Post on 12-Nov-2020
Laporan Kinerja 2016
Jl. Raya Jagakarsa No. 70, Lenteng Agung, Jakarta 12620, Telp. (021) 7873781-83,
Fax. (021) 7873955 e-mail : pusdiklat@bps.go.id, homepage : http://pusdiklat.bps.go.id
i Laporan Kinerja 2016
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik
(Pusdiklat BPS) 2016 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas
kinerja Pusdiklat BPS sebagai penyelenggara negara. Penyusunan Laporan Kinerja
tahun 2016 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban Pusdiklat BPS
atas pelaksanaan program dan kegiatan serta pengelolaan anggaran dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan laporan ini
adalah mengevaluasi capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS selama tahun 2016.
Dalam laporan ini tertuang capaian kinerja terhadap target yang telah
ditetapkan pada tahun 2016, perkembangan realisasi kinerja terhadap tahun
sebelumnya, serta capaian kinerja terhadap target Rencana Strategis (Renstra)
Pusdiklat BPS tahun 2016 dan 2019. Hasil laporan ini diharapkan menjadi
masukan bahan evaluasi untuk mencapai kinerja yang lebih optimal pada tahun
mendatang.
Pimpinan Pusdiklat BPS mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan ini. Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Jakarta, 24 Maret 2017
KEPALA PUSDIKLAT BPS
Drs. Razali Ritonga, MA
ii Laporan Kinerja 2016
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iv
Daftar Lampiran vi
Ringkasan Eksekutif vii
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 5
1.3 Sumber Daya Manusia (SDM) dan Dukungan Anggaran 8
1.4 Potensi dan Permasalahan 12
1.5 Sistematika Penyajian Laporan 13
Bab II Perencanaan Kinerja 15
2.1 Rencana Strategis (Renstra) Pusdiklat BPS 2015-2019 17
2.2 Penetapan Kinerja (PK) Pusdiklat BPS Tahun 2016 21
Bab III Akuntabilitas Kinerja 25
3.1 Capaian Kinerja Pusdiklat BPS 27
3.2 Capaian Kinerja Pusdiklat BPS terhadap Target Renstra
2016 dan 2019
58
3.3 Prestasi Tahun 2016 60
3.4 Kegiatan Prioritas Pusdiklat BPS Tahun 2016 62
3.5 Efisiensi Anggaran di Pusdiklat BPS Tahun 2016 62
3.6 Realisasi Anggaran Tahun 2016 63
Bab IV Penutup 73
Lampiran 79
iii Laporan Kinerja 2016
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pagu Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan
Sumber Dana Tahun Anggaran 2016 (Juta rupiah)
10
Tabel 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Pusdiklat BPS 2015-2019 20
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016 22
Tabel 4. Kontribusi Unit Kerja Terhadap Penyusunan Target
Indikator
23
Tabel 5. Rata-rata Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Menurut
Sasaran Strategis Tahun 2016
28
Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya
Layanan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2016
31
Tabel 7. Jumlah Pegawai BPS yang memperoleh Beasiswa S2
dan S3 tahun 2016
52
Tabel 8. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya
Pengelolaan Aset BMN dan Akuntabilitas Kinerja yang
Transparan Tahun 2016
54
Tabel 9. Perbandingan Realisasi Kinerja Pusdiklat BPS Tahun
2016 dengan Target Renstra Tahun 2016 dan 2019
59
Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Realisasi
Anggaran Menurut Program Tahun 2016
63
Tabel 11. Realisasi Pagu BPS menurut Jenis Belanja TA 2016 (Juta
Rupiah)
69
Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran Pusdiklat BPS Menurut
Program dan Sumber Dana Tahun 2016 (Juta Rupiah)
70
iv Laporan Kinerja 2016
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat BPS 7
Gambar 2. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Jabatan 8
Gambar 3. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Tingkat
Pendidikan
9
Gambar 4. Nilai Inti BPS 18
Gambar 5. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Strategis Pusdiklat BPS
21
Gambar 6. Capaian Kinerja BPS Menurut Sasaran Strategis
Tahun 2014-2016
29
Gambar 7. Kegiatan Seminar Aktualisasi Diklat Prajabatan di
Pusdiklat BPS, Tahun 2016
33
Gambar 8. Kegiatan Pembelajaran Diklatpim Tingkat IV di
Pusdiklat BPS, Tahun 2016
34
Gambar 9. Kegiatan Pembukaan Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat
BPS, Tahun 2016
36
Gambar 10. Kegiatan Pembukaan Diklat Fungsional Pranata
Komputer Tk. Terampil di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
40
Gambar 11. Kegiatan Foto Bersama Peserta Regional Course
dengan Pimpinan BPS di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
43
Gambar 12. Persentase Penyelesaian Surat Izin Belajar oleh
Pusdiklat BPS pada Jenjang Pendidikan S1, S2, dan
S3, Tahun 2016
49
Gambar 13. Kegiatan Perkuliahan Peserta Tugas Belajar S2 ITS
Jurusan Statistika Angkatan IX di Kampus ITS
Surabaya, Tahun 2016
51
v Laporan Kinerja 2016
Gambar 14. Kegiatan Ujian Peserta Tugas Belajar S2 IPB Jurusan
Statistika Angkatan III di Kampus IPB Bogor, Tahun
2016
52
Gambar 15. Penerimaan Sertifikat Akreditasi Lembaga Diklat di
LAN oleh Kepala LAN RI kepada Pusdiklat BPS yang
diwakili oleh Kepala Bidang Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan
61
Gambar 16. Foto bersama dengan Pimpinan LAN RI dan
Lembaga/Badan Diklat lainnya
61
Gambar 17. Grafik Penyerapan Anggaran Pusdiklat BPS Tahun
2016
69
vi Laporan Kinerja 2016
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019 81
Lampiran 2A. Pernyataan Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS 2016 82
Lampiran 2B. Reviu Pernyataan Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS
2016
85
Lampiran 3. Pengukuran Capaian Kinerja 2016 88
Lampiran 4. Rintisan Pendidikan Gelar Pusdiklat BPS Tahun 2016 90
Lampiran 5. Diklat yang Diselenggarakan oleh Pusdiklat BPS Tahun
2016
91
Lampiran 6. Kalender Diklat Tahun 2016 92
Lampiran 7. Jumlah Pejabat Fungsional pada Pusdiklat BPS
Keadaan: Akhir Tahun 2016
93
Lampiran 8. Jumlah Pegawai Di Lingkungan Pusdiklat BPS
Menurut Jenis Jabatan Satuan Organisasi Tahun
2016
94
vii Laporan Kinerja 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Pusdiklat BPS disusun sebagai bentuk akuntabilitas
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pusdiklat BPS atas penggunaan
anggaran. Laporan Kinerja juga merupakan wujud pertanggungjawaban atas
kinerja pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi
dan melaksanakan Misi, telah ditetapkan 2 (dua) tujuan dan 2 (dua) sasaran
strategis yang harus dicapai Pusdiklat BPS pada tahun 2016 sebagaimana
tertuang dalam Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019.
Secara umum kinerja Pusdiklat BPS tahun 2016 dapat dikatakan
memuaskan, hal ini dapat dilihat dari rata-rata capaian kinerja sasaran strategis
yaitu sebesar 102,34 persen. Keinginan Pusdiklat BPS untuk meningkatkan mutu
pelayanan diklat tercermin dari meningkatnya kepuasan peserta terhadap
penyelenggaraan diklat dengan capaian kinerja sebesar 100,70 persen.
Perbaikan terjadi berkat kerjasama dan komitmen para penyelenggara untuk
selalu memperbaiki layanan baik dari sisi teknis dalam proses pembelajaran
seperti penyampaian materi oleh widyaiswara/pengajar maupun non teknis
berupa sarana dan prasarana yang tersedia.
Salah satu dampak dari perbaikan layanan terhadap peserta adalah
peserta dapat mengetahui, memahami dan menerapkan materi yang diajarkan
dengan baik. Sejalan dengan itu, capaian kinerja dari indikator persentase
peserta diklat teknis dan fungsional yang lulus dengan kategori baik telah
melampaui target dengan nilai sebesar 102,17 persen.
Dari sisi penguatan SDM, keberhasilan kinerja Pusdiklat BPS diwujudkan
dengan banyaknya pegawai yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS
dengan capaian kinerja sebesar 120,00 persen. Penyelenggaraan program
beasiswa APBN BPS merupakan salah satu wujud layanan Pusdiklat untuk
viii Laporan Kinerja 2016
mengakomodir pegawai BPS melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
sehingga akan diperoleh SDM yang lebih berkualitas.
Disisi lain, terdapat indikator yang belum sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pencapaian nilai peserta, tingkat capaian kinerja pada indikator
persentase peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang lulus dengan
kategori memuaskan kurang dari target dengan capaian 97,83 persen. Meskipun
masih di bawah target, capaian kinerja yang diperoleh relatif cukup memuaskan.
Bagi peserta diklat kepemimpinan III dan IV peserta berhasil
mengimplementasikan rencana proyek perubahan di tempat asal dengan
mengubah pengelolaan kegiatan organisasinya ke dalam Proyek Perubahan (PP).
Bagi peserta diklat prajabatan mereka telah berhasil mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS di tempat tugas masing-masing.
Hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat pada tahun 2016 adalah sebesar
65,35 poin sedangkan target PK 2016 adalah sebesar 70 poin. Berdasarkan nilai
tersebut diperoleh capaian kinerja sebesar 93,36 persen yang artinya bahwa
tingkat pencapaian kinerja yang diperoleh belum mencapai target yang
diharapkan. Namun, Pusdiklat BPS dari tahun ke tahun selalu berupaya
memperbaiki Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan dari program dan kegiatan
yang diusulkan, pada TA 2016 BPS mendapatkan pagu sebesar Rp 54.166,23 juta
dengan realisasi sebesar Rp 49.829,26 juta (91,99 persen). Jika dibandingkan
dengan capaian kinerja sasaran strategis dapat dikatakan Pusdiklat BPS telah
melakukan effisiensi penggunaan anggaran. Efisiensi juga terlihat pada
pelaksanaan seluruh program. Masing-masing program memiliki capaian kinerja
yang lebih tinggi dari realisasi anggaran.
B@B I
PEND@HULU@N
2
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
3 Laporan Kinerja 2016
Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik (Pusdiklat
BPS) merupakan salah satu satuan kerja (satker) yang berada di bawah
naungan lembaga pemerintah non kementerian yaitu Badan Pusat
Statistik (BPS). Pusdiklat BPS adalah unsur pelaksana BPS di bidang
pendidikan dan pelatihan. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS
Bab X Pasal 393, disebutkan bahwa Pusdiklat BPS mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan
kepemimpinan, serta teknis dan fungsional. Selain itu juga
menyelenggarakan tugas belajar dan mengelola izin belajar bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) di lingkungan BPS. Sebagai unsur pelaksana di bidang
pendidikan dan pelatihan (diklat), Pusdiklat BPS berperan penting dan
mempunyai aspek strategis dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) Aparatur Negara dalam hal ini pegawai di lingkungan BPS
dan pada diklat tertentu juga ikut serta meningkatkan kualitas SDM
pegawai di luar lingkungan BPS.
Berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM, terdapat tujuan yang
harus dicapai pada tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam Renstra
Pusdiklat BPS Tahun 2015-2019, yaitu : (1) Peningkatan kualitas SDM
melalui penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan dan
pelatihan prajabatan dan kepemimpinan, serta statistik, komputer dan
manajemen berbasis kompetensi serta rintisan pendidikan gelar; (2)
Peningkatan sistem pengelolaan asset BMN dan laporan administrasi
keuangan. Untuk mempermudah pencapaian tujuan tersebut, maka
ditetapkan sasaran-sasaran yang harus dicapai pada tahun 2016.
4
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
Dari setiap indikator tujuan dan sasaran, Pusdiklat BPS menetapkan
target kinerja sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) di awal
tahun 2016. Realisasi dari target yang telah ditetapkan pada awal tahun
tersebut, akan dimonitoring setiap triwulanan dan dilaporkan dalam bentuk
laporan kinerja interim (triwulanan) dan laporan kinerja tahunan.
Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan negara wajib menyusun laporan kinerja tahunan pada akhir
tahun anggaran. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 18 Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa setiap entitas Akuntabilitas Kinerja
wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang
dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan.
Laporan Kinerja tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban
Instansi Pemerintah yang dapat menggambarkan keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan maupun sasaran, terutama untuk melihat keberhasilan
aspek strategis melalui tingginya capaian kinerja yang telah diraih.
Laporan ini, selain sebagai pertanggungjawaban instansi pemerintah
dalam rangka mendukung terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
yang baik (Good Governance), juga digunakan sebagai evaluasi atau upaya
perbaikan berkesinambungan dalam meningkatkan kinerjanya untuk
tahun yang akan datang.
Laporan Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016 disusun dengan maksud
sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Pusdiklat BPS kepada Kepala
BPS atas pelaksanaan program/kegiatan serta pengelolaan anggaran dan
barang milik Negara dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah
ditetapkan. Sedangkan tujuan penyusunan adalah untuk mengevaluasi
capaian kinerja tujuan dan sasaran Pusdiklat BPS selama tahun 2016.
