Post on 19-Feb-2018
7/24/2019 Laporan kimum
1/3
Nama protein berasal dari bahasa Yunani proteiosyang artinya peringkat satu atauyang
utama. Sesuai dengan namanya, protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup.
Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun hewan. Fungsi biologis
protein sangat beragam, antara lain sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai
sumber energi.
Protein merupakan senyawa organik berupa polimer dari monomer-monomer asam amino
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Siat suatu protein bergantung pada
asam amino penyusunnya, yang meliputi sekitar !" jenis asam amino. #nsur utama penyusun
protein terdiri atas C, H, O,dan N. $eberapa protein juga mengandung unsurSdan P.
Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama
lain, sehingga menyerupai batang yang kaku. %arakteristik protein bentuk serabut adalah
rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap en&im
pen'ernaan. %olagen merupakan protein utama jaringan ikat. (lasti terdapat dalam urat, otot,
arteri )pembuluh darah* dan jaringan elastis lain. %eratin adalah protein rambut dan kuku.
+iosin merupakan protein utama serat otot.
Protein Globuler
$erbentuk bola terdapat dalam 'airan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan
garam dan en'er, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah
denaturasi. lbumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. lobulin terdapat
dalam otot, serum, kuning telur, dan gi&i tumbuh-tumbuhan. iston terdapat dalam jaringan-
jaringan seperti timus dan pan'reas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
Sruktur spesiik protein menentukan bagaimana kerjanya. Pada hampir setiap kasus, ungsi
protein bergantung pada kemampuannya mengenali dan berikatan dengan molekul lain.
%e'o'okan dalam bentuk dan berikatan ini dikenal dengan teori lo'k and key. Fungsi protein
'ontohnya protein reseptor memiliki ungsi dalam mengidentiikasi dan berasosiasi dengan
molekul sinyal tertentu.
Empat tingkat struktur Protein
#ntuk memberikan pemahaman tentang ungsi protein, mempelajari struktur protein akan
memberikan manaat yang lebih buat kita. Protein dengan berma'am-ma'am bentuknya
memiliki / tiga struktur dasar yang saling tertumpuk. 0iga struktur protein ini dikenal sebagai
struktur primer, struktur sekunder dan struktur tersier. dapun struktur keempat merupakan
struktur yang terjadi ketika terdapat protein yang tersusun atas dua atau lebih rantai
polipeptida, struktur ini disebut struktur kuartener.
Struktur Primer
7/24/2019 Laporan kimum
2/3
Struktur Primer dari protein adalah susunan unik dari asam amino penyusunnya. %eunikan ini
menjadi penentu dari protein apa yang akan tersusun dari !" jenis asam amino. Struktur
primer digambarkan sebagai rantai yang tidak terlipat yang tersusun atas asam amino.
Sebagai 'ontoh transtiretin yang merupakan berungsi sebagai protein transport. 0ranstiretin
merupakan protein yang berungsi dalam mentranspor 1itamin dan salah satu hormon tiroid
ke seluruh tubuh. Protein transtiretin merupakan protein globular dalam darah yang tersusun
atas 2!3 asam amino. Susunan asam amino ini tidak terjadi se'ara a'ak, akan tetapi terjadi
karena adanya inormasi genetik yang meran'angnya )'ari 4ogma Sentral*.
Struktur Sekunder
Sebagian besar protein memiliki segmen-segmen dalam rantai polipeptida yang terkumpar
atau terlipat se'ara berulang dalam pola-pola yang berkontribusibagi bentuk keseluruhan
protein tersebut.
Struktur sekunder merupakan nama lain dari kumparan dan lipatan tersebut. Struktursekunder terjadi karena adanya ikatan hidrogen di antara bagian-bagian berulang pada
ba'kbone polipeptida )bukan rantai samping polipeptida*. tom hidrogen memiliki muatan
positi lemah yang karena berikatan dengan nitrogen yang bermuatan negati yang
menimbulkan ainitas terhadap atom oksigen bermuatan negati parsial pada ikatan peptida
dekatnya. 5katan hidrogen memang terbilang lemah, akan tetapi bayangkan kekuatannya
apabila terdapat banyak atom hidrogen yang berikatan disekitar ba'kbone polipeptida.
Sruktur sekunder ini merupakan perwujudan dari ungsi protein yang mengakibatkan adanya
protein struktural yang berungsi dalam menyokong. 6ontoh dari struktur sekunder adalah
protein sutra pada laba-labay yang terjadi banyak ikatan hidrogen dalam struktur asam
aminonya sehingga mampu mengalahkan kekuatan benang baja dengan massa yang sama.
Struktur ersier
%umpulan dari struktur sekunder yang menyusun protein disebut sebagai struktur tersier
protein. Struktur tersier protein terjadi karena adanya interaksi hidroobik. 5nteraksi
hidroobik ini disebabkan oleh hadirnya air dalam pembentukan polipeptida ungsional atau
protein. %etika terbentuk struktur sekunder protein, air yang bersiat polar akan berikatan
dengan bagian hidroilik protein dengan ikatan hidrogen. %ehadiran air yang bersiat polar
mengakibatkan asam-asam amino atau bagian protein yang bersiat nonpolar akan
mengelompokkan diri dan berdekatan dengan interaksi 1an der waals. %eseluruhan dariikatan hidrogen dan interaksi 1an de waals akan membentuk struktur tersier pada protein
sehingga membuat protein menjadi unik.
Selanjutnya, bila kita melihat dari rantai polipeptida yang memiliki gugus sulihidril seperti
pada asam amino sistein, akan terjadi ikatan ko1alen yang disebut jembatan disulida. 5katan
ini terjadi karena dua monomer sistein dirapatkan oleh pelipatan protein.
Struktur !uartener
Struktur kuartener terjadi karena agregasi atau penyatuan dari beberapa rantai polipeptida
menjadi satu makromolekul ungsional. al ini terjadi karena adanya penambahan molekul
7/24/2019 Laporan kimum
3/3
atau &at tertentu pada ! atau lebih rantai polipeptida tersebut saat terjadi pelipatan. 6ontoh
pada hemoglobin, terdapat struktur nonpolipeptida yaitu satu atom besi.
0#7#N