(SCmbilan)4ヽanaemen DakwahA4anaemen H4i dan UInrah089605056011Bimbingan NItallasik Hai di KBIH An― NizomlyahJakarta Sclatan.
Jakarta, 18 Agustus 2016
Kepada Yth.Dra. Nasichah, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan Ilrnu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartasebagai berikut,
NamaNomor PokokSemesterJurusan/KonsentrasiTelp.Judul Skripsi
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penl,elesaian skripsinya selama 6 (enam) bulan dari tanggal 18 Agsutus201 6 s.d. 1 8 Februari 2017 .
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wn W.
an. Dekan,Wakil Dekan Bidang Akademik
Supa鵠∬i職跡1NIP. 004
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAPIINEGERI(UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LKULTAS ILDIIU DAKWAH DAN ILPIIU KODIIUNIKASI
Jl.I■ H.Juanda No.95,Ciputat 15412,IndonesiaWebsite:― .fldkOm lllnJkt.ac.id
Telp./Fax:(62-21)7432728/74703580
Email:idkom@uittkt.ac.id
NomorLampiranHal
5/PP.00.9/2835/201
, Oro Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Ketua KBIH An-Nizomiyah Jakarta Selatandi
Tempat
A s s alamu' al aikum Wr. W.
Jakarla, 19 Agustus 2016
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah JakartaDekanmenerangkan
Nama
Fakultas Dakwahbahwa :
Nomor PokokSemesterJurusan/ProdiTernpat/Tgl. l-ah irAlarnatTelp.
Ralllnah Fitrialli
ll120531000121X(Sembilall)
Mana」 emen Dakwah/MHu: .lakarta. 01 November 1994Jl.H.Sarlnah RT 05/02 Parigi Lama Pondok Arcn
089605056011
adalah benar mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi berjudul "Manajemen Pelayanan Bimbingan Manasik Haji di KBIH An-Nizomiyah".
Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. dapatmenerima./mengizinkan mahasiswa kamitersebut dalam pelal<sanaan kegiatan dimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
Was s al amu' alaiku m Wr. Wb.
Tembusan:1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi Manajemen Dakwah
Dekan
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDFRALPENYELENGGARAAN HA'I DAN UMRAH
NOMOR D/ 818 TAHUN 2011
‐ TENTANGPENETAPAN KEMBALIIZIN OPEuS10NAL KELOMPOK BIMBINGAN
回 PROVIN馴冊IttRTA ヴ
SEBAGAI PEMBIMBING IBADAH HttI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HA]I DAN UMRAH′
Menimbang : a.
Mengingat : 1.
C.
bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri Agama Nomor
371 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan lvlenteri Agama
Nom6r 396 Tahun 2003, dipandang perlu memberikan kembali L-
izin operasional kepada Kelornpok Bimbingan An Nizomiyah
di Provinsi DKI Jakarta;
bahwa setelah dilakukan penelitian administrasi terhadap berkas
perpanjangan izin operasional Kelompok Bimbingan An Nizomiyah t--bi
'Provins-i DKI Jakarta dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diberikan kembali Izin Operasional;
bahwa berdasarkan peftimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan b di atas p"ri, ,.nutapran kembali izin operasional Kelompok L-Bimbingan An Nizomiyah di Provinsi DKI lakarta ciengan Keputusan
Direktui Jenderal Penyelenggara Fiaji dan Umrah'
Undang-Undang Republik Indo un 2008 tentang
Penyel6ngguruJn Ibadah Haji; epublik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 60, Ta Negara Republik
Indonesia Nomor 4845) sebagaiman dengan Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan
peratuian pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009
t*iung perubahan Atas--Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008
tentan! penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang;
Z. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara;
3. peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,
dan Fungsi Kementerian Negara sefta susunan organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 Tentang organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama;
'!
Memperhatikan : 1.
Menetapkan
KESATU
KEDUA
Kヒ 1lGA
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
2・
Surat Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan UmrahNomor ⅨoVII.1/4/町 .01/1024/2008 peHhal Ketentuan‐ ketentuan bagKelompok Bimbingan lbadah り可i dalam Penyelenggaraan Haji丁ahun 1429 H/2008M.
