Laporan Pelaksanaan Kegiatan Retno Lpk
-
Upload
aisyatunnurlaely -
Category
Documents
-
view
218 -
download
3
Transcript of Laporan Pelaksanaan Kegiatan Retno Lpk
Kode : KKN PPM UGM -16
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
(Individu)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN 2012
SUB UNIT : BERSOLE
UNIT : SUMBEREJO
KECAMATAN : WADASLINTANG
KABUPATEN : WONOSOBO
PROPINSI : JAWA TENGAH
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Retno Utami
Nomor Mahasiswa : 09/283087/SP/23668
BIDANG PENGELOLAAN KKN DAN PEMBERDAYAAN UKM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kode : KKN PPM UGM -16
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa yang
bertujuan untuk mengaplikasikan keilmuan yang telah didapatkan dibangku perkuliahan
kepada masyarakat secara langsung. Kuliah Kerja Nyata (KKN) selain untuk melatih
mahasiswa sendiri untuk menguatkan jiwa leadership, kerja keras, kerjasama, berpikir cerdas
dan kreatif juga memiliki misi untuk memberikan inspirasi, motivasi dan keyakinan di
masyarakat untuk bisa melakukan sesuatu yang berdampak positif bagi lingkungan
sekitarnya. Prinsip yang digunakan adalah nilai-nilai pemberdayaan seperti kerjasama atau
gotong royong, kepercayaaan, tata-nilai, swadaya dan lewat mekanisme akar rumput.
Kegiatan yang diselenggarakan saling berkaitan antara pendidikan, pengajaran, pelatihan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
KKN-PPM Antar Semester Tahun 2011/2012 dilaksanakan mulai tanggal 9 Juli
sampai 15 Agustus 2012. Lokasi KKN-PPM ini bertempat di wilayah Dusun Bersole, Desa
Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Minggu pertama setelah
penerjunan KKN, dilakukan observasi di wilayah atau lokasi KKN. Mahasiswa mengamati,
menganalisa permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah tersebut. Hasil observasi
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan rencana program KKN-PPM agar yang
diharapkan program-program tersebut sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan desa dan
masyarakatnya. Rencana program KKN-PPM UGM yang telah dibuat kemudian
disosialisasikan kepada masyarakat, setelah itu program dilaksanakan dengan melibatkan
masyarakat dan mahasiswa. Namun ternyata selama masa pelaksanaan, ada beberapa
perubahan program, sehingga ada beberapa program yang tidak tertulis di dalam laporan
rencana kerja.
Dalam pelaksanaan program KKN-PPM, secara keseluruhan telah berhasil
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut didorong karena adanya peran serta, partisipasi dan
kerjasama yang baik dari berbagai pihak, mulai dari mahasiswa sub-unit dan unit, masyarakat
desa, serta pihak luar yang telah bersedia membantu selama masa pelaksanaan program
KKN-PPM ini. Adapun program-program yang dapat kami laksanakan khususnya dusun
Bersole adalah sebagai berikut :
A. Program Pokok Tema
1. Pembagian Tanaman Herbal kepada Warga di RT 07
2. Outbond (Tema Pelatihan Cinta Lingkungan) Kelas 3 Kelompok B SD N 2
Sumberejo
3. Pembuatan Persemaian Herbal (Kencur)
4. Pendidikan Kelestarian Lingkungan Kelas 6 SDN 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
5. Pemanfaatan Energi Alternatif ( Mengangkut air dan Menuang ke Inlet)
6. Penanaman Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill) II di Halaman SD N 2
Sumberejo
B. Program Pokok Non Tema
1. Ketrampilan Flanel (Pelatihan Kerajinan Tangan) di RT 6,7,8
2. Penyuluhan Kesehatan Gigi Anak TK PGRI Wadaslintang
3. Pemberian Pelajaran Tambahan (Sanggar Belajar) Mata Pelajaran IPS Siswa
SD N 2 Sumberejo
4. Pendampingan Belajar Kelas 5 SD Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD N 2
Sumberejo
5. Pendampingan PAUD Al-Hidayah Kelompok Sakura
6. Pelatihan Seni Tari Untuk Kelas 5 SD di SDN 2 Sumberejo
7. Sikat Gigi Massal dan Lomba Senyum Sehat TK PGRI Wadaslintang
Berikut adalah penjelasan secara rinci uraian program yang telah kami laksanakan
dalam tempo 38 Hari di Sub Unit Bersole;
1. Pembagian Tanaman Herbal di RT 07
No. Sektor : 2.2.04
Kode Program : A-T09
Jenis Program : Program pokok tema
Tanggal Pelaksanaan : 11 Agustus 2012
Sifat Program : Interdisipliner
Lokasi :RT 07 Dusun Bersole
Sasaran : Warga RT 7 Dusun Bersole
Kegiatan program pembagian tanaman herbal di laksanakan pada taaggal 11 Agustus
2012. Sebelumnya telah dilaksanakan program persemaian herbal berupa tanaman obat
(toga) atau lebih dikenal oleh warga dengan sebutan empon-empon yaitu kencur, jahe,
jahe merah, dan kunyit. Sehingga program ini adalah keberlanjutan dari program
persemaian herbal yang telah di semai di pekarangan rumah Bapak Kadus. Persemaian
herbal adalah dimana bibit tanaman toga tersebut di budidayakan dengan cara
memasukkan bibit tersebut ke dalam polybag yang berisikan tanah dan pupuk kandang.
Setelah tumbuh tunasnya dan menjadi sebuah persemaian herbal kemudian siap untuk
dibagikan kepada warga, khususnya warga RT 07. Karena pembagian juga di bagi per
RT di dusun Bersole.
