Post on 09-Mar-2019
LAPORAN AKHIR
PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR
BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI
GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN
OLEH:
Made Juniantari, S.Pd., M.Pd./198706062015042001(Ketua)
Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd./198603072015042001(Anggota)
Ni Luh Pande Latria Devi, S.Pd., M.Pd./198601102015042001(Anggota)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK NOMOR: 100/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
NOVEMBER 2016
iii
PRAKATA
“Om Swastiastu”
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang
Maha Esa karena atas Asung Kerta Waranugraha-Nya laporan kemajuan program Pengabdian
Kepada Masyarakat (P2M) dengan judul “Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas
Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan
Marga Kabupaten Tabanan” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Kerja keras bukanlah satu-satunya jaminan terlaksananya program, ini, namun uluran
tangan berbagai pihak telah menjadi kontribusi yang begitu berharga sehingga program yang
direncanankan dapat terlaksana dengan baik. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan program pengabdian
kepada masyarakat.
2. Kepala Gugus 1 Kecamatan Marga yang telah bersedia bekerja sama sehingga program ini
dapat terlaksana dan dapat membantu permasalahan yang ada di Gugus 1.
3. Guru-guru di SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan
SD Negeri 4 Payangan yang telah bersedia menjadi mitra yang baik pada progam
pengabdian kepada masyaakat ini.
4. Tim pelaksana yang sudah bekerja keras demi telaksananya program ini.
Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala dari Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang dilaksanakan pada progran pengabdian
kepada masyarakat ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik/saran yang membangun
tetap penulis harapkan demi kesempurnaan program selanjutnya.
“Om Santih, Santih, Santih, Om”
Singaraja, November 2016
Tim Pelaksana
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUNL ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
PRAKATA ...................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi
RINGKASAN ................................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Analisis Situasi .......................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan Kegiatan ........................................................................................................ 4
1.4 Manfaat Kegiatan ...................................................................................................... 4
BAB II METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 6
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ................................................................................. 6
2.2 Khalayak Sasaran ...................................................................................................... 7
2.3 Keterkaitan ................................................................................................................ 7
2.4 Metode Kegiatan ....................................................................................................... 7
2.5 Rancangan Evaluasi .................................................................................................. 9
BAB III HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ...................................................... 10
3.1 Evaluasi Kegiatan ..................................................................................................... 10
3.2 Evaluasi Keberhasilan ............................................................................................... 12
3.3 Alasan Kelanjutan Kegiatan ...................................................................................... 12
3.4 Dokumentasi Kegiatan .............................................................................................. 13
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 15
4.1 Simpulan ................................................................................................................... 15
4.2 Saran .......................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16
LAMPIRAN .................................................................................................................... 17
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Permasalahan dan Solusi ................................................................................. 8
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................... 6
vii
RINGKASAN
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR
BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI
GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN
Program Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) dilaksanakan berdasarkan
permasalahan yang dihadapi guru-guru mitra yaitu di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten
Tabanan, beberapa di antaranya yaitu : 1) guru kurang memahami tentang program pendidikan
karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran, 2) guru mengalami kendala dalam merancang
dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter karena
guru lebih terfokus pada penilaian aspek kognitif, 3) guru belum memiliki pengalaman
langsung dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas, dan 4) guru memerlukan pendampingan
dalam menyusun dan mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter. Dengan berkoordinasi dengan kepala gugus dan tim pengabdian kepada
masyarakat (P2M), maka masalah di atas dapat dipecahkan dengan solusi mengadakan
pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter
bagi guru sekolah dasar di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.
Solusi yang telah dikoordinasikan dilaksanakan dalam tiga kegiatan utama yaitu: 1)
pemaparan garis besar mengenai program pendidikan karakter, 2) penyusunan instrumen
penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter, dan 3) pendampingan dalam
mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter
yang berhasil disusun. Pelatihan ini melibatkan guru-guru Sekolah Dasar (SD) yang tersebar
di wilayah Gugus 1 Kecamatan Maga yaitu SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3
Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan.