Surat Kepala Kantor Wi!ayah Kementerian Agama Provinsi DKI JakartaNomor : Kw.09。 3/1/町.00/8670/201l Tangga1 28 Juni 2011′ petthalUsulan Rekomendasi Perpaniangan lzin KBIH.
MEMUTuSKAN:
KEPUTUSAN DIRErUR JENDERAL PENYELENCGARAAN HAJ=DAN UMRAH TENTANC PENF「 APAN KEMBALI IZIN OPERAS10NALKELOMPOK BIMBINGAN AN NIZOMIYAH DI PROVINSI DKIJAKARTA SEBACAI PEMBIMBING IBADAH HAJI
ヽ `Menetapkan kemba‖ izin operasional Kelompok Bimbingan lbadah H司 i
An Nizomiyah di Provinsi DKI Jakarta′ Pimpinan Hjo Chaizarani tthahirAlamat : Kampung Melayu Kecil III Tebet′ yang selanjutnya disebutKelompok Birllbingan lbadah.
Kelompok Bimbingan sebagaimana dimaksud pada dlktum KESAttU hanyamelaksanakan Birnbingan lbadah Haji dan bukan sebagal Penyelenggaralbadah HaJ:。
レ
tr
Kelompok Bimbingan An Nizomiyah wajibperundang-undangan yang berlaku.
mentaati peraturan dan L
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta
melakukan Pembinaan, Pengawasan dan Akreditasi kegiatan Operasional V"Kelompok Bimbingan An Nizomiyah di Provinsi DKI lakarta.
Izin operasional Kelompok Bimbingan diberikan untuk jangka waktu
3 (tiga) tahun.
Keputusan ini rnulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Jakarta
20 Desenber 2011
HAJI DAN UMRAH′
ψ ′ ″
1
‘
Bimbingan lbadah l珂i dan UIFrOh ゆMeLyu鼈ぼ腸揚rg卵野認翡唱ll:::
ユMa笥趙測]:毬譜漑 斌ヾ 畑;lL:粁
'判
ξラ:儡撃椰鷺は N 霙Kw&mu"frafw **fiWa&r&'
SURAT KETERANGAN
Nama
Tclah melakukan 『isct penclitlan pada■/ayasan ttIH An―
Nizo■1lyah dellgan]udul
ユMmttemen Pclayttman 3:mb:ngan Manasik H尋 :pada KBIH_A■‐N:zomlyah]aka■a
Sel〔掟an'テフsttakblllanJuni2316sttpaidcnganノヘglistus 2016 dcngan balk
Denlikian sur劉きkctrallgan ini dibuat lllltuk dipcrgunakan seperlunya.
ユMaSlld J躍譜1塊 tざ斌 拙 :L:科鍔蹄甘
TAHUN 』UⅣ:LAH』AMAJAH
1 2011 51jAMA′ A‖
2 44JAMA′AH
3 2013 45JAMA′AH
・4
5 2015
5 12JAMA'AH
NOOrmO一∞0一」Hぁ■ぃnい一一」‐
Z
■o9融∝⊃〓ぬ≦ミェYく一
≦≦
寸rON」。nC』。,
WO゛m
へ“型」。〓。「
な幌鷺
.に3二●一⌒0“”一)〔コ“工‘≧′“XuCO「〓つ´CDE‘工〕」oO”0一『●T一二0「“0一C饉mC一Or二∞〓OQE〇一o×一oC〇一∽o」。αめ)C一N一
く
Co〕0一oい。」にX饉「.一〇nO卜一〓一中一『一()一一『牛一]一一一一一砕一・一一
工く≧〓ONzz<
〕oメ「Φ」aC““cO●
´何F一0一<
CにCαFた」
c●mcIE5xoQE2ox.
Ecz
襲鮒n群美襲江襲羹華一製一犯】華¨一柾嚢疑沖一揺
寸rONヽmOmnr.
