LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN...

172
LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK T.A. 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK 2015

Transcript of LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN

PONTIANAK

T.A. 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

2015

Page 2: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

i Laporan Tahunan TA. 2013 BPTP Pontianak/AFS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

maka, seluruh kegiatan operasional Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak

T.A. 2014 dan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2014 ini dapat diselesaikan dengan

baik.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Direktur Perlindungan Perkebunan selaku Pembina yang telah memberikan

pembinaan, bimbingan dan arahan pada pelaksanaan kegiatan Balai ;

2. Bapak Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Barat selaku pembina di

daerah yang telah memberikan pembinaan, bimbingan dan arahan pada kegiatan

Balai di daerah ;

3. Semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi pada berbagai kegiatan

Balai ;

Laporan Tahunan ini disusun untuk dapat memberikan gambaran keadaan dan

pelaksanaan kegiatan serta masalah-masalah yang ditemui dalam pelaksanaannya.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan bagi semua pihak yang

terkait.

Pontianak, Februari 2014

Kepala Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan

Pontianak,

Ir. SAJARWADI.

NIP. 19620709 198903 1 001

Page 3: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

ii Laporan Tahunan TA. 2013 BPTP Pontianak/AFS

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

II. ORGANISASI ....................................................................................... 7

III. SUMBER DAYA DAN PEMANFATANNYA ................................... 10

A. Ketenagaan .................................................................................. 10

B. Bangunan .................................................................................... 10

C. Kendaraan Operasional .............................................................. 10

D. Peralatan Kerja………………………………………………… 12

E. Keuangan ................................................................................... 12

IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 14

A. Ketatausahaan ............................................................................ 14

B. Kegiatan Teknis Operasional .................................................... 48

V. MASALAH …………………………................................................... 153

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 160

VII. PENUTUP ............................................................................................ 161

LAMPIRAN ......................................................................................... 162

Page 4: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

iii Laporan Tahunan TA. 2013 BPTP Pontianak/AFS

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kendaraan operasional Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

Pontianak Pengadaan T.A. 2013

107

Gambar 2. Kendaraan operasional Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

(BPTP)Pontianak Pengadaan T.A. 2013

107

Gambar 3. Petugas sedang memberikan pembinaan tentang PHT hama

kumbang kelapa dan kumbang sagu pada kegiatan Demplot

Pengendalian OPT Penting di Kabupaten Kubu Raya

108

Gambar 4. Petani melakukan pengendalian mekanis dengan menebang

tanaman kelapa mati dengan alat gergaji mesin pada kegiatan

Demplot Pengendalian OPT Penting di Kabupaten Kubu Raya

108

Gambar 5. Hasil tangkapan kumbang kelapa dewasa dengan atraktan yang

dilengkapi feromon kumbang kelapa pada kegiatan Demplot

Pengendalian OPT Penting di Kabupaten Kubu Raya

109

Gambar 6. Petani mendapatkan pembinaan di saung pada kegiatan Demplot

Pengendalian OPT Penting di Provinsi Kalimantan Tengah

109

Gambar 7. Petugas dan petani melakukan pengamatan hasil pengendalian

penyakit jamur akar putih pada tanaman karet di Kabupaten

Sanggau pada kegiatan Perbanyakan dan Penyebaran Agen

Pengendalian Hayati di Sub Laboratorium Hayati Parindu

110

Gambar 8. Praktek sambung samping tanaman kakao pada kegiatan Pertemuan

Teknis Petugas Perlindungan Perkebunan di Kabupaten

Bengkayang

110

Gambar 9. Prof. Loekas Susanto dari Universitas Soedirman sedang

memberikan materi pada kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

Penyusunan Dokumen Mutu SNI ISO/ IEC 17025 Tahun 2008 di

BPTP Pontianak

111

Gambar 10. Staf BPTP Pontianak sedang mengikuti Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis Penyusunan Dokumen Mutu SNI ISO/ IEC 17025 Tahun

2008 di BPTP Pontianak

111

Gambar 11. Direktur Perlindungan Perkebunan dan Kepala Dinas Perkebunan

Provinsi Kalimantan Barat memberikan pemaparan pada kegiatan

Pertemuan Kosultasi Teknologi Perlindungan Perkebunan di Kota

Pontianak

112

Gambar 12. Nara Sumber sedang memberikan materi pada kegiatan Pertemuan 112

Page 5: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

iv Laporan Tahunan TA. 2013 BPTP Pontianak/AFS

Petugas Fungsional P OPT BPTP Pontianak

Gambar 13. Petani praktek membuat APH Beauveria bassiana pada kegiatan

Pelatihan Petani dalam Perbanyakan dan Pemanfaatan APH dana

dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten

Bengkayang

113

Gambar 14. Petani memasang sarang semut hitam pada kegiatan Perbanyakan

dan Penyebaran APH dan Monitoring Serangan OPT Kakao dana

dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten

Sanggau

113

Gambar 15. Petugas bersama petani melaksanakan kegiatan Uji Dekomposer

Kulit Buah Kakao di Kabupaten Pontianak

114

Gambar 16. Petugas mengarahkan petani pada kegiatan Kajian Kehilangan Hasil

Akibat OPT Lada di Kabupaten Pontianak

114

Gambar 17. Perkecambahan benih karet untuk kegiatan Uji Seed treatment

terhadap Timbulnya Penyakit pada Tanaman Perkebunan di BPTP

Pontianak

115

Gambar 18. Biakan murni jamur Trichoderma spp. hasil kegiatan Inventarisasi

Musuh Alami OPT Tanaman Kelapa Sawit T.A. 2013

115

Gambar 19. Larva kumbang kelapa mati terinfeksi Metarhizium anisopliae pada

kegiatan Uji Formulasi Jamur Metarhizium anisopliae T.A.2013

116

Gambar 20. Petugas sedang melakukan kegiatan Uji Formulasi Musuh Alami

NPS di Laboratorium APH BPTP Pontianak

116

Gambar 21. Petugas bersama petani sedang menanam tanaman kakao pada

kegiatan Pembuatan Kebun Koleksi Tanaman Perkebunan di

Kabupaten Sanggau

117

Gambar 22. Koleksi tanaman kakao hasil Pembuatan Kebun Koleksi Tanaman

Perkebunan di UPPT Beduai Kabupaten Sanggau

117

Gambar 23. Koleksi tanaman kakao hasil Pembuatan Kebun Koleksi Tanaman

Perkebunan di UPPT Parindu Kabupaten Sanggau

118

Gambar 24. Petani melakukan penyemprotan pestisida pada tanaman lada pada

kegiatan Uji Efikasi Fungisida terhadap Jamur Pathogen pada

Tanaman Lada di Kabupaten Bengkayang

119

Page 6: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

1

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan Ridho dan

Karunia-Nya maka Laporan Tahunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

Pontianak Tahun 2014. Dapat disusun dengan baik sebagaimana mestinya.

Laporan Tahunan 2014 ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban BPTP

Pontianak terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014, mencakup

pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi keuangan dan kepegawaian. Menyadari

peran penting BPTP pontianak dalam mengawal pembangunan perkebunan di

Kalimantan Barat dan regional Kalimantan khususnya dibidang proteksi tanaman

perkebunan BPTP Pontianak dalam kegiatannya juga bekerja sama/ berkoordinasi

dengan UPTD Perlindungan dan Dinas Perkebunan di region kalimantan.

Kami berharap bahwa apa yang telah kami lakukan memberi dampak positif baik

langsung maupun tidak langsung bagi petani pekebun dalam upaya meningkatkan

produksi dan produktivitas tanaman perkebunan.

Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepa Tim Penyusun yang

telah menyelesaikan laporan ini. Semoga Laporan ini dapoat memberikan manfaat

kepada kita semua.

Page 7: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

2

I. PENDAHULUAN

Keberadaan BPTP Pontianak sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat

Jenderal Perkebunan sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

11/Permentan/OT.210/02/2008 Tanggal 6 Februari 2008 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Tugas pokok BPTP Pontianak

adalah Melaksanakan Analisis Dan Pengembangan Proteksi Tanaman

Perkebunan. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, BPTP Pontianak

mengemban tugas pengembangan teknilogi perlindungan perkebunan diseluruh region

kalimantan.

Tugas Pokok dan Fungsi BPTP Pontianak merupakan faktor penting, dalam

mendukung Program Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu Program Peningkatan

Produksi Dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. Sebab disadari

sepenuhnya bahwa luas areal tanaman perkebunan yang semakin bertambah setiap

tahunnya, pola budidaya tanaman perkebunan yang mono kultur menyebabkan

timbulnya masalah gangguan usaha yang semakin kompleks. Gangguan usaha

perkebunan tidak hanya menyangkut masalah Organisme Pengganggu Tumbuhan

(OPT) yang dapat berakibat pada penurunan pencapaian sasaran produksi dan kualitas

hasil tanaman perkebunan tetapi juga gangguan non OPT yang secara langsung maupun

tidak langsung dapat menurunkan produksi perkebunan sampai pada tingkat yang tidak

menguntungkan.

Dalam upaya amendukung Program Direktorat Jenderal Perkebunan tersebut BPTP

Pontianak melaksanakan berbagai kegiatan Kaji Terap Teknologi Perlindungan

Tanaman, Mengkoordinasikan berbagai kegiatan pengembangan perlindungan tanaman

perkebunan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah serta

berupaya meningkatkan sinergisme pelaksanaan kegiatan perlindungan di regional

kalimantan melalui kegiatan konsultasi teknis, pembinaan teknis dan pelaksanan

kegiatan demplot regional

Lapooran pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPTP Pontianak selama

Tahun 2014 merupakan penjabaran lebih lanjut rangkaian yang telah dilaksanakan

selama tahun anggaran 2014. Rangkaian kegiatan tersebut menggambarkan tugas

Page 8: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

3

pokok dan fungsi BPTP Pontianak sebagai instansi yang mengemban tugas dan funsi

dibidang proteksi tanaman perkebunan telah sejalan dengan Renstra BPTP Pontianak

tahun 2009-2014 yang mencakup :

1. Terwujudnya perakitan dan kaji terap teknologi perlindungan tanaman perkebunan

2. Terwujudnya pengembangan teknologi pengendalian hayati dan pestisida nabati

3. Terwujudnya fasilitasi pengamatan dan pengendalian OPT dan gangguan usaha

perkebunan

4. Terwujudnya pelayanan informasi perlindungan tanaman perkebunan

5. Terwujudnya pengembangan jaringan laboratorium

6. Meningkatnya Kapasitas dan kapabilitas petugas (SDM)

7. Terwujudnya Pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPTP Pontianak selama tahun

2014 dalam mewujudkan sasaran-sasaran tersebut diatas secara rinci dapat dilihat

pada uraian berikut :

A. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU

TANAMAN PERKEBUNAN.

1781.005 Operasional Laboratorium Rp. 2.592.911.000,-

1781.005.051 Pengadaan Sarana Laboratorium

051. Pengadaan Sarana Laboratorium Rp. 2.212.511.000,-

052. Pengadaan Sarana Laboratorium Rp. 380.300.000,-

1781.006 Pembangunan Kebun Contoh, Demplot, Uji

Koleksi dll.

Rp. 188.775.000,-

1781.006.061 Demplot Rp. 151.150.000,-

061. Demplot Rp. 151.150.000,-

A. Demplot Pengendalian OPT Penting

Tanaman Perkebunan Spesifik Kalbar 5

Lokasi

Rp. 69.850.000,-

B. Demplot Pengendalian OPT Penting

Tanaman Perkebunan Regional

Kalimantan di 3 Provinsi

Rp. 81.300.000,-

Page 9: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

4

062. Uji koleksi

A. Pemeliharaan Kebun Koleksi Tanaman

Perkebunan dan Pestisida Nabati BPTP

Pontianak

Rp. 7.625.000,-

B. Sertifikasi Tanah Rp. 30.000.000,-

178.007.073 Monitoring dan Evaluasi

073. Monitoring dan Evaluasi Rp. 13.340.000,-

1781.008.081 Perakitan Teknologi Proteksi OPT Perkebunan Rp. 509.470.000,-

081. Rakitan Teknologi Perlindungan Perkebunan Rp. 23.760.000,-

A. Uji Pemanfaatan Kompos Berbahan

Aktif Trichoderma Terhadap Jamur

Patogen pada Tanaman Perkebunan

Rp. 12.630.000,-

B. Inventarisasi dan Identifikasi OPT

Tanaman Perkebunan

Rp. 11.130.000,-

083. Pengelolaan Data dan Informasi OPT

Tanaman Perkebunan

Rp. 485.710.000,-

A. Monitoring dan Pelaporan Sebaran

Serangan OPT Penting Tanaman

Perkebunan

Rp. 244.950.000,-

B. Penyusunan Poster Pengembangan

Proteksi

Rp. 7.000.000,-

C. Penyusunan Barner Pengembangan

Proteksi

Rp. 7.000.000,-

D. Penyusunan Buletin BPTP Pontianak Rp. 8.450.000,-

E. Pameran, Visualisasi, Publikasi, Promosi Rp. 42.150.000,-

F. Penyusunan

Leafleat/Brosur/Pengembangan Proteksi

Rp. 5.000.000,-

G. Monitoring Pengendalian Oryctes dengan

Formulasi Metarhizium anisopliae Isolat

Kalbar

H. Surveilance OPT Tanaman Perkebunan Rp. 15.310.000,-

Page 10: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

5

I. Monitoring Pengendalian Plesispa

dengan Predator Dermaptera

Rp. 53.950.000,-

J. Monitoring Pengendalian Brontispa

dengan Metarhizium

Rp. 52.950.000,-

1781.009.091 Eksplorasi Agens Hayati Rp. 251.770.000,-

091. Eksplorasi Agens Hayati Rp. 12.630.000,-

A. Eksplorasi Musuh Alami OPT Penting

Tanaman Lada

Rp. 12.630.000,-

092. Pengujian Agens Hayati

A. Uji Pemanfaatan Jamur Antagonis untuk

Pengendalian Penyakit Ganggang Pirang

pada Tanaman Lada

Rp. 16.790.000,-

B. Uji Multi Lokasi Trichoderma spp

spesifik Lokasi Kalbar untuk

Pengendalian Penyakit JAP

Rp. 45.600.000,-

093. Pemamfaatan Teknologi Agens Hayati Rp. 38.750.000,-

A. Perbanyakan dan Penyebaran Agens

Hayati di Laboratorium BPTP Pontianak

Rp. 24.800.000,-

B. Perbanyakan TeknologiAgens Hayati di

Sub Laboratorium Hayati

Rp. 13.950.000,-

095. Monitoring dan Evaluasi Rp. 138.000.000,-

A. Operasional Lab. BPTP Pontianak dan

Sub Lab Hayati

Rp. 138.000.000,-

1781.011.111 Administrasi Keuangan Rp. 256.200.000,-

111 Administrasi Keuangan Rp. 50.900.000,-

A. Operasional SAI Rp. 50.900.000,-

112 Administrasi Kepegawaian Rp. 205.300.000,-

A. Administrasi Kegiatan Rp. 205.300.000,-

1781.012.121 Penyusunan Rencana Kerja Rp. 45.400.000,-

121 Penyusunan Rencana Kerja Rp. 45.400.000,-

1781.013.131 Pelatihan Pegawai/Petugas Rp. 363.450.000,-

Page 11: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

6

131 Pelatihan Pegawai/Petugas Rp. 315.450.000,-

A. Konsultasi Teknis Petugas Perlindungan

Perkebunan Regional Kalimantan

Rp. 139.050.000,-

B. Pertemuan Teknis Perlindungan

Perkebunan Untuk Petugas

Rp. 75.800.000,-

C. Pengembangan dan Pelatihan Data Base

Pengamatan OPT Perkebunan

Rp. 100.600.000,-

132. Magang Petugas Rp. 48.000.000,-

A. Magang Petugas di Puslit, Balit,

Perguruan Tinggi dll.

Rp. 48.000.000,-

1781.014.141 Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Rp. 189.140.000,-

141. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Rp. 189.140.000,-

A. Operasional SPI Rp. 5.940.000,-

B. Pembinaan Teknis Petugas Regional

Kalimantan

Rp. 34.500.000,-

C. Dalam RangkaPertemuan Rp. 140.000.000,-

D. Operasional SIMPEG Rp. 8.700.000,-

1781.994.001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan Rp. 6.041.351.000,-

001. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Rp. 6.041.351.000,-

1781.994.002 Penyelenggaraan Operasional dan

Pemeliharaan Perkantoran

Rp. 3.467.674.000,-

002 Penyelenggaraan Operasional dan

Pemeliharaan Perkantoran

Rp. 984.824.000,-

A. Administrasi Kegiatan Rp. 414.174.000,-

B. Penyelenggaran Operasional dan

Pemeliharaan Perkantoran

Rp. 278.000.000,-

C. Langganan Daya dan Jasa Rp. 156.000.000,-

D. Perbaikian Peralatan Kantor Rp. 42.150.000,-

E. Honorium Pengelola Satker Rp. 94.500.000,-

011. Administrasi Kegiatan Rp. 2.482.850.000,-

A. Administrasi Kegiatan Rp. 2.357.400.000,-

Page 12: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

7

B. Website Rp. 25.150.000,-

C. Penambahan Daya Jaringan Listrik Rp. 100.000.000,-

1781.997.001 Pengadaan Sarana Perkantoran Rp. 600.000.000,-

001. Pengadaan Sarana Perkantoran Rp. 600.000.000,-

A. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 2 Rp. 200.000.000,-

B. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 3 Rp. 25.000.000,-

C. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 4 Rp. 375.000.000,-

1781.997.002 Pengadaan Prasaranaan Perkantoran Rp. 1.799.750.000,-

011 Pengadaan Alat Perkantoran Rp. 1.799.750.000,-

A. Pengadaan Alat Perkantoran Rp. 494.340.000,-

B. Pengadaan Literatur Proteksi untuk

Perpustakaan

Rp. 5.000.000,-

C. Sertifikat Tanah UPPT Rp. 59.150.000,-

D. Pengadaan Mebelair Rp. 212.260.000,-

E. Sarana Kerja dan Peralatan Pengendali Rp. 900.000.000,-

F. Optimalisasi Fungsi Asrama BPTP

Pontianak

Rp. 130.000.000,-

Laporan Tahunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak Tahun

Anggaran 2013 disusun untuk memberikan gambaran keadaan dan pelaksanaan kegiatan

serta masalah-masalah yang dihadapi Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

Pontianak selama Tahun Anggaran 2013. Laporan ini juga sebagai pertanggung jawaban

hasil pelaksanaan kegiatan Balai sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 13: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

8

II. O R G A N I S A S I

A. Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 11/Permentan/OT.210/02/2008

tanggal 6 Pebruari 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak :

Tugas :Melaksanakan Analisis dan Pengembangan Proteksi Tanaman Perkebunan .

Fungsi :

1. Pelaksanaan identifikasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) perkebunan

2. Pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi OPT serta faktor yang

mempengaruhinya.

3. Pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan dampak anomali iklim

serta faktor yang mempengaruhinya.

4. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan dan pelepasan agens hayati OPT

perkebunan.

5. Pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model peramalan, taksasi

kehilangan hasil dan teknis pengendalian OPT perkebunan.

6. Pelaksanaan eksplorasi dan inventarisasi musuh alami OPT perkebunan

7. Pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, pelepasan dan

evaluasi agens hayati perkebunan

8. Pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan yang berorientasi pada

implementasi pengendalian hama terpadu

9. Pelaksanaan pengujian dan pemanfaatan pestisida nabati

10. Pengelolaan data dan informasi kegiatan analisis teknis dan pengembangan proteksi

perkebunan.

11. Pelaksanaan pengembangan jaringan data kerjasama laboratorium

12. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga balai.

Page 14: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

9

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

KEPALA

BALAI

SUB. BAG.

TATA USAHA

SEKSI

PELAYANAN

TEKNIS

SEKSI

DATA DAN

INFORMASI

SEKSI

JARINGAN

LABORATORIUM

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

(LABORATORIUM,

BPT,

SUB. LAB HAYATI,

UPPT)

Sumber

Nomor

Tanggal

:

:

:

Peraturan Menteri Pertanian RI

11/Permentan/OT.140/02/2008

6 Pebruari 2008

Page 15: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

10

B. Moto, Visi dan Misi.

1. Motto

Motto BPTP Pontianak adalah “ Kebun Terlindungi, Produksi Lestari “.

2. Visi

Visi BPTP Pontianak adalah “ Menjadi Instansi yang Profesional dalam

Memberikan Pelayanan Teknis Perlindungan Perkebunan Bagi Pelaku Usaha

Perkebunan”.

3. Misi

Misi BPTP Pontianak adalah :

✓ Meningkatkan pengembangan teknologi perlindungan perkebunan yang

berwawasan lingkungan.

✓ Meningkatkan pelayanan analisis perlindungan perkebunan kepada pelaku usaha

perkebunan.

✓ Memperkuat Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Perkebunan (SIMPP).

✓ Penegakan hukum terkait bidang perlindungan perkebunan.

C. Penghargaan Organisasi

Penghargaan yang diperoleh balai proteksi tanaman perkebunan (bptp) pontianak dari

beberapa instansi terkait termuat pada tabel

Tabel . penghargaan yang diperoleh bptp pontianak dari instansi terkait.

Tahun Jenis penghargaan Instansi

2001 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2002 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2003 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2004 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2006 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2009 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2010 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2012 Piagam abdi bakti tani Menteri pertanian

2014 Top 99 inovasi pelayanan publik wilayah bebas

korupsi (WBK)

Menteri PAN & RB

inspektorat jenderal

kementerian pertanian

Page 16: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

11

III. SUMBERDAYA DAN PEMANFAATANNYA

Berbagai sumberdaya yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan Satker Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak adalah sumberdaya yang dimiliki oleh

unit struktural Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak (aset BPTP) yang meliputi

ketenagaan, bangunan, kendaraan operasional dan peralatan kerja.

A. KETENAGAAN

Pembina Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak adalah

Direktur Perlindungan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan.

Adapun jumlah seluruh tenaga pelaksana pada Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) Pontianak pada Tahun 2014 sebanyak 86 (delapan puluh enam)

orang terdiri dari 80 (delapan puluh) orang Pegawai Negeri Sipil dan 6 (enam) orang

tenaga kontrak.

B. BANGUNAN

Bangunan yang ada sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) unit terdiri dari :

1. Laboratorium OPT = 1 unit

2. Laboratorium Agen Pengendalian Hayati (APH) = 1 unit

3. Brigade Proteksi Tanaman (BPT) = 1 unit

4. Sub. Laboratorium Hayati (perubahan dari 1 unit BPT) = 1 unit

5. Unit Pembinaan Perlindungan Tanaman (UPPT) = 33 unit

Keberadaan bangunan tersebar di Kota Pontianak, Kota Singkawang dan 12

(dua belas) Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Jumlah dan kondisi Instalasi

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak termuat pada Tabel 1 ( Lampiran ).

C. KENDARAAN OPERASIONAL

Kendaraan operasional pengadaan tahun 1988 terdiri dari :

1. Kendaraan Roda 4 (empat) = 2 unit yaitu :

a. Toyota Kijang Super = 1 unit

b. Minibus Mitsubhisi L300 = 1 unit

Page 17: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

12

2. Kendaraan Roda 2 (dua) = 16 unit

Kendaraan dinas roda 2 Honda Win tersebut yang merupakan pengadaan tahun

1988 sebanyak 16 (enam belas) unit pada tahun 2007 diusulkan lelang ke pusat dan

sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pertanian. Kendaraan tersebut sudah

dilakukan pelelangan pada awal tahun 2009. Kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 2

(dua) unit tahun 2009 diusulkan lelang ke pusat dan telah mendapatkan persetujuan dari

Kementerian Pertanian. Kendaraan tersebut telah dilakukan pelelangan pada akhir

tahun 2011.

Berdasarkan Berita Acara nomor : 2618/PL.140/E1/12/2006 tanggal 11

Desember 2006 tentang Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara Eks Satker

IPM-SECP, maka Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak mendapatkan

kendaraan bermotor dari Direktorat Jenderal Perkebunan yang merupakan pengalihan

barang dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat berupa :

- Kendaraan Roda 2 (dua) = 32 unit

- Kendaraan Roda 4 (empat) = 2 unit (Kijang Super KF. 83 )

Tambahan kendaraan yang merupakan pengadaan Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak adalah :

Kendaraan Roda 2 (dua) sebanyak 48(empat puluh delapan) unit yaitu :

− Pengadaan tahun 2005

− Pengadaan tahun 2006

− Pengadaan tahun 2007

− Pengadaan tahun 2009

:

:

:

:

20

4

3

5

Unit

Unit

Unit

Unit

− Pengadaan tahun 2012 : 16 Unit

− Pengadaan tahun 2013 : 8 Unit

Kendaraan Roda 4 (empat) sebanyak 3(tiga) buah yaitu :

− Pengadaan tahun 2007 : 1 (satu) unit Kijang Innova G

− Pengadaan tahun 2011 : 2 (dua) unit Suzuki APV dan Toyota

Rush

− Pengadaan tahun 2013 : 1 (satu) unit Toyota Hilux (Doble Gardan)

dan

1 (satu) unit Viar (kendaraan roda 3)

Page 18: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

13

Jadi jumlah kendaraan dinas Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak

sampai dengan akhir tahun 2014 sebagai berikut :

− Kendaraan Roda 4 (empat)

− Kendaraan Roda 3 (tiga)

− Kendaraan Roda 2 (dua)

:

:

:

6

1

88

buah

buah

buah

Secara umum kendaraan operasional tersebut telah dimanfaatkan oleh petugas

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak selama Tahun Anggaran 2014 dan telah

dibiayai sesuai kebutuhan dan kerusakan.

Jumlah, jenis dan kondisi serta penyebaran kendaraan operasional Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan Pontianak s/d akhir TA. 2014 termuat pada Tabel 2 (Lampiran).

D. PERALATAN KERJA

Peralatan kerja yang tersedia untuk mendukung kelancaran berbagai kegiatan

adalah sebagai berikut :

a. Peralatan kantor

b. Peralatan laboratorium

c. Peralatan operasional

d. Peralatan pertanian

e. Peralatan Meteorologi

Jenis, jumlah dan keadaan semua peralatan kantor tersebut di atas dilaporkan

secara khusus oleh Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak melalui

laporan SABMN (Sistim Akutansi Barang Milik Negara) Semester I dan Semester

II.

E. KEUANGAN

Biaya operasional Satker Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak Tahun

Anggaran 2013setelah adanya revisi penghematan sebesar Rp. 16.319.231.000,- (

Enam Belas Miliyar Tiga Ratus Sembilan Belas Juta Dua Ratus Tiga Puluh Satu Ribu

Rupiah) terdiri dari :

Perkembangan pelaksanaan keuangan Satker Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak Tahun Anggaran 2013 termuat pada Tabel 3 ( Lampiran ).

Page 19: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

14

Dari Tabel 3 bahwa realisasi keuangan hanya mencapai 88,82 % dari seluruh

dana yang tersedia, dengan realisasi fisik mencapai 100 %. Keuangan yang tidak

terealisasi adalah terdiri dari beberapa mata anggaran akan tetapi tidak mempengaruhi

pada pelaksanaan fisik di lapangan.

Dana siap mati Satker Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak sampai

31 Desember 2013 sebesar Rp1.807.680.299,-(Satu Miliyard Delapan Ratus Tujuh

Juta Enam Ratus Delapan Puluh Ribu Dua Ratus Sembilan Puluh Sembilan Rupiah)

atau 11,08 % dengan rincian termuat pada Tabel 4.

Tabel 4. Dana siap mati pada Satker Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2013

Kode Tolok Ukur / Kegiatan

Dana Siap Mati

Rp.

Persen-

tase

( % )

1781.005 Operasional Laboratorium 53.059.800,- 2

1781.006 Pembangunan Kebun Contoh, Demplot, Uji

Koleksi, dll

5.117.900,- 2,7

1781.007 Pengawasan Peredaran Benih 596.850,- 4,5

1781.008 Rakitan Teknologi Spesifik Proteksi

Tanaman Perkebunan

35.569.700,- 7

1781.009 Pemanfaatan Agensia Hayati 3.190.800,- 1,3

1781.011 Administrasi Keuangan dan Kepegawaian 946.700,- 0,4

1781.012 Penyusunan Rencana Kerja 1.054.100,- 2,3

1781.013 Peningkatan Kepabilitas Pegawai/Petugas 25.224.800,- 6,9

1781.014 Monitoring dan Evaluasi 1.712.900,- 0,9

1781.994 Layanan Perkantoran 1.655.861.649,- 17,4

1781.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 25.345.100,- 1,1

Jumlah 1.807.680.299,- 11,08

Page 20: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

15

IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Secara umum kegiatan yang dilaksanakan dapat digolongkan menjadi 2 (dua)

bagian yaitu kegiatan ketatausahaan dan kegiatan teknis operasional lapangan. Kegiatan

yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2013 sebagai berikut :

A. Ketatausahaan

1. Administrasi Balai

Kegiatan administrasi bertujuan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan

Satker Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak yang meliputi administrasi

umum dan administrasi keuangan.

Kegiatan yang tercakup dalam administrasi berkisar pada pelayanan

administrasi, surat masuk dan surat keluar, pelaporan kegiatan, pembukuan bahan

dan alat serta pembinaan administrasi. Kegiatan administrasi umum meliputi :

a. Perencana, pengadaan dan penyaluran alat tulis kantor untuk Sekretariat Satker,

Struktural Balai dan Unit-unit pelaksana teknis (Laboratorium OPT ,

Laboratorium APH).

b. Persiapan dan pembuatan Rencana Operasional (RO) Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak Tahun Anggaran 2014.

c. Penyiapan dan pembuatan berbagai Surat Keputusan seperti :

- Surat Keputusan tentang Rencana Operasional (RO) TA. 2014;

- Surat Keputusan tentang Organisasi dan Uraian Tugas Satker BPTP

Pontianak TA. 2014;

- Surat Keputusan tentang Penunjukan Penugasan Pegawai Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan Pontianak TA. 2014;

- Surat Keputusan tentang Penunjukan dan Penetapan Pembayaran

Honorarium Tidak Tetap Petugas Satker Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak TA. 2014;

- Surat Keputusan tentang Penetapan Pemegang dan Biaya Eksploitasi

Kendaraan Dinas Lingkup Satker Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

Pontianak TA. 2014;

Page 21: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

16

- Surat Keputusan tentang Pembentukan Petugas Pelaksanaan Kegiatan

Pembuatan Leaflet/Brosur, Poster, Banner dan Buku Petunjuk Teknis Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak T.A. 2014.

- Surat Keputusan tentang Penetapan Petugas yang Menyampaikan

SPM/Pengambil SP2D Satker Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

Potianak.

- Surat Keputusan Tim Pengelolah Data/Hasil Pengamatan/Inventarisasi

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) Pontianak T.A. 2014.

- Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rencana Kerja

Anggaran (RKA) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggran (DIPA) Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak.

- Surat Keputusan tentang Pembentukan Panitia Pelaksanaan Kegiatan

Pertemuan Teknis Petugas Perlindungan Perkebunan Kalimantan Barat T.A.

2014.

- Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim Pelaksanaan Kegiatan

Penyusunan SOP (Standart Operating Prosedure) Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) Pontianak.

- Surat Keputusan tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak T.A. 2014.

- Surat Keputusan tentang Penunjukan dan Penugasan Petugas Kebersihan

Ruangan Kantor Lingkup Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

Pontianak T.A. 2014.

- Surat Keputusan tentang Penunjukan dan Penugasan Petugas

Satpam/Penjaga Malam Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP)

Pontianak T.A. 2014.

- Surat tentang penunjukan dan penanganan sopir/ balai proteksi tanaman

perkebunan (BPTP) Pontianak T.A2014.

