Post on 05-Jul-2018
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
1/44
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
2/44
Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan dan ketidakpuasan yang
diperolehnya. Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan
hasil belajar sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-
kondisi pembentukan tingkah laku.
!dapun karakteristik konseling behavioral adalah :
1. berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik
2. Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling
3. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien
4. Penilaian yang obyektif terhadap tujuan konseling.
B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif
atau tingkah laku yang tidak tepat yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan. Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentu dari cara belajar atau
lingkungan yang salah.
Manusia bermasalah itu mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku
negatif dari lingkungannya. Tingkah laku maladaptif terjadi juga karena kesalapahaman
dalam menanggapi lingkungan dengan tepat. "eluruh tingkah laku manusia didapat
dengan cara belajar dan juga tingkah laku tersebut dapat diubah dengan menggunakan
prinsip-prinsip belajar
C. Tujuan Konseling
1. Menghapus#menghilangkan tingkah laku maldaptif $masalah% untukdigantikandengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien
2. Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifik :$a% diinginkan oleh klien& $b% konselor mampu dan bersedia membantu mencapaitujuan tersebut& $c% klien dapat mencapai tujuan tersebut& $d% dirumuskan secaraspesifik
3. Konselor dan klien bersama-sama $bekerja sama% menetapkan#merumuskan
tujuan-tujuan khusus konseling.
D. Deskripsi Proses Konseling
Proses konseling adalah proses belajar konselor membantu terjadinya proses
belajar tersebut.
Konselor aktif :
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
3/44
1. Merumuskan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor dapat membantu pemecahannya atu tidak
2. Konselor memegang sebagian besar tanggung ja'ab atas kegiatan konselingkhususnya tentang teknik-teknik yang digunakan dalam konseling
3. Konselor mengontrol proses konseling dan bertanggung ja'ab atas hasil-hasilnya.
(eskripsi langkah-langkah konseling :
1. Assesment langkah a'al yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamikaperkembangan klien $untuk mengungkapkan kesuksesan dan kegagalannyakekuatan dan kelemahannya pola hubungan interpersonal tingkah lakupenyesuaian dan area masalahnya% Konselor mendorong klien untukmengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada 'aktu itu.
!ssesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau teknik mana yangakan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.
2. Goal setting yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling. Berdasarkaninformasi yang diperoleh dari langkah assessment konselor dan klien menyusundan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konseling. Perumusan tujuankonseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
$a% Konselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klien
$b% Klien mengkhususkan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling
$c% Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien :
- apakah merupakan tujuan yang benar-benar dimiliki dan diinginkan klien&
- apakah tujuan itu realistic
- kemungkinan manfaatnya&
- kemungkinan kerugiannya
- Konselor dan klien membuat keputusan apakahmelanjutkan konseling dengan
menetapkan teknik yang akan dilaksanakan mempertimbangkan kembali tujuan yang
akan dicapai atau melakukan referal.
1. Technique implementation yaitu menentukan dan melaksanakan teknikkonseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yangmenjadi tujuan konseling.
2. Evaluation termination yaitu melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatankonseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengantujuan konseling.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
4/44
3. ee!"ack yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaikidan meingkatkan proses konseling.
Teknik konseling behavioral didasarkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari
$yang membentuk tingkah laku bermasalah% terhadap perangsang dengan demikian
respon-respon yang baru $sebagai tujuan konseling% akan dapat dibentuk.
E. Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioral
• Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan. !gar klien terdorong
untuk merubah tingkah lakunya penguatan tersebut hendaknya mempunyai dayayang cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyataditampilkan melalui tingkah laku klien.
• Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan.
• Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan
terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkan.• Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model
$film tape recorder atau contoh nyata langsung%.
• Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang
diinginkan dengan sistem kontrak. Penguatannya dapat berbentuk ganjaran yangberbentuk materi maupun keuntungan sosial.
. Teknik#teknik Konseling Behavioral
Latihan Aserti$
Teknik ini digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk
menyatakan diri bah'a tindakannya adalah layak atau benar. )atihan ini terutama
berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan
perasaan tersinggung kesulitan menyatakan tidak mengungkapkan afeksi dan respon
posistif lainnya. *ara yang digunakan adalah dengan permainan peran dengan
bimbingan konselor. (iskusi-diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan
asertif ini.
Desensitisasi %istematis
(esensitisasi sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang
memfokukskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami
dengan cara mengajarkan klien untuk rileks. +sensi teknik ini adalah menghilangkan
tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berla'anan
dengan tingkah laku yang akan dihilangkan. (engan pengkondisian klasik respon-
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
5/44
respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap. ,adi desensitisasi
sistematis hakikatnya merupakan teknik relaksi yang digunakan untuk menghapus
tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan kecemasan dan ia
menyertakan respon yang berla'anan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan.
Pengkon!isian Aversi
Teknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Teknik ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada
stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut.
"timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara
bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya.
Pengkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak
dikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkan.
Pem"entukan Tingkah laku &o!el
Teknik ini dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien dan
memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. (alam hal ini konselor menunjukkan
kepada klien tentang tingkah laku model dapat menggunakan model audio model fisik
model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak
dicontoh. Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor.
anjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
Covert %ensiti'ation
Teknik ini dapat digunakan untuk mera'at tingkah laku yang menyenangkan klien
tapi menyimpang seperti homose alcoholism. *aranya: Belajar rileks dan diminta
membayangkan tingkah laku yang disenangi itu. Kemudian di saat itu diminta
membayangkan sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya. Misalnya seorang
peminum sambil rileks diminta untuk membayangkan minuman keras. (i saat gelas
hamper menyentuh bibirnya diminta untuk membayangkan rasa muak dan ingin
muntah. /al ini diminta berulangkali dilakukan hingga hilang tingkah laku peminumnya.
Thought %topping
Teknik ini dapat digunakan untuk klien yang sangat cemas. *aranya klien disuruh
menutup matanya dan membayangkan dirinya sedang mengatakan sesuatu yang
mengganggu dirinya misalnya membayangkan dirinya berkata 0saya jahat12. ,ika klien
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
6/44
memberi tanda sedang membayangkan yang dicemaskannya $ia berkata pada dirinya:
0saya jahat12% terpis segera berteriak dengan nyaring : 0berhenti12. Pikiran yang tidak
karuan itu segera diganti oleh teriakan terapis. Klien diminta berulang kali melakukan
latihan ini hingga dirinya sendiri sanggup menghentikan pikiran yang mengganggunya
itu.
interme'o !an rangkuman penting
Psikologi yang dikenal sebagai ilmu tentang perilaku manusia sebenarnya banyak
dipengaruhi oleh paradigma behavioris. Paradigma tersebut melihat manusia 0as the
behaviorist vie's it2 sehingga kepribadian manusia dalam perspektif behavioral adalah
perilaku nampak dari seseorang individu.
Kemunculan behavioris sebagai peradigma merupakan gagasan dari akibat
ketidakpuasan terhadap psikologi yang sudah ada sebelumnya $psikoanalisis%. !sumsidasar dari psikologi behavioristis antara lain $!l'isol 3445:644%:
7.Tingkah laku itu mengikuti hukum tertentu artinya setiap peristi'a berhubungan
secara teratur dengan peristi'a lainnya.
3.Tingkah laku dapat diramalkan $diprediksikan%.
5.Tingkah laku manusia dapat dikontrol.
(ari paradigma behavioris tersebut lahirlah pendekatan konseling yang disebut dengan
konseling behavioral yang menekankan aspek modifikasi perilaku. "ejak
perkembangannya tahun 7894-an teknik-teknik modifikasi perilaku semakin bervariasi
baik yang menekankan aspek perilaku nampak $fisik% maupun kognitif. "aat ini
konseling behavioral berkembang pesat dengan ditemukannya sejumlah teknik-teknik
pengubahan perilaku baik yang menekankan pada aspek fisiologis perilaku maupun
kognitif $/ackman 7885%. achman $7895% dan ;olpe $7895% mengemukakan bah'a
terapi behavioral dapat menangani masalah perilaku mulai dari kegagalan individu
untuk belajar merespon secara adaptif hingga mengatasi gejala neurosis.
!.T+
/akekat dari kepribadian manusia adalah perilakunya yang dibentuk berdasarkan hasil
pengalaman. Pengalaman tersebut diperoleh dari interaksi individu dengan
lingkungannya. Kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan
perkembangan tingkah laku dalam hubungannnya yang terus menerus dengan
lingkungannya. (engan demikian kepribadian dalam pandangan behavioris merupakan
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
7/44
cerminan dari pengalamannya akibat proses belajar.
!dapun beberapa teori belajar dari behavioris tentang mekanisme modifikasi perilaku
anatara lain:
7.Teori belajar klasik $*lassical *onditioning%
3.Teori belajar operan $
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
8/44
pengurangan tingkah laku yang diamati menggeneralisir berbagai pengamatan
sekaligus melibatkan proses kognitif.
Aicarious classical conditioning merupakan modeling yang digabung dengan
conditioning classic. Modeling ini digunakan untuk mempelajari respon emosional.
Proses vicarious classical conditioning ini dapat dilihat dari kemunculan respon
emosional yang sama dalam diri seseorang dan respon tersebut ditujukan ke obyek
yang ada didekatnya saat dia mengamati model itu.
(emikian ketiga teori belajar yang menjadi dasar pendekatan konseling behavioral.
!dapun asumsi-asumsi yang digunakan konselor behavioral dalam menjalankan
fungsinya antara lain $)atipun 344...:8%:
7.Manusia memiliki potensi untuk segala jenis perilaku.
3.Manusia mampu mengkonsepsikan dan mengendalikan perilakunya.
