Post on 18-Jan-2021
LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
LOKA RISET PERIKANAN TUNA
TAHUN 2018
LOKA RISET PERIKANAN TUNA BENOA
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2018
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
i
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab : Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si.
Kepala Subseksi Tata Operasional : Hety Hartaty,S.Pi.
Anggota : Suciadi Catur Nugroho, S.Pi.
Ollyvia Maria Christy, A.Md
Maria Risma Widyasari, S.E
Ni Putu Eva Damayanti, S.Kel
Kontributor : Kepala Urusan Tata Usaha
Kepala Subseksi Pelayanan Teknis
Sub Seksi Tata Operasional
Loka Riset Perikanan Tuna
Pusat Riset Perikanan
Badan Riset dan Sumber Daya Manuasia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Alamat :
Jl. Mertasari no. 140, Banjar Suwung Kangin, Sidakarya, Denpasar selatan, Bali,
80223.
Telp : +62 (361) 726201 | Fax : +62 (361) 8497447
Website: http://lp2t.kkp.go.id; Email: lppt.benoa@gmail.com
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
ii
KATA PENGANTAR
Pembangunan kelautan dan perikanan yang dilaksanakan dalam situasi
perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut
percepatan pembangunan kelautan dan perikanan nasional secara nyata untuk
mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak
cepat tersebut. Mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam
pelaksanaan pembangunan nasional dan pembangunan kelautan dan perikanan
memasuki akhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019, maka strategi kebijakan riset dan
sumber daya manusia (SDM) diarahkan untuk menumbuhkan riset inovatif
bermanfaat serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia kelautan dan
perikanan dalam rangka percepatan pembangunan kelautan dan perikanan dan
selaras dengan berbagai program kebijakan KKP.
Sehubungan dengan hal tersebut, visi,misi, tujuan dan sasaran strategis
program riset dan SDM tahun 2015-2019 dilakukan penyesuaian dalam rangka
mendukung pencapaian grand strategi pembangunan KKP dalam RPJMN 3 Tahun
2015-2019. Untuk mengetahui pencapaian pelaksanaan program riset dan SDM maka
dilakukan evaluasi yang bertujuan memberikan bahan masukan bagi penetapan
kebijakan riset dan SDM yang lebih baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, masukan dan saran perbaikan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan Laporan Evaluasi
Pelaksanaan Program Loka Riset Perikanan Tuna ini.
Denpasar, Desember 2018
Kepala Loka Riset Perikanan Tuna,
Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si.
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
iii
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
D A F T A R I S I ................................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 2
II. PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2018 ........................................ 3
2.1. Program Kerja Loka Riset Perikanan Tuna Tahun 2018 ...................................... 3
2.2. Anggaran Loka Riset Perikanan Tuna Tahun 2018 ............................................ 5
III. PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI PROGRAM RISET DAN SDM
TAHUN 2018 .............................................................................................................. 8
3.1. Ruang Lingkup ....................................................................................... 8
3.2. Capaian IKU Tahun 2018 .......................................................................... 8
3.3. Capaian Program Prioritas ....................................................................... 13
IV. P E N U T U P ........................................................................................................... 21
4.1. Kesimpulan ......................................................................................... 21
4.2. Rencana Tindak Lanjut ........................................................................... 21
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan sosial masyarakat yang begitu cepat disertai dengan
tuntutan pada kecepatan dan keakuratan dalam penyelesaian suatu masalah dan
pelayanan, akhirnya akan berdampak pada sistem birokrasi pemerintahan. Untuk
menjawab tuntutan tersebut, instansi pemerintah harus tanggap mengubah
paradigma dari manajemen tradisional menjadi manajemen modern. Perubahan ini
juga ditandai dengan pengalihan orientasi pada saat ini, tidak hanya sekedar
seberapa besar dana yang telah direalisasikan telah berubah menjadi seberapa besar
outcome yang telah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan demikian,
manajemen yang berorientasi pada proses perlu segera dialihkan menjadi
manajemen berbasis hasil sehingga keberhasilan tidak didasarkan pada proyek atau
kegiatan melainkan pada terlaksananya program yang menghasilkan keluaran
(output) dan manfaat (outcome) yang terukur.
Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan Tahun 2018 disusun
berdasarkan kebijakan yang digariskan dalam RPJMN Tahun 2015-2019 yang
diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai
bidang dengan menekankan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan kemampuan IPTEK yang terus meningkat menjadi landasan penetapan
Rencana Strategis (Renstra) Loka Riset Perikanan Tuna disusun sebagai penjabaran
lebih lanjut dari Renstra Pusat Riset Perikanan, Renstra Badan Riset dan Sumber
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP), serta Renstra Kementerian
Kelautan dan Perikanan 2015-2019 sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Selanjutnya mengingat peran Loka Riset Perikanan Tuna yang sangat strategis
dalam mendukung Visi dan Misi KKP dan BRSDM KP melalui kegiatan riset perikanan
yaitu melaksanakan riset sumber daya perikanan tuna dan sejenis (tuna like species)
dan kegiatan lainnya yang sesuai keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing
jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perlu
dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program riset serta dapat menggambarkan
hasil yang telah dicapai serta hambatan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan
program.