- Surat Keputusan tentang Panitia Pengadaan Barang/Jasa Balai Proteksi

Tanamana Perkebunan Pontianak TA. 2014;

Page 22: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

17

- Surat Keputusan tentang Panitia Pemeriksa Barang dan Jasa Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan Pontianak TA. 2013;

-

d. Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar

Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah surat masuk dan surat keluar

sebagai berikut :

- Jumlah surat masuk = 1.507surat

- Jumlah surat keluar = 488surat

Surat masuk terdiri dari masalah teknis, administrasi, dan kepegawaian dari

Pusat dan Instansi terkait serta laporan kegiatan operasional yang dilaksanakan

oleh unit-unit pelaksana teknik ( Laboratorium OPT, Laboratorium APH ).

Sedangkan surat keluar terdiri dari laporan bulanan, triwulan dan tahunan Balai,

dan beberapa hal yang mencakup pembinaan administrasi dan teknis kepada

unit-unit pelaksana teknik (LL, LUPH, BPT, Sub. Laboratorium Hayati, UPPT)

serta surat yang memuat koordinasi teknis, administrasi, dan kepegawaian ke

Pusat dan Instansi terkait baik di Pusat maupun di Daerah.

e. Pembukuan Barang

Seluruh barang inventaris dari pengadaan baru melalui DIPA Satker Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak selama Tahun Anggaran 2014 telah

dicatat dan dibukukan sesuai ketentuan yang berlaku. Barang-barang habis

pakai seperti alat tulis kantor dan bahan-bahan lainnya telah dibukukan sesuai

ketentuan yang berlaku. Jenis-jenis buku yang tersedia adalah :

- Buku Induk Penerimaan Barang ;

- Buku Induk Pengeluaran Barang ;

- Buku Inventaris ;

- Buku Memorial ;

- Kartu Persediaan ;

- Bon Pengeluaran Barang.

Page 23: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

18

f. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) meliputi pemungutan,

penyetoran dan pelaporan PNBP oleh Bendaharawan Penerimaan sesuai

ketentuan yang berlaku. Pemungutan meliputi penyewaan jasa asrama, ruang

pertemuan/rapat dan penerimaan fungsional. Jumlah PNBP yang telah disetor

dan dilaporkan s/d akhir Desember 2014 termuat pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang telah

dipungut, disetor dan dilaporkan s/d akhir Desember 2014.

No

Jenis

Penerimaan

Target

T.A.2014

(Rp)

Jumlah s.d

Triwulan

IV

(Rp)

Jumlah

Triwulan

IV (Rp.)

Jumlah s.d

Triwulan

IV2014

(Rp)

Capaian

(%)

A. Penerimaan

Umum 9.000.000 6.250.120 4.670.000 10.920.120 121,33

B.

Penerimaan

Fungsional 12.000.000 1.750.000 1.387.500 3.137.500 26,15

Jumlah 21.000.000 8.000.000 6.057.500 14.057.620 66,94

g. Pelaporan

Kegiatan pelaporan meliputi laporan realisasi keuangan dan laporan kegiatan

operasional. Laporan realisasi keuangan terdiri dari laporan bulanan (Form

DA); Laporan LKKS/LRA, Laporan Triwulan Pelaksanaan Balai (Form A

Triwulan). Sedangkan laporan kegiatan operasional, meliputi Laporan Triwulan

pelaksanaan operasional Balai dan Laporan Tahunan Balai. Semua jenis laporan

telah dibuat dan dilaksanakan serta dikirimkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Isi muatan dalam laporan yang dikirimkan adalah hasil rapat evaluasi

perkembangan kegiatan yang dilaksanakan setiap awal bulan berikutnya.

Penguraian laporan sebagai berikut :

1. Laporan bulanan (Form DA) dibuat setiap awal bulan dan ditujukan kepada

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan ;

2. Laporan LKKAS dan LRA dibuat setiap awal bulan dan ditujukan kepada

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian ;

3. Laporan Bulanan : Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Formulir B)

ditujukan kepada Direktur Jenderal Perkebunan;

Page 24: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

19

4. Laporan Bulanan Realisasi Anggaran (LRA) dan Realiasasi Belanja dan

Neraca dibuat setiap awal bulan dan ditujukan kepada Sekretaris Jenderal

Departemen Pertanian Up. Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan

5. Laporan SABNM Semester I, II, dan tahunan ditujukan pada Direktur

Jenderal Perkebunan;

6. Laporan Triwulan Pelaksanaan Operasional Balai dibuat setiap akhir

triwulan dan ditujukan kepada Direktur Perlindungan Perkebunan,

Direktorat Jenderal Perkebunan dengan tembusan kepada Sekretaris

Direktorat Jenderal Perkebunan, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan

Barat dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat;

7. Laporan Tahunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak dibuat

pada akhir tahun anggaran dan ditujukan kepada Direktur Jenderal

Perkebunan dan tembusan kepada Direktur Perlindungan Perkebunan,

Direktur Pasca Panen dan Pembinaan Usaha, Sekretaris Daerah Provinsi

Kalimantan Barat dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat.

Pada dasarnya kegiatan administrasi keuangan untuk mendukung kelancaran

pendanaan bagi pelaksanaan Balai sesuai Rencana Operasional (RO) yang telah

disusun pada awal tahun anggaran. Kegiatan administrasi keuangan meliputi

pembuatan SPP-UP/SPP-GU/SPP-LS/SPP-TU, Pembukuan dan Pelaporan.

a. Pembuatan SPP-UP / SPP-GU / SPP-GU Nihil / SPP-LS/ SPP-

TUP/SPP-TUP Nihil.

b. Selama Tahun Anggaran2014 telah dibuat dan diajukan SPP-UP sebanyak 1

1 (satu) kali, SPP-GU sebanyak 96 (sembilan puluh enam) kali, SPP-GU

Nihil sebanyak 9 (sembilan) kali, SPP-LS Gaji sebanyak 23 (dua puluh tiga)

kali, SPP-LS sebanyak 33 (tiga puluh tiga) kali, SPP-TUP sebanyak 2 (dua)

kali dan SPP-TUP Nihil sebanyak 19 (sembilan belas) kali. Semua berkas-

berkas tersebut telah dibuat, dikirimkan dan disimpan sesuai ketentuan yang

berlaku.

c. Pembukuan

Pembukuan telah dilaksanakan Satker Balai sesuai ketentuan yang berlaku.

Buku-Buku keuangan meliputi :

Page 25: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

20

− Buku Kas Umum (BKU)

− Buku UP

− Buku Bank

− Buku Panjar

− Buku Kas Tunai

− Buku Pajak

− Buku Kredit Per Anggaran

− Buku UYHD.

Buku nomor 2 s.d 7 merupakan buku pembantu

d. Pelaporan

- Laporan Bulanan

Pelaporan keuangan meliputi penyiapan, pembuatan dan pengiriman

Laporan Keadaan Kas dan Anggaran Satker ( LKKAS ), dan Laporan

Realisasi Anggaran (LRA). Khusus mengenai pelaporan ini telah

dijabarkan pada kegiatan administrasi umum.

- Laporan Form DA ( Pelaksanaan Pencapaian Fisik )

- Laporan Form B ( SIMONEV )

- Laporan Triwulan terdiri dari :

✓ Triwulan I dan Model P. 1, 2, 3.

✓ Triwulan II dan Model P. 1, 2, 3.

✓ Triwulan III dan Model P. 1, 2, 3.

✓ Triwulan IV dan Model P. 1, 2, 3.

− Laporan Tahunan terdiri dari :

✓ Laporan Tahunan Balai TA. 2014

✓ Laporan Keuangan (Neraca) Semester II (tahunan ) TA. 2014

✓ Laporan Sistim Akuntansi Instansi (SAI)

2. Pengadaan Barang Inventaris dan Pemeliharaan Kantor

1. Pengadaan Gorden Satker BPTP Pontianak (Gorden Vertikal Blanet dan

Gorden Prisket)

Nomor dan Tanggal DIPA : DIPA 018-05.2.567521/2014, tanggal 05

Page 26: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

21

Desember 2013

Nomor dam Tanggal SPK : 07/PL.210/E5.5/BPTP/03/2014 tanggal 4

Maret 2014

Nama Kontraktor/Perusahaan : CV. Fathur Sejahtera /Bambang Sugiarto

Alamat : Jl. 28 Oktober Gg. Marga Utama No. 6A

Kel Siantan Hulu Pontianak

Nilai Kontrak : Rp. 41.070.000,- (Empat Puluh Satu Juta

Tujuh Puluh Ribu Rupiah)

Cara Pembayaran : Dibayar lunas sebesar 100% dari nilai

kontrak yang dibayarkan kepada PIHAK

KEDUA oleh PIHAK PERTAMA,

setelah pekerjaan selesai dan dilakukan

pemeriksaan barang dan terbit Berita

Acara Pemeriksaan Barang oleh Panitia

Pemeriksaan/Penerimaan Baran Satker

BPTP Pontianak

Jangka Waktu Pelaksanaan : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung

sejak tanggal 24 Maret 2014 sampai

dengan tanggal 22 April 2014

Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 21 April 2014

Ketentuan Sanksi : Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan menurut jangka

waktu sebagaimana telah ditetapkan

dalam kontrak kerjasama ini dengan

alasan yang tidak dapat diterima oleh

PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

KEDUA akan dikenakan denda sebesar

10/000 (satu per mil) untuk setiap hari

keterlambatan atau maksimum 5% (lima

per seratus) dari nilai kontrak.

2. Pekerjaan Penyediaan Akomodasi dan Konsumsi Konsultasi Teknis

Petugas Perkebunan Regional Kalimantan

Nomor dan Tanggal DIPA : DIPA 018-05.2.567521/2014, tanggal 05

Desember 2013

Nomor dam Tanggal SPK : 15/PL.210/E5.5/BPTP/04/2014 tanggal

Page 27: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

22

21 April 2014

Nama Kontraktor/Perusahaan : Hotel Gajah Mada /Husni Thamrin

Alamat : Jl. Gajah Mada No-177 Kel. Benua

Melayu Darat Kec. Pontianak Selatan

Nilai Kontrak : Rp. 99.000.000,- (Sembilan Puluh

Sembilan Juta Rupiah)

Cara Pembayaran : Dibayar lunas sebesar 100% dari nilai

kontrak yang dibayarkan kepada PIHAK

KEDUA oleh PIHAK PERTAMA,

setelah pekerjaan selesai dan dilakukan

pemeriksaan barang dan terbit Berita

Acara Pemeriksaan Barang oleh Panitia

Pemeriksaan/Penerimaan Baran Satker

BPTP Pontianak

Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 (tiga puluh) hari kalender terhitung

sejak tanggal 23 April 2014 sampai

dengan tanggal 26 April 2014

Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 26 April 2014

Ketentuan Sanksi : Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan menurut jangka

waktu sebagaimana telah ditetapkan

dalam kontrak kerjasama ini dengan

alasan yang tidak dapat diterima oleh

PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

KEDUA akan dikenakan denda sebesar

10/000 (satu per mil) untuk setiap hari

keterlambatan atau maksimum 5% (lima

per seratus) dari nilai kontrak.

3. Pengadaan Pakaian Dinas PNS Kementerian Pertanian Satker BPTP

Pontianak sebanyak 90 stel

Nomor dan Tanggal DIPA : DIPA 018-05.2.567521/2014, tanggal 05

Page 28: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

23

Desember 2013

Nomor dam Tanggal SPK : 30/PL.210/E5.5/BPTP/06/2014,

tertanggal 30 Juni 2014

Nama Kontraktor/Perusahaan : PD. Bellini Taylor/Yohanes

Alamat : Jl. Prof M. Yamin Komp. Melati Permai

4A Kel. Sei Bangkong Kota Pontianak

Nilai Kontrak : Rp. 36.000.000,- (Tiga Puluh Enam Juta

Rupiah)

Cara Pembayaran : Dibayar lunas sebesar 100% dari nilai

kontrak yang dibayarkan kepada PIHAK

KEDUA oleh PIHAK PERTAMA,

setelah pekerjaan selesai dan dilakukan

pemeriksaan barang dan terbit Berita

Acara Pemeriksaan Barang oleh Panitia

Pemeriksaan/Penerimaan Baran Satker

BPTP Pontianak

Jangka Waktu Pelaksanaan : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung

sejak tanggal 2 Juli 2014 sampai dengan

tanggal 31 Juli 2014

Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 25 Juli 2014

Ketentuan Sanksi : Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan menurut jangka

waktu sebagaimana telah ditetapkan

dalam kontrak kerjasama ini dengan

alasan yang tidak dapat diterima oleh

PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

KEDUA akan dikenakan denda sebesar

10/000 (satu per mil) untuk setiap hari

keterlambatan atau maksimum 5% (lima

per seratus) dari nilai kontrak.

4. Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan berupa Pemeliharaan Kantor

Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan sebanyak 1 (satu) unit

Nomor dan Tanggal DIPA : DIPA 018-05.2.567521/2014, tanggal 05

Desember 2013

Nomor dam Tanggal SPK : 43/PL.210/E5.5/BPTP/08/2014, tanggal

Page 29: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

24

28 Agustus 2014,

Nama Kontraktor/Perusahaan : CV. Puyang Serunting Sakti

Alamat : Jl. Husein Hamzah Komp. Batara Indah

II No D6 Kelurahan Sei Jawi Kota

Pontianak

Nilai Kontrak : Rp. 24.950.000,- (Dua Puluh Empat Juta

Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu

Rupiah)

Cara Pembayaran : Dibayar lunas sebesar 100% dari nilai

kontrak yang dibayarkan kepada PIHAK

KEDUA oleh PIHAK PERTAMA,

setelah pekerjaan selesai dan dilakukan

pemeriksaan barang dan terbit Berita

Acara Pemeriksaan Barang oleh Panitia

Pemeriksaan/Penerimaan Baran Satker

BPTP Pontianak

Jangka Waktu Pelaksanaan : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung

sejak tanggal 28 Agustus 2014 sampai

dengan tanggal 27 September 2014

Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 25 September 2013

Ketentuan Sanksi : Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan menurut jangka

waktu sebagaimana telah ditetapkan

dalam kontrak kerjasama ini dengan

alasan yang tidak dapat diterima oleh

PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

KEDUA akan dikenakan denda sebesar

10/000 (satu per mil) untuk setiap hari

keterlambatan atau maksimum 5% (lima

per seratus) dari nilai kontrak.

5. Pengadaan Buku, Literatur dan Textbook dll Untuk Perpustakaan

Sebanyak 1 (satu) paket

Nomor dan Tanggal DIPA : DIPA 018-05.2.567521/2014, tanggal 05

Desember 2013

Nomor dam Tanggal SPK : 56.1/PL.210/E5.5/BPTP/10/2014, tanggal

24 Oktober 2014

Page 30: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

25

Nama Kontraktor/Perusahaan : CV. Puyang Serunting Sakti

Alamat : Jl. Husein Hamzah Komp. Batara Indah

II No D6 Kelurahan Sei Jawi Kota

Pontianak

Nilai Kontrak : Rp. 8.000.000,- (Delapan Juta Rupiah)

Cara Pembayaran : Dibayar lunas sebesar 100% dari nilai

kontrak yang dibayarkan kepada PIHAK

KEDUA oleh PIHAK PERTAMA,

setelah pekerjaan selesai dan dilakukan

pemeriksaan barang dan terbit Berita

Acara Pemeriksaan Barang oleh Panitia

Pemeriksaan/Penerimaan Baran Satker

BPTP Pontianak

Jangka Waktu Pelaksanaan : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung

sejak tanggal 27 Oktober 2014 sampai

dengan tanggal 26 Nopember 2014

Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 25 Nopember 2013

Ketentuan Sanksi : Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan menurut jangka

waktu sebagaimana telah ditetapkan

dalam kontrak kerjasama ini dengan

alasan yang tidak dapat diterima oleh

PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

KEDUA akan dikenakan denda sebesar

10/000 (satu per mil) untuk setiap hari

keterlambatan atau maksimum 5% (lima

per seratus) dari nilai kontrak.

6. Pengadaan Peralatan Ruang Laboratorium berupa Meja

Laboratorium/Sideband sebanyak 2 (dua) unit

Nomor dan Tanggal DIPA : DIPA 018-05.2.567521/2014, tanggal 05

Desember 2013

Nomor dam Tanggal SPK : 56/PL.210/E5.5/BPTP/10/2014, tanggal

27 Oktober 2014

Nama Kontraktor/Perusahaan : CV. Puyang Serunting Sakti

Alamat : Jl. Husein Hamzah Komp. Batara Indah

Page 31: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

26

II No D6 Kelurahan Sei Jawi Kota

Pontianak

Nilai Kontrak : Rp. 25.200.000,- (Dua Puluh Lima Juta

Dua Ratus Ribu Rupiah)

Cara Pembayaran : Dibayar lunas sebesar 100% dari nilai

kontrak yang dibayarkan kepada PIHAK

KEDUA oleh PIHAK PERTAMA,

setelah pekerjaan selesai dan dilakukan

pemeriksaan barang dan terbit Berita

Acara Pemeriksaan Barang oleh Panitia

Pemeriksaan/Penerimaan Baran Satker

BPTP Pontianak

Jangka Waktu Pelaksanaan : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung

sejak tanggal 27 Oktober 2014 sampai

dengan tanggal 25 Nopember 2014

Tanggal Penyelesaian Pekerjaan : 21 Nopember 2013

Ketentuan Sanksi : Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan menurut jangka

waktu sebagaimana telah ditetapkan

dalam kontrak kerjasama ini dengan

alasan yang tidak dapat diterima oleh

PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

KEDUA akan dikenakan denda sebesar

10/000 (satu per mil) untuk setiap hari

keterlambatan atau maksimum 5% (lima

per seratus) dari nilai kontrak.

1. Kepegawaian

a. Alih Jenis Kepegawaian

Jumlah PNS yang berada di BPTP Pontianak sampai akhir Desember 2014

berjumlah --- orang,bertugas di Provinsi Kalimantan Barat. Selama tahun2014

tidak ada pengadaan alih jenis kepegawaiaan dari PNS Pusat menjadi Pegawai

Negeri Sipil Daerah (PNSD).

b. Kenaikan Gaji Berkala dan Kenaikan Pangkat

− Kenaikan gaji berkala PNS BPTP Pontianak selama T.A. 2014 sebanyak

39(tiga puluh sembilan) orang.

Page 32: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

27

− Kenaikan pangkat PNS BPTP Pontianak selama T.A. 2014 sebanyak 18

(delapan belas) orang, terdiri dari :

✓ Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural sebanyak 30 (tiga puluh) orang.

✓ Pegawai Negeri Sipil (PNS) Fungsional Khusus sebanyak 9 (sembilan)

orang.

Kenaikan pangkat tersebut terdiri dari :

• Dari Gol III/d ke Gol IV/a sebanyak 2 (dua) orang;

• Dari Gol III/a ke Gol III/b sebanyak 6 (enam) orang;

• Dari Gol III/c ke gol III/d sebanyak 10 (sepuluh) orang;

c. Pengangkatan dan Penerimaan

Pada T.A. 2014 BPTP Pontianak tidak terdapat pengangkatan honorer menjadi

CPNS, karena pada BPTP Pontianak pada tahun 2014 sudah tidak ada tenaga

honorer, hanya ada 6 (enam) orang tenaga kontrak yaitu 3 (tiga) orang sebagai

penjaga malam dan 2 (dua) orang sebagai petugas kebersihan kantor, dan 1

(satu) orang Pengelola KendaraanPada T.A. 2014 BPTP Pontianak per 1 Maret

2014 terdapat penerimaan CPNS dari Kementerian Pertanian sebanyak 2 (dua)

orang a.n Astri Angelina Nasution, A. Md NIP.19850820 2014032001 dan Meta

Amalia, A Md NIP.19850826 2014032001.

d. Penyesuaian Ijazah (PI)

Pada tahun 2014 terdapat 1 (satu) orang PNS BPTP Pontianak mengikuti Ujian

Dinas Penyesuaian Ijazah (PI) yang diselenggarakan Kementerian Pertanian

Tahun 2014.Peserta telah lulus ujian PI tetapi tidak ada SK kenaikan pangkat

Penyesuaian ijazah akan berlaku per april 2015. Data PNS BPTP Pontianak

yang mengikuti ujian Dinas Penyesuaian Ijasah (PI) termuat pada Tabel 6.

Tabel 6 Data PNS BPTP Pontianak yang mengikuti Ujian Penyesuaian Ijasah (PI)

Kementerian Pertanian Tahun 2014

No Nama/NIP Pangkat

/Gol Alumnus Hasil Ujian

SK Kenaikan

Penyesuaian

Ijasah Per-Bulan

1 2 3 4 5 6

1. Buiman.

NIP. 19641129 200212 1 001. Juru (I/c) Paket B Lulus 10 Oktober 2014

Page 33: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

28

e. Peningkatan SDM Balai

Pada Tahun 2014 tidak terdapat PNS BPTP Pontianak yang telah

menyelesaikan pendidikan formal

f. Pensiun PNS

Pada tahun 2014 tidak terdapat PNS yang pensiun purna tugas maupun pensiun

meninggal dunia.

g. Penghargaan PNS

Pada tahun 2014 terdapat 1 (satu) orang PNS BPTP Pontianak yang mendapat

penghargaan dari instansi terkait, data termuat pada Tabel 7.

Tabel7 Data PNS Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak yang

menerima penghargaan dari instansi terkait pada tahun 2014

No Nama / NIP Pangkat/

Gol Jabatan

Pemberi

Penghargaan

Jenis

Penghargaan

1.

BAMBANG BEKTI SEPSI

ADI

NIP.

Penata

Muda :

III/b

Kordinator

UPPT Paloh

, Kab.

Sambas/P-

OPT

Terampil

Pelaksana

Lanjutan

Menteri

Pertanian RI

Pejabat

Fungsional

Pengendali

OPT

Berprestasi

Tingkat

Nasional

Tahun 2014

h. Pendidikan Formal

Sampai akhir tahun 2014 terdapat 4 (empat) orang PNS Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak yang mengikuti pendidikan formal yaitu 1 (satu) orang

mengikuti pendidikan S2 , dan 3 (tiga) orang pendidikan S1 (sarjana) seperti

termuat pada tabel 8.

2). Pendidikan Non Formal

Dalam rangka meningkatkan kapabilitas petugas Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak telah dilakukan pengiriman petugas untuk mengikuti

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pada berbagai instansi terkait maupun

mengikuti diklat yang dilaksanakan oleh BPTP Pontianak berupa diklat

fungsional dan lain-lain.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

29

Data Petugas BPTP Pontianak yang mengikuti pendidilan non formal

selama tahun 2014 termuat pada Tabel 8.

Tabel 8. Data PNS balai proteksi tanaman perkebunan pontianak yang

mengikuti pendidikan formal sampai tahun 2014

No Nama/NIP Pangkat/gol Jabatan Mengikuti

Pendidikan

Tempat

Pendidikan

1 Ir. Sajarwadi

NIP. 19620709

1989031001

Pembina

tingkat I;

(IV/b)

Kepala BPTP

Pontianak

S2 Fak.

Pertanian

Univ.

Tanjung pura

2 Alexander

Fleming S

NIP. 19811202

200212 1 002

Pengatur;

(II/c)

Pengadaministrasi

dan Penyaji Data

S1 Fak.Pertanian

Univ. Panca

Bhakti

3 Periyanti

NIP. 19810223

200212 2 002

Pengatur;

(II/c)

Pengadministrasi

Keuangan

S1 -sda-

4 Catur Heru T

NIP : 19821018

200812 1 001

Pengatur

Muda Tk I;

(II/b)

Agendaris S1 -sda-

Tabel 9 Data PNS Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak yang

mengikuti pendidikan non formal 2014.

No Nama / NIP Pangkat /

Gol

Diklat Yang

Diikuti

Tempat dan

Waktu

Penyeleng-

gara

1 2 3 4 5 6

1. Zaenal,M.A,SP

NIP 19590203 199203 1 001

Penata

Muda (III/a)

Pembinaan

Percepatan

Pemberantasan

Korupsi

Hotel Gemaya

Semarang 16-

18 April2014

Inspektorat

Jenderal

Kementrian

Pertanian

2. Suwarno

NIP 19720723 200212 1 002

Pengatur

(ll/c)

SDA SDA SDA

3. Suadin,SP

NIP 19740510 200312 1 002

Penata

Muda (lll/a)

Pelatihan

Petugas

Pengamat OPT

Balai Besar

Pengawasan

dan

Peramalan

OPT Jatisari

BBP2OPT

Jatisari

4. Hithman,SP

NIP 19711124 200212 1 002

Penata

(lll/c)

Workshop

Penghitungan

Park Hotel

Bandung 1-4

Direktorat

Jenderal

Page 35: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

30

Emisi Gas

Rumah kaca

Mei2014 Perkebunan

5. Samin Samsudin,S.P

NIP 19581006 198303 1 001

Penata Tk. I

(lll/d)

Apresiasi

SIMPEG

Lingkup

Direktorat

Jenderal

Perkebunan

Hotel Permata

Bogor 4-6

Sept2014

Sda

6. Alexander F.Sihombing

NIP 19811202 200212 1 002

Pengatur

(II/c) sda sda Sda

7 Hamdani,STP,MP

NIP 19620611 198803 1 001

Penata Tk. I

(III/d)

Pelatihan dan

Bimbingan

Tekhnis Pra

Akreditasi

Laboratorium

BPTP Pontianak

BPTP

Pontianak, 9-

12 Des2014

BPTP

Pontianak

8. Syaifudin ,S.P

NIP 19630610 198803 1 001

Penata Tk. I

(III/d) sda sda Sda

9. Rahidi

NIP 19600504 1988031 001

Penata

(lll/c) sda sda Sda

10. Gandung W,S.ST

NIP 19620510 200112 1 001

Penata

Muda (lll/a)

sda sda Sda

11. A. Faisal Malik,SP

NIP 19840429 200901 1 001

Penata

Muda Tk. I

(lll/b)

Pelatihan dan

Bimbingan

Teknis Pra

Akrditasi

Laboratorium

BPTP Pontianak

BPTP

Pontianak 9-

12 Des2014

BPTP

Pontianak

12. Mz. Arifin ,SP

NIP 19600323 199203 1 001

Penata

Muda (lll/a) sda sda Sda

13. Erwin Irawan P, SP

NIP 19830713 200901 1 006

Penata

Muda Tk. I

(lll/b)

sda sda Sda

14. M. Salman A, S.Si

NIP. 19710721 199903 1 002

Penata Tk I

(lll/d) sda sda Sda

15. Hithman S, SP

NIP 19711124 200212 1 002

Penata

(lll/c) sda sda Sda

16. Erlan Ardiana R,SP

NIP 19750207 200901 1 006

Penata

Muda (lll/a)

sda sda Sda

17. Zaenal M.A , SP

NIP 19590203 199203 1 001

Penata

Muda (lll/a) sda sda Sda

18. Chamin Tohari

NIP. 19631211 200112 1 001

Pengatur

(ll/c) sda sda Sda

19. S. Alimin

NIP. 19680625 200212 1 002

Pengatur

(ll/c) sda sda Sda

20. Ir. Sajarwadi

NIP 19620709 198903 1 001

Pembina

Tk. I (IV/b)

Workshop Pra

akreditasi

Laboratorium

BPTP Pontianak

Bptp

Pontianak 16-

19 Des2014

BPTP

Pontianak

21. Ir. Evy Taviana PS, M.Si

NIP 19650909 199203 2 015

Pembina

(IV/a) sda sda Sda

22. Sunarti, SP

NIP 19731013 199903 2 001

Penata Tk I

(lll/d) sda sda Sda

23. Gabriel Lulus PH, S.Si, MP

NIP 19710925 199903 1 001

Penata Tk. I

(lll/d) sda sda Sda

24. Hamdani, S.TP,MP

NIP 19620611 198803 1 001

Penata Tk. I

(lll/d) sda sda Sda

25. Syaifudin,SP

NIP. 19630610 198803 1 001

Penata Tk. I

(lll/d) sda sda Sda

26. Rahidi Penata sda sda Sda

Page 36: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

31

NIP. 19600504 1988031 001 (lll/c)

27. Gandung W, S.ST

NIP. 19620510 200112 1 001

Penata

Muda (lll/a) sda sda Sda

28. A. Faisal Malik, SP

NIP. 19840429 200901 1 001

Penata

Muda Tk. I

(III/b)

sda sda Sda

29. Erwin I P,SP

NIP. 19830713 200901 1 006

Penata

Muda Tk. I

(III/b)

sda sda Sda

30. Erlan A.R ,SP

NIP. 19750207 200901 1 006

Penata

Muda (lll/a) sda sda Sda

31. M. Salman A, S.Si

NIP. 19710721 199903 1 002

Penata Tk. I

(lll/d) sda sda Sda

32.

Hithman S, SP

NIP 19711124 200212 1 002

Penata

(lll/c)

sda sda Sda

33. Zaenal ,M.A, SP

NIP 19590203 199203 1 001

Penata

Muda (lll/a) sda sda Sda

34.

Chamin Thohari

NIP. 19631211 200112 1 001

Pengatur

(ll/c) sda sda Sda

35. Hendra Gawansyah, SP

NIP. 19740930 200212 1 001

Penata

(lll/c) sda sda Sda

B. Kegiatan Teknis Operasional

Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan oleh Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak T. A. 2013 adalah sebagai berikut :

1. Pertemuan/Pelatihan/Pameran

Pertemuan, pelatihan baik teknis maupun non teknis, yang diikuti oleh staf Satker

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak serta Pameran yang diikuti selama

Tahun Anggaran 2012 meliputi :

@ Nama Pertemuan : Temu Koordinasi SAPK

Tempat

Pertemuan

: Hotel Bahtera Cipayung Bogor

Waktu Pertemuan : 27 s.d 29 Januari 2014

Peserta : A . Fleming S (Staf Subag TU)

Penyelenggara : Biro organisasi & kepegawaian , kementan

@ Nama Pertemuan : Tes Potensi Akademik

Tempat

Pertemuan

: Jakarta

Waktu Pertemuan : 22 Februari 2014

Peserta : 1. Erwin Irawan P,SP(Analisis Lab OPT)

2. A . Faisal Malik , SP(Analisis Lab APH)

Page 37: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

32

Penyelenggara : Kementan

@ Nama Pertemuan : Percepatan Pelaksanaan Program& Kegiatan T.A

2014

Tempat

Pertemuan

: Aula Bank Indonesia Kalbar & Disbun Prov

Kalbar

Waktu Pertemuan : 19 s.d 20Februari 2014

Peserta : Ir.Sajarwadi(Kepala BPTP Pontianak) , Samin S ,

SP , G. Lulus S.Si, MP , Ir. Evy Taviana ,M.Si

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Prov. Kalbar

@ Nama Pertemuan : Penyusunan Satuan Biaya Pembangunan

Perkebunan 2015

Tempat

Pertemuan

: Hotel Aston Belitung , Prov. Bangka Belitung

Waktu Pertemuan : 26 s.d 28 Februari 2014

Peserta : Ir. Evy Taviana ,M.Si & Hendra G,SP

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pertemuan : Apresiasi Sistem Manajemen Laboratorium

berdasarkan SNI ISO / 1E C 17025 : 2008

Tempat

Pertemuan

: Alma Hotel Surabaya

Waktu Pertemuan : 27 Februari s.d 1 Maret 2014

Peserta : Hamdani , STP,MP (Penyelia Lab APH)

Penyelenggara : Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian

@ Nama Pertemuan : Pembahasan Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian

2014

Tempat

Pertemuan

: Ruang Rapat Praja II , Kantor Gubernur Kalbar

Waktu Pertemuan : 4 Maret 2014

Peserta : Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak) , Ir. Evy

Taviana , M.Si (Kasi Yantek)

Penyelenggara : Pemerintah Prov. Kalbar

@ Nama Pelatihan : Bimtek & Sosialisasi SKKN I P-OPT

Tempat Pelatihan : Hotel Bahtera Cipayung

Waktu : 5 s.d 7Maret 2014

Peserta : Syarifudin (Penyelia Lab OPT)

Page 38: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

33

Penyelenggara : Direktorat jenderal perkebunan

@ Nama Pertemuan : Presentasi &Wawancara Evaluasi Kompetisi

Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Kementerian PAN RB

Waktu Pertemuan : 13 Maret 2014

Peserta : 1. Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

2. Erwin Irawan P,SP (Analis Lab OPT)

Penyelenggara : Kementerian PAN RB

@ Nama Pertemuan : Kordinasi Pencegahan Kebakaran Lahan Dan

Kebun Serta Penanganan Dampak Perubahan Iklim

2014

Tempat

Pertemuan

: Grand Quality Hotel Yogyakarta

Waktu Pertemuan : 26 s.d 28Maret 2014

Peserta : Hithman Sitorus SP (Analis Lab OPT)

Penyelenggara : Direktorat jenderal perkebunan

@ Nama Pertemuan : Apel Siaga Pengendalian Kebakaran Dan

Penanganan Dampak Perubahan Iklim Prov.

