Post on 16-Feb-2020
Laporan Kinerja Tahun 2019 Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
i | L A K I P D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
IHKTISAR EKSEKUTIF .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Dasar Hukum .......................................................................................... 2
C. Struktur Organisasi ................................................................................. 2
D. Maksud dan Tujuan ............................................................................... 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 11
A. Rencana Strategis .................................................................................. 11
B. Pejanjian Kinerja (PK) ............................................................................. 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... 14
A. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................... 14
B. Analisis Capaian Kinerja ........................................................................ 17
C. Pagu dan Realisasi Anggaran ................................................................. 49
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 52
A. Kesimpulan ............................................................................................ 52
B. Saran ..................................................................................................... 53
LAMPIRAN
ii | L A K I P D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karuniaNya, pada akhirnya penyusunan Laporan Kinerja
Deputi Pemberdayaan Pemuda atau sering disebut dengan Laporan Kinerja (LKj)
dapat diselesaikan dengan baik. Dokumen ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Pemberdayaan
Pemuda.
Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Keberhasilan kinerja organisasi diukur berdasarkan sasaran dan
indikator kinerja yang telah di tetapkan dalam Perjanjian Kinerja Deputi
Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2019.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Deputi Pemberdayaan Pemuda Tahun
2019, maka diharapkan Laporan Kinerja ini dapat menggambarkan kinerja
Kedeputian secara menyeluruh dan hasilnya lebih baik dari Laporan Kinerja
sebelumnya serta sebagai pendorong untuk peningkatan kinerja yang lebih baik
ditahun yang akan dating terutama pada periode Rencana Pemerintah Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024.
Demikian Laporan Kinerja Deputi Pemberdayaan Pemuda ini disusun, semoga
Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat dan terwujudnya good governance di
lingkungan Deputi Pemberdayaan Pemuda.
Jakarta, Januari 2020 Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Prof. Dr. Faisal, S.H., M.Si., DFM NIP. 19630624 198803 1 002
iii | L A K I P D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
IHKTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2019
merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian Sasaran Strategis
yang telah ditetapkan melalui Perjanjian Kinerja Deputi Pemberdayaan Pemuda
Tahun 2019 yang mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2016-2019 serta Sasaran dan Indikator Kerja Utama (IKU). Untuk
mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga
adalah Visi Pemerintahan Kabinet Kerja ”Terwujudnya pemuda yang
berkarakter, maju dan mandiri, serta olahraga yang membudaya dan
berprestasi di tingkat regional dan internasional dalam rangka
mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong.”
Dalam laporan ini dibahas bagaimana konsistensi unit di lingkungan Deputi
Bidang Pemberdayaan Pemuda dan stakeholder kepemudaan di Indonesia dapat
mencapai target yang telah di tetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019.
Adapun capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2019
dijelaskan pada gambar dibawah ini:
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Capaian %
1 Mewujudkan pemuda yang
berkarakter
Persentase pemuda yang terlibat kasus NAPZA
9,70 % 4.98 % 148,66
Jumlah kasus AIDS pada
Kelompok Pemuda
429
Kasus
777
Kasus 18,88
Jumlah kejadian
perkelahian massal antar
pelajar/mahasiswa
350
Kejadian
548
Kejadian 43.43
Persentase gotong royong
pemuda 40,97 % 39,03 % 95,26
Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan
55,70 % 52,74 % 94,69
2 Mewujudkan
pemuda yang
memiliki kapasitas
Tingkat kualitas
pendidikan pemuda 10,81 % 10,63 % 98,33
Persentase tingkat
kesahatan pemuda 90,86 % 91,22 % 100,39
Persentase keterampilan
pemuda 1,21 % 1,18 % 97,52
Persentase partisipasi
pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
31,49 % 30,21 % 95,94
iv | L A K I P D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Untuk mendapatkan nilai atas data capaian kinerja tahun 2019 kami
menjadikan data tahun 2018 sebagai baseline data capaian secara nasional
dengan/tanpa adanya intrervensi Kemenpora. Dari capaian output
program/kegiatan yang menjadi bagian Indikator Kinerja pada asdep terkait yang
telah diidentifikasi menjadi capaian outcome dalam bentuk presentase
kenaikan/penurunan capaian kinerja secara nasional pada tahun 2019.
Dalam upaya mencapai target indikator Sasaran Strategis (SS) pada PK
Kedeputian diperlukan kerjasama lintas sektor sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Presiden Nomor 66/2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor
Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Namun dalam implementasinya masih
ditemui kendala yang harus segera bisa dipecahkan jika dapat mengoptimalkan
peran Kemenpora sebagai sekretariat dalam implementasi Perpres dimaksud. Hal
ini penting karena isu kepemudaan harus menjadi tanggung jawab semua elemen
bangsa mulai dari Kementerian/Lembaga (K/L) yang mengampu isu kepemudaan,
swasta, akademisi dan lembaga penelitian yang concern pada isu kepemudaan di
Indonesia.
Selanjutnya perlu dilakukannya tahapan yang sangat signifikan dalam
menjawab SS serta Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis (Renstra) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yang selanjutnya
dihubungkan dengan menjawab SS dan Indikator Kinerja Menpora karena telah
ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenpora. Tahapan yang penting
adalah menyelaraskan antara SS, IKU dengan program/kegiatan yang dapat
menjawab target kinerja dengan capaian kinerja yang sesuai dengan Perjanjian
Kinerja (PK) pada tahun selanjutnya.
Selain capaian kinerja yang telah dijelaskan diatas, terdapat capaian keuangan
anggaran Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun
Anggaran 2019 (dengan anggaran blokir) adalah Rp84.364.700.000 (Delapan puluh
empat miliyar tiga ratus enam puluh empat juta tujuh ratus ribu rupiah),
sedangkan daya serap adalah Rp76.271.353.268 (Tujuh puluh enam milyar dua
ratus tujuh puluh satu ratus juta tiga ratus lima puluh tiga ribu dua ratus enam
puluh delapan rupiah) atau 90,41 % (Sembilan puluh koma nol lima persen).
Namun jika tanpa anggaran blokir sebesar Rp5.625.000.000 (lima milyar enam
ratus dua puluh lima juta rupiah) maka daya serapnya menjadi 96,87 % (Sembilan
puluh enam koma delapan puluh tujuh persen).
1 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) ini merupakan salah satu komponen dari
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang
merupakan bagian dari upaya pemerintah pada umumnya dan Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda khususnya untuk ikut mendorong terwujudnya good
governance. Oleh karena itu penyusunan LKj tahun 2019 merupakan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan anggaran
berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2019.
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda ini mengacu pada peraturan pemerintah No. 8 tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Inpres Nomor 7 tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan keputusan Kepala
LAN Nomor 239/IX/6/8/203 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan berbagai tahapan antara lain
Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Evaluasi kinerja dan Pelaporan
kinerja.
Laporan akuntabilitas kinerja dimaksud memiliki dua fungsi utama.
Pertama sebagai sarana bagi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda untuk
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada pihak yang
berkepentingan. Kedua, merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja
sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang.
Dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan dimaksud, Laporan Kinerja
Instansi (LKj) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda diharapkan dapat
memberikan gambaran nyata mengenai kinerja yang telah diwujudkan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan secara akurat, relevan, transparan dan
akuntabel.
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Permenpan
RB Nomor 53/14 Tentang petunjuk teknis PK, pelaporan kinerja, dan tata cara
review atas laporan kinerja instansi pemerintah, serta Permenpora 1516/15
Tentang SOTK.
2 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda B. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan LKj Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Tahun 2019 ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
2. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;
3. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015 tentang Kementerian Pemuda dan
Olahraga;
4. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis
Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan;
5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Nomor: Per.
0014/Menpora/II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional;
9. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;
10. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 32 Tahun 2016
tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda.
C. Struktur Organisasi
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidang tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan
pemuda, peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan
iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda.
Dalam melaksanakan tugas, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
menyelenggarakan fungsi:
3 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda a. perumusan kebijakan di bidang tenaga dan peningkatan sumber daya
pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda,
peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan
kreativitas pemuda;
b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda,
peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman
taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda,
peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman
taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;
d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda,
peningkatan kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman
taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;
e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tenaga dan peningkatan
sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan
kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda
serta peningkatan kreativitas pemuda;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tenaga dan peningkatan
sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan
kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda
serta peningkatan kreativitas pemuda;
g. pelaksanaan administrasi Deputi I; dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda terdiri atas:
a. Sekretariat Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda;
b. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda;
c. Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda;
d. Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda;
e. Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda; dan
f. Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda.
4 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Sekretariat Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit di lingkungan Deputi I. Sekretariat Deputi
Pemberdayaan Pemuda menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi kegiatan di lingkungan Deputi I;
b. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di
lingkungan Deputi I;
c. pelaksanaan urusan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Arsip;
d. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
e. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundangundangan; dan
f. pelaksanaan urusan sistem informasi.
Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda
mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, dan pemantauan,
analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan
Sumber Daya Pemuda menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang tenaga dan peningkatan
sumber daya pemuda;
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda; dan
e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan wawasan pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda menyelenggarakan fungsi:
5 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda a. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan wawasan
pemuda;
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan wawasan pemuda;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan wawasan pemuda;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
wawasan pemuda; dan
e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan wawasan pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kapasitas pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan kapasitas
pemuda;
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kapasitas pemuda;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan kapasitas pemuda;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
kapasitas pemuda; dan
e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan wawasan pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan
Iman Taqwa (IMTAQ) Pemuda mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa
pemuda. Asisten Deputi Peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan
Iman Taqwa (IMTAQ) Pemuda menyelenggarakan fungsi:
6 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda a. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda;
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda; dan
e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kreativitas pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan kreativitas
pemuda;
b. penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kreativitas pemuda;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan kreativitas pemuda;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan
kreativitas pemuda; dan
e. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan kreativitas pemuda.