、Oo.『〓、N、[。い0■5Y”∝〇三〇Z
一「くエエく0く“一ZくOZ一“三一“】O」〓0コ国望Z一N一
昌く∪く『齢
くい“く】くぃく卜O】つ“目的つ∽っ口】口く“口く∩目∽Z目>O“』口くと、日覆二“O卜Zく】
くΣくりくZく目“ロトZ日Σ国】
゛一.∞い0.ぃ〇.〕ェ.。ヮ【
翻劇引祠ざ【α日いヽυ】、ヽ
□
Id(
θくら
θ
くD
じP4
υ】0
ヽ,4
′くト
じ】4
″
くD
、も】4
bl,ヽ
‐ハ
Jレムqロ
ヽI▲
bl,ヽ
I▲
ヽIハ
´^●
ヽ子▲
d,^q′
ヽI▲▼【▲ロ
ヽ丁▲ワ
、ヽI▲
′^▼
ヽ子▲▲
レF
bl,
bl▼
ヽ▼▲
′^▼
ゞ▲
′■●
、ヽY生
′^▼
つ
▼▲
bl▼
bl,oT▲bl▼
ヽI▲
′去▼
ヽI▲
`,^v
ヽ▼▲
′^
□圏
ぶ
ヽ
b
DくQ
く”′
レ【ヽ
G”′
レくt
C【θ
ぐ”′
P,
くヽ
qい0
,“ヽ
くい0
Cい●
巧dJ】タ
●い,
レ【ヽ
●レ引【α
召
Bimbingan lbadah Haji & Umroh
AN″覺HZOM岬Teniaiada. Dala.on 71/e"c29aaa *a.p 7hn44D
」l Kp.Melayu Kec‖ l‖ No.27 Tebet‐ Jakarta Selatan Telp.8292910¨ Fax.(021)8314362
」l Mattid AI Faj“ No 16 A Pttaten Barat‐ Ps.Minggu Telp.79191664‐ 7971075
FORMULIR PENDAFTARANB10DATA CALON」AMバAH HAJIAN―NIZOMIYAH
Tahun:.…………………M/..… ...… ……・H
1. No. Pendaftaran
2. Nama LengkaP
3. Nama Orang Tua
Nama Ayah
Nama lbu
4. Tempat / tgl Lahir
5. Jenis Kelamin
6. Pendidikan
7. Pekerjaan
8.Pernah PergiHaii/Belum
9.Status r
10.Alamat Lёngkap
11.Tanda―tanda Calon」amalah:
Mengetahui,
Pimpinan Rombongan
(Hi・ Chalzarani Tahir)
・Coret〕
:liJI‖iliЛ[廿11廿[::棉]」7118〕。miyah
Jakarta
Calon Jama'ah
12.
13.
lυbiasa)・
Birnbingan Ibadah Haji dan UmrohKp Melayu¥翠
:'揚 rg眸霜品瑚鴨1:::9
μ Mattd湖i狙譜選ば=鴨対:lL:辞,り轟,:
ANttNIZOMttYAH魯 た
"“¢ つ滋″ ″盪〃″″ 詳47Z4ι″
SUSUNAN LAPORAN PESERTADAN LAPO― BMB・ NGAN
KBIH AN‐NIZOⅢYAH TAHUN 2014
1. PEIYDAIIULUANSalah satu kegiatan KBIH An-Nizomiyah adalah mclakukan bimbingan ibad"h haji dan
umroh serta kegiatan keislaman tainnya- Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah
menyelenggarakan ibadah haji dan umroh.
Kegitan tersebut diselenggarakan dengan bantuan bimbingan ibadah haii dan uuuoh oleh
jama'ah atau para anggota yang aktif dan berperan penting dalam kemajuan dalam
meningkatkan kualitas dalam bimbingan ibadatr haji dan umroh bersama KBIH An-Nizomiyah.
Oleh karena itg, satah satu aspek penentu keberhasitan jama'ah dalam menjalankan ibadah
secara benar d^n khusuk tanpa harnbatan adalah pembimbing dan tour leader ditugaskan untuk
mendampingi jama'ah dalam melakukan ibadah haji dan umroh bersarna KBIH An-Nizomiyah.