Kalbar Tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Halaman Kantor Gubernur Kalbar

Waktu Pertemuan : 3 April 2014

Peserta : 1. Seluruh Pejabat Struktual BPTP Pontianak

2. Seluruh Petugas Tekhnis BPTP Pontianak

Penyelenggara : Pemerintah Prov. Kalbar

@ Nama Pertemuan : Pertemuan Sosialisasi Pembukaan Lahan Tanpa

Bakar (PLTB) Tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Hotel Aston Pontianak

Waktu Pertemuan : 3 April 2014

Peserta : 1. Ir. Sajarwadi( Kepala BPTP Pontianak)

2. Samin S,SP (Kasubag TU BPTP

Pontianak)

3. Ir. Evy Taviana PS, M.Si (Kasi Yantek)

4. G. Lulus S.Si,MP (Kasi Datin)

Page 39: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

34

Penyelenggara : Dinas Perkebunan

@ Nama Pelatihan : Bimtek Sistem Perkebunan Rendah Emisi Gas

Rumah Kaca

Tempat Pelatihan : Hotel new Merdeka Pati

Waktu Pelatihan : 13 s.d 17April 2014

Peserta : 1. Hithman S,SP (Analis Lab OPT)

2. Suadin , SP (Petugas Teknis BPT)

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pertemuan : Koordinasi Perkembangan Perlindungan

Perkebunan Dan Jaringan Laboratorium Tahun

2014

Tempat

Pertemuan

: Royal Dumay Bukit Tinggi

Waktu Pertemuan : 14 s.d 17April 2014

Peserta : Samin S,SP (Kasubag TU BPTP Pontianak)

Penyelenggara : BBP2TP Medan

@ Nama Pelatihan : Peningkatan SDM Pengamat OPT

Tempat Pelatihan : Provinsi Kalimantan Selatan

WaktuPelatihan : 15 s.d 17 April 2014

Sebagai

Narasumber

: G. Lulus S.Si,MP (Kasi Datin BPTP Pontianak)

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Prov. Kalimantan Selatan

@ Nama Pertemuan : Forum Koordinasi UPT

Tempat

Pertemuan

: Grand Aston Yogyakarta

Waktu Pertemuan : 15 s.d 17 April 2014

Peserta : Ir. Sajarwadi( Kepala BPTP Pontianak)

Penyelenggara : Biro Organisasi & Kepegawaian , Kementan

@ Nama Pertemuan : Sosialisasi Pencegahan & Pengendalian Kebakaran

Pada Perkebunan Rakyat

Tempat

Pertemuan

: Transera Hotel Pontianak

Waktu Pertemuan : 13 Mei 2014

Peserta : 1. Hithman Sitorus ,SP (PPNS)

2. Ellyazar ,SP (PPNS)

Page 40: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

35

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Prov. Kalbar

@ Nama Pameran : Dalam Rangka Hari KridaPertanian 2014

Waktu Pameran : 21 s.d 24 Mei 2014

Tempat Pameran : Taman Bunga Singkawang

Penyelenggara : Pemerintah Prov. Kalbar

@ Nama Pertemuan : Pembinaan Administrasi Kepegawaian Direktorat

Jenderal Perkebunan

Tempat

Pertemuan

: Grand Royal Panghegar Bandung

Waktu Pertemuan : 22 s.d 24 Mei 2014

Peserta : 1. Samin S,SP (Kasubag TU BPTP

Pontianak)

2. A. Fleming . S (Staf Subag TU)

Penyelenggara : Direktorat Jendral Perkebunan

@ Nama Pelatihan : Pelatihan Pestisida Nabati

Tempat Pelatihan : Fakultas MIPA Universitas Tanjung Pura

Pontianak

Waktu Pelatihan : 23 s.d 24 Mei 2014

Peserta : 1. Ir. Sajarwadi( Kepala BPTP Pontianak)

2. Ir. Evy taviana PS,M.Si

3. Sunarti ,SP

4. Syaifudin ,SP

5. M. Salman A, S.Si

6. Hithman S, SP

7. Erwin Irawan P, SP

8. Zaenal ,M.A, SP

9. Ellyazar ,SP

10. Suadin ,SP

Penyelenggara : BPTP Pontianak

@ Nama Pertemuan : Pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan

Semester I Tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Hotel Mahkota Pontianak

Waktu Pertemuan : 4 s.d 5 Juli 2014

Peserta : 1. Djoehartono ,SP (Petugas SIMAK BMN)

2. Mulyono (Petugas SAI)

Page 41: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

36

Penyelenggara : BPTP Kalimantan Barat

@ Nama Pertemuan : Penyusunan Laporan Keuangan Semester I 2014

Tempat

Pertemuan

: Puncak bogor jawa barat

Waktu Pertemuan : 15 s.d 18 Juli 2014

Peserta : 1. Djoehartono ,SP

2. Mulyono

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pertemuan : Rapat Persiapan Akhir Peresmian

Semua/Prasarana Pertanian oleh Gubernur Kalbar

Tempat

Pertemuan

: Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Prov.

Kalbar

Waktu Pertemuan : 5 Agustus 2014

Peserta : 1. Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

2. G. Lulus ,S.Si ,MP (Kasi Datin)

Penyelenggara : Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Prov.

Kalbar

@ Nama Acara : Ujian KPPI dan Ujian Dinas Tingkat I

Tempat Acara : Badan Litbang Pertanian Cimanggung Bogor

Waktu Acara :

Peserta : 1. Aceh Morhan

2. Gunari S

3. Odang

4. Buiman

Penyelenggara : Biro Organisasi Dan Kepegawaian Kementan

@ Nama Acara : Upacara Proklamasi Kemerdekanaan RI

Tempat Acara : Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat

Waktu Acara : 17 Agustus 2014

Peserta : Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

Penyelenggara : Pemerintah Prov. Kalbar

@ Nama Pertemuan : Koordinasi Monev Semester I tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Good Way Hotel Nusa Dua Bali

Waktu Pertemuan : 20 s.d 22 Agustus 2014

Page 42: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

37

Peserta : Periyanti (Staf Subag TU)

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pelatihan : Koordinasi Pengawasan Dan PeredaranBenih

Tanaman Perkebunan 2014

Tempat Pelatihan : Hotel Borneo Pontianak

Waktu Pelatihan :

Nara sumber : Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat.

@ Nama Pelatihan : SL-PHT- Karet

Tempat Pelatihan : Desa LinggaKecamatan Sungai Ambawang

Waktu Pelatihan : 26 Agustus 2014

Nara sumber : Rahidi

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Prov. Kalbar

@ Nama Pertemuan : FinalisasiUsulan Perubahan Tarifm PP48 Tahun

2012

Tempat

Pertemuan

: Hotel permata bogor

Waktu Pertemuan : 2 s.d 5 September 2013

Peserta : Hamdani, STP, MP

Penyelenggara : Kementerian Pertanian

@ Nama Pelatihan : Pelatihan Data Base Pengamat OPT Perkebunan

(sebagai nara sumber)

Tempat Pelatihan : P2TP Dinas Perkebunan Kalimantan Timur

Waktu Pelatihan : 20 s.d 21Agustus 2014

Peserta : Hamdani ,STP ,MP

Penyelenggara : Kementerian pertanian

@ Nama Pertemuan : Pertemuan Inventarisasi dan Identifikasi

Penanganan GUP

Tempat

Pertemuan

: Provinsi Kalimantan Barat

Waktu Pertemuan : 24 September 2013

Peserta : Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Kalbar

@ Nama Pertemuan : Pertemuan penyusunan RKA-KL wilayah barat

Page 43: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

38

2015

Tempat

Pertemuan

: Hotel Shoerti International Medan

Waktu Pertemuan : 2 s.d 5 September 2014

Peserta : Hendra G ,SP

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pelatihan : Diklat Jabatan Fungsional P-OPT Ahli

Tempat Pelatihan : BBPP Ketindan Malang

Waktu Pelatihan : 25 September 2014 – 16 Oktober 2014

Peserta : 1. Saleh sembada ,SP

2. Mahfudin ,SP

3. Ridwan ,SP

4. Darsono ,SP

Penyelenggara : Kementan

@ Nama Pertemuan : Pertemuan MPTHI XII

Tempat

Pertemuan

: Graha Wisata Niaga Solo

Waktu Pertemuan : 9 s.d 11 September 2014

Peserta : 1. Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

2. G. Lulus PH, S.Si, MP

Penyelenggara : Kementerian Pertanian

@ Nama Pertemuan : Pertemuan Teknis Petugas Proteksi se Kalteng

Tempat

Pertemuan

: Palangkaraya

Waktu Pertemuan : 16 s.d 18 September 2014

Nara sumber : G. Lulus S.Si, MP (Kasi Datin)

Penyelenggara : Dinas Perkebunan Prov. Kalteng

@ Nama Pertemuan : Finalisasi dan Validasi Penyusunan Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai

Tempat

Pertemuan

: Grand Royal Panghegar Hotel dan Convencention

Waktu Pertemuan : 9 s.d 10 Nopember 2013

Peserta : Samin Samsudin, SP (Kasubag TU BPTP

Pontianak)

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

Page 44: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

39

@ Nama Pertemuan : Sinkronisasi Dan Pemutakhiran Data Simpeg

Waktu Pertemuan : 23 s.d 25 september 2014

Tempat

Pertemuan

: Golden Flower Hotel Bandung

Peserta : 1. A. Fleming S

2. Siti Winarti

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pertemuan : Sosialisasi SKKNI dan Sertifikasi Profesi P-OPT

Tempat

Pertemuan

: Park Hotel Bandung

Waktu Pertemuan : 23 s.d 25 September 2014

Peserta : 1. Hamdani S.TP ,MP

2. Syaifudin, SP

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

@ Nama Pertemuan : Rapat Koordinasi SAKIP Kementerian Pertanian

Waktu Pertemuan : 24 s/d 26September 2014

Tempat

Pertemuan

: Adhi Jaya Sunset Hotel Kuta Bali

Peserta : Ir. Evy Taviana PS, M.Si

Penyelenggara : Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian

@ Nama Pertemuan : Pembekalan Pejabat Pengelola Keuangan Lingkup

Kementerian Peretanian Tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Hotel Lord In Moderate Solo

Waktu pertemuan : 29 September s.d 1 Oktober 2014

Peserta : G . Lulus S.Si ,MP (PPK)

Penyelenggara : Sekretaris jenderal kementerian pertanian

@ Nama Pertemuan : Konsolidasi , Evaluasi Tindak Lanjut Temuan

Hasil Review Inspektorat Jenderal Dan

Penyelesaian Satker in Aktif

Tempat

Pertemuan

: BPTP Kalimantan Barat

Waktu Pertemuan : 14 Oktober 2014

Peserta : 1. Samin Samsudin ,SP (Kasubag TU)

2. Djoehartono, SP (Petugas SIMAK BMN)

Page 45: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

40

3. Mulyono (Petugas SAI)

penyelenggara : BPTP Kalimantan Barat

@ Nama Acara : Konsultasi Ke Direktorat Perlindungan

Perkebunan , Ditjenbun

Tempat Acara : Direktorat Jenderal Perkebunan

Waktu Acara : 16 s.d 18 Oktober 2014

Peserta : 1. Saleh Sembada ,SP

2. Tomy Mulyadi ,SP

penyelenggara : Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar

@ Nama Pertemuan : Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian

Tahun 2015

Tempat

Pertemuan

: Gedung F Kementerian Pertanian

Waktu pertemuan : 17 s.d 18 November 2014

peserta : Ir. Sajarwadi (Kepala BPTP Pontianak)

penyelenggara : Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian

@ Nama Pertemuan : Finalisasi RKA-KL/DIPA tahun 2015

Tempat

Pertemuan

: Hotel Kusuma Sahid Prince Solo

Waktu Pertemuan : 19 s.d 21 November 2014

Peserta : Hendra Gawansyah ,SP (Urusan Perencanaan)

Penyelenggara : Direktorat Jenderal Perkebunan

@ Nama Pertemuan : Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Tugas PPNS

Perkebunan Tahun 2014

Tempat

Pertemuan

: Hotel Patria Jasa Semarang

Waktu Pertemuan : 19 s.d 21 November 2014

Peserta : Hithman Sitorus ,SP (PPNS)

Penyelenggara : Direktorat Jnderal Perkebunan

@ Nama Pertemuan : Pembinaan Komitmen Anti Korupsi Menuju

Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK)

Tempat

Pertemuan

: Gedung F Kementerian Pertanian

Waktu Pertemuan : 3 s.d 5 Desember 2014

Peserta : G . Lulus P.H S.Si ,MP

Page 46: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

41

Penyelenggara : Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

@ Nama Pertemuan : Pembahasan Revisi PP48 Tahun 2012

Tempat

Pertemuan

: Ruang Rapat PNBP Gedung Sutikno Jakarta

Waktu Pertemuan : 3 Desember 2014

Peserta : Hamdani ,STP ,MP

Penyelenggara : Kementerian Pertanian

@ Nama Pertemuan : Penyerahan DIPA T.A 2015

Tempat

pertemuan

: Aula Kanwil DJPB Pontianak

Waktu Pertemuan : 15 Desember 2014

Peserta : Ir. Sajarwadi (Keala BPTP Pontianak)

Penyelenggara : Kanwil DJPB Pontianak

@ Nama Pertemuan : Seminar Penerapan SNI Pangan --- menggunakan

teknologi ----

Tempat

Pertemuan

: Hotel aston pontianak

Waktu Pertemuan : 16 Desember 2014

Peserta : Hithman Sitorus ,SP

Penyelenggara : Pemerintah Prov. Kalbar

2. Judul Kegiatan Demplot Pengendalian OPT Penting Tanaman Perkebunan

Spesifik Lokasi Kalimantan Barat 5 (Lima) Lokasi TA.2013

Koordinator

Kegiatan

Kasi Pelayanan Teknik

Tujuan Kegiatan 1. Membuat kebun demplot sebanyak 5 (lima) lokasi

2. Meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola

penyakit jamur akar putih, penyakit jamur upas, penyakit

bidang sadap dan penyakit lapuk Fusarium pada tanaman

karet.

3. Mendorong petani agar mau dan mampu mengendalikan

OPT di kebunnya masing-masing

Waktu

Pelaksanan

Maret s/d Desember 2013

Metode Langkah Kerja Demplot Pengendalian OPT Karet

Page 47: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

42

1. Menyiapkan kebun demplot

2. Mengumpulkan petani

3. Melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan demplot

4. Melakukan pengamatan awal dan memberi tanda berupa cat

pada pohon sampel (100 pohon sampel)

5. Mendemonstrasikan cara pengendalian (sesuai jenis OPT)

6. Seluruh petani peserta demplot mempraktekkan cara

pengendalian.

7. Aplikasi pertama terhadap 100 pohon sampel

8. Setiap petani juga melakukan aplikasi di kebun masing-

masing

9. Petugas dan petani melakukan pengamatan ke dua dan

pengamatan terakhir serta melakukan evaluasi

Hasil 1. Demplot di Kab. Sintang

Kebun Kelompok Tani : Agrotani Mandiri (dikebun milik

Hariyanto Bawin/Ketua Kelompok Tani)

Lokasi : Dusun Merempit, Desa Merempit Baru,

Kecamatan Dedai

Demplot : Pengendalian Penyakit Jamur Upas Karet

Gambar. Lokasi Kebun Demplot Kab. Sintang

Page 48: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

43

Gambar. Pengendalian Jamur Upas Karet (aplikasi oleh petani)

2. Lokasi di Kab. Sekadau

Kebun Kelompok Tani Berkat Usaha

Lokasi : Desa Bokak Sebumbun, Kecamatan Sekadau Hilir.

Demplot : Pengendalian Penyakit Lapuk Fusarium pada

Karet

Gambar. Gejala serangan Lapuk Fusarium di Kab.

Sekadau

Page 49: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

44

Gambar. Tanaman yang pulih setelah aplikasi

formula Ankas

3. Lokasi di Kab. Sambas

Kebun Kelompok Tani Maju Bersama

Lokasi : Desa Malek , Kecamatan Poloh , Kabupaten

Sambas

Demplot : Pengendalian Penyakit Kering Alur sadap dan

Lapuk Fusarium pada Karet

Gambar. Lokasi Demplot Kab. Sambas

Page 50: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

45

Gambar. Uji tusuk untuk mengetahui hasil pengendalian KAS

4. Lokasi di Kab. Sanggau

Kebun Kelompok Tani Entres Makmur

Lokasi : Desa Mak Kawing, Kecamatan Batang Tarang

Demplot : Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih Karet

Gambar. Lokasi Kebun Demplot Kabupaten Sanggau

Page 51: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

46

Gambar. Aplikasi fungisida

Gambar. Aplikasi Trichoderma (1bulan setelah aplikasi

fungisida)

5. Lokasi di Kab. Landak

Kebun Kelompok Tani Sido Maju

Lokasi : Desa Lonjengan, Kecamatan Karangan

Demplot : Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih Karet

Page 52: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

47

Gambar. Lokasi Kebun Demplot Kab. Landak

Gambar. Aplikasi Fungisida untuk pengendalian JAP

3. Judul Kegiatan : Pertemuan Teknis Perlindungan Perkebunan untuk

PetugasTahun 2013

Ketua Pelaksana

Kegiatan

: Sunarti, SP

Lokasi Kegiatan : Kegiatan dilaksanakan di Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

di Kota Pontianak

Tujuan : 1. Menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Petugas Teknis

Perlindungan yang akan dilaksanakan padaTahun 2014

2. Meningkatkan pengetahuan petugas teknis perlindungan

mengenai Analisis Beban Kerjadan Evaluasi Jabatan

Metode : Metode yang digunakan adalah metode diskusi dan simulasi

Hasil kegiatan : • Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 s.d. 28 Februari 2013

Diikuti oleh 40 (empat puluh) orang petugas perlindungan

perkebunan lingkupBalaiProteksiTanaman Perkebunan

Pontianak

• Dalam pertemuan ini disampaikan 9 (Sembilan) materi

Page 53: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

48

dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 17 (tujuh belas) jam

pelajaran.

• Nara sumber yang menyampaikan materi adalah Kepala

Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Barat, Ir. Hiarlsolih,

MM ; Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak,

Ir. Sajarwadi ; Kepala Sub Bagian Tata Usaha Samin

Samsudin, SP ; Kepala Seksi Pelayanan Teknis Ir. Hj Evy

Taviana PS, MSi ; Kepala Seksi Data dan Informasi G. Lulus

PH, SSi, MP; Kepala Seksi Jaringan Laboratorium, Sunarti,

SP ; Koordinator Pejabat Fungisonal Syaifudin, SP dan

Penyelia Lab. Agen Pengendali Hayati Hamdani, STP, MP

• Hasil dari kegiatan ini adalah :

1). Tersusunnya 40 (empat puluh) dokumen Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) PetugasTeknis Perlindungan lingkup

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

Pontianak yang pelaksanaannya dimulai tahun2014

2). Tersusunnya 40 (empat puluh) dokumen Analisis Beban

Kerjadan Evaluasi Jabatan Petugas Teknis Perlindungan

lingkup Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak

4. Judul Kegiatan : Kegiatan Dalam Rangka PraAkreditasi Laboratorium

Penguji BPTP Pontianak Tahun 2013

Ketua Pelaksana

Kegiatan

: Sunarti, SP

Lokasi Kegiatan :

Tujuan : 1. Menyusun Dokumen Prosedur (Dokumen Tk. II), Instruksi

Kerja (Dokumen Tk. III) dan Formulir (Dokumen Tk. IV)

2. Melaksanakan penataan laboratorium penguji yang sesuai

standar

3. Membimbing personil laboratorium penguji mengenai

pengolahan data uji Profisiensi/Uji Banding

Metode : Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, bimbingan

teknik dan workshop

Hasil kegiatan : • Kegiatan PraAkreditasi yang berbentuk pelatihan

danbimbingan teknis berlangsung selama empat hari dari

tanggal 9 Desember 2013 sampai dengan 12 Desember 2013

sedangkan kegiatan yang berbentuk workshop penyusunan

dokumen-dokumen akreditasi berlangsung dari tanggal 16

sampai 20 Desember 2013.

• Materi kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis terdapat 11 (

sebelas) materi dengan jumlah jam sebanyak 32

(tigapuluhdua) jam pelajaran, sedangkan materi worskshop

terdapat 8 (delapan) materi dan disampaikan dalam 32

Page 54: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

49

(tigapuluhdua) jam pelajaran.

• Kegiatan diikuti oleh 15 (limabelas) peserta yang terdiri atas

seluruh personil laboratorium BPTP Pontianak dan personil

Sub Laboratorium APH BPTP Pontianak.

• NaraSumber kegiatan adalah :

1. Bapak Prof. Loekas Soesanto, MSc., PhD., Guru Besar

Fakultas Pertanian UniversitasJenderal Sudirman

Purwokerto

2. Ibu Fajarina Budiantari, STP, MSi, Kepala Bidang

Akreditasi Komite Akreditas iNasional

3. Drs. Yoyon Suyono, MT, Manager Mutu Laboratorium

Kalibrasi Balai Riset Standarisasi Industri Pontianak

4. M. Yuspriyanto, Amd., ManajerTeknis Laboratorium

Kalibrasi Balai Riset Standarisasi Industri Pontianak

5. Naomi Nessyana D, MSi, Staf PengajarJurusan Statistik

FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak.

6. Ir.Sajarwadi, Manajer Puncak Laboratorium BPTP

Pontianak

7. Ir. Hj. EvyTaviana PS., MSi, Manajer Mutu

Laboratorium BPTP Pontianak

8. Sunarti,SP , Manajer Teknis Laboratorium BPTP

Pontianak

5. Judul Kegiatan : Uji Pengaruh Kompos Berbahan Aktif Trichoderma

terhadap Patogen Tanaman Perkebunan

Ketua Pelaksana

Kegiatan

: Sunarti, SP

Lokasi Kegiatan : • Kegiatanpembuatankomposdilaksanakan di wilayah UPPT

Toho Kabupaten Pontianak

• Kegiatanpengambilanbuahujidilaksanakan di wilayah UPPT

Singkawang Kota Singkawang

• Kegiatanpengujiandilaksanakan di LaboratoriumJamur

BPTP Pontianak

Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh aplikasi kompos kulit buah kakao

dengan aktifator Trichoderma terhadap serangan jamur patogen

tanaman perkebunan.

Page 55: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

50

Metode : Pengujian dilaksanakan terhadap buah kakao sehat yang

diketahui bersifat rentan terhadap penyakit busuk buah kakao.

Perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7

perlakuan dan 4 kali ulangan dengan perlakuan sebagai berikut

:

A : Tanpa kompos kakao

B : Kompos kakao berbahan aktif Trichoderma +

Penicilium

sebanyak 200 gram

C : Kompos kakao berbahan aktif Trichoderma

+ Penicillium sebanyak 100 gram

D : Kompos kakao berbahan aktif Trichoderma +

Penicillium

sebanyak 50 gram

E : Kompos kakao alam sebanyak 200 gram

F : Kompos kakao alam sebanyak 100 gram

G : Kompos kakao alam sebanyak 50 gram

Kompos yang digunakan dalam pengujian adalah kompos yang

mempunyai bahan aktif T.harzianum, T.auroviridae,

Trichodermasppasal Sungai Kunyit , Trichoderma spp isolat

Singkawang dan Penicillium isolat Toho dengan perbandingan

1 : 1 : 1 : 1: 1.

Pengamatan dilaksanakan terhadap :

1. Diameter bercak busuk buah yang terbentuk pada buah

kakao. Pengamatan dilaksanakan setiap hari dan dimulai

pada 1 hari setelah aplikasi (1 STA) selama 14 hari.

Pengukuran bercak yang tidak beraturan dilaksanakan

dengan menggunakan benang. Data hasil pengamatan akan

dilaksanakan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil.

2. Jenis-jenis patogen yang tumbuh pada buah kakao yang

diuji.

Pengamatan dilaksanakan dengan cara mengisolasi jamur

patogen yang tumbuh pada buah pada media yang sesuai

dan melaksanakan identifikasi dengan membandingkannya

dengan literatur yang tersedia.

Hasil kegiatan : 1. Sampai akhir Desember 2013, data yang diperoleh adalah

data panjang diameter bercak pada gejala busuk buah kakao

pada buah yang diaplikasi kompos Trichoderma (dalam

Tabel).

Data ini selanjutnya akan diolah menggunakan statistik dan

apabila berbeda nyata akan diuji menggunakan Uji Beda

Nyata Terkecil pada taraf kepercayaan 95%.

Tabel. Pengamatan diameter gejala Busuk Buah Kakao pada

buah yang diaplikasi kompos pada 14 hari setelah

Page 56: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

51

inokulasi (HSI)

Perlakuan

Diameter Gejala Pada Setiap

Ulangan (cm)

Jumlah

(cm)

Rata-

rata

(cm)

I

II III IV

A= Kontrol, tanpa kompos 7.465 6.159 3.925 5.873 23.421 5.855

B=Kompos berbahan aktif

Trichoderma 200 gr 3.513 4.707 1.497 4.689 14.406 3.602

C=Kompos berbahan aktif

Trichoderma100 gr 6.118 5.185 4.802 5.822 21.926 5.482

D=Kompos berbahan aktif

Trichoderma 50 gr 2.046 4.798 2.925 3.294 13.062 3.266

E=Kompos alam 200 gr 4.559 4.659 1.715 4.539 15.472 3.868

F=Kompos alam 100 gr 3.461 3.772 3.429 5.497 16.158 4.040

G=Kompos alam 50 gr 6.325 4.682 5.158 3.642 19.807 4.952

2. Data-data jenis patogen yang tumbuh pada buah uji, belum

dapat ditampilkan karena masih dilaksanakan isolasi dan

identifikasi di laboratorium.

6. Judul Kegiatan : Kegiatan Pelayanan Klinik Tanaman Perkebunan Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan

Ketua Pelaksana Kegiatan

: Sunarti, SP

Tujuan Kegiatan : Melaksanakan kegiatan klinik sebagai pintu masuk pelayanan

publik BPTP Pontianak

Metode : Konsultasi dan pengujian laboratorium

Lokasi pelaksanaan kegiatan

: Balai Proteksi Tanaman Perkebunan dan tempat lain di lingkup

Kalimantan Barat yang memerlukan pelayanan klinik

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

: • Klinik Tanaman Perkebunan Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak sampai akhir Desember 2013 melayani

lebih dari 100 orang pelanggan (data-data pelanggan ada pada

lampiran).

• Pelayanan yang telah dilaksanakan klinik padaTahun 2013

berupa:

1. Konsultasi teknis OPT (karet,kelapa, kelapa sawit,

kakao) sebanyak 14 kasus

2. Uji kualitas agens hayati sebanyak 5 kali

3. Studi banding dinas propinsi/kab./kota 2 kali

4. Studi banding petani perserta SLPHT karet sebanyak 2

Page 57: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

52

kali

5. Mahasiswa magang sebanyak 12 orang

6. Penjajagan penelitian dan skripsi 4 kali

7. Konsultasi teknis laboratorium Identifikasi OPT dan

Laboratorium APH sebanyak 8 kali

• Selain melaksanakan pelayanan langsung di ruang konsultasi

klinik, Klinik Tanaman juga melaksanakan pelayanan

konsultasi melalui telepon dan surat menyurat. Pada tahun

2013, terdapat 2 (dua) pelanggan yang meminta pelayanan

klinik melalui telepon dan 1 (satu) pelanggan meminta

pelayanan konsultasi melalui surat menyurat.

Pada tahun 2012, pelanggan klinik yang datang secara

langsung ada 15 pelanggan sedangkan pada tahun 2013

jumlah pelanggan meningkat sebesar 7 kali lipat menjadi 103

pelanggan Hal ini menandakan bahwa klinik tanaman

perkebunan sebagai pintu masuk pelayanan publik di Balai

Proteksi Tanaman Perkebunan sudah mulai dikenal

masyarakat.

• Saat ini diperlukan pembenahan pelayanan ke klinik di dalam

Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak supaya dapat

meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan

• Banyaknya pelanggan yang memerlukan layanan konsultasi

tentang pengendalian OPT menjadi tanda bahwa masih

diperlukannya petugas harian piket klinik yang bertugas

melaksanakan pelayanan konsultasi klinik walaupun

keberadaan petugas tidak selalu berada di ruangkonsultasi

klinik.

• Petugas piket diharapkan selalu siap dipanggil apabila ada

pelanggan yang memerlukan pelayanan konsultasi.

• Petugas yang harus selalu berada di ruang klinik adalah

Petugas Pelaksana Harian yang bertugas sebagai menerima

tamu, menerima contoh (sampel) dan memanggil petugas

piket apabila ada klien datang yang memerlukan konsultasi

• Klinik tanaman perkebunan BPTP Pontianak memerlukan alat

komunikasi (bisa telpon atau intercom) yang tersambung

keruangan Struktural, ruangan Penyelia Laboratorium APH

dan Identifikasi OPT serta ruang staf Laboratorium APH dan

Identifikasi OPT. Hal ini diperlukan untuk memanggil

petugas piket apabila ada pelanggan yang datang

berkonsultasi ke klinik.