Karena waktu yang terbatas maka yang siap untuk dibagikan hanya bibit jahe
Kode : KKN PPM UGM -16
merah dan jahe. Apalagi untuk bibit kencur dan kunyit memang dari segi waktu tumbuh
tunas relatif lebih lama ketimbang bibit jahe. Kedepannya diharapkan kan warga bisa
mengelola persemaian herbal secara mandiri dan mendapatkan impact positif berupa
pengetahuan mengenai kegunaan atau manfaat tanaman obat baik secara ekonomis
maupun untuk kesehatan. Kekurangannya memang karena waktu terbatas maka tidak
semua warga RT 07 mendapat bibit secara merata. Salah satu solusinya dengan
memberikan pemberitahuan kepada warga untuk tidak segan langsung mengambil di
persemaian herbal tersebut. Dari segi lokasi persemaian herbal tersebut memang sangat
strategis yaitu di belakang mushola sehingga pasti dikunjungi banyak orang. Besar
harapan kami warga bisa langsung memiliki kesadaran untuk merawat dan
menanamnya di pekarangan rumah mereka masing-masing. Untuk pelaksanaannya pun
tidak menemui banyak hambatan bahkan di dukung oleh warga dan bapak kadus
Bersole, untuk hambatan yang kentara justru karena masalah waktu yang amat pendek
yaitu 38 hari, padahal masa tumbuh tunas empon-empon kurang lebih minimal 2 bulan
untuk di sebut sebagai persemaian herbal. Untuk kebutuhan pupuk bagi polybag juga
sudah di fasilitasi oleh bapak Kadus, karena beliau juga memiliki peliharaan 2 ekor
sapi. Bahkan untuk kegiatan penyiraman tanaman pun di bantu oleh bapak Kadus,
untuk pastisipasi warga masih kurang untuk memelihara persemaian herbal tersebut.
2. Pemanfaatan Energi Alternatif ( Mengangkut Air dan Menuang ke Inlet)
No. Sektor : 1.4.05
Kode Program : ST-T06
Jenis Program : Program pokok tema
Tanggal Pelaksanaan : 29 Juli 2012
Sifat Program : Interdisipliner
Lokasi : Dusun Kalibening (Rumah Bapak Slamet)
Sasaran : Bapak Slamet Arifin
Biogas adalah program pokok tema dengan upaya pemanfaatan energy alternatif dari
kotoran sapi atau feses menjadi gas konsumsi rumah tangga. Bahan penunjang utama
dari biogas tersebut adalah berupa gas metana dan karbon dioksida. Selama ini warga
mayoritas memakai kayu bakar dalam kehidupan sehari-hari utamanya utuk memasak.
Dan mayoritas di dusun Kalibening memiliki kandang sapi sehingga dari segi jumlah
kotoran sapi cukup banyak dan belum di manfaatkan secara maksimal selain dijadikan
Kode : KKN PPM UGM -16
sebagai pupuk kandang. Untuk pembangunan reaktor biogas menjadi tanggung jawab
sub unit kalibening, sedangkan pengisian rekator berupa feses adalah giliran tanggung
jawab sub unit Bersole.
Kalau dari segi pembangunan reaktor di bantu oleh LSM Biru dan di bantu
beberapa warga, untuk pengisian reaktor pun selain Pak Slamet yang bersemangat
untuk memenuhi reaktor tersebut, ternyata respon warga untuk membantu juga cukup
banyak terutama di empat hari pertama pengisian. Untuk hari selanjutnya partisipasi
warga mulai sedikit karena kendala jauhnya lokasi kandang sapi antar rumah dan waktu
di bulan Ramadhan juga memengaruhi warga untuk enggan ikut mengangkut kotoran
sapi. Pengisian awal dilakukan sejak tanggal 29 juli 2012 dan membutuhkan waktu 14
hari atau dua minggu untuk menjaga reaktor biogas tetap penuh dan menghasilkan gas
yang cukup untuk di pakai memasak. Tugas utama saya adalah menyediakan air yang
cukup, mengangkutnya dan menuangkannya ke inlet untuk di campur bersama dengan
kotoran sapi. Dari segi kendala lebih di dominasi oleh pasokan air yang tidak lancar
kadang-kadang karena bersamaan dengan musim kemarau. Sejak tanggal 6 Agustus
2012 reaktor gas sudah penuh dan manometer gas menunjukan peningkatan serta api
sudah bisa menyala maka program pemanfaatan energy alternatif sudah bisa di katakana
berhasil. Yang sangat di sayangkan adalah partisipasi warga sangat kurang, hal ini
wajar karena pemanfaatan biogas ini lebih bersifat individual karena instalansinya
hanya untuk satu rumah saja yaitu rumah bapak Slamet.
Walaupun sejak tanggal 6 Agustus 2012 sudah bisa menyala, pengisian
kotoran tetap terus di lakukan untuk menjaga kestabilan pasokan gas yang di hasilkan
oleh reaktor gas. Setelah biogas berhasil menyala, respon warga sangat positif dan
mulai percaya akan kegunaan reaktor biogas. Namun dari segi dana memang
membutuhkan biaya yang lumayan besar. Besar harapan saya, dengan berhasilnya
pemanfaatan biogas ini warga mulai sadar akan potensi mereka dan memanfaatkannya
juga untuk kesadaran lingkungan.
