Post on 19-Jan-2016
description
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Studi lapangan merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang berhubungan dengan
akademik dan mendukung proses belajar mahasiswa jurusan Teknik Industri, Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya mendapat
pengajaran di dalam kelas tetapi juga mendapatkan pengetahuan dari luar. Studi lapangan
dapat memberikan suasana baru dalam belajar. Belajar tidak harus terus menerus di dalam
kelas tetapi juga bisa di luar kelas, dengan begitu tidak membuat mahasiswa jenuh. Selain
itu, mahasiswa juga menjadi lebih mengenal tentang alam disekitar dan diberi pengetahuan
tentang bagaimana cara memanfaatkan limbah dengan baik. Dengan memilih tujuan pergi ke
Lembah Hijau yang berada di Mojolaban, Karanganyar, para mahasiswa ingin mengetahui
serta ingin mengamati secara lebih mendalam tentang Lembah Hijau dan berbagai aktivitas
yang ada di dalamnya.
B. TUJUAN.
Kegiatan Studi Lapangan ke Lembah Hijau,bertujuan :
1. memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang dunia luar.
2. menambah wawasan bagi para mahasiswa tentang lingkungan alam di Lembah Hijau,
Mojolaban, Karanganyar.
3. mengajarkan kepada para mahasiswa tentang efisiensi kerja.
4. mempelajari proses pengolahan produksi ramah lingkungan.
5. mempelajari bagaimana cara memanfaatkan limbah.
C. MANFAAT .
Kegiatan Studi Lapangan ke Lembah Hijau, Mojolaban, Karanganyar bermanfaat:
1. Sebagai usaha menambah pengalaman bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri.
2. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang pemanfaatan limbah dan proses
pengolahannya.
3. Mengerti tentang keadaan alam disekitar.
D. WAKTU PELAKSANAAN.
Studi Lapangan ini dilaksanakan pda hari Senin, 5 November 2012.
BAB II
ISI
Sejarah Berdiri
Lembah Hijau Multifarm didirikan oleh Ir. Suharto, MS, seorang dosen pertanian UNS,
di atas lahan seluas 8,5 hektar di Desa Joho, Mojolaban, Sukoharjo. Pada awalnya, usaha ini
dimulai di Kabupaten Sragen pada tahun 1981, kemudian berhasil dikembangkan sehingga
memiliki lahan peternakan lainnya di Mojolaban pada tahun 1991. Lembah Hijau Multifarm
merupakan industri pertanian terpadu yang tersusun atas peternakan, perikanan, bioteknologi,
dan perkebunan organik.
Ternak sapi perah – susu
Kandang sapi di Lembah Hijau Multifarm dibedakan menjadi beberapa bagian:
1. Sapi Laktasi
Sapi laktasi adalah sapi betina yang pernah melahirkan dan bisa diperah. Sapi laktasi
diperah secara manual dua kali sehari pada pukul 4 pagi dan pukul 1 siang. Dalam sehari mampu
menghasilkan susu sebanyak 8-15 liter. Sapi laktasi dimandikan 3 kali sehari untuk dijaga
kesehatannya. Sapi laktasi diberi 2 macam pakan, berupa jerami yang difermentasikan dengan
kadar protein tinggi dan kadar air serta serat yang rendah dan konsentrat. Jumlah jerami yang
diberikan tidak terbatas, sedangkan untuk konsentrat diberikan dengan dosis tertentu sesuai
kebutuhan. Konsentrat tersusun atas bekatul atau dedak dicampurkan sumber protein di sekitar
pungkil kelapa, tepung ikan, jagung, dan sebagainya. Probiotik dibuat dari starbio yakni bakteri
pembuat bakteri fermentasi. Probiotik ini berfungsi untuk mengurangi bau kotoran dan
menyempurnakan penyerapan pakan pada tubuh ternak. Di kandang sapi laktasi juga terdapat
bubuk gergaji yang digunakan sebagai penjaga suhu kandang sapi agar tetap hangat dan
penyerap urin sapi.
2. Sapi Kompos
Sapi kompos adalah sapi masa pertumbuhan, usianya antara 4 bulan hingga masa birahi.