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
2
1.2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Riset Tahun 2018
adalah :
1. Memberikan gambaran capaian kinerja Program Riset dan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan
2. Memberikan gambaran keberhasilan dan ketidak berhasilan program
3. Memberikan gambaran permasalahan/hambatan dan memberikan
rekomendasi upaya penyelesaian permasalahan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
3
II. PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2018
2.1. Program Kerja Loka Riset Perikanan Tuna Tahun 2018
Perikanan Nomor 16/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Loka Riset Perikanan Tuna adalah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan
Perikanan di bidang riset sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna like
species), yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang
menangani riset kelautan dan perikanan serta pengembangan sumber daya manusia
kelautan dan perikanan. Loka Riset Perikanan Tuna dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi,dan
laporan;
2. pelaksanaan kegiatan riset sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna
like species) di wilayah Republik Indonesia di perairan Samudera Hindia yang
meliputi aspek biologi, lingkungan, dinamika populasi dan eksploitasi;
3. pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan kerja sama riset;
4. pengelolaan prasarana dan sarana riset; dan
5. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Loka Riset Perikanan Tuna dipimpin oleh seorang Kepala Loka. Dalam
menjalankan tugasnya, Kepala Loka dibantu oleh Kepala Urusan Tata Usaha, Kepala
Subseksi Tata Operasional dan Kepala Subseksi Pelayanan Teknis. Adapun tugas
dari masing-masing bagian tersebut antara lain:
1. Subseksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan.
2. Subseksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis,
jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan
prasarana dan sarana riset perikanan tuna.
3. Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan administrasi kepegawaian,
tata laksana, keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga, dan
perlengkapan.
Untuk efektivitas pelaksanaan kegiatan riset, maka dibentuk kelompok penelitian
sumber daya perikanan tuna yang dipimpin oleh ketua kelompok penelitian (Kakelti).
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
4
Selain tenaga fungsional riset, Loka Riset Perikanan Tuna juga mempunyai jabatan
fungsional nonpeneliti yaitu jabatan fungsional perencana.
Sasaran Strategis
Sasaran strategis Loka Riset Perikanan Tuna berdasarkan tujuan yang akan dicapai
dibagi dalam dua perspektif yaitu :
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
1. Terselenggaranya program Riset Perikanan dan SDM KP yang mendukung
tata kelola pemanfaatan SDKP yang berkeadilan dan berdaya saing
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE
2. Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Loka Riset Perikanan Tuna yang
kompeten, professional dan berkepribadian
3. Tersedianya manajemen pengetahuan Loka Riset Perikanan Tuna yang
handal dan mudah diakses
4. Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi Loka Riset Perikanan Tuna
yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
5. Terkelolanya anggaran pembangunan Loka Riset Perikanan Tuna secara
efisien dan akuntabel
Secara terinci Loka Riset Perikanan Tuna memiliki lima (5) sasaran strategis yang
dijabarkan dalam sepuluh (10) Indikator Kinerja Utama program riset dan sumberdaya
manusia yang harus dicapai pada Tahun 2018.
Rencana Capaian Program dan Kegaitan
Dalam upaya mencapai outcome yang telah ditetapkan secara spesifik sebagai
capaian Loka Riset Perikanan Tuna maka rancangan keluaran/output dari setiap
kegiatan-kegiatan terkait Program Riset dan Sumberdaya Manusia yang harus
dicapai sebagai tercantum dalam Lampiran II Peraturan Kepala LRPT No. KEP-
46/BRSDM-LRPT/RC.221/IV/2018 tentang Rencana Strategis LRPT 2017-2019
sebagai berikut :
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
5
1) Riset Perikanan
- Terselenggaranya program Riset Perikanan dan SDM KP yang
mendukung tata kelola pemanfaatan SDKP yang berkeadilan dan
berdaya saing
- Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan program
Riset Bidang Perikanan
2) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Loka Riset
perikanan Tuna
- Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Loka Riset Perikanan Tuna yang
kompeten, professional dan berkepribadian
- Tersedianya manajemen pengetahuan Loka Riset Perikanan Tuna
yang handal dan mudah diakses
- Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi Loka Riset Perikanan
Tuna yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
- Terkelolanya anggaran pembangunan Loka Riset Perikanan Tuna
secara efisien dan akuntabel
2.2. Anggaran Loka Riset Perikanan Tuna Tahun 2018
Pagu anggaran LRPT pada awal penetapan Tapja 2018 adalah sebesar Rp.
9.904.093.000,-. Pada bulan September 2018 terjadi perubahan anggaran LRPT
dikarenakan adanya penambahan belanja pegawai pada detail tunjangan kinerja.
Anggaran LRPT yang semula Rp. 9.904.093.000,- berubah pagunya menjadi
Rp10.078.924.000,-. Total serapan anggaran Loka Riset Perikanan Tuna Tahun 2018
adalah Rp 9.814.350.251 (97,37%) dari total pagu anggaran DIPA baru dengan
rincian per kelompok pengeluaran disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Realisasi Anggaran LRPT berdasarkan rincian per kelompok pengeluaran
No Kegiatan Pagu (Rp)
Tahun 2018
Target (Rp) % Realisasi (Rp) %
1 Belanja Pegawai 2.682.324.000 2.682.324.000 100 2.588.435.560 96.50
2 Belanja Barang 4.180.943.000 4.180.943.000 100 4.151.764.991 99.30
3 Belanja Modal 3.215.657.000 3.215.657.000 100 3.074.149.700 95.60
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
6
No Kegiatan Pagu (Rp)
Tahun 2018
Target (Rp) % Realisasi (Rp) %
Total 10.078.924.000 10.078.924.000 100 9.814.350.251 97.37
Tabel 2. Realisasi Anggaran LRPT masing-masing program/kegiatan/output Tahun
2018
No Program/ Kegiatan/
Output Pagu
Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018 Fisik
Target (Rp) (%) Realisasi (Rp) (%)
1.
Wilayah Pengelola Perikanan (WPP) NRI
1.500.000.000 1.500.000.000 100 1.488.116.464 99.21 100
2.
Sarana Prasarana Riset Perikanan
3.215.657.000 3.215.657.000 100 3.074.149.700 95.60 100
3.
Data dan/atau Informasi Riset Perikanan
487.091.000 487.091.000 100 478.864.839 98.31 100
4.
