Post on 13-Apr-2017
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TIM LAYANAN DELIVERY
PT APLIKANUSA LINTASARTA
Oleh :
1106120033 Muh. Fachry Putera P.
Dosen Pembimbing :
Ir. Ari Fajar Santoso, M.T.
(NIP. 14661272-1)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TIM LAYANAN DELIVERY
PT APLIKANUSA LINTASARTA
Oleh :
Muh. Fachry Putera P.
1106120033
Menyetujui,
PEMBIMBING KERJA PRAKTEK
Asdar
NIP 10131805
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
TIM LAYANAN DELIVERY
PT APLIKANUSA LINTASARTA
Oleh :
Muh. Fachry Putera P.
1106120033
Mengetahui,
KETUA PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI
Murahartawaty, S.T., M.T.
NIP. 05820324-1
KOORDINATOR KERJA
PRAKTEK
Amelia Kurniawati, ST. MT
NIP. 10810591-1
DOSEN PEMBIMBING
Ir. Ari Fajar Santoso, M.T.
NIP. 14661272-1
4 | P a g e
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala anugerah dan karunia, serta salam dan salawat kepada Rasulullah
SAW sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan lancar dan
tanpa menemui kendala yang berarti. Bertolak dari laporan ini, saya berharap dapat
menyumbangkan sesuatu yang sekiranya dapat bermanfaat untuk kemudian diaplikasikan
khususnya dalam bidang telekomunikasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca agar dapat membuahkan laporan yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi pembacanya. Serta saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas besar ini
kepada:
1. Bapak Haris Purnawan selaku Junior Manager Operasional PT. Lintasarta
yang telah membimbing serta mengarahkan selama melakukan kerja praktek.
2. Bapak Asdar , Bapak Sultan dan Bapak Ferdian sebagai staff divisi delivery
PT. Lintasarta yang juga ikut mengarahkan dan membimbing penulis selama
berlangsungnya kerja praktek.
3. Bapak Ari Fajar Santoso selaku dosen Pembina akademik
4. Seluruh karyawan PT. Lintasarta yang telah menjadi rekan kerja dan disambut
hangat selama berlangsungnya kerja praktek.
Dengan segala kerendahan hati, saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan sehingga jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya
memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dalam hal penulisan maupun penyampaian.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah ilmu
pengetahuan serta dapat diaplikasikan secara nyata khususnya bagi dunia telekomunikasi.
Bandung, 1 Agustus 2013
5 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 4
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 6
BAB I .................................................................................................................................. 7
Pendahuluan ........................................................................................................................ 7
I.I Latar Belakang Penugasan ...................................................................................... 7
I.II Lingkup Penugasan ............................................................................................. 7
I.III Target Pemecahan Masalah ................................................................................ 8
I.IV Metode Pemecahan Masalah ............................................................................... 8
I.V Rencana dan Penjadwalan Kerja ......................................................................... 9
I.VI Ringkasan Sistematika Penulisan Laporan ......................................................... 9
BAB II ............................................................................................................................... 11
Tinjauan Umum Perusahaan ............................................................................................. 11
II.I Profil Perusahaan .............................................................................................. 11
II.II Lokasi Perusahaan ............................................................................................ 15
II.III Struktur Organisasi ........................................................................................... 15
BAB III ............................................................................................................................. 16
Teori Dasar........................................................................................................................ 16
BAB IV ............................................................................................................................. 26
Laporan Pelaksanaan Kerja ............................................................................................... 26
IV. Uraian Aktivitas Kegiatan ................................................................................. 26
BAB V .............................................................................................................................. 30
Analisis Hasil Pelaksanaan Kerja ..................................................................................... 30
V.I Pemasangan VSAT ........................................................................................... 30
V.II Preventive Maintenance .................................................................................... 33
BAB VI ............................................................................................................................. 36
Simpulan dan Saran .......................................................................................................... 36
VI. Kesimpulan ....................................................................................................... 36
V.II Saran ................................................................................................................. 36
6 | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi .......................................................................................... 15
Gambar 2 Gambar Topologi Jaringan VSAT ................................................................... 16
Gambar 3 Hub Station ...................................................................................................... 19
Gambar 4 Komponen Remote VSAT ............................................................................... 20
Gambar 5 Antena VSAT ................................................................................................... 20
Gambar 6 Visual Satelit .................................................................................................... 22
Gambar 7 Sebelum Pemasangan Antena VSAT ............................................................... 33
Gambar 8 Setelah Pemasangan Antena VSAT ................................................................. 33
Gambar 9 Pengerjaam Preventive Maintenance ............................................................... 34
Gambar 10 Pemasanagn EDC OWLEXA ........................................................................ 35
7 | P a g e
BAB I
Pendahuluan
I.I Latar Belakang Penugasan
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah bidang studi yang ada di
Telkom University khususnya di Fakultas Rekayasa Industri. Kerja praktek
adalah implementasi pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh dari
kegiatan perkuliahaan untuk berkontribusi membantu pemecahan masalah di
berbagai perusahaan/instansi yang terkait di bidang sistem informasi. Dengan
adanya kerja praktek, mahasiswa dapat terlatih untuk dapat mengenal dan
mengetauhi lingkup pekerjaan di dunia kerja sehingga kelak sudah terbiasa
dengan dunia pekerjaan yang sangat berbeda dengan dunia perkuliahan. Hal ini
diperlukan adanya adaptasi diri dengan lingkungan untuk melengkapi proses
belajar yang telah diperoleh selama masa perkulihaan.
Kini semakin banyak perusahaan yang sangat antusias dengan teknologi
informasi dan bagaimana teknologi tersebut dapat membuat perbedaan,
bagaimana teknologi tersebut membuat kehidupan lebih baik, bisnis lebih mudah,
pekerjaan lebih bermanfaat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan tujuan lebih
dapat dicapai dengan baik.
