Post on 06-Jan-2017
APENDISITIS
Preseptor :Dr. Syafruddin, Sp.B
Presentan : Rista, S.KedNim : 100610033
Laporan Kasus
Identitas PasienNama : Ny. SUmur : 29 tahunJenis Kelamin :
PerempuanStatus : Belum
menikahAlamat : Desa Jeumpa
Glumpang, Kecamatan Matang Kuli
Agama : IslamNomor RM : 06-35-31Masuk RS : 5/03/2015
Anamnesis
Keluhan Utama :Nyeri perut kanan bawah
Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke IGD RSUCM dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dirasakan ± 1 minggu yang lalu. Nyeri perut dirasakan pertama kali daerah pusar kemudian menetap di perut kanan bawah. nyeri perut hilang timbul dan memberat ketika berjalan. Pasien juga mengeluhkan demam (+), mual (+), muntah (+), BAB dan BAK normal, menstruasi (N). Pasien juga mengeluhkan timbul bercak dan bintil bintil coklat kehitaman pada daerah punggung, kemudian bintil bintil ini tumbuh dikedua tangan, perut, kedua kaki, leher, dada, dan juga kewajah, tidak terasa gatal, dan hal ini telah dialami oleh pasien lebih kurang sejak usia 3 tahun, tidak nyeri dan tidak mengganggu aktifitas sehari-hari.
Riwayat Terdahulu : Hipertensi (-), DM disangkal
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa.
Pemeriksaan FisikStatus present
Keadaan Umum : LemahSensorium : Compos MentisTekanan Darah : 110/70 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 37oC
Status GeneralisKepala : NormocephalikRambut : Ikal, warna hitamMata : Konjungtiva anemis(-/-), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor, diameter 2 mm, refleks cahaya (+/+).
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
Mulut : Sianosis (-)Telinga : Simetris, serumen (-)Tenggorokan : Uvula di tengah, hiperemis
(-).Leher :Bentuk simetris, massa (-), tidak
teraba adanya pembesaran KGB, JVP tidak meningkat
ThoraksInspeksi : Pergerakan dada simetrisPalpasi : Taktil fremitus kanan = kiriPerkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru
kananAuskultasi : Suara napas vesikuler kanan = kiri,
ronkhi (-/-),wheezing (-/-).JantungInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis terabaPerkusi : Batas jantung kanan : Linea midsternal
dekstra ICS IV Batas jantung kiri : Linea midclavicula sinistra ICS
V Batas atas : Linea para sternal sinistra ICS II
Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-).
EkstremitasSuperior : Oedem (-/-), sianosis (-/-) massa
(+)
Inferior : Oedem (-/-), sianosis (-/-) massa (+)
Status lokaliInspeksi : Datar, perut distensi (-), ascites (-),
kollateral vein (-) massa (+)Palpasi : Nyeri tekan mc.burney (+), nyeri
lepas mc.burney (+), Psoas sign (+), obturator sign (+), Blumberg sign (-), rovsing sign (-).
Perkusi : timpaniAuskultasi : Bising usus (+)
Diagnosa Banding◦Apendisitis Akut◦Batu Ureter◦Kista Ovarium Usulan Pemeriksaan◦Pem. Lab Darah dan Urin Rutin◦USG abdomen dan Foto Polos Abdomen◦Foto thorax AP/Lat
Laboratorium darah lengkap (Tanggal 11/01/2015)Hemoglobin : 11,0 g% (N : L=13-18, P:12-
16)Eritrosit : 4,2 x105/mm2 (N : L=4,5-6,5,
P=3,8-5,8)Leukosit : 7,2 x103/mm2 (N : 4-11)Hematokrit : 35,0% (N : 37-47)MCV: 84 fl (N : 76-96)MCH : 26,4pg (N : 27-32)MCHC : 31,4 g% (N : 30-35)RDW : 14,3% (N : 13,6%)Trombosit : 415x103/mm3 (N : 150-450)Bleeding Time : 1’5
Cloting Time : 7’45
2.USG
Diagnosis Kerja Apendisitis akut + Neurofibroma
PenatalaksanaanMedikamentosa
Inj. Cefotaxime 2x1gr Inj. Ranitidine 3x50mg/2ml Inj. Ketorolac 3x30mg/ml
Apendektomi
PrognosisQuo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungtionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam: dubia ad bonam