5 Laporan Kinerja 2016
Pendahuluan
Pedoman dalam menyusun Laporan Kinerja bagi setiap instansi
pemerintah tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2008 tentang
Badan Pusat Statistik yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala BPS Nomor 1 Tahun 2009
tentang Tugas Pokok dan Fungsi, maka tugas, fungsi dan struktur
organisasi Pusdiklat BPS adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan
Pusdiklat merupakan unit kerja setingkat Eselon II pada BPS yang
berlokasi di Jalan Raya Jagakarsa No. 70. Jakarta Selatan 12620.
2. Tugas
Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta
pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang dimaksud di atas,
pusdiklat menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan tata usaha
b. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
prajabatan dan kepemimpinan
c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional.
6
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
4. Struktur Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sesuai dengan Peraturan
Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, struktur organisasi
Pusdiklat adalah sebagai berikut:
1. Kepala
Kepala Pusdiklat BPS adalah pejabat Eselon IIa
2. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang pejabat Eselon IIIa,
yaitu Kepala Bagian Tata Usaha yang membawahi dua Kepala
Subbagian setingkat Eselon IVa yaitu:
a. Subbagian Tata Usaha Umum; dan
b. Subbagian Rumah Tangga
3. Bidang Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan
Bidang ini dipimpin oleh seorang pejabat Eselon IIIa, yaitu
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan
Kepemimpinan yang membawahi dua Kepala Subbidang
setingkat Eselon IVa yaitu:
a. Subbidang Penyusunan Program dan Evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan dan Kepemimpinan; dan
b. Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan dan Kepemimpinan
4. Bidang Diklat Teknis dan Fungsional
Bidang ini dipimpin oleh seorang pejabat Eselon IIIa, yaitu
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional
yang membawahi dua Kepala Subbidang setingkat Eselon IVa
yaitu:
7 Laporan Kinerja 2016
Pendahuluan
a. Subbidang Penyusunan Program dan Evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Teknis dan Fungsional; dan
b. Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Teknis dan Fungsional
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional yaitu Jabatan Fungsional
Widyaiswara.
Bagan Struktur Organisasi Pusdiklat BPS dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi Pusdiklat BPS
Kepala
Pusdiklat
Bidang
Diklat Teknis dan
Fungsional
Subbidang
Penyelenggaraan
Diklat Teknis dan
Fungsional
Subbidang
Program dan Evaluasi
Diklat Teknis dan
Fungsional
Bidang
Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan
Subbidang
Penyelenggaraan
Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan
Subbidang
Program dan Evaluasi
Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan
Kelompok Jabatan Fungsional
(Widyaiswara)
Bagian
Tata Usaha
Subbagian
Tata Usaha Umum
Subbagian
Rumah Tangga
8
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
1.3. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Dukungan Anggaran
Pada akhir tahun 2016, SDM Pusdiklat BPS seluruhnya berjumlah
75 pegawai yang terdiri dari 13,33 persen adalah pegawai pejabat
struktural, 24,00 persen adalah pegawai pejabat fungsional widyaiswara,
dan 62,67 persen pegawai adalah staf (Gambar 2). Masing-masing jabatan
tersebut mempunyai peran yang sangat penting untuk pengembangan
diklat yang diselenggarakan Pusdiklat BPS.
Pejabat fungsional widyaiswara merupakan SDM Pusdiklat BPS
yang berperan sebagai tenaga pengajar diklat. Fungsional widyaiswara di
Pusdiklat BPS berjumlah 19 orang terdiri dari 12 orang Fungsional Muda, 6
orang Fungsional Madya, dan 1 orang Fungsional Pratama. Semakin
berkembangnya diklat yang diselenggarakan di Pusdiklat BPS, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pegawai BPS yang secara tidak langsung juga
mendukung data BPS yang lebih berkualitas.
Gambar 2. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut Jabatan
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00
Struktural
Fungsional
Staf
13,33
24,00
62,67
9 Laporan Kinerja 2016
Pendahuluan
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Pusdiklat BPS, dibutuhkan SDM yang berkualitas. Salah satu unsur yang
secara tidak langsung berperan dalam peningkatan kualitas SDM adalah
tingkat pendidikan. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3. Secara umum SDM Pusdiklat
BPS telah mencerminkan kualitas yang cukup baik dengan komposisi
SDM terbesar berada pada tingkat pendidikan S2, yaitu mencapai 38,67
persen. Bahkan jika dilihat komposisi SDM dengan minimal pendidikan
D-IV/S1 telah mencapai 74,67 persen dari total keseluruhan pegawai.
Gambar 3. Komposisi SDM Pusdiklat BPS menurut
Tingkat Pendidikan
Selain dari sisi SDM, keberhasilan pencapaian kinerja sangat
didukung oleh dana yang dianggarkan di Pusdiklat BPS. Dukungan dana
tersebut diwujudkan melalui 2 (dua) program, yaitu: (1) Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya
SMA
17,33% D-III
8,00%
DIV/S1
32,00%
S2
38,67%
S3
4,00%
10
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
(DMPTTL), dan (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
BPS (PSPA). Keberhasilan/kegagalan pencapaian target kinerja menjadi
tanggung jawab Kepala Pusdiklat BPS beserta jajarannya atas
penggunaan anggaran yang telah ditetapkan.
Dari sisi anggaran, untuk mencapai kinerja yang diharapkan
pada tahun 2016 dialokasikan pagu anggaran sebesar Rp 54.166,23
juta. Pagu anggaran tersebut terdiri dari Program DMPTTL sebesar Rp
53.835,73 juta dan Program PSPA sebesar Rp 330,50 juta. Rincian Pagu
anggaran Pusdiklat BPS tahun 2016 menurut program dan sumber
dana dapat dilihat pada Tabel 1.
Sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2016
tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja
Kementerian/ Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pusdiklat BPS
melakukan self blocking terhadap pagu sebesar Rp 2.047,56 juta
sehingga total pagu yang dapat digunakan adalah sebesar Rp 52.118,67
juta.
Tabel 1. Pagu Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan Sumber
Dana Tahun Anggaran 2016 (Juta rupiah)
Program /
Sumber Dana
Rupiah
Murni PNBP Total
(1) (2) (3) (4)
01 DMPTTL 51.650,52 2.185,21 53.835,73
02 PSPA 330,50 - 330,50
Total 51.981,02 2.185,21 54.166,23
11 Laporan Kinerja 2016
Pendahuluan
Pada tahun 2016, penganggaran yang berasal dari Program
DMPTTL adalah Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Aparatur Negara (BPS) yang terdiri dari output/hasil sebagai berikut:
1. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Aparatur BPS
- Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara
- Rintisan Pendidikan Gelar
- Diklat Prajabatan Golongan III
- Diklatpim Tingkat IV
- Diklatpim Tingkat III
- Diklatpim Tingkat II
- Diklatpim Tingkat I
- Diklat Training of Fasilitator (TOF)
- Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli
- Seminar Pengembangan Kapabilitas SDM Pusdiklat BPS
- Diklat Android Programming
- Diklat Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
- Regional Course
- Diklat yang menggunakan sumber dana PNBP
2. Layanan Perkantoran
- Pembayaran Gaji dan Tunjangan
- Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Sementara itu, untuk Program PSPA BPS berupa Kegiatan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS dan Operasional
Perkantoran Lainnya yang terdiri dari output/hasil sebagai berikut:
1. Peralatan dan Fasilitas Penunjang Kegiatan
2. Gedung/Bangunan
12
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
1.4. Potensi dan Permasalahan
Peranan data statistik sangat penting dalam bidang perencanaan,
monitoring, dan evaluasi pembangunan nasional. Seiring dengan
kemajuan teknologi dan informasi, masyarakat menginginkan agar data
yang disediakan BPS dapat diperoleh dengan lebih cepat, lebih mudah,
dan lebih berkualitas. Semakin besar peran BPS sebagai penyedia data
yang lebih cepat, mudah, dan berkualitas tentunya semakin besar pula
kebutuhan SDM yang dapat mendukung peran tersebut.
Berkaitan dengan kebutuhan SDM BPS yang semakin berkualitas,
Pusdiklat BPS sebagai penyelenggara diklat mempunyai peran dan
tanggung jawab yang sangat besar. Hal ini menjadi tantangan Pusdiklat
untuk lebih meningkatkan pelayanan, baik dari sisi peningkatan kualitas
SDM maupun peningkatan materi diklat yang beragam sesuai dengan
yang dibutuhkan BPS.
Sejalan dengan semakin beragam kebutuhan diklat, terutama
diklat teknis dan fungsional, dibutuhkan tenaga pengajar/widyaiswara
yang sesuai dengan kompetensinya. Hal ini menjadi salah satu kendala
yang dihadapi untuk lebih meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para
pengajarnya melalui berbagai diklat dan tugas belajar. Selain itu, Pusdiklat
juga harus menerapkan Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan dengan pola
baru yang diatur oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kendala yang
dihadapi adalah kurangnya widyaiswara dengan kompetensi pola baru
tersebut, sehingga dibutuhkan peningkatan kompetensi para widyaiswara
melalui Diklat Training of Trainers (TOT) yang diselenggarakan oleh LAN.
Di sisi lain, dalam menghadapi tantangan meningkatkan
pelayanan diklat dibutuhkan sarana dan prasarana gedung yang memadai
baik untuk ruang kelas maupun kamar asrama yang saat ini kapasitasnya
masih terbatas.
13 Laporan Kinerja 2016
Pendahuluan
1.5. Sistematika Penyajian Laporan
Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, laporan kinerja
Pusdiklat BPS tahun 2016 disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan, pada bab ini disajikan latar belakang; kedudukan,
tugas, fungsi, dan susunan organisasi Pusdiklat BPS; sumberdaya
manusia dan dukungan anggaran Pusdiklat BPS, potensi dan
permasalahan yang dihadapi Pusdiklat BPS; serta sistematika
penyajian laporan.
Bab II. Perencanaan Kinerja,pada bab ini berisi Rencana Strategis
(Renstra) P u s d i k l a t BPS2015-2019 dan Perjanjian Kinerja (PK)
Pusdiklat BPS2016.
Bab III. Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini berisi Capaian Kinerja
P u s d i k l a t BPS 2016, Capaian Kinerja Pusdiklat BPS terhadap,
Target Renstra 2016 dan 2019, Upaya Efisiensi BPS 2016 dan
Realisasi Anggaran tahun 2016.
Bab IV. Penutup, pada bab ini berisi tinjauan umum dan tindak lanjut
perbaikan untuk tahun berikutnya.
14
Pendahuluan
Laporan Kinerja 2016
B@B II
PERENC@N@@N KINERJ@
16
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja 2016
17 Laporan Kinerja 2016
Perencanaan Kinerja
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Pusdiklat BPS 2015-2019
Sesuai dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 40 Tahun 2015
Tentang Rencana Strategis Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019,
Pusdiklat BPS menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman kepada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
Statistik.
Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana
Strategis (Renstra) Pusdiklat BPS 2015-2019. Renstra tersebut dijadikan
sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja seluruh aparat Pusdiklat BPS
dalam menjalankan tugas dan fungsi pelaksanaan pembangunan statistik,
utamanya dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Sejalan dengan tugas dan fungsinya sebagai instansi yang
menyelenggarakan diklat, Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019 memuat visi,
misi, tujuan, dan sasaran strategis yang berkontribusi untuk
pengembangan SDM. Visi yang disusun Pusdiklat BPS untuk mewujudkan
kontribusi tersebut sebagaimana tercantum dalam Renstra 2015-2019
adalah:
Visi Pusdiklat BPS tersebut sejalan dengan arah pembangunan BPS
sebagaimana termuat dalam Renstra BPS 2015-2019 dengan visi “Pelopor
“Pusdiklat BPS sebagai pusat unggulan pelatihan
statistik dan teknologi informasi dalam
pengembangan kapasitas SDM aparatur negara yang
kompeten dan profesional, berintegritas serta
amanah”
18
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Data Statistik Terpercaya untuk Semua” dan sesuai dengan misi BPS untuk
menyediakan data statistik yang berkualitas, memperkuat Sistem Statistik
Nasional (SSN) yang berkesinambungan, dan membangun insan statistik
yang profesional, berintegritas, dan amanah.
Pengejawantahan nilai-nilai organisasi Badan Pusat Statistik, yakni
profesional, berintegritas dan amanah (PIA) menjadi sangat penting
diwujudkan dalam rangka pembangunan bidang SDM.
� Profesional
“Dalam menyelenggarakan
kegiatan statistik, insan statistik
yang harus memiliki kapasitas dan
kapabilitas yang diperlukan
untuk menghasilkan data statistik
yang berkualitas”.
Gambar 4. Nilai Inti BPS
� Integritas
“Insan statistik yang menyelenggarakan kegiatan statistik harus
memiliki integritas yaitu memiliki sikap dan perilaku dalam
melaksanakan profesi/tugasnya seperti dedikasi (pengabdian yang
tinggi terhadap profesi yang diemban), disiplin (melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan ketentuan), konsisten (satunya kata dengan
perbuatan), terbuka (menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan
kritik-kritik dari berbagai pihak), dan akuntabel (bertanggung
jawab dan setiap langkahnya terukur)”.
� Amanah
“Amanah merujuk kepada sikap yang selalu mengedepankan
kejujuran di dalam melaksanakan kegiatan statistik”.
19 Laporan Kinerja 2016
Perencanaan Kinerja
Dengan Visi Pusdiklat BPS 2015-2019, eksistensi Pusdiklat BPS
sebagai pusat pendidikan dan pelatihan statistik menjadi semakin
penting, karena sangat berperan dalam pembangunan bidang SDM guna
menunjang upaya BPS meningkatkan penyediaan data yang berkualitas.
