INFO PUSDIKLAT MINERBA 2015.pdf

31
Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211 Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129 Fax. 022.603 5506 www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id e-mail. [email protected] PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA 2015 PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT APBN TAHUN 2015 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINERAL DAN BATUTABARA

Transcript of INFO PUSDIKLAT MINERBA 2015.pdf

  • Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211 Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129 Fax. 022.603 5506

    www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id e-mail. [email protected]

    PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA

    2015

    PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    DIK

    LA

    T A

    PB

    N T

    AH

    UN

    20

    15

    PU

    SA

    T P

    EN

    DID

    IKA

    N D

    AN

    PELA

    TIH

    AN

    MIN

    ER

    AL D

    AN

    BA

    TU

    TA

    BA

    RA

  • Program Pendidikan Dan Pelatihan

    PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA

    2015

    DIK

    LA

    T A

    PB

    N T

    AH

    UN

    20

    15

    PU

    SA

    T P

    EN

    DID

    IKA

    N D

    AN

    PELA

    TIH

    AN

    MIN

    ER

    AL D

    AN

    BA

    TU

    TA

    BA

    RA

  • PU

    SA

    T P

    EN

    DID

    IKA

    N D

    AN

    PELA

    TIH

    AN

    MIN

    ER

    AL D

    AN

    BA

    TU

    TA

    BA

    RA

    ii

    DAFTAR RENCANA DIKLAT APBN TAHUN 2015PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINERAL DAN BATUBARA

    iii

    DIK

    LA

    T A

    PB

    N T

    AH

    UN

    20

    15

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    36

    Diklat Character Building Angkatan I

    Diklat Character Building Angkatan II

    Diklat Peningkatan Nilai Tambah Bijih Besi

    Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan

    Diklat Kepemimpinan Tingkat III

    Diklat Teknis Lanjutan I Bidang ESDM

    Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis

    Diklat Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas ESDM

    Training Of Trainers Inspektur Tambang

    Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara

    Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan I

    Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan II

    Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan III

    Diklat Kebijakan Pelayanan Publik

    Diklat Teknis Audit PNBP Sub Sektor Mineral dan Batubara

    Diklat Evaluasi Dokumen Amdal Pertambangan Angkatan I

    Diklat Evaluasi Dokumen Amdal Pertambangan Angkatan II

    Diklat Evaluasi Studi Kelayakan Usaha Pertambangan

    Diklat Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan

    Diklat Penyusunan Peta Kawasan Pertambangan

    Diklat Penyusunan Data Informasi ESDM Berbasis SIG

    Diklat Kepemimpinan Tingkat IV

    Diklat Manajemen Sumber Daya Mineral dan Batubara

    Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis

    Diklat Kader Pimpinan Bidang Pertambangan Umum bagi aparatur Dinas (Tipe B)

    Diklat Penggunaan GPS Dalam Menunjang Batas Wilayah Pertambangan

    Diklat Analisis Fungsional Kepegawaian Terampil

    Diklat Organisasi dan Manajemen

    Diklat Manajemen Keprotokolan

    Diklat Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral

    Diklat Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan

    Diklat Analisis Potensi Sumber Daya Mineral dan Kendala Wilayah Pertambangan

    Diklat Manajemen Perkantoran

    Diklat Manajemen Stress

    Diklat Teknis Pengelolaan PNBP Sektor ESDM

    Diklat Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan

    Jawa Barat

    Jawa Barat

    Bengkulu

    Bengkulu

    Bandung

    Bandung

    Pekanbaru

    Bandung

    Bandung

    Jambi

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandar Lampung

    Bandung

    Bandung

    Pontianak

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Banjarmasin

    Banjarmasin

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Pontianak

    1

    1

    2

    3

    4

    6

    7

    8

    9

    12

    10

    10

    10

    13

    14

    15

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    22

    7

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    17

    29

    41

    30

    31

    17

    No. Judul Diklat Lokasi Jadwal Pelaksanaan Halaman

    37

    38

    39

    40

    41

    42

    43

    44

    45

    46

    47

    48

    49

    50

    51

    52

    53

    54

    55

    56

    57

    58

    59

    60

    61

    62

    63

    64

    65

    66

    67

    68

    69

    70

    71

    72

    73

    74

    Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan

    Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara

    Diklat Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas ESDM

    Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG) Pertambangan

    Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang

    Diklat Teknis Perhitungan Royalti Pertambangan Mineral dan Batubara

    Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara

    Diklat Pengolahan dan Pemurnian Emas

    Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG) Pertambangan

    Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan

    Diklat Pemetaan Digital (Digital Mapping)

    Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan Mineral dan Batubara

    Diklat Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan II

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan III

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IV

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan V

    Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan Minerba

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VI

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VII

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan VIII

    Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan IX

    Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan I

    Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan II

    Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis

    Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan Minerba

    Diklat Manajemen Pengelolaan Tambang Emas Rakyat

    Diklat Resolusi Konik di Wilayah Pertambangan

    Diklat Evaluasi Dokumen Amdal Pertambangan

    Diklat Evaluasi Studi Kelayakan Tambang

    Diklat Peningkatan Nilai Tambah Tembaga

    Diklat Teknologi Pemanfaatan Batubara

    Diklat Kepala Seksi Pelayanan dan Perizinan Pertambangan Minerba pada Dinas ESDM

    Diklat Pengelolaan PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum

    Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan

    Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan

    Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara

    Palangkaraya

    Manokwari

    Bandung

    Bandung

    Manado

    Manado

    Bandung

    Gorontalo

    Surabaya

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Semarang

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Batam

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Bandung

    Mamuju

    Mamuju

    Mataram

    Ambon

    Medan

    Jayapura

    Jayapura

    Samarinda

    Palu

    Batam

    Kupang

    Kupang

    Pangkalpinang

    3

    32

    33

    34

    35

    36

    32

    37

    34

    38

    39

    40

    42

    44

    44

    44

    44

    44

    12

    44

    44

    44

    44

    46

    46

    7

    40

    43

    48

    15

    16

    49

    50

    8

    51

    40

    38

    32

    No. Judul Diklat Lokasi Jadwal Pelaksanaan Halaman

    20-Jan-15

    26-Jan-15

    23-Feb-15

    23-Feb-15

    2-Mar-15

    4-Mar-15

    9-Mar-15

    9-Mar-15

    9-Mar-15

    10-Mar-15

    16-Mar-15

    16-Mar-15

    16-Mar-15

    23-Mar-15

    23-Mar-15

    24-Mar-15

    24-Mar-15

    30-Mar-15

    30-Mar-15

    30-Mar-15

    23-Mar-15

    6-Apr-15

    6-Apr-15

    6-Apr-15

    7-Apr-15

    7-Apr-15

    13-Apr-15

    13-Apr-15

    13-Apr-15

    20-Apr-15

    20-Apr-15

    20-Apr-15

    20-Apr-15

    27-Apr-15

    4-May-15

    4-May-15

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    22-Jan-15

    28-Jan-15

    27-Feb-15

    27-Feb-15

    2-Jun-15

    20-Mar-15

    13-Mar-15

    23-Mar-15

    20-Mar-15

    19-Mar-15

    22-May-15

    22-May-15

    22-May-15

    27-Mar-15

    27-Mar-15

    27-Mar-15

    27-Mar-15

    4-Apr-15

    4-Apr-15

    4-Apr-15

    27-Mar-15

    11-Jul-15

    10-Apr-15

    10-Apr-15

    18-Apr-15

    21-Apr-15

    28-Apr-15

    17-Apr-15

    17-Apr-15

    25-Apr-15

    25-Apr-15

    24-Apr-15

    24-Apr-15

    1-May-15

    8-May-15

    8-May-15

    4-May-15

    11-May-15

    11-May-15

    11-May-15

    18-May-15

    18-May-15

    25-May-15

    25-May-15

    25-May-15

    2-Jun-15

    2-Jun-15

    2-Jun-15

    8-Jun-15

    21-Jul-15

    21-Jul-15

    21-Jul-15

    21-Jul-15

    21-Jul-15

    27-Jul-15

    4-Aug-15

    4-Aug-15

    4-Aug-15

    4-Aug-15

    4-Aug-15

    4-Aug-15

    10-Aug-15

    10-Aug-15

    24-Aug-15

    31-Aug-15

    1-Sep-15

    14-Sep-15

    14-Sep-15

    12-Oct-15

    26-Oct-15

    2-Nov-15

    16-Nov-15

    16-Nov-15

    16-Nov-15

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    s/d

    8-May-15

    22-May-15

    25-May-15

    22-May-15

    27-May-15

    21-May-15

    29-May-15

    29-May-15

    5-Jun-15

    6-Jun-15

    15-Jun-15

    7-Jun-15

    12-Jun-15

    27-Oct-15

    27-Oct-15

    27-Oct-15

    27-Oct-15

    27-Oct-15

    1-Aug-15

    9-Nov-15

    9-Nov-15

    9-Nov-15

    9-Nov-15

    9-Nov-15

    9-Nov-15

    14-Aug-15

    15-Aug-15

    28-Aug-15

    3-Sep-15

    5-Sep-15

    19-Sep-15

    18-Sep-15

    17-Oct-15

    6-Nov-15

    6-Nov-15

    21-Nov-15

    20-Nov-15

    21-Nov-15

  • eraya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

    Skami sampaikan Program diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, yang dibiayai dari anggaran APBN 2015.Booklet ini sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun informasi bagi

    pembaca terkait rencana program pendidikan dan pelatihan mineral dan

    batubara yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015.

