Post on 22-Dec-2014
description
Laporan Outbound
Tugas Mata Kuliah :
Psikologi Industri dan Organisasi
Nama Dosen :
Ibu Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD
Nama Penyusun :
Abigail Charolyn (46113210011)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2014
Kata Pengatar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat saya
selesaikan. Makalah yang telah diselesaikan ini berjudul “Laporan Outbound.”
Secara umum tugas ini menjelaskan mengenai bagaimana kegiatan saya
berserta teman-teman dan pelajaran yang kami dapatkan saat mengikuti Outbound
Motivasi ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Yang terhormat Ibu Laila Meiliyandrie I Wardani, PhD
3. Orant tua yang selalu mendukung saya dalam doa
4. Serta teman – teman yang selalu ada untuk berbagi dalam berbagai hal
Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya berbagai kekurangan yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bertujuan
untuk membangun dan mengembangkan makalah ini saya terima dengan lapang
dada dan senang hati.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi para pembaca.
Jakarta, 15 April 2014
Penulis
BAB I
Latar Belakang
Kegiatan outbound ini merupakan salah satu tugas dibidang mata kuliah
Psikologi Industri dan Organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi
belajar, bekerja dan kebersamaan antar mahasiswa psikologi kelas regular dan
kelas keryawan.
Program kerja ini dijalankan karena suatu bentuk kegiatan yang positif dan
didalam kegiatan tersebut akan terkumpul seluruh mahasiswa angkatan baru yang
membuat mereka lebih kenal dekat satu sama lain, lalu menjadi kenal juga dengan
para mahasiswa diangkatan yang berbeda yang akan terlibat dalam kegiatan
tersebut serta juga beberapa dosen didalamnya.
Maksud dan Tujuan
1. Untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa psikologi kelas Reguler
dan PKK UMB Bekasi.
2. Menghimbau kepada mahasiswa psikologi kelas Reguler dan PKK UMB
Bekasi agar tidak cepat putus asa.
3. Merekatkan kebersamaan seluruh mahasiswa psikologi kelas Reguler dan
PKK UMB Bekasi.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Acara ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Jumat – Sabtu – Minggu, 11 – 12 – 13 April 2014
Tema Kegiatan : The Winner Never Give Up
Tempat : Chiroke Sukabumi
Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Mercu
Buana Bekasi kelas Reguler dan PKK angkatan 2012 dan 2013.
BAB 2
Pembahasan
Motivation Outbound Psychology yang diadakan di Sukabumi, 11-13
April 2014. Berangkat pada Jumat malam 11 April 2014 pukul 00.00 dan pulang
pada hari Minggu pukul 15.00 dari Sukabumi dan sampai kembali dikampus
tercinta Mercu Buana pada pukul 20.00 dengan perserta psikologi kelas regular
dan karyawan dan dibimbing oleh dosen psikologi Mercu Buana Bekasi dan
Meruya.
Pada hari pertama, para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok
yang digabung antara mahasiswa kelass regular dengan kelas karyawan. Disini
kami saling berkenalan dan menyatukan visi serta misi kami untuk jadi pemenang
dalam setiap games yang akan diadakan nanti dengan cara berbincang satu sama
lain dan membuat yel-yel kelompok.
Pada hari kedua Sabtu 12 April 2014, sesampainya kami di Sukabumi.
Kegiatan pertama kami adalah sarapan dan olahraga lalu persiapan untuk
“Rafting.” Pada games pertama ini dapat dikaitan dengan teori Kelompok Kerja.
Robbins (1988:71) mengatakan bahwa: “two or more individuals, interacting and
interdependent, who come together to achieve particular objectives.” – (kelompok
kerja terdiri dari dua atau lebih orang, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran tertentu).
Seperti pada rafting, ada seorang pemimpin atau pemandu untuk memberikan aba-
aba kepada anggota yang berada didalam perahu untuk mendayung, berhenti dan
berbelok. Disini dibutuhkan kerjasama anggota kelompok dan pemimpin atau
pemandu untuk mengendalikan perahu agar tidak terbalik atau terbawa arus.
Tujuan games ini adalah supaya kita dapat memahami tugas kerja masing-masing
anggota (contoh: tugas pendayung sebelah kanan akan terus mendayung ketika
perahu hendak berbelok ke kanan sedangkan pendayung sebelah kiri akan
berhenti mendayung dan menjaga keseimbangan agar perahu tidak terbalik),
menjadi pendengar yang baik untuk dapat mendengar arahan dari pemandu,
kerjasama serta interaksi yang baik antar anggota kelompok, dan tidak
mementingkan keselamatan diri sendiri (saling tolong menolong saat salah satu
anggota terjatuh dari perahu), para anggota dituntut untuk konsentrasi, selalu siaga
dan mendengarkan petunjuk pemandu. Selanjutnya selesai rarting, kami diberi
kesempatan untuk mandi dan berkumpul kembali dilapangan untuk melanjutkan
acara berikutnya.