5.Manusia mampu mendapatkan perilaku baru.6.Manusia dapat mempengaruhi perilaku orang lain sebagaimana perilakunya juga
dipengaruhi oleh orang lain.
B. P+=)!K? B+M!"!)!/
(ilihat dari sudut pandang behavioris perilaku bermasalah dapat dimaknai sebagai
perilaku atau kebiasaan yang negatif atau dapat dikatakan sebagai perilaku yang tidak
tepat dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Munculnya perilaku bermasalah
disebabkan oleh beberapa hal antara lain: adanya salah penyesuaian melalui proses
interaksi dengan lingkungan adanya pembelajaran yang salah dalam rumah tangga
lingkungan sekolah tempat bermain dan lain-lain. "eperti halnya kehidupan di kota-
kota besar pada saat ini begitu kompleks dan bervariasi. "ikap hidup menjadi
individualistis egois apatis dan hubungan sosial menjadi renggang.
(alam suasana hidup seperti di atas banyak orang menggunakan mekanisme pelarian
dan mekanisme pertahanan diri yang negatif. ?ntuk dapat bertahan dan menghindari
kesulitan hidup tidak sedikit terjadi tindakan kriminal. Bentuk mekanisme yang negatif
menyebabkan timbulnya tingkah laku yang tidak normal $patologis%.Terbentuknya suatu perilaku dikarenakan adanya pembelajaran perilaku itu akan
dipertahankan atau dihilangkan tergantung pada konsekuensi yang menyertainya.
Misalnya perilaku merusak $destructif% di kelas dapat bertahan karena adanya ganjaran
$reinforcement% berupa pujian dan dukungan dari sebagian teman-temannya dan
merasa puas dengan ganjaran itu sedangkan hukuman $punishment% yang diberikan
oleh guru tidak cukup kuat untuk mela'an kekuatan ganjaran yang diperolehnya.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
9/44
Perubahan perilaku yang diharapkan dapat terjadi jika pemberian ganjaran atau
hukuman dapat diberikan secara tepat. Terbentuknya perilaku yang dicontohkan di atas
disebabkan karena adanya peran lingkungan dalam bentuk konsekuensi-konsekuensi
yang mengikuti dari suatu perilaku dan hal itu termasuk dalam teori belajar perilaku
operan dari "kinner.
"elain teori belajar "kinner Bandura juga mencontohkan perilaku agresif di kalangan
anak-anak. Timbulnya perilaku bermasalah yang ditandai dengan tindakan melukai atau
menyerang baik secara fisik maupun verbal dikarenakan adanya proses mencontoh
atau modeling baik secara langsung yang disebut imitasi atau melalui pengamatan tidak
langsung $vicarious%. Misalnya anak bersikap agresif karena sering dipukuli atau anak
sering melihat orang tuanya bertengkar bahkan le'at media televisi anak dapat
mencontoh adegan-adegan yang bersifat kekerasan.
Perilaku yang salah dalam penyesuaian berbeda dengan perilaku normal. Perbedaanini tidak terletak pada cara mempelajarinya tetapi pada tingkatannya yaitu tidak 'ajar
dipandang dengan kata lain perilaku dikatakan mengalami salah penyesuaian jika tidak
selamanya memba'a kepuasan bagi individu atau akhirnya memba'a individu pada
konflik dengan lingkunganya. asa puas yang dirasakan bukanlah ukuran bah'a
perilaku itu harus dipertahankan karena boleh jadi perilaku itu akan menimbulkan
kesulitan di kemudian hari. Perilaku yang perlu dipertahankan atau dibentuk pada
individu adalah perilaku yang tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan yang lebih luas dan
dalam jangka yang lebih panjang.
*. T?,?!> K"+)=>
Menurut *orey $78CC% dan eorge dan *ristiani $7884% mengatakan bah'a ciri dari
konseling behavioral adalah:
Berfokus pada perilaku yang tampak dan spesifik.
Memerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan terapeutik.
Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien.
Penaksiran yang objektif atas tujuan terapeutik.Menurut KrumboltD $78CE% terdapat tiga kriteria dari tujuan konseling yaitu:
Tujuan konseling harus dibuat secara berbeda untuk setiap klien.
Tujuan konseling untuk setiap klien akan dapat dipadukan dengan nilai-nilai konselor
meskipun tidak perlu identik.
Tujuan konseling disusun secara bertingkat yang dirumuskan dengan perilaku yang
dapat diamati dan dicapai klien.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
10/44
(engan dirumuskannya modifikasi perilaku dalam bentuk operasional maka akan
menyebabkan adanya konsekuensi sebagai berikut:
Konselor dan klien akan lebih jelas mengantisipasi apa yang akan diproses dalam
konseling yang telah dan tidak akan diselesaikan.
Psikologi konseling menjadi lebih terintegrasi dengan teori-teori psikologi beserta hasil
penelitiannya.
Perbedaan kriteria harus diaplikasikan secara berbeda dalam mengukur keberhasilan
seseorang.
(. P
?ntuk para ahli behavioral konseling dilakukan dengan menggunakan prosedur yang
beervariasi dan sistematis yang disengaja secara khusus untuk mengubah perilakudalam batas F batas tujuan yang ditulis secara bersama F sama konselor dan klien.
Tokoh aliran psikologi behavioral ,ohn (. KrumboltD dan *arl Thoresen $ ibson dan
Mitchell 78E7 % menempatkan prosedur belajar dalam 6 kategori yaitu :
7. Belajar
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
11/44
prosedur pengubahan perilaku yang akan diubah dan selanjutnya konselor menstimuli
perilaku klien. .*. /endricks bersama teman F temannya $ Pietrofesa dkk 78CE %
mengungkapkan proses konseling behavioral sebagaimana pada gambar 9.
Konselor memulai pembicaraan Klien menyatakan masalah dalam
dan merespon secara sensitif istilah behavioral
menyetujui
untuk menangkap masalah utama
Konselor dan klien menyetujui Klien menyatakan masalah lainmasalah mana yang akan diatasi yang berhubungan dengan masalah
dahulu. utama.
Klien setuju dengan tujuan Tindakan alternatif pemecahan
konseling termasuk masalah dipertimbangkan klien
memperhitungkan perubahan dan konselor.
dan faktor F faktor lain.
Konselor dan klien menyetujui Klien menyediakan bukti bah'a
sub tujuan sebagai prasyarat dia menyadari konsekuensi setiap
mencapai tujuan akhir tindakan yang dipertimbangkan
Konselor dan klien menyetujui Konselor dan klien menyetujui
tindakan mana yang akan dicoba terhadap evaluasi kemajuan
pencapaian tujuanlanjutan ...
Menyusun tujuan baru dikem F Klien dan konselor memonitor
bangkan dan disetujui bersama kemajuan $ perilaku % klien.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
12/44
Klien dan konselor memonitor
. kemajuan $ perilaku % klien.
Klien dan konselor menerapkan
perubahan dari belajar ke
pemeliharaan perubahan
+. P+!>!> K"+)
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
13/44
7.(esensitisasi "istematis.
Mc. Kay $78E7% menjelaskan bah'a desensitisasi merupakan alat yang dikembangkan
untuk menurunkan kecemasan dengan menggantikan kecemasan tersebut melalui
respon alternative yang berla'anan seperti relaksasi. Teknik ini bekerja atas dasar
prinsip reciprocal inhabitation $hambatan hubungan timbal balik% yaitu proses dimana
suatu tingkat kecemasan yang berlebihan dihambat dengan kecemasan. Menurut
*orsini dan ;edding $78E8%. (esensitisasi merupakan teknik relaksasi yang
berdasarkan pada imagery atau yang sering disebut dengan imagery Based
TechniGues.
(esensitisasi merupakan perlakuan yang tepat bagi reaksi cemas yang tidak realistis
serta reaksi cemas yang tidak terjadi karena seseorang tidak mengetahui bagaimana
berperilaku dalam situasi yang menimbulkan indikator dari aktivitas para simpatis.Proses ini digambarkan oleh ;olpe sebagai counter conditioning.
Proses (esensitisasi
a. Klien =ndividual.
b. Klien Kelompok.
3.Terapi =mplosif.
(alam kamus Psikologi $,.P. *haplin% terapi implusif adalah salah satu terapi tingkah
laku dimana disajikan perangsang-perangsang yang dapat menimbulkan kecemasan
dalam imajinasi sedang pasien didorong dan diberanikan untuk mengalami kecemasan
itu sehebat-hebatnya atau sedalam mungkin. Karena situasinya tidak mengandung
bahaya yang objektif maka reaksi kecemasannya tidak diperkuat dan secara
berangsur-angsur dapat dimusnahkan atau dipadamkan.
Terapi ini dikembangkan berdasarkan atas asumsi bah'a seseorang yang secara
berulang-ulang dihadapkan pada suatu situasi pemicu kecemasan dan hal-hal yang
menakutkan ternyata konsekuensi yang diharapkan tidak muncul akhirnya stimulus
yang mengancam tidak memiliki kekuatan dan neurotiknya menjadi hilang.
5.)atihan Perilaku !sertif
)atihan asertif dalam terapi tingkah laku merupakan teknik yang dipakai terapis dengan
menggunakan model-model pola tingkah laku yang tegas bagi kliennya. )atihan ini
berguna untuk membantu orang yang tidak mampu mengungkapkan perasaan
tersinggung kesulitan menyatakan 0tidak2 atau mengungkapkan afeksi dan
respon positif lainnya. *ara yang digunakan adalah permainan peran dengan
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
14/44
bimbingan konselor dan diskusi kelompok.
6.Pengkondisian !versi
Teknik pengkondisian aversi digunakan untuk meredakan perilaku yang tidak diinginkan
dengan cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan sehingga perilaku yang
tidak diinginkan tidak muncul. "timulus yang tidak menyenangkan diberikan secara
bersamaan dengan munculnya perilaku yang tidak diinginkan. "timulus-stimulus aversi
biasanya berupa hukuman dengan sengatan listrik atau pemberian ramuan yang
membuat mual.
