Post on 31-Dec-2019
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Informan 1: Davidson & Yantika Anggraini
9 July 2016, 19.00 WIB
L: Laki-laki
P: Perempuan
Lokasi: Kediaman pasangan informan
(Suasana wawancara cukup tenang, kami melakukan wawancara di ruang tamu)
Peneliti
Kalian menikah tanggal berapa?
Informan 1 (L)
14 Oktober..
Peneliti
Tahun?
Informan 1 (P)
Eh, 04 Oktober 2015 tau.. hehehe..
(Sambil tertawa dan menyenggol informan Davidson)
Peneliti
Kenapa kalian memilih tanggal tersebut? Ada keterkaitannya gak sama hari dan tanggal baik menurut
kepercayaan etnis Tionghoa?
Informan 1 (P & L)
Iya ada..
Peneliti
Siapa yang menentukan?
Informan 1 (P)
Papa pihak laki2..
Peneliti
Apa arti dari hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut?
Informan 1 (P)
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Enggak tau arti spesifiknya, tapi katanya sih itu hari dan tanggal yang baik untuk menikah..
(Pasangan informan saling bertatapan, Nampak kebingungan..)
Informan 1 (L)
Sebenernya kayanya ada keterkaitannya sama Shio kita berdua, Shio kita berdua dilihat, lalu ditentukan
hari dan tanggal baiknya dari situ, itu sih urusan orang tua, kita gak ngerti juga sih. mungkin kebetulan
papa yang ngerti hal-hal kaya gitu. hehe..
(Nada bicara informan melambat, terlihat raut muka mengingat-ingat..)
Peneliti
Apa yang kalian ketahui tentang etnis Tionghoa?
Informan (P)
Bahwa etnis Tionghoa itu adalah Keturunan Cina, biasanya orang dulu mengatakan.. dulu dulunya selalu
disebut etnis Cina, yang mungkin sudah sejak lama tinggal dan bermukim di Indonesia sehingga disebut
etnis keturunan Tionghoa..
(Nada bicara informan melambat, terlihat raut muka berpikir..)
Peneliti
Apa saja ritual yang kalian pakai? Dan pada saat kapan ritual dipakai? Pra nikah, nikah, atau pasca nikah?
Informan (P)
Karena saya sebenernya aslinya dari Medan, seharusnya kalau menurut tradisi orang Medan, untuk
keturunan Tionghoa sendiri disetiap daerah berbeda-beda walaupun sesama keturunan Tionghoa. Kalau di
daerah saya yaitu di Medan, sebenarnya tradisinya sangat banyak, tapi karena saya dan keluarga sudah
lama bermukim di Jakarta, jadi tradisi tersebut sudah agak berkurang dengan maksud agar tidak terlalu
ribet, jadi banyak tradisi yang sudah dikurangi.
Peneliti
Ritual apa saja yang kalian pakai?
Informan (P)
Palingan pada saat lamaran ya, biasanya sih disebut seserahan atau sangjit. Jadi, pihak laki-laki datang ke
rumah pihak perempuan membawa seserahan, yang inti utamanya adalah membawa perhiasan biasanya
kalung gitu ya, kalung tersebut dari pihak orang tua laki-laki yang diberikan kepada pihak perempuan,
kepada calon pengantin, biasanya itu dipakaikan sama orang tua pihak laki-laki ke calon pengantin. Setau
kami sih itu artinya mungkin sebagai pengikat. Dihari lamaran itu sih yang terpenting, lalu sih setelah itu
pihak laki-laki membawa seserahan yang lain itu sebagai pelengkap. Seserahannya biasanya berupa
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
barang atau makanan gitu, katanya sih disetiap barang atau makanan ada artinya masing-masing
bahwasannya pihak laki-laki dapat memenuhi kebutuhan pihak perempuan nantinya..
(Sambil tertawa kecil diakhir percakapan..)
Peneliti
Biasanya prosesi seserahan dilakukan berapa hari sebelum hari pernikahan?
