Post on 11-Feb-2022
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
i
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan evaluasi dan pertanggung
jawaban Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) terhadap pelaksanaan tugas
umum pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan di sektor industri yang
diarahkan untuk menunjang pembangunan industri baik Nasional maupun Regional,
khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping itu, laporan ini juga merupakan
pertanggung jawaban Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga penelitian pengembangan
dan standardisasi industri dan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan untuk menunjang pembangunan dan pengembangan industri secara
nasional maupun regional.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 150/M-IND/PER/12/2011 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Perindustrian serta Peraturan Menteri Perindustrian Nomor :
151/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Laporan ini juga diharapkan dapat
memberikan masukan kepada Pimpinan Kementerian Perindustrian khususnya Badan
Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri dalam menilai pelaksanaan tupoksi yang
telah dilaksanakan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014 dan sekaligus
dapat menjadi umpan balik untuk perbaikan dalam upaya optimalisasi pencapaian
program kerja dan kinerja tahun yang akan datang.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
ii
Laporan Kinerja ini disusun mengacu pada Renstra Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan Makassar 2010 – 2014, Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2014, dan DIPA
Tahun Anggaran 2014. Semoga Laporan Kinerja Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan Makassar ini dapat memberikan gambaran perkembangan pelaksanaan
Tupoksi Tahun 2014 dan, bahan evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
BBIHP pada masa yang akan datang.
Makassar, Januari 2015
KEPALA,
WILLEM PETRUS RIWU
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan (BBIHP) Tahun 2014 adalah wujud pertanggungjawaban
Perjanjian Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan pada Tahun
Anggaran 2014 yang berisi tentang keberhasilan maupun belum tercapainya
sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi serta rekomendasi
perbaikan kinerja. Perjanjian Kinerja (TAPKIN) adalah penjabaran dari dari
sasaran strategis BPKIMI dan Renstra BBIHP 2010-2014.
Perjanjian Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA 2014
merupakan perjanjian komitmen kinerja Kepala Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan dengan Kepala Badan Pengkajian dan Kebijakan Iklim Mutu
Industri. TAPKIN berisi delapan sasaran strategis dengan delapan indikator
kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun.
Delapan sasaran strategis yang ditetapkan dalam TAPKIN adalah
1) meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri , 2)
meningkatnya kerjasama litbang, 3) meningkatnya publikasi ilmiah hasil
litbang, 4) meningkatnya usulan penerapan SNI, 5) meningkatnya jasa
pelayanan teknis kepada dunia usaha, 6) meningkatnya standardisasi
industri daerah. 7) meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan
dan staf, 8) meningkatnya kualitas pelayanan publik. Secara umum
pencapaian kinerja telah sesuai dengan target yang ditetapkan . kendala dan
rekomendasi perbaikan berdasarkan penilaian internal (self assessment)
disajikan sebagai berikut.
1). Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri .
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi I adalah:
1. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan diindustri
ditargetkan 2 (dua) penelitian. Kegiatan tersebut adalah :
a. Pengembangan formula hand body lotion dan sabun dari lemak
kakao
b. Pengembangan formula masker wajah dan lulur dari bij i kaka.
2. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan
terdiri dari 1 (satu) target kegiatan, dan tercapai 2 (dua) kegiatan
yaitu:
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
iv
a. Pengembangan makanan kesehatan dari pasta kakao.
b. Pemanfaatan alat kristalisasi untuk pembuatan minuman coklat.
2). Meningkatnya kerjasama litbang
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi II adalah:
Kerjasama litbang instansi dengan industri target 2 kerjasama,
sedangkan realisasi sebanyak 2 (dua) ke rjasama yaitu :
a. Pengembangan formula minuman cokelat, Kerjasama litbang antara
BBIHP dan CV. Kasih Sayang.
b.Pengolahan coklat oles
3). Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Indikator kinerja dari Sasaran Strategi III adalah Karya Tulis Ilmiah yang
dipublikasikan pada jurnal Industri hasil perkebunan.
4). Meningkatnya usulan penerapan SNI
Jenis produk yang sudah mampu diuj i di laboratorium BBIHP sebanyak
86 jenis produk, laboratorium BBIHP mampu menambah 5 (lima) jenis
produk pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 5,8%. Jenis produk
tersebut yaitu: Coklat batang, dark chocolate, kopi bubuk, madu dan
VCO.
5). Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi V terdiri dari:
1. Jumlah Orang SDM terlatih yang memperoleh sertifikat target 5 (lima)
orang, terealisasi sebanyak 10 orang.
2. Jumlah sampel uj i target 1.870 sampel, realisasi 3055 sampel (163%)
yaitu :
a. Jumlah sampel pengujian sebanyak 2.949 sampel
b. Jumlah sampel kalibrasi sebanyak 106 unit sampel
3.Jumlah desain prototipe, realisasi fisik dari indikator ini adalah 100%.
4.Jumlah perusahaan yang dilayani, realisasi fisik dari indikator ini
adalah 276 perusahaan (276%) yaitu :
a. Jumlah perusahaan yang menggunakan jasa pengujian dan
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
v
kalibrasi sebanyak 231 perusahaan
b. Jumlah perusahaan yang menggunakan jasa sertifikasi sebanyak
45 perusahaan.
5.Nilai (Rp) JPT, Realisasi keuangan dari indikator ini sejumlah Rp
2.154.462.700,-
6). Meningkatnya standardisasi industri daerah.
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi VI terdiri dari:
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat, realisasi fisik dari indikator ini
melebihi target yaitu 56 orang. Terdiri dari In House Training Validasi Uji
Mikrobiologi sebanyak 17 orang; Workshop Agilent Technologies sebanyak 4
orang; Bimbingan Teknis Laboratorium Lingkungan sebanyak 1 orang;
Pesticide residue testing in cocoa beans using GC-MS sebanyak 3 orang;
Jaminan mutu hasil pengujian/kalibrasi sebanyak 1 orang;. dan inhouse training
kalibrasi tekanan dan suhu sebanyak 19 orang. Serta In house training ISO
17021:2011 sebanyak 11 orang.
Jumlah pengadaan alat laboratorium realisasi fisik dari indikator ini adalah
366%. Peralatan laboratorium yang diadakan yaitu:
1. Combustion analyzer Portable
2. Impinger
3. Digital anemometer
4. GPS
5. Sound Level Meter (2 Unit)
6. Alat Ukur Debit Air
7. Tabung Gas (2 Unit)
8. Refrigerator
9. Alat Ukur Cuaca
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN tetap
dipertahankan sebanyak 18 lingkup komoditi, realisasi fisik dari indikator ini
adalah 100%.
7). Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Dalam rangka menerapkan sistem pengawasan intern berdasarkan
SPIP Peraturan Pemerintah No. 60 Thn 2008, pengukuran budaya
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
vi
pengawasan pada unsur pimpinan dan staf dit ingkatkan.dimana pada
tahun 2014 BBIHP telah menyusun SOP-AP semua bidang kegiatan yang
terkendali dan ditargetkan terlaksana secara menyeluruh dalam satu
satker. Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi VII adalah: Terbangunnya
sistem pengendalian intern di unit kerja.
8). Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi VIII adalah: Tingkat kepuasan pelanggan,
realisasi fisik dari indikator ini adalah Indeks 5 (lima) masuk kategori Sangat Puas.
Jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak 183 yang terdiri dari
Perusahaan dan Perorangan. Untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan
publik, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan telah melakukan langkah-langkah
pelayanan publik sesuai dengan aturan Kemenpan.
Dari hasil uraian diatas dapat dilihat bahwa BBIHP telah mencapai kinerja
utamanya yaitu Penerpan hasil litbang dan Pelayanan Jasa Teknis kepada industri.
Hal tersebut terlihat dari semua indikator sasaran strategis telah mencapai target
bakan cenderung melebihi target. Seperti peningkatan pelayanan jasa teknis dinilai
dari peningktan jumlah puerusahaan yang dilayanai, peningkatan SDM industri
yang terlatih, peningkatan sampel uji dan peningkatan realisasi penerimaan PNBP
sampai melampaui target penerimaan.
Kendala: Secara umum pencapaian kinerja telah sesuai dan lebih tinggi
dari target sasaran, namun masih ditemukan kendala dalam hal
keterbatasan kapasitas Litbang BBIHP jika dibandingkan dengan peningkatan
tuntutan dan kebutuhan aplikasi litbang terapan. Keterbatasan ini disebabkan
belum maksimalnya strategi kebijakan litbang. Hal ini terkait dengan keterbatasan
penyediaan anggaran litbang yang memadai guna memenuhi kebutuhan baik
peralatan proses dan pengujian litbang, maupun biaya operasionalnya. Sehingga
tim litbang BBIHP masih kesulitan menciptakan penelitian-penelitian yang menjadi
problem solving industri hasil perkebunan. Begitupun dengan peningkatan layanan
publik yang berdampak pada peningkatan JPT, peningkatan sumber dana PNBP
tidak selaras dengan peningkatan kebutuhan biaya operasional pelayanan jasa
teknis disebbakan kebijakan penggaran yang belum proporsioanal dengan
kebutuhan pelayanan masyarakat.
Tindak lanjut kendala: Meningkatkan kapasitas sumber daya BBIHP
yaitu sumber daya litbang sumber daya Pelayanan Publik melalui
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
vii
peningkatan penganggaran yang proporsional
Dari capaian akhir kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Makassar yang menurut skala ordinal pengukuran Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP) diklasifikasikan cukup berhasil untuk periode
tahun V dari Renstra BBIHP 2010-2014 dengan tidak terlepas dari faktor
keterbatasan PAGU anggaran yang diperoleh.
Kepala,
WILLEM PETRUS RIWU
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
viii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar............................................................................................................. i
Ikhtisar Eksekutif .......................................................................................................... iii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………… viii
Daftar Tabel ............................................................................................................... ix
Daftar Lampiran ........................................................................................................... xi
Bab 1 Pendahuluan ...................................................................................................... 1
A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ………………………………………. . 1
B. Peran Strategis Organisasi………………………………… .......................... 2
C. Struktur Organisasi …………………………………………………………… . 4
D. Dukungan Personil BBIHP…………………………………………………… . 7
Bab 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ................................................................. 9
A. Rencana Strategis Organisasi……………………………………………… ... 9
B. Rencana Kinerja ......................................................................................... 12
C. Rencana Anggaran ...................................................................................... 13
D. Dokumen Perjanjian Kinerja ........................................................................ 18
Bab 3 Akuntabilitas Kinerja .......................................................................................... 20
A. Analisis Capaian Kinerja ............................................................................. 20
B. Akuntansi Keuangan .................................................................................... 35
C. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Tahun 2014 ................... 42
Bab 4 Penutup .............................................................................................................. 44
A. Kesimpulan .................................................................................................. 44
B. Permasalahan dan Kendala ........................................................................ 45
C. Sasaran dan Rekomendasi ......................................................................... 46
Lampiran ....................................................................................................................... 47
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
ix
DAFTAR TABEL
1.1 Profil SDM Berdasarkan Jabatan .......................................................................... 7
1.2 Profil SDM Berdasarkan Pendidikan ..................................................................... 8
2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Organisasi (2010-2014) ........................................ 11
2.2 Indikator Kinerja BBIHP Tahun 2014 ..................................................................... 13
2.3 Rincian Anggaran Tahun 2014 Sebelum Revisi .................................................... 14
2.4 Jenis Penerimaan PNBP........................................................................................ 16
2.5 Rincian Anggaran Sesudah Revisi ........................................................................ 16
2.6 Alokasi Pagu Anggaran BBIHP Sebelum dan Sesudah Revisi PNBP TA 2014... 18
2.7 Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2014................................................................... 19
3.1 Hasil Litbang Yang Siap Diterapkan ...................................................................... 22
3.2 Realisasi RENSTRA Hasil Litbang Yang SIap Diterapkan .................................. 22
3.3 Hasil Litbang Yang Telah Diimplementasikan ...................................................... 23
3.4 Realisasi RENSTRA Hasil Litbang Yang Telah Diimplementasikan .................... 23
3.5 Kerjasama Litbang Instansi dengan Instansi ......................................................... 25
3.6 Realisasi RENSTRA Kerjasama Litbang Instansi dengan Instansi ...................... 25
3.7 Karya Tulis Ilmiah Yang Dipublikasikan ................................................................ 26
3.8 Realisasi RENSTRA Hasil Karya Tulis Ilmiah Yang Dipublikasikan ..................... 26
3.9 Peningkatan Jumlah Jenis Produk Yang Sudah Bisa Diuji di Laboratorium ........ 27
3.10 Realisasi RENSTRA Peningkatan Jumlah Jenis Produk Yang Sudah Bisa Diuji di
Laboratorium .......................................................................................................... 27
3.11 Jumlah SDM Industri Yang Melakukan Pelatihan di BBIHP ............................... 28
3.12 Realisasi RENSTRA SDM Industri Yang Melakukan Pelatihan di BBIHP .......... 28
3.13 Jumlah Sampel Yang Diuji Di Laboratorium ........................................................ 29
3.14 Realisasi RENSTRA Jumlah Sampel Yang Diuji Di Laboratorium ..................... 29
3.15 Jumlah Desain/Prototype ..................................................................................... 29
3.16 Realisasi RENSTRA Jumlah Desain/Prototype .................................................. 30
3.17 Jumlah Perusahaan Yang Dilayani ...................................................................... 30
3.18 Realisasi RENSTRA Jumlah Perusahaan Yang Dilayani ................................... 30
3.19 Jumlah Nilai (Rp) JPT .......................................................................................... 30
3.20 Realisasi RENSTRA Jumlah Nilai (Rp) JPT ........................................................ 31
3.21 Jumlah Orang Yang Memperoleh Sertifikat......................................................... 31
3.22 Realisasi RENSTRA Jumlah Orang Yang Memperoleh Sertifikat ...................... 31
3.23 Pengadaan Alat Laboratorium ............................................................................ 32
3.24 Realisasi RENSTRA Pengadaan Alat Laboratorium ........................................... 32
3.25 Pengakuan Produk LPK Yang Diakui Oleh KAN ................................................. 33
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
x
3.26 Realisasi RENSTRA Pengakuan Produk LPK Yang Diakui Oleh KAN .............. 33
3.27 Terbangunnya SPIP ............................................................................................. 33
3.28 Realisasi RENSTRA Terbangunnya SPIP .......................................................... 34
3.29 Tingkat Kepuasan Pelanggan .............................................................................. 34
3.30 Realisasi RENSTRA Tingkat Kepuasan Pelanggan ........................................... 34
3.31 Realisasi Anggaran BBIHP Tahun 2014 Sumber RM ......................................... 35
3.32 Realisasi Anggaran BBIHP Tahun 2014 Sumber PNBP..................................... 38
3.33 Pagu dan Realisasi PNBP Tahun 2014 ............................................................... 39
3.34 Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis JPT Tahun 2010-2014 .......................... 41
3.35 Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Tahun 2014 ................ 42
DAFTDAFTAR TABEL
AR TABEL DA
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pengukuran Kinerja
2. Capaian Rencana Strategis BBIHP Tahun 2010-2014
3. Capaian Kinerja Tapkin BBIHP Tahun 2014
4. Tabel Realisasi Anggaran Kegiatan Per Triwulan Tahun 2014
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 119/M-
IND/PER/11/2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Baristand
Industri Dalam Masa Peralihan Terkait Perubahan Struktur Organisasi Eselon I
Kementerian Perindustrian menetapkan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Perindustrian Nomor: 48/M-IND/PER/6/2006 sebagai unit pelaksana teknis di bawah
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian.