Dengan aspek pembimbing ibadah datam kegiatan manasik, handling serta pemaduan
jama'ah dalarn rangka ibadah yang sering dilakukan selama ini sangat bervariasi den beragam,
baik dilalekan oleh staf lembaga yang berada dalam Iingkup KIIIH An-Nizomiyatr ataupun
luar dari KBIH An-Nizomiyah itu sendiri.
Oleh karena itu perlu adanya lrrsam:ran pengetahuan dan persepsi tentang kegiatan
membimbinB joma'ah dalarn beribadah sehingga tercenrtin nilai-nilai pembimbing I(BII{ An-
Nizomiyah yang lfias dalam mengantar jama'ah untuk melaksanakan ibadah haji dan urnroh.
1.1. LatarBelakang
Melalui bimbingan dan penyelengaraan manasik untuk meningkatkan kualitBs ibadah haji
dan umroh calon jama'ah, dengan tetap memprioritaskan keselamatan, ketenangan dan
keamanan jama'ah dalam pelaksanaan ibadah haji untuk mencapai haji mabrur'
1.2. Maksud dan Tujuan
Bimbingan ibadah haji dan trmroh adalah usaha yang sistematis dan terencana yang
diberikan kepada calon jama'ah haji agar mereka memiliki visi yang jelas dan utuh
tentang ibadah haji dan umroh serta dapat melaksanakan dengan kesiapan-kesiapan yang
baik, aman, tertib dan sah menurut syariat serta berpedoman pada ketentuan dan
peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Hal-hal yang meliputi haji dan urnroh yaihr :
- Tatacara dalam pelaksanaan manasik haii dan umroh.
- Tatacara delam bimbingan sholat (sholat Qosar, Ja'na', Tahajjud" Hujut lenaz,ah).
- Akhlak dnn sopan santun dalam melaksarrakan ibadah haji.
- Tempat-tempat sejaratr yang penting di Wilayah manthiqatul masya'ir.
- Masalah kesehatan serta persiapan yang harus dilalorkan baik fisik maupun mental'
- Bagaimana menjaga nilai-nilai ibadah haji dan umroh agar tetaP membekas dalam
prilaku sehari-hari serta kembali dari Tanah Suci.
- Memahami kebijakan pemerintatr dalam pelaksanaan haji dan umroh.
- Memahami semangat kebersa:rraan dan kekeluargaan diantara ses:rma jama'ah antar
kelompok.
Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh
AN‐NIZOMIYAHK*7ru ru D a /a* Vlaga4zi 7 al ?l/z/u
ゅ.MeLyu撃:げ出場そg卵霜品瑚犠11::9
μ MaSld J;犯 譜i塊式ヽ 親;lL:鐸 ;″焉,:
Yang bermufakat di bawah ini
I. Nama LengkapTempa! tanggal lahirJabatan KBIHAlamat
tr. NamaLengkapTempat tanggal lahirPekerjaanAlamat
No. Porsi
AKTA MUFAKATNomor3173/ANZ‐ KBII1/1W14
3む閉己″ル″π,ル開口"ル
%)力加
Ⅲ .CHAIZARANI TAIIIRJak魏 10 MCi 1944Pimpinan KBIH AN=NIZOMIYAHЛ.Kpo Mclay■lK∝il Ⅱ1/27 Bukit Duri
Tebet― Jakana Selatan 12840。
Telp.021-8292910‐ Fax.021‐ 8314362.
Selttjutnya disebut PIIIAK PERTAMA.
Selaniutnya diSebut PIHAK KEDUA.