Selain itu, visi Pusdiklat BPS juga memberikan ruang bagi berbagai pihak
untuk ikut serta dan berperan aktif di bidang statistik melalui
keikutsertaan aparaturnya dalam pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan Pusdiklat BPS.
Visi tersebut dicapai dengan misi sebagai berikut: :
1. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem, kurikulum, silabi,
modul pembelajaran yang berorientasi pada upaya peningkatan
penguasaan statistik dan teknologi komputasi yang berbasis
kompetensi sesuai standar statistik internasional.
2. Meningkatkan kualitas SDM melalui penyelenggaraan dan
pengembangan program pendidikan dan pelatihan statistik dan
komputasi yang memiliki kualitas akademik secara profesional yang
dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan yang semakin
kompleks.
3. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar serta pengelola pendidikan
dan pelatihan serta tenaga kediklatan lainnya dalam rangka
meningkatkan kinerja statistik.
4. Menyempurnakan dan meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan dan pelatihan statistik dan komputasi yang memadai.
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Pusdiklat BPS 2015-
2019, maka ditetapkan tujuan yang harus dicapai. Masing-masing tujuan
memiliki sasaran strategis pencapaian. Sasaran strategis dari masing-
masing tujuan dapat dilihat pada tabel 2 di bawah.
20
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Tabel 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Pusdiklat BPS 2015-2019
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
T1. Peningkatan kualitas SDM melalui
penyelenggaraan dan
pengembangan program
pendidikan dan pelatihan
prajabatan dan kepemimpinan,
serta statistik, komputer dan
manajemen berbasis
kompetensi serta rintisan
pendidikan gelar
SS1. Terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan
T2. Peningkatan sistem pengelolaan
asset BMN dan laporan
administrasi keuangan
SS2. Terwujudnya
pengelolaan asset BMN
dan akuntabilitas
kinerja yang transparan
Masing-masing tujuan dan sasaran strategis pada tabel 2 diatas
memiliki indikator yang terukur agar dapat diketahui sejauh mana tingkat
pencapaiannya. Hubungan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis
BPS dapat dilihat pada gambar 5 berikut:
21 Laporan Kinerja 2016
Perencanaan Kinerja
SS1 SS2
Gambar 5. Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran Strategis Pusdiklat BPS
2.2. Perjanjian Kinerja (PK) Pusdiklat BPS Tahun 2016
Pada awal tahun ditetapkan target dari masing-masing indikator
tujuan dan sasaran strategis yang harus dicapai selama setahun. Target
yang telah ditetapkan menjadi acuan capaian atau realisasi kinerja
instansi. Penetapan target tersebut tertuang dalam dokumen Perjanjian
Kinerja. Target Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS pada tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel 3 berikut.
T1 T2
“Pusdiklat BPS sebagai pusat unggulan
pelatihan statistik dan teknologi informasi
dalam pengembangan kapasitas SDM aparatur
negara yang kompeten dan profesional,
berintegritas serta amanah”
MISI
22
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
(1) (2) (3) (4)
1. Terwujudnya Layanan
Pendidikan dan Pelatihan
Persentase peserta Diklat
Prajabatan dan
Kepemimpinan yang lulus
dengan kategori memuaskan
Persen 92,00
Persentase peserta Diklat
Teknis dan Fungsional yang
lulus dengan kategori baik
Persen 92,00
Persentase kepuasan peserta
diklat terhadap
penyelenggaraan diklat
Persen 92,00
Persentase Surat Ijin Belajar
yang diselesaikan
Persen 100,00
Jumlah pegawai yang
mengikuti tugas belajar yang
dibiayai BPS
Pegawai 100,00
2. Terwujudnya
Pengelolaan aset BMN
dan akuntabilitas kinerja
yang transparan
Hasil penilaian SAKIP oleh
Inspektorat
Point 70,00
Di dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS, target yang ditetapkan
berasal dari beberapa indikator kinerja yang dapat mewakili hasil kinerja
dari masing-masing sasaran strategis. Realisasi dari target perjanjian
kinerja tersebut akan dimonitor setiap triwulanan, kemudian dilaporkan
menjadi laporan interim (triwulanan) dan pada akhir tahun dilaporkan
menjadi laporan kinerja.
23 Laporan Kinerja 2016
Perencanaan Kinerja
Perjanjian Kinerja yang disusun selanjutnya diturunkan ke dalam
perjanjian kinerja pada tingkat unit kerja Eselon III dan Eselon IV. Karena
itu setiap unit kerja mempunyai kontribusi terhadap penyusunan target
kinerja Pusdiklat BPS. Peranan unit kerja Eselon III pada setiap
penyusunan target indikator dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kontribusi Unit Kerja Terhadap Penyusunan Target Indikator
Sasaran/Indikator
Bagian
Tata
Usaha
Bidang
DPK
Bidang
DTF
(1) (2) (3) (4)
Sasaran Strategis 1. Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan
Persentase peserta Diklat
Prajabatan dan Kepemimpinan
yang lulus dengan kategori
memuaskan
� � �
Persentase peserta Diklat Teknis
dan Fungsional yang lulus dengan
kategori baik
� � �
Persentase kepuasan peserta diklat
terhadap penyelenggaraan diklat � � �
Persentase Surat Ijin Belajar yang
diselesaikan � � �
Jumlah pegawai yang mengikuti
tugas belajar yang dibiayai BPS � � �
Sasaran Strategis 2. Terwujudnya Pengelolaan aset BMN dan akuntabilitas
kinerja yang transparan
Hasil penilaian SAKIP oleh
Inspektorat � � �
Keterangan: : Penanggung Jawab � : Kontributor
24
Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja 2016
B@B III
@KUNT@BILIT@S KINERJ@
26
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
27 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016
Capaian kinerja Pusdiklat BPS 2016 merupakan pencapaian dari
indikator-indikator kinerja sasaran strategis selama tahun 2016.
Pengukuran capaian kinerja dihitung berdasarkan perbandingan antara
realisasi dengan target indikator kinerja pada masing-masing sasaran.
Indikator kinerja yang dimaksud merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang memiliki target pada Perjanjian Kinerja 2016 dan data realisasinya
dapat diperoleh.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh
Pusdiklat BPS. Semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja
yang semakin baik, begitu pula sebaliknya.
Hasil pengukuran menunjukkan rata-rata Capaian Kinerja
Sasaran Pusdiklat BPS pada tahun 2016 mencapai 102,34 persen seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 5. Secara umum pencapaian kinerja Pusdiklat
BPS telah mencapai keberhasilan dalam melaksanakan berbagai kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya di bidang pendidikan dan pelatihan.
Dari enam indikator sasaran strategis, sumbangan terbesar
indikator yang capaian kinerjanya melebihi target berturut-turut adalah
indikator Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS
dengan capaian kinerja sebesar 120,00 persen, indikator Persentase
Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang lulus dengan kategori baik
dengan capaian kinerja sebesar 102, 17 persen, dan indikator Persentase
Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat sebesar 100,70
persen.
Indikator Persentase Surat Izin Belajar yang diselesaikan sesuai
dengan target (100 persen), sedangkan dua indikator terakhir yaitu
28
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
indikator Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang
lulus dengan kategori memuaskan serta Hasil Penilaian SAKIP oleh
Inspektorat kurang dari target dengan capaian masing-masing 97,82
persen dan 93,36 persen.
Tabel 5. Rata-rata Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Menurut Sasaran
Strategis Tahun 2016
No Sasaran Indikator Kinerja
Utama
Target
2016 Realisasi
Capaian
Target
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
Terwujudnya
Layanan
Pendidikan
dan Pelatihan
Persentase Peserta
Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan yang
lulus dengan kategori
memuaskan
92% 90% 97,82
Persentase Peserta
Diklat Teknis dan
Fungsional yang lulus
dengan kategori baik
92% 94% 102,17
Persentase Kepuasan
Peserta Diklat
terhadap
Penyelenggaraan
Diklat
92% 92,64
%
100,70
Persentase Surat Izin
Belajar yang
diselesaikan
100% 100% 100,00
Jumlah Pegawai yang
Mengikuti Tugas
Belajar yang Dibiayai
BPS
100 142 120,00
2. Terwujudnya
Pengelolaan
Aset BMN dan
Akuntabilitas
Kinerja yang
Transparan
Hasil Penilaian SAKIP
oleh Inspektorat
70 65,35 93, 36
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 102,34
29 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Jika dibandingkan tahun 2014-2015, capaian kinerja sasaran
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 capaian kinerja sasaran Pusdiklat
BPS sebesar 97,64 persen dan pada tahun 2015 sebesar 103,39 persen.
Keadaan Capaian kinerja sasaran Pusdiklat BPS untuk kurun waktu 2014-
2016 dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Capaian Kinerja BPS Menurut Sasaran Strategis
Tahun 2014 – 2016
Keberhasilan Pusdiklat BPS dalam mencapai target kinerja
bahkan melebihi dari yang telah ditargetkan, tidak terlepas dari peranan
masing-masing indikator kinerja yang memberikan sumbangan cukup
besar meskipun masih ada beberapa indikator yang belum berhasil
mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Berbagai usaha akan
terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian kinerja di masa yang
akan datang.
Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk
mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan
dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan
97,64
103,39
102,34
30
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu
maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan
berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan
yang tertuang dalam indikator kinerja.
Sesuai dengan Peraturan Kepala BPS Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik disebutkan bahwa
Pusdiklat BPS mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan prajabatan dan kepemimpinan serta pendidikan
dan pelatihan teknis dan fungsional.
Selain kegiatan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan
kepemimpinan serta pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional,
Pusdiklat juga menyelenggarakan pengelolaan Izin Belajar dan Tugas
Belajar bagi pegawai BPS yang bertujuan untuk lebih meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
Sejalan dengan itu, sasaran pertama yang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja adalah terwujudnya layanan pendidikan dan pelatihan.
Keberhasilan sasaran Pusdiklat BPS dalam aspek layanan pendidikan dan
pelatihan diukur melalui 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran
ini dapat dikatakan tercapai dengan rata-rata capaian kinerja sebesar
104,14 persen. Target dan pencapaian tahun 2016 serta perbandingan
terhadap realisasi tahun 2015 pada masing-masing IKU dapat dilihat pada
Tabel 6.
Sasaran 1
Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan
31 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Tabel 6. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya Layanan Pendidikan dan
Pelatihan Tahun 2016
IKU Target
2016
Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Perubahan
terhadap
realisasi 2015
(%)
((3)/(5)*100)-100
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase Peserta
Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan yang
lulus dengan kategori
memuaskan
92 90 97,83 96,8 -7,02
Persentase Peserta
Diklat Teknis dan
Fungsional yang lulus
dengan kategori baik
92 94 102,17 100 -6,00
Persentase Kepuasan
Peserta Diklat terhadap
Penyelenggaraan Diklat
92 92,64 100,70 87,95 5,34
Persentase Surat Izin
Belajar yang
diselesaikan
100 100 100 100 0
Jumlah Pegawai yang
Mengikuti Tugas Belajar
yang Dibiayai BPS
100 142 120 242 -41,32
Rata rata Capaian Kinerja 104,14
Bila dibandingkan dengan target 2016, tingkat capaian sebanyak
3 (tiga) IKU melampaui target, 1 (satu) IKU sesuai dengan target, dan
terdapat 1 (satu) IKU yang kurang dari target yang ditetapkan. Indikator-
indikator tersebut secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
32
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
1. IKU 1 : Persentase Peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan yang Lulus
dengan Kategori Memuaskan
Dalam rangka mendukung kelancaran tugas pegawai, diperlukan
peningkatan kapasitas SDM yang memadai baik dari sisi kemampuan
teknis maupun manajerial. Peningkatan kapasitas SDM tersebut dilakukan
melalui pembinaan pegawai baik berupa diklat prajabatan maupun diklat
kepemimpinan.
a. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000
tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Diklat PNS),
ditetapkan jenis diklat secara umum adalah Diklat Prajabatan dan Diklat
dalam Jabatan. Diklat Prajabatan merupakan syarat pengangkatan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi PNS. Diklat ini dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang
sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, dan budaya kerja
organisasi agar mampu melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.
Diklat Prajabatan dibagi menjadi dua jenjang yaitu Diklat Prajabatan
Golongan I dan II yaitu untuk CPNS Golongan I atau II dan Diklat Prajabatan
Golongan III untuk CPNS Golongan III.
Pada tahun 2016 Pusdiklat BPS melaksanakan Diklat Prajabatan
Golongan I dan II serta Golongan III. Berdasarkan Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) nomor 38 dan 39 Tahun 2014,
pelaksanaan Prajabatan mulai tahun 2015 dilakukan dengan Pola Baru
yang masing-masing dilaksanakan dalam 2 tahap dengan sistem klasikal
(On Campus) dan non klasikal (Off Campus). Tahap 1 adalah tahap
Internalisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan secara “On
33 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Campus” selama 13 hari untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II dan 18
hari untuk Diklat Prajabatan Golongan III. Tahap 2 adalah tahap Aktualisasi
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS yang dilaksanakan secara “Off Campus”
selama 14 hari kerja untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II serta 13 hari
kerja untuk Diklat Prajabatan Golongan III di tempat kerja asal/tempat
magang. Diklat Prajabatan Golongan I dan II dilaksanakan selama 27 hari
dan Golongan III selama 31 hari.