Semakin berkembangnya teknologi maka semakin banyaknya perangkat dan
juga tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan pemasangan
serta aktivasi layanan jaringan kepada pelanggan. Tim Delivery di butuhkan
dalam melaksanakan hal tersebut, maka dari itu tenaga kerja pada tim tersebut
seharusnya lebih banyak dari pada tim yang ada di dalam perusahaan PT
Lintasarta.
I.II Lingkup Penugasan
Dalam kegiatan kerja praktek penulis ditempatkan di Divisi Operasional,
yang membantu Tim Delivery PT. Lintasarta. Divisi Operasional sendiri
merupakan divisi yang menangani permasalahan teknologi dan jaringan serta
operasional perusahaan yang berada di PT. Lintasarta, Tim Delivery mempunyai
banyak tugas setiap harinya, diantaranya :
1. Pemasangan antena baru
2. Relokasi pemasangan antena
8 | P a g e
3. Monitoring pemasangan isp
4. Maintenance jaringan
I.III Target Pemecahan Masalah
Target pemecahan masalah yang ada di kegiatan kerja praktek di PT
Lintasarta ini yaitu maintenance jaringan isp serta melakukan pemasangan
perangkat baru di perusahaan-perusahaan yang inign menggunakan jasa dari PT
Lintasarta, serta melakukan relokasi pemindahan perangkat pelanggan yang
ingin telah melapor pada PT Lintasarta, agar di survey kembali untuk pengadaan
perangkat oleh perusahaan tersebut dari pihak PT Lintasarta.
Kegiatan diatas merupakan kegiatan yang aman dilakukan oleh mahasiswa
kerja praktek, karena tidak akan mengganggu atau merusak asset asset yang ada
di perusahaan PT Lintasarta selama diawasi oleh pembimbing lapangan yang
selalu membantu ketika berada di lapangan.
I.IV Metode Pemecahan Masalah
Metode Memahami Masalah
Pada langkah ini Pembimbing Lapangan memberikan bimbingan
kepada mahasiswa KP bagaimana agar mahasiswa tersebut dapat
menentukan tempat mana saja yang dapat atau yang mana saja yang akan
dilakukan pemasangan baru maupun relokasi pemindahan perangkat..
Selanjutnya mahasiswa KP diperbolehkan untuk melaksakan survey
pemasangan.
Metode Survey
Kegiatan yang perlu dilaksanakan pada langkah ini adalah mahasiswa
KP beserta pembimbingnya dating ke tempat yang akan menjadi tujuan
pemasangan perangkat baru maupun relokasi pemindahan perangkat
dengan melihat seberapa bisa antena akan di pasang, mencari tahu berapa
panjang kabel yang akan digunakan, tempat pemasangan antenna baru,
lalu mengetahui signal operator apa yang sangat bisa digunakan dalam
pemasangan antenna tersebut.
9 | P a g e
I.V Rencana dan Penjadwalan Kerja
Nama Perusahaan : PT Aplikanusa Lintasarta
Alamat : Jl. Raya Pendidikan Blok f1/2
Divisi : Tim Delivery
Pelaksanaan Kerja : 3 Juni 2015 s.d 15 Juli 2015 (extend 16 hari)
Hari dan Jam Kerja : Senin s.d Jum’at. 08.00 WITA – 17.00 WITA
I.VI Ringkasan Sistematika Penulisan Laporan
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi penjelasan mengenai latar belakang penugasan, lingkup
penugasan, target pemecahan masalah, metode pemecahan masalah,
rencana dan penjadwalan kerja serta ringkasan sistematika penulisan
laporan.
2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi penjelasan mengenai profil dan sejarah singkat perusahaan, lokasi
perusahaan, struktur organisasi dan kepegawaina perusahaan dari PT.
Lintasarta.
3. BAB III TEORI DASAR
Berisi penjalasan mengenai teori dasar di bidang keilmuan yang sesuai
dengan masalah yang akan dipecahkan di dalam kerja praktek
4. BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN KERJA
Berisi penjelasan mengenai pekerjaan yang diberikan/ditugaskan dari
perusahaan
5. BAB V ANALISIS HASIL PELAKSANAAN KERJA
Berisi penjelasan mengenai pelaksanaan kerja/pemecahan masalah yang
ada di perusahaan
6. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi pernyataan singkat hasil penelitian dan analisis data mengenai
seluruh kegiatan kerja praktek yang dilakukan. Saran memuat usulan
10 | P a g e
mengenai pendapat mahasiswa krja praktek tentang kemungkinan
pengembangan dan pemanfaatan hasil kerja praktek lebih lanjut.
11 | P a g e
BAB II
Tinjauan Umum Perusahaan
II.I Profil Perusahaan
Didirikan pada tahun 1988, Lintasarta merupakan salah satu penyedia jasa
teknologi Informasi dan komunikasi yang paling komprehensif dan terdepan di
Indonesia, yang menghubungkan bisnis di seluruh pelosok Nusantara, yang
menyediakan komunikasi data, layanan informasi bisnis dan internet bahkan ke
daerah-daerah terpencil.
Lintasarta adalah perusahaan yang bergerak di bidang Information and
Communication Technology (ICT) yang memiliki sejarah panjang di bidang
pemenuhan kebutuhan komunikasi data konsumen dalam bisnis skala kecil,
menengah maupun besar.
Didirikan tahun 1988, Lintasarta bermula dari menyediakan sistem
pelaporan bank dan layanan komunikasi data bagi sektor perbankan, yang
akhirnya berujung pada pengembangan ATM Bersama. ATM Bersama ini
memungkinkan konsumen berbagai bank yang berbeda melakukan transaksi antar
bank melalui ATM. Di saat yang sama, keahlian perusahaan dan cakupan
operasional berkembang secara eksponensial, menjadikan Lintasarta sebagai
salah satu penyedia layanan ICT terkemuka di Indonesia.