Games kedua setelah rafting adalah “Bola Perkenalan.” Disini kami
membuat lingkaran besar dan dipandu oleh Bu Kiky dengan memakai bola sepak
plastik. Jadi, pemandu akan menunjuk satu
orang secara acak lalu memberikan bola
tersebut dan ia diminta untuk melemparkan
bola tersebut kepada orang lain yang dimta oleh
pemandu tersebut. Contoh: ketika Bu Kiky
meminta Egi untuk melemparkan bola tersebut
kepada Kak Jane, apa bila Egi salah
memberikan bola tersebut kepada Kak Jane
maka ia harus dihukum. Pada games kedua ini
dapat dikaitkan dengan teori Budaya
Organisasi. Budaya oraganisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan
bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada
pada bagian-bagian organisasi. Budaya merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dimasa depan melalui
komitmen bersama karyawan untuk memenuhi nilai-nilai bagi kepuasan
pelayanan pelanggan. Budaya bersifat strategis yang menentukan bagaimana nilai-
nilai, sikap dan perilaku untuk mencapai sasaran perusahaan sehingga berdampak
signifikan terhadap kinerja ekonomis perusahaan dalam jangka panjang. Sikap
ramah dan saling menghargai sesama walaupun kita berbeda usia dan pekerjaan
mencermikan budaya yang wajib kita jalankan selama kita berada dalam acara
Motivation Outbound Phychology maupun setelah acara ini kita tetap harus saling
menjaga kebersamaan dan komunikasi yang baik. Manfaat games ini adalah untuk
mempersatukan yang segala perbedaan (perbedaan kelas, usia, pekerjaan dan
karakter) menjadi kebersamaan yang baik dan lebih mengenal satu sama lain.
Kelebihannya pada moment seperti ini kesempatan kita untuk mengenal
mahasiswa kelas karyawan dan silahturahmi dapat terjalain walaupun kita jarang
bertemu, begitupun sebaliknya antara mahasiswa kelas karyawan dengan regular
berserta angkatan kami masing-masing. Kekurangannya, kami mahasiswa kelas
regular baru beberapa kali ini dapat bertemu mahasiswa kelas karyawan sehingga
kami belum dapat mengenal dengan baik (nama) teman mahasiswa karyawan
sehingga kami mendapatkan sedikit kesulitan dalam games ini maupun
sebaliknya.
Setelah itu kita diberi refleksi. Yaitu, memijit punggung teman sebelah
kita dengan kode dan aba-aba yang diberikan
oleh pemandu. Seperti contoh, saat pemandu
mengatakan hujan lebat maka kita harus
mengepal kedua tangan kita dan memukul
secara pelan ke punggung teman kita. Disini
kita dapat belajar bagaimana mendengar
instruksi dengan baik agar pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
Games berikutnya adalah “Oper Sarung.” Pada games ini kami
membentuk barisan sesuai kelompok dengan menggandeng tangan teman
dibelakangnya dan tidak boleh terputus sampai sarung
tersebut sampai pada orang baris terakhir. Games ini
dapat dikaitkan dengan teori Pelatihan dan
Pengembangan. Pelatihan menurut Sikula (1976)
adalah proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir,
sehingga tenaga kerja nomajerial mempelajari
pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. Sedangkan
pengembangan adalah proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan
prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja material mempelajari
pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Tujuan games ini adalah
membangun kepercayaan diri peserta agar dapat melakukan tugasnya dengan
baik, memotivasi peserta unutk bersaing dengan standar pribadi dan orang lain,
membangun kerja sama kelompok, dan memahami peilaku kepemimpinan yang
efektif.
Games setelah Oper Sarung adalah “Mengoper Bola Kecil Menggunakan
Potongaan Bentuk Pipa.” Dalam games ini, dibuat satu baris jalur yang dibatasi
oleh dua tali ravia disebelah kiri dan kanan
sebagai batas dan tidak boleh disentuh. Dalam
satu kelompok dibagi menjadi dua bagian
kelompok kecil, dan masing-masing peserta
memegang satu potongan pipa dengan bentuk
yang berbeda beda. Dengan potongan pipa
tersebut kita harus mengalirkan bola sampai pada garis finish tanpa tersentuh
batas tali ravia tersebut, dan tidak boleh bola tersebut berhenti terlalu lama. Jika
kita melanggar aturan maka kita wajib mengulangnya dari awal lagi. Games ini
dapat dikaitkan dengan teori Kelompok Kerja. Robbins (1988:71) mengatakan
bahwa: “two or more individuals, interacting and interdependent, who come
together to achieve particular objectives.” – (kelompok kerja terdiri dari dua atau
lebih orang, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung, yang datang
bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran tertentu). Tujuan games ini adalah
untuk dapat melatih ketelatenan dan kerjasama tim dalam mencapai suatu tujuan
yaitu garis finish. Kelebihan dalam games ini, memacu kita untuk lebih bersabar,
berhati-hati dan mengkomunikasikan dengan baik terhadap teman kelompok agar
bola tersebut tidak terjatuh dan kaki kita tidk menyentuh batas tali ravia.
