Post on 25-Apr-2015
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kurma merupakan buah yang istimewa di hati kaum muslimin. Dan dalam
ajaran islam kurma digunakan sebagai alternatif pengobatan. Selain murah dan
mudah didapat, kurma memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin.
Kurma Sering Digunakan Sebagai Simbol Kebaikan Dalam Islam.Kurma
adalah termasuk kebutuhan pangan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Arab
sebagai makanan pokok, oleh karena itu kurma termasuk bahan makanan untuk
zakat fitrah
Salah satu manfaat yang diberikan kurma antara lain dapat meningkatkan
trombosit.Sehingga kurma dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk
meningkatkan jumlah trombosit pada penderita Demam Berdarah Dangue.
Banyak buah yang bisa dibuat jus.Namun jus kurma masih belum banyak
dikenal oleh masyarakat.padahal mengingat anfaatnya yang sangat besar jus
kurma menjadi sangat penting bagi tubuh
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh mengkonsumsi jus kurma dengan peningkatan
trombosit pada penderita demam berdarah dengue?
1
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi jus kurma terhadap peningkatan
trombosit pada penderita demam berdarah dangue.
1.4 KERANGKA TEORI
1.4.1 Pengertian demam berdarah dengue?
1.4.2 Gejala demam berdarah dengue?
1.4.3 Derajat demam berdarah dengue?
1.4.4 Pengaruh DBD terhadap penurunan trombosit?
1.4.5 Definisi Trombositopenia?
1.4.6 Penyebab Trombositopenia?
1.4.7 Cara pembuatan jus kurma?
1.4.8 Pengaruh konsumsi jus kurma terhadap peningkatan trombosit?
2
BAB IIPEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian Demam Berdarah Dangue
Penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue tipe 1-4, dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh
salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
Di Indonesia sendiri, keempat tipe virus Dengue dapat ditemukan, dan yang
dihubungkan dengan gejala DHF yang parah adalah tipe 3. Kekebalan (imunitas)
terhadap satu jenis virus tidak berlaku untuk infeksi jenis virus lainnya, bahkan
dapat menimbulkan reaksi yang kurang menguntungkan bagi tubuh.
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika,
dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779.
Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975
demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang
terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.Jumlah kasus DHF utamanya meningkat
pada musim hujan dimana sumber air bersih bagi perkembangbiakan nyamuk
Aedes tersedia dimana-mana, jika tidak dilakukan program pembersihan
lingkungan yang baik.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari
penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga,
dan istirahat yang cukup;
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat
tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah
yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang
dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun
dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat
menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas
tersebut didaur-ulang;
3
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa,
sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus
dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita
mengalami demam atau panas tinggi
2.1.2 Gejala Demam Berdarah dangue
1. Demam tinggi mendadak, >38° C, 2-7 hari.Demam menunjukkan adanya
gejala infeksi dari virus dangue.
2. Demam menunjukkan siklus plana kuda.
3. Mual, muntah, nafsu makan minum berkurang
4. Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)
5. Nyeri kepala, pusing
6. Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata
7. Adanya manifestasi perdarahan spontan, seperti bintik-bintik merah di
kulit yang tidak hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan
tangan dan kaki), mimisan, perdarahan gusi, perdarahan yang sulit
dihentikan jika disuntik atau terluka
8. Nyeri perut
9. Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare
Adapun tanda-tanda seseorang menderita Demam Berdarah Dengue (DHF) adalah
jika didapatkan:
1. Demam tinggi mendadak >38°C selama 2-7 hari
2. Adanya manifestasi perdarahan spontan, seperti bintik-bintik merah di
kulit yang tidak hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan
tangan dan kaki), mimisan, perdarahan gusi, perdarahan yang sulit
dihentikan jika disuntik atau terluka
3. Pembesaran organ hepar (hati) dan limpa
4. Syok
4
Tanda-Tanda Syok
Tanda-tanda tersebut menggambarkan perembesan plasma yang tidak teratasi dan
efek perdarahan dalam rongga tubuh (misalnya saluran cerna, otak) akibat
trombosit yang terus turun. Penderita yang mengalami tanda diatas sebaiknya
segera diperiksakan ke Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah:
1. Adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit < 150.000/mm³
(normalnya 150-450 ribu/mm³)
2. Hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma
(komponen darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct)
yang meningkat 20% dari nilai normalnya.
Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang yang
mengalaminya didiagnosis menderita DHF
2.1.3 Derajat Demam Berdarah Dangue
DHF/DBD dibagi atas beberapa derajat, yaitu:
1. DHF derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi perdarahan yang
tampak hanya dengan Uji Torniquet positif.
2. DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan
(mimisan, bintik-bintik merah)
3. DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II
namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan
dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
4. DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS),
penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan
dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan
nadi tidak dapat terukur.
5
6
2.1.4 Pengaruh DBD Terhadap Penurunan Trombosit
Pada saat DBD terjadi penurunaan trombosit diakibatkan karena
penghancuran trombosit. Penghancuran trombosit timbul akibat aktivasi
komplemen (dianggap karena trombosit berikatan dengan antigen virus).
Penurunan trombosit inilah yang menimbulkan mudahnya terjadinya perdarahan
ketika DBD.
penyebab awal dari trombositopenia adalah heparin yg ternyata mampu
berikatan dengan antitrombin pada bagian rantai pentasakarida
2.1.5 Pengertian Trombositopenia
Trombositopenia adalah berkurangnya jumlah sel-sel keping darah (trombosit)
di dalam tubuh (darah) hingga dibawah 100.000/mm3.Trombosit normal dalam
tubuh manusia adalah 150.000-400.000/mm3.Trombosit adalah sel-sel darah tidak
berwarna yang memainkan peran penting dalam pembekuan darah.
Trombosit bukan merupakan suatu sel utuh tapi merupakan fragmen
sitoplasma megakariosit yang terlepas keluar sel megakariosit. Trombosit berasal
dari sel megakariosit yang berada dalam sumsum tulang sehingga
pembentukannya terdapat dalam organ tersebut. Trombosit tidak mempunyai inti
dan dilengkapi organel dan system enzim sitosol untuk menghasilkan energy dan
mensintesis produksi sekretorik yang disimpan di granula-granula yang tersebar di
seluruh sitosolnya.
Umur trombosit dalam sirkulasi sekitar 7-10 hari pada manusia.Trombopoesis
berasal dari sel induk pluripotensial yang berubah menjadi megakarioblas
kemudian promegakarioblas menjadi megakariosit di dalam sumsum
tulang.Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endometotik
yang sinkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus
inti menjadi kelipatan duanya. Kemuadian sitoplasma menjadi granuler dan
trombosit dilepaskan. Setiap megakariosit menghasilkan sekitar 4000 trombosit.
Interval waktu dari diferensiasi sel induk (stem cell) sampai dihasilkan trombosit
sekitar membutuhkan sekitar 10 hari pada manusia
7
Trombopoesis dipengaruhi oleh hormone trombopoetin yang dihasilkan di hati
dan ginjal dan sejumlah sitokin seperti: IL-11, IL-3, dan IL-6. Trombopoetin
meningkatkan kecepatan dan jumlah maturasi megakariosit.Struktur trombosit
secara ultrastruktur trombosit terdiri atas :
1. Zona perifer : glikokalik (membrane ekstra yang terletak di bagian paling
luar, didalamnya terdapat membrane plasma dan lebih dalam lagi terdapat system
kanal terbuka.
- Glikoprotein (GP) penting untuk reaksi adhesi dan agregasi trombosit yang
merupakan kejadian awal yang mengarah pada pembentukan sumbat trombosit
selama hemostasis.
GP Ia : adhesi pada kolagen
GPIb, IIb//IIIa : reseptor faktor von willebrand (vWF) dan karenanya juga
perlekatan pada subendotel vaskular.
GP IIb/IIIa : reseptor fibrinogen yang penting dalam agregasi trombosit.
- Membran plasma berinvaginasi ke bagian dalam trombosit untuk membentuk
suatu sistem membran (kanalikular) terbuka yang menyediakan permukaan reaktif
yang luas tempat protein koagulasi plasma diabsorbis secara selektif. Fosfolipid
membran (faktor trombosit 3) sangat penting dalam konversi faktor koagulasi X
menjadi Xa, dan protrombin (faktor II) menjadi trombin (faktor IIa).
2. Zona sol-gel : Mikrotubulus, mikrofilamen, system tubulus padat (berisi
nukleotida adenine dan kalsium). Selain itu adapula trombostenin, suatu protein
penting untuk fungsi kontraktil.