Kini Lintasarta menghubungkan berbagai usaha di seluruh nusantara,
menghadirkan komunikasi data, layanan informasi bisnis dan Internet hingga ke
daerah-daerah terpencil.
Lintasarta memiliki keahlian dan pengalaman yang membuatnya mampu
menangani sebagian atau seluruh kegiatan informasi dan komunikasi pengguna
jasa secara bertanggung jawab, memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi pada
bisnis inti. Lintasarta dapat menyediakan aplikasi atau elemen pendukung lainnya
sebagai bagian dari solusi, atau bekerja sama dengan mitra yang dipilih
berdasarkan keahlian dan relevansi untuk menyediakan solusi turnkey sesuai
dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
12 | P a g e
Lintasarta memiliki kemampuan beradaptasi, memiliki fleksibilitas,
kecekatan dan dapat menjaga kepercayaan para pengguna jasanya. Bebas dari
birokrasi dan mentalitas silo (terkotak-kotak), Lintasarta dapat bereaksi cepat,
bekerja secara efisien dan mencapai hasil yang optimal dalam waktu singkat.
Sejak awal Lintasarta selalu menjadi inovator. Dengan menerapkan
teknologi termutakhir, Lintasarta mengidentifikasi, mengkonfigurasikan dan
mengimplementasikan perkembangan terkini bagi para pengguna jasanya,
membantu mereka mencapai tujuan bisnis melalui solusi tepat dan menyediakan
dukungan bagi mereka sepanjang waktu (24/7).
Kini Lintasarta melayani lebih dari 1.600 mitra perusahaan, menghubungkan
lebih dari 18.000 jaringan, memanfaatkan infrastruktur canggih berbasis Platform
Next Generation Network (NGN), dengan local support di lebih dari 44 kota yang
tersebar di berbagai propinsi di Indonesia.
Lintasarta … menyediakan informasi yang dibutuhkan, di mana pun, kapan
pun.
Lintasarta memiliki keahlian dan pengalaman yang membuatnya mampu
menangani sebagian atau seluruh kegiatan informasi dan komunikasi pengguna
jasa secara bertanggung jawab, memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi pada
bisnis inti.
Lintasarta dapat menyediakan aplikasi atau elemen pendukung lainnya
sebagai bagian dari solusi, atau bekerja sama dengan mitra yang dipilih
berdasarkan keahlian dan relevansi untuk menyediakan solusi turnkey sesuai
dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Lintasarta memiliki kemampuan beradaptasi, fleksibilitas, kecekatan dan
dapat menjaga kepercayaan para pengguna jasanya. Bebas dari birokrasi dan
mentalitas silo (terkotak-kotak), Lintasarta dapat bereaksi cepat, bekerja secara
efisien dan mencapai hasil yang optimal dalam waktu singkat.
Kini Lintasarta melayani lebih dari 1.700 mitra perusahaan, menghubungkan
lebih dari 19.000 jaringan, memanfaatkan infrastruktur canggih berbasis Platform
13 | P a g e
Next Generation Network (NGN), dengan local support di lebih dari 44 kota yang
tersebar di berbagai propinsi di Indonesia.
Visi : Untuk menjadi pemimpin dalam solusi informasi dan komunikasi bisnis
di Indonesia.
Misi : Untuk membuat bisnis lebih mudah bagi perusahaan dan individu
melalui solusi informasi dan komunikasi yang inovatif.
Di Lintasarta, memiliki lima nilai korporat yang menetapkan bagaimana
menghadapi pekerjaan dan pelanggan setiap hari. Nilai-nilai tersebut
mencerminkan perilaku dan praktik yang sangat penting untuk keberhasilan PT
Lintasarta saat ini dan untuk pertumbuhan kami di masa mendatang.
Partnership (Kemitraan) … Kerjasama, Kolaborasi, dan Kerja tim
Respect (Menghargai) … Apresiasi orang lain atas pekerjaan mereka dan diri
mereka sendiri
Integrity (Integritas) … Kepercayaan dan kejujuran dalam semua transaksi
kami
Dedication (Dedikasi) … Komitmen
Empathy (Empati) … Kepedulian dan Keterlibatan
Lintasarta telah membentuk beberapa aliansi strategis dengan berbagai
pemain terkemuka dalam bisnis komunikasi, seperti berikut:
NTT Communications
Indosat Singapore Pte. Ltd.
SingTel
PT Indosat Tbk
Bloomberg
SITA Telecommunications
China Telecom
Korea Telecom
PT XL Axiata Tbk
PT Biznet Networks
14 | P a g e
Berikut adalah para stakeholder Lintasarta:
PT Indosat Tbk
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI)
PERBANAS Foundation
Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia
Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Tabungan Negara
Dana Pensiun Bank Pembangunan DKI Jakarta
Koperasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (KOPTEL)
Koperasi Karyawan PT Aplikanusa Lintasarta (KOPKARLA)
Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk (KOPINDOSAT)
Koperasi Pegawai Kantor Pusat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(KOPEGTEL)
Dana Pensiun PT CIMB Niaga Tbk
Adapun beberapa anak perusahaan dari PT. Lintasarta, seperti :
PT Artajasa Pembayaran Elektronis
Pada tanggal 10 Februari 2000, ARTAJASA didirikan dan menjadi
bagian dari upaya pembangunan yang diawali oleh LINTASARTA. Pada
tahun 2002, ARTAJASA membuat terobosan dan menunjukkan
keberhasilan pertamanya dengan menjadi lembaga kliring non-bank
pertama untuk transaksi retail di Indonesia dengan menjadi anggota
sistem BI-RTGS. Prestasi Lain ARTAJASA pada tahun 2004 dengan
mengembangkan layanan transfer antar-bank secara real time on-line
melalui ATM. Saat ini jaringan ATM Bersama terus bertumbuh dan
berkembang dengan banyak sekali terminal ATM dan tersebar di seluruh
Indonesia dan keyakinan banyak bank sebagai anggota, membuat
ARTAJASA sebagai pemimpin pasar.