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
272.543.000 272.543.000 100 269.915.580 99.04 100
5 Layanan Perkantoran
4.603.633.000 4.603.633.000 100 4.503.303.668 97.82 100
TOTAL 10.078.924.000 4.707.910.000 100 9.814.350.251 97.37 100
Berdasarkan Tabel 1 dan 2 diatas diperoleh kesimpulan bahwa terdapat deviasi
antara target dan realisasi pencapaian realisasi anggaran. Deviasi antara target
(100%) dan realisasi anggaran (97,37%) adalah 2,63%. Adapun deviasi terbesar
terjadi pada output sarana prasarana riset perikanan, dimana terdapat sisa anggaran
sebesar 4,4% dari total anggaran output sarana prasarana riset perikanan. Namun
demikian, deviasi antara target dan realisasi anggaran LRPT berada pada kondisi
lebih rendah dari 5%, dimana hal ini menunjukkan bahwa penganggaran di LRPT telah
berjalan baik dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan TA 2017, Realisasi Belanja TA 2018 mengalami
peningkatan sebesar 43,07 persen. Hal ini disebabkan adanya Restrukturisasi
organisasi Balitbang KP dan BPSDMKP menjadi BRSMKP pada TA 2017 berdampak
pada penggabungan Unit Eselon I/II, penggabungan tugas dan fungsi Eselon I/II Pusat
BRSDMKP dan atau pengalihan kewenangan kantor pusat ke kantor daerah
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
7
mempengaruhi proses perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan
pertanggungjawaban anggaran di tahun 2017, adanya penataan organisasi & tata
kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan Perikanan melaui persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017 Loka Penelitian
Perikanan Tuna berubah nama menjadi Loka Riset Perikanan Tuna dan DIPA
032.12.2.403826/2017 terbit pada tanggal 13 Juli 2017. Di TA 2018 juga terjadi
peningkatan jumlah belanja pegawai karena adanya kenaikan tunjangan
khusus/kegiatan, selain itu juga di TA 2018 terjadi peningkatan belanja modal yang
meliputi pengadaan peralatan laboratorium, pengadaan peralatan survey, pengadaan
perangkat pengolah data dan komunikasi serta penambahan gedung bangunan untuk
parkir mobil.
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
8
III. PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI PROGRAM RISET DAN
SDM TAHUN 2018
3.1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi pelaksanaan Program Riset dan SDMKP Tahun 2018 adalah:
1. Menyampaikan informasi capaian kinerja IKU Utama bidang riset perikanan
dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Loka Riset
Perikanan Tuna
2. Menyampaikan informasi keberhasilan pelaksanaan program prioritas riset
perikanan
3. Menyampaikan kendala/hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program
riset dan sumberdaya manusia
3.2. Capaian IKU Tahun 2018
a. Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Riset Perikanan
1. Jumlah Data dan/atau Informasi Hasil Riset Perikanan Tuna (Paket)
Sampai dengan saat ini capaian dari IKU ini 100% secara fisik dimana
target yang ditetapkan pada Tahun 2018 adalah 2 paket data dan informasi.
Capaian fisik kegiatan penelitian terdiri dari (1) tahap persiapan, meliputi
kegiatan penelusuran pustaka, pemantapan proposal teknis, dan rapat-rapat
koordinasi; (2) tahap pelaksanaan, meliputi kegiatan survei pengumpulan data,
analisis data baik di laboratorium dan pengolahan data; (3) tahap pelaporan,
meliputi kegiatan pemaparan perkembangan kegiatan penelitian periode
Januari 2018 sampai dengan Desember 2018. Data dan informasi berupa
laporan hasil kegiatan riset LRPT telah disampaikan kepada kepala BRSDM
dan kepala Pusriskan pada tanggal 8 Januari 2019
Hasil kegiatan riset yang dilakukan yang merupakan kegiatan riset
perikanan terkait Kajian stok sumber daya perikanan tuna dengan hasil
evaluasi capaian kinerja sbb : Secara umum, sumber daya perikanan tuna dan
sejenisnya di WPP 573 masih dalam kondisi yang baik, ditunjukkan dengan
beberapa indikator-indikator parameter stok yang cukup baik. Akan tetapi,
khusus untuk madidihang, dimana opsi pengelolaan yang direkomendasikan
adalah menahan untuk tidak melakukan aktivitas penangkapan (open/close
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
9
season) dimana yuwana tuna banyak tertangkap, yakni antara bulan
November-Maret. Selain itu penggunaan pancing yang lebih dalam (>80 m)
juga disarankan pada perikanan tuna skala kecil yang menggunakan rumpon
sebagai alat bantu penangkapan, sehingga ikan yang di dapatkan lebih selektif.
Pengawasan implemetasi PERMEN KP NOMOR 71/PERMEN-KP/2016 terkait
aturan mata jaring yang diperbolehkan pada alat tangkap pukat cincin (>2 inchi)
dan jaring insang (>1,5 inchi) juga perlu ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan
untuk menghindari banyaknya yuwana tongkol krai dan lisong yang ikut
tertangkap.
Terkait dengan hasil evaluasi tersebut maka direkomendasikan:
Mengingat studi kajian stok membutuhkan data untuk waktu yang
konsisten dengan cakupan spasial yang representatif, oleh karena itu perlu
adanya kepastian anggaran untuk terus melanjutkan penelitian ini di masa yang
akan datang.
2. Jumlah sarana dan prasarana Loka Riset Perikanan Tuna yang ditingkatkan
kapasitasnya (Paket)
Pada tahun anggaran 2018 LRPT mempunyai 5 paket pengadaan
fisik/belanja modal untuk mendukung penelitian yang ada di LRPT yaitu
pengadaan peralatan laboratorium, meubelair, perangkat pengolah data dan
komunikasi, peralatan survey penelitian, dan pengembangan asset. Capaian
fisik IKU ini telah mencapai 100%. Adapun uraian kegiatan belanja modal yang
dilaksanakan oleh LRPT pada tahun 2018, yaitu:
- Pengadaan peralatan laboratorium. Pagu kegiatan pengadaan ini adalah
Rp 2.474.922.00,- dan realisasinya adalah Rp 2.339.598.000 (94,53%).