Secara fungsional, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda juga membawahi
Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional yang selanjutnya disebut
PP-PON adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan tanggung
jawab kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda. PP-PON mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan dan
keolahragaan secara nasional.
PP-PON menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan;
7 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda b. pengelolaan prasarana dan sarana teknis pendidikan dan pelatihan di
bidang kepemudaan;
c. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan;
d. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keolahragaan;
e. pengelolaan urusan tata usaha PP-PON.
STRUKTUR DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan
Sumber Daya Pemuda
Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas
Pemuda
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas
Pemuda KapasitasPemuda
Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAAQ Pemuda
Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda
8 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
9 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda STRUKTUR PUSAT PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NASIONAL
Gambar 1.1
Gambar 1.2 JUMLAH SDM APARATUR DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
Tabel 1 1 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No. Jenjang Pendidikan Jumlah (orang) %
1 Strata III (S3) 6 6
2 Strata II (S2) 31 33
3 Strata I (S1) 40 42
4 Diploma III 1 1
5 SMA/Sederajat 17 18
Jumlah 95 100
Tabel 1 2 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Tingkat Golongan
No. Tingkat Golongan Jumlah Ket.
1 IV 36
5 III 46
9 II 13
12 I 0
10 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda D. Maksud dan Tujuan
Maksud
Penyusunan LKj dimaksudkan untuk menyampaikan pertanggungjawaban
guna menjawab dan menerangkan kinerja serta tindakan suatu organisasi
kepada pihak yang memliki kewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Tujuan
Penyusunan LKj untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran yang bertujuan sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi unit kerja
yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
11 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda merupakan rencana
jangka menengah organisasi/unit yang berorientasi pada hasil dan akan dicapai
selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yang selanjutnya menentukan target tahunan
yang diturunkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang menjadi target
kinerja yang harus dipenuhi selama 1 (satu) tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis
mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Kemudian, sasaran yang ingin dicapai
dalam tahun 2019 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja 2019.
Adapun rincian sasaran kinerja yang termaktub pada Rencana Strategis
(Renstra) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dijelaskan dalam tabel sebagai
berikut:
1. Mewujudkan Pemuda yang Berkarakter
2. Mewujudkan Pemuda yang Memiliki Kapasitas
No Indikator Kinerja SS Target Satua
n 2016 2017 2018 2019
1 Tingkat Kualitas Pendidikan pemuda
10,21 10,41 10,61 10,81 %
2 Persentase tingkat kesehatan pemuda
90,71 90,76 90,81 90,56 %
3 Persentase Keterampilan Pemuda
1,06 1,11 1,61 1,21 %
4 Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
28,49 29,49 30,49 31,49 %
No Indikator Kinerja SS Target
Satuan 2016 2017 2018 2019
1 Persentase Pemuda yang terlibat kasus NAPZA
11,20 11,70 10,20 9,70 %
2 Jumlah Kasus AIDS pada kelompok Pemuda
1251 876 613 429 Kasus
3 Jumlah Kejadian Perkelahian Massal antar pelajar/mahasiswa
387 387 377 350 Kejadian
4 Persentase gotong royong pemuda
39,97 38,97 39,97 40,97 %
5 Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan
52,70 53,70 54,70 55,70 %
12 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Sebagai langkah konkrit dari Rencana Strategis Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda maka disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang memuat kebijakan,
program, dan kegiatan yang meliputi kegiatan pokok serta kegiatan pendukung
untuk mencapai sasaran program dan dirinci menurut indikator keluaran (output)
dan sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang telah disusun.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun
2019 digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
No Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis
Baseline
2018
Target
2019
Dimensi
1 Mewujudkan pemuda yang berkarakter
Persentase Pemuda yang terlibat kasus NAPZA
10,20 % 9,70 % Kesehatan
Jumlah Kasus AIDS pada kelompok Pemuda
613 Kasus
429 Kasus
Pendidikan
Jumlah Kejadian Perkelahian Massal antar pelajar/mahasiswa
377 Kejadian
350 Kejadian
Pendidikan
Persentase gotong royong pemuda
29,97 % 40,97 % Pendidikan
Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan
54,70 % 55,70 % Pendidikan
2 Mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas
Tingkat Kualitas Pendidikan pemuda
10,61 % 10,81 % Pendidikan
Persentase tingkat kesehatan pemuda
90,81 % 90,56 % Kesehatan
Persentase Keterampilan Pemuda
1,61 % 1,21 % Pendidikan
Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
30,49 % 31,49 % Pendidikan
Dalam upaya mencapai target indikator SS pada PK Kedeputian diperlukan
kerjasama lintas sektor sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor
66/2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan
Kepemudaan.
Koordinasi pada tingkat pusat juka meniscayakan stakeholder lainnya (swasta,
OKP, komunitas pemuda, LSM, Lembaga Internasional) yang relevan serta
masyarakat pada umumnya. Hal ini juga berlaku pada koordinasi pada tingkat
propinsi/kota/kabupaten.
13 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda B. Perjanjian Kinerja (PK) T
Untuk menjamin tercapainya sasaran dan target secara optimal Secara umum
capaian indikator kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2019 yang
telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2019, sebagai berikut:
NO SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Mewujudkan Pemuda
yang Berkarakter
1 Persentase Pemuda yang
Terlibat NAPZA 9,70%
2 Jumlah Kasus AIDS pada
Kelompok Pemuda 429 Kasus
3
Jumlah Kejadian Perkelahian
Massal Antar
Pelajar/Mahasiswa
350
Kejadian
4 Persentase Gotong Royong
Pemuda 40,97%
5 Persentase Pemuda Ikut dalam
Kegiatan Keagamaan 55,70%
2
Mewujudkan Pemuda
yang Memiliki
Kapasitas
1 Tingkat Kualitas Pendidikan
Pemuda 10,81%
2 Persentase Tingkat Kesehatan
Pemuda 90,86%
3 Persentase Keterampilan
Pemuda 1,21%
4 Persentase Partisipasi Pemuda
dalam Kegiatan Seni Budaya 31,49%
14 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Membahas bagaimana urgensi dari Akuntabilitas Kinerja adala ketika terjadi
keselarasan dan kesesuaian antara Perjanjian Kinerja (PK) untuk menjawab
matriks IKU Revisi Renstra (Tabel dari lempiran Renstra Revisi) dengan
program/kegiatan yang dilaksanakan. Dengan demikian Perjanjian Kinerja
Kedeputian merupakan turunan dari PK Kementerian ditunjukkan dengan tabel
(PK Kedeputian). Setiap Indikator Kinerja pada PK Kedeputian diturunkan
menjadi PK pada keasdepan dan PPPON (Tabel Tabulasi PK Keasdepan dan
PPPON). Dalam hal ini kinerja Output dari setiap KL yang relevan turut
dicantumkan pula. Data ini didapat dari Target setiap K/L yang relevan pada
RAN (Lampiran Perpres 66/2017).
Dijelaskan rasionalitas bagaimana ketercapaian kinerja setiap indikator
dapat diketahui pada akhir tahun penyusunan LAKIP. Misalnya angka
persentase pemuda yang terlibat kasus Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat
Aditif Lainnya) pada tahun 2019 yang ditargetkan sebesar 9,70 %, capaian riil
nya baru dapat diketahui pada pertengahan tahun 2020. Dalam hal ini Badan
Pusat Statistik (BPS) telah mengkonfirmasi bahwa rilis capaian kinerja
pembangunan kepemudaan untuk tahun 2019 akan dilakukan pada
pertengahan tahun 2018, terutama untuk indikator yang diperoleh dari data
Susenas Kor (Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti). Oleh karena itu, perlunya
sebuah mekanisme koordinasi yang dilakukan pada awal dan akhir tahun
anggaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Perlunya mengumpulkan data capaian output dari setiap K/L terkait dan
Pemda/Pemprov/Pemkab/Pemkot dalam rangka menjawab ketercapaian
indikator kinerja outcome kedeputian dan kementerian.
2. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
(pembandingan antara target kegiatan dengan realisasi kegiatan/daya serap.
3. Capaian Kinerja Organisasi yakni yang tercantum dalam PK dan Capaian
kinerja lainnya.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai salah satu elemen terpenting dalam penerapan Laporan Kinerja,
tahapan pengukuran kinerja mencangkup penetapan indicator kinerja
15 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda keberhasilan (IKU), pengumpulan data kinerja, penilaian capaian kinerja,
dilanjutkan dengan analisis capaian kinerja sebagai dasar untuk mengetahui
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan
sasaran dan target yang telah ditetapkan.
Untuk mengukur capaian kinerja sasaran digunakan indicator kinerja
outcome dan indikator kinerja output, yang merupakan gambaran dari ukuran
keberhasilan dari pelaksanaan program/kegiatan.
Pengukuran Kriteria Ketercapaian Target Indikator :
Rentang Capaian Kategori Capaian Keterangan
Capaian ≥ 100 Sangat Baik
Capaian diperoleh dari persentase capaian hasil pengukuran setiap indikator kinerja
90 < Capaian ≤ 100 Baik
80 < Capaian ≤ 90 Cukup
Capaian ≤ 80 Kurang
Penghitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian (Formulir
Pengukuran Kinerja), perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi,
dalam kondisi :
1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
baik, maka digunakan rumus :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 =𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100 %
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian
kinerja, maka digunakan rumus :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 =𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 − (𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 − 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎)
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100 %
Uraian tentang Penetapan Kinerja Tahun 2019 telah ditetapkan pada bagian
sebelumnya dimana terlihat sasaran-sasaran yang ingin dicapai beserta
indikator kinerja dan targetnya.