7. Judul Kegiatan : Pengamatan, Inventarisasi dan Identifikasi OPT Penting

Perkebunan

Tujuan Kegiatan : Memonitor perkembangan dan penyebaran OPT pada setiap

komoditi utama di wilayah Provinsi Kalimantan Barat;

Page 58: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

53

Menganalisa kehilangan hasil tanaman perkebunan akibat

serangan OPT; membina petugas agar mau dan mampu

melakukan pengamatan secara kontinyu dan mendapatkan hasil

pengamatan yang akurat untuk dilaporkan ke BPTP dan instansi

terkait

Ketua Pelaksana : Gabriel Lulus, SSi, MP

Kordinator

Kegiatan

: Kepala Seksi Data Informasi

Waktu Pelaksana : Januari s.d Desember 2013

Hasil Pelaksanaan

Kegiatan

: Kegiatan monitoring dilakukan oleh petugas Unit Pembinaan

Perlindungan Tanaman (UPPT) BPTP Pontianak. Hasil

pengamatan kemudian disampaikan kepada Kepala BPTP

Pontianak, dengan tembusan kepada Kepala Dinas yang

membidangi perkebunan di wilayah kerja masing-masing

UPPT. Laporan monitoring kemudian akan direkapitulasi oleh

Tim Pengolah Data Monitoring OPT BPTP. Hasil rekapitulasi

monitoring OPT pada Triwulan IV tahun 2013 adalah sebagai

berikut

Fluktuasi serangan OPT penting pada setiap komoditas perkebunan pada

per triwulan adalah sebagai berikut:

Page 59: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

54

Gambar : Fluktuasi luas serangan OPT Penting tanaman kelapa triwulan I

s.d IV tahun 2013

Gambar : Fluktuasi luas serangan OPT Penting tanaman karet triwulan I s.d

IV tahun 2013

Oryctes

Ulat Pemakan Daun

0

1000

2000

3000

4000

TW1TW2

TW3TW4

Luas

Se

ran

gan

(H

a)

Triwulan

Oryctes

Plesispa

Ulat Pemakan Daun

Gugur Daun Karet

Jamur Akar PutihJamur Upas

Bid.SadapCaptothermes

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

TW1 TW2 TW3TW4

Luas

Se

ran

gan

Triwulan

Gugur Daun Karet

Jamur Akar Putih

Jamur Upas

Bid.Sadap

Captothermes

Page 60: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

55

Gambar : Fluktuasi luas serangan OPT Penting tanaman lada triwulan I s.d

IV tahun 2013

Gambar. Fluktuasi luas serangan OPT Penting tanaman kakao triwulan I s.d

IV tahun 2013

Phytophora capsiciDasynus piperis

Diconocoris…Lophobaris piperis

Septobacidium sp)Penyakit kuningJAP Lada

0

500

1000

1500

2000

TW1 TW2 TW3 TW4

Luas

(H

a)

Triwulan

Phytophora capsiciDasynus piperisDiconocoris hewettiLophobaris piperisSeptobacidium sp)Penyakit kuningJAP Lada

PBK

Helopeltis

Phytopthora

0

200

400

600

800

1000

1200

TW1TW2

TW3TW4

Luas

(H

a)

Triwulan

PBK

Helopeltis

Phytopthora

Page 61: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

56

Gambar. Fluktuasi luas serangan OPT Penting tanaman kopi triwulan I s.d

IV tahun 2013

Seksi Data Informasi juga mengelola data AWS (Automatic Weather

System) yang berupa data-data iklim mulai dari temperatur, curah hujan,

kecapatan angin dll. Seri data yang dtersebut membantu dalam melihat

potensi terjadinya serangan OPT pada tahun-tahun yang akan datang. Data

AWS yang diperoleh dari Stasiun Telemetri BPTP Pontianak adalah

sebagai berikut:

Hypothenemus

200

210

220

230

240

TW1TW2

TW3TW4

Luas

(H

a)

Triwulan

Hypothenemus

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Januari 2013

Temperatur rata-rata (⁰C)Kelembapan rata-rata (%)Curah Hujan (mmper Hari)Kecepatan Angin(Mil per Jam)Radiasi (Watt perm²)

Page 62: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

57

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Pebruari 2013

Temperatur rata-rata (⁰C)Kelembapan rata-rata(%)CurahHujan (mmper hari)

0.010.020.030.040.050.060.070.080.090.0

100.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Maret 2013

Temperatur rata-rata (⁰C)

Kelembapanrata-rata (%)

Curah Hujan(mm per Hari)

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan April 2013

Temperatur rata-rata (⁰C)

Kelembapanrata-rata (%)

Curah Hujan(mm per hari)

KecepatanAngin (Milper Jam)Radiasi (Wattper m²)

Page 63: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

58

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Mei 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembaban rerata(%)

Curah hujan (mmper hari)

Radiasimatahari(watt/m2)

Kecepatan angin(mil per jam)

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Juni 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembaban rerata(%)

Curahhujan(mm perhari)

0.020.040.060.080.0

100.0120.0140.0160.0180.0200.0220.0240.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Juli 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembabanrerata (%)

Curah hujan(mm per hari)

Page 64: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

59

0.020.040.060.080.0

100.0120.0140.0160.0180.0200.0220.0240.0260.0280.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Agustus 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembabanrerata (%)

Curah hujan (mmper hari)

Radiasimatahari(watt/m2)

0.020.040.060.080.0

100.0120.0140.0160.0180.0200.0220.0240.0260.0280.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan September 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembaban rerata (%)

Curah hujan(mm perhari)Radiasimatahari(watt/m2)

0.020.040.060.080.0

100.0120.0140.0160.0180.0200.0220.0240.0260.0

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

Grafik Fluktuasi Cuaca pada Bulan Oktober 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembabanrerata (%)

Curah hujan (mmper hari)

Page 65: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

60

Sebaran serangan OPT Perkebunan pada Triwulan IV Tahun 2013 tergambar

dalam peta sebagai berikut:

0.0020.0040.0060.0080.00

100.00120.00140.00160.00180.00200.00220.00240.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Nila

i

Tanggal

GRAFIK FLUKTUASI CUACA PADA BULAN NOVEMBER 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembaban rerata (%)

Curah hujan(mm perhari)Radiasimatahari(watt/m2)

0.0020.0040.0060.0080.00

100.00120.00140.00160.00180.00200.00220.00240.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Nila

i

Tanggal

GRAFIK FLUKTUASI CUACA PADA BULAN DESEMBER 2013

Suhu rerata (⁰C)

Kelembabanrerata (%)

Curah hujan(mm perhari)Radiasimatahari(watt/m2)Kecepatanangin (milper jam)

Page 66: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

61

Gambar. Peta sebaran OPT penting kakao Triwulan IV tahun 2013

Gambar. Peta sebaran OPT penting karet Triwulan IV tahun 2013

Page 67: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

62

Gambar. Peta sebaran OPT penting kelapa sawit Triwulan IV tahun

2013

Gambar. Peta sebaran OPT penting kelapa Triwulan IV tahun 2013

Page 68: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

63

Gambar. Peta sebaran OPT penting lada Triwulan IV tahun 2013

Gambar. Peta sebaran OPT penting tanaman kopi Triwulan IV tahun

2013

8. Judul Kegiatan : Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Leaflet/Brosur, Poster,

Banner dan Buletin

Page 69: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

64

Ketua Pelaksana : Gabriel Lulus, SSi, MP

Waktu Pelaksana : Januari s.d 2013

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

: Pada tahun 2013 ini diterbitkan 6 edisi buletin, 3 banner, 2

judul poster dan 1 judul leaflet/brosur. Buletin yang diterbitkan

adalah sebagai berikut:

Gambar. Halaman depan Buletin Perlindungan terbitan Februari dan Mei 2013

Gambar. Halaman depan Buletin Perlindungan terbitan Juni dan Agustus 2013

Page 70: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

65

Gambar. Halaman depan Buletin Perlindungan terbitan Oktober dan Desember

2013

9. Judul Kegiatan : Pengelolaan Website BPTP Pontianak

Ketua Palaksana : Gabriel Lulus, SSi, MP

Tujuan Kegiatan : Berita-berita yag diunggah melalui website BPTP Pontianak

adalah berita-berita yang dimuat di dalam Bulletin

Perlindungan. Selain itu, beberapa artikel lain yang diunggah

adalah

Waktu Pelaksana : Januari s.d Desember 2013

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

:

Tabel. Berita-berita yang diunggah melalui Website BPTP Pontianak Tahun 2013

No

Tanggal/

Bln Judul Tulisan Penulis

1. 04 Feb The Role of Trichoderma spp on as Natural

Decomposting Agent

Erwin Irawan

Permana, SP

TEMU KOORDINASI PENGELOLA SISTEM

APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN

Alexander Fleming S.

Uji Formulasi Trichoderma Akhmad Faisal Malik, SP

2. 08 Feb Cordyceps Erwin Irawan

Permana, SP

Sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian Nomor

68 Tahun 2012

Alexander Fleming S.

Page 71: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

66

1 2 3 4

3. 15 Feb PELAYANAN KLINIK TANAMAN BPTP

PONTIANAK

Erwin Irawan

Permana, SP

Eksplorasi Antagonis Penyakit Penting

Tanaman Karet

Akhmad Faisal Malik, SP

RAPAT KORDINASI TIM SPI BPTP

PONTIANAK

Alexander Fleming S.

4. 22 Feb Pengaruh Perlakuan PHT Terhadap Berat Biji

Kering Kakao

Erwin Irawan

Permana, SP

5. 01 Maret Ganggang Pirang Erwin Irawan

Permana, SP

6. 08 Maret Berita Duka (Alm) Ibu Asdiahani Alexander Fleming S.

7. 18 Maret Simbiosis Serangga dan Jamur Erwin Irawan

Permana, SP

Kendala updating website ini adalahadanya perbaikan secara keseluruhan website

induk (Direktorat Jenderal Perkebunan), sehingga beberapa artikel yang sudah

diunggah sebelumnya tidak dapat diakses kembali oleh pengguna.

10. Judul Kegiatan : Pelaksanaan Pameran

Ketua Pelaksana : Gabriel Lulus P.H, S. Si, MP

A. Pameran Daerah (PEDA IX) di Kabupaten

Bengkayang

Pekan Daerah (PEDA) Pertemuan Kontak Tani Nelayan

Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun

2013 merupakan wahana bagi para Petani – Nelayan

Kalimantan Barat untuk melaksanakan Konsolidasi,

Pengembangan Diri, Tukar menukar informasi, Apresiasi,

Kemitraan dan Promosi Hasil Pertanian dan Perikanan yang

diselenggarakan secara teratur dan berkelanjutan. Melalui

PEDA IX KTNA Tahun 2013, Petani – Nelayan

berkesempatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran

dalam upaya memperkuat Kepemimpinan Agribisnis di

Tingkat Petani – Nelayan.

Penyelenggaraan kegiatan PEDA IX KTNA Provinsi

Kalimantan Barat Tahun 2013 dilaksanakan selama 4

Page 72: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

67

(empat) hari efektif yaitu pada Tanggal 29 April – 2 Mei

2013 yang dipusatkan di Komplek Kantor Satu Atap Bupati

Bengkayang.

Kegiatan PEDA kali ini difokuskan pada 5 (lima) Bidang

Kegiatan yaitu :

1. Upacara dan apresiasi,

2. Kepemimpinan dan Kemandirian KTNA,

3. Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis,

4. Pengembangan Teknologi dan Kualitas Produksi

Agribisnis, dan

5. Pengembangan Wirausaha Petani – Nelayan dan

Kesadaran Lingkungan. Kegiatan Pameran merupakan

sub bagian dari bidang kemitraan usaha dan jaringan

informasi agribisnis, lebih tepatnya bernama kegiatan

Pameran dan promosi/lomba stand

Tujuan kegiatan ini adalah :

Kegiatan yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan

wawasan, pengetahuan kepada masyarakat Bengkayang

khususnya, Prop Kalbar pada umumnya sehingga hasil

produksi unggulan daerah yang dipamerkan dapat

dilaksanakan oleh masyarakat melalui kelompok –

kelompok tani, kader – kader petani muda sehingga

produksi – produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan

peternakan serta produk – produk lain dapat memberikan

kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya.

Materi yang ditampilkan BPTP Pontianak pada pameran

PEDA-KTNAadalah :

1.

2.

Demo teknologi perlindungan tanaman (trap

feromon, infus akar, injeksi batang, perbanyakan

parasitoid, perbanyakan jamur antoagonis dan

entomopatogen

Lembar publikasi teknologi perlindungan tanaman

perkebunan

Stand BPTP menampilkan berbagai hasil pengkajian

teknologi pertanian dalam bentuk leaflet, poster, video,

display pembuatan jamur antagonis dan entomopatogen,

beserta informasi kegiatan BPTP yang saat ini sedang

dilaksanakan. Leaflet yang disediakan berisi informasi

teknologi pertanian diantaranya Pengenalan dan

Pengendalian Hama dan Penyakit utama tanaman

perkebunan, PHT OPT Penting tanaman

perkebunan,kegiatan BPTP yang sedang dilaksanakan

Page 73: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

68

(demplot spesifik lokasi) tertuang dalam bentuk poster.

Penggunaan perangkap feromon untuk hama kumbang

kelapa, penggerek buah kakao, pembuatan agens hayati

(jamur entomopatogen dan antagonis),perbanyakan

parasitoid kumbang janur kelapa, infus akar, injeksi batang

dan lain-lain.

Pengunjung yang datang berasal dari kalangan petani

KTNA, pegawai instansi peserta PEDA, pelajar, dan

masyarakat sekitar.Pengunjung merasa puas dengan

adanya PEDA karena mendapatkan banyak informasi

mengenai hasil-hasil pengembangan perlindungan

perkebunan.

Pameran pada PEDA ini dapat menjadi ajang diseminasi

bidang perlindungan unggulan BPTP yang secara

langsung dapat diadopsi oleh pengguna

Seluruh bahan yang dipamerkan oleh stand BPTP

Pontianak merupakan hal yang menarik bagi pengunjung.

Para pelajar banyak yang bertanya dan memperoleh

pembelajaran tentang perlindungan perkebunan.

Gambar . Lokasi Stand BPTP Pontianak pada PEDA

KTNA IX Bengkayang

Page 74: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

69

Gambar . Stand BPTP Pontianak pada PEDA KTNA

IX Bengkayang

Gambar . Stand BPTP Pontianak pada PEDA KTNA

IX Bengkayang

Page 75: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

70

Gambar .Kunjungan siswa-siswi ke stand pameran

BPTP Pontianak

Gambar .Kunjungan masyarakat ke stand pameran

BPTP Pontianak

B. Peringatan Hari PERTASIKENCANA

Tema yang diangkat pada kegiatan peringatan kali ini

adalah : ” “Melalui Gerakan Terpadu Kalimantan Barat

(GARDU KALBAR): Kita Wujudkan Kemandarian

Pangan, Keluarga Bahagia,Masyarakat Sejahtera serta

Hutan dan Lingkungan Lestari ”.

Page 76: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

71

Acara yang dilaksanakan pada peringatan hari-hari

tersebut meliputi : Temu Wicara,Pameran Pembangunan

Penanaman Pohon, Lomba Cipta Menu Beragam,

Bergizi,Seimbang dan Aman (B2SA),Gelar

Tekologi/festival Karya Penyuluh Pertanian, Workshop

dan Sosiallisasi, Donor Darah dan Pelayanan KB, Bazar

dan Pasar Tani, Camping Campus, Jalan Sehat dan

Hiburan Rakyat.

Temu Wicara adalah dialog antara peserta Peringatan Hari

Krida Pertanian, Hari Koperasi, Hari Keluarga, Hari

Lingkungan Hidup, Hari Pangan Sedunia dan Hari

Menanam Pohon Indonesia serta Pesta Petani Tingkat

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 dengan Gubernur

Kalimantan Barat dalam rangka mempersiapkan aparatur

daerah sebagai pendamping petani dan masyarakat yang

professional, berkualitas, handal, mampu mengembangkan

manajemen usahatani dan organisasi bisnis, koperasi, KB,

dan Lingkungan Hidup. Kegiatan dilaksanakan pada

tanggal 1 Juli 2013 di Auditorium Universitas Tanjungpura

Pontianak, Kalimantan Barat.

Pameran Pembangunan

Pameran pembangunan adalah peragaan (display) secara

utuh tetang keberhasilan penyelenggaraan pembangungan

pertanian, koperasi, KB, ketahanan pangan dan

Lingkungan Hidup serta kehutanan dan lain-lain yang telah

dicapai oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta

BUMN/BUMD di Kalimantan Barat. Kegiatan

dilaksanakan pada tamggal 1-4 Juli 2013.

Pameran dilaksanakan di Tenda Pameran Komplek

Page 77: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

72

Auditorium Universitas Tangjungpura

Pontianak,Kalimantan Barat. Panitia Daerah menyediakan

stand pameran dengan ukuran 3 X 3 meter untuk instansi

pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Perbankan, dan

BUMN/BUMD, serta stand ukuran 5 X 5 m untuk

pemerintah kabupaten/kota. Stand pameran dilengkapi

meja, kursi dan listrik.

Materi yang ditampilkan BPTP Pontianakpada pameran

PEDA-KTNAadalah :

1.

Demo teknologi perlindungan tanaman (trap

feromon, infus akar, injeksi batang,

perbanyakan parasitoid, perbanyakan jamur

antagonis dan entomopatogen)

2. Lembar publikasi teknologi perlindungan

tanaman perkebunan

Partisipasi BPTP Pontianak

Salah satu misi keikutsertaan Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan Pontianak dalam Pameran Pertasikencana dan

Pestani ini adalah mendiseminasikan inovasi perlindungan

perkebunan unggulan spesifik Kalimantan Barat.

Stand BPTP menampilkan berbagai hasil pengkajian

teknologi pertanian dalam bentuk leaflet, poster, video,

display pembuatan jamur antagonis dan entomopatogen,

beserta informasi kegiatan BPTP yang saat ini sedang

dilaksanakan. Leaflet yang disediakan berisi informasi

teknologi pertanian diantaranya Pengenalan dan

Pengendalian Hama dan Penyakit Utama Tanaman

Perkebunan, PHT OPT Penting Tanaman Perkebunan,

kegiatan BPTP yang sedang dilaksanakan (demplot

spesifik lokasi) tertuang dalam bentuk poster. Penggunaan

perangkap feromon untuk hama kumbang kelapa,

penggerek buah kakao, pembuatan agens hayati (jamur

entomopatogen dan antagonis),perbanyakan parasitoid

kumbang janur kelapa, infus akar, injeksi batang dan lain-

lain.

Pengunjung yang datang berasal dari kalangan petani,

Babinsa di wilayah perbatasan Kalimantan Barat pegawai

instansi peserta Pameran Pertasikencana dan Pestani,

pelajar, dan masyarakat sekitar.Pengunjung merasa puas

dengan adanya Pameran Pertasikencana dan Pestani karena

mendapatkan banyak informasi mengenai hasil-hasil

Page 78: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

73

pengembangan perlindungan perkebunan.

Pameran pada Pameran Pertasikencana dan Pestani ini

dapat menjadi ajang diseminasi bidang perlindungan

unggulan BPTP yang secara langsung dapat diadopsi oleh

pengguna

Seluruh bahan yang dipamerkan oleh stand BPTP

Pontianak merupakan hal yang menarik bagi pengunjung.

Para pelajar banyak yang bertanya dan memperoleh

pembelajaran tentang perlindungan perkebunan.

Gambar. Stand BPTP Pontianak pada Pameran

Pertasikencana dan Pestani

Gambar. Kunjungan peserta pameran Pertasikencana

dan Pestani di Stand BPTP Pontianak

Page 79: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

74

Gambar.Petugas BPTP Pontianak menjelaskan

manfaat dan cara pembuatan perangkap

feromon kepada peserta pameran

Pertasikencana dan Pestani di Stand BPTP

11. Judul Kegiatan : Kegiatan Pameran Hari Perkebunan Ke-56

Lokasi : Kebun Tlogo Plantation Resort, Kecamatan Tuntang,

Kabupaten Semarang

Tema : Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan dan Pencapaian

Swasembada Gula untuk Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat“

Waktu : 8-10 Desember 2013

Jawa Tengah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari

Perkebunan ke 56, dan puncaknya dilaksanakan pada 8-10

Desember 2013, di kebun Tlogo Plantation Resort, Kecamatan

Tuntang, Kabupaten Semarang. Acara puncak ditandai dengan

dibukanya pameran perkebunan, pada 8 Desember 2013, yang

melengkapi rangkaian acara Hari Perkebunan ke 56.

Tema Hari Perkebunan 2013 “Pembangunan Perkebunan

Berkelanjutan dan Pencapaian Swasembada Gula untuk

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat“. Pembukaan acara ini

oleh Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Asisten Kesra

Setda Pemprov. Jawa Tengah, Ir. Djoko Sutrisno, M.Si.

Dalam sambutannya, Asisten Kesra Setda Pemprov Jateng

menyampaikan bahwa Kegiatan pameran pembangunan

merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat dan stakeholder tentang produk perkebunan

utamanya produk unggulan yang ada di Jawa Tengah. Pada

kesempatan tersebut, juga diingatkan kepada masyarakat

Page 80: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

75

perkebunan untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani

dan melibatkan masyarakat sekitar perkebunan dalam

mengelola perkebunan, dan meningkatkan semangat untuk

menumbuhkan usaha baru bidang perkebunan.

Menurut Direktur Pascapanen dan Pembinaan Usaha, Ditjen

Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Ir. Rachmi

Nurbahar, M. Sc pameran ini diikuti lebih dari 80 peserta yang

berasal dari instansi, perusahaan, komunitas, yang bergerak di

bidang perkebunan. Berbagai produk olahan dari komoditas

perkebunan dapat dijumpai dalam pameran ini, seperti kopi,

teh, kakao dan obat herbal.

Petani Berprestasi

Dalam kegiatan ini, diserahkan penghargaan kepada 19 petani

berprestasi dalam bidang perkebunan dari seluruh Indonesia.

Penghargaan disampaikan secara langsung oleh Dirjen

Perkebunan, Kementan, Ir. Gamal Nasir MSc. "Dengan

penghargaan ini kami berterima kasih kepada petani yang telah

bekerja keras dan berhasil meraih sukses dalam bidang

perkebunan, baik itu untuk karet, sawit, merica, dan lain

sebagainya", demikian salah satu pernyataan Dirjen

Perkebunan pada saat pemberian penghargaan.

Partisipasi BPTP Pontianak

Peserta pameran yang mencapai 100 stand, termasuk BPTP

Pontianak. Stand BPTP Pontianak menampilkan media cetak

diantaranya, leaflet, brosur, dan buku saku, poster juga media

elektronik berupa pemutaran VCD. Selain itu ada juga produk

BPTP Pontianak berupa agens hayati Trichoderma sp,

Metarhiziumanisopliae, Beauveria bassiana, nematoda, yang

cukup menarik peminat pengunjung pameran.

Gambar.Baliho selamat datang Peringatan Hari Perkebunan ke-

56 di Jawa Tengah

Page 81: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

76

Gambar. Stand BPTP Pontianak pada kegiatan Pameran Hari

Perkebunan ke-56 di Jawa Tengah

12. Judul Kegiatan : Penataan Koleksi Buku Perpustakaan

Ketua Pelaksana : Gabriel Lulus, Ssi, MP

Tujuan Kegiatan : Menyiapkan bahan-bahan bacaan sebagai referensi dalam

pelaksanaan kegiatan teknis maupun kegiatan rutin BPTP baik

buku-buku textbook maupun jurnal dari internet; Menata

koleksi pustaka yang ada sehingga memudahkan pengguna

perpustakaan.

Waktu Pelaksanaan

: Januari s.d Desember 2013

Progres Kegiatan : Sudah dilakukan pendataan ulang dan pengkodean koleksi

pustaka yang ada; diperoleh jurnal-jurnal penelitian yang

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan Laboratorium BPTP

Pontianak. Sedang dilakukan proses scanning BO-PHT yang

ada di perpustakaan guna melayani permintaan BO-PHT

berbagai komoditi oleh konsumen/instansi terkait. Proses

scanning diutamakan untuk pustaka-pustaka yang sudah

terbatas dalam jumlah.

Pembuatan katalog digital menggunakan program/aplikasi

komputer dilakukan secara bertahap. Pembuatan Katalog ini

bertujuan untuk mempermudah pengunjung perpustakaan

menemukan buku pustaka yang akan dibaca/dipinjam.

Koleksi buku-buku perpustakaan akan disusun kembali

menggunakan kode/nomenklatur katalog standar, terkait

dengan pengelolaan Informasi Data terbuka dan tertutup.

Page 82: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

77

13. Judul Kegiatan : Perbanyakan dan Penyebaran Agens Hayati di LUPH

Ketua Pelaksana : Rahidi.

Jadwal Kegiatan

: Pelaksanaan kegiatan perbanyakan dan penyebaran agens

hayati di Laboratorium Agens Pengendalian Hayati T.A. 2013

dimulai dari Bulan Pebruari 2013 sampai dengan Desember

2013. Jadwal kegiatan selengkapnya termuat pada Tabel 1

(Lampiran)

Koordinator

Kegiatan

: Kepala Seksi Jaringan Laboratorium

Tujuan Kegiatan : Pelaksanaan kegiatan perbanyakan dan penyebaran agens

hayati di LUPH T.A. 2013bertujuan untuk :

1. Memperbanyak dan menyebarkan agens hayati untuk OPT

yang intensitas serangannyameperlihatkan kenaikan.

2. Memasyarakatkan penggunaan agens hayati untuk

pengendalian OPT di tingkat petani.

3. Menyediakan stok beberapa jenis agens hayati

dilaboratorium

4. Memotivasi petugas dan petani untuk meningkatkan

aktivitas kegiatan perbanyakan sederhana, dan pengendalian

dengan agens hayati.

Lokasi Kegiatan

- Perbanyakan starter agens hayati dilakukan di Laboratorium

Agens Pengendalian Hayati BPTP Pontianak

- Perbanyakan Agens Hayati Metarizium anisopliae

dilakukan di laboratorium BPTP Pontianak.

- Penyebaran agens hayati dilakukan di Kabupaten Kubu

Raya, Kabupaten Landak dan Kabupaten Ketapang.

Metode Kegiatan : Perbanyakan semua jenis agens hayati menggunakan metode

perbanyakan yang sudah dibakukan oleh Laboratorium BPTP

Pontianak, Kalimantan Barat. Tahap-tahap pelaksanaan

kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Tahap persiapan kegiatan meliputi penyusunan juklak,

pengadaan bahan, pembuatan starter, penentuan calon

petani dan calon lokasi (CP/CL), dan pemantapan lokasi.

b. Persiapan dimulai dari Bulan Pebruari sampai dengan

Bulan April 2013.

2. Pelaksanaan kegiatan

a. Pada tahap pelaksanaan kegiatan perbanyakan massal

agens hayati dilakukan di laboratorium APH.

b. Pengamatan awal (persentase serangan, intensitas

serangan) aplikasi agens hayati oleh petani dan evaluasi

terhadap hasil aplikasi.

c. Perbanyakan agens hayati M. anisopliae, pada tahap ini,

kegiatan dilakukan di lab APH.

➢ Perbanyakan Agens Hayati di Laboratorium

Page 83: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

78

Jenis agens hayati akan diperbanyak dalam bentuk

biakan murni dan starter, peremajaan agens hayati

dilakukan paling lama satu tahun satu kali

Jenis agens hayati yang diperbanyak adalah sebagai berikut:

1. Biakan murni *)

- M. anisopliae : 20 tabung rekasi

- B. bassiana ; 10 tabung rekasi

- T. harzianum : 10 tabung rekasi

- T. harzianum (BLTI I) : 10 tabung rekasi

- T. koningii : 10 tabung rekasi

2 Starter

- M. anisopliae : 60 kg

- Trichoderma sp 15 kg

*) Keterangan:

Jumlah stok minimum di laboratorium, dan akan dilakukan

pemurnian ulang secaraberkala

Selama kegiatan perbanyakan dan penyebaran

dilakukan pembinaan kepada petani / kelompok tani

mengenai pengenalan dan siklus hidup hama kumbang

kelapa O rhinoceros, serta penggunaan agens hayati

berupa M. anisopliae untuk mengendalikan hama

kumbang kelapa.

Jumlah M. anisopliae yang diproduksi adalah 60 kg,

dan Trichoderma sp sebanyak 15 kg dibuat di

Laboratorium APH BPTP Pontianak, Kalimantan

Barat. Trichoderma dibuat sebagai stok dan dapat

digunakan apabila diperlukan untuk pengendalian.

➢ Penyebaran

Hasil perbanyakan agens hayati berupa M. anisopliae

akan diaplikasikan di kebun milik petani

- Lokasi penyebaran : Kebun petani di wilayah di

Kabupaten Kubu Raya,

Kabupaten Landak, dan

Ketapang.

- Komoditi sasaran : Tanaman Kelapa

- OPT sasaran : Hama kumbang kelapa Oryctes

rhinoceros

- Tempat penyebaran : Sarang-sarang hama kumbang

kelapa (tunggul kelapa melapuk,

tumpukan serbuk gergaji, ampas

sagu, kotoran hewan, sekam,

sabut yang melapuk)

- Bentuk penyebaran : Sosialisasi dan demplot

- Luas Demplot : 2 Ha.

➢ Aplikasi :

Page 84: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

79

- Aplikasi M. anisopliae dilakukan pada sarang-

sarang alami di sekitar kebun kelapa.

- Cari sarang-sarang kumbang kelapa (Oryctes

rhinoceros) seperti pohon kelapa yang sudah

melapuk, serbuk gergaji, sekam padi, ampas sagu,

sabut kelapa, kotoran hewan, kemudian taburkan

formulasi Metharrizium anisopliae dengan dosis 20

gr/m2 sarang.

d. Pengamatan :

Kegiatan pengamatan dilakukan bersama-sama, oleh

petani dan petugas UPPT. Pada kegiatan pengamatan

setiap petani / kelompok tani melakukan pengamatan,

hal ini bertujuan supaya petani dapat mengetahui ciri-ciri

tanaman sebelum aplikasi dan perubahan-perubahan

yang terjadi setelah aplikasi M. anisopliae pada hama

kumbang kelapa (O. rhinoceros)

Pengamatan awal pada sarang-sarang O. rhinoceros

dilakukan sebelum aplikasi Metarrhizium anisopliae.

Sedangkan pengamatan akhir pada sarang-sarang O.

rhinoceros dilakukan setelah aplikasi dan diamati jumlah

total larva yang sehat, yang terinfeksi maupun yang mati

akibat terinfeksi M. anisopliae

e. Evaluasi

i. Evaluasi sosialisasi terhadap petani peserta Evaluasi

dilakukan terhadap respon petani terhadap

pemanfaatan agens hayati untuk pengendalian hama

penyakit di lapangan. Evaluasi dilakukan dengan

melihat petani yang berpartisipasi mulai kegiatan

pertemuan, penyebaran/aplikasi dan kegiatan evaluasi.

ii. Evaluasi efektifitas Metarrhizium anisopliae

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pengendalian hama kumbang kelapa O.

rhinoceros OPT dengan pemanfaatan agens hayati.

Parameter yang diamati; Jumlah larva yang terinfeksi

Metarhizium anisopliae.

Evaluasi untuk menilai hasil pengendalian hama

kumbang kelapa adalah sebagai berikut :

Persentase larva

Terinfeksi

=

Jumlah larva

terinfeksi

Jumlah total larva

X 100 %

iii. Evaluasi Akhir

- Evaluasi dilakukan 3 bulan dan 6 bulan setelah

aplikasi

- Evaluasi dilakukan terhadap efektifitas pemanfaatan

Page 85: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

80

agens hayati dan dampak sosialisasi dan demplot

terhadap petani peserta kegiatan sampai dengan

selesainya pelaksanaan kegiatan

3. Petani peserta :

• Peserta kegiatan adalah petani yang tergabung

dalam kelompok tani di sekitar lokasi sosialisasi

dan demplot. Hal ini dilakukan agar petani dapat

mengamati, mengetahui gejala serangan, kondisi

tanaman terserang hama kumbang kelapa, serta cara

aplikasi M. anisopliae.

▪ Kelompok tani binaan UPPT di sekitar wilayah

sosialisasi dan demplot akan diprogramkan untuk

melakukan kunjungan secara periodik ke lokasi

demplot selama kegiatan berlangsung didampingi

oleh petugas UPPT.

Hasil Pelaksanaan : ➢ Penyebaran dilakukan di Dusun Sungai Nipah Desa Sungai

Jawi Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang

dalam bentuk demplot.

➢ Penyebaran dilakukan di Desa Amboyo Kecamatan

Ngabang Kabupaten landak dalam bentuk penyebaran rutin.

➢ Penyebaran dilakukan di Dusun Parit Madura Desa Madura

Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya dalam

bentuk penyebaran rutin.

14. Judul Kegiatan : Ekplorasi Musuh Alami OPT Penting Tanaman Lada T.A

2013

Jadwal Kegiatan : Februari s/d Desember 2013

Ketua Pelaksana : Gandung Widyantoro, SST.

Tujuan Kegiatan : • Untuk mengetahui berbagai musuh alami yang ada di areal

pertanaman lada di sentra lada Kalimantan Barat.

• Untuk memperoleh beberapa musuh alami spesifik lokasi

yang dapat mengendalikan OPT tanaman Lada di

Kalimantan Barat.