PT Lintas Media Danawa
LMD adalah perusahaan yang dibentuk oleh Lintasarta, Kompas
Gramedia Group (KGG) dan Danawa Malaysia sebagai penyedia jasa
dibidang IT, seperti software development, cloud computing services dan
mobile application development.
Dukungan yang kuat dari ketiga perusahaan tadi merupakan salah satu
kekuatan LMD, karena ketiga perusahaan tadi merupakan pioneer
15 | P a g e
Manager Reg II SumBagSel
Sales Suport EngineeringCustamer Acount
Refresentative
Ass.Man.Niaga
Admin. Keuangan Teknisi Admin. OperasionalAdmin LogistikAccont Executive Admin Niaga
Engineer
Ass.Man.Operasional
dibidangnya masing-masing, seperti Lintasarta, yang merupakan
pemegang saham terbesar, adalah pemain utama di bisnis telekomunikasi
data dan menguasai 70% pangsa pasar komunikasi data. KGG, adalah
grup perusahaan terbesar di Indonesia di bidang retail, toko buku dan
media, baik surat kabar, majalah atau tabloid. Sementara Danawa
Malaysia adalah perusahaan asal Malaysia yang mempunyai berbagai
macam solusi teknologi.
II.II Lokasi Perusahaan
P.T APLIKANUSA LINTASARTA ini memiliki Kantor Pusat yang
bertempat di Jakarta dengan alamat Menara Thamrin lt.12 Jl. M.H. Thamrin Kav.
3, Jakarta 10250 dengan Telp : (021) 230 2345 (Hunting) dan Fax : (021) 230
3883 sedangkan untuk kantor perwakilan Sumatra Selatan bertempat di Jl. Jendral
Sudirman No. 2937 H Palembang.
II.III Struktur Organisasi
Gambar 1 Struktur Organisasi
16 | P a g e
BAB III
Teori Dasar
a. Pengertian Very Small Aperture Terminal (VSAT)
Very Small Aperture Terminal (VSAT) adalah stasiun penerima sinyal dari
satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter antara 0,9 -
3,8 meter, yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun
suara via satelit.
Gambar 2 Gambar Topologi Jaringan VSAT
Teknologi VSAT pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada awal tahun
1980-an. VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan
bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi
online seperti ATM (Automated Teller Machine).
Untuk mendapatkan data Internet dari setelit, sistem ini sama dengan
mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Jadi Data dikirimkan oleh satelit dan
diterima oleh sebuah alat decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan
yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-encode dan di-decode terlebih
dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada
juga KU-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan
KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan
mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925
Kantor Pusat
PES
P
17 | P a g e
sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7
sampai 4.2 GHz). Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA.
Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit
geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat
yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner
mengorbit selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, katakanlah di atas
Monas, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi
pada sumbunya. VSAT menyediakan bagi pelanggannya untuk sambungan
internet secara permanen dengan kecepatan tinggi atau private network dengan
kecepatan tinggi. VSAT sangat sesuai untuk perusahaan-perusahaan yang
memiliki banyak cabang yang harus selalu terhubung dengan kantor pusat.
Perusahaan-perusahaan dalam industri pertambangan, energi, perkebunan,
keuangan dan perbankan maupun perusahaan-perusahaan yang memiliki cabang
di seluruh wilayah Indonesia membutuhkan solusi VSAT sebagai sarana
komunikasi mereka.
Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang di
tengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di
tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan
kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya
mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini
diharapkan dapat memberikan konektifitas yang baik untuk hubungan data, suara
dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan
lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute
data pada jaringan VSAT.
KU-band adalah bagian dari spektrum elektromagnetik dengan jarak
frekuensi dalam gelombang mikro mencapai 11,7 hingga 12,7 GHz (downlink
frequencies) dan 14 hingga 14,5 GHz (uplink frequencies). KU-band atau Kurtz-
Under band terutama digunakan pada satelit komunikasi, khususnya untuk
penerbitan dan penyiaran satelit televisi atau Direct Broadcast Television. KU-
band juga digunakan untuk sinyal telepon dan layanan komunikasi bisnis.
18 | P a g e
C-Band adalah nama yang diberikan kepada bagian tertentu dari spektrum
elektromagnetik , serta berbagai panjang gelombang dari gelombang mikro yang
digunakan untuk telekomunikasi radio jarak jauh. IEEE C-band dan variasi-
variasi kecil nya berisi rentang frekuensi yang digunakan untuk transmisi satelit
komunikasi paralel oleh beberapa perangkat Wi-Fi, beberapa telepon nirkabel,
dan beberapa sistem radar cuaca.
IEEE C-band adalah bagian dari spektrum elektromagnetik pada rentang
frekuensi microwave berkisar 4,0-8,0 Ghz, tetapi definisi ini adalah salah satu
yang diikuti oleh produsen radar dan pengguna, namun tidak harus oleh pengguna
telekomunikasi radiomicrowave.
Dalam sebuah system jaringan VSAT, element jaringannya dapat dibagi
dalam 2 kategori, yaitu :
Ground segment; yaitu element jaringan VSAT yang berada di bumi,
yang terdiri dari HUB, dan terminal VSAT itu sendiri.