Gambar 7. Kegiatan Seminar Aktualisasi Diklat Prajabatan di Pusdiklat
BPS, Tahun 2016
Metode pembelajaran yang digunakan dalam Diklat Prajabatan
Golongan I, II, dan III ini adalah ceramah yang dikombinasi dengan tanya
jawab, diskusi kelompok, permainan, pendalaman materi dan seminar.
Pada tahun 2016 Pusdiklat BPS tidak melaksanakan Diklat Prajabatan
Golongan I dan II sedangkan untuk Diklat Prajabatan Golongan III
dilaksanakan sebanyak 15 angkatan yaitu Angkatan 102 sampai dengan
116 dengan peserta sebanyak 513 orang.
34
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
b. Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) bertujuan membentuk moral,
kompetensi, dan sikap PNS untuk menduduki jabatan eselon tertentu.
Melalui Diklatpim diharapkan setiap peserta diklat memiliki kemampuan
melaksanakan pelayanan publik pada sektor yang menjadi tanggung
jawabnya. Selain itu, melalui diklat ini diharapkan terwujudnya kesamaan
visi dan misi, serta dapat melaksanakan dan meningkatkan tugas dan
tanggung jawabnya secara profesional dalam menjalankan pelayanan
terhadap masyarakat.
Gambar 8. Kegiatan Pembelajaran Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS,
Tahun 2016
Proses kegiatan Diklat dilakukan dengan pendekatan proses
belajar orang dewasa (andragogi). Berdasarkan pendekatan ini maka
metode yang digunakan adalah ceramah/kuliah, diskusi, seminar, praktek,
simulasi, studi kasus dan observasi lapangan. Pelaksanaan Diklatpim
Tingkat IV dan Pim Tingkat III mulai tahun 2014 dilakukan dengan Pola
35 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Baru yang masing-masing dilaksanakan dalam 5 tahap dengan sistim “On
Campus dan Off Campus”. Tahap 1 adalah tahap Diagnosa Kebutuhan
Perubahan Organisasi yang dilaksanakan secara “On Campus” selama 13
hari untuk Diklatpim IV dan 9 hari untuk Diklatpim III. Tahap 2 adalah
tahap “Taking Ownership” atau Breakthrough 1 yang dilaksanakan secara
“Off Campus” selama 5 hari di tempat kerja asal. Tahap 3 adalah tahap
Merancang Perubahan dan Membangun tim, yang dilakukan selama 17
hari untuk Diklatpim IV dan untuk Diklatpim III selama 15 hari. Selanjutnya
adalah Tahap 4 yang merupakan Breakthrough 2 atau Leadership
Laboratory atau juga implementasi Proyek Perubahan yang dilakukan
untuk kedua Diklatpim masing-masing selama 60 hari di tempat asal
peserta Diklat. Tahap terakhir atau tahap 5 adalah tahap Evaluasi yang
standarnya dilakukan secara “On Campus” di Pusdiklat atau di Ibukota
Provinsi asal peserta.
BPS bekerja sama dengan LAN-RI pada tahun anggaran 2016,
telah melaksanakan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV sebanyak 7 angkatan
yaitu Angkatan 90 sampai dengan Angkatan 96 dengan jumlah peserta
sebanyak 235 orang dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III sebanyak 1
angkatan yaitu Angkatan 33 dengan jumlah peserta sebanyak 28 orang.
Selama diklat berlangsung, penyelenggara melakukan evaluasi
dan penilaian terhadap peserta yang mencakup aspek sikap, perilaku,
disiplin, dan akademis. Klasifikasi peserta berdasarkan predikat kelulusan
adalah sangat memuaskan dengan nilai >92,5; memuaskan dengan nilai
85-92,5; cukup memuaskan dengan nilai 77,5-85; kurang memuaskan
dengan nilai 70-77,5; dan tidak memuaskan dengan nilai < 70.
Berdasarkan pencapaian nilai peserta, tingkat capaian kinerja
pada indikator persentase peserta Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan
yang lulus dengan kategori memuaskan telah mencapai 97,83 persen.
Angka tersebut diperoleh dari realisasi sebesar 90 persen dibandingkan
36
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
target PK 2016 sebesar 92 persen. Meskipun masih di bawah target,
capaian kinerja yang diperoleh relatif cukup memuaskan. Jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar 96,80 persen,
maka terjadi penurunan sebesar 7,02 persen.
Gambar 9. Kegiatan Pembukaan Diklatpim Tingkat IV di Pusdiklat BPS,
Tahun 2016
Bagi peserta diklat kepemimpinan III dan IV, mereka telah
menyerap materi dengan baik pada saat pembelajaran di kelas (on
campus). Dalam tahap pembelajaran merancang perubahan dan
membangun tim, terdapat mata diklat merancang proyek perubahan.
Peserta diklat menuangkan rancangan dan implementasi Proyek
Perubahan ke dalam penulisan Kertas Kerja Proyek Perubahan (KKPP) yang
kemudian diseminarkan di depan mentor (atasan langsung), narasumber,
dan coach (pembimbing KKPP). KKPP merupakan wujud atau penuangan
kompetensi kepemimpinan dan manajerial peserta. Dilihat dari tingkat
capaian yang memuaskan, membuktikan bahwa peserta telah mampu
menuangkan kompetensi dari hasil belajar yang diperoleh dan berhasil
mengimplementasikan rencana proyek perubahan di tempat asal peserta
37 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
diklat yaitu mengubah pengelolaan kegiatan organisasinya ke dalam
Proyek Perubahan (PP).
Bagi peserta diklat prajabatan mereka telah menyerap materi
dengan baik pada saat pembelajaran di kelas (on campus). Dalam tahap
pembelajaran terdapat mata diklat aktualisasi diklat prajabatan. Mata
diklat ini membekali peserta dengan kemampuan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS. Peserta diminta untuk menyajikan aktualisasi
dalam bentuk penulisan kertas kerja, pembelajaran berbasis pengalaman
langsung (experiential learning), dan presentasi yang bersifat mandiri.
Berdasarkan tingkat capaian yang memuaskan, membuktikan bahwa
peserta telah mampu mengerjakan Laporan Aktualisasi meskipun mereka
juga melaksanakan kegiatan rutin di tempat tugas. Selain itu peserta telah
berhasil mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat tugas
masing-masing.
2. IKU 2 : Persentase Peserta Diklat Teknis dan Fungsional yang Lulus dengan
Kategori Baik
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di
lingkungan Badan Pusat Statistik adalah melalui pendidikan dan pelatihan
di bidang teknis. Oleh karena itu, peran Pusdiklat BPS bersama unit kerja
teknis terkait sangat dibutuhkan dalam merancang jenis diklat teknis
substansi yang efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan SDM yang
memiliki kompetensi di bidang teknis.
Pusdiklat BPS menyelenggarakan juga Diklat Fungsional Statistisi
dan Pranata Komputer, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
para pejabat fungsional baik untuk pegawai BPS ataupun untuk pegawai
Kementerian/Lembaga lain.
Bidang Diklat Teknis dan Fungsional Pusdiklat BPS pada tahun
2016 melaksanakan 9 (sembilan) kegiatan yang terdiri dari Workshop/
38
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Seminar pengembangan SDM bagi para Widyaiswara/Pengajar, Diklat
Fungsional sebanyak 3 diklat, Diklat Teknis sebanyak 5 diklat, Diklat “Third
Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items
Agricultural and Rural Statistics” bekerjasama dengan luar negeri
sebanyak 1 diklat. Total Peserta yang dilatih adalah sebanyak 431 (empat
ratus tiga puluh satu) orang. Penjelasan laporan kegiatan selengkapnya
adalah sebagai berikut:
a. Workshop/Seminar Pengembangan SDM bagi Widyaiswara/Pengajar
Pusdiklat BPS
Pusdiklat BPS mempunyai perananan dalam memberikan
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai BPS baik dalam bidang teknis,
fungsional maupun prajabatan dan kepemimpinan. Guna membentuk
sosok PNS Pusdiklat yang kompeten, maka Pusdiklat menyelenggarakan
Workshop Pembekalan Kapabilitas SDM Pusdiklat BPS. Workshop/seminar
diselenggarakan sebanyak 3 kali pada tahun 2016.
Peserta Pembekalan adalah seluruh pejabat struktural dan
pejabat fungsional widyaiswara serta beberapa staf inti di Pusdiklat BPS.
Narasumber berasal dari pusdiklat BPS yang berkompeten untuk
menyampaikan materi workshop.
Workshop pertama dengan materi Indeks Efektifitas Diklat dan
Tehnik Analisis Manajemen (Analisis SWOT) yang diikuti oleh 23 peserta.
Workshop kedua mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Perubahan Metode dan Indikator dan materi tentang 7 kebiasaan
manusia yang sangat efektif diikuti oleh 29 peserta. Workshop ketiga
dengan materi tentang Pengembangan Kapasitas Penulisan Karya Tulis
Ilmiah dan Jurnal Terakreditasi yang diikuti oleh 27 peserta dari Pusdiklat
BPS.
39 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
b. Diklat Android for Programming
Pusdiklat BPS selain menyelenggarakan diklat fungsional juga
menyelenggarakan diklat-diklat teknis. Salah satunya yang dilaksanakan
pada tahun 2016 ini adalah diklat Android for Programming. Adapun
tujuan umum dari diklat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensi dalam bidang pemrograman khususnya
Android, dengan harapan peserta dapat membangun program berbasis
Android. Sasaran diklat adalah pegawai yang berada di bidang/seksi IPDS
dan atau pejabat fungsional Pranata Komputer.
Diklat ini laksanakan pada tanggal 18-28 April 2016 diikuti
sebanyak 50 orang peserta. Peserta berasal dari BPS Pusat sebanyak 10
orang, STIS sebanyak 4 orang, Pusdiklat BPS sebanyak 3 orang dan dari BPS
Provinsi sebanyak 33 orang. Pengajar dalam diklat ini berjumlah 8 orang, 6
orang dari PT. Nurul Fikri Cipta Inovasi dan 2 orang dari Direktorat SIS BPS
yang berkompeten dibidang masing-masing.
c. Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli
Diklat fungsional statistisi tingkat ahli adalah diklat yang bertujuan
untuk memberikan pemahaman serta pelatihan kepada PNS yang
berminat untuk menduduki jabatan fungsional statistisi pada tingkat ahli.
Adapun sasaran dari diklat ini adalah pegawai yang bekerja di Instansi
Pemerintahan yang akan menduduki dan melaksanakan tugas pada
Jabatan Fungsional Statistisi Tingkat Ahli.
Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 16
November 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang. Ada sebanyak
27 orang berasal dari BPS yang merupakan perwakilan dari BPS Provinsi
dan sisanya 3 orang peserta non BPS yaitu dari BAPPEDA Kabupaten
Belitung, Kementerian Perdagangan RI dan Dinas Pemuda dan Olahraga
Pemprov Riau.
40
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Pengajar diklat adalah para pejabat struktural dan fungsional
Pusdiklat BPS dan BPS Pusat yang berkompeten di bidang masing-masing.
Berdasarkan hasil evaluasi, peserta secara 100 persen dinyatakan lulus dan
menerima sertifikat lulus diklat.
d. Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil (PNBP)
Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam pedoman pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil (JFPKTT),
seseorang yang ingin menduduki JFPKTT harus mengikuti diklat yang
sesuai dengan tingkatannya untuk memenuhi kompetensi standard yang
dibutuhkan. Pusdiklat BPS, sesuai dengan tugas dan fungsinya,
berkewajiban untuk mengadakan dan melaksanakan diklat tersebut.
Kegiatan diklat ini diperuntukan bagi peserta di luar BPS, dimana
penyelenggaraannya dengan sistem kerjasama (PNBP) antara Pusdiklat
BPS dengan Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan.
Gambar 10. Kegiatan Pembukaan Diklat Fungsional Pranata Komputer Tk.
Terampil di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
41 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu mendidik dan melatih
peserta diklat; memberikan pengetahuan tentang cara dan metoda
penghitungan usulan angka kredit dan hal lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan JFPKTT; dan memberikan pemahaman serta pelatihan kepada
PNS yang berminat menduduki jabatan fungsional tersebut. Peserta diklat
pada tahun 2016 berjumlah 30 orang berasal dari Kementerian Keuangan
RI yang diselenggarakan pada tanggal 25 April - 27 Mei 2016.
e. Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli (PNBP)
Selain Diklat Fungsional Pranata Komputer Tingkat Terampil,
Pusdiklat BPS pada tahun 2016 juga melaksanakan Diklat Fungsional
Pranata Komputer Tingkat Ahli. Tujuan diklat tersebut sebagai bentuk
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS sebagai instansi Pembina Jabatan
Fungsional Pranata Komputer; melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Pusdiklat sebagai penyelenggara diklat teknis dan fungsional selain itu;
juga bertujuan untuk membentuk standar kompetensi yang perlu dimiliki
oleh pejabat fungsional pranata komputer.
Sasaran dari diklat ini adalah pegawai yang bekerja di Instansi
Pemerintahan yang akan menduduki dan melaksanakan tugas pada
Jabatan Fungsional Pranata Komputer Tingkat Ahli. Kegiatan diklat ini
diselenggarakan dengan sistem kerjasama (PNBP) antara Pusdiklat BPS
dengan Pusdiklat Keuangan Umum Kementerian Keuangan RI.
