Post on 16-Oct-2021
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
STRATEGI BAURAN PEMASARAN 4P UMKM “LARISA”
PADA MASA PANDEMI COVID-19
(Studi Kasus di UMKM “Larisa” Desa Joho Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
ANGGI CITRA KUMALA
NIM. 12402183092
Dosen Pembimbing Lapangan
Ariesta Bagus Pramuwibowo, M. Pd.
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 26 Februari 2021
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Strategi Bauran Pemasaran 4P UMKM “Larisa” Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus UMKM “Larisa” Desa Joho Kecamatan
kalidawir kabupaten Tulungagung).
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd.
NIP.198608212019031007
MENGESAHKAN
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M.
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah,
inayah, serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan ) yang dilaksanakan pada tanggal 18 Januari – 26 Februari
2021 dengan lancar. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada teladan kita
Nabi Muhammad SAW. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki tujuan
utama untuk pembina profesionalitas mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan
dan sebagai upaya penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam
perkuliahan.
Selama proses penulis melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini, banyak menemui hambatan dalam menyelesaiakan laporan
ini. Namun, berkat bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak
akhirnya masalah dapat teratasi. Oleh karena itu, tidak lupa penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr.H. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Bapak Dr. Muhammad Aswad, M.A., selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Syariah IAIN Tulungagung.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Bapak Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan bimbingan, arahan dalam melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan ini.
6. Ibu Roikatul Janah selaku Pemilik UMKM “LARISA” yang selalu
memberikan informasi serta arahan kepada penulis selama menjalankan
Praktik Pengalaman Lapangan.
7. Orang tua dan juga keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung
penuh untuk kegiatan terselesaikannya kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
iii
8. Serta seluruh pihak yang ikut berpartisipasi hingga terselesaikannya
Laporan Praktik Pengalaman (PPL) ini tanpa bisa penulis sebut satu-
persatu dengan tanpa mengurangi rasa terimakasih dan hormat penulis
kepada beliau semua.
Penulis berharap semoga penyusunan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan penelitian selanjutnya.
Tulungagung, 26 Februari 2021
Mahasiswa PPL
ANGGI CITRA KUMALA
NIM. 12402183092
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Dasar pemikiran .................................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................... 4
BAB II: PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ............................................................................. 7
C. Permasalahan di Lapangan .................................................................. 9
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ............................... 10
BAB III: PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ....................................................................................... 11
B. Analisis Terhadap Temuan Studi ....................................................... 22
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 28
B. Saran ................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha produktif
yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan maupun badan usaha yang telah
memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. UMKM adalah suatu upaya untuk
mengembangkan usaha tertentu guna mempercepat pemulihan perekonomian,
memadai program prioritas dan pengembangan berbagai sektor dan potensi1.
UMKM berperan sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Pada saat
ini UMKM gencar dijalankan diberbagai daerah. Salah satu daerah yang
menjalankan usaha tersebut yaitu di daerah Tulungagung khususnya kecamatan
Kalidawir yang tepatnya di desa Joho. Di desa tersebut terdapat UMKM yang
didirikan, salah satunya yaitu dibidang makanan ringan atau camilan Usaha
Mikro Kecil Menengah “Larisa”. UMKM ini dalam menjalankan usahannya
perlu adannya strategi untuk memicu adanya masa pandemi Covid-19 saat ini.
Munculnya pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan dampak buruk
bagi pelaku ekonomi khususnya UMKM. Strategi pemasaran merupakan salah
satu cara agar usahanya tetap berjalan dengan lancar. Strategi pemasaran yaitu
rencana yang menyeluruh dalam memahami segmentasi pasar melalui
periklanan, program promosi, penjualan, program produk, dan distribusi untuk
mencapai tujuan suatu UMKM. Strategi sangat penting untuk meningkatkan
konsumen sebanyak-banyaknya. Strategi pemasaran yang diterapkan yaitu
bauran pemasaran (Marketing mix) yang melipui 4P (produk, harga, tempat,
dan promosi). Kolter dan Amstrong menyimpulkan bauran pemasaran
(Marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
1 Hadion Wijoyo, dkk., Digitalisasi UMKM, (Sumatera Barat: Insan cendekia mandir,
2020), hal. 137
2
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dipasar
sasaran2.
Dari bauran pemasaran tersebut yang pertama produk. Produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan oleh suatu perusahaan kepada masyarakat
digunakan sebagai sarana pemuas kebutuhan. Pada produk UMKM “Larisa”
ini mengutamakan kualitas produk dan juga pelayanan yang baik. Untuk
menciptakan loyalitas pelanggan perlu memiliki strategi pemasaran dalam
memasarkan produknya.
Harga (Price) sangat penting dalam meningkatkan konsumen untuk
membeli. Harga yaitu nilai dari suatu barang yang diproduksi oleh usaha dan
ditawarkan kepada konsumen. Harga produk makanan ringan UMKM Larisa
sangat terjangkau, sehingga banyak masyarakat yang membelinya. Selain dari
harga, distribusi juga sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan
pendapatan. Distribusi merupakan perantara bagi usaha untuk menyalurkan
produk ke konsumen. Faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang
penting agar usaha yang dijalankan dapat bersaing secara efektif. UMKM
Larisa lokasinya mudah dijangkau, dekat dengan sekolahan dan jalan raya.
Promosi adalah salah satu strategi pemasaran oleh usaha untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli produk tersebut. Jadi promosi sebagian dari strategi UMKM untuk
meningkatkan konsumen di masa pandemi Covid-19 saat ini. Ketika promosi
yang diberikan kepada masyarakat semakin banyak dan baik maka akan
meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk. Promosi memberikan
dampak baik untuk UMKM Larisa guna meningkatkan pendapatan.
Pandemi Covid-19 saat ini mengakibatkan penjualan pada UMKM
“Larisa” menurun. Adanya himbauan dan peraturan pemerintah untuk tidak
keluar rumah, tentu saja berpengaruh terhadap perekonomian termasuk
UMKM. Sehingga cukup menghambat pemasaran, yang awalnya sebelum
Covid-19 masyarakat dengan leluasa keluar rumah untuk berbelanja, tetapi
2 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Perkembangan Usaha
Makanan dan Minuman di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar,(Semarang : Skripsi
Tidak Diterbitkan 2019), hal. 30
3
sekarang cukup berkurang. Meskipun mengalami penurunan penjualan
UMKM “Larisa” harus melakukan penyesuaian diri dalam hal produksi dan
melakukan strategi pemasaran untuk bertahan di masa saat ini. Berdasarkan
latar belakang diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
“Strategi Bauran Pemasaran 4P UMKM “Larisa” Pada Masa Pandemi
Covid-19 (Studi Kasus UMKM “Larisa” Desa Joho Kecamatan kalidawir
Kabupaten Tulungagung).
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan penelitian
Tujuan dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu untuk
mengetahui strategi bauran pemasaran yang diterapkan pada UMKM
“Larisa” untuk mempertahankan usahanya di masa Pandemi Covid-19.
2. Kegunaan penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini nantinya diharapkan
dapat memberikan manfaat/kegunaan bagi berbagai pihak, antara lain :
a. Kegunaan Teoritis
Diharap hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini nantinya
dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau acuan dalam melakukan
penelitian maupun pembahasan mengenai masalah yang serupa.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Peneliti
a) Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tugas praktik
pengalaman lapangan (PPL).
b) Melalui penelitian ini, diharapkan menambah wawasan penelitian
mengenai strategi pemasaran dan dapat mengembangkan
kemampuan dalam hal pelaksanaan penelitian
2) Bagi lembaga
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dan masukan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
“Larisa” Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
4
3) Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a) Sebagai peningkatan standar sekaligus penilaian untuk media
pembelajaran.
b) Digunakan sebagai media penyerapan informasi yang bermanfaat
untuk penyelarasan kurikulum dengan perkembangan kebutuhan
dilapangan.
c) Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama antar IAIN
Tulungagung dengan lembaga.
4) Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi atau
referensi untuk peneliti selanjutnya sehingga penelitian selanjutnya
mengenai tema yang sama akan lebih baik.
C. Waktu dan Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Gelombang I Tahun 2021,
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) , Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN) dilaksanakan mulai tanggal 18
Januari hingga 26 Februari 2021. Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini adalah di UMKM “LARISA” yang beralamat RT.06 RW.