    Kami berharap bahwa keberadaan booklet kediklatan ini tidak sebatas

    memperkaya khazanah pengetahuan bidang mineral dan batubara,

    namun juga dapat menjadi sumber inspirasi dan pedoman bagi

    pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan

    Pendidikan dan Pelatihan mineral dan batubara berbasis kompetensi.

    Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-

    tingginya kepada semua pihak yang telah berperan dalam meningkatkan

    Sumber Daya Manusia Pertambangan, serta kepada seluruh pihak yang

    telah mendukung penerbitan booklet ini.

    Kepala

    Pusdiklat Minerba

    iv v

    DIK

    LA

    T A

    PB

    N T

    AH

    UN

    20

    15

    Kata Pengantar

    ewasa ini laju perkembangan energi dan sumber daya mineral

    Dsemakin pesat. Dalam menghadapi laju perkembangan tersebut, maka kemampuan nasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertambangan khususnya dalam

    pemanfaatan serta pengelolaannya secara ekonomis dan efisien perlu

    makin dikembangkan. Bertitik tolak dari pemikiran itu, maka penguasaan

    IPTEK serta manajemen pertambangan dalam pemanfaatan serta

    pengelolaan sumber daya mineral perlu dikuasai. Upaya peningkatan

    sumber daya manusia menuju tersedianya aparatur pertambangan yang

    terampil dan profesional serta berwawasan pembangunan yang

    berkelanjutan (sustainable development), maka dalam penerapannya

    memerlukan program khusus pendidikan dan pelatihan yang sistematis,

    terarah dan konsisten.

    Sumber daya alam di sektor energi dan sumber daya mineral harus

    dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan.

    Untuk ini perlu adanya pendidikan dan pelatihan yang terintergrasi, dan

    harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat

    menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.

    Untuk mencapai upaya tersebut, Pusdiklat Mineral dan Batubara

    mempunyai Visi dan Misi :

    Pembukaan

    PU

    SA

    T P

    EN

    DID

    IKA

    N D

    AN

    PELA

    TIH

    AN

    MIN

    ER

    AL D

    AN

    BA

    TU

    TA

    BA

    RA

  • VISI

    Menjadi Pusdiklat unggulan di bidang teknologi mineral dan batubara untuk menghasilkan tenaga kerja yang

    kompeten dan berdaya saing tinggi.

    MISI

    Mengembangkan sistem kediklatan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dan sesuai dengan perkembangan

    industri pertambangan khususnya dibidang teknologi mineral dan batubara.

    Menyusun standar kurikulum dan standar uji berbasis kompetensi dalam rangka menunjang program sertikasi

    personel.

    Melaksanakan program diklat berbasis kompetensi dan diklat lainnya yang dibutuhkan pegawai negeri sipil

    pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

    Menawarkan dan melaksanakan pelayanan jasa diklat bagi industri / stakeholder yang membutuhkan.

    vi vii

    DIK

    LA

    T A

    PB

    N T

    AH

    UN

    20

    15

    Visi dan Misi Fasilitas Alat Diklat

  • PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    MINERAL DAN BATU BARA

    Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211

    Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129

    Fax. 022.603 5506, 604 6384

    www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id

    e-mail. [email protected]

    viii 1

    DIK

    LA

    T A

    PB

    N T

    AH

    UN

    20

    15

    Informasi dan Pendaftaran Diklat Character Building

    Kompetensi yang dibangun meliputi memahami konsep dasar Character

    Building, melaksanakan self assesment diri, membangun etos kerja

    profesional dalam mendukung Reformasi Birokrasi, membangun

    pribadi yang berkomitmen dalam membangun keseimbangan tubuh,

    jiwa, dan pikiran, menerapkan strategi pengembangan karakter diri,

    menerapkan teknik pengelolaan emosi diri, dan membuat personal goal

    setting. Pembelajaran menggunakan pendekatan andragogi yang

    mengkombinasikan antara metode ceramah, diskusi kelompok,

    simulasi, kisah, kontemplasi, dan reeksi diri.

    Tujuan

    Dapat membekali peserta diklat dalam mengembangkan karakter diri

    sebagai SDM aparatur yang profesional dalam mendukung Reformasi

    Birokrasi.

    Lingkup Bahasan

    1. Building Rapport;

    2. Konsep dasar (character building);

    3. Self assesment;

    4. Etos kerja profesional dalam mendukung Reformasi Birokrasi;

    5. Pribadi yang berkomitmen dalam membangun keseimbangan tubuh,

    jiwa, dan pikiran;

    6. Strategi pengembangan karakter diri;

    7. Pengelolaan emosi diri; dan

    8. Personal goal setting.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 3 Hari

    Tempat dan Waktu

    Jawa Barat,

    Angkatan I, 20 22 Januari 2015

    Angkatan II, 26 28 Januari 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian Diklat Aparatur I (LAN RI);

    Akademisi.

    PU

    SA

    T P

    EN

    DID

    IKA

    N D

    AN

    PELA

    TIH

    AN

    MIN

    ER

    AL D

    AN

    BA

    TU

    TA

    BA

    RA

  • 3Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan

    Pertambangan

    2

    Diklat Peningkatan Nilai Tambah Bijih Besi

    Sebagai salah satu negara yang memiliki potensi bijih besi yang besar,

    Indonesia telah mengeksploitasinya dalam jumlah besar dan

    memasarkan sebagian besar produk tersebut ke luar negeri. Hal ini

    disebabkan industri yang mengolah bijih besi menjadi pelet di Indonesia

    sementara di pihak lain kebutuhan umpan untuk pabrik-pabrik baja di

    Indonesia dipenuhi dari produk impor. Oleh sebab itu keberadaan

    pabrik pendukung industri baja di Indonesia sangat dibutuhkan, untuk

    memenuhi amanat Undang-undang No. 4 Tahun 2009 pasal 102 dan

    103 bahwa pengolahan dan pemurnian mineral dan batubara wajib

    dilakukan didalam negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut perlu

    dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar dapat

    mendukung dan mengimplementasi kebijakan ini.

    Tujuan

    Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang

    peningkatan nilai tambah biji besi.

    Lingkup Bahasan

    1. Perundangan Pertambangan;

    2. Pengolahan Bijih Besi;

    3. Proses Pembuatan Pelet Besi;

    4. Produk Peleburan Besi;

    5. Perekonomian Nilai Tambang Bijih Besi;

    6. Dampak Lingkungan Proses Peleburan dan Pemurnian.

    Sasaran Peserta

    Tenaga industri yang menangani pengolahan;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bengkulu, 23 27 Februari 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidang pengolahan yang

    berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Tekmira;

    Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara.

    Ciri investasi pertambangan adalah membutuhkan dana besar, periode

    pra produksi panjang dan beresiko tinggi. Oleh karena itu peningkatan

    investasi di bidang pertambangan di masa mendatang perlu analisis dan

    evaluasi yang mendalam berkaitan dengan perencanaan anggaran

    biayanya, sehingga membutuhkan tenaga-tenaga yang handal dan

    berdedikasi tinggi serta mempunyai pengetahuan yang luas dalam

    bidang perencanaan dan keekonomian. Pengetahuan di bidang

    keekonomian yang harus dikuasai diantaranya adalah kemampuan

    pelaksanaan manajemen keuangan.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan Evaluasi

    Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) Perusahaan pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Peranan Nilai Waktu dari Uang dalam Perusahaan Pertambangan;

    2. Analisis Keputusan Investasi, Pendanaan dan Penentuan Biaya

    Pendanaan;

    3. Analisis laporan Keuangan dan Rasio Keuangan;

    4. Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan;

    5. Masalah Permodalan dalam Perusahaan Pertambangan;

    6. Penyusunan Anggaran Perusahaan Pertambangan;

    7. Evaluasi RKAB dan Manajemen keuangan Akuntansi.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat & Waktu

    Bengkulu, 23 27 Februari 2015

    Palangkaraya, 4 8 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    Akademisi;

    Praktisi Pertambangan.

  • 54

    Diklat Kepemimpinan Tingkat III

    Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon III

    memainkan peranan yang sangat menentukan dalam menjabarkan visi

    dan misi instansi ke dalam program-program dan memimpin bawahan

    dan seluruh stakeholder strategis untuk melaksanakan program-

    program tersebut secara efektif dan esien. Tugas ini menuntutnya

    memiliki kemampuan kepemimpinan taktikal yaitu kemampuan dalam

    menjabarkan visi dan misi instansi ke dalam program instansi dan

    kemampuan mempengaruhi pejabat struktural dan fungsional termasuk

    stakeholder lainnya untuk melaksanakan program-program tersebut.

    Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon III seperti

    tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim)

    Tingkat III yang tujuannya sebatas membekali peserta dengan

    kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin taktikal dinilai tidak

    cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III yang

    inovatif, yaitu penyelenggaraan Diklat yang memungkinkan peserta

    mampu menerapkan kompetensi yang telah dimilikinya. Dalam

    penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III seperti ini, peserta dituntut

    untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di

    unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil

    yang signikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang

    kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam memperoleh

    kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan Diklatpim

    Tingkat III. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim Tingkat III

    ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki

    kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam

    memimpin perubahan.

    Tujuan

    Mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat

    struktural eselon III yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan

    fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.

    Lingkup Bahasan

    1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan:

    a) Wawasan Kebangsaan;

    b) Integritas;

    c) Pembekalan isu strategis;

    d) Diagnostic Reading;

    e) Penjelasan Proyek Perubahan.

    2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I):

    a) Coaching;

    b) Counseling.

    3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim:

    a) Pengembangan Potensi Diri;

    b) Inovasi;

    c) Jejaring Kerja;

    d) Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan;

    e) Membangun Tim Efektif;

    f) Benchmarking ke Best Practice;

    g) Merancang Proyek Perubahan;

    h) Seminar Presentasi Proyek Perubahan;

    i) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.