S O A P06/03/2015 -nyeri perut kanan
bawah(+), mual (+), muntah(+), benjolan diseluruh tubuh (+).-BAB (+)- BAK (+)
KU: lemahSensorium:CMTD:110/70RR: 20 x/iHR: 82 x/iT : 36,8oC
Suspek Apendisitis + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit- Inj.Cefotaxime 2x1g- Inj.Ranitidine
3x50mg/2ml- Inj.Ketorolac
3x30mg/ml
07/03/2015 -nyeri perut perut kanan bawah (+), mual (-),muntah(-), benjolan diseluruh tubuh (+).-BAB (+)- BAK (+)
KU: lemahSensorium: CMTD: 120/80RR: 22 x/iHR: 80 x/iT : 36,2oCRencana Apendektomi tgl 09/3/2015
Suspek apendisitis + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit- Inj.Cefotaxime 2x1g- Inj.Ranitidine
3x50mg/2ml- Inj.Ketorolac
3x30mg/ml
08/03/2015 Nyeri perut perut kanan bawah (+), mual (-), pusing (+), benjolan diseluruh tubuh (+)-BAB (+)- BAK (+)
KU: lemahSensorium: CMTD: 110/70RR: 24 x/iHR: 80 x/iT : 37,0oC
Apendisitis + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit- Inj.Cefotaxime2x1g- Inj.Ranitidine
3x50mg/2ml- Inj.Ketorolac
3x30mg/ml
09/01/2015 Nyeri perut kanan bawah (+),mual (+),muntah(-), benjolan diseluruh tubuh (+)BAB (-)BAK (+)
KU: lemahSensorium: CMTD: 120/80RR: 22 x/iHR: 80 x/iT : 36,2oCOperasi hari ini
Apendisitis + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit
- Inj.Ranitidine 3x50mg/2ml
- Inj.Ketorolac 3x30mg/ml
- Inj Fosmicin 2x2g
- Inj.Mikasin 2x250mg/2ml
- Inj.Kalnex 3x500mg
10/03/2015 Nyeri perut kanan bawah (berkurang), flatus (+), BAB (-), BAK (+), miring kanan miring kiri (+).
KU: lemahSensorium: CMTD: 120/80RR: 24 x/iHR: 80 x/iT : 36,8 oC
Post apendektomi (H+1) + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit
- Inj.Cefotaxime2x1g
- Inj.Ranitidine 3x50mg/2ml
- Inj.Ketorolac 3x30mg/ml
11/03/2015 nyeri di tempat op (+),nyeri ulu hati (+),duduk (+)-BAB (-)-BAK (+)
KU: lemahSensorium: CMTD: 120/80RR: 24 x/iHR: 80 x/iT : 36,5oC
Post apendektomi (H+2) + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit
- Inj.Cefotaxime 2x1g
- Inj.Ranitidine 3x50mg/2ml
- Inj.Ketorolac 3x30mg/ml
- Antasyd syr 3x1 c
- Drip Tramadol
12/03/2015 -nyeri di tempat op (berkurang), nyeri ulu hati (-),duduk (+)-BAB (+)-BAK (+)
KU: lemahSensorium: CMTD: 120/80RR: 24 x/iHR: 80 x/iT : 36,8 oC
Post apendektomi (H+3) + Neurofibroma
- Inf. Rl 20 gtt/menit
- Inj.Cefotaxime2x1g
- Inj.Ranitidine 3x50mg/2ml
- Inj.Ketorolac 3x30mg/ml
- Antasyd syr 3x1 c
APENDISITIS
DefinisiApendisitis adalah peradangan dari apendiks versiformis dan merupakan kegawatdaruratan bedah abdomen yang paling sering ditemukan.
Apendisitis disebut juga umbai cacing.
Apendiks adalah suatu organ yang terdapat pada sekum yang terletak pada proximal kolon. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya sekitar 10 cm (3-15 cm). Lumennya sempit di bagian proximal dan melebar di bagian distal.
Struktur apendiks mirip dengan usus mempunyai 4 lapisan yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna/propria (otot longitudinal dan sirkuler) dan serosa.
Etiologi
Faktor sumbatan (Obstruksi)
Faktor bakteriKecenderungan familiarFaktor ras dan diet
Patofisologi
Klasifikasi1. Apendisitis akut2. Apendisitis Purulenta (Supurative Appendicitis) . Ditandai dengan
rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan,
nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.
3. Apendisitis kronikDiagnosis apendisitis kronik baru dapat ditegakkan
jika dipenuhi semua syarat : riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik apendiks secara makroskopikdan mikroskopik, dan keluhan menghilang satelah apendektomi.