Perilaku yang dapat dimodifikasi dengan teknik pengkondisian aversi adalah perilaku
maladaptif seperti merokok obsesi kompulsi penggunaan Dat adiktif penyimpangan
seksual.
.Pembentukan Perilaku Model.
Modeling dapat digunakan sebagai pembentukan perilaku baru dan mempertahankan
atau memperkuat perilaku yang sudah terbentuk. (alam teknik ini peran konselor
difungsikan sebagai penunjuk perilaku model yang harus ditiru. "arana yang bisa
dipakai sebagai model dapat dilakukan dengan model audio model fisik model hidup
atau model lainnya yang dapat dicontoh. "etelah itu klien diberi reinforcement jika dia
dapat meniru perilaku model tersebut.
9.Kontrak Perilaku.
Kontrak Perilaku didasarkan pandangan bah'a membantu klien untuk membentuk
perilaku tertentu yang diinginkan dan memperoleh ganjaran tertentu sesuai dengan
kontrak yang disepakati. (alam hal ini individu mengantisipasi perubahan perilaku
mereka atas dasar persetujuan bah'a beberapa konsekuensi akan muncul.
Kontrak Perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih $ konselor dan klien %
untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. Konselor dapat memilih perilaku yang
realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. "etelah perilaku dimunculkan
sesuai dengan kesepakatan ganjaran dapat diberikan kepada klien. (alam terapi iniganjaran positif terhadap perilaku yang dibentuk lebih dipentingkan daripada pemberian
hukuman jika kontrak perilaku tidak berhasil.
. !P)=K!"= K"+)=>
Koseling behavioral dapat mengatasi masalah-masalah klien yang mengalami fobia
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
15/44
cemas gangguan seksual penggunaan Dat adiktif obsesi depresi gangguan
kepribadian serta sejumlah gangguan pada anak $/ackmann 7885%.
Menurut KrumboltD dan Thoresen $"hertDer H "tone 78E4 784% konsseling behavior
merupakan suatu proses membantu orang untuk memecahkan masalah.interpersonal
emosional dan keputusan tertentu.
?rutan pemilihan dan penetapan tujuan dalan konseling yang digambarkan oleh
*ormier and *ormier $*orey 78E9 7CE% sebagai salah satu bentuk kerja sama antara
konselor dan klien sebagai berikut :
7. Konselor menjelaskan maksud dan tujuan.
3. Klien mengkhususkan perubahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling.
5. Klien dan konselor menetapkan tujuan yang telah ditetapkan apakah merupakan
perubahan yang dimiliki oleh klien.
6. Bersama-sama menjajaki apakah tujuan itu realistik.. Mendiskusikan kemungkinan manfaat tujuan.
9. Mendiskusikan kemungkinan kerugian tujuan.
C. !tas dasar informasi yang diperoleh tentang tujuan klien konselor dan klien
membuat salah satu keputusan berikut : untuk meneruskan konseling atau
mempertimbangkan kembali tujuan akan mencari referal.
dikutip dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com dan http://makalahpsikologi.blogspot.com
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-behavioral/http://makalahpsikologi.blogspot.com/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-behavioral/http://makalahpsikologi.blogspot.com/
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
16/44
Konseling Behavioral
A. Latar Belakang Teori Konseling Behavioral
Pendekatan konseling behavioral ini berhubungan dengan skinner, Pavlov yang mana pada
penemuan itu selalu mengembangkan yang namanya stimulus dan respon. Pada tahun 1927
penerjemahan karya Pavlov kedalam bahasa nggris mendorong pengambilalihan pendekatan
behavioristik dalam mempelajari psikologi amerika serikat. !alah satu study yang paling penting
adalah hal ini adalah yang dilakukan oleh "athson dan #ay yang menggunakan seorang anak
kecil membuktikan bah$a rasa takut itu dipelajari.
B. Konse !tama Konseling Behavioral
o Pandangan %entang &anusia
1. #espon tidak selalu ditimbulkan oleh stimulus, akan tetapi lebih kuat oleh penguatan
'rein(orcement)
2. *ebih menenkankan pada studi objek individual dibandingkan generalisasi kecenderungan
kelompok
+. &enekankan pada penciptaan situasi tertentu terhadap terbentukknya perilaku dibandingkan
motivasi dalam diri
-iri-iri Pendekatan ehavioral
o 0ebanyakan perilaku manusia dapat dipelajari dan karena itu dapat dirubah.
o Perubahanperubahan khusus terhadap lingkungan individual dapat membantu dalam
merubah perilakuperilaku yang relevan prosedurprosedur konseling berusaha memba$a
perubahanperubahan yang relevan dalam perilaku konseli dengan merubah lingkungan.
o Prinsipprinsip belajar sosial, seperti misalnya rein(orcement3 dan social modeling3, dapat
digunakan untuk mengembangkan prosedurprosedur konseling.
o 0ee(ekti(an konseling dan hasil konseling dinilai dari perubahanperubahan dalam perilaku
perilaku khusus konseli diluar dari layanan konseling yang diberikan.
o Prosedurprosedur konseling tidak statik, tetap, atau ditentukan sebelumnya, tetapi dapat
secara khusus didisain untuk membantu konseli dalam memecahkan masalah khusus.
4sumsi Perilaku ermasalah konseling behavioral
0onsleing behavioral digunakan untuk membantu masalah konseli yang terkait dengan perilaku
perilaku maladapti(. perilaku yang bermasalah dalam pandangan behaviorist dapat dimaknaisebagai perilaku atau kebiasaankebiasaan negati( atau perilaku yang tidak tepat, yaitu perilaku
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
17/44
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. !edangkan menurut 5eist 6 5eist '28: +98)
menyatakan bah$a perilaku yang tidak tepat meliputi:
1. Perilaku terlalu bersemangat yang tidak sesuai denga situasi yang dihadapi, tetapi mungkin
cocok jika dilihat berdasarkan sejarah masa lalunya.
2. Perilaku yang terlalu kaku, digunakan untuk menghindari stimuli yang tidak diinginkanterkait dengan hukuman.
+. Perilaku yang memblokir realitas, yaitu mengabaikan begitu saja stimuli yang tidak diinginkan.
. Pengetahuan akan kelemahan diri yang termani(estasikan dalam responresponrespon menipu
diri.
". Tu#uan Konseling Behavioral
%ujuan konseling behavioral berorientasi pada pengubahan atau modi(ikasi perilaku konseli,
yang di antaranya :
1. &enciptakan kondisikondisi baru bagi proses belajar
2. Penghapusan hasil belajar yang tidak adapti(
$. &emberi pengalaman belajar yang adapti( namun belum dipelajari
%. &embantu konseli membuang responrespon yang lama yang merusak diri atau maladapti( dan
mempelajari responrespon yang baru yang lebih sehat dan sesuai 'adjustive).
&. 0onseli belajar perilaku baru dan mengeliminasi perilaku yang maladaptive, memperkuat serta
mempertahankan perilaku yang diinginkan.
'. Penetapan tujuan dan tingkah laku serta upaya pencapaian sasaran dilakukan bersama antara
konseli dan konselor.
D. (roses Konseling Behavioral
Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar
tersebut. eskripsi langkahlangkah konseling sebagai berikut :
; Assesment, langkah a$al yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan klien
'untuk mengungkapkan kesuksesan dan kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola
hubungan interpersonal, tingkah laku penyesuaian, dan area masalahnya) 0onselor mendorong
klien untuk mengemukakan keadaan yang benarbenar dialaminya pada $aktu itu. 4ssesment
diperlukan untuk mengidenti(ikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan
tingkah laku yang ingin diubah.
; )oal setting, yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling. erdasarkan in(ormasi yang
diperoleh dari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
18/44
ingin dicapai dalam konseling. Perumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
a. 0onselor dan klien mendi(inisikan masalah yang dihadapi klien
b. 0lien mengkhususkan perubahan positi( yang dikehendaki sebagai hasil konseling
c. 0onselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien.; (eneraan teknik konseling, yaitu menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang
digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konseling.
; *valuasi dan (engakhiran,
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
19/44
+. ika Konselor dalam (roses Konseling Behavioral
0onselor dalam pendekatan konseling behavioral adalah akti( dan direkti(, dan ber(ungsi sebagai
konsultan dan problem solvers. 0onselor behavioral berperan sebagai guru, pengarah, dan ahli
yang membantu konseli dalam mendiagnosis dan melakukan teknikteknik modi(ikasi perilaku
yang sesuai dengan masalah dan tujuan yang diharapkan, sehingga mengarah pada tingkah laku
yang baru dan adjustive. 0onselor harus dapat menjadi model bagi konseli, karena salah satu hal
mendasar dalam pendekatan ini adalah bagaimana konseli belajar perilaku baru dengan imitasi.
=ang harus diperhatikan oleh konselor dalam proses konseling behavior adalah:
1. &engaplikasikan prinsip dari mempelajari manusia untuk memberi (asilitas pada
penggantian perilaku maladapti( dengan perilaku yang lebih adapti(.
2. &enyediakan sarana untuk mencapai sasaran konseli, dengan membebaskan seseorang dari
perilaku yang mengganggu kehidupan yang e(ekti( sesuai dengan nilai demokrasi tentang hak
individu untuk bebas mengejar sasaran yang dikehendaki sepanjang sasaran itu sesuai dengan
kebaikan masyarakat secara umum.
). Kelebihan Dan Kekurangan Behavioral
0elebihan konseling ehavioral adalah :
• engan mem(okuskan pada perilaku khusus bah$a klien dapat berubah, konselor dapat
membantu klien kea rah pengertian yang lebih baik terhadap apa yang harus dilakukansebagai bagian dari proses konseling.
