Post on 31-Jul-2015
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(Sub Unit)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN: 2012
SUB UNIT : 2. DUSUN KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun oleh :
1. Rizka M Nur 08/267088/HK/ 17755
2. Ronggo Ryan W 06/198348/FA/07684
3. Thomas Satriya 02/158959/FI/02926
4. Warson Surya D 08/272812/PA/12319
5. Trastoto Purnadi 11/323783/PA/14358
6. Rosi Putri Abrianti 08/270127/PT/05545
7. Retno Dwi Andriastuti 09/281682/TP/09411
8. Rina Dewi K 11/323780/PA/14357
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
KODE: KKN PPM - UGM - 15
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya pelaksanaan kegiatan KKN PPM UGM yang kami kerjakan, maka
kami :
No. Nama Mahasiswa No. MHS Tanda Tangan
1. Rizka M Nur 08/267088/HK/ 17755 1.
2. Ronggo Ryan W 06/198348/FA/07684 2.
3. Thomas Satriya 02/158959/FI/02926 3.
4. Warson Surya D 08/272812/PA/12319 4.
5. Trastoto Purnadi 11/323783/PA/14358 5.
6. Rosi Putri Abrianti 08/270127/PT/05545 6.
7. Retno Dwi Andriastuti 09/281682/TP/09411 7.
8. Rina Dewi K 11/323780/PA/14357 8.
Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM UGM
Bantul, 15 Agustus 2012
Mengetahui / menyetujui
Pemerintah Desa Patalan
Mengetahui / menyetujui
Faizah, S.kom, M.kom
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengetahui / menyetujui
Camat Jetis
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan
ini sebagai akhir dari kegiatan KKN PPM UGM yang diselenggarakan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada yang mengangkat tema
“Optimalisasi Implementasi Teknologi Informasi Di Desa Patalan, Kec Jetis, Kab Bantul,
DIY”. Program kerja KKN-PPM UGM dilaksanakan selama kurang lebih 38 hari yaitu
pada tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15 Agustus 2012 di Dusun Ketandan, Desa
Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pelaksanaan program kerja KKN Mahasiswa merupakan perwujudan dari rencana
program yang telah disusun berdasarkan hasil observasi pada awal pelaksanaan dan
berbagai pertimbangan serta analisis yang konsisten. Observasi merupakan langkah awal
untuk mengetahui kondisi keadaan yang ada di Dusun Ketandan. Adanya observasi ini
sebagai langkah awal dalam menentukan program yang sesuai untuk diterapkan dalam
masyarakat.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,
antara lain :
1. Faizah S.Kom M.kom., selaku dosen pembimbing lapangan
2. Lies Ratriana N., S.IP, M.Si., selaku camat Jetis
3. R. Sudiharjo, selaku kepala desa Patalan
4. Muslih, selaku kepala dukuh Ketandan
5. Seluruh warga Ketandan
Kegiatan KKN PPM diharapkan dapat mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi
sosial mahasiswa. Bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kegiatan KKN PPM
dapat membantu percepatan proses pembangunan serta membentuk kader penerus
kegiatan pembangunan. Pada akhirnya kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya bagi warga dusun Ketandan. Saran dan kritik yang membangun
senantiasa kami terima demi kemajuan bersama.
Yogyakarta, 15 Agustus 2012
Mahasiswa KKN UGM Sub Unit Ketandan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
( Individu )
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : 2. DUSUN KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Rizka Muhammad Nur
Nomor Mahasiswa : 08/267088/HK/17755
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode : KKN PPM UGM - 16
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada merupakan
salah satu bentuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi mahasiswa dalam masyarakat dan hidup
bersama-sama masyarakat sesuai perannya sebagai mahasiswa, sehingga diharapkan
mahasiswa dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, setiap
mahasiswa perlu mengembangkan beberapa aspek yang tidak diajarkan secara langsung di
kehidupan akademis, misalnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bersosialisasi
dengan warga masyarakat, kerjasama tim, kepekaan sosial, dan tanggung jawab.
Kegiatan KKN ini telah dilaksanakan di Dusun Ketandan, Desa Patalan, Kecamatan
Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogakarta, yang telah terlaksana dengan lancar. KKN-
PPM UGM antar semester 2012 dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15
Agustus 2012. Terdapat program tambahan yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari
rencana kegiatan tetapi dijadikan program meihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program yang direncanakan ialah:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan Volume Sumber Dana
1 Input data rekam medis
pasien Dusun Ketandan dan
Dusun Banjardowo (Program
Tema)
1.6.02 Komputer Orang Pemerintah,
Swadaya
2 Pembuatan peta digital Dusun
Ketandan dan Dusun
Banjardowo (Program
Tema)
3.9.04 Komputer,
GPS
Unit Swadaya
3 Pembuatan Papan Ketua RT.
78 (ID)
1.5.07 Kayu, Paku,
cat
Unit Swadaya,
Mahasiswa
4 Pembinaan Kegiatan
Keagamaan Pengajian
3.8.01 Teh, Ta’jil Orang Swadaya
sebelum berbuka puasa (ID)
5 Pembuatan kotak P3K RT 78
dan RT 79 (ID)
4.2.29 Kayu, Paku,
Cat, Accesoris
Unit Swadaya,
Mahasiswa,
Pemerintah
Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat program tambahan yang
dilaksanakan, antara lain:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan Volume Sumber Dana
1 Penyuluhan Pengelolaan
Sampah (ID)
1.7.02 Laptop, LCD
Proyektor,
Komposter,
Tong sampah
Unit Pemerintah,
Swadaya,
Mahasiswa
1. INPUT DATA REKAM MEDIS PASIEN DUSUN BANJARDOWO DAN DUSUN
KETANDAN
NOMOR SEKTOR : 1.6.02
JENIS PROGRAM : POKOK TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang:
Puskesmas Jetis 2 adalah puskesmas bantu yang menaungi dua desa di Kecamatan
Jetis yaitu Patalan dan Canden. Kedua desa tersebut terdiri dari 35 dusun, 20 dusun
terletak di desa Patalan sementara 15 dusun berada di desa Canden. Hingga saat ini,
Puskesmas Jetis 2 telah melayani lebih dari 6000 kepala keluarga dari kedua desa dan
belum termasuk pelayanan pada penduduk baru maupun pasien dari luar wilayah Patalan
dan Canden.
Pelayanan administrasi Puskesmas Jetis 2 mulai dari pendaftaran pasien hingga
rekam medis, masih menggunakan pengarsipan serta pencatatan manual untuk setiap
kunjungan pasien. Sistem ini menimbulkan kesulitan dalam penataan arsip serta proses
pencarian data pasien yang lama. Sebenarnya Puskemas Jetis 2 telah memiliki Sistem
Informasi Puskesmas (SIMPUS) namun belum berfungsi dengan optimal karena masih
banyak database rekam medis yang belum dimasukkan.
Faktor Pendukung:
1. Adanya komputer server dari Dinas Kesehatan Provinsi yang memudahkan
pengaplikasian sistem
2. Dukungan dari perusahaan nirlaba dalam bentuk komputer server cadangan bila
terjadi masalah pada komputer server utama
Faktor Penghambat:
1. Indeks pasien tidak tercatat dengan baik
2. Kurang minat dari beberapa pegawai puskesmas untuk belajar menggunakan sistem
informasi puskesmas digital
Pelaksanaan Program:
Kegiatan dimulai dengan briefing yang dilakukan pihak Puskesmas Jetis 2 pada
mahasiswa KKN mengenai kondisi SIMPUS saat ini. Berikutya dilakukan input database
dari arsip rekam medis pasien yang disortir berdasarkan dusun tempat tinggalnya. Setiap
mahasiswa KKN diberikan target penyelesaian input data, hingga minggu ketiga
pelaksanaan KKN seluruh target pencapaian input data telah terlaksana.
2. PEMETAAN DIGITAL DUSUN KETANDAN DAN DUSUN BANJARDOWO
NOMOR SEKTOR : 1.6.05
JENIS PROGRAM : TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Pemeetaan Digital pedukuhan di desa Patalan dan desa Canden secara langsung
berhubungan dengan SIMPUS yang diterapkan di Puskesmas Jetis 2 Patalan. SIMPUS
memiliki fitur penunjuk lokasi yang memanfaatkan Google Maps sebagai Geo Service
Locator. Fitur ini berguna untuk mengetahui lokasi dusun tempat tinggal pasien.
Penggunaan fitur ini mempermudah bila terjadi kondisi darurat dan pasien harus dijemput
menggunakan ambulans.
Faktor Pendukung:
1. Puskesmas Jetis 2 memiliki satu unit GPS yang dapat dimanfaatkan untuk menandai
koordinat Geo Location dari setiap dusun
2. Tanggapan positif dan kerjasama dari penduduk desa saat melakukan survei dan
pencarian wilayah dusun
Faktor Penghambat:
Jumlah GPS yang terbatas sehingga waktu pelaksanaan kurang efisien
Pelaksanaan Program:
Pelaksanaan pemetaan digital dilakukan setelah input data SIMPUS selesai. Tiap
mahasiswa KKN diberikan target pencapaian dusun . Setiap orang membutuhkan waktu
hingga dua hari untuk menyelesaikan target pencapaian dusunnya. Selama dua minggu
pelaksanaan, seluruh target pencapaian Pemetaan Digital telah dicapai.
3. PEMBUATAN PAPAN KETUA RT. 78
NOMOR SEKTOR : 1.5.07
JENIS PROGRAM : POKOK NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Dusun Ketandan terdiri atas lima rukun tetangga (RT), yaitu RT. 78, RT. 79,
RT. 80, RT. 81, dan RT. 82. Seluruh RT tersebut merangkul 218 kepala keluarga di
seluruh dusun Ketandan. Kedatangan mahasiswa KKN di dusun Ketandan disusul dengan
silaturahmi ke kediaman Kepala Dusun serta Ketua RT. Sayangnya setiap kediaman ketua
RT yang akan kami kunjungi tidak memiliki papan ketua RT, sehingga sangat sulit dalam
pencarian kediaman mereka. Berbekal pengalaman tersebut, kami membagi tugas
pembuatan papan ketua RT untuk kelima ketua RT tersebut setelah berkoordinasi dengan
ketua RT bersangkutan.
Faktor Pendukung
1. Respon positif dari ketua RT. 78
2. Respon positif dari Kepala Dusun mengingat kendala yang sama dialami warga dari
luar dusun
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai setelah mendapat persetujuan dari Kepala
Dusun dan Ketua RT. 78. Pembuatan Papan RT ini dilakukan disela-sela waktu luang
pelaksanaan program pokok tema yang memakan sebagian besar waktu KKN. Konsepnya
pembuatan papan ketua RT ini menggunakan kain vinyl yang dicetak tulisan Ketua RT.78
yang ditempatkan pada papan tripleks lalu dibingkai dengan kayu ringan. Pencetakan
vinyl dilakukan di print outdoor terdekat lalu pembelian kayu dan paku di toko bahan
bangunan terdekat. Pengerjaan papan Ketua RT dilakukan di pondokan KKN bersama-
sama dengan pemuda setempat yang bersedia membantu proses pembuatannya. Papan
Ketua RT yang telah jadi segera dipasang di kediaman Ketua RT.78 dibantu oleh warga
setempat.
4. PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN PENGAJIAN SEBELUM BERBUKA
PUASA
NOMOR SEKTOR : 3.8.01
JENIS PROGRAM : NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTER DISIPLINER (ID)
BIDANG : SOSIAL HUMANIORA
Latar Belakang:
Takjilan atau kegiatan menyediakan buka bersama menjadi agenda tahunan bagi
Masjid An-Nuur. Pada kegiatan tersebut umumnya presentase keikutsetaan anak-anak
lebih banyak jumlahnya dari pada orang dewasa. Oleh karena itu perlu adanya
pendampingan materi maupun cerita tentang keagamaan yang mudah dipahami oleh
anak-anak dalam mengisi acara takjilan tersebut.
Faktor Pendukung:
1. Jumlah anak-anak yang banyak dalam kegiatan takjilan
2. Respon positif dari anak-anak terhadap kegiatan pendampingan takjilan
Faktor Penghambat:
1. Kegiatan takjilan anak-anak maupun orang dewasa digabung menjadi satu sehingga
terkadang menyulitkan untuk menyiapkan materi yang bisa masuk untuk anak-anak
maupun orang dewasa.
2. Inisiatif untuk memisahkan antara orang tua dengan anak-anak terkendala lantaran
orang tua hadir dikarenakan anaknya ingin ditemani saat mengikuti takjilan dan ada
pula yang sebaliknya yaitu si anak ikut lantaran orang tuanya ikut dalam kegiatan
takjilan.
Pelaksanaan Program:
Program dilaksanakan pada sore hari tepatnya dilakukan setiap jam 5 hingga
menjelang berbuka. Adapun materi yang diberikan saat pendampingan yaitu permainan
dan tanya jawab tentang agama dan cerita Nabi-Nabi. Selain itu ada pula waktu dimana
kami membantu menyiapkan acara takjilan mulai dari membersihkan gelas, menakar
minuman teh dan menghantarkan hidangan serta minuman kepada jamaah takjilan.
5. PEMBUATAN KOTAK P3K RT 78 - 79
NOMOR SEKTOR : 4.2.29
JENIS PROGRAM : NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTER DISIPLINER (ID)
BIDANG : KESEHATAN
Latar Belakang
Dusun Ketandan terletak di perbatasan Patalan – Canden dan sangat dekat
dengan jalan utama Parangtritis, sehingga menjadi tempat yang sering dilalui kendaraan
bermotor, tak terkecuali pengemudi dengan kecepatan tinggi. Padahal, dusun ini memiliki
aktivitas sosial yang sangat tinggi sehingga sangat rawan terjadi kecelakaan baik kecil
maupun besar. Kami mempertimbangkan jarak dusun dengan Puskesmas terdekat dan
memutuskan perlunya pengadaan kotak P3K yang ditempatkan di titik-titik tertentu di
dusun untuk memudahkan penanganan pertama bila terjadi kecelakaan sebelum ditangani
lebih lanjut oleh pihak medis.
Faktor Pendukung
1. Dukungan positif dari aparat dusun yang juga menilai pentingnya pengadaan kotak
P3K di dusun Ketandan
2. Respon positif dari pihak Puskesmas 2 Jetis untuk membantu dalam pengelolaan
kotak P3K tersebut
3. Dukungan dari warga yang diwujudkan dalam bantuan pengerjaan kotak P3K
sehingga diharapkan kotak tersebut tahan lama.
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan pembuatan kotak P3K segera dimulai setelah berkoordinasi dengan
aparat dusun dan menentukan lokasi penempatan kotak P3K itu. Setelah melalui beberapa
pertimbangan, ada empat lokasi yang akan dipasang kotak P3K yaitu Balai Dusun di
wilayah pusat dusun Ketandan, Masjid An Nuur di wilayah utara dusun, TPA Al Husna,
dan Mushola Al Hikmah di wilayah selatan dusun. Kami membagi proses pengerjaan
kotak tersebut untuk mempermudah koordinasi dan meringankan pelaksanaan kegiatan.
Pengerjaan kotak P3K dibantu oleh warga setempat setelah memperoleh desain
kotak P3K dari mahasiswa. Pengadaan bahan-bahan disediakan oleh mahasiswa,
sementara pengerjaan dan pemasangan dilakukan bersama-sama dengan warga. Kotak
P3K yang selesai sebanyak empat unit, diserahkan pada malam perpisahan beserta dengan
obat-obatan kepada pengurus empat lokasi tersebut.
6. PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH
NOMOR SEKTOR : 1.7.02
JENIS PROGRAM : NON TEMA (tambahan)
SIFAT PROGRAM : INTER DISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Di daerah perdesaan, pengelolaan sampah biasanya dilakukan secara mandiri
tiap rumah karena kondisi kepemilikan lahan yang lebih luas, jarak rumah yang satu
dengan yang lain cenderung jauh, teknologi yang minimal, keterbatasan sarana dan
prasarana pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di daerah pedesaan dilakukan di tiap
rumah tangga secara mandiri, yakni dengan membuat suatu penampungan sampah
tingkat rumah tangga, biasanya dengan membuat suatu lubang di tanah pekarangan
berukuran beberapa meter kubik. Sampah rumah tangga yang ditampung di dalam bak
penampungan kemudian dibakar. Pilihan pengelolaan sampah dengan cara dibakar atas
pertimbangan jangka pendek saja, yakni lebih praktis, mudah, dan murah. Namun, secara
ekologis, dan jangka panjang, pilihan membakar sampah bukanlah cara yang ramah
lingkungan, mengingat saat ini efek rumah kaca dan pemanasan global (global warming)
sudah sangat terasa. Untuk itu diperlukan penyuluhan agar tercipta kesadaran dalam
masyarakat pedesaan untuk mengelola sampah dengan baik.
Faktor Pendukung
1. Antusias warga cukup tinggi untuk mengetahui cara pengelolaan sampah yang baik.
2. Warga tertarik untuk mengolah sampah menjadi kompos.
3. Respon positif dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten bantul untuk membantu
pelaksanaan penyuluhan.
Faktor Penghambat
Waktu pelaksanaan penyuluhan kurang tepat karena dilaksanakan pada jam kerja
sehingga masyarakat yang mengikuti penyuluhan tidak maksimal.
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program Penyuluhan Pengelolaan Sampah dimulai dengan
berkoordinasi dengan BLH Kabupaten Bantul hingga tercapai kesepaatan mengenai
lokasi dan waktu penyuluhan. Selanjutnya dilakukan pembagian undangan kepada warga
untuk menghadiri acara tersebut.
Acara penyuluhan berlangsung lancar dengan pembicara dari pihak BLH
Kabupaten Bantul. Di akhir penyuluhan juga dilakukan praktek pengolahan sampah
untuk dijadikan kompos.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Program-program yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKN di Dusun
Ketandan, Desa Patalan, Kecamatan Jetis secara keseluruhan dapat terlaksana dengan
baik. Pelaksanaan program KKN-PPM UGM antar semester tahun 2012 mendapat
sambutan dan apresiasi yang baik dan terbuka dari seluruh masyarakat, yang dibuktikan
dengan partisipasi aktif dan dukungan penuh selama pelaksanaan program-program
KKN-PPM UGM tersebut, sehingga pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target dan
harapan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi merupakan sebuah hal yang wajar yang
biasa dihadapi dalam pelaksanaan suatu program.
2. Saran
Untuk Mahasiswa
Sikap individual dalam hal ini perlu dikesampingkan, sikap jujur, kompak,
saling menghargai dan menghormati menjadi kunci utama dalam kerjasama tim. Saling
tukar pikiran dan pendapat merupakan hal positif dalam suatu kelompok kerja tapi
hendaknya dilandasi dengan pemikiran yang jernih bukan hanya mengedepankan emosi
semata untuk memenangkan pendapat.
Warga Dusun Ketandan
Diharapkan warga dapat meneruskan bahkan mengembangkan menjadi lebih
baik ilmu-ilmu yang ditularkan kepada warga dan menjadikan suatu hal yang bermanfaat
dan dapat dipergunakan ke arah yang lebih baik. Saling percaya dan bantu membantu satu
sama lain akan membuat kondisi yang harmonis.
LAMPIRAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
(Individu)
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2012
SUB UNIT : 2. KETANDAN U N I T : 33. PATALAN KECAMATAN : JETIS KABUPATEN : BANTUL PROVINSI : D.I. YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Ronggo Ryan Wicaksono Nomor Mahasiswa : 06/198348/FA/07684
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode: KKN PPM UGM - 16
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada
merupakan salah satu bentuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi mahasiswa
dalam masyarakat dan hidup bersama-sama masyarakat sesuai perannya sebagai
mahasiswa, sehingga diharapkan mahasiswa dapat berbuat sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, setiap mahasiswa perlu
mengembangkan beberapa aspek yang tidak diajarkan secara langsung di
kehidupan akademis, misalnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain,
bersosialisasi dengan warga masyarakat, kerjasama tim, kepekaan sosial, dan
tanggung jawab.
Kegiatan KKN ini telah dilaksanakan di Dusun Ketandan, Desa Patalan,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogakarta, yang telah terlaksana
dengan lancar. KKN-PPM UGM antar semester 2012 dilaksanakan pada tanggal 9
Juli 2012 sampai dengan 15 Agustus 2012. Terdapat program tambahan yang
sebelumnya bukan merupakan bagian dari rencana kegiatan tetapi dijadikan
program meihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program yang direncanakan ialah:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan Volume Sumber Dana
1 Input data rekam medis
pasien Dusun Butuh dan
Dusun Cagapan (Program
Tema)
1.6.02 Komputer Orang Pemerintah,
Swadaya
2 Pembuatan peta digital
Dusun Butuh dan Cangapan
(Program Tema)
3.9.04 Komputer,
GPS
Unit Swadaya
3 Pembuatan Papan Ketua RT.
80 (ID)
1.5.07 Kayu, Paku,
cat
Unit Swadaya,
Mahasiswa
4 Kerjabakti kebersihan 1.7.02 Snack, Alat Orang Swadaya
lingkungan RT. 80 (ID) kebersihan
5 Pembuatan kotak P3K Balai
Dusun dan Masjid (ID)
4.2.29 Kayu, Paku,
Cat, Asesoris
Unit Swadaya,
Mahasiswa,
Pemerintah
Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat program tambahan
yang dilaksanakan, antara lain:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan Volume Sumber Dana
1 Pembuatan Plang Penunjuk
RT. 81 (ID)
1.5.07 Kayu, Paku,
cat
Unit Swadaya,
Mahasiswa
2 Pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu (ID)
4.2.17 Konsumsi Unit Swadaya
1. INPUT DATA REKAM MEDIS PASIEN DUSUN BUTUH DAN DUSUN CANGAPAN
NOMOR SEKTOR : 1.6.02
JENIS PROGRAM : POKOK TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang:
Puskesmas Jetis 2 adalah puskesmas bantu yang menaungi dua desa di
Kecamatan Jetis yaitu Patalan dan Canden. Kedua desa tersebut terdiri dari 35
dusun, 20 dusun terletak di desa Patalan sementara 15 dusun berada di desa
Canden. Hingga saat ini, Puskesmas Jetis 2 telah melayani lebih dari 6000 kepala
keluarga dari kedua desa dan belum termasuk pelayanan pada penduduk baru
maupun pasien dari luar wilayah Patalan dan Canden.