Kedua bela■ pihak be―ufaht:
1.Pは Pcmma bersedia menenlna p■ I山【kedm sebagai pesen bimbin34u m血 1ln
1435111./2014M.2.Pihak kedua beFSedia menyerahkan bicya binbingan dilur BP】 H Sebur RpЪ 2.50Q000,―
(I)11カjIロレ■lina rョ‖■■s riln■ rupiahp kepadapihakPcmmaL
3.PibJζ pmma敬 珂a■lii memberikan bimbingan manask ttji kepada pihak kedua dan
meng… biaya yang dibayarkan und:a. Akomodaci dan konsumsi
Bimbingan manasik haji 10 kaliUang lelah pembimbingTramsportAdministFaSiZiarah di Tanah Sllci/ManhBimbingall Pasca Haii :RD.100.000、 ―
し
c.d。
c.■
ZUL QURNAIN BIN II. ABDT'L MALII(lakaria, 12 Desember 1950Pegawai SwastaGang Rambutan Timur V/168 Rt.004/004Tanjung Duren Utara- Grogol JakartaBarat ll47009000 82706
4.5.6
Rp. 500.000,―
Rp.1.000.000,―
l■p. 250.000,‐
Rp. 150。 000b―
Rp. 500_000,‐
Jumlah : Rp.2.500.000,-
Pihak pertarna dan pihak kedua berjanji tidak rnenonjolkan identitas kelompok-
Keduabelah pihak berjanji memenuhi kewajiban masing-masing sesuai permufakatan-
Apabila salah satu pinuf merasa dirugikan dapat menga&rkan ke Kantor Wilayah
Kementerian Aga6a Provinsi DKI Jakarta CQ. Bidang Penyelenggar,a'Haji, Z*at darL
Wakaf.
PIIIAK I
Yang bermufakstJ」膨田口,l SeptembeF 2014
23.
2.4.
Birnbingan Ibadah Haji dan UmrohKp MeLyu壁
げぎ,揚 ig昨雲t認
翡躍17::9AN口NEZOMIYAH μMaSlldmi犯譜選 ミヾ 擬8iL:FttfJ,:K*/aaa*a O ata* ?fllagg*V* 7 al 1//zlu
Na$e Susb€r
Data6 kegiatan.pembinaan manasik hdi, nara srrmber dari KBIH An-Nizomiyah yang
memprroyai wawasan haji dan umroh secara luas, siste,matis dan efelCif dalam
penyamFaian manasik haji.
Waktu dan Tempat Bimbingan
Kegiatan manasik haji diselenggarakaupada :
H‐i/tttLggal
WamTempat
:MIng loMci2013-31A― s2014:0730-12。00v五b.
:Gedung Serba Guna“Yayasan An二NEzomiyah"
Л.Mattid Al‐F可H Rt012/01 No。16A Pttatem pant
Pasar TMEnggu‐ Jakarta Sehtan 12510.
3. I(ESIMPUTAI\ DAI\T SARAI\I
1. Datam pembinaan ini saugat penting dan perlu untuk diberil€n kepada calon jama'ah hqii
karena dapat memberikao kesauraan persepsi dan pendalaman pengetahuan dalam kegiatan
manasik haji dan umroh untuk mempersiapkan calon jama'ah hsdi secara mandiri.
2. Da1am perrrbina.an dan bimbingan diharapkan adanya koordinasi yang baik antan calon
jama,atr haji dengan pihak KBIH An-Nizomiyah dan Kementerian Agama agar setiap
.petat<sanaan ibadah haji dapat berjalan de'ngan baik-
3. Meqialin silaturabmi s@ara berkata sesudah pasca h4ii metalui .pertemuan dan -pengajian
bulanan dengan Ikatan Jama'ah Haji (IKJAF! An-Nizomiyah'
Demikian laporan ini kami sarrrpaikao, atas .perhatian dan kerjasama yang baik kami
ucapkan terima kasih.
″筋 JJ励″蚤7勉 ″り 用 い 0乃
Ⅳ係 ェ hmグした′1静″ WT_″ら.
Bimbingan Ibadah Haji dan UmrohKp Mebyu寵ぼ甘:揚 rg昨霜品翡唱lz:::
几Maψdtti犯譜ittSヽ規::L:肝 ,評獅,:AN‐ N日20MttYAH
KaPtua D a/a* ?lluggalat V al ?lhlw
No・呻田
:195/1‐IArl‐ANN/14: 1 (Satun
:二apara“ 駒 J raみ““
2θr″ ィ351こ
J」k田tら 20 Novcmbcr 2014
Kepada Yth.Krsie LJmsan llaji & LlurohI(odya Jakarta Selatandi
Tempat
Assalamu'alailatm Wr. Wb.