Hasil kegiatan dapat dikatakan berhasil mengatasi masalah dengan terlihatnya
partisipasi guru-guru dalam mengikuti pelatihan yang sangat tinggi dan juga berhasilnya guru-
guru dalam menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Pada tahap pendampingan, guru-guru juga dapat
mengimplementasikan instrumen yang telah disusunnya pada kegiatan pembelajaran, sehingga
guru-guru dapat mengadakan evaluasi secara menyeluruh terhadap aspek sikap siswa dalam
belajar. Namun karena evaluasi program masih berjalan maka luaran program ini belum
sepenuhnya terselesaikan dan masih perlu disempurnakan kembali.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Gugus I Kecamatan Marga terdiri dari lima sekolah dasar yang tersebar pada beberapa
desa di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Sekolah yang termasuk ke dalam Gugus I
Kecamatan Marga yaitu SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4
Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Rata-rata tiap sekolah memiliki 10 orang guru, 6 orang
sebagai guru kelas, 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, 1 guru agama, 1 guru muatan lokal.
Berdasarkan data tanggal lahir, umur mereka berkisar antara 25 hingga 59 tahun. Jenjang
pendidikan yang telah ditempuh para guru di Gugus tersebut terdiri atas PGAH, SPG, DII, dan
S1 (berdasarkan data guru lapor bulan, 2016).
Tempat tinggal guru-guru SD di Gugus I Kecamatan Marga umumnya tersebar pada
beberapa desa, diantaranya Desa Tua, Desa Baru, Desa Bayan, Desa Pinge, Desa Susut, Desa
Cau, Desa Petiga, Desa Geluntung dan Desa Payangan. Berdasarkan letak geografisnya, guru-
guru memiliki permasalahan sebagian besar guru terlambat dalam mendapatkan informasi baru
berkaitan dengan pembaharuan dalam bidang pendidikan terutama dalam bidang pembelajaran
ditambah lagi karena sebagian besar guru tidak terlalu pasih menggunakan komputer dan
internet untuk mendapatkan informasi tentang program inovasi pendidikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak I Ketut Sukarma, S.Pd., selaku kepala SD
Negeri 4 Tua yang sekaligus kepala Gugus 1 diperoleh informasi bahwa guru-guru Sekolah
Dasar di Gugus 1 pernah beberapa kali mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan setempat maupun dari Undiksha namun lebih terfokus pada pelatihan pembuatan
perangkat Kurikulum di mana guru-guru diajak merancang Rencana Perangkat Pembelajaran
(RPP) namun tidak sampai pada bagaimana caranya merancang instrumen penilaian sikap yang
ada pada RPP tersebut. Penilaian cenderung difokuskan pada aspek penilaian kognitif saja.
Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung
jawab, kerja sama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan
kemampuan mengendalikan diri. Masalah afektif dirasakan penting, namun implementasinya
masih kurang. Hal ini disebabkan proses merancang pencapaian tujuan pembelajaran afektif
tidak semudah seperti pembelajaran kognitif. Salah satu cara guru untuk mengetahui
pencapaian ranah afektif siswa adalah dengan menilai aktivitas belajar siswa yang terlihat
melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk itu guru perlu mengetahui bagaimana cara
2
menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar yang baik sehingga guru dapat melihat
seberapa baik aktivitas belajar siswa yang sesuai dengan harapan pendidikan karakter.