Adapun pelaksanaan diklat pada tanggal 9 Agustus sampai
dengan 8 September 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang
berasal dari Kementerian Keuangan RI. Pengajar dalam diklat ini adalah
para Pejabat struktural dan fungsional Pusdiklat BPS dan BPS Pusat yang
42
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
berkompeten dibidang komputer. Dengan tingkat kelulusan sebesar 100
persen.
f. Diklat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi
Untuk memenuhi kompetensi pegawai BPS dalam keahlian
pengadaan barang dan jasa pemerintah, pada tahun 2016 Pusdiklat
menyelenggarakan Diklat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan Ujian Sertifikasi terdiri dari dua angkatan yaitu angkatan IX s.d X, yang
merupakan hasil kerja sama dengan LKPP. Tujuan diklat ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap pengelola
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ) dalam melaksanakan tugas dan
jabatan sebagai pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara
profesional dan beretika.
Kegiatan diklat diikuti oleh pegawai BPS yang akan ditunjuk
sebagai panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Diklat dilaksanakan
pada tanggal 21 sampai dengan 25 November 2016 yang diikuti oleh 72
orang peserta. Seluruh peserta berasal dari pegawai BPS, baik dari BPS
Pusat maupun daerah.
Pengajar diklat berasal dari berbagai instansi pemerintah yang
telah memiliki sertifikat mengajar dari LKPP. Selain kegiatan belajar-
mengajar, diklat ini juga menyelenggarakan ujian sertifikasi yang
dilaksanakan secara online di laboratorium komputer Pusdiklat lantai 3.
Adapun berdasarkan hasil ujian sertifikasi tingkat kelulusan sebesar 83,33
persen.
43 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
g. Third Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data
Items Agricultural and Rural Statistics
Selain menyelenggarakan diklat teknis dan fungsional, Pusdiklat
BPS juga menjalin kerjasama dengan United Nations Statistical Institute for
Asia and the Pacific (UNSIAP) menyelenggarakan kegiatan diklat “Third
Regional Course on Sampling Methods for Produce Core Data Items
Agricultural and Rural Statistics”. Diklat ini bertujuan untuk memberikan
bimbingan teknis mengenai penerapan metode sampling yang tepat guna
pengumpulan data dan pembentukan indikator-indikator statistik yang
terkait dengan statistik pertanian dan perdesaan. Adapun sasaran dari
diklat ini adalah para statistisi yang bekerja pada unit statistik di
kementerian yang berhubungan langsung dengan kegiatan statistik
pertanian dan perdesaan di kawasan Negara Asia dan Pasifik.
Gambar 11. Kegiatan Foto Bersama Peserta Regional Course dengan
Pimpinan BPS di Pusdiklat BPS, Tahun 2016
44
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Penyelenggaraan kegiatan diklat ini dilaksanakan mulai tanggal
10 s.d 21 Oktober 2016. Jumlah peserta sebanyak 26 orang, yang berasal
dari 12 negara di kawasan Asia dan Pasifik, yaitu Afghanistan, Bhutan,
Cambodia, Georgia, Lao PDR, Maldives, Myanmar, Philippines, Samoa,
Srilanka, Viet Nam dan Indonesia. Tenaga pengajar dalam diklat ini ada
sebanyak 4 orang yakni Mr. Alick Nyasulu, Mr. AlokeKar, dan Mr. Mark
Kaiser dari Statistic Institute for Asia and the Pacific Chiba, Japan; serta
Ernani Suhartati dari BPS RI.
h. Pelatihan Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar PNS (ToF Diklat
Prajabatan)
Pada akhir tahun 2016, Pusdiklat BPS menyelenggarakan
Pelatihan Penerapan Kebijakan Pelatihan Dasar PNS. Adapun tujuan umum
dari diklat ini adalah untuk penerapan kebijakan terpadu dengan
penyelenggaraan program pelatihan dasar PNS; meningkatkan
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan bagi tenaga pelatihan dasar
PNS; dan untuk mempersiapkan penyelenggaraan pertama kali program
pelatihan dasar PNS (telah dikembangkan dan disempurnakan oleh
Instansi Pembina Diklat). Sedangkan sasaran Pelatihan ini adalah
terlaksananya penerapan kebijakan terpadu dengan penyelenggaraan
program pelatihan dan terwujudnya kesiapan Lembaga Pelatihan
Pemerintah Terakreditasi dalam menyelenggarakan kebijakan
penyelenggaraan program pelatihan dasar PNS.
Diklat ini laksanakan pada tanggal 13 s.d 19 Desember 2016 yang
diikuti sebanyak 40 orang peserta. Peserta berasal dari BPS Pusat
sebanyak 5 orang (Biro Kepegawaian), Pusdiklat BPS sebanyak 35 orang
terdiri dari Pejabat Struktural, Fungsional Widyaiswara dan staf inti.
Pengajar dalam diklat ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari Pejabat
45 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Struktural LAN RI, dan master trainner (instansi diluar LAN RI) yang
berkompeten dan mendapat rekomendasi dari LAN RI.
Pada diklat teknis dan fungsional, penentuan kelulusan peserta
dilakukan melalui beberapa kategori yaitu kategori sangat memuaskan,
baik sekali, dan baik. Unsur-unsur yang menjadi penilaian kelulusan
peserta diklat teknis dan fungsional mencakup beberapa kriteria sebagai
berikut:
1. Penguasan materi yang dilihat berdasarkan nilai ujian tertulis dan
praktikum
2. Penyusunan kertas kerja kelompok
3. Nilai-nilai etika PNS seperti disiplin, prakarsa, dan kerja sama
kelompok selama kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh nilai kelulusan peserta
yang minimal berkategori baik. Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil capaian
kinerja dari indikator persentase peserta diklat teknis dan fungsional yang
lulus dengan kategori baik adalah sebesar 102,17 persen. Angka tersebut
diperoleh dari perbandingan realisasi sebesar 94 persen terhadap target
PK 2016 sebesar 92 persen. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
yang sebesar 100 persen, maka terjadi penurunan sebesar 6,00 persen.
Namun begitu, capaian kinerja pada tahun 2016 tersebut dapat dikatakan
telah melampaui target.
Berdasarkan capaian kinerja yang diperoleh tersebut
menunjukkan bahwa peserta telah dapat mengetahui, memahami dan
menerapkan materi yang diajarkan dengan baik. Keadaan tersebut juga
tidak terlepas dari performance (penampilan, teknik mengajar, dan buku
modul yang menunjang) para pengajar/widyaiswara yang telah
memberikan materi dengan baik sehingga dapat diserap oleh seluruh
peserta diklat.
46
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
3. IKU 3 : Persentase Kepuasan Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan
Diklat
Penyelenggaraan diklat dapat terlaksana dengan baik karena
adanya kerjasama antara penyelenggara, peserta diklat, dan
pengajar/widyaiswara. Dalam upaya pelaksanaan diklat yang lebih baik
dan peningkatan mutu penyelenggaraan diklat, perlu diketahui seberapa
jauh kemampuan para peserta dalam menyerap materi, kemampuan dan
kualitas tenaga pengajar/widyaiswara terhadap materi yang diberikan di
kelas, serta pelayanan penyelenggara dan sarana prasarana yang
memadai. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pelayanan
penyelenggara terhadap kegiatan diklat yang diadakan oleh Pusdiklat BPS,
peserta diminta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan melalui
saran-saran dan komentar. Penyelenggaraan diklat yang dievaluasi
meliputi fasilitas akomodasi, konsumsi, dan penyelenggara. Melalui
evaluasi tersebut dapat diketahui kepuasan peserta terhadap
penyelenggaraan diklat.
Kepuasan peserta diklat merupakan salah satu yang dijadikan
indikator capaian kinerja untuk memenuhi sasaran terwujudnya layanan
pendidikan dan pelatihan. Tinggi rendahnya capaian kinerja yang
diperoleh menjadi salah satu acuan bagi Pusdiklat BPS agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan diklat ke arah yang lebih baik di masa
mendatang. Untuk mengetahui capaian kinerja dari indikator tersebut
dapat dilihat melalui besarnya realisasi terhadap target PK 2016. Semakin
tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik.
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa capaian kinerja pada
indikator kepuasan peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat adalah
sebesar 100,70 persen. Angka tersebut diperoleh dari realisasi sebesar
92,64 persen dibandingkan target PK 2016 sebesar 92 persen. Tingkat
47 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
capaian yang diperoleh sedikit lebih tinggi dibandingkan target yang
ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar
87,95 persen, maka terjadi kenaikan sebesar 5,34 persen.
Perbaikan terjadi berkat kerjasama dan komitmen para
penyelenggara untuk selalu memperbaiki layanan berdasarkan masukan
dari peserta. Peserta memberi masukan baik melalui angket pada periode
tertentu maupun melalui masukan sewaktu-waktu terkait
penyelenggaraan diklat.
Di sisi lain, evaluasi penyelenggaraan dilakukan terhadap
widyaiswara/pengajar yang terlibat langsung terhadap proses kegiatan
belajar mengajar. Berdasarkan pengisian angket yang berisi penilaian
peserta diklat terhadap pengajar diperoleh kesimpulan bahwa
widyaiswara/pengajar dapat menyampaikan materi dengan baik, dengan
nilai rata-rata 87,65.
Secara umum proses pembelajaran sudah ke arah lebih baik,
terutama pada diklat prajabatan dan diklatpim. Dengan adanya
pelaksanaan diklat melalui pola baru, peserta merasa lebih menyukai pola
baru tersebut karena materi yang dipelajari dapat diaplikasikan langsung
di tempat tugas masing-masing melalui aktualisasi bagi diklat prajabatan
dan proyek perubahan bagi diklatpim.
Untuk menunjang kenyamanan peserta dalam mengikuti diklat,
telah dilakukan pembenahan fasilitas-fasilitas seperti kamar asrama, kelas,
laboratorium, dan fasilitas lainnya melalui pemeliharaan bangunan dan
gedung. Untuk meningkatkan sarana diklat di bidang kesehatan dan
hiburan, Pusdiklat BPS menyediakan fasilitas alat-alat fitness, kursi pijat
elektrik, dan alat musik karaoke yang berada di ruang khusus di gedung
basement. Sarana tersebut diharapkan dapat menambah fasilitas peserta
48
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
sebagai penunjang kesehatan dan hiburan di sela-sela kesibukan
mengikuti diklat. Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam
meningkatkan sarana prasarana diklat tersebut juga merupakan salah satu
strategi untuk meningkatkan kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan
diklat.
4. IKU 4 : Persentase Surat Izin Belajar yang diselesaikan
PNS yang ingin meningkatkan kemampuan dan keahliannya
dalam rangka mendukung tugas sebagai aparatur negara, dapat mengikuti
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya sendiri melalui jalur
Izin Belajar (IB). Pusdiklat BPS sebagai pengelola IB melakukan kegiatan
pelaksanaan pemberian IB dan mengadministrasikannya bagi pegawai BPS
yang ingin melanjutkan sekolah melalui jalur IB. Seluruh IB program S2
dan S3 diproses oleh Pusdiklat dengan mendapat
rekomendasi/persetujuan dari Sekretaris Utama (Sestama). Sementara itu
untuk pegawai yang akan melanjutkan ke jenjang S1, bagi pegawai BPS
Pusat surat IB-nya dibuat oleh Pusdiklat sedangkan bagi pegawai BPS
Provinsi dan Kabupaten/Kota dibuat oleh Kepala BPS Provinsi yang
ditembuskan ke Pusdiklat dan Biro Kepegawaian.
Persentase penyelesaian Surat Izin Belajar yang dilakukan
Pusdiklat BPS pada jenjang pendidikan S1, S2 dan S3 dapat dilihat pada
Gambar 12. Surat Izin Belajar yang telah diterbitkan oleh Pusdiklat BPS
sebagian besar pada jenjang pendidikan S2 sebesar 67,16 persen.
Sementara itu, untuk S1 sebesar 27,61 persen dan S3 sebesar 5,22
persen.
49 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Gambar 12. Persentase Penyelesaian Surat Izin Belajar oleh Pusdiklat BPS
pada Jenjang Pendidikan S1, S2, dan S3, Tahun 2016
Penyelesaian surat izin belajar menjadi salah satu indikator
capaian kinerja dalam rangka terwujudnya layanan pendidikan dan
pelatihan. Pada Tabel 6 ditunjukkan bahwa tingkat capaian kinerja untuk
surat izin belajar yang diselesaikan pada tahun 2016 sesuai dengan target
PK 2016 yaitu 100 persen.
Capaian kinerja yang sesuai harapan tersebut menunjukkan
kinerja Pusdiklat BPS yang cukup berhasil dalam mewujudkan layanan
diklat sekaligus untuk peningkatan dan pengembangan SDM pegawai BPS
yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya.
5. IKU 5 : Jumlah Pegawai yang Mengikuti Tugas Belajar yang Dibiayai BPS
Selain mengelola izin belajar, Pusdiklat BPS mempunyai tugas
menyelenggarakan program Tugas Belajar (TB). Program tersebut
dilakukan Pusdiklat BPS dengan kegiatan mengirim dan mengelola TB bagi
pegawai BPS baik ke dalam maupun ke luar negeri. Program TB yang
dimaksud di sini mencakup untuk program pendidikan gelar S2 dan S3,
S1 27,61%
S3 67,16%
S3 5,22%
50
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
sehingga tidak ada untuk program pendidikan non gelar (short course dan
post doctoral). Dari sisi pembiayaan, program TB yang diselenggarakan
oleh Pusdiklat terdiri dari:
1. Beasiswa APBN BPS
Program ini adalah kerjasama rintisan gelar S2 maupun S3 antara
BPS dengan perguruan tinggi yang ada di dalam negeri seperti UI,
ITB, IPB, UGM, UNPAD, dan ITS.
