Post on 08-Apr-2016
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang berkelanjutan. Visi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Salah satu faktor utama yang berperan penting dalam
mewujudkan Indonesia Sehat 2010, dan sesuai dengan target MDG’S 2015 (Millennium
Development Goals) adalah menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian
Balita (AKABA) dan Angka Kematian Anak (AKA).
Angka kematian bayi, balita dan anak merupakan salah satu indikator kesehatan
yang sangat mendasar. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT),
tahun 1995, menunjukkan bahwa proporsi kematian bayi akibat ISPA adalah sebesar
30,8%, artinya dari 100 bayi meninggal, 30 diantaranya meninggal karena ISPA. Selain
itu menurut survey PUSKERNAS tahun 2001, didapatkan data bahwa ISPA dalam hal
ini pneumonia, masih merupakan penyebab kematian terbanyak pada balita, yakni
sebesar 22,8 % atau sebesar 4,6 kamatian per 1000 balita (1).
Menurut laporan Ditjen Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan pada tahun 2005,
penyakit Sistem Napas menempati peringkat pertama 10 penyakit utama pada pasien
rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia, yaitu dengan persentase 15,1%. Sedangkan
untuk persentase 10 penyakit utama pada pasien rawat inap di Rumah Sakit pada tahun
yang sama, penyakit sistem napas menempati urutan ke-4 dengan persentase 7,38%.
Di provinsi Sulawesi Selatan, dari hasil Riskesda tahun 2007 prevalensi ISPA tahun
2007 yaitu 22,9% dengan tertinggi di Kab.Tana Toraja (45,8%) dan terendah di Kab.
Maros (9,6%), Sedangkan menurut data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan
Kab./Kota Tahun 2008, tercatat bahwa jumlah kasus pneumonia di Sulawesi Selatan
sebanyak 4.000 penderita, dengan jumlah balita pneumonia sebanyak 7.181 balita.
Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya
penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai
kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
terkait dengan daya beli ekonomi. Data Profil Kesehatan Kab./ Kota di Sulsel pada tahun
2008 mencatat sebanyak 1.532.074 penduduk miskin, mengalami peningkatan pada tahun
penduduk miskin. Dari jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 2.538.212, yang
mendapat pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan mencapai 65,66 % (2). Maka
jelaslah, pencegahan dan penanggulangan penyakit gangguan saluran pernafasan baik
berupa TB, ISPA terutama penuemonia merupakan prioritas utama pembangunan
kesehatan di wilayah Sulawesi Selatan.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan juga mendukung pengobatan
tradisional yang berkembang di Indonesia, terutama untuk mengantisipasi harga obat
yang mahal. Berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat
namun destruktif, tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya
tampak lambat namun sifatnya membangun. Oleh karena itu, obat yang berasal dari
tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat
lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak
dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi pengobatan antara
obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat (3)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pernapasan secara harfiah berarti pergerakan oksigen (O2) dari atmosfer menuju
ke sel dan keluarnya karbondioksida (CO2) dari sel ke udara bebas. Pemakaian O2
dan pengeluaran CO2 diperlukan untuk menjalankan fungsi normal sel dalam tubuh;
tetapi sebagian besar sel-sel tubuh kita tidak dapat melakukan pertukaran gas-gas
langsung dengan udara, karena sel-sel tersebut letaknya sangat jauh dari tempat
pertukaran gas tersebut. Karena itu, sel-sel tersebut memerlukan struktur tertentu
untuk menukar maupun untuk mengangkut gas-gas tertentu.4
Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke
dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan
sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ respiratorik juga berfungsi dalam
produksi wicara dan berperan dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh
melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.5
Anatomi dan Fisiologi
Saluran penghantar udara yang membawa udara ke dalam paru adalah hidung,
faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus.4
Saluran pernapasan dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa
bersilia. Ketika masuk rongga hidung udara disaring, dihangatkan, dan dilembabkan.
Ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari
epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet (lihat gambar).4
Partikel debu yang kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam
lubang hidung sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mucus.