• engan menitikberatkan pada tingkah laku khusus, memudahkan dalam menentukankriteria keberhasilan proses konseling
• &emberikan peluang pada konselor untuk dapat menggunakan berbagai teknik khusus
guna menghasilkan perubahan perilaku.
0ekurangan 0onseling ehavioral adalah :> 0urangnya kesempatan bagi klien untuk terlibat kreati( dengan keseluruhan penemuan diri atau
aktualisasi diri
> 0emungkinan terjadi bah$a klien mengalami depersonalized” dalam interaksinya dengankonselor.
> 0eseluruhan proses mungkin tidak dapat digunakan bagi klien yang memiliki permasalahan
yang tidak dapat dikaitkan dengan tingkah laku yang jelas.> agi klien yang berpotensi cukup tinggi dan sedang mencari arti dan tujuan hidup mereka, tidak
dapat berharap banyak dari konseling behavioral.
Da-tar (ustaka
-orey, ?eral. 21. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. andung: #e(ika 4ditama
http://akhmadsudrajat.$ordpress.com/28/1/2+/pendekatankonseling behavioral /
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-%20behavioral%20/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-%20behavioral%20/
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
20/44
(endekatan Behavioristik dalam Bimbingan Konseling
(vervie) Pen!ekatan Behavioristik !alam Konseling
§ ohn B. /atson
Pendiri ehaviorisme ini adalah seorang behavioris radikal yang pernah menyatakan bah$a ia
bisa mengambil sejumlah bayi yang sehat dan menjadikan bayibayi itu apa saja yang
diinginkannya @ dokter, ahli hokum, seniman, perampok, pencopet @ melalui bentukan
lingkungan. Aadi, "atson menyingkirkan dari psikologi konsepkonsep seperti kesadaran,
determinasi diri, dan berbagai (enomena subjekti( lainnya.
§ B. +. kinner
!kinner menyatakan bah$a kondisikondisi tertentu seringkali mengontrol seseorang untuk
berperilaku, hal ini terjadi baik diruma, disekolah, dirumah sakit, bahkan dipenjara sekalipun.
!eorang konselor akan merubah perilaku klien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
dia akan menciptakan kondisi tertentu. !elain itu skinner juga menolak anggapan bah$a
kepribadian manusia ditentukan oleh pengalaman masa lalu seperti yang diungkapkan 5reud.
§ Albert Bandura
Bandura menunjukkan bah'a sebagian besar proses belajar yang muncul melalui
pengalaman langsung juga bisa diperoleh melalui pengamatan terhadap tingkah laku
orang lain. =a mengungkapkan bah'a salah satu pross fundamental yang
memungkinkan klien mempelajari tingkah laku baru adalah imitasi atau percontohan
social yang disajikan oleh terapis.
Tiga Teori *tama Pen!ekatan Behavioristik
7. %he !timulus#esponse &odel
aplikasi dari classical conditioning
B-! B-#
-!C B-! B-#
-! -#
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
21/44
3. 4pplied ehavior 4nalysis
!B! $!pplied Behavior !nalysis% adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk
suatu maksud $dalam ilmu pengetahuan atau lainnya%. ,adi yang dimaksud dengan
metode !B! $ Applied Behavior Analysis% adalah prosedur perubahan perilaku untuk
membantu individu membangun kemampuan dengan ukuran nilai-nilai yang ada. Teori
ini menyandarkan pada operant conditioning dengan pemberian ganjaran kepada
individu atas pemunculan tingkah lakunya $yg diharapkan% pada saat tingkah laku itu
muncul
5. !osial @ 0ogniti( %heory
o observational learning, imitation, sosial modeling, dan vicarious learning
o menekankan pada self-regulation dari perilaku
• perilaku didasari oleh tiga sistem pengaturan I eksternal stimulus events +ternal
reinforcement cognitive mediational processes.
Pan!angan Tentang &anusia
Pandangan pendekatan behavioristik terhadap hakekat manusia adalah
Ø Prilaku manusia merupakan hasil dari belajar
Ø &anusia bersi(at mekanistik 'merespon pada lingkungan dengan kontrol yang terbatas
Ø /idup dalam alam deterministic
Ø Memiliki sedikit peran aktif dalam memilih martabatnya
Ø Manusia berorientasi dengan lingkungan Ø &anusia memiliki kebutuhan ba$aan yang dipelajari
Ø Manusia bersifat unikØ Tingkah laku manusia bertujuan untuk memperoleh kepuasanØ Manusia dapat berubah tingkah lakunya tanpa adanya pemahaman diriØ ari sudut teori belajar manusia bersi(at reakti(
Ø eaksi individu dipengaruhi oleh aspek genetic
Tujuan Konseling
Tujuan konseling behavioral adalah untuk membantu klien membuang responrespon
yang lama merusak diri dan mempelajari respon-respon yang baru yang lebih sehat.
Tetapi ini berbeda dengan terapi lain dan pendekatan ini ditandai oleh:
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
22/44
a. @okusnya pada perilaku yang tampak dan spesifik.
b. Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment $perlakuan%.
c. @ormulasi prosedur treatment khusus sesuai dengan masalah khusus.
d. Penilaian objektif mengenai hasil konseling.
+u"ungan klien !an konselor
(alam kegiatan konseling konselor memegang peranan aktif dan langsung. /al ini
bertujuan agar konselor dapat menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menemukan
istilah-istilah klien sehingga diharapkan kepada perubahan perilaku yang baru. "istem
dan prosedur konseling behavioral amat terdefinisikan demikian pula peranan yang
jelas dari konselor dan klien.
Klien harus mampu berpartisipasi dalam kegiatan konseling ia harus memiliki motivasi
untuk berubah harus bersedia bekerjasama dalam melakukan aktifitas konseling baik
ketika berlangsung konseling maupun di luar konseling.(alam hubungan konselor
dengan klien beberapa hal di ba'ah ini harus dilakukan:
a. konselor memahami dan menerima klien&
b. keduanya bekerjasama&
c. konselor memberikan bantuan dalam arah yang diinginkan klien.
,ole o$ counselor
0onselor ber(ungsi sebagai konsultan, guru, penasehat, penguat, (asilitator, instruktur atau
penga$as dari orangorang di lingkungan klien yang membantu dalam proses perubahan
0onselor yang berorientasi sosial @ kogniti( berperan sebagai model
Tujuan dari konselor behavioral ingin membantu klien membentuk penyesuaian diri yang baik
dalam lingkungan hidup, pencapaian pribadi, dan obyekti(itas pro(esional
Teknik Konseling Behaviorisme -ang Digunakan
"eorang konselor harus memberikan rambu-rambu terhadap nilai atau keyakinan yang
konseli anut membangkitkannya mengingatkannya kemudian bersama-sama
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
23/44
menemukan penjelasan dan bukti resiko data dan informasi kehidupan yang ia hadapi.
Barulah konseli diajarkan membuat keputusan pilihan dan ketegasan sikap terhadap
masalah yang ia hadapi. (engan kata lain konseli memahami dengan sendirinya
perbedaan-perbedaan dan keputusan yang ia ambil dengan sendirinya. (an diharapkan
konseli mempunyai keterampilan ketegasan diri dalam menghadapi sebuah pilihan atau
masalah hidup. Teknik yang digunakan :
7. (esensitisasi "istematisMc. Kay $78E7% menjelaskan bah'a desensitisasi merupakan alat yang dikembangkan
untuk menurunkan kecemasan dengan menggantikan kecemasan tersebut melalui
respon alternative yang berla'anan seperti relaksasi. Teknik ini bekerja atas dasar
prinsip reciprocal inhabitation $hambatan hubungan timbal balik% yaitu proses dimanasuatu tingkat kecemasan yang berlebihan dihambat dengan kecemasan. Menurut
*orsini dan ;edding $78E8%. (esensitisasi merupakan teknik relaksasi yang
berdasarkan pada imagery atau yang sering disebut dengan imagery Based
TechniGues. (esensitisasi merupakan perlakuan yang tepat bagi reaksi cemas yang
tidak realistis serta reaksi cemas yang tidak terjadi karena seseorang tidak mengetahui
bagaimana berperilaku dalam situasi yang menimbulkan indikator dari aktivitas para
simpatis. Proses ini digambarkan oleh ;olpe sebagai counter conditioning.
Proses (esensitisasia. Klien =ndividual.b. Klien Kelompok.3. .Terapi =mpulsif.
(alam kamus Psikologi $,.P. *haplin% terapi implusif adalah salah satu terapi tingkah
laku dimana disajikan perangsang-perangsang yang dapat menimbulkan kecemasan
dalam imajinasi sedang pasien didorong dan diberanikan untuk mengalami kecemasan
itu sehebat-hebatnya atau sedalam mungkin. Karena situasinya tidak mengandung
bahaya yang objektif maka reaksi kecemasannya tidak diperkuat dan secara
berangsur-angsur dapat dimusnahkan atau dipadamkan.Terapi ini dikembangkan
berdasarkan atas asumsi bah'a seseorang yang secara berulang-ulang dihadapkan
pada suatu situasi pemicu kecemasan dan hal-hal yang menakutkan ternyata
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
24/44
konsekuensi yang diharapkan tidak muncul akhirnya stimulus yang mengancam tidak
memiliki kekuatan dan neurotiknya menjadi hilang.
5. )atihan Perilaku !sertif
)atihan asertif dalam terapi tingkah laku merupakan teknik yang dipakai terapis dengan
menggunakan model-model pola tingkah laku yang tegas bagi kliennya. )atihan ini
berguna untuk membantu orang yang tidak mampu mengungkapkan perasaan
tersinggung kesulitan menyatakan 0tidak2 atau mengungkapkan afeksi dan
respon positif lainnya. *ara yang digunakan adalah permainan peran dengan
bimbingan konselor dan diskusi kelompok.