Tugas pokok dari Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah melaksanakan
kegiatan penelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan
pengembangan kompetensi industri hasil perkebunan sesuai kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri.
Sedangkan fungsi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah:
a. Pelaksanaan penelitian, dan pengembangan dan pelayanan jasa teknis bidang
teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan, dan
penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan;
b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses;
c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi;
d. Pelaksanaan layanan teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu,
produk akhir, hasil ikutan dan limbah;
e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan;
f. Pelaksanaan inspeksi teknis;
g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan;
h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi,
dan informasi;
i. Pelaksanaan pemasaran dan kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi;
j. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBIHP dan
penyusunan laporan serta evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
2
B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI
Program Trisakti Pemerintah RI yaitu Berdaulat Dibidang Politik, Berdikari
Dibidang Ekonomi, dan Berkepribadian Dalam Kebudayaan. Dimana khusus
penjabaran trisakti kedua, berkaitan langsung dengan Kemenperin yaitu Berdikari
dalam ekonomi diwujudkan dalam pembangunan demokrasi ekonomi yang
menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di dalam pengelolaan keuangan
negara dan pelaku utama dalam pembentukan produksi dan distribusi nasional.
Negara memiliki karakter kebijakan dan kewibawaan pemimpin yang kuat dan
berdaulat dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi rakyat melalui
penggunaan sumber daya ekonomi nasional dan anggaran untuk memenuhi hak
dasar warganegara. Lanjut pada Sembilan program strategis Nawacita point 6 dan 7
yaitu Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; dan
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik. Tentunya Program Trisakti dan Nawacita tersebut yang
merupakan bagian dari visi misi Jokowi JK harus kita laksanakan sesuai dengan
lingkup tupoksi kita
Indikator hasil pembangunan industri nasional dapat dilihat dari angka
kontribusi dan pertumbuhan PDB sektor industri, kinerja ekspor-impor hasil industri,
penyerapan tenaga kerja di sektor industri dan sektor terkait, dan jumlah investasi
langsung baik yang berupa penanaman modal dalam negeri maupun penanaman
modal asing di sektor industri. Dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian
Perindustrian periode 2010-2014, BPKIMI telah menetapkan visinya yaitu “Menjadi
lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis
teknologis terkini yang profesional bagi sektor industri nasional”.
Sesuai dengan amanah UU No. 3 Tentang Perindustrian tahun 2014 dan
Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 28
Tahun 2008 dan RPJMN 2010-2014, maka arah kebijakan litbang industri tahun 2010-
2014 adalah: (1) Mempertajam fokus litbang industri yang berorientasi pada pemetaan
dan kebutuhan dunia usaha dengan road map yang jelas; (2) Meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas litbang industri dengan memperkuat sumber daya manusia,
kelembagaan intermediasi dan sarana litbang; (3) Meningkatkan networking (jejaring)
antara lembaga litbang, memperkuat kompetensi inti balai-balai dan memperkuat
pemasaran bersama balai-balai; (4) Meningkatkan pengelolaan pengetahuan
(knowledge management) melalui pusat-pusat inovasi industri, inkubator, dan pilot
project di daerah-daerah; (5) Meningkatkan pelayanan teknis standar industri dan
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
3
regulasi teknis; (6) Perumusan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan KPIN yang
efektif; dan (7) Meningkatkan fasilitasi kepada kawasan industri hijau dan
pengembangan pemanfaatan energi terbarukan.
Dalam mensukseskan program pemerintah di sektor industri dan perdagangan
tersebut, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, sebagai unit pelaksana teknis di
bawah Badan Pengkajian Kebijkan Iklim dan Mutu Industri diharapkan akan
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai arahan dari kementerian khususnya melalui
kegiatan litbang terapan yang berupa pelayanan bantuan teknis antara lain teknologi
proses dan teknologi bahan/produk, konsultasi, peningkatan kemampuan tenaga
profesi tertentu, standardisasi dan pengujian produk, penanggulangan limbah industri
serta rancang bangun dan perekayasaan terutama untuk Industri Kecil dan Menengah.
Dengan diberlakukannya otonomi daerah secara penuh, Balai Besar Industri
Hasil Perkebunan yang masih tetap di bawah koordinasi Badan Pengkajian Kebijakan
Iklim dan Mutu Industri akan lebih dituntut peran dan keberadaannya, disamping
melayani kebutuhan Pemerintahan Daerah juga memberikan pelayanaan jasa kepada
dunia usaha industri di daerah, dalam rangka mengembangkan potensi daerah.
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 48/M-IND/PER/6/2006 dan berdasarkan
Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 119/M-IND/PER/11/2010, Balai Besar
Industri Hasil Perkebunan merupakan unit pelaksana teknis di bawah Badan
Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian,diharapkan
akan menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kebijakan Kementerian
Perindustrian. Dalam menjalankan kebijakan litbang, Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan akan selalu berpedoman pada kebijakan pemerintah, kebijakan
Kementerian Perindustrian, serta pedoman pada Badan Pengkajian Kebijkan Iklim dan
Mutu Industri (BPKIMI) yang tentunya tidak terlepas dari segala potensi yang ada,
baik itu sumber daya manusia, maupun potensi sumber daya alam (komoditi hasil
perkebunan) yang ada di daerah Sulawesi Selatan khususnya dan seluruh wilayah
Indonesia umumnya yang tentunya juga sinergitas dengan kebijakan Pemerintah
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ikut menunjang pertumbuhan industri
secara nasional dan regional khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Kondisi daerah
yang mempunyai beberapa keunggulan dalam sumber daya alam yang belum dikelola
secara optimal, dengan demikian Balai Besar Industri Hasil Perkebunan akan menjadi
penggerak utama dan ujung tombak dalam pengelolaan dan pengembangan sumber
daya alam khususnya yang meliputi :
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
4
1. Mengembangkan industri, khususnya industri kecil dan menengah, dengan
melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi, bahan baku, proses,
peralatan dan produk;
2. Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada masyarakat
industri;
3. Memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat industri dalam hal standardisasi
dan pengawasan mutu;
4. Memberikan bantuan teknik tentang teknologi proses dan peralatan;
5. Memberikan bantuan penanggulangan pencemaran akibat aktivitas industri.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan
pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian di lingkungan Balai Besar Industri
Hasil Perkebunan.
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL
PERKEBUNAN
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
5
Dalam melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program, evaluasi dan laporan;
b. Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara; dan
c. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah
tangga, keamanan, urusan perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan serta
urusan kepegawaian.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan
inventarisasi barang milik negara.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan,
perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan gedung, peralatan kantor dan
laboratorium serta urusan kepegawaian.
2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan
pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Jasa Teknik
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan,
kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha; dan
b. Perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi bagi
peningkatan pelayanan jasa teknologi pada industri, serta pengelolaan
perpustakaan.
Bidang Pengembangan Jasa Teknik terdiri dari:
(1) Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan,
kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha.
(2) Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan pengelolaan,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
6
3. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan, penelitian dan pengembangan bahan baku, bahan
pembantu, produk akhir, teknologi proses, rancang bangun dan perekayasaan
industri, hasil ikutan serta limbah industri hasil perkebunan.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penelitian dan Pengembangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi pengolahan hasil perkebunan
pasca panen; dan
b. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi diversifikasi produk hilir.
Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :
(1) Seksi Teknologi Pengolahan Pasca Panen mempunyai tugas melakukan
persiapan bahan penelitian dan pengembangan, alih teknologi dan
konsultansi di bidang industri hasil perkebunan pasca panen dan hasil ikutan
serta limbah industri hasil perkebunan.
(2) Seksi Teknologi Diversifikasi Produk Hilir mempunyai tugas melakukan
persiapan bahan penelitian dan pengembangan alih teknologi dan
konsultansi di bidang diversifikasi produk hilir industri hasil perkebunan.
4. Bidang Penilaian Kesesuaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, produk industri serta
kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penilaian Kesesuaian menyelenggarakan
fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan
produk industri, serta pelaporan dan evaluasi hasil pengujian;
b. Perencanaan dan pelaksanaan kalibrasi peralatan, evaluasi hasil kalibrasi,
penyiapan penerbitan sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang;
dan
c. Perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu produk, keamanan,
pengambilan contoh, jasa pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem
sertifikasi.
Bidang Penilaian Kesesuaian terdiri dari:
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
7
(1) Seksi Pengujian dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan
produk industri, pelaporan dan evaluasi hasil pengujian, pelaksanaan
kalibrasi peralatan, dan evaluasi hasil kalibrasi, serta persiapan penerbitan
sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang.
(2) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan sertifikasi
sistem mutu produk, keamanan, keselamatan, pengambilan contoh, jasa
pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem sertifikasi.
5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 terdiri
dan sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang dipilih oleh
kelompok pejabat fungsional yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Kepala
BBIHP.
(3) Jumlah dan jenis tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
D. DUKUNGAN PERSONIL BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
Sumber daya manusia Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menurut jabatan
sampai dengan 31 Desember 2014 seperti pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Profil SDM berdasarkan jabatan
No Jabatan
2010 2011 2012 2013 2014
1 Struktural Eselon II 1 1 1 1 1
2 Struktural Eselon III 4 4 4 4 4
3 Struktural Eselon IV 9 9 9 9 9
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
8
4 Fungsional peneliti 13 16 14 12 16
5 Fungsional perekayasa 4 4 4 4 5
6 Fungsional teknisi l itkayasa 8 6 6 6 5
7 Fungsional penyuluh 6 5 2 1 1
8 Fungsional PMB - - 1 1 5
9 Fungsional pustakawan 2 2 2 2 2
10 Fungsional arsiparis 2 2 2 2 4
11 Pengendali dampak lingkungan. 3 2 2 1 1
12 Pranata Humas 1 1 1 1 1
13 Perencana - - - - 1
14 Umum 45 50 44 41 35
Total 98 102 92 85 90
Sumber daya manusia Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menurut pendidikan
sampai dengan 31 Desember 2014 seperti pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Profil SDM berdasarkan pendidikan
No Jabatan 2010 2011 2012 2013 2014
1 SD 1 1 1 - 1
2 SLTP 4 3 2 3 3
3 SMU 15 12 9 11 16
4 D3 12 9 6 3 3
5 S1 55 64 58 48 49
6 S2 11 13 16 20 17
7 S3 - - - - 1
Total 98 102 92 85 90
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
9
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI
Visi pembangunan industri nasional dalam jangka panjang adalah membawa
Indonesia untuk menjadi “ Sebuah negara industri tangguh di dunia “, dengan visi
yaitu “ Pada tahun 2020 Indonesia menjadi Negara Industri Maju Baru”. Hal ini
terwujud dalam kondisi bahwa pada tahun tersebut kemampuan industri nasional
telah diakui di dunia internasional, yang mampu menjadi basis kekuatan ekonomi
modern secara struktural pada masa depan, sekaligus mampu menjadi wahana
tumbuh-suburnya ekonomi, maka sebagai visi Kementerian Perindustrian sampai
dengan tahun 2014 adalah menjadikan sektor industri sebagai pilar utama
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sedangkan visi BPKIMI adalah Menjadi lembaga penyedia rumusan
kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang professional
bagi sektor industri nasional
Sebagai implementasi dari visi Kementerian Perindustrian dan visi BPKIMI
maka Balai Besar Industri Hasil Perkebunan telah menetapkan visinya untuk
memberikan suatu pedoman dan pendorong untuk mencapai tujuannya.
