MAKALAH TERMOMETER

Post on 23-Dec-2015

1.201 views 173 download

description

MAKALAH INI SUDAH LENGKAP DAN SUDAH DI REFISI

Transcript of MAKALAH TERMOMETER

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas

limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak

untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya

kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.

 Penulis sangat tertarik untuk membahas Judul : TERMOMETER

Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas mandiri ini tapi

dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis

mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini,

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Perempuan istimewa Ibu dan Ayah saya yang selalu menjadi inspirasiku, serta

mencurahkan kasih sayang tanpa pamrih samapai saya sebesar dan menjadi seorang

taruna seperti sekarang ini.

Bapak Nanak Pamungkas sebagai Perwira dan Instruktur Peserta Diklat. Semoga ilmunya

berkah dan menjadi aliran amal hingga kelak di Barzakh.

Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh karena itu

Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat bagi

Penulis dan pembaca pada umumnya.

Aceh Besar, Maret 2015

Penyusun

RIZKY ANDI SATRIA

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................3

A. Latar Belakang .............................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................6

A. Teori Termometer ...................................................................................................6

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................7

C. Tujuan ...............................................................................................................7

D. Manfaat ...............................................................................................................7

BAB III ISI …………….........................................................................................................8

A. Pengertian Termometer .............................................................8

B. Jenis – Jenis Termometer .................................................8

C. Contoh Gambar jenis – jenis Termometer ............................................................15

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................16

A. Cara Kerja Gelas Termometer .............................................................................16

B. Kelebihan dan kekurangan Termometer ...........................................................16

C. Prinsi Kerja termometer .....................................................................................17

BAB V PENUTUP ......................................................................................................19

A. Kesimpulan ........................................................................................................19

B. Saran ....................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................20

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung

menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka

diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30

jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada

Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang

digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan

namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan

semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol

mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907)

menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika

air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau

-273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala

Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada

skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

Dalam bukunya Robert Briffault (1938) berjdul The Making of Humanity disebutkan

bahwa Ibnu Sina merupakan ilmuwan pertaman yang menggunakan termometer udara

untuk mengukur suhu.  Dalam kehidupan sehari-hari yang banyak kita temukan adalah

jenis termometer badan baik berupa termometer pipa kapiler ataupun termometer digital.

Termometer pipa kapiler yang menggunakan merkuri dapat membeku pada suhu – 400C

dan mendidih pada suhu 3600C.

Suhu menurut Kangingan (2007:52-53) adalah suatu besaran yang menyatakan

ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu

benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi

yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur.Benda yang panas

memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Alat yang digunakan untuk

mengukur suhu adalah termometer. Namun dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

3

untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya

perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan

valid.

Temperatur merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda (Giancoli,

2001:449). Banyak sifat zat yang berubah terhadap temperatur. Sebagian besar zat

memuai saat dipanaskan, seperti besi akan memanjang saat panas daripada saat kondisi

dingin. Jalan dan trotoar beton pun memuai dan menyusut terhadap tempatur yang

menjadi alasan ditempatkannya pemisah yang bisa ditekan atau bisa memuai pada jarak

tertentu di jembatan maupun jalanan beton.

Hambatan listrik materi zat juga berpengaruh signifikan terhadap temperatur.

Demikian pula dengan warna benda, perubahan warna menunjukkan tempatur

tertentu.Misalnya api warna biru menunjukkan suhu yang lebih tinggi dibandingkan

dengan api berwarna merah atau berwarna kuning. Cahaya putih yang dihasilkan dari

kawat wolfram (tungsten) dalam bolam pijar berasal dari kawat yang sangat panas. Zat

padat besi berwarna jingga hingga putih bila dipanaskan saat ditempa dalam pabrik

kendaraan menunjukkan fenomena serupa. Demikian pula dengan bintang-bintang yang

berkelap kelip menunjukkan temperatur permukaan bintang-bintang tersebut. Matahari

pun dikatakan bintang (kerdil kuning). Suhu permukaan bintang atau matahari yang

berdasarkan warna bisa dihitung temperaturnya menggunakan panjang gelombang

cahaya yang dipancarkannya.

Alat yang dirancang untuk mengukur temperatur dinamakan termometer. Sebagian

besar termometer dirancang peka terhadap pemuaian. Galileo mengajukan gagasan

pertama termometer melalui fenomena pemuaian gas. Berangsur-angsur evolusi

termometer terjadi hingga menjadi termometer yang berisi cairan dalam gelas. Macam-

macam termometer antara lain : termometer oven, termometer ketel kopi, termometer

udara, termometer hambatan, termistor, termometer kopel.