Capaian fisik pengadaan ini adalah 100% dimana proses pengadaan
dilakukan melalui lelang sederhana dengan melibatkan Unit Layanan
Pengadaan. Alat-alat laboratorium telah diterima oleh LRPT berdasarkan
BAST Nomor : 84/BRSDM-LRPT/PL.430/XI/2018
- Pengadaan meubelair. Pagu kegiatan pengadaan ini adalah Rp
197.940.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp 196.800.000 (99,42%).
Adapun capaian fisik kegiatan ini adalah 100% dimana kegiatan
pengadaan telah terlaksana secara swakelola melalui penunjukkan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
10
langsung dan meubelair penelitian telah diterima oleh LRPT dengan
nomor BAST 89/BRSDM-LRPT/PL.430/XI/2018.
- Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi. Pagu kegiatan
pengadaan ini adalah Rp 198.223.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp
195.877.700 (98,82%). Adapun capaian fisik kegiatan ini adalah 100%
dimana kegiatan pengadaan telah terlaksana secara swakelola melalui
penunjukkan langsung dan peralatan tersebut telah diterima oleh LRPT
dengan nomor BAST 65/BRSDM-LRPT/PL.430/X/2018.
- Pengadaan peralatan survei penelitian. Pagu kegiatan pengadaan ini
adalah Rp 178.475.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp 177.100.000
(99,23%). Adapun capaian fisik kegiatan ini adalah 100% dimana kegiatan
pengadaan telah terlaksana secara swakelola melalui penunjukkan
langsung dan peralatan tersebut telah diterima oleh LRPT dengan nomor
BAST 80/BRSDM-LRPT/PL.430/XI/2018.
- Pengembangan aset. Pagu kegiatan pengadaan ini adalah Rp
166.097.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp 164.774.000 (99,20%).
Adapun capaian fisik kegiatan ini adalah 100% dimana kegiatan
pengadaan telah terlaksana secara swakelola melalui penunjukkan
langsung. Kegiatan pengembangan aset telah selesai dengan baik
berdasarkan bukti berupa BAST dengan nomor 47/BRSDM-
LRPT/PL.430/X/2018.
3. Jumlah jejaring dan/atau kerjasama Loka Riset Perikanan Tuna yang
disepakati dan ditindaklanjuti (dokumen)
Pada tahun 2018 LRPT menetapkan target untuk IKU jumlah jejaring
dan/atau kerjasama penelitian perikanan tuna yang terbentuk sebanyak 1
kerjasama. IKU ini telah terealisasi 100% pada bulan November 2018 dimana
Loka Riset Perikanan Tuna melakukan kerjasama dengan CSIRO tentang
kegiatan kerjasama teknis dan ilmiah untuk kegiatan penelitian dan
pengembanagan sumberdaya kelautan dan perikanan. Kerjasama ini
merupakan kegiatan kerjasama antara BERSDM dengan CSIRO, namun
sebagai pelaksana kegiatan pelaksana akan dilaksanakan oleh LRPT.
4. Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) Loka Riset Perikanan Tuna yang
dipublikasikan (Buah)
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
11
Target jumlah karya tulis ilmiah (KTI) yang dipublikasikan LRPT pada tahun
2018 adalah 8. Target IKU keempat ini pada tahun 2018 adalah 8 KTI yang
dipublikasikan. Pada tahun 2018 telah terbit 12 KTI dengan rincian 1 KTI terbit
pada periode Triwulan I dan 4 KTI terbit pada periode Triwulan II, 6 KTI terbit
pada Triwulan III dan 1 KTI terbit pada Triwulan IV.
5. Proporsi fungsional Loka Riset Perikanan Tuna dibandingkan total pegawai
Loka Riset Perikanan Tuna (%)
Tahun 2018, LRPT menargetkan proporsi fungsional dibandingkan total
pegawai di lingkungan LRPT adalah 33,33% atau 8 orang fungsional
berbanding 21 pegawai total keseluruhan. Pada tahun 2018 total jumlah
pegawai LRPT 21 orang, target LRPT pada tahun ini mempunyai 13 pegawai
dengan jabatan fungsional. Salah satu usaha yang dilakukan adalah LRPT
telah mengusulkan 6 calon peneliti yang masih menunggu kesempatan untuk
mengikuti diklat fungsional peneliti pertama. Diharapkan proporsi fungsional
LRPT dibanding total pegawai dapat tercapai seiring dengan adanya
kesempatan mengikuti diklat bagi calon peneliti LRPT pada tahun 2018.
6. Indeks kompetensi dan integritas LRPT (Indeks)
Integritas merupakan suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara
tindakan dengan nilai dan prinsip, dan digunakan untuk menggambarkan
kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Nilai Indeks Kompetensi dan
Integritas diperoleh dari rata-rata nilai 4 (empat) variabel pembentuk, yaitu :
- Persentase nilai kompetensi dan integritas ;
- Persentase pencapaian output Sasaran Kinerja Pegawai (SKP);
- Persentase tingkat kehadiran pegawai, dari data finger print absen
yang terintegrasi dengan Sekretariat Jenderal,
- Persentase kepatuhan ASN dalam penyerahan LHKASN/LHKPN.
Penilaian Indeks kompetensi dan integritas dilakukan terhadap ASN yang
mengikuti asesment untuk pengisian Jabatan pimpinan tinggi utama, madya
dan pratama KKP
Target dari IKU ini adalah 90% pada akhir tahun. LRPT telah menghitung
secara mandiri capaian IKU ini dengan melakukan pembobotan terhadap
unsur-unsur yang dinilai seperti SKP Pegawai, Finger Print Absen dan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
12
LHKASN/LHKPN. Dari hasil perhitungan tersebut nilai indeks kompetensi dan
integritas lingkup LRPT sebesar 93,65.
7. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar lingkup LRPT
Sistem manajemen pengetahuan adalah suatu rangkaian yang
memanfaatan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah
atau swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelasakan dan
mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan
dipelajari. Seluruh unit kerja di lingkungan LRPT telah menerapkan system
pengetahuan yang terstandar di lingkup KKP. Hal ini ditunjukkan dengan telah
berpartisipasinya seluruh unit kerja di LRPT dalam aplikasi Bitrix24.kkp.com
sebagai wadah pertukaran informasi di lingkup KKP. Capaian IKU ini pada
periode ini adalah 66,67% dibandingkan target tahun 2018 hanya 65%.
8. Nilai AKIP LRPT (Nilai)
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah suatu kondisi
dimana instansi pemerintah telah merubah orientasinya dari yang biasanya
berorientasi kepada anggaran (input) atau kegiatan (output) semata menjadi
berorientasi kepada hasil atau outcome. Tujuan dari IKU ini adalah untuk
mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja instansi dalam rangka meningkatkan
pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, bersih dan bertanggung
jawab serta mengukur kemampuan pemerintah dalam pencapaian visi, misi,
dan tujuan organisasi.
IKU ini merupakan perwujudan kewajiban LRPT untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan yang ada di LRPT. Penilaian SAKIP LRPT dihitung dihitung dengan
mengisi lembar evaluasi SAKIP secara mandiri. Hasil perhitungan LKE mandiri
LRPT mendapatkan nilai 81,07 yang artinya nilai tersebut melebihi target yang
ditetapkan oleh LRPT tahun ini yaitu sebesar 81. Hasil penilaian mandiri ini
akan dievaluasi kembali pada akhir tahun untuk melihat nilai AKIP LRPT tahun
2018. Untuk melihat perkembangan pelaksanaan kegiatan di LRPT setiap
bulan disusun laporan monitoring evaluasi bulanan, triwulan, semester, dan
tahunan. Sampai dengan ini sudah tersusun laporan monitoring dan evaluasi
untuk bulan Januari sampai dengan bulan Desember, laporan monitoring dan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
13
evaluasi Triwulan I sampai dengan Triwulan IV, laporan monitoring dan
evaluasi semester I dan semester II serta Laporan akhir Tahun 2018.
9. Nilai Kinerja Anggaran Loka Riset Perikanan Tuna (Nilai)
IKU ini didefinisikan sebagai proses menghasilkan suatu nilai capaian
kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data
realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. IKU ini bertujuan
untuk menghasilkan output anggaran tertentu dengan input anggaran
serendah-rendahnya, atau dengan input anggaran tertentu mampu
menghasilkan output sebesar-besarnya.
Nilai capaian IKU ini dihitung pada akhir tahun. Berdasarkan aplikasi
Monev Kinerja Penganggaran DJA (SMART) sampai dengan Desember Tahun
2018 nilai konsistensi atas RPD sebesar 74,56, pencapaian keluaran sebesar
100 dan efisiensi sebesar 4,29 dan realisasi anggaran sebesar 97,37. Dari hasil
perhitungan dari nilai-nilai tersebut nilai kinerja anggaran LRPT sebesar 83,72,
hal ini menunjukan bahwa capaian untuk IKU ini sampai dengan pada periode
ini masih kurang dari target yang telah ditetapkan yaitu dengan nilai 86 pada
tahun 2018. Hal ini terjadi karena nilai konsistensi RPD awal cukup kecil. Untuk
mengatasi hal tersebut selanjutnya akan dilakukan perencanaan anggaran
yang lebih baik sehingga penarikan dana setiap bulan sesuai dengan rencana
penarikan dana (RPD) awal.
10. Batas Tertinggi temuan LHP BPK atas LK Loka Riset Perikanan Tuna
dibandingkan realisasi anggaran LRPT TA 2017 (%)
Indikator ini dihitung dengan membandingkan antara batas tertinggi
presentase temuan LHP BPK atas laporan keuangan dengan realisasi
anggaran yang ditetapkan Biro Keuangan. Berdasarkan hasil audit BPK tahun
2017 terhadap laporan keuangan LRPT, tidak ditemukan adanya temuan yang
dituangkan pada LHP BPK atau temuannya 0% dari target IKU ini pada Tahun
2018 atas laporan keuangan LRPT. Hal ini menunjukan capaian IKU ini telah
terealisasi pada periode ini
3.3. Capaian Program Prioritas
- Penelitian Struktur, Parameter Stok dan Estimasi Produksi Sumber Daya Ikan
Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT) di Samudera Hindia, dengan tujuan utama
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
14
yaitu untuk mengetahui struktur, parameter stok dan estimasi produksi sumber
daya ikan tuna, cakalang dan tongkol (TCT) di Samudra Hindia (WPP 573).
Keluaran yang dihasilkan yaitu data pemantau ilmiah dan pendaratan harian
sebagai salah satu anggota RFMO
Adapun hasil kegiatan penelitian Struktur, Parameter Stok dan Estimasi Produksi
Sumber Daya Ikan Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT) di Samudera Hindia:
Indonesia adalah negara kedua terbesar setelah Cina sebagai penghasil
produk perikanan tangkap di dunia dengan total produksi lebih dari 6 juta ton pada
tahun 2014, dengan rata-rata sekitar 4.7 ton/tahun (2003-2012) (FAO, 2016). Grup
spesies tuna, tongkol dan cakalang (TTC) mempunyai kontribusi sebesar 25% atau
sekitar 1.5 juta ton pada tahun yang sama. Nilai ini setara dengan 16% dari total
produksi tuna dunia. Selain isu IUU (Illegal, Unregulated and Unreported) perikanan,
Indonesia masih dipandang lemah dalam hal pendataan, pelaporan maupun estimasi
hasil tangkapan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap setiap kebijakan yang
diambil.
Permasalahan utama pada perikanan tuna adalah minimnya data ketersediaan
data runut waktu dan analisa terkait struktur stok dan parameter populasi. Faktor-
faktor ini adalah kunci dalam melakukan kajian stok terutama untuk ikan peruaya jauh.