05 di Ds. Joho Kec. Kalidawir Kab. Tulungagung Prov. Jawa Timur.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga.
1. Profil Lembaga Usaha Mikro Kecil Menengah “Larisa”
Nama Lembaga : UMKM “LARISA”
Bidang Usaha : Makanan Ringan atau Camilan
Nama Produk : Kripik Sale Pisang
Nama Pemilik : Ibu Roikatul Janah
Alamat Lembaga : RT.06 RW.05 Ds. Joho Kec. Kalidawir Kab.
Tulungagung
2. Sejarah singkat Usaha Mikro Kecil Menengah “Larisa”
UMKM Larisa merupakan usaha yang bergerak dalam bidang
Makanan ringan atau camilan. UMKM ini mulai berdiri pada bulan Februari
tahun 2015, yang beralamat di Dsn. Ngampel RT. 05 RW.06 Ds. Joho Kec.
Kalidawir Kab. Tulungagung. UMKM larisa ini didirikan oleh ibu Roikatul
Janah yang dikenal dengan Ibu Roin.
Awal mula didirikan usaha larisa ini adalah pada waktu itu Ibu Roin
terinsipirasi dari lingkungan sekitar yang belum banyak memproduksi
kripik sale pisang. Kemudian ibu Roin membuka usaha kripik sale pisang
yang hanya dikerjakan dengan keluarganya saja. Ibu roin mulai merintis
usahanya dengan modal yang cukup minimum yaitu Rp. 130.000, dan
dalam proses produksinya masih menggunakan peralatan yang relatif
sederhana, dan dari segi pengemasan dulu ibu roin masih menggunakan
plastik biasa yang ditutup masih menggunakan lilin dan label nya pun masih
kertas dimasukan dalam kemasan. Dalam hal bahan baku, ibu roin harus
mentukan bahan baku yang diolah menjadi kripik sale pisang. Ibu roin juga
mencoba berbagai jenis pisang untuk bisa dijadikan keripik dengan hasil
yang memuasakan. Melihat hasil yang dicoba oleh ibu roin dan setelah
6
dilakukan pertimbangan akhirnya ibu roin menentukan jenis pisang kawak
namun pisang tersebut harus benar-benar pisang yang tua yang dijadikan
oleh beliau sebagai bahan baku kripik sale pisang. Dari bahan minyak ibu
roin juga menggunakan minyak berkualitas baik agar sale pisang tersebut
dapat bertahan lama, dan tidak sakit ditenggorokan. Dengan jalannya waktu
usaha ibu roin mulai banyak dikenal oleh konsumen berkat kualitas rasa
kripik sale pisang ibu roin yang enak, manis, gurih. Akhirnya ibu roin
berfikir dari segi rasanya sudah banyak dikenal konsumen ibu roin akhirnya
dalam proses produksi alat yang digunakan pun semakin bertambah
mempunyai alat penirus minyak atau yang disebut spinner dan mempunyai
alat penge press juga. Karena pengemasan juga merupakan wadah untuk
menjaga produk agar tetap dalam keadaan baik dan juga dapat memberikan
daya tarik konsumen akhirnya ibu roin menginovasi kemasana dengan
menggunakan plastik mika dan kemasan diberi lebel yang diberi nama
“LARISA” dan lebel tersebut dengan menggunakan stiker yang ditempel
bagian depan kemasan.
Kripik sale pisang yang diolah oleh ibu roin ditawarkan dari mulut
ke mulut selain itu ibu roin juga mengikuti ivent bazar. Setelah merasakan
rasa kripik sale pisang dan menariknya produk ibu roin akhirnya permintaan
kripik sale pisang pun semakin meningkat. Bahkan sampai saat ini produk
kripik sale pisang banyak diminati oleh para konsumen. Dan tempat
pendistribusian pun semakin bertambah tidak hanya di jual di toko-toko
sekitar melainkan sudah dijual di luar kecamatan dan sudah mempunyai
pelanggan di luar kota ibu roin juga menjual disana. Akhirnya ibu roin
mengajukan izin usahnya.
3. Letak Geografis Usaha Mikro kecil Menengah “LARISA”
Lokasi Usaha Mikro Kecil Menegah “LARISA” ini yang beralamat
di Dsn. Ngampel Ds. Joho Kec. Kalidawir kab. Tulungagung. kurang lebih
8,0 km dari kabupaten Tulungagung dan 2,0 km dari Kecamatan Kalidawir
adapun Batas-batas wilayah Desa Joho sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pagersari
7
b. Sebelah Selatan : Desa Winong
c. Sebelah Timur : Desa Pakisaji
d. Sebelah Barat : Desa Banyuurip
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang I yang
diselenggarakan IAIN Tulungagung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
berlangsung mulai tanggal 18 Januari sampai 26 Februari 202. Karena adanya
pandemi covid-19 , maka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang I
ini dilaksanakan didesannya masing-masing dengan tetap mematuhi protokol
kesehatan yang ditetapkan. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
kali ini dengan melakukan wawancara atau observasi beberapa kali selama PPL
berlangsung.
Lembaga PPl yang saya tempati yaitu UMKM “Larisa”. Selama
kunjungan ketempat UMKM “LARISA”, adapun berbagai kegiatan yang saya
lakukan antara lain yaitu melakukan observasi langsung di UMKM “Larisa”,
Melakukan wawancara dengan pemilik UMKM “Larisa”, Melakukan
dokumentasi berupa foto dan vidio , membantu proses produksi serta
mengamati beberapa kegiatan proses produksi kripik sale pisang seperti:
1. Bahan Baku
Bahan baku pisang yang digunakan adalah pisang kawak . pisang ini
dipilih berdasarkan kualitas yaitu pisang yang setengah matang tetapi pisang
tersebut sudah benar-benar tua. Dan buah pisang yang digunakan berukuran
cukup besar. pemilihan bahan baku dalam pembuatan kripik sale pisang ini
harus dilakukan dengan baik, karena apabila bahan baku yang kita gunakan
baik maka hasilnya juga akan baik.
8
2. Bagian produksi
Adapun kegiatan proses produksi kripik sale pisang yaitu sebagai berikut :
a. Pengupasan.
Setelah melakukan pemilihan bahan baku maka proses
selanjutnya yang harus dilakukan adalah proses pengupasan bahan baku
pisang proses pengupasan menggunakan pisau stainlis yang tajam agar
memudahkan dalam pengupasan buah pisang .
b. Pencucian
Proses selanjutnya adalah pencucian buah pisang yang telah
dikupas dari segala kotoran yang menempel di buah pisang akibat proses
pengupasan sebelumnya.
c. Perajangan
bahan baku pisang yang telah di kupas, proses selanjutnya adalah
perajangan yaitu memotong buah pisang menjadi bagian-bagian tipis.
Agar hasil pemotongan maksimal maka biasanya menggunakan alat
pemotong. Karena ketebalan dari potongan bahan baku pisang akan
mempengaruhi kerenyahan dari kripik pisang yang dihasilkan nantinya.
d. Penggorengan.
Proses selanjutnya yaitu penggorengan irisan pisang yang telah
dipotong. Proses penggorengan dilakukan hingga kripik sale pisang
cukup kering dan kripik sale pisang berubah warna agak kecoklatan
danjangan sampai gosong agar rasa sale pisang tidak pahit. Proses
penggorengan tersebut dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak
melengket satu dengan yang lainnya.
e. Penirisan kripik sale pisang
Kripik sale pisang yang sudah matang, kemudian diangkat dan
ditirisakan dengan menggunakan alat mesin penirus minyak. Tujuan dari
9
penirusan minyak ini agar minyak yang menempel pada kripik sale
pisang tersebut hilang dan siap untuk dikemas.
f. Pengemasan.
Kripik sale pisang yang telah ditirisakan dan sudah tidak panas
kemudian kripik sale pisang siap dikemas kedalam kemasan yang
memiliki ketebalan bagus. Kripik sale pisang ini dikemasa dengan
menggunakan plastik mika tebal dan ditutup menggunakan alat penge
press. Tujuan pengemasan ini adalah agar kripik pisang tahan lama dan
kerenyahan kripik pisang tetap terjaga selain itu juga memiliki daya
tarik pada konsumen.