Visi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan didefinisikan sebagai berikut:
“Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil
Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan”
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan selanjutnya menetapkan misi-nya yang merupakan penyataan yang
menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yang akan membawa institusi
kepada suatu fokus. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
organisasi, sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik.
Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan kurun waktu 2010 – 2014 adalah
sebagai berikut yaitu :
a. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif
dan berorientasi pada kebutuhan industri
b. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan profesional
c. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
10
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1. Tujuan Strategis
Tujuan strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menggambarkan
arah prioritas strategis institusi dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan
sesuai dengan tugas dan fungsi institusi dan isu-isu strategis. Tujuan ini
merupakan penjabaran atau implementasi dari misi institusi dan merupakan hasil
akhir yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima).
Tujuan strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a. Meningkatkan peran dan kualitas hasil litbang dalam mendukung Industri
Hasil Perkebunan
b. Meningkatkan kegiatan pelayanan teknis
c. Peningkatan kelembagaan
d. Meningkatkan jejaring yang luas antara lembaga litbang dan institusi terkait
2. Sasaran Strategis
Sasaran strategis disini adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi setiap dalam
kurun waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur,
berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun.
Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat
keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada
tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan
strategi secara berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata
terhadap tujuan yang ditetapkan di dalam rencana strategis.
Sasaran Strategis BBIHP ditetapkan untuk kurun waktu 2010 – 2014 adalah
sebagai berikut :
a. Terwujudnya hasil riset teknologi terapan yang inovatif dan dapat
dimanfaatkan dan diterapkan oleh dunia industri, masyarakat, pemerintah
daerah, dan dunia pendidikan.
b. Terwujudnya peningkatan kegiatan konsultansi teknologi, pelatihan, pengujian,
standardisasi, sertifikasi, kalibrasi peralatan, rancang bangun dan
perekayasaan, dan sistem manajemen mutu terhadap masyarakat sehingga
berdampak pada peningkatan nilai Jasa Pelayanan Teknis (JPT) dan daya
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
11
saing produk yang dihasilkan
c. Terwujudnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang handal dan
profesional.
d. Terwujudnya kerjasama yang luas dengan industri atau instansi terkait di
bidang iptek, litbang, pelatihan maupun kegiatan lainnya baik skala nasional
maupun internasional.
Tujuan dan sasaran strategis organisasi tahun 2010 – 2014 telah dijabarkan
secara detail dalam Matriks Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan sebagai
indikator sasaran adalah :
a. Meningkatnya volume litbang yang inovatif dan litbang yang dapat diterapkan,
b. Kenaikan volume kegiatan/jasa layanan secara keseluruhan selama periode
2010-2014,
c. Kenaikan penerimaan jasa pelayanan teknis (JPT), untuk periode yang sama,
d. Meningkatnya jumlah SDM yang terlatih,
e. Meningkatnya jumlah perjanjian kerjasama yang siap diterapkan.
Karena sifatnya yang spesifik, suatu kegiatan/jasa layanan yang sejenis
apalagi yang berbeda jenis, akan memerlukan sumber daya keahlian, sarana dan
waktu penyelesaian yang berbeda dari yang lainnya.
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Organisasi (2010-2014)
TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR
1
Meningkatkan peran dan kualitas hasil litbang dalam mendukung IndustriHasil Perkebunan
Terwujudnya hasil riset teknologi terapan yang inovatif dan dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh dunia industri, masyarakat, pemerintah daerah dan dunia pendidikan
Meningkatnya persentase jumlah dan kualitas litbang
2 Meningkatkan kegiatan pelayanan jasa teknis
Terwujudnya peningkatan kegiatan konsultansi teknologi, pelatihan,pengujian, standardisasi, sertifikasi, kalibrasi peralatan, rancang bangun dan perekayasaan dan sistem manajemen mutu terhadap masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan nilai jasa (JPT) dan daya saing produk yang dihasilkan
1. Naiknya volume kegiatan/jasa layanan secara keseluruhan selama periode 2010 s/d 2014,
2. Naiknya penerimaan jasa pelayanan teknis (JPT), untuk periode yang sama.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
12
TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR
3 Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
Terwujudnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang handal dan profesional
Jumlah sumberdaya manusia yang berkompeten dan sarana prasarana di Balai
4 Meningkatkan jejaring yang luas antara lembaga litbang dan institusi terkait
Terwujudnya kerjasama yang luas dengan industri atau instansi terkait di bidang Iptek, Litbang, pelatihan maupun kegiatan lainnya baik skala nasional maupun internasional
Meningkatnya jumlah kerjasama dengan industri dan instansi yang terkait
B. RENCANA KINERJA
Rencana kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan tahun 2014 ini disusun
berdasarkan matriks Rencana Strategis BBIHP 2010-2014 yang dituangkan dalam
rencana strategis tahunan pada tahun 2014. tugas pokok dan fungsi sesuai Surat
Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 48/M-IND/PER/6/2006, dengan
memperhatikan arah kebijakan sektor industri Kementerian Perindustrian.
Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan sektor industri, mengacu pada
arah Kebijakan Industri Nasional yang menyebutkan bahwa Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan bagi seluruh lembaga tinggi
negara, kementerian dan BUMN dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan di
bidang atau sektornya masing-masing. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
sangat mengharapkan perencanaan dapat menciptakan integritas, sinkronisasi dan
sinergi baik antar fungsi Pemerintah maupun antara pusat dan daerah, menjamin
kerterkaitan dan konsisten antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengembangan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, keadilan dan berkelanjutan.
Sementara itu kebijakan operasional diarahkan untuk mendorong terwujudnya
industri yang kuat dan maju, berdaya saing tinggi, yang mengolah sumber daya alam
dalam negeri, terutama yang mengolah hasil pertanian (agro industri); serta
penyediaan kebutuhan pokok menumbuhkan kemampuan inovasi teknologi industri
melalui kegiatan penelitian terapan bertumpu pada sumber daya manusia industrial
yang berkualitas dan mampu mendorong penyebaran pembangunan industri ke
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
13
wilayah-wilayah yang belum berkembang serta memperluas pengembangan dan
modernisasi industri kecil.
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun Anggaran 2014
Program/Kegiatan
Prioritas
Indikator Target Kinerja BBIHP
1 2 3
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
a. Penelitian dan
Pengembangan
Teknologi Industri
1. Jumlah hasil litbang yang siap
diterapkan
2
2. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 5
3. Jumlah hasil litbang yang telah
diimplementasikan
2
b. Pelayanan jasa teknis
industri
1. Jumlah orang 5
2. Jumlah sampel 1870
3. Jumlah desain prototype 1
4. Jumlah perusahaan yang dilayani 138
5. Nilai (Rp) JPT 1.450.000.000
6. Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4
c. Peningkatan industri
daerah
1. Jumlah SDM yang memperoleh
sertifikat
20
2. Jumlah pengadaan alat laboratorium 3
3. Jumlah lingkup pengakuan produk
LPK yang diakui oleh KAN
11
Prioritas Kementerian dan Lembaga
Penelitian dan
pengembangan teknologi
industri
1. Jumlah hasil litbang teknologi baru 2
2. Jumlah kerjasama litbang dan
rancang bangun
2
C. RENCANA ANGGARAN
Pada tahun anggaran 2014, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan mendapat
pagu anggaran dari APBN melalui DIPA sebanyak Rp. 15.158.934.000,00. Pagu
berdasarkan per jenis belanja yaitu : Belanja Pegawai sebesar Rp. 9.524.915.000,00,
Belanja Operasional sebesar Rp. 2.016.743.000,00 dan Belanja Non Operasional
sebesar Rp. 3.617.276.000,00 Pagu berdasarkan sumber Pendanaan yaitu : Rupiah
Murni (RM) sebesar Rp. 13.777.229.000,00 dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
14
(PNBP) sebesar Rp. 1.381.705.000,00 (target penerimaan PNBP TA. 2014 sebesar
Rp. 1.450.000.000,00). DIPA awal BBIHP dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2.3 Rincian Anggaran Tahun 2014 sebelum revisi
Output URAIAN PAGU (Rp)
Program Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri 15.158.934.000
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan 15.158.934.000
Output 1 Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi Industri 486.012.000
011 Penelitian 286.024.000
A. Pemanfaatan Kulit Buah Untuk Pembuatan Arang dan Asap Cair
121.063.000
B. Pengembangan Produk Kosmetik Berbasis Lemak Kakao 97.300.000
C. Diversifikasi Produk Biji Kakao Menjadi Dark dan White Chocolate
67.661.000
012 Kajian 199.988.000
A. Kajian Finger Print Mutu Biji Kakkao (Komponen Organik) di Sulawesi Barat dan Tenggara
199.988.000
Output 2 Hasil Rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri 85.075.000
011 Rekayasa 85.075.000
A. Pembuatan alat kristalisasi portabel 85.075.000
Output 3 Layanan Jasa Teknis 1.077.198.000
011 Sertifikasi 196.400.000
013 Pelatihan Teknis 18.755.000
014 Konsultansi 13.680.000
015 Pengujian dan kalibrasi 848.363.000
Output 4 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri 1.266.866.000
011 Pengembangan SDM 461.044.000
A. Pendidikan dan Pelatihan Struktural 42.700.000
B. Pendidikan dan Pelatihan Teknis 147.904.000
C. Workshop/Seminar/Sosialisasi/Diseminasi 108.115.000
D. Diklat Motivasi Pegawai/Outbond Training 152.025.000
E. TP2U Penilai Angka Kredit 10.300.000
012 Promosi/Publikasi/Sosialisasi/Diseminasi 313.554.000
A. Pameran 74.255.000
B. Promosi dan Pemasaran Kemampuan Balai 77.305.000
C. Diseminasi Hasil Litbang BBIHP 89.115.000
D. Penerbitan Jurnal Penelitian Industri Hasil Perkebunan 61.210.000
E. Penerbitan Jurnal Rekayasa dan Teknologi Industri 11.669.000
013 Akreditasi/Surveilance/Reakreditasi 302.870.000
A. Survailen dan Witness LSPro BBIHP 41.517.000
B. Surveilen Laboratorium Uji 110.662.000
C. Surveilen Laboratorium Kalibrasi oleh KAN 52.520.000
D. Penerapan dan Surveilen Sistem Mutu dan Personil (ISO 9001:2008)
41.675.000
E. Akreditasi lembaga inspeksi BBIHP Makassar Tahun 2014 56.496.000
014 Pembuatan Sarana Layanan 67.215.000
A. Pembuatan Sarana Layanan Informasi Publik BBIHP 67.215.000
015 Reformasi Birokrasi 40.958.000
A. Penerapan Budaya Kerja 5K 40.958.000
016 Pembinaan dan Penerapan HKI 19.075.000
A. Pembinaan dan Penerapan HKI 19.075.000
017 Kerjasama Riset 62.150.000
Output 5 Dokumen Perencanaan/Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi
223.775.000
011 Penyusunan Rencana Kerja 84.025.000
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
15
Output URAIAN PAGU (Rp)
A. Penyusunan Rencana Kerja BBIHP 84.025.000
012 Penyusunan Laporan Keuangan 68.775.000
A. Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 40.275.000
B. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Tahun 2014 28.500.000
013 Pelaporan Monitoring dan Evaluasi 22.775.000
A. Monitoring dan Evaluasi 22.775.000
014 Penyusunan RENSTRA 2015-2019 48.200.000
Output 6 Layanan Perkantoran 11.541.658.000
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 9.524.915.000
A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 9.524.915.000
002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 2.016.743.000
- Kesehatan Pegawai 123.000.000
- Jasa Keamanan/Kebersihan 253.200.000
- Pengadaan Pakaian 47.280.000
- Pertemuan/Jamuan Delegasi/Misi/Tamu 37.152.000
- Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan/Dokumentasi 6.745.000
- Perawatan dan Perbaikan Gedung dan Halaman Kantor 268.246.000
- Pemeliharaan Prasarana Kantor 70.726.000
- Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor 87.125.000
- Perawatan Kendaraan Bermotor 169.069.000
- Perawatan Peralatan Laboratorium 50.000.000
- Langganan Internet 116.000.000
- Langganan Daya dan Jasa 277.200.000
- Langganan Koran /Media 3.780.000
- Jasa Pos/Giro/Sertifikat 12.600.000
- Operasional Perkantoran dan Pimpinan 293.520.000
- Pemeliharaan Jaringan 26.400.000
- Rapat-rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan Kelompok Kerja/Konsultasi
173.700.000
Output 7 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 73.700.000
011 Alat pengolah Data 73.700.000
Output 9 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 283.650.000
011 Pengadaan Peralatan/Perlengkapan 283.650.000
Output 10 Gedung dan Bangunan 121.000.000
016 Renovasi Ruang Layanan BBIHP 121.000.000
Dalam proses Pelayanan Jasa Teknis secara bertahap dan berkelanjutan
telah terjadi peningkatan kuantitas layanan, sehingga berdampak pada realisasi
penerimaan PNBP yang melampaui target sejumlah Rp. 636.348.000,-. Atau
meningkat 148%
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
16
Tabel 2.4 Jenis penerimaan PNBP
No Uraian kegiatan Target (Rp) Realisasi
1 Pelayanan jasa pelatihan 50.000.000 42.000.000