3. Pendidikan Kelestarian Lingkungan Kelas 6 SD N 2 Sumberejo
No. Sektor : 1.7.02
Kode Program : ST-T05
Jenis Program : Program pokok tema
Sasaran : Siswa kelas 6 SD N 2 Sumberejo
Sifat Program : Interdisipliner
Tanggal Pelaksanaan : 04 Agustus 2012
Kode : KKN PPM UGM -16
Lokasi : SD N 2 Sumberejo (Kelas 6)
Pendidikan lingkungan yang di maksud di sini adalah kesadaran pribadi untuk
menjaga dan merawat lingkungan sekitar. Lingkungan di sini juga bersifat global
dengan memperkenalkan bahaya global warming dan kesadaran kebersihan lingkungan
untuk menjaga bumi dari kerusakan alam akibat ulah manusia dan melestarikan alam
yang sudah ada. Namun pemahaman di sini lebih ditekankan pada kesadaran individu.
Kegiatan pendidikan lingkungan di mulai dengan memberikan lecture atau materi
umum mengenai kelestarian lingkungan dan membagikan leaflet dan sticker. Respon
anak-anak sangat antusias ketika pembagian sticker, apalagi setelah pemberian materi
juga kemudian di selingi dengan pemutaran film mengenai global warming dan
kelestarian bumi.
Anak-anak sangat antusias dengan mulai banyak diskusi dan tanya jawab mengenai
lingkungan. Karena waktunya hingga siang hari dan film yang di putar juga durasinya
lama, anak-anak mulai bosan. Lalu kemudian di siasati dengan memberikan tugas
kepada anak-anak untuk mengumpulkan resume dari mereka tentang apa yang sudah
mereka lihat di film yang mereka tonton. Kendala dalam menjalankan program ini tidak
terlalu kentara, hanya karena anak SD cenderung hiperaktif dan susah di atur sehingga
sedikit mengganggu ketertiban ketika presentasi atau pemberian materi mengenai
pendidikan lingkungan tersebut. Program ini bisa di katakana berhasil karena feed back
anak-anak antusias dan jumlah anak yang ikut juga banyak serta berjalan sesuai rencana
awal. Harapan kami, anak-anak bertambah pengetahuannya dan sadar akan lingkungan
di sekitar mereka.
4. Pembuatan Persemaian Herbal (Kencur)
No. Sektor : 2.2.04
Kode Program : A-T06
Jenis Program : Program pokok tema
Tanggal Pelaksanaan : 12 Juli 2012
Sifat Program : Interdisipliner
Lokasi : Dusun Bersole (Rumah Bapak Kadus: Bapak Yatimin)
Sasaran : Untuk dibagikan warga dusun Bersole
Persemaian herbal adalah menyiapkan bibit yaitu berupa empon-empon seperti
kencur, hingga siap untuk di tanam di lapangan. Dilakukan persemaian, untuk menjaga
ketersediaan jumlah bibit secara keberlanjutan. Persemaian di mulai dengan mengisi
Kode : KKN PPM UGM -16
polybag sebanyak 200 polybag dengan mencampurkan media tanah dengan pupuk
kandang, membersihkan lokasi calon persemaian, penyiangan tanaman untuk
menghindari rumput liar yang menggangu pertumubuhan tunas, penyiraman tanaman
secara periodic yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk survey dan konsolidasi juga tidak
mengalami kendala karena langsung di sanggupi oleh Bapak Kadus untuk di tanam di
belakang rumahnya yang berdekatan dengan sumber air dan kandang sapi beliau
sehingga akses untuk mencampur media dan mengisi polybag lebih mudah dan efektif.
Kendala yang di alami justru karena persemaian di rusak oleh ayam peliharaan. Namun
masih bisa di selesaikan dengan solusi memberikan pagarisasi persemaian dan lebih
rutin untuk mengecek persemaian.
Setelah persemaian sudah jadi dan tinggal menunggu tumbuhnya tunas dan siap untuk
ditanam, sosialisasi juga di lakukan ketika habis ashar, agar persemaian herbal banyak
di kunjungi warga daan mereka berminat untuk ikut menanamnya. Serta pada saat
tarawih keliling pada tanggal 9 agustus 2012 mengenai manfaat tanaman obat atau
herbal. Kendala yang di alami adalah karena bertepatan dengan musim kemarau
sehingga akses air juga cukup sulit. Dan rentang waktu tumbuhnya tunas pada
persemaian herbal adalah kurang lebih 2 bulan, sedangkan waktu kkn hanya 38 hari
saja, sehingga ketika bibit belum siap untuk di tanam dan tunas masih belum cukup
umur, yang bisa di bagikan kepada warga hanya bibit jahe saja. Namun respon warga
sangat antusias untuk mau menanam TOGA dan memiliki katalog herbal yang di buat
mahasiswa kkn untuk mengetahui manfaat tanaman herbal secara lebih lengkap dan
jelas.
5. Outbond (Tema Pelatihan Cinta Lingkungan) Kelas 3 Kelompok B SD N 2
Sumberejo
No. Sektor : 3.6.04
Kode Program : SH-T06
Jenis Program : Program Pokok Tema
Tanggal Pelaksanaan :19 Juli 2012
Sifat Program : Monodisipliner
Lokasi : Dusun Bersole Masjid As-Sholihin RT 7
Sasaran : Siswa Kelas 3 SD N 2 Sumberejo
Kegiatan outbond di maksudkan untuk lebih mengakrabkan diri bersama anak-anak,
menumbuhkan jiwa pemimpin, rasa percaya diri, kebersamaan, kekompakan, team
building, dan kerjasama namun mengangkat tema kesadaran cinta lingkungan.