Space segment, yaitu element jaringan VSAT yang terdapat di langit,
yang terdiri dari satelit, dalam hal ini digunakan satelit GEO
(Geosynchronous Earth Orbit).
Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di
Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak
terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat
biayanya sama. Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat
membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan
pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan
dan lain-lain.
19 | P a g e
b. Komponen VSAT
HUB STATION
Gambar 3 Hub Station
Hub mengontrol seluruh operasi jaringan komunikasi. Pada hub terdapat
sebuah server Network Management System (NMS) yang memberikan
akses pada operator jaringan untuk memonitor dan mengontrol jaringan
komunikasi melalui integrasi perangkat keras dan komponen-komponen
perangkat lunak. Operator dapat memonitor, memodifikasi dan
mendownload informasi konfigurasi individual ke masing-masing VSAT.
NMS workstation terletak pada user data center.
Stasiun hub terdiri atas Radio Frequency (RF), Intermediate Frequency
(IF), dan peralatan baseband. Stasiun ini mengatur multiple channel dari
inbound dan outbond data. Pada jaringan private terdedikasi, hub
ditempatkan bersama dengan fasilitas data-processing yang dimiliki user.
Pada jaringan hub yang dibagi-bagi, hub dihubungkan ke data center atau
peralatan user dengan menggunakan sirkuit backhaul terrestrial.
Peralatan RF terdiri atas antenna, low noise amplifier (LNA), down-
converter, up-converter, dan high-power amplifier. Kecuali untuk antena,
subsistem RF hub pada umumnya dikonfigurasi dengan redundancy 1:1.
Peralatan IF dan baseband terdiri dari IF combiner/divider, modulator dan
demodulator, juga peralatan pemroses untuk antarmuka channel satelit
dan antarmuka peralatan pelanggan. Unit antarmuka satelit menyediakan
kontrol komunikasi menggunakan teknik multiple akses yang sesuai.
20 | P a g e
REMOTE STATION
Gambar 4 Komponen Remote VSAT
Sebuah remote VSAT memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
Outdoor Unit (ODU)
Terdiri atas antena dan Radio Frequency Transmitter (RFT).
a. Antena
Gambar 5 Antena VSAT
21 | P a g e
Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF.
Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antenna
yang memiliki bentuk parabola.
Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana
besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar
frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
Bagian antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan
antena atau dish VSAT berkisar antara 0,6 – 3,8 meter. Ukuran dish sebanding
dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.
b. RFT
RFT dipasang pada frame antena dan dihubungkan secara internal ke feedhorn.
RFT terdiri atas:
Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari
satelit melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang
lebar (500 MHz).
Solid State Power Amplifier (SSPA)
SSPA berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan
pada jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi
pancar (transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat tinggi
dalam orde Gega Hertz. Tujuan penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat
sinyal RF pancar pada band frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz
dari Ground Communication Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang
jika digabungkan dengan gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP)
yang dikehendaki ke satelit.
22 | P a g e
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi
tinggi , diantaranya :
Besar daya output yang dihasilkan
Lebar band frekuensi yang harus dicakup
Pengaruh intermodulasi yang muncul
Input dan output Back – off
c. Satelit
Satelit Geostasioner merupakan segmen angkasa pendukung layanan VSAT.
Orbit ideal untuk satelit komunikasi adalah geostasioner, atau yang relatif statis
terhadap bumi. Satelit yang digunakan untuk komunikasi hampir selalu berada
pada orbit geostasioner secara eksklusif, berlokasi sekitar 36.000 km diatas
permukaan bumi. Oleh karenanya disebut Satelit geostasioner karena satelit
tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada
sumbunya.
Gambar 6 Visual Satelit
Sesuai dengan kesepakatan International Telecommunication Union (ITU), untuk
menghindari terjadinya interferensi, setiap satelit ditempatkan dengan jarak dua
derajat terpisah sehingga jumlah satelit maksimum yang dapat dioperasikan
sebanyak 180 satelit.
Bagaimana pun, dengan pandangan untuk memaksimalkan penggunaan slot
orbital, penempatan satelit secara bersama-sama dilakukan secara menyebar.
Penempatan satelit secara bersama-sama dipisahkan 0,1 derajat di angkasa atau
hampir sekitar 30 km. Interferensisinyal dari penempatan satelit bersamaan
dicegah dengan menggunakan polarisasi ortogonal. Pada saat bersamaan
23 | P a g e
perlengkapan stasiun bumi dapat menerima sinyal dari dua lokasi satelit tanpa
orientasi ulang dari antena. Sinyal dapat di-diferensiasikan berdasarkan
polarisasinya.
Segmen angkasa tersedia dari organisasi yang telah mendapatkan satelit,
mengatur peluncuran, dan memimpin tes awal dalam orbit dan kemudian
mengoperasikan satelit-satelit ini secara komersial.
Fungsi utama satelit dikerjakan oleh transponder. Ada beberapa transponder atau
repeater dalam badan satelit. Transponder ini memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut:
Penerima sinyal
Transponder menerima sinyal yang di uplink oleh VSAT atau Hub.
Translasi frekuensi
Frekuensi dari sinyal yang diterima ditranslasikan ke frekuensi yang
berbeda, dikenal sebagai frekuensi downlink. Translasi frekuensi
meyakinkan bahwa tidak ada feedback positif dan juga menghindari
interferensiisu yang terkait.
Penguatan
Transponder juga menguatkan sinyal downlink.
Sejumlah transponder menentukan kapasitas satelit. Kapasitas transponder satelit
untuk satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24 transponder yang terbagi atas
12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi
vertikal. Tiap transponder memiliki bandwith 40 MHz.
Topologi yang digunakan pada teknologi VSAT ini adalah topologi star,
sedangkan koneksi yang terjadi adalah point to point, point to multipoint,
multipoint to point.