3. Kegiatan Pemasaran
Setelah kripik pisang dikemas, kegiatan selanjutnya adalah
pemasaran. Dimana Pemasaran Produk kripik sale pisang dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Secara tidak langsung pengusaha melibatkan
pedagang perantara yaitu pedagang pengecer seperti menjualnya di toko-
toko dan pendistribusian secara langsung dilakukan kepada konsumen
seperti para konsumen langsung datang ke tempat produksi kripik sale
tersebut. Tetapi yang dominan dilakukan langsung ke pengecer.
C. Permasalahan di Lapangan.
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) peneliti
menemukan permasalahan yaitu kendala yang dihadapi Usaha Mikro Kecil
Menengah “Larisa” pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi pada saat ini
yang juga banyak berdampak pada tempat usaha lainya.
Selama masa pandemi covid-19 ini Usaha Mikro Kecil Menengah
“Larisa” mengalami masalah atau kendala yaitu mengalami penurunan
penjualan. Hal ini terjadi karena mulai berkurangnya aktivitas yang dilakukan
diluar rumah karena adanya anjuran yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti
untuk melakukan physcal distancing, dan apalagi adanya aturan baru seperti
yang diterapkan di kabupaten Tulungagung ini yaitu menerapakan
10
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yaitu salah
satunya adalah adanya pembatasan aktivitas malam yang ada di kabupaten
Tulungagung. Maka dari itu, Usaha Mikro Kecil menengah “Larisa” ini
menerapkan Strategi Bauran Pemasaran 4p (product,price,place, promotion)
agar usaha yang dimilikinya tetap bertahan di Masa Pandmei Covid-19.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.
Pemilik UMKM “Larisa” sangat membantu dan menanggapi dengan
baik dan ramah ketika saya berkunjung untuk melakukan observasi dan
wawancara. Dari permasalahan yang ada pemilik usaha menanggapi bahwa
Usaha Mikro Kecil menengah ini menerapkan beberapa strategi yang
dilakukan. Strategi ini dilakukan untuk mempertahankan usahanya di masa
pandemi covid-19. Strategi yang diterapkan pada UMKM “Larisa” adalah
strategi Bauran Pemasaran.
11
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Strategi
Menurut Learned mengemukakan bahwa strategi merupakan alat
untuk menciptakan keunggulan bersaing3. Dengan demikian salah satu
fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau
tidak. Menurut Stephanie strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyususnan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai4.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
atau seseorang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan untuk
memperoleh keunggulan selama berkompetensi didalam pasar agar lebih
baik dari pesaingnya5.
2. Bauran Pemasaran
Dalam menjalankan usaha harus mempunyai strategi pemasaran
yang baik agar usaha bisa berjalan dengan baik dan memenuhi target dan
salah satu strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran. Strategi acuan /
bauran pemasaran, yaitu strategi yang dijalanankan perusahaan yang
berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran
produk pada segment pasar tertentu6.
Bauran pemasaran atau marketing mix dicetuskan oleh Jerome Mc
Carthy adalah bagian dari strategi pemasaran yang digunakan untuk
3 Leni Nuraeni dan Harnanik, “ Strategi bauran Pemasaran Usaha Kecil Keripik Bhineka di
Desa Belendung Kecamatan Purwadadi kabupaten Subang”, Economic Education Analysis
Journal, Vol. 6, No. 2, 2017, hal. 650
4 Husein Umar, Strategic Management in Action, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), hal. 31
5 Leni Nuraeni dan Harnanik, “ Strategi bauran Pemasaran.., hal. 650
6 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran Pemasaran.., hal.30
12
merincikan empat faktor keputusan pemasaran yang terdiri dari 4P: Product,
Price, Place, dan Promotion. Assauri menjelaskan bahwa bauran pemasaran
adalah salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi
bauran pemasaran yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan,
yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan
penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran
pasarnya7.
Menurut Kotler dan Kelle bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran dimana perusahaan menggunakkannya untuk mencapai tujuan
pemasaran dalam pasar sasaran8. Sementara menurut Zeithaml dan Bitner
dalam Hurriyati bauran pemasaran adalah elemen-elemen organisasi
perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan
komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan
konsumen. Selanjutnya Zeithaml dan Bitner mengemukakan konsep bauran
pemasaran tradisional yang terdiri dari 4P, yaitu Product (Produk), Price (
Harga) , Place ( Tempat) , dan Promotion (Promosi).
Kolter dan Amstrong menyimpulkan bauran pemasaran (Marketing
mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dipasar sasaran.
Bauran pemasaran merupakan variable yang dapat dikontrol. Variable
tersebut terdiri dari produk (product), harga (Price), tempat (Place), atau
saluran distribusi, dan promosi (promotion). Variable – variabel dalam
bauran pemasaran atau yang sering disebut 4P memiliki atribut pada setiap
variabelnya, hal ini saling berhubungan yang berguna untuk mewujudkan
tujuan yang diinginkan yaitu postioning yang diharapkan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasran
(marketing mix) merupakan bagian dari strategi pemasaran yaitu rencana
yang menyeluruh dalam memahami segmentasi pasar melalui periklanan,
7 Darmawan Damanik, “Implementasi Strategi 4P Dalam Meningkatkan Frekuensi Public
Event Di Harris Hotel And Conventions Bekasi (HHCB)”, National Conference of Creative
Industry: Sustainable Tourism Industry For Economic Development”, ISSN No. 2622-7436, 2018,
hal. 213-214
8 Lili Suryati, Manajemen Pemasaran suatu Strategi dalam Meningkatkan Loyalitas
Pelanggan, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), ha.l 17
13
program promosi, penjualan, program produk dan distribusi untuk mencapai
tujuan suatu perusahaan. Bauran pemasaran ini teridiri dari 4P yaitu produk
(Product), harga (Price), promosi (Promotion), dan tempat (Place).
a. Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan pada pasar baik produk
nyata maupun produk tidak nyata (jasa) sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan pasar9. Tjiptono produk merupakan segala sesuatu
yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut
meliputi barang fisik, jasa orang atau pribadi, tempat dan ide. Produk bisa
berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan
pelanggan.
Menurut Buchari produk adalah merupakan titik sentral dari
kegiatan marketing. Semua kegiatan marketing lainya digunakan untuk
menunjang pemasaran produk. Satu hal yang perlu diingat ialah bagaimana
pun hebatnya usaha promosi distribusi dan harga yang baik jika tidak diikuti
oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan
marketing mix tidak akan berhasil.
Menurut Kotler produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke
pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Setiap produk merupakan
bungkusan atau pengemasan dari suatu pelayanan yang menekankan bukan
pada barang secara fisik yang ditawarkan dari kegunaan barang. Assauri
berpendapat terdapat beberapa karakteristik dari produk yaitu :
1) Nama / Merek
Dagang Merek adalah tawaran dari suatu sumber yang sudah
dikenal, semua usaha berusaha keras untuk membangun kekuatan
merek yakni citra merek yang kuat, menyenangkan dan unik (Kotler)
Sedangkan menurut Tjiptono merek merupakan nama, istilah, tanda,
simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut
9 Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, ( Malang: UB Press, 2011), hal. 81
14
produk lainya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan
diferensiasi terhadap produk pesaing. Ada enam yang bisa disampaikan
melalui suatu merek yaitu atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya,
kepribadian dan pemakai.
2) Kemasan (packaging) Syarat dari kemasan yaitu harus dapat
melindungi produk dari kerusakan,kehilangan, dan kekotoran, harus
ekonomis dan praktis bagi pendistribusian produk, ukuran kemasan
sesuai dengan kehendak pembeli, dan kemasan mempunyai citra dan
seni10. Kemasan menurut Cenadi dalam maria mengartikan bahwa
kemasan merupakan segala proses dalam pembuat rancangan serta
memproduksi bungkus atau wadah pada suatu produk11. Menurut
Tjiptono pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan
dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan dari penggunaan
kemasan antara lain meliputi sebagai pelindung isi (protection), untuk
memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), bermanfaat
dalam pemakaian ulang (reusable), memberikan daya tarik (promotion),
sebagai identitas (image) produk, distribusi (shipping), informasi
(labelling) dan sebagai cermin inovasi produk
3) Kualitas (mutu) produk mempunyai syarat yaitu ukuran tahan lama,
dapat di percayai produk tersebut, ketepatan produk, dan harga
terjangkau.
4) Pemberian Label (Labeling) Labeling berkaitan erat dengan
pengemasan, label merupakan bagian dari suatu produk yang
menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label
bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket
(tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk. Secara garis besar ada
tiga macam label yaitu branding label, descriptive label dan grade label.