Kode : KKN PPM UGM -16
Pesertanya adalah anak kelas tiga yang di bagi dua kelompok dan anggotanya
berjumlah 6-7 orang. Permainan yang di selenggarakan ada 5 permainan yaitu kertas
berpindah, memindahkan air dengan plastic berlubang, jarring laba-laba, dan lari balon
dan puzzle. Tiap permainan mempunyai maknanya masing-masing dalam pelatihan
cinta lingkungan. Untuk kertas berpindah, mengajarkan bahwa kertas adalah berasal
dari pohon dan konsumsi kertas kini mulai boros dan kemudian di berikan pengertian
untuk lebih bijak dalam penggunaan kertas serta mengajarkan kerjasama dan
kekompakan. Lomba pemindahan air dengan plastic berlubang mengajari akan betapa
berharganya air untuk kehidupan sehari-hari dan mengajarkan untuk lebih bijak juga
dalam penggunaan air, sanitasi dan manfaat air dalam menjaga lingkungan.
Kemudian lomba jarring laba-laba yang berlokasi di area yang banyak pohon dan
tanaman, untuk mengajari anak-anak agar tidak segan main berkotor-koran dan lebih
dekat dengan lingkungan alam dan fungsi pohon untuk kehidupan manusia. Lalu
lomba lari balon yang bermakna untuk memerikan rasa saling percaya dan kerjasama
dan pemahaman bahaya sampah plastik yang jangka waktu penguraiannya lama
sehingga penggunaan plastic juga mesti di kurangi. Lomba puzzle lebih mengajarkan
pada ketelitian dan kecermatan serta maintance waktu. Puzzle yang di gunakan
bergambar mengenai kecintaan lingkungan. Secara garis besar, dalam pelaksanaannya
berhasil hingga akhir acara, namun karena keterbatasan jumlah panitia yaitu satu
pemandu meng-handle dua kelompok sehingga anak-anak terkesan susah di atur dan
dari segi waktu juga lebih molor. Diharapkan dengan melalui permainan yang
menyenangkan maka pemahaman cinta lingkungan akan lebih bisa di terima dengan
baik oleh anak-anak.
6. Penanaman Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill) II di Halaman SD N 2
Sumberejo
No. Sektor : 11.1.1.01
Kode Program : SH-02-6
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 07 Agustus 2012
Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Guru dan Siswa SD
Lokasi : Halaman SDN II Sumberejo Dusun Bersole
Tanaman Adas merupakan salah satu tanaman obat dan bisa juga di jadikan bahan
untuk di sayur atau di masak. Adas merupakan tanaman terna yang bisa hidup di
Kode : KKN PPM UGM -16
dataran rendah maupun dataran tinggi sehingga tidak terlalu sulit untuk menanamnya.
Namun karena bertepatan dengan musim kemarau maka sangat riskan dan air juga sulit
di akses dan gangguan ayam yang sering memakan tanaman juga menjadi kendala,
namun bisa di atasi dengan memasang pagar untuk melindungi dari gangguan ayam dan
sinar matahari berlebihan. Penanaman tanaman ini bertujuan untuk memperkenalkan
tanaman varian baru pada masyarakat yang bermanfaat untuk dijadikan obat maupun
sayuran. Dan lebih membiasakan diri untuk menanam dan tumbuhnya kesadaran akan
cinta lingkungan. Penanaman di lakukan di halaman SDN 2 Sumberejo dengan maksud
untuk lebih memperkenalkan pada guru juga mendidik siswa akan lingkungan. Kegiatan
pertama adalah konsolidasi dan konsultasi dengan pihak sekolah mengenai lokasi
penanaman dan respon sekolah sangat baik dan tanpa kendala berarti bahkan pihak
sekolah sangat antusias dengan program ini.
Setelah disetujui oleh pihak sekolah maka selanjutnya adalah pembersihan lokasi
penanaman yang terkendala oleh jenis tanah yang keras sehingga membutuhkan kerja
keras untuk menggemburkan tanah dan keterbatasan alat untuk membersihkan lahan
juga menjadi kendala. Atas saran kepala sekolah maka lokasi juga dekat dengan sumber
air, lebih memudahkan untuk melakukan penyiraman tanaman. Secara umum kegiatan
ini sukses di lakukan, anak-anak juga rajin merawat dengan sering menyirami tanaman
tersebut. Menjadi satu langkah awal bagus untuk membentuk perilaku anak untuk lebih
peduli lingkungan.
7. Pemberian Pelajaran Tambahan (Sanggar Belajar) Mata Pelajaran IPS
No. Sektor : 3.4.09
Kode Program : SH30
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 23, 25, 27 Juli 2012
Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Siswa kelas 5 dan 6 SD
Lokasi : SD N 2 Sumberejo
Latar belakang pelaksanaan sanggar belajar adalah keterbatasan dari murid-murid
SDN II Sumberejo untuk mendapatkan informasi mata pelajaran ketika mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas ataupun memahami hal baru. Dan ketika saya
melakukan pendampingan belajar ternyata mayoritas anak-anak pernah mengalami
tinggal kelas berkali-kali dan terkadang ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung,
Kode : KKN PPM UGM -16
siswa tidak mudah dalam memahami materi yang di ajarkan. Sebelum dibentuk sanggar
ini terdapat beberapa anak yang bertempat tinggal disekitar pondokan untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan oleh gurunya. Mereka datang
kepondokan sehabis sekolah selesai. Sehingga untuk merespon kondisi tersebut
akhirnya dilaksanakan sanggar belajar yang dimulai pada tanggal 23, 25,27 Juli 2012.
Sanggar belajar sendiri dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dengan
pertimbangan pemilihan waktu yang longgar bagi anak-anak untuk TPQ. Materi
pelajaran IPS yang disampaikan dalam sanggar belajar disesuaikan dengan kebutuhan
dan permintaan siswa sendiri sehingga pelajaran yang sampaikan fleksibel.. Tujuannya
adalah materi yang diajarkan merupakan kebutuhan anak-anak sendiri dan mereka lebih
konsentrasi untuk menerima apa yang diajarkan.