Pelaksanaan evaluasi yang seimbang dalam kaitannya dengan pelaksanaan program
pendidikan karakter sebagaimana yang tertuang dalam Buku Induk Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 belum sepenuhnya dapat dipahami oleh guru-guru
SD di Gugus 1 terutama definisi tentang bagaimana pendidikan karakter itu. Guru-guru belum
perlu mendapat penjelasan bahwa pendidikan karakter itu bukan mata pelajaran tersendiri
sepeti pendidikan kewarganegaraan maupun mata pelajaran Agama. Namun pendidikan
karakter harus dapat terintegrasi ke setiap mata pelajaran. Kurangnya pemahaman guru tentang
hakikat pendidikan karakter juga mempengaruhi pemahaman guru dalam merancang
pembelajaran berorientasi pendidikan karakter. Pembelajaran yang berorientasi pendidikan
karakter haruslah berupaya memaksimalkan peran siswa dalam membangkitkan sikap-sikap
yang baik yang akan mendukung pencapaian hasil belajar yang maksimal. Haruslah disadari
bahwa sikap siswa dalam belajar sangat mempengaruhi hasil belajarnya. Untuk dapat
melakukan pembinaan yang lebih lanjut mengenai permasalahan pada sikap siswa, maka RPP
yang telah dirancang pada bagian penilaiannya juga harus menyertakan aspek penilaian sikap
salah satunya adalah penilaian terhadap aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hal itu untuk mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa berlangsung
dengan baik dan sesuai dengan program pendidikan karakter, perlu kiranya disusun suatu
instrumen penilaian aktivitas belajar yang berorientasi pendidikan karakter. Pengembangan
deskriptor dalam instrumen penilaian yang disusun akan dikembangkan dengan
mempertimbangkan penanaman karakter-karakter tersebut, dan mengacu pada 18 nilai
karakter: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8)
demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai
prestasi, 13) bersahabat/ komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli
lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab yang dapat dipilih berdasarkan karakteristik
materi dan siswa. Namun permasalahannya adalah guru-guru belum memahami bagaimana
caranya merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter yang dapat digunakan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, karena kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada pencapaian penguasaan
materi yang menuntut guru berinovasi dalam metode pengajaran dan lebih terfokus Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang bertujuan untuk memaksimalkan siswa dalam memahami materi,
menyebabkan guru-guru memiliki kendala dalam mengimplementasikan instrumen penilaian
3
terhadap aktivitas belajar belajar siswa dalam pembelajaran di kelas sebagai dasar pembinaan
terhadap sikap siswa belajar berdasarkan hasil pengamatan menggunakan instrumen tersebut.
Selama ini, program yang telah berlangsung lebih menekankan pada pemaparan materi
dan pelatihan/workshop dan kurang kurang menekankan pada keberlanjutan program pelatihan
tersebut, untuk itu harapan guru-guru SD di Gugus 1 Kecamatan Marga adalah agar program
pelatihan disertai dengan pendampingan dalam menyusun dan mengimplementasikan
instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dapat dilaksanakan
secara berkesinambungan. Dengan demikian program pendidikan karakter dapat sepenuhnya
dipahami dan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran agar tercapainya hasil belajar siswa
yang lebih optimal.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian analisis situasi, permasalahan yang dapat diidentifikasi dan
diprioritaskan untuk diselesaikan adalah:
1. Guru-guru di sekolah mitra kurang memahami tentang program pendidikan karakter
dan evaluasinya dalam pembelajaran.
2. Guru-guru di sekolah mitra mengalami kendala dalam merancang dan menyusun
instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter karena guru lebih
terfokus pada penilaian aspek kognitif.
3. Guru-guru di sekolah mitra belum memiliki pengalaman langsung dalam
mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran di kelas.
4. Guru-guru di sekolah mitra memerlukan pendampingan dalam menyusun dan
mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan
karakter.
Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan memberikan solusi berupa pelatihan penyusunan
instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter bagi guru sekolah dasar
di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan. Dengan demikian, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pemahaman guru mengenai program
pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran?
4
2. Apakah kegiatan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam merancang
dan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter?
3. Apakah kegiatan pelatihan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam
mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran di kelas?
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai
berikut.
1. Untuk meningkatkan pemahaman guru mengenai program pendidikan karakter dan
evaluasinya dalam pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam merancang dan menyusun instrumen
penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.
3. Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengimplementasikan instrumen
penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di
kelas.
1.4 Manfaat Kegiatan
Hasil pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini akan memberikan kontribusi
positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bagi guru-guru sekolah
dasar di Gugus 1 Kecamatan Marga dalam menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar
berorientasi pendidikan karakter. Secara eksplisit manfaat pelaksanaan program pengabdian
masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Peserta pelatihan yaitu para guru sekolah dasar di Gugus 1 Kecamatan Marga, program
ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman guru tentang bagaimana cara
membuat instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.
2. Pemerintah Kabupaten Tabanan, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan
bahwa program ini dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah
disusun dalam rencana pembangunan pendidikan Tabanan, khususnya pada jenjang SD,
yakni mengimplementasikan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran di
sekolah dasar yang telah diberlakukan secara nasional.
5
3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerja sama yang bermutu
antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga dan berbagai potensi
yang ada dapat disumbangkan kepada khalayak luas, khususnya yang berkenan dengan
sektor pendidikan.