Informan (L)
1 minggu sebelum nikah.
(Menunjukkan raut muka berpikir..)
Informan (P)
Iya kami 1 minggu sebelum hari H nikah, biasanya ada juga yang melihat hari baik untuk hari Sangjit.
Tapi kalau kami sih kebetulan tidak melihat hari baik untuk Sangjit.
Peneliti
Adakah ritual lain yang dipakai selain Sangjit pada pra nikah?
Informan (P)
Kalau pra nikah sih udah sih itu aja prosesi yang kita pakai..
Peneliti
Okay. Kalau pada saat hari H nikah? Ritual apa yang kalian pakai?
Informan (P)
Ada sih, namanya Teapai. Itu tradisi minum teh..
Peneliti
Bagaimana prosesnya? Apa ada makna tertentu?
Informan (P)
Itu sih salah satunya sebagai perkenalan kembali keluarga besar agar lebih mengenal ya, karna pada saat
tradisi minum teh tersebut, sambil kita memberikan teh kepada orang yang lebih tua yang sudah menikah
itu kita sambil menyebutkan panggilan kepada orang yang lebih tua itu, setelah kami menikah sebutannya
itu apa. Misalnya tante saya, saya memanggilnya akim, begitu juga kalau dari keluarga pihak laki-
laki.Jadi agar kita suami istri sama-sama tau panggilannya, karena kan sehabis menikah kita sudah
menjadi satu keluarga..
Peneliti
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Jadi pada prosesi minum teh ini yang boleh diberikan teh hanya orang-orang yang lebih tua saja?
Informan (P)
Jadi kami memberikan teh kepada orang-orang yang lebih tua yang telah menikah, tetapi sebenarnya
selama orang tersebut sudah menikah tapi umurnya lebih muda itu gpp, yang penting dia sudah menikah,
kalau yang lebih tua tapi belum menikah katanya sih gak boleh karena bisa menghambat jodoh.
Peneliti
Prosesinya seperti apa?
Informan (P)
Jadi prosesinya tuh kita pasangan pengantin memberikan teh kepada mereka, lalu biasanya setelah kita
memberikan teh, mereka memberi balasan berupa perhiasan atau angpau, angpau itu seperti amplop
merah yang berisi sejumlah uang kepada kami. Dan biasanya pada setelah Teapai kami pasangan
pengantin membagikan angpau kepada anak-anak kecil, biasanya sih kepada keponakan kami.
Peneliti
Maknanya apa tuh?
Informan (P)
Ngg.. Mungkin sebagai.. Ngg.. Apa ya.. Agar mereka juga senang dihari bahagia kami, dan agar kami
diberikan keturunan yang banyak mungkin ya. Hehe..
(Nada bicara melambat, Nampak raut muka ragu dan bingung..
Informan sempat diam sejenak, Nampak berpikir lalu melanjutkan pembicaraan..)
Informan (P)
Nah sehabis prosesi teapai, orang tua dari pihak perempuan dan laki2 meletakkan angpau yang kami
dapat dari prosesi teapai ke kantung pihak laki-laki, lalu ditepuk-tepuk dengan tujuan agar banyak rejeki..
Peneliti
Pada hari h hanya itu sajakah prosesi yang dipakai?
Informan
Iya cuman itu aja pada hari H..
(Sambil mengerutkan jidat, terlihat raut muka mengingat-ingat..)
Peneliti
Lalu setelah hari h pernikahan prosesi apa yang kalian pakai?
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Informan (P)
Oh iya (dengan nada bicara yang agak naik..) ada prosesi yang terlewati. Yaitu menghias kamar
pengantin, itu dilakukan sebelum hari h pernikahan. Kebetulan kami menghias kamar yang ada di hotel,
yaitu tempat dimana kami melaksanakan pernikahan.. Gunanya agar setelah menikah bisa dapat
ditempati. Nah, itu ada prosesi meletakan pispot di atas kasur, jadi pispotnya itu di dalemnya ada buah
jeruk dan ditutupi kertas merah, lalu nanti di bolongi oleh anak kecil laki-laki, anak laki-laki tersebut
diletakkan di kasur itu lalu dibolak balik, mungkin artinya agar kami cepat mendapatkan keturunan, harus
anak laki-laki karena seperti yang diketahui etnis Tionghoa memiliki kepercayaan bahwasannya garis
keturunan keluarga itu dipegang oleh laki-laki. Agar marganya masi berlanjut.