VSAT Point-to-Point
VSAT Point-to-Point menggunakan teknologi Single Channel per Carrier.
Konfigurasi ini umumnya digunakan untuk aplikasi yang menggunakan
kanal yang relatif besar dan transmission delay yang relatif kecil. SCPC
biasa digunakan sebagai backbone pada komunikasi antar kantor pusat dan
pabrik atau kantor cabang besar. Di samping untuk data komunikasi juga
24 | P a g e
digunakan untuk saluran telepon. Contoh penggunaan konfigurasi ini adalah
backbone pada jaringan selular, perusahaan minyak, pertambangan dan lain
lain.
VSAT Point-to-Multipoint
VSAT Point-to-Multipoint menggunakan teknologi TDM/TDMA. Teknologi
ini pada umumnya digunakan pada korporasi yang mempunyai data center
terpusat, dengan karakteristik aplikasi mempunyai outbound data yang besar
(dari Kantor Pusat) dan inbound data yang kecil. Pengiriman data harus
melalui Hub atau stasiun pusat pengendali. Contoh pengguna teknologi ini
adalah perbankan, pemerintah, perusahaan pembiayaan, kantor pos dan lain-
lain.
Konfigurasi Point-to-multipoint umumnya berbentuk Star atau Mesh.
Konfigurasi Mesh
Konfigurasi Mesh menggunakan teknologi DAMA/TDMA. Konfigurasi
ini memungkinkan komunikasi secara langsung dari satu titik ke titik
lainnya. Digunakan untuk telephony dan saluran data.
Konfigurasi STAR
Konfigurasi STAR merupakan pengembangan dari teknologi
TDM/TDMA dengan outbound channel yang mencapai 40 Mbps.
Aplikasinya membutuhkan bandwidth besar yaitu asimetrikal. Teknologi
andal dan mampu mengurangi waktu keterlambatan pengiriman. Biasa
digunakan untuk Internet.
c. Kelebihan dan Kekurangan VSAT
Kelebihan jaringan VSAT
Teknologi VSAT memiliki beberapa kelebihan di antaranya :
Tidak mengalami penurunan kecepatan bila jalur sibuk dan rute komplek
Mengurangi waktu tunda pada saat transsmisi berlangsung
Secara umum komunikasi antara satelit dengan VAT tidak pernah
mengalami kegagalan
Dapat menjangkau daerah luas (nasional, regional dan internasional).
25 | P a g e
VSAT sangat cocok digunakan di tempat – tempat terpencil, khususnya
yang masih belum tersedia saluran telepon. Ini dikarenakan teknologi
VSAT tidak memiliki batas wilayah kabel, namun lebuh berupa
topografi alam agar bias berhubungan dengan satelit.
Kekurangan jaringan VSAT
Disamping kelebihannya, VSAT juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
Biaya investasi perangkat keras dari VSAT masih sangat mahal
Delay inherent. Cara kerja VSAT pada dasarnya dilakukan melalui dua
kali pencaran, dari VSAT ke hub station dan dari HUB station ke VSAT
yang dituju untuksatu kali pancaran dibutuhkan waktu 0,5 detik. Dengan
demikian, komunikasi lewat jaringan VSAT ada delay inherent sebesar
0.5 detik. Oleh karena itu jika VSAT di gunakan untuk komunikasi suara
akan terasa kelambatannya dan memungkinkan terjadinya tabrakan.
Memakan tempat terutama untuk piringannya.
Performasi teknologi VSAT terpengaruh pada beberapa hal. Seperti
cuaca, gelombang liar, hujan meteor, dan sonoutage
d. Manfaat Jaringan VSAT
Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di
Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak
terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat
biayanya sama. Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN (Integrated Services
Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah. Kelebihan VSAT
dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah biayanya, juga andal, dengan
bandwidth lebar dan sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai
substitusi atau pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave).
Kemampuan VSAT dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena
bandwidth yang lebar. Dengan memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar
dan suara semakin mudah ditransfer dengan biaya murah.
Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di
banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain
perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak,
penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain.