Untuk memudahkan pengukuran kinerja sebagaimana diuraikan diatas
digunakan formulir Pengukuran Kinerja sebagaimana terdapat dalam lampiran
laporan ini. Capaian kinerja sesuai sasaran strategis dan target setiap indikator
kinerja utama pada tahun 2019, secara ringkas dijelaskan pada bagian
selanjutnya.
16 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Pola perumusan pencapaian kinerja dapat disampaikan bahwa target
capaian 2018 dijadikan sebagai baseline capaian secara nasional dengan/tanpa
sebelum adanya intervensi Kemenpora dalam pencapaian target nasional dari
semua indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun sumber data
baseline merupakan data dari beberapa stakeholder terutama Badan Pusat
Statistik (BPS), Kementerian Kesehatan dan sumber lainnya dari stakeholder
kepemudaan. Capaian kinerja berbasis output Kemenpora dinyatakan dalam
bentuk data statistik menjadi capaian nasional yang selanjutnya menjadi
capaian kinerja Tahun 2019. Adapun penjelasan capaian dijelaskan pada tabel
di bawah ini.
No Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian % Ket
1
Mewujudkan
pemuda yang
berkarakter
Persentase pemuda
yang terlibat kasus
NAPZA
9,70 % 4.98 % 148,66 Sangat
Baik
Jumlah kasus AIDS
pada Kelompok
Pemuda
429
Kasus
777
Kasus 18,88 Kurang
Jumlah kejadian
perkelahian massal
antar
pelajar/mahasiswa
350
Kejadia
n
548
Kejadia
n
43.43 Kurang
Persentase gotong
royong pemuda
40,97
% 39,03 % 95,26 Baik
Persentase pemuda
ikut dalam kegiatan
keagamaan
55,70
% 52,74 % 94,69 Baik
2
Mewujudkan
pemuda yang
memiliki kapasitas
Tingkat kualitas
pendidikan pemuda
10,81
% 10,63 % 98,33 Baik
Persentase tingkat
kesahatan pemuda
90,86
% 91,22 % 100,39
Sangat
Baik
Persentase
keterampilan
pemuda
1,21 % 1,18 % 97,52 Baik
Persentase
partisipasi pemuda
dalam kegiatan seni
dan budaya
31,49
% 30,21 % 95,94 Baik
17 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Dari rincian diatas dapat dijelaskan secara umum semua capaian target dapat
dipenuhi dengan baik. Semua target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang ditetapkan pada awal tahun dapat
terealisasi dengan baik namun data yang ditabulasi masih data internal belum
dapat menghimpun data secara umum dari K/L yang mengampu isu kepemudaan
dalam program/kegiatannya.
B. Analisis Capaian Kinerja
Untuk dapat memahami secara rinci dijelaskan sesuai dengan data yang
tersedia dan diidentifikasi dari kegiatan yang sudah dilaksanakan di Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 1 dengan Indikator Kinerja (IK) 1 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/
Domain
Peta
Strategis/RAN Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Kesehatan
Tingkat
penyalahgunaan
NAPZA
Jumlah pemuda
kader yang
difasilitasi dalam
peningkatan
wawasan hukum
dan bahaya
destruktif
Kader
Pemuda
Anti
Narkoba
Asisten
Deputi
Peningkata
n Wawasan
Pemuda
Untuk menghitung capaian kinerja dari dibuat formulasi perhitungan sebagai
berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑢𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑦𝑎𝑙𝑎ℎ𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑁𝑎𝑟𝑘𝑜𝑏𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑢𝑑𝑎 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 𝑥 100%
SS 1 Mewujudkan Pemuda yang berkarakter
IK 1
Persentase pemuda yang terlibat kasus Napza
18 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Menurut data dari hasil penelitian BNN dengan LIPI, pemuda Indonesia yang
terlibat NAPZA terdapat sebesar 3,2 juta pemuda. Menurut data Statistik Pemuda
Indonesia tahun 2019 yang dikeluarkan oleh BPS, jumlah pemuda di Indonesia
ialah 64.190.000 jiwa. Berdasarkan rumus capaian kinerja, Persentase pemuda
yang menggunakan NAPZA hanya sebesar 4,98%.
3.200.000
64.190.000 𝑥 100%
Dari formulasi diatas dijelaskan capaian kinerja nya sebagai berikut:
Jumlah Pemuda yang
Menyalahgunakan Narkoba
Jumlah Pemuda
Indonesia
Baseline 2018 (%)
Target 2019 (%)
Capaian 2019 (%)
Persentase Capaian Kinerja
3.200.000 64.190.000 10,2 9,7 4,98 148.66 %
Dengan asumsi bahwa baseline 2018 merupakan data persentase tingkat
penyalahgunaan Napza di Indonesia dengan/tanpa intervensi Kemenpora, maka
capaian kinerja tahun 2019 melalui pemuda kader yang diharapkan menjadi garda
terdepan pemuda Indonesia yang sudah dikukuhkan oleh Bapak Menpora
memberikan implikasi yang baik dalam pencegahan dan pengurangan angka
penyalahgunaan narkoba di tingkat usia pemuda.
Berikut ialah realisasi kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam
rangka menjawab Sasaran Strategis 1 , Indikator Kinerja 1 dari tahun 2017 :
Tingkat
Penyalahgunaan
NAPZA pada
Pemuda
Target
Realisasi
Persentase
Realisasi Kinerja
Tahun 2017 10,70% 11,09% 96,46%
Tahun 2018 10,20% 10,70% 95,05%
Tahun 2019 9,70% 4,98% 148,66%
Indonesia mencanangkan target jangka panjang yaitu menjadi kawasan drug-
free ASEAN pada tahun 2025. Cara mencapai target jangka panjang ini ialah
dengan menurunkan jumlah pengguna narkoba setiap tahunnya. Kemenpora
melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda diharapkan dapat menurunkan
angka pengguna narkoba di kalangan pemuda.
Menrun drastisnya persentase pengguna narkoba ini disebabkan oleh
kampanye masif dari semua stakeholder yang berkaitan dengan urusan narkoba.
= 4,98 %
19 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Kesehatan dan BNN merupakan leading-sector dari program ini.
Ditambah lagi dengan adanya hukuman mati bagi pengedar narkoba membuat jera
para penjual narkoba di Indonesia.
Pada tahun 2019 pelaksanaan kegiatan dukungan Deputi Bidang Pemberdayan
Pemuda di indikator persentase pengguna narkoba di kalangan pemuda ialah
melalui kegiatan Pembentukan Kader Pemuda Anti Narkoba yang dilaksanakan di
3 (tiga) provinsi, yakni di Provinsi Maluku, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi
Sulawesi Tenggara. Sedangkan proses pelaksananya dilaksanakan melalui
beberapa tahap yakni:
1. Rekrutmen Kader Pemuda Anti Narkoba;
2. Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba (termasuk pembekalan dan
pengukuhan Kader)
3. Penugasan Kader Pemuda Anti Narkoba (Termasuk sosialisasi dan
merekrut pemuda di desa).
Teknik pencapaian output yang dilaksanakan adalah melalui rekrutmen
pemuda kader inti yang selanjutnya mendapatkan pembekalan serta pengukuhan
kepada 600 (enam ratus) pemuda di 3 (tiga) provinsi. Setelah dikukuhkan pemuda
kader inti ini berkewajiban memberikan penyuluhan dan penyadaran dengan
berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dari pusat sampai
kabupaten/kota kepada minimalnya 15 (lima belas) orang pemuda desa yang harus
berimplikasi langsung pada penyadaran dan pemberdayaan pemuda di desa akan
bahaya penyalahgunaan Napza ini. Outcome yang dicapai adalah mengurangi angka
penyalahgunaan narkoba kalangan pemuda di 3 (tiga) provinsi yang telah
disadarkan oleh pemuda inti kader anti narkoba yang sudah dikukuhkan oleh
Kemenpora dan BNN. Dengan banyaknya jumlah pemuda yang sudah disadarkan
ini dapat mempengaruhi tingkat penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda.
Target output dari pelaksanaan kegiatan ini ialah 3000 pemuda. Realisasi dari
pelaksanaannya ialah 3303 pemuda yang mejadi kader pemuda anti narkoba.
Persentase realisasi kinerjanya ialah 110 % yang termasuk kategori sangat baik.
20 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Berikut ialah tabel penjelasan realisasi kinerja program Kader Pemuda Anti
Narkoba 2019 :
Kegiatan Dukungan
Target Output Realisasi Output
Realisasi Lokasi
Kader Pemuda Anti Narkoba
3000 Orang 3303 Orang 110%
Sulawesi Tenggara, Maluku dan Kepulauan Riau
Pelaksanaan Kegiatan Kader pemuda Anti Narkoba
21 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 1 dengan Indikator Kinerja (IK) 2 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/
Domain
Peta
Strategis/RAN Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Kesehatan Tingkat
Prevalensi
HIV/AIDS
Jumlah
pemuda kader
yang
difasilitasi
dalam
peningkatan
wawasan
hukum dan
bahaya
destruktif
Kader Pemuda
Anti Narkoba
2019
Asisten Deputi
Peningkatan
Wawasan
Pemuda
Menurut data dari Kementerian Kesehatan tahun 1987 jumlah penderita AIDS
di Indonesia masih 5 (lima) kasus. Dalam rentang waktu 10 tahun, hanya
bertambah menjadi 44 kasus. Tetapi sejak 2007, kasus AIDS tiba-tiba melonjak
menjadi 2.947 kasus dan periode Juni 2009 meningkat hingga delapan kali lipat,
menjadi 17.699 kasus. Dari jumlah tersebut, yang meninggal dunia mencapai
3.586 orang. Kemudian pada 2015-2019, situasi menjadi lebih rumit karena faktor
'tak diketahui' menjadi lebih dominan, meskipun faktor hubungan heteroseksual
juga menjadi salah satu faktor utama meningkatnya jumlah pengidap.