6
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada program pengabdian kepada masyarakat ini
dapat dijelaskan berdasarkan Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Bagan Pelaksanaan Kegiatan
Penentuan jadwal pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan
setelah kegiatan pelatihan
Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan
Pengambilan respons dan pembagian sertifikat
Evaluasi
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
Diskusi dengan kepala gugus terkait persiapan pelaksanaan
program
Pengiriman surat undangan
Penyusunan materi pelatihan
Persiapan tempat lokasi kegiatan (SDN 4 Tua)
PENUTUP DAN EVALUASI
7
Secara umum kerangka pemecahan masalah dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan
di mana tim melakukan koordinasi dengan pihak kepala gugus mengenai program kegiatan
pengabdian dan kemudian menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan. Setelah dikoordinasikan
dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah penyusunan materi pelatihan. Pada tahap
pelaksanaan dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali pertemuan dan 1 kali pendampingan. Pada
tahap akhir pelaksanaan, diambil respons dan pembagian sertifikat kepada peserta pelatihan.
Kegiatan evaluasi dilakukan secara menyeluruh di akhir kegiatan pengabdian sebagai bahan
pembuatan laporan dan kajian kegiatan selanjutnya.
2.2 Khalayak Sasaran
Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk guru-guru di Gugus 1
Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan yang terdiri dari lima sekolah dasar yaitu: SD Negeri 1
Tua, SD Negeri 2 Tua, SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Tiap
sekolah diwakili oleh 6 orang guru sehingga target peserta program ini adalah 30 peserta dari
guru-guru SD di Gugus 1.
2.3 Keterkaitan
Program pengabdian kepada masyarakat ini terkait dengan program-program
pemerintah daerah serta sekolah terkait dengan pemberian materi tambahan yang dapat
membantu peningkatan kualitas peserta didik dan memperlancar proses pembelajaran. Tim
pengusul merupakan dosen yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan. Sehingga tim
pengusul mampu membantu guru-guru di sekolah mitra dalam meningkatkan kompetensi
pedagogiknya.
2.4 Metode Kegiatan
Permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I dapat diselesaikan dengan
meningkatkan pemahaman guru-guru di Gugus 1 Kecamatan Marga dengan meningkatkan
pemahaman dan keterampilan tentang program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam
pembelajaran, merancang, menyusun, dan mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas
belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian bentuk
kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
8
1. Pemaparan mengenai program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam
pembelajaran.
2. Pelatihan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan
karakter.
3. Pendampingan dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar
berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas.
Solusi yang ditawarkan untuk setiap permasalahan yang ditemukan dapat dilihat pada
Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Permasalahan dan Solusi
Masalah Sub Masalah Solusi
Rendahnya pemahaman dan
keterampilan guru-guru SD
di Gugus 1 Kecamatan
Marga Kabupaten Tabanan
tentang tentang program
pendidikan karakter dan
evaluasinya dalam
pembelajaran, merancang,
menyusun, dan
mengimplementasikan
instrumen penilaian
aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter dalam
pembelajaran di kelas
Guru-guru di sekolah mitra
kurang memahami tentang
program pendidikan karakter
dan evaluasinya dalam
pembelajaran.
Pemaparan mengenai
program pendidikan
karakter dan evaluasinya
dalam pembelajaran
Guru-guru di sekolah mitra
mengalami kendala dalam
merancang dan menyusun
instrumen penilaian aktivitas
belajar berorientasi
pendidikan karakter karena
guru lebih terfokus pada
penilaian aspek kognitif.
Pelatihan menyusun
instrumen penilaian
aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter
Guru-guru di sekolah mitra
belum memiliki pengalaman
langsung dalam
mengimplementasikan
instrumen penilaian aktivitas
belajar berorientasi
pendidikan karakter dalam
pembelajaran di kelas.
Pendampingan dalam
mengimplementasikan
instrumen penilaian
aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter dalam
pembelajaran di kelas
9
2.5 Rancangan Evaluasi
Keberhasilan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dilihat dari hal
berikut ini.
1. Terdapat respons positif dari peserta pelatihan. Pada akhir kegiatan peserta akan
diberikan angket yang berisi penilaian peserta terhadap pelaksanaan kegiatan dan
saran perbaikan untuk pelaksanaan selanjutnya.