(Menunjukkan ketertarikan dalam pembicaraan..)
Peneliti
Kenapa kalian masih menggunakan adat nenek moyang kalian? Yaitu ritual adat Tionghoa?
Informan (P)
Karena itu adalah tradisi ya.. walaupun banyak prosesi yang sudah kami kurangi, tetapi inti-intinya tetap
kami jalankan, mungkin karena agar keluarga besar bisa berkumpul dan saling mengenal satu sama lain,
dan kami juga kan masih mempunyai kedua orang tua yang masih mempercayai adat ini. Jadi sebagai
bentuk kehormatan aja gitu untuk mereka.
Peneliti
Kalian mengetahui adat-adat tersebut dari siapa?
Informan (P)
Dari saudara-saudara sepupu yang sudah duluan menikah sih biasanya kami melihatnya dan juga biasanya
itu udah wajib titah dari kedua orang tua, hehehe..
(tertawa kecil diakhir pembicaraan)
Peneliti
Maknanya apa sih sebenarnya untuk kalian pernikahan menggunakan ritual adat Tionghoa ini?
Informan (L)
Kalau saya sih sejujurnya, hal-hal itu sih gak begitu pengaruh untuk saya, bebas sebenernya mau dipakai
apa enggak. Cuman kenapa diadakan kan itu merupakan tuntutan dari orang tua aja ya. Mereka maunya
seperti ini ya kita yaudalah (sambil menaikkan kedua bahu..) sebagai anak ya kita ngikutin aja, kan restu
mereka merupakan yang terpenting gitu. Cuman kan kalo dari diri kita sendiri kan kepercayaannya uda
beda, sebenernya ya gak terlalu percaya juga hal-hal kaya gitu.
Peneliti
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Okay.. Itu saja sih pertanyaan dari saya, terimakasih sudah mau berbagi cerita soal pernikahan adat
kalian..
Informan
Sama-sama..
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Informan 2: Sumi Tjokro & Novia Puspita
10 July 2016, 11.30 WIB
L: Laki-laki
P: Perempuan
Lokasi: Kediaman pasangan informan
(Suasana tidak terlalu tenang, karena pasangan memiliki dua anak laki-laki yang masih kecil, saat
berlangsungnya wawancara, anak laki-laki pasangan informan sedang bermain disekitar kami..
Wawancara dilakukan di ruang tamu..)
Peneliti
Selamat siang, langsung pertanyaan aja ya? Haha.. Kalian menikah tanggal berapa?
Informan (L)
07 Oktober 2012
Peneliti
Kenapa kalian memilih tanggal itu? Apakah ada keterkaitannya dengan hari baik menurut
kepercayaan Tionghoa?
Informan
Iya betul..
Peneliti
Siapa yang menentukan?
Informan
Itu sih dari orang tua kami yang menentukan..
Peneliti
Kalian tau gak artinya apa?
Informan (L)
Wah, kurang tau sih.. Tapi sih menurut orang tua itu bagus. Mungkin orang tua ngambil hari itu
menurut shio kita berdua kali ya, kaya dikombinasiin gitu.. Gak begitu ngerti juga sih hehe..
(Kedua pasangan saling bertatapan. Nada bicara agak melambat, raut muka informan tampak
kebingungan..)
Peneliti
Okay.. Apa sih yang kalian ketahui tentang adat pernikahan Tionghoa?
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Informan (P)
Ngg.. Kaya sembahyang dulu gitu sebelum nikah, lalu ada teapai, sangjit, banyak sih..