Pelayanan administrasi Puskesmas Jetis 2 mulai dari pendaftaran pasien
hingga rekam medis, masih menggunakan pengarsipan serta pencatatan manual
untuk setiap kunjungan pasien. Sistem ini menimbulkan kesulitan dalam
penataan arsip serta proses pencarian data pasien yang lama. Sebenarnya
Puskemas Jetis 2 telah memiliki Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) namun
belum berfungsi dengan optimal karena masih banyak database rekam medis
yang belum dimasukkan.
Faktor Pendukung:
1. Adanya komputer server dari Dinas Kesehatan Provinsi yang memudahkan
pengaplikasian sistem
2. Dukungan dari perusahaan nirlaba dalam bentuk komputer server cadangan
bila terjadi masalah pada komputer server utama
Faktor Penghambat:
1. Indeks pasien tidak tercatat dengan baik
2. Kurang minat dari beberapa pegawai puskesmas untuk belajar
menggunakan sistem informasi puskesmas digital
Pelaksanaan Program:
Kegiatan dimulai dengan briefing yang dilakukan pihak Puskesmas Jetis 2
pada mahasiswa KKN mengenai kondisi SIMPUS saat ini. Berikutya dilakukan
input database dari arsip rekam medis pasien yang disortir berdasarkan dusun
tempat tinggalnya. Setiap mahasiswa KKN diberikan target penyelesaian input
data, hingga minggu ketiga pelaksanaan KKN seluruh target pencapaian input
data telah terlaksana.
2. PEMETAAN DIGITAL DUSUN BUTUH DAN DUSUN CANDEN
NOMOR SEKTOR : 1.6.05
JENIS PROGRAM : TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Pemeetaan Digital pedukuhan di desa Patalan dan desa Canden secara
langsung berhubungan dengan SIMPUS yang diterapkan di Puskesmas Jetis 2
Patalan. SIMPUS memiliki fitur penunjuk lokasi yang memanfaatkan Google
Maps sebagai Geo Service Locator. Fitur ini berguna untuk mengetahui lokasi
dusun tempat tinggal pasien. Penggunaan fitur ini mempermudah bila terjadi
kondisi darurat dan pasien harus dijemput menggunakan ambulans.
Faktor Pendukung
1. Puskesmas Jetis 2 memiliki satu unit GPS yang dapat dimanfaatkan untuk
menandai koordinat Geo Location dari setiap dusun
2. Tanggapan positif dan kerjasama dari penduduk desa saat melakukan survei
dan pencarian wilayah dusun
Faktor Penghambat
Jumlah GPS yang terbatas sehingga waktu pelaksanaan kurang efisien
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan pemetaan digital dilakukan setelah input data SIMPUS
selesai. Tiap mahasiswa KKN diberikan target pencapaian dusun . Setiap orang
membutuhkan waktu hingga dua hari untuk menyelesaikan target pencapaian
dusunnya. Selama dua minggu pelaksanaan, seluruh target pencapaian
Pemetaan Digital telah dicapai.
3. PEMBUATAN PAPAN KETUA RT. 80
NOMOR SEKTOR : 1.5.07
JENIS PROGRAM : POKOK NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Dusun Ketandan terdiri atas lima rukun tetangga (RT), yaitu RT. 78, RT.
79, RT. 80, RT. 81, dan RT. 82. Seluruh RT tersebut merangkul 218 kepala
keluarga di seluruh dusun Ketandan. Kedatangan mahasiswa KKN di dusun
Ketandan disusul dengan silaturahmi ke kediaman Kepala Dusun serta Ketua RT.
Sayangnya setiap kediaman ketua RT yang akan kami kunjungi tidak memiliki
papan ketua RT, sehingga sangat sulit dalam pencarian kediaman mereka.
Berbekal pengalaman tersebut, kami membagi tugas pembuatan papan ketua
RT untuk kelima ketua RT tersebut setelah berkoordinasi dengan ketua RT
bersangkutan.
Faktor Pendukung
1. Respon positif dari ketua RT. 80
2. Respon positif dari Kepala Dusun mengingat kendala yang sama dialami
warga dari luar dusun
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai setelah mendapat persetujuan dari
Kepala Dusun dan Ketua RT. 80. Pembuatan Papan RT ini dilakukan disela-sela
waktu luang pelaksanaan program pokok tema yang memakan sebagian besar
waktu KKN. Konsepnya pembuatan papan ketua RT ini menggunakan kain vinyl
yang dicetak tulisan Ketua RT.80 yang ditempatkan pada papan tripleks lalu
dibingkai dengan kayu ringan. Pencetakan vinyl dilakukan di print outdoor
terdekat lalu pembelian kayu dan paku di toko bahan bangunan terdekat.
Pengerjaan papan Ketua RT dilakukan di pondokan KKN bersama-sama dengan
pemuda setempat yang bersedia membantu proses pembuatannya. Papan
Ketua RT yang telah jadi segera dipasang di kediaman Ketua RT.80 dibantu oleh
warga setempat.
4. KERJABAKTI KEBERSIHAN LINGKUNGAN RT. 80
NOMOR SEKTOR : 1.7.02
JENIS PROGRAM : POKOK NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTER DISIPLINER (MD)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Ide pengadaan program kerjabakti kebersihan lingkungan berasal dari
warga dusun Ketandan yang prihatin dengan kondisi lingkungan dusun saat
silaturahmi dan perkenalan anggota KKN di Ketandan. Lingkungan dusun hingga
saat ini masih kurang tertata pasca gempa enam tahun silam. Berbagai faktor
melatari keadaan tersebut, mulai dari faktor ekonomi hingga ketidakpedulian
penduduk. Berbekal informasi dari warga tersebut kami memutuskan untuk
membantu aparat desa menggerakkan warga melaksanakan kerjabakti
lingkungan RT masing-masing.
Faktor Pendukung
1. Keinginan dari warga dan aparat dusun yang merasa prihatin dengan kondisi
lingkungan dusunnya
2. Respon positif dari warga setempat untuk melaksanakan kerjabakti
lingkungan RT.
Faktor Penghambat
1. Beberapa warga bekerja bahkan pada waktu libur, sehingga sulit
mengumpulkan seluruh warga pada waktu yang sama
2. Dekatnya bulan Ramadhan sehingga kegiatan harus segera dilaksanakan
karena kegiatan fisik saat bulan Ramadhan akan sangat sulit terlaksana.
Pelaksanaan Program
Kegiatan Kebersihan Lingkungan RT. 80 dapat terlaksana dengan baik
dengan dukungan dari aparat dusun serta warga setempat. Segera setelah
pertemuan dengan warga, kami mengajak warga secara lisan langsung dan
dibantu ketua RT untuk berkumpul pada hari minggu besoknya untuk bersama-
sama membersihkan lingkungan RT. 80. Kerjabakti dilakukan mulai pagi hari dan
dibagi menjadi dua shift. Shift pagi dimulai pukul 8:00 hingga pukul 12:00,
sementara shift siang dimulai pukul 12:00 hingga pukul 4:00 sore. Pembagian
shift ini memudahkan koordinasi warga serta memfasilitasi warga yang tidak
dapat ikut berpartisipasi pada shift pagi.
5. PEMBUATAN KOTAK P3K BALAI DUSUN DAN MASJID AN NUUR
NOMOR SEKTOR : 11.1.1.01
JENIS PROGRAM : NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTER DISIPLINER (ID)
BIDANG : KESEHATAN
Latar Belakang
Dusun Ketandan terletak di perbatasan Patalan – Canden dan sangat
dekat dengan jalan utama Parangtritis, sehingga menjadi tempat yang sering
dilalui kendaraan bermotor, tak terkecuali pengemudi dengan kecepatan tinggi.
Padahal, dusun ini memiliki aktivitas sosial yang sangat tinggi sehingga sangat
rawan terjadi kecelakaan baik kecil maupun besar. Kami mempertimbangkan
jarak dusun dengan Puskesmas terdekat dan memutuskan perlunya pengadaan
kotak P3K yang ditempatkan di titik-titik tertentu di dusun untuk memudahkan
penanganan pertama bila terjadi kecelakaan sebelum ditangani lebih lanjut oleh
pihak medis.
Faktor Pendukung
1. Dukungan positif dari aparat dusun yang juga menilai pentingnya pengadaan
kotak P3K di dusun Ketandan
2. Respon positif dari pihak Puskesmas 2 Jetis untuk membantu dalam
pengelolaan kotak P3K tersebut
3. Dukungan dari warga yang diwujudkan dalam bantuan pengerjaan kotak P3K
sehingga diharapkan kotak tersebut tahan lama.
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan pembuatan kotak P3K segera dimulai setelah
berkoordinasi dengan aparat dusun dan menentukan lokasi penempatan kotak
P3K itu. Setelah melalui beberapa pertimbangan, ada empat lokasi yang akan
dipasang kotak P3K yaitu Balai Dusun di wilayah pusat dusun Ketandan, Masjid
An Nuur di wilayah utara dusun, TPA Al Husna, dan Mushola Al Hikmah di
wilayah selatan dusun. Kami membagi proses pengerjaan kotak tersebut untuk
mempermudah koordinasi dan meringankan pelaksanaan kegiatan.
Pengerjaan kotak P3K dibantu oleh warga setempat setelah
memperoleh desain kotak P3K dari mahasiswa. Pengadaan bahan-bahan
disediakan oleh mahasiswa, sementara pengerjaan dan pemasangan dilakukan
bersama-sama dengan warga. Kotak P3K yang selesai sebanyak empat unit,
diserahkan pada malam perpisahan beserta dengan obat-obatan kepada
pengurus empat lokasi tersebut.
6. PEMBUATAN PLANG PENUNJUK RT. 81 NOMOR SEKTOR : 1.5.07
JENIS PROGRAM : POKOK NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTERDISIPLINER (MD)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Pembuatan plang penunjuk arah menuju kediaman Ketua RT. 81 dan
82 ditambahkan karena lokasi kediaman Ketua RT. 81 dan 82 tidak berada di sisi
jalan utama dusun sehingga dirasa perlu untuk dibuat plang penunjuk arah.
Dengan pembuatan plang penunjuk Ketua RT ini, diharapkan mempermudah
warga luar dusun yang mungkin memilikki kepentingan dengan ketua RT
bersangkutan.
Faktor Pendukung
1. Pembuatan plang penunjuk ini didukung penuh oleh aparatur dusun,
sehingga kami tidak ragu-ragu untuk menambahkannya sebagai program
kegiatan
2. Warga sekitar menyambut baik penambahan infrastruktur di dusunnya, juga
merasa plang penunjuk arah ini akan berguna untuk warga luar dusun yang
berkepentingan.
Faktor Penghambat
1. Sulit mencari lokasi pemasangan plang yang tepat mengingat plang yang
sama pernah dipasang namun rusak karena tertabrak mesin penggiling padi
2. Lebih banyak warga yang tidak peduli dengan pengadaan plang sehingga
berpotensi untuk kurang terawat pasca KKN
Pelaksanaan Program
Program ini terbesit setelah berkoordinasi dengan Ketua RT perihal
pembuatan papan Ketua RT yang kemudian disetujui oleh teman-teman subunit
untuk dilaksanakan. Awalnya kami berkoordinasi dengan Ketua RT terkait
perihal pengadaan plang tersebut yang langsung disetujui dan disambut baik
pula oleh Kepala Dusun. Berikutnya kami mencari lokasi yang tepat untuk
pemasangan plang berbekal informasi terkait rusaknya plang tahun lalu. Konsep
pembuatan plang ini kurang lebih sama dengan konsep pembuatan papan nama
RT, sehingga proses pengerjaannya dapat dilakukan bersama-sama dengan
warga setempat. Setelah plang tersebut rampung, pemasangan dilakukan di titik
yang telah ditentukan bersama dengan Kepala Dusun dan Ketua RT dibantu
warga setempat.
7. PEMBINAAN POS PELAYANAN TERPADU DUSUN KETANDAN NOMOR SEKTOR : 4.2.17
JENIS PROGRAM : POKOK NON TEMA
SIFAT PROGRAM : INTER DISIPLINER (MD)
BIDANG : KESEHATAN
Latar Belakang
Saat acara temu warga dan perkenalan tim KKN di dusun Ketandan,
kami mengenal adanya kader posyandu di dusun Ketandan. Posyandu di dusun
Ketandan hanya diadakan pada waktu-waktu tertentu oleh pihak Puskesmas
Jetis 2. Kami melihat tingginya jumlah balita di Dusun Ketandan sehingga
pembinaan Posyandu ini menjadi sangat penting untuk memonitor tumbuh
kembang serta kesehatan balita-balita tersebut.
Faktor Pendukung
1. Adanya kader posyandu di dusun Ketandan sehingga memudahkan
koordinasi pelaksanaan di lapangan
2. Respon yang sangat baik dari masyarakat terutama ibu-ibu balita
Pelaksanaan Program
Pelaksanaan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu dilakukan pada awal
bulan dan mengundang seluruh ibu-ibu balita di dusun Ketandan. Koordinasi
awal dilakukan ke pihak Puskesmas dan kader Posyandu, kemudian ditentukan
tempat pelaksanaan di Balai Dusun. Penyiapan konsumsi beruba bubur kacang
hijau disediakan oleh kader posyandu. Secara keseluruhan, kami hanya
membantu memfasilitasi koordinasi dan persiapan kegiatan, lalu membantu
para kader posyandu saat pelaksanaan acara. Kegiatan ini diikuti oleh hampir
semua ibu-ibu balita dan mendapat respon yang sangat baik dari warga
setempat.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Program-program yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKN di Dusun
Ketandan, Desa Patalan, Kecamatan Jetis secara keseluruhan dapat terlaksana
dengan baik. Pelaksanaan program KKN-PPM UGM antar semester tahun 2012
mendapat sambutan dan apresiasi yang baik dan terbuka dari seluruh
masyarakat, yang dibuktikan dengan partisipasi aktif dan dukungan penuh
selama pelaksanaan program-program KKN-PPM UGM tersebut, sehingga
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target dan harapan. Adapun kendala-
kendala yang dihadapi merupakan sebuah hal yang wajar yang biasa dihadapi
dalam pelaksanaan suatu program.
2. Saran
Untuk Mahasiswa
Sikap individual dalam hal ini perlu dikesampingkan, sikap jujur,
kompak, saling menghargai dan menghormati menjadi kunci utama dalam
kerjasama tim. Saling tukar pikiran dan pendapat merupakan hal positif dalam
suatu kelompok kerja tapi hendaknya dilandasi dengan pemikiran yang jernih
bukan hanya mengedepankan emosi semata untuk memenangkan pendapat.
Warga Dusun Ketandan
Diharapkan warga dapat meneruskan bahkan mengembangkan
menjadi lebih baik ilmu-ilmu yang ditularkan kepada warga dan menjadikan
suatu hal yang bermanfaat dan dapat dipergunakan ke arah yang lebih baik.
Saling percaya dan bantu membantu satu sama lain akan membuat kondisi yang
harmonis.
LAMPIRAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
( Individu )
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : II. DUSUN KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Thomas Satriya
Nomor Mahasiswa : 02/158959/FI/02926
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kode : KKN PPM UGM - 16
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus selama
jangka waktu tertentu. Pelaksanaan KKN diarahkan untuk mensinergikan antara
pengetahuan teoritik yang didapatkan mahasiswa selama menjalani masa studi di
kampus, serta pengalaman di lapangan yang diperoleh dari hasil interaksi saling
asah, asih dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat. Manfaat yang diperoleh
oleh mahasiswa antara lain adalah meningkatkan rasa kepeduliaan dan kepekaan
terhadap masalah sosial yang ada di masyarakat.
KKN-PPM Tematik UGM Antar Semester 2012/2013 dilaksanakan pada
tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15 Agustus 2012. Adapun kegiatan KKN ini
telah dilaksanakan di Dusun Ketandan Desa Patalan Kecamatan Jetis Kabupaten
Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan program kerja
mahasiswa KKN merupakan perwujudan dari rencana program yang telah disusun
pada awal pelaksanaan selama satu minggu berdasarkan hasil observasi dan
berbagai pertimbangan serta masukan dari masyarakat setempat. Berdasarkan
hasil observasi, ada beberapa permasalahan yang terdapat di desa ini. Namun,
hanya diambil beberapa permasalahan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai
dasar dalam menentukan program yang akan dilaksanakan. Atas berkat, rahmat
dan bimbingan Allah SWT pelaksanaan KKN dapat berlangsung dengan baik dan
laporan pelaksanaan kegiatan ini dapat diselesaikan. Dalam Laporan Pelaksanaan
Kegiatan KKN ini membahas tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama KKN.
Selama KKN ini terdapat beberapa program yang telah direncanakan
sebelumnya dan telah terlaksana dengan baik, selain itu juga terdapat beberapa
program tambahan yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari rencana
program tetapi akhirnya dijadikan program melihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program-program yang direncanakan sebelumnya dan status
terlaksana/tidak terlaksana ialah:
No. Nama Program No. Sektor Status
1. Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2
Dusun Kategan dan Dusun Boto
(Pokok Tema)
1.6.02
Terlaksana
2. Pembuatan Peta Digital Dusun
Kategan dan Dusun Boto
(Pokok Tema)
1.6.05
Terlaksana
3. Pembuatan Papan Nama Ketua RT 79
Dusun Ketandan, Patalan, Jetis,
Bantul (ID)
1.5. 07
Terlaksana
4. Pengelolaan Kotak P3K Dusun
Ketandan (ID)
4. 2. 29 Terlaksana
5. Sosialisasi Kebersihan Lingkungan
dan Pembagian Abate (ID)
3.11. 04 Terlaksana
MD = Monodisipliner; ID = Interdisipliner.
Dengan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat
program tambahan yang dilaksanakan. Program tersebut adalah:
No. Nama Program No. Sektor Status
6. Pengadaan Komposter Dusun Ketandan
(ID)
2. 2. 13 Terlaksana
7. Pengadaan Bibit Tanaman Buah (ID) 2. 3. 13 Tidak
Terlaksana
Berikut ini adalah deskripsi beberapa program yang telah dilaksanakan
yang disusun berdasarkan hasil observasi dan diharapkan dapat menjadikan solusi
bagi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
1. Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2 Dusun Kategan dan Dusun Boto
Nomor Sektor : 1.6.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : ID = Interdisipliner
Bidang : Sainstek
Puskesmas Jetis Unit II merupakan puskesmas bantu yang menaungi dua
Desa di Kecamatan Jetis Bantul. Kedua Desa itu antara lain adalah Desa Patalan
dan Desa Canden. Total Pedukuhan yang terletak di Desa Patalan dan Desa
Canden adalah 35 Dusun (20 Dusun di Desa Patalan, 15 Dusun di Desa Canden).
Puskesmas Jetis Unit II melayani lebih dari 6000 Kepala Keluarga di Kedua Desa
tersebut, belum termasuk pelayanan terhadap penduduk baru dan pasien diluar
wilayah Patalan – Canden. Saat ini pelayanan kesehatan, pendaftaran pasien untuk
pencatatan rekam medis, pencatatan antri pasien, pelayanan obat dan pencatatan
resep masih bersifat manual yaitu dalam bentuk arsip berbentuk kertas dan
pencatatan manual untuk setiap kunjungan pasien. Semkin lama arsip yang masih
bersifat manual ini menumpuk dan mengakibatkan kesulitan dalam hal
penyusunan arsip, proses pencarian pasien menjadi lama, dan proses pendaftaran
dan antrian pasien puskesmas. Puskesmas Jetis II sebenarnya telah memiliki
Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS), banyaknya data rekam medis pasien
yang belum diubah dalam format database mengakibatkan SIMPUS Jetis II belum
berfungsi secara optimal.
Kegiatan Optimalisasi diawali dengan sosialisasi dengan staff dan pegawai
Puskesmas Jetis II. Dlanjutkan dengan briefing teknis mengenai kelanjutan dari
SIMPUS ini. Pada hari – hari selanjutnya, Tim KKN termasuk saya membantu
pengkonversian data dari bentuk arsip kertas menjadi data digital untuk siap di
masukan ke format database. Selain itu sebagian Tim KKN bertugas membenahi
aplikasi SIMPUS yang masih terdapat beberapa kekurangan yang cukup banyak.