2. Meningkatnya pemahaman guru mengenai program pendidikan karakter dan mampu
menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.
10
BAB III
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
3.1 Evaluasi Kegiatan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Penyusunan
Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi Guru Sekolah
Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan” telah terlaksana mulai Tanggal 7
Juni 2016 sampai dengan 25 Juli 2016 di SD Negeri 4 Tua Kecamatan Marga Kabupaten
Tabanan. Banyak peserta yang mengikuti pelatihan adalah sebanyak 32 peserta. Sampai pada
bulan Agustus 2016 rencana program yang telah terlaksana mencapai 100%. Kegiatan yang
telah terlaksana meliputi kegiatan 1) pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas
belajar berorientasi pendidikan karakter yang terdiri dari dua sub kegiatan yaitu pemaparan
garis besar mengenai program pendidikan karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran dan
Pelatihan menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter
yang diselenggarakan pada Tanggal 7-8 Juni 2016, 2) pendampingan dalam
mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter
dalam pembelajaran di kelas yang diselenggarakan pada Tanggal 25 Juli 2016, 3) evaluasi
kegiatan pengabdian yang diselenggarakan secara internal oleh tim pelaksana untuk dijadikan
bahan pertimbangan program pengabdian selanjutnya.
Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk guru-guru di Gugus 1
Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan yang terdiri dari SD Negeri 1 Tua, SD Negeri 2 Tua,
SD Negeri 3 Tua, SD Negeri 4 Tua, dan SD Negeri 4 Payangan. Tiap sekolah diwakili oleh 6
orang guru sehingga target peserta program ini adalah 30 peserta dari guru-guru SD di Gugus
1. Namun pada pelaksanaannya jumlah peserta dari Gugus 1 yang datang adalah 32 peserta,
sehingga dapat disimpulkan target tercapai. Tidak hanya melibatkan guru, program ini juga
melibatkan 3 orang mahasiswa yang juga berperan sebagai peserta dengan tema pelatihan
mendukung tugas akhir kuliah. Sehingga total peserta adalah 35 orang. Tidak hanya itu,
program ini juga melibatkan 1 orang narasumber (narasumber 1) yang khusus membahas
mengenai Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum KTSP yang
mencakup penilaian kognitif dan afektif, 3 orang dari Tim pelaksana kegiatan (ketua sebagai
narasumber 2), 1 orang teknisi yang membantu kelancaran pelatihan.
11
Pada awal pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah melalui
tahap perancangan kegiatan pelatihan yang meliputi kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan
kepada UPTD Kecamatan Marga, Kepala Gugus 1 Kecamatan Marga, Para Kepala Sekolah di
lingkungan Gugus 1 Kecamatan Marga, penentuan lokasi pelaksanaan, koordinasi dengan
narasumber, teknisi, dan merancang modul pelatihan bersama tim pelaksana, penentuan jadwal
pelatihan, dan menyiapkan sara dan prasarana pendukung kegiatan. Semua kegiatan yang
dirancang pada tahap perancangan ini melalui koordinasi yang baik dari pihak penyelenggara
maupun pihak sekolah mitra. Selain itu, agar pelatihan mampu memberikan kontribusi secara
langsung bagi penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan yang guru laksanakan, tim
pelaksana menganalisis perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Perangkat
Pembelajaran (RPP) dan pedoman penilaian yang guru-guru biasa terapkan. Berdasarkan
kajian ini, maka pelaksanaan diharapkan dapat langsung membantu guru dalam membuat
perangkat pembelajaran yang lebih baik.
Kemudian, tahap kegiatan pelatihan penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar
berorientasi pendidikan karakter meliputi tahap pemaparan materi, pelatihan penyusunan
instrumen, dan kegiatan pendampingan pengimplementasian instrumen yang berhasil dibuat.
Pada tahap pelaksanaan ini, nara sumber 1, I Made Citra Wibawa, S.Pd., M.Pd., yang
merupakan dosen tetap Jurusan Guru Pendidikan Dasar (PGSD) Undikhsa, memberikan
pemaparan mengenai rancangan RPP yang memuat penilaian kognitif dan penilaian sikap.