(Nampak raut muka berpikir)
Peneliti
Apa saja ritual yang kalian pakai? Dan pada saat kapan ritual dipakai? Pra nikah, nikah, atau pasca
nikah?
Informan (P & L)
Sebelum nikah sih ada prosesi Sangjit..
(Berbarengan..)
Peneliti
Kalian tau gak artinya apa? Biasanya gimana sih prosesinya?
Informan (L)
Itu kaya seserahan gitu, istilahnya lamaran, hantar-hantaran.. Biasanya sih itu dilakukan pihak laki-
laki kepada pihak perempuan.
Peneliti
Itu biasanya apa saja sih yang dihantarkan?
Informan (P)
Buah-buahan, makanan, ada pakaian juga..
Informan (L)
Itu sih biasanya ada maknanya gitu, artinya seperti memberikan penghormatan lah gitu ke pihak
perempuan bahwasannya dari pihak laki-laki ingin meminang pihak perempuan.
(Informan Sumi menambahkan..)
Peneliti
Lalu adat apalagi yang dipakai?
Informan (P)
Itu aja sih.. Palingan pertemuan keluarga, kaya makan bareng gitulah. Perkenalan keluarga inti gitu.
Peneliti
Prosesi sangjit yang kalian pakai dilaksanakannya berapa hari sebelum hari h pernikahan?
Informan (L)
Biasanya sih sebulan, tapi kita kemarin dua minggu sebelum hari h..
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
(Sambil menatap informan Novia.. terlihat gesture memastikan..)
Peneliti
Itu ada arti khususnya gak? Maksudnya liat hari baik juga gak?
Informan (L)
Kita sih enggak lihat hari baik gitu sih.. Tergantung kesepakatannya aja.
Peneliti
Itu sajakah prosesi yang dipakai pada saat pra nikah?
Informan (L & P)
Iya kita sih itu aja yang dipakai..
(Saling bertatapan, nada bicara melambat, terlihat gesture memastikan..)
Peneliti
Lalu pada saat hari h nikah prosesi apa yang dipakai?
Informan (L)
Sembahyang di vihara, tetapi sebelum itu ada sembahyang leluhur juga di klenteng.. Kita beri tahu
mereka bahwa hari ini kita akan mengadakan pesta pernikahan, agar supaya dilancarkan pesta
pernikahan..
(Terlihat raut muka sedang berpikir..)
Informan (P)
Trus kan saya anak kedua, saya melangkahi kakak pertama saya yang belum menikah, nah saya harus
memberikan baju, memberikan angpau kepada dia, lalu menaruh gunting dan pita di pintu gitu,
supaya kakak saya jodohnya lancar.. Jadi pada saat hari h gitu pada saat saya mau melangkah ke luar
rumah, kakak saya yang menggunting pita. Agar jodohnya lancar kedepannya. Soalnya kalau di adat
kita nikah kalau melangkahi kan pantang, takut hal-hal buruk terjadi.. makanya ada prosesi tertentu
gitu.
(Tiba-tiba informan Novia menambahkan..)
Peneliti
Lalu ada prosesi apalagi?
Informan (P)
Pada saat pihak lelaki menjemput biasanya ada makan dulu, makan mie sua.. Artinya sih supaya awet
hubungan pernikahannya gitu, trus ada telur merah 2 butir, itu melambangkan suami istri, kan ada 2
tuh.. Itu biasanya makannya di rumah pihak perempuan, jadi pas pihak laki-laki menjemput, makan
dulu, lalu pergi ke vihara untuk sembahyang, abis itu ke tempat resepsi. Nah sebelum resepsi, ada
prosesi tea pai..
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Peneliti
Artinya apa tuh yang tea pai?
Informan (L)
Jadi sih itu prosesinya kita berdua memberikan teh kepada keluarga yang lebih dulu menikah dari
kita, sebagai penghormatan lah gitu.. lalu mereka memberikan perhiasan, ada juga yang memberi
angpau, itu terserah mereka, itu tuh bahwasannya mereka memberikan kita modal untuk menjalani
kehidupan pernikahan gitu..