Dukungan komputer server dari Dinas Kesehatan Propinsi memberikan
kemudahan Tim dalam mengaplikasikan sistem secara keseluruhan. Selain itu
dukungan dari beberapa perusahaan nirlaba untuk memberikan bantuan berupa
komputer server cadangan sebagai pengganti seandainya server utama mengalami
masalah juga merupakan faktor pendukung bagi Tim KKN dalam
mengoptimalisasikan SIMPUS. Namun ada beberapa faktor penghambat seperti
ketidakkonsistenan format nomer rekam medis yang menjadi acuan pasien di
Puskesmas Jetis II. Adanya faktor resistensi dari pegawai puskesmas yang
keberatan untuk belajar menggunakan sistem baru juga menjadi salah satu faktor
penghambat. Secara keseluruhan, optimalisasi SIMPUS bisa berjalan baik karena
kerjasama dari TIM KKN dan staff puskesmas Jetis II. Sistem terpasang baik di
server dan bisa diakses dalam skala intranet Puskesmas.
2. Pembuatan Peta Digital Dusun Kategan dan Dusun Boto
Nomor Sektor : 1.6.05
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : ID = Interdisipliner
Bidang : Sainstek
Pembuatan Peta Digital Dusun Kategan dan Dusun Boto berhubungan
secara tidak langsung dengan SIMPUS yang diterapkan di Puskesmas Jetis II
Patalan. Di dalam SIMPUS terdapat fasilitas penunjuk arah menggunakan Google
Maps sebagai Geo Service Locator. Penunjuk arah ini berguna untuk memberikan
bantuan kepada tenaga kesehatan untuk mengetahui posisi dusun dimana pasien
tinggal. Posisi ini dipakai apabila ada panggilan darurat yang mengharuskan
pasien dijemput di rumahnya menggunakan ambulan puskesmas. Puskesmas yang
memiliki satu unit GPS Tracker Garmin tipe GPS 60, dimanfaatkan sebagai alat
untuk memperoleh koordinat Geo Location dusun Kategan dan Dusun Boto.
Tim KKN ketika melakukan survey sangat dibantu oleh masyarakat yang
ramah dalam mencari daerah dusun yang luas dan cukup rumit, yang menjadi
faktor penghambat bagi tim KKN antara lain karena pengumpulan data
dilaksanakan pada siang hari di bulan Ramadhan. Jumlah GPS tracker yang
terbatas juga membuat tim tidak bisa melakukan survei lokasi secara cepat. Secara
keseluruhan pengumpulan data koordinat Dusun Kategan dan Dusun Boto dapat
dilakukan dengan baik. Data koordinat sudah berhasil diinputkan ke sistem dan di
masukkan ke Geo Service Google Maps.
3. Pembuatan Papan Nama Ketua RT 79 Dusun Ketandan, Patalan, Jetis,
Bantul
Nomor Sektor : 1. 5. 07
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
A. Latar Belakang Masalah
Inisiatif pembuatan papan nama ketua RT 79, Dusun Ketandan berasal dari
inisiatif tim KKN. Perlunya pembuatan papan nama ketua RT
dilatarbelakangi pengalaman mahasiswa KKN yang mengalami kesulitan
mencari kediaman Ketua RT karena tidak ditemukan petunjuk, baik
berupa plang penunjuk arah ataupun papan nama di kediaman ketua RT.
Kesulitan menemukan kediaman ketua RT menjadikan pengurusan surat-
surat menyangkut birokrasi cukup memakan waktu.
Ketua RT memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat
mengingat bahwa Ketua RT langsung bersentuhan dengan kehidupan
masyarakat. Posisi ketua RT yang bersentuhan langsung dengan
kehidupan masyarakat menjadikannya istimewa dan diharapkan dapat
menjadi penghubung antara masyarakat dengan struktur pemerintahan di
atasnya sehingga tak jarang ketua RT menjadi “jujugan” warga masyarakat
ketika permasalahan menimpa.
Maka, mengingat posisi istimewa ketua RT sebagai tokoh masyarakat
dalam kehidupan sosial masyarakat, papan nama ketua RT dirasa perlu
dalam rangka mendukung perwujudan kehidupan masyarakat yang tertib
dan sejahtera.
B. Tujuan
Adapun pemasangan papan nama ketua RT memiliki tujuan sebagai
berikut.
Langsung:
- penanda kediaman ketua RT
- mempermudah pencarian lokasi kediaman ketua RT oleh
masyarakat
Tidak langsung:
- Mendukung kinerja ketua RT
C. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor pendukung:
- Ketua RT 79 Dusun Ketandan memberi sambutan hangat atas
inisiatif tersebut;
- Ketua RT 79 Dusun Ketandan tidak berkeberatan dinding
rumahnya dipaku untuk papan nama ketua RT;
- Warga RT 79 bersedia membantu.
Faktor penghambat:
- warga tidak dapat membantu dalam bentuk tenaga
- kurangnya keterampilan mahasiswa dalam kegiatan tukang
menukang
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembuatan papan nama ketua RT dilakukan secara
bertahap, yakni tahap persiapan, pembuatan, dan pemasangan.
Persiapan.
Sebelum pembuatan papan nama ketua RT, mahasiswa KKN
melakukan diskusi terlebih dahulu sekaligus bersosialisasi sebagai
warga baru masyarakat dengan Bapak Ketua RT 79 Dusun
Ketandan, yakni Bapak Roni dan pemuda-pemudi RT 79-80, dalam
waktu yang berbeda. Setelah dicapai kesepakatan, maka kegiatan
pembuatan papan nama ketua RT dapat dilakukan.
Hal-hal yang dipersiapkan adalah sebagai berikut.
- Persiapan bahan, yang meliputi pembelian papan triplek, kayu
plepet, paku, dan cat semprot (berasal dari mahasiswa);
- Persiapan alat, yang meliputi gergaji kayu, dan palu (berasal
dari warga)
- Pembuatan desain papan nama dan print outdoor (oleh
mahasiswa)
Pembuatan.
Pembuatan dilaksanakan di lokasi pondokan KKN oleh mahasiswa
KKN. Terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan papan nama RT
terkait dengan keterampilan mahasiswa dalam kegiatan tukang-
menukang sehingga pembuatan papan nama cukup memakan
waktu, namun tidak cukup berarti.
Pemasangan.
Setelah berhasil diselesaikan pembuatannya, maka kegiatan
selanjutnya adalah serah terima papan nama RT 79 Ketandan
sekaligus pemasangannya di kediaman Bapak Roni selaku Ketua
RT 79 Ketandan.
4. Pengelolaan Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Dusun
Ketandan
Nomor Sektor : 4. 2. 29
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Kesehatan
A. Latar Belakang
Inisiatif pengelolaan Kotak P3K berasal dari mahasiswa KKN.
Pada tempat-tempat pusat kegiatan kemasyarakatan, yakni di balai desa,
mushola, dan masjid di Dusun Ketandan belum tersedia sarana dan
prasana P3K. Pemeriksaan kesehatan biasanya dilakukan secara terpadu
setiap bulan sekali meskipun terbatas pada pemeriksaan balita dan
dilakukan oleh kader-kader Yandu. Saat ini di Dusun Ketandan telah
tersedia 4 kotak P3K meskipun kelengkapan obat-obatan masih sangat
minim.
Seringkali akibat kecelakaan yang diderita oleh korban tidak tertangani
dengan baik karena kurangnya pengetahuan terkait dengan luka yang
diderita maupun minimnya obat-obatan yang tersedia pada waktu dan di
lokasi terjadinya kecelakaan. Pada ruang-ruang publik, semisal balai desa,
mushola, pasar, dsb., sudah semestinya tersedia sarana dan prasarana
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dalam rangka mengurangi
tingkat resiko pada kecelakaan-kecelakaan ringan yang terjadi ketika
kegiatan dilaksanakan.
Kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan penduduk Dusun Ketandan
berpusat pada balai desa, mushola, dan masjid. Dusun Ketandan memiliki
1 balai desa, 3 mushola, dan 1 masjid. Balai desa terletak di depan rumah
Kepala Dusun, yakni di RT 82. Masjid terletak di RT 82, dan mushola
terletak di RT 78, RT 79, dan RT 80. Pada keempat tempat tersebut
biasanya kegiatan sosial kemasyarakatan dipusatkan.
Mengingat minimnya perlengkapan P3K di Dusun Ketandan, maka
pengadaan perlengkapan P3K untuk melakukan tindakan pertolongan
pertama pada kecelakaan berupa obat-obatan harus diusahakan. Obat di
dalam dunia kesehatan sangat membantu sekali dalam proses
penyembuhan.jika obat tidak tersedia dan tidak lengkap,maka proses
untuk penyembuhan akan sedikit lama. Oleh karena itu, ketersediaan
obat-obatan di ruang publik mutlak diperlukan. Maka, diajukan
permohonan bantuan obat-obatan kepada pihak terkait, dalam hal ini
Puskesmas Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul sebagai pusat kesehatan
masyarakat di Kecamatan Jetis.
Perlengkapan P3K sangat berguna untuk mencegah dampak yang
ditimbulkan oleh kecelakaan menjadi lebih buruk dan dapat dilakukan
oleh orang-orang yang awam dalam dunia kesehatan. Ketersedian P3K
pada tempat-tempat tersebut merupakan wujud tindakan pertolongan dan
pencegahan pada akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan yang terjadi.
B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat.
Di dalam kegiatan pengelolaan kotak P3K Dusun Ketandan terdapat pula
faktor-faktor yang mempengaruhi, baik mendukung ataupun menghambat
terlaksananya kegiatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut
sebagai berikut.
Faktor Pendukung
- Terdapat kader-kader Yandu di Dusun Ketandan;
- Kegiatan pelayanan kesehatan terlaksana secara rutin;
- Dukungan dari pihak puskesmas (penyedia obat-obatan);
Faktor Penghambat
- Kurangnya kesadaran warga terhadap pentingnya sarana dan
prasarana pertolongan pertama pada kecelakaan.
C. Pelaksanaan.
Kegiatan pengelolaan kotak P3K berupa bantuan obat-obatan
dilaksanakan melalui tiga tahap, yakni persiapan, pengajuan, dan serah
terima. Pemaparan tahap-tahap tersebut di atas dirinci sebagai berikut.
Persiapan; meliputi pembuatan proposal permohonan bantuan obat-
obatan kepada Puskesmas Jetis II hingga pengesahan proposal tersebut
oleh Pemerintah Desa Patalan.
Pengajuan; merupakan proses pengajuan proposal permohonan bantuan
obat-obatan kepada Puskesmas Jetis II. Proses pengajuan ini berakhir
setelah mendapat tanggapan dari pihak puskesmas. Pihak Puskesmas
memberikan keterangan bahwa tidak tersedia anggaran untuk bantuan
terkait dengan pengelolaan kotak P3K sebagaimana yang diajukan dalam
proposal. Akan tetapi, mengingat hubungan baik antara mahasiswa KKN
dengan Puskesmas maka bantuan tersebut dapat diusahakan meskipun
alakadarnya, demikian pernyataan pihak Puskesmas Jetis II.
Serah terima; hingga H-1 sebelum penarikan dari lokasi KKN, bantuan
obat-obatan dari Puskesmas Jetis II belum dapat diserahterimakan kepada
warga karena bukti serah terima bantuan dari Puskesmas belum dibuat.
D. Evaluasi dan Rekomendasi
Evaluasi
Persiapan: pembuatan proposal permohonan bantuan obat-obatan
tidak tepat waktu sehingga mempengaruhi proses-proses selanjutnya.
Selain itu, waktu pembuatan proposal juga terlalu pendek.
Pengajuan: waktu pengajuan proposal kepada pihak terkait yang
terlalu dekat dengan waktu penarikan dari lokasi menjadikan kegiatan
ini menjadi seolah ‘tergesa-gesa’ dan penerimaan bantuan obat-obat
dari Puskesmas Jetis II menjadi ‘terlambat’.
Rekomendasi
Persiapan: pembuatan proposal harus tepat waktu mengingat proposal
menjadi pembuka suatu kegiatan dilaksanakan.
Pelibatan warga dalam pembuatan proposal harus lebih ditingkatkan.
5. Sosialisasi Kebersihan Lingkungan Dusun Ketandan dan Pembagian
Abate RT 78, RT 80 Dusun Ketandan
Nomor Sektor : 3. 11. 04
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
A. Latar Belakang Masalah
Melihat kondisi lingkungan di dusun Ketandan masih terdapat beberapa
lokasi seperti jalan-jalan yang tidak terdapat rumah, sebagian halaman
rumah dari masyarakat Ketandan yang masih sangat kotor akan sampah
dan jarang sekali dibersihkan. Selain itu juga banyak sekali tempat
penampungan air yang kurang dijaga kebersihannya oleh masyarakat dan
sampah-sampah yang terdapat genangan air yang kurang dihirauakan oleh
masyarakat. Padahal setiap Minggunya di Dusun Ketandan rutin diadakan
kegiatan kerja bakti, akan tetapi kesadaran masayarakat untuk melakukan
kerja bakti masih sangat kurang dan terbatas hanya pada beberapa
masyarakat saja.
Kondisi ini jika dibiarkan maka akan memupuk dan menanamkan rasa
malas dan kurang peduli akan kebersihan lingkungan pada anak-anak di
Dusun Ketandan dan dari segi kesehatan hal ini dapat menyebabkan
menjadi tempat hunian nyamuk yang dapat menjangkit bibit penyakit.
Oleh karena itu saya dan beberapa anggota tim KKN melaksanakan
kegiatan yang dapat mendorong masyarakat untuk menumbuhkan kembali
rasa peduli akan kebersihan lingkungan melalui kegiatan
B. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor Pendukung :
- Semangat belajar warga masyarakat Dusun Ketandan yang
tinggi;
- Dinas terkait, dalam hal ini Puskesmas Jetis II bersedia
mendukung dalam bentuk penyediaan bubuk abate;
Faktor Penghambat :
- Warga masyarakat Dusun Ketandan biasa melakukan
pertemuan pada malam hari ;
- Mahasiswa kurang menguasai bahasa Jawa yang digunakan
sebagai bahasa sehari-hari oleh warga.
C. Pelaksanaan
Kegiatan sosialisasi kebersihan dilakukan pada siang hari dengan cara
door to door sekaligus dilakukan pembagian bubuk abate di RT-RT
tertentu. Pemilihan cara secara door to door dikarenakan masyarakat
enggan untuk berkumpul pada siang hari. Materi sosialiasi diantaranya
mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dalam rangka mendukung
tercapainya masyarakat yang sehat. Sosialisasi kebersihan dilaksanakan
secara bertahap untuk mengcover kelima RT dengan wilayah yang cukup
luas.
D. Evaluasi
- Tidak adanya kontrol kepada masyarakat yang menerima bubuk
ABATE apakah langsung di sebar di tempat penampungan air atau
hanya diterima saja dan tidak dilakukan sesuai aturan pakainya, dan
hanya sia-sia saja.
- Kurangnya penguasaan bahasa Jawa oleh Mahasiswa KKN
berpengaruh besar terhadap proses penyampaian materi sosialisasi.
E. Rekomendasi
- Dicontohkan penggunaan abate untuk bak-bak penampungan air ;
- Penguasaan Bahasa Jawa oleh Mahasiswa KKN harus lebih
ditingkatkan.
6. Pengadaan Komposter Dusun Ketandan
Nomor Sektor : 1. 5. 23
Jenis Program : Pokok Non Tema (tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
A. Latar Belakang Masalah
Kesadaran terhadap pentingnya pengelolaan sampah di permukiman sering
tidak disadari, bahkan oleh warga permukiman itu sediri. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran warga terhadap pentingnya
pengelolaan sampah, diantaranya yakni (1) faktor ketidaktahuan; (2) faktor
kebiasaan; dan (3) faktor keterbatasan, baik sarana dan prasarana
pendukung pengelolaan sampah. Seringkali salah satu faktor tersebut di
atas tampak di dalam kondisi riil warga permukiman.
Di dalam hal pengelolaan sampah, pengelolan sampah di daerah perkotaan
dan perdesaan terdapat perbedaan terkait dengan kondisi riil di lapangan.
Di daerah perkotaan, dengan kondisi lahan yang sempit, jarak antara
rumah yang satu dengan yang cenderung dekat, sistem sosial
kemasyarakatan yang “modern”, teknologi yang maju, ketersediaan sarana
dan prasarana yang lengkap, maka pengelolaan sampah dilakukan secara
kolektif, yakni terdapat suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah dari keseluruhan sampah warga. Sebaliknya, di
daerah perdesaan, pengelolaan sampah biasanya dilakukan secara mandiri
tiap rumah karena kondisi kepemilikan lahan yang lebih luas, jarak rumah
yang satu dengan yang lain cenderung jauh, teknologi yang minimal,
keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Pengelolaan
sampah di daerah perkotaan dilakukan dengan mengumpulkan sampah-
sampah yang dihasilkan oleh tiap rumah tangga untuk dikumpulkan di
suatu tempat, yakni, Tempat Penampungan Sampah Akhir (“TPSA”),
sedangkan di daerah pedesaan pengelolaan sampah dilakukan di tiap
rumah tangga secara mandiri, yakni dengan membuat suatu penampungan
sampah tingkat rumah tangga, biasanya dengan membuat suatu lubang di
tanah pekarangan berukuran beberapa meter kubik. Sampah rumah tangga
yang ditampung di dalam bak penampungan kemudian dibakar. Pilihan
pengelolaan sampah dengan cara dibakar atas pertimbangan jangka pendek
saja, yakni lebih praktis, mudah, dan murah. Namun, secara ekologis, dan
jangka panjang, pilihan membakar sampah bukanlah cara yang ramah
lingkungan, mengingat saat ini efek rumah kaca dan pemanasan global
(global warming) sudah sangat terasa.
Sampah dapat berguna jika dapat dikelola dengan baik. Sistem
pengelolaan sampah non organik biasanya menganut prinsip 3R yakni
reduce (mengurangi), reuse (penggunaan kembali) dan recycle (daur
ulang). Sistem pengelolaan sampah organik tidak begitu “merepotkan”
sebagaimana pengelolaan sampah non organik. Proses penguraian sampah
organik dapat berlangsung dalam waktu relatif lebih cepat dibandingkan
dengan proses penguraian sampah non organik, bahkan dengan komposter
proses penguraian sampah organik dapat berlangsung lebih cepat dan
dapat digunakan kembali menjadi pupuk yang berdaya guna bagi
masyarakat.
Dusun Ketandan merupakan daerah permukiman yang berkarakter
perdesaan dengan sebagian besar warganya menerapkan sistem
pengelolaan sampah dibakar. Permasalahan terkait dengan pengelolaan
sampah di Dusun Ketandan adalah sebagai berikut.
Permasalahan pengelolaan sampah di Dusun Ketandan:
1. Kurangnya kesadaran warga untuk melakukan pengelolaan
sampah;
2. Kurangnya pengetahuan warga terhadap pengelolaan sampah;
3. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah;
4. Sistem pengelolaan sampah yang tidak ramah lingkungan.
B. Potensi dan Kendala
Potensi pengelolaan sampah Dusun Ketandan:
sebagian besar sampah di dusun Ketandan berupa sampah organik;
ada sebagian warga yang berinisiatif untuk mengadakan
pengelolaan sampah;
sebagian besar warga desa bermatapencaharian sebagai petani;
hubungan kekeluargaan yang erat antar warga;
sebagian besar warga memiliki hewan ternak.
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul sudah
menganggarkan adanya bantuan komposter bagi masyarakat
Bantul.
Kendala pengelolaan sampah Dusun Ketandan:
tidak adanya pengetahuan akan pengelolaan sampah yang baik;
kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah berupa alat
pengolahan sampah.
C. Pelaksanaan
Berdasar pemetaan potensi dan kendala tersebut di atas, maka diperlukan
contoh nyata pengelolaan sampah skala rumah tangga, dalam hal ini
komposter. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul sudah terdapat
anggaran untuk pengadaan komposter, maka kami tim KKN mengajukan
proposal pengajuan bantuan pengadaan komposter. Terdapat sedikit
hambatan ketika tim KKN bermaksud mengajukan proposal ke BLH
Bantul terkait dengan birokrasi pengajuan. Dibutuhkan waktu yang
terhitung lama dalam proses pengadaan komposter di Dusun Ketandan.
Hal tersebut dikarenakan pihak BLH Kabupaten Bantul berniat
memastikan bahwa pengajuan proposal merupakan permintaan warga
Bantul dan akhirnya pihak BLH Bantul menerima proposal tersebut karena
memang proposal yang diajukan atas nama Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa Ketandan.
Komposter diserahterimakan pihak BLH Kabupaten Bantul kepada Tim
KKN Mahasiswa. Serah terima komposter dari Tim KKN Mahasiswa
kepada pihak perwakilan warga Dusun Ketandan dilaksanakan
berbarengan dengan penyuluhan pengelolaan sampah yang
diselenggarakan oleh Tim KKN dengan bantuan penyuluh dari BLH
Kabupaten Bantul.
Komposter yang didapat oleh Dusun Ketandan dikelola oleh Ibu Ami (RT
79), karena memang bersedia untuk mengelola penggunaan kompos dan
pengelolaan sampah, sebagai pilot project.