6. Pengkondisian !versiTeknik pengkondisian aversi digunakan untuk meredakan perilaku yang tidak diinginkan
dengan cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan sehingga perilaku yang
tidak diinginkan tidak muncul. "timulus yang tidak menyenangkan diberikan secara
bersamaan dengan munculnya perilaku yang tidak diinginkan. "timulus-stimulus aversi
biasanya berupa hukuman dengan sengatan listrik atau pemberian ramuan yang
membuat mual.Perilaku yang dapat dimodifikasi dengan teknik pengkondisian aversi
adalah perilaku maladaptif seperti merokok obsesi kompulsi penggunaan Dat adiktif
penyimpangan seksual.
. Pembentukan Perilaku Model.
Modeling dapat digunakan sebagai pembentukan perilaku baru dan mempertahankan
atau memperkuat perilaku yang sudah terbentuk. (alam teknik ini peran konselor
difungsikan sebagai penunjuk perilaku model yang harus ditiru. "arana yang bisa
dipakai sebagai model dapat dilakukan dengan model audio model fisik model hidup
atau model lainnya yang dapat dicontoh. "etelah itu klien diberi reinforcement jika dia
dapat meniru perilaku model tersebut.
9. Kontrak Perilaku.Kontrak Perilaku didasarkan pandangan bah'a membantu klien untuk membentuk
perilaku tertentu yang diinginkan dan memperoleh ganjaran tertentu sesuai dengan
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
25/44
kontrak yang disepakati. (alam hal ini individu mengantisipasi perubahan perilaku
mereka atas dasar persetujuan bah'a beberapa konsekuensi akan muncul.
Kontrak Perilaku adalah persetujuan antara dua orang atau lebih $ konselor dan klien %
untuk mengubah perilaku tertentu pada klien. Konselor dapat memilih perilaku yang
realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. "etelah perilaku dimunculkan
sesuai dengan kesepakatan ganjaran dapat diberikan kepada klien. (alam terapi ini
ganjaran positif terhadap perilaku yang dibentuk lebih dipentingkan daripada pemberian
hukuman jika kontrak perilaku tidak berhasil.
Keunikan dan asek ang kuat dari endekatan behavioral
Pendekatan ehavioralistik dalam konseling memiliki beberapa keunikan dianataranya adalah :
•
@okus pada masalah yang terjadi pada saat ini
• "ecara langsung berhubungan dengan simtomsimtom 'gejalagejala%
• Memiliki beberapa teknik yang dapat digunakan oleh konselor
• Berdasarkan pada teori belajar.
• (idukung dengan riset yang bagus tentang bagaimana teknik behavioral mempengaruhi proses
konseling
• Pendekatan ini bersi(at objekti( dalam mende(inisikan dan memahami suatu masalah
%e!angkan Keter"atasan !ari pen!ekatan "ehavioristik a!alah
• /anya menilai berdasarkan perilaku yang tampak bukan keutuhan dari subyek
• Kadangkadang diaplikasikan secara mekanis
• Paling baik dilakukan dalam kondisi terkontrol, yang sulit untuk diulangi dalam situasi
konseling normal
• Terdiri dari teknik baru yang mungkin muncul sebelum teorinya
• Mengabaikan masa lalu klien dan kekuatan ba$ah sadar
• Tidak mempertimbangkan tahaptahap perkembangan
• Merencanakan klien agar berperilaku pada tingkatan yang dapat ditoleransi, menguatkan
kon(ormitas, dengan menahan kreativitas dan mengabaikan kebutuhan klien untuk pemenuhan
diri ' self-fulfillment ), sel( actualiDation, dan merasa berarti
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
26/44
http://modelkonseling.blogspot.co.id/21+/9/konselingbehavioral.html
BAB 1(*DA!L!A
A. Latar Belakang
pendekatan behavioristik dalam psikoterapi, adalah salah satu dari beberapa revolusi3
dalam dunia pengetahuan psikologi, khususnya psikoterapi. Pendekatan behavioristik yang
de$asa ini banyak depergunakan dalam rangka melakukan kegiatan psikoterapi dalam arti luas
atau konseling dalam arti sempitnya, bersumber pada aliran behaviorisme. 4liran ini pada
mulanya tumbuh subur di 4merika dengan tokohnya yang terkenal ekstrim, yakni Aohn roadus
"atson, suatu aliran yang menitik beratkan peranan lingkungan, peranan dunia luar sebagai
(aktor penting di mana seseorang dipengaruhi, seseorang belajar. Pada abad ke17, dunia
pengetahuan 5ilsa(at ditandai oleh dua kubu besar yakni kubu empiricism3 'physical science)
dan kubu naturalism3 'biological science). Pada akhir abad yang lalu, mempengaruhi lahirnya
aliran behaviorisme dengan pendekatanpendekatannya yang kemudian menjadi terkenal dengan
terapi perilaku 'behavior therapy) dan perubahan perilaku 'behavior modi(ication).
Pendekatan behavioristik memandang konseling merupakan proses pendidikan. Pusat
konseling adalah membantu klien mempelajari tingkahlaku baru untuk memecahkan masalahnya.
0onseling ini memandang tingkah laku sebagai suatu yang dipelajari atau tidak dipelajari oleh
klien. Eleh karena itu, peran konselor pada konseling ini adalah akti(, direkti(, sebagai guru,
ahliu diagnosis dan sekaligus menjadi model. engan demikian klien juga dituntut akti( dan
mengalami sendiri.
B. (ermasalahan
1. agaimana konsep dasarnyaF
2. agaimana pandangan tentang hakikat manusiaF+. agaimana hakikat konselingnyaF
. agaimana asumsi tingkah laku bermasalahF
G. 4pa tujuan konseling tersebutFH. agaimana (ungsi dan peran konselorF
7. agaimana hubungan konselor dan konseliF
8. agaimana teknik konselingnyaF
9. agaimana langkahlangkah atau tahapan konselingnyaF
http://modelkonseling.blogspot.co.id/2013/09/konseling-behavioral.htmlhttp://modelkonseling.blogspot.co.id/2013/09/konseling-behavioral.html
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
27/44
1. 4pa kelebihan dan kekurangannyaF
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
28/44
BAB 33
(*4BAAA
1. Konse Dasar
&anusia adalah mahluk reakti( yang tingkah lakunya dikontrol oleh (aktor(aktor dariluar.&anusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan
interaksi ini menghasilkan polapola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian.0onseling behavioristik membatasi perilaku sebagai (ungsi interaksi antara pemba$aan
dengan lingkungan. Perilaku yang dapat diamati merupakan suatu kepedulian dari para konselor
sebagai kriteria pengukuran keberhasilan konseling. &enurut pandangan ini manusia bukanlah
hasil dari dorongan tidak sadar seperti yang dikemukakan oleh (reud. !ehingga ia dapat diubah
dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisikondisi pembentukan tingkah laku. 0arakteristik
konseling behavioral adalah :a. er(okus pada tingkah laku yang tampak dan spesi(ik.
Pendekatan ini tidak didasari oleh teori tertentuyang khusus, hal utama yang harus diperhatikan
dan dilakukan dalam konseling ini adalah menyaring dan memisahkan tingkah laku yang
bermasalah itu dan membatasi secara khusus perubahan apa yang dikehendaki. b. &emerlukan kecermatan dalam perumusan tujuan konseling.
alam hal ini, tugas konselor adalah membantu merinci dan memilih tujuan umum menjadi
tujuan khusus, konkrit, dan dapat diukur.c. &engembangkan prosedur perlakuan spesi(ik sesuai dengan masalah klien.
%eknikteknik tingkah laku berorientasi pada tindakan, oleh karena itu klien diharapkan
melakukan sesuatu bukan hanya memperhatikan secara pasi( dan terlena dalam instropeksi saja.
0lien harus diajar untuk melakukan tindakan khusus apabila perubahan tingkah laku klien
diharapkan.d. Penilaian yang obyekti( terhadap tujuan konseling.
!asaran tingkah laku yang akan diubah sudah diidenti(ikasi secara jelas, tujuan perlakuan telah
dirumuskan secara khusus, dan prosedur terapeutikpun telah dirinci secara sistematik. 0eputusan
untuk menggunakan suatu teknik didasarkan atas keberhasilan teknik itu dalam mendatangkan
hasil, yaitu tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
2. (andangan Tentang akikat 4anusia
Pendekatan behavioral tidak mengesampingkan pentingnya hubungan klien/terapis atau potensi
klien untuk membuat pilihanpilihan. ari dasar pendekatan tersebut, dapat dikemukakan
beberapa konsep kunci tentang hakikat manusia sebagai berikut :
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
29/44
a. %ingkah laku manusia diperoleh dari belajar, dan proses terbentuknya kepribadian adalah
melalui proses kematangan dan belajar. %erbentuknya tingkah laku, baik positi( maupun negati(
diperoleh dari belajar.
b. 0epribadian manusia berkembang bersamasama dengan interaksinya dengan lingkungannya.
nteraksi yang dapat diamati antara individu dengan lingkungan, interaksi ini ditentukan
bentuknya oleh tujuan, baik yang berasal dari diri pribadi maupun yang dipaksakan oleh
lingkungan.c. !etiap orang lahir dengan memba$a kebutuhan ba$aan, tetapi sebagian besar kebutuhan
dipelajari dari interaksi dengan lingkungan. &ulamula individu banyak tergantung pada sumber
kepuasan eksternal, namun semakin matang kekuatan penguat internal semakin penting.
d. &anusia bukanlah hasil dari conditioning sosial/kultural mereka, namun sebaliknya manusia
adalah produser 'penghasil) dan hasil dari lingkungannya. 0ecenderungan saat ini adalah
mengarah pada prosedur perkembangan yang nyata memberikan pengontrolan pada diri para
klien.e. &anusia tidak lahir baik atau jahat tetapi netral, bagaimana kepribadian seseorang
dikembangkan tergantung pada interaksinya dengan lingkungan. engan kata lain, dapat saja
manusia menjadi baik atau sebaliknya tergantung dari bagaimana ia belajar dalam interaksi
dengan lingkungan.