Untuk itu indikator bahwa pemuda yang berkarakter yang diemban oleh
Kemenpora adalah bagaimana bersinergi dengan Kementerian/Lembaga yang
menjadi leading sektor isu HIV/AIDS hendaknya mampu mengurangi tingkat
prevalensi HIV/AIDS ini. Berdasarkan laporan KPAN jumlah kasusnya (sampai
tahun 2016) sekitar 22.965 orang dengan rentang usia 15-30 Tahun kasusnya 55
% secara nasional.
Adapun kasus AIDS sampai bulan Oktober tahun 2019 berdasarkan laporan
Kementerian Kesehatan yakni sebanyak 777 Kasus yang tersebar secara nasional
SS 1 Mewujudkan Pemuda yang berkarakter
IK 2
Jumlah Kasus AIDS di Kalangan Pemuda
22 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dengan berbagai penyebab yang bermacam-macam dengan rentang usia 15-30
Tahun yang merupakan masuk dalam usia pemuda.
Jumlah 777 tersebut berdasarkan hasil dari jumlah kasus AIDS pada kelompok
umur15-19 ditambah dengan jumlah pada kelompok umur 20-29. Kelompok
tersebut sesuai dengan kriteria pemuda yaitu 16-30 tahun. Dari situ dirumuskan
peresntase capaian kinerjanya sebagai berikut :
Baseline 2018 Target 2019 Capaian 2019 Persentase Capaian
Kinerja
613 Kasus 429 Kasus 777 Kasus 18,88 %
Dari tahun ketahun terdapat penurunan kinerja yang disebabkan karena terus
bertambahnya kasus HIV/AIDS di Indonesia. Berikut ialah realisasi kinerja dari
tahun 2017 :
23 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Jumlah Kasus AIDS
di Kalangan
Pemuda
Target
Realisasi
Persentase
Realisasi Kinerja
Tahun 2017 876 Kasus 673 Kasus 130.16 %
Tahun 2018 613 Kasus 876 Kasus 57,09 %
Tahun 2019 429 Kasus 777 Kasus 18,88 %
Tren jumlah kasus AIDS tersebut cenderung menaik dikarenakan tidak adanya
kesadaran Indonesia akan kesehatan reproduksi(Kespro). Kementerian kesehatan
bersinergi dengan BKKBN menjadi leading-sector untuk menangani kejadian ini.
Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menurut Perpres 66 tahun 2017 yang
menjadi leading-sector untuk pembangunan kepemudaan seharusnya lebih sering
berkoordinasi dengan stakeholder yang menangani kejadian ini.
Secara tidak langsung Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda dalam menjawab indikator kinerja ini ialah dengan kegiatan Kader Inti
Pemuda Anti Narkoba. Salah satu penyebaran AIDS ialah dengan pemakaian jarum
suntik narkoba. Kader Pemuda Anti Narkoba diharapkan dapat mengurangi jumlah
kasus HIV/AIDS dengan mencegah pemakaian narkoba.
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 1 dengan Indikator Kinerja (IK) 3 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/ Domain
Peta Strategis/RAN
Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Pendidikan Mewujudkan penyadaran pemuda melalui pendidikan agama
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan Iman dan Takwa
Pelatihan Kader Pemuda Anti Tawuran (PANTAW), Pelatihan Literasi Digital Pemuda
Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda
SS 1 Mewujudkan Pemuda yang berkarakter
IK 3 Jumlah kejadian perkelahian massal antar
pelajar/Mahasiswa
24 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Perkelahian masal atau lebih dikenal dengan istilah tawuran adalah suatu
tindakan anarkis yang dilakukan oleh dua kelompok dalam bentuk di tempat
umum sehingga menimbulkan keributan dan rasa ketakutan (teror) pada warga
yang ada di sekitar tempat kejadian perkara tawuran. Tawuran bisa terjadi antar
pelajar sekolah, antar mahasiswa kampus, antar warga, antar
pendukung/suporter, antar pemeluk agama, antar suku, dan bisa juga antara
warga dengan pelajar, antara pendukung parpol dengan polisi dan lain sebagainya.
Berikut ialah tabel dari Statistik Kriminal 2019 yang dikeluarkan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) tentang konflik massal yang terjadi pada pelajar/mahasiswa
yang terjadi di seluruh Indonesia :
NO. PROVINSI JENIS PERKELAHIAN MASSAL YANG PERNAH TERJADI
Antar Pelajar/Mahasiswa Antar Suku Lainnya (1) (2) (3) (4) (5)
1. Aceh 10 2 6
2. Sumatera Utara 25 - 12
3. Sumatera Barat 41 1 5
4. Riau 18 - 2
5. Jambi 11 1 4
6. Sumatera Selatan 9 - 4
7. Bengkulu 10 - 2
8. Lampung 6 - 4
9. Kep. Bangka Belitung 1 1 -
10. Kepulauan Riau 1 - -
11. DKI Jakarta 18 - -
12. Jawa Barat 118 5 21
13. Jawa Tengah 36 - 15
14. D.I. Jogjakarta 5 1 2
15. Jawa Timur 18 3 28
16. Banten 14 1 4
17. Bali - - -
18. Nusa Tenggara Barat 12 - -
19. Nusa Tenggara Timur 37 5 10
20. Kalimantan Barat 3 - 3
21. Kalimantan Tengah 1 - -
22. Kalimantan Selatan 1 - 1
23. Kalimantan Timur 6 - 2
24. Kalimantan Utara - - 2
25. Sulawesi Utara 9 - 5
26. Sulawesi Tengah 13 - 2
27. Sulawesi Selatan 33 2 4
28. Sulawesi Tenggara 15 - 4
29. Gorontalo 3 - -
30. Sulawesi Barat 2 - -
31. Maluku 29 1 3
32. Maluku Utara 26 1 2
33. Papua Barat 8 12 4
34. Papua 9 76 20
INDONESIA 548 112 171
Sumber : Diolah dari Polres 2018
25 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Dari data tersebut selama tahun 2019 terdapat 548 kasus perkelahian massal
yang melibatkan pelajar/mahasiswa. Berikut ialah realisasi kinerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda pada indikator kinerja jumlah kasus perkelahian massal
antar pelajar/mahasiswa:
Baseline 2018 Target 2019 Capaian 2019 Persentase Capaian
Kinerja
387 Kejadian 350 Kejadian 548 Kejadian 43.43 %
Tabel di atas menunjukkan secara umum pencapaian kinerja sasaran strategis
1: Mewujudkan pemuda yang berkarakter, untuk indikator kinerja 3: Jumlah
kejadian perkelahian massal antar pelajar/Mahasiswa dengan target 350 kejadian
memperoleh capaian sebesar 548 kejadian(sumber data: Data Konflik Massal antar
mahasiswa dan pelajar pada Statistik Kriminal 2019 BPS). Dari hasil capaian
tersebut, terlihat bahwa indikator kinerja perkelahian massal antar
pelajar/mahasiswa belum memenuhi target yang ditetapkan.
Berikut ialah realisasi kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Kemenpora dalam menyikapi Sasaran Strategis 1, Indikator Kinerja 3:
Jumlah Kejadian
Perkelahian massal antar
Pelajar/Mahasiswa
Target Realisasi Realisasi
Kinerja
Tahun 2017 387 327 118,35%
Tahun 2018 377 387 97,34%
Tahun 2019 350 548 43,43%
Tren perkelahian massal di lingkungan pelajar/mahasiswa cenderung
meningkat selama tiga tahun ini. Hal ini disebakan karena adanya gejolak politik
terutama Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019 yang mempengaruhi kegidupan
pelajar/mahasiswa. Banyaknya konflik antar sesama pelajar/mahasiswa dan
antara pelajar/mahasiswa dengan aparat hukum terjadi dikarenakan gejolak
politik tersebut. Selain dikarenakan gejolak politik tersebut, konflik massal antara
pelajar/mahasiswa juga terjadi disebabkan karena adanya media sosial digital.
Dengan media sosial ini semua orang dapat mengakses dengan mudah segala
informasi dan memudahkan juga untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Banyak sekali konflik antara pelajar/mahasiswa disebabkan karena adanya
miskomunikasi dalam penyampaian informasi di sosial media. Kemudahan dalam
berkomunikasi melalui media sosial juga menyebabkan hal-hal negatif tersebut di
26 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda kalangan pemuda. Untuk kedepannya dalam menyikapi kejadian perkelahian
massal tersebut seharusnya Kemenpora bisa bekerja sama dengan POLRI selaku
penegak keamanan dapat memberikan iklan layanan masyarakat untuk tidak
melakukan tawuran dan Kementerian Agama untuk bisa mendalami spiritual bagi
para pemuda sehingga gejolak emosi dapat lebih terkontrol.
Dalam menyikapi kejadian perkelahian massal di kalangan pelajar/mahasiswa
yang secara umur termasuk dalam usia pemuda yakni 16-30 tahun, Kemenpora
berkewajiban untuk menurunkan angka kejadian perkelahian massal di kalangan
pemuda. Adapun cara yang ditempuh adalah melalui kegiatan Pemuda Anti
Tawuran (PANTAW). PANTAW tahun 2019 dilaksanakan di Provinsi yaitu Provinsi
Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, dan
Sulawesi Utara.