D. Evaluasi dan Rekomendasi
Evaluasi
Kurangnya pengetahuan terkait dengan birokrasi pengajuan proposal
kepada dinas terkait, dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bantul,
Jumlah sumbangan komposter yang diterima dari BLH Bantul
terbilang minim, yakni 1 paket komposter saja.
Warga kurang dilibatkan dalam proses pembuatan proposal.
Rekomendasi
Mencari informasi terlebih dahulu terkait dengan birokrasi pengajuan
proposal;
Keterlibatan warga dalam proses pembuatan proposal harus
ditingkatkan;
Kemandirian warga harus dibangun terlebih dahulu terkait dengan
pengelolaan sampah sehingga tidak bergantun pada bantuan.
7. Pengadaan Bibit Tanaman Buah
Nomor Sektor : 2. 5. 04
Jenis Program : Pokok Non Tema (tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan lingkungan hidup memang kurang begitu populer untuk
dibahas dan dibicarakan dibandingkan dengan permasalahan-permasalahan
sosial kemasyarakatan yang lain yang dihadapi oleh bangsa ini. Hal itu
cukup dapat dimaklumi karena akibat yang ditimbulkan oleh
permasalahan lingkungan hidup tidak secara langsung dirasakan oleh
masyarakat melainkan menjadi bahaya laten yang cukup membahayakan
kelangsungan hidup manusia secara keseluruhan. Namun, tanpa
menyampingkan permasalahan-permasalahan bangsa yang lain, meskipun
tidak begitu populer, permasalahan lingkungan bukan berarti tidak penting
untuk dibahas, dibicarakan, dan diselesaikan. Permasalahan terkait dengan
lingkungan hidup sendiri cukup beragam, diantaranya permasalahan
kebersihan, keanekaragaman hayati, ketersediaan air bersih, hilangnya
paru-paru kota, ketersediaan lahan, polusi udara, turunnya kadar kesuburan
tanah, dsb.
Maka, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara
Republik Indonesia pada tahun ini, kiranya dapat dijadikan sebagai
momentum untuk merenungkan kembali permasalahan lingkungan hidup
yang dihadapi oleh bangsa ini sebagai salah satu bentuk kecintaan
terhadap tanah air dan bangsa.
B. Tujuan
Tujuan dari pengadaan bibit ini adalah menumbuhkan kecintaan terhadap
bangsa dan menumbuhkan kesadaran warga terhadap permasalahan
lingkungan yang dihadapi.
C. Potensi dan Kendala
Potensi
- Ketersediaan lahan yang masih cukup luas di Dusun Ketandan;
- Dukungan masyarakat terhadap pengadaan tanaman buah;
- Sebagian besar mata pencaharian warga Dusun Ketandan adalah
petani sehingga sedikit banyak memiliki pengetahuan terkait
dengan perawatan tanaman.
Kendala
Persediaan bibit tanaman yang disediakan oleh dinas terkait, dalam hal
ini Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, baru tersedia
pada Bulan November atau pada musim hujan.
D. Pelaksanaan
Teknis:
Pengadaan bibit tanaman buah tidak dapat dilaksanakan karena tidak
terdapat alokasi dana yang disediakan oleh tim KKN dan hanya
mengandalkan peran serta dari dinas terkait, yakni Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bantul, yakni baru dapat disediakan pada bulan
November atau pada musim hujan.
Proses kegiatan pengadaan bibit tanaman buah berhenti pada pengajuan
proposal bantuan kepada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Bantul.
II. KESIMPULAN
1. Program Pokok Tema yang berhasil dilaksanakan berjumlah (2) dua
program, yakni Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2 Dusun Kategan dan
Dusun Boto dan Pembuatan Peta Digital Dusun Kategan dan Dusun Boto
2. Program Pokok non Tema yang berhasil dilaksanakan berjumlah 4 (empat)
kegiatan, yakni:
1. Pembuatan Papan Nama RT 79 Dusun Ketandan, Desa Patalan,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul;
2. Pengelolaan Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Dusun Ketandan;
3. Sosialisasi Kebersihan Lingkungan Dusun Ketandan dan Pembagian
Abate RT 78, RT 80 Dusun Ketandan, Patalan, Jetis, Kabupaten
Bantul;
4. Pengadaan Komposter Dusun Ketandan.
3. Program Pokok non Tema yang tidak terlaksana berjumlah 1 (satu)
kegiatan, yakni Pengadaan Bibit Tanaman Buah.
III. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Kunci keberhasilan berlangsungnya suatu program adalah sikap kompak,
jujur, saling menghargai dan menghormati antar anggota tim perlu untuk selalu
diterapkan dan sikap egois dan individualis harus dijauhkan karena dapat
mengganggu jalannya kegiatan dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Selain itu sosialisasi dengan warga sekitar perlu
diterapkan sejak penerjunan, agar tercipta suasana yang nyaman dan harmonis
serta dapat mendukung keberhasilan suatu program.
2. Warga Dusun Ketandan
Dengan adanya KKN ini diharapakan warga dapat meneruskan bahkan
mengembangkan ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh tim KKN dan jangan
sampai setelah KKN selesai, semua ilmu yang telah ditularkan dibiarkan begitu
saja tanpa dikembangkan.
LAMPIRAN
Gambar Sosialisasi Kebersihan Lingkungan dan Pembagian Abate
Gambar Pemasangan Papan Nama RT
PELAKSANAAN KEGIATAN
(Individu)
KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2012
SUB UNIT : 2. KETANDAN U N I T : 33. PATALAN KECAMATAN : JETIS KABUPATEN : BANTUL PROVINSI : D.I. YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Warson Surya Dimarga Nomor Mahasiswa : 08/272812/PA/12319
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode: KKN PPM UGM - 16
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada
merupakan salah satu bentuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi mahasiswa
dalam masyarakat dan hidup bersama-sama masyarakat sesuai perannya sebagai
mahasiswa, sehingga diharapkan mahasiswa dapat berbuat sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, setiap mahasiswa perlu
mengembangkan beberapa aspek yang tidak diajarkan secara langsung di
kehidupan akademis, misalnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain,
bersosialisasi dengan warga masyarakat, kerjasama tim, kepekaan sosial, dan
tanggung jawab.
Kegiatan KKN ini telah dilaksanakan di Dusun Ketandan, DesaPatalan,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogakarta,yang telah terlaksana
dengan lancar. KKN-PPM UGM antar semester2012 dilaksanakan pada tanggal 9 Juli
2012 sampai dengan 15 Agustus 2012. Terdapat program tambahan yang
sebelumnya bukan merupakan bagian dari rencana kegiatan tetapi dijadikan
program meihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program yang direncanakan ialah:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan
Volum
e
Sumber
Dana
1 Input data rekam medis
pasien Dusun Dukuh
Sukun dan Dusun
Ngabean (Program
Tema)
1.6.02 Komputer Orang Pemerintah,
Swadaya
2 Pembuatan peta digital
Dusun Dukuh Sukun dan
Dusun Ngabean
(Program Tema)
3.9.04 Komputer,
GPS
Unit Swadaya
3 Pembuatan Papan
Ketua RT. 81 (ID)
1.5.07 Kayu, Paku,
cat
Unit Swadaya,
Mahasiswa
4 Membantu tenaga
pengajar PAUD kelas A
(ID)
3.4.01 Kertas
Gambar
Orang Swadaya
5 Pendampingan Takjilan
untuk anak-anak (ID)
3.8.01 Materi
keagamaan
dan cerita
Nabi
orang Swadaya
Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat program tambahan
yang dilaksanakan, antara lain:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan Volume
Sumber
Dana
1 Neonisasi Dusun
Ketandan (ID)
1.5.08 Lampu
neon 20 W
& 40W
Unit Mitra
1. INPUT DATA REKAM MEDIS PASIEN DUSUN DUKUH SUKUN DAN DUSUN
NGABEAN
NOMOR SEKTOR :1.6.02
JENIS PROGRAM :POKOK TEMA
SIFAT PROGRAM :INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG :SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang:
Puskesmas Jetis 2 adalah puskesmas bantu yang menaungi dua desa di
Kecamatan Jetis yaitu Patalan dan Canden. Kedua desa tersebut terdiri dari 35
dusun, 20 dusun terletak di desa Patalan sementara 15 dusun berada di desa
Canden. Hingga saat ini, Puskesmas Jetis 2 telah melayani lebih dari 6000 kepala
keluarga dari kedua desa dan belum termasuk pelayanan pada penduduk baru
maupun pasien dari luar wilayah Patalan dan Canden.
Pelayanan administrasi Puskesmas Jetis 2 mulai dari pendaftaran pasien
hingga rekam medis, masih menggunakan pengarsipan serta pencatatan manual
untuk setiap kunjungan pasien. Sistem ini menimbulkan kesulitan dalam
penataan arsip serta proses pencarian data pasien yang lama. Sebenarnya
Puskemas Jetis 2 telah memiliki Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) namun
belum berfungsi dengan optimal karena masih banyak database rekam medis
yang belum dimasukkan.
Faktor Pendukung:
Adanya komputer server dari Dinas Kesehatan Provinsi yang memudahkan
pengaplikasian sistem
1. Dukungan dari perusahaan nirlaba dalam bentuk komputer server cadangan
bila terjadi masalah pada komputer server utama
Faktor Penghambat:
1. Indeks pasien tidak tercatat dengan baik
2. Kurang minat dari beberapa pegawai puskesmas untuk belajar
menggunakan sistem informasi puskesmas digital
Pelaksanaan Program:
Kegiatan dimulai dengan briefing yang dilakukan pihak Puskesmas Jetis 2
pada mahasiswa KKN mengenai kondisi SIMPUS saat ini. Berikutya dilakukan
input database dari arsip rekam medis pasien yang disortir berdasarkan dusun
tempat tinggalnya. Setiap mahasiswa KKN diberikan target penyelesaian input
data, hingga minggu ketiga pelaksanaan KKN seluruh target pencapaian input
data telah terlaksana.
2. PEMETAAN DIGITAL DUSUN DUKUH SUKUN DAN DUSUN NGABEAN
NOMOR SEKTOR :1.6.05
JENIS PROGRAM :TEMA
SIFAT PROGRAM :INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang
Pemetaan Digital pedukuhan di desa Patalan dan desa Canden secara langsung
berhubungan dengan SIMPUS yang diterapkan di Puskesmas Jetis 2 Patalan.
SIMPUS memiliki fitur penunjuk lokasi yang memanfaatkan Google Maps
sebagai Geo Service Locator. Fitur ini berguna untuk mengetahui lokasi dusun
tempat tinggal pasien. Penggunaan fitur ini mempermudah bila terjadi kondisi
darurat dan pasien harus dijemput menggunakan ambulans.
Faktor Pendukung:
1. Puskesmas Jetis 2 memiliki satu unit GPS yang dapat dimanfaatkan untuk
menandai koordinat Geo Location dari setiap dusun
2. Tanggapan positif dan kerjasama dari penduduk desa saat melakukan survei
dan pencarian wilayah dusun
Faktor Penghambat:
Jumlah GPS yang terbatas sehingga waktu pelaksanaan kurang efisien
Pelaksanaan Program:
Pelaksanaan pemetaan digital dilakukan setelah input data SIMPUS
selesai. Tiap mahasiswa KKN diberikan target pencapaian dusun . Setiap orang
membutuhkan waktu hingga dua hari untuk menyelesaikan target pencapaian
dusunnya. Selama dua minggu pelaksanaan, seluruh target pencapaian
Pemetaan Digital telah dicapai.
3. PEMBUATAN PAPAN KETUA RT 81
NOMOR SEKTOR :1.5.07
JENIS PROGRAM :NON TEMA
SIFAT PROGRAM :INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang:
Fasilitas penanda untuk rumah ketua RT sangat dibutuhkan terutama
untuk pendatang ataupun tamu yang ingin berkunjung dan baru pertama kali
tiba di dusun Ketandan. Program ini dilatarbelakangi karena tidak adanya akses
yang menunjukkan di mana letak rumah ketua RT dan perlu bertanya lebih dari
satu kali mengingat rumah Ketua RT 81 yang berada jauh di ujung barat Dusun
Ketandan.
Faktor Pendukung:
1. Adanya persetujuan dari ketua RT 81 dalam pelaksanaan program
2. Adanya respon dan dukungan positif dari warga
Faktor Penghambat:
1. Pembuatan desain yang memakan waktu lama karena dibuat menggunakan
bahan vynil
Pelaksanaan Program:
Program pembuatan papan ketua RT 81 diawali dengan mengunjungi
ketua RT 81 untuk meminta izin serta saran mengenai pembuatan papan ketua
RT 81. Inisiatif pembuatan papan ketua RT merupakan inisiatif mahasiswa
sehingga perlu disinkronkan dengan pemikiran Pak RT 81. Pembuatan papan
ketua RT tidak hanya melibatkan ketua RT namun juga pemuda dalam memilih
bahan apa saja yang digunakan. Penggunaan vinyl telah disepakati mengingat
bahan ini lebih tahan lama daripada hanya dicat pada kayu. Pembuatan design
vinyl dilakukan oleh mahasiswa sendiri dan memakan banyak waktu yang lama.
Pembuatan papan ketua RT dilakukan di sore hari. Hal ini dikarenakan
pada pagi hari terdapat sejumlah program pokok seperti input data SIMPUS,
pemetaan digital dan program-program bantu yang lain.
4. MEMBANTU TENAGA PENGAJAR PAUD KELAS A
NOMOR SEKTOR :3.4.01
JENIS PROGRAM :NON TEMA
SIFAT PROGRAM :INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SOSIOHUMANIORA
Latar Belakang:
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diperlukan bagi anak-anak
sebelum menempuh TK. Pendidikan anak usia dini lebih menekankan bagaimana
membebaskan anak-anak tetap bermain sesuai usianya dan mengarahkan segala
potensi anak untuk dapat berkembang menjadi pribadi yang tidak malu
bertanya, berpendapat, dan berinteraksi dengan teman yang lain. Hal yang
melatarbelakangi diadakannya program bantuan tenaga pengajar PAUD yaitu
banyaknya jumlah anak-anak PAUD yang tidak diimbangi dengan jumlah tenaga
pengajar yang memadai.
Faktor Pendukung:
1. Dukungan dan respon positif dari ketua RT 82 maupun tenaga pengajar
PAUD.
2. Anak-anak mudah untuk diajak bermain sambil belajar
Faktor Penghambat:
1. Konsentrasi anak-anak justru tertuju kepada mahasiswa KKN-PPM bukan ke
materi yang disampaikan oleh guru PAUD.
2. Terdapat anak dengan kepribadian yang sulit untuk diarahkan dan
membutuhkan bantuan dari guru PAUD.
Pelaksanaan Program:
Pelaksanaan program menjadi tenaga pengajar tambahan di PAUD
dilakukan selama 2 jam setiap hari Senin - Jum’at. Adapun materi PAUD yang
diberikan yaitu menyanyi, menggambar, hafalan hadits dan hafalan Surat
pendek yang mudah untuk dihafal anak-anak, menonton film bersama,
mengajari bacaan doa-doa,dan mengajari mengenalkan tangga nada dengan
diiringi petikan gitar.
5. PENDAMPINGAN TAKJILAN UNTUK ANAK-ANAK
NOMOR SEKTOR :3.8.01
JENIS PROGRAM :NON TEMA
SIFAT PROGRAM :INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SOSIOHUMANIORA
Latar Belakang:
Takjilan atau kegiatan menyediakan buka bersama menjadi agenda
tahunan bagi Masjid An-Nuur. Pada kegiatan tersebut umumnya presentase
keikutsetaan anak-anak lebih banyak jumlahnya dari pada orang dewasa. Oleh
karena itu perlu adanya pendampingan materi maupun cerita tentang
keagamaan yang mudah dipahami oleh anak-anak dalam mengisi acara takjilan
tersebut.
Faktor Pendukung:
1. Jumlah anak-anak yang banyak dalam kegiatan takjilan
2. Respon positif dari anak-anak terhadap kegiatan pendampingan takjilan
Faktor Penghambat:
1. Kegiatan takjilan anak-anak maupun orang dewasa digabung menjadi satu
sehingga terkadang menyulitkan untuk menyiapkan materi yang bisa masuk
untuk anak-anak maupun orang dewasa.
2. Inisiatif untuk memisahkan antara orang tua dengan anak-anak terkendala
lantaran orang tua hadir dikarenakan anaknya ingin ditemani saat mengikuti
takjilan dan ada pula yang sebaliknya yaitu si anak ikut lantaran orang
tuanya ikut dalam kegiatan takjilan.
Pelaksanaan Program:
Program dilaksanakan pada sore hari tepatnya dilakukan setiap jam 5
hingga menjelang berbuka. Adapun materi yang diberikan saat pendampingan
yaitu permainan dan tanya jawab tentang agama dan cerita Nabi-Nabi. Selain itu
ada pula waktu dimana kami membantu menyiapkan acara takjilan mulai dari
membersihkan gelas, menakar minuman teh dan menghantarkan hidangan serta
minuman kepada jamaah takjilan.
Dengan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat program
tambahan yang dilaksanakan. Program tersebut ialah:
1. NEONISASI DUSUN KETANDAN
NOMOR SEKTOR :1.5.08
JENIS PROGRAM :NON TEMA
SIFAT PROGRAM :INTERDISIPLINER (ID)
BIDANG : SAINS TEKNOLOGI
Latar Belakang:
Penerangan jalan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari adanya
jalan. Penerangan jalan dapat dipandang sebagai variabel yang harus
diperhatikan dalam menciptakan kondisi keamanan dan keselamatan
transportasi darat terutama di waktu malam hari. Saat malam hari merupakan
kondisi yang rawan kecelakaan. Hal itu dikarenakan pada saat kondisi gelap kita
tidak bisa melihat dengan jelas medan yang kita lewati, serta keterbatasan
melihat pergerakan kendaraan dari arah berlawanan.
Bila kita melihat dari sisi manfaat maka akan didapati pula bahwa
penerangan jalan juga dapat mengurangi angka kriminalitas yang terjadi di jalan
seperti aksi pencurian dengan kekerasan, penjambretan, penodongan, dan aksi -
aksi lainnya yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Dengan adanya penerangan jalan maka segala bentuk kriminalitas jalanan
tersebut dapat ditekan secara maksimal.
Dalam sisi kehidupan sosial, adanya penerangan jalan dapat membantu
dalam kelancaran masyarakat berinteraksi dengan masyarakat lainnya.
Kemudahan melihat area jalan yang dilalui di malam hari menjadi salah satu
faktor pula yang menentukan masyarakat untuk memilih suatu jalur / jalan.
Tujuan utama dari penerangan jalan adalah untuk memberikan
kenyamanan penglihatan di waktu malam hari, menjaga kualitas jarak pandang,
serta memudahkan bagi kendaraan yang melintas dan juga pejalan kaki. Fungsi
penerangan jalan umum selain untuk meningkatkan keselamatan dan
kenyamanan pengendara, khususnya untuk mengantisipasi situasi perjalanan
pada malam hari juga untuk keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas
serta untuk memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan jalan.
Dusun Ketandan merupakan dusun yang berada di wilayah Desa
Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Bila dilihat dari geografis, maka
jalan - jalan yang ada di dusun ini merupakan jalan penghubung yang vital, akan
tetapi terdapat sejumlah titik yang masih belum memiliki penerangan yang
cukup. Karena masalah penerangan yang kurang memadai inilah sejumlah
warga jarang untuk keluar rumah di waktu malam hari. Sikap warga yang
demikian ini dikarenakan jalan yang tidak diberi penerangan rawan akan
kecelakaan dan tindakan kriminalitas.
Faktor Pendukung:
1. Pemukiman rumah yang saling berdekatan sehingga penerangan jalan yang
dibutuhkan bisa meng-cover area pemukiman.
2. Kondisi jalan yang berlubang dan tidak merata menjadikan penerangan jalan
diperlukan untuk dapat mengurangi angka kecelakaan dan memberikan
keamanan warga sekitar dari aksi kriminalitas
3. Area pepohonan yang rindang menjadikan penerangan jalan diperlukan
guna memperindah visualisasi di sekitar kanan kiri jalan.
4. Terdapat inisiatif warga untuk mengadakan peralatan guna penerangan jalan
yang melewati Dusun Ketandan.
5. Adanya hibah dari PT GE Lighting Indonesia yaitu lampu 20 W dan 40 W
Faktor Penghambat:
1. Minimnya kesadaran akan pentingnya lampu penerangan jalan
2. Proposal tidak diterima di Dinas Perhubungan Bantul mengenai permohonan
pengadaan tiang lampu
Pelaksanaan Program:
Program neonisasi Dusun Ketandan merupakan program yang
berasal dari inisiatif warga sehingga kami berupaya untuk melaksanakannya.
Dalam pelaksanaannya program diawali dengan membuat proposal dengan
dibantu oleh pemuda, selanjutnya memasukkan proposal ke PT GE Lighting
Indonesia dan Dinas Perhubungan Bantul. Dari program neonisasi ini, PT GE
Lighting memberikan hibah lampu neon 20 W dan 40 W sedangkan Dinas
Perhubungan Bantul memberikan rincian hal-hal apa saja yang menyebabkan
tidak diterimanya proposal pengadaan tiang lampu PJU, yaitu mengenai
masalah birokrasi dan pertimbangan urgensi daerah-daerah lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
1) Kesimpulan
Program-program yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKN di
Dusun Ketandan Desa Patalan Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul secara
keseluruhan dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan program KKN-PPM
UGM Antar Semester tahun 2012 mendapat sambutan dan apresiasi yang baik
dan terbuka dari seluruh masyarakat, yang dibuktikan dengan partisipasi aktif
dan dukungan penuh selama pelaksanaan program-program KKN-PPM UGM
tersebut, sehingga pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target dan harapan.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi merupakan sebuah hal yang wajar
yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan suatu program.