Topik materi yang disampaikan oleh narasumber 1 telah sesuai dengan tema pelatihan
penyusunan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter bagi guru
SD dan sesuai juga dengan latar belakang pendidikan S3 yang sedang ditempuhnya yaitu
program studi Pendidikan Dasar program Pascasarjana Undikhsa. Setelah pemaparan materi
dari narasumber 1, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai program pendidikan
karakter dan evaluasinya dalam pembelajaran oleh narasumber 2, Made Juniantari, S.Pd.,
M.Pd., (ketua tim pelaksana) di mana sebelumnya pernah mengikuti pelatihan pendidikan
karakter yang diselenggarakan oleh LPPPM Undiksha Tahun 2015.
Setelah pemaparan materi, guru-guru diajak untuk menganalisis nilai-nilai karakter
yang dapat dibangkitkan dari siswa dan diterapkan berdasarkan mata pelajaran yang diampu
dan dilanjutkan dengan menurunkan indikator-indikator nilai karakter tersebut yang
selanjutnya akan dijadikan pedoman penilaian yang dituangkan pada instrumen penilaian
aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter. Pada pelatihan ini, tim pelaksana kegiatan
membantu guru-guru dalam merancang desain instrumen, pedoman pengamatan, dan cara
12
mengevaluasi hasil pengamatan yang diperoleh. Dengan adanya instrumen ini, diharapkan
guru-guru dapat memberikan tindak lanjut yang tepat mengenai aspek nilai karakter yang perlu
dibina untuk siswanya sehingga pembinaan lebih terarah dan bermuara pada optimalnya hasil
belajar yang dicapai siswa dalam belajar.
Setelah membantu guru dalam merancang dan menyusun instrumen penilaian aktivitas
belajar berorientasi pendidikan karakter, selanjutnya kegiatan yang terlaksana adalah kegiatan
pendampingan dalam mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran. Pada tahap ini sebelum pelaksanaannya di kelas,
instrumen yang telah disusun didiskusikan terlebih dahulu untuk memastikan dapat digunakan
secara praktis dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, kegiatan pendampingan juga bertujuan
agar guru-guru dapat secara riil merasakan manfaat program pelatihan yang telah diberikan.
Dengan adanya pendampingan guru-guru diharapkan mulai terbiasa menggunakan instrumen
penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter dalam pembelajaran.
3.2 Evaluasi Keberhasilan
Keberhasilan dai kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilihat dari hal
berikut ini.
1. Respons dan antusias dari peserta pelatihan yang dapat dilihat dari skor angket hasil
pelatihan.
2. Meningkatnya pemahaman guru mengenai program pendidikan karakter yang
ditunjukkan oleh kemampuan guru dalam menurunkan indikator-indikator nilai
karakter yang diamati pada instrumen.
3. Meningkatnya pemahaman guru dalam membuat instrumen penilaian aktivitas belajar
berorientasi pendidikan karakter. Hal ini terlihat dari instrumen yang berhasil dibuat
guru.
4. Meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan instrumen penilaian aktivitas
belajar berorientasi pendidikan karakter yang dapat dilihat melalui kegiatan
pendampingan saat pembelajaran berlangsung.
3.3 Alasan Kelanjutan Kegiatan
Selama pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, mulai dari persiapan sampai
pelaksanaan, dapat ditemukan temuan-temuan sebagai berikut.
13
1. Pada tahap persiapan, antusias pihak kepala Gugus 1 Kecamatan Marga dan pihak
kepala sekolah sangat tinggi. Mereka menyambut dengan baik kegiatan pengabdian
dengan tema penyusunan instrumen aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.
Selain itu, mereka sangat menyambut dengan baik kegiatan sejenis di tahun selanjutnya.
2. Saat pelaksanaan, guru sangat serius dalam mengikuti setiap kegiatan yang diberikan,
mulai dari pemaparan materi dari dua narasumber mengenai program pendidikan
karakter dan perangkat pembelajaran bernuansa pendidikan karakter, latihan menyusun
instrumen, dan pendampingan menggunakan instrumen penilaian aktivitas belajar
berorientasi pendidikan karakter.
3. Berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai guru, dapat dilihat bahwa guru memiliki
kemampuan serta potensi yang baik terlihat dari kemampuan guru dalam membuat
instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.