Biasanya usia birahi adalah 1 tahun 3 bulan. Sapi kompos kemudian dikawinkan dengan cara
inseminasi buatan. Inseminasi buatan dilakukan hingga mengalami 7 kali bunting. Masa
buntingnya selama 9 bulan 10 hari. Pada bunting pertama (dara bunting), sapi ini belum dapat
diperah. Sapi kompos baru bisa diperah pada bunting kedua. Setelah bunting ketujuh, sapi ini
kemudian dipotong untuk diambil dagingnya. Sapi kompos tidak pernah mandi. Ia juga dibiarkan
berkubang dengan kotorannya selama 3 minggu, untuk efisiensi kerja dan pengomposan.
Kotoran sapi kompos sudah tidak mengandung protein lagi. Kotorannya kemudian diambil
kemudian dikirim ke rumah kompos untuk dijadikan pupuk kompos setiap 3 minggu sekali.
3. Anak Sapi
Anak sapi tinggal satu kandang dengan induknya hanya selama 10 hari untuk dapat
colostrum dari induknya. Pada hari kesebelas, ia akan dipindah ke kandang yang berbeda selama
3 bulan. Selama itu, ia akan minum susu menggunakan dot sebanyak 4 liter susu per hari. Tiap
bulan, susu yang diminum berbeda komposisinya. Pada bulan pertama, ia minum susu murni
induknya, pada bulan kedua ia akan minum susu murni induknya dan susu skim afkir (susu
kadaluarsa) dengan perbandingan 50:50. Pada bulan ketiga, anak sapi akan minum susu skim
afkir saja.
4. Kandang Lepas Sapih
Kandang Lepas Sapih diperuntukkan untuk sapi berusia 3 bulan ke atas. Sapi-sapi di sini
sudah tidak minum susu lagi, melainkan sudah makan jerami fermentasi, konsentrat, dan air.
Yang diambil dari sapi ini adalah kotorannya untuk dimanfaatkan kembali.
5. Rumah Sakit Anak Sapi
Rumah Sakit Anak Sapi adalah kandang perawatan untuk anak sapi yang sakit. Anak sapi
yang sakit akan dipisah dengan anak sapi lainnya yang sehat untuk mengantisipasi adanya
penyebaran penyakit yang mungkin saja terjadi.
6. Rumah bersalin induk-induk sapi (Hospital Barn)
Sapi bunting yang akan melahirkan akan dipindahkan ke kandang bersalin agar lebih
mudah dipantau dan mudah penanganannya. Perawatan pra dan pasca kelahiran juga diberikan
secara khusus di kandang ini.
Dari hal ini, dapat dikatakan bahwa hasil peternakan sapi-sapi di Lembah Hijau Multifarm
memiliki 5 kelebihan emas, yakni:
1. Emas putih yaitu berupa susu sapi yang kemudian dapat diolah menjadi susu dan yoghurt.
2. Emas hitam yaitu berupa kotoran sapi yang kemudian dapat diolah menjadi pupuk
kompos.
3. Emas kuning yaitu berupa urin sapi yang kemudian dapat diolah mejadi pupuk kompos
cair organik.
4. Emas Biru yaitu berupa kotoran sapi yang kemudian dapat diolah menjadi biogas
5. Emas Merah yaitu berupa daging sapi yang dapat langsung diolah menjadi produk
konsumsi sehari-hari.
Di Lembah Hijau Multifarm juga dapat dijumpai:
1. Septic Tank Sapi
Septic tank sapi ini menampung kotoran dari kandang sapi. Septic tank ini berbentuk
miring agar mudah mengalir. Tambak penampungan dipisahkan antara kotoran padat dan cair.
Kotoran akan ditaruh di tengah kemudian dialirkan. Bagian yang padat ditiriskan lalu dibawa ke
rumah kompos untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Kolam Ikan Patin
Ikan patin dikolam ini dirawat dan dipelihara hingga masa panen. Pemanenan yang
pertama dilakukan saat ikan patin berusia 6 bulan untuk mendapatkan ikan dengan berat 3-4 ons
per ekornya. Masa panen yang kedua dilakukan pada usia 8 bulan untuk mencapai berat 8 ons
hingga 1 kg per ekornya. Ikan patin yang disiapkan untuk masa panen kedua dipisahkan dengan
ikan patin masa panen pertama, dimana ikan untuk masa panen dimasukkan ke dalam kolam
pembesaran. Kedalaman kedua kolam sedalam 4 meter. Makanan ikan patin ada dua macam,
yakni pelet tenggelam, dinamakan demikian karena pelet tersebut tenggelam dan pakan organik
berupa limbah pertanian, bisa juga berupa Azolla pinnata
3. Gudang Jerami Fermentasi
Gudang Jerami Fermentasi adalah tempat dimana stok jerami fermentasi untuk pakan
sapi disimpan. Stok jerami fermentasi harus ada banyak karena jerami fermentasi merupakan
salah satu pakan utama sapi yang harus selalu ada. Jerami fermentasi adalah produk buatan dari
Lembah Hijau Multifarm sendiri yang dibuat dengan bantuan bakteri star bio. Untuk pakan sapi
alternatif bisa juga digunakan rendeng yang berasal kacang kulit.