Meskipun program ini hanya sebentar yaitu dalam waktu seminggu saja karena
keterbatasan waktu dan padatnya program lainnya yang juga harus di lakukan oleh
mahasiswa KKN laksanakan, namun semangat dan antusias anak-anak untuk mengikuti
sanggar belajar memberikan sesuatu yang positif bagi kami. Ketika banyak teman-
teman KKN yang terlambat datang mereka sudah menyambut dan menanyakan
mengapa datangnya bisa terlambat. Lokasi yang digunakan adalah kelas mereka,
setelah mereka selesai sekolah yaitu pukul 11.00 siang, bahkan terkadang agar tidak
membosankan maka lokasi kadang berpindah di halaman pondokan KKN yang saya
tempati.
Kekurangan dari pelaksanaan ini adalah minimnya buku panduan siswa yang
diajarkan di sekolah sehingga tidak bisa dibawa pulang atau dimiliki oleh siswa. Maka
terkadang metode pengajaran hanya berdasar PR dan LKS yang mereka miliki. Secara
umum program ini bisa di katakana berhasil karena antusias anak-anak, bahkan ketika
sanggar belajar telah selesai di laksanakan, mereka terus menerus menanyakan untuk
melanjutkan kembali aktivitas sanggar belajar.
8. Pelatihan Seni Tari Untuk Kelas 5 SD
No. Sektor : 3.5.13
Kode Program : SH45
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 28 Juli dan 03,04 Agustus 2012
Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Siswa kelas 5 SD
Kode : KKN PPM UGM -16
Lokasi : SDN II Sumberejo
Pelatihan seni tari di adakan untuk mengisi kegiatan ekstrakurikuler anak-anak. Jam
pulang sekolah anak-anak SD adalah kisaran pukul 10.00 dan 11.00 siang. Sehingga
banyak waktu luang tanpa kegiatan yang di miliki anak-anak. Ketika kami tawarkan
program ini, respon pihak sekolah dan anak-anak sangat tinggi terutama untuk para
siswa perempuan. Pihak sekolah menyetujui kegiatan tersebut, karena itu juga
merupakan kegiatan positif bagi anak-anak. Selama ini mayoritas anak-anak sepulang
sekolah hanya dihabiskan dengan bermain tanpa manfaat, maka kegiatan ini sangat
cocok untuk mengisi aktivitas mereka. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan
program ini adalah sebanyak 8-12 anak.
Pelatihan dilakukan hanya sebanyak tiga kali karena keterbatasan waktu dan padatnya
jadwal program yang harus di laksanakan mahasiswa KKN. Karena keterbatasan waktu
maka, gerakan tari yang di ajarkan tidak bisa sampai selesai di ajarkan kepada anak-
anak. Namun respon anak-anak sangat positif dan antusias. Dengan kegiatan ini juga
menjadi sarana untuk lebih akrab dengan anak-anak. Kendala tidak diketemukan dalam
kegiatan program ini. Sehingga bisa di katakana program ini sukses di laksanakan.
9. Pendampingan PAUD Al-Hidyah Kelompok Sakura
No. Sektor : 3.4.10
Kode Program : SH17
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 23,25,27 Juli 2012
Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Anak-anak PAUD
Lokasi : Halaman Masjid As-Solihin RT 07 Dusun Bersole
PAUD Al Hidayah sudah di bentuk sekitar setahun yang lalu, namun belum ada guru
tetap yang menaunginya. Selama ini yang menjadi tenaga pengajar disana adalah salah
satu ibu dari murid PAUD yang mempunyai semangat untuk ingin memajukan
keberadaan PAUD. Jumlah muridnya sekitar 20 anak untuk yang tahun sekarang.
Karena keterbatasan guru dan sarana pendukung untuk kegiatan belajar mengajarnya.
Sehingga kami ingin ikut meningkatkan kegiatan belajar mengajar di PAUD Al
Hidayah dan ikut membantu membina PAUD tersebut agar keberadaaanya terus di
pertahankan. Di dusun Bersole jumlah balita cukup banyak dan pendidikan awal di
Kode : KKN PPM UGM -16
PAUD menjadi pijakan penting bagi mereka agar lebih melatih anak-anak mandiri dan
komunikatif.
Kegiatan pembinaan adalah berupa pengajaran menyanyi, mewarnai, aksi gizi, kuis,
keagamaan. Anak-anak di perkenalkan juga dengan mainan edukatif yang bagus juga
untuk perkembang otak dan motorik mereka, dengan harapan anak-anak menjadi lebih
bersemangat sekolah dan meningkatkan pengetahuan anak-anak lebih dini yang ke
depannya bagus untuk perkembangan mereka. Ibu pengajar di PAUD juga sangat
mengapresiasi program ini karena akan sangat membantu dalam kegiatan belajar
mengajar PAUD. Untuk bahan ajar juga di diskusikan terlebih dahulu dengan
pengajarnya. Sehingga bisa disesuaikan juga dengan kemampuan anak, apresiasi anak
dan jadwal aktivitas PAUD.
Hambatan dalam melaksanakan program PAUD adalah sulitnya membuat anak balita
terlepas dari orang tuanya, dan mengkuti apa yang kami ajarkan. Akan tetapi lama-
kelamaan anak-anak tersebut mulai terbiasa dengan kami dan dapat terpisah dengan
ibunya. Hal tersebut menunjukkan sudah mulai muncul keberanian pada diri anak-anak
tersebut.