Peneliti
Lalu sehabis tea pai? Prosesi apalagi?
Informan
Ngg.. Uda sih itu aja.
Peneliti
Lalu paska menikah ritual apa lagi yang kalian jalani?
Informan
Sesudahnya pihak laki-laki memberikan buah-buahan kepada pihak perempuan, ke orang tua pihak
perempuan, buah-buahan, manis-manisan gitu. Dilakukan 3 hari setelah hari h pernikahan.. Itu sih
melambangkan ucapan terimakasih gitu, dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan.
Peneliti
Kenapa sih kalian masih menikah menggunakan adat tersebut? Kenapa masih mau dijalani?
Informan (L)
Jadi seperti ini, kita kan ada sekarang ini karena jasa mereka juga. Artinya kita menghormati lah adat-
adat yang sudah tertanam di keluarga kita. Jadi kenapa kita mau, kita menghormati jasa-jasa para
leluhur kita, tanpa jasa mereka kan kita tidak mungkin ada di sini gitu.
(Sambil tersenyum..)
Peneliti
Oh begitu.. Okay terimakasih atas jawaban kalian.
Informan
Sama-sama..
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Informan 3: Rudi Winata & Kim ty
12 July 2016, 17.06 WIB
L: Laki-laki
P: Perempuan
(Suasana wwawancara dalam keadaan cukup tenang, wawancara dilakukan di ruang tamu. Tampak
pendopo Chinese untuk sembahyang yang bertempat di salah satu sudut rumah dan sejajar
berseberangan dengan pintu rumah..)
Peneliti
Kapan kalian menikah?
Informan (P)
19 July 1987
Peneliti
Kenapa memilih tanggal itu? Apakah ada keterkaitannya dengan hari baik menurut kepercayaan
Tionghoa?
Informan (P)
Iya ada, ditanya dulu harinya bagus gak, ada chiongnya gak..
Peneliti
Biasanya itu siapa yang menentukan?
Informan (P)
Itu tanya ke orang pinter sih biasanya..
(Raut muka mengingat-ingat..)
Informan (L)
Sebenernya orang yang lebih mengetahui yang lebih tua dari kita, terutama yang mewakili, yaitu
mungkin orang tua kami berdua, setelah ada kesepakatan tentu ditanya siapa orang yang bisa dan
lebih mengerti tentang adat istiadat suku Tionghoa..
Peneliti
Biasanya hari baik tersebut dipilih berdasarkan apa?
Informan (L)
Jadi ada perhitungannya gitu, kalau kami sih kurang memahami (nada bicara melambat..) tidak
semua orang bisa mengetahui. Ada orang tertentu yang dituakan, mereka mencari tanggal dan bulan
baik, dengan berharap agar kedepan pernikahan bisa langgeng, abadi, sampai ke anak cucu.. Ada juga
berdasarkan shio, misalkan shio apa dengan apa, ada chiongnya tidak, maksudnya chiong disini
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
adalah ada benturan atau tidak, maksudnya ketidakcocokan. Supaya dalam perjalanan perkawinan
kedepannya, mudah-mudahan masalah-masalah yang besar jadi kecil, masalah-masalah yang kecil
jadi habis atau tiada, gitu..
Peneliti
Apa yang kalian ketahui tentang peranakan Tionghoa?
Informan (L)
Antara satu keluarga dan keluarga lainnya ada perbedaan, karna dari awalnya, dari China sana dari
Tiongkok atau RRC dulunya mungkin banyak keributan atau susah makan, nah mereka berbondong-
bondong, biasa dari satu perahu, umumnya dari satu daerah atau pemukiman, mereka berbondong-
bondong, jadi perahu tersebut sampai dimana ya turunnya dimana, nah itu biasanya menyangkut se,
atau marga keturunan, nah misalkan kalau kita merupakan keturunan dari hokkien, bahasanya bahasa
hokkien, umumnya mayoritas di Sumatra, Medan dan sekitarnya sampai ke Pekanbaru..