Gerakan silia mendorong lapisan mucus ke posterior di dalam rongga hidung , dan
ke superior di dalam sistem pernapasan bagian bawah menuju ke faring. Dari sini
partikel halus akan tertelan atau dibatukkan keluar.4
Gambar sistem pernapasan
Pertahanan Saluran Pernapasan
Permukaan paru yang luas yang hanya dipisahkan oleh membran tipis dari sistem
sirkulasi, secara teoretis mengakibatkan seseorang rentan terhadap infasi benda asing
(debu) dan bakteri yang masuk bersama udara inspirasi; tetapi, saluran respirasi
bagian bawah dalam keadaan normal adalah steril. Terdapat beberapa mekanisme
pertahanan yang mempertahankan sterilitas ini. Kita telah mengetahui refleks
menelan atau refleks muntah yang mencegah masuknya makanan atau cairan ke
dalam trachea, juga kerja “ekskalator mukosiliaris” yang menjebak debu dan bakteri
kemudian memindahkannya ke kerongkongan. Lebih lanjut lapisan mucus
mengandung factor-faktor yang mungkin efektif sebagai pertahanan, yaitu
immunoglobulin (Ig) (terutama Ig A), PMN, dan interferon. Refleks batuk
merupakan mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong sekresi ke atas
sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan. Makrofag alveolar merupakan pertahanan
terakhir dan terpenting untuk melawan infasi bakteri kedalam paru. Makrofag
alveolar dapat membersihkan paru dari bakteri yang masuk sewaktu inspirasi dengan
kecepatan menakjubkan. Menelan etil alcohol, merokok, dan pemakaian obat-obat
kortikosteroid akan mengganggu mekanisme pertahanan ini.4
Tinjauan Fisiologi
Proses fisiologi pernapasan yaitu proses O2 dipindahkan dari udara ke dalam
jaringan-jaringan, dan CO2 dikeluarkan ke udara ekspirasi, dapat dibagi menjadi tiga
stadium seperti yang dilukiskan dalam gambar dibawah ini :
Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan
ke luar paru. Stadium ke dua, transportasi, yang harus ditinjau dari beberapa aspek :
Difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru (respirasi eksterna) dan
antara darah sistemik dan sel-sel jaringan.
Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuaiannya dengan
distribusi udara dalam alveolus-alveolus.
Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan darah.
Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir respirasi, yaitu saat zat-
zat dioksidasi untuk mendapatkan energy, dan CO2 terbentuk sebagai sampah proses
metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru.4
Masalah Pernapasan
1. Hipoksia (anoksia) adalah defisiensi oksigen, yaitu kondisi berkurangnya
kadar oksigen dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis dalam
jaringan dan organ.
a. Hipoksia dapat terjadi akibat insufisiensi oksigen dalam atmosfer;
anemia (insufisiensi sel darah merah); gangguan sirkulasi darah;
penyakit paru, yang mengganggu ventilasi pulmonary; atau
keberadaan zat toksik, seperti karbon monoksida atau sianida, di
dalam tubuh.
b. Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini
berikatan dengan hemoglobin di sisi yang sama untuk mengikat
oksigen. Kecendrungan daya ikatannya terhadap hemoglobin lebih
besar 320 kali dibandingkan daya ikat hemoglobin terhadap oksigen
dan pelepasannya lebih lambat. Oleh karena itu, sejumlah kecil
karbon monoksida dalam udara dapat mematikan.
2. Hiperkapnia adalah peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering
disertai dengan hipoksia. CO2 berlebih meningkatkan respirasi dan
konsentrasi ion hydrogen, yang akan menyebabkan asidosis (kadar asam
berlebih).
3. Hipokapnia adalah penurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi
akibat hiperventilasi (pernapasan cepat) dan penghembusan CO2. Penurunan
kadar CO2 menyebabkan terjadinya alkalosis (jumlah bikarbonat berlebih)
dalam cairan tubuh.
4. Asfisia atau sufokasi, suatu kondisi hipoksia dan hiperkapnia akibat
ketidakcukupan ventilasi pulmonar.
