Post on 07-Aug-2015
MAKALAH
MINYAK BUMI DAN GAS ALAM
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. DEWI OKTAVIA 2. YOGISTA 3. EMA ANISYA4. REKA PARIYANTI5. MAHRAMIYA6. RIKA FITRIANI7. SAIPUDIN
Kelas: X3
SMA NEGERI REBANG TANGKAS
KECAMATAN REBANG TANGKAS
KABUPATEN WAY KANAN
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta
melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang masing – masing. Semoga kita semua selalu
mendapat petunjuk dan perlindungan – Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin –
Nya, Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah
Tentang Minyak Bumi dan Gas Alam” dapat tersusun dengan baik.
Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai literatur tertentu
dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori yang di bahas. Kendati
demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima
kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Rebang Tangkas, 18 Mei 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................2
A. Pengertian Minyak Bumi ...............................................................................................2
B. Asal Usul Minyak Bumi ................................................................................................2
C. Pembentukan Minyak Bumi ..........................................................................................2
D. Komposisi Minyak Bumi ...............................................................................................3
BAB III PENGOLAHAN MINYAK BUMI ......................................................................5
1. Desaltin ..........................................................................................................................52. Destilasi ..........................................................................................................................53. Destilasi Bertingkat ........................................................................................................64. Pemisahan Pengotor dalam Fraksi .................................................................................75. Pencampuran Fraksi .......................................................................................................7
BAB IV BENSIN ...............................................................................................................8
A. Pengertian Bensin ..........................................................................................................8B. Senyawa Penyusun Bensin ............................................................................................8C. Nilai Oktana ...................................................................................................................8D. Knocking ........................................................................................................................9E. Zat Aditif ........................................................................................................................9F. Masalah yang Ditimbulkan Bensin ................................................................................10G. LNG ...............................................................................................................................10H. LPG ................................................................................................................................11
BAB V MANFAAT MINYAK BUMI .............................................................................13
BAB VI DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI ...................................................14
BAB VII PENUTUP ..........................................................................................................16
A. Kesimpulan ....................................................................................................................16B. Saran ..............................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan minyak bumi sangat
luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri petrokimia . Bagaimana sebenarnya
proses pembentukan minyak dan gas alam serta pengolahan sampai menjadi produk yang
berguna ?
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya
untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa pakaian
kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke pupuk pun
menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan berbagai macam
hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya dari
minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu menggunakan
bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada, atau habis
cadangannya?
1
BAB II
ASAL USUL MINYAK BUMI
A. PENGERTIAN Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari
Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam
terutama Nikel, Besi dan Tembaga.
Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi
yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman
sumur.
Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97
% sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.
B. Asal Usul Minyak Bumi
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan
hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada
kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat
pada makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut, kemudian ditutupi
oleh lumpur yang lambat laun mengeras karena tekanan lapisan diatasnya sehingga berubah
menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga
menjadi minyak bumi dan gas yang terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi. Proses
pembentukan minyak bumi dan gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan
sepanjang umur kita pun belum cukup untuk membuat minyak bumi dan gas. Jadi kita harus
melakukan penghematan dan berusaha mencari sumber energi alternatif.
C. Pembentukan minyak bumi
Minyak bumi terbentuk me4lalui 2 proses, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan
pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W.
Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga
didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936),
Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari
2
organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah
lapisan dalam perut bumi.”
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir
dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang
berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah
pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir
oleh organisme fotosintetik darat dan laut
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi
makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi
kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan
kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya
menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali.
Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama
dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan
sedimen.
2. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2
membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak
bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam
bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan
di atmosfir beberapa planet lain.
D. Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
a. Dikenal dengan alkana atau paraffin
b. Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai
bercabang lebih sedikit
c. Senyawa penyusun diantaranya:
1. Metana CH4
2. etana CH3 CH3
3. propana CH3 CH2 CH3
3
4. butana CH3 (CH2)2 CH3
5. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
2. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
a. Dikenal dengan alkena
b. Keberadaannya hanya sedikit
c. Senyawa penyusunnya:
1. Etena, CH2 CH2
2. Propena, CH2 CH CH3
3. Butena, CH2 CH CH2 CH3
3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
a. Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
b. Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
c. Senyawa penyusunnya :
1. Siklopropana
2. Siklopentana
3. Siklobutana
4. Siklopheksana
4. Hidrokarbon aromatic
a. Dikenal sebagai seri aromatic
b. Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
c. Senyawa penyusunannya:
1. Naftalena
2. Benzena
3. Antrasena
4. Toluena
Senyawa Lain
- Keberadaannya sangat sedikit sekali
- Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
4
BAB III
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Proses pengolahan minyak bumi melalui beberapa tahapan antara lain :
1. Desalting
Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara
mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat
mineral yang larut dalam air
Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan
senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya
minyk akan menjalani proses distilasi.