2 Pelayanan jasa konsultansi 25.000.000 24.380.000
3 Pelayanan jasa pengujian 1.108.300.000 1.817.672.700
4 Pelayanan jasa kalibrasi 10.000.000 25.210.000
5 Pelayanan jasa sertifikasi 144.200.000 226.200.000
6 Pelayanan jasa lainnya 122.500.000 19.000.000
Total 1.450.000.000 2.154.462.700
Untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional pelayanan jasa teknis dan
belanja pendukung operasional perkentoran BBIHP dilaksanakan pengajuan revisi
APNBP sebanyak 2 kali secara bertahap. Rincian alokasi Total pagu terakahir 2014
setelah revisi sebagai berikut:
Tabel 2.5 Rincian Anggaran Tahun Anggaran 2014 sesudah revisi
Output URAIAN PAGU (Rp)
Program Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri 15.795.282.000
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
Output 1 Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi Industri
486.012.000
011 Penelitian 296.524.000 A. Pemanfaatan Kulit Buah Untuk Pembuatan Arang dan
Asap Cair 131.563.000
B. Pengembangan Produk Kosmetik Berbasis Lemak Kakao 97.300.000 C. Diversifikasi Produk Biji Kakao Menjadi Dark dan White
Chocolate 67.661.000
012 Kajian 189.488.000 A. Kajian Finger Print Mutu Biji Kakkao (Komponen Organik)
di Sulawesi Barat dan Tenggara 189.488.000
Output 2 Hasil Rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri 85.075.000
011 Rekayasa 85.075.000
A.Pembuatan alat kristalisasi portabel 85.075.000 Output 3 Layanan Jasa Teknis 1.298.325.000
011 Sertifikasi 179.400.000 013 Pelatihan Teknis 19.555.000
014 Konsultansi 13.680.000
015 Pengujian dan kalibrasi 1.085.690.000
Output 4 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri
1.266.866.000
011 Pengembangan SDM 517.540.000
A. Pendidikan dan Pelatihan Struktural 74.300.000 B. Pendidikan dan Pelatihan Teknis 92.254.000
C. Workshop/Seminar/Sosialisasi/Diseminasi 108.115.000
D. Diklat Motivasi Pegawai/Outbond Training 152.025.000
E. TP2U Penilai Angka Kredit 10.300.000 F. In House Training 80.546.000
012 Promosi/Publikasi/Sosialisasi/Diseminasi 313.554.000
A. Pameran 74.255.000
B. Promosi dan Pemasaran Kemampuan Balai 77.305.000 C. Diseminasi Hasil Litbang BBIHP 89.115.000
D. Penerbitan Jurnal Penelitian Industri Hasil Perkebunan 61.210.000
E. Penerbitan Jurnal Rekayasa dan Teknologi Industri 11.669.000 013 Akreditasi/Surveilance/Reakreditasi 231.974.000
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
17
Output URAIAN PAGU (Rp)
A. Survailen dan Witness LSPro BBIHP 41.517.000
B. Surveilen Laboratorium Uji 124.662.000
C. Surveilen Laboratorium Kalibrasi oleh KAN 42.020.000 D. Penerapan dan Surveilen Sistem Mutu dan Personil (ISO
9001:2008) 23.775.000
014 Pembuatan Sarana Layanan 81.615.000 A. Pembuatan Sarana Layanan Informasi Publik BBIHP 81.615.000
015 Reformasi Birokrasi 40.958.000
A. Penerapan Budaya Kerja 5K 40.958.000
016 Pembinaan dan Penerapan HKI 19.075.000 A. Pembinaan dan Penerapan HKI 19.075.000
017 Kerjasama Riset 62.150.000
Output 5 Dokumen Perencanaan/Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi
223.775.000
011 Penyusunan Rencana Kerja 79.125.000
A. Penyusunan Rencana Kerja BBIHP 79.125.000
012 Penyusunan Laporan Keuangan 65.575.000 A. Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) 37.075.000
B. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Tahun 2014 28.500.000
013 Pelaporan Monitoring dan Evaluasi 30.875.000
A. Monitoring dan Evaluasi 30.875.000 014 Penyusunan RENSTRA 2015-2019 48.200.000
Output 6 Layanan Perkantoran 11.541.658.000
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 9.524.915.000
B. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 9.524.915.000 002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 2.016.743.000
- Kesehatan Pegawai 117.500.000
- Jasa Keamanan/Kebersihan 253.200.000
- Pengadaan Pakaian 47.280.000 - Pertemuan/Jamuan Delegasi/Misi/Tamu 37.152.000
- Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan/Dokumentasi 6.805.000
- Perawatan dan Perbaikan Gedung dan Halaman Kantor 269.246.000
- Pemeliharaan Prasarana Kantor 73.846.000 - Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor 92.565.000
- Perawatan Kendaraan Bermotor 144.069.000
- Perawatan Peralatan Laboratorium 50.000.000
- Langganan Internet 116.000.000 - Langganan Daya dan Jasa 327.600.000
- Langganan Koran /Media 3.780.000
- Jasa Pos/Giro/Sertifikat 12.600.000
- Operasional Perkantoran dan Pimpinan 265.000.000 - Pemeliharaan Jaringan 26.400.000
- Rapat-rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan Kelompok Kerja/Konsultasi
173.700.000
Output 7 Kendaraan Bermotor 290.521.000
011 Pengadaan kendaraan operasional 290.521.000 Output 7 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 100.700.000
011 Alat pengolah Data 100.700.000 Output 9 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 381.350.000
011 Pengadaan Peralatan/Perlengkapan 381.350.000
Output 10 Gedung dan Bangunan 121.000.000
016 Renovasi Ruang Layanan BBIHP 121.000.000
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
18
Nilai pagu sebelum dan sesudah revisi penerimaan PNBP dan APBNP
berdasarkan jenis belanja pada tabel berikut:
Tabel 2.6. Alokasi pagu anggaran BBIHP sebelum dan sesudah revisi PNBP TA. 2014
Sumber Dana
Jenis Belanja (dalam ribuan rupiah) Jumlah (Rp)
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
RM 9.524.915 9.524.915 3.937.679 3.937.679 314.635 314.635 13.777.229 13.777.229
PNBP - 1.168.670 1.389.832. 213.000 628.221 1.381.705 2.018.053
Total 9.524.915 5.106.384 5.327.511 527.635 942.856 15.158.934 15.795.282
D. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan
pembiayaan yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka ditetapkanlah kinerja
yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Inpres Nomor 5/2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Surat Edaran Menteri Negara PAN
Nomor: SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Perjanjian Kinerja, Kementerian Perindustrian
telah membuat Penetapan Kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan
kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.
Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
pada hasil. Perjanjian Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Balai Besar Industri
Hasil Perkebunan dengan Kepala Badan Pengkajian dan Kebijkan Iklim Mutu Industri
adalah pernyataan komitmen Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dalam
mewujudkan target kinerja tahunan sesuai dengan Tupoksi Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan. Perjanjian Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA. 2014
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
19
Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder
1 Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri
Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian
Hasil litbang yang telah diimplementasikan
1 Penelitian
Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
2 Meningkatnya kerja sama litbang
Kerja sama litbang instansi dengan industri
2 Kerjasama
3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan
5 Karya Tulis Ilmiah
4 Meningkatnya usulan penerapan SNI
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
4,7 %
5 Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha
Jumlah Orang 5 Orang
Jumlah sampel 1870 Sampel
Jumlah Desain/Prototip 1 Desain/Prototip
Jumlah Perusahaan yang dilayani 100 Perusahaan
Nilai (Rp.) JPT Rp1.450.000.000
6
Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
10 Orang
Jumlah pengadaan alat laboratorium 3 alat
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
18 Lingkup
7 Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja
1 Sistem
8 Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
20
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Dalam mencapai visi dan misinya, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
melaksanakan kegiatan yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BPKIMI
tahun 2010-2014 dan Restra Balai Besar Industri Hasil Perkebunan yang setiap awal
Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Tapkin). Pada TA.
2014 Tapkin Balai Besar Industri Hasil Perkebunan meliputi 8 (Delapan) Sasaran
Strategis untuk melaksanakan kinerjanya yaitu :
1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh
industri;
2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya kerja sama litbang;
3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
4. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya usulan penerapan SNI;
5. Sasaran Strategis V: Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia
usaha;
6. Sasaran Strategis VI: Meningkatnya standardisasi industri daerah
7. Sasaran Strategis VII: Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur
pimpinan dan staf
8. Sasaran Strategis VIII: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik.
Untuk capaian kinerja Kegiatan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
selama kurun waktu 2010-2014 berdasarkan Renstra Kementerian dan Renstra
BPKIMI seperti pada lampiran Capaian Renstra Satker TA. 2010-2014. Pada
umumnya telah mencapai target yang ditetapkan, dan beberapa indikator melampaui
target yang ditetapkan.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pada tahun 2014 Balai Besar
Industri Hasil Perkebunan melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 8 (Delapan)
Sasaran Strategis dengan 15 (Lima Belas) Indikator Kinerja. Pada rencana kerja
anggaran terdapat 10 (sepuluh) output, dalam pelaksanaannya, setiap triwulan
dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan
Triwulanan, e-monitoring, dan ALKI. Adapun realisasi keuangan dan fisik per triwulan
dari target yang dimaksud adalah seperti pada lampiran. Capaian kinerja tapkin
BBIHP TA. 2014 dapat dilihat pada tabel terlampir. Pada umumnya realisasi
mencapai target.
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
21
Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing
sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh
industri
Sasaran strategis ini memiliki 2 (dua) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja I.1 : Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap
Diterapkan
Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan di industri
ditargetkan 2 (dua) penelitian. Kegiatan ini sementara dilaksanakan dengan
realisasi fisik sebanyak 2 dua kegiatan dengan persentase capaian sebesar
100%. Kegiatan tersebut adalah :
a) Pengembangan formula hand body lotion dan sabun dari lemak kakao
Realisasi fisik dari indikator ini sudah 100%, yang terdiri dari kegiatan:
Konsultasi industri dan penandatangan MoU Tahap
Pembentukan tim, penyusunan rencana penelitian, penyiapan
peralatan, bahan baku dan bahan penolong
Penelitian
Pembuatan Produk
Konsultasi industri
Pembuatan produk
Evaluasi dan pelaporan kegiatan
Kegiatan pengembangan formula hand body lotion dan sabun dari lemak
kakao dilaksanakan di Koperasi Sinergis Sulawesi Selatan. MoU Nomor
019/KS3/KJ/II/2014 dan Nomor : 254/BPKIMI/BBIHP.3/II/2014.
b) Pengembangan formula masker wajah dan lulur dari biji kakao
Realisasi fisik dari indikator ini adalah 100%, yang terdiri dari kegiatan:
Konsultasi industri dan penandatangan MoU
Pembentukan tim, penyusunan rencana penelitian, penyiapan
peralatan, bahan baku dan bahan penolong
Penelitian
Pembuatan Produk
Konsultasi industri
Pembuatan produk
Evaluasi dan Pelaporan
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
22
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kontrak kerjasama Antara CV. MIN
dengan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dengan Nomor Kontrak:
029/CV-MIN/5/2014 serta Nomor: 1007/BPKIMI/BBIHP.3/V/2014.
Tabel 3.1 Hasil litbang yang siap diterapkan
Indikator kinerja I.1 Target Capaian % Capaian
Hasil litbang yang siap diterapkan
2 Penelitian
2 Penelitian
100
Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel 3.2) rata-rata terdiri dari 2 hasil litbang
disebabkan masih terbatasnya kapasitas dan komptensi hasil litbang BBIHP
yang kebutuhan industri.
Tabel 3.2 Realisasi RENSTRA hasil litbang yang siap diterapkan
Indikator kinerja Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Hasil Penelitian & Pengembangan yang Siap Diterapkan
1
2
5
2
2
b. Indikator Kinerja I.2 : Hasil Penelitian dan Pengembangan yang telah
diimplementasikan.
Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan terdiri dari 1
(satu) target penelitian, dan tercapai 2 (dua) penelitian yaitu:
a) Pengembangan makanan kesehatan dari pasta kakao.
Realisasi fisik dari indikator ini adalah 100 % yang terdiri dari kegiatan
Konsultasi industri dan penandatangan MoU
Pembentukan tim, penyusunan rencana penelitian, penyiapan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong
Penelitian
Pembuatan produk
Konsultasi industri
Pembuatan produk
Evaluasi dan Pelaporan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kontrak kerjasama Antara CV. MIN dengan
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dengan Nomor Kontrak: 033/CV-
MIN/5/2014 serta Nomor: 1033/BPKIMI/BBIHP.3/V/2014.
b) Pemanfaatan alat kristalisasi untuk pembuatan minuman coklat.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
23
Realisasi fisik dari indikator ini adalah 100 % yang terdiri dari kegiatan
Konsultasi industri dan penandatangan MoU
Pembentukan tim, penyusunan rencana penelitian, penyiapan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong
Penelitian
Pembuatan produk
Konsultasi industri
Pembuatan produk
Evaluasi dan pembuatan laporan
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kontrak kerjasama antara CV. Kasih dan
sayang dengan BBIHP tentang Pemanfaatan alat Kristalisasi dengan Nomor:
104/K&S/MN/VI/2014 dan Nomor: 1341/BPKIMI/BBIHP.3/VI/2014.