5. Penyakit pulmonar obstruktif menahun (PPOM) adalah kelompok penyakit
yang meliputi asma, bronkitis kronik, dan enfisema, juga kelompok penyakit
industrial seperti asbestosis, silikosis, dan black lung. Pajanan terhadap
rokok yang terus menerus dan/atau terhadap lingkungan serta polutan
industri dapat menyebabkan PPOM.
6. Kanker paru (karsinoma pulmonar) sering dikaitkan dengan merokok. Tetapi
dapat juga terjadi pada orang bukan perokok.
7. Tuberkolosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri yang dapat
mempengaruhi semua jaringan tubuh, tetapi paling umum tuberkolosis di
paru-paru.
8. Pneumonia adalah proses inflamasi infeksius akut yang mengakibatkan
alveoli penuh terisi cairan. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri,
jamur, protozoa, virus, atau zat kimia.
Tumbuhan Berkhasiat Obat
Sesungguhnya Indonesia kaya dengan tumbuhan berkhasiat obat. Hampir semua
daerah mempunyai tanaman obat yang telah dibuktikan kemanjurannya secara turun-
temurun. Setelah bertahun-tahun mendewakan obat modern yang memang bereaksi cepat,
kini orang kembali melirik obat alami. Selain karena kesadaran karena resiko efek
samping, juga karena krisis ekonomi yang tak terelakkan.3
Berikut ini beberapa contoh tanaman berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit-penyakit pada saluran pernapasan.
1. Adas (Foeniculum fulgare Mill.)
Adas merupakan satu dari sembilan obat yang dianggap bermukjizat di Anglo-Saxon.
Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat.
Tumbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 meter di atas
permukaan laut namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa
selatan dan Asia, dan karena manfaatnya banyak ditanam di Negara Indonesia, India,
Argentina, Eropa, dan Jepang.
Adas mengandung minyak atsiri (Oleum foeniculi) 1-6 %. Mengandung 50-60 %
anetol, lebih kurang 20 % fenkon, pinen, limonene, dipenten, felandren, metilchavicol,
anisaldehid, asam anisal dan 12% minyak lemak.
Contoh pemakaian
Batuk
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan ½ cangkir air mendidih.
Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok the madu. Aduk sampai merata,
minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
Sesak napas
Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok makan air panas.
Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari, sampai sembuh.3
2. Beluntas (Pluchea indica [L.] Less.)
Beluntas umumnya tumbuh liar di daerah kering pada tanah yang keras dan
berbatu, atau ditanam sebagai tanaman pagar. Tumbuhan ini memerlukan cukup
cahaya matahari atau sedikit naungan, banyak ditemukan di daerah pantai dekat laut
sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Daun beluntas mengandung alkaloid, flavonoida, tannin, minyak asiri, asam
chlorogenik, natrium, kalium, aluminium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Sedangkan
akarnya mengandung flavonoid dan tannin.
Contoh pemakaian :
TBC kelenjar
Daun berikut tangkai beluntas segar, ekstrak gelatin dari kulit sapid an rumput
laut hai-tai (Laminaria japonica Aresch) masing-masing 10 g, dicuci lalu
dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu di tim sampai lunak.
Makan selagi hangat. Lakukan setiap hari. 3
3. Beringin (Ficus benyamina L.)
Beringin banyak ditemukan ditepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi
jurang. Pohon besar, tinggi 20-25 meter, berakar tunggang. Batang tegak, bulat,
permukaan kasar, coklat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar
gantung.
Akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange.
Contoh pemakaian:
Bronkitis kronis
Ambil 75 g daun beringin segar dan 18 g kulit jeruk mandarin, dicuci lalu direbus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu dibagi
untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan malam hari. Lakukan selama 10 hari. 3
4. Cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron)
Tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh di tebing, tepi jurang dan tempat-tempat
teduh lainnya yang berhawa dingin. Tumbuh tegak, tinggi 15-35 cm, akar keluar pada
percabangan, batang ada yang berbaring dan ada yang berdiri tegak, bercabang
menggarpu. Daunnya kecil-kecil, panjang 4-5 mm, lebar 2 mm, bentuknya jorong,
ujung meruncing, pangkal rata, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah
hijau muda.