3. Zona organela : Granula padat elektron , mitokondria, granula α dan organela
(lisosom dan retikulum endoplasmik).
- Granula padat berisi dan melepaskan nukleotida adenin(terutama ADP),
serotonin, katekolamin, dan faktor trombosit. Granula padat lebih sedikit dan
mengandung ADP, ATP, 5-hidroksitriptamin (5-HT), dan kalsium
- Granula α berisi antagonis heparin (platelet factor 4, PF4), β tromboglobulin,
vWF, faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit/PDGF (platelet-derived
growth factor), dan melepaskan fibrinogen enzim lisosom.
8
Penghancuran
berlebihan dari
trombosit
Trombositopenia
Kegagalan dari
produksi trombosi
t
- Terdapat 7 faktor trombosit yang telah diidentifikasi dan diketahui ciri-
cirinya. Dua diantaranya dianggap penting yaitu faktor trombosit 3 (Platelet
Factor 3, PF 3) /membran fosfolipoprotein trombosit (untuk konversi faktor
koagulasi X menjadi Xa dan protrombin) dan faktor trombosit 4 (Platelet
Factor 4, PF4)/faktor antiheparin(anti-heparinfactor,AHF).
- Organel spesifik lain meliputi lisosom yang mengandung enzim hidrolitik
dan peroksisom yang mengandung katalase. Selama reaksi pelepasan, isi
granula dikeluarkan kedalam sistem kanalikular.
- Energi untuk reaksi trombosit berasal dari fosforilasi oksidatif dalam
mitokondria dan glikolisis anaerobik dengan memakai glikogen trombosit.
Sistem membran tertutup (dense tubular) trombosit menunjukkan retikulum
endoplasma sisa.
2.1.6 Penyebab Trombositopenia
2.1.7 Cara Pebuatan Jus Kurma
1. Ambil kurma matang sekitar 11-15 buah
2. Buang biji pada buah kurma
3. Tambahkan air secukupnya kemudian blender kurma.
4. Jus kurma siap disajikan
9
setiap 100 gram kurma mengandung kalsium 52 mg, iron 1,2 mg, magnesium
50 mg, fosfor 60 mg, potasium 667 mg, sodium 13 mg, klorida 271 mg, sulfur
14,7 mg, manganese 4,9 mg, copper 2,4 mg, zinc 1,2 mg, dan cobalt 1,9 mg. Juga
vitamin A 90 IU, thiamin B1 93 mg, ripovlavine B2 144 mg, biotin 4,4 mkg, asam
folio 5,4 mkg, niacin 2,0 mg, asam askorbat 6,1 mg, glukosa 38,5 gr, fruktosa
35,5 gr, gula jenis lain 3,4 gr, protein 2,35 gr, lemak 0,43 gr, dan energi 323.
2.1.8 Pengaruh Konsumsi Jus Kurma Terhadap Peningkatan
Jumlah Trombosit
Buah kurma banyak mengandung glukosa. Glukosa juga mempunyai struktur
pentasakarida. Secara empiris buah kurma bisa menaikkan jumlah trombosit
karena strukturnya yg mirip dengan rantai pentasakarida dari heparin. Glukosa
akan berikatan dgn rantai pentasakrida dari heparin sehingga mencegah terjadinya
ikatan heparin-antitrombin.
Buah kurma juga mengandung vitamin c yang juga termasuk tetrasakarida dan
efek imunomodulatornya akan mengembalikan imunitas tubuh kedalam
homeostatisnya sehingga jumlah trombosit kembali normal
2.2 Hipotesis
Ada pengaruh mengkonsumsi jus kurma dengan peningkatan trombosit pada
penderita DBD (demam berdarah dengue).
10
Variabel BebasMengkonsumsiJus kurma setiap jam selama 12 jam
Variabel LuarMelakukan penatalaksanaan yang tepat pada penderita DBDMencegah timbulnya komplikasi
Variabel TergantungPeningkatan jumlah
trombosit pada penderita DBD
2.3Operasional hipotesis
11
2.4Operasionalisasi Variabel
2.4.1 Variabel Bebas
“Mengkonsumsi Jus Kurma”
Time ordering:
Level of measurement : nominal
Mengkonsumsi jus kurma atau tidak mengkonsumsi jus kurma.
Definisi Operasional :
Pemberian 1 gelas jus kurma setiap jam selama 12 jam.