Tabel 3.3 Hasil litbang yang telah diimplementasikan
Indikator kinerja I.2
Target Capaian % Capaian
Hasil litbang yang telah diiplementasikan
1 Penelitian
2 Penelitian
200
Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang telah diimplementasikan dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel 3.4) rata-rata hanya 2 hasil
litbang yang mampu diterapkan pada industri selain keterbatasan kapasitas
litbang BBIHP sendiri disamping itu juga jumlah industri pengolahan kakao di
wilayah Sulawesi masih sangat terbatas, sehingga pemanfaatan hasil-hasil
litbang kakao masih mengalami kendala dalam penerapan pada industri lokal.
Tabel 3.4 Realisasi RENSTRA hasil litbang yang telah diimplementasikan
Indikator KInerja Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2014
Capaian TA. 2015
Hasil Penelitian yang Siap diiplemetasikan
3
2
4
2
2
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
24
2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya Kerjasama Litbang
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja II.1 : Kerjasama litbang instansi dengan industri
Kerjasama litbang instansi dengan industri target 2 kerjasama, sedangkan
realisasi sebanyak 2 (dua) kerjasama yaitu :
a. Pengembangan formula minuman cokelat
Kerjasama litbang antara BBIHP dan CV. Kasih Sayang. MoU Nomor:
28/K7S/MN/II/2014 dan Nomor: 399/BPKIMI/BBIHP.3/II/2014. Alamat Jl. Sungai
Saddang Baru Lr. Berkah No. 2A Makassar.
Realisasi fisik dari Kerjasama litbang pengembangan formula minuman cokelat
adalah 100% yang terdiri dari:
Konsultasi industri dan penandatangan MoU
Pembentukan tim, penyusunan rencana penelitian, penyiapan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong
Penelitian
Pembuatan produk
Konsultasi industri
Pembuatan produk
Evaluasi dan pembuatan laporan
b. Pengolahan coklat oles
Realisasi fisik dari Kerjasama litbang Pengolahan coklat oles adalah 100 %
yang terdiri dari:
Konsultasi industri dan penandatangan MoU
Pembentukan tim, penyusunan rencana penelitian, penyiapan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong
Penelitian
Pembuatan produk
Konsultasi industri
Pembuatan produk lanjutan
Evaluasi dan pembuatan laporan
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kontrak kerjasama Antara UD. Mukmi
Jaya dengan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dengan Nomor Kontrak:
97/MJ/V/2014 serta Nomor: 984/BPKIMI/BBIHP.3/V/2014.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
25
Tabel 3.5 Kerja sama litbang instansi dengan industri Indikator kinerja II.1 Target Capaian % Capaian
Jumlah Kerjasama litbang dengan industri
2 Kerjasama
2 Kerjasama
100
Jumlah Hasil Kerjasama Litbang dengan Industri dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 mencapai target yang direncanakan (Tabel 3.5) dari capaian jumlah
kerjasama terjadi kecenderungan penurunan jumlah realisasi akibat dari kendala
keterbatasan anggaran pelaksanaan litbang dengan pihak luar. Karena umumnya
industri yang akan diajak melakukan kerjasama menginginkan pembiayaan
kerjasama litbang semuanya bersumber dari anggaran BBIHP, selain itu jumlah
IKM cokelat di wilayah Sulawesi juga sangat terbatas, sedangkan BBIHP masih
fokus pada litbang kakao.
Tabel 3.6 Realisasi RENSTRA hasil Kerjasama Litbang dengan Industri
Indikator kinerja Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Hasil Kerjasama Litbang dengan Industri
3
3
6
2
2
3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya Publikasi Ilmiah Hasil Litbang
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja III.1 : Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
Indikator kinerja dari Sasaran Strategi III adalah Karya Tulis Ilmiah yang
dipublikasikan. Realisasi fisiknya adalah 260 %.
Untuk jurnal yang terakreditasi:
Judul - judul Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Industri Hasil
Perkebunan Tahun 2014 adalah :
1. Mempelajari Kestabilan dan Efek Iritasi Losion Alas Bedak Yang Diformulasi
Dengan Substitusi Lemak Kakao.
2. Kajian Komponen Fungsional dalam Biji Kakao di Sulawesi Selatan.
3. Ekstraksi Komponen Aktif Kulit Buah Kakao dan Pemanfaatan sebagai Bahan
Pengawet Alami Pada Produk Makanan.
4. Pemilihan Model Teknologi Produksi Pada Industri Kecil Menengah Cokelat
Terkait Input Produksi Kakao yang Digunakan.
5. Pengaruh Suplementasi Kacang hijau dan Jagung Manis Terhadap Minuman
Fungsional Berbasis Kakao.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
26
6. Pengaruh Suhu Penyangraian Terhadap Mutu Cokelat sebagai Makanan
Kesehatan.
7. Thermal Perfomances of The TC-20 Cylindrical Type Cocoa Beans Roaster.
Untuk jurnal yang tidak terakreditasi:
Judul – judul Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Industri Tahun 2014 adalah :
1. Teknik Penyangraian Biji Kakao dengan Menggunakan Mesin Sangrai Tipe
Silinder Berputar TC-20
2. Rekayasa Prototype Mesin Tempering Cokelat Tipe Silinder Berjaket Air
3. Tingkat Cemaran Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Pasta Cokelat yang
dihasilkan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
4. Ektraksi dan Identifikasi Senyawa Monoterpen dari Tanaman Geranium
5. Pengaruh Penambahan Minyak Jagung pada Pembuatan Cokelat Oles
6. Pengaruh cara pengeringan terhadap kadar air dan kadar beta karoten tepung
labu kuning.
Tabel 3.7 Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
Indikator kinerja III.1 Target Capaian % Capaian
Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
5 KTI
13 KTI
260
Jumlah Hasil Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 (tabel 3.7) cukup flukuatif, disebabkan penerbitan jurnal KTI
tergantung dari jumlah pelakasanaan litbang pertahun sebagai bahan penelitian
yang akan dipublikasikan.
Tabel 3.8 Realisasi RENSTRA hasil Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
5
5
16
7
13
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
27
4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya Usulan Penerapan SNI
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja IV.1 : Jumlah SNI
Realisasi fisik dari indikator ini adalah 5,8%. Dari jumlah jenis produk yang sudah
mampu diuji di laboratorium BBIHP sebanyak 86 jenis produk, laboratorium
BBIHP mampu menambah 5 (lima) jenis produk pada tahun 2014 atau meningkat
sebesar 5,8%. Jenis produk tersebut yaitu: Coklat batang, dark chocolate, kopi
bubuk, madu dan VCO.
Tabel 3.9 Peningkatan Jumlah Jenis Produk yang sudah Diuji di Laboratorium
Indikator kinerja IV.1 Target Capaian % Capaian
Peningkatan Jumlah Jenis Produk yang sudah Diuji di Laboratorium
4,7 % 5,8 % 123
Jumlah Jenis Produk yang sudah bisa Diuji di Laboratorium dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 (tabel 3.9). untuk tahun 2010-2012 data persentase
peningkatan jumlah jenis uji masih belum bisa diolah disebakan belum
terdokumentasinya data tahun tersebut dengan baik. Namun berdasarkan hasil
capaian tahun 2013 dan 2014 mengalami kencenderungan penigkatan akibat
meningkatnya pelanggan jasa pengujian BBIHP dari tahun ke tahun.
Tabel 3.10 Realisasi RENSTRA peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di
laboratorium.
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Peningkatan Jumlah Jenis Produk yang sudah Diuji di Laboratorium
0 0 0 3,5% 5,8 %
5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya Jasa Pelayanan Teknis kepada Dunia Usaha
Sasaran strategis ini memiliki 5 (lima) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja V.1 : Jumlah Orang
Pelaksanaan pelatihan teknis sudah terlaksana dengan jumlah peserta sebanyak 10
(sepuluh) orang, dengan rincian sebagai berikut :
1 Jenis Pelatihan : Pelatihan Pemerikasaaan Mikrobiologi untuk Air
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
28
Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebanyak
Jumlah Peserta : 3 orang
Waktu Pelatihan : 5 hari
Asal Peserta : CV. Mitra Inti Jaya Kendari dan CV. Tohoa
Kendari
2. Jenis Pelatihan Pelatihan analisa kandungan gizi pangan
Jumlah Peserta 1 orang
Waktu Pelatihan 5 hari
Asal Peserta Balai Pelatihan Pertanian Batangkaluku
3. Jenis Pelatihan Pelatihan Pengolahan Produk Makanan
kesehatan dan Kosmetik
Jumlah Peserta 6 orang
Waktu Pelatihan 5 hari
Asal Peserta Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
Tabel 3.11 Jumlah SDM Industri yang Melakukan Pelatihan di BBIHP Indikator kinerja V.1 Target Capaian % Capaian
Jumlah SDM Industri yang Melakukan Pelatihan di BBIHP
5 Orang
10 Orang
200
Jumlah SDM Industri yang Melakukan Pelatihan di BBIHP dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 (tabel 3.11) dari segi jumlah cenderung mengalami penurunan,
namun penilaian SDM Industri yang Melakukan Pelatihan di BBIHP pada tahun
2010 dihitung hanya pelatihan dalam bentuk pelayanan jasa teknis pelatihan artinya
menggunakan jasa PNBP, sedangkan pelatihan lainnya yang dalam bentuk
pemafaatan SDM BBIHP untuk melatih SDM industri di penyelenggara luar BBIHP
masih tetap berjalan dan juga BBIHP tetap menyelenggarakan pelatihan bagi SDM
industri yang membutuhkan pelatihan namun tidak memiliki dana untuk pelatihan.
Tabel 3.12 realisasi RENSTRA SDM Industri yang Melakukan Pelatihan di BBIHP
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
SDM Industri yang Melakukan Pelatihan di BBIHP
10 10 30 26 10
b. Indikator Kinerja V.2 : Jumlah Sampel
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
29
Jumlah sampel uji target 1.870 sampel, Realisasi fisik dari indikator ini adalah
3055 sampel (163 %) yaitu :
Jumlah sampel pengujian sebanyak 2.949 sampel
Jumlah sampel kalibrasi sebanyak 106 unit sampel
Tabel 3.13 Jumlah Sampel yang Diuji di Laboratorium Indikator kinerja V.2 Target Capaian % Capaian
Jumlah Sampel yang Diuji di Laboratorium
1870 Sampel
3055 Sampel
163
Jumlah Sampel yang Diuji di Laboratorium dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 (tabel 3.13). mengalami peningkatan jumlah sampel disebakan semakin
meningkatnya jumlah pelanggan dan pengguna jasa pengujian dan alibrasi BBIHP
dan semakin meningkatnya jumlah kerjasama jasa layanan jasa teknis BBIHP dari
tahun ke tahun.
Tabel 3.14 Realisasi RENSTRA Jumlah Sampel yang Diuji di Laboratorium
Indikator kinerja Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Jumlah Sampel yang Diuji di Laboratorium
1025 915 1030 1866 3055
c. Indikator Kinerja V.3 : Jumlah Desain/Prototype
Desain/ Prototipe sampai triwulan IV ini target 1 prototype sedangkan realisasi
mencapai target 100%. Adapun desain prototype yang dimanfaatkan adalah alat
roasting biji kakao type TC oleh IKM pengolahan kakao/cokelat di Kabupaten
Boalemo Provinsi Gorontalo
Tabel 3.15 Jumlah Desain/Prototype Indikator kinerja V.3 Target Capaian % Capaian
Jumlah Desain/Prototype 1 Desain 1 Desain 100
Jumlah Desain/Prototype dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel 3.15).
jenis layanan jasa teknis ini masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh
industri disamping karena industri menginginkan penawaran peralatan adalanh
bantuan sehingga tidak bersedia untuk mengeluarkan biaya pengadaan peralatan
yang ditawarkan pemerntah juga hasil RBPI BBIHP belum semuanya sesuai
dengan kebutuhan industri.
Tabel 3.16 Realisasi RENSTRA Jumlah Desain/Prototype
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
30
Indikator kinerja Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Jumlah Desain/Prototype
0 0 0 0 1
d. Indikator Kinerja V.4 : Jumlah Perusahaan yang Dilayani
Jumlah perusahaan yang dilayani, Realisasi fisik dari indikator ini adalah 276
perusahaan (276 %) terdiri dari :
• Jumlah perusahaan yang menggunakan jasa pengujian dan kalibrasi sebanyak
231 perusahaan
• Jumlah perusahaan yang menggunakan jasa sertifikasi sebanyak 45 perusahaan
Tabel 3.17 Jumlah Perusahaan yang Dilayani
Indikator kinerja V.4 Target Capaian % Capaian
Jumlah Perusahaan yang Dilayani
100 Perusahaan
276 Perusahaan
276
Jumlah Perusahaan yang Dilayani dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
(tabel 3.17) telah terjadi peningkatan setiap tahun jumlah pelanggan BBIHP hal ini
membuktikan telah terjadi peningkatan kapasitas jenis layanan dan kemapuan
pelayanan yang semakin oleh BBIHP kepada masyarakat industri.
Tabel 3.18 Realisasi RENSTRA Jumlah Perusahaan yang Dilayani
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Jumlah Perusahaan yang Dilayani
134
116
264
120
276
e. Indikator Kinerja V.5 : Jumlah Nilai (Rp.) JPT
Nilai (Rp) JPT, Realisasi keuangan dari indikator ini sejumlah Rp . 2.154.462.700,-
Tabel 3.19 Jumlah Nilai (Rp.) JPT
Indikator kinerja V.5 Target Capaian % Capaian
Jumlah Nilai (Rp.) JPT Rp. 1.450.000.000 Rp 2.154.462.700 148
Jumlah Nilai (Rp.) JPT dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel 3.19).
mengalamipeningkatan setiap tahun hal ini meruapakan dampak dari peningkatan
jumlah pelanggan BBIHP yang semakin meningkat akibat dari peningkatan
kapasitas dan kemapuan pelayanan yang semakin oleh BBIHP kepada masyarakat
industri.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
31
Tabel 3.20 Realisasi RENSTRA Jumlah Nilai (Rp.) JPT
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Jumlah Nilai (Rp.000) JPT
669.565. 485.374 800.137 1.541.300. 2.154.462.