Karena sifat ikan tuna merupakan peruaya jauh maka pengelolaannya dilakukan
secara bersama-sama dalam organisasi pengelolaan perikanan regional, dalam hal
ini adalah IOTC dan CCSBT (Commission on Conservation of Southern Bluefin Tuna).
Sejak Indonesia menjadi anggota aktif kedua organisasi tersebut maka
Indonesia mempunyai kewajiban untuk berkontribusi aktif dalam kegiatan kajian ilmiah
yang dilakukan oleh kedua organisasi tersebut dalam bentuk data dan informasi yang
terverifikasi. Akurasi data adalah isu utama dalam pengelolaan tuna dan sejenisnya
di Indonesia karena eksploitasi tak hanya dilakukan oleh armada besar akan tetapi
juga ribuan armada berskala kecil di sepanjang selatan Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara.
Penelitian ini berusaha untuk memberikan analisis secara komprehensif terkait
potensi, biomassa, aspek biologi (sebaran frekuensi ukuran panjang dan berat, tingkat
kematangan gonad (ovum/sperma), fekunditas, genetika dan aspek perikanan
(komposisi jenis ikan, daerah penyebaran dan musim penangkapan, laju tangkap,
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
15
kelimpahan stok, produksi) serta optimasi pemanfaatannya. Pendekatan metode
penelitian yang akan dilakukan adalah melalui survei laut, survei darat dan analisis
laboratorium. Survei laut dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan
perikanan terkait penempatan scientific obsever, sementara survei darat dilaksanakan
di basis pendaratan ikan, perkampungan nelayan, depot penampungan ikan,
perusahaan perikanan dan Dinas Perikanan setempat. Sedangkan analisis genetika,
histologi dan pendugaan umur dilakukan di laboratorium Loka Riset Perikanan Tuna.
Hasil analisis perbandingan data statistik nasional terhadap data sensus
produksi per pelabuhan dan data estimasi produksi dari program enumerator
menunjukkan bahwa secara umum, perbandingan data enumerasi selaras dengan
data sensus pelabuhan, sedangkan kedua data tersebut juga selaras dengan data
produksi nasional, dengan catatan hanya pada komoditas tuna tropis (madidihang,
tuna mata besar dan cakalang). Sedangkan untuk komoditas di luar kelompok
tersebut masih terdapat perbedaan yang cukup signifikan dan indikasi uncentainty
yang cukup tinggi (variabilitas total produksi per tahun). Hal ini menunjukkan bahwa
pada tingkat pendataan, data yang dilaporkan cukup baik dan terukur, akan tetapi
terdapat inkonsistensi ketika data tersebut dikompilasi pada tingkat daerah maupun
nasional.
Secara umum indikator kesehatan stok dapat dilihat dari proporsi rata-rata
panjang ikan (¯X) yang tertangkap terhadap nilai panjang 50% saat ikan matang
gonad (Lm50). Apabila nilai ¯X lebih besar dari nilai Lm50 dapat diartikan kondisi stok
masih baik, karena lebih dari separuh komposisi ikan yang tertangkap telah matang
gonad ataupun memijah, sehingga akan ada kontribusi terhadap rekrutmen tahun
berikutnya. Berdasarkan asumsi ini kesehatan stok tuna, tongkol dan cakalang yang
masih baik (Lm50>¯X) adalah tuna mata besar (Thunnus obesus), tuna sirip biru
selatan (Thunnus maccoyii), albakora (Thunnus alalunga), cakalang (Katsuwonus
pelamis), dan tongkol krai (Auxis thazard). Sedangkan madidihang (Thunnus
albacares) dan tongkol krai (Auxis rochei) berada dalam kondisi tekanan
penangkapan yang intensif (Lm50<¯X). Khususnya untuk madidihang, karena nilai
Lm50 menurun dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yang mengindikasikan
percepatan kematangan gonad akibat menurunnya populasi.
Selain itu juga indikator kesehatan stok juga dapat dilihat dari pergerakan laju
tangkap armada dominan, karena laju tangkap merepresentasikan tren biomassa
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
16
ikan. Dari lima spesies tuna dominan (madidihang, tuna mata besar, tuna sirip biru
selatan, albakora dan cakalang) tidak ada indikasi peningkatan indeks laju tangkap
tahunan. Tuna mata besar, cakalang dan tuna sirip biru selatan relatif konstan selama
10 tahun terakhir, sedangkan madidihang dan albakora terus menurun pada periode
yang sama. Tiga parameter laju tangkap cakalang dari armada pukat cincin dan jaring
insang menunjukkan tren penurunan sedangkan pada armada pancing justru
menunjukkan tren peningkatan pada periode 4 tahun terakhir. Penurunan laju tangkap
juga terjadi pada tongkol lisong dan tongkol krai hasil tangkapan armada pukat cincin
yang berbasis di Prigi maupun Pacitan, sedangkan tren yang berbeda ditunjukkan
oleh armada pancing, walaupun secara nominal nilainya kecil.
Hasil analisis parameter umur dan pertumbuhan melalui analisis pertambahan
deposit kapur pada otolith pada madidihang, cakalang dan tuna sirip biru selatan
menunjukkan bahwa umur madidihang yang teridentifikasi berkisar antara 0-8 tahun,
dengan rata-rata ikan yang tertangkap berada pada umur 2,97+1,85 tahun. Rentang
umur tuna sirip biru selatan yang berhasil diidentifikasi lebih lebar, yakni 6-30 tahun,
sedangkan rata-rata ikan tertangkap pada umur 15,96+5,07 tahun. Sedangkan pada
cakalang masih menunggu hasil analisis SEM (Stereo Electron Microscope). Pada
penelitian kali ini tidak mendapatkan individu tuna sirip biru yang berumur <6 tahun
karena selektivitas alat tangkap yang tinggi pada rawai tuna.