26 | P a g e
BAB IV
Laporan Pelaksanaan Kerja
IV. Uraian Aktivitas Kegiatan
Hari
Ke
Tgl/Bln/Thn Rencana&Target Pelaksanaan Evaluasi
1 03/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pemasangan
router di kantor
agama Makassar
Tidak ada
2 04/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pengadaan kabel
straight di PT
Lintasarta
Tidak ada
3 05/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Maintenance
Server
Tidak ada
4 08/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
5 09/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Mencabut
perangkat PT
Lintasarta di
Adira Finance
Tidak ada
6 10/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Aktivasi
Perangkat
Tidak ada
7 11/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
PM E-KTP di
kantor camat
Tidak ada
8 12/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Mencabut
perangkat PT
Lintasarta di
Hotel Sahid
Tidak ada
9 15/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Penanganan
gangguan jaringan
di Hotel Mercury
Tidak ada
10 16/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
11 17/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
12 18/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Belajar setting
router cisco
Tidak ada
27 | P a g e
13 19/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
14 22/06/2015 Menerima proyek
pemasangan
VSAT
Standby Tidak ada
15 23/06/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
VSAT
Pemasangan
VSAT di Bank
Mandiri Syariah
Kurangnya
pengetahuan
untuk
pemasangan
VSAT 16 24/06/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
VSAT
Pemasangan
VSAT di Bank
Mandiri Syariah
Kurangnya
pengetahuan
untuk
pemasangan
VSAT 17 25/06/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
VSAT
Pemasangan
VSAT di Bank
Mandiri Syariah
Kurangnya
pengetahuan
untuk
pemasangan
VSAT 18 26/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pemasangan
Gpon di BPD
Kabupaten Gowa
Tidak ada
19 29/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pemasangan
router di PT
Taspen
Tidak ada
20 30/06/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pemasangan
Gpon di KFC
Tidak ada
21 01/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan EDC
Pemasangan EDC
di Rumah Sakit
Awal Bros
Tidak adanya
training
pemasangan
EDC 22 02/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan EDC
Pemasangan EDC
di Rumah Sakit
St. Haddija
Tidak adanya
training
pemasangan
EDC 23 03/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan EDC
Pemasangan EDC
di Rumah Sakit
Xiloam
Tidak adanya
training
pemasangan
EDC 24 06/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Gangguan
jaringan di Bank
BTN
Tidak ada
25 07/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Gangguan
Jaringan Bank
Panin
Tidak ada
28 | P a g e
26 08/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pemasangan
Gpon di Erlangga
Tidak ada
27 09/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Sutvey mutasi
perangkat PT
Lintasarta
Tidak ada
28 10/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
29 13/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
30 14/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
VSAT
Pemasangan
VSAT
Tidak ada
31 15/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
VSAT
Pemasangan
VSAT
Tidak ada
32 16/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Pencabutan
Perangkat
Tidak ada
33 22/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Standby Tidak ada
34 23/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Piket Tidak ada
35 24/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Stanby Tidak ada
36 27/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
perangkat baru di
Kima
Pemasangan
Perangkat di
Kima
Tidak ada
37 28/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
perangkat baru di
Kima
Pemasangan
Perangkat di
Kima
Tidak ada
38 29/07/2015 Pengerjaan
proyek
pemasangan
perangkat baru di
Kima
Pemasangan
Perangkat di
Kima
Tidak ada
39 30/07/2015 Pengerjaan job Stanby Tidak ada
29 | P a g e
desk dari tim
delivery
40 31/07/2015 Pengerjaan job
desk dari tim
delivery
Stanby Tidak ada
30 | P a g e
BAB V
Analisis Hasil Pelaksanaan Kerja
Pada PT Lintasarta penulis di tempatkan di bagian Timdelivery dibawah divisi
Operasional, akan tetapi selama perjalanan KP, penulis di minta untuk mengerjakan
semua kerjaan pada divisi Operasional, Seperti :
Pemasangan dan Pencabutan Perangkat
Maintenance
Preventive Maintenance
V.I Pemasangan VSAT
VSAT IP adalah layanan last mile pelanggan dan backbone internal IM2
dengan memanfaatkan teknologi VSAT IP DVB RCS. Sistem ini dibangun
berbasiskan produk NERA dari Norwegia dengan alokasi frekuensi C Band.
Layanan ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai last mile untuk aplikasi :
transfer data, voice (VoIP) dan VPN. Khusus layanan non VPN dapat dilengkapi
dengan fitur penunjang yaitu TCP accelerator system client server dan TCP
accelerator system proxy (gateway).
a. Merakit Antena:
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memeriksa kelengkapan
pendukung reflektor/dish antena, seperti Pedestal, baut-baut, feedhorn
dan LNB.
Divisi Operasional
Tim Delivery Maintenance Preventive
Maintenance
31 | P a g e
Apabila di lokasi tersebut berupa tanah maka buatlah pondasi sesuai
ukuran pedestal yang telah ditetapkan (ukuran standart 2m x 2m).
Penggabungan antar segmen pedestal, reflektor, feed horn serta LNB
harus benar-benar terpasang dengan baik dan kencang, usahakan tidak
ada baut-baut yang kendor atau tidak terpasang.
Perakitan Pedestal / boom antena harus tegak lurus ( 90 derajat ) dengan
garis horizontal bumi, gunakan water pass / angle meter untuk
levelingnya, tujuannya agar pada saat pointing diperoleh kemiringan
reflektor yang akan optimal.
Setelah antena terakit dengan benar, persiapkan satu kabel RF pendek dan
hubungkan antara LNB ke perangkat spectrum analizer atau satellite
finder. Tentukan arah polarisasi pada feedhorn sesuai dengan transponder
yang akan kita gunakan, dalam hal ini transponder 4H dengan polarisasi
horizontal.
Tentukan frekuensi dan transponder di Satellite yang akan kita cari,
dalam hal ini Satellite Palapa C2 transponder 4H dengan center
frekuensinya FWD RF=3,840Ghz / Lband=1298Mhz dengan simbol rate
8.7 Msps.
b. Pointing
Sebelum melakukan pointing, harus diketahui terlebih dahulu posisi sudut
azimut dan sudut elevasi untuk satellit yang akan digunakan / diterima pada suatu
daerah dimana stasiun bumi / VSAT akan didirikan.
Langkah pertama dalam melakukan pointing adalah dengan menentukan
sudut azimut reflektor secara kasar dengan menggunakan kompas. Arah 0 derajat
dimulai dari arah utara, kemudian ke arah timur adalah positif dan bila ke arah
barat adalah negatif.
Langkah pertama dalam melakukan pointing adalah dengan menentukan
sudut azimut reflektor secara kasar dengan menggunakan kompas. Arah 0 derajat
dimulai dari arah utara, kemudian ke arah timur adalah positif dan bila ke arah
barat adalah negatif.
Selanjutnya adalah melakukan pointing receive dan transmit. Untuk
melakukan pointing halus, dibutuhkan peralatan sebagai berikut :
32 | P a g e
(Spektrum analyzer atau Satellite Finder, DC blok dengan catu daya,
LNB dan BUC, Kabel pointing, Terminal Nera/modem)
Keluaran dari LNB dihubungkan melalui kabel pointing ke DC blok dan
dari DC blok dihubungkan ke Spektrum analyzer.