6. Sasaran Strategis VI : Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
Sasaran strategis ini memiliki 3 (tiga) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja VI.1 : Jumlah Orang yang Memperoleh Sertifikat
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat, Realisasi fisik dari indikator ini melebihi
target yaitu 56 orang. Terdiri dari In House Training ISO/IEC
17020,17021,17025:2012 sebanyak 11 orang; Bimbingan Teknis Laboratorium
Lingkungan sebanyak 1 orang; Pesticide Residue Testing in Cocoa Beans using
GC-MS sebanyak 3 orang; jaminan mutu hasil pengujian/kalibrasi sebanyak 1
(satu) orang, In House Training Validasi Uji Mikrobiologi sebanyak 17 orang;
Workshop Atomic and Molecular Spectroscopy sebanyak 4 orang; Inhouse
Training Kalibrasi Tekanan dan Suhu sebanyak 19 orang.
Tabel 3.21 Jumlah Orang yang Memperoleh Sertifikat
Indikator kinerja VI.1 Target Capaian % Capaian
Jumlah Orang yang Memperoleh Sertifikat
10 Orang 56 Orang 56
Jumlah Orang yang Memperoleh Sertifikat dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 (tabel 3.21). Jumlah SDM LPK BBIHP yang memperoleh sertifikat semakin
meningkat, disebabkan dibutuhkannya peningkatan kompetensi SDM LPK seiring
dengan peningkatan jumlah pelanggan dan kebutuhan upgade kompetensi SDM
sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang profesional sesuai standar yang berlaku.
Tabel 3.22 Realisasi RENSTRA Jumlah Orang yang Memperoleh Sertifikat
Indikator kinerja Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Jumlah Orang yang Memperoleh Sertifikat
4 44 34 42 56
b. Indikator Kinerja VI.2 : Pengadaan Alat Laboratorium
Jumlah pengadaan alat laboratorium Realisasi fisik dari indikator ini adalah
366%. Peralatan laboratorium yang diadakan yaitu:
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
32
1. Combustion gas analyzer
2. Ambient gas analyzer
3. Digital anemometer
4. GPS
5. Sound Level Meters 2 unit
6. Alat Ukur Debit Air
7. Tabung Gas 2 unit
8. Refrigerator
9. Alat Ukur Cuaca
Tabel 3.23 Pengadaan Alat Laboratorium
Indikator kinerja VI.2 Target Capaian % Capaian
Pengadaan Alat Laboratorium
3 Alat
11 Alat
366
Pengadaan Alat Laboratorium dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel
2.23). jumlah pengadaan peralatan laboaratorium dari segi jumlah berfluktuatif
disebabakan oleh ketersediaan anggaran pengadaan. Disamping itu harga per jenis
peralatan juga sangat bervariasi sehingga kemampuan kapasitas peralatan
pengujian tidak bisa hanya diukur dari jumlah unit saja tapi juga dari jumlah
anggaran alokasi pengadaan peralatan.
Tabel 3.24 Realisasi RENSTRA Pengadaan Alat Laboratorium
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Pengadaan Alat Laboratorium
12
3
40
15
11
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
33
c. Indikator Kinerja VI.3 : Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN tetap dipertahankan
sebanyak 18 lingkup komoditi Realisasi fisik dari indikator ini adalah 100%.
Tabel 3.25 Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN
Indikator kinerja VI.3 Target Capaian % Capaian
Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN
18
18
100
Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 (tabel 3.25) terjadi peningkatan jumlah ruang lingkup
pengujian di laboratorium uji BBIHP sejak tahun 2012 sebanyak 18 komoditi
dan hingga sekarang tetap dipertahankan akreditasinya.
Tabel 3.26 Realisasi RENSTRA Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Pengakuan Produk LPK yang Diakui oleh KAN
10
10
18
18
18
7. Sasaran Strategis VII : Meningkatnya Budaya Pengawasan pada Unsur PImpinan
dan Staf
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja VII.1 : Terbangunnya SPIP
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi VII adalah: Terbangunnya sistem
pengendalian intern di unit kerja, sampai dengan Triwulan IV TA 2014 realisasi
fisik dari indikator ini adalah 100% dengan hasil yaitu pemahaman (knowing)
untuk membangun kesadaran dan persamaan persepsi, dan pemetaan untuk
mengetahui kondisi pengendalian pada proses litbang dan proses pengujian.
Tabel 3.27 Terbangunnya SPIP
Indikator kinerja VII.1 Target Capaian % Capaian
Terbangunnya SPIP
1 Sistem
1 Sistem
100
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
34
Terbangunnya SPIP dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel 3.27) baru
mulai disusun sejak tahun 2013 namun masih sebatas penyusunan SOP AP dan
secara bertahap pada tahun 2014 disusun identifikasi resiko pada bidang Litbang
dan Bidang Penilaian Kesesuaian.
Tabel 3.28 Realisasi RENSTRA Terbangunnya SPIP
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Terbangunnya SPIP
0
0
0
1
1
8. Sasaran Strategis VIII : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja VIII.1 : Tingkat Kepuasan Pelanggan
Indikator Kinerja dari Sasaran Strategi VIII adalah: Tingkat kepuasan pelanggan,
sampai dengan Triwulan IV TA 2014 realisasi fisik dari indikator ini adalah Indeks 5
(lima) masuk kategori Sangat Puas. Jumlah responden yang mengisi kuesioner
sebanyak 183 Responden yang terdiri dari Perusahaan dan Perorangan.
Tabel 3.29 Tingkat Kepuasan Pelanggan Indikator kinerja VII.1 Target Capaian % Capaian
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Indeks 4
Indeks 5
>100
Tingkat Kepuasan Pelanggan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (tabel
3.29) rata-rata melebih target yaitu mencapai indeks kepuasaan 5 atau sangan
memuaska. Hal ini berarti kustumer BBIHP telah memberikan menilaia pelayanan
yang diberikan sudah seusai dengan harapan sehingga memberikan loyalitas
kepada pelanggan untuk tetap memanfaatkan layanan jasa teknis BBIHP.
Tabel 3.30 Realisasi RENSTRA Tingkat Kepuasan Pelanggan
Indikator kinerja
Capaian TA. 2010
Capaian TA. 2011
Capaian TA. 2012
Capaian TA. 2013
Capaian TA. 2014
Tingkat Kepuasan Pelanggan
0
0
0
Indeks 5
Indeks 5
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
35
Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasaran, organisasi telah dapat
melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Perjanjian
Kinerja yang telah disepakati antara Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
dengan Kepala Badan Pengkajian dan Kebijkan Iklim Mutu Industri adalah
pernyataan komitmen Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dalam
mewujudkan target kinerja tahunan sesuai dengan Tupoksi Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan.
Dari lima sasaran strategis yang telah ditetapkan pencapaian indikator
kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut.
B. AKUNTASI KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2014, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan mendapat
anggaran dari APBN melalui DIPA termasuk anggaran dari revisi penggunaan PNBP
sebesar Rp. 15.795.282.000,- terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp.
9.524.915.000,- Belanja Barang sebesar Rp. 5.327.511.000,- dan Belanja Modal
sebesar Rp. 942.856.000,-
1. Realisasi anggaran keuangan (RM)
Pada awal TA. 2014 telah disusun rencana realisasi anggaran untuk realisasi
anggaran kegiatan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan per triwulan, seperti
tampak pada tabel terlampir.
Realisasi anggaran keuangan untuk kegiatan yang diperoleh dari sumber dana
Rupiah Murni seperti tabel dibawah ini:
Tabel 3.31 Realisasi Anggaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014 Rupiah
Murni (RM)
Kegiatan/ Komponen/ Subkomponen
Anggaran
PAGU (Rp) REALISASI KEUANGAN
%
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
13,777,229,000 12,943,050,000 93.95%
001 Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi Industri
486,012,000 452,596,000 93.12%
011 Penelitian 296,524,000 282,798,000 95.37%
A. Pemanfaatan kulit buah kakao untuk pembuatan arang dan asap cair
131,563,000 121,573,000 92.41%
B. Pengembangan produk kosmetik berbasis lemak kakao
97,300,000 96,928,000 99.62%
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
36
C. Diversifikasi produk biji kakao menjadi dark dan white chocolate
67,661,000 64,297,000 95.03%
012 Kajian 189,488,000 169,798,000 89.61%
A. Kajian finger print mutu biji kakao di Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah
199,988,000 169,798,000 84.90%
002 Hasil Rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri
85,075,000 82,984,000 97.54%
011 Rekayasa 85,075,000 82,984,000 97.54%
004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri
1,175,359,000 1,131,779,000 96.29%
011 Pengembangan SDM 496,080,000 469,306,000 94.60%
A. Pendidikan dan Pelatihan Struktural 74,300,000 73,224,000 98.55%
B. Pendidikan dan Pelatihan Teknis 95,254,000 73,650,000 77.32%
C. Workshop/ sosialisasi/ seminar/ diseminasi 99,115,000 98,349,000 99.23%
D. Diklat motivasi pegawai/ outbond training 152,025,000 149,025,000 98.03%
E. TP2U angka kredit 10,300,000 10,300,000 100.00%
F. In House training SNI ISO 17020, SNI ISO 17021 dan SNI ISO 17025
68,086,000 64,757,000 95.11%
012 Promosi/publikasi/sosilisasi/ diseminasi 313,554,000 305,348,000 97.38%
A. Pameran 74,255,000 73,750,000 99.32%
B. Promosi dan pemasaran kemampuan balai
77,305,000 75,978,000 98.28%
C. Diseminasi Hasil Litbang 89,115,000 88,510,000 99.32%
D. Penerbitan jurnal penelitian industri hasil perkebunan
61,210,000 56,898,000 92.96%
E. Penerbitan jurnal rekayasa dan teknologi industri
11,669,000 10,209,000 87.49%
013 Akreditasi/survailance/reakreditasi 161,927,000 157,310,000 97.15%
A. Survailen dan witness LSPro BBIHP Makassar
22,317,000 21,961,000 98.40%
B. Survailance laboratorium uji 84,815,000 84,607,000 99.75%
C. Survailance laboratorium Kalibrasi 31,020,000 30,602,000 98.65%
D. Penerapan dan survailance sistem mutu dan personil (ISO 9001:2008)
23,775,000 20,140,000 84.71%
014 Pembuatan sarana layanan informasi publik BBIHP
81,615,000 81,178,000 99.46%
015 Reformasi birokrasi 40,958,000 40,479,000 98.83%
016 Pembinaan dan penerapan HKI 19,075,000 18,263,000 95.74%
017 Kerjasama riset 62,150,000 59,897,000 96.37%
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
37
005 Dokumen Perencanaan/Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi
223,775,000 217,582,000 97.23%
011 Penyusunan rencana kerja 79,125,000 78,982,000 99.82%
012 Penyusunan laporan keuangan 65,575,000 64,085,000 97.73%
A. Pengelolaan sistem akuntansi pemerintahan (SAP)
37,075,000 35,894,000 96.81%
B. Pengelolaan barang milik negara 28,500,000 28,191,000 98.92%
013 Pelaporan monitoring dan evaluasi 30,875,000 27,374,000 88.66%
014 Penyusunan RENSTRA 48,200,000 47,141,000 97.80%
994 Layanan Perkantoran 11,541,658,000 10,797,119,000 93.55%
001 Pembayaran gaji dan tunjangan 9,524,915,000 8,795,714,000 92.34%
002 Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
2,016,743,000 2,001,406,000 99.24%
A. Kesehatan pegawai 117,500,000 116,800,000 99.40%
B. Jasa keamanan dan Kebersihan 253,200,000 253,070,000 99.95%
C. Pengadaan Pakaian 47,280,000 46,822,000 99.03%
D. Pertemuan/ Jamuan delegasi/ Misi/ Tamu 37,152,000 37,143,000 99.98%
E. Penyelenggaraan perpustakaan 6,805,000 6,801,000 99.94%
F. Perawatan dan perbaikan gedung dan halaman kantor
269,246,000 268,789,000 99.83%
G. Pemeliharaan prasarana kantor 73,846,000 70,868,000 95.97%
H. Pengadaan peralatan/perlengkapan kantor 92,565,000 92,543,000 99.98%
I. Perawatan kendaraan bermotor 144,069,000 143,794,000 99.81%
J. Perawatan peralatan laboratorium 50,000,000 49,976,000 99.95%
K. Langganan internet 116,000,000 115,674,000 99.72%
L. Langganan daya dan jasa 327,600,000 320,442,000 97.82%
M. Langganan Koran dan media 3,780,000 3,552,000 93.97%
N. Jasa post dan giro 12,600,000 10,486,000 83.22%
O. Operasional perkantoran dan pimpinan 265,000,000 265,000,000 100.00%
P. Pemeliharaan jaringan 26,400,000 26,064,000 98.73%
Q. Rapat-rapat koordinasi/ kerja/ dinas/ pimpinan kelompok kerja
173,700,000 173,580,000 99.93%
996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 73,700,000 72,000,000 97.69%
011 Alat pengolah data 73,700,000 72,000,000 97.69%
997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 70,650,000 69,850,000 98.87%
A. Pengadaan peralatan/ perlengkapan perkantoran dan laboratorium uji
70,650,000 69,850,000 98.87%
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
38
998 Gedung dan Bangunan 121,000,000 119,140,000 98.46%
011 Renovasi ruang layanan BBIHP 121,000,000 119,140,000 98.46%
2. Realisasi anggaran keuangan (PNBP)
Realisasi anggaran keuangan untuk kegiatan yang diperoleh dari sumber dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti tabel dibawah ini.