Lokasi Kegiatan : Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Pontianak

Metoda Kegiatan Survey dan pengambilan sampel tanah dan berbagai musuh

alami seperti Predator, parasitoid dan entomopatogen yang ada

di kebun lada

Hasil Pelaksanaan Diperoleh musuh alami OPT tanaman lada berupa:

1. Jamur entomopatogen (Beauveria bassiana)

2. Jamur antagonis (Trichoderma spp.)

3. Beberapa jenis predator seperti;

Ordo Odonata

Ordo Orthoptera, Famili, Mantidae

Ordo Araneae, Famili Tetragnathidae

Ordo Diptera, Famili Asilidae

Ordo Hymenoptera, Famili Vespidae, Formicidae

Page 86: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

81

Ordo Coleoptera, Famili Cicindelidae, Coccinellidae

Ordo Hemiptera, Famili Reduviidae

Gambar. Predator, laba-laba pada

tanaman lada

Gambar. Predator, belalang sembah

pada daun lada

Gambar. Imago Lopobaris sp terinfeksi

Beauveria bassiana

Gambar. Odonata (predator) pada

tanaman lada

Gambar. Pembuatan koleksi kering

predator

Gambar. Pembuatan koleksi kering

predator

Page 87: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

82

Gambar. Koleksi kering lalat Asilidae

Ordo Diptera

Gambar. Koleksi kering Cicindelidae

Ordo Coleoptera

15. Judul Kegiatan : Pemeliharaan Kebun Koleksi Tanaman Perkebunan dan Pestisida Nabati T.A. 2013.

Ketua Pelaksana : Ellyazar, SP.

Metode : Pemeliharaan tanaman koleksi tanaman perkebunan dan pestisida nabati dilaksanakan meliputi pekerjaan : pemangkasan, pengendalian OPT, dan pemupukan.

Tujuan kegiatan : - Memelihara koleksi tanaman perkebunan penting yang

banyak dibudidayakan di wilayah Provinsi Kalimantan

Barat, khususnya tanaman kakao, lada serta tumbuhan

pestisida nabati.

- Memelihara koleksi plasma nutfah tanaman perkebunan

khususnya tanaman kakao, lada, dan tumbuhan pestisida

nabati.

Lokasi : - BPTP Pontianak, Kota Pontianak.

- UPPT Parindu, Kabupaten Sanggau.

- UPPT Beduai, Kabupaten Sanggau.

Hasil Pelaksanaan : Semua tanaman koleksi tanaman perkebunan dan pestisida

nabati di 3 lokasi tersebut dilakukan pemeliharaan rutin yang

meliputi pekerjaan : pemangkasan, pengendalian OPT, dan

pemupukan. Jumlah koleksi tanaman perkebunan dan pestisida

yang tumbuh di setiap lokasi sebagai berikut : Lokasi BPTP

Pontianak (tanaman kakao = pohon, tanaman lada = pohon,

tumbuhan pestisida nabati = pohon); lokasi UPPT Parindu

(tanaman kakao = 139 pohon); dan UPPT Beduai (tanaman

kakao = 89 pohon).

16. Judul Kegiatan : Monitoring Pengendalian Oryctes Dengan Metarhizium

anisopliae Isolat Kalimantan Barat, T.A. 2013

Jadwal Kegiatan : Bulan Maret s/d Desember 2013

Ketua Pelaksana : Gandung Widyantoro, SST.

Page 88: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

83

Tujuan Kegiatan : Untuk Mengetahui Efektivitas Formulasi Jamur Metarhizium

anisopliae Isolat Kalimantan Barat terhadap larva Oryctes

rhinoceros pada beberapa sarang alami dan sarang buatan di

lapang.

Lokasi Kegiatan : Wilayah Binaan UPPT Rasau Jaya Kab. Kubu Raya

Wilayah Binaan UPPT Batulayang Kab. Pontianak

Wilayah Binaan UPPT Sungai Kunyit Kab. Pontianak

Wilayah Binaan UPPT Sungai Raya Kab. Bengkayang

Wilayah Binaan UPPT Singkawang Kota Singkawang

Metoda Kegiatan : Perlakuan penaburan formula jamur Metarhizium anisopliae

pada berbagai jenis sarang alami Oryctes rhinoceros

Dosis perlakuan formula jamur Metarhizium anisopliae adalah:

50 gram formula jamur/ m2 sarang alami

Jenis-jenis sarang tersebut adalah :

1. Limbah penggergajian kayu, diulang 5 x

2. Limbah penggilingan padi, diulang 5 x

3. Limbah kandang ternak sapi, diulang 5 x

4. Tunggul/batang kelapa lapuk, diulang 5 x

5. Trapping/ sarang buatan, diulang 5 x

Hasil Pelaksanaan : Rata-rata persen kematian larva terinfeksi jamur Metarhizium

anisopliae pada berbagai jenis sarang adalah:

1.

2.

3.

4.

5.

Limbah penggergajian kayu

Limbah penggilingan padi

Limbah kandang ternak sapi

Tunggul/batang kelapa lapuk

Trapping/ sarang buatan

100 %

99 %

90 %

96 %

96 %

Gambar. Plotting pada limbah ternak

Gambar. Plotting penggergajian kayu

Page 89: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

84

Gambar. Pencampuran formula jamur

Gambar. Penaburan formula jamur

Gambar. Pelepasan larva Oryctes sp.

Gambar. Pelepasan larva Oryctes sp.

Gambar. Pengamatan pada tunggul

kelapa

Gambar. Larva mati Metarhizium sp.

17. Judul Kegiatan : Uji Pemanfaatan Jamur Antagonis untuk Pengendalian

Jamur Patogen Pada Tanaman Lada

Ketua Pelaksana : Erwin Irawan Permana, SP

Tujuan Kegiatan

: Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi

jamur antagonis (Trichoderma spp) terhadap pertumbuhan

Jamur Pirang (Septobasidium sp.) pada tanaman lada.

Metode : a. Penentuan lokasi kegiatan

Lokasi kegiatan yang dipilih berdasarkan hasil CPCL

dengan kriteria :

Page 90: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

85

- Terdapat serangan penyakit mati ranting Septobasidium

sp

- Serangan masih dalam tahap awal (ringan)

- Luas lahan hamparan minimal 1 hektar

- Mudah dijangkau

- Petani responsife dan bersedia menyebarkan informasi

pengendalian kepada petani lain

b. Rancangan Uji

Rancangan uji menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK), yang terdiri dari delapan macam perlakuan,

dengan 4 kelompok. Tiap perlakuan terdiri dari 3 pohon sampel

sehingga diperlukan pohon sampel sebanyak 6 x 3 x 4 = 72

pohon lada. Keenam macam perlakuan dapat dilihat pada

Tabel.

Tabel. Macam perlakuan

No. Perlakuan Dosis Cara Aplikasi

1. Trichoderma isolat

Septobasidium (A)

150 gr/pohon Penyemprotan

2. Trichoderma isolat

kompos kulit buah

kakao (B)

150 gr/pohon Pemupukan

3. Trichoderma A dan B

(C)

150 gr/pohon Kombinasi

4. Fungisida berbahan

aktif difenokonazol (D)

Sesuai anjuran Penyemprotan

5. Kontrol (air) (E) 150 ml/pohon Penyemprotan

c. Analisis Data

Data hasil uji dianalisis dengan uji ragam (analysis of

variance). Selanjutnya bila terdapat pengaruh yang nyata

berdasarkan uji ragam, untuk melacak perlakuan mana

yang memberikan perbedaan pengaruh yang nyata

tersebut, pengujian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda

Duncan pada taraf nyata 5%.

Page 91: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

86

d. Aplikasi Perlakuan

Aplikasi dilakukan secara serempak untuk semua

jenis perlakuan. Sebelum aplikasi perlakuan dilakukan

terlebih dahulu dilakukan pengendalian kutu yang

bersimbiosis dengan jamur Septobasidium sp dengan

menggunakan insektisida racun kontak dan racun lambung.

Aplikasi dilakukan sebanyak 4 kali dengan interval

perlakuan setiap 2-4 minggu.

e. Pengamatan

Mengingat metode skoring jamur pirang belum

ditemukan standar yang ditetapkan, skoring yang

dilaksanakan dalam pengujian adalah skoring berdasarkan

penyerangan jamur pirang yang dimodifikasi dari

pengujian yang pernah dilakukan di BPTP Pontianak.

Skoring Jamur Pirang (kategori serangan) :

0 = Tidak ada serangan

1 = Serangan pada daun atau buah saja

2 = Serangan pada cabang tersier 1 – 3 cabang

3 = Serangan pada cabang sekunder 1 - 2 cabang sekunder

4 = Serangan pada cabang utama atau pada cabang

sekunder lebih dari 3 cabang sekunder

Intensitas serangan (IS) dihitung dengan rumus sebagai berikut

:

𝐼𝑆 = ∑(𝑛𝑥𝑣)

(𝑁𝑥𝑉)𝑋 100 %

Keterangan :

n = Nilai Skoring

N = Nilai Skoring tertinggi (4)

v = Jumlah tanaman yang menunjukkan nilai

scoring tertentu

V = Jumlah tanaman pada masing – masing petak

perlakuan

- Pengamatan awal dilaksanakan sebelum aplikasi

perlakuan, pengamatan selanjutnya dilakukan

Page 92: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

87

bersamaan dengan perlakuan yang dilakukan.

Pengamatan dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan

interval 1 bulan sekali. Pengamatan akhir dilakukan 2

minggu setelah aplikasi perlakuan yang terakhir.

Page 93: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

88

b

Uji Least Significant Difference (LSD) atau Beda Nyata Terkecil (BNT)

Kesimpulan : 1. Fungisida berbahan aktif difenokonazol dapat digunakan

untuk pengendalian penyakit Jamur Pirang pada tanaman

Page 94: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

89

lada

2. Fungisida berbahan aktif difenokonazol dapat menghambat

pertumbuhan serangan jamur pirang pada tanaman sampel.

Hal ini berdasarkan Uji Fisher, LSD atau Beda Nyata

Terkecil. Efektivitas fungisida berbahan aktif

difenokonazol juga ditunjukkan pada uji One Way Anova

dimana p-value ≤ 0.05 yang berarti terdapat perbedaan

pada taraf 95 % jika dibandingkan dengan kontrol. Uji

Duncan menunjukkan hanya Fungisida berbahan aktif

difenokonazol yang berbeda nyata terhadap kontrol dan

perlakuan.

3. Sedangkan berdasarkan uji analisis ragam, tidak ada

perlakuan yang berbeda nyata dengan kontrol.

18. Judul Kegiata : Surveilens OPT Tanaman Perkebunan

Ketua Pelaksana : Erwin Irawan Permana, SP

Tujuan Kegiatan

: Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis OPT

yang menyerang pada komoditas utama tanaman perkebunan di

wilayah binaan BPTP Pontianak.

Metode :

a. Penentuan lokasi kegiatan

Lokasi pengambilan sampel dalam kegiatan ini dibatasi

oleh wilayah administratif Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi

Kalimantan Barat terdiri dari 14 (empat belas) Kabupaten dan 1

(satu) Kota, dari semua Kab/kota yang ada di Provinsi

Kalimantan barat hampir semuanya memiliki potensi tanaman

perkebunan. Dari semua Kab/Kota yang ada di Kalimantan

Barat dipilih Kab/Kota yang merupakan sentra tanaman

perkebunan sebagai langkah awal untuk menentukan lokasi

pengambilan sampel sebagai dasar untuk Kegiatan Surveilensi

Page 95: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

90

OPT Perkebunan dalam rangka penyusunan Daftar OPT

Perkebunan Kalimantan Barat.

Berdasarkan pedoman surveilensi ACIAR (McMaugh

2007) tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Memilih ‘area’. Pengertian area pada kegiatan ini adalah

wilayah kerja BPTP Pontianak (kabupaten).

2. Tahap kedua adalah pemilihan ‘wilayah (kabupaten)’.

Pada kegiatan ini wilayah adalah wilayah binaan UPPT

yang ada di Provinsi Kalimantan Barat.

3. Tahap ketiga adalah pemilihan ‘tempat’ dalam wilayah

yang dapat disurvei. Tempat survei adalah desa sampel

pengamatan petugas UPPT.

4. Tahap keempat adalah pemilihan ‘lokasi lahan’ dalam

masing-masing. Lokasi lahan meliputi kebun tanaman

perkebunan dalam hamparan minimal seluas 1 hektar.

5. Tahap kelima adalah pemilihan ‘lokasi pengambilan

sampel’ dalam masing-masing lokasi lapangan.

Pengambilan sampel dilaksanakan secara acak dengan

cara berjalan zig zag/diagonal melintasi area kebun.

6. Tahap keenam adalah pemilihan ‘titik pengambilan

sampel’ yang berkaitan dengan pengambilan spesimen

dalam suatu lokasi pengambilan sampel. Dilakukan

dengan memilih 20 pohon dalam suatu kebun lokasi

pengambilan sampel dan mengumpulkan tiga buah per

pohon, atau menguji sepertiga batang atas. Pada

beberapa kondisi, misalnya penggunaan perangkap

feromon atau pengambilan sampel komoditas di pasar,

titik pengambilan sampeladalah sama dengan lokasi

pengambilan sampel.

Kegiatan surveilensi dimulai dengan melakukan kajian

Page 96: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

91

pada data laporan monitoring OPT yang menjadi kegiatan rutin

petugas Unit Pembinaan Perlindungan Perkebunan (UPPT) di

wilayah Kalimantan Barat. Hal ini untuk mempermudah

mengenai dugaan OPT yang akan ditemukan pada saat survei

dan penanganan yang akan dilakukan (untuk koleksi dan

identifikasi OPT).

UPPT memiliki wilayah pengamatan OPT yang sudah

ditentukan dan selalu dilakukan pengamatan rutin pada wilayah

tersebut, hal ini juga dapat dijadikan sebagai pembatas untuk

pengambilan sampel di lapangan. Untuk penentuan titik sampel

dapat dipilih dari wilayah pengamatan OPT yang menjadi

tanggung jawab UPPT.

Ilustrasi penentuan titik sampel seperti pada gambar di

bawah ini, ACIAR (McMaugh 2007) :

b. Metode pengambilan data sampel

Dilakukan dengan metode survei kilat (McMaugh,

2007) dengan cara :

Page 97: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

92

- Mengamati tumbuhan sampel secara intensif

- Mengidentifikasi gejala

- Menemukan/mendeteksi semua organisme yang ada

Data yang diperoleh disusun dalam borang (blanko,

formulir). Data tambahan dapat diambil kemudian setelah

semua borang terisi sesuai dengan yang diharapkan dan dicatat

pada bagian tambahan.

c. Rancangan Borang

Rancangan borang setidaknya terdiri dari beberapa

bagian yang memuat informasi mengenai data sampel,

yaitu :

1. Informasi waktu pengambilan data dan surveyor

2. Informasi lokasi survei

3. Informasi Tanaman Inang

4. Informasi OPT

Rancangan borang yang dilakukan pada kegiatan

ini disesuaikan dengan aplikasi database OPT

perkebunan yang telah dibuat oleh BPTP Pontianak

(terlampir). Aplikasi database ini nantinya dapat diakses

oleh petugas dan masyarakat umum. Untuk petugas

lapangan dapat melakukan penyesuaian atau pembaruan

database (update) secara langsung dari wilayah kerja

masing-masing melalui jaringan internet.

d. Penyusunan daftar OPT

Daftar OPT yang disusun (pestlist) merupakan

rekapitulasi dari hasil survei yang dilakukan. Daftar

OPT disusun berdasarkan komoditas tertentu pada

wilayah tertentu, sehingga perbandingan jenis OPT

pada komoditas tertentu dapat dibandingkan

keragamannya. Daftar OPT (pestlist) merupakan hal

yang sangat penting dalam kaitannya dengan sanitary

Page 98: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

93

and phytosanitary (SPS) dari suatu produk pertanian.

Daftar OPT dapat digunakan sebagai prasyarat produk

pertanian dalam perdagangan global sesuai dengan

ketentuan WTO.

Hasil Pelaksanaan :

Diatas adalah salah satu contoh lembar data OPT (pest

data sheet) yang merupakan output dari kegiatan

surveilens OPT tanaman perkebunan yang kemudian

akan disusun menjadi sebuah daftar OPT untuk wilayah

Kalimantan Barat.

Kesimpulan : 1. Lembar data OPT akan memudahkan dalam pemantauan

perkembangan OPT di lapangan

2. Tidak ditemukan adanya jenis OPT baru untuk tanaman

perkebunan di Kalimantan Barat. Kemungkinan terjadinya

perubahan status OPT utama dapat terlihat dari data

wilayah sebaran dan luas serangan.

19. Judul Kegiatan : Uji Banding Antar Laboratorium Penguji

Jadwal Kegiatan KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN (BULAN) TAHUN 2013 INDIKAT

OR KINERJA

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pembuatan

Juklak

Juklak

disetujui

Penyiapan bahan dan

alat

Bahan dan alat

tersedia

Koordinasi dengan lab.

penguji

Laboratorium

peserta uji

banding siap

Page 99: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

94

melaksana

kan uji

Penyiapan

bahan uji

Bahan uji

(sampel)

siap diuji

Pengiriman

proposal uji

banding

Proposal

jadi bahan

acuan

Pengiriman sampel dan

pelaksanaan

uji banding

Sampel/bahan uji

dilakukan

uji oleh lab.

peserta uji banding

Penerimaan

laporan hasil

uji banding

Laporan

hasil uji

siap

dianalisis

Analisa data

hasil uji banding

Hasil

analisis data

sebagai

bahan laporan

Pembuatan

laporan akhir

uji banding

Laporan

akhir siap

diserahkan

Ketua Kegiatan : Hamdani, STP, MP

Tujuan Kegiatan : • Meningkatkan kompetensi personil laboratorium penguji

lingkup pertanian dalam upaya menerapkan sistem

manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan

sesuai standard acuan

• Menilai unjuk kerja Laboratorium Penguji.

• Untuk memenuhi persyaratan sebagai laboratorium

penguji terakreditasi.

Lokasi Kegiatan : Kegiatan Uji Banding antar Laboratorium dilaksanakan di

masing-masing Laboratorium yaitu Laboratorium BPTP

Pontianak,Laboratorium BBP2TP Surabaya, Laboratorium

BBP2TP Medan, Laboratorium UPTD BPTP Pasir Jati Disbun

Provinsi Jawa Barat, Laboratorium Balai Besar Peramalan OPT

Jati Sari Subang Jawa Barat, LaboratoriumBPTP Salatiga

Provinsi Jawa Tengah dan Laboratorium BSPMB-PTKP

Page 100: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

95

Yogyakarta.

Metode Kegiatan : Persiapan Kegiatan

Persiapan kegiatan dilakukan di Laboratorium APH-BPTP

Pontianak dengan langkah – langkah persiapan kegiatan

meliputi :

a. Pembuatan bahan acuan (materi uji) berupa

jamurBeauveria bassiana dan Metarhizium

anisopliae(ditumbuhkan pada media agar miring)

sertaTrichoderma spp (ditumbuhkan pada media agar

miring).

b. Persiapan pengepakan sampel/bahan acuan untuk

dikirim ke laboratorium yang sudah ditunjuk.

Ketentuan Pelaksanaan Uji Banding Antar Laboratorium

a. Setiap laboratorium menerima 3 (tiga) kemasan contoh

Agens Pengendali Hayati yang terdiri dari Beauveria

bassiana, Metharhizium anisopliae dan Trichoderma

spp. Setiap sampel mempunyai kode yang berbeda,

untuk Beauveria bassiana adalah Bb, Metharrizium

anisopliae adalah Ma dan Trichoderma spp adalah

Tspp. Kode KS untuk pengujian Kerapatan Spora, VS

untuk pengujian Viabilitas spora dan AN untuk uji

Antagonisme.

b. Parameter yang diuji meliputi :

Jenis APH Kerapatan

Spora

Viabilitas

Spora

Antagonime

Beauveria

bassiana

ν ν

M. anisopliae ν ν

Trichoderma spp ν ν ν

c. Untuk keseragaman waktu pengujian, diharapkan

Page 101: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

96

contoh APH diuji mulai tanggal 23 September 2013

sampai selesai. Selama contoh APH diuji,

penyimpanan dilakukan pada suhu 5ºC.

Hasil Pelaksanaan : Hasil pelaksanaan uji banding berupa data-data kerapatan

spora, viabilitas dan uji antagonis dari semua laboratorium

penguji dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel . Data kerapatan spora hasil perhitungan laboratorium

peserta uji banding

N

o

Nama

Laboratorium

Kerapatan Spora

B. bassiana Metarhizium sp Trichoderma spp

Data 1 Data 2 Data 1 Data 2 Data 1 Data 2

1 Lab. BBPPTP

Surabaya 1,48.10

10

1,55.101

0 4,50.108 5,00.108 2,43.109

2,60.109

2 Lab. BBPPTP

Medan 1,80.10

9

2,092.1

09

0,915.1

08

0,725.1

08

1,23.1010

2,33.1010

3 Lab. BBPOPT Jatisari

2,80.108 3,08.108 6,50.107 7,50.107 4,83.10

8

5,78.108

4 Lab. BPTP Jawa

Barat 10,60.1

09 9,10.109 6,50.108 5,40.108

4,07.109

3,75.109

5 Lab. BPTP Yogyakarta

1,37.109 3,17.109 3,05.108 3,50.108 6,56.10

9

6,65.109

6 Lab. BPTP

Salatiga Jawa Tengah

1,41.109 1,75.109 1,925.1

08 1,90.108 3,83.108

3,38.108

7 Lab. BPTP Pontianak

1,75.109 2,01.109 3,75.108 2,80.108 1,075.1

09

1,225.1

09

Tabel . Data viabilitas ppora hasil perhitungan laboratorium

peserta uji banding

N

o

Nama

Laboratorium

Viabilitas spora (%)

B.bassiana Metarhizium sp Trichoderma spp

Data 1 Data 2 Data 1 Data 2 Data 1 Data 2

1 Lab. BBPPTP

Surabaya 90,90 92,60 72,70 100,00 91,5 94,30

2 Lab. BBPPTP

Medan 90,67 94,33 83,33 100,00 94,00 100,00

3 Lab. BBPOPT Jatisari

70,73 76,06 10,01 3,92 91,67 85,64

4 Lab. BPTP Jawa

Barat

57,45

62,79 25,00 0,00 45,45 43,59

1 2 3 4 5 6 7 8

Page 102: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

97

5 Lab. BPTP

Yogyakarta 51,55 60,69 58,33 65,63 BM BM

6 Lab. BPTP Salatiga Jawa

Tengah 75,39 75,93 18,72 17,82 68,04 64,80

7 Lab. BPTP

Pontianak 80,75 82,90 81,10 85,65 86,95 90,00

Catatan : BL= data belum masuk

Tabel . Data uji antagonis hasil perhitungan laboratorium

peserta uji banding

N

o

Nama

Laboratorium

Uji Antagonis (%) Keterangan

Data 1 Data 2

1 Lab. BBPPTP

Surabaya 66,66 77,77

2 Lab. BBPPTP

Medan 60,00 75,00

3 Lab. BBPOPT Jatisari 65,33 66,66

4 Lab. BPTP Jawa Barat 53,85 50,00

5 Lab. BPTP Yogyakarta BM BM

Data Belum Masuk

6 Lab. BPTP

Salatiga Jawa

Tengah

77,50 57,14

7 Lab. BPTP Pontianak 64,34 74,61

20. Judul Kegiatan Uji Multi Lokasi Trichoderma spp.Spesifik Lokasi Kalbar

untuk Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih

(Rigidophorus lignosus)

Jadwal Kegiatan KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN (BULAN) TAHUN 2013 INDIKAT

OR KINERJA

2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

Pembuatan

Juklak

Juklak

disetujui

Penyiapan

bahan dan alat

Bahan dan

alat tersedia

Koordinasi

dengan Petugas

Lapangan

(CP/CL)

Calon

Petani dan Calon

Lokasi

Penyiapan Isolat

Trichoderma

spp.

Isolat Trichoderm

a spp.

dalam testube

Uji

Laboratorium

Data hasil

uji laboratoriu

m

Page 103: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

98

Perbanyakan

pada media

beras

Trichoderm

a spp. pada

media beras

Pembuatan

formulasi

Formulasi

Trichodem

a spp.

Survey lokasi uji lapang

Penetapan lokasi uji

lapang

Pelaksanaan Uji Lapang

Aplikasi uji lapang

Pengolahan

data hasil uji

Data hasil

analisis

Pembuatan laporan akhir

Lapaoran Pelaksanaa

n

Ketua Kegiatan : Hamdani, STP, MP

Tujuan Kegiatan : 1. Mengetahui efektivitas beberapa isolat Trichoderma spp

spesifik Kalbar di berbagai lokasi.

2. Mendapatkan satu isolat Trichoderma spp spesifik Kalbar

yang paling efektif dalam mengendalikan JAPpada tanaman

karet.

Lokasi Kegiatan : 1. Uji laboratorium dilaksanakan di Laboratorium APH

BPTP Pontianak

2. Uji Lapang dilaksanakan :

• Desa Mak Kawing Kecamatan Balai Batang Tarang

Kabupaten Sanggau

• Desa Korek Kecamatan Sungai Ambawang

Kabupaten Kubu Raya

• Desa Toho Ilir Kabupaten Toho Kabupaten

Pontianak

• Desa Monterado Kecamatan Monterado Kabupaten

Bengkayang

Metode

Pelaksanaan

: Uji multi lokasi Trichoderma spp. spesifik lokasi Kalbar untuk

pengendalian penyakit Jamur Akar Putih (Rigidophorus

lignosus) di laksanakan 2 tahap meliputi uji di laboratorium dan

uji di lapangan.

Uji Laboratorium

Trichoderma spp spesifik lokasi Kalbar yang dijadikan

bahan uji adalah Trichoderma spp stok laboratorium APH-

BPTP Pontianak (Bank Agens) terdiri dari :

1) Trichoderma spp isolat Bengkayang

2) Trichoderma spp isolat Toho

3) Trichoderma spp isolat Capkala

4) Trichoderma spp isolat Sintang

5) Trichoderma spp isolat Sambas

Page 104: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

99

Persiapan isolat Trichoderma spp. spesifik Kalbar meliputi

tahapan :

1) Masing-masing isolat ditumbuhkan dalam media PDA dan

diperbanyak dalam testube dan setiap isolat diperbanyak

sejumlah 10 testube

2) Masing-masing isolat Trichoderma spp. diperbanyak dan

ditumbuhkan pada media beras. Perbanyakan Trichoderma

masing-masing isolat mengacu pada metode baku

perbanyakan Trichoderma model Lab. APH BPTP

Pontianak.

3) Biakan Trichoderma spp pada media beras kemudian

diformulasi dengan bahan pembawa berupa dedak dengan

perbandingan yang sesuai (tergantung hasil perhitungan

kerapatan spora).

Pelaksanaan Uji laboratorium meliputi :

1) Uji Antagonis

2) Uji Viabilitas Spora

3) Uji Penghitungan Kerapatan Spora

Semua uji laboratorium dilakukan menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) non-faktorial dan 4 ulangan dengan

perlakuan berupa perbedaan asal isolat Trichoderma spp. Data

yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F, apabila

berbeda nyata, akan dilanjutkan dengan Uji Tukey (HSD) pada

taraf nyata 5%.

2. Uji Lapang

Pelaksanaan uji lapang dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut :

1. Pemilihan Calon Petani/Calon Lokasi (CP/CL) Kegiatan :

Pilih calon petani dan calon lokasi dengan kreteria

sebagai berikut :

a) Petani pemilik merupakan petani aktif dan bisa diajak

kerja sama dalam pelaksanaan kegiatan uji serta

bersedia meminjamkan kebunnya untuk lokasi

pengujian.

b) Calon lokasi merupakan sentra pertanaman karet,

dalam satu hamparan terdapat minimal 5 ha. tanaman

karet berumur 4 – 15 tahun dan ditemukan tanaman

karet terserang penyakit JAP dengan intensitas

serangan ringan sampai sedang.

c) Letak kebun tidak terlalu jauh dari jalan dan ada

akses untuk membawa bahan dan alat pengujian.

2. Menentukan Plot Uji (Blok)

- Plot uji (blok) ditentukan berdasarkan kerteria : tanaman

karet homogen, barisan tanaman tidak berbatasan

langsung dengan jalan, dan mudah untuk mengangkut

bahan dan alat uji.

Page 105: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

100

- Penentuan pohon uji berdasarkan hasil pengamatan awal

dengan cara dilakukan pemasangan mulsa pada bagian

pangkal batang.

- Pohon uji yang telah ditetapkan dalam plot dipasang label

- Blok-blok pengujian berupa kebun karet seluas 1 ha, blok

dibedakan berdasarkan kemiringan/ketinggian lahan.

Terdapat 5 blok dalam 1 kabupaten

3. Perlakuan

Isolat Trichoderma spp terbaik hasil uji di laboratorium

yaitu Trichoderma isolat Sambas, isolat Sintang dan isolat

Bengkayang untuk selanjutnya dilakukan uji di lapangan.

Ada lima perlakuan dalam kegiatan uji yaitu :

A = Kontrol (ditabur dedak)

B = Tricho isolat Sambas

C = Tricho isolat Sintang

D = Tricho isolat Bengkayang

E = Fungisida

Setiap perlakuan memerlukan 5 pohon karet, sehingga

dalam 1 blok pengujian (kebun) memerlukan 25 pohon

sampel. Dengan demikian disetiap kabupaten lokasi uji

memerlukan 125 pohon uji.

• Fungisida yang digunakan dalam uji ini adalah

ANVIL 50 SC

Konsentrasi larutan fungisida = 5 ml/liter air,

aplikasi dengan cara disiramkan disekitar leher

akar tanaman terserang dengan dosis 1 liter

larutan/pohon.

• Trichoderma spp diaplikasikan dengan cara

membuka tanah disekitar leher akar tanaman karet

terserang kemudian formulasi Trichoderma spp

ditaburkan dan ditutup kembali dengan tanah.

Dosis perpohon adalah 150 gr/pohon.

• Semua tanaman uji dilakukan pemupukan. Pupuk

yang digunakan adalah pupuk NPK dengan dosis

500gr/pohon. Aplikasi dilakukan dengan cara

membuka tanah dengan jarak 70 cm – 100 cm dari

leher akar, kemudian pupuk ditabur merata dan

tanah bukaan ditutup kembali.

4. Pengamatan

- Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu

pengamatan 1 (sebelum aplikasi), Pengamatan 2 ( 3

bulan setelah aplikasi), Pengamatan 3 (6 bulan setelah

aplikasi)

- Pengamatan 1 (awal) untuk menentukan pohon sampel

dilakukan dengan melakukan pemasangan mulsa

(mulching) dilanjutkan dengan menentukan stadia

Page 106: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

101

serangan JAP.

- Pengamatan 2 dan 3 dilakukan dengan cara membuka

leher akar kemudian mengamati perkembangan bagian

akar sakit dengan ketentuan sebagai bertikut :

Stadia Gejala

0 Tanaman sehat, tidak ada miselium JAP

1 Miselium JAP masih menempel pada permukaan

kulit akar

2 Miselium JAP mulai masuk ke jaringan kulit akar

3 Miselium JAP masuk kejaringan kulit kayu, kulit

mulai berwarna coklat dan kayu mulai membusuk

4 Perakaran sudah membusuk atau tanaman mati

Sumber : Basuki (1986)

Hasil Pelaksanaan

1. Uji Laboratorium

Berdasarkan hasil uji laboratorium, dapat dilaporkan beberapa

hal sebagai berikut:

a. Penghitungan kerapatan spora

Tabel . Data kerapatan spora jamur Trichoderma spp masing-

masing Isolat

No Asal Isolat Jumlah spora/gr Rata-rata

Jumlah

spora/gr Ulangan 1 Ulangan 2

1 Toho 6,75.108 7,25.108 7.108

2 Sambas 1,075.109 1,225.109 1,15.109

3 Capkala 7.108 6.108 6,50.108

4 Bengkayang 9.108 10.108 9,50.108

5 Sintang 9,5.108 9.108 9,25.108

Berdasarkan data kerapatan spora pada tabel 1 di atas maka

tiga isolat terbaik secara berturut-turut adalah : isolat

Sambas, isolat Bengkayang dan isolat Sintang

b. Uji Viabilitas

Uji biabilitas yang dilakukan terhadap 5 isolat Trichoderma

spp hasilnya dapat dilihat seperti pada tabel 2.