4. Penampungan Terakhir Kotoran
Kotoran-kotoran sapi akan ditampung untuk dimanfaatkan kembali menjadi biogas.
Pembuatan biogas dilakukan dengan cara gas diambil dan dialirkan dengan bantuan kompresor
sehingga secara otomatis cairan akan ke atas, kemudian menyalakan saklar dan alatnya. Hasil
akhir biogas lalu diambil dari bawah.
5. Perkebunan dan Pertanian
Lembah Hijau Multifarm memiliki perkebunan yang cukup luas berisi pohon jambu dan
matoa. Pemanenan jambu bisa dilakukan kapan saja karena buahnya tumbuh sepanjang musim,
sedangkan pemanenan matoa dilakukan ketika sudah memasuki masa panen.
Lembah Hijau Multifarm juga memproduksi beberapa produk sendiri berupa jerami fermentasi
dan kompos. Langkah pembuatannya adalah:
1. Pembuatan Jerami Fermentasi
Bahan:
o 1 ton jerami padi dengan kadar air 60%
o 6 kg Star Bio
o 6 kg Urea
Tempat pembuatan :
Tempat untuk membuat jerami fermentasi ini adalah tempat ternaungi yang beralaskan tanah
dengan tujuan agar semua kelebihan air dapat diserap oleh tanah sehingga tidak ada air yang
tergenang.
Cara pembuatan:
o Menumpuk jerami setebal 30 cm di atasnya kemudian ditabur starbio dan urea secara
merata
o Menumpuk jerami setebal 30 cm di atasnya lagi
o Menaburkan lagi starbio dan urea secara merata
o Mengulang ketiga langkah di atas hingga ketinggian tumpukan jerami minimal setebal
1,5 meter, ketinggian maksimalnya menyesuaikan tempat
o Melakukan masa fermentasi selama 21 hari
o Membongkar tumpukan untuk memutuskan proses fermentasi
o Mengangin-anginkan jerami
o Jerami siap dikonsumsi
Cara penyimpanan:
Jerami harus dijemur kering di bawah sinar matahari sampai kering (tidak ada airnya) kemudian
baru dapat dimasukkan ke gudang jerami fermentasi. Jerami fermentasi dapat bertahan hingga 2
tahun tanpa mengurangi kandungan protein yang tersimpan di dalamnya.
2. Pembuatan Pupuk Kompos
Bahan:
o Limbah, dapat berupa limbah pertanian, limbah perkotaan, limbah rumah tangga, limbah
peternakan, dan lain-lain sebanyak 83%
o Arang sekam sebanyak 10%
o Serbuk gergaji kayu 5%
o Kalsit / dolomit / kapur pertanian / gamping mati 2%
o Semua bahan kemudian dicampur dengan Star Dex sebanyak 0.25% terhadap 100%
bahan
Cara pembuatan:
Membutuhkan waktu selama 5 minggu dengan rincian:
o Minggu 1: Semua bahan dicampur, kemudian diaduk, lalu didiamkan.
o Minggu 2 – 5: Seminggu sekali dilakukan pembalikan, sehingga totalnya sebanyak 4 kali
pembalikan.
o Minggu 5: Pupuk kompos sudah jadi, ditunjukkan dengan teksturnya yang sudah remah.
Pada minggu ini, pupuk kompos sudah bisa diaplikasikan.