2) Saran
a) Bagi Mahasiswa
Sikap individual dalam hal ini perlu dikesampingkan, sikap jujur, kompak,
saling menghargai dan menghormati menjadi kunci utama dalam
kerjasama tim. Saling tukar pikiran dan pendapat merupakan hal positif
dalam suatu kelompok kerja tapi hendaknya dilandasi dengan pemikiran
yang jernih bukan hanya mengedepankan emosi semata untuk
memenangkan pendapat.
b) Warga Dusun Ketandan
Diharapkan warga dapat meneruskan bahkan mengembangkan menjadi
lebih baik ilmu-ilmu yang ditularkan kepada warga dan menjadikan
suatu hal yang bermanfaat dan dapat dipergunakan ke arah yang lebih
baik. Saling percaya dan bantu membantu satu sama lain akan membuat
kondisi yang harmonis. Saran kepada warga yang memiliki anak-anak
yang masih sekolah, agar memperhatikan tingkat belajar anak.
LAMPIRAN
FOTO-FOTO SELAMA PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM
1. PENDAMPINGAN TAKJILAN UNTUK ANAK-ANAK
2. MEMBANTU TENAGA PENGAJAR PAUD KELAS A
3. PEMBUATAN PAPAN KETUA RT 81
4. NEONISASI DUSUN KETANDAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
( Individu )
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : 1. DUSUN DUKUH KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Trastoto Purnadi
Nomor Mahasiswa : 11/323783/PA/14358
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode : KKN PPM UGM - 16
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
bimbingan-Nya Pelaksanaan KKN dapat berlangsung dengan baik dan laporan ini
dapat diselesaikan. Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN ini membahas tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama KKN.
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada
merupakan salah satu bentuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat.
KKN merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di Universitas
Gadjah Mada (UGM). Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengembangkan
kemampuan mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat dan hidup
bersama-sama masyarakat sesuai perannya sebagai mahasiswa, sehingga
diharapkan mahasiswa dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat
sesuai dengan ilmu yang telah diperolehnya dalam perkuliahan. Oleh karena itu,
setiap mahasiswa perlu untuk mengembangkan beberapa aspek penting yang
mungkin tidak diperoleh secara langsung di kehidupan kampus, misalnya
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bersosialisasi dengan warga
masyarakat, kerjasama tim, kepekaan sosial dan belajar memegang suatu
tanggung jawab.
Kegiatan KKN ini telah dilaksanakan di Dusun Dukuh Sukun Desa
Patalan Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
yang mana telah terlaksana dengan cukup lancar. KKN-PPM Tematik UGM Antar
Semester 2012/2013 dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15
Agustus 2012. Terdapat beberapa rencana program yang tidak dapat dilaksanakan
namun ada beberapa program pengganti atau tambahan yang sebelumnya bukan
merupakan bagian dari rencana program tetapi akhirnya dijadikan program
melihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program program yang direncanakan sebelumnya dan status
seluruh program tersebut adalah terlaksana. Program – program tersebut antara
lain:
No. Nama Program No. Sektor Status
1. Pendampingan dan pelatihan sistem
infornasi / input data rekam medis
Jetis II Patalan (Pokok Tema)
1.6.02 Terlaksana
2. Pemetaan digital lokasi di desa
Patalan (Pokok Tema)
1.6.05 Terlaksana
3. Plangisasi RT. 82 (ID) 1.5.07 Terlaksana
4. Pembuatan Rambu Lalu Lintas Dusun
Ketandan (ID)
1.5.47 Terlaksana
5. Pelaksanaan Kegiatan Ramadhan
Dusun Ketandan (MD)
3.8.01 Terlaksana
MD = Monodisipliner; ID = Interdisipliner.
Dengan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat
program tambahan yang dilaksanakan. Program tersebut adalah:
No. Nama Program No. Sektor
6. Kerja Bakti Kebersihan Lingkungan RT 82 1.7.03
7. Pembuatan stiker kebersihan lingkungan dan cegah
DBD
1.6.06
Berikut ini adalah deskripsi beberapa program yang telah dilaksanakan dan
tentunya disusun berdasarkan hasil observasi yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan strategis dari masyarakat.
1. Pendampingan dan pelatihan sistem infornasi / input data rekam medis
Jetis II Patalan
Nomor Sektor : 1.6.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : InterDisipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Puskesmas Jetis Unit II merupakan puskesmas bantu yang menaungi dua
Desa di Kecamatan Jetis Bantul. Kedua Desa itu antara lain adalah Desa Patalan
dan Desa Canden. Total Pedukuhan yang terletak di Desa Patalan dan Desa
Canden adalah 35 Dusun (20 Dusun di Desa Patalan, 15 Dusun di Desa Canden).
Puskesmas Jetis Melayani lebih dari 6000 Kepala Keluarga di Kedua Desa
tersebut, belum termasuk pelayanan terhadap penduduk baru dan pasien diluar
wilayah Patalan – Canden. Saat ini pelayanan kesehatan, pendaftaran pasien untuk
pencatatan rekam medis, pencatatan antri pasien, pelayanan obat dan pencatatan
resep masih dalam bentuk arsip berbentuk kertas dan pencatatan manual untuk
setiap kunjungan pasien. Banyaknya tumpukan arsip berupa tumpukan kertas
mengakibatkan masalah pada penyusunan arsip, proses pencarian pasien lama,
dan proses pendaftaran dan antrian pasien puskesmas. Puskesmas Jetis II
sebenarnya telah memiliki Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS). Banyaknya
data rekam medis pasien yang belum diubah dalam format database
mengakibatkan SIMPUS Jetis II belum berfungsi secara optimal.
Kegiatan Optimalisasi diawali dengan sosialisasi dengan staff dan pegawai
Puskesmas Jetis II. Dlanjutkan dengan briefing teknis mengenai kelanjutan dari
SIMPUS ini. Pada hari – hari selanjutnya, Tim KKN membantu pengkonversian
data dari bentuk arsip kertas menjadi data digital untuk siap di masukan ke format
database. Selain itu sebagian Tim KKN bertugas membenahi aplikasi SIMPUS
yang masih terdapat beberapa kekurangan yang cukup banyak. Beberapa orang
termasuk saya bertugas terutama untuk menyiapkan komputer server tempat
SIMPUS nantinya akan ditempatkan.
Dukungan komputer server dari Dinas Kesehatan Propinsi memberikan
kemudahan Tim dalam mengaplikasikan sistem secara keseluruhan. Selain itu
dukungan dari beberapa perusahaan nirlaba untuk memberikan bantuan berupa
komputer server cadangan sebagai pengganti seandainya server utama mengalami
masalah juga merupakan faktor pendukung bagi Tim KKN dalam
mengoptimalisasikan SIMPUS. Namun ada beberapa faktor penghambat seperti
ketidak konsistenan format nomer rekam medis yang menjadi acuan pasien di
Puskesmas Jetis II. Adanya faktor resistensi dari pegawai puskesmas yang
keberatan untuk belajar menggunakan sistem baru juga menjadi salah satu faktor
penghambat. Secara keseluruhan, optimalisasi SIMPUS bisa berjalan baik karena
kerjasama dari TIM KKN dan staff puskesmas Jetis II. Sistem terpasang baik di
server dan bisa diakses dalam skala intranet Puskesmas.
2. Pemetaan digital lokasi di desa Patalan (Pokok Tema)
Nomor Sektor : 1.6.05
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Kegiatan Pemetaan Digital Lokasi Pedukuhan di desa Patalan dan Canden
berhubungan secara tidak langsung dengan SIMPUS yang diterapkan di
Puskesmas Jetis II Patalan. Di dalam SIMPUS terdapat fasilitas penunjuk arah
menggunakan Google Maps sebagai Geo Service Locator. Penunjuk arah ini
berguna untuk memberikan bantuan kepada tenaga kesehatan untuk mengetahui
posisi dusun dimana pasien tinggal. Posisi ini dipakai apabila ada panggilan
darurat yang mengharuskan pasien dijemput di rumahnya menggunakan ambulan
puskesmas. Puskesmas yang memiliki satu unit GPS Tracker Garmin tipe GPS
60, serta beberapa anggota Tim KKN yang memiliki smartphone Android
dimanfaatkan sebagai alat untuk memperoleh koordinat Geo Location dari dusun
di Desa Patalan dan Canden.
Masyarakat yang ramah juga membantu Tim KKN saat melakukan
perjalanan survei mencari daerah dusun yang luas dan cukup rumit. Beberapa
faktor penghambat bagi tim antara lain karena pengumpulan data dilaksanakan
disiang hari di bulan Ramadhan. Jumlah GPS tracker yang terbatas juga membuat
tim tidak bisa melakukan survei lokasi secara paralel. Secara keseluruhan
pengumpulan data koordinat dusun di Desa Patalan dan Canden berhasil dengan
baik. Data koordinat sudah berhasil diinputkan ke sistem dan di masukkan ke Geo
Service Google Maps.
3. Plangisasi RT. 82
Nomor Sektor : 1.5.07
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Latar Belakang
Pembuatan plang penunjuk arah menuju kediaman Ketua RT. 81
dan 82 ditambahkan karena lokasi kediaman Ketua RT. 81 dan 82 tidak berada
di sisi jalan utama dusun sehingga dirasa perlu untuk dibuat plang penunjuk
arah. Dengan pembuatan plang penunjuk Ketua RT ini, diharapkan
mempermudah warga luar dusun yang mungkin memilikki kepentingan
dengan ketua RT bersangkutan.
Faktor Pendukung
1. Pembuatan plang penunjuk ini didukung penuh oleh aparatur dusun,
sehingga kami tidak ragu-ragu untuk menambahkannya sebagai program
kegiatan
2. Warga sekitar menyambut baik penambahan infrastruktur di dusunnya,
juga merasa plang penunjuk arah ini akan berguna untuk warga luar dusun
yang berkepentingan.
Faktor Penghambat
1. Sulit mencari lokasi pemasangan plang yang tepat mengingat plang yang
sama pernah dipasang namun rusak karena tertabrak mesin penggiling padi
2. Lebih banyak warga yang tidak peduli dengan pengadaan plang sehingga
berpotensi untuk kurang terawat pasca KKN
Pelaksanaan Program
Program ini terbesit setelah berkoordinasi dengan Ketua RT perihal
pembuatan papan Ketua RT yang kemudian disetujui oleh teman-teman
subunit untuk dilaksanakan. Awalnya kami berkoordinasi dengan Ketua RT
terkait perihal pengadaan plang tersebut yang langsung disetujui dan disambut
baik pula oleh Kepala Dusun. Berikutnya kami mencari lokasi yang tepat
untuk pemasangan plang berbekal informasi terkait rusaknya plang tahun lalu.
Konsep pembuatan plang ini kurang lebih sama dengan konsep pembuatan
papan nama RT, sehingga proses pengerjaannya dapat dilakukan bersama-
sama dengan warga setempat. Setelah plang tersebut rampung, pemasangan
dilakukan di titik yang telah ditentukan bersama dengan Kepala Dusun dan
Ketua RT dibantu warga setempat.
4. Pembuatan Rambu Lalu Lintas Dusun Ketandan
Nomor Sektor : 1.5.47
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Daerah dusun ketandan merupakan daerah yang sangat padat. Meski
demikian, daerah ini masih sangat jarang ditemukannya rambu-rambu lalu lintas.
Berbagai kecelakaan sering terjadi dikarenakan tidak adanya rambu-rambu lalu
lintas ini. Terutama pada daerah yang sering terdapat acara dimana acara tersebut
dihadiri oleh banyak anak-anak.
Pentingnya rambu-rambu lalu lintas ini membuat Tim KKN sub unit
Dusun Ketandan tergerak dan termotivasi untuk mengadakan program kerja pada
pembuatan rambu-rambu lalu lintas. Selain hal di atas, Bapak Dukuh Dusun
Ketandan juga memang mengharapkan adanya rambu-rambu lalu lintas ini.
Pembuatan rambu-rambu lalu lintas ini dirancang sedemikian rupa
sehingga rambu-rambu lalu lintas ini dapat digunakan di mana saja atau portable.
Oleh karena rambu-rambu lalu lintas ini bukanlah rambu-rambu lalu lintas yang
permanen maka terpikir ide untuk membuatnya dengan alas diberi tempat untuk
di-semen seperti rambu-rambu lalu lintas yang telah ada namun di sisi atas kami
membuat sedikit improvisasi dan tiang dengan mengguakan kayu.
Pada akhir pembuatan, rambu-rambu lalu lintas ini diberi pilox agar lebih
menarik. Penyerahan rambu-rambu lalu lintas dilakukan secara simbolik dari
KKN PPM UGM kepada dukuh dusun ketandan dan nantinya akan rambu-rambu
lalu lintas tersebut ditempatkan di beberapa titik lokasi yang sangat banyak
kendaraan yang melintas sementara banyak sekali anak-anak berada di situ.
5. Pelaksanaan Kegiatan Ramadhan Dusun Ketandan
Nomor Sektor : 3.8.01
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Mono Disipliner (MD)
Bidang : Sosial Humaniora
Kegiatan tim KKN di Dukuh Sukun bertepatan dengan bulan Ramadhan.
Pada awal sosialisasi, ketua TAKMIR Masjid An-Nur Dusun Ketandan meminta
bantuan berupa pengisian kegiatan TPA, Kuliah tarawih, Kuliah Subhuh
(Kulsum), dan pengisian acara takjil sebelum atau saat menunngu buka puasa di
Masjid An-Nur. Saya dipercaya sebagai penanggungjawab program dalam
mengisi ceramah subuh dan tarawih di Masjid An-Nur selama bulan Ramadhan.
Sementara itu, mengenai jadwal hari dan jam kapan akan mendapat bagian
ceramah tarawih maupun subuh telah ditentukan oleh Ketua TAKMIR Masjid An-
Nur.
Disini tim KKN mendapat kemudahan yang begitu banyak. Boleh dibilang
tidak ada faktor penghambat yang berarti yang mengganggu kegiatan keagamaan
di Dusun Ketandan. Sampai program berakhir kegiatan ini berjalan dengan baik
dan lancar.
6. Kerja Bakti Kebersihan Lingkungan RT 82
Nomor Sektor : 1.7.03
Jenis Program : Pokok Non Tema (tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Lingkungan RT 82 Dusun Ketandan dihuni oleh sebagian besar warga
yang bermata pencaharian sebagai petani maupun peternak. Berbagai ternak
seperti ternak ayam, kambing, sapi hingga ada yag beternak bebek. Sisa makanan
dan kotoran dari hewan tersebut yang tidak diperhatikan kebersihannya
menjadikan lingkungan RT 82 Dusun ketandan tidak bersih lagi dan perlu
diadakan kegiatan kerja bakti kebersihan lingkungan untuk memaksa sekaligus
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan ligkungan.
Apabila lingkungan bersih maka warga yang menghuni lingkungan
tersebut maupun hewan peliharaan akan terjaga kesehatannya atau setidaknya
rasio terkena penyakit akan lebih kecil dibanding apabila lingkungan yang kotor
yang penuh bakteri, bau yang tidak sedap dan kuman penyakit yang tumbuh
akibat dari dampak lingkuingan yang kotor.
Hasil sosialisasi dengan warga sekitar maka warga lebih memilih untuk
kerja bakti pada Masjid yang memang letaknya berada di daerah RT 82 dengan
alasan bahwa kerja bakti di sekitar rumah warga RT 82 dapat dilakukan pada saat
menjelang acara 17 agustus yang sebentar lagi akan diperingati. Hal ini
merupakan salah satu hambatan yang pemecahan permasalahannya tidak mudah
untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya kebersihan
lingkungan.
Kerja bakti lingkungan RT 82 tepatnya di tempat Masjid ternyata banyak
yang berpartisipasi. Dimulai dengan membersihkan dalam masjid hingga luar
masjid. Kerja bakti ini dilakukan mulai dari pagi hingga sore. Banyak sekali yang
perlu dibersihkan mengingat memang jarang untuk dibersihkan seperti mencuci
sajadah, karpet, tikar yang digunakan dalam kegiatan ibadah sehari-hari.
Untuk tempat mencuci, bersama dengan warga menuju lokasi sungai yang
menurut Saya memang sungai tersebut cukup jernih. Jarak lokasi masjid dengan
sungai cukup jauh sementara tikar, karpet, dan sebagainya yang dibawa sangat
banyak sehingga digunakan gerobak untuk membawanya ke sungai tersebut.
Selesai mencuci kemudian dibawa kembali dan dikeringkan di tempat
dekat masjid. Setelah itu membersihkan bak air mauupun tandon air yang letaknya
di atas atap masjid. Bagain atas yang jarang dibersihkan membuat kotoran yang
ada di atas atap sangat banyak dan menumpuk.
Selesai kegiatan ini Masjid di lingkungan RT 82 yang tadinya terlihat
kotor, sekarang terlihat bersih dan nyaman untuk digunakan dalam beribadah
terutama akan menyambut bulan Romadhon.
7. Pembuatan stiker kebersihan lingkungan dan cegah DBD
Nomor Sektor : 1.6.06
Jenis Program : Pokok Non Tema (tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Ide pembuatan stiker ini muncul bertepatan pada saat akan mengadakan
kegiatan kerja bakti kebersihan lingkungan dan kali ini Saya masih dipercaya
untuk menjadi penanggungjawab dari pembuatan stiker ini.
Pembuatan stiker dari awal perancangan hingga pada pencetakan stiker berjalan
dengan lancar. Dengan dibuatnya stiker ini maka diharapkan dapat menigkatkan
kesadaran dan motivasi masyarakat dan membersihkan lingkungan sekitar.
II. KESIMPULAN
1. Program pokok tema yang berhasil dilaksanakan berjumlah dua program,
yakni Optimalisasi Implementasi SIMPUS Jetis II Patalan dan pemetaan
digital lokasi di desa Patalan.
2. Program pokok non tema yang berhasil dilaksanakan antara lain:
- Plangisasi RT. 82
- Pembuatan Rambu Lalu Lintas Dusun Ketandan
- Pelaksanaan Kegiatan Ramadhan Dusun Ketandan
- Kerja Bakti Kebersihan Lingkungan RT 82 (program tambahan)
- Pembuatan stiker kebersihan lingkungan dan cegah DBD (program
tambahan)
3. Semua program dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana awal yang dibuat
dengan lancar.
4. Semua program yang dilaksanakan oleh Penulis sebagian besar tidak ada
hambatan yang berarti.
III. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Sikap individual dalam hal ini perlu dikesampingkan, sikap jujur, kompak,
saling menghargai dan menghormati menjadi kunci utama dalam kerjasama tim.
Saling tukar pikiran dan pendapat merupakan hal positif dalam suatu kelompok
kerja tapi hendaknya dilandasi dengan pemikiran yang jernih bukan hanya
mengedepankan emosi semata untuk memenangkan pendapat.
2. Warga Dusun Dukuh Sukun
Diharapakan warga dapat meneruskan bahkan mengembangkan menjadi
lebih baik ilmu-ilmu yang ditularkan kepada warga dan menjadikan suatu hal
yang bermanfaat dan dapat dipergunakan ke arah yang lebih baik. Saling percaya
dan bantu membantu satu sama lain akan membuat kondisi yang harmonis. Saran
kepada warga yang memiliki anak-anak yang masih sekolah, agar memperhatikan
tingkat belajar anak.
IV. LAMPIRAN
1. Dokumentasi Foto Kegiatan
2. Teks Ceramah
2.1. Ceramah Tarawih
Hadirin jama'ah isya' lan tarawih rokhimakumulloh ingkang minulyo.
Monggo samiyo nambahi takwa dumateng gusti Allah SWT kanthi nebihi awisan-
awisanipun lan nglampahi punopo ingkang dipun dawuhaken. Lan kito sedoyo
sampun ngantos pejah kejawi netepi agami Islam lan pejah ingkang khusnul
khotimah (sahe wonten akhiripun).
Kito sedoyo kawulane Allah SWT, kedah mangertos, bilih anak turunipun Nabi
Adam Alaihi Salam., meniko salah satunggalipun makhluk Allah ingkang dipun
kepung kaliyan pinten-pinten mungsuh, ingkang arupi syaiton, jin lan manungso.
Ingkang sedoyo kolo wau mahes-mahesi utawi ngapik-ngapiki dateng barang
ingkang awon. Lan ngawontenaken barang ingkang sahe. Ing mongko
piyambakipun sareng-sareng kaliyan nafsunipun menungso ingkang selalu ngajak
dateng perkawis awon. Ananging kaliyan sedoyo kolo wau Gusti Allah dadosaken
alat ingkang kangge merangi, inggih puniko taubat dumateng Allah SWT sarono
nyuwun pitulunganipun Allah SWT. Kados pangendikanipun Allah SWT wonten
al-Qur’an Ingkang artosipun: “ Podho gondelano siro kabeh marang tali agamane
Allah, sak estunipun Allah SWT iku bendoro siro kabeh, mongko sak bagus-
baguse bendoro iku Allah lan sak bagus-baguse dzat kang nulungi iku Allah
SWT”.