(. &anusia mempunyai tugas untuk berkembang, dan semua tugas perkembang yang harus
diselesaikan dengan belajar. Iidup adalah serangkaian tugas yang dipelajari. 0eberhasilan
belajar akan menimbulkan suatu kepuasan, sedangkan kegagalan berakibat ketidakpuasan dan
penolakan sosial.
$. akikat Konseling
0onseling identik dengan pemberian bantuan, penyuluhan dan hubungan timbal balik
antara konselor 'yang memberikan konseling) dan konseli 'yang membutuhkan bantuan/klien).
&enurut Patterson, konseling memiliki ciri khas yang merupakan hakekat konseling. -iriciri itu
adalah:
1. 0onseling berurusan dengan upaya mempengaruhi perubahan tingkah laku secara sadar pada
pihak klien 'klien mau mengubahnya dan mencari bantuan konselor bagi perubahan ini).
2. %ujuan konseling adalah mendapatkan kondisikondisi yang memudahkan perubahan secara
sadar 'kondisikondisi dimaksud berupa hakhak individual untuk membuat pilihan, untuk
mandiri dan bers$atantra3, autonomous).
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
30/44
+. !ebagaimana dalam sebuah hubungan, terdapat pembatasanpembatasan tertentu bagi konseli
'pembatasanpembatasan ditentukan oleh tujuantujuan konseling yang dipengaruhi oleh nilai
nilai dan (alsa(ah konselor).
. 0ondisikondisi yang memudahkan perubahan tingkahlaku diperoleh melalui $a$ancara
$a$ancara 'tidak seluruh konseling adalah $a$ancara, tetapi konseling selalu melibatkan
$a$ancara).
G. &endengarkan 'dengan penuh perhatian) berlangsung dalam konseling tapi tidak seluruh
konseling melulu mendengarkan.
H. 0onselor memahami kliennya 'perbedaan antara cara orangorang lain dengan cara konselor
dalam melakukan pemahaman lebih bersi(at kualitati( ketimbang kuantitati( dan pemahaman
belaka tidak menjadi pembeda antara situasi konseling dengan situasi lain).
7. 0eberadaan konseling bersi(at pribadi ' privacy) dan diskusi atau pembicaraan bersi(at rahasia,
dasarnya bersi(at rahasia 'confidential ).
%. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
&. Tu#uan Konseling
%ujuan umum dari suatu terapi perilaku ialah membentuk kondisi baru untuk belajar,
karena melalui proses belajar dapat mengatasi masalah yang ada. &engenai tujuan terapi
perilaku, -orey '1991) mengingatkan ada 2 konsepsi yang salah:
a) ah$a tujuan tarapi adalah memindahkan gejala yang menjadi masalah dan karena itu akan
muncul gejala yang baru,karena akar dari persoalannya tidak hilang.Ial ini dinilai tidak
benar,karena terapi memusatkan perhatian pada usaha menghilangkan perilaku yang tidak sesuai
denag perilaku yang sesuai.perhatian tertuju pada perilaku yang terjadi pada saat sekarang dan
apa yang bisa untuk mengubahnya.
b) 0onsepsi lain yang salah ialah bah$a tujuan pasien atau klien ditentukan atau dipaksakan oleh
terapisnya. Padahal tujuan atau konsepsi yang baru melibatkan pasien atau klien 'aspek
kogniti(nya) untuk ikut menentukan pilihan apa sasaran atau tujuan yang diinginkan
Aika tujuan terapi dirumuskan dengan jelas, pasien atau klien akan bisa memperlihatkan
kerja samanya dalam ikut mengarahkan tujuan dari terapi. 0ecuali itu dengan perumusan tujuan
yang jelas, memungkinkan dilakukan evaluasi terhadap hasilnya.%eknikteknik behavioristik tidak mengancam untuk menghapuskan atau mengurangi
kebebasan memilih. %ujuantujuan dari konseling behavioristik adalah :
• Bpaya menolong diri sendiri 'sel(help).
• &eningkatkan ketrampilanketrampilan sosial klien.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
31/44
• &emperbaiki tingkah laku yang menyimpang dari klien.
• &embantu setiap klien dalam mengembangkan suatu sistem pengaturan diri 'sel(management).
• 0lien dapat mengontrol nasibnya sendiri 'sel(control) baik didalam konseling maupun diluar
situasi konseling.
%ujuan menurut krumboltD hendaknya memperhatikan kriteria berikut :• %ujuan harus diinginkan klien.
• 0onselor harus beringinan untuk membantu klien mencapai tujuan.
• %ujuan harus mempunyai kemungkinan untuk dinilai pencapainya oleh klien.
'. +ungsi dan (eran Konselor
7. ubungan Konselor dan Konseli
alam kegiatan konseling, konselor memegang peranan akti( dan langsung. Ial ini
bertujuan agar konselor dapat menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menemukan masalah
masalah konseli sehingga diharapkan kepada perubahan perilaku yang baru. !istem dan prosedur
konseling behavioral amat terde(inisikan, demikian pula peranan yang jelas dari konselor dan
konseli.
0onseli harus mampu berpartisipasi dalam kegiatan konseling, ia harus memiliki
motivasi untuk berubah, harus bersedia bekerjasama dalam melakukan aktivitas konseling, baik
ketika berlangsung konseling maupun diluar konseling.
alam hubungan konselor dengan konseli ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
1. 0onselor memahami dan menerima konseli
2. 4ntara konselor dan konseli saling bekerjasama
+. 0onselor memberikan bantuan dalam arah yang diinginkan konseli.
5. Teknik6Teknik Konseling Behavioral
4dapun beberapa teknikteknik dalam konseling behavioral antaralain :
a) Latihan Aserti- %eknik ini dugunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri
bah$a tindakannya adalah layak atau benar. *atihan ini terutama berguna di antaranya untuk
membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan
menyatakan tidak, mengungkapkan a(eksi dan respon posisti( lainnya. -ara yang digunakan
adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. iskusidiskusi kelompok juga
dapat diterapkan dalam latihan aserti( ini.
b) Desensitisasi istematisesensitisasi sistematis merupakan teknik konseling behavioral yang mem(okukskan bantuan
untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk
rileks.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
32/44
menyertakan respon yang berla$anan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan. engan
pengkondisian klasik responrespon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap.
Aadi desensitisasi sistematis hakikatnya merupakan teknik relaksi yang digunakan untuk
menghapus tingkah laku yang diperkuat secara negati( biasanya merupakan kecemasan, dan ia
menyertakan respon yang berla$anan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan.
c) (engkondisian Aversi%eknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. %eknik ini dimaksudkan
untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya
dengan kebalikan stimulus tersebut.
!timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan
munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya. Pengkondisian ini diharapkan
terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak
menyenangkan.d) (embentukan Tingkah laku 4odel
%eknik ini dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat
tingkah laku yang sudah terbentuk. alam hal ini konselor menunjukkan kepada klien tentang
tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model (isik, model hidup atau lainnya
yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontoh. %ingkah laku yang berhasil
dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor. ?anjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran
sosial.. Taha6Taha Konseling
erbicara tentang langkahlangkah dasar/tahaptahap dalam proses konseling ditemukan
sejumlah bagian yang berbedabeda. &engapa identi(ikasi ini dilakukan adalah untuk
mengajarkan ketrampilanketrampilan konseling. "alaupun pembagiannya berbedabeda dapat
ditemukan lima tahap pokok yakni :
a) Assesment, langkah a$al yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perkembangan klien
'untuk mengungkapkan kesuksesan dan kegagalannya, kekuatan dan kelemahannya, pola
hubungan interpersonal, tingkah laku penyesuaian, dan area masalahnya) 0onselor mendorong
klien untuk mengemukakan keadaan yang benarbenar dialaminya pada $aktu itu. 4ssesment
diperlukan untuk mengidenti(ikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan
tingkah laku yang ingin diubah.
b) )oal setting, yaitu langkah untuk merumuskan tujuan konseling. erdasarkan in(ormasi yang
diperoleh dari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang
ingin dicapai dalam konseling. Perumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
33/44
berikut : 'a) 0onselor dan klien mendi(inisikan masalah yang dihadapi klien 'b) 0lien
mengkhususkan perubahan positi( yang dikehendaki sebagai hasil konseling 'c) 0onselor dan
klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien : 'a) apakah merupakan tujuan yang
benarbenar dimiliki dan diinginkan klien 'b) apakah tujuan itu realistik 'c) kemungkinan
man(aatnya dan 'd)k emungkinan kerugiannya 'e) 0onselor dan klien membuat keputusan
apakahmelanjutkan konseling dengan menetapkan teknik yang akan dilaksanakan,
mempertimbangkan kembali tujuan yang akan dicapai, atau melakukan re(eral.
c) Te8hni9ue imlementation, yaitu menentukan dan melaksanakan teknik konseling yang
digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konseling.
d) *valuation termination, yaitu melakukan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang
telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling.
e) +eedba8k , yaitu memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan
meingkatkan proses konseling.