10 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran Pemasaran.., hal. 31-33
11 Elok Fitriani Rafikasari dan Nadia Eva Nur Fauzi, Pengaruh Harga, Kemasan, Kualitas
Produk, Brand Image dan Word Of Mouth Terhadap Minat Beli Mahasiswa Pada Produk “Le
Minerale”, Jurnal Dinamika Penelitian, Vol. 20, No. 02, November 2020, hal. 271
15
5) Pelayanan. Layanan diklasifikasikan menjadi delapan yaitu informasi,
konsultasi, order taking, hospitality, caretaking, exceptions, billing dan
pembayaran.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas yang dimaksud
dengan produk adalah sesuatu yang dihasilkan oleh usaha dan ditawarkan
kepada konsumen untuk dibeli, dicari dan dikonsumsi oleh konsumen.
Produk memiliki indikator sebagai berikut yaitu (1). Nama/Merek (2).
Kemasan (Packaging) (3). Kualitas (Mutu) (4). Pemberian Label
(Labeling).
b. Price (Harga)
Dalam menjual produk ke konsumen usaha perlu menetapkan
strategi harga yang baik, agar konsumen tertarik untuk membeli produk
tersebut. Harga ini merupakan suatu nilai yang diberikan oleh usaha
kepada produk agar produk terjual dengan laba yang maksimal dan
menarik konsumen. Dalam menetapkan harga usaha perlu memperhatikan
strategi penetapan harga agar penetapan harga sesuai dengan keadaan
pasar.
jiptono harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Menurut Tjiptono
ada tujuh penetapan harga yang termasuk dalam metode penetapan harga
berbasis permintaan yaitu skimming pricing, penetration pricing, prestige
pricing, price lining, odd-even pricing, demand backward pricing dan
bundle pricing. Metode ini menekankan faktor-faktor yang mempengaruhi
selera dan preferensi pelanggan daripada faktor-faktor seperti biaya, laba,
dan persaingan. Buchari harga (Price) adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dengan uang.
Buchari harga (Price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dengan uang. Pengertian harga memiliki kesamaan dengan utility yaitu
suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang
tersebut, dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan
memuaskan konsumen (satisfaction).
16
Anoraga harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan yang
menentukan diterimanya tidaknya suatu produk oleh konsumen . Harga
semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja
dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah dan mahalnya harga
suatu produk sangat relative sifatnya. Untuk mengatakan perlu terlebih
dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau
dijual perusahaan lain.
Menurut Kotler metode penetapan harga yaitu diantaranya :
1) Penetapan Harga
Nilai Harga nilai (value pricing) yaitu dimana perusahaan
tersebut memikat hati pelanggan yang loyal dengan menetapkan harga
yang lumayan rendah untuk tawaran yang bermutu tinggi.
2) Penetapan Harga Umum
Dalam penetapan harga umum (going rate pricing) perusahaan
tersebut mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing.
Perusahaan tersebut mungkin akan mengenakan harga yang sama,
lebih tinggi, atau lebih rendah daripada pesiang utamanya.
3) Harga Jual
Harga jual dalam arti sempit adalah merupakan jumlah uang
yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Dalam arti luas, harga
jual adalah jumlah dari nilai yang dipertukarkan konsumen untuk
manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
4) Harga Pokok
Harga pokok adalah sejumlah nilai aktiva (asset) tetapi apabila
selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu
memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke
beban. Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan
untuk membuat satu unit barang jadi yang meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas yang
dimaksud dengan harga (Price) dalam penelitian ini yaitu nilai dari
suatu barang yang di produksi oleh usaha dan ditawarkan kepada
17
konsumen. Dalam menetapkan harga harus disesuaikan dengan harga
produk yang sejenis lainya, semakin barang langka maka permintaanya
akan banyak sehingga harga mahal. Seperti dalam teori ekonomi
mikro, yang memandang keseimbangan antara penawaran dan
permintaan cukup mudah untuk diketahui. Jika perusahaan melihat
harga sebagai pendapatan, maka konsumen melihat harga sebagai
biaya. Bauran harga memiliki indikator yaitu (1). Harga umum (2).
Harga jual (3). Harga pokok.
c. Place (Tempat)
Dalam menjual produk ke konsumen usaha perlu memiliki tempat
distribusi yang baik. Salah satunya dengan pemilihan lokasi untuk
berjualan yang strategis. Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang
paling mahal, sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya
pengunjung. Lokasi usaha yang berada di pinggir jalan atau di tempat yang
strategis cukup menarik perhatian pengunjung untuk sekedar mampir dan
mencicipi hidangan dan konsep yang ditawarkan. Lokasi merupakan
faktor yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha yaitu
menyangkut antara lain good visibility, easy access, convenience, curb
side appeal, parking.
jiptono Distribusi adalah rangkaian perantara baik yang dikelola
oleh pemasar maupun independen dalam penyampaian barang dari
produsen ke konsumen. Pengertian saluran distribusi sebenarnya
merupakan sekelompok organisasi yang saling tergantung yang saling
membantu membuat produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Saluran distribusi di perlukan oleh setiap perusahaan karena
produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk
(form utility) bagi konsumen setelah sampai ke tangannya, sedangkan
lembaga penyalur membentuk atau memberikan kegunaan waktu, tempat,
dan pemilikan produk. Dengan demikian, setiap produsen dalam
menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah
18
dapat menyesuaikan saat kapan dan dimana produk itu diperlukan serta
siapa saja produk itu dibutuhkan.
Dari kajian teori diatas maka pengertian distribusi yaitu merupakan
perantara bagi usaha untuk menyalurkan produk ke konsumen. Tujuan dari
distribusi yaitu melayani pasar dengan biaya yang minimal tapi ia
menciptakan citra produk yang diinginkan.
d. Promotion (promosi)
Dalam menawarkan produk kepada konsumen para pelaku usaha
perlu membuat promosi . Promosi ini perlu diterapkan dengan baik agar
menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Promosi harus dibuat
secara menarik dan detail tentang informasi produk agar konsumen dapat
mengetahuhi secara jelas produk tersebut.
Tjiptono promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yaitu
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran.
Buchari promosi adalah adalah sejenis komunikasi yang memberi
penjelasan meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan
promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan
meyakinkan konsumen. Promosi juga diartikan sebagai usaha untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Komunikasi adalah sebuah proses
membagi ide, informasi atau perasaan audiens.
Anoraga promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran
yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti
luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh
perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang
ditawarkan. Bauran promosi terdiri dari 5 unsur yaitu:
19
1) Pengiklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari
pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk,
yang disusun sedemikian rupa untuk melakukan pembelian. Sedangkan
periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Iklan memiliki
empat fungsi utama yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk
beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli
(persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima
khalayak (reminding), serta menciptakan suasana yang menyenangkan
sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment).
2) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba
dan membelinya.
3) Mass Selling
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai
dalam satu waktu.
4) Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan
5) Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang
dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang
diuntungkan tidak membayar untuk itu.
20
6) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Direct marketing adalah system pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang tersetruktur dan atau transaksi di sembarang
lokasi.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan
kombinasi yang terdapat unsur-unsur atau peralatan promosi yang
mencerminkan pelaksanaan kebijakan promosi dari perusahaan tersebut.
Suatu produk betapapun manfaatnya akan tetapi jika tidak dikenal oleh
konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatannya
dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan atau
UKM harus berusaha mempengaruhi para konsumen untuk dapat
menciptakan permintaan atas produk. Kegiatan promosi ini dapat
mempertahankan ketenaran merk (brand).
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas yang dimaksud
dengan promosi dalam penelitian ini yaitu promosi adalah salah satu
strategi pemasaran oleh usaha untuk memperkenalkan produk kepada
konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut. Selain
itu promosi merupakan komunikasi pelaku usaha kepada konsumen agar
konsumen mengetahui informasi produk. Berdasarkan kajian teori di atas
maka indikator promosi yaitu (1). Pengiklanan (2). Personal Selling (3).
Mass Selling (4). Direct Marketing12.
3. UMKM
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu
bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun suatu daerah,
tidak terkecuali di Indonesia. Pengembangan sektor usaha kecil dan
menengah (UMKM) memberikan makna tersendiri pada usaha
peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha menekan angka
kemiskinan suatu negara. Pertumbuhan dan pengembangan sektor UMKM
sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan,
12 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran Pemasaran.., hal. 33-44
21
khususnya bagi negara-negara yang memiliki income perkapita yang
rendah.