2. Beasiswa APBN Non BPS
Program ini berupa tawaran beasiswa dari Bappenas atau
Kementerian/Lembaga lain baik untuk program S2 dalam negeri,
luar negeri, maupun Double Degree dan S3.
3. Beasiswa Non APBN
Penyedia utama beasiswa non APBN adalah STUNED untuk studi di
Belanda dan AAS untuk studi di Australia. Selain itu terdapat pula
beberapa negara sponsor beasiswa seperti Jepang, Jerman,
Belanda, dan Swiss namun tidak ditawarkan setiap tahun.
4. Individu pegawai juga dapat mencari sendiri sponsor beasiswa.
Setelah mendapat izin dari atasannya (Eselon II), maka dapat
diajukan ke Pusdiklat untuk mendapatkan status TB dengan
menandatangani Surat Perjanjian Tugas Belajar (SPTB) dan
menerima Surat Keputusan Tugas Belajar (SKTB) dari Biro
Kepegawaian.
Pelaksanaan program TB Rintisan Gelar (APBN) didahului adanya
Memorandum of Understanding (MOU) antara BPS dengan Universitas/
Perguruan Tinggi (Univ/PT), yang dilanjutkan dengan pembuatan
Perjanjian Kerjasama setiap akan mengirim calon mahasiswa baru.
Pusdiklat juga menyusun dan mengajukan rencana biaya pendidikan,
tunjangan hidup, buku, dan riset peserta Tugas Belajar APBN dan
merencanakan jumlah pegawai yang akan ditugasbelajarkan.
51 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Penyelenggaraan program beasiswa APBN BPS merupakan salah
satu wujud layanan Pusdiklat untuk mengakomodir pegawai BPS
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari program ini
diharapkan dapat menyiapkan calon-calon pimpinan BPS yang akan
menduduki jabatan struktural BPS baik di pusat maupun daerah.
Disamping itu juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pejabat
fungsional seperti fungsional pranata komputer, statistisi, peneliti,
widyaiswara, dosen, dan sebagainya.
Gambar 13. Kegiatan Perkuliahan Peserta Tugas Belajar S2 ITS Jurusan
Statistika Angkatan IX di Kampus ITS Surabaya,Tahun 2016
52
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Gambar 14. Kegiatan Ujian Peserta Tugas Belajar S2 IPB Jurusan
Statistika Angkatan III di Kampus IPB Bogor, Tahun 2016
Tabel 7. Jumlah Pegawai BPS yang memperoleh Beasiswa S2 dan S3
tahun 2016
No Program
Beasiswa
Sponsor
Jumlah
Tugas
Belajar
APBN
BPS
Non BPS
Dalam
Negeri
Luar
Negeri
Double
Degree
1 S2 137 35 8 2 182
2 S3 5 2 1 - 8
Jumlah 142 37 9 2 190
Jumlah pegawai yang mengikuti Tugas Belajar yang dibiayai
APBN BPS pada tahun 2016 adalah sebanyak 142 orang (Tabel 7).
Mereka tersebar di beberapa perguruan tinggi yaitu Institut Teknologi
Bandung (ITB) program studi Informatika, Institut Teknologi Sepuluh
53 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Nopember (ITS) program studi Statistika, Universitas Padjadjaran
(Unpad) program studi Statistika, Universitas Indonesia (UI) program
studi ketenagakerjaan, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) program studi
Statistika. Selain dari APBN BPS terdapat pegawai yang memperoleh
beasiswa dari Non BPS baik dalam negeri maupun luar negeri sebanyak
48 orang.
Capaian kinerja yang diperoleh pada indikator jumlah pegawai
yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS adalah sebesar 120
persen. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 242
orang terdapat penurunan sebesar 41,32 persen. Penurunan jumlah
peserta TB dibandingkan tahun 2015 dikarenakan oleh adanya efisiensi
anggaran pada tahun 2016.
Capaian kinerja yang diperoleh pada indikator di atas
menunjukkan bahwa peserta TB pada tahun 2016 tidak ada yang
mengundurkan diri atau drop out sehingga perkuliahan berjalan lancar
dan sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini juga tidak terlepas
dari adanya pelayanan Pusdiklat BPS yang berkinerja baik dalam
menangani semua permasalahan penyelenggaraan TB baik dalam hal
penanganan pemberian uang saku/biaya hidup, uang buku, uang riset,
maupun biaya pendidikan. Selain itu pula kelancaran dalam hal
penanganan peserta yang akan mengikuti ujian tesis baik penyediaan
penguji maupun operasional lainnya.
Kelancaran dan keberhasilan tugas dan fungsi pokok Pusdiklat
BPS dalam mewujudkan layanan pendidikan dan pelatihan guna
meningkatkan kualitas SDM pegawai BPS, sangat dipengaruhi oleh
Sasaran 2
Terwujudnya Pengelolaan Aset BMN dan
Akuntabilitas Kinerja yang Transparan
54
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
keberhasilan dalam pengelolaan aset Barang Milik Negara (BMN) dan
akuntabilitas kinerja yang transparan. Pengelolaan aset BMN yang
semakin berkembang dan kompleks perlu dikelola secara optimal. Selain
itu, pemanfaatan aset BMN tersebut harus sesuai ketentuan dan
dilakukan dengan baik. Di sisi lain, akuntabilitas kinerja yang transparan
sangat diperlukan dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan
dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja.
Pengelolaan aset BMN dan akuntabilitas kinerja yang
transparan merupakan sasaran kedua dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat
BPS tahun 2016. Kedua unsur tersebut dijadikan sebagai tolok ukur
keberhasilan Pusdiklat BPS dalam mengemban tugas di bidang
pendidikan dan pelatihan.
Tabel 8. Capaian Kinerja Sasaran Strategis: Terwujudnya Pengelolaan Aset
BMN dan Akuntabilitas Kinerja yang Transparan Tahun 2016
IKU Target
2016
Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Perubahan
terhadap
realisasi 2015
(%)
((3)/(5)*100)-
100
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Hasil
Penilaian
SAKIP oleh
Inspektorat
70 65,35 93,36 58,54 11,63
Rata rata Capaian Kinerja 93,36
55 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
6. IKU : Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
Salah satu hal yang menjadi inti dari reformasi birokrasi adalah
akuntabilitas instansi pemerintah. Instansi pemerintah yang akuntabel
semakin penting keberadaannya mengingat semakin tingginya
ekspektasi dan tuntutan masyarakat atas pelayanan pemerintah.
Pusdiklat BPS sebagai salah satu unsur dari instansi pemerintah juga
harus meningkatkan akuntabilitasnya. Akuntabilitas dimaksud tidak
hanya dari sisi keuangan saja, meskipun dari sisi tersebut mutlak
diperlukan melainkan juga dari sisi kinerja. Dengan penguatan
akuntabilitas ini, diharapkan akan memberi efek peningkatan kinerja
yang pada gilirannya akan menghasilkan pelayanan prima baik kepada
pegawai BPS maupun instansi lainnya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2014, yang dimaksud dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik dari berbagai
aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan
pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Evaluasi yang dilakukan dalam rangka penilaian SAKIP ditujukan untuk
menilai implementasi dan pengembangan akuntabilitas kinerja di
lingkungan Pusdiklat BPS dalam rangka mendorong terwujudnya
pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented
government).
Dalam evaluasi SAKIP komponen yang dinilai terdiri atas :
1. Perencanaan Kinerja
2. Pengukuran Kinerja
3. Pelaporan Kinerja
56
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
4. Evaluasi Kinerja
5. Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi
Masing-masing komponen tersebut terbagi lagi ke dalam evaluasi sub
komponen:
1. Perencanaan Kinerja
a. Perencanaan Strategis
1). Pemenuhan Renstra
2). Kualitas Renstra
3). Implementasi Renstra
b. Perencanaan Kinerja Tahunan
1). Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan
2). Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan
3). Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan
2. Pengukuran Kinerja
a. Pemenuhan Pengukuran
b. Kualitas Pengukuran
c. Implementasi Pengukuran
3. Pelaporan Kinerja
a. Pemenuhan Pelaporan
b. Kualitas Informasi Kinerja
c. Pemanfaatan Informasi Kinerja
4. Evaluasi Kinerja
a. Pemenuhan Evaluasi
b. Kualitas Evaluasi
c. Pemanfaatan Hasil Evaluasi
5. Pencapaian Sasaran/Kinerja
a. Kinerja Yang Dilaporkan (Output)
b. Kinerja Yang Dilaporkan (Outcome)
57 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Sebagai acuan dalam pencapaian sasaran terwujudnya
pengelolaan aset BMN dan akuntabilitas kinerja yang transparan
adalah melalui indikator hasil penilaian SAKIP oleh Inspektorat.
Indikator tersebut dapat menggambarkan bahwa semakin tinggi
realisasi penilaian SAKIP menunjukan pencapaian kinerja yang
semakin baik.
Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa hasil penilaian SAKIP
oleh Inspektorat pada tahun 2016 adalah sebesar 65,35 poin
sedangkan target PK 2016 adalah sebesar 70 poin. Berdasarkan nilai
tersebut diperoleh capaian kinerja sebesar 93,36 persen yang
artinya bahwa tingkat pencapaian kinerja yang diperoleh belum
mencapai target yang diharapkan. Namun, Pusdiklat BPS dari tahun
ke tahun selalu berupaya memperbaiki Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Hal ini terbukti dari adanya
peningkatan poin sebesar 11,63 persen dibandingkan tahun 2015
yang sebesar 58,54 poin.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab/kendala belum
terpenuhinya target capaian kinerja hasil penilaian SAKIP oleh
Inspektorat adalah adanya beberapa indikator yang belum
memenuhi target yang diharapkan serta belum memenuhi standar
SMART yang efisien dan efektif. Selain itu, pada saat penilaian oleh
Inspektorat masih terdapat kekurangan dokumen-dokumen
pendukung yang akan direviu.
Untuk perbaikan di masa yang akan datang Pusdiklat BPS
akan melengkapi dokumen-dokumen pendukung sebagai
penunjang dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
capaian kinerja yang diharapkan.
58
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
3.2. Capaian Kinerja Pusdiklat BPS Terhadap Target Renstra
2016 dan 2019
Rencana Strategis adalah proses pemilihan tujuan organisasi,
penentuan kebijakan, dan program untuk mencapai sasaran dan tujuan
organisasi. Rencana Strategis merupakan proses perencanaan jangka
menengah (lima tahun) yang formal untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk mengetahui keberhasilan organisasi dalam pencapaian tujuan dan
sasaran perlu adanya pengukuran terhadap indikator-indikator yang
mewakili pencapaian kedua hal tersebut.
Berdasarkan Tabel 9, jika dibandingkan target Renstra tahun
2016 dan 2019, maka capaian indikator pertama dari SS 1. dapat
dikatakan hampir berhasil. Tercatat persentase peserta diklat prajabatan
dan kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan pada tahun
2016 sebesar 90 persen sedikit lebih kecil dibandingkan target Renstra
tahun 2016 dan 2019 yang sebesar 91 persen dan 94 persen. Untuk
indikator tersebut tidak perlu dilakukan penurunan target melainkan
penggalian lebih dalam pada proses perencanaan dan upaya yang lebih
besar agar kinerja indikator tersebut semakin meningkat.
Di sisi lain capaian indikator kedua yaitu persentase peserta
diklat teknis dan fungsional yang lulus dengan kategori baik dapat
dikatakan berhasil dengan realisasi sebesar 94 persen lebih tinggi bila
dibandingkan target renstra 2016 yang sebesar 91 persen dan telah sesuai
dengan target Renstra 2019. Untuk itu perlu penajaman target agar
pengukuran keberhasilan Pusdiklat BPS terhadap indikator tersebut lebih
tergambarkan.
59 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Tabel 9. Perbandingan Realisasi Kinerja Pusdiklat BPS Tahun 2016 dengan
Target Renstra Tahun 2016 dan 2019
Sasaran/IKU Target Renstra Realisasi
2016
Capaian
terhadap Target
(%)
2016 2019 2016 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SS 1. Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Pelatihan
1. Persentase
Peserta Diklat
Prajabatan dan
Kepemimpinan
yang lulus dengan
kategori
memuaskan
91 94 90 98,90 95,74
2. Persentase
Peserta Diklat
Teknis dan
Fungsional yang
lulus dengan
kategori baik
91 94 94 103,30 100
3. Persentase
Kepuasan Peserta
Diklat terhadap
Penyelenggaraan
Diklat
92 96 92,64 100,70 96,50
4. Persentase Surat
Izin Belajar yang
diselesaikan
100 100 100 100 100
5. Jumlah Pegawai
yang Mengikuti
Tugas Belajar
yang Dibiayai BPS
265 324 142 53,58 43,83
SS 2. Terwujudnya Pengelolaan Aset BMN dan Akuntabilitas Kinerja yang
Transparan
Hasil Penilaian SAKIP
oleh Inspektorat
70 75 65,35 93,36 87,13
60
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Capaian pada indikator ketiga yaitu persentase kepuasan
peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat dapat dikatakan berhasil
dengan realisasi sebesar 92,64 persen. Angka tersebut sedikit melampaui
target Renstra tahun 2016 yaitu sebesar 92 persen. Sedangkan bila
dibandingkan dengan target Renstra tahun 2019 capaian kinerjanya relatif
masih rendah. Sejalan dengan itu, untuk indikator tersebut tidak perlu
dilakukan penurunan target melainkan perlu upaya dan kerja keras dari
seluruh pihak terkait agar di masa mendatang diperoleh capaian kinerja
yang lebih tinggi mengingat indikator kepuasan peserta diklat dapat
dikatakan sebagai tolok ukur keberhasilan Pusdiklat BPS dalam
menyelenggarakan kegiatan diklat.