”Perhatikan ; konektor F type dengan tegangan V= + 18 Vdc ke arah
LNB dan konektor N type tanpa tegangan V=0 volt ke arah Spektrum
analyzer. Apabila menggunakan satellite finder, hubungkan keluaran
LNB ke Satellite finder dengan konektor F type ( satellite finder sudah
mensuplai tegangan dc 13/18V”.
Kemudian lakukan pointing receive untuk mengarahkan antena ke satelit,
caranya dengan memutar azimut dan elevasi secara perlahan hingga
diperoleh sinyal dari satelit yang dicari, langkah yang tepat adalah putar
sudut elevasi setelah mendapat sinyal hingga maximum kencangkan baut
elevasi kemudian putar sudut azimut setelah mendapat sinyal maksimum
kencangkan baut azimut kemudian putar polarisasi feedhorn hingga
mendapat sinyal yang maksimum, langkah tadi dilakukan secara
berulang-ulang hingga diperoleh sinyal receive yang paling maksimum.
c. Crosspole
Hubungkan input BUC pada feedhorn melalui kabel transmit ke peralatan
Terminal Nera pada keluaran yang berlabel TX, kemudian hubungkan output
LNB melalui kabel receive ke input Terminal berlabel RX.
Selanjutnya hidupkan perangkat Terminal Nera, untuk menerima sinyal dari
satellite di transponder yang telah ditentukan. Untuk melihat SNR di terminal
gunakan perintah dvb rx show.
Lakukan crosspole dengan Pure carrier / CW sesuai dengan frekuensi dan
petunjuk dari NCC PT.Indosat. Untuk melakukan CW dari terminal gunakan
perintah dvb tx cw on (level tx) (freq).
Kencangkan baut-baut azimut, elevasi dan feedhorn setelah diperoleh
crosspole dengan hasil yang sesuai dengan rekomendasi NCC PT.Indosat dan
mintalah printout hasil crosspole tersebut dari NCC PT.Indosat.
Gunakan sealant / 3m tape untuk membungkus konektor f type di BUC dan
LNB agar tidak kemasukan air pada saat hujan.
33 | P a g e
Gambar 7 Sebelum Pemasangan Antena VSAT
Gambar 8 Setelah Pemasangan Antena VSAT
V.II Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah suatu kegiatan pemeriksaan secara periodic
terhadap asset dan peralatan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi yang
menyebabkan kerusakan, serta menjaga asset atau peralatan yang telah
mengalami kerusakan dengan cara memperbaiki dan menyetel sebelum terjadi
kerusakan yang lebih parah
34 | P a g e
Tujuan Pemeliharaan
Ada beberapa tujuan pemeliharaan dilakukan yaitu sbb:
Memastikan kondisi mesin dalam keadaan baik sehingga dapat bekerja
dengan maksimal.
Mengurangi downtime yang tidak diperlukan
Menghemat biaya perbaikan yang mungkin timbul bila tidak melakukan
perawatan
Membuat umur pakai suatu peralatan tercapai sesuai perancangan
pabrikan
Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu industry
Menemukan suatu modifikasi baru yang dapat membuat proses produksi
bisa berjalan dengan lebih baik
Meningkatkan performansi suatu mesin atau peralatan
Memperbaiki efisiensi suatu proses
Gambar 9 Pengerjaam Preventive Maintenance
35 | P a g e
V.III Electronic Data Capture
Mesin EDC (Electronic Data Capture) & Web-Based OWLEXA Healthcare akan
menempatkan Mesin EDC di lokasi provider. Selain itu provider yang terhubung
ke sistem OWLEXA Healthcare melalui internet (web-based). OWLEXA
Healthcare secara online melakukan verifikasi data member, plan benefit dan
perhitungan excess claim. OWLEXA adalah sebuah e-health yang di tawarkan PT
Lintasarta.
Gambar 10 Pemasanagn EDC OWLEXA
36 | P a g e
BAB VI
Simpulan dan Saran
VI. Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan kerja praktek tahun ajaran 2014/2015 di PT
Aplikanusa Lintasarta bahwa :
PT Lintasarta adalah perusahaan penyedia isp (internet service provider)
PT Lintasarta merupakan anak perusahaan dari Indosat tbk.
Pemasangan perangkat hanya untuk pelanggan yang merupakan
coorporation, tidak untuk pemasangan di rumah ataupun pribadi.
V.II Saran
Selama kegiatan kerja praktek di PT Lintasrta, adapun beberapa saran yang saya
akan berikan agar PT Lintasarta akan menjadi lebih baik :
Pemberian pemasangan perangkat maupun mutasi perangkat masih
belum baik, karena terkadang rebut-rebutan sehingga ada pegawai yang
tidak mendapatkan jatah kerja.
Pemberian kerja kepada siswa maupun mahasiswa magang yang belum
cukup, dikarenakan pegawai pegawai tersebut belum mempercayakan
penuh terhadap siswa maupun mahasiswa magang
Kurangnya pelatihan yang diberikan kepada siswa maupun mahasiswa
magang yang ada di PT Lintasarta.
37 | P a g e
Referensi
http://www.lintasarta.net/id-id/tentanglintasarta.aspx
https://id.wikipedia.org/wiki/Lintasarta
https://www.facebook.com/permalink.php?id=556439677720174&story_fbid=59613513
7083961
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/metode-pemecahan-masalah-problem.html
http://catatan-teknologiku.blogspot.com/2013/01/pengertian-vsat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/VSAT
https://belajarvsat.wordpress.com/2008/12/02/komponen-vsat/
https://kge1992.wordpress.com/instalasi-dan-konfigurasi-vsat/
http://jagoanbelajarprimamedica.blogspot.com/2014/12/pengertian-preventive-
maintenance.html
http://rumahcahaya.com/preventive-maintenance-adalah/