Peranan UMKM yang sangat besar tersebut, memberikan
penjabaran bahwa UMKM harus dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
UMKM akan mampu bertahan dan bersaing apabila mampu menerapkan
pengelolaan manajemen secara baik. Pengelolaan manajemen secara
umum mencakup bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia
(SDM), dan keuangan. Konsep dan perancangan tertentu di tingkat strategi
merupakan faktor kunci keberhasilan13.
4. Pandemi Covid-19
Covid-19 (Coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang
disebabkan oleh Jenis coronavirus baru yaitu Sars CoV-2. Covid-19 ini
dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas
38 derajat , batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai
dengan lemas, nyeri otot, dan diare.pada penderita Covid-19 yang berat,
dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal
bahkan sampai kematian. Covid-19 ini dapat menular dari manusia ke
manusia melalui kontak dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan
batuk), tidak melalui udara. Bentuk Covid-19 jika dilihat melalui
mikroskop elektron (cairan saluran nafas) dan digambarkan kembali
bentuk Covid-19 seperti virus yang memiliki makota14.
13 Setya Nova Rahayu, Strategi Pemasaran Rumah Makan (Studi Di Desa Qurnia Mataram
Seputih Mataram Lampung Tengah, (Lampung: Skripsi tidak diterbitkan, 2020), hal. 29
14 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Hindari Lansia dari Covid-19, dalam
http://www.padk.kemkes.go.id/article /read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html ,
diakses pada 16 Februari 2021, pukul 20.30 WIB.
22
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Agar UMKM mampu bertahan di Masa Pandemi covid-19 ini
haruslah membuat keputusan bisnis, salah satu keputusan penting yaitu dalam
bidang pemasaran. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh UMKM “Larisa”
untuk mempertahankan usahanya adalah strategi Bauran Pemasaran 4P
(Product, Price, Place, promotion). Meliputi :
a. Product (Produk)
Berdasarkan Teori bauran pemasaran, Menurut Kotler produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapat
perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan
dan kebutuhan konsumen15. Produk yang ditawarkan di UMKM
“Larisa” ini adalah Produk kripik sale pisang. Produk yang dijual
oleh Usaha Mikro Kecil Menengah “Larisa” selalu menjaga kualitas
agar tetap mendapat perhatian dari para konsumen.
pengusaha Kripik sale pisang memfokuskan penjualan kripik
sale pisang dengan kualitas terbaik. Dengan kualitas terbaik akan
memberikan kesan kepada setiap pembelinya. Kualitas terbaik disini
dalam arti memperhatikan mulai dari bahan yang digunakan dan juga
proses produksinya . pisang yang dipilih untuk dijadikan kripik sale
pisang adalah pisang pilihan yaitu menggunakan pisang kawak dan
buah pisang yang benar-benar sudah tua , sehingga setelah digoreng
tetap bagus dan rasanya manis/ legit.
Produk kripik sale pisang “Larisa” memiliki cita rasa yang
enak, gurih, renyah karena menggunakan bahan pokok pisang pilihan
dan digoreng dengan minyak yang berkualitas baik. Bahan pokok
pisang pilihan digunakan sangat menentukan tingkat kemanisan serta
keutuhan bentuknya juga. Selain itu minyak yang digunakan juga
sangat menentukan tingkat kerenyahan dan rasa dari kripik sale pisang
tersebut. Produk Kripik sale pisang ini memiliki daya tahan sekitar 2-
3 bulan. Keripik sale pisang “Larisa” juga tidak menggunakan bahan
pengawet ataupun pemanis buatan sehingga produknya aman untuk
15 Aldi Pressanggeni, “ Analisis Bauran Pemasaran Terhadap.., hal. 32
23
dikonsumsi siapa saja tidak mudah mengakibatkan sakit
ditenggorokan. adapun beberapa karakteristik dari produk yaitu :
1) Pemberian Nama / Merek
Merek adalah tawaran dari suatu sumber yang sudah
dikenal, semua usaha berusaha keras untuk membangun kekuatan
merek yakni citra merek yang kuat, menyenangkan dan unik
(Kotler) Sedangkan menurut Tjiptono merek merupakan nama,
istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau
kombinasi atribut-atribut produk lainya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing16.
Merek yang digunakan Usaha Mikro kecil Menengah adalah Sale
Pisang “LARISA”. Pemilihan nama LARISA ini adalah agar
namanya mudah diingat oleh para konsumen. Saat ini merek sale
pisang “Larisa” sudah cukup dikenal oleh masyarakat.
2) Pengemasan (packaging)
pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan
dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk17.
Kemasan yang baik dan menarik akan menciptakan
kenyamanan dan ketertarikan tersendiri bagi para konsumen ,
selain itu dengan kemasan yang baik juga dapat melindungi produk
agar tetap dalam keadaan baik, tahan lama dan tidak mudah
lembek. Kemasan yang umumnya digunakan oleh UMKM “larisa”
untuk produk Kripik sale pisang yaitu kemasan dasar berupa
plastik mika transparan yang direkatkan dengan menggunakan
sistem pemanas elektrik yang disebut mesin sealer atau biasa
disebut mesin Press. pada UMKM “Larisa” ini menyediakan
beragam ukuran kemasan, yang pertama berat 150 gram memakai
plastik ukuran P:20 L:14 dan tebal plastik 0,10 mm. Kedua dengan
berat 300 gram memakai plastik ukuran P:25 L:16 dan tebal plastik
16 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran Pemasaran..., hal. 33
17 Ibid.., hal. 33
24
sama 0,10 mm . Dan berat ½ kg memakai plastik ukuranP:30
L:18 dan tebal plastik 0,10 mm . Produk kripik sale pisang
“Larisa” menggunakan plastik bening tebal guna memudahkan
konsumen untuk melihat isinya. Dan juga menggunakan kemasan
pengiriman juga yaitu menggunakan plastik bening ukuran P:60
L:40 dan tebal 0,5 mm. jadi sebelum produk didistribusikan di
packing menggunakan plastik dan rapi.
3) Kualitas (mutu)
produk mempunyai syarat yaitu ukuran tahan lama, dapat di
percayai produk tersebut, ketepatan produk, dan harga
terjangkau18. Kualitas produk dari UMKM “Larisa” ini yaitu
produk kripik sale pisang dapat bertahan lama hingga 2-3 bulan,
dan dapat dipercayai karena kripik sale pisang ini tidak
menggunakan bahan pengawet serta tidak menggunakan pemanis
buatan dan minyak yang digunakan minyak yang berkualitas baik
sehingga tidak mengakibatkan tenggorokan sakit , rasa manis yang
dihasilkan asli dari bahan pokok pisang itu sendiri. Dan juga
memiliki rasa gurih renyah. Dengan adanya pandemi covid-19
seperti ini kualitas produk sangat penting karena konsumen
mengutamakan produk yang aman untuk dikonsumsi.
4) Pemberian lebel
Labeling berkaitan erat dengan pengemasan, label
merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan
informasi mengenai produk dan penjual19. Label Keripik sale
pisang menampilkan merek produk “Larisa”, gambar buah pisang
yang masak berwarna kuning, informasi nama pemilik, nama
produk, dan rasa. Sementara masih tertera itu karena masih proses
pembaruan lebel yang akan ditambahkan nomor dll. label yang
digunakan berupa stiker yang ditempelkan diberbagai kemasan
yang dijual.
18 Aldi Pressanggeni, “ Analisis Bauran Pemasaran..., hal. 34
19Ibid.., hal. 34
25
b. Price (Harga)
harga (Price) yaitu nilai dari suatu barang yang di produksi
oleh usaha dan ditawarkan kepada konsumen. Buchari harga (Price)
adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Pengertian
harga memiliki kesamaan dengan utility yaitu suatu atribut yang
melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang tersebut
dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan
memuaskan konsumen (satisfaction).
Dari segi harga, usaha ini mematok atau menetapkan harga
dengan strategi penetapan harga umum (going rate pricing), yaitu
penetapan harga umum ( going rate pricing) merupakan perusahaan
tersebut mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing20. Harga
kripik sale pisang yang ditawarkan beragam berdasarkan berat kripik
sale pisang per kemasan. Harga Kripik sale pisang “Larisa” yang
dijual langsung oleh produsen yaitu dengan berat 150 gram harga Rp.