Alhamdutillatr wash sholatu wassalamu'ala Rosulillah wa'ala aallihi washohbhihi ajma'in.
Dengan senantiasa rnengharapkan Rahmat dan Inayah AUqh Sv4 semoga Bapak beserta staff
senantiasa dalam lindungan Allah Swt, Amin.
Selanjutnya kami dari Yayasan An-nizomiyah bermaksud memberikan laporan kepulangan jam'ah
Haji kami, yang tergabung dalam Kloter 03 (Tiga) JKG dengan temPet penginapan di MaHrah
(Mahbas Jin) Kel,ompok Bimbingan Ibadeh lleji @trD An-Nizomiyoh yang berjumlah 21
(dua puluh satu) jama'ah.
Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kanri ucapkan terima kasih.
Was salamu' alaihtm Wr. Wb.
NB : NomtnomaJonto'zh terlamPb
Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh
AN‐NlZOMIYA醐Ku/taaru Da/*" 7l4rr4/4i %aft V{zlwz
Kp MeLyu寵げ湯揚【:卵頭t“
売鴨11::9
,L Ma゛ d却:犯譜i塊ぱ=獄親8tL::T,″ W甘
13' ffii:IL Jenderal petryelenssaraan haji d,o umroh No. D/434 tahr,,r 2008
Tentang Penetapan Perpaqiangan I#n Kelompok Bimbingan Ibadah I{aii (KBtrI) sebagai
.pembimbing ibadah hqii.
PDTAIGSANAAI\I BIMBINGAIY
Z.L. Jpmlah jama'ah yang tetah mendaftar di KBIH An-Nizomiyah saurpai saat ini(tahun 2Ol4) adalah 2l (duapuluh satu) jama'ah, yang terdiri :
- Laki-laki :7 jama'ah
' Perempuan : l4jama'ah
2.2. Progran Bimbingan
Manasik h4ii menrpaftan pembekalan kepada caloo jama'8h haii rmtuk mendapatkan
informasi semaksimal mrmgkin untuk membuka s€gala sesuahr .pelaksanaan
ibadah haji, memperdalam ilmu r"anasik h4ii, mempersiapkan mental clan kesehafan ag;ar
dapat mendapatkan haji yang mabrur.
Diadakan kurang lebih dua bulan sebelum keberangkatan [qii selama l0 kdi pertemuan
dengan materi :
Memberikan manasik haji dan umroh sesuai ketentuan Al-Qur'an dan Hadits'
Informasi dari Kementerian Agarna dengan mengundang Kanwil Kementerian
Agarna./Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan rurtuk memberikan penjelasan
tentang kebijakan clan peraturan pemerintatr tentang penyelenggaraan haji'
Membangun komunikasi yang efektif dengan calon jama'ah haji'
Memperbanyak buku paket manasik haji dari Kementerian Agama RI.
Memberikan bimbingan kesehatan algfr jama'ah h8ji memaharni perlunya
pemeliharaan kesehatan yang baik, agar dapat meqialankan ibadah semaksimal
mungkin.f. Memberikan bimbingan dan .pemahanan tentang
filosofi dan essensi dalam ibadah haji dan umroh.
pentingnya PersiaPan mental,
g. Memberikan ,pemahaman tentang makna dsrr hikmah ibadah h4ii dan umroh'
h. Memberikan bimbingan dan tuntunan tentang akhlak dan etika dalam melaksanakan
ibadah haji dan umroh.
i. Menciptakan kondisi yang baik denqan sesa:napembimbing dan calon jarna'ah haji.
j. Memberikan bimbingan dan tuntunan tatacara sholat baik sholat wqiib mauPun sholat
sunnah lainnya.k. Mengadakan tasyakktrran sebagai )zm,rasia syukur atas kembalinyajarnaralr haii
dari Tanah Suci.