Kekurangannya games ini, kurangnya intruksi yang diberikan oleh pemandu
sehingga terjadi kesalah pahaman cara permainan. Maka dari itu kelompok saya
dan beberapa kelompok yang lain sempat harus mengulang beberapa kali karena
salah mengoper bola kepada rekan satu timnya.
Setalah games Mengoper Bola Kecil Menggunakan Potongaan Bentuk
Pipa selesai dan diakhiri dengan kemenangan kelompok saya yaitu kelompok 1.
Kami melanjutkan dengan evaluasi permainan bersama ketua
pembimbing setiap masing-masing kelompok tentang apa saja
yang kita dapat dai serangkaian permainan yang sudah kita
lewati bersama. Setelah evaluasi berkahir kami diberi waktu
untuk beristirahat dan makan malam lalu dilanjutkan dengan
berkumpul kembali dilapangan untuk acara kreasi seni dan
api unggun. Pada malam ini masing masing angkatan mulai
dari kelas Reguluer sampai PKK menunjukan kreasi seni setiap angkatannya.
Acara malam kreasi kami ditemani dengan api unggun yang indah ditambah
kehangatan suasana kebersamaan para mahasiswa dan dosen serta beberapa
karyawan marketing Universitas Mercu Buana. Setelah acara malam penghiburan,
kami kembali ke kamar kami masing-masing untuk beristirahat.
Keesokan harinya Minggu, 13 April 2014. Jam 05.00 pagi, kami
berkumpul dilapangan untuk senam pagi bersama. Setelah senam dilanjutkan
dengan games outbound yang pertama adalah “Mengumpulkan Bola Dengan
Merangkak.” Pada games ini, kami diminta untuk mengumpulkan bola yang
memencar kesegala arah sepanang lintasan yang
sudah disediakan dengan cara merangkak diatas
lumpur. Semakin banyak bola yang kami kumpulkan,
semakin besar juga kemungkinan menang.
Peraturannya, masing-masing orang dalam setiap
kelompok hanya diberi satu kali jalan dan ketika
sudah merangkak, badan kita tidak boleh menyentuk garis / batas yang sudah
ditentukan. Dalam games ini dapat dikaitkan dengan teori Motivasi Kerja.
Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang
untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapainya tujuan
tertentu. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk-kerja dapat diungkapkan sebgai
berikut: Unjuk-kerja (performance) adalah hasil dari interaksi antara motivasi
kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk-
kerja adalah fungsi dari motivasi kerja dikali kemampian dikali peluang (Robins,
2000). Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk-kerjanya akan rendah pula
meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluanya pun tersedia. Motivasi
kerja seseorang dapat lebih bercorak proaktif atau reaktif. Motivasi kerja proaktif,
orang akan berusaha untuk meingkatkan kemampuan-kemampuannya sesuai
dengan yang dituntut oleh pekerjaannya dan atau akan berusaha untuk mencari,
menemukan dan atau menciptakan peluang dimana ia dapat menggunakan
kemampuan-kemampuannya untuk dapat berunjuk-kerja yang tinggi. Sedangkan
motivasi kerja reaktif, cenderung menunggu upaya atau tawaran dari
lingkungannya agar ia baru mau bekerja jika didorong, dipaksa (dari luar dirinya)
untuk bekerja. Tujuan games ini adalah agar kita dapat berusaha sendiri
bagaimana bersusah payah untuk mengerjakan sesuatu agar tujuan yang ingin kita
capai dapat terwujud dengan baik dan maximal. Kelebihan dalam games ini,
melatih kita untuk terus maju dan berusaha sekuat tenaga kita untuk memberikan
pekerjaan yang baik. Kekurangannya, terlalu sempitnya jarak jalur batas per
kelompok sehingga bola-bola dalam satu baris bisa terpencar ke baris kelompok
lain.