    4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II)

    a) Coaching;

    b) Counseling.

    5. Tahap Evaluasi

    a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan;

    b) Evaluasi Kepemimpinan.

    Sasaran Peserta

    Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan

    dokumen yang sesuai;

    Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan

    struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang

    sesuai;

    Pangkat/golongan minimal Penata Tk.I-III/d;

    Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang dibuktikan

    dengan sertikat Educational Testing Service Test of English for International

    Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 425, atau Internet

    Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor

    minimal 35, atau International English Language Testing System (IELTS)

    dengan skor minimal 4,5, atau Lembaga Administrasi Negara English

    Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor

    minimal 75;

    Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon III,

    direkomendasikan oleh Baperjakat intansi untuk menduduki jabatan

    struktural eselon III tertentu dan diberikan rekomendasi untuk

    melakukan perubahan pada unit eselon III tersebut.

    Durasi: 93 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 2 Maret 2 Juni 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur I;

    Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM.

  • 7Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan

    bagi Aparat Non Teknis

    6

    DiklatTeknis Lanjutan I Bidang ESDM

    Minyak bumi, mineral, dan batubara merupakan sumberdaya alam yang

    tidak dapat diperbaharui, sehingga pengelolaan dan pemanfaatannya

    harus dilakukan oleh pihak -pihak yang memiliki kompetensi tertentu

    baik itu tenaga industri mau pun aparatur pemerintah. Peningkatan

    kompetensi aparatur pemerintah yang mengelola kegiatan

    pertambangan merupakan suatu kewajiban sesuai dengan Permen

    ESDM No. 27 tahun 2009 tentang Diklat Terstruktur. Diklat Teknis

    Lanjutan I Bidang ESDM ini merupakan salah satu jenis dan jenjang

    dalam Diklat Terstruktur yang selain wajib diikuti oleh PNS di lingkungan

    Kementerian ESDM juga dapat diikuti oleh PNS pada instansi yang

    mengelola bidang energi dan sumber daya mineral.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam menganalisis kegiatan

    pada sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.

    Lingkup Bahasan

    1. Etika;

    2. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang P3D Personalia;

    3. Pengetahuan Teknis Kegiatan P3D Pembiayaan;

    4. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang P3D Peralatan;

    5. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang P3D Dokumen;

    6. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Migas Hulu;

    7. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Migas Hilir;

    8. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Minerba;

    9. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Panas Bumi;

    10. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Ketenagalistrikan;

    11. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang EBTKE;

    12. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Geologi Survei;

    13. Pengetahuan Teknis Kegiatan Bidang Geologi Lingkungan.

    Sasaran Peserta

    Aparatur di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

    maupun Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota yang mengelola bidang

    ESDM;

    Menduduki jabatan Fungsional Umum dan Fungsional tertentu setara

    pangkat Penata Muda III/a dan Penata Muda Tingkat I,III/b.

    Durasi: 17 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandung, 4 20 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Sekretariat Jenderal ESDM;

    Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi

    Energi;

    Pusdiklat Minyak dan Gas Bumi;

    Pusdiklat Geologi.

    Kegiatan usaha pertambangan memerlukan teknologi tinggi, padat

    modal dan beresiko tinggi, sehingga perlu didukung pemahaman dan

    keterampilan yang memadai tentang aspek teknis dan karakteristik

    kegiatan pertambangan. Hal ini secara umum belum dimiliki tenaga non

    teknis yang memiliki latar belakang pendidikan non geologi dan

    tambang, sehingga perlu diberikan pembekalan mengenai teknis

    pertambangan agar pelaksanaan tugasnya dapat lebih efektif dan

    esien.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga non teknis

    dalam pengenalan teknis pertambangan mineral dan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Teknik Pertambangan;

    2. Risiko Kegiatan Pertambangan;

    3. Dasar-dasar Lingkungan Pertambangan;

    4. Dasar-dasar K3 Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga non teknis yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan

    berlatar belakang pendidikan non geologi dan tambang.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Pekanbaru, 9 13 Maret 2015

    Pontianak, 6 10 April 2015

    Mamuju, 10 14 Agustus 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Teknis Pertambangan

    yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

  • 9Diklat Training of Trainers

    Inspektur Tambang

    8

    Diklat Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan

    Pertambangan Mineral dan Batubara pada

    Dinas ESDM

    Salah satu tugas Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan Penambangan

    Minerba adalah menyiapkan bahan koordinasi, pembinaan, evaluasi,

    dan fasilitas proses perizinan pertambangan umum. Izin Usaha

    Pertambangan (IUP) tersebut akan diterbitkan oleh pejabat yang

    berwenang jika semua persyaratan telah terpenuhi oleh perusahaan

    yang mengajukan, sehingga terkait dengan tupoksinya kepala seksi

    bidang tersebut. Harus dibekali oleh pemahaman dan keterampilan

    tentang pentingnya pertambangan minerba.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam Perencanaan,

    pelaksanaan dan evaluasi perizinan dan pelayanan usaha pertambangan,

    iuran pertambangan, dan inventarisasi data pertambangan mineral dan

    batubara sesuai tugas dan fungsinya selaku Kepala Seksi Perizinan dan

    Pelayanan pada Dinas Pertambangan dan Energi.

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Perizinan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    2. Perizinan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara;

    3. Iuran Pertambangan Mineral dan Batubara;

    4. Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara;

    5. Evaluasi Perizinan Usaha dan Jasa Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    6. Penyusunan Laporan.

    Sasaran Peserta

    Kepala seksi perizinan dan pelayanan kegiatan pertambangan.

    Durasi :13 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 9 23 Maret 2015

    Palu, 26 Oktober 6 November 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

    Setiap organisasi atau perusahaan didirikan dan dirancang agar mampu

    memberikan hasil atau karya yang lebih berdaya guna dan berhasil

    guna, dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Beberapa pakar

    berpendapat bahwa manusia merupakan sumber organisasi yang

    menentukan pelaku utama dalam mewujudkan dan mencapai tujuan

    perusahaan. Suatu kualitas dan kinerja yang melahirkan produktivitas

    yang optimal ditentukan oleh bagaimana mentransfer ilmu

    pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain agar mudah diterima

    dan menarik untuk disimak. Untuk mencapai keberhasilan transfer

    tersebut dibutuhkan suatu bentuk pelatihan yang dikenal dengan

    training of trainer (pelatihan bagi fasilitator). Melalui pelatihan ini

    diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menjadi

    trainers/fasilitator yang handal sehingga mampu memberikan

    konstribusinya untuk mencapai target dan sasaran yaitu menghasilkan

    tenaga inspektur tambang yang kompeten.

    Tujuan

    Training of trainers bagi Inspektur Tambang diselenggarakan untuk

    memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam proses mentransfer

    ilmu pengetahuan Inspektur Tambang.

    Lingkup Bahasan

    1. Pendekatan Belajar Orang Dewasa dalam Diklat;

    2. Manajemen Pembelajaran;

    3. Etika Mengajar;

    4. Teknik Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran;

    5. Metode dan Media Pembelajaran;

    6. Penyusunan Silabus dan Rencana Pembelajaran;

    7. Penyusunan Bahan Ajar;

    8. Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar;

    9. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar;

    10. Penentuan Tindak Lanjut dan Umpan Balik;

    11. Praktik Mengajar.

    Sasaran Peserta

    Para aparatur Dinas di Lingkungan Dinas-dinas Energi dan Sumber Daya

    Mineral dan Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian ESDM yang

    sudah pernah mengikuti Diklat Inspektur Tambang Pertama.

    Durasi: 12 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandung, 9 20 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I.

  • Diklat Fungsional Inspektur

    Tambang Pertama

    1110

    Dalam rangka mewujudkan pengelolaan mineral dan batubara yang

    memenuhi prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan esiensi, perlu dilakukan

    pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan

    usaha pertambangan dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan.

    Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 menyatakan bahwa sebagian

    pelaksanaan pengawasan kegiatan usaha pertambangan dilakukan oleh

    Inspektur Tambang, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,

    tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan pelaksanaan

    inspeksi tambang.