Catatan : Pada saat melakukan CP/CL, diupayakan untuk

melakukan eksplorasi jamur patogen Rigidophorus sp

(penyebab penyakit JAP), kemudian perlakukan dan

bawa ke laboratorium untuk diisolasi.

Page 107: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

102

Tabel . Data Uji Viabilitas jamur Trichoderma spp masing-

masing isolat

No Asal Isolat Viabiltas (%) Rata-rata

Viabilitas

(%) Ulangan 1 Ulangan 2

1 Toho 78,75 68,86 73,80

2 Sambas 86,95 90,00 88,47

3 Capkala 63,96 70,00 66,98

4 Bengkayang 96,97 95,25 96,11

5 Sintang 83,64 82,50 83,07

Catatan : penghitungan daya kecambah spora (viabilitas) dilakukan 18 jam

setelah inokulasi

Berdasarkan data viabilitas seperti pada tabel 2 diatas maka

tiga isolat terbaik secara berturut-turut adalah :Isolat

Bengkayang, isolat Sambas dan isolat Sintang.

c. Uji Antagonis.

Uji antagonis dilakukan di laboratorium APH antara jamur

antagonis Trichoderma spp dengan patogen penyebab

penyakit JAP yaitu Rigidophorus lignosus, hasilnya seperti

pada Tabel.

Tabel. Data Uji Antagonis masing-masing Isolat Trichoderma

spp terhadap Rigidophorus sp

No Posisi Uji Panjang Garis Tengah (cm) pada pengamatan hari

ke 7

Toho Capkala Bengkayang Sintang Sambas

1 Antagonis

Tunggal

9,00 9,00 9,00 9,00 9,00

2 Patogen

Tunggal

3,80 3,80 4,00 4,10 4,20

3 Antagonis

Berhadapa

n

9,00 7,20 7,80 8,80 8,60

4 Patogen

berhadapa

n

2,30 2,80 2,50 2,20 2,20

5 Persentase

Penghamb

atan (%)

39,4

7

26,31 42,50 46,34 47,61

Berdasarkan hasil uji antagonis seperti pada tabel 3 di atas

maka tiga isolat yang memiliki persentase penghambatan

tertinggi secara berturut-turut adalah : isolat Sambas, isolat

Sintang dan isolat Bengkayang.

2. Uji Lapang

Perlakuan

Isolat Trichoderma spp terbaik hasil uji di laboratorium

yaitu Trichoderma isolat Sambas, isolat Sintang dan

Page 108: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

103

isolat Bengkayang untuk selanjutnya dilakukan uji di

lapangan. Ada lima perlakuan dalam kegiatan uji yaitu :

A = Kontrol (ditabur dedak)

B = Tricho isolat Sambas

C = Tricho isolat Sintang

D = Tricho isolat Bengkayang

E = Fungisida

Pengamatan

Pengamatan uji lapang sampai dengan bulan Oktober

2013 telah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengamatan

awal (sebelum aplikasi) dan pengamatan 2 (setelah

aplikasi)

Berdasarkan hasil pengamatan 2 (setelah aplikasi), stadia

serangan pada pohon sampel di masing-masing lokasi uji

seperti pada Tabel berikut.

Tabel .Hasil pengamatan uji multi lokasi Trichoderma

sppspesifik Kalbar untuk pengendalian penyakit

jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) di Desa

Mak Kawing Kecamatan Batang Tarang

Kabupaten Sanggau

Perlak

uan

Rerata Stadia Serangan Penurunan

stadia

serangan

(%)

Peningkata

n stadia

serangan

(%)

Pengamata

n awal

Pengamata

n 2 (setelah

aplikasi)

A 1,16 1,04 10,34 -

B 1,16 0,48 58,62 -

C 1,20 0,40 66,66 -

D 1,24 0,28 77,41 -

E 1,44 0,76 47,22 -

Tabel. Hasil pengamatan uji multi lokasi Trichoderma

sppspesifik Kalbar untuk pengendalian penyakit

jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) di Desa

Korek Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten

Kubu Raya

Perlak

uan

Rerata Stadia Serangan Penurunan

stadia

serangan

(%)

Peningkata

n stadia

serangan

(%)

Pengamata

n awal

Pengamata

n 2 (setelah

aplikasi)

A 1,28 1,00 21,87 -

B 1,40 0,28 80,00 -

C 1,48 0,32 78,37 -

D 1,44 0,28 80,55 -

E 1,36 0,12 91,17 -

Page 109: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

104

Tabel . Hasil pengamatan uji multi lokasi Trichoderma

sppspesifik Kalbar untuk pengendalian penyakit

jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) di Desa

Monterado Kecamatan Monterado Kabupaten

Bengkayang

Perlak

uan

Rerata Stadia Serangan Penurunan

stadia

serangan

(%)

Pening

katan

stadia

seranga

n (%)

Pengamatan

awal

Pengamatan 2

(setelah

aplikasi)

A 1,40 1,12 20,00 -

B 1,56 0,68 56,41 -

C 1,48 0,68 54.05 -

D 1,48 0,72 51,35 -

E 1,24 0,24 80,64 -

Tabel . Hasil pengamatan uji multi lokasi Trichoderma

sppspesifik Kalbar untuk pengendalian penyakit

jamur akar putih (Rigidoporus lignosusdi Desa

Toho Ilir Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak

Perla

kuan

Rerata Stadia

Serangan Penuruna

n stadia

serangan

(%)

Peningkat

an stadia

serangan

(%) Pengamat

an awal

Pengamat

an 2

(setelah

aplikasi)

A 1,36 0,88 35,29 -

B 1,44 0,24 83,33 -

C 1,32 0,20 84,84 -

D 1,56 0,20 87,17 -

E 1,60 0,28 82,50 -

Kesimpulan

Sementara

: a. Perlakuan yang menunjukan hasil penurunan stadia

serangan pada pohon sampel di semua lokasi kabupaten

secara berturut-turut adalah perlakuan E (75,38 %),

perlakuan D (74,12 %), perlakuan C (70,98 %) dan

perlakuan B (69,59 %).

b. Perlakuan A (kontrol) juga menunjukan adanya penurunan

stadia serangan (sebesar 21,87 %), kondisi ini lebih

disebabkan oleh pengaruh pupuk yang diberikan kepada

semua pohon sampel termasuk kontrol.

c. Secara umum, pohon sampel yang menunjukan penurunan

stadia serangan kondisi fisik nya terlihat lebih baik dan

daun berwarna hijau gelap.

Page 110: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

105

21. Judul Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Operasional PPNS

Ketua Pelaksana : Hithman S, SP

Waktu : Juli s.d Desember 2013

Ringkasan

Kegiatan

: Kegiatan Monitoring dan Evaluasi PPNS Perkebunan BPTP

Pontianak dilakukan di sebagian kabupaten di provinsi

Kalimantan Barat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa :

A. Pertemuan dan Koordinasi dengan Instansi yang terkait di

Dinas Perkebunan di Kabupaten Sanggau.

Dalam pertemuan dengan instansi terkait dengan Dinas

Perkebunan Kabupaten Sanggau yang menangani

perlindungan perkebunan dilakukan diskusi dan dialog

serta tanya jawab mengenai Masalah Gangguan Usaha

Perkebunan yang terjadi di daerah Kabupaten Sanggau.dan

memperoleh data mengenai Gangguan Usaha Perkebunan

yang terjadi di Kabupaten Sanggau.

B. Melakukan inventarisasi asal usul benih atau bibit tanaman

di tingkat petani.

Petugas PPNS Perkebunan BPTP Pontianak menemukan

benih sawit illegal yang dijual bebas di daerah kabupaten

Kapuas Hulu. Benih sawit itu dijual oleh pedagang keliling

dan dibeli serta ditanam oleh masyarakat setempat.

Benih itu dijual dengan harga yang sangat murah

dibandingkan dengan benih kelapa sawit dari produsen

resmi. Untuk meyakinkan masyarakat, pedagang

memperlihatkan foto copy sertifikat benih sawit dari Costa

Rica (Foto Copy Sertifikat terlampir).

C. Melakukan pemeriksaan pada toko yang

memperdagangkan pupuk dan pestisida

Petugas PPNS Perkebunan melakukan pemantauan di toko

atau warung yang menjual bahan dan sarana perkebunan.

Page 111: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

106

Petugas menemukan pupuk dan pestisida ilegal dan berada

di dua daerah Kabupaten yang berbatasan dengan negara

tetangga. Kedua kabupaten itu adalah kabupaten Sanggau

dan Kabupaten Kapuas Hulu. Adapun pupuk ilegal yang

dijual sebanyak 3 (tiga) merek, ditemukan di Kabupaten

Kapuas Hulu merek Jembatan dan Lima Daun, merek

Jembatan dan Yaramila di Kabupaten Sanggau.

Untuk merek Pestisida yang beredar di Kabupaten Kapuas

Hulu sebanyak 3 (tiga) merek yaitu Haras, Ecomak dan

Crash (insektisida) sedangkan di Kabupaten Sanggau

sebanyak 9 (sembilan) merek yaitu Haras, Ecomak dan

Crash (insektisida), Gallop, Asset, Hextar Paraquat 13,

Spark dan Set Up 480 (Herbisida) dan Pipertox 48

(Fungisida).

Sedangkan daerah Kabupaten Lain seperti Sambas dan

Ketapang belum atau tidak ditemukan toko atau warung

yang menjual baik pupuk maupun pestisida ilegal.

D. Mengambil sampel pestisida yang tidak sesuai dengan

prosedur atau aturan hukum dan peraturan

Sebagai barang bukti, petugas mengambil bahan dan

sarana perkebunan dari toko yang menjual dengan cara

membeli. Bahan dan sarana perkebunan itu terdiri dari

pupuk illegal dan pestisida illegal. Sementara benih atau

bibit tidak diambil tetapi didokumentasikan dalam bentuk

foto.

E. Melakukan inventarisasi jenis dan jumlah gangguan usaha

perkebunan dan konflik

Inventarisasi dilakukan dengan memperoleh data dari

berbagai sumber dalam hal ini media cetak yang terbit di

daerah Kalimantan Barat.

Page 112: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

107

F. Melakukan inventarisasi jenis dan jumlah gangguan usaha

perkebunan dan konflik yang sudah ditangani, sedang

ditangani atau belum ditangani.

Inventarisasi dilakukan dengan memperoleh data dari

Instansi terkait Dinas Perkebunan di Kabupaten dalam hal

ini dari Kabupaten Sanggau.

Tabel . Permasalahan GUP yang ada di Kabupaten

Sanggau No Masalah Penanganan Ket

1. Sengketa areal kebun eks PT.

KML antara PT. BKP dengan

masyarakat seluas 491,37

hektar

Sudah diserahkan

kepada Gubernur

2. Sengketa blok C di Desa

Semongan Kecamataan

Noyan dan blok D di Desa

Malenggang Kecamatan

Sekayam antara PT. BTL dan

PT. MKS

Masalah dalam

penanganan POLDA

Kalbar

3. Sengketa Lahan di Desa lape

Kecamatan Kapuas antara PT.

ASL dan PT. ASP

Masalah sudah selesai

dengan membagi

areal kedua

perusahaan

4. Program revitalisasi

perkebunan antara PTPN XIII

dan KUD Rindu Sawit

Masalah sudah selesai

dengan mengalihkan

pemanfaatan bibit

kepada KUD Sawit

Permai

5. Sengketa tanah kas Desa

Kuala Buayan kecamatan

Meliau dengan PT BHD

Belum ada titik temu

penyelesaian

6. Pencurian berondolan TBS

PTPN XIII Kembayan oleh

masyarakat Dusun Sanjan

Emberas Desa Pandan

Sembuat Kecamatan Tayan

Hulu

Kedua belah pihak

telah berdamai

sehingga selesai

7. Alih tanam kelapa sawit

dalam areal HPK (tanah adat)

di dusun Pulau Cempedik

Desa Lalang Kecamatan tayan

Hilir antara masyarakat dan

PT. MSP.

Masalah sudah selesai

PT. MSP memberikan

bantuan sebesar Rp. 2

juta rupiah/ha tiap

KK

8. Pemagaran jalan poros kebun

oleh masyarakat milik PT.

MSP di Dusun Lais Desa

Lalang

Penyelesaian masalah

difasilitasi oleh

Camat Tayan Hilir

9. Pembangunan kebun plasma

oleh PT AAC sesuai

PT. AAC meminta

masyarakat

Page 113: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

108

permintaan masyarakat menyediakan lahan

seluas 300 ha

sehingga tidak ada

masalah.

10. Sengketa lahan di Dusun

Labak, Desa Kampuh

Kecamatan Bonti

Masalah dalam

penanganan Polda

Kalbar.

11. Penahanan 7 (tujuh) alat berat

PT. BKP oleh masyarakat

Dusun Merau Desa Entikong

Alat berat

dikembalikan kepada

PT. BKP dan masalah

sudah selesai.

12. Sengketa areal seluas 44

hektar di RT. Sonau Dusun

Selampung Desa Selampung

Kecamatan Jangkang antara

PT. CNIS dan PT. Finantara

Intiga

Masalah sudah selesai

dengan adanya hasil

orientasi lapangan

membuktikan lahan

tersebut masuk

wilayah izin lokasi

PT. CNIS

13. Konversi kebun plasma antara

Capes masyarakat Kecamatan

Meliau dan Toba dengan PT.

SJAL

Masalah sudah selesai

dengan kesepakatan

tentang waktu

pelaksanaan konversi

oleh PT SJAL

14 Pemagaran areal kebun PT

KGP oleh masyarakat

Kecamatan Tayan Hulu

Masih dalam proses

penyelesaian.

15. Proyek pemasangan jaringan

listrik PLN di areal kebun

milik PT MAS

Masalah sudah

selesai.

16. Konflik kepemilikan saham

yang menyebabkan

mengganggu keamanan

masyarakat Kecamatan Tayan

Hulu

Pertemuan hanya

dihadiri oleh satu

pihak kuasa hukum

sehingga belum

selesai.

17. Masalah jual ulang lahan

dalam areal Izin lokasi antara

PT. SAP dan masyarakat

Masalah jual ulang

lahan difasilitasi oleh

Camat Toba.

18. Masalah tanaman masuk

dalam kawasan hutan oleh PT

APS

Sudah selesai

19. Proyek PPLP yang belum

jelas antara PT MPE dengan

masyarakat

90 % petani sudah

mau menerima pola

yang telah ditetapkan

kembali.

20. Belum dilakukan akad kredit

petani plasma dengan dengan

PT SIA

Belum selesai

21. Tidak melakukan kegiatan

kebun PT BEIA

Telah dilakukan

penilaian usaha

perkebunan

22. Laporan masyarakat adanya

pencemaran Air oleh PT ASP

Masih dalam proses

23. Adanya laporan LSM tentang

pembakaran kebun PT SISU 2

Selesai.

Page 114: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

109

dan tenaga kerja

G. Melakukan cek lokasi (Ground check) pada lokasi

terjadinya kebakaran lahan dan kebun.

Untuk kegiatan cek lokasi kebakaran belum dapat

dilaksanakan di setiap kabupaten dengan jarak tempuh

yang cukup jauh. Tetapi tetap dipantau dari media cetak.

Keadaan Hot Spot di wilayah Kalimantan Barat Tahun

2013yang terdeteksi Satelit NOAA, pada 2 Maret terdapat

24 titik api yang tersebar di beberapa daerah yakni

Kabupaten Ketapang 10 titik, Landak satu titik, Kubu Raya

10 titik. Sanggau dua titik dan Sekadau satu titik.

Kemudian, pada 3 Maret, tercatat ada tujuh titik api yang

berada di Kabupaten Ketapang dua titik, Kabupaten Kubu

Raya dua titik, Kabupaten Pontianak dua titik dan

Kabupaten Sintang satu titik. Sedangkan pada 4 Maret, ada

21 titik api. Sedangkan kota Singkawang ada dua titik hot

spot yaitu di Desa Mayasopa dan Desa Pajintan Kecamatan

Singkawang Timur.

Kebakaran Lahan dan Kebun pada tahun 2013 meliputi :

A. Kabupaten Pontianak

Kebakaran Lahan perkebunan terjadi di dua

lokasi yang berbedayaitu Perusahaan Swasta PT Mitra

Andalan Sejahtera (PT MAS) daerah Wajok Kecamatan

Siantan Kabupaten Pontianak seluas ± 40 ha dan

kebakaran Lahan di Kebun milik Petani Pak Marjun dan

kawan-kawan seluas ± 400 ha. Lahan tersebut ditanami

karet, kopi dan kelapa sawit.

B. Kabupaten Sambas

Page 115: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

110

Perkebunan Karet, Nenas dan Sawit masyarakat

seluas 200 ha di Desa Mentibar Kecamatan Paloh dan

Desa Simanas Kecamatan Galing terbakar.

C. Kabupaten Kubu Raya

Kebakaran Lahan milik masyarakat Fuadun,

Ismael, Ladum, Riasan dan petani lain. Lahan tersebut

ditanami karet dan lahan kosong berupa semak. Luas

lahan yang terbakar ± 20 ha.

D. Kota Singkawang

Kebakaran lahan masyarakat seluas ± 10 ha.

Lahan tersebut ditanami Nenas, durian dan rambutan.

22. Judul Kegiatan : Kejadian Kebakaran Lahan dan Gangguan Usaha

Perkebunan di Wilayah Kalimantan Barat

T.A. 2013

Ringkasan

Kegiatan

: Keadaan Gangguan Usaha Perkebunan di wilayah Kalimantan

Barat Tahun 2013 pada setiap daerah Kabupaten terdiri dari :

A. Kabupaten Pontianak

1. Pemilik lahan yang terdiri dari 12 orang warga

Mempawah itu melapor ke Polsek Sui Pinyuh karena

merasa tidak menyerahkan lahan ke PT Tanjung Indah

Planstation (PT TIP) anak perusahaan PT Djarum.Lahan

seluas 40 hektar (Ha) yang berada di Kelurahan

Anjungan Melacar Kecamatan Anjongan itu mulai

dilakukan proses penyelidikan oleh Polda ditandai

dengan pemasangan plang penetapan status quo.

2. Warga Dusun Pentek Desa Pentek Kecamatan Sadaniang

Kabupaten Mempawah menolak masuknya PT PAM.

Surat Penolakan dituangkan dalam Surat pernyataan dan

diperkuat oleh Cap dan Tanda Tangan Camat

Page 116: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

111

SadaniangDrs. Rohmat Effeny dan Kades Sulianis serta

Kepala Dusun Nokus

B. Kabupaten Landak

1. Kebun karet dan sawit warga Dusun Tanjung dan Sungai

Buluh Desa Hilir Kantor Kecamatan Ngabang

Kabupaten Landak terendam banjir

2. Kelompok Tani Perintis (penjual) dan Kelompok Tani

Persoma (merasa pihak pemilik lahan) serta pembeli

lahan T. Manurung bersengketa dan belum selesai

dengan kasus sengketa lahan seluas 325 ha. Lahan

tersebut sudah dikuasakan pada PT Condong Garut.

C. Kabupaten Sanggau

1. Sekitar dua ribu petani mengepung dan menutup secara

adat pabrik kebun kelapa sawit PT BHD/DSP hari

Jum’at tanggal 11 Januari 2013. Sebanyak 18 Koperasi

Unit Desa (KUD) di dua Kecamatan Meliau dan

Sangggau Kapuas tidak puas. dengan kebijakan yang

ditetapkan oleh perusahaan terhadap petani. Perusahaan

lebih mengutamakan inti, sedangkan plasma

ditelantarkan dan tidak ada kesepakatan sebelumnya.

2. Petani di PT MPE mengancam akan tarik lahan mereka

dari perusahaan akibat perusahaan tidak membeli hasil

panen TBS.

3. Pihak Petani dan Managemen PT.BHD sepakat membuat

suatu perjanjian. Pihak PT BHD berjanji menerima 70 %

plasma dan 30 % inti, sedangkan swakelola untuk

sementara ditolak sampai pabrik berjalan dengan baik.

D. Kabupaten Sintang

1. Masyarakat di Desa Begori Kecamatan Serawai

melakukan pemagaran di jalan desa akibat sengketa

lahan dengan PT. SHP. Ketua Komisi I DPRD

Page 117: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

112

Kabupaten Sintang Ginidie meminta agar perusahaan

perkebunan sawit harus berhati-hati membuka lahan

perkebunannya dan dipastikan lahan tersebut tidak

bersengketa dengan masyarakat serta perlu dialog dengan

masyarakat.

2. Kepala Desa Menunuk Aspan Efendi Minta kepada

Majelis Hakim di depan sidang agar Pemilik Perusahaan

dipanggil dalam proses sengketa lahan dengan PT. Rafi

Kama Jaya Abadi. Sementara Kuasa Hukum

MasyarakatMenunuk Yaswin, SH meminta agar yang

pihak berwenang BPN tidak menerbitkan HGU.

3. Situasi di PT Sari Bumi Kusuma (SBK) di Desa Merako

Jaya Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang yang

diteror pemagaran tetap kondusif. Selama tiga hari

pengamanan dilakukan, tak adapergerakan masa yang

berunjuk rasa. Wakil Manager PT SBK M Taufan

mengaku hingga saat ini situasi di Kantor SBK tetap

kondusif, aktifitas perusahaan tetap berjalan lancar

seperti biasanya.

4. 200 warga Desa Sumber Sari, Desa Emparu, Desa

Margahayu dan Desa Wirayuda melakukan penyegelan

terhadap PT Makmur Jaya Malindo (MJM) dan menuntut

berhenti operasi.

5. Masyarakat Ketunga Tengah kembali menolak

pembukaan segel terhadap perusahaan asing PT Makmur

Jaya Malindo (MJM) di Desa Sepayan Kecamatan

Ketungau Tengah. Masyarakat menilai tak ada

keseriusan dari perusahaan untuk pengerjaan lahan.

6. Sejumlah aparat Desa Tanjung Ria Kecamatan Sepauk

mendatangi kamp PT SAM. Aparat Desa terdiri dari

Ketua BPD, Kadus Lengkung Manah dan Kadus Aji

Page 118: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

113

Melayu. Kedatangan mereka datang karena diduga

perusahaan beroperasi di wilayah mereka sehingga

terjadi sengketa lahan

E. Kabupaten Melawi

1. Untuk daerah Kabupaten Melawi tidak ditemukan GUP

maupun kebakaran lahan dan kebun.

F. Kabupaten Kapuas Hulu

1. Ratusan warga Desa Sibau Hilir mendatangi dan mengadu

ke DPRD karena PT BIA dan PT SMD menyerobot

hutan ulayat.

G. Kabupaten Bengkayang

1. Hujan yang deras menyebabkan Dusun Pangkalan Darit

dan Pangkalan Makmur Kecamatan Sui Pangkalan II

Kabupaten Bengkayang banjir. Komoditi yang ikut

banjir diantaranya Tanaman lada seluas 5 ha dan Sawit

150 ha

H. Kabupaten Sambas

1. PT Sentosa Asih Makmur PT SAM) saling klaim

dengan kelompok 42 mengenai lahan seluas 147 hektar

di belakang Bukit Seburuan.

2. Para ahli waris atas tanah wilayah Bukit Seburuan Desa

Galing meminta PT SAM mengembalikan tanah hak

mereka yang digarap perusahaan tanpa ganti rugi.

3. Sejumlah warga kabupaten Sambas mengadu ke

Komnas HAM perwakilan Kalbar mengenai konflik

dengan PT Sentosa Asih Makmur (SAM). Konflik sudah

terjadi sejak Tahun 2006.

4. Salah satu warga Mentibar H. Matjiri mempertanyakan

salah satu perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi

di Desa Mentibar Kecamatan Paloh tapi belum

mempunyai izin. Bahkan menggarap lahan mereka (H.

Page 119: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

114

Matjiri, Ibrahim dan Rusdi) menjadikan parit yang tidak

masuk dalam program perusahaan (plasma)

I. Kabupaten Kubu Raya

1. PT. Punggur Argo Lestari (PAL) mencaplok lahan milik

ahli waris Keraton Kadriah Pontianak seluas 2.000 ha

terletak di Desa Sepok Laut Kecamatan Sungai Kakap

Kabupaten Kubu Raya.

J. Kabupaten Kayong Utara

1.Anggota DPRD Ketapang, Tini meminta pemerintah

daerah segera menangani kasus lahan penanaman sawit

PT.CUS yang masuk ke area lahan milik Desa Tembera

Kecamatan Simpang Dua. Ini terjadi dikarenakan peta

penanaman yang dipegang PT.CUS mengacu kepada

izin yang didapat saat Kayong Utara masih tergabung

didalam Ketapang.

2. Manajemen PT Kayung Agro Lestari (PT KAL) akhirnya

membayarkan dana tambahan harga lahan. Tahap I di

Dusun I Tegas, Tahap II di Dusun II Lestari Desa Kuala

Tolak, Tahap III Dusun III Ampera dan Tahap IV di

Dusun IV Karya Desa Kuala Tolak.

K. Kabupaten Ketapang

1. Puluhan masyarakat beberapa desa(Desa Mekar Jaya,

Desa Lembah Mukti, Dusun Pulai Laman, Desa Asam

Besar, Desa Sungkai, Desa Kalimantan dan Desa Lipat

Gunting) di Kecamatan Manis Mata mendatangi Kantor

DPRD Ketapang, Senin (8/4/2013). Mereka meminta

tumpang tindih data lahan yang digarap oleh perusahaan

perkebunan PT Maya Agro Investama yang merupakan

bagian dari PT Poliplant Group segera diakhiri. Apabila

tak diakhiri, masyarakat mengancam akan menduduki

DPRD Ketapang, hingga masalah yang mereka

Page 120: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

115

mendapatkan jalan keluar.

2. Puluhan warga Desa Negeri Baru Benua Kayong

menuntut PT Arrtu Energie Resourses (Green Eagle

Group) untuk tidak membanguna fasilitas umum di

daerah mereka. Mereka menuntut Rp. 3 juta per KK

(900 KK) dengan luas lahan 2.039 ha.

3. Ratusan warga Desa Batu Sedau, Kecamatan Manismata

mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Ketapang untuk

mengadu dan menuntut Perusahaan Kebun Sawit PT

HHK Timur mengenai pembagian kebun plasma yang

tidak kunjung dibagikan oleh perusahaan selama 7

tahun.

Keadaan Hot Spot di wilayah Kalimantan Barat Tahun

2013yang terdeteksi Satelit NOAA, pada 2 Maret terdapat 24

titik api yang tersebar di beberapa daerah yakni Kabupaten

Ketapang 10 titik, Landak satu titik, Kubu Raya 10 titik.

Sanggau dua titik dan Sekadau satu titik.

Kemudian, pada 3 Maret, tercatat ada tujuh titik api yang

berada di Kabupaten Ketapang dua titik, Kabupaten Kubu Raya

dua titik, Kabupaten Pontianak dua titik dan Kabupaten Sintang

satu titik. Sedangkan pada 4 Maret, ada 21 titik api. Sedangkan

kota Singkawang ada dua titik hot spot yaitu di Desa Mayasopa

dan Desa Pajintan Kecamatan Singkawang Timur

Kebakaran Lahan dan Kebun pada tahun 2013 meliputi :

E. Kabupaten Pontianak

1. Kebakaran Lahan perkebunan terjadi di lokasi

Perusahaan Swasta yaitu lokasi PT MitraAndalan

Sejahtera (PT MAS) daerah Wajok Kecamatan Siantan

Kabupaten Pontianak seluas ± 40 ha.

2. Kebakaran Lahan terjadi di Kebun milik Petani Pak

Page 121: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

116

Marjun dan kawan-kawan seluas ± 400 ha. Lahan

tersebut ditanami karet, kopi dan kelapa sawit.

F. Kabupaten Sambas

1. Perkebunan Karet, Nenas dan Sawit masyarakat seluas

200 ha di Desa Mentibar Kecamatan Paloh dan Desa

Simanas Kecamatan Galing terbakar.

G. Kabupaten Kubu Raya

1. Kebakaran Lahan milik masyarakat Fuadun, Ismael,

Ladum, Riasan dan petani lain. Lahan tersebut ditanami

karet dan lahan kosong (semak). Luas lahan yang

terbakar ± 20 ha.

H. Kota Singkawang

1. Kebakaran lahan masyarakat seluas ± 10 ha. Lahan

tersebut ditanami Nenas, durian dan rambutan.

Pencemaran Lingkungan terjadi akibat kegiatan pembangunan

usaha perkebunan , yaitu :

1. Limbah PT Kalimantan Agro Lestari (KAL) telah

Mencemari Sungai Siduk di Kabupaten Ketapang dan

Kayong Utara.

23. Judul Kegiatan : Monitoring Pengendalian Brontispa dengan Metarhizium

brontispae

Ketua Pelaksana : Akhmad Faisal Malik, SP.

Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui keefektifan

Metarhizium isolat B. longissima dalam mengendalikan B.

longissima di beberapa lokasi sentra lokasi di Kalimantan

Barat.

Metode : 1. PemilihanCalonPetanidanCalonLokasi (CPCL)

Kegiatan CPCL dilakukan di beberapakabupaten yang

merupakansentratanamankelapa. Persyaratancalonpetani

yang diperlukanadalah

a. Petaniaktifdalamkelompoktani

b. Petanibersediamengikutikegiatanpengendalianhamakumb

angjanurkelapa (Brontispalongissima)

c. Petanitidakmenuntutbiayakompensasi

Page 122: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

117

d. Petanipesertamaksimal 5 oranguntuksetiapwilayah UPPT

Persyaratancalonlokasikegiataniniadalah

a. Tanamankelapaberumur 2-5 tahun

b. Diutamakanberupahamparan

c. Masing–masingkebun minimal terdiriatas 20

pohonterserangdengankategoriringansampaisedang

d. Kebunmudahdiaksesdanterawattbaik

2. EksplorasiMetarhiziumbrontispae

Metarhiziumbrontispaeyang

digunakandalamkegiataniniadalah M.brontispaeisolatlokal

Kalimantan Barat yang telahdikoleksi di

laboratoriumjamurentomopatogen BPTP Pontianak.

3. EksplorasiBrontispalongissima

Brontispa longissimadiambildaritanamanbergejala di

lapangan, terutamapadapucuktanamanterserang,

dengancaramemotongpucuk/janurbergejala.

B. longissimayang berada di

dalampucuktersebutdipilihberdasarkan stadia,

kemudiandipelihara

dilaboratoriumuntukkeperluanujivirulensi.

4. PemeliharaanBrontispa longissima

Brontispa longissimadipeliharaberdasarkanstadia di

dalamstoplesplastik dengandiberipakanberupajanursegar.

Janurdigantisecaraperiodik agar pakanselalutersedia.

5. PerbanyakanMetarizhumbrontispaeMenggunakan Media

Jagung

PerbanyakanMetarizhum spp. dengan media

jagungdilakukansesuai dengan metode yang biasa dilakukan

di BPTP Pontianak.

6. PengujiankualitasMetarhizium brontispae

PengujiankualitasMetarhiziumdilaksanakanuntukmengetahui

jumlahkerapatandanviabilitassporadariMetarhiziumyang

akandigunakandalamkegiatan.

Pengujiandilaksanakandilaboratoriumpenguji BPTP

Pontianak. Kegiataniniterdiriatas :

Page 123: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

118

a. PenghitunganJumlahKonidia

Penghitungansporadilaksanakandengancaramenimbangsat

u gram

sampelMetarhiziumsppdarihasilperbanyakankemudiandie

ncerkandenganmengguankanmetodepengenceranberseri

(serial

dilution).Selanjutnyajumlahkonidiadihitungmenggunakan

haemocytometer.

b. PenghitunganDayaKecambah (Viabilitas) Konidia

Penghitungandayakecambahdilakukandengancaramenana

mkansuspensi Metarhiziumpadapotongan media Potato

Dextrose Agar (PDA) yang diletakan di

atasobyekgelassterildandimasukankedalamcawan petri, di

dalamcawan petri diletakanpotongankapas yang

dibasahiuntukmenjagakelembapan. Konidia yang

berkecambahdiamatisetelah 18jam setelahperlakuan.