3.4 Dokumentasi Kegiatan
Suasana pembukaan
Peserta pelatihan
Pemaparan dari Narasumber I
Pemarapan dari Narasumber II
14
Kegiatan diskusi
Kegiatan menyusun instrumen
Kegiatan presentasi hasil
Sesi foto bersama
Pendampingan pra pembelajaran
Pendampingan pra pembelajaran
15
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan
Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan Karakter Bagi
Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan” dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Tingkat partisipasi guru-guru dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi, guru-guru telah
berhasil menyusun instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan
karakter sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, dan guru-guru dapat
mengimplementasikan instrumen penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan sangat baik.
2. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini telah mampu menghasilkan
luaran-luaran yang diharapkan. Namun karena evaluasi program masih berjalan maka
luaran program ini belum sepenuhnya terselesaikan dan perlu disempurnakan kembali.
4.2 Saran
Tingkat partisipasi dan antusiasme peserta pelatihan dalam program pengabdian kepada
masyarakat ini sangat tinggi. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam kegiatan pelatihan berikutnya
di Gugus 1 Kecamatan Marga. Dukungan dari berbagai pihak yang meliputi kepala UPTD,
Ketua Gugus, Kepala Sekolah, dan guru-guru sangatlah baik sehingga sangat perlu untuk
dipertahankan agar dapat terlaksananya kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membantu guru-
guru dalam meningkatkan kompetensi pedagoginya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbud. 2010. Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-
2025. Jakarta: Kemdikbud.
Lickona, T. 2012. Character Matter (Versi Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.
Parwati, N.N. dan Sudiarta, I.G.P. 2013. Pengintegrasian Nilai kearifan Lokal Masyarakat Bali
dalam Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika untuk Membangun
Karakter Positif Siswa SD di Kabupaten Buleleng. Laporan Penelitian Strategis
Nasional. Tidak Diterbitkan. Singaraja: Undiksha.
PPPPTK. 2011. Modul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui
Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press.
Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Offset.
Yaumi, M. 2015. Pendidikan Karakter, Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana.
20
Lampian 3. Angket Hasil Pelatihan
No. NAMA PESERTA SKOR BUTIR
RERATA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 NI KD. KERNI EVAYANTI, S.Pd.H. 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3,3
2 NI WAYAN SUKAWATI, S.Pd., SD. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3,5
3 NI MADE RASIT, S.Pd. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2
4 I PUTU GRANTIKA YASA 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3,7
5 NI WAYAN SUKARATNI 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3,3
6 I NYOMAN PATERA, S.Ag. 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3,3
7 NI WAYAN WITRI 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3,5
8 NI WAYAN ALIK WAHYUNI 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3,5
9 IDA AYU TRISNA PUTRI, S.Pd. 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3,4
10 NI PUTU LELYANA DEWI, S.Pd. 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3,4
11 NI WAYAN CITA ASIH 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3,2
12 NI KETUT ARTINI, S.Ag. 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3,5
13 NI NYOMAN GARIANI, S.Ag. 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3,3
14 I KETUT NYARUT, S.Ag. 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3,3
15 NI KETUT SANTERI, S.Ag. 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3,2
16 NI WAYAN PUTERI, S.Pd.SD. 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3,3
17 NI LUH KADEK LISTYA DEWI 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3,2
18 MERTA 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3,2
19 NI WAYAN DARMINI, S.Pd. 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3,7
20 NI NYOMAN MARSI, S.Pd., SD. 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2
21 I KETUT GABERA, S.Ag. 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3,3
22 NI AYAN SARIASIH, S.Pd., SD 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3,3
23 I WAYAN SARTIKA 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3,3
24 I KETUT MARSANA, S.Ag. 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3,4
25 NI AYAN RASNI 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3,1
26 NI NYOMAN YASMI 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3,2
27 NI WAYAN SARTINI, S.Ag. 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3,5
28 NI NYOMAN SARINI, S.Pd., SD. 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3,2
29 I KETUT SUKARMA, S.Pd. 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3,4
30 NI MADE REDEN, S.Pd., SD. 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3,5
31 NI MADE KAYAWATI, S.Ag. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3,2
32 NI WAYAN SURATMINI, S.Pd. 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3,3
22
Lampiran 5. Contoh Instrumen yang Berhasil di Diskusikan
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Matematika
Siswa SD Berorientasi Pendidikan Karakter
Petunjuk!