Selain kegiatan PANTAW, untuk mencegah terjadinya konflik yang disebabkan
oleh media digital, Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
membuat kegiatan Literasi Digital Pemuda. Kegiatan Literasi Digital Pemuda
mengajarkan para pemuda untuk dapat berkomunikasi dengan baik di media
digital dan juga untuk menurunkan penyebaran informasi yang tidak benar di
media sosial. Kegiatan Literasi Digital Pemuda Tahun 2019 dilaksanakan di 4
Provinsi yaitu di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan.
Berikut ialah data dari kegiatan dukungan dalam rangka menjawab Sasaran
Strategis 1, Indikator Kinerja 3:
Kegiatan Dukungan
Target Output
Realisasi Output
Realisasi Lokasi
Pemuda Anti tawuran
1000 Orang 1200 Orang 120% Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara
Literasi Digital Pemuda
1000 Orang 1000 Orang 100% Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Tentunya kegiatan ini diharapkan berimplikasi langsung pada penurunan
tingkat perkelahian massal di kalangan pemuda.
27 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Pelaksanaan Kegiatan Pemuda Anti Tawuran (PANTAW) 2019
Pelaksanaan Kegiatan Literasi Digital Pemuda 2019
28 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 1 dengan Indikator Kinerja (IK) 4 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/
Domain
Peta
Strategis/RAN Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Pendidikan Mewujudkan
penyadaran
pemuda melalui
pendidikan
Wawasan,
Kreativitas,
Inovasi, dan
Karakter
Kebangsaan
Jumlah
pemuda
kader yang
difasilitasi
dalam
peningkatan
Wawasan
Kebangsaan
dan
perdamaian
Jambore Pemuda
Indonesia
Asisten
Deputi
Peningkat
an
Wawasan
Pemuda
Meningkatnya
pemuda kader
yang difasilitasi
dalam
peningkatan
kapasitas moral,
intelektual, dan
kemandirian,
berperan
terhadap
perubahan global
serta dalam
rangka kaukus
pemuda maritim.
Jumlah
pemuda
kader yang
difasilitasi
dalam
peningkatan
kapasitas
moral,
intelektual
dan
kemandirian
Kapal Pemuda
Nusantara, Kapal
Pemuda Asean-
Jepang(SSEAYP)
dan Pemuda Peduli
Lingkungan Asri
dan Bersih
(PEPELINGASIH)
Asisten
Deputi
Peningkat
an
Kapasitas
Pemuda
SS 1 Mewujudkan Pemuda yang berkarakter
IK 4
Presentase gotong royong pemuda
29 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Gotong royong diartikan sebagai sebuah kerjasama atau bekerja secara
kelompok antara sejumlah warga masyarakat untuk menyelesaikan sesuatu atau
pekerjaan tertentu yang dianggap berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan
bersama. Gotong royong ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita yang juga
termasuk dalam budaya bangsa Indonesia yang dilaksanakan oleh seluruh warga
masyarakat sesuai dengan kegiatan masing-masing dalam setiap desa atau daerah
tertentu.
Gotong Royong Pemuda dapat diartikan pemuda yang melakukan kerjasama,
dimana sekelompok pemuda di dalamnya dapat saling membantu tanpa imbalan
lansung yang diterimanya yang hasilnya untuk kepentingan bersama/kepentingan
umum.
Berdasarkan dari kegiatan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yang
membutuhkan kerja sama antar peserta, terdapat persentase gotong royong antar
pemuda sebanyak 39,03 %. Pencapaian pada indikator Kinerja Gotong royong
pemuda dapat dilihat pada tabel berikut:
Baseline 2018
Target 2019 Capaian 2019 Persentase Capaian Kinerja
39,97 % 40,97 % 39,03 % 95.26 %
Tabel di atas menunjukkan secara umum pencapaian kinerja sasaran strategis
1: Mewujudkan pemuda yang berkarakter, untuk indikator kinerja 1: Persentase
gotong royong pemuda dengan target 39,03 % memperoleh capaian sebesar 95,26
%. Data tersebut berasal dari survey internal selama kegiatan Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda Tahun 2019. Dari hasil capaian tersebut, terlihat bahwa
indikator kinerja gotong royong belum memenuhi target yang ditetapkan.
Terdapat kenaiakn persentase gotong royong pemuda dari tahun ketahun. Hal
ini disebabkan mulai adanya kesadaran pemuda untuk bekerja sama. Pemuda
sekarang mulai sadar akan pentingnya hidup bersama dimana mengartikan sebuah
target yang ingin dicapai harus dikerjakan denga bersama-sama. Berikut ialah
rincian capaian dan target persentase gotong royong pemuda dari tahun 2017 :
Persentase Gotong Royong Pemuda
Target Realisasi Persentase Realisasi Kinerja
Tahun 2017 38.97 % 37.99 % 97.48 %
Tahun 2018 39.97 % 38.97 % 97.49 %
Tahun 2019 40.97 % 39,03 % 95,26 %
30 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Berikut ialah kegiatan dukungan yang dilaksanakan oleh Kemenpora melalui
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam menjawab Indikator Kinerja 1,
Sasaran Strategis 4 :
Kegiatan Target Output
Realisasi Output
Realisasi Lokasi Unit Kerja
Jambore Pemuda Indonesia
34 Lembaga
34 Lembaga
100%
Tondano,
Sulawesi Utara
Asisten Deputi
Peningkatan Wawasan
Pemuda
Kapal Pemuda Nusantara
1000 Orang
430 Orang
43%
Jakarta - Nias
Asisten Deputi
Peningkatan Kapasitas
Pemuda
Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP)
Indonesia - Jepang
Pemuda Peduli Lingkungan Bersih dan Asri (PEPELINGASIH)
Bogor, Jawa Barat
Jambore Pemuda Indonesia (JPI) merupakan kegiatan berkumpulnya
pemuda dari 34 Provinsi di Indonesia. Hal ini membuat beragam pemuda dari
macam latar belakang berkumpul. Jambore Pemuda Indonesia 2019 dilaksanakan
di Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Pelaksanaanya
dilaksanakan pada akhir bulan Oktober yang bertepatan dengan Hari Sumpah
Pemuda. Ada satu sesi di Jambore Pemuda Indonesia 2019 yang dimana seluruh
pemuda gotong royong untuk membersihkan Danau Tondano dari tanaman Eceng
Gondok. 112 Pemuda dari 34 Provinsi yang memiliki latar belakang suku budaya
yang berbeda saling bersatu dan bekerja sama untuk membersihkan Danau
Tondano.
Selain Jambore Pemuda Indonesia, ada kegiatan Kapal Pemuda Nusantara.
Kapal pemuda Nusantara 2019 bertepatan dengan Sail Nias 2019. Perwakilan
pemuda dari 34 Provinsi yang telah diseleksi melalu Disporan Provinsi berlayar dari
Jakarta menuju Nias selam sebulan. Di atas kapal mereka belajar bagaimana cara
bertahan hidup di lautan. Untuk dapat bertahan hidup di lautan dengan baik perlu
adanya rasa solidaritas dan jiwa korsa. Hal ini disebabkan karena mereka harus
bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan memecahkan permasalahan
tersebut.
31 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kegiatan selanjutnya ialah Pemuda Peduli Lingkungan Bersih danAsri
(PEPELINGASIH). Pada tahun 2019, pembentukan dan pelatihan kader
Pepelingasih dilaksanakan di Camp Hulu Cai, Ciawi Bogor. Pada pelatihan tersebut
mereka diajarkan membersihkan lingkungan dan mengedepankan zero-waste
dalam setiap penggunaan barang. Setelah mereka dilatih, mereka dikembalikan ke
setiap Provinsi masing-masing. Saat kembalinya , mereka melaksanakan kerja
bakti membersihkan lingkungan dalam rangka pelaksanaan World Cleanup Day
2019. Para kader diharapkan mengajak pemuda di daerahnya dan membersihkan
lingkungannya.
Kebersamaan Para Peserta dalam Pelaksanaan Kapal Pemuda Nusantara
32 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Kader Pepelingasih saling Bergotong Royong membersihkan sampah pada
acara World Cleanup Day 2019
Pengkukuhan Peserta Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP)
Pembukaan Pelatihan Kader Pepelingasih 2019 oleh Menteri Pemuda dan Olahraga
33 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 1 dengan Indikator Kinerja (IK) 5 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/ Domain
Peta Strategis/RAN
Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Pendidikan Mewujudkan penyadaran pemuda melalui pendidikan Agama
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan Iman dan Takwa
Pemuda Anti Tawuran
Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda
Meningkatnya pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas moral, intelektual, dan kemandirian, berperan terhadap perubahan global serta dalam rangka kaukus pemuda maritim.
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas moral, intelektual dan kemandirian
Kapan Pemuda Nusantara, Kapal Pemuda Asean-Jepang(SSEAYP) dan Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (PEPELINGASIH)
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda
Mewujudkan penyadaran pemuda melalui pendidikan Wawasan, Kreativitas, Inovasi, dan Karakter Kebangsaan
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan Wawasan Kebangsaan dan perdamaian
Jambore Pemuda Indonesia, Kader Inti Pemuda Anti Narkoba
Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda
SS 1 Mewujudkan Pemuda yang berkarakter
IK 5 Presentase pemuda ikut dalam kegiatan
keagamaan
34 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Peranan pemuda dalam sosialisasi kemasyarakatan sungguh menurun dratis,
dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara
keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara
tersebut adalah pemuda sekitar. Oleh karena itu, fakta tersebut sangatlah
mengkhawatirkan sehingga perlunya sebuah upaya pemerintah dalam hal ini
Kemenpora untuk dapat meningkatkan kembali aktifitas kemasyarakatan pemuda
di lingkungan sekitar.