Pramilo sinten kemawon tiyang ingkang ngelampahi perkawis ingkang awon
utawi maksiyat supados engal-enggal taubat marang Gusti Allah lan nyuwun
pengapunten dateng Allah lajeng dipun sarengi kaliyan amal ingkang sahe soho
nebihi dateng perkawis ingkang awon kolo wau. Keranten sedoyo perkawis
ingkang sahe puniko saged ngelebur perkawis ingkang awon utawi maksiyat.
Kados dawuhipun Allah wonten al-Qur’an Artosipun kirang langkung: “ Sing
sopo wonge ngelakoni olo utawi nganiyoyo tumrap awake dewe nuli podo
nyuwun ngapuro marang Gusti Allah, mongko bakal nemu dzat kang akeh
pengapuro lan welase”.
Pancen taubat ingkang saestunipun puniko saged ngelebur dateng amal awon
ingkang dipun lampahi. Kados pangendikanipun Kanjeng Nabi Muhammad SAW
“ Wong kang taubat iku koyo dene wong kang ora ono dosane (ora duweni
duso)”.
Hadirin jama'ah isya' lan tarawih rokhimakumulloh ingkang minulyo.
Dene duso puniko wonten ingkang alit lan wonten duso ingkang ageng. Ananging
pengapuranipun Allah puniko langkung ageng. Alhasil manawi wonten tiyang
nyono bilih duso puniko mboten saged dipun ngapuro dening Allah SWT, tiyang
ingkang mekaten puniko berartos kagolong tiyang ingkang putus asa saking
rohmatipun Allah, ing mongko putus asa puniko kagolong duso ingkang ageng.
Kanjeng Nabi SAW dawuh: “ Ojo podo putus asa siro kabeh saking rohmatipun
Allah SWT”.
Ananging sedoyo kolo wau mboten ateges gegampang dateng pengapurane Gusti
Allah, selajeng tansah nindaaken maksiyat lan duroko dateng Allah SWT puniko
boten. Balik monggo poro kaum muslimin sedoyo sami mangertoso..!! Bilih
ingkang nami taubat inggih puniko mareni agawe maksiyat tumuju toat marang
Gusti Allah. Boten namung dipun dipun ucapaken wonten ing lisan kemawon.
Lan taubat puniko ugi wonten syarat-syaratipun,
1. Kedah niyat nilaraken utawi nebihi dateng maksiyat / duso, lan nebihi dateng
perkawis ingkang dumugeaken dateng duso utawi maksiyat
2. Anggetuni dateng duso ingkang sampun dipun lampahi lan isin dateng Allah
SWT
3. Kedah kagungan sejo mboten mangsuli dateng perkawis ingkang dipun larang /
awisi dening Allah SWT
4. manawi duso ingkang dipun taubati meniko berhubungan kaliyan hak-hakipun
sesami manungso puniko inggih langkung rumiyen nyuwun ngapunten. Manawi
hubunganipun kaliyan bondo dunyo inggih puniko nyuwun halalipun utawi ngijoli
dateng bondo kolo wau. Manawi kesalahanipun wonten hubunganipun kaliyan
kahurmatan kadosto, adu-adu, nganiyoyo tiyang sanes, meniko kedah nyuwun
ngapunten dateng tiyang ingkang berhak. Lan sak mantunipun taubat kedah
merubah tindak lampahipun, tegesipun damel bagus utawi mboten wangsuli
maleh danten pinten-pinten kesalahan ingkang sampun kasebat wonten ngajeng.
Hadirin jama'ah isya' lan tarawih rokhimakumulloh ingkang minulyo.
Sak mantunipun kito mangertos bilih duso punopo kemawon kejawi dusonipun
musyrik utawi nyekutoaken Allah, saged dipun taubati. Milo sumonggo engal-
enggal kito ngelampahi taubat mumpung dereng dumugi ajalipun (sedo). Sebab
ajal kito sedoyo puniko boten ngertos kapan dumuginipun. Lan manawi sampun
dumugi puniko boten saged dipun semayani. Kados dawuhipun Allah wonten ing
al-Qur’an ingkang Artosipun: “ Nalikone ajal utawi pati poro manungso iku wus
teko, mongko poro menungso iku mau ora biso jakuk wektu di akhirake utawi di
dhisiake.
Pramilo monggo, sepindah malih mumpung lawang taubat taksih dipun bikak,
enggal-enggal kito ngelampahi taubat. Jalaran manawi sampun dipun tutup, badhe
taubat ingkang kados pundi, tetep mboten saged dipun terami kaliyan Allah SWT.
Dene bates utawi tutup ipun lawang taubat inggih puniko kados dawuhipun
kanjeng Nabi Muhammad SAW Artosipun: “ Sak temene Gusti Allah iku bakal
nerimo taubat kawulani selagine nyawane durung ono gorokan”. Ngoten sakedhek
saking kulo, mugi2 sing sekedhek niki saget diamalaken lan dados mangfangat.
billahitaufik walhidayah wswb
2.2. Ceramah Subuh
Hadirin jama'ah subuh rokhimakumulloh ingkang minulyo.
Mangga kita ngaturaken taqwa lan syukur ing ngarsaning Allah SWT. Ingkang
sampun maringi kanikmatan, kesenengan, rizki, lan panggesangan datèng
kawulanipun sahingga kanthi rahmating Allah ugi kita sedaya tetep wonten ing
salebeting iman lan Islam.
Mugi rahmat saha salam kaparingna dateng panutan kita Nabi Muhammad SAW
ingkang sampun kautus dening Allah supados nuntun umat manungsa nuju dateng
margi ingkang leres.
Mugi-mugi kita sedaya kagolong ewoning para Muttaqin ingkang estu-estu taqwa
dateng Allah tansah nindakaken dhawuhing Allah sarta nebihi awisanipun.
Mangga kita sami tansah berjuang lan beramal kados dene ingkang sampun
kagarisaken dening Allah SWT wonten syare’at agami Islam.
Sampun ngantos tumindak kita wonten ingkang nyimpang saking tuntunan agami
ingkang suci supados gesang kita pikantuk rahmat sarta pangayomaning Allah
SWT, wilujeng tentrem lan manggih kabegjan fid dun yaw al akhirah.
Sebab, Manawi kita setitekaken kawontenan gesangipun manungsa ing donya
punika kenging kita umpamakaken kados dene tiyang kekesahan ingkang tebih
nyabrang seganten ingkang kebak ombak nuju dateng pantai bahagia ingkang
dipun idham-idhamaken , wonten ing margi wonten prahara lan angin ageng
ingkang nggegirisi, sahingga manawi musafir kala wau boten ngatos-atos mesthi
praunipun badhe kandhas lan kerem wonten ing tengahing samodro
pungkasanipun boten saged dumugi tujuan ingkang dipun idam-idamaken.
Hadirin jama'ah subuh rokhimakumulloh ingkang minulyo.
Mila, jalaran manungsa punika inggih naming manungsa boten aneh manawi
kathah idaman-idamanipun manungsa ingkang boten saged kadumugen boten
sedaya ingkang dipun kajengaken dening manungsa mesthi kaleksanan boten
sedaya ikhtiyaring manungsa ugi mesthi kasil.
Punapa sebabipun inggih jalaran sak inggiling manungsa taksih wonten dzat
ingkang kuwaos ingkang nemtokaken sedaya samukawis ing donya punika, inggih
punika Allah SWT.
Jalaran miturut ajaran Islam donya punika wonten ing panguwaosipun Allah
manungsa boten saged uwal saking panguwaosing Allah SWT.Awit saking
punika, kanthi perjuanganing munungsa, manungsa dipun wajibaken dening
agami ikhtiyar nebihi kejahatan lan kemungkaran.
Sampun ngantos manungsa nekat anglampahi bab-bab ingkang boten sae jalaran
ingkang makaten punika boten cocok kaliyan fitrahing manungsa.
Manungsa kepengin pinter kedah berjuang ngupados ngelmu, kepingin sandhang
tedha kedah ngetog kekiyatan ngupados sandhang tedha kanthi margi ingkang
halal boten kenging ngalamun namung ngajeng-ajeng dhawahing emas saking
langit.
Jalaran saestunipun langit boten badhe jawah emas lan perak.
Sampun dipun sebataken wonten ing Al Qur’an :
Artosipun : “Satemene Allah ora bakal ngowahi apa kang disandhang dening
sawijining kaum sahingga kaum mau ngreka daya ngrobah apa kang wis di alami
mau.”
Wal hasil, manungsa dipun wajibaken ikhtiyar wonten ing ikhtiyar para manungsa
samiya tansah enget dateng Allah SWTtegesipun enget bilih “Boten wonten
ingkang saged ngalang-ngalangi punapa ingkang paduka paringaken, lan boten
wonten ingkang saged maringi punapa ingkang paduka alang-alangi”.
Sedaya naming gumantung Allah piyambak. Manawi usahaning manungsa
punika saged kadumugen punika hakekatipun saking keparengipun Pangeran,
tegesipun atas kamirahaning Allah ugi. Sebab, manawi Allah dereng marengaken
kadumugen sedyanipun temtu boten saged kelampahan.
Kajawi punika, salebetipun ikhtiyar sampun ngantos wonten raos putus asa utawi
nglokro saking rahmating Allah ingkang Maha Kuwaos.
Manawi usaha kaping sepisan dereng kasil saged ugi usaha kita dereng trep mila
sasaged-saged ngudiya usaha malih sebab sinten mangertos manawi Allah sampun
nakdiraken Insya Allah badhe Kabul jalaran Allah Maha Pengasih lan Penyayang.
Hadirin jama'ah subuh rokhimakumulloh ingkang minulyo.
Kados pangandikanipun Nabi Ya’kub dateng putra-putranipun :
“Hei anak-anakku padha lungaa golekana Yusuf lan aja padha putus asa saka
rahmating Allah SWT.”
Kasebat wonten ing kitab “Durrotun Nashihiin” kaca: 256, dipun terangaken
ingkang maksudipun kemawoten “Bilih kangge nggayuh Al Falah “ utawi
kabegjan ingkang sejatos wonten ing donya lan akherat manungsa wonten ing
gesangipun kedah nindakaken sewelas perkawis, inggih punika :
Satunggal. Manungsa samiya “zuhud” wonten ing donya sampun ngantos kapusan
dening pambujuking kadonyan; mendhem kadonyan sahingga piyambakipun
nyupekaken sedaya-sedayanipun, supe dating Allah SWT, supe dating
masyarakatipun.
Nabi Muhammad SAW nate ngendika kasebat wonten Hadits Bukhari :
“Manawa salah sawiji saka kowe kabeh weruh wong kang diluwihake dening
Allah ana ing bab bandha lan pribadhine supaya enggal ndelenga marang wong
kang sangisore.” (Bukhari)
Boten sanes inggih punika kanthi ningali dateng tiyang ingkang sangandhapipun
punika, manungsa badhe tansah syukur dateng Allah SWT, jiwanipun badhe
tentrem dipun tebihaken saking sifat kethawa lan tamak.
Kalih. Manungsa samiya rajin ngibadah sarta maos Al Qur’an kanthi ngangen-
angen maknanipun lajeng dipun lampahi. Sebab pancen saestunipun Al Qur’an
estu-estu dados pitedah tumrap tiyang ingkang taqwa dating Allah SWT.
Tiga. Sekedhik pangandikanipun wonten prekawis ingkang boten perlu, boten
pantes, lan boten sopan.
Sekawan. Nebihi saking bab-bab ingkang haram lan syubhat sahingga perkawis
ingkang dereng terang halal lan haramipun sae dipun tebihi supados badhanipun
resik saking dosa.
Gangsal. Nindakaken shalat gangsal wekdal kanthi khusyu’ sebab shalat ingkang
khusyu’ saged ngiyataken jiwa lan nebihaken manungsa saking tumindak
kemungkaran.
Enem. Anggadhahana budi pekerti luhur remen srawung kaliyan tiyang-tiyang
ingkang saleh jalaran piyambakipun kepengin ugi dados tiyang saleh.
Pitu. Tangkepipun sopan lan andhap asor boten nate ngumukaken sarira sedaya
sedayanipun sarwa bares sederhana.
Wolu. Piyambakipun loma boten medhit sahingga artanipun estu-estu manfaat lan
bekta berkat tumrap gesangipun.
Sanga. Kebak raos katresnan (mahabbah) dating sesamining mukmin boten remen
paben lan memengsahan.
Sedoso. Berjuang kanthi saestu ingkang supados gesangipun migunani dating
masyarakat sahingga piyambakipun kathah jasanipun dating masyarakat.
Sewelas. Mangertosi kanthi saestu lan yakin dating wontenipun pejah ngathah-
ngathahaken ngamal ingkang badhe kabekta sowan ngadhep wonten ing
ngarsaning Allah Akhiripun pejahipun wonten ing “Husnul Khotimah” pejah
ingkang sae,pungkasan ingkang sae.
Punapa ingkang kasebat wonten Durootun Nashihiin ngengingi usaha-usaha
ingkang luhur ingkang kedah dipun tindakaken manungsa kangge nggayuh
kabegjan ingkang sejati supados gesang kita pikantuk rahmat wonten
pangayuning Allah SWT. dipun ridlani dening Allah SWT.
Insya Allah kanthi makaten manungsa enggal saged wangsul dating margi
ingkang leres nyingkiri perkawis ingkang boten sae.
Akhirul kalam mangga kita nyuwun wonten ngarsaning Allah SWT mugi-mugi
gesang kita dipun jembaraken dening Allah SWT saget ngamalaken tuntunan
agami kanthi sasae-saenipun mugi-mugi gesang kita manfaat maslahat fid dun ya
wal akhirah. Mekaten ceramah subuh saking kulo, ceramah niki merupakan jatah
ceramah terakhir dingge dingge tim KKN saking sub unit patalah saking jadwal
sing pun ditetapaken, mbok bilih anggene kulo maringi materi wonten benere niku
namung dumateng saking Alloh, lan kulo nyuwun pangapunten mbok bilih
wonten kalepatan amargi sakestu niku kekiranganipun saking kulo. billAhitaufiq
wal hidayah, wswb.
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
( Individu )
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : 2. DUSUN KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Rina Dewi Kurniawati
Nomor Mahasiswa : 11/323780/PA/14357
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode : KKN PPM UGM - 16
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada
merupakan salah satu bentuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi mahasiswa
dalam masyarakat dan hidup bersama-sama masyarakat sesuai perannya sebagai
mahasiswa, sehingga diharapkan mahasiswa dapat berbuat sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, setiap mahasiswa perlu
mengembangkan beberapa aspek yang tidak diajarkan secara langsung di
kehidupan akademis, misalnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain,
bersosialisasi dengan warga masyarakat, kerjasama tim, kepekaan sosial, dan
tanggung jawab.
Kegiatan KKN ini telah dilaksanakan di Dusun Ketandan, Desa Patalan,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogakarta, yang telah
terlaksana dengan lancar. KKN-PPM UGM antar semester 2012 dilaksanakan
pada tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15 Agustus 2012. Terdapat program
tambahan yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari rencana kegiatan tetapi
dijadikan program meihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program yang direncanakan ialah:
No
. Nama Program
No.
Sektor Bahan Volume
Sumber
Dana
1 Input data rekam medis
pasien Dusun Sulang Lor
dan Dusun Sulang Kidul
(Program Tema)
1.6.02 Komputer Orang Pemerintah,
Swadaya
2 Pembuatan peta digital
Dusun Sulang Lor dan
3.9.04 Komputer,
GPS
Unit Swadaya
Dusun Sulang Kidul
(Program Tema)
3 Membantu tenaga pengajar
PAUD kelas B (ID)
3.4.01 Kertas,
Pensil,
Crayon
Orang Swadaya
4 Pembinaan TPA Al-Husna
kelas Al-Qur’an (ID)
3.8.02 Al-Qur’an
Meja
Orang Swadaya
5 Design Sticker Kampanye
Kebersihan (ID)
3.11.04 Laptop Unit Swadaya
MD = Monodisipliner; ID = Interdisipliner.
Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat program
tambahan yang dilaksanakan, antara lain:
No. Nama Program No.
Sektor Bahan Volume
Sumber
Dana
1 Kaporitisasi Gerselo RT 50
(ID)
4.2.32 Kertas
Kaporit
Unit Mitra
Berikut adalah rincian kegiatan pelaksanaan program-program yang
telah dilaksanakan :
1. Optimalisasi Implementasi SIMPUS Jetis II Patalan
Nomor Sektor : 1.6.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sainstek
Latar Belakang:
Puskesmas Jetis 2 adalah puskesmas bantu yang menaungi dua desa di
Kecamatan Jetis yaitu Patalan dan Canden. Kedua desa tersebut terdiri dari 35
dusun, 20 dusun terletak di desa Patalan sementara 15 dusun berada di desa
Canden. Hingga saat ini, Puskesmas Jetis 2 telah melayani lebih dari 6000
kepala keluarga dari kedua desa dan belum termasuk pelayanan pada
penduduk baru maupun pasien dari luar wilayah Patalan dan Canden.
Pelayanan administrasi Puskesmas Jetis 2 mulai dari pendaftaran
pasien hingga rekam medis, masih menggunakan pengarsipan serta pencatatan
manual untuk setiap kunjungan pasien. Sistem ini menimbulkan kesulitan
dalam penataan arsip serta proses pencarian data pasien yang lama.
Sebenarnya Puskemas Jetis 2 telah memiliki Sistem Informasi Puskesmas
(SIMPUS) namun belum berfungsi dengan optimal karena masih banyak
database rekam medis yang belum dimasukkan.
Faktor Pendukung:
1. Adanya komputer server dari Dinas Kesehatan Provinsi yang
memudahkan pengaplikasian sistem
2. Dukungan dari perusahaan nirlaba dalam bentuk komputer server
cadangan bila terjadi masalah pada komputer server utama
Faktor Penghambat:
1. Indeks pasien tidak tercatat dengan baik
2. Kurang minat dari beberapa pegawai puskesmas untuk belajar
menggunakan sistem informasi puskesmas digital
Pelaksanaan Program:
Kegiatan dimulai dengan briefing yang dilakukan pihak Puskesmas
Jetis 2 pada mahasiswa KKN mengenai kondisi SIMPUS saat ini. Berikutya
dilakukan input database dari arsip rekam medis pasien yang disortir
berdasarkan dusun tempat tinggalnya. Setiap mahasiswa KKN diberikan target
penyelesaian input data, hingga minggu ketiga pelaksanaan KKN seluruh
target pencapaian input data telah terlaksana.
2. Pembuatan peta digital Dusun Sulang Lor dan Dusun Sulang Kidul
Nomor Sektor : 1.6.04
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Mono Disipliner (MD)
Bidang : Sainstek
Latar Belakang
Pembuatan peta digital Dusun Sulang Lor dan Dusun Sulang Kidul secara
langsung berhubungan dengan SIMPUS yang diterapkan di Puskesmas Jetis 2
Patalan. SIMPUS memiliki fitur penunjuk lokasi yang memanfaatkan Google
Maps sebagai Geo Service Locator. Fitur ini berguna untuk mengetahui lokasi
dusun tempat tinggal pasien. Penggunaan fitur ini mempermudah bila terjadi
kondisi darurat dan pasien harus dijemput menggunakan ambulans.
Faktor Pendukung:
1. Puskesmas Jetis 2 memiliki satu unit GPS yang dapat dimanfaatkan untuk
menandai koordinat Geo Location dari setiap dusun
2. Tanggapan positif dan kerjasama dari penduduk desa saat melakukan
survei dan pencarian wilayah dusun
Faktor Penghambat:
Jumlah GPS yang terbatas sehingga waktu pelaksanaan kurang efisien
Pelaksanaan Program:
Pelaksanaan pemetaan digital dilakukan setelah input data SIMPUS
selesai. Tiap mahasiswa KKN diberikan target pencapaian dusun . Setiap
orang membutuhkan waktu hingga dua hari untuk menyelesaikan target
pencapaian dusunnya. Selama dua minggu pelaksanaan, seluruh target
pencapaian Pemetaan Digital telah dicapai.
3. Membantu tenaga pengajar PAUD kelas B
Nomor Sektor : 3.4.01
Jenis Program : Pokok Non-Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosio Humaniora
Latar Belakang:
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diperlukan bagi anak-
anak sebelum menempuh TK. Pendidikan anak usia dini lebih menekankan
bagaimana membebaskan anak-anak tetap bermain sesuai usianya dan
mengarahkan segala potensi anak untuk dapat berkembang menjadi pribadi
yang tidak malu bertanya, berpendapat, dan berinteraksi dengan teman yang
lain. Hal yang melatarbelakangi diadakannya program bantuan tenaga
pengajar PAUD yaitu banyaknya jumlah anak-anak PAUD yang tidak
diimbangi dengan jumlah tenaga pengajar yang memadai.
Faktor Pendukung:
1. Dukungan dan respon positif dari ketua RT 82 maupun tenaga pengajar
PAUD.