10. Kelebihan dan Kekurangan Konseling Behavioristik
!etiap teori yang ada pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan
kekurangan teori behavioristik dintaranya :
Ø Kelebihan :
v %elah mengembangkan konseling sebagai ilmu karena mengundang penelitian dan menerapkan
P%
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
34/44
v 0onstruk belajar dikembangkan dan digunakan konselor behavioral tidak cukup komprehensi(
untuk menjelaskan belajar dan harus dipandang hanya sebagai hipotesis harus dites.
v Perubahan klien hanya berupa gejala yan dapat berpindah kepada bentuk perilaku lain.
R*!4* T*;R3 B*LAAR B*A
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
35/44
1. %ingkah laku manusia pada dasarnya adalah hubungan antara perangsang dan ja$aban
2. elajar adalah pembentukan stimulus respon sebanyakbanyaknya.
+. Pembentukan stimulus respons melalui latihan. Ierbartisme 'psikologi daya)
4rtinya bah$a teori belajar behaviorisme yang pada dasarnya adalah suatu proses belajar dengan
stimulus dan respon lebih mengutamakan suatu unsurunsur kecil, yang bersi(at umum, bersi(at
mekanistis, peran lingkungan dapat memengaruhi suatu proses belajar. engan adanya stimulus
respon, maka stimulus dan respon tersebut perlu dilakukan secara berulangulang atau dengan
kata lain disebut dengan latihan serta pemecahan masalah dengan trial and error memilki ciri
ciri sebagai berikut :
1. 4da moti( pendorong aktivitas
2. 4da berbagai respons terhadap situasi+. 4da eliminasi responsrespons terhadap situasi
. 4da kemajuan rekasireaksi mencapai tujuan dari penelitiannya
alam hal ini berarti bah$a teori belajar behaviorisme yang menguunakan pemecahan masalah
dengan trial and error tersebut adalah suatu cara pemecahan masalah dengan menggunakan
konsep respon yang berhubungan juga dengan lingkungan, dengan kata lain, lingkungan sangat
berperan dalam hal ini.
$. Tokoh6Tokoh Teori Behaviorisme
1.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
36/44
b. *a$ o( isuse 'hukum ketidakgunaan)
+. *a$ o( e((ect 'Iukum 4kibat)
elajar akan bersemangat bila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.
• van Pavlov teorinya yaitu Pengkondisian 0lasik 'Classical Conditioning ), Pavlov melakukan
eksperimen kepada seekor anjing, pada percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bah$a jika
seseorang yang sudah terbiasa diberikan stimulus, maka orang tersebut akan ketergantungan
akan adanya stimulus. Aika tidak ada stimulus, maka orang tersebut akan diam, tidak meakukan
suatu reaksi atau respons terhadap sesuatu hal yang dihadapannya tidak ada stimulus atau
perangsang terlebih dahulu.
• nti dari teori behaviorisme !kinner adalah Pengkondisian Eperan yaitu sebentuk pembelajaran
di mana konsekuensikonsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas
perilaku itu akan diulangi.
erbeda dengan %horndike yang beranggapan bah$a ganjaran itu memperkuat hubungan
stimulus respons, !kinner menganggap ganjaran itu sematamata hanya memperkuat respons.
Pengaruh teori Eperant !kinner merupakan pengaruh yang besar terhadap perkembangan metode
belajar masa kini.&enurut !kinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan 'reinforcement )
dan hukuman ' punishment ).
• &enurut ?uthrie : Pengkondisian 0ontiguitas 'Contiguous Conditioning)
%indakan dan gerakan merupakan bagian dari teori Pengkondisian 0ontinguitas oleh ?uthrie.
!uatu tindakan merupakan gabungan dari beberapa gerakan, implikasinya dalam proses
pembelajaran misalnya ketika dalam mengoperasikan dalam komputer, dalam tindakannya pasi
menghasilkan suatu hasil.?uthrie lebih menekankan pada hubungan antara stimulus dan respons, dan beranggapan bah$a
setiap respons yang didahului atau dibarengi suatu stimulus atau gabungan dari beberapa
stimulus akan timbul lagi bila stimulus tersebut diulang lagi. *ebih lanjut dinyatakan bah$a
suatu stimulus tertentu akan menimbulkan respons tertentu. !uatu respons hanya terbina oleh
satu kali percobaan saja, oleh karena itu pengulangan atau repetisi tidak memperkuat hubungan
stimulus respons.
%. (rinsi6(rinsi Teori Behaviorisme
a. #ein(orcement and punishment
&enambahkan /mengurangi rangsangan
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
37/44
b. Primary and !econdary
0ebutuhan pokok, rangsangan dari asumsi seseorang
c. !chedules o( rein(orcement#angsangan secara terjad$al
d. -ontingency management
erhubungan dengan kesehatan mentale. !timulus control in operant learning
&engendalikan rangsangan untuk menghasilkan perilaku yang diharapkan
(. %he elimination o( responsesPenghapusan perilaku yang tidak diinginkan.
Pada intinya, teori behaviorisme adalah suatu teori yang menyatakan bah$a suatu proses
pembelajarn terjadi bila adanya stimulus. Pada teori behaviorisme tujuannya adalah mencptakan
stimulus respon sebanyakbanyaknya.
&. 3mlementasi Teori Behaviorisme
mplementasi dalam suatu proses pembelajaran adalah memberikan stimulus untuk
menghasilkan respons sebanyakbanyaknya. ?uru berperan penting dalam teori belajar
behaviorisme ini, guru memberikan stimulus agar sis$anya dapat merespon, dan terjadilah suatu
proses pembelajaran.
alam hal ini juga, kurikulum dirancang dengan menyusun pengetahuan yang ingin menjadi
bagianbagian kecil yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. agianbagian ini disusun
secara hierarkis, dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. an pembelajaran berpusat pada
guru.
'. Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Behaviorisme
0elebihan : engan adanya stimulus respon sebanyakbanyaknya dalam suatu proses
pembelajaran, maka suatu proses pembelajaran tersebut menjadikan sis$anya akti( dalam
kegiatan belajar. !is$anya menjadi termotivasi untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan
oleh guru jika dalam pemberian stimulusnya, sis$a diberikan suatu reard .
alam hal ini juga, dengan adanya stimulus, dapat melatih kecepatan, kelenturan atau
(leksibilitas, spontanitas, re(leks, dan daya tahan.
0ekurangan : !is$a menjadi terbiasa diberikan stimulus. alam hal ini, jika stimulus ditiadakan,
atau guru tidak memberikan stimulus, maka tidak aka nada respons, suatu proses pembelajaran
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
38/44
tidak berlangsung dengan baik. engan adanya stimulus, menjadikan sis$anya ketergantungan
untuk diberikan stimulus oleh gurunya.
Kamis, 12 4aret 201&
Analisis Kasus 4engenai Teori Behaviorisme
"ontoh Kasus
Aono baru saja beranjak dari !&P menuju !&4. a masuk ke !&4 yang terkenal sebagai!&4 yang dihuni oleh orangorang kelas atas. Padahal ia berasal dari keluarga yang tergolong
menengah keba$ah. 4$alnya orang tua Aono tidak memperbolehkan Aono masuk kesekolah
tersebut karena takut Aono terpengaruh gaya hidup mereka. Kamun paksaan Aono yang yangsedemikian rupa membuat orang tuanya luluh juga.
!etelah beberapa lama berada disekolah itu, Aono seperti mengalami diskriminasi karena
ia tidak pernah mau untuk ikut bermain dengan temantemannya saat ia diajak. !edikit demisedikit, a mulai merasa dikucilkan. 4$alnya, ia tidak terpengaruh. Kamun lama kelamaan, ia
mulai merasa kesepian. ahkan, temantemannya senang sekali mengerjai Aono. Perilaku teman
temannya mulai membuat Aono tidak (okus. Prestasi belajar mulai menurun. ni membuat Aonoselalu stress.
0eadaan seperti ini mulai mengubah Aono. Aono yang selama ini selalu rendah hati mulai
merasa harus seperti temantemannya. 4khirnya muncul juga keinginan untuk bermain dengantemanteman. a mencuri uang orang tuanya untuk bisa berpenampilan seperti temantemannya.
0eadaan hidup seperti ini membuat ia tak nyaman. a ingin sekali tidak seperti ini, namun itu
hanya tinggal keinginan saja. 0etakutan akan dikucilkan membuat ia tetap menjalankankebiasaan buruk ini.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
39/44
A. Teori Bela#ar Behavioristik
Pada kasus diatas terdapat aspek behavioristik yang merupakan proses perubahan
perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat ber$ujud perilaku yang tampak =overt behavior > atau perilaku yang tidak tampak =inert behavior >. Perubahan perilaku yang diperoleh
dari hasil biasanya bersi(at permanen dalam arti bah$a perubahan perilaku akan bertahan dalam$aktu relati( lama, sehingga pada suatu $aktu perilaku tersebut dapat digunakan untuk merespon
stimulus yang sama atau hampir sama. Perubahan perilaku tersebut dapat diperoleh melalui
proses pembiasaan. Pembiasaan merupakan pemerolehan satu pola tingkah laku yang barusetelah seseorang atau kelompok orang dibiasakan atau mengalami proses pembiasaan. Kamun
demikian tidak semua perubahan perilaku merupakan per$ujudan dari hasil belajar, karena ada
perubahan perilaku yang tidak disebabkan oleh kegiatan belajar.4spek penting yang dikemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah bah$a
hasil belajar 'perubahan perilaku) itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusiainsight , tetapi karena (aktor stimulus yang menimbulkan respons. Bntuk itu, agar aktivitas belajar sis$a di kelas dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus dirancang
sedemikian rupa 'menarik dan spesi(ik) sehingga mudah direspons oleh sis$a.. Eleh karena itu,sis$a akan memperoleh hasil belajar apabila dapat mencari hubungan antara stimulus => dan
respons =R>.