Salah satu aktifitas sosial kemasyarakatan yang harus segera diatasi adalah
meningkatkan partisipasi pemuda dalam bidang keagamaan, hal ini sebagai upaya
menghindarkan pemuda Indonesia dari faham yang tidak baik dan faham sekuler
(anti agama). Menurut data BPS tahun 2009-2015, tingkat partisipasi pemuda
dalam kegiatan keagamaan tiap tahun semakin menurun. Dari 67,18 persen pada
tahun 2009, menurun 51,72 persen pada tahun 2015 dan baseline 2016 adalah
52,7 % agak sedikit meningkat dari tahun 2015. Menurut data survey internal dari
setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Kemenpora, persentase pemuda yang rutin ikut dalam kegiatan keagamaan ialah
52,74 %. Berikut ialah capaian kinerja untuk persentase pemuda yang ikut dalam
kegiatan keagamaan tahun 2019 :
Baseline 2018 Target 2019 Capaian 2019 Persentase Capaian
Kinerja
54,7 % 55,7 % 52,74 % 94,69 %
Tabel di atas menunjukkan secara umum pencapaian kinerja sasaran strategis
1: Mewujudkan pemuda yang berkarakter, untuk indikator kinerja 5: Persentase
pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan dengan target 55,7 % memperoleh capaian
sebesar 94,69 %. Secara garis besar kinerja ini hampir terpenuhi tetapi tren
cenderung turun dari tahun 2018. Berikut ialah tabel penjelasan untuk persentase
pemuda yang ikut dalam kegiatan keagamaan dari tahun 2017 :
Persentase Pemuda Ikut dalam Kegiatan
Keagamaan
Target Realisasi Persentase Realisasi Kinerja
Tahun 2017 53.7 % 52,74 % % 98,21 %
Tahun 2018 54,70 % % 53,70 % 98,17 %
Tahun 2019 55,7 % 52,74 % 94,69 %
Pemuda jaman sekarang sudah mulai sadar akan pentingnya hidup beragama.
Hal ini ditandai dengan banyaknya pemuda yang mengikuti kegiatan ceramah
keagamaan. Kemenpora kedepannya harus dapat bekerja sama dengan
35 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Agama untuk dapat semakin meningkatkan partisipasi pemuda dalam
kegiatan keagamaan dan serta meningkatkan toleransi kehidupan beragama antar
pemuda.
Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda menjawab Sasaran
Strategis 1, Indikator Kinerja 5 dengan adanya kegiatan keagamaan pada beberapa
kegiatan pengkaderan pemuda. Kegiatan tersebut ialah pada Jambore Pemuda
Indonesia 2019, Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN), Pemuda Anti Tawuran
(PANTAW), Kapal Pemuda Nusantara, Kapal Pemuda ASEAN-Jepang, dan Pemuda
Peduli Lingkungan Asri dan Bersih. Pengkaderan tersebut selain mengajarkan dari
tema kegiatan juga meningkatkan spiritualitas pada pemuda. Setiap pemuda yang
menjadi kader diharapkan menjadi semakin taat dalam beragama dan juga
meningkatkan toleransi antar umat beragama.
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 2 dengan Indikator Kinerja (IK) 1 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/ Domain
Peta Strategis
/RAN Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Pendidikan
Semua SS pada
Peta Strategis
Jumlah tenaga kepemudaan tingkat nasional, propinsi, kota/kab yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas, kualitas dan kompetensi
1. Bantuan Pendidikan Formal S-2 Pemuda Berprestasi
2. Bantuan Pemerintah bagi Kegiatan Pemuda Berkebutuhan Khusus
3. Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Pemberdayaan
Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Pemuda
Meningkatnya peserta yang memanfaatkan pendidikan dan pelatihan kepemudaan dan keolahragaan
Diklat Pemberdayaan Pemuda
Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional
SS 2 Mewujudkan Pemuda yang memiliki kapasitas
IK 1 Tingkat pendidikan pemuda
(rata-rata lama sekolah)
36 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Berdasarkan Statistik Pemuda Indonesia 2019, rata-rata lama sekolah pemuda
ialah 10,63 %.
Berikut ialah capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2, Indikator Kinerja 1:
Baseline 2018
Target 2019 Capaian 2019 Persentase Capaian
Kinerja
10,61 % 10,81 % 10.63 % 98,33 %
Tingkat lama sekolah pemuda semakin meningkat. Tahun 2019 tingkat lama
sekolah menjadi 10,63 %. Berikut ialah data tren persentase tingkat pendidikan
pemuda dari tahun 2017 :
Tingkat Pendidikan
Pemuda
Target Realisasi Persentase Realisasi Kinerja
Tahun 2017 10,41 % 10,22 % 98,1 %
Tahun 2018 10,61 % 10,37 % 98,17 %
Tahun 2019 10,81 % 10,63 % 94,69 %
Berdasarkan data tersebut, setiap tahunnya terdapat peningkatan untuk
tingkat pendidikan pemuda. Hal ini menunjukkan bahwa Kemenpora termasuk
berhasil dalam Sasaran Strategis 2, Indikator Kinerja 1 walapun secara persentase
realisasi kinerja turun dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas dengan indikator tingkat
pendidikan pemuda melalu rata-rata lama sekolah menjadikan sebuah keharusan
bagi Kemenpora untuk selalu fokus pada tugas dan fungsi kementerian yang
37 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mengampu bidang kependidikan pemuda. Hal ini sesuai dengan tusi anggaran yang
berasal dari fungsi kependidikan. Secara formal fungsi pendidikan berada di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan Kemenpora mengampu pada
tugas pendidikan non-formal khususnya pendidikan vokasional.
Pendidikan vokasional tersebut diampu melalui pemberian pelatihan dan diklat
bagi para pemuda yang diberikan oleh Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga
Nasional(PP-PON). PP-PON juga mencetak buku pedoman dan kurikulum untuk
diklat pemberdayaan pemuda. Selain itu Kemenpora melalui Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan formal S2
kepada aktivis pemuda(Tahun 2019 merupakan tahun terakhir pemberian
beasiswa bagi aktivis pemuda). Aktivis pemuda ini secara intelektual mereka
dianggap kalah bersaing dengan mahasiswa biasa pada umumnya. Tetapi melelui
Kemenpora mereka bisa mendapat bantuan pendidikan beasiswa S2. Hal ini
merupakan bentuk keberpihakan Kemenpora kepada aktivis pemuda di Indonesia.
Berikut ialah realisasi kegiatan dukungan Kemenpora melalui Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda dalam menjawab Sasaran Strategis 2, Indikator Kinerja 1:
Kegiatan Dukungan
Target Output
Realisasi Output
Persentase Realisasi Kinerja
Unit Kerja
Bantuan Pendidikan Formal S-2 Pemuda Berprestasi
761 Orang 649 Orang 85%
Asisten
Deputi Tenaga dan Peningkatan
Sumber Daya
Pemuda
Bantuan
Pemerintah bagi Kegiatan Pemuda Berkebutuhan Khusus
2150 Orang 1849 Orang 86%
Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Pemberdayaan
1350 Orang 1200 Orang 88%
Diklat Pemberdayaan Pemuda
5000 Orang 900 Orang 18%
Pusat Pemberdayaan Pemuda
dan Olahraga Nasional
38 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Pemberian Beasiswa Pendidikan Formal S2 untuk Pemuda Aktivis
39 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 2 dengan Indikator Kinerja (IK) 2 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Dimensi/ Domain
Peta Strategis/RAN
Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Kesehatan Semua SS pada Peta Strategis
Jumlah pemuda yang memanfaatkan diklat kepemudaan dan keolahragaan
Diklat peningkatan kebugaran jasmani bagi pemuda
PPPON
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas moral, intelektual dan kemandirian
Aktifitas olahraga bersama pemuda dan masyarakat dalam kegiatan Kapal Pemuda Nusantara dan Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih)
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam
peningkatan wawasan kebangsaan dan perdamaian
Aktifitas olahraga bersama
pemuda dan masyarakat dalam kegiatan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba dan Jambore Pemuda Indonesia
Asisten Deputi Peningkatan
Wawasan Pemuda
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar yang harus dipenuhi oleh Negara
bagi seluruh warga negaranya tanpa terkecuali, begitu juga bagi pemuda Indonesia
yang harus mendapat pelayanan kesehatan dan perawatan yang baik. Pelayanan
yang tersedia bersifat komprehensif yang meliputi penyuluhan kesehatan,
SS 2 Mewujudkan Pemuda yang memiliki kapasitas
IK 2
Persentase tingkat kesehatan pemuda
40 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda pemeriksaaan kesehatan, pengobatan, rujukan ke pelayanan kesehatan dan
kesehatan lingkungan.
Dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan secara umum telah
dilaksanakan oleh leading sector kesehatan yakni Kementerian Kesehatan.
Kemenpora sebagai Leading Sector pelayanan kepemudaan memiliki
program/kegiatan yang secara langsung dapat meningkatkan indikator kinerja
yakni persentase tingkat kesehatan pemuda yang merujuk pasa Sasaran Strategis
mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas.
Menurut Statistik Pemuda 2019, angka kesakitan pemuda ialah sebesar 8,78
%. Hal ini menunjukkan bahwa angka kesehatan pemuda ialah 91,22 %. Jumlah
tersebut berasal dari 100% dikurangi dengan angka kesakitan pemua (100%-
8,78%).