Viabilitaskonidiadihitungdenganrumus:

Viabilitas konidia

=Jumlah Konidia Berkecambah

Jumlah konidia yang diamatix 100%

(DirektoratJendral Perkebunan, 2006)

7. Monitoring PengendalianB. longissima

Monitoring

kegiatanpengendalianBrontispadilaksanakandalamduakondis

iyaitudalamkondisisuhudankelembaban yang stabil /

terkontrol dandalamkondisilapangan.

a). KondisiSuhudanKelembabanStabil

Kegiatan monitoring

pengendalianBrontispadalamkondisisuhudankelembaba

nstabildilaksanakan di laboratoriumpenguji BPTP

Pontianak.Kegiatan monitoring

dilaksanakanuntukmengetahuitingkatvirulensiMetarhizi

umapabiladigunakandalamkondisisuhudankelembaban

yang stabil. KegiatanmenggunakanRancangan

Page 124: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

119

AcakLengkap yang terdiriataslimaperlakuandan lima

ulangan. Perlakuan pengendalian sebagaiberikut :

K : Air steril (sebagaikontrol)

MKP : Metarizhiumasal Sungai Kakap

MKU : Metarizhiumasal Sungai Kunyit

MR : Metarizhiumasal Rasau Jaya

F : Insektisidaberbahanaktifdimehipo400 g/l

Metodeaplikasidilaksanakandengancarametodepengump

ulan (Feeding method).

Monitoring terhadaphasilpengendaliandiamatiselama 7-

14 haridandihitungtingkatvirulensinyadenganrumus:

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑣𝑖𝑟𝑢𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖

=jumlah larva terinfeksi

jumlah larva yang diamatix 100%

(Sumber: DirektoratJendral Perkebunan, 2006)

Data yang diperolehakandianalisisdenganuji F,

apabilaberbedanyataakandilanjutkandenganujibedanyat

ajujur (BNJ) padatarafkesalahan 5%.

b).KondisiLapangan

KegiatanmonitoringpengendalianB. longissima di

lapangandilaksanakan di empat lokasi yaitu UPPT

Sungai Kakap (2 lokasi), UPPT Batu Layang (1

lokasi), UPPT Sungai Kunyit (1 lokasi).

Aplikasidilakukandengancaramenyemprotkan

suspensi

perlakuanpadapohonkelapaterserangBrontispayang

menunjukkangejalaserangandanmemilikijanur yang

belummembuka. Janur yang

belummembukaselanjutnyadiberitandasebagaisampel

untuk diamati.Dosisaplikasimasing-

masingperlakuanadalah 1 liter suspensi per

pohonsampel.KegiatandilakukanmenggunakanRancan

ganAcakKelompok

(RAK).Perlakuanpengendaliansebagaiberikut.

Page 125: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

120

Perlakuan pengendalian sebagaiberikut :

K : Air steril (sebagaikontrol) +NPK sesuai anjuran

MKP : Metarizhiumasal Sungai Kakap+NPK sesuai

anjuran

MKU : Metarizhiumasal Sungai Kunyit+NPK sesuai

anjuran

MR : Metarizhiumasal Rasau Jaya+NPK sesuai

anjuran

F : Insektisidaberbahanaktifdimehipo 2

ml/liter+NPK sesuai anjuran

- Tingkat virulensiMetarhiziumdalamkondisilapangan

Tingkat

virulensiMetarhiziumdapatdihitungmenggunakanrum

us:

Tingkat virulensi 𝑀𝑒𝑡𝑎𝑟ℎ𝑖𝑧𝑖𝑢𝑚

=jumlah hama terinfeksi

jumlah hama yang diamatix 100%

ApabilatandaB. longissimaterinfeksibelumterlihat,

makasampeldiinkubasikan di laboratoriumselama 7-

14 harihinggamuncultandainfeksiMetarhizium.

- IntensitasKerusakanPadaPohonSampel

Monitoring intensitaskerusakanpadapohonsampel

yang telahdiaplikasiMetarhiziumdilaksanakantiga

kali yaitusebelumaplikasiMetarhiziumdilaksanakan,

satubulansetelahaplikasidanduabulansetelahaplikasi.

Pengamatanintensitasseranganditujukanpadajanursa

mpel yang barumembuka.

Penilaianintensitaskerusakan menurut Taviana (2005)

mengikutinilaisebagaiberikut:

Sehat : Tidakadakerusakanpadapelepahdaun

Ringan :< 25% daun bergejala

Berat : >25%daun bergejala

Selanjutnyaakandihitungpersentaseserangan (PS)

danLuasSerangan (LS) dalamkebunsampelyaitu:

Page 126: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

121

PS Berat =Jumlah tanaman terserang berat

Jumlah seluruh tanaman yang diamatix 100%

PS Ringan

=Jumlah tanaman terserang ringan

Jumlah seluruh tanaman yang diamatix 100%

LS Berat= PS berat x luaskebunsampel

LS ringan = PS ringan x luaskebunsampel.

Hasil Pelaksanaan : 1. Uji di Lapangan

Hasil uji virulensi Metarizhium terhadap brontispa longissima

di lapangan baru diperoleh di lokasi I (sungai kakap), data hasil

pengamatan disajikan sebagai berikut:

PERLA-

KUAN

ULANGAN/BLOK JUM-

LAH RERATA

1 2 3 4 5

K 0 0 0 0 0 0,00 0

MKP 36,28 45,24 69,44 59,68 57,63 268,27 53,654

MKU 51,19 8,33 59,27 47,46 - 166,25 41,5625

MR 19,45 14,28 43,18 56,6 20,48 153,99 30,798

F 100 24,97 58,18 100 34,72 317,87 63,574

Kesimpulan : Hasil sementara menunjukkan bahwa di lokasi I (Kec. Sungai

Kakap), Metarizhium brontispae yang efektif adalah Isolat

Sungai Kakap, dengan menyebabkan mortalitas sebesar 53,

65%.

Catatan : Hasil pengamatan dan analisis data secara lengkapakan

dilaporkan di laporan kegiatan

24. Judul Kegiatan : Inventarisasi dan Identifikasi OPT pada Pembibitan

Tanaman Kelapa Sawit

Ketua Pelaksana : Erlan Ardiana Rismansyah, SP

Tujuan Kegiatan : mengetahui keragaman jenis OPT yang menyerang pada

pembibitan kelapa sawit

Metode Kegiatan : Pengumpulan data dengan survei lapangan

Lokasi Kegiatan : Inventarisasi dan identifikasi OPT pada pembibitan tanaman

Page 127: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

122

kelapa sawit dengan lokasi :

1. Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya

2. Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak

3. Kecamatan Anjungan Kabupaten Pontianak

4. Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak

5. Kecamatan Segedong Kabupaten Pontianak

6. Kecamatan Karangan Kabupaten Landak

Hasil Pelaksanaan : Inventarisasi OPT pada pembibitan kelapa sawit dilakukan

dengan mengamati jenis hama dan penyakit yang menyerang

pembibitan kelapa sawit di masing-masing lokasi dan mencatat

persentase serangan OPT. Hasil pengamatan menunjukkan

gejala serangan OPT yang menyerang tanaman kelapa sawit

pada fase pembibitan didominasi oleh penyakit busuk daun dan

bercak daun. Beberapa patogen diketahui merupakan penyebab

penyakit bercak daun pada pembibitan kelapa sawit antara lain

Helminthosporium, Curvularia, Pestalotia, dan Fusarium.

Bercak yang ditimbulkan tidak seragam, akan tetapi bervariasi

seperti bercak berukuran kecil pada daun dengan jumlah

banyak, bercak dengan halo yang konsentris, gejala hawar daun

dan lain-lain.

Page 128: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

123

Gambar. Lokasi pembibitan kelapa sawit di Desa Batu Layang

Gambar. Lokasi pembibitan kelapa sawit di Desa Wajok Hulu

Page 129: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

124

Gambar . Lokasi pembibitan kelapa sawit di Desa Toho Hilir

(Bapak Atie)

Gejala Abnormalitas yang dijumpai pada pembibitan kelapa

sawit yang diamati berkisar pada 0-5 % dengan gejala

abnormalitas yang dijumpai cukup beragam meliputi bibit

kerdil, daun tegak, bercak jingga, daun berkerut.

Hasil indentifikasi sampel penyakit bercak daun pada daun bibit

kelapa sawit di laboratorium menunjukkan lebih dari satu

patogen penyebab gejala, antara lain adalah Curvularia sp,

Helminthosporium dan Colletotrichum sp. Curvularia

ditemukan pada semua sampel daun yang dibawa di lapangan.

Sementara jamur Pestolotia sp hanya ditemukan di daerah

Kuala Dua Kecamatan Rasau Jaya.

Jenis OPT lain yang ditemukan selain penyakit bercak daun

adalah hama belalang yang menyebabkan lubang daun kelapa

sawit menjadi berlubang. OPT ini dipertimbangkan tidak

menjadi masalah yang penting karena selain intensitas

serangannya rendah, juga tanaman yang terserang ditemukan

bersifat sporadis..

Page 130: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

125

Page 131: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

126

Gambar. Beberapa gejala penyakit daun (leaf spot pada

pembibitan kelapa sawit)

Page 132: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

127

Gambar. Identifikasi Lokasi Batu Layang dan Wajok Hulu

Page 133: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

128

Page 134: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

129

Gambar. Identifikasi patogen lokasi Toho Hilir

Upaya pengendalian yang dilakukan selama inioleh petani

adalah dengan melakukan penyemprotan menggunakan

fungisida dan isolasi tanaman terserang dengan memisahkan

tanaman yang memiliki gejala bercak daun dari kebun

pembibitan yang sehat. Hal ini petugas temukan ketika

pengamatan dilakukan. Perlakuan budidaya lainnya adalah

dengan menggunakan naungan pada umur bibit yang masih

sangat muda.

Kesimpulan : OPT yang menyerang kelapa sawit pada periode pembibitan

antara lain penyakit bercak daun, busuk akar, hama belalang

dan kondisi bibit abnormal. Penyakit bercak daun merupakan

OPT utama yang menyerang pada fase pembibitan karena

penyakit ini mendominasi di semua lokasi pembibitan yang

diamati.

25. Judul Kegiatan : Monitoring Pengendalian Plesispa dengan Predator

Dermaptera

Ketua Pelaksana : Erlan Ardiana Rismansyah, SP

Page 135: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

130

Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan Monitoring Pengendalian Plesispa Dengan

Predator Dermaptera adalah memonitor kegiatan pengendalian

kumbang janur kelapa (Plesispa reichei) menggunakan musuh

alami (predator cecopet, earwig, Ordo Dermaptera) yang

diperbanyak secara massal di laboratorium dan dilepas kembali

ke lapangan.

Metode Kegiatan : Pengumpulan predator dari lapangan kemudian diperbanyak

secara massal di laboratorium dan dilepaskan di lapangan untuk

dievaluasi

Lokasi Kegiatan : Monitoring Pengendalian Plesispa Dengan Predator

Dermapteradengan lokasi :

1. Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten

Kubu Raya

2. Desa Peniti Luar Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak

3. Desa Sungai Burung Kecamatan Segedong Kabupaten

Pontianak

4. Desa Semudun Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten

Pontianak

Hasil Pelaksanaan : Tahap awal dari kegiatan adalah melakukan pengumpulan

predator Cecopet dari lapangan untuk diperbanyak di

laboratorium. Pengumpulan predator dilakukan secara manual

di Desa Sungai Burung (Pontianak) dan di Sungai Kakap (Kubu

raya). Hasil yang diperoleh kemudian dibawa ke laboratorium

untuk diperbanyak.

Cocopet dapat diperbanyak menggunakan media campuran

tanah dan pasir dengan perbandingan 1:1. Makanan untuk

cocopet dapat menggunakan bahan-bahan organik, kompos, dan

sisa-sisa sampah. Hal ini dikarenakan di kondisi lapangan

Cocopet merupakan juga pemakan bahan organik dan sisa

sampah. Dalam kegiatan ini jagung baik dalam bentuk pipilan,

bubur jagung manis ataupun poor makanan ayam. Makanan

diganti atau ditambahkan setiap 2-3 hari sekali.

Page 136: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

131

Gambar. Persiapan alat dan bahan untuk perbanyakan massal

Cecopet di laboratorium.

Sebagai suplemen dalam perbanyakan massal ini pada setiap

wadah perbanyakan ditambahkan serasah daun kelapa kering

sebagai tempat persembunyian cocopet (karena cocopet

cenderung merupakan binatang yang tidak menyukai cahaya

terang), dan sebagai tempat meletakkan telurnya.

Tisu basah ditambahkan ke dalam wadah perbanyakan untuk

menjaga kelembaban udara tetap tinggi.

Wadah keler plastik digunakan sebagai wadah perbanyakan

yang praktis dan tutup wadah perlu dibuat lubang dengan diberi

kain kasa agar Cecopet mendapatkan udara tetapi tidak dapat

keluar dari wadah. Wadah sebaiknya disimpan pada kondisi

agak gelap dan tidak terkena cahaya langsung

Sebelum pelepasan di lapangan dilakukan pengujian terhadap

potensi predasi predator cecopet di laboratorium terhadap

kumbang janur kelapa. Hasil pengujian laboratorium

menunjukkan predator Chelisoches morio mampu memangsa

larva Brontispa longissima instar 1 dan 2 sebanyak 72,6 ekor

dalam sehari.

Page 137: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

132

Gambar. Proses memangsa predator cocopet terhadap larva

muda kumbang janur kelapa

Tabel. Hasil uji lapangan

perlakuan

Segedong Sui Kunyit Sui Kakap

sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah

Tanpa

Predator 39 25 54 56 31 40

Predator 1

ekor/pohon 48 27 36 23 38 19

predator 2

ekor/pohon 21 42 36 46 37 13

Hasil pengujian lapangan diatas menunjukkan pengendalian

kumbang kelapa menggunakan predator cecopet belum

konsisten dan daya pengendalian yang diperoleh masih

fluktuatif. Sedikitnya jumlah predator yang dilepas diduga

menjadi penyebab rendahnya efisiensi pengendalian.

Gambar. Petugas melepaskan predator di lapangan

Page 138: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

133

26. Fasilitasi Kegiatan Pelatihan Petani Bidang Perlindungan Perkebunan.

Petugas BPTP Pontianak baik Petugas Teknis Laboratorium maupun Petugas Unit

Pembinaan Perlindungan Tanaman (UPPT) berperan aktif dalam kegiatan pelatihan

petani bidang perlindungan perkebunan baik sebagai Nara Sumber Pemandu Lapang

(PL) pada kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) maupun

sebagai pemandu pada Diklat Non Sekolah Lapang.

Dana Kegiatan pelatihan petani berasal dari APBN dan APBD. Jenis pelatihan petani

dan lokasi pelatihan pada tahun 2013 termuat pada Tabel10 (terlampir).

27. Fasilitasi Kegiatan Pengendalian OPT dan Penanganan Gangguan Usaha

Perkebunan (GUP)

Petugas BPTP Pontianak terutama Petugas Brigade Proteksi Tanaman (BPT), Sub

Lab Hayati dan Unit Pembinaan Perlindungan Tanaman (UPPT) berperan aktif dalam

pendampingan kegiatan pengendalian OPT dan Penanganan Gangguan Usaha

Perkebunan yang didanai dari dana APBN dan APBD I yang melalui Dinas

Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat maupun dana APBN dan APBD II yang

Gambar. Salah Satu kebun pengamatan

Kesimpulan : Predator Cecopet merupakan agen pengendali kumbang

Brontispa longissima yang potensial. Predator Cecopet dapat

diperbanyak di laboratorium dengan menggunakan pakan

pedigree untuk makanannya hingga dilepaskan di lapangan.

Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui

jumlah sesuai untuk pengendalian Brontispa longissima di

lapangan.

Page 139: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

134

melalui Dinas yang membidangi perkebunan (Dinas Perkebunan/ Dinas Kehutanan

dan Perkebunan/Dinas Pertanian dan Kehutanan/Dinas Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten/Kota) lingkup Propinsi Kalimantan Barat. Petugas BPTP dilibatkan dalam

kegiatan pengendalian OPT dan penanganan GUP sebagai pelaksana lapangan yaitu

sebagai pembina dan pendamping kelompok tani dalam kegiatan. Daftar kegiatan

Perlindungan Perkebunan pada Dinas yang membidangi perkebunan

(Provinsi/Kabupaten/Kota) Tahun 2013 termuat pada Tabel11 (terlampir).

27. Pemberdayaan Pejabat Fungsional P-OPT

Selama Tahun 2001- 2013, dalam rangka pemberdayaan Pejabat fungsional P-OPT,

maka Pejabat Fungsional P-OPT telah melakukan fungsinya di berbagai unit kerja

BPTP Pontianak (Lab. OPT, Lab. APH, BPT dan UPPT) dengan melakukan kegiatan

dan mengkaji sesuai jenjang jabatannya berdasarkan unsur utama dan unsur

penunjang sesuai Kepres No. 87 tahun 1999. Disamping itu terdapat22 (dua puluh

dua) orang P-OPT selama periode impasing 2001 – 2013

telahmampumenaikkanPangkat dan Jabatan sebanyak 22 (dua puluh dua) orang, atau

100 %. Sedangkan 3 (tiga) orang pejabat fungsional P-OPT yang masuk ke Jafung P-

OPT BPTP Pontianak tahun 2011 saat ini 2 (dua) orang berubah pangkat dan 1 (satu)

orang belum berubah pangkat dan jabatan. Keadaan terakhir Pejabat Fungsional P-

OPT sampai dengan akhir Desember 2013 berjumlah 23 (dua puluh tiga) orang,

karena 1 (satu) orang a.n. Nandang Suherman pensiun pada tanggal 1 Juli 2013 dan 1

(satu) orang meninggal dunia a.n. T. Soedirman (Alm) pada tanggal 3 Agustus 2013.

Rekapitulasi daftar nama pejabat fungsional P-OPT BPTP Pontianak s.d 2013 termuat

pada Tabel 12.

Page 140: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

135

Tabel 12.Rekapitulasi daftar nama Pejabat Fungsional P-OPT BPTP Pontianak sampai

dengan Tahun 2012

No Nama Unit Kerja

Pangkat Jabatan Angka Kredit Keterangan

Nilai AK

Yg dicapai

Waktu

Penilaian Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

1. Syaifudin, SP Sek.

Jafung III/a III/d Ahli Pertama A. Muda 124 446,741 342,741

01-04-2013

2.

Hamdani, STP, MP

LUPH

II/d

III/d

T. Pelaksana

A. Muda

95 378,471 283,471 01-04-

2014

3. Rahidi LUPH II/d III/c T. Pelaksana T. Penyelia 95 209,501 114,501 01-04-

2010

4.

M.Z. Arifin, SP

LUPH

II/c

III/a T. Pelaksana A. Pertama 60 141,958 81,958 01-04-

2013

5. Ellyazar, SP BPT II/d III?b T. Pelaksana A. Pertama 83 150,836 67,836 01-10-

2012

6. Saleh Sumbada UPPT II/d III/c T. Pelaksana T. Penyelia 95 248,459 153,459 01-05-

2013

7. Nandang Suherman UPPT II/d III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 83 117,480 34,48

01-07-

2011 Pensiun

8. Riswanto UPPT II/d III/c T. Pelaksana T. Lanjutan 100 242,196 142,196 01-04-

2012

9. Marjoko UPPT III/a III/b T. Pelaksana T. Lanjutan 100 233,638 133,638 01-05-2013

10. Iim Halim Sofyan UPPT III/a III/b T. Pelaksana T. Lanjutan 100 200,721 100,721 01-05-

2013

11. Syamsudin UPPT II/c III/b T. Pelaksana T. Lanjutan 60 191,942 123,87 01-05-

2012

12. Saroni UPPT II/c III/b T. Pelaksana T. Lanjutan 80 160,780 80,78 01-10-

2013

13. M. Yusuf UPPT II/d III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 75 124,242 49,242 01-05-

2013

14. Mahpudin, SP UPPT II/c III/b T. Pelaksana T. Lanjutan 75 186,749 111,744 01-06-

2012

15. Bambang BSA UPPT II/d III/b T. Pelaksana T. Lanjutan 83 200,251 117,25 01-05-

2013

16. Ade A. Fattah UPPT II/c III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 60 126,672 66,672 01-10-

2012

17. Mulyoto UPPT II/c III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 60 156,268 93,208 01-04-

2013

18. Raden Siagian UPPT II/c III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 60 122,900 62,9 01-10-

2012

19. Ridwan UPPT II/c III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 60 150,894 90,894 01-04-

2013

20. T. Soedirman UPPT II/c III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 68 122,167 54,167

01-04-

2012 Meninggal

21. Darsono, SP UPPT II/c III/a T. Pelaksana T. Lanjutan 58 116,384 58,384 01-10-

2012

22. Zaenal MA, SP BPT II/c II/d T. Pelaksana T. Lanjutan 60 111,000 51 01-10-2012

23. Erlan AR, SP LL III/a III/a A. Pertama A. Pertama 102 120,210 18,21 01-10-

2012

24. Erwin IP, SP LL III/a III/a A. Pertama A. Pertama 102 158,738 56,738 01-05-

2013

25. A. Faisal M, SP LUPH III/a III/a A. Pertama A. Pertama 102 158,287 56,287 01-04-

2013

A = Ahli

T = Terampil

Page 141: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

136

28. Magang atau Kerja Praktek Lapang Mahasiswa/Pelajar

Mahasiswa /pelajar di kota Pontianak dalam rangkauntuk magang atau Kerja Praktek Lapang

sebagaian memilih BPTP Pontianak sebagai lokasi magang/Kerja Paraktek Lapang. Tujuan

magang/Kerja Paraktek Lapang adalah agar Mahasiswa/Pelajar mendapatkan pengalaman,

pengetahuan dan keterampilan dalam duania kerja secara nyata. Mahasiswa/Pelajar yang

magang/Kerja Praktek Lapang di BPTP Pontianak tahun 2013 pada Tabel 13.

Tabel 13. Mahasiswa/Pelajar yang magang/Kerja Praktek Lapang di BPTP Pontianak tahun 2013

No. Nama/NIM/NIS Asal Jurusan Waktu Magang Keterangan

1. Aulia Fitriani

C51110021

Fak. Pertanian

Untan

Agroteknologi 16 Juli s.d 16 September

2013

2. Annisa Atul Adawiyah

C51110082 sda sda sda

3. Elok Trisnawati

C51110081 sda sda sda

4. Arip

C51110083 sda sda sda

5. Galih Yoga Prasaja

C51110059 sda sda sda

6. Zulkifli Alfarizai

C51110055 sda sda sda

7. Muhammad Idris

C51110070 sda sda sda

8. Bahrin

C51110056 sda sda sda

9. Alfadiah

C51110050 sda sda sda

10. Sofiah

2841

SMK Abdi Agape

Pontianak

Akuntansi 1 Juli – 31

Agustus 2013

11. Roni

2839 sda sda sda

12. Melinawati

2839 sda sda sda

13. Suhardi

2842 sda sda sda

14. Denise Cikita

H14110027 sda sda sda

15. Suryati

H14110046 sda sda sda

16. Ghoniyah Politeknik Negeri

Pontianak

Administrasi Negara 16 Desember

2013 – 24 Januari

17. Yuli sda sda sda

18. Meri Andani sda sda sda

29. Petugas Teknis BPTP Pontianak Sebagai Nara Sumber.

Page 142: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

137

Pada beberapa kesempatan petugas teknis BPTP Pontianak diminta sebagai Nara

Sumber pada berbagai bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh berbagai Instansi

terkait ( Pemerintah Daerah,UPTD,dll). Data PNS BPTP Pontianak sebagai Nara

Sumber/Pemandu pada pendidikan Non formal termuat pada Tabel 14.

Tabel 14. Data PNS BPTP Pontianak sebagai Nara Sumber/Pemandu pada

pendidikan non formal

No Nama/NIP Pangkat/

Gol

Diklat Yang di

Latih/dipandu

Tempat dan

Waktu/Freku-

ensi

Penyelenggara

1. G.Lulus PH,S.Si,MP

NIP 19710925 199903 1 001

Penata

Tk.I (III/d)

Pelatihan

Database

Pengamatan

OPT

Perkebunan

UPTD P2 TP

Dinas

Perkebunan

Prov.Kaltim

23-24 Okt 2013

Dinas

Perkebunan

Prov.Kaltim

2. Syaifudin,SP

NIP 19630610 198803 1 001

Penata

Tk.I (III/d)

Pelatihan

Pengendalian

OPT

Perkebunan

Kab.Kota

Waringin Barat

1-2 April 2013

Dinas

Perkebunan

Prov.Kalteng

3. Ir.Sajarwadi

NIP 19620709 198903 1 001

Pembina

Tk.I (IV/b)

Pelatihan

Penanggulangan

Hama Penyakit

Terpadu pada

Lada

DS.Ratu

Sepaduk

Kec.Galing

Kab.Sambas

PEMDA

Prov.Kalbar

V. MASALAH

Page 143: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

138

Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan Balai Proteksi Tanaman

Perkebunan (BPTP) Pontianak pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut :

A. Dana

1. Dana Pengendalian OPT Eksplosi sampai saat ini persediannya hanya terdapat pada

Dinas Perkebunan Propinsi/Kota/Kabupaten dalam jumlah terbatas. Hal ini

menimbulkan kesulitan apabila terjadi eksplosi OPT yang memerlukan tindakan

pengendalian dengan dana besar dan dalam waktu cepat. Keadaan ini menyebabkan

tindakan penanganan eksplosi OPT sering terlambat sehingga serangan OPT

semakin meluas. Sosialisasi tentang pentingnya ketersediaan dana penanganan

eksplosi OPT sudah sering diberikan BPTP Pontianak kepada berbagai instansi

terkait, tetapi instansi terkait belum semuanya mengakomodir hal ini. BPTP

Pontianak akan mengsosialisasikan hal ini secara terus menerus dengan mengambil

contoh kejadian eksplosi OPT yang terjadi pada tahun 2010 dan 2011.

2.Terbatasnya dana untuk pembelian peralatan pengendalian OPT. Hal ini

menimbulkan kesulitan apabila terjadi serangan eksplosi OPT dalam areal yang luas

di Provinsi Kalimantan Barat. BPTP Pontianak telah memberikan masukan melalui

surat dan himbauan melalui pertemuan-pertemuan resmi kepada Dinas Perkebunan

Provinsi/Kabupaten/Kota maupun PBS untuk dapat menganggarkan dana

pengadaan peralatan pengendalian OPT melalui dana APBD Kabupaten/Kota Dinas

Perkebunan Provinsi/Kabupaten/Kota masing-masing atau dana mandiri PBS.

Beberapa kabupaten seperti Kabupaten Ketapang dan Sambas telah mengadakan

peralatan pengendalian OPT seperti pulsfog, power sprayer, dan bor mesin,

walaupun jumlahnya masih terbatas. Selain itu jumlah alat pengendalian OPT pada

BPTP Pontianak perlu ditambah melalui pengadaan peralatan baru, sehingga jumlah

dan kualitas peralatan pengendalian OPT pada BPTP Pontianak memadai dari segi

kuantitas dan kualitas untuk menangani adanya eksplosi OPT.

3. Terbatasnya dana operasional laboratorium. Dalam rangka meningkatkan pelayanan

publik di bidang perlindungan tanaman kepada masyarakat umum, BPTP Pontianak

memiliki Klinik Tanaman Perkebunan. Pelayanan klinik tanaman dilaksanakan oleh

Page 144: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

139

laboratorium-laboratorium yang ada di BPTP Pontianak. Sampai saat ini

pembiayaan operasional Klinik Tanaman Perkebunan masih belum dianggarkan

secara khusus tetapi menginduk pada dana operasional laboratorium yang

jumlahnya terbatas. Oleh karena itu ke depan dana operasional laboratorium perlu

ditambah sehingga pelayanan Klinik kepada masyarakat dapat ditingkatkan.

C. S D M

1. Saat ini di BPTP Pontianak sangat kekurangan tenaga teknis UPPT dan petugas

laboratorium BPTP Pontianak. Pada 2 (dua) tahun pengadaan CPNS yang

diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian yaitu formasi pengadaan tahun 2009

dan 2010 tidak mendapatkan tambahan tenaga CPNS. Padahal tenaga teknis yang

berlatar belakang Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) sebagai petugas

laboratorium sangat diperlukan dalam rangka percepatan pengembangan teknologi

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) perkebunan. Penambahan tenaga teknis UPPT

diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi perlindungan tanaman perkebunan

di daerah. Saat ini jumlah tenaga teknis di UPPT sebagian besar hanya berjumlah 1

(satu) orang dengan umur yang mendekati atau masuk masa pensiun sedangkan

wilayah binaan meliputi 2-12 kecamatan per UPPT. Mulai tahun 2013 ini beberapa

PNS pensiun, sehingga beberapa UPPT akan kosong karena tidak ada petugas.

Jumlah areal tanaman perkebunan yang cukup luas di masing-masing wilayah

binaan UPPT belum tercover seluruhnya dengan intensif oleh petugas yang ada.

Dalam rangka untuk memenuhi tenaga UPPT, saat ini untuk sementara telah

ditempuh kerjasama dengan Dinas Perkebunan atau Dinas yang membidangi

perkebunan di Kota/Kabupaten, dimana Dinas menugaskan tenaga teknisnya untuk

difungsikan sebagai petugas UPPT. Jumlah petugas teknis Dinas yang ditugaskan di

UPPT saat ini berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari 2 (dua) orang di UPPT Paloh

(Kabupaten Sambas), 1 (satu) orang di UPPT Pemangkat (Kabupaten Sambas), 1

(satu) orang di UPPT Sambas (Kabupaten Sambas), dan 1 (satu) orang di UPPT

Nanga Pinoh (Kabupaten Melawi). Pada tahun 2013 diharapkan ada rekrutment

PNS dari Pemerintah, maka termasuk Kementerian Pertanian, sehingga masalah

kekurangan tenaga teknis dapat teratasi.

Page 145: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

140

2. Petugas teknis perlindungan perkebunan pada BPTP Pontianak rata-rata berumur di

atas 50 tahun dan sampai saat ini masih kurang adanya regenerasi petugas dengan

tidak adanya tambahan tenaga CPNS pada BPTP Pontianak, maka hal ini pada

saatnya akan dirasakan tidak adanya petugas pengganti yang akan meneruskan

tugas dan fungsi pada bidang perlindungan perkebunan. Mulai tahun 2014 beberapa

UPPT tidak dapat operasional karena tidak adanya petugas.

3. Saat ini BPTP Pontianak memiliki 3 (tiga) orang calon Jabatan Fungsional

Pengawas Benih Tanaman (PBT) yag sudah mendapat pendidikan Diklat Dasar

pada TA. 2008. Namun sampai sekarang belum dapat diusulkan sebagai Jabatan

Fungsional PBT sehubungan dengan status BPTP Pontianak yang sampai saat ini

masih menangani bidang perlindungan perkebunan dan belum menangani bidang

perbenihan tanaman perkebunan. Sehubungan dengan hal tersebut peningkatan

status Balai ke depan yang dalam tugas dan fungsinya menangani selain bidang

perlindungan juga bidang perbenihan dapat diupayakan untuk dilanjutkan.