2. Anak-anak mudah untuk diajak bermain sambil belajar
Faktor Penghambat:
1. Konsentrasi anak-anak justru tertuju kepada mahasiswa KKN-PPM bukan
ke materi yang disampaikan oleh guru PAUD.
2. Terdapat anak dengan kepribadian yang sulit untuk diarahkan dan
membutuhkan bantuan dari guru PAUD.
Pelaksanaan Program:
Pelaksanaan program menjadi tenaga pengajar tambahan di PAUD dilakukan
selama 2 jam setiap hari Senin - Jum’at. Adapun materi PAUD yang diberikan
yaitu menyanyi, menggambar, hafalan hadits dan hafalan Surat pendek yang
mudah untuk dihafal anak-anak, menonton film bersama, mengajari bacaan
doa-doa,dan mengajari mengenalkan tangga nada dengan diiringi petikan
gitar.
4. Pembinaan TPA Al-Husna kelas Al-Qur’an
Nomor Sektor : 3.8.02
Jenis Program : Pokok Non-Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosio Humaniora
Latar Belakang
Banyak anak-anak yang memanfaatkan waktu luangnya untuk mengaji Al-
Qur’an maupun IQRO. Banyaknya anak-anak yang belajar mengaji sekitar
100 anak ini tidak di imbangi dengan jumlah tenaga pengajar yang ada yaitu
sejumlah 5 orang.
Faktor Pendukung:
1. Tanggapan positif dan kerjasama dari Ketua Ta’mir.
2. Antusias anak-anak untuk mengikuti TPA.
Faktor Penghambat:
1. Adanya anak yang terkadang malas dan mengganggu temannya sehingga
membuat kegiatan TPA kurang efektif.
Pelaksanaan Program:
Kegiatan pembinaan TPA ini di laksanakan sesuai dengan jadwal TPA
yang telah berjalan sebelumnya, yaitu setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis
pada pukul 16.00 hingga pukul 17.00.
Minat dan semangat anak-anak dalam mengikuti kegiatan TPA menjadi
hal pendukung dalam menjalankan program ini. Mereka juga sudah membawa
Al-Qur’an sendiri sehingga kami cukup menyiapkan diri dan materi tentang
cara membacanya dengan baik dan benar.
5. Design Sticker Kampanye Kebersihan
Nomor Sektor : 3.11.04
Jenis Program : Pokok Non-Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosio Humaniora
Latar Belakang
Pembuatan sticker kampanye kebersihan ini bertujuan agar untuk
menghimbau warga masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Kampanye kebersihan ini bermula dari kurangnya kesadaran warga dusun
Ketandan akan kebersihan lingkungan seperti kebersihan pekarangan rumaha
atau halaman rumah dan kebersihan kolam kamar mandi.
Faktor Pendukung:
1. Adanya saran dari warga untuk kampanye kebersihan.
2. Antusias warga ketandan dalam penerimaan sticker dan bubuk abate
sebagai bagian dari kampanye kebersihan.
Faktor Penghambat:
1. Ketika pembagian sticker dan bubuk abate banyak warga yang tidak ada di
rumah
Pelaksanaan Program:
Design sticker dimulai sejak pertengahan juli dengan memakan waktu 2 hari
untuk 2 design sticker. 2 sticker ini yaitu sticker kampanye kebersihan
halaman rumah dan sticker kampanye pencegahan DBD. Kampanye
kebersihan ini mengambil sasaran warga masyarakat dusun Ketandan.
6. Kaporitisasi Gerselo RT 50
Nomor Sektor : 4.2.32
Jenis Program : Pokok Non-Tema (Tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Latar Belakang
Kaporitisasi gerselo RT 50 ini bermula dari munculnya wabah diare selama 2
bulan terakhir di dusun ini. Menurut data puskesmas Jetis II tercatat hampir
separuh dari warga Gerselo menderita diare. Penelitian dari Dinas Kesehatan
menunjukkan bahwa sumur- sumur yang ada di dusun Gerselo ini
mengandung bakteri E. Coli lebih banyak dari biasanya.
Faktor Pendukung:
1. Dukungan penuh dari Puskesmas Jetis II dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul.
2. Adanya dokter dan pakar kesehatan lingkungan yang membantu jalannya
kegiatan.
3. Antusias warga Gerselo dengan adanya kaporitisasi ini.
Faktor Penghambat:
1. Kurangnya pipa kaporit karena banyaknya sumur warga yang sudah
terinfeksi bakteri E. Coli.
Pelaksanaan Program:
Kaporitisasi Gerselo RT 50 ini dimulai dengan brefing di Puskesmas Jetis II
bersama dengan Kepala Desa Patalan, Kepala Puskesmas, dan petugas dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Setelah itu Kaporitisasi dimulai dengan
mengecek sumur warga satu persatu lalu memasukkan kaporit dan pipa
kaporit ke sumur warga setempat.
KESIMPULAN DAN SARAN
I. KESIMPULAN
Program-program yang telah dilaksanakan dalam kegiatan KKN di Dukuh
Ketandan Desa Patalan Kecamatan Jetis secara keseluruhan dapat terlaksana
dengan baik. Pelaksanaan program KKN-PPM UGM antar semester tahun
2012 mendapat sambutan dan apresiasi yang baik dan terbuka dari seluruh
masyarakat, yang dibuktikan dengan partisipasi aktif dan dukungan penuh
selama pelaksanaan program-program KKN-PPM UGM tersebut, sehingga
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target dan harapan. Adapun kendala-
kendala yang dihadapi merupakan sebuah hal yang wajar yang biasa dihadapi
dalam pelaksanaan suatu program.
II. SARAN
a) Bagi Mahasiswa
Sikap individual dalam hal ini perlu dikesampingkan, sikap jujur, kompak,
saling menghargai dan menghormati menjadi kunci utama dalam
kerjasama tim. Saling tukar pikiran dan pendapat merupakan hal positif
dalam suatu kelompok kerja tapi hendaknya dilandasi dengan pemikiran
yang jernih bukan hanya mengedepankan emosi semata untuk
memenangkan pendapat.
b) Warga Desa Ketandan
Diharapakan warga dapat meneruskan bahkan mengembangkan menjadi
lebih baik ilmu-ilmu yang ditularkan kepada warga dan menjadikan suatu
hal yang bermanfaat dan dapat dipergunakan ke arah yang lebih baik.
Saling percaya dan bantu membantu satu sama lain akan membuat kondisi
yang harmonis. Saran kepada warga yang memiliki anak-anak yang masih
sekolah, agar memperhatikan tingkat belajar anak.
LAMPIRAN
FOTO-FOTO SELAMA PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM
Design Sticker Kampanye Kebersihan
Membantu Tenaga Pengajar PAUD Kelas B
Kaporitisasi Gerselo RT 50
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
( Individu )
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : II. DUSUN KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Retno Dwi Andriastuti
Nomor Mahasiswa : 09/281682/TP/09411
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode : KKN PPM UGM - 16
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus selama
jangka waktu tertentu. Pelaksanaan KKN diarahkan untuk mensinergikan antara
pengetahuan teoritik yang didapatkan mahasiswa selama menjalani masa studi di
kampus, serta pengalaman di lapangan yang diperoleh dari hasil interaksi saling
asah, asih dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat. Manfaat yang diperoleh
oleh mahasiswa antara lain adalah meningkatkan rasa kepeduliaan dan kepekaan
terhadap masalah sosial yang ada di masyarakat.
KKN-PPM Tematik UGM Antar Semester 2012/2013 dilaksanakan pada
tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15 Agustus 2012. Adapun kegiatan KKN ini
telah dilaksanakan di Dusun Ketandan Desa Patalan Kecamatan Jetis Kabupaten
Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan program kerja
mahasiswa KKN merupakan perwujudan dari rencana program yang telah disusun
pada awal pelaksanaan selama satu minggu berdasarkan hasil observasi dan
berbagai pertimbangan serta masukan dari masyarakat setempat. Berdasarkan
hasil observasi, ada beberapa permasalahan yang terdapat di desa ini. Namun,
hanya diambil beberapa permasalahan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai
dasar dalam menentukan program yang akan dilaksanakan. Atas berkat, rahmat
dan bimbingan Allah SWT pelaksanaan KKN dapat berlangsung dengan baik dan
laporan pelaksanaan kegiatan ini dapat diselesaikan. Dalam Laporan Pelaksanaan
Kegiatan KKN ini membahas tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama KKN.
Selama KKN ini terdapat beberapa program yang telah direncanakan
sebelumnya dan telah terlaksana dengan baik, selain itu juga terdapat beberapa
program tambahan yang sebelumnya bukan merupakan bagian dari rencana
program tetapi akhirnya dijadikan program melihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program-program yang direncanakan sebelumnya dan status
terlaksana/tidak terlaksana ialah:
No. Nama Program No. Sektor Status
1. Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2
Dusun Pulo Kadang dan Sanggrahan
(Pokok Tema)
1.6.02
Terlaksana
2. Pembuatan Peta Digital Dusun Pulo
Kadang dan Sanggrahan
(Pokok Tema)
1.6.05
Terlaksana
3. Penyuluhan Pemanfaatan Buah
Kelapa dan Demo Masak Nugget
Kelapa di Dusun Ketandan (ID)
2.2.13
Terlaksana
4. Pembagian Sticker Kampanye
Kebersihan Lingkungan dan bubuk
ABATE di RT 78,79, dan 82 (ID)
3.8.05
Terlaksana
5. Membantu Mengajar di TK Cendekia
di Kelas TK B (ID)
3.4.08 Terlaksana
MD = Monodisipliner; ID = Interdisipliner.
Dengan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat
program tambahan yang dilaksanakan. Program tersebut adalah:
No. Nama Program No. Sektor
6. Pengadaan Iqro’ untuk TPA Al-Husna di Dusun
Ketandan (ID) 2.3.13
Berikut ini adalah deskripsi beberapa program yang telah dilaksanakan
yang disusun berdasarkan hasil observasi dan diharapkan dapat menjadikan solusi
bagi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
1. Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2 Dusun Pulo Kadang dan
Sanggrahan
Nomor Sektor : 1.6.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : ID = Interdisipliner
Bidang : Sainstek
Puskesmas Jetis Unit II merupakan puskesmas bantu yang menaungi dua
Desa di Kecamatan Jetis Bantul. Kedua Desa itu antara lain adalah Desa Patalan
dan Desa Canden. Total Pedukuhan yang terletak di Desa Patalan dan Desa
Canden adalah 35 Dusun (20 Dusun di Desa Patalan, 15 Dusun di Desa Canden).
Puskesmas Jetis Unit II melayani lebih dari 6000 Kepala Keluarga di Kedua Desa
tersebut, belum termasuk pelayanan terhadap penduduk baru dan pasien diluar
wilayah Patalan – Canden. Saat ini pelayanan kesehatan, pendaftaran pasien untuk
pencatatan rekam medis, pencatatan antri pasien, pelayanan obat dan pencatatan
resep masih bersifat manual yaitu dalam bentuk arsip berbentuk kertas dan
pencatatan manual untuk setiap kunjungan pasien. Semkin lama arsip yang masih
bersifat manual ini menumpuk dan mengakibatkan kesulitan dalam hal
penyusunan arsip, proses pencarian pasien menjadi lama, dan proses pendaftaran
dan antrian pasien puskesmas. Puskesmas Jetis II sebenarnya telah memiliki
Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS), banyaknya data rekam medis pasien
yang belum diubah dalam format database mengakibatkan SIMPUS Jetis II belum
berfungsi secara optimal.
Kegiatan Optimalisasi diawali dengan sosialisasi dengan staff dan pegawai
Puskesmas Jetis II. Dlanjutkan dengan briefing teknis mengenai kelanjutan dari
SIMPUS ini. Pada hari – hari selanjutnya, Tim KKN termasuk saya membantu
pengkonversian data dari bentuk arsip kertas menjadi data digital untuk siap di
masukan ke format database. Selain itu sebagian Tim KKN bertugas membenahi
aplikasi SIMPUS yang masih terdapat beberapa kekurangan yang cukup banyak.
Dukungan komputer server dari Dinas Kesehatan Propinsi memberikan
kemudahan Tim dalam mengaplikasikan sistem secara keseluruhan. Selain itu
dukungan dari beberapa perusahaan nirlaba untuk memberikan bantuan berupa
komputer server cadangan sebagai pengganti seandainya server utama mengalami
masalah juga merupakan faktor pendukung bagi Tim KKN dalam
mengoptimalisasikan SIMPUS. Namun ada beberapa faktor penghambat seperti
ketidak konsistenan format nomer rekam medis yang menjadi acuan pasien di
Puskesmas Jetis II. Adanya faktor resistensi dari pegawai puskesmas yang
keberatan untuk belajar menggunakan sistem baru juga menjadi salah satu faktor
penghambat. Secara keseluruhan, optimalisasi SIMPUS bisa berjalan baik karena
kerjasama dari TIM KKN dan staff puskesmas Jetis II. Sistem terpasang baik di
server dan bisa diakses dalam skala intranet Puskesmas.
2. Pembuatan Peta Digital Dusun Pulo Kadang dan Sanggrahan
Nomor Sektor : 1.6.05
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : ID = Interdisipliner
Bidang : Sainstek
Pembuatan Peta Digital Dusun Pulo Kadang dan Sanggrahan berhubungan
secara tidak langsung dengan SIMPUS yang diterapkan di Puskesmas Jetis II
Patalan. Di dalam SIMPUS terdapat fasilitas penunjuk arah menggunakan Google
Maps sebagai Geo Service Locator. Penunjuk arah ini berguna untuk memberikan
bantuan kepada tenaga kesehatan untuk mengetahui posisi dusun dimana pasien
tinggal. Posisi ini dipakai apabila ada panggilan darurat yang mengharuskan
pasien dijemput di rumahnya menggunakan ambulan puskesmas. Puskesmas yang
memiliki satu unit GPS Tracker Garmin tipe GPS 60, serta beberapa anggota Tim
KKN yang memiliki smartphone Android dimanfaatkan sebagai alat untuk
memperoleh koordinat Geo Location dari dusun Dusun Pulo Kadang dan
Sanggrahan.
Tim KKN ketika melakukan survey sangat dibantu oleh masyarakat yang
ramah dalam mencari daerah dusun yang luas dan cukup rumit, yang menjadi
faktor penghambat bagi tim KKN antara lain karena pengumpulan data
dilaksanakan disiang hari di bulan Ramadhan. Jumlah GPS tracker yang terbatas
juga membuat tim tidak bisa melakukan survei lokasi secara cepat. Secara
keseluruhan pengumpulan data koordinat dusun Pulo Kadang dan Sanggrahan
dapat dilakukan dengan baik. Data koordinat sudah berhasil diinputkan ke sistem
dan di masukkan ke Geo Service Google Maps.
3. Penyuluhan Pemanfaatan Buah Kelapa dan Demo Masak Nugget Kelapa
di Dusun Ketandan (ID)
Nomor Sektor : 2.2.13
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Agro
Selama ini diketahui bahwa tanaman kelapa merupakan salah satu contoh
tanaman yang multifungsi, dimana dari semua bagian tanamannya dapat diolah
untuk dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang memiliki nilai jual yang cukup
tinggi. Melihat kondisi yang ada, di dusun Ketandan banyak sekali terdapat
tanaman kelapa. Dimana sampai saat ini pemanfaatan terhadap tanaman kelapa
oleh masyarakat masih sangat kurang terbatas hanya langsung dijual buahnya,
digunakan untuk santan, dan kayu bakar. Padahal jika diolah lebih lanjut dapat
menciptakan lapangan kerja dan menambah pemasukan bagi masyarakat di dusun
Ketandan itu sendiri.
Melihat kenyataan seperti itu, membuat saya sebagai peserta KKN yang
bertempat di Dusun Ketandan tergerak untuk melakukan suatu kegiatan yang
dapat memberikan ilmu tambahan kepada masayarakat khususnya para ibu
dasawisma untuk melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap tanaman kelapa
salah satunya dengan dibuat nugget kelapa. Dimana pada dasarnya nugget
merupakan salah satu produk berbasis kelapa yang memiliki pasar yang luas dan
berpeluang menjadi industri rumah tangga. Adapun kegiatan yang saya
laksanakan yaitu mengadakan Penyuluhan Pemanfaatan Buah Kelapa dan Demo
Masak Nugget Kelapa bagi ibu-ibu dasawisma. Dimana kegiatan sebelumnya
dimulai dengan memberikan sosialisasi akan dilakukan Penyuluhan Pemanfaatan
Buah Kelapa dan Demo Masak Nugget Kelapa kepada ibu-ibu dasawisma dan
melakukan koordinasi dengan peserta untuk pembagian peralatan yang harus
disiapkan oleh ibu-ibu. Kemudian di hari yang telah ditentukan dilakukan
penyuluhan pemanfaatan buah kelapa dan dilanjutkan dengan demo masak nugget
kelapa. Kurangnya pengetahuan terhadap pengelolaan tanaman kelapa dan rasa
ingin tahu yang besar dari para ibu-ibu membuat peserta menjadi semangat dan
berperan aktif dalam mengikuti penyuluhan pemanfaatan buah kelapa dan
melakukan demo masak nugget kelapa. Akan tetapi yang menjadi kendala dalam
kegiatan ini dimana peserta kurang bersedia melakukan pembagian terhadap biaya
untuk pelaksanaan program dan pembelian bahan-bahan pembuatan nugget
kelapa, sehingga mengenai biaya seluruhnya ditanggung oleh tim KKN kecuali
peralatan demo masak dari masyarakat.
4. Pembagian Sticker Kampanye Kebersihan Lingkungan dan bubuk
ABATE di RT 78,79, dan 82
Nomor Sektor : 3.8.05
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Melihat kondisi lingkungan di dusun Ketandan masih terdapat beberapa
lokasi seperti jalan-jalan yang tidak terdapat rumah, sebagian halaman rumah dari
masyarakat Ketandan yang masih sangat kotor akan sampah dan jarang sekali
dibersihkan. Selain itu juga banyak sekali tempat penampungan air yang kurang
dijaga kebersihannya oleh masyarakat dan sampah-sampah yang terdapat
genangan air yang kurang dihirauakan oleh masyarakat. Padahal setiap
Minggunya di Dusun Ketandan rutin diadakan kegiatan kerja bakti, akan tetapi
kesadaran masayarakat untuk melakukan kerja bakti masih sangat kurang dan
terbatas hanya pada beberapa masyarakat saja.
Kondisi ini jika dibiarkan maka akan memupuk dan menanamkan rasa
malas dan kurang peduli akan kebersihan lingkungan pada anak-anak di Dusun
Ketandan dan dari segi kesehatan hal ini dapat menyebabkan menjadi tempat
hunian nyamuk yang dapat menjangkit bibit penyakit. Oleh karena itu saya dan
beberapa anggota tim KKN melaksankan kegiatan yang dapat mendorong
masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa peduli akan kebersihan lingkungan
melalui kegiatan Pembagian Sticker Kampanye Kebersihan Lingkungan dan
bubuk ABATE. Dimana kegiatan dimulai dengan pembuatan sticker tentang
kebersihan lingkungan dan anti DBD (Demam Berdarah) serta pembungkusan
bubuk ABATE. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian sticker dan bubuk
ABATE ke KK masing-masing RT yang ada di Dusun Ketandan sekalian dengan
cara penggunaannya. Dimana di Dusun Ketandan terdapat 5 RT yaitu RT
78,79,80,81,dan 82, dan bagian saya adalah pembagian di RT 78,79, dan 82.
Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung secara lancar apalagi dibantu dengan
masyarakat disni yang sangat terbuka. Akan tetapi yang menjadi faktor
penghambat dari kegiatan ini adalah tidak adanya kontrol kepada masyarakat yang
menerima bubuk ABATE apakah langsung di sebar di tempat penampungan air
atau hanya diterima saja dan tidak dilakukan sesuai aturan pakainya, dan hanya
sia-sia saja.
5. Membantu Mengajar di TK Cendekia di Kelas TK B
Nomor Sektor : 3.4.08
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Pendidikan anak usia dini dan TK bagi anak-anak merupakan hal yang
sangat penting bagi pertumbuhan jiwa dan kecerdasan anak, selain itu juga sangat
penting bagi perkembangan jiwa sosialisasi mereka untuk melatih bersosialisasi
dengan orang lain mulai dari teman-temannya dan guru-guru yang mengajar
sehingga dapat menumbuhkan rasa saling toleransi dan peduli terhadap sesame.
Kesadarn para orang tua di Desa Patalan untuk mulai mengenalkan dan
memasukkan anaknya ke pendidikan usia dini dan TK sudah cukup tinggi. Hal ini
terlihat dari cukup banyaknya lembaga pendidikan anak usia dini dan TK yang
ada di Desa Patalan dan cukup banyaknya murid-murid yang ada di lembaga
pendidikan anak-anak usia dini dan TK yang ada di desa Patalan. Seperti
contohnya di lembaga pendidikan anak usia dini dan TK yang ada di Dusun
Ketandan “TK Cendekia”.
Akan tetapi jumlah murid-murid yang ada tidak selaras dengan jumlah
tenaga pengajar yang ada, sehingga kadang dalam hal kegiatan belajar mengajar
ketika ada tenaga pengajar yang tidak masuk kegiatan belajar mengajar dapat
terganggu. Melihat kondisi yang demikian, kami dari tim KKN termasuk saya
mengadakan program Membantu Mengajar di TK Cendekia dimana saya
mendapat bagian untuk membantu mengajar di kelas TK B. Secara keseluruhan
kegiatan ini sudah berjalan dengan lancar, akan tetapi terdapat faktor penghambat
salah satunya adalah kurangnya referensi kita dalam membantu memberikan
materi untuk murid-murid.