Tabel 3.32 Realisasi Anggaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014 sumber PNBP
Kegiatan/Komponen/Sub Komponen
Anggaran
PAGU (Rp) REALISASI %
KEUANGAN
Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
2,018,053,000 1,976,248,000 97.93%
003 Layanan Jasa Teknis 1,298,325,000 1,279,453,000 98.55%
011 Sertifikasi 179,400,000 168,933,000 94.17%
012 Pelatihan teknis 19,555,000 18,093,000 92.52%
013 Konsultasi 13,680,000 12,765,000 93.31%
014 Pengujian dan Kalibrasi 1,085,690,000 1,079,662,000 99.44%
A. Terselenggaranya pengujian dan kalibrasi selama 12 Bulan
864,563,000 863,216,000 99.84%
B. APBNP 159,891,000 155,478,000 97.24%
C. APBNP 61,236,000 60,968,000 99.56%
004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri
91,507,000 87,205,000 95.30%
011 Pengembangan SDM 21,460,000 21,127,000 98.45%
A. Workshop/sosilisasi/seminar/ diseminasi 9,000,000 9,000,000 100.00%
B. In House training SNI ISO 17020, SNI ISO 17021 dan SNI ISO 17025
12,460,000 12,127,000 97.33%
013 Akreditasi/survailance/ reakreditasi 70,047,000 66,078,000 94.33%
A. Survailen dan witness LSPro BBIHP Makassar 19,200,000 19,199,000 99.99%
B. Survailance laboratorium uji 39,847,000 36,537,000 91.69%
C. Survailance laboratorium Kalibrasi 11,000,000 10,342,000 94.02%
995 Kendaraan Bermotor 290,521,000 290,500,000 99.99%
996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 27,000,000 26,950,000 99.81%
A. APBNP 27,000,000 26,950,000 99.81%
997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 310,700,000 292,140,000 94.03%
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
39
A. Pengadaan peralatan/ perlengkapan perkantoran dan laboratorium uji
213,000,000 197,790,000 92.86%
B. Pengadaan peralatan/ perlengkapan perkantoran dan sampling lingkungan (APBNP)
97,700,000 94,350,000 96.57%
3. Pagu dan realisasi PNBP Tahun 2014
Sebagai satker pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), BBIHP telah
melakukan tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan pelayanan jasa teknis.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat telah dilakukan
berbagai strategi kebijakan, termasuk peningkatan sarana dan prasarana
laboratorium, pengembangan SDM dan peningkatan promosi dan pemasaran.
Peningkatan pelayanan jasa teknis BBIHP terlihat dengan meningkatnya jumlah
pelanggan yang memanfaatkan layanan jasa yang tersedia sehingga berdampak
pada peningkatan penerimaan PNBP pada tahun ini.
Target penerimaan PNBP BBIHP pada awalnya sebesar Rp 1.450.000.000,- dan
per tanggal 29 September 2014 telah mencapai Rp 1.748.658.800,- atau melebihi
121% dari target. Pada tanggal 30 September telah dilakukan revisi target
penerimaan PNBP yang pertama. Selanjutnya per tanggal 14 November 2014,
penerimaan PNBP BBIHP telah mencapai angka Rp 2.117.802.700,- atau melebihi
146% dari target awal., sehingga dilakukan kmbali revisi PNBP yang kedua dan
mendapat pengesahan oleh DJA tanggal 18 Desember 2014.
Tabel 3.33 Pagu dan realisasi PNBP tahun 2014
Pagu Realisasi PNBP TA 2014 Persen (%)
Penerimaan Penggunaan Penerimaan Penggunaan Penerimaan Penggunaan
1.450.000.000
1.381.705.000
2.154.462.700
2.018.053.000
148
146
4. Penerimaaan PNBP berdasarkan jenis JPT Tahun anggaran 2010-2014
Kegiatan pokok Balai Besar Industri Hasil Perkebunan di Bidang Layanan
ada tujuh, yaitu:
a. Layanan Penelitian dan Pengembangan dan RBPI
Para peneliti melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang)
guna meningkatkan kualitas produk. Disamping itu, dari kegiatan ini juga
dimungkinkan adanya pengembangan diversifikasi produk. Dengan adanya
litbang yang bisa diterapkan akan menghasilkan PNBP dalam hal jasa
konsultasi dan jasa disain RBPI.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
40
b. Layanan Pengujian
Jasa Pengujian produk BBIHP dilengkapi dengan sarana Laboratorium Uji dan
telah memperoleh sertifikat akreditasi dari KAN sesuai dengan SNI ISO/IEC
17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005) tentang Persyaratan Umum untuk
Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium dengan nomor
sertifikat LP-110-IDN yang berlaku dari tanggal 19 Juli 2012 hingga 18 Juli
2016. Laboratorium Pengujian yang telah terbentuk dan terakreditasi adalah
- Laboratorium Kimia
- Laboratorium Mikrobiologi
- Laboratorium Air dan Lingkungan
- Laboratorium Fisika dan Mekanik
Ruang lingkup Laboratorium Uji yang telah terakreditasi terdiri dari 18 komoditi
c. Layanan Kalibrasi
Kalibras peralatan ukur laboratorium dan instrumen bertujuan untuk menjamin
keakuratan pengukuran yang tinggi. Laboaratorium Kalibrasi BBIHP Makassar
sejak 21 Juli 2011 mendapat sertifikat akreditasi SNI IS/IEC 17025:2008 (LK-
139-IDN) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi
Nasional dengan ruang lingkup bidang kalibrasi tdiri dai 4 bidang yaitu:
Temperatur, Massa, Volumetrik dan Instrumen Analitik
d. Layanan Sertifikas Produk
Lembaga Sertifikasi Produk BBIHP ”LSPro BBIHP Makassar” memberikan
layanan sertifikasi bagi kepastian mutu produk dengan mengacu pada Standar
Nasional Indonesia (SNI). Ruang Lingkup Sertifikasi:
- SNI 01-3551-2000: Mi Instan
- SNI 01-3556-2000: Garam Komsumsi Beryodium
- SNI 01-3553-1996: Air Minum dalam Kemasan
- SNI 01-3751-2000: Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan
- SNI 02-2801-1998: Pupuk Urea
- SNI 02-2803-2000: Pupuk NPK Padat
- SNI 02-3769-1995: Pupuk SP 36
Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) BBIHP Makassar telah mendapat
sertifikat LSPR-018-IDN 2014-2018 oleh KAN.
e. Pelatihan Teknis
Pelatihan teknis merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia industri, dan institusi terkait lainnya
seperti PEMDA yang meliputi:
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
41
a. Manajemen dan teknologi pengolahan dari industri hasil perkebunan
b. Pencegahan polusi dan teknologi pengolahan limbah
c. Sistem manajemen seperti ISO 17025, ISO 9001, HACCP dan ISO 14000
d. Standardisasi dan penerapan SNI
e. Teknik pengujian produk hasil industri.
f. Konsultansi
Konsultansi merupakan fasilitas yang disediakan oleh BBIHP untuk industri
yang memerlukan bantuan/informasi terkait hal-hal berikut :
a. Sistem manajemen mutu sesuai ISO 9001:2008 untuk industri;
b. Cara produksi makanan yang baik/ GMP untuk industri makanan dan
minuman;
c. Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI untuk Industri
d. Teknik pengolahan limbah industri.
g. Layanan Sampling Lingkungan dan Air Limbah
Layanan pengambilan sampel lingkungan dan air limbah di beberapa industri
yang menerapkan baku mutu limbah membutuhkan layanan yang disediakan
oleh tenaga sampling BBIHP yang profesional. Dan kemudian hasil sampling
dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium Uji BBIHP. Layanan sampling
BBIHP terdiri dari Udara (emisi, ambien, lingkungan kerja) dan air limbah.
Penerimaan PNBP dari Tahun 2010 sampai 2014 mengalami kenaikan,
penerimaan PNBP dari Tahun 2010-2014 berdasarkan jenis JPT ditampilkan pada
tabel berikut:
Tabel 3.34 Penerimaaan PNBP berdasarkan jenis JPT Tahun anggaran 2010-2014
No Jenis JPT PNBP (Rp. 000)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Riset - - - - -
2 Pelatihan - - 9.000.000 19.600.000 42.000.000
3 Pengujian 579.565.
455
332.167.90
0
680.362.85
0
1.362.431.05
0
1.817.672.70
0
4 Konsultansi - - - - 24.380.000
5 Standardisasi - - - - -
6 Kalibrasi - 7.305.000 7.450.000 39.875.000 25.210.000
7 Sertifikasi 90.000.0
00
140.000.00
0
94.600.000 219.600.000 226.200.000
8 RBPI - - - - -
9 Jasa Lainnya - 241.831 8.897.680 10.600.135 19.000.000
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
42
C. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014
Realisasi capaian kinerja Tahun anggaran 2014 dari 14 indikator kineja
semuanya tercapai dan ada beberapa indiaktor kinerja yang melampau dari target
realisasi. Berbeda dengan tahun 2013 yang masih ada satu indicator kegiatan yang
belum tercapai yaitu indikator kinerja jumlah desain/prototip. Perbandingan antara
capaian kinerja tahun anggaran 2013 dan 2014 ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 3.35 Perbandingan antara capaian kinerja tahun anggaran 2013 dan 2014
No Indikator kinerja 2013 2014
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Hasil litbang yang siap
diterapkan
2 Judul 2 Judul 100 2 Judul 2 Judul 100
2 Hasil litbang yang telah
diimplementasikan
1 Judul 2 Judul 200 1 Judul 2 Judul 200
3 Kerja sama litbang
instansi dengan industri
2 4 200 2 2 100
4 Karya tulis ilmiah yang
dipublikasikan
5 KTI 7 KTI 140 5 KTI 13 KTI 260
5 Peningkatan jumlah
jenis produk yang sudah
bisa diuji di laboratorium
3,5% 3,5% 100 4,7% 5,8% 123
6 Jumlah SDM industri
yang dilatih
25 Orang 26 Orang 104 5 Orang 10 Orang 200
7 Jumlah contoh uji 1025 1866 182 1870 3055 163
8 Jumlah Desain/Prototip 1 0 0 1 1 100
9 Jumlah perusahaan
yang dilayani
100 207 207 100 276 276
10 Nilai JPT (Rp.000.) 936.065 1.651.631 176 1.450.000 2.154.462 148
11 Jumlah SDM yang
memperoleh sertifikat
10 64 184 10 56 56
12 Jumlah pengadaan alat
laboratorium
6 15 25 3 11 366
13 Jumlah lingkup
pengakuan produk LPK
yang diakui oleh KAN
10 18 180 18 18 100
14 Tingkat kepuasan
pelanggan
4 Indeks 5 Indeks 125 Indeks 4 Indeks 5 125
Pencapaian realisasi tahun 2014 dibanding tahun 2013 untuk beberapa
indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Jumlah karya tulis ilmiah yang dipublikasikan terjadi peningkatan 6 judul KTI,
dikarenakan pada tahun 2014 ini Jurnal JIHP Makassar sudah menerbitkan 2
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
43
volume terbitan dan ditambahkan 1 terbitan dari Jurnal Perekayasa Industri.
Sedangkan pada tahun JIHP hanya menerbitkan 1 kali volume.
2. Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium juga
mengalami peningkatan dari 89 jenis produk pada tahun 2013 menjadi 94 jenis
produk arinya terjadi penambahan jumlah produk sebanyak 5 jenis. Sedangkan
pada tahun 2013 hanya terjadi peningkatan 3 jenis produk baru yang bisa diuji.
3. Jumlah SDM industri yang dilatih mengalami peningkatan persentasi
dibandingkan tahun 2013 namun dari jumlah peserta yang terlatih pada tahun
2013 masih lebih banyak. Pada tahun 2013 tersebut jumlah SDM yang terlatih
tidak semuanya dalam bentuk pelayanan jasa PNBP namun hanya berupa
jumlah SDM idustri yang telah dilatih oleh pemanfaatan SDM BBIHP yang
dijadikan narasumber pada pihak penyelenggara diluar kegiatan BBIHP sendiri.
Berbeda pada tahun 2014 jumlah 10 orang SDM terlatih sudah menjadi hasil
pemanfaatan jasa teknis pelatihan BBIHP daam bentuk penerimaan PNBP.
4. Jumlah desain prototype yang dimanfaakan industri untuk hingga saat ini masih
terjadi hambatan untuk realisasi. Selain minat industri untuk membeli hasil RBPI
yang kurang juga jenis RBPI BBIHP yang ditawarkan masih terbatas. Sehingga
agak sulit untuk meraisasikan target ini. Meskipun demikan pada tahun ini sudah
diupayakan merealisasikan 1 unit alat kristalisasi kakao.