Catatan tambahan:
Dekomposisi paling efektif di minggu ke 3 karena suhu panas sudah mencapai 70℃ . Semua
jamur fil sudah mati sehingga pupuk kompos sudah steril. Setelah itu (minggu 4 dan minggu 5)
suhu pupuk kompos turun secara alami.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa, Lembah hijau yang berada di Mojolaban, Karanganyar berdiri
pada tahun 1991 merupakan merupakan industri pertanian terpadu yang tersusun atas peternakan,
perikanan, bioteknologi, dan perkebunan organik. Di Lembah hijau terdapat beberapa kandang
sapi yang memiliki fungsi berbeda beda, antara lain :
1. Sapi Laktasi
Sapi laktasi adalah sapi betina yang pernah melahirkan dan bisa diperah. Sapi
laktasi diperah secara manual dua kali sehari pada pukul 4 pagi dan pukul 1 siang. Dalam
sehari mampu menghasilkan susu sebanyak 8-15 liter. Sapi laktasi dimandikan 3 kali
sehari untuk dijaga kesehatannya. Sapi laktasi diberi 2 macam pakan, berupa jerami yang
difermentasikan dengan kadar protein tinggi dan kadar air serta serat yang rendah dan
konsentrat. Di kandang sapi laktasi juga terdapat bubuk gergaji yang digunakan sebagai
penjaga suhu kandang sapi agar tetap hangat dan penyerap urin sapi.
2. Sapi Kompos
Sapi kompos adalah sapi masa pertumbuhan, usianya antara 4 bulan hingga masa
birahi. Biasanya usia birahi adalah 1 tahun 3 bulan. Kotoran sapi kompos sudah tidak
mengandung protein lagi. Kotorannya kemudian diambil kemudian dikirim ke rumah
kompos untuk dijadikan pupuk kompos setiap 3 minggu sekali.
3. Anak Sapi
Anak sapi tinggal satu kandang dengan induknya hanya selama 10 hari untuk
dapat colostrum dari induknya. Pada hari kesebelas, ia akan dipindah ke kandang
yang berbeda selama 3 bulan. Selama itu, ia akan minum susu menggunakan dot
sebanyak 4 liter susu per hari. Tiap bulan, susu yang diminum berbeda komposisinya.
Pada bulan pertama, ia minum susu murni induknya, pada bulan kedua ia akan
minum susu murni induknya dan susu skim afkir (susu kadaluarsa) dengan
perbandingan 50:50. Pada bulan ketiga, anak sapi akan minum susu skim afkir saja.
4. Kandang Lepas Sapih
Kandang Lepas Sapih diperuntukkan untuk sapi berusia 3 bulan ke atas.
5. Rumah Sakit Anak Sapi
Rumah Sakit Anak Sapi adalah kandang perawatan untuk anak sapi yang sakit.
6. Rumah bersalin induk-induk sapi (Hospital Barn)
Sapi bunting yang akan melahirkan akan dipindahkan ke kandang bersalin agar
lebih mudah dipantau dan mudah penanganannya. Perawatan pra dan pasca kelahiran
juga diberikan secara khusus di kandang ini.
Hasil peternakan sapi-sapi di Lembah Hijau Multifarm memiliki 5 kelebihan emas, yakni:
1. Emas putih yaitu berupa susu sapi yang kemudian dapat diolah menjadi susu dan yoghurt.
2. Emas hitam yaitu berupa kotoran sapi yang kemudian dapat diolah menjadi pupuk
kompos.
3. Emas kuning yaitu berupa urin sapi yang kemudian dapat diolah mejadi pupuk kompos
cair organik.
4. Emas Biru yaitu berupa kotoran sapi yang kemudian dapat diolah menjadi biogas
5. Emas Merah yaitu berupa daging sapi yang dapat langsung diolah menjadi produk
konsumsi sehari-hari.
Di Lembah Hijau Multifarm juga dapat dijumpai :
1. Septic Tank Sapi : untuk menampung kotoran sapi yang akan
dijadikan pupuk kompos.
2. Kolam Ikan Patin : Ikan patin dikolam ini dirawat dan dipelihara
hingga masa panen.
3. Gudang Jerami Fermentasi : Gudang Jerami Fermentasi adalah tempat dimana
stok jerami fermentasi untuk pakan sapi disimpan.
4. Penampungan Terakhir Kotoran : kotoran-kotoran sapi akan ditampung untuk
dimanfaatkan kembali menjadi biogas.
5. Perkebunan dan Pertanian : Lembah Hijau Multifarm memiliki perkebunan
yang cukup luas berisi pohon jambu dan matoa.
Lembah Hijau Multifarm juga memproduksi beberapa produk sendiri berupa jerami
fermentasi dan kompos, dan cara pembuatannya cukup sederhana.
SARAN
LAMPIRAN