Kendala yang di hadapi lebih kepada adaptasi dalam mengajar anak balita karena
pemahaman anak balita yang masih terbatas perlu tehnik pengajaran tersendiri agar bisa
menarik perhatian mereka. Dari kegiatan ini, saya sebagai mahasiswi juga mendapat
pengalaman baru dalam menghadapi dan mengajari anak-anak. Secara keseluruhan
program ini berjalan lancar dan apresiasi yang didapat juga memuaskan. Dengan
harapan bahwa dengan partisipasi mahasiswi KKN terhadap pembinaan PAUD, akan
lebih mendorong semangat untuk melanggengkan keberadaan PAUD dan meningkatkan
sarana dan prasarana PAUD.
10. Pendampingan Belajar Kelas 5 SD Mata Pelajaran Bahasa
Inggris
No. Sektor : 3.4.01
Kode Program : SH26
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 23 Juli-28 Juli 2012
Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Siswa kelas 5 SD
Lokasi : SDN II Sumberejo
Program ini pendampingan belajar ini dilatarbelakangi oleh jadwal kegiatan
Kode : KKN PPM UGM -16
belajar mengajar di SD N 2 Sumberejo yang banyak mengalami jam kosong dan izin
yang di dapat dari guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan pendampingan
terhadap siswa disana untuk lebih meningkatkan produktivitas kegiatan siswa dan
peningkatan kemampuan dan pengetahuan siswa. Adapun berdasarkan kesepakatan
dengan pengurus sekolah setidaknya terdapat mata pelajaran yang bisa diisi oleh
mahasiswa diantaranya yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS.
Namun saya mendapatkan untuk pendampingan mata pelajaran bahasa inggris.
Kegiatan ini diharapkan selain dapat memberikan sumbangan pengetahuan pada murid
juga dapat memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa bagaimana menjadi seorang
pengajar khususnya pada jenjang sekolah dasar.
Pelaksanaan kegiatan pendampingan belajar sendiri dimulai pada 23 Juli hingga
berakhir pada 28 Juli 2012. Kegiatan pendampingan belajar ini berlangsung hanya
selama minggu pertengahan KKN yaitu selama satu minggu penuh. Jumlah peserta
didik untuk murid kelas 5 sendiri adalah 15 anak sedangkan murid kelas 6 berjumlah 15
anak. Materi yang diajarkan adalah berupa perkenalan dengan bahasa inggris,
pengenalan bilangan dan huruf dalam bahasa inggris, nama hewan, tumbuhan dan
lainnya. Pelaksanaan pengajaran berlangsung disesuaikan dengan kurikulum yang
berlaku. Dimana sebelum pengajaran berlangsung kami melakukan diskusi bersama
guru kelas maupun guru lain bagaimana metode yang digunakan selama ini kepada para
siswa. Sedangkan dalam pendampingan saya lebih menggunakan cara mengajari
dengan diskusi tanya jawab agar siswa lebih komunikatif dan cenderung tidak bosan.
Dari diskusi dengan guru, muncul kemudian cara-cara penyampaikan pelajaran
dengan mengutamakan keceriaan anak. Bagimana dalam mengajar perlu diselingi
dengan kegiatan seperti menyanyi, kuis, menggambar ataupun permainan agar terdapat
jeda yang membuat anak santai dan tidak selalu berpikir berat dalam menerima
pelajaran. Dari kegiatan inilah kami mendapatkan energi baru karena banyak diisi
dengan keceriaan, kedekatan, dan keakraban seperti dalam keluarga sendiri. Hal yang
menjadikan kami selalu kuat adalah banyak hal yang diluar perkiraan yang selalu
dilakukan anak-anak untuk menarik perhatian semua teman dan juga teman-teman
KKN lainnya. Dengan banyaknya siswa perlu waktu untuk menghafalkan nama anak
satu persatu. Kendala yang dialami tidak didapati hanya pada adaptasi untuk
berkomunikasi dengan anak harus lebih sabar karena terkadang mereka susah di atur.
Dukungan dari guru dan kepala sekolah dalam berdiskusi, evaluasi dan saran mereka
membuat program ini berhasil di laksanakan dengan respon anak-anak juga sangat baik.
Kode : KKN PPM UGM -16
10. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak TK PGRI Wadaslintang
No. Sektor : 4.2.02
Kode Program : KK-08
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 17 Juli 2012
Sifat Program : Interdisipliner
Sasaran : Siswa TK
Lokasi : TK PGRI Wadaslintang
Berawal dari hasil observasi di ketemukan bahwa mayoritas anak-anak masih minim
mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan indikator banyaknya jumlah
anak yang kondisi giginya berlubang. Pendidikan kesehatan diri sendiri juga penting
menjadi langkah dini mendidik anak terutama usia TK yang rawan banyaknya kasus
gigi berlubang atau istilah kesehatannya adalah insidensi caries. Karena biasanya
mereka sangat akrab dengan kebiasaan makan makanan manis secara berlebihan seperti
susu, permen ,es krim, coklat dan lain-lain. Namun kesadaran kesehatan gigi mereka
masih rendah dan itu mempengaruhi kesehatan gigi mereka. Dengan memberikan
penyuluhan ini maka di harapkan anak-anak dapat memahami bagaimana menjaga
kesehatan gigi dan mulut secara lebih dini.