    Untuk dapat membentuk Inspektur Tambang yang profesional perlu

    dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam hal menginspeksi

    perusahaan pertambangan mineral dan batubara dalam bidang teknik

    pertambangan; konservasi; keselamatan dan kesehatan kerja;

    keselamatan operasi pertambangan; pengelolaan lingkungan hidup;

    reklamasi, dan pasca tambang; dan penguasaan, pengembangan, dan

    penerapan teknologi pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Pengawasan Pertambangan Minerba;

    2. Peraturan Perundangan Pertambangan Minerba;

    3. Teknik Komunikasi dan Presentasi;

    4. Peraturan Perundangan Keselamatan Kerja Pertambangan;

    5. Peraturan Perundangan Lindungan Lingkungan Pertambangan;

    6. Kode Etik Inspektur Tambang;

    7. Tata Cara Pelaporan Hasil Inspeksi Pertambangan;

    8. Tata Cara Pelaporan Kasus Pertambangan;

    9. Pengujian dan Kelayakan Peralatan Tambang;

    10. Teknik Pertambangan Minerba;

    11. Persiapan dan Peralatan Inspeksi;

    12. Inspeksi Kesehatan Kerja;

    13. Inspeksi Kapal Keruk/Kapal Isap Pertambangan;

    14. Identikasi Bahaya dan Pengendalian;

    15. Inspeksi Kondisi Lingkungan Kerja;

    16. Inspeksi Peralatan Pemantauan;

    17. Inspeksi Eksplorasi dan Pengeboran;

    18. Inspeksi Tambang Permukaan;

    19. Konservasi Mineral dan Batubara;

    20. Inspeksi Pesawat Angkat;

    21. Inspeksi Tambang Bawah Tanah;

    22. Inspeksi Ventilasi Tambang Bawah Tanah;

    23. Inspeksi Permesinan Tambang;

    24. Inspeksi Kelistrikan dan Penerangan Tambang;

    25. Inspeksi Penyanggaan Tambang Bawah Tanah;

    26. Inspeksi Fasilitas Keadaan Darurat;

    27. Inspeksi Kasus Lingkungan Tambang;

    28. Inspeksi Penirisan, Erosi dan Sedimentasi Tambang;

    29. Inspeksi Penanganan Tanah Pucuk dan Tanah Penutup;

    30. Inspeksi Air Asam Tambang;

    31. Inspeksi Limbah;

    32. Inspeksi Reklamasi dan Pascatambang;

    33. Inspeksi Fasilitas Permukaan;

    34. Inspeksi Pelabuhan;

    35. Inspeksi Pengolahan dan Pemurnian;

    36. Inspeksi Bahan Peledak dan Peledakan;

    37. Inspeksi Alat Berat;

    38. Inspeksi Sisa Hasil Pengolahan dan Pemurnian;

    39. Inspeksi Tambang Semprot;

    40. Inspeksi/Investigasi Kecelakaan dan Kejadian Berbahaya pada

    Tambang;

    41. Petunjuk Penulisan Kertas Kerja Kelompok;

    42. Inspektur Tambang dan Angka Kreditnya;

    43. Inspeksi Gas Tambang Bawah Tanah;

    44. English Conversation.

    Sasaran Peserta

    PNS dengan golongan minimal Pengatur (III/a);

    Pendidikan minimal Diploma IV Teknik, berpengalaman di bidang

    pertambangan.

    Durasi: 68 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung,

    Angkatan I, 16 Maret 22 Mei 2015

    Angkatan II, 16 Maret 22 Mei 2015

    Angkatan III, 16 Maret 22 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    Akademisi;

    Praktisi Pertambangan.

  • 1312

    Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan

    Mineral dan BatubaraDiklat Kebijakan Pelayanan Publik

    Diklat pelayanan publik membekali peserta dengan seperangkat

    kompetensi dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan mampu

    menjelaskan konsep dan kebijakan pelayanan publik; menjelaskan pola

    penyelenggaraan pelayanan publik, menyusun standar pelayanan

    publik, menyusun indeks kepuasan masyarakat, dan menjelaskan

    strategi peningkatan kualitas pelayanan publik. Pembelajaran

    menggunakan pendekatan andragogi dengan menerapkan metode

    pembelajaran partisipatif meliputi ceramah interaktif, tanya jawab,

    praktik penyusunan, diskusi kelompok, dan presentasi.

    Kurikulum diklat ini mengacu pada Peraturan Kepala LAN No. 10 Tahun

    2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Pelayanan Publik,

    dengan total durasi mata diklat selama 35 jam pelatihan.

    Tujuan

    Untuk dapat membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam

    penyelenggaraan pelayanan publik dan mampu menjelaskan konsep dan

    kebijakan pelayanan publik, menjelaskan pola penyelenggaraan

    pelayanan publik, menyusun standar pelayanan publik, menyusun indeks

    kepuasan masyarakat, dan menjelaskan strategi peningkatan kualitas

    pelayanan publik.

    Lingkup Bahasan

    1. Building Learning Commitment;

    2. Konsep dan Kebijakan Pelayanan Publik;

    3. Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

    4. Standar Pelayanan Publik;

    5. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat;

    6. Indeks Kepuasan Masyarakat;

    7. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah dan Instansi lainnya

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 23 27 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian Diklat Aparatur I (LAN) RI;

    Akademis.

    Seluruh aspek atau komponen dalam kegiatan pertambangan perlu

    dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, karena masing-

    masing hal tersebut terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.

    Hal itu menunjang kelancaran dan keekonomian suatu usaha

    pertambangan, dan terjaminnya keselamatan pertambangan serta

    terpeliharanya lingkungan. Selain itu secara tidak langsung pelaksanaan

    teknis pertambangan yang baik dan benar akan menunjang

    pelaksanaan suatu kegiatan pertambangan yang baik dan akhirnya akan

    berpengaruh juga kepada peningkatan pendapatan negara,

    pendapatan asli daerah, dan kesejahteraan rakyat terutama yang ada

    disekitar pertambangan.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan

    pengawasan teknis pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Pengawasan Teknis Pertambangan;

    2. Pengukuran dan Pemeriksaan Batas Wilayah Tambang;

    3. Evaluasi Kemajuan Teknologi;

    4. Konservasi Bahan Galian;

    5. Evaluasi dan Pelaksanaan Penerapan Studi Kelayakan;

    6. Pemeriksaan Penambangan, Pengolahan dan Sarana Penunjang

    Teknis.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 10 Hari

    Tempat dan Waktu

    Jambi, 10 19 Maret 2015

    Batam, 27 Juli 1 Agustus 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

  • 1514

    Diklat Teknis Audit PNBP Sub Sektor

    Mineral dan Batubara

    Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL

    Pertambangan

    Dokumen AMDAL merupakan suatu dokumen yang berisikan analisis

    mengenai dampak dari setiap tahapan kegiatan pertambangan

    terhadap lingkungan yang disusun oleh perusahaan dan selanjutnya

    akan di evaluasi oleh pemerintah. Aparatur pemerintah yang bertugas

    sebagai evaluator seharusnya memahami isi dari dokumen tersebut

    sehingga dapat memberikan rekomendasi kepada perusahaan

    berdasarkan dokumen AMDAL yang telah di evaluasi.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan mengevaluasi dokumen

    AMDAL Pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Diskripsi Kegiatan Pertambangan;

    2. Pengenalan AMDAL Pertambangan;

    3. Rona Awal Lingkungan;

    4. Prakiraan Dampak;

    5. Evaluasi Dampak;

    6. Evaluasi Dokumen AMDAL Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menanganilingkungan

    pertambangan mineral dan batubara.

    Durasi: 4 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung,

    Angkatan I dan II, 24 27 Maret 2015

    Medan, 1 5 September 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;

    Akademisi.

    Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai salah satu unsur

    pendapatan negara dalam APBN merupakan aspek potensial yang perlu

    dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan negara diluar sektor

    pajak.

    Kegiatan pengusahaan pertambangan selama ini belum sepenuhnya

    melaksanakan pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan usaha

    pertambangan umum dan melakukan penyetoran kewajiban ke Kas

    Negara. Ditambah lagi dengan kondisi selama ini bahwa sistem yang

    dipakai adalah Self Assesment.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman mengenai kebijakan PNBP Sub Sektor Minerba

    dan Audit Penerimaan Negara Bukan Pajak.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan PNBP Sub Sektor Minerba;

    2. Perhitungan Iuran Tetap Pertambangan Mineral dan Batubara;

    3. Perhitungan Iuran Eksplorasi/Eksploitasi (Royalti) Pertambangan

    Mineral dan Batubara;

    4. Tata Cara Penyampaian Rencana dan Laporan Realisasi PNBP;

    5. Audit Penerimaan Negaran Bukan Pajak.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani PNBP.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 23 27 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

  • 1716

    Diklat Evaluasi Studi Kelayakan

    Usaha Pertambangan

    Diklat Pembinaan dan Pengawasan

    Usaha Jasa Pertambangan

    Terkait dengan banyaknya jumlah perusahaan pertambangan di tanah

    air, berimbas pada semakin signikannya peran sektor jasa penunjang

    pertambangan atau yang sekarang disebut usaha jasa pertambangan.

    Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

    Pertambangan Mineral dan Batubara Pasal 106 mengatur bahwa

    pemegang izin usaha pertambangan harus mengutamakan

    penggunaan barang dan jasa dari dalam negeri, dengan demikian

    peluang penggunaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri

    akan semakin terbuka lebar. Pada pelaksanaannya diperlukan peran

    pemerintah dalam hal pembinaan dan pengawasan usaha jasa

    pertambangan mineral dan batubara.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai pembinaan dan

    pengawasan terhadap Usaha Jasa Pertambangan mineral dan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara;

    2. Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan;

    3. Tata Cara Perizinan Usaha Jasa Pertambangan Minerba;

    4. Proses Pengadaan Jasa Pertambangan Minerba;

    5. Pembinaan dan Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan Minerba;

    6. Tata Cara Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan pengawasan Usaha Jasa

    Pertambangan Minerba.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah yang menangani

    pengawasan Usaha jasa Pertambangan Mineral dan Batubara.

    Durasi : 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 30 Maret 4 April 2015

    Banjarmasin, 20 25 April 2015

    Pontianak, 4 8 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    PraktisiUsaha Pertambangan.

    Studi kelayakan merupakan suatu tahapan yang harus dilalui oleh

    semua industri termasuk pertambangan. Dari tahapan ini perusahaan

    akan memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan

    untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis termasuk analisis

    mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang.

    Laporan studi kelayakan ini disusun oleh perusahaan yang selanjutnya

    diserahkan kepada pemerintah untuk dievaluasi. Aparatur pemerintah

    sebagai evaluator harus memiliki pemahaman yang mendalam

    mengenai studi kelayakan kegiatan pertambangan sehingga bisa

    mengevaluasi laporan tersebut dengan tepat.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman mengenai isi dari laporan studi kelayakan serta

    keterampilan dalam mengevaluasi laporan tersebut.