4.500,-/bungkus, kemasan yang kedua berat 300 gram harga Rp.
9.000,-/bungkus , dan usaha ini juga menyediakan pesanan kiloan,
yang dihargai Rp. 15.000,-/bungkus dengan berat ½ kg. Harga yang
dibandrol ini sudah disesuaikan dengan harga bahan baku dan biaya
produksi. Pengecer menjual sale pisang dengan berat 150 gram dijual
dengan harga Rp. 5000,-/bungkus, kemasan yang kedua berat 300
gram dijual dengan harga Rp. 10.000,-/bungkus.
Adanya beragam harga tersebut dengan kondisi pandemi
covid-19 seperti ini konsumen bisa membeli kripik sale pisang
dengan menyesuaikan budget yang dimilikinya. Sehingga pembeli
dengan sesuka hati membeli sale pisang. Ibu Roin juga memberikan
potongan harga kepada konsumenya setiap pembelian dengan jumlah
banyak.
20 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran..., hal. 35
26
c. Place (Tempat)
Tempat atau distribusi merupakan perantara bagi usaha untuk
menyalurkan produk kekonsumen21. Jiptono distribusi adalah
rangkaian perantara baik yang dikelola oleh pemasar maupun
independen dalam penyampaian barang dari produsen kekonsumen.
Strategi distribusi yang dilakukan UMKM “Larisa” agar produk
sampai ketangan konsumen yaitu distribusi langsung dan tidak
langsung. Secara tidak langsung pengusaha melibatkan pedagang
perantara yaitu pedagang pengecer dan pendistribusian secara
langsung dilakukan kepada konsumen. Tetapi yang dominan
dilakukan langsung ke pengecer.
Dengan adanya pandemi Covid-19 seperti ini Pemasaran
kripik sale pisang difokuskan pada daerah kabupaten Tulungagung
terutama pada daerah sekitar yang banyak dijangkau oleh masyarakat
dan juga sudah banyak para pelanggan. Kripik sale pisang ini biasanya
dijual di toko-toko. Pada masa pandemi covid-19 seperti ini toko
tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan dengan penjual maupun
pembeli memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan /
handnatitazer. Untuk memudahkan pemasaran kripik sale pisang,
UMKM “Larisa” memasarkan produknya di toko, reseller, dan
melalui media sosial.
d. Promotion (Promosi)
promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tjiptono
promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yaitu aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.22 Buchari promosi adalah sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan meyakinkan calon konsumen tentang barang dan
21 Aldi Pressanggeni, Analisis Bauran Pemasaran..., hal. 43
22 Ibid.., hal. 39
27
jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan konsumen.
Dengan adanya pandemi covid-19 Strategi promosi saat ini
yang dilakukan oleh UMKM “Larisa” untuk mempromosikan produk
kripik sale pisang “Larisa” yaitu tetap mempertahankan promosi
melalui mulut ke mulut sehingga produk kripik sale pisang cepat
terdengar ditelinga para konsumen. Jika dilihat dari model periklanan
yang terjadi, ini mengikuti sebuah model dari promosi publik
relations release yaitu suatu tujuan bisnis adalah untuk menciptakan
kondisi pelanggan yang merasa puas. Terciptanya pelanggan dapat
memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara
pengusaha dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang
baik bagi pembelian ulang , dan terciptanya loyalitas pelanggan,
sehingga membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of
mouth) yang menguntungkan bagi pengusaha.
Namun dengan adanya pandemi covid-19 ini UMKM “Larisa”
menambah promosi melalui media sosial seperti Whatsap Story dan
Juga Facebook Story dengan mengunggah vidio ataupun foto dari
produk tersebut. Media whatsap dan Facebook yang digunakan yaitu
milik pribadi, milik Ibu Roikatul Janah sendiri.
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan
oleh peneliti menyimpulkan bahwa UMKM “Larisa” Desa Joho Kecamatan
kalidawir Kabupaten Tulungagung pada Masa Pandemi Covid-19 ini dalam
strategi pemasarannya menerapkan atau menggunakan strategi bauran
pemasaran yaitu melalui strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan
strategi promosi.
Strategi produk yang dilakukan oleh UMKM “Larisa” adalah
mengutamakan kualitas produk dari segi bahan baku yang digunakan dan
proses produksinya. Penentuan harga yang yang dilakukan di UMKM
“Larisa” yaitu strategi penetapan harga umum (going rate pricing), yaitu
penetapan harga umum ( going rate pricing) merupakan perusahaan tersebut
mendasarkan harganya terutama pada harga pesaing. Dan juga harga yang
dibandrol juga sudah disesuaikan dengan harga bahan baku dan biaya
produksi.
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh UMKM “Larisa” adalah
distribusi langsung dan tidak langsung . Secara tidak langsung pengusaha
melibatkan pedagang perantara yaitu pedagang pengecer dan pendistribusian
secara langsung dilakukan kepada konsumen. Tetapi yang dominan dilakukan
langsung ke pengecer. Selain itu strategi promosi yang dilakukan pada masa
pandemi seperti ini adalah dengan media sosial seperti Whatsap, facebook dan
juga tetap menerapkan promosi dari mulut ke mulut.
B. Saran-saran
1. Untuk Ekonomi Fakultas dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Sebagai pengelola Praktik Lapangan dengan saling keterkaitan
yang mulai terbangun antara IAIN Tulungagung pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam dengan tempat PPL Usaha Mikro Kecil Menengah
29
“Larisa” . semoga hal ini menjadi kerjasama yang menguntungkan antara
IAIN Tulungagung dengan UMKM “Larisa”.
2. Untuk Instansi/ Lembaga Praktik PPL
Untuk tempat lembaga PPl yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah
“Larisa” diharapkan dapat meningkatkan strategi pemasaran terutama pada
strategi promosi yang bertujuan supaya usahannya lebih maju dan
berkembang.
3. Untuk Mahasiswa Selaku Peserta PPL
Sebaiknya mahasiswa yang sedang PPL dapat memaksimalkan
waktunya dan lebih efektif untuk menggali lebih dalam lagi permasalahan
yang terdapat di masyarakat atau di lembaga terkait sehingga dapat
menyususn laporan dengan tepat dan cepat. Semoga laporan ini dapat
dijadikan rujukan maupun kajian lanjutan berkaitan dengan permasalahan
yang sama sehingga dapat menyempurnakan penelitian yang sudah teliti
ini.
30
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, Darmawan. 2018. “Implementasi Strategi 4P Dalam Meningkatkan
Frekuensi Public Event Di Harris Hotel And Conventions Bekasi (HHCB)”.
National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry
For Economic Development”. ISSN No. 2622-7436.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hindari Lansia dari Covid-19.dalam
http://www.padk.kemkes.go.id/article /read/2020/04/23/21/hindari-lansia-
dari-covid-19.html. diakses pada 16 Februari 2021, pukul 20.30 WIB.
Nuraeni, Leni dan Harnanik. 2017. “ Strategi bauran Pemasaran Usaha Kecil
Keripik Bhineka di Desa Belendung Kecamatan Purwadadi kabupaten
Subang”. Economic Education Analysis Journal. Vol. 6 No. 2.
Pressanggeni, Aldi. 2019. Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Perkembangan
Usaha Makanan dan Minuman di Kecamatan Karanganyar Kabupaten
Karanganyar. Semarang : Skripsi Tidak Diterbitkan.
Rafikasari, Elok Fitriani dan Nadia Eva Nur Fauzi. 2020. Pengaruh Harga,
Kemasan, Kualitas Produk, Brand Image dan Word Of Mouth Terhadap
Minat Beli Mahasiswa Pada Produk “Le Minerale”. Jurnal Dinamika
Penelitian.Vol. 20 No. 02.
Rahayu, Setya Nova. 2020. Strategi Pemasaran Rumah Makan (Studi Di Desa
Qurnia Mataram Seputih Mataram Lampung Tengah. Lampung: Skripsi
tidak diterbitkan.
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.
Suryati, Lili. 2019. Manajemen Pemasaran suatu Strategi dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan. Yogyakarta: Deepublish.
Umar, Husein. 2008. Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Wijoyo, Hadion, dkk. 2017. Digitalisasi UMKM. Sumatera Barat: Insan cendekia
mandir.