4da beberapa tokoh yang turut mengembangkan aliran behaviorisme ini diantaranyaadalah :
a. uan (etrovi8h (avlov
Pavlov merintis ob!ective psychology yang tidak menggunakan metoda instrospeksi
a mendasarkan eksperimennya pada keadaan yang benarbenar dapat diobservasi contohnyaanjing. 4njing dioperasi sedemikian rupa sehingga apabila air liur keluar dapat dilihat dan dapatditampung dalam tempat yang telah disediakan. 4pabila anjing lapar dan melihat makanan,
kemudian mengeluarkan air liur, ini merupakan respons yang alami, respon yang re(lekti(, yang
oleh pavlov disebut resons ang tidak terkondisi
=un8onditioned resonse>. =ang disingkat !"R. 4pabila anjing mendengarkan bel dan
kemudian menggerakan telingannya, ini merupakan respons yang alami. el sebagai stimulusang tidak terkondisi =un8onditioned stimulus> atau !" dan gerak telinga sebagai !"R.Persoalan yang dipikirkan Pavlov adalah apakah dapat dibentuk pada anjing suatu perilaku atau
response apabila anjing mendengarkan bel lalu anjing mengeluarkan air liur. Ial inilah yang
dijadikan bahan pengujian eksperimental oleh Pavlov. %ernyata perilaku tersebut dapat dibentuk
dengan cara memberikan stimulus ang tak terkondisi =un8onditiones stimulus> atau !"yaitu makanan berbarengan dengan memberikan stimulus yang alami =un8onditioned stimulus>atau !" yaitu bunyi bel. &akanan =!"> yang diberikan bersama dengan bunyi bel =!">
menjadi conditioned stimulus ="> menyebabkan timbulnya respons terkondisi =8onditioned
resonse> atau -# yaitu keluar air liur. !etelah hal tersebut diberikan berulang kali air liur tetap
keluar meskipun makanan tidak diberikan. 4njing tersebut dapat dikembalikan ke keadaan
semula dengan menggunakan rein-or8ement.
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
40/44
b. *d?ard Lee Thorndike
%horndike merupakan tokoh yang mengadakan penelitian tentang animal s8holog. penelitian mengenai he$an di$ujudkan dalam disertasi doktornya yang berjudul @Animal3ntelligen8e : An *erimental tud o- The Asso8iative (ro8esses in Animals yang
kemudian diterbitkan dalam buku pada tahun 1911 dengan judul @Animal 3ntelligen8e=ergenhanhn,17'>.Penelitian %horndike terhadap tingkah laku binatang mencerminkan prinsip dasar proses
belajar yang dianut oleh %horndike, yaitu bah$a dasar dari belajar adalah asosiasi. !uatustimulus => akan menimbulkan suatu respon =R> tertentu. %eori ini disebut teori timulus6
Resonse =6R>. alam teori 6R dikatakan bah$a dalam proses belajar , organisme akan
mele$ati proses Trial and *rror terlebih dahulu. 4pabila organisme menghadapi masalah maka
organisme akan bertingkah laku untuk memecahkan masalah tersebut dan apabila kebetulantingkah laku tersebut dapat memecahkan masalah maka ketika dihadapkan dengan masalah yang
sama organisme tersebut sudah mengetahui tingkah laku seperti apa yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
ari eksperimennya, %horndike mengajukan tiga macam hukum yang disebut ukum (rimer,yaitu :
Iukum 0esiapan '%he *a$ o( #eadiness) Iukum *atihan '%he *a$ o(
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
41/44
berpendapat bah$a reaksi emosional dapat dibentuk dengan kondisioning. #asa takut tersebut
dapat dihilangkan lagi dengan cara menghadirkan tikus tersebut tahap dmei tahap dalam situasi
yang menyenangkan misalnya menonton %L.
AnalisisPada kasus tersebut Aono yang mulai bersekolah di sekolah dengan kalangan Iigh -lass,
a meruakan anak yang rendah hati dari kalangan sederhana, kemudian ia berperilaku menarik
diri untuk menghindari ajakan dan pergaulan dengan temanteman disekolahnya karenaketerbatasan ekonomi yang dialami oleh keluarganya. Kamun dengan berperilaku menarik diri
itu pula yang membuat ia merasa dikucilkan dan mengalami diskriminasi oleh temanteman di
sekolahnya. 4khirnya Aono memodi(ikasi perilakunya dan mempelajari perilaku yang baru untuk mengikuti gaya hidup temantemannya. Aono yang semula adalah seorang anak yang rendah hati
kini menjadi tinggi hati 6 suka mencuri uang orang tuanya agar penampilan dan gaya hidupnya
dapat setara dengan temantemannya di sekolah yang mayoritas adalah kelas atas. Pembelajaran
atau modi(ikasi itu sebenarnya tergantung pada situasi lingkungan, apakah lingkungan memberi
re?ard atau unishment atas perilakunya. &eskipun Aono sadar bah$a yang ia lakukanmerupakan perbuatan yang tidak baik, Aono tetap tidak bisa memilih jalan lain untuk menjadi apa
adanya karena ia merasa bah$a lingkungan akan memberikan hukuman =unishment> berupadiskriminasi dan akan dikucilkan oleh temanteman disekolahnya.
34(L3KA3 DALA4 B*A
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
42/44
mempraktekkannya. ?uru tidak melihat bagaimana proses muridmurid mencerna materi
pengajaran, guru hanya melihat bagaimana hasil akhir yang diperoleh. Reinforcement positive
atau negative yang akan diberikan tergantung dari bagaimana perubahan tingkah laku yangdihasillkan.
#e(erensi :
asuki, Ieru.Psikologi Bmum,'Aakarta:Bniversitas ?unadarma,28).
http://(ilsa(at.kompasiana.com/21/1/12/teoribehaviorismedanimplikasinya28712G.html
T!D3 KA! B**RTA (*4*"AACA
T!D3 KA! A(R3L
Kama : 4prilia $i *estari%empat, tanggal lahir : %uban, 1G 5ebruari 199G
!ekolah : !&4 K 1 %B4K
4prilia $i *estari merupakan salah satu sis$a yang baru saja beranjak dari !&P
menuju !&4. a masuk ke sekolah ternama di %uban, yaitu !&4 K 1 %B4K. Padahal ia
berasal dari keluarga yang tergolong menengah ke ba$ah. 4$alnya orang tua 4pril tidak
memperbolehkannya masuk ke sekolah tersebut karena takut tidak mampu untuk membayar
hingga lulus nanti. Kamun, 4pril terus memaksa sehingga orang tuanya mengiDinkan.
!etelah beberapa lama berada disekolah itu, ia merasa mendapat deskriminasi dari teman
temannya. a diejek karena berasal dari keluarga yang tidak mampu. ahkan, temantemannya
senang sekali menjahili 4pril. !edikit demi sedikit, 4pril mulai merasa dikucilkan. 4$alnya, ia
tidak terpengaruh dan tetap berprilaku biasa. Kamun, lamakelamaan ia mulai merasa muak
dengan keadaan yang ada. Perilaku temantemannya mulai membuat 4pril tidak (okus, dan
prestasi belajarnya mulai menurun. ni membuat 4pril selalu stress dan merubah dirinya menjadi
sis$a yang amat nakal. i kelas 4pril selalu duduk paling belakang, suka membuat gaduh, tidak
memperhatikan materi yang disampaikan guru, bermainmain IP, dan terkadang sampai tertidur.
i rumah pun ia berperilaku yang sama. ia tidak menghiraukan nasehat orang tuannya yang
menyuruhnya belajar. ia suka keluyuran tidak jelas. 4pril menjadi malas belajar, tidak pernah
mengerjakan tugas. !uatu saat guru memberikan ulangan mendadak, ia mengerjakan sebisanya
dan akhirnya mendapat nilai yang paling ba$ah. !aat guru tersebut bertanya mengenai materi
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
43/44
8/15/2019 MAKALAH BEHAVIORISTIK (MATERI)
44/44
(*4*"AA T!D3 KA! A(R3L&enurut saya pemecahan studi kasus yang dialami sis$a yang bernama 4prilia $i
*estari ini cocok menggunakan %eori ehavioristik, yaitu sebuah teori yang segala sesuatunya
dibiasakan sehingga menjadi suatu kebiasaan. Aika saya menjadi guru 4pril, maka saya akan
mendekati dia 'memberikan perhatian khusus), tetapi hal itu tidak diperlihatkan kepada sis$a
yang lain. &enegur sis$asis$a yang suka mengejek, dan suka mengucilkan. &emberikan
bimbingan melalui diskusidiskusi kecil di dalam kelas 'diskuDi Digsa$), mencoba untuk
mengungkapkan pendapat satu sama lain, menukar in(ormasi dengan anggota kelompoknya.
!elain itu, dia$al dan akhir pertemuan selalu diadakan pengulangan materi yang berupa
pertanyaanpertanyaan atau kuis kepada masingmasing sis$a, sehingga materi yang
disampaikan pada saat itu maupun minggu lalu benarbenar bisa diterima dan tidak hanya pada
shot term memory, tetapi juga sampai pada long term memory. Aika sis$a tidak bisa menja$ab,
maka akan ada hukuman berupa berdiri di depan kelas, menyanyi, bahkan diberikan tugas
khusus. ersedia atau tidak, peserta didik akan belajar agar tidak mendapat hukuman. %anpa
disuruh belajarpun, mereka akan tetap belajar karena takut dihukum. nilah teori behavioristik
bah$a segala sesuatu harus dipaksakan. Pihak keluarga khususnya orang tua lebih
memperhatikan anaknya, seorang anak dipaksakan untuk belajar. Aika tidak bersedia, maka uang
jajan akan dikurangi. engan demikian, adanya paksaanpaksaan akan menjadikan suatu
kebiasaan pada diri sis$a.