    Lingkup Bahasan

    1. Konsep dasar Studi Kelayakan;

    2. Evaluasi data hasil Eksplorasi;

    3. Evaluasi Rencana Penambangan ;

    4. Evaluasi K3 dan Lingkungan;

    5. Pengembangan Masyarakat dan Tenaga Kerja Pertambangan;

    6. Analisis Ekonomi.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandung, 30 Maret 4 April 2015

    Jayapura, 14 19 September 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

  • 1918

    Diklat Penyusunan Peta Kawasan

    Pertambangan

    Kawasan Pertambangan adalah suatu kawasan yang akan

    diperuntukkan menjadi kawasan pertambangan dalam rencana tata

    ruang wilayah yang di dalamnya menggambarkan sebaran-sebaran

    deposit sumber daya mineral terpilih yang dipandang paling prospek

    untuk ditambang berdasarkan atas Peta Wilayah Keprospekan

    Kawasan Pertambangan, serta telah mempertimbangkan aspek

    lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, optimalisasi pemanfaatan

    ruang, dan kepentingan umum lainnya sesuai dengan karakteristik

    dan kemampuan daerah setempat. Inventarisasi sumber daya mineral

    yang diidentikasi sebarannya dari berbagai jenis bahan galian dengan

    tingkat pemahaman akan status cadangan (dari sumber daya

    hipotetik sampai cadangan terbukti/terukur), memiliki daerah sebaran

    sumberdaya mineral yang terbagi menjadi, yaitu zona pertambangan,

    yang terdiri dari zona layak tambang dan zona layak tambang

    bersyarat, daerah pencadangan potensi bahan galian tambang, dan

    daerah tidak layak tambang.

    Hingga saat ini, belum tersedia tata cara, peraturan, pedoman

    atau kriteria bagaimana menentukan suatu wilayah yang dapat

    diperuntukan menjadi Kawasan Pertambangan yang relatif aman

    ditinjau dari berbagai aspek. Oleh karena itu, diperlukan tata cara

    bagaimana suatu wilayah yang terdapat deposit sumber daya mineral

    atau bahan tambang dinilai layak untuk ditambang dan selanjutnya

    diusulkan dan ditetapkan sebagai Kawasan Pertambangan dalam

    RT/RW.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan membuat peta kawasan

    pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Perundang-undangan menyangkut Tata Ruang dan

    Kawasan Pertambangan;

    2. Karakteristik Pertambangan;

    3. Struktur dan Pola Ruang Wilayah;

    4. Pembuatan Peta Kawasan Pertambangan.

    Sasaran peserta

    Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah di Bidang Pertambangan.

    Durasi :6 hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 30 Maret 4 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Akademisi.

    Diklat Penyusunan Data Informasi ESDM

    Berbasis SIG

    Kemajuan teknologi yang pesat dalam bidang pemetaan yang ditunjang

    sarana pengolahan data yang dirancang secara khusus untuk aplikasi

    pemetaan sangat membantu dalam kegiatan pengembangan wilayah.

    Kemajuan ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komputer,

    baik dari segi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak

    (software). Teknologi komputer yang mampu menangani database grak

    (spasial) dan non-grak (tekstual) merupakan alternatif yang dipilih

    dalam pengembangan aplikasi pemetaan.

    Pada awalnya SIG dikembangkan untuk mengelola, menganalisis, dan

    mengevaluasi data tata guna lahan (land use) dalam suatu perencanaan

    regional (regional planning) (Aronoff, 1989). Kemudian sistem ini

    diterapkan pada berbagai disiplin ilmu lainnya yang mengaitkan data atau

    informasi lokasi pada permukaan bumi sebagai referensi. Kini, SIG telah

    digunakan untuk aplikasi yang beragam baik oleh kalangan bisnis,

    universitas, militer, maupun pemerintahan/lembaga penelitian. Sejak

    beberapa tahun terakhir, bidang Geologi dan Pertambangan juga telah

    memanfaatkan teknologi SIG sebagai sarana pengolahan datanya.

    Dengan demikian perlu kiranya dilaksanakan diklat SIG bagi aparatur

    pengelola data informasi ESDM khususnya untuk meningkatkan

    kompetensinya dalam melaksanakan tugas penyedia informasi ESDM

    tersebut.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan pengelolaan data dan

    informasi ESDM berbasis SIG

    Lingkup Bahasan

    1. Pengenalan SIG;

    2. Pengantar Pemetaan;

    3. Peraturan Perundangan mengenai wilayah pertambangan;

    4. Pengoperasian Software;

    5. Perancangan Data Informasi;

    6. Penyusunan dan Pengolahan Data Informasi ESDM berbasis SIG;

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan

    dan tata ruang.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandar Lampung, 23 27 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

  • 2120

    Diklat KepemimpinanTingkat IV

    Dalam sistem manajemen kepegawaian, pejabat struktural eselon IV

    memainkan peranan yang sangat menentukan dalam membuat

    perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan instansi dan memimpin

    bawahan dan seluruh stakeholder stratejik untuk melaksanakan

    kegiatan-kegiatan tersebut secara efektif dan esien. Tugas ini

    menuntutnya memiliki kompetensi kepemimpinan operasional, yaitu

    kemampuan dalam membuat perencanaan pelaksanaan kegiatan

    instansi dan kemampuan mempengaruhi serta memobilisasi bawahan

    dan stakeholder strategisnya dalam melaksanakan kegiatan yang telah

    direncanakan.

    Untuk dapat membentuk sosok pejabat struktural eselon IV seperti

    tersebut di atas, penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim)

    Tingkat IV yang bertujuan sebatas membekali peserta dengan

    kompetensi yang dibutuhkan menjadi pemimpin operasional

    dirasakan tidak cukup. Diperlukan sebuah penyelenggaraan

    Diklatpim Tingkat IV yang inovatif, yaitu penyelenggaraan Diklat yang

    memungkinkan peserta mampu menerapkan kompetensi yang telah

    dimilikinya. Dalam penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV seperti ini,

    peserta dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu

    perubahan di unit kerjanya dan memimpin perubahan tersebut hingga

    menimbulkan hasil yang signikan. Kemampuan memimpin perubahan

    inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta tersebut dalam

    memperoleh kompetensi yang ingin dibangun dalam penyelenggaraan

    Diklatpim Tingkat IV. Dengan demikian, pembaharuan Diklatpim

    Tingkat IV ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak

    hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya

    dalam memimpin perubahan.

    Tujuan

    Membentuk kompetensi kepemimpinan operasional pada pejabat

    struktural eselon IV yang akan berperan dan melaksanakan tugas

    dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.

    Lingkup Bahasan

    1. Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan:

    a) Pilar-pilar Kebangsaan;

    b) Integritas;

    c) Standar Etika Publik;

    d) Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia;

    e) Pembekalan Isu Aktual Substantif Lembaga ;

    f) Diagnostic Reading;

    g) Penjelasan Proyek Perubahan.

    2. Tahap Taking Ownership (Breakthrough I):

    a) Coaching;

    b) Counseling.

    3. Tahap Merancang Perubahan dan Membangun Tim:

    a) Kecerdasan Emosi

    b) Pengenalan Potensi Diri;

    c) Berpikir kreatif dan Inovasi;

    d) Koordinasi dan Kolaborasi;

    e) Membangun Tim Efektif;

    f) Benchmarking ke Best Practice;

    g) Merancang Proyek Perubahan;

    h) Seminar Presentasi Proyek Perubahan;

    i) Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan.

    4. Tahap Laboratorium Kepemimpinan (Breakthrough II):

    a) Coaching;

    b) Counseling.

    5. Tahap Evaluasi:

    a) Seminar Laboratorium Kepemimpinan;

    b) Evaluasi Kepemimpinan.

    Sasaran Peserta

    Memiliki potensi untuk dikembangkan yang dibuktikan dengan

    dokumen yang sesuai;

    Telah memiliki kompetensi teknis sesuai dengan bidang jabatan

    struktural yang akan diduduki, dibuktikan dengan dokumen yang

    sesuai;

    Pangkat/Golongan minimal Penata Muda Tk. I - III/b;

    Mampu berkomunilcasi dengan bahasa Inggris yang dibuktikan

    dengan sertikat Educational Testing Service Test of English for International

    Communication (ETS TOEIC) dengan skor minimal 400, atau Internet

    Based Test of English as a Foreign Language (IBT TOEFL) dengan skor

    minimal 30, atau International English Language Testing System (IELTS)

    dengan skor minimal 4, atau Lembaga Administrasi. Negara English

    Communication Skills for Civil Service Test (LAN ECSCS Test) dengan skor

    minimal 65;

    Bagi peserta yang belum menduduki jabatan struktural eselon IV,

    direkomendasikan oleh Baperjakat instansi untuk menduduki

    jabatan struktural eselon IV tertentu dan diberikan rekomendasi untuk

    melakukan perubahan pada unit eselon IV tersebut.

    Durasi: 97 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 6 April 11 Juli 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur I;

    Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM.

  • 23

    Diklat Kader Pimpinan Bidang Pertambangan

    Umum Bagi Aparatur Dinas Tipe B

    22

    Diklat Manajemen Sumber Daya

    Mineral dan Batubara

    Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam tak terbarukan (non

    renewable resources). Jika pengelolaannya sama sekali tidak membawa

    manfaat bagi masyarakat, maka kesempatan untuk memperbaikinya

    tidak akan ada lagi. Oleh karena itu Sumber Daya Mineral haruslah

    dikelola dengan prinsip kehati-hatian yang tinggi dengan pertimbangan

    manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat luas.