Tumbuhan cakar ayam ini mengandung alkaloid, phytosterol, dan saponin.
Contoh pemakaian :
Pneumonia, tonsillitis akut, konjungtivitis
Herba cakar ayam kering 30 g, daging sapi tanpa lemak 30 g, rebus dengan 4
gelas air dengan api kecil selama 3 jam. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk
3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan sore hari. 3
5. Ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)
Pohon ini berasal dari India, dapat tumbuh pada tanah ringan sampai berat dan
tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak ditanam orang di halaman,
diladang dan ditempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin,
dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun
(toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C.
Cara pemakaian :
Asma
Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar kara (Dolichos
lablab) ¼ genggam, buah lengkeng 8 butir, dicuci lalu ditumbuk seperlunya.
Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½
gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dengan air gula secukupnya. Sehari
2 kali, masing-masing ¾ gelas. 3
6. Daun sendok (Plantago mayor L.)
Daun sendok merupakan gulma di perkebunan the dan karet, atau tumbuh liar di
hutan, lading, dan halaman berumput yang agak lembap, kadang ditanam dalam pot
sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat
ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl.
Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, β-sitosterol, n-
hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa,
L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga mengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C,
A).
Contoh pemakaian :
Batuk sesak, batuk darah
Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air bersih sampai
terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum
selagi hangat.
Bronkitis
Herba daun sendok segar sebanyak 30 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air
bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum 2 kali sehari,
masing-masing ½ gelas. Lakukan 1-2 minggu. 3
7. Pule pandak (Rauvolfia serpentine [L.] Bentham ex. Kurz.)
Pule pandak kadang ditemukan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias,
namun lebih sering tumbuh liar di lading, hutan jati, atau tempat lainnya sampai
ketinggian 1.000 m dpl.
Akar mengandung 3 grup alkaloid, yang jenis dan jumlahnya tergantung dari
daerah asal tumbuhannya.
Grup I termasuk alkaline kuat (quarterary ammonium compound): serpentine,
serpentinine, sarpagine, dan samatine. Penyerapannya jelek bila digunakan peroral.
Grup II (tertiary amine derivate): yohimbine, ajmaline, ajmalicine, tetraphylline, dan
tetraphyllicine.
Grup III termasuk alkaline lemah : reserpine, rescinnamine, deserpidine, raunesine,
dan canescine. Reserpine berkhasiat hipotensif, ajmaline, serpentine, dan rescinnamine
berkhasiat sedative, yohimbine merangsang pembentukan testosterone yang dapat
membangkitkan gairah seks.
Contoh pemakaian :
Sakit tenggorokan
Akar pule pandak secukupnya setelah dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis, bahan
tersebut lalu diisap-isap dalam mulut.
Influenza
Daun pule pandak segar sebanyak 25 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. 3
8. Sambiloto (Andrographis paniculata [Burm.f.] Ness)
Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah
kosong yang agak lembap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian 700 m dpl.
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari
deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11, 12-
didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, keton,
aldehid, mineral, asam kersik, dan damar.
Contoh pemakaian :
TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya
sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini lalu diminum
dengan air matang. Sehari 2-3 kali, setiap kali minum 15-30 pil. 3
BAB III
PEMBAHASAN
Prinsip back to nature semakin popular pada era modern ini. Orang meyakini hidup
lebih sehat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. Demikian pun dalam dunia
kesehatan, dengan kemajuan ilmu pengobatan, justru banyak orang berpaling ke
pngobatan tradisional. Efek samping obat-obatan kimia yang sering kali menimbulkan
masalah baru yang tidak kalah berat, menjadi salah satu pendorong berkembangnya
pengobatan tradisional ini.
Pengobatan tradisional juga lebih murah. Obat atau ramuan untuk kasus-kasus
yang umun terjadi bahkan bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh.