4. Terbatasnya fasilitasi pusat untuk kegiatan pelatihan diklat perkembangan teknologi

perlindungan perkebunan untuk petugas teknis perlindungan di daerah. Kegiatan

pelatihan/diklat ini perlu dilakukan ke berbagai instansi pada pusat/Balai Penelitian

Perkebunan maupun Perguruan Tinggi sehingga petugas teknis di daerah dapat

mensosialisikan teknologi PHT langsung ke petani di lapangan. Dalam hal

peningkatan SDM, BPTP Pontianak setiap tahun telah menganggarkan peningkatan

SDM untuk petugas Balai di bidang perlindungan perkebunan dalam bentuk

magang atau mengikuti diklat dan seminar yang diselenggarakan oleh Pusat/ Balai

Penelitian Perkebunan atau Perguruan Tinggi, namun alokasi hanya untuk 3-6 orang

per tahun dan hal ini dirasakan sangat kurang terutama untuk mengalokasikan

pelatihan bagi petugas UPPT di daerah. Kegiatan pelatihan ini selain untuk

peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas juga sebagai sarana penyegaran

bagi petugas dan media untuk saling mengenal antar petugas perlindungan antar

daerah agar ke depan dapat ditingkatkan menjadi bentuk kerjasama yang lebih baik.

Sehubungan hal tersebut perlu diupayakan/ditingkatkan fasilitas pusat (Direktorat

Perlindungan Perkebunan) dalam penyelenggaraan diklat-diklat teknis bidang

perlindungan perkebunan yang pesertanya adalah petugas perlindungan di daerah

Page 146: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

141

(BBP2TP, BPTP, UPTD maupun perangkat perlindungan perkebunan di daerah).

Penganggaran untuk peningkatan SDM di bidang perlindungan perkebunan ini di

daerah/dinas masih belum banyak terakomodir, sehingga perlu adanya alokasi

anggaran peningkatan SDM pada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota terutama untuk

bidang perlindungan perkebunan.

C. Sarana dan Prasarana

1. Dalam rangka meningkatkan status Laboratorium Proteksi Tanaman Perkebunan

menjadi Laboratorium Penguji yang terakreditasi, BPTP Pontianak memerlukan

Laboratorium Pengambilan Contoh. Laboratorium inimemerlukan dukungan dana

dalam hal pembangunan gedung dan peralatan laboratorium. Sampai dengan saat ini

Laboratorium ini masih memanfaatkan ruangan yang ada yang sangat terbatas baik

luas gedung ataupun fasilitasnya peralatan di dalamnya.Dukungan dana yang

memadai akan sangat mempengaruhi terwujudnya laboratorium yang terakreditasi.

2. Pada T.A. 2012 terdapat beberapa aset yang selama ini pengelolaannya di bawah

Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat dihibahkan kepada BPTP pontianak

baik berupa bangunan maupun tanah. Aset tanah semuanya tanpa didukung adanya

dokumen berupa Surat Tanah. Hal ini sangat berisiko adanya klaim dari Pihak

Ketiga yang mengakui bahwa Tanah tersebut merupakan tanahnya. Dalam rangka

untuk penertiban aset perlu dialokasikan dana yang memadai untuk mengurus

sertifikat tanah pada aset negara tersebut.

3. Pada DIPA BPTP Pontianak T.A. 2013 sebelum revisi telah dialokasi dana dalam

rangka sinergisme Laboratorium Proteksi Tanaman Perkebunan Regional

Kalimantan yaitu untuk melengkapi peralatan pengendali OPT dan pembangunan

tower air untuk laboratorium pada UPTD Proteksi Tanaman Perkebunan Regional

Kalimantan Barat. Namun dengan adanya revisi DIPA dari Pemerintah pada bulan

September 2013 kegiatan tersebut tidak teralokasikan dan tidak dapat dilaksanakan.

4. Pada DIPA BPTP Pontianak T.A. 2013 sebelum revisi telah dialokasikan dana

dalam rangka pembelian tanah untuk kebun koleksi plasma nurfa tanaman

perkebunan. Namun adanya revisi DIPA dari pemerintah pada bulan September

2013 kegiatan tersebut tidak teralokasi dan tidak dapat dilaksanakan.

Page 147: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

142

D. Teknologi.

1. Kegiatan sosialisasi dan diseminasi teknologi perlindungan perkebunan untuk

petugas dan petani di daerah/Kabupaten mengalami kendala karena terbatasnya

kegiatan pelatihan perlindungan perkebunan untuk petugas pada TA. 2010 s/d T.A.

2013 baik di BPTP Pontianak maupun di Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan

Barat.Beberapa kegiatan Pelatihan Perlindungan Perkebunan untuk petani

kebanyakan dananya masih berasal dari dana APBN Dekonsentrasi dan APBN TP

(Tugas Perbantuan) yang lewat Propinsi atau Kota/Kabupaten, sedangkan yang

menggunakan dana dari Kabupaten /Kota (APBD) masih sangat terbatas. Beberapa

kabupaten yang sudah menganggarkan pelatihan perlindungan perkebunan kegiatan

antara lain Kabupaten Sanggau, Bengkayang, Landak dan Kayong Utara. Hal ini

memerlukan koordinasi yang lebih intens antara BPTP Pontianak dan Dinas

Perkebunan Propinsi dengan Kota/Kabupaten agar kegiatan perlindungan

perkebunan dengan dana APBD dapat meningkat.

2. Setiap awal tahun selain melaksanakan koordinasi, BPTP secara rutin memberikan

masukan kepada Dinas Perkebunan atau Dinas yang membidangi perkebunan di

Propinsi/Kota/Kabupaten tentang jenis kegiatan yang dapat diusulkan daerah untuk

kegiatan pada tahun anggaran berikutnya khususnya melalui dana APBD Provinsi

maupun Kabupaten. Jenis kegiatan ini sudah sesuai dengan keadaan dan

problem/masalah yang dihadapi masing-masing Kabupaten / Kota dan sudah cukup

banyak Kab/Kota yang mengakomodir usulan ini menjadi usulan kegiatan di daerah

walaupun jumlah dana dan jenis kegiatan perlindungannya masih terbatas. Usulan

dana pengendalian masih dalam luasan yang terbatas, namun paling tidak ini dapat

menjadi awal (”embrio”) dari kegiatan perlindungan perkebunan di daerah dan

diharapkan dari tahun ke tahun dapat ditingkatkan jumlah dana dan kegiatannya.

E. Penanganan Perlindungan Perkebunan Region Kalimantan

1. Organisasi

✓ Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur secara organisasi telah

membentuk UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) yang membawahi perangkat

Page 148: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

143

perlindungan perkebunan pada Provinsi masing-masing, sedangkan Provinsi

Kalimantan Selatan saat ini sudah mengusulkan UPTD yang merupakan

gabungan dari perangkat perbenihan dan perangkat perlindungan perkebunan.

Usulan ini telah mendapatkan persetujuan dari DPRD Provinsi Kalimantan

Selatan dan sudah ada PERDA-nya, namun organisasi UPTD-nya sendiri belum

terbentuk. Hal ini menyebabkan dana rutin operasional perangkat perlindungan

perkebunan yang berasal dari dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan belum

ada sehingga dana operasional rutin hanya berasal dari APBN saja.

2. Sarana dan Prasarana

✓ Kondisi perangkat perlindungan perkebunan di Ibukota Propinsi yang telah

ditingkatkan statusnya menjadi UPTD (Provinsi Kalimantan Tengah dan

Kalimantan Timur) secara umum kondisi fisik bangunan perangkatnya yang ada

di Propinsi (LL, BPT atau Sub Laboratorium Hayati) lebih baik daripada

kondisi perangkat perlindungan yang belum menjadi UPTD (Provinsi

Kalimantan Selatan). Hal ini karena pada UPTD telah disediakan anggaran rutin

termasuk pemeliharaan gedung oleh daerah (APBD I) sedangkan yang belum

menjadi UPTD umumnya daerah belum membiayai kegiatan pemeliharaan

gedung perangkat.

✓ Kondisi perangkat perlindungan perkebunan di daerah khususnya instalasi

UPPT pada 3 Provinsi (Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan

Selatan) umumnya tidak/kurang terawat dan sudah banyak yang tidak berfungsi

atau alih fungsi selain UPPT (menjadi kantor lain atau tempat tinggal, atau tidak

dimanfaatkan sama sekali).

✓ Sarana kendaraan petugas UPPT sampai sekarang pada 3 provinsi (Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan) masih kendaraan lama dan

terbatasnya penambahan kendaraan baru. Diharapkan ke depan ada anggaran

dari daerah untuk menyediaan kendaraan baru sebagai sarana kerja Petugas

Perlindungan Perkebunan.

3. S D M

Page 149: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

144

✓ SDM bidang perlindungan perkebunan pada 3 provinsi (Kalimantan Timur,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan) masih sangat kekurangan baik dari

segi kualitas maupun kuantitas. Petugas UPPT pada ketiga propinsi tersebut

umumnya adalah petugas kabupaten dan bukan petugas provinsi, hal tersebut

mengakibatkan banyaknya petugas UPPT yang sudah berubah fungsi di luar

UPPT (sebagai pejabat struktural atau petugas teknis lainnya) sesuai kebutuhan

kabupaten yang bersangkutan. Keadaan ini mengakibatkan jumlah petugas

UPPT lama sudah banyak berkurang.

✓ Pusat memfasilitasi adanya honor pengamat untuk petugas UPPT pada provinsi

tersebut, sehingga sekarang mulai dirintis kembali adanya petugas pengamat

OPT yang diusulkan oleh masing-masing dinas di Kabupaten/Kota kepada

Provinsi. Sebaiknya memang petugas-petugas UPPT tersebut merupakan

petugas propinsi yang ditugaskan di daerah/Kabupaten, sehingga ada ”garis

komando” yang jelas dari provinsi dan petugas UPPT tersebut supaya tidak

dialihkan ke tugas lainnya. Petugas-petugas tersebut bisa diarahkan menjadi

Pejabat Fungsional P-OPT di daerah sebagai jenjang karirnya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Page 150: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

145

Secara umum kegiatan rutin maupun teknis perlindungan tanaman pada tahun

2013berjalan dengan baik akan tetapi masih perlu ditingkatkan.

B. Saran

Perlu peningkatan dana pemeliharaan gedung dan pembangunan gedung dan pengadaan

sarana untuk dapat dialokasikan pada perbaikan gedung perangkat dan penggantian

sarana yang sudah mulai banyak mengalami kerusakan mengingat rata-rata gedung

dibangun dan sarana diadakan pada tahun 1988. Dana pembangunan gedung dan sarana

terutama dialokasikan untuk pengaspalan jalan dan halaman di Kantor BPTP Pontianak

dan Instalasi Balai di daerah serta pembuatan pagar keliling kantor demi keamanan aset

Balai /aset Negara.

VII. P E N U T U P

Page 151: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

146

Demikian Laporan Tahunan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak T.A.

2013 ini dibuat untuk menjadi bahan evaluasi dalam rangka perbaikan pelaksanaan

kegiatan pada masa yang akan datang.

Kepala Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan Pontianak

Ir. SAJARWADI.

NIP. 19620709 198903 1 001

Page 152: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

147

Tabel 1. Jumlah dan kondisi instalasi Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

Pontianak TA. 2013

K E A D A A N

No. Kabupaten / Jenis Perangkat Jumlah Luas Rusak Rusa

k Keterangan

Page 153: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

148

Kota Unit (M2) Baik Ringan Berat

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Kota 1. Ruang Kompos 1 150 X

Dibangun BPTP T.A. 2013

Pontianak 2. Ruang Semai 1 150 X sda

3.

Laboratorium

Lapangan

1 668,0 X Direhab BPTP TA.

2013

Laboratorium Utama 1 150,0 X Direhab BPTP TA.

2013

4. Pengendalian Hayati

5. (LUPH)

6. Brigade Proteksi 1 111,0 X Direhab BPTP TA.

2013

7. Tanaman (BPT)

8. Rumah Kasa LL 1 52,2 X Direhab BPTP TA. 2011

9. Rumah Kasa LUPH 1 52,2 X Direhab BPTP TA.

2011

10. Rumah Jaga 1 9,0 X Direhab BPTP TA.

2008

11. Asrama LL 1 500,0 X Direhab T.A. 2013

12. Stasiun Klimatologi 1 100,0 X Perlu rehab dan Pe-

nggantian alat

13. Rearing Area 1 150,0 X Direhab BPTP TA.

2013

14. Ruangan Genset 1 16,0 X Direhab BPTP TA. 2008

15. Ruang Pertemuan 1 Dibangun BPTP Ptk

T.A. 2013

II Kabupaten UPPT 5

Pontianak 1. Sungai Kunyit 1 70,0 X Direhab BPTP TA. 2008

2. Batu Layang 1 70,0 X

3. Toho 1 70,0 X Direhab BPTP TA.

2008

III Kabupaten 1 Rasau Jaya 1 99,8 X

Direhab BPTP TA.

2008

Kubu Raya 2 Sungai Kakap 1 99,8 X

IV Kabupaten UPPT 2

Landak 1. Sengah Temila 1 70,0 X

Direhab BPTP TA. 2008

2. Ngabang 1 70,0 X Direhab BPTP TA.

2007

V Kabupaten UPPT 3

Sambas 1. Paloh 1 70,0 X

Direhab BPTP TA.

2008

2. Sambas 1 70,0 X Direhab BPTP TA.

2008

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Pemangkat 1 99,8 X

Direhab BPTP TA.

2008

VI Kabupaten UPPT 4 Direhab BPTP TA. Bengkayang 1. Sungai Raya 1 114,0 X

Page 154: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

149

2. Sanggau Ledo 1 70,0 X 2008

3. Samalantan 1 70,0 X

4. Bengkayang 1 70,0 X

VII Kabupaten UPPT 6

Direhab BPTP TA.

2004

Sanggau 1. Parindu 1 70,0 X

2. Beduai 1 98,4 X

3. Batang Tarang 1 70,0 X

4. Kapuas 1 70,0 X

5. Mukok 1 70,0 X

Sub Lab Hayati 1

1. Parindu 1 111,0 X

VIII Kabupaten 1. Sekadau Hilir 1 70,0 X Direhab BPTP TA. 2008

(Lanjutkan) Sekadau

IX Kabupaten UPPT 2

Kantor bersama Dis-

Hutbun Kabupaten Kantor pindah ke UPP

Semitau

Kapuas

Hulu 1. Putussibau 1 70,0 X

2. Semitau 1 70,0 X

X Kabupaten UPPT 3

Sintang 1. Sintang 1 70,0 X

Direhab BPTP TA. 2008

2. Kebong 1 70,0 X Direhab BPTP TA.

2008

3. Paoh 1 70,0 X

XI. Kabupaten UPPT 5

Ketapang 1. Matan Hilir Utara 1 70,0 X Direhab BPTP TA.

2008

2. Matan Hilir Selatan 1 70,0 X Direhab BPTP TA. 2008

3. Kendawangan 1 70,0 X

4. Nanga Tayap 1 70,0 X

XII

Kab.

Kayong 1. Simpang Hilir 1 70,0 X

Utara

1 2 3 4 5 6 7 8 9

XIII

. Kabupaten UPPT 1

Melawi 1. Nanga Pinoh 1 98,4 X Bekas gedung eks.

UPP Karet

Page 155: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

150

Tabel 2.Jumlah jenis dan kondisi kendaraan operasional BPTP Pontianak T.A. 2013

K E A D A A N

No. Lokasi / Merk Jml No. Polisi Rusak Rusak Keterangan

Kendaraan Unit Baik Ringan Berat

Page 156: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

151

1 2 3 4 5 6 7 8

A. Kota Pontianak

1. Toyota Hilux 1 KB.9707 SA X

2. Toyota Rush 1 KB.1684 SD X

3. Suzuki AVP 1 KB.1770 SD X

4. Toyota Kijang 1 KB 1314 AQ X

5. Toyota Kijang 1 KB 1316 AQ X

6. Toyota Kijang 1 KB. 1647 HY X

7. Honda Supra Fit 1 KB. 3871 SJ X

8. Honda Supra Fit 1 KB. 3879 SJ X

9. Honda Supra Fit 1 KB. 3878 SJ X

10. Honda Win 1 KB. 4003 SJ X

11. Honda Supra Fit 1 KB. 5156 SK X

12. Honda Supra Fit 1 KB. 5155 SK X

13. Honda Supra X 1 KB. 5753 HF X

14. Yamaha RX king 1 KB. 2771 HL X

15. Honda Mega Pro 1 KB. 3802 NK X

16. Honda GL Max 1 KB. 5742 HF X

17. Honda GL Max 1 KB. 5745 HF X

18. Honda Mega Pro 1 KB. 3558 HP X

19. Honda Supra Fit 1 KB. 5154 SK X

20. Honda Supra Fit 1 KB. 5153 SK X

21. Honda Supra X 1 KB 3902 HN X

22. Honda Mega Pro 1 KB. 5110 SP X

23. Honda Mega Pro 1 KB. 3854 HP X

24. Honda GL Max 1 KB.3747 HP X

25. Yamaha VGR 1 KB 3425 SW X

26. Honda Supra Fit 1 KB 3879 SJ X

27. Honda Mega Pro 1 KB 5108 SP X

28. Honda Win 1 KB 3872 SJ X

29. Honda GL-Max 1 KB 5741 HF X

30. Honda Tiger 1 KB 3164 NG X

31. Honda Tiger 1 KB 3163 NG X

32. Honda Mega Pro 1 KB 3154 NG X

33. Honda Mega Pro 1 KB 3156 NG X

34. Honda Mega Pro 1 KB 3157 NG X

35. Honda Mega Pro 1 KB 3155 NG X

36. Honda Mega Pro 1 KB 3160 NG X

37. Honda Mega Pro 1 KB 3159 NG X

38. Honda Mega Pro 1 KB 3158 NG X

1 2 3 4 5 6 7 8

39. Honda Supra X 1 KB 3149 NG X

40. Honda Mega Pro 1 KB 3891 HP X

41. Honda Mega Pro 1 KB 3153 NG X

42. Honda Supra X 1 KB 3161 NG X

Page 157: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

152

43. Honda GL Max 1 KB 5742 HF X

44. Honda GL Pro 1 KB 3897 HN X

45. Viar Long 200 1 KB 5780 SJ X

39. Honda Supra X 1 KB 3150 NG X

40. Honda Supra X 1 KB 3151 NG X

41. Honda Supra X 1 KB 3162 NG X

42. Honda Supra X 1 KB 3152 NG X

B.

Kab. Kubu Raya

1. Honda Win 1 KB. 3875 SJ X

2. Honda Win 1 KB. 3876 SJ X

3. Honda Win 1 KB. 4002 SJ X

4. Honda Mega Pro 1 KB 5804 NK X

5. Honda GL Max 1 KB 5743 HF X

6. Honda Mega Pro 1 KB 3153 NG X

C Kab. Pontianak

1. Honda Win 1 KB. 3995 SJ X

2. Honda GL Pro 1 KB 4548 HE X

3. Honda Mega Pro 1 KB. 3887 HN X

4. Honda Mega Pro 1 KB. 3571 HP X

5. Honda Mega Pro 1 KB.5801 NK X

7. Honda Win 1 KB 4087 SJ X

8. Yamaha VGR 1 KB 3428 SW X

9. Honda Mega Pro 1 KB 5799 NK X

D. Kab. Landak

1. Honda Win 1 KB. 4004 SJ X

2. Honda Win 1 KB. 4028 SJ X

E. Kab. Sambas

1. Honda GL Max 1 KB. 3558 HP X

2. Yamaha RX. King 1 KB. 2426 SW X

3. Honda GL Pro 1 KB 3565 HP X

4. Honda GL Pro 1 KB 3555 SJ X

5. Hendra GL Pro 1 KB 3561 HP X

6. Honda GL Pro 1 KB 3562 HP X

F. Kab. Sanggau

1. Honda Win 1 KB. 4086 SJ X

2. Honda Win 1 KB. 3873 SJ X

3. Honda GL Max 1 KB. 3565 HP X

1 2 3 4 5 6 7 8

4. Honda GL Max 1 KB. 5741 HF X

5. Honda Mega Pro 1 KB. 3803 NK X

6. Honda Win 1 KB. 3874 SJ X

Page 158: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

153

7. Honda Mega Pro 1 KB. 3552 HP X

8. Honda Mega Pro 1 KB. 5109 SP X

G. Kab. Sekadau

1. Honda Mega Pro 1 KB. 5801 NK X

H. Kab. Sintang

1. Honda Mega Pro 1 KB. 3896 HN X

2. Honda Mega Pro 1 KB. 5805 NK X

3. Honda Mega Pro 1 KB. 3567 HP X

I. Kab. Kapuas Hulu

1. Yamaha RX. King 1 KB. 3427 SW X

2. Honda Win 1 KB. 4047 SJ X

J. Kab. Ketapang

1. Honda Win 1 KB. 3996 SJ X

2. Honda Win 1 KB. 3877 SJ X

3. Honda Win 1 KB. 3997 SJ X

4. Honda Mega Pro 1 KB. 3669 HP X

5. Honda Mega Pro 1 KB. 3563 HP X

K Kab. Kayong Utara

1. Yamaha RX. King 1 KB 3429 SW X

L. Kota Singkawang

1. Honda GL MAX 1 KB. 5734 HF X

M. Kab. Bengkayang

1. Honda Mega Pro 1 KB. 3895 HN X

2. Honda Mega Pro 1 KB. 3570 HP X

3. Honda Mega Pro 1 KB. 3806 NK X

4. Honda Mega Pro 1 KB. 3890 HN X

5. Honda Mega Pro 1 KB. 5700 BK X

6. Honda GL Max 1 KB. 5732 HF X

N. Kab. Melawi

1. Honda GL Pro 1 KB. 35 64 HP X

Tabel 10. Jenis pelatihan petani dan pendidikan Tahun 2013

No Jenis Pelantikan Lokasi Peserta

Jumlah

Peserta

(Orang)

Pemandu Sumber

Dana

Page 159: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

154

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

SL-PHT Karet

SL-PHT Karet

SL-PHT Kakao

SL-PHT Kakao

SL-PHT Karet

SL-PHT Karet

SL-PHT Kelapa

SL-PHT Kelapa

SL-PHT Lada

SL-PHT Lada

SL-PHT Karet

Ds.Mukok,

Kec.Palebang,

Kab.Sambas.

Ds.Mentibar,

Kec.Paloh,

Kab.Sambas.

Kel.Singkawang

Selatan,

Kec.Singkawang

Selatan,

Kab.Singkawang.

Kel.Singkawang

Selatan,

Kec.Singkawang

Selatan,

Kab.Singkawang.

Ds.Sendoreng,

Kec.Menterado,

Kab.Bengkayang.

Ds.Marunsu,

Kec.Samalantan,

Kab.Bengkayang.

Dsn.Parit Berawan,

Ds.Seruat,

Kab.Kubu Raya.

Dsn.Parit Surabaya,

Ds.Raut Muara,

Kec.Sekayam,

Kab.Sanggau.

Dsn.Nasa Selangau,

Ds.Raut Muara,

Kec.Sekayam,

Kab.Sanggau.

Dsn.Raut Kayan,

Ds.Raut Muara,

Kec.Sekayam,

Kab.Sanggau.

Ds.Temiang Tuba,

Kec.Balai,

Kab.Sanggau.

Dsn.Baharu,

Ds,Suka Gerandi,

Kec.Balai,

Kab.Sanggau.

KT.Maju

Bersama

KT.Maju Jaya

KT.Harapan

Jaya

KT.Jaya Baru

KT.Kalimbah

an Mekar

KT.Sapera II

KT.Karya

Bersama

KT.Karya

Lahan

KT.Mekar

Bentuang

KT.Giat Tani

KT.Sinar Pagi

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

25

-Ir.Sajarwadi

-Bambang B.SA

-Halidi,SP

-Ir.Sajarwadi

-Bambang B.SA

-Halidi,SP

-Tomy

Mulyadi,SP

-Mahpudin,SP

-Tomy

Mulyadi,SP

-Mahpudin,SP

-Nurhasan,SP

-Mahpudin,SP

-Nurhasan,SP

-Riswanto

-Saleh

Sumbada,SP

-Edy

Sumarjoko,SP

-Saleh

Sumbada,SP

-Edy

Sumarjoko,SP

-Ade A. Fatah

-Jembar

Khairudin

-Ade A. Fatah

-Jembar

Khairudin

-Chamin Thohari

-Eko Subanto

APBN TP

Kabupaten

APBN TP

Kabupaten

APBN TP

Provinsi

APBN TP

Provinsi

APBN TP

Provinsi

APBN TP

Provinsi

APBN TP

Provinsi

APBN TP

Provinsi

APBN TP

Kabupaten

APBN TP

Kabupaten

APBN TP

Kabupaten

Page 160: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

155

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

SL-PHT Karet

SL-PHT Lada

SL-PHT Lada

SL-PHT Karet

SL-PHT Karet

SL-PHT Karet

SL-PHT Karet

Dsn.Sungai Tengah,

Ds.Sebubus,

Kec.Paloh,

Kab.Sambas.

Dsn.Sungai Tengah,

Ds.Sebubus,

Kec.Paloh,

Kab.Sambas.

Ds.Kedakas,

Kec.Tanjung Hulu.

Ds.Semuntai,

Kec.Mukok,

Kab.Sanggau.

Ds.Kasromego,

Kec.Beduai.

Kel.Beringin,

Kec.Kapuas.

KT.Hasi

KT.Merica I

KT.Merica II

KT.Riya

Yuda Ramor

KT.Karya

Makmur

KT.Ilham

Baru

KT.Liku Jaya

25

25

25

25

25

25

25

-Chamin Thohari

-Eko Sukamto

-Hamdani,STP,

SP

-Bambang,B.S.A

-Halidi,SP

-Hamdani,STP,

SP

-Bambang,B.S.A

-Hadi,SP

-Chamim Thohari

-Chrisman,ST

-Chamim Thohari

-H.Ade A.Fatah

-Jembar K

-Chamim Thohari

-Chrisman,ST

APBN TP

Kabupaten

APBN TP

Kabupaten

APBN TP

Kabupaten

APBD I

Sanggau

APBD I

Sanggau

APBD I

Sanggau

Tabel 11. Daftar kegiatan perlindungan perkebunan pada Dinas yang

membidangiperkebunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013. No Jenis Kegiatan Volume

Kegiatan

Lokasi Sumber

Dana

Petugas

Page 161: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

156

1 2 3 4 5 6

1.

2.

3.

4.

Demplot Pengendalian

Penyakit Jamur Pirang

Tanaman Lada

Demplot Pengendalian Hama

KumbangJamur Kelapa

Demplot Pengendalian Hama

Jamur Akar Putih (JAP)

Karet

Demplot Pengendalian Hama

Kumbang Kelapa

50 Ha

20 Ha

200 Ha

100 Ha

25 Ha

25 Ha

60 Ha

80 Ha

25 Ha

25 Ha

25 Ha

400 Ha

Dsn.Segiring,Ds

Pisak,Kec.Tujuh

Belas,Kab.Bengkayang.

Dsn.Panjak,Ds.Sahan,

Kec.Seluas,

Kab.Bengkayang.

Dsn.Kota Lama,Ds,Ratu

Sepuluh,Kec.Galing,Kab

Sambas.

Dsn.Sungai

Tengah,DsSebubus,Kec.Palo

h Kab.Sambas.

Ds.Bungkang,Kec.Sekayam,

Kab.Sanggau.

Ds.Raut Muara,

Kec.Sekayam, Kab.Sanggau.

Ds.Punggur Kecil,

Kec.Sungai Kakap,Kab.Kubu

Raya.

Ds.Peniti Luas,Ds.Sungai

Nipah,Kec.Siantan

Kab.Pontianak.

Ds.Mentiban,

Kec.Paloh,Kab.Sambas.

Ds.Belimbing, Kec.Teluk

Keramat, Kab.Sambas.

Ds.Mondak,Kec.Subah

,Kab.Sambas

Ds. Semat II, Kec.Kubu,

Kab.Kubu Raya

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

APBN

Darsono,SP

Darsono,SP

Bambang,B.SA

Bambang,B.SA

Ade A.Fatah

Jember K

Ade A.Fatah

Jember K

M.Yusuf

Sutriyono

A.Gunawan

Bambang,B.SA

Bambang,B.SA

Bambang,B.SA

- Saleh

Sembada, SP

- Edy Pujo S

- Iim Halim S

- Edy

Sumarjoko,SP

Page 162: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

157

Page 163: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

158

Page 164: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

159

Gambar 1. Larva kumbang kelapa mati terinfeksi M.anisopliae pada kegiatan Monitoring

Pengendalian Oryctes dengan M. anisopliae

Gambar 2. Musuh alami Belalang Mantidae yang ditemukan pada kegiatan Eksplorasi

Musuh Alami OPT Penting Tanaman Lada di Kecamatan Sungai Kunyit

Kabupaten Pontianak

Page 165: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

160

Gambar 3. Imago Kumbang Janur Kelapa mati terinfeksi M.anisopliae pada kegiatan

Monitoring Pengendalian Brontispa dengan M. anisopliae

Gambar 4. Petugas Teknis BBP2TP Medan sedang menghitung jumlah spora APH BPTP

Pontianak pada kegiatan Uji Banding Antar Laboratorium Penguji

Page 166: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

161

Gambar 5. Kegiatan Pertemuan Teknis Petugas Perlindungan Perkebunan Regional

Kalimantan di Hotel Orchadz Pontianak

Gambar 6. Nara Sumber dari UGM Yogyakarta Ir. Saputa, MSc memberikan materi pada

kegiatan Pelatihan Data Base OPT Perkebunan di BPTP Pontianak

Page 167: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

162

Gambar 7. Nara Sumber dari BPTP Pontianak Erlan Ardiana Rismansyah, SP memberikan

materi pada Kegiatan Pelatihan Petugas Perlindungan Perkebunan yang

diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah di

Palangkaraya

Gambar 8. Anggota Kelompok Tani mengunjungi stand BPTP Pontianak di Pameran

Pertasi Kencana dan Pestani di Pontianak

Page 168: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

163

Gambar 9. Kepala Seksi Data dan Informasi BPTP Pontianak memberikan materi

bimbingan teknis pada kegiatan Demplot Pengendalian OPT Penting Perkebunan

Spesifik Lokasi Kalimantan Barat di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas

Gambar 10. Petani mempraktekkan cara pengendalian penyakit Kering Alur Sadap (KAS)

pada kegiatan Demplot Pengendalian OPT Penting Perkebunan Spesifik Lokasi

Kalimantan Barat di Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau

Page 169: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

164

Gambar 11. Petani mengaplikasikan jamur Trichoderma spp. pada tanaman lada pada

kegiatan Uji Pemanfaatan Jamur Antagonis untuk Pengendalian Jamur Patogen

pada Tanaman Lada

Gambar 12. Petugas UPPT Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu sebagai PPNS melakukan

inventarisasi pupuk dan pestisida di Toko Sarana Pertanian di daerah

perbatasan di Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu

Page 170: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

165

Gambar 13. Analis Laboratorium BPTP Pontianak dan Petugas UPPT Sekadau melakukan

kegiatan Surveilens OPT Tanaman Perkebunan di Kabupaten Sekadau

Gambar 14. Penyelia Laboratorium APH BPTP Pontianak memberikan bimbingan teknis

kepada petani pada kegiatan Uji Multi Lokasi Trichoderma spp. Spesifik

Lokasi Kalbar untuk Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih di Kecamatan

Balai Batang Tarang, Kabupaten Sanggau

Page 171: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

166

Gambar 15. Petani mengaplikasikan jamur M. anisopliae pada tanaman kelapa pada

kegiatan Monitoring Pengendalian Brontispa dengan M. anisopliae

Page 172: LAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN …balaipontianak.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1525710261.pdfLAPORAN TAHUNAN BALAI PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN PONTIANAK

167

Gambar 16. Petani menyebar jamur M. anisopliae untuk mengendalikan hama Kumbang

Kelapa pada kegiatan Perbanyakan dan Penyebaran Agens Pengendalian Hayati

di Kabupaten Ketapang