2.4.2 Variabel tergantung :
“Peningkatan jumlah trombosit pada penderita DBD”
Level of measurement : ratio
Terjadi peningkatan kadar trombosit pada penderita DBD.
Definisi Operasional :
Meningkatkan jumlah trombosit yang mengalami penurunan
trombosit dengan jumlah dibawah 100.000/mm3
.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan eksperimental dengan tabel kontrol dan tabel perlakuan.
Melakukan perlakuan (mengkonsumsi satu gelas jus kurma setiap jam selama
12 jam) terhadap kelompok demam berdarah dengue (penderita
trombositopenia) kemudian memonitor trombosit pasien
3.2 SUBJEK PENELITIAN
Sample 20 orang dari penderita demam berdarah di 5 rumah sakit, wilayah
Jakarta selatan.
Usia 5 – 60 tahun.
Subjek dibagi dua secara random.yaitu kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan
Belum minum obat penambah jumlah trombosit.
Diberikan jus kurma
3.3 PENGUMPULAN DATA
• Pra Konsumsi
Melakukan pemeriksaan jumlah trombosit pada penderita DBD (Demam
Berdarah Dengue)
• Pasca Konsumsi
Melakukan pemeriksaan kembali jumlah trombosit pada penderita DBD
(Demam Berdarah Dengue) setelah mengkonsumsi jus kurma
13
3.4 TABEL:Kelompok Kontrol (tanpa mengkonsumsi jus kurma)
Tabel Pra- Konsumsi Tabel Pasca-Konsumsi
Pada kelompok kontrol yang tidak diberikan jus kurma terlihat peningkatan namun pada pasien gamal terjadi penurunan trombosit.
14
3.5 TABEL:Kelompok Perlakuan (dengan mengkonsumsi jus kurma)
Tabel Pra- Konsumsi Tabel Pasca-Konsumsi
Pada kelompok perlakuan yang diberikan jus kurma terjadi perubahan yang
signifikan dan jumlah trombosit kelompok perlakuan kembali normal
15
3.6 Analisis Data
• 20 orang penderita DBD yang mengalami trombositopenia dengan 10
orang diantaranya dengan pemberian jus kurma mengalami peningkatan
trombosit menjadi normal.
• Terdapat perbedaan antara penderita trombositopenia yang diberikan jus
kurma dan tidak.
3.7 Uji Statistik
Mean Selisih Tabel Kelompok Kontrol(tanpa mengkonsumsi jus kurma)
Χ = X1+X2+X3+X4+X5+X6+X7+X8+X9+X10
N
= 15000 + 21.000 + 35.000 + 42.000 + 32.000+ 24.000+18.00+20.000 + 32.000 + 22.000
10
= 58.500/mm3
Standar Deviasi = 21,10
Mean Selisih Tabel Kelompok Perlakuan(dengan mengkonsumsi jus kurma)
Χ = X1+X2+X3+X4+X5+X6+X7+X8+X9+X10
N= 118.000/mm3
Standar Deviasi = 18,10
16
Uji T Pada Kelompok PERLAKUAN
N = 20
Derajat Kebebasan (df= n-1) à 10-1 = 9
Kadar Trombosi Normal (mean populasi)
µ = 150.000-400.000/mm3
Batas/ tingkat kemaknaan bidang kesehatan (α) = 5% à 0,05
Ho : tidak ada perbedaan antara Trombosit setelah mengkonsumsi jus kurma dengan sebelum konsumsi jus kurma
Ha : ada perbedaan Trombosit setelah mengkonsumsi jus kurma dengan sebelum konsumsi jus kurma
t = x - µ = - 31.100 = - 5,43
Sd / √n 5,72
Jadi HO ditolak
17
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengkonsumsi jus kurma dapat meningkatkan jumlah trombosit pada
penderita DBD (Demam Berdarah Dengue).
3.2 Saran
Kami sebagai penulis berharap agar konsumsi jus kurma dapat
diberikan kepada penderita DBD karena terbukti dapat meningkatkan
jumlah trombosit.
18
DAFTAR PUSTAKA
Price,Sylvia A.2006.patofisiologi edisi 6.jakarta.EGC
------------. id.wikipedia.org/wiki/Trombositopenia
------------. d.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
------------. Demam Berdarah Dengue - medicastore------------. www.infeksi.com
------------ www.detikhealth.com › Penyakit
------------. www.tdwclub.com › Health › Nutrisi
19