2. Distilasi
Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian dioleh lebih lanjut
dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasarperbedaan titik
didih.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini adalah campuran
hidrokarbon yang mendidih pada interval (range) suhu tertentu. Proses distilasi bertingkat
dan fraksi yang dihasilokan dari distilasi bertingkat tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut.
Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih Kegunaan
Gas C1 – C5 -164oC – 30oC Bahan bakar gas
Eter C5 – C7 30oC – 90oC Pelarut, binatu kimia
Ensin C5 – C12 30oC – 200oC Bahan bakar motor
Minyak Tanah C12 – C16 175oC – 275oC Minyak lapu, bahan bakar kompor
Minyak gas, bakar,
dan diesel
C15 – C18 250oC – 400oC Bahan bakar mesin diesel
Minyak-minyak
pelumas, gemuk,
jeli petroleum
C16 – ke atas 350oC – ke atas Pelumas
Paraffin (lilin) C20 – ke atas Meleleh
52oC – 57oC
Lilin gereja, pengendapan air bagi
kain, korek api, dan pengawetan
Ter residu Aspal buatan
Kokas petroleum residu Bahan bakar, elektrode
5
3. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi
komponen – komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–
kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen
hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang
berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai
suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke bagian bawah
menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat
cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi
di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih
rendah terkondensasi di bagian atas menara.
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak
untuk proses konversi.
Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang bertujuan
untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar . Sebagai
contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai
panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar
fraksi rantai lurus harus di konversi menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan
rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
a. Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin , dan
minyak solar/diesel.
b. Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi
bensin diubah menjadi aromatic.
c. Alkilasi
6
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi
bensin .
d. Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke). (Kokas
di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).
4. Pemisahan Pengotor Dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang
mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan dengan cara
melewatkan fraksi melalui :
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
5. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di
inginkan . Sebagai contoh :
- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti
pengisisan bahan baker dan industri petrokimia
7
BAB IV
BENSIN
A. Pengertian Bensin
Di zaman modern, dengan mobilitas manusia yang sangat tinggi, bensin merupakan
cairan yang sangat penting. Vitalnya bensin bagi perekonomian suatu negara sama seperti
vitalnya darah bagi tubuh manusia. Tanpa bensin (dan minyak solar), dunia yang kita ketahui
sekarang seperti akan berhenti berdenyut. Sebetulnya apa sih yang terkandung di dalam
bensin sehingga menjadikannya sangat penting? Artikel ini akan membahas lebih dalam
tentang hal ini.
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah
cairan campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari
hidrokarbon. Di banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin
dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda
menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di
Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut
premium, dan bensin super.
B. Senyawa Penyusun Bensin
Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:
Zat Aditif Bensin
Tetra Ethyl Leat (TEL)
- Rumus molekul Pb (C2H5)4
- Rumus struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
- Rumus molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)
- Rumus molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)
- Rumus molekul CH3 O C(CH3)3
C. Nilai Oktana
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa
diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan
bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan
kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini,
campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi
8
keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena
percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin,
oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume
kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana,
misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Bensin dengan bilangan oktan 87, berarti bensin tersebut terdiri dari 87% oktana dan
13% heptana (atau campuran molekul lainnya). Bensin ini akan terbakar secara spontan pada
angka tingkat kompresi tertentu yang diberikan, sehingga hanya diperuntukkan untuk mesin
kendaraan yang memiliki ratio kompresi yang tidak melebihi angka tersebut.
Umumnya skala oktan di dunia adalah Research Octane Number (RON). RON
ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio kompresi variabel
dengan kondisi yang teratur.
D. Knocking
Bahan bakar yang baik apabila di dalam mesin menimbulkan ketukan (knocking).
Ketukan pada mesin terjadi apabila bensin terbakar tidak pada saat yang tepat, sehingga akan
menganggu gerakan piston pada mesin. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian
dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara
? bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar.
Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus
kita hindari.
E. Zat Aditif
Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin.
Menambahkan tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan
oktan bensin tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin
dengan menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada
bensin yang mengandung TEL dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis
timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di
negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE
(methyl tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni
berbilangan setara oktan 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat
menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi
pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa
MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah
9
bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan
bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan
sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih
unggul dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol
mudah diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk
pembuatannya cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen
bahan bakar setelah harga minyak bumi semakin meningkat.
F. Masalah Yang Ditimbulkan Bensin
Bensin yang digunakan oleh kendaraan akan menimbulkan dua masalah utama.
Masalah pertama adalah asap dan ozon di kota-kota besar. Masalah kedua adalah karbon dan
gas rumah kaca.
Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2
dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah sempurna, dalam proses
pembakaran bensin, dihasilkan juga:
- Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
- Nitrogen oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yang jumlah
kendaraannya sangat banyak.
- Hidrokarbon yang tidak terbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.
Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia dan
makhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.
Karbon juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2 yang
merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan perubahan iklim bumi
(pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es di kutub mencair), banjir,
terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.
Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk
mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan,
karena jika H2 ini direaksikan dengan O2 hanya akan menghasilkan air (uap air).
G. LNG
Gas alam cair (Liquefied natural gas, LNG) adalah gas alam yang telah diproses
untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi
menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG
ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang
juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan
Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak
10
ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak
ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG, di mana kebanyakan jenis tangki
adalah membran atau "moss".
LNG menawarkan kepadatan energi yang sebanding dengan bahan bakar petrol dan
diesel dan menghasilkan polusi yang lebih sedikit, tetapi biaya produksi yang relatif tinggi
dan kebutuhan penyimpanannya yang menggunakan tangki cryogenic yang mahal telah
mencegah penggunaannya dalam aplikasi komersial.
Kondisi yang dibutuhkan untuk memadatkan gas alam bergantung dari komposisi dari
gas itu sendiri, pasar yang akan menerima serta proses yang digunakan, namun umumnya
menggunakan suhu sekitar 120 and -170 derajat celsius (methana murni menjadi cair pada
suhu -161.6 C) dengan tekanan antara 101 dan 6000 [kilopascal|kPa]] (14.7 and 870
lbf/in²).Gas alam bertakanan tinggi yang telah didapat kemudian diturunkan tekanannya
untuk penyimpanan dan pengiriman.
Kepadatan LNG kira-kira 0,41-0,5 kg/L, tergantung suhu, tekanan, dan komposisi.
Sebagai perbandingan, air memiliki kepadatan 1,0 kg/L.
LNG berasal dari gas alam yang merupakan campuran dari beberapa gas yang bereda
sehingg tidak memililiki nilai panas yang spesifik.Nilai panasnya bergantung pada sumber
gas yang digunakan dan proses yang digunakan untuk mencairkan bentuk gasnya. Nilai
panas tertinggi LNG berkisar sekitar 24MJ/L pada suhu -164 derajat Celsius dan nilai
terendahnya 21ML/L.
H. LPG
1. Pengertian LPG
Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa Inggris; LPG (liquified
petroleum gas, harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari
berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan
menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana
(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah
kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk
cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji
dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang
dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair
bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga
bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan
11
sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar
2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran,
elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam
keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji
yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
2. Sifat Elpiji
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
- Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
- Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
- Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
3. Penggunaan Elpiji
Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya
harus dimodifikasi terlebih dahulu).
4. Bahaya Elpiji
Salah satu risiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau
instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas
elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada
tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas
dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi
kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig),
sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya
menjadi lebih besar.
12
BAB V
MANFAAT MINYAK BUMI
1. Bahan Bakar Gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) Bahan bakar gas
biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan
mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi
serangga seperti pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel
pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
7. Residu minyak bumiyang terdiri dari :
Parafin , digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol,
industri tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
Aspal , digunakan sebagai pengeras jalan raya
13
BAB VI
DAMPAK PENGGUNAAN MINYAK BUMI
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
(misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif
penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:
1. Dampak Terhadap Cuaca Dan Iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak
bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam,
smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah
dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil
untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya
kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut
berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah
dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara
dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika
dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6
yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam
menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan
hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk
perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain
itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses
terjadinya hujan asam.
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx,
SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan
industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan
mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara.
Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga
terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar
matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi
14
naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Proses terjadinya efek rumah kaca
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain,
dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana.
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara
menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama,
jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas
bumi hanya 1,5 ton
2. Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak
bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan
manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan minyak
pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang
bocor. Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara
sehingga kadar oksigen berkurang.
3. Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari
pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam
pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke tubuh, sebagian besar akan
ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, pebe diremobilisasi dari tulang dan
masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan risiko keracunan. Dalam jangka panjang,
penimbunan pebe bisa berbahaya.
15
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan minyak bumi
sangat luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri petrokimia . Bagaimana
sebenarnya proses pembentukan minyak dan gas alam serta pengolahan sampai menjadi
produk yang berguna ?
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan
hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada
kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat
pada makhluk hidup.
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah
cairan campuran yang berasal dari minyak bumi. Sebagian besar bensin tersusun dari
hidrokarbon. Di banyak tempat di Sumatera, bensin disebut juga dengan minyak
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
B. Saran
Minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Suatu saat
minyak bumi akan habis karena banyak digunakan manusia dalam berbagai bidang.
Hendaknya kita bias menjaga keseimbangan dengan dan mencegah ekploitasi minyak bumi
secara besar-besaran supaya minyak bumi bias dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Marilah kita gunakan dan kit manfaatkan minyak bumi sesuai kebutuhan dan
kegunaan untuk mencegah eksploitasi minyak bumi yang berlebihan.
16