31
LAMPIRAN – LAMPIRAN
32
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG I TAHUN 2021
Pada tanggal 18 Januari Sampai tanggal 26 Februari 2021. bertempat di
UMKM “LARISA” Desa Joho Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung,
telah dilaksanakan PPL Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung gelombang I Tahun 2021 oleh mahasiswa dengan
identitas sebagai berikut :
Nama Mahasiswa : Anggi Citra Kumala
NIM : 12402183092
Jurusan : Ekonomi Syariah
Lembaga PPL : UMKM “LARISA”
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1 Kamis 14 Januari 2021 08.30
-
selesai
Mengikuti pendalam Materi PPL
Gelombang I melalui via Live Zoom
maupun Youtube.
2 Senin 18 Januari 2021 19.00
-
selesai
Pembekalan online yang diberikan
DPL melalui via zoom meeting
3 Selasa 19 Januari 2021 09.00
-
selesai
Melihat kembali Vidio pembekalan
PPL dan Meresume pendalaman
materi PPL gelombang I
4 Rabu 20 januari 2021 15.00
-
selesai
Menghubungi pihak Lembaga PPL
untuk melakukan Kegiatan Observasi
dan wawancara di UMKM “LARISA”
5 Kamis 21 Januari 2021 09.00
-
selesai
Membuat Daftar pertanyaan yang
akan ditujukan kepada Ibu Roikatul
Janah selaku pemilik UMKM “Larisa”
6 Jumat 22 Januari 2021 10.00
-
Mengamati sitem kerja yang ada di
33
selesai UMKM “LARISA”
Membantu proses produksi pembuatan
sale Pisang
7 Sabtu 23 Januari 2021 10.00
-
selesai
Melakukan Wawancara kepada Ibu
Roikatul Janah selaku pemilik
UMKM “LARISA”
8 Minggu 24 januari
2021
09.00
-
selesai
Merekap hasil wawancara baik dari
catatan maupun dari rekaman suara.
9 Senin 25 Januari 2021 14.00 Mengajukan Judul Kepada DPL
melalui via whatshap
10 Selasa 26 Januari 2021 10.00
-
selesai
Melanjutkan Meresume materi dengan
melihat kembali youtube pendalaman
materi PPL Gelombang I
11 Rabu 27 Januari 2021 10.00
-
selesai
Sambil menunggu informasi dari DPL
saya mencari dan membaca skripsi-
skripsi yang ada di repository IAIN
Tulungagung Febi . mencari referensi
judul yang sesuai dengan
permasalahanyang ada di lembaga
PPL.
12 Kamis 28 januari 2021 19.00 Konsultasi yang pertama dengan DPl
untuk pengajuan judul melalui via
zoom meeting.
13 Jumat 29 Januari 2021 09.00
-
selesai
Menyusun pertanyaan yang akan
ditujukan kepada Ibu Roikatul Janah
selaku pemilik UMKM “Larisa”
14 Sabtu 30 januari 2021 10.00
-
selesai
Melakukan wawancara yang kedua
kepada Ibu Roikatul janah Selaku
pemilik UMKM “LARISA”.
Mengenai strategi pemasaran.
15 Minggu 31 januari
2021
10.00 Merekap hasil wawancara yang saya
lakukan kemarin.
16 Senin 1 februari 2021 15.00
-
selesai
Konsultasi revisi judul yang kedua
kalinya dengan DPL Melalui Via Live
zoom
17 Selasa 2 februari 2021 10.00
-
Melihat referensi contoh laporan akhir
PPl milik mahasiswa yang sudah
melaksanaan PPL sebelumnya yang
34
selesai sesuai dengan tema laporan penulis.
18 Rabu 3 februari 2021 09.30
-
selesai
Menyusun laporan akhir (bagian
Cover, lembar pengesahan, kata
pengantar, daftar isi )
19 Kamis 4 februari 2021 09.00
-
selesai
Membuat tabel berita acara harian
untuk disi setiap hari selama kegiatan
PPL berlangsung.
20 Jumat 5 februari 2021 10.00
-
selesai
Menulis berita acara yang saya
lakukan beberapa hari yang lalu
(menyalin ke word).
21 Sabtu 6 februari 2021 09. 00
-
selesai
Menyusun laporan Akhir bab I (Dasar
Pemikiran)
22 Minggu 7 februari 2021 19.00
-
selesai
Melanjutkan mengerjakan Bab I
23 Senin 8 februari 2021 09.00 Konsultasi dengan DPL
24 Selasa 9 februari 2021 10.00
-
selesai
Memperbaiki Bab I
25 Rabu 10 februari 2021 10.00
-
selesai
Memperbaiki Bab I
26 Kamis 11 februari 2021 09.00
-
selesai
Menyusun laporan akhir Bab II (
profil lembaga dan pelaksanaan
praktik)
27 Jumat 12 februari 2021 13.00
-
selesai
Menghubungi pihak lembaga PPl
melalui via whatsap untuk melakukan
dokumentasi foto produk.
28 Sabtu 13 februari 2021 10.00 Datang ke UMKM “Larisa” untuk
melakukan dokumentasi foto produk
kripik sale pisang
39 Minggu 14 februari
2021
18.00
-
selesai
Melanjutkan mengerjakan Bab II (
permasalahan dilapangan)
30 Senin 15 februari 2021 08.00
–
Melanjutkan mengerjakan Bab II
(tanggapan dari pihak lembagaTempat
35
selesai Praktik)
31 Selasa 16 februari 2021 09.00
-
selesai
Mencari referensi dari buku , jurnal,
skripsi.
32 Rabu 17 februari 2021 09.00-
selesai
Menyusun laporan Akhir Bab III (
kajian Teori)
33 Kamis 18 Februari
2021
10.00-
selesai
Melanjutkan Menyusun Laporan
Akhir Bab III ( pembahasan dan
analisi temuan studi)
34 Jumat 19 februari 2021 09.00-
selesai
Melanjutkan mengerjakan Bab III
analisis temuan studi
35 Sabtu 20 februari 2021 09.00-
selesai
Menyusun Laporan akhir Bab IV (
kesimpulan dan saran)
36 Minggu 21 februari
2021
10.00-
selesai
Menyalin dokumentasi-dokumentasi
ke word
37 Senin 22 februari 2021 09.00-
selesai
Meneliti hasil laporan akhir Bab
pertama sampai akhir
38 Selasa 23 februari 2021 08.30-
selesai
Meneliti kembali hasil laporan dan
menambah materi-materi yang masih
kurang
39 Rabu 24 februari 2021 12.00-
selesai
Meneliti lagi laporan akhir dan
Melihat vidio hasil PPl mahasiswa
FEBI IAIN Tulungagung di youtube
untuk referensi
40 Kamis 25 februari 2021 10.00 Konsultasi Laporan Akhir PPL
dengan DPL
41 Jumat 26 februari 2021 07.00-
selesai
Menyusun Essay dan membuat Vidio
Tulungagung, 26 Februari 2021
Anggi Citra Kumala
NIM. 12402183092
36
Lampiran 2
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Anggi Citra Kumala
NIM :12402183092
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Ariesta BagusPramuwibowo, M.Pd
Tempat PPL : UMKM “LARISA”
Judul Laporan : Strategi Bauran Pemasaran 4P UMKM “Larisa” Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus UMKM “Larisa” Desa Joho Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung)
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL paraf
1 Konsultasi terkait Judul
Laporan PPL Melalui via
Zoom.
Disetujui
2 Konsultasi Mengenai
Kerangka Berfikir
menambah isi bagian
pembahasan, dan
memperbaiki
teknik penulisan
3 Konsultasi Laporan PPL Disetuji
Tulungagung, 26 Februari 2021
Mengetahui,
Dosen Pembimbing lapangan
Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd.
NIP.198608212019031007
37
Lampiran 3
FOTO KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Foto dengan Ibu Roikatul Janah selaku pemilik UMKM “Larisa”
Foto Pada Saat Wawancara dan membantu pengemasan
38
Bahan Baku Pisang yang digunakan
39
Proses penggorengan
40
Foto Produk Kripik Sale Pisang
41
42
Lampiran 4
RESUME PENDALAMAN MATERI PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I TAHUN 2021
Sebelum PPL dilaksanakan maka, diadakan pendalaman materi terlebih
dahulu untuk para peserta pelasksana PPL. Pendalaman materi PPL bagi
Mahasiswa IAIN Tulungagung Gelombang I dilaksanakan pada hari Kamis tgl. 14
Januari 2021 dilakukan secara virtual dengan melalui Live via Zoom dan
Youtube karena dengan kondisi yang saat ini masih Pandemi. Dan pelaksana PPL
ini dilakukan mulai hari senin tgl. 18 januari – 26 Februari yaitu mahasiswa
melakukan wawancara dan observasi itupun tetap harus melakukan protokol
kesehatan.