Untuk menyatakan hasil pengukuran termometer digunakan skala numerik, skala yang

digunakan secara kuantitatif ini yang paling banyak dipakai adalah skala Celcius, skala

Fahrenheit, dan skala yang paling penting dalam sains adalah skala absolut atau Kelvin

(Giancoli, 2001:451).

4

TERMOMETER

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TERMOMETER

1.1 Pengertian

Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk

mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan

termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun

1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang

dilengkapi pipa panjang  dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga

udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan

kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam

pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang

berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini

digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo

berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer

yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip

yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan

dengan suatu angka. Termometer analog bisa juga disebut sebagai termometer

manual, karena cara pembacaannya masih manual. Saat ini banyak jenis-jenis

temometer. Jenis termometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang diukur,

ketelitian ang diingkan dan sifat-sifat dari bahan yang digunakan.

6

B. Rumusan Masalah

1.      Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler,

2.      Hambatan listrik dan seutas kawat platina,

3.      Beda potensial pada suatu termokopel,

4.      Pemuaian suatu keeping bimetal,

5.      Tekanan gas pada volum tetap,

6.      Radiasi yang dipancarkan benda.

C. Tujuan

Adapun beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini dengan judul pembelajaran

dan pengembangan kurikulum, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian termometer.

2. Untuk mengetahui jenis – jenis termometer.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja dan kegunaan dari masing – masing

termometer ..

D. Manfaat

Adapun beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini dengan judul

pembelajaran dan pengembangan kurikulum, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian termometer.

2. Untuk mengetahui jenis – jenis termometer.

Untuk mengetahui prinsip kerja dan kegunaan dari masing – masing

termometer

7

BAB III

ISI

A. Pengertian Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun

perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti

panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada

bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

B. Jenis – jenis Termometer

Berdasarkan zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi:

1. Termometer zat padat.

Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam

konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer

hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan

pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak tipis tahan panas. Contoh: Termometer

platina

8

2. Termometer zat cair.

Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Adapun macam –

macam termometer zat cair :

1) Termometer Raksa

Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang

ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung

membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas,

bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air

raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan

penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang

lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.

Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium

(-40 derajat celcius sampai dengan 350 derajat celcius).

2) Termometer Alkohol

9

Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol

sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa

dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer

kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup

cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap

dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang

digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada

produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini

adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan

pewarna merah atau biru. Termometer ini hanya bisa mengukur suhu badan

makhluk hidup (manusia dan hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang

tinggi suhunya di atas 78 °C. Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier

biasanya diberi label yang berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk

membaca skala.

Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan

yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78 °C, dan bermanfaat

untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh.

Termometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya

yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.

3. Termometer gas

10

Termomter gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap tekanan. Bagan

alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa mula-mula permukaannya

sama tinggi. Jika salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas

bertekanan, maka akan terjadi selisih tinggi. Contoh: termometer gas pada volume gas

tetap.

Berdasarkan penggunaanya, antara lain :

1. Termometer Laboratorium

Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di

laboratorium. Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur

(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan

memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka

ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu

maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan

dibuat dari bahan yang konduktor. Kelebihan termometer ini adalah skala ukurnya

luas hingga di bawah nol.

2. Termometer Ruang

Termometer ruang ini digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Untuk

mengukur suhu suatu ruangan, biasanya termometer ini di gabungkan dengan berbagai

alat lain misalnya: alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Skala

suhunya berkisar dari -50 sampai dengan 50. Termometer ini merupakan termometer

maksimum. Ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan

suhu.

11

3. Termometer Klinis

Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.

Cara menggunakannya: Mula-mula, periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah

menunjukkan suhu dibawah 35°C. Jika belum, termometer kita kibas-kibaskan

sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C. Selanjutnya, pasang termometer itu di

bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit. Setelah itu, ambil termometer

dari tubuh dan baca pada skala termometer. Skala yang ditunjukkan termometer

menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu. Skala suhu termometer ini berkisar

antara 35°C sampai dengan 42°C. Kelebihan termometer ini mempunyai lekukan

sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan

setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.

Kekurangan termometer ini ialah harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum

digunakan agar kembali ke posisi normal.