Diharapkan dengan penyuluhan tersebut bisa merubah perilaku mereka menjadi lebih
baik. Penyuluhan hanya bisa dilakukan satu kali karena keterbatasan waktu. Untuk
mendukung keberhasilan penyuluhan maka di dukung pula dengan display berupa
poster, slide presentasi, contoh gigi dan sikat gigi untuk mencontohkan bagaimana
menyikat gigi dengan baik dan benar. Kendala yang dihadapi adalah bahasa
penyampaian ketika penyuluhan dengan anak usia TK harus lebih ekstra sabar dan ceria
serta harus lebih menarik perhatian mereka. Namun antusias dan respon anak-anak
sabgat bagus dan mendengarkan semua penjelasan dari penyuluhan yang dilakukan. Isi
presentasinya berupa macam penyakit gigi dan mulut, cara sikat gigi yang baik dan
benar, penyebab dan cara mencegah gigi berlubang, asupan nutrisi gizi yang baik untuk
kesehatan gigi dan mulut dan anatomi gigi dan mulut. Jumlah siswa TK yang mengikuti
penyuluhan ini adalah sejumlah 20 anak. Respon guru dan orangtua sangat mendukung
kegiatan ini dan bahkan membantu mengarahkan putra-putri mereka untuk fokus pada
penjelasan dari penyuluhan yang kami lakukan.
12. Ketrampilan Flanel (Pelatihan Kerajinan Tangan)
Kode : KKN PPM UGM -16
No. Sektor : 3.9.01
Kode Program : SH58
Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli 2012
Jenis Program : Program Non Tema
Sifat Program : Monodisipliner
Sasaran : Ibu-Ibu pengajian dan Siswa SD
Lokasi : RT 6,7,8
Kegiatan program ini awalnya untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan untuk
para ibu-ibu di Dusun Bersole. Dan agar lebih efektif dan efisien dalam pelatihannya,
maka wadah kegiatan seperti pengajian dan pertemuan arisan RT menjadi sarana untuk
melatih para ibu-ibu. Karena bila mengadakan pertemuan sendiri akan sangat sulit
untuk mengumpulkan ibu-ibu, maka saya memanfaatkan pertemuan-pertemuan tersebut
dan kemudian menyisipkan kegiatan pelatihan ini. Ketika melakukan konsolidasi dan
ijin tidak diketemukan hamabatan berarti. Respon dan antusias ibu-ibu sangat baik
sehingga dalam kegiatan pelatihan pasti di sambut ramai karena mereka bisa membuat
karya mereka sendiri dan bisa memberikannya pada putra putri mereka. Hasil dari
kerajinan flannel nya dapat dijadikan sebagai gantungan kunci, gantungan handphone,
bros kerudung, penghias bando, dan lain-lain. Dengan harapan kegiatan ini dapat
menambah pengetahuan baru dan menciptakan peluang wirausaha juga.
Kemudian pelatihan di SD sebenarnya tanpa di rencanakan, karena ketika pelatihan di
lakukan pada petemuan ibu-ibu biasanya putra-putri juga iku mendampingi dan
ternyata mereka sangat menyukai hasil dari pembuatan kerajinan flannel tersebut. Pada
akhirnya mereka meminta untuk di jadikan ekstrakurikuler setelah pulang sekolah
untuk mengajari mereka juga. Responya sangat bagus bahkan mereka terkadang
meminta bahan-bahan flannel untuk di buat di rumah. Pelatihan di sekolah di adakan
selama seminggu sekali, namun karena keterbatasan waktu maka hanya bisa
menyanggupi hingga dua kali pelatihan saja. Tahap pembuatan kerajinan flannel amat
mudah maka sebenarnya dengan satu kali pelatihan saja sudah cukup untuk mengajri
bagaimana membuat kerajinan tersebut hingga selsesai. Tahap pertama dalam
pembuatannya adalah dengan membuat pola gambar bentuk yang di inginkan terlebih
dahulu. Dapat memakai kertas dahulu atau langsung saja di gambar pada kain flannel.
Kain flannel terdiri dari berbagai macam warna, sehingga bisa memilih dan
mengkombinasikan warna sesuai selera dan kreativitas masing-masing. Setelah
membuat pola kemudian digunting kain flannel tersebut sesuai dengan pola yang telah
Kode : KKN PPM UGM -16
di gambar. Kemudian jahit kain flannel yang sudah di potong sebelumnya, lalu setelah
setengah dari bentuk kerajinannya di jahit maka di isi terlebih dahulu dakron (isian
boneka) agar lebih menarik kemudian di hias sesuai kreasi. Setelah pelatihan biasanya
mereka langsung bisa membawa hasil buatan mereka sendiri. Program ini berjalan
dengan baik dan harapan ke depannya dengan program ini pengetahuan ketrampilan
mereka bertambah dan menciptakan peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi serta
berwirausaha.
13. Sikat Gigi Massal dan Lomba Senyum Sehat TK PGRI Wadaslintang
No. Sektor : 4.2.26
Kode Program : KK-16
Jenis Program : Program Non Tema
Tanggal Pelaksanaan : 18 Juli 2012
Sifat Program : Interdisipliner
Sasaran : Siswa TK
Lokasi : TK PGRI Wadaslintang
Kegiatan program ini dilakukan setelah program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
dilakukan atau sehari setelahnya. Setelah materi di jelaskan sebelumnya, maka tinggal
praktiknya yang kemudian dilaksanakan sehingga bisa mengetahui bagaimana
sebenarnya menyikat gigi dengan baik dan benar. Program ini juga bisa disebut sebagai
evaluasi dari penyuluhan yang sebelumnya telah di lakukan. Dan ketika di umumkan
kepada anak-anak untuk membawa sikat gigi dan gelas kumur, mereka sangat antusias
dan pada hari H hanya beberapa yang lupa untuk membawanya. Sebelumnya sudah di
siapkan sikat gigi, pasta gigi dan gelas kumur plastik untuk berjaga-jaga bila ada anak
yang kelupaan membawa peralatan.