Dalam acara ini dihadiri 2 narasumber yang pertama yaitu Bpk. H.
Khomaidi kedua yaitu Bpk. Ghufron Ahmad Yani.
1. Narasumber Pertama : Bpk. H. Khomaidi
Kita sebagai Mahasiswa yang nantinya jika ingin bekerja itu ada
beberapa teori-teori kita untuk Mencapai sukses yaitu adalah :
a. Pertama, Doa.
jadi ketika kita menginginkan kesuksesan itu awal yang kita
lakukan adalah berdoa dulu yang harus kita siapkan berarti jika kita
menghadapi pasar seperti ini doanya maka harus dilipat gandakan jangan
sampai doanya seperti biasannya dengan doa sesuai keyakinan masing-
masing .
b. Kedua, Ilmu/ kenowledge
jadi ilmu yang kita butuhkan dalam menghadapi permasalahan seperti
permasalahan Covid-19 ini adalah ilmunya yaitu:
1) pertama, adalah Skil atau ketrampilan.
ketrampilan disini harus bisa memanfaatkan keberanian dirinya
untuk melakukan kunjungan (harus berani menghadapi masyarakat).
43
didalam sistem menghadapi covid-19 ini memang perlu ilmu yang jitu
artinya banyak sekali orang-orang yang mengundurkan diri artinya rata-
rata itu diakibatkan oleh yang usahanya itu adalah usaha-usaha yang
tidak boleh beroperasi misalnya saat ini yang tidak boleh beroperasi itu
tempat-tempat Rekreasi/ wisata jadi asuransi rekreasi tidak bisa jalan
dan juga dibidang Transportasi maupun dibidang dekorasi pun dimana
yang biasanya itu bisa jalan sekarang tidak bisa jalan.
Dalam menghadapi situasi perekonomian seperti ini, perusahaan
asuransi memiliki strategi dalam mengembangkan produk asuransi,
yaitu dengan menghadapi dan memilih pangsa pasar yang jelas. Oleh
karena itu, upaya yang dilakukan pada perusahaan asuransi adalah
dengan mengunjungi orang-orang yang mempunyai uang pada saat
pandemi ini secara umum yang bisa di masuki itu adalah yang PNS.
Bisa membuka pangsa pasar. segala skill yang harus kita miliki
terutama yaitu penampilan jadi kita sebagai seorang pemasaran untuk
mendapatkan SP atau mendapatkan surat permintaan itu harus memiliki
penampilan yang menarik , penampilan yang menarik itu misalnya,
berpakaian, bercelana, bersepatu yang rapi jadi kalau kita sebagai
seorang pemasaran jitu itu harus bersepatu , memakai leptop jadi itu
sangat dibutuhkan oleh teman-teman yang ingin sukses.
2) Kedua, Mental.
Setiap Mahasiswa harus memiliki mental yang kuat dalam menghadapi
segala hal yang nantinya terjadi di dunai kerja. Sehingga diperlukan
adanya pembekalan ilmu didalam suatu perusahaan terhadap karyawan
sebelum diterjunkan ke lapangan atau ke dunia kerja.
untuk memahami asuransi yang lebih dalam itu tidak cukup dilakukan
di meja belajar jadi perlu pembekalan ilmu yang harus kita terima di lembaga-
lembaga. dimana di situ akan dikasih ilmunya tentang sistem yang bisa
mengakibatkan kita bekerja sukses. Bekerja tidak akan sukses kalau tidak ada
doa, usahannya, ketekunan. karena pada dasarnya ujung-ujung nya orang
bekerja adalah Uang dan bekerja dimanapun tidak akan sukses jika kita tidak
displin kerja atau ketekunan.
44
Sistem asuransi syariah itu selain Mitra mabrur ada program yang
namannya mitra iqro’ dimana itu akan menerima tahapan untuk anaknya
pemegang polis atau anaknya peserta itu akan menerima tahapan-tahapan yang
sesuai dengan jumlah tabungan yang ida bayarkan jadi akan menerima tahapan
dari mulai masuk SD, SMP, SMA, kuliah tingkat pertama, kedua, ketiga,
keempat jadi terima nya sampai 7 kali (program Beasiswa). Kalau Asuransi
yang uangnya tidak kembali namanya Asuransi Ta’awun jadi asuransi ta’awun
itu dimana kita hanya membeli proteksi atau pelindungan diri misalnya
asuransi family (Asuransi Keluarga) dimana disitu hanya membayar
Rp.100.000.00 dan maksimal Rp. 100.000.00 itu hanya bisa berlaku satu tahun.
jadi jika selama satu tahun itu kalau yang meninggal dunia nya bapak maka
akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 5.000.000, kalau yang ibunya
meninggal mendapatkan santunan Rp. 4.000.000 , dan kalau anak yang
meninggal Rp. 2.000.000. kalau satu tahun tidak terjadi apa-apa atau tidak
terjadi resiko maka uang yang kita simpan itu tadi dinyatakan hilang, jadi bisa
memprotek semua keluarga misalkan keluarga itu anaknya sepuluh berarti satu
anak itu membayar Rp.2. 000.000 dikali 10 menjadi Rp. 20.000.000 berarti
proteksinya sebesar Rp. 20.000.000. jadi kita hitung berdasarkan dengan
jumlah anak. Kalau asuransi Mitra mabrur itu tabungan untuk haji atau
tabungan untuk pelunasan haji.
Dimana jika kita bekerja di asuransi syariah itu gaji nya tergantung dari
kemampuan kita bekerja. jadi kalau kemampuanya itu maksimal itu bisa jadi
bahkan Rp 100.000.000 pun bisa dicapai. maka dari itu tadi kunci dari
kesuksesan adalah Doa, dan dengan ilmu , Tekun.
Dalam suatu perusahaan Asuransi diperlukan beberapa kriteria
kemampuan yang dapat meenentukan kualitas seseorang yang bekerja di
asuransi tersebut. salah satu kriteria kemampuan itu seperti bisa berkomunikasi
dengan lancar , dimana dalam bidang pemasaran itu berkomunikasi dengan
lancar akan memudahkan untuk memasararkan Asuransi. Adapun kriteria yang
dimaksud tersebut adalah:
a. Speaking, yaitu dapat berkomunikasi dengan Lancar dan berbicara dengan
sopan, halus kepada para narasumber atau nasabahnya.
45
b. Looking, yaitu dengan melihat yang diajak berbicara.
c. Listening, yaitu mendengarkan dan melihat orang yang diajak berbicara.
2. Narasumber kedua : Bpk. Ghufron Ahmad Yani
Pemateri kedua ini akan disampaikan oleh Bapak Ghufron Ahmad Yani.
Menjadi orang sukses pada dasarnya diawali dengan mindset diri kita
sendiri. Mindset itu penting (harus memiliki karyawan, harus menjadi
entrepreneurship). Jika kita menginginkan suatu kesuksesan, maka kita harus
membangun alam bawah sadar kita menjadi orang sukses. Secara syariah,
bisnis itu harus profesional dan profesionalitas terbentuk dari adanya rutinitas.
Berikut ciri-ciri yang menggambarkan bahwa orang tersebut profesional yaitu:
a. Pertama , ilmu pengetahuan. Orang yang profesional pada dasarnya
memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas. Yang mana ilmu tersebut harus
update setiap harinya. Misalkan mengetahui bisnis apa saja yang
mengalami kenaikan pada saat pandemi seperti ini. Karena ilmu tersebut
dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat peluang atau tantangan dalam
masa yang akan datang.
b. Kedua, ketrampilan dan improvisasi. Sesorang yang profesional akan
melihat peluang dan tren kedepan guna menciptakan pengembangan dan
inovasi terhadap produk yang dimilikinya nanti.
c. Ketiga, moral. Seseorang yang profesional tentunya akan memiliki good
morality yang dapat mempengaruhi kualitas atau citra perusahaan atau
bisnisnya.
46
Bukti Screnshoot menghadiri pendalaman PPL Gelombang I 2021