5. Jumlah Pengadaan peralatan laboratorium pada tahun 2014 lebih kurang
dibandingkan tahun 2013 dari segi jumlah, namun jumlah tersebut disebabkan
karena jenis peralatan laboratorium yang diadakan pada tahun 2014 berbeda
jenis alat dan harganya pada tahun 2014. Hal ini juga disebabkan pada tahun
2013 diperoleh alokasi pagu dipa yang lebih besar dibanding tahun 2014
sehingga pada belanja modal pada tahun 2013 jauh lebih besar.
6. Terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang dilayani dibanding dengan tahun
2013, ini artinya bahwa semakin tinggi kepercayaan masyarakat industri untuk
memanfaatkan layanan jasa teknis BBIHp disamping itu berarti semakin
meningkat pula kinerja pelayanan publik BBIHP.
7. Terjadi peningkatan layanan jasa teknis BBIHP jika dibandingkan tahun 2013
terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan yang dilayani, peningkatan jumlah
sampel, jumlah SDM yang dilatih dan peningkatan jumlah realisasi PNBP.
Sehingga secara umum capaian realisasi kinerja BBIHP tahun 2014 lebih baik
kinerjanya dibandingkan pada tahun 2013.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
44
BAB 4 PENUTUP
A. KESIMPULAN Secara umum organisasi telah berhasil mewujudkan pencapaian sasaran strategis
pada Perjanjian Kinerja Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA. 2014
kepada Kepala Badan Pengkajian Iklim Mutu Industri. Dari lima sasaran strategis
yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja (TAPKIN) tahun 2014, pencapaian realisasi
secara umum dapat diwujudkan, dan beberapa kegiatan telah melebihi target dan
meskipun beberapa kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran tersebut belum
dianggarkan namun beberapa pencapaian sasaran diperoleh dari kegiatan-kegiatan
pendukung lainnya yang mendukung pencapaian sasaran tersebut. Secara singkat,
capaian kinerja masing-masing sasaran organisasi dapat digambarkan sebagai
berikut ini:
- Capaian rata-rata realisasi untuk sasaran meningkatnya hasil-hasil litbang yang
dimanfaatkan oleh industri yang terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja telah
melampaui target yang ditetapkan sebesar 150%
- Capaian realisasi untuk sasaran strategis meningkatnya kerja sama litbang yang
terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja telah tercapai.
- Capaian realisasi untuk sasaran strategis meningkatnya publikasi ilmiah hasil
litbang adalah 140%.
- Capaian realisasi untuk sasaran strategis meningkatnya usulan penerapan SNI
telah melampaui target sebesar 123%.
- Capaian rata - rata realisasi untuk sasaran strategis meningkatnya jasa
pelayanan teknis kepada dunia usaha, telah melampaui target yang ditetapkan
sebesar 142%.
- Capaian rata - rata realisasi untuk sasaran strategis meningkatnya meningkatnya
standardisasi industri daerah, telah melampaui target yang ditetapkan sebesar
342%.
- Capaian realisasi untuk sasaran strategis meningkatnya budaya pengawasan
pada unsur pimpinan dan staf telah mencapai target
- Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatkan kualitas pelayanan
publik telah mencapai target.
Untuk Pencapaian pada Pengelolaan Anggaran dapat disimpulkan bahwa realisasi
anggaran Dari total pagu sebesar Rp. 15.795.282.000,- hingga 31 Desember 2014
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
45
sebesar 94,45% dan fisik sebesar 100%. Telah terjadi peningkatan penerimaan
PNBP dari target sebesar Rp. 1.450.000.000,- meningkat menjadi Rp.
2.154.462.700,- atau 148% dan telah dilaksanakan revisi target penerimaan
sebanyak dua kali sebesar Rp.636.348.000,- . Hal ini menyebabkan
perubahan/penambahan pagu dari Rp. 15.158.934.000 menjadi Rp.15.795.282.000,-
- Untuk realisasi keuangan dan fisik output kegiatan TA. 2014 secara umum telah
sesuai dengan target.
- Secara keseluruhan pencapaian realisasi kinerja telah tercapai dan cenderung
diatas target yang ditetapkan. Namun secara keseluruhan penganggaran pada
DIPA BBIHP 2014 saling mendukung dan terkait dalam pencapaian indikator
kinerja.
B. PERMASALAHAN DAN KENDALA
a. Ditinjau dari realisasi pencapaian target kelima sasaran startegis umumnya
sudah mencapai target yang ditetapkan. Namun penetapan indikator sasaran
kinerja belum sepenuhnya in line dengan dukungan penganggaran. Hal ini
disebabkan masih kurang singkronnya antara proses penyusunan anggaran
yang disusun lebih awal dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja yang disusun
kemudian, sehingga terkesan beberapa pencapaian indikator ada yang tidak
mendapat dukungan penganggaran.
b. Kapasitas Litbang BBIHP jika dibandingkan dengan peningkatan tuntutan dan
kebutuhan aplikasi litbang terapan masih sangat kurang disebabkan belum
maksimalnya strategi kebijakan litbang. Hal ini terkit dengan
keterbatasanpenyediaan anggaran litbang yang memadai guna memenuhi
kebutuhan baik peralatan proses dan pengujian litbang, maupun biaya
operasionalnya. Sehingga tim litbang BBIHP masih kesulitan menciptakan
penelitian-penelitian yang menjadi problem solving industri hasil perkebunan.
c. Untuk kegiatan kerjasama litbang masih menemukan kendala dari sharing
cost dengan industri, disebabakan IKM yang ditawarkan untuk kerjasama
litbang masih mengharap sepenuhnya sumber anggaran berasal dari
pemerintah (BBIHP).
d. Evaluasi kinerja terhadap pencapaian indikator masih melakukan sistem
evaluasi secara internal dan masih dalam pencapaian kineja tingkat output.
Hal ini disebabkan masih terbatasnya tingkat kemampuan melakukan evaluasi
dan keterbatasan data informasi pembanding pencapaian kinerja.
e. Kondisi peralatan instrumentasi laboratorium yang telah banyak mengalami
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
46
kerusakan dikarenakan frekuensi penggunaan yang telah melebihi batas
kemampuan alat tersebut, sehingga memperlambat proses pelayanan.
C. SARAN DAN REKOMENDASI
a. Perjanjian Kinerja sebagai bentuk komitmen pencapaian kinerja Kepala Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan
Iklim dan Mutu Industri yang dilakukan setiap awal tahun anggaran sebaiknya
disinkronkan dengan Rencana Kinerja atau Sasaran Strategis yang telah
dituangkan pada Renstra Balai Besar Industri Hasil Perkebunan yangm
merupakan penjabaran dari Renstra Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan
Mutu Industri sehingga keterkaitan sasaran strategis bisa sejalan dengan
rencana kegiatan tahunan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
b. Peningkatan kinerja organisasi sangat tergantung dari strategi kebijakan
penganggaran yang proporsional dialokasikan kepada organisasi, dilihat dari
kapasitas sumber daya yang tersedia (aset modal dan SDM), lokasi satker
dan cakupan industri yang dilayani, sehingga kebutuhan terkait peningkatan
hasil litbang dan peningkatan layanan publik bisa diakomodir oleh organisasi
dengan baik.
c. Diperlukan proses evaluasi kinerja yang lebih mendalam dengan melakukan
penilaian sampai tingkat efektivitas pencapaian kinerja dan melakukan
perbandingan kinerja dengan satker lain yang pencapaian kinerjanya lebih
baik dari Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
d. Perlunya penambahan peralatan laboratorium, antara lain alat instrumentasi
AAS.
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
47
LAMPIRAN
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
Form PK
PENGUKURAN KINERJA
Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun Anggran : 2014
Sasaran Strategis
Indikator kinerja
Target
Realisasi
%
Kegiatan/komponen/ sub komponen
Anggaran
Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Perspektif pemangku kepentingan/stakeholder
Meningkatnya hasil-hasil litbang yang dimanfaatkan oleh industri
Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan
2 2 100 a) Pengembangan formula hand body lotion dan sabundari lemak kakao b) Pengembangan formula masker wajah dan lulur dari biji kakao
Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan
1 2 200 a) Pengembangan makanan kesehatan dari pasta kakao b) Pemanfaatan Alat kristalisasi untuk pembuatan minuman cokelat
Perspektif pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Meningkatnya kerjasama litbang
Kerjasama litbang instansi dengan industri
2 2 100 a) Pengembangan formula minuman cokelat b) Pengolahan cokelat oles
62.150.000 59.897.000 96,37
Meningkatkan publikasi ilmiah hasil litbang
Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan
5 KTI
5 7 13 KTI
260
Judul - judul Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Industri Hasil Perkebunan Tahun 2014 adalah : 1. Mempelajari Kestabilan dan Efek Iritasi Losion
Alas Bedak Yang Diformulasi Dengan Substitusi Lemak Kakao.
2. Kajian Komponen Fungsional dalam Biji Kakao di Sulawesi Selatan.
61.210.000 56.898.000 92,95
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
3. Ekstraksi Komponen Aktif Kulit Buah Kakao dan Pemanfaatan sebagai Bahan Pengawet Alami Pada Produk Makanan.
4. Pemilihan Model Teknologi Produksi Pada Industri Kecil Menengah Cokelat Terkait Input Produksi Kakao yang Digunakan.
5. Pengaruh Suplementasi Kacang hijau dan Jagung Manis Terhadap Minuman Fungsional Berbasis Kakao.
6. Pengaruh Suhu Penyangraian Terhadap Mutu Cokelat sebagai Makanan Kesehatan.
7. Thermal Perfomances of The TC-20 Cylindrical Type Cocoa Beans Roaster.
Untuk jurnal yang tidak terakreditasi: Judul – judul Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Rekayasa dan Teknologi Industri Tahun 2014 adalah :
1. Teknik Penyangraian Biji Kakao dengan Menggunakan Mesin Sangrai Tipe Silinder Berputar TC-20
2. Rekayasa Prototype Mesin Tempering Cokelat Tipe Silinder Berjaket Air
3. Tingkat Cemaran Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Pasta Cokelat yang dihasilkan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
4. Ektraksi dan Identifikasi Senyawa Monoterpen dari Tanaman Geranium
5. Pengaruh Penambahan Minyak Jagung pada Pembuatan Cokelat Oles
6. Pengaruh cara pengeringan terhadap kadar air dan kadar beta karoten tepung labu kuning.
Meningkatkan usulan penerapan SNI
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji dilaboratorium
4,7% 5,8% 123 a) Komoditi cokelat batangan b) Dark chocolate c) Kopi bubuk d) Madu e) VCO
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha
Jumlah orang 5 Orang 10 Orang 200% a) Pelatihan pemeriksaan mikrobiologi untuk air minum dalam kemasan
b) Pelatihan analisa kandungan gizi pangan c) Pelatihan pengolahan kakao
19.555.000 18.093.000 92,52
Jumlah Contoh uji 1870 3055 163 a) Contoh uji laboratorium pengujian b) Contoh uji kalibrasi peralatan
Jumlah desain/ prototipe
1 desain 1 desain 100 alat roasting biji kakao type TC oleh IKM pengolahan kakao/cokelat di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo
Jumlah perusahaan yang dilayani
100 276 276 a) Perusahaan b) Perorangan
Nilai JPT (Juta) rupiah
1.450 2.154 148 a) Jasa pengujian b) Jasa kalibrasi c) Jasa sertifikasi d) Jasa k onsultansi e) Jasa pelatihan teknis f) Jasa lainnya
Meningkatnya standardisasi industri daerah
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
10 orang 56 orang 560 a) In house training ISO/IEC 17020, 17021, 17025 b) Workshop agilent technologiest c) Bimbingan teknis laboratorium lingkungan d) Pesticide residue testing in cocoa beans using
GC-MS e) Jaminan mutu hasil pengujian/kalibrasi f) Inhouse training validasi metode uji
mikrobiologi g) Inhouse training kalibrasi suhu dan tekanan
80.546.000 76.884.000 95,45
Jumlah pengadaan alat laboratorium
3 alat 11 alat 366 a) Combution gas analyzer b) Ambient gas analyzer c) Digital anemometer d) GPS e) Sound Level Meter (2 Unit) f) Alat Ukur Debit Air g) Tabung Gas (2 Unit) h) Refrigerator i) Alat Ukur Cuaca
262.700.000
245.990.000 93,63
LKIP 2014 Balai besar industrI hasil perkebunan
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
18 Lingkup
18 Lingkup
100 a) Air minum dalam kemasan b) Mie instan c) Garam konsumsi beryodium d) Tepung terigu e) Pupuk NPK padat f) Pupuk urea g) Pupuk dolomit h) Pupukkalium klorida i) Pupuk cair hasil samping proses asam amino j) Pupuk super fosfat k) Biji kakao l) Kakao bubuk m) Kopi biji n) Air dan air limbah o) Gula rafinasi p) Garam meja dan konsumsi q) Gula pasir r) Semen portland
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf
Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja
1 sistem 1 sistem 100 Realisasi fisik dari indikator ini adalah 100% dengan hasil yaitu pemahaman (knowing) untuk membangun kesadaran dan persamaan persepsi, dan pemetaan untuk mengetahui kondisi pengendalian pada proses litbang dan proses pengujian.
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Tingkat kepuasan pelanggan
Indeks 4 Indeks 5 100 Realisasi fisik dari indikator ini adalah Indeks 5 (lima) masuk kategori Sangat Puas. Jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak 183 Responden yang terdiri dari Perusahaan dan Perorangan.