Peserta yang mengikuti adalah semua siswa TK yaitu sejumlah 20 anak. Dan sewaktu
pelaksanaan anak-anak mempraktikan sesuai dengan yang telah di ajarkan pada waktu
penyuluhan sebelumnya. Guru dan para orangtua muris TK juga turut membantu
mengkondisikan anak-anak sehingga acara bisa berjalan dengan lancar. Pelaksanaannya
dengan cara anak-anak membentuk lingkaran besar dan pemandu berada di tengah
untuk memberi contoh dan aba-aba kepada anak-anak. Kendala tidak diketemukan
dalam pelaksanaan program ini Waktu yang digunakan pun cukup singkat yaitu sekitar
20 menit. Setelah dilihat bagaimana mereka menyikat gigi, sembari di nilai siswa mana
yang paling benar dalam menyikat gigi dan memiliki gigi yang bagus (lomba senyum
sehat) untuk di berikan hadiah sebagai pemenang. Pemenang dibagi menjadi dua yaitu
Kode : KKN PPM UGM -16
perempuan dan laki-laki. Kendalanya karena dari sisi psikologis untuk anak TK bila
memberikan hadiah lebih baik di berikan sama rata karena akan mengakibatkan
kecemburuan, padahal hadiah yang di siapkan hanya 2 buah yaitu berupa buku dan
makanan bergizi.
II. KESIMPULAN
Pelaksanaan program KKN 134 khususnya di Sub unit Bersole ini secara
keseluruhan dapat berjalan sesuai harapan. Meskipun ada beberapa kendala namun
kendala tersebut tidak menjadikan sesuatu yang serius dalam pelaksanaan program.
Segala dukungan dan kerja sama dari semua pihak baik dari kepala desa, sekretaris
desa, ketua rw, ketua rt, pamong dan segenap warga dusun Bersole menjadikan faktor
utama yang menjadi penentu berhasilnya setiap program yang telah direncanakan
sebelumnya. Mereka menjadi oase yang makin menguatkan tim KKN untuk tetap
semangat dan secara tulus menjalankan kegiatan tiada kenal putus asa meskipun
kondisi fisik ini mulai lemah oleh cuaca setempat yang sedikit ekstrim antara siang
dengan malam hari. Waktu tiga puluh delapan hari yang diisi dengan kegiatan
penanaman tanaman adas, outbond pelatihan cinta lingkungan, pembuatan persemaian
herbal, pendidikan kelestarian lingkungan, pemanfaatan energi alternatif, pembagian
tanaman herbal, paud maupun program lainnya dapat memberikan inspirasi dan
manfaat sepenuhnya bagi segenap warga Bersole.
III. SARAN
Setelah berjalannya kegiatan KKN selama tiga puluh delapan hari ada beberapa
hal kegiatan yang perlu ditambahkan sebagai saran untuk menjadikan warga desa
Sumberejo menjadi manusia yang dapat berdaya dan mandiri kedepannya. Saran ini
merupakan hasil dari evaluasi dari pelaksanaan kegiatan KKN yang sudah kami
laksanakan yaitu:
1) Perlu adanya rencana dan pelaksanakan program yang berkesinambungan dari
desa untuk program yang saat ini kami laksanakan khususnya pemanfaatan
instalansi biogas.
2) Perlu adanya perencanaan program yang matang untuk menyentuh sektor yang
saat ini masih belum mandeg diantaranya yaitu air bersih, UMKM dan juga
kegiatan kepemudaan.
3) Pelaksanaan kegiatan KKN kedepannya diharapkan dapat menyentuh seluruh
Kode : KKN PPM UGM -16
level di masyarakat yang benar-benar hasil dari prioritas kebutuhan publik
mereka sendiri.
4) Kegiatan pengisian kartu kontrol khususnya terkait anggaran bisa diperjelas
anggaran yang masuk individu, sub unit dan us nit.
5) Pengumpulan laporan sebaiknya lebih fleksibel lagi disesuaikan dengan
kondisi program yang selama ini dijalankan atau yang ada di lapangan
6) Sebaiknya pihak LPPM dapat lebih teliti dalam memberikan izin kegiatan dan
mampu mendorong pemda setempat untuk terikat dalam komitmen kerja sama
yang lebih erat khususnya terkait aspek pendanaan tambahan.
IV. LAMPIRAN
1) Pemanfaatan Energi Alternatif (Mengangkut air dan Menuang ke Inlet)
Kode : KKN PPM UGM -16
2) Pendidikan Kelestarian Lingkungan Kelas 6 SD N 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
3) Pembuatan Persemaian Herbal (Kencur)
Kode : KKN PPM UGM -16
4) Outbond Kelas 3 Kelompok B SD N 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
5) Penanaman Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill) II di Halaman SD N 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
6) Pembagian Tanaman Herbal kepada Warga RT 07 Dusun Bersole
Kode : KKN PPM UGM -16
7) Pendampingan PAUD Al-Hidayah Kelompok Sakura
Kode : KKN PPM UGM -16
8) Pemberian Pelajaran Tambahan (Sanggar Belajar) Mata Pelajaran IPS di SD N 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
9) Pelatihan Seni Tari Untuk Kelas 5 SD N 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
10) Pendampingan Belajar Anak Kelas 5 SD Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD N 2 Sumberejo
Kode : KKN PPM UGM -16
11) Ketrampilan Flanel (Pelatihan Kerajinan Tangan) di RT 6,7,8
Kode : KKN PPM UGM -16
12) Penyuluhan Kesehatan Gigi Anak TK PGRI Wadaslintang
Kode : KKN PPM UGM -16
13) Sikat Gigi Massal dan Lomba Senyum Sehat TK PGRI Wadaslintang
Kode : KKN PPM UGM -16
Kode : KKN PPM UGM -16