6. Pengadaan Iqro’ untuk TPA Al-Husna di Dusun Ketandan
Nomor Sektor : 2.3.13
Jenis Program : Pokok Non Tema (tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Di Dusun Ketandan terdapat kegiatan TPA yang bernama TPA AL-Husna
dimana yang dilakukan di Mushola Nur Iman. Kegiatan yang ada di TPA meliputi
kegiatan mengaji yang terdiri dari Iqro dan Alqur’an. Sebagian dari santri dan
santiwati yang mengaji di TPA adalah tingkat iqro. Akan tetapi antara jumlah
santri dan santriwati yang mengaji tingkat iqro dengan jumlah iqro yang tersedia
tidaklah sesuai dimana ketersediaan iqro sangat terbatas, dan ini dapat
menyebabkan ketidak lancaran kegiatan mengaji di TPA tersebut karena harus
mengantri untuk mendapat giliran mengaji sehingga menyebabkan waktu
selesainya menjadi tidak sesuai dengan yang telah ditentukan.
Oleh karena itu saya sebagai tim KKN ingin membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan tersebut dengan melaksanakan program Pengadaan Iqro’
untuk TPA Al-Husna di Dusun Ketandan melalui pengajuan proposal ke
Kementrian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara keseluruhan kegiatan ini
berjalan sangat lancar. Faktor pendukung antara lain adalah kemudahan kami
memperoleh tanda tangan dan cap resmi dari ta’mir masjid An-Nur. Pihak
pedukuhan dan kelurahan juga memudahkan kami saat meminta tertanda pihak
pemerintah desa serta pihak Kementrian Agama yang sangat cooperative dan
memudahkan dalam pencairan pengadaan iqro. Pengadaan Al-Qur’an berhasil
dengan baik diakhiri dengan turunnya 15 eksemplar iqro diperuntukkan untuk
TPA Al-Husna.
II. KESIMPULAN
1. Program pokok tema yang berhasil dilaksanakan berjumlah dua program,
yakni Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2 Dusun Pulo Kadang dan
Sanggrahan dan Pembuatan Peta Digital Dusun Pulo Kadang dan
Sanggrahan.
2. Program pokok non tema yang berhasil dilaksanakan antara lain:
- Penyuluhan Pemanfaatan Buah Kelapa dan Demo Masak Nugget Kelapa
di Dusun Ketandan
- Pembagian Sticker Kampanye Kebersihan Lingkungan dan bubuk ABATE
di RT 78,79, dan 82
- Membantu Mengajar di TK Cendekia di Kelas TK B
- Pengadaan Iqro’ untuk TPA Al-Husna di Dusun Ketandan (Program
Tambahan)
- Semua program yang berhasil dilaksanakan oleh Penulis sebagian besar
berjalan dengan baik dan lancar.
III. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Kunci keberhasilan berlangsungnya suatu program adalah sikap kompak,
jujur, saling menghargai dan menghormati antar anggota tim perlu untuk selalu
diterapkan dan sikap egois dan individualis harus dijauhkan karena dapat
mengganggu jalannya kegiatan dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Selain itu rasa sosialisasi dengan warga sekitar
perlu diterpkan sejak penerjunan, agar tercipta suasana yang nyaman dan
harmonis serta dapat mendukung keberhasilan suatu program.
2. Warga Dusun Ketandan
Dengan adanya KKN ini diharapakan warga dapat meneruskan bahkan
mengembangkan ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh tim KKN dan jangan
sampai setelah KKN selesai, semua ilmu yang telah ditularkan dibiarakan begitu
saja tanpa dikembangkan.
LAMPIRAN
FOTO-FOTO SELAMA PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM DUSUN
KETANDAN
1. Entri Data Simpus Puskesmas Jetis 2 Dusun Pulo Kadang dan Sanggrahan
2. Penyuluhan Pemanfaatan Buah Kelapa dan Demo Masak Nugget Kelapa
di Dusun Ketandan
3. Pembagian Sticker Kampanye Kebersihan Lingkungan dan bubuk ABATE
di RT 78,79, dan 82
4. Membantu Mengajar di TK Cendekia di Kelas TK B
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
( Individu )
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : 2. DUSUN KETANDAN
UNIT : 33. DESA PATALAN
KECAMATAN : JETIS
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Rosi Putri Abrianti R
Nomor Mahasiswa : 08/270127/PT/05545
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Kode : KKN PPM UGM - 16
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
bimbingan-Nya Pelaksanaan KKN dapat berlangsung dengan baik dan laporan ini
dapat diselesaikan. Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN ini membahas tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama KKN.
Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada
merupakan salah satu bentuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat.
KKN merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh di Universitas
Gadjah Mada (UGM). Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengembangkan
kemampuan mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat dan hidup
bersama-sama masyarakat sesuai perannya sebagai mahasiswa, sehingga
diharapkan mahasiswa dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat
sesuai dengan ilmu yang telah diperolehnya dalam perkuliahan. Oleh karena itu,
setiap mahasiswa perlu untuk mengembangkan beberapa aspek penting yang
mungkin tidak diperoleh secara langsung di kehidupan kampus, misalnya
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bersosialisasi dengan warga
masyarakat, kerjasama tim, kepekaan sosial dan belajar memegang suatu
tanggung jawab.
Kegiatan KKN ini telah dilaksanakan di Dusun Ketandan, Desa Patalan,
Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mana telah terlaksana dengan cukup lancar. KKN-PPM Tematik UGM Antar
Semester 2012/2013 dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 15
Agustus 2012. Ada beberapa program tambahan yang sebelumnya bukan
merupakan bagian dari rencana program tetapi akhirnya dijadikan program
melihat situasi dan kondisi yang ada.
Adapun program program yang direncanakan sebelumnya dan status
terlaksana/tidak terlaksana ialah :
No. Nama Program No. Sektor Status
1. Optimalisasi & Implementasi Sistem
Informasi Puskesmas Jetis 2, Dusun
Gadhuh Bejen dan Dusun Gerselo.
(Pokok Tema)
1.6.02
Terlaksana
2. Pembuatan Peta Digital, Dusun
Gadhuh Bejen dan Dusun Gerselo.
(Pokok Tema)
1.6.05
Terlaksana
3. Membantu Tenaga Pengajar TK
Cendikia Kelas A. (ID)
3.4.08 Terlaksana
4. Pembagian Stiker Kampanye tentang
« Kebersihan Lingkungan » &
Pemberian Bubuk ABATE di RT 81.
(ID)
3.8.05
Terlaksana
5. Pembinaan TPA di Mushola Al-Husna
Kelas IQRO. (ID)
3.8.02 Terlaksana
MD = Monodisipliner; ID = Interdisipliner.
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, terdapat program
tambahan yang di laksanakan, program tersebut adalah :
No. Nama Program No. Sektor Status
1. Pengadaan Al-Qur’an. (ID) 2.3.13 Terlaksana
Berikut ini adalah deskripsi beberapa program yang telah dilaksanakan dan
tentunya disusun berdasarkan hasil observasi yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan strategis dari masyarakat.
1. Optimalisasi & Implementasi Sistem Informasi Puskesmas Jetis 2, Dusun
Gadhuh Bejen dan Dusun Gerselo.
Nomor Sektor : 1.6.02
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Mono Disipliner (MD)
Bidang : Sainstek
Puskesmas Jetis 2 merupakan puskesmas bantu yang menaungi dua Desa
di Kecamatan Jetis Bantul. Kedua Desa itu antara lain adalah Desa Patalan dan
Desa Canden. Total Pedukuhan yang terletak di Desa Patalan dan Desa Canden
adalah 35 Dusun (20 Dusun di Desa Patalan, 15 Dusun di Desa Canden).
Puskesmas Jetis Melayani lebih dari 6000 Kepala Keluarga di Kedua Desa
tersebut, belum termasuk pelayanan terhadap penduduk baru dan pasien diluar
wilayah Patalan – Canden. Saat ini pelayanan kesehatan, pendaftaran pasien untuk
pencatatan rekam medis, pencatatan antri pasien, pelayanan obat dan pencatatan
resep masih dalam bentuk arsip berbentuk kertas dan pencatatan manual untuk
setiap kunjungan pasien. Banyaknya tumpukan arsip berupa tumpukan kertas
mengakibatkan masalah pada penyusunan arsip, proses pencarian pasien lama,
dan proses pendaftaran dan antrian pasien puskesmas. Puskesmas Jetis 2
sebenarnya telah memiliki Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS). Banyaknya
data rekam medis pasien yang belum diubah dalam format database
mengakibatkan SIMPUS Jetis 2 belum berfungsi secara optimal.
Kegiatan Optimalisasi diawali dengan sosialisasi dengan staff dan pegawai
Puskesmas Jetis 2. Dlanjutkan dengan briefing teknis mengenai kelanjutan dari
SIMPUS ini. Pada hari – hari selanjutnya, Tim KKN membantu pengkonversian
data dari bentuk arsip kertas menjadi data digital untuk siap di masukan ke format
database. Selain itu sebagian Tim KKN bertugas membenahi aplikasi SIMPUS
yang masih terdapat beberapa kekurangan yang cukup banyak. Beberapa orang
termasuk saya bertugas terutama untuk menyiapkan komputer server tempat
SIMPUS nantinya akan ditempatkan.
Dukungan komputer server dari Dinas Kesehatan Propinsi memberikan
kemudahan Tim dalam mengaplikasikan sistem secara keseluruhan. Selain itu
dukungan dari beberapa perusahaan nirlaba untuk memberikan bantuan berupa
komputer server cadangan sebagai pengganti seandainya server utama mengalami
masalah juga merupakan faktor pendukung bagi Tim KKN dalam
mengoptimalisasikan SIMPUS. Namun ada beberapa faktor penghambat seperti
ketidak konsistenan format nomer rekam medis yang menjadi acuan pasien di
Puskesmas Jetis 2. Adanya faktor resistensi dari pegawai puskesmas yang
keberatan untuk belajar menggunakan sistem baru juga menjadi salah satu faktor
penghambat. Secara keseluruhan, optimalisasi SIMPUS bisa berjalan baik karena
kerjasama dari TIM KKN dan staff puskesmas Jetis 2. Sistem terpasang baik di
server dan bisa diakses dalam skala intranet Puskesmas.
2. Pembuatan Peta Digital, Dusun Gadhuh Bejen dan Dusun Gerselo.
Nomor Sektor : 1.6.05
Jenis Program : Pokok Tema
Sifat Program : Mono Disipliner (MD)
Bidang : Sainstek
Kegiatan Pemetaan Digital Lokasi Pedukuhan di Dusun Gadhuh Bejen dan
Dusun Gerselo berhubungan secara tidak langsung dengan SIMPUS yang
diterapkan di Puskesmas Jetis 2 Patalan. Di dalam SIMPUS terdapat fasilitas
penunjuk arah menggunakan Google Maps sebagai Geo Service Locator.
Penunjuk arah ini berguna untuk memberikan bantuan kepada tenaga kesehatan
untuk mengetahui posisi dusun dimana pasien tinggal. Posisi ini dipakai apabila
ada panggilan darurat yang mengharuskan pasien dijemput di rumahnya
menggunakan ambulan puskesmas. Puskesmas yang memiliki satu unit GPS
Tracker Garmin tipe GPS 60, serta beberapa anggota Tim KKN yang memiliki
smartphone Android dimanfaatkan sebagai alat untuk memperoleh koordinat Geo
Location dari dusun di Desa Patalan dan Canden.
Masyarakat yang ramah juga membantu Tim KKN saat melakukan
perjalanan survei mencari daerah dusun yang luas dan cukup rumit. Beberapa
faktor penghambat bagi tim antara lain karena pengumpulan data dilaksanakan
disiang hari di bulan Ramadhan. Jumlah GPS tracker yang terbatas juga membuat
tim tidak bisa melakukan survei lokasi secara paralel. Secara keseluruhan
pengumpulan data koordinat dusun di Desa Patalan dan Canden berhasil dengan
baik. Data koordinat sudah berhasil diinputkan ke sistem dan di masukkan ke Geo
Service Google Maps.
3. Membantu Tenaga Pengajar TK Cendikia Kelas A.
Nomor Sektor : 3.4.08
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK bagi anak-anak merupakan hal
yang penting bagi pertumbuhan kecerdasan anak dan sosialisasi mereka terhadap
orang lain mulai dari teman-temannya dan guru-guru yang mengajar sehingga
dapat menumbuhkan rasa saling toleransi dan peduli terhadap sesama. Kesadaran
para orang tua di Dusun Ketandan akan pendidikan anak-anak mereka sudah
cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah murid yang di sekolahkan di
lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan TK yang ada di Dusun Ketandan
yaitu TK Cendekia.
Akan tetapi banyaknya jumlah murid-murid yang ada di TK Cendikia
tidak selaras dengan jumlah tenaga pengajar yang ada, sehingga dalam hal
kegiatan belajar mengajar ketika ada tenaga pengajar yang tidak dapat hadir,
kegiatan belajar mengajar dapat terganggu. Melihat kondisi yang demikian, kami
dari tim KKN termasuk saya mengadakan program Membantu Mengajar di TK
Cendekia dimana penulis mendapat bagian untuk membantu mengajar di kelas TK
A. Secara keseluruhan kegiatan ini sudah berjalan dengan lancar, akan tetapi
terdapat faktor penghambat salah satunya adalah kurangnya referensi kita dalam
membantu memberikan materi untuk murid-murid.
4. Pembagian Stiker Kampanye tentang « Kebersihan Lingkungan » &
Pemberian Bubuk ABATE di RT 81.
Nomor Sektor : 3.8.05
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Melihat lingkungan sekitar Dusun Ketandan masih terdapat halaman
rumah masyarakat yang terlihat kotor karena jarang dibersihkan pasca gempa
bumi yang menimpa Bantul tahun 2006 lalu. Selain itu juga banyak terdapat
penampungan air yang kurang terjaga kebersihannya, serta sampah-sampah yang
terdapat genangan airnya sebagai tempat sarang nyamuk. Kesadaran masyarakat
akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan bersama masih kurang.
Kondisi ini jika dibiarkan maka akan memupuk rasa malas dan kurang
peduli akan kebersihan lingkungan pada anak-anak di Dusun Ketandan dan dapat
menyebabkan penyakit. Tim KKN melaksankan kegiatan yang dapat mendorong
masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa peduli akan kebersihan lingkungan
melalui kegiatan Pembagian Stiker Kampanye Kebersihan Lingkungan dan bubuk
ABATE. Dimana kegiatan dimulai dengan pembuatan stiker tentang kebersihan
lingkungan dan anti DBD (Demam Berdarah) serta pembungkusan bubuk
ABATE. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian sticker dan bubuk ABATE ke
kepala keluarga masing-masing RT yang ada di Dusun Ketandan. Secara
keseluruhan kegiatan ini berlangsung lancar. Akan tetapi yang menjadi faktor
penghambat dari kegiatan ini adalah tidak adanya kontrol kepada masyarakat yang
menerima bubuk ABATE apakah langsung di sebar di tempat penampungan air
atau hanya diterima saja dan tidak dilakukan sesuai aturan pakainya.
5. Pembinaan TPA di Mushola Al-Husna Kelas IQRO.
Nomor Sektor : 3.8.02
Jenis Program : Pokok Non Tema
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Banyak anak-anak yang memanfaatkan waktu luangnya untuk mengaji Al-
Qur’an maupun IQRO. Banyaknya anak-anak yang belajar mengaji ini tidak di
imbangi dengan tenaga pengajar yang memadai. Dengan adanya tim KKN yang
membantu dalam pembinaan TPA, di harapkan anak-anak dapat menambah ilmu
dalam hal membaca Al-Qur’an maupun IQRO dengan baik dan benar. Kegiatan
pembinaan TPA ini di laksanakan sesuai dengan jadwal TPA yang telah berjalan
sebelumnya, yaitu setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis pada pukul 16.00 hingga
pukul 17.00. Anak-anak pun sangat antusias dengan adanya tim KKN dalam
membantu pembinaan TPA ini sehingga banyak anak-anak yang ingin membaca
Al-Qur’an maupun IQRO dengan tim KKN sebagai penyimak bacaannya.
Diharapkan setelah KKN selesai pemuda ataupun pemudi setempat dapat
meneruskan kegiatan ini sehingga dapat meningkatkan cara membaca Al-Qur’an
maupun IQRO dengan lebih baik lagi.
Minat dan semangat anak-anak dalam mengikuti kegiatan TPA menjadi
hal pendukung dalam menjalankan program ini. Mereka juga sudah membawa Al-
Qur’an maupun IQRO sendiri sehingga kami cukup menyiapkan diri dan materi
tentang cara membacanya dengan baik dan benar. Ada faktor penghambat dalam
melaksanakan program ini seperti ada beberapa anak yang tidak serius dan
mengganggu teman yang lain yang sedang membaca Al-Qur’an maupun IQRO.
Program ini dikatakan sangat berhasil karena banyaknya anak-anak yang
mengikuti program tersebut dan antusias anak-anak yang ingin membaca Al-
Qur’an maupun IQRO dengan tim KKN sebagai penyimaknya.
6. Pengadaan Al-Qur’an.
Nomor Sektor : 2.3.13
Jenis Program : Pokok Non Tema (tambahan)
Sifat Program : Inter Disipliner (ID)
Bidang : Sosial Humaniora
Masjid An-Nur terletak di Dusun Ketandan, Desa Patalan, Kecamatan
Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Masjid An-Nur menjadi tempat kegiatan
keagamaan penduduk muslim. Sholat wajib, sholat sunnah, serta kegiatan di bulan
suci Ramadhan menjadi tempat utama kegiatan tersebut.
Masjid An-Nur memiliki kondisi bangunan yang masih baik namun ada
beberapa sarana dan prasarana di dalamnya yang kurang memadai. Al Qur’an
merupakan salah satu contoh hal yang kurang memadai di mana Al Qur’an yang
tersedia tidak berimbang dengan jumlah jamaah. Kami sebagai mahasiswa KKN
merasa prihatin dengan kejadian ini. Selanjutnya kami berinisiatif untuk
membantu Masjid An-Nur dengan program pengadaan Al-Qur’an. Proposal kami
ajukan ke Departemen Agama Kabupaten Bantul untuk meminta bantuan Al-
Qur’an. Faktor pendukung antara lain adalah kemudahan kami memperoleh tanda
tangan dan cap resmi dari ta’mir Masjid An-Nur. Pihak pedukuhan dan kelurahan
juga memudahkan kami saat meminta tertanda pihak pemerintah desa. Yang
menjadi faktor penghambat kami terletak pada jalur birokrasi yang cukup rumit di
Departemen Agama Bantul. Pengadaan Al-Qur’an berhasil dengan baik diakhiri
dengan turunnya 8 eksemplar Al-Qur’an diperuntukkan Masjid An-Nur. Serah
terima Al-Qur’an dilaksanakan di Masjid An-Nur.
II. KESIMPULAN
1. Program pokok tema yang berhasil dilaksanakan berjumlah dua program,
yakni Optimalisasi & Implementasi Sistem Informasi Puskesmas Jetis 2
Dusun Gadhuh Bejen dan Dusun Gerselo, dan Pembuatan Peta Digital
Dusun Gadhuh Bejen dan Dusun Gerselo.
2. Program pokok non tema yang berhasil dilaksanakan antara lain:
- Membantu Tenaga Pengajar TK Cendikia Kelas A.
- Pembagian Stiker Kampanye tentang « Kebersihan Lingkungan » &
Pemberian Bubuk ABATE di RT 81.
- Pembinaan TPA di Mushola Al-Husna Kelas IQRO.
- Pengadaan Al-Qur’an (program tambahan).
3. Semua program yang berhasil dilaksanakan oleh Penulis telah berjalan dengan
baik dan lancar.
III. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Sikap individual dalam hal ini perlu dikesampingkan, sikap jujur, kompak,
saling menghargai dan menghormati menjadi kunci utama dalam kerjasama tim.
Saling tukar pikiran dan pendapat merupakan hal positif dalam suatu kelompok
kerja tapi hendaknya dilandasi dengan pemikiran yang jernih bukan hanya
mengedepankan emosi dan egois semata untuk memenangkan pendapat.
2. Warga Dusun Ketandan
Diharapakan warga dapat meneruskan bahkan mengembangkan ilmu-ilmu
yang telah di berikan kepada warga dan menjadikan suatu hal yang bermanfaat
dan dapat dipergunakan untuk kehidupan kedepannya ke arah yang lebih baik
lagi. Saling percaya dan saling membantu satu sama lain akan membuat kondisi
yang harmonis antar warga. Saran kepada warga yang memiliki anak-anak yang
masih sekolah, agar memperhatikan tingkat belajar anak.
LAMPIRAN
FOTO-FOTO SELAMA PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM DUSUN
KETANDAN
1. Membantu Tenaga Pengajar TK Cendikia Kelas A.
2. Pembagian Stiker Kampanye tentang « Kebersihan Lingkungan »
& Pemberian Bubuk ABATE di RT 81.