Nilai panjang 50% ikan matang gonad (Lm50) disintesa dari tingkat kematangan
gonad hasil histologi. Dimana untuk madidihang, nilai Lm50 individu betina adalah
84,03 cmFL. Pada cakalang nilainya adalah 46,44 cmFL untuk individu jantan, dan
44,57 cmFL untuk individu betina. Sedangkan pada tuna sirip biru selatan tidak dapat
diestimasi karena tidak mendapatkan sampel ikan kecil (<100 cm). Selain melalui
metode analisis histologi, penentuan tingkat kematangan gonad juga dilakukan
melalui identifikasi visual selama survei khusus untuk ikan tuna neritik dan ikan pelagis
kecil. Hasilnya lebih lanjut dapat dilihat pada laporan ini.
Hasil analisis genetika populasi berdasarkan marka mikrosatelit menunjukkan
tidak terdapat indikasi separasi stok tongkol lisong di WPP 573, sedangkan pada
tongkol krai menunjukkan kecenderungan pengelompokan 2 populasi di WPP 573,
yakni grup selatan Jawa (Palabuhanratu dan Prigi) dan grup selatan Bali dan Nusa
Tenggara (Kedonganan dan Tanjung Luar). Selain itu, tingkat keragaman genetik
tongkol lisong dan krai di WPP 573 masih sangat tinggi (He>0,5), hal ini menunjukkan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
17
bahwa populasi keduanya tidak berada dalam kondisi yang tertekan, baik oleh
intensistas penangkapan maupun faktor lingkungan lainnya.
Kontinuitas pengumpulan data biologi, tangkapan dan upaya penangkapan
merupakan indikator penting dalam penegelolaan stok ikan tuna, tongkol dan
cakalang di Indonesia. Walapun secara makro pengelolaan tersebut dikelola secara
bersama-sama dalam forum manajemen perikanan regional akan tetapi secara mikro
pengelolaan harus dilakukan berdasarkan best scientific approach. Pengelolaan yang
baik merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam
industri mulai dari hulu sampai dengan hilir. Berkaca dari kegagalan pengelolaan
lemuru (Sardinella lemuru) di Selat Bali. Pengelolaan perikanan tuna, tongkol dan
cakalang di Indonesia, khususnya di WPP 573 yang dilakukan melalui pendekatan
ilmiah dan rasional.
3.4. Evaluasi Program Lingkup Loka Riset Perikanan Tuna
1. Urusan Tata Usaha
Loka Riset Perikanan Tuna menyelenggarakan beberapa fungsi, dimana salah
satu fungsinya adalah pelaksanaan Urusan Tata Usaha. Bagian Tata Usaha memiliki
tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga, serta menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
- Pelaksanaan urusan kepegawaian, administrasi jabatan fungsioanal dan tata
laksana;
- Pelaksanaan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, rumah tangga dan
perlengkapan
Loka Riset Perikanan Tuna berupaya secara optimal memanfaatkan seluruh
sarana dan prasarana maupun SDM serta sumberdaya lain yang ada. Untuk maksud
tersebut diperlukan alokasi dana pelaksanaan secara rutin setiap tahun anggaran
yang bersumber dari anggaran Loka Riset Perikanan Tuna yang dituangkan dalam
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan TA. 2018 untuk
kegiatan Layanan Perkantoran yang meliputi belanja pegawai (gaji dan tunjangan),
belanja barang, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas dan biaya
pemeliharaan gedung kantor serta biaya langganan daya dan jasa. Dalam rangka
pelaksanaan Layanan Perkantoran di Loka Riset Perikanan Tuna yaitu dengan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
18
menyediakan, mengembangkan, dan memelihara sumberdaya penelitian dan
pengembangan yang mendukung terselenggaranya tugas pokok dan fungsi Loka.
untuk memaksimalkan pengelola SDM dan Sarana / Prasarana, maka perlu didukung
dengan tersedianya anggaran yang cukup agar diperoleh hasil yang optimal. Hasil
yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan Layanan Perkantoran antara lain:
- Terpenuhinya Pembayaran gaji dan tunjangan
- Terpenuhinya Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran
- Terpenuhinya Langganan Daya dan Jasa
- Terpenuhinya Pemeliharaan Kantor
- Terpenuhinya Pembayaran Terkait Pelaksanaan Operasional Kantor
Penerima Manfaat dalam Layanan Perkantoran di Loka Riset Perikanan Tuna,
yaitu seluruh pegawai, tenaga kontrak, instansi terkait, masyarakat, serta penerimaan
manfaat lainnya yang berhubungan dengan Layanan Perkantoran Loka Riset
Perikanan Tuna
2. Tata Operasional
Subseksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan. Pada tahun 2018 telah
melaksanakan tugas dan fungsinya. Rencana Kinerja dan Anggaran tahun 2019 telah
disusun di tahun 2018 melalui beberapa tahapan pembahasan dan penelaahan di
Lingkup Pusriskan, Biro Perencanaan KKP, Inspektorat jenderal hingga finalisasi di
Direktorat Jenderal Anggaran menghasilkan dokumen perencanaan berupa Kerangka
Acuan Kerja (KAK), Kerangka Umum Kegiatan (KUK), Proposal Teknis Kegiatan
Penelitian dan Penetapan Kinerja Loka Riset Perikanan Tuna. Dokumen anggaran
yang dihasilkan berupa Rencana Operasional Kegiatan (ROK), Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK), Rincian Anggaran Belanja, RKAKL dan Surat Pengesahan DIPA
Petikan Nomor : SP DIPA- 032.12.2.403826/2019, tanggal 5 Desember 2018.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi menghasilkan Laporan Tahunan, Laporan
Triwulan, Laporan Semester, Laporan Tahunan, Laporan Hasil Penelitian dan
Laporan Kinerja (LKj).