1. 3 Skala Termometer

Dalam penggunaan termometer sebagai pengukur suhu maka perlu ditetapkan

skala suhu. Penetapan skala suhu dilakukan untuk mengetahui tingkat kenormalan

keadaan udara ataupun suhu pada tubuh manusia atau objek tertentu dalam suatu

lingkungan. Penetapan skala suhu Terdapat dua skala suhu yang sering digunakan,

antara lain skala celcius dan skala Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan

saat ini adalah skala celcius. Skala fahreheit paling banyak digunakan di Amerika

Serikat, skala suhu yang cukup penting dalam bidang sains adalah skala mutlak atau

Kelvin.

Namun secara umum, ada empat macam skala termometer yang paling dikenal

yaitu Celsius, Fahrenheit, reamur dan Kelvin. Tapi disini kita hanya akan memb

ahas tiga skala yaitu, Celsius, Fahrenheit dan Kelvin.

Skala Celcius

Skala Celsius didasarkan pada sebuah skala yang diciptakan oleh seorang

astronomi Swedia yang bernama Anders Celsius pada tahun 1742, skala ini awalnya

12

dinamakan “bagian perseratus” (“centigrade”), tetapi pada tahun 1948 ketika

Konferensi Umum Yang Kesembilan mengenai Berat dan Ukuran diputuskan bahwa

nama tersebut harus diganti menjadi Celsius.

Skala temperatur celsius menggunakan satuan “Derajad Celcius” (simbol 0C)

yang sama dengan satuan “kelvin”. Termometer Celsius memiliki titik beku normal

air (titik es) dengan nilai yang ditetapakan 00C dan temperatur titik didih normal air

(titik uap) dengan nilai 1000C. Diantara titik es dan titik uap terdapat 100 derajat.

Temperatur normal tubuh manusia yang diukur dalam skala celcius adalah sekitar

370C.

Skala Fahrenheit

Skala Fahrenheit dinamakan sesuai dengan nama ilmuan yang

menemukannya, yaitu Gabriel Fahrenheit (1686-1736), seorang ahli fisika

berkebangsaan Jerman. Titik beku normal air (titik es) dipilih 320F dan temperatur

titik didih normal air (titik uap) dipilih 2120F. diantara titik es dan titik uap terdapat

selang 1800.

Skala Kelvin

Kelvin diambil dari nama penemunya Lord Kelvin (1824-1907), seorang

fisikawan Inggris. Pada skala ini, suhu dinyatakan dalam Kelvin (K). Selang antara

derajat sama seperti pada skala celcius, tetapi harga nol digeser hingga 0 K. Jadi 0 K =

-273,15 oC dan 273,15 K = 0 oC. Pada tahun 1948 konfrensi umum kesembilan

tentang berat dan ukuran (The Ninth General Conference On Weights and Measures )

menetapkan skala suhu internasional yaitu skala kelvin. Skala kelvin meliputi metode

magnetis, gas ultrasonik dan optik. Sedangkan sistem skala lain berdasarkan suhu

yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik seperti pemuaian panas dan variasi termolistrik

seperti skala Celcius.

1.4 Kalibrasi Termometer

Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah termometer

yang belum memiliki skala atau sering juga disebut dengan proses Verifikasi, yaitu

suatu akurasi alat ukur yang sesuai dengan rancangannya.

13

Kita dapat menetapkan skala termometer (kalibrasi termometer) dengan

cara-cara sebagai berikut:

Masukkan es batu dan air kedalam sebuah wadah (usahakan air dan es batunya

sama banyak).

  Masukkan termometer tersebut kedalam wadah yang berisi air dan es batu yang

telah kita siapkan tadi. Karena pada mulanya termometer lebih panas dari air es,

maka setelah dimasukkan ke dalam wadah, panjang kolom air raksa akan

berkurang.

Biarkan sampai panjang kolom air raksa tidak berubah (air raksa dalam

termometer tidak jalan-jalan lagi). Dengan panjang kolom air raksa tidak berubah,

artinya campuran es batu dan air telah berada dalam keseimbangan termal.

  Kemudian tandai posisi kolom air raksa tersebut (tandai bagian ujung kolom air

raksa). Posisi kolom air raksa tersebut adalah suhu titik es alias titik beku normal

air.

  Jalan selanjutnya, panaskan air dan masukkan termometer tersebut ke air yang

telah mendidih tadi.

 Terakhir perhatikan posisi kolom air raksa yang berada dalam termometer

tersebut, jika air raksa tidak bergerak lagi, maka kita tandai. Posisi tersebut adalah

temperatur titik didih uap atau titik didih air normal.