(Tampak raut muka adanya ketertarikan dengan pembicaraan..)
Peneliti
Pada pra nikah, apa saja ritual yang kalian pakai?
Informan (L)
Tentunya para orang tua setelah disepakati, sesudah melihat hari dan bulan baik, yang mudah-
mudahan (ada penekanan dalam nada bicara..) semuanya baik untuk kita jalani, itu ada yang
namanya Sangjit, jadi pada pihak laki-laki itu biasa ada beberapa orang yang ikut mengantar, biasanya
kalau jaman sekarang sih pdkt lah antara orang tua, nah sangjit juga melihat hari dan bulan baik,
biasanya membawa macam-macam makanan yang telah ditentukan dari leluhur zaman dulu, tapi ya
sekarang sudah tidak lengkap kalau disini, materi-materi yang belum lengkap, tapi ya cukup
dimaklumi, biasanya itu ada buah, permen yang manis-manis, kue, yang renyah-renyah.
Peneliti
Makna sangjit sendiri untuk kalian sendiri apa sih?
Informan (L)
Makna sangjit sendiri sih sebagai pinangan. Jadi maksud dari seserahan yang manis-manis tadi,
harapannya perjalanan pernikahan supaya bisa lebih manis, lebih baik. Buah-buahan tadi, maksudnya
supaya lebih segar lah kehidupannya, dari rejeki, apapun semuanya, diperbaharukan oleh yang
mahakuasa.. Nah ada juga uang lamaran, dimasukkan ke angpau, tapi sih itu relatif. Ada yang
keluarga mengambil semua uangnya, ada juga yang mengambil atas saja atau bawah saja, maksudnya
agar ada pangkal dan ada ujungnya..
(Tampak raut muka berpikir..)
Peneliti
Lalu, setelah sangjit ritual apa lagi yang dipakai?
Informan
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Setelah ada perjanjian, ada pertemuan keluarga untuk membicarakan acaranya..
Peneliti
Lalu, pada hari pernikahan ritual apa yang dipakai?
Informan (L)
Biasanya ke vihara (nada bicara melambat, tampak raut muka berpikir..) vihara biasa tempat kita
sembahyang, di sana kan ada pengurusnya atau pendetanya lah, pendeta agama buddha, lalu didoakan,
agar selamat dan langgeng ke anak cucu, setelahnya baru sembahyang leluhur, karena bagaimanapun
leluhur kan cukup berjasa dalam membesarkan kita, sampai kita jadi keturunan yang kesekian, supaya
kita juga tetap mengingat jasa mereka dalam membesarkan dan mendidik kita.. Lalu prosesi teapai,
ritual itu maknanya untuk perkenalan antar keluarga besar, perkenalan keluarga pihak laki-laki dan
perempuan, itu seperti prosesi minum teh lalu sebagai balasan keluarga memberikan perhiasan atau
angpau, biasanya sih yang memberikan perhiasan itu keluarga inti, kalau keluarga jauh biasanya
memberikan angpau.. Ada makna lain juga keluarga mendoakan kita, kenapa angpau, angpau kan
warnanya merah, warna merah dimaknai sebagai kebahagiaan, tetapi angpau dan perhiasan tersebut
sih relatif, tidak ditentukan harus memberikan berapa..
Peneliti
Lalu ritual apalagi yang dipakai?
Informan (P)
Palingan makan keluarga lagi setelah itu.. Lalu acara resepsi pernikahan..
Peneliti
Lalu, pasca nikah ritual apa yang dipakai?
Informan (P)
Jadi 3 hari setelah nikah, kami berkunjung ke rumah pihak perempuan.. Silahturahmi, membawa buah
tangan atau oleh-oleh untuk orang tua pihak perempuan, bahwasannya kita sudah menjadi satu
keluarga, biasanya sih membawa buah.. Intinya sih silaturahmi.