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
19
3. Pelayanan Teknis
Kegiatan Bidang Pelayanan Teknis adalah menyelenggarakan pelayanan teknis
seperti jasa informasi, komunikasi, desiminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan
prasarana dan sarana riset perikanan tuna. Dalam tahun 2018, seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan, dijabarkan secara rinci sbb : Penerbitan karya tulis ilmiah peneliti
Loka Riset Perikanan Tuna pada TA. 2018 sejumlaj 12 KTI. Pada TA. 2018 terdapat
5 (Lima) lokasi enumerasi untuk pemutakhiran data, yaitu: PPN Pelabuhan Ratu, Jawa
Barat, PPS Cilacap, Jawa Tengah, PPN Prigi, Jawa Timur, PPP Tamperan, Pacitan,
Jawa Timur, PPP Labuhan Lombok, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dari kelima
lokasi ini dilakukan pencatatan jumlah kapal masuk setiap bulannya, produksi dan
komposisi hasil tangkapan, aspek biologi (panjang-berat) ikan, serta daerah
penangkapan. Loka Riset Perikanan Tuna telah melakukan kerjasama penelitian
dengan CSIRO yaitu kerjasama dalam kegiatan teknis dan ilmiah untuk kegiatan
penelitian dan pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan. Layanan publik
yang dilakukan oleh subseksi pelayanan teknis berupa penerimaan kunjungan tamu,
kegiatan magang/penelitian mahasiswa, pengkoleksian buku-buku perpustakaan dan
layanan laboratorium.
Kegiatan laboratorium Loka Riset Perikanan Tuna pada TA. 2018 yang dilakukan
yaitu:
- Laboratorium Histologi : Pada tahun 2018, Laboratorium histologi
LRPTmenerima sampel gonad sebanyak 255 yang terdiri dari 108 sampel SBT,
109 sampel SKJ dan 38 sampel YFT. Jumlah sampel yang telah menjadi
preparat sebanyak 568 preparat dan jumlah sampel yang dianalisis yaitu
Pengukuran diameter telur dan klasifikasi oosit sebanyak 251 sampel dan
Fekunditas sebanyak 90 sampel.
- Laboratorium Otolith : Beropersi sejak tahun 2016. Fokus Kegiatan yaitu
menitikberatkan pada umur dan pertumbuhan ikan dengan pengamatan
lingkaran umur ikan pada bagian keras dari ikan (otolith). Pada tahun 2018
Total Sampel otolith yang diterima lab otolith yaitu sebanyak 696 dengan
rincian 71 sampel SBT, 313 sampel YFT dan 312 sampel SKJ. Jumlah sampel
yang telah menjadi preparat sebanyak 696 sampel, Analisa morfometri 696
sampel, Analisa umur 384 sampel.
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
20
- Laboratorium Genetik : Pada TA. 2018 LRPT telah melakukan analisa genetik
ikan Cakalang, tongkol lisong dan tongkol krai dengan Total Sampel sebanyak
541 sampel. Jumlah sampel yang dianalisis yaitu Ekstraksi DNA sebanyak 213
sampel, hasil PCR sebanyak 1.480 produk PCR dan hasil elektroforesis sama
dengan PCR sebanyak 1.480 sampel sedangkan jumlah sampel yang
dikumpulkan oleh observer berjumlah 545 sampel dan belum dilakukan
analisa.
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
21
IV. P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Loka Riset Perikanan Tuna sebagai salah satu UPT di bidang penelitian
sumberdaya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna like species) yang mempunyai tugas
melaksanakan penelitian sumberdaya perikanan tuna dan sejenisnya di perairan
Samudera Hindia yang meliputi aspek biologi, lingkungan, dinamika populasi dan
eksploitasi diharapkan dapat menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan
sumberdaya perikanan tuna secara akurat yang dibutuhkan dalam pengelolaan
perikanan dan pengembangan industrialisasi perikanan. Loka Riset Perikanan Tuna
(LRPT) merupakan salah satu Satker Pusat Riset Perikanan. LRPT telah menetapkan
target kinerja pada tahun 2018 yang tertuang dalam Penetapan Kinerja yang
ditandatangani oleh Kepala LRPT dengan Kepala Pusriskan. Total keseluruhan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dilaksanakan LRPT pada Tahun 2018 berjumlah
10 IKU. Berdasarkan hasil pencapaian masing-masing IKU selama tahun 2018 LRPT
telah mencapai target kinerja dengan baik.
4.2. Rencana Tindak Lanjut
Apabila dilihat dari capaian yang diperoleh pada Tahun 2018, secara umum
program dan kegiatan di Loka Riset Perikanan Tuna telah berjalan sesuai target yang
telah direncanakan. Namun demikian masih dijumpai hambatan. Kurangnya Sumber
Daya Manusia yang ada di LRPT sehingga masih banyak terjadi rangkap jabatan dan
mempengaruhi akselerasi institusi dalam memenuhi capaian kinerja sesuai yang
ditargetkan sebelumnya. Loka Riset Perikanan Tuna mempunyai tugas utama untuk
melaksanakan penelitian tentang perikanan tuna dan sejenisnya di Samudera Hindia.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut seringkali ditemui kendala sehingga pencapaian
beberapa indikator kinerja utama (IKU) menjadi terhambat.
Dalam rangka meningkatkan kinerjanya, Loka Riset Perikanan Tuna
memandang perlu untuk melakukan tindak lanjut untuk mengatasi kendala-kendala
yang dapat menghambat kinerja institusi, antara lain: 1) meningkatkan koordinasi dan
konsolidasi internal Loka Riset Perikanan Tuna dan vertikal dengan eselon diatasnya
dalam penyusunan program/kegiatan dan anggaran; 2) merencanakan program dan
kegiatan yang komprehensif mengacu pada Renstra dan Rencana Kinerja; 3)
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program LRPT Tahun 2018
22
meningkatkan sinergitas program kegiatan dengan pihak-pihak terkait; 4) melakukan
monitoring untuk mengukur capaian kinerja secara berkala.