Pada indikator keempat dari SS 1. yaitu persentase surat izin
belajar yang diselesaikan diperoleh capaian kinerja yang telah sesuai
dengan Renstra baik tahun 2016 maupun tahun 2019. Di sisi lain, capaian
indikator kelima sangat jauh dari target tahun 2016 dan 2019. Tercatat
jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS pada
tahun 2016 sebesar 142 orang lebih kecil dibandingkan target Renstra
tahun 2016 dan 2019 yang sebesar 265 orang dan 324 orang. Untuk itu
perlu digali informasi lebih dalam lagi apakah perlu melakukan revisi
terhadap target indikator tersebut. Selain itu, perlu penggalian lebih
dalam lagi pada proses perencanaan kegiatan tahun 2017 agar target yang
ditentukan tidak terlalu tinggi.
3.3. Prestasi Tahun 2016
Penghargaan yang diterima atas kinerja Pusdiklat BPS pada tahun
2016 adalah diperolehnya Sertifikat Akreditasi dari Lembaga Administrasi
Negara (LAN) RI pada tanggal 16 September 2016 untuk Diklat Prajabatan
Golongan I & II, Diklat Prajabatan Golongan III, Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV, dan Diklat Kepemimpinan Tingkat III masing-masing dengan
61 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
Akreditasi B atas acuan penilaian baru. Penyerahan sertifikat tersebut
dilakukan terhadap 17 Lembaga/Badan Diklat termasuk Pusdiklat BPS.
Gambar 15. Penerimaan Sertifikat Akreditasi Lembaga Diklat di LAN oleh
Kepala LAN RI kepada Pusdiklat BPS yang diwakili oleh Kepala
Bidang Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan.
Gambar 16. Foto bersama dengan Pimpinan LAN RI dan Lembaga/Badan
Diklat lainnya
62
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
3.4. Kegiatan Prioritas Pusdiklat BPS Tahun 2016
Salah satu kegiatan prioritas yang diselenggarakan Pusdiklat BPS
pada tahun 2016 adalah Diklat Prajabatan Golongan III Reguler. Diklat
tersebut dilaksanakan pada awal tahun 2016 yang diperuntukkan bagi
calon pegawai lulusan STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) tahun 2015.
Penempatan skala prioritas pada kegiatan Diklat Prajabatan Golongan III
Reguler dilakukan untuk mengantisipasi terkait peraturan pemerintah,
yaitu Undang-Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014
tentang masa percobaan PNS yang hanya berlaku 1 (satu) tahun.
Pada tahun ini, kegiatan diklat teknis yang masih menjadi
prioritas adalah penyelenggaraan Diklat Pengadaan Barang dan Jasa.
Kegiatan ini untuk memenuhi kompetensi pegawai BPS dalam keahlian
pengadaan barang dan jasa pemerintah khususnya kegiatan pengadaan
barang dan jasa di BPS. Untuk menampung banyaknya peserta kegiatan
tersebut, kegiatan Diklat Pengadaan Barang dan Jasa diadakan sebanyak
2 (dua) kelas.
3.5. Efisiensi Anggaran Di Pusdiklat BPS Tahun 2016
Efisiensi yang telah dilakukan Pusdiklat BPS selama tahun 2016
adalah:
1. Dalam rangka kegiatan penyelenggaraan diklat, Pusdiklat BPS
berupaya melakukan efisiensi penggunaan anggaran untuk
menghasilkan output yang maksimal. Salah satu efisiensi yang
dilakukan adalah pelaksanaan seminar evaluasi pada diklat
prajabatan dan kepemimpinan. Untuk menghemat anggaran
perjalanan maka lokasi seminar diadakan di daerah masing-masing
peserta (setiap daerah terdiri dari 10 peserta diklat), kecuali peserta
dari BPS Pusat dan sekitarnya diadakan di Pusdiklat BPS. Optimalisasi
anggaran digunakan untuk kegiatan diklat lain terutama diklat teknis
63 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
yang sangat diperlukan dalam rangka menunjang kinerja dan
kualitas pegawai BPS.
2. Hasil pengukuran yang dilakukan Kementerian Keuangan melalui
Sistem Aplikasi SMART terhadap rata-rata efisiensi untuk setiap jenis
output memberikan nilai 8,06 persen. Hal tersebut menunjukkan
adanya efisiensi terhadap tercapainya target output bila
dibandingkan dengan realisasi anggaran.
3. Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2016
telah direalisasikan anggaran sebesar Rp 49.829,26 juta atau 91,99
persen dari pagu sebesar Rp 54.166,23 juta. Jika dibandingkan
dengan capaian kinerja sasaran sebesar 102,34 persen, dapat
dikatakan Pusdiklat BPS telah melakukan efisiensi penggunaan
anggaran. Efisiensi juga terlihat pada pelaksanaan seluruh program.
Masing-masing program memiliki capaian kinerja yang lebih tinggi
dari realisasi anggaran sebagaimana terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Realisasi Anggaran
Menurut Program Tahun 2016
Program Capaian Kinerja
(%)
Realisasi Anggaran
(%)
(1) (2) (3)
DMPTTL 100,08 91,95
PSPA 100,00 99,84
3.6. Realisasi Anggaran Tahun 2016
Pada tahun anggaran 2016 Pusdiklat BPS menerima pagu
sebesar Rp 54.166,23 miliar yang terdiri dari Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL)
sebesar 99,39 persen dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
64
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Aparatur BPS (PSPA) sebesar 0,61 persen (Tabel 11). Sebagaimana telah
dijelaskan pada bab sebelumnya Pusdiklat BPS melakukan self blocking
terhadap pagu sebesar Rp 2.047,56 juta sehingga total pagu yang dapat
digunakan adalah sebesar Rp 52.118,67 juta.
Dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan Pusdiklat BPS
menggunakan anggaran sebesar Rp 49.829,26 juta dengan rincian
belanja pada Program DMPTTL sebesar Rp 49.499,29 juta dan belanja
pada Program PSPA sebesar Rp 329,97 juta. Jika dibandingkan dengan
pagu yang diterima, realisasi anggaran BPS pada tahun 2016 mencapai
91,99 persen. Adapun jika dibandingkan dengan pagu yang telah
dikurangi self blocking maka realisasi anggaran BPS sebesar 95,61
persen dengan rincian belanja DMPTTL sebesar 95,98 persen dan
belanja PSPA sebesar 99,84 persen.
Pada Program DMPTTL terdapat kegiatan Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara BPS. Pada kegiatan tersebut
terdapat 2 (dua) output yaitu Layanan Perkantoran dan Peserta
Pendidikan dan Pelatihan. Dari kedua output tersebut, pagu terbesar
digunakan dalam rangka menghasilkan output Peserta Pendidikan dan
Pelatihan sebesar Rp 40.249,91 juta dengan realisasi sebesar Rp
37.152,50 juta dan self blocking sebesar Rp 2.047,56 juta. Realisasi
anggaran tersebut digunakan pada kegiatan-kegiatan yang ada pada
komponen :
- Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara
Pembiayaan pada komponen ini antara lain untuk keperluan
konsumsi rapat, honor mitra laundry, biaya pengembangan dan
kompetensi di instansi luar seperti LAN baik untuk pegawai maupun
widyaiswara/pengajar (biaya pendaftaran dan perjalanan), biaya ATK
65 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
dan computer supply kantor, serta transport lokal pegawai ke BPS
atau instansi luar;
- Rintisan Pendidikan Gelar
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini diperuntukkan bagi
peserta tugas belajar S2 ITS, IPB, ITB, UI, Unpad, UGM serta S3 ITS,
IPB, UI, dan ITB berupa bantuan biaya hidup, bantuan
riset/penelitian, biaya pendidikan, biaya registrasi dan tes, serta
biaya perjalanan untuk pemanggilan/pemulangan peserta tugas
belajar dan perjalanan dalam rangka kerjasama;
- Diklat Prajabatan Golongan III
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, dokumentasi, dan
fotocopy, honor pengajar, penguji, pembimbing, dan mentor dalam
rangka seminar rancangan dan aktualisasi, ATK dan computer supply
dalam rangka seminar aktualisasi, perlengkapan peserta, spanduk,
serta honor nara sumber. Selain itu ada biaya perjalanan peserta
diklat, mentor dalam rangka seminar rancangan dan aktualisasi,
penguji dan pembimbing dalam rangka seminar aktualisasi, serta
perjalanan monitoring dan evaluasi pimpinan;
- Diklatpim Tingkat IV
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, dokumentasi, dan
fotocopy, honor pengajar, penguji, pembimbing, dan mentor dalam
rangka seminar rancangan dan proyek perubahan, honor protokoler
benchmarking, ATK dan computer supply dalam rangka seminar
proyek perubahan, perlengkapan peserta, spanduk, sewa kendaraan
dalam rangka benchmarking serta honor nara sumber. Selain itu ada
biaya perjalanan peserta diklat, mentor dalam rangka seminar
rancangan dan proyek perubahan, penguji dan pembimbing dalam
66
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
rangka seminar proyek perubahan, perjalanan monitoring dan
evaluasi pimpinan serta biaya penyelenggaraan benchmarking;
- Diklatpim Tingkat III
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, dokumentasi, dan
fotocopy, honor pengajar, penguji, pembimbing, dan mentor dalam
rangka seminar rancangan dan proyek perubahan, honor protokoler
benchmarking, ATK dan computer supply dalam rangka seminar
proyek perubahan, perlengkapan peserta, spanduk, sewa kendaraan
dalam rangka benchmarking serta honor nara sumber. Selain itu ada
biaya perjalanan peserta diklat, mentor dalam rangka seminar
rancangan dan proyek perubahan, penguji dan pembimbing dalam
rangka seminar proyek perubahan, perjalanan monitoring dan
evaluasi pimpinan serta biaya penyelenggaraan benchmarking;
- Diklatpim Tingkat II
Kegiatan Diklatpim Tk II dilaksanakan oleh lembaga Administrasi
Negara (LAN) RI. Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri
dari biaya paket penyelenggaraan yang dibayarkan ke LAN dan biaya
perjalanan peserta baik dalam rangka on campus, benchmarking
maupun seminar;
- Diklatpim Tingkat I
Kegiatan Diklatpim Tk I dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) RI. Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini hanya
untuk biaya perjalanan peserta baik dalam rangka on campus
maupun seminar;
- Diklat Training of Fasilitator (TOF)
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, honor pengajar dari luar
67 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
satker, pengadaan perlengkapan peserta, spanduk, serta biaya
perjalanan peserta;
- Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, dokumentasi, dan
fotocopy, honor pengajar, penguji, dan pembimbing kertas kerja,
ATK dan computer supply, perlengkapan peserta, pengadaan modul,
spanduk, serta honor nara sumber. Selain itu ada biaya perjalanan
peserta diklat dan sewa kendaraan visitasi;
- Seminar Pengembangan Kapabilitas SDM Pusdiklat BPS
Kegiatan ini pesertanya adalah pegawai dan widyaiswara Pusdiklat
BPS. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan hanya untuk membayar
honor pengajar;
- Diklat Android Programming
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta dan dokumentasi, honor
pengajar, penguji, dan moderator seminar, biaya paket
penyelenggaraan diklat, spanduk, serta biaya perjalanan peserta
diklat;
- Diklat Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, dokumentasi, dan
fotocopy, honor pengajar, ATK dan computer supply, perlengkapan
peserta, spanduk, serta biaya perjalanan peserta diklat
- Regional Course
Biaya yang dikeluarkan pada komponen ini terdiri dari biaya
penyelenggaraan seperti konsumsi peserta, fotocopy, dan
dokumentasi, honor pengajar dan keprotokolan, ATK dan computer
supply, perlengkapan peserta, spanduk, ARK, sewa kendaraan dan
68
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
sewa AC, honor nara sumber, serta biaya perjalanan peserta yang
berasal dari BPS, biaya perjalanan field trip, dan transport lokal;
- Penggunaan PNBP
Biaya PNBP pada tahun 2016 diperoleh atas kerjasama antara BPS
dengan beberapa kementerian/lembaga. Penggunaannya untuk
kegiatan Diklat Prajabatan Gol. III Reguler, Diklatpim IV, Diklat
Fungsional Pranata Komputer Tk. Terampil dan Ahli yang rincian
biayanya seperti pada diklat yang telah dijelaskan sebelumnya,
terdiri dari biaya penyelenggaraan dan biaya perjalanan.