    Pelaksanaan desentralisasi pengelolaan sumber daya mineral membuat

    tanggung jawab pemerintah daerah otonom menjadi semakin besar.

    Peningkatan tanggung jawab ini akan dapat dilaksanakan dengan baik

    apabila diiringi peningkatan kemampuan aparat dalam bidang

    manajemen sumber daya mineral, sehingga pada gilirannya akan

    melahirkan kebijakan-kebijakan yang tepat.

    Tujuan

    Meningkatkan pemahaman pengolahan tentang sumber daya

    mineral;

    Meningkatkan kemampuan dalam hal penyusunan kebijakan yang

    tepat dalam pengelolaan sumber daya mineral.

    Lingkup Bahasan

    1. Prinsip-prinsip Manajemen;

    2. Aplikasi Manajemen;

    3. Karakter Sumber Daya Mineral;

    4. Klasikasi Sumber Daya dan Cadangan;

    5. Pemanfaatan Sumber Daya Mineral yang Berwawasan ;

    6. Lingkungan;

    7. Community Development;

    8. Konsep Konservasi Bahan Galian;

    9. Perizinan Pertambangan;

    10. Studi Kasus.

    Sasaran Peserta

    Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah Dinas Pertambangan

    Pendidikan Minimal Sarjana (S1).

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 6 10 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat;

    Universitas Padjajaran.

    Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 jo. Undang-

    undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, tugas

    umum pemerintah di bidang pertambangan umum merupakan

    kewenangan daerah otonom. Sedangkan kewajiban Kementerian

    Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) adalah memfasilitasi daerah

    dengan kebijakan teknis seperti prosedur, kriteria, dan standar untuk

    dijadikan acuan oleh daerah. Kewajiban lain disamping itu adalah

    memberikan dukungan kepada daerah dalam rangka peningkatan

    kualitas sumber daya manusia.

    Pembinaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud diatas,

    diarahkan sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk

    mewujudkan pengelolaan bidang pertambangan dan energi yang

    menghasilkan nilai tambah sebagai salah satu sumber kemakmuran

    rakyat.

    Mengingat usaha pertambangan merupakan usaha yang berisiko tinggi,

    padat modal, dan padat teknologi, maka aparatur pemerintah sebagai

    pembina pertambangan perlu dibekali dengan pemahaman mengenai

    pertambangan umum.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam Perencanaan,

    pelaksanaan dan evaluasi bahan kebijakan teknis, pelayanan perizinan,

    bimbingan teknis, kerjasama, tenaga teknis, pengawasan K3, lingkungan,

    pengusahaan dan jasa.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Teknis Bidang Pertambangan;

    2. Teknik Penambangan;

    3. GMP (Good Mining Practice);

    4. Pengawasan K3 Pertambangan;

    5. Pengawasan Lindungan Lingkungan Pertambangan;

    6. Perizinan Pertambangan;

    7. Pengelolaan Tenaga Kerja di Bidang Pertambangan;

    8. Perizinan Usaha Jasa Pertambangan;

    9. Sistem Informasi Pertambangan;

    10. Teknik Evaluasi;

    11. Iuran Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengelola pertambangan

    mineral dan batubara

    Durasi: 12 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 7 18 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    Dinas Pertambangan dan Energi.

  • 25

    Diklat Analisis Fungsional Kepegawaian

    Terampil

    24

    Diklat Penggunaan GPS dalam Menunjang

    Batas Wilayah Pertambangan

    Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama Sumber Daya Manusia

    (SDM) Aparatur Negara mempunyai peranan yang menentukan

    keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

    Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS yang

    mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya

    yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral,

    bermental baik, profesional, sadar akan tanggungjawab sebagai

    pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan

    bangsa.

    Dalam peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

    Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, antara lain

    ditetapkan jenis-jenis Diklat PNS. Salah satu jenis pendidikan dan

    pelatihan yang diperlukan dalam pembentukan kompetensi PNS untuk

    jabatan fungsional adalah Diklat Analis Fungsional Kepegawaian Terampil.

    Tujuan

    Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk

    dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi

    kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan

    instansi;

    Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu

    dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;

    Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi

    pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;

    Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam

    melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi

    terwujudnya kepemerintahan yang baik.

    Lingkup Bahasan

    1. Formasi PNS;

    2. Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;

    3. Pengadaan PNS;

    4. Mutasi Kepegawaian;

    5. Pendidikan dan Pelatihan PNS:

    6. Pengangkatan PNS dalam Jabatan;

    7. Pengembangan Karier PNS;

    8. Sasaran Kinerja Individu;

    9. Gaji, Tunjangan, dan Kesejahteraan;

    10. Ketatausahaan Kepegawaian;

    11. Disiplin PNS;

    12. Pengendalian Kepegawaian;

    13. Pemberhentian PNS;

    14. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang manajemen PNS;

    15. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Analis Kepegawaian

    Terampil.

    Sasaran Peserta

    Sasaran Diklat Fungsional Analis Kepegawaian Terampil adalah

    terwujudnya Fungsional Analis Kepegawaian Terampil yang memiliki

    kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

    Durasi: 16 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 13 28 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Badan Administrasi Kepegawai Negara (BKN).

    Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintah Daerah, tugas umum pemerintahan di bidang

    pertambangan umum merupakan kewenangan daerah otonom.

    Sedangkan kewajiban Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

    (KESDM) adalah memfasilitasi daerah dengan kebijakan teknis seperti

    prosedur, kriteria, dan standar untuk dijadikan acuan oleh daerah.

    Disamping itu kewajiban lain pemerintah adalah memberikan

    dukungan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia di

    daerah.

    Pada saat ini kurangnya tenaga teknis yang memiliki keahlian dalam

    mengukur dan menentukan batas wilayah pertambangan di Dinas

    Pertambangan menyebabkan adanya tumpang tindih wilayah

    pertambangan. Hal tersebut tidak perlu terjadi bila penentuan batas

    wilayah pertambangan dilakukan secara benar melalui metode

    pengukuran yang akurat.

    Selain itu peta yang ada di Indonesia sebagian besar masih menggunakan

    referensi lokal yang menggunakan titik koordinat geogras. Sehingga

    harus ditransformasikan ke Datum Indonesia 95 (ID-95) yang telah

    menggunakan referensi global World Geodetic System 1984 (WGS-84).

    Pengukuran untuk referensi global tersebut menggunakan peralatan

    Global Positioning System (GPS).

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan

    pengukuran dan penataan batas wilayah dengan menggunakan Global

    Positioning System (GPS) dengan baik dan benar.

    Lingkup Bahasan

    1. Pengetahuan dasar GPS;

    2. Pengenalan dan Pengoperasian Alat GPS;

    3. Sosialisasi Sistem Koordinat Baru;

    4. Penerapan SK DJPU No. 697K/29/DDJP/96;

    5. Studi Kasus Pengukuran Batas Wilayah Pertambangan;

    6. Metoda Pengukuran Batas Wilayah Pertambangan;

    7. Menghitung Luas;

    8. Pengenalan dan Penggunaan Alat GPS dan Navigasi;

    9. Praktik Penggunaan dan Pengukuran GPS Geodetik dan Navigasi;

    10. Pengenalan dan Penggunaan Alat Total Station;

    11. Praktik Penggunaan dan Pengukuran Alat Total Station;

    12. Praktik Penggunaan GPS Geodetik dan Navigasi;

    13. Pengolahan Data;

    14. Penyusunan Laporan.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan

    khususnya kegiatan penataan batas wilayah pertambangan.

    Durasi: 15 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandung, 7 21 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Badan Informasi Geospasial (BIG);

    Pusdiktop TNI-AD.

  • 27

    Diklat Manajemen Keprotokolan

    26

    Diklat Organisasi dan Manajemen

    Diklat Organisasi dan Manajemen membekali peserta dengan

    seperangkat kompetensi dalam memahami konsep organisasi dan

    manajemen, memahami proses perencanaan dan penetapan tujuan,

    membuat keputusan, sistem kelembagaan, dan memahami koordinasi,

    manajemen konik, dan manajemen stres. Pembelajaran menggunakan

    pendekatan andragogi dengan menerapkan metode pembelajaran

    partisipatif meliputi ceramah interaktif, tanya jawab, latihan dan praktik,

    diskusi kelompok, serta presentasi.

    Tujuan

    Untuk membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam

    memahami konsep organisasi dan manajemen, memahami proses

    perencanaan dan penetapan tujuan, membuat keputusan, sistem

    kelembagaan, dan memahami koordinasi, manajemen konik, dan

    manajemen stres.

    Lingkup Bahasan

    1. Building Learning Commitment;

    2. Makna dan Prinsip-prinsip Organisasi;

    3. Struktur Efektitas, Budaya dan Tipologi Organisasi;

    4. Praktik Wawancara;

    5. Organisasi dan Manajemen;

    6. Fungsi-fungsi Manajemen;

    7. Proses Perencanaan dan Penetapan Tujuan Organisasi;

    8. Pembuatan Keputusan;

    9. Pengorganisasian dan Struktur;

    10. Koordinasi dan Rentang Manajemen;

    11. Manajemen Konik dan Manajemen Stres.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah Pusat dan Daerah dinas Pertambangan;

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani

    pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 13 17 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I (LAN RI);

    Akademisi.