1. Mengadakan pengajian bulanan untuk menyarnbung tali silaturahmi antar jama'ah
yang larna dengan yang baru dengan Ikatan Jama'ah Haji (IKJAII).
a.
b.
c. d。
c.
Birnbingan Ibadah Haji dan Umroh
AN口NEZOMttYAH物 イ″ つ4あ″″物″″″ 碑4%物 %・
Kp MeLyu寵甘品揚そg作装1品翡鳴li::3
μ Ma゛d湖;犯譜1塊さざ斌 打81L:r期器;:
JADWAL P■ RTEMUAN
KBttH ALHE20闘 ElrAH
MANASEK‖ AJI20■4H.′■435H.
NO HARI TANGGAL J」M ACARA TEMPAT
1 Sabtu10Mci2014 M.10 Rttab 1435 H.
07.30-12_00
Pem erikseen Kesehrtan ICalon jama'ah haji bcrPuasa
jam 22.0O sampai pemeilksaandarah dan urinc selesai.
Puskeslllas TebЮ t
E)i samping polsek dan
kecalnatan Tebet
2 Minggu 18Rゴab 1435 H.08.30-11.45
PerkenalanPelajaran Manasik I
Gedung Serba GunaYrvastn An-NizrmiYah
Jl. Masjid Al-Fajri Rt.O12/01Pejaten Barat - Pasarminggu
Jaksrta Selatan 12510Telp- O2l-7971075
Minggu 笙 M型 里 4M.26 Mab 14351‐ I.
08.30-11.45Perkenalan
Pelajaran Manasik II S.D.A
4 Min響01」L璧120■生■4・
3 Sya'ban 1435 H.08.30-11.45
Pelajaran Manasik Itr(Teori)
S.Do A
5 Min饗Ω8Juni 2014 M.
10 Sya'ban 1435 H.08.30-11.45
Pel可 aran Manasik IV
(TeOrDS.D.A.
6 Minggu15 Juni 2014 M.
17 Sya'ban 1435 111_08_30-11.45
Proses Perjalanan HajiDan
Sholat-sholat sunnatr
S.D.A.
7 1 Minggu22 Juni 2014 M.
24 Sya'ban 1435 H.08.30-11.45 Infonnasi Kesehatan S.D.A.
8 Sabtu 1 1子謡 ‰ .
07.30-12.00Pemeriksaan Kesehatan II
(Suntik Maningitis)
Puskesrnas TelrctDi sampirtg polsek dan
kecamatan Tebet
9 Minggu24 Attst.2014M.28 Syawa1 1435H.
15.00-18.00
PraktekManasikSiapken:Pria : Kain ihrom
Gesper besarWanita : Baju ihrom Putih
MukenaBiruKaos kaki
mild A卜MabrurAsrallla Htti― POndok Gede
Jakan Timur
10 血 ggu31 Attst.2014M.5Z.Qo'dab 1434 H.
07_00-11.0011.30-13_00
Walimatus Safar/RatibTelmis Keberangkatan
PekalanPrie : Koko seragamWauite : Putih seragam
& Jilbab Putih
` Jl.Kp.Melayu Kecil m/27
Tcbct― Jakan Selatall
Telp.8292910
.:. Acara serraktu-waltu dapat berubah dengan pemberitahuan terleblh dahulu.
= HP Panitia vanE dapat d:hubun皮1:
■. Uml Chalこ aranI Tahir 03■ ■86662■
2. H.M.Zaki Chotib
3. Ho M.Falsal Ch.
08■2■8095800
08■59907325
4. ust.Ho M.N120m Ch.
5. H.Husnur R12ql
6. Zuhrlvah
08■6■638846
08■3■6838999
033898778353
DO
Saat be
Masjid
OKUME
erada dij
Quba
ENTAS
jabbal H
SI KBIH
Hud
pe
H AN-N
pem
emberang
NIZOM
mberang
gkatan
MIYAH
gkatan
H
Pemmberiaan Matteri Maanasikk
Wawan
SA
ncara de
AAT WA
engan B
AWANC
Bapak H
CARA DI
. Nizom
I KBIH
m Chotibb