Sementara itu, pada output Layanan Perkantoran dengan pagu
Rp 13.585,82 juta direalisasikan anggaran sebesar Rp 12.346,79 juta
untuk memenuhi kegiatan pada komponen :
- Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
- Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran,
terdiri dari :
- Pemeriksaan Kesehatan, Extra Fooding, Poliklinik dan Obat-
obatan
- Pemeliharaan Bangunan Gedung Kantor dan Halaman Kantor
- Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10 dan Roda 2
- Perawatan/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
- Operasional Perkantoran dan Pimpinan
- Penanggung Jawab Pengelola Keuangan
- Pengadaan Pakaian Kerja Pegawai/Sopir/ Pesuruh/Perawat/
Satpam/Tenaga Teknis Lainnya
70
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
Jika dirinci menurut sumber dana, perbandingan antara realisasi
dengan pagu yang telah dikurangi selfblocking, persentase realisasi
anggaran yang berasal dari sumber dana Rupiah Murni (RM) menjadi
yang terbesar yaitu 95,94 persen. Kemudian dilanjutkan dengan
Penerimaan Non Pajak (PNP) sebesar 87,95 persen. Sementara itu,
Pusdiklat BPS tidak memperoleh sumber dana yang berasal dari Hibah
Langsung Luar Negeri (HLL), Hibah Langsung Dalam Negeri (HLD) dan
Pinjaman Luar Negeri (PLN).
Sumber dana anggaran Pusdiklat BPS berasal dari Program
DMPTTL dan PSPA. Sumbangan terbesar terhadap realisasi anggaran
Pusdiklat BPS berasal dari Program DMPTTL dengan realisasi sebesar Rp
47.577,34 juta kontribusinya terhadap total realisasi anggaran Pusdiklat
BPS sebesar 99,34 persen. Sisanya berasal dari program PSPA dengan
realisasi sebesar Rp 329,97 juta kontribusinya mencapai 0,66 persen.
Informasi lebih lengkap tentang realisasi anggaran dapat dilihat pada
Tabel 12.
Tabel 12. Pagu dan Realisasi Anggaran Pusdiklat BPS Menurut Program dan
Sumber Dana Tahun 2016 (Juta Rupiah)
Program/
Sumber Dana Pagu Realisasi
Self
Bloking
Pagu -
selfbloking
Realisasi/Pa
gu (%)
Realisasi/Pa
gu-self
blocking (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01 DMPTTL 53.835,73 49.499,29 2.047,57 51.788,16 91,95 95,98
HLL - - - - - -
PLN - - - - - -
PNP 2.185,21 1.921,95 - 2.185,21 87,95 87,95
RM 51.650,52 47.577,34 2.047,57 49.602,95 92,11 95,92
RMP - - - - - -
71 Laporan Kinerja 2016
Akuntabilitas Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
02 PSPA 330,50 329,97 - 330,50 99,84 99,84
HLL - - - - - -
PLN - - - - - -
PNP - - - - - -
RM 330,50 329,97 - 330,50 99,84 99,84
RMP - - - - - -
Total 54.166,23 49.829,26 2.047,57 52.118,66 91,99 95,61
HLL - - - - - -
PLN - - - - - -
PNP 2.185,21 1.921,95 - 2.185,21 87,95 87,95
RM 51.981,02 47.907,31 2.047,57 49.933,45 92,16 95,94
RMP - - - - - -
72
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja 2016
B@B IV
PENUTUP
74
Penutup
Laporan Kinerja 2016
75 Laporan Kinerja 2016
Penutup
PENUTUP
Seiring dengan tuntutan BPS untuk dapat menghasilkan data yang
berkualitas serta pelayanan yang prima kepada pengguna data, Pusdiklat
BPS juga dihadapi tantangan untuk menyediakan SDM yang lebih
berkualitas melalui peningkatan layanan pendidikan dan pelatihan sesuai
kompetensi yang dibutuhkan BPS.
Untuk memenuhi tantangan yang dihadapi dan mempermudah
pencapaiannya, Pusdiklat BPS menyusun dua sasaran strategis dan enam
indikator kinerja yang harus dicapai pada tahun 2016. Sasaran strategis
yang telah dicapai Pusdiklat BPS pada tahun 2016 adalah (i) terwujudnya
layanan pendidikan dan pelatihan dan (ii) terwujudnya pengelolaan aset
BMN dan akuntabilitas kinerja yang transparan.
Kinerja Pusdiklat BPS pada tahun 2016 dapat dikatakan memuaskan
dengan capaian kinerja sasaran strategis sebesar 102,34 persen. Dari sisi
peserta diklat, hasil penyelenggaraan diklat menunjukkan tingkat
kepuasan yang cukup memuaskan dimana capaiannya telah melebihi
target yaitu sebesar 100,70 persen. Disamping itu, pengembangan SDM
dari sisi pendidikan gelar juga memuaskan dilihat dari capaian kinerja
jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar yang dibiayai BPS sebesar
120 persen.
Tingkat capaian kinerja yang telah dicapai mengindikasikan bahwa
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan Pusdiklat BPS telah sesuai program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi visi dan misi Pusdiklat
BPS.
76
Penutup
Laporan Kinerja 2016
Disisi lain masih terdapat beberapa kekurangan terkait tidak
tercapainya target beberapa IKU. Selain itu pencapaian pada tahun depan
juga harus ditingkatkan. Peningkatan bukan saja berupa bertambahnya
realisasi kinerja namun dapat berupa penajaman indikator maupun target
kinerja sehingga pengukuran terhadap tujuan dan sasaran strategis
meningkat baik secara kualitas maupun relevansinya. Langkah-langkah
dalam rangka peningkatan kinerja antara lain:
Penajaman IKU
Agar pengukuran keberhasilan sasaran Pusdiklat BPS menjadi lebih
relevan, perlu dilakukan penajaman terhadap beberapa IKU. Penajaman
IKU bukanlah hal yang mudah mengingat penajaman memerlukan
kesiapan, baik dari sisi SDM maupun anggaran yang harus dipenuhi agar
IKU yang telah disusun bukan saja dapat diukur tetapi juga dapat dicapai
keberhasilannya. Beberapa indikator sasaran yang perlu dipertajam terkait
dengan:
1. Kategori kelulusan Diklat Prajabatan dan Kepemimpinan: Pengukuran
kategori kelulusan peserta diklat perlu dikaji ulang agar memperoleh
indikator yang dapat mencerminkan keberhasilan Pusdiklat BPS dalam
menyelenggarakan diklat. Penentuan kelulusan peserta berdasarkan
penilaian terhadap aspek sikap, perilaku, disiplin, dan akademis. Adanya
pola baru pada diklatpim dan prajabatan, untuk nilai akademis selain
penilaian ujian di dalam kelas, juga berdasarkan penyusunan kertas kerja
aktualisasi bagi peserta diklat prajabatan dan proyek perubahan bagi
peserta diklatpim. Hasil penyusunan kertas kerja tersebut diseminarkan
baik pada saat rancangan maupun evaluasi akhir. Seminar evaluasi akhir
dilakukan setelah dua bulan off campus sehingga penentuan kelulusan
tidak dapat dilakukan segera setelah diklat selesai. Hal ini berpengaruh
terhadap pengukuran capaian kinerja triwulanan karena persentase
77 Laporan Kinerja 2016
Penutup
kelulusan diperoleh setelah selesai seminar. Jika sebelumnya indikator
yang dihitung adalah persentase peserta diklat prajabatan dan
kepemimpinan yang lulus dengan kategori memuaskan, maka untuk ke
depannya dapat ditambah dengan manfaat yang dirasakan/diperoleh dari
hasil Diklat dan Realisasi dari Komitmen Tindak Lanjut bagi peserta
Diklatpim dan Rencana Aksi bagi peserta Diklat Prajabatan.
2. Surat Izin Belajar: Perlu perubahan indikator dalam rangka mengukur
keberhasilan pengelolaan izin belajar. Bukan hanya dilihat dari persentase
Surat izin Belajar yang diselesaikan, melainkan juga dilihat dari sisi
outcome yang dihasilkan seperti penyelesaian proses izin belajar yang
tepat waktu. Dengan demikian capaian indikator akan lebih berkualitas.
3. Tugas Belajar yang dibiayai BPS: Seperti halnya pada indikator
penyelesaian surat izin belajar, perlu perubahan pula indikator dalam
rangka mengukur keberhasilan penyelenggaraan tugas belajar. Jika
sebelumnya hanya dihitung jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar
yang dibiayai BPS, maka kedepan harus dilihat dari sisi outcome yang
dihasilkan.
Penajaman Target Kinerja
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, beberapa
indikator capaian kinerja realisasinya melampaui target akhir Renstra
2015-2019. Agar kinerja Pusdiklat BPS terus meningkat, maka perlu
dilakukan penajaman (peningkatan) target kinerja. Penajaman diharapkan
menjadi pendorong bagi BPS untuk berkinerja lebih baik. Selain itu, perlu
penggalian lebih dalam lagi pada proses perencanaan kegiatan tahun
2017, agar target yang ditentukan tidak terlalu tinggi.
Namun ada beberapa indikator yang juga lebih kecil dibandingkan
target Renstra tahun 2016 dan 2019. Untuk itu perlu digali informasi lebih
78
Penutup
Laporan Kinerja 2016
dalam lagi apakah perlu melakukan revisi terhadap target indikator
tersebut atau mencari solusi untuk dapat meningkatkan capaian kinerja.
L@MPIR@N
80
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
81 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
PROGRAM/
KEGIATAN
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)/
INDIKATOR
TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Satuan Kerja: Pusdiklat BPS
SS.1. Terwujudnya
Layanan Pendidikan dan
Pelatihan
1.1. Persentase Peserta
Diklat Prajabatan dan
Kepemimpinan yang
lulus dengan kategori
memuaskan
90% 91% 92% 93% 94%
1.2. Persentase Peserta
Diklat Teknis dan
Fungsional yang lulus
dengan kategori baik
90% 91% 92% 93% 94%
1.3. Persentase Kepuasan
Peserta Diklat terhadap
Penyelenggaraan Diklat
90% 92% 94% 95% 96%
1.4. Persentase Surat Izin
Belajar yang
diselesaikan
100
%
100
% 100
% 100
% 100
%
1.5. Jumlah Pegawai yang
Mengikuti Tugas
Belajar yang Dibiayai
BPS
242 265 280 320 324
SS.2. Terwujudnya
Pengelolaan Aset
BMN dan
Akuntabilitas Kinerja
yang Transparan
2.1. Hasil Penilaian SAKIP
oleh Inspektorat 67 70 72 74 75
1. Renstra Pusdiklat BPS 2015-2019
82
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
2A. Pernyataan Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS 2016
83 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
84
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
85 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
2B. Reviu Pernyataan Perjanjian Kinerja Pusdiklat BPS 2016
86
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
87 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
88
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
No. Sasaran Indikator Satuan Periode Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
SS1 Terwujudnya
Layanan
Pendidikan
dan Pelatihan
Persentase Peserta
Diklat Prajabatan
dan Kepemimpinan
yang lulus dengan
kategori
memuaskan
Persen Tw I 90 85 92,39
Tw II 88 88 95,65
Tw III 90 89 96,74
Tw IV 92 90 97,83
Persentase Peserta
Diklat Teknis dan
Fungsional yang
lulus dengan
kategori baik
Persen Tw I 0 0 0
Tw II 92 100 108,70
Tw III 92 100 108,70
Tw IV 92 94 102,17
Persentase
Kepuasan Peserta
Diklat terhadap
Penyelenggaraan
Diklat
Persen Tw I 72,46 77,25 83,97
Tw II 92 90,95 98,86
Tw III 92 91,54 99,50
Tw IV 92 92,64 100,70
Persentase Surat
Izin Belajar yang
diselesaikan
Persen Tw I 100 100 100
Tw II 100 100 100
Tw III 100 100 100
Tw IV 100 100 100
Jumlah Pegawai
yang Mengikuti
Tugas Belajar yang
Dibiayai BPS
Pegawai Tw I 0 0 0
Tw II 0 0 0
Tw III 100 142 142
Tw IV 100 142 120
3. Pengukuran Capaian Kinerja 2016
89 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
SS2 Terwujudnya
Pengelolaan
Aset BMN dan
Akuntabilitas
Kinerja yang
Transparan
Hasil Penilaian
SAKIP oleh
Inspektorat
dengan
pendekatan
rumah tangga
Poin Tw I 0 0 0
Tw II 0 0 0
Tw III 0 0 0
Tw IV 70 65,35 93,36
90
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
4. Rintisan Pendidikan Gelar Pusdiklat BPS Tahun 2016
91 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
5. Diklat yang Diselenggarakan oleh Pusdiklat BPS Tahun 2016
92
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
6. Kalender Diklat Tahun 2016
93 Laporan Kinerja 2016
Lampiran
Jabatan
Fungsional
Ahli
Total
Pertama Muda Madya Utama
(1) (6) (7) (8) (9) (11)
Widyaiswara - 11 6 - 17
Jumlah - 11 6 - 17
7. Jumlah Pejabat Fungsional pada Pusdiklat BPS Keadaan Akhir Tahun 2016
94
Lampiran
Laporan Kinerja 2016
No. Unit Organisasi
Jenis Jabatan
Jumlah Eselon
II
Eselon
III
Eselon
IV Fungsional Staf
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1.
Kepala Pusdiklat 1 - - - - 1
2.
Bagian Tata Usaha - 1 2 - 31 34
3.
Bidang Diklat
Prajabatan dan
Kepemimpinan
- 1 2 - 9 12
4.
Bidang Diklat Teknis
dan Fungsional
- 1 2 - 8 11
5.
Widyaiswara - - - 17 - 17
Jumlah
1 3 6 17 48 75
8. Jumlah Pegawai Di Lingkungan Pusdiklat BPS Menurut Jenis Jabatan Satuan
Organisasi Tahun 2016