Ramuan tradisional juga relative aman hingga orang tak perlu risau akan efek samping.
Gangguan pada sistem pernapasan biasanya disebabkan oleh kelainan dan penyakit
yang menyerang alat-alat pernapasan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan
dan penyakit pada sistem pernapasan tersebut, Selain gangguan yang bersifat fisik,
terdapat gangguan saluran pernapasan yang disebabkan infeksi bakteri atau virus. Pada
umumnya gangguan ini menyebabkan peradangan karena adanya respons sistem
kekebalan tubuh. Peradangan ini diberi nama bergantung pada tempat terjadinya
peradangan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersyukur atas kesehatan yang kita
miliki saat ini.
Influenza termasuk salah satu penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan
bagaian atas. Pada umumnya disebabkan oleh berbagai strain virus dengan tingkat
keganasan dan berat ringan penyakit berbeda-beda. Kebanyakan terapi alternatif yang
mampu menekan muncul gejala flu justru memperpanjang lama penyakit, kecuali terapi
yang mampu meningkatkan sistem imun tubuh sehingga daya tahan tubuhlah yang
menyebabkan penyembuhan terhadap serangan virus flu. Terapi alternative yang bekerja
baik mengatasi gejala common cold umumnya mampu pula mengatasi gejala flu, seperti
terapi nutrisi, herbal medicine (obat herbal) dan aromatherapy. Dari beberapa penelitian
ternyata sambiloto mampu meredam gejala flu dan mempersingkat masa penyakit yang
diderita seseorang. Gejala yang segera mereda antara lain rasa lemas, nyeri tenggorokan,
nyeri otot, hidung berair, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening. Suatu
meta-analisis membuktikan bahwa sambiloto (atau dalam kombinasi dengan
eleuthro=Siberian ginseng) jelas dapat menyembuhkan ISPA yang tidak disertai
komplikasi berat. Sambiloto mampu pula menghambat sekresi RANTES (suatu
kemoataraktan yang menarik eosinofil, monosit dan limfosit) yang dilepas oleh platelet
dan limfosit T-sel pada reaksi radang bronkus dan paru.
Batuk adalah refleks fisiologis yang biasa terjadi pada saluran pernapasan orang
sehat maupun sakit. Batuk dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, misalnya rangsangan
selaput lendir pernapasan yang terletak di tenggorokan dan cabang-cabang tenggorokan.
Radang jalan pernapasan pada bronchitis dan pharingitis. Penyumbatan jalan
pernapasan oleh lendir biasanya pilek, bronchitis, dan pertusis. Batuk dapat juga
disebabkan oleh bau-bauan, debu, gas, dan perubahan suhu yang mendadak atau juga
merupakan gejala dari penyakit TBC, astma, atau kanker paru-paru. Batuk ini sendiri
dapat disembuhkan dengan herba daun sendok. Cara pengolahannya sangat mudah yaitu
herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air bersih sampai terendam
dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.
Selain menggunakan tumbuhan daun sendok, dapat juga menggunakan tanaman Adas,
dimana cara pengolahannya yaitu Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan
½ cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok the madu. Aduk
sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
BAB IVKESIMPULAN
Tanaman-tanaman berkhasiat obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit pada saluran pernapasan antara lain :
1) Adas (Foeniculum fulgare Mill.) dapat mengobati penyakit batuk dan sesak napas.
2) Beluntas (Pluchea indica [L.] Less.) dapat mengobati penyakit TBC kelenjar.
3) Beringin (Ficus benyamina L.) dapat mengobati penyakit Bronkitis kronis.
4) Cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron) dapat mengobati penyakit Pneumonia,
tonsillitis akut, konjungtivitis
5) Ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.) dapat mengobati penyakit asma
6) Daun sendok (Plantago mayor L.) dapat mengobati penyakit Batuk sesak, batuk darah
dan bronkhitis
7) Sambiloto (Andrographis paniculata [Burm.f.] Ness) dapat mengobati penyakit TB
paru