    Diklat Manajemen Keprotokolan membekali peserta dengan

    seperangkat kompetensi dalam memahami konsep dan kebijakan

    keprotokolan, memahami kedudukan protokoler lembaga, pimpinan

    dan anggota DPRD, menerapkan metode dan tata cara penerimaan

    tamu negara, menerapkan kaidah public relations dan komunikasi dalam

    keprotokolan, menerapkan metode pengenalan situasi, menghidupkan

    suasana dan bahasa tubuh, memahami tata tempat, tata upacara dan

    tata penghormatan, teknik dan peragaan pembawa acara, dan

    mempraktikkan table manner. Pembelajaran menggunakan pendekatan

    andragogi dengan menerapkan metode pembelajaran partisipatif

    meliputi ceramah interaktif, tanya jawab, latihan dan praktik, diskusi

    kelompok, kunjungan lapangan, dan simulasi.

    Tujuan

    Untuk membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam

    memahami konsep dan kebijakan keprotokolan, memahami kedudukan

    protokoler lembaga, pimpinan dan anggota DPRD, menerapkan metode

    dan tata cara penerimaan tamu negara, menerapkan kaidah public relations

    dan komunikasi dalam keprotokolan.

    Lingkup Bahasan

    1. Building Learning Commitment;.

    2. Konsepsi Dasar Keprotokolan;

    3. Pengembangan Komunikasi Berdasarkan Ratio Feeling dan Body

    Language;

    4. Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan;

    5. Tata Perjamuan (Table Manner);

    6. Tata Kunjungan Kepala Negara (Presiden/Wakil Presiden) ke Daerah;

    7. Kaidah Protokol Internasional;

    8. Komunikasi, Teknik Membawa Acara dan Public Speaking.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 13 17 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I (LAN RI);

    Akademisi.

  • 29

    Diklat Analisis Potensi Sumber Daya

    Mineral dan Kendala Kewilayahan

    28

    Diklat Teknologi Pengolahan dan

    Pemanfaatan Mineral

    Data utama berupa potensi lahan (land resources) dan potensi sumber

    daya mineral dan energi yang ada di wilayah propinsi, kabupaten/kota,

    perlu dilengkapi dengan data penunjang lain. Data tersebut dapat

    berupa data geologi regional maupun laporan-laporan hasil

    penyelidikan, penelitian atau artikel ilmiah, untuk menganalisis lebih

    lanjut guna mendapatkan gambaran detail mengenai potensi dan

    kendala kewilayahan yang bersangkutan. Hasil analisis ini sangat

    bermanfaat untuk pengembangan wilayah agar sesuai dengan

    peruntukannya.

    Program diklat ini dapat memenuhi kompetensi yang diperlukan oleh

    sumber daya manusia yang terkait dalam menganalisis potensi Sumber

    Daya Mineral dan kendala kewilayahan di tempatnya.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan analisis

    mengenai potensi sumber daya mineral dan kendala kewilayahan.

    Lingkup Bahasan

    1. Geologi;

    2. Jenis Batuan, Pola Deformasi, dan Morfologi sebagai Dasar Satuan

    Genetik Wilayah (SGW);

    3. Evaluasi Potensi, Kendala SDM, dan Kewilayahan;

    4. Pengenalan SIG untuk (SGW);

    5. Latihan Pemetaan (SGW);

    6. Kajian Metode Evaluasi (SGW).

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandung, 20 24 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Akademisi.

    Tersedianya aparatur sektor energi dan sumber daya mineral yang

    kompeten di bidang teknologi pengolahan, pemurnian, serta

    pemanfaatan mineral logam dan non logam merupakan komponen

    penting dalam pengelolaan Sumber Daya Mineral yang efektif dan

    esien. Program Diklat ini membahas mengenai teknologi pengolahan

    dan pemanfaatan mineral logam dan non logam sebagai upaya

    pemenuhan kompetensi aparatur dalam melakukan pembinaan dan

    pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha

    pertambangan khususnya pengolahan dan pemanfaatan mineral.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan mengenai teknologi

    pengolahan dan pemanfaatan mineral dalam pelaksanaan kegiatan usaha

    pertambangan mineral.

    Lingkup Bahasan

    1. Pengantar Mineralogi;

    2. Metode Pengolahan Mineral I: Reduksi Ukuran Bijih (Kominusi) dan

    Klasikasi;

    3. Metode Pengolahan Mineral II: Proses Konsentrasi Bijih;

    4. Proses Ekstraksi dan Pemurnian Mineral Logam;

    5. Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan,

    perindustrian, dan/atau perdagangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Banjarmasin, 20 25 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

  • 31

    Diklat Teknis Pengelolaan PNBP

    Sektor ESDM

    30

    Diklat Manajemen Stres

    Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah seluruh penerimaan

    pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan (UU

    No. 20 tahun 1997 pasal 1 angka 1). Untuk meningkatkan pelayanan

    publik, pemerintah dapat menetapkan suatu instansi sebagai pengelola

    PNBP. Instansi pemerintah yang ditetapkan sebagai pengelola PNBP

    dapat memperoleh keistimewaan, karena dapat menggunakan

    sebagian penerimaan negara yang telah disetor untuk kegiatannya.

    Namun terdapat kewajiban yang harus diikuti untuk dapat

    memanfaatkan keistimewaan tersebut. Kewajiban tersebut nampaknya

    hanya administratif, namun apabila penerimaan yang telah disetor tidak

    dimanfaatkan, akan menghambat pelayanan publik.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman mengenai peraturan, dan keterampilan dalam

    menentukan serta mengevaluasi besarnya penerimaan negara dari bagi

    hasil pertambangan mineral dan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Pemerintah terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak;

    2. Dasar Penetapan PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum;

    3. Penyusunan Data PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan Umum;

    4. Pengolahan Data PNBP Sumber Daya AlamPertambangan Umum;

    5. Penyusunan Laporan dan Evaluasi PNBP;

    6. Pengusulan dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

    Pertambangan Umum.

    Sasaran Peserta

    Aparatur Pemerintah Pusat dan Daerah yang mengelola Penerimaan

    Negara Bukan Pajak dari sektor ESDM.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat & Waktu

    Bandung, 4 8 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    Kementerian Keuangan.

    Diklat Manajemen Stres membekali peserta dengan seperangkat

    kompetensi dalam hal mengelola stres diri dan stres yang terjadi dalam

    organisasi. Kompetensi yang dibangun meliputi: menjelaskan konsep

    dasar manajemen stres, mengidentikasi penyebab stres, menjelaskan

    model dan tingkatan stres, mengidentikasi faktor-faktor yang

    mempengaruhi stres terhadap perilaku dan kinerja individu maupun

    kinerja organisasi dan menerapkan teknik mengelola stres. Pendekatan

    yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan andragogi

    yang disajikan secara menarik dan Fun, dengan mengkombinasikan

    metode ceramah singkat, assessment, reeksi diri, kisah, diskusi

    kelompok, simulasi, praktik, dan tanya jawab.

    Tujuan

    Untuk membekali peserta dengan seperangkat kompetensi dalam hal

    mengelola stres diri dan stres yang terjadi dalam organisasi. Kompetensi

    yang dibangun meliputi: menjelaskan konsep dasar manajemen stres,

    mengidentikasi penyebab stres, menjelaskan model dan tingkatan stres.

    Lingkup Bahasan

    1. Learning Contract;

    2. Pengertian, Manfaat Mengelola, Gejala-gejala Stres Baik Individu

    Maupun Stres Kerja;

    3. Model dan Tingkatan Stres;

    4. Pengaruh Stres terhadap Individu dan Kinerja Organisasi;

    5. Teknik Mengelola Stres;

    6. Emotional Freedom Technique (EFT) dalam Mengelola Stres.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 27 April 1 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I (LAN RI);

    Akademisi.

  • 33

    Diklat Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas ESDM

    32

    Diklat Pengawasan Konservasi

    Mineral dan Batubara

    Mineral dan batubara adalah sumber daya alam yang tak terbarukan

    (non renewable) dan cadangannya terbatas baik ditinjau dari segi

    kuantitas, kualitas maupun distribusi keterdapatannya. Karakteristik

    sumber daya yang demikian itu menyebabkan pada suatu saat nanti

    akan terjadi kelangkaan atau habisnya sumber daya mineral dan

    batubara.

    Apabila dalam pemanfaatannya tidak dilakukan pengendalian maka

    tidak mustahil dalam waktu yang tidak lama kebutuhan akan bahan

    galian baik bagi industri maupun sektor pembangunan lainnya akan

    sulit terpenuhi, sehingga akan berakibat pada terhambatnya

    pembangunan. Mengingat hal tersebut maka diperlukan suatu upaya

    konservasi pada kegiatan sektor pertambangan untuk menjaga

    keberlangsungan tersedianya bahan galian tersebut untuk jangka waktu

    yang lebih lama.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan dalam pengawasan

    konservasi sumber daya mineral dan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Perundang-undangan terkait Konservasi Pertambangan;

    2. Pengawasan Pengelolaan Tailing;

    3. Pengawasan Pengelolaan Recovery Penambangan, Pengangkutan, dan

    Pengolahan/Pemurnian;

    4. Pengawasan Penanganan Bahan Galian Marginal dan Kadar/Nilai

    Rendah;

    5. Pengawasan Penanganan Mineral Ikutan dan Bahan Galian lain;

    6. Pengawasan Penetapan Sumber Daya dan Cadangan;

    7. Pengawasan Peningkatan Nilai Tambah Bahan Galian;

    8. Penyusunan Laporan Pengawasan Konservasi.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pertambangan

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Manokwari, 11 22 Mei 2015

    Bandung, 25 29 Mei 2015

    Pangkal Pinang, 16 21 November 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;

    Pusat Sumber Daya Geologi;

    Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara;

    Akademisi.

    Seluruh aspek atau komponen dalam kegiatan pertambangan perlu

    dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, karena masing-

    masing hal tersebut terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.