Selanjutnya, adalah games “Persegi Bambu”. Dalam games ini, kami
diminta untuk membuat sebuah persegi dengan potongan bambu yang tersedia
lalu kami (dalam satu kelompok) harus semuanya masuk dalam kotak tersebut,
tidak boleh keluar dari batas yang sudah dibuat. Kemudian, pemandu memberi
aba-aba lagi untuk megurangi beberapa potongan bambu dan kami harus membuat
beberapa potongan itu menjadi sesuatu bentuk yang tertutup dan kami semua
harus masuk kedalamnya. Games ini dapat dikaitkan dengan teori Kelompok
Kerja. Robbins (1988:71) mengatakan bahwa: “two or more individuals,
interacting and interdependent, who come together to achieve particular
objectives.” – (kelompok kerja terdiri dari dua atau lebih
orang, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung,
yang datang bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran
tertentu). Tujuan permainan ini adalah untuk melatih kita
agar dapat bekerjasama dengan rekan sekerja atau
pemimpin pekerjaan agar mendapatkan suatu hasil serta
visi misi berjalan dengan baik. Kelebihan permainan ini
dengan panjang setiap potongan bamboo yang berbeda
membuat kami harus lebih berfikir dan bekerjasama dengan baik untuk membuat
suatu bentuk persegi agar kami dapat masuk kedalamnya dengan berbagai cara.
Sedikitnya perhatian pemandu terhadap setiap kelompok sehingga beberapa
kelompok yang sudah menyusun atau membentuk pyramid agar dapat masuk
dalam persegi menjadi jatuh karena harus menahan banyak orang sedangkan
penilaian berjalan lambat.
Lalu setelah games ini berakhir, kami melanjutkan games berikutnya yaitu
“Oper Tepung”. Cara bermainnya adalah,
setiap kelompok membuat barisan duduk dan
masing-masing orang diberikan tempat kecil
untuk mengoper tepung dari orang pertama
(yang berada dibarisan depan) sampai orang
terakhir (yang berada dibarisan terakhir).
Disini kita harus mengusahakan agar tepung
tidak tumpah dan sampai dibarisan terakhir
dengan volume yang masih banyak. Cara mengopernya adalah dengan
menuangkan tepung dengn tempat yang sudah diberikan melewati atas kepala dan
orang yang mengopernya tidak boleh menoleh kebelakang. Pada games ini dapat
dikaitkan dengan teori Kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan upaya
seseorang yang mempengaruhi kelompok orang untuk bersama–sama mencapai
sebuah tujuan. Kepemimpinan berhubungan dengan efektivitas, sedangkan
manajemen lebih berhubungan dengan efisiensi. Kepemimpinan merupakan
sesuatu yang penting bagi manajer ,karena manajer merupakan pemimpin (dalam
organisasi mereka). Sebaliknya pemimpin tidak perlu menjadi manajer. Tujuan
games ini untuk dapat melatih kita bagaimana kita percaya dan mengusahakan
sesuatu pekerjaan kepada rekan atau bawahan kita, dengan mengoper tepung
sebagai simbolnya. Kelebihan games ini keseruan mengoper tepung dan kotor-
kotoran membuat hiburan kepada kami semua. Ini adalah permainan terkahir yang
ami lakukan.
Setelah itu kami diberi waktu untuk bersih-bersih dan membereskan
barang-barang kami untuk nantinya pulang kembali kerumah kami masing-
masing. Sebelum pulang kami berkumpul bersama untuk diberikan pengumuman
dan kami melanjutkan perjalan ke kampus Universitas Mercu Buana setelah itu
kami pullang kerumah kami masing-masing dengan membawa pelajaran dan
keceriaan yang kami lalui bersama.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Jadi dari serangkaian permainan dan kegiatan yang kami lalui bersama di
Chiroke Sukabumi, terdapat teori-teori dalam bidang Psikologi Industri dan
Organisasi yang meliputi pelatihan & pengembangan, kelompok kerja &
organisasi, motivasi, kepemimpinan, penilaian kerja, serta pengembangan &
budaya organisasi yang dapat kami terapkan dikegiatan kami berikutnya dalam
perkuliahan dan pekerjaan kami sehari-hari.
Melalui kegiatan Motivation Outbound Psychology dengan tema “The
Winner Never Give Up” ini dapat menambah tali silahturahmi dan kekompakan
antara sesama mahasiswa dan dosen. serta memperkuat kebersamaan para
mahasiswa psikologi Universitas Mercu Buana Bekasi.
Saran
Demikian laporan outbound ini saya buat. Besar harapan saya atas acara
ini dapat dilaksanakan dan memberikan dukungannya untuk membuat kegiatan
seperti ini. Dengan acara dan games yang lebih baik lagi dan kebersamaan pun
dapat terus terjalin.
Atas partisipasi dan kerjasama semua pihak, saya ucapkan terima kasih.