4. Apendissitis rekurensDiagnosis rekuren baru dapat dipikirkan jika ada
riwayat serangan nyeri berulang di perut kanan bawah yang mendorong dilakukan apeomi dan hasil patologi menunjukan peradangan akut. Kelainan ini terjadi bila serangn apendisitis akut pertama kali sembuh spontan.
5. Mukokel ApendiksMukokel apendiks adalah dilatasi kistik dari apendiks
yang berisi musin akibat adanya obstruksi kronik pangkal apendiks, yang biasanya berupa jaringan fibrosa.
6. Tumor ApendiksAdenokarsinoma apendiks7. Karsinoid ApendiksSindrom karsinoid berupa rangsangan kemerahan (flushing) pada muka, sesak napas karena spasme bronkus, dan diare yang hanya ditemukan pada sekitar 6% kasus tumor karsinoid perut.
Manifestasi KlinisGejala Appendicitis Akut Frekuensi (%)
Nyeri perut 100
Anorexia 100
Mual 90
Muntah 75
Nyeri berpindah 50
Gejala sisa klasik (nyeri periumbilikal kemudian anorexia/mual/muntah kemudian nyeri berpindah ke RLQ kemudian demam yang tidak terlalu tinggi)
50
*-- Onset gejala khas terdapat dalam 24-36 jam
Diagnosis AnamnesisNyeri / Sakit perutAnoreksia, nausea dan vomitus yang
timbul beberapa jam sesudahnya, Obstipasi karena penderita takut
mengejanGejala lain adalah demam yang tidak
terlalu tinggi, yaitu suhu antara 37,50 – 38,50C tetapi bila suhu lebih tinggi, diduga telah terjadi perforasi.
Manifestasi Skor
Gejala Adanya migrasi nyeri 1
Anoreksia 1
Mual/muntah 1
Tanda Nyeri RLQ 2
Nyeri lepas 1
Febris 1
Laboratorium Leukositosis 2
Shift to the left 1
Total poin 10
Ket :0-4 : kemungkinan Appendicitis kecil5-7 : Kemungkinan besar appendicitis8-10 : hampir pasti menderita Appendicitis
Pemeriksaan FisikInspeksi Palpasi : pada daerah perut kanan
bawah apabila ditekan akan terasa nyeri. Dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri. Nyeri tekan perut kanan bawah merupakan kunci diagnosis dari appendisitis. tanda Rovsing (Rovsing Sign). tanda Blumberg (Blumberg Sign).
Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator
Pemeriksaan colok dubur
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium : terdiri dari pemeriksaan
darah lengkap dan tes protein reaktif (CRP). Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan jumlah leukosit antara 10.000 – 20.000/ml ( leukositosis ) dan neutrofil diatas 75 %.
Radiologi : terdiri dari pemeriksaan radiologis, ultrasonografi dan CT-scan.
Rontgen foto polos, tidak spesifik, secara umum tidak cost effective. Kurang dari 5% pasien akan terlihat adanya gambaran opak fekalith yang nampak di kuadran kanan bawah abdomen.
USGCT scan
Radiografi Foto Polos
Gambaran foto polos abdomen tampak apendikolith (panah).
Pemeriksaan Apendikografi
Gambaran pengisian penuh dengan kontras pada apendiks, apendiks normal.
Diagnosa BandingPada Balita
Diagnosis banding pada anak-anak balita adalah intususepsi, divertikulitis, dan gastroenteritis akut.
Pada anak-anak usia sekolahDiagnosis banding pada anak-anak usia sekolah adalah gastroenteritis, konstipasi, Pada pria dewasa muda
Diagnosis banding yang sering pada pria dewasa muda adalah Crohn’s disease, klitis ulserativa, dan epididimitis.
.
Pada wanita usia mudaDiagnosis banding appendicitis pada wanita usia muda lebih banyak berhubungan dengan kondisi-kondisi ginekologik, seperti pelvic inflammatory disease (PID), kista ovarium, dan infeksi saluran kencing.
Pada usia lanjutDiagnosis banding yang sering terjadi pada kelompok usia ini adalah keganasan dari traktus gastrointestinal dan saluran reproduksi, divertikulitis, perforasi ulkus, dan kolesistitis
Penatalaksanaan
MedikamentosaApendektomi
Komplikasi1. Abses2. Perforasi3. Peritononitis PrognosisBila diagnosis yang akurat disertai
dengan penanganan pembedahan yang tepat, tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit ini sangat kecil. Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas bila timbulnya adanya komplikasi.
TERIMA KASIH