    Hal itu menunjang kelancaran dan keekonomian suatu usaha

    pertambangan, dan terjaminnya keselamatan pertambangan serta

    terpeliharanya lingkungan. Bidang pengawasan pertambangan

    Minerba memiliki tugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan

    kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, sehingga kepala

    seksi pada bidang tersebut harus dibekali oleh pemahaman dan

    keterampilan yang cukup terkait perencanaan, pelaksanaan,

    pengevaluasi, pembinaan, dan pengawasan kegiatan usaha dan usaha

    jasa pertambangan mineral dan batubara.

    Tujuan

    Peserta mampu melaksanakan tugas dan fungsi selaku Kepala Seksi

    Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara pada Dinas

    Pertambangan dan Energi

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Pembinaan dan Pengawasan Usaha Pertambangan Mineral

    dan Batubara;

    2. Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;

    3. Pengawasan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara;

    4. Pengawasan Pemasaran dan Keuangan Perusahaan Pertambangan

    Mineral dan Batubara;

    5. Aplikasi Sistem Informasi Pertambangan Mineral dan Batubara;

    6. Pengawasan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara;

    7. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral

    dan Batubara;

    8. Pengawasan Keselamatan Operasi Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    9. Pengawasan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    10. Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara;

    11. Pengawasan Tenaga Kerja Teknis Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    12. Pengawasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat;

    13. Pengawasan Pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    14. Pengawasan Produksi Pertambangan Mineral dan Batubara;

    15. Evaluasi dan Penyusunan Laporan.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani pengawasan

    pertambangan.

    Durasi: 15 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 11 25 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

  • 35

    Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang

    34

    Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG)

    Pertambangan

    Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang komputer dewasa

    ini, maka data dan informasi tentang kebumian telah dapat disajikan

    dalam satu sistem berbasis komputer yang dikenal dengan Sistem

    Informasi Geogra (SIG). Pemanfaatan SIG di sektor pertambangan

    telah terbukti kehandalannya sebagai sarana yang dapat menyajikan

    data dan informasi secara cepat, tepat, dan akurat, seperti dalam

    pencadangan dan tata ruang wilayah pertambangan, sehingga

    kemungkinan terjadinya tumpang tindih lahan dapat dihindari.

    Manfaat lain dari pemanfaatan SIG adalah menunjang terhadap

    peningkatan pelayanan perijinan usaha pertambangan.

    Tujuan

    Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang

    penyusunan data informasi yang berbasis sumber daya mineral.

    Menguasai teknologi perpetaan baik untuk pencadangan wilayah,

    tata ruang/kewilayahan maupun pengelolaan data geogras.

    Lingkup Bahasan

    1. Pengenalan SIG Pertambangan;

    2. Sistem Koordinat Nasional;

    3. Pengukuran dengan GPS;

    4. Pengenalan Basis Data (Database);

    5. Basis Data Tekstual dan Digital;

    6. Pengenalan Peta Analog;

    7. Pengeditan Data Tekstual;

    8. Editing Data Spasial;

    9. Editing Data Tekstual;

    10. Aplikasi SIG, Pencadangan Wilayah;

    11. Aplikasi SIG, Kewilayahan/Tata Ruang;

    12. Kasus Aplikasi Pencadangan Wilayah;

    13. Studi Kasus Kewilayahan;

    14. Perancangan dan Pembuatan Tata Letak.

    Sasaran Peserta

    Aparatur dan Tenaga Industri yang menangani pemetaan/pencadangan

    wilayah pertambangan.

    Durasi: 12 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 11 22 Mei 2015

    Surabaya, 25 Mei 5 Juni 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;

    BAKOSURTANAL;

    SEPATOP TNI AD.

    Kegiatan pertambangan berpotensi mengubah bentang alam, sehingga

    perlu upaya pengendalian untuk menjamin pemanfaatan lahan di

    wilayah bekas kegiatan pertambangan yang diharapkan memiliki nilai

    manfaat yang sama atau bahkan lebih. Kegiatan reklamasi merupakan

    upaya yang bertujuan memperbaiki atau menata lahan yang terganggu

    sebagai akibat kegiatan pertambangan agar dapat berfungsi sesuai

    dengan peruntukannya. Suatu kegiatan reklamasi akan berhasil jika

    dikelola oleh tenaga industri maupun aparatur pemerintah yang

    memiliki pengetahuan dan kemampuan baik sebagai perencana,

    pelaksana, maupun pengawas kegiatan reklamasi.

    Tujuan

    Memberikan pemahamandan keterampilan mengenai Reklamasi Lahan

    Bekas Tambang.

    Lingkup Bahasan

    1. Dasar Hukum Reklamasi Lahan Bekas Tambang;

    2. Karakteristik Pertambangan dan Dampak Lingkungan;

    3. Kendala Pemulihan Lahan Bekas Tambang;

    4. Aspek Teknik Rehabilitasi Tambang;

    5. Transformasi Fungsional Pasca Tambang;

    6. Perencanaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang;

    7. Implementasi Reklamasi Lahan Bekas Tambang.

    Sasaran Peserta

    Aparatur pemerintah pusat dan daerah yang menangani bidang

    lingkungan pertambangan

    Durasi: 10 Hari

    Tempat dan Waktu

    Manado, 18 27 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara.

  • 37

    Diklat Pengolahan dan Pemurnian Emas

    36

    Diklat Teknis Perhitungan Royalti

    Pertambangan Mineral dan Batubara

    Tambang emas rakyat merupakan tambang yang dikelola secara mandiri

    oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi yang masih

    tradisional. Meskipun kegiatan ini dapat membawa keuntungan dan

    penghasilan yang layak bagi masyarakat, namun bila pengelolaannya

    tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar dapat

    membahayakan kehidupan masyarakat, seperti penggunaan air raksa

    (merkuri) untuk memisahkan emas dari bahan lainnya.

    Namun dibalik dampak negatifnya, kegiatan tambang rakyat tradisional

    selain dapat memberikan penghasilan yang lebih terhadap masyarakat,

    juga dapat menjadi sarana pemberdayaan masyarakat melalui kursus

    dan pelatihan pengolahan emas dengan teknologi yang ramah

    lingkungan. Dibutuhkan kerja keras oleh semua pihak yang kompeten

    terhadap masalah ini, agar kegiatan tersebut mengacu kepada

    pertambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, secara

    baik dan benar (good mining practice), sebagai upaya mengelola sumber

    daya yang ada secara bijaksana dalam rangka pembangunan serta

    peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Tujuan

    Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang

    pengolahan dan pemurnian emas.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Nilai Tambah Mineral;

    2. Pengolahan dan Pemurnian Emas Dengan Cara Amalgamasi dan

    Konsentrasi Graviti;

    3. Pengolahan dan Pemurnian Emas Dengan Cara Sianidasi.

    Sasaran Peserta

    Aparat PEMDA yang menguasai teknologi pengolahan dan pemurnian

    emas.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Gorontalo, 25 29 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari :

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara.

    Dasar perhitungan royalti perusahaan pertambangan mineral dan

    batubara adalah jumlah bahan galian dikalikan tarif harga jual. Untuk

    kuasa pertambangan, tarif royalti sesuai Peraturan Pemerintah No. 45

    Tahun 2003. Sedangkan untuk kontrak karya (KK), tarif royalti

    berdasarkan ketentuan di dalam kontrak, yakni tarif nilai tetap (xed

    rate). Royalti kuasa pertambangan dan KK disetor secara kuartal ke kas

    negara.

    Untuk menghindari potensi kisruh yang terjadi akibat rendahnya

    awarness terhadap hak dan kewajiban para pihak serta perbedaan

    persepsi dalam penertapan royalti, maka baik aparatur pemerintah

    maupun pihak perusahaan wajib memiliki kompetensi perhitungan

    royalti ini.

    Tujuan

    Pemenuhan kompetensi aparatur PEMDA dalam pelaksanaan,

    pembinaan, dan pengawasan usaha pertambangan terutama dalam

    perhitungan royalti hasil pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Konsep dan Jenis Penetapan Royalti;

    2. Perencaaan Royalti;

    3. Pencatatan Royalti;

    4. Evaluasi Royalti;

    5. Pelaporan Royalti Mineral dan Batubara;

    6. Bagi Hasil Bagian Pemerintah;

    Sasaran Peserta

    Aparatur dinas pertambangan dan energi, diutamakan pada aparat yang

    menangani pertambangan mineral dan batubara.

    Durasi: 4 Hari

    Tempat dan Waktu

    Manado, 18 21 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari

    Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara.

  • 39

    Diklat Pemetaan Digital (Digital Mapping)

    38

    Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan

    Pengawasan produksi mineral dan batubara mengandung pengertian

    pemeriksaan, pengujian atau penilaian produksi tambang yang

    dilakukan secara sistematis, terorganisir dan obyektif, meliputi aspek

    ketaatan peraturan, esiensi, produktitas bahan galian agar dapat

    dilakukan perbaikan atau rekomendasi untuk peningkatan kinerja

    perusahaan. Manfaat lain dari hasil pengawasan ini dapat dijadikan

    sebagai acuan untuk perhitungan besaran iuran produksi/royalti/bagi

    hasil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan keterampilan pengawasan produksi

    mineral dan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Dasar-dasar Pengawasan Produksi Pertambangan;

    2. Kewajiban Pengusaha dalam Kegiatan Produksi Pertambangan;

    3. Pengawasan Administrasi Produksi;

    4. Pengawasan Aspek Teknis Produksi;

    5. Pelaporan Hasil Pengawasan Produksi