14

C. Contoh Gambar Termometer

15

BABIV PEMBAHASAN

A. Cara Kerja Termometer

Adapun cara kerja termometer secara umum adalah :

a) Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal

b) Perubahan suhu lingkungan disekitar termometer direspon air raksa dengan

perubahan volume 

c) Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut

ketika suhu menurun

d) Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

B. Kelebihan dan Kekurangan Termometer

Termometer Alkohol

Kelebihan dari termometer alkohol.

16

Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa kelebihannya,

diantaranya:

1) Alkohol lebih murah

2) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil alkohol mengalami

perubahan volume yang besar

3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin bahkan suhu daerah kutub

karena titik beku suhu alkohol sangat rendah yaitu -1150C.

4) Pemuaiannya teratur.

5) Memiliki koefisien muai yang besar

Kekurangan dari termometer Alkohol

Dengan menggunakan termometer alkohol, terdapat beberapa kekuranagan

atau kerugian, diantaranya:

1) Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78 0C, sehingga pemakaiannya terbatas

(antara lain tidak dapat mengukur suhu air ketika mendidih)

2) Alkohol tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah

dilihat.

3) Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.

4) Kalor jenisnya tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan

suhu.

Termometer Raksa

Kelebihan termometer air raksa:

Dengan menggunakan termometer raksa, terdapat beberapa kelebihannya,

diantaranya:

1) Raksa mudah dilihat karena mengkilap.

2) Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.

3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.

4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratorium.

5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu cepat dan tepat.

6) Pemuaiannya teratur.

7) Mudah menyesuaikan diri dengan suhu sekitarnya.

8) Titik didihnya tinggi, yaitu 3570C sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu

yang tinggi.

17

Kelemahan raksa

Dengan menggunakan termometer raksa, terdapat beberapa kekurangannya,

diantaranya:

1) Raksa sangat mahal

2) Raksa tidak dapat digunakan utuk mengukur suhu yang sangat rendah.

3) Raksa termasuk zat berbahaya (beracun) sehingga termometer raksa berbahaya

jika tabungnya pecah.

C. Prinsip Kerja Termometer

Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama.

Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang

berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah, bentuk

dan ukuran materi tersebut juga ikut2an berubah. Kebanyakan termometer menggunakan

materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.

Termometer yang sering digunakan saat ini terdiri dari tabung kaca, di mana

terdapat alkohol atau air raksa pada bagian tengah tabung. Ketika suhu meningkat,

alkohol atau air raksa yang berada di dalam wadah akan memuai sehingga panjang

kolom alkohol atau air raksa akan bertambah. Sebaliknya, ketika suhu menurun, panjang

kolom alkohol atau air raksa akan berkurang. Pada bagian luar tabung kaca terdapat

angka-angka yang merupakan skala termometer tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh

ujung kolom alkohol atau air raksa merupakan nilai suhu yang diukur.

18

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu .

2. Jenis – jenis Termometer

Berdasarkan zat termometriknya, termometer dapat dibedakan menjadi: -

Termometer zat padat

- Termometer zat cair

- Termometer gas

Berdasarkan penggunaanya, antara lain :

- Termometer laboratorium

- Termometer klinis

- Termometer ruang

3. Ada empat macam skala termometer yang paling dikenal yaitu Celsius, Fahrenheit,

reamur dan Kelvin.

19

4. Kalibrasi termometer adalah kegiatan menetapkan skala sebuah termometer yang

belum memiliki skala atau sering juga disebut dengan proses Verifikasi, yaitu suatu

akurasi alat ukur yang sesuai dengan rancangannya.

5. Terdapat banyak jenis termometer, tetapi prinsip kerjanya sebenarnya sama.

Biasanya, kita memanfaatkan materi yang bersifat termometrik (sifat materi yang

berubah terhadap temperatur). Maksudnya, kalau suhu materi tersebut berubah,

bentuk dan ukuran materi tersebut juga ikut2an berubah. Kebanyakan termometer

menggunakan materi yang bisa memuai ketika suhunya berubah.

B. SARAN

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan

pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi

kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima (terjemahan). Jakarta: Erlangga

Halliday dan Resnick. 1991. Fisika (Terjemahan). Jakarta: Erlangga

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga

Srivastava, Ac. 1987. Teknik Instrumentasi. Jakarta : Universitas Indonesia

Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan). Jakarta: Erlangga

20

21