Berikut ialah kinerja Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda dalam upaya meningkatkan persentase kesehatan pemuda tahun 2019 :
Baseline 2018
Target 2019
Capaian 2019
Persentase Capaian Kinerja
90,81 % 90,86 % 91.22 % 100,39 %
Berikut ialah data persentase kesehatan pemuda dari tahun 2017 :
Tingkat Pendidikan
Pemuda
Target Realisasi Persentase Realisasi Kinerja
Tahun 2017 90,76 % 90,72 % 99,96 %
Tahun 2018 90,81 % 92,32 % 101,66 %
Tahun 2019 91,86 % 91,22 % 100,39 %
41 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menurut data tersebut terdapat penurunan dari tahun 2018. Tetapi dari segi
kinerja, indikator persentase kesehatan pemuda tetap terpenuhi. Penurunan dari
tahun 2018 ini disebabkan karena adanya berbagai macam bencana seperti
kebakaran hutan dan juga berbagai macam konflik kekerasan. Seharusnya
Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan
ataupun stakeholder yang berkaitan dengan kesehatan lainnya untuk membuat
program hidup sehat di lingkungan pemuda.
Setiap program/kegiatan dilakukan oleh unit kerja di Kemenpora yang
mendukung terciptanya peningkatan kualitas kesehatan pemuda melalui aktifitas
keolahragaan menjadi upaya yang signifikan yang secara langsung terhadap
kebugaran dan kesehatan pemuda. Berikut ialah kegiatan dukungan Kemenpora
melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam rangka meningkatkan
persentase kesehatan pemuda :
Kegiatan Unit Kerja Output
Kader Pemuda Anti Narkoba Asisten Deputi Peningkatan
Wawasan Pemuda
3303 Orang
Jambore Pemuda Indonesia 34 Lembaga
Kapal Pemuda Nusantara
Asisten Deputi Peningkatan
Kapasitas Pemuda 430 Orang Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (SSEAYP)
Pemuda Peduli Lingkungan Bersih dan Asri (PEPELINGASIH)
Diklat Pemberdayaan Pemuda, Diklat Keolahragaan
Pusat Pemberdayaan Pemuda dan
Olahraga Nasional
900 Orang
42 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Kegiatan Senam Poco-poco dalam Rangka Meningkatkan Kebugaran Jasmani pada Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia 2019
Kegiatan Diklat Keolahragaan pada PP-PON 2019
43 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 2 dengan Indikator Kinerja (IK) 3 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide
dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah maupun membuat sesuatu menjadi
lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Keterampilan pemuda penting untuk dikembangkan agar pemuda Indonesia
mampu mengembangkan dirinya menjadi pemuda mandiri dan berdaya saing
sesuai dengan tujuan pembangunan kepemudaan Indonesia.
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang memiliki
kapasitas dengan indikator kinerja persentase keterampilan pemuda dengan target
1,21% atau 1,21% x 64.190.000 jiwa = 776.699 jiwa yang merupakan target
nasional di upayakan koordinasi dengan berbagai K/L, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/Kota dan Masyarakat. Adapun leading sektornya adalah
Kementerian Tenaga Kerja
Berikut ialah rician data capaian indikator persentase keterampilan pemuda
yang dijalankan oleh Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda(data survey internal) :
Baseline 2018
Target 2019 Capaian 2019 Persentase Capaian
Kinerja
1,16 % 1,21 % 1.18 % 97.52 %
Secara persentase, kinerja untuk indikator ini sudah sangat baik. Berikut ialah
rincian realisasi kinerja untuk indikator persentase keteampilan pemuda dari
tahun 2017 :
Dimensi/ Domain
Peta Strategis/RAN
Renstra/PK Kegiatan Unit Kerja
Pendidikan Semua SS pada Peta Strategis
Terlampir Terlampir Terlampir
SS 2 Mewujudkan Pemuda yang memiliki kapasitas
IK 3 Persentase keterampilan pemuda
44 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Tingkat Pendidikan
Pemuda
Target Realisasi Persentase Realisasi Kinerja
Tahun 2017 1.11 % 1.07 % 96.02 %
Tahun 2018 1.16 % 1.11 % 95.68 %
Tahun 2019 1.21 % 1.18 % 97.52 %
Terjadi peningkatan dari tahun 2017 untuk persentase keterampilan pemuda.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya usaha berbasis start-up yang diusung oleh
pemuda. Usaha ini mengharuskan para pemuda untuk memiliki keterampilan di
bidang IT. Selain itu, penyebab dari terus menaiknya persentase keterampilan
pemuda ialah banyaknya apresiasi seni yang diciptakan oleh pemuda misalnya
band-band dengan label indie dan film-film karya anak bangsa. Untuk kedepannya
Kemenpora bisa bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
untuk bisa semakin memajukan keterampilan pemuda.
Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda sadar akan hal ini.
Maka dari itu adanya kegiatan Teknopreneur pemula untuk pemuda untuk menjadi
wadah kepada bisnis-bisnis berbasis teknologi oleh pemuda, ada juga
Selain industri berbasis teknologi, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
melakukan Pelatihan Pemuda di Bidang Industri Manufaktur. Pelatihan Pemuda
Industri Manufaktur dilaksanakan selama 20 hari di 3 lokasi berbeda. Lokasi
tersebut berada di 3 kota besar di Indonesia, yaitu Lamongan (Jatim), Medan
(Sumut) dan Bandung (Jabar).
Pelatihan kreativitas pemuda di bidang IT untuk mengembangkan usaha start-
up yang sedang marak di kalangan pemuda.. Kemenpora bekerja sama dengan
DILo(Digital Innovation Lounge) memberikan pelatihan kepada para pemuda untuk
mengembangkan usaha startup. Usaha Startup tersebut bisa berbasis big-data
ataupun e-commerce. Pelatihan tersebut diberi nama “DiLo Hackaton Festival”.
Tidak hanya untuk meningkatkan usaha ada pula Pelatihan Literasi Digital
Pemuda untuk meningkatkan pemuda membuat karya tulisan di dunia digital.
Dunia digital saat ini sudah sangat menguasai. Kemenpora melalui Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda melalui kegiatan pelatihan literasi digital mengharapkan
para pemuda semakin terampil untuk membuat karya tulisan di dunia digital.
Selain itu terdapat juga pelatihan peningkatan kreativitas pemuda di bidang
lain. Bidang tersebut mencakup Bidang Musik, Fashion dan Film, Grafika dan
Kriya, serta Kuliner. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda melaksanakan kegiatan
45 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda pelatihan tersebut di lingkungan kampus agar dampak dari kegiatan tersebut
berefek kepada para pemuda.
Berikut ialah rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda dalam rangka meningkatkan persentase keterampilan
pemuda :
Kegiatan Unit Kerja Output
Teknopreneur Muda Pemuda Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan
IMTAKPemuda
160 Orang
Literasi Digital Pemuda 300 Orang
Pelatihan Pemuda di Bidang Industri Manufaktur
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas
Pemuda 300 Orang
Bantuan Fasilitasi Kegiatan Pemberdayaan Pemuda Asisten Deputi Tenaga
dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda
1200 Orang
Bantuan Fasilitasi kepada Pemuda Disabilitas
1275 Orang
Pelatihan Peningkatan Kreativitas Pemuda
Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas
Pemuda 7620 Orang
Diklat Pemberdayaan Pemuda Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga
Nasional 900 Orang
Kegiatan Teknopreneur Muda
Pemula 2019
46 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Pelatihan Peningkatan Kreativitas Pemuda di Bidang IT bersama DILo
(Digital Innovation Lounge)
47 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Menjawab Sasaran Strategis (SS) 2 dengan Indikator Kinerja (IK) 4 dijelaskan
melalui cara pengukuran sebagai berikut:
Melalui seni dan kebudayaan Indonesia dipersatukan dalam kebhinekaan.
Lewat seni dan kebudayaan Indonesia tak sekalipun pernah mengenal sekat-sekat
yang dapat memecah belah dan lewat kebudayaan pula, kemudian berkembang
peradaban Indonesia. Sehingga upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas
pemuda dapat dimulai dari meningkatkan partisipasi pemuda dalam bidang
kegiatan seni dan budaya.
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda, terdapat sekitar 30,21 % Pemuda yang berpartisipasi dalam kegiatan seni
dan budaya. Perhitungan 30,21 % tersebut dari jumlah pemuda terdapat sejumlah
19.391.7999 jiwa. Capaian kinerja dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Baseline 2018 Target 2019 Capaian 2019 % Capaian Kinerja
30.49 % 31.49 % 30.21 % 95.94 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana target kinerja tahun 2019 adalah
31.49% dengan baseline tahun 2018 sebesar 30,49 %. Adapun capaian kinerja dari
output semua kegiatan yang mendukung indikator Keterampilan pemuda dicapai
angka 30.21 %, (Berdasarkan data survey internal) sehingga persentase kenaikan
kinerja dari baseline yang ada adalah 95.94 %.
Berikut ialah rincian realisasi kinerja untuk persentase partisipasi pemuda
dalam kegiatan seni budaya dari tahun 2019 :
Tingkat Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan Seni dan
Budaya
Target Realisasi Persentase Realisasi
Kinerja
Tahun 2017 29,5 % 28,53 % 96,73 %
Tahun 2018 30.49 % 29.49 % 96.72 %
Tahun 2019 31.49 % 30.21 % 95.94 %
SS 2 Mewujudkan Pemuda yang memiliki kapasitas
IK 4 Persentase Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan Seni
dan Budaya
48 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Menurut data, tren persentase pemuda yang mengikuti kegiatan seni budaya
meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya banyaknya festival seni budaya
seperti konser dan kegiatan seni lainnya.
Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda termasuk sering
membuat festival seni budaya. Kegiatan tersebut termasuk menarik antusiasme
pemuda. Selain itu, kegiatan Jambore Pemuda Indonesia juga ada kegiatan Pawai
Budaya. Kegiatan tersebut menunjukkan seluruh seni dan budaya dari 34 Provinsi
di Indonesia.
Berikut ialah kegiatan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yang menjawab
Indikator persentase pemuda yang mengikuti kegiatan Seni Budaya :
Kegiatan Dukungan Unit Kerja Output
Pekan/Festival Kreativitas Pemuda Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda
3000 Orang
Festival/Pentas Seni Budaya Pemuda 3500 Orang
Festival Kuliner 1000 Orang
Jambore Pemuda Indonesia Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda
34 Lembaga
Kegiatan Pawai budaya pada Jambore Pemuda Indonesia 2019
49 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Festival dan Pentas Seni Budaya Pemuda Kreatif Tahun 2019
50 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda C. Pagu dan Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Pusat
Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
No. Unit Kerja Anggaran
(Rp.)
Realisasi
Anggaran (Rp.) %
1
Sekretaris Deputi
Pemberdayaan
Pemuda
7.000.000.000 6.655.067.754 95,07
2
Asisten Deputi
Peningkatan
Tenaga dan Sumber
Daya Pemuda
25.625.000.000
Anggaran Blokir 5.625.000.000
19.985.095.999
77,99 (Blokir) 99,93 (Tanpa Blokir)
3
Asisten Deputi
Peningkatan
Wawasan Pemuda
13.226.400.000 12.202.378.824 92,26
4
Asisten Deputi
Peningkatan
Kapasitas Pemuda
9.000.000.000 8.227.546.638 91,42
5
Asisten Deputi
Peningkatan Iptek
dan Imtak Pemuda
7.000.000.000 6.782.804.230 96,90
6
Asisten Deputi
Peningkatan
Kreativitas Pemuda
22.513.300.000 22.418.459.824 99,58
Jumlah
84.364.700.000
76.271.353.268
90,41
78.739.700.000 96,48
Sementera untuk pagu dan realisasi anggaran PP-PON Tahun Anggaran 2019
ialah sebagai berikut :
No. Unit Kerja Anggaran
(Rp.)
Realisasi
Anggaran (Rp.) %
1
Pusat
Pemberdayaan
Pemuda dan
Olahraga Nasional
4.000.000.000 3.824.374.101 95,61
51 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2019, anggaran DIPA yang
terserap sebesar untuk Satker Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora ialah Rp.
76.271.804.230,- atau 90,41 % dan untuk Pusat Pemberdayaan Pemuda dan
Olahraga Nasional (PP-PON) ialah Rp 3.824.374.101 atau 95,61 %.
Dalam realisasi anggaran ini Satker Bidang Pemberdayaan Pemuda terdapat
anggaran yang terblokir dikarenakan sampai bulan Oktober 2019 belum
diputuskan mengenai keberlanjutan program Bantuan Pendidikan Formal S-2
Pemuda Berprestasi sebesar Rp5.625.000.000 (lima milyar enam ratus dua puluh
lima juta rupiah), sehingga melihat hal ini terdapat selisih realisasi yakni menjadi
96,48 %.
Perbandingan pagu dan realisasi anggaran yang terserap pada Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda antara tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 adalah
sebagaimana pada tabel berikut :
Tahun 2017 (Rp.) 2018 (Rp.) 2019 (Rp.)
Pagu 121.466.655.000 113.833.774.000 84.364.700.000
Realisasi 117.520.511.651 110.876.143.127 76.271.804.230
% 97,27 % 97,40 % 90,41 %/96,48 %
Melihat realisasi anggaran yang dicapai pada Tahun Anggaran (TA) 2019
dapat dijelaskan ada penurunan yang jika dibandingkan dengan TA sebelumnya.
Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
1. Pagu anggaran yang dilakukan Blokir (*) pada unit Asisten Deputi Tenaga dan
Peningkatan Sumber Daya Pemuda (SDP) sebesar Rp5.625.000.000 (lima milyar
enam ratus dua puluh lima juta rupiah) pada kegiatan Bantuan Pendidikan
Formal S-2 Pemuda Berprestasi.
2. Kesulitan dalam
52 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja
tahun 2019 dapat dicapai dengan baik. Dengan demikian, pembangunan yang
mengacu pada pencapaian visi secara bertahap dapat diwujudkan. Keberhasilan ini
menunjukkan komitmen penuh dan adanya dukungan segenap staf dan pegawai
di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda untuk mencapai sasaran
strategis yang ditetapkan dalam tahun 2019.
Selama tahun 2019 Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda telah berhasil
melaksanakan berbagai kegiatan strategis yang mengarah pada pencapaian Tujuan
dan Sasaran sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dan RKT. Tujuan dan sasaran
tersebut dicapai melalui berbagai program dan kegiatan, sebagaimana tercantum
dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2019.
Analisis Pengukuran Pencapaian Sasaran merupakan kajian mengenai
pencapaian sasaran selama tahun berjalan, yang menggambarkan tentang sejauh
mana tingkat keberhasilan dan/atau kegagalan dari pencapaian sasaran yang
tertuang dalam perumusan rencana kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
Berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan di dalam RKT, seluruh/sebagian dari
sasaran tersebut telah tercapai, dengan tingkat capaian rata-rata baik. Hal
ditandai dengan capaian kinerja capaian output kegiatan sebesar 93.71% sebagai
hasil kumulatif dari capaian kinerja seluruh Asdep pada Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda dan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional.
Catatan mengenai capaian kinerja yang menjadi tanggung jawab tugas dan
fungsi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mengalami banyak kendala dan
hambatan, hal ini dapat dilihat dari beberapa target yang capaian kinerja nya tidak
dapat terpenuhi yang disebabkan diantaranya oleh:
1. Definisi Operasional dari beberapa indikator yang telah dijabarkan belum
dapat diindentifikasi dengan baik terutama dalam capaian outcome sehingga
merasa kesulitan dalam penjabarannya.
2. Belum sesuainya target dengan program yang sesuai dengan Sasaran
Strategis (SS) serta Indikator Kinerja sehingga dalam merumuskan capaian
kinerja tidak dapat diidentifikasi dengan kegiatan yang dilaksanakan;
53 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda 3. Belum jelas turunan (cascading) terhadap target indikator dan capaian yang
belum tersusun dengan baik antara indikator target yang ada dalam PK
Deputi dengan kegiatan yang dilakukan oleh setiap asdep selaku
penanggungjawab kegiatannya.
4. Kesulitan dalam mengakses data capaian kinerja dari K/L, LSM dan
stakeholder kepemudaan lainnya dikarenakan belum berjalannya
implementasi Perpres No. 66 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor
Pelayanan Kepemudaan.
Secara kuantitatif sebagian besar rencana kinerja tahunan telah dapat
dicapai. Hal itu dapat dilihat dari cukup baiknya tingkat capaian terhadap sasaran
dan tujuan yang ingin dicapai. Namun demikian, sangat disadari bahwa tingginya
capaian tersebut tidak secara otomatis akan menghasilkan outcomes dan dampak
yang baik.
B. Saran
Sepanjang tahun 2019, dalam pelaksanaan berbagai kegiatan, Deputi
Bidang Pemberdayaan Pemuda menghadapi banyak kendala utama yang baik yang
bersifat internal maupun eksternal. Kendala internal yang dihadapi mungkin
bersifat klasik yaitu lemahnya sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya
manusia maupun sumber daya yang lain.
Secara eksternal, koordinasi baik intra maupun antar Asdep, antar Deputi,
antar instansi pemerintah dan masyarakat masih sangat perlu ditingkatkan.
Koordinasi dengan pemerintah daerah, organisasi kepemudaan, media masa
kiranya perlu dilakukan lebih baik.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pelaksanaan kegiatan selama tahun 2019 antara lain:
1. Penambahan jumlah pegawai ataupun rotasi di lingkungan Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda.
2. Pengembangan kemampuan pegawai melalui berbagai kegiatan.
3. Meningkatkan koordinasi baik intra maupun antar instansi pemerintah,
termasuk intern Kementerian dan Kedeputian I serta Keasdepan.
4. Pendekatan ke sejumlah LSM, dan media masa dan tokoh-tokoh
pemuda/alumni program.
54 | L a p o r a n K i n e r j a D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n P e m u d a
K e m e n p o r a 2 0 1 9
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Untuk lebih meningkatkan kinerja aparatur di lingkungan Keasdepan,
kiranya perlu ditempuh berbagai upaya strategis sebagai berikut :
1. Menetapkan Indikator Kinerja Utama yang berlaku sebagai acuan dalam
pengukuran kinerja setiap tahun.
2. Mereview kembali indikator dan target kinerja sasaran dan menyempurnakan
indikator dan target kinerja kegiatan, terutama outcome dari setiap kegiatan
agar memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik (SMART). Begitupula target-
target setiap indikator kinerja agar diestimasi dengan baik sehingga dapat
dinilai kinerjanya secara wajar.
3. Menurunkan IKU Kedeputian ke IKU Keasdepan sehingga dalam mengukur
capaian tidak mengalami kesulitan.
4. Merancang dan membangun sistem pengumpulan dan pengukuran data kinerja
beserta panduan/manualnya sehingga dapat menghasilkan informasi kinerja
yang andal dan responsif terhadap kebutuhan data kinerja.
Informasi kinerja ini akan digunakan untuk keperluan monitoring program
dan kegiatan, serta melakukan analisis data kinerja secara berkala.
Semoga LAKIP tahun 2019 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas
kepada para Pemangku kepentingan dan sebagai sumber informasi penting dalam
pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja pada masa yang akan datang.