Peneliti
Kenapa sih kalian menggunakan ritual adat Tionghoa untuk pernikahan kalian?
Informan (L)
Karena adat tidak dapat dihilangkan, karena adat kan berasal dari leluhur, ajaran leluhur. Dan
biasanya memang itu baik untuk dijalankan, berbeda dengan agama ya.. Itu sebagai identitas (ada
penekanan nada bicara..) kita, karena itu menandakan dari mana kita berasal.
Peneliti
Okay itu pertanyaan terakhir, terimakasih atas waktunya..
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
Curriculum Vitae
PROFILE
Nama : Fransiska Amelia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Morawa, 06 Agustus 1994
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : WNI
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat Sekarang : Jl. Raya Perancis, Perumahan Taman Dadap Indah blok F1 No.
12 Dadap, Kosambi – Tangerang
Nomor Telepon : 081297240288
Email : fransiskamelia94@gmail.com /
fransiska.amelia@student.umn.ac.id
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Formal
2000 : SD Garuda Cengkareng
2000 – 2002 : SD Markus Tangerang
2002 – 2006 : SD Bethel Dadap
2006 – 2009 : SMP Bethel Dadap
2009 – 2012 : SMA Vianney Cengkareng
2012 – sekarang : Universitas Multimedia Nusantara, Jurusan Public Relations,
Ilmu Komunikasi
Non Formal
2004 – 2005 : Kursus Bahasa Inggris Ronkel
2010 – 2011 : Kursus Bahasa Inggris CNN International
PENGALAMAN KERJA DAN ORGANISASI
2015 : Social Media Officer di Dua Ritme
2015 : Kerja Magang sebagai Public Relations di Dyandra Promosindo
2013 : Sales Promotion Girl Kapal Api di Pekan Raya Jakarta
2014 : Anggota CSR iWalk3G
2014 : Volunteer CSR Anak Langit
2014 : Anggota Event Ultima Sonora Concert “Symphony: A Hidden
Journey” di Usmar Ismail Marzuki
2012 – sekarang : Anggota aktif Teater KataK
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017
2012 : Pemain Pementasan Inaugurasi “Adrian”
2012 : Pemain Pementasan Besar “Perkawinan” di Taman Ismail
Marzuki
2013 : Pemain Pementasan Besar “Perkawinan” di Kedutaan Besar
Rusia
2013 : Tiketing Pementasan Kecil “Kejatuhan Manusia”
2014 : Koordinator Media Partner Pementasan Besar “Dokter
Gadungan” di Gedung Kesenian Jakarta
2014 : Tiketing Pementasan Inaugurasi “Dhien”
2015 : Pemain Pementasan Besar “BCSM” di Taman Ismail Marzuki
2015 : Pemain Pementasan Besar “Kebun Ceri” di Gedung Kesenian
Jakarta
2016 : Stage Manager Pementasan Besar “Les Miserables” di Gedung
Kesenian Jakarta
SEMINAR
2012 : Forum Ultima: “Evolusi Desain Bermula dari Komunitas”
2012 : Character Building Training
2013 : Teamwork and Leadership Training
2013 : Marketing PR: “To Change The Different, Become The
Excellent”
2014 : Personal Branding dalam Dunia Kerja
2014 : Workshop: “Kompas Saba Kampus”
2015 : LOVE 17+ Seminar by Miss UMN
2016 : Kampus Keren ANTV “Creative Journalism”
KEMAMPUAN
Language Skills : Lancar berbahasa Indonesia dan sedikit berbahasa Inggris.
Computer Skills : Microsoft Word, Microsoft Power Point, sedikit Microsoft
Excel.
Another Skills : Mempunyai jiwa pemimpin yang kuat, bertutur bahasa yang
baik dan sopan, mampu bekerja individu maupun di dalam kelompok.
INTEREST
Music, Art, Acting.
Tangerang, 8 Januari 2017
Hormat Saya,
Fransiska Amelia
Makna Ritual..., Fransiska Amelia, FIKOM, 2017