1. Lembar observasi ini terdiri dari tiga bagian.
2. Bagian pertama dan kedua berisi tabel pengamatan.
3. Isikan tanda (√) pada kolom M (Muncul) bila siswa menunjukkan perilaku sesuai desksriptor, atau TM (Tidak Muncul) apabila siswa tidak menunjukkan perilaku sesuai
dengan deskriptor.
4. Bagian tiga merupakan lembar nilai.
5. Tuliskan skor yang diperoleh dari tabel pengamatan pada masing-masing indikator pada
tabel nilai untuk mendapatkan skor total.
Tabel Pengamatan
No. Deskriptor M TM
1. a) Memberikan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan
guru terkait dengan materi yang dipelajari.
b) Menanggapi pertanyaan-pertanyaan arahan dari guru dengan
jawaban yang masuk akal.
c) Bertanya dan meminta penjelasan tentang materi yang akan
dipelajari.
d) Memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan baik.
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
4× 100
2. a) Menelaah dan mencoba memahami permasalahan yang diberikan
dengan mengaitkannya dengan konsep-konsep matematika.
b) Mengkomunikasikan ide/komentar/pertanyaan kepada teman/guru
dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c) Berdiskusi dengan teman atau mencari informasi dari sumber lain
dalam upaya memahami konsep yang akan dipelajari.
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
3× 100
3. a) Membuat rencana penyelesaian masalah yang diberikan.
b) Menginformasikan rencana penyelesaian masalah yang dibuat
kepada teman/guru.
c) Mendengarkan dan menghargai kritikan/pendapat dari teman
lain/guru terkait rencana penyelesaian masalah yang dibuat.
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
3× 100
4. a) Membuat penyelesaian permasalahan yang paling efektif.
b) Berdiskusi dengan teman/guru terkait permasalahan yang coba
diselesaikan.
c) Menerapkan konsep yang dipelajari untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan.
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
3× 100
5. a) Mengoreksi hasil pekerjaan teman.
b) Menyampaikan hasil pekerjaan atau memberikan tanggapan
terhadap jawaban teman.
23
c) Membuat simpulan dari materi yang telah dibahas.
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
3× 100
6. a) Menyampaikan rangkuman dari materi yang telah dipelajari sesuai
pemahaman siswa.
b) Bertanya mengenai hal0hal yang kurang dipahami.
c) Merangkum keseluruhan materi pembelajaran secara benar atau
dapat mengerjakan soal-soal pengayaan dengan tepat.
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙
3× 100
Tabel Nilai
No. Indikator Karakter yang Dibangun Skor
1. Antusiasme siswa dalam pengenalan
konsep
Rasa ingin tahu, berpikir logis dan
kritis, kemandirian, percaya diri,
dan demokratis.
2. Aktivitas siswa dalam eksplorasi
konsep
Rasa ingin tahu, berpikir logis dan
kritis, kemandirian, kerja keras,
percaya diri, dan demokratis.
3. Aktivitas siswa dalam melakukan
interpretasi masalah
Berpikir logis dan kritis, kerja
keras, kemandirian, percaya diri,
toleransi, dan demokratis.
4. Aktivitas siswa dalam melakukan
aplikasi konsep
Berpikir logis dan kritis, kerja
keras, kemandirian, percaya diri,
toleransi, dan demokratis.
5. Aktivitas siswa dalam melakukan
produce
Berpikir logis dan kritis, kerja
keras, kemandirian, percaya diri,
jujur dan demokratis.
6. Aktivitas siswa dalam melakukan
evaluasi
Berpikir logis dan kritis, kerja
keras, kemandirian, percaya diri,
jujur, dan demokratis.
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
6
24
Lampiran 6. Modul Pelatihan
MODUL
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR
BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI
GUGUS 1 KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN
Oleh:
Made Juniantari, S.Pd.,M.Pd. Dosen Jurusan Pendidikan Matematika, Undiksha
Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd., M.Pd. Dosen Jurusan Pendidikan Biologi, Undiksha
Ni Luh Pande Latria Devi, S.Pd., M.Pd. Dosen Jurusan Pendidikan IPA, Undiksha
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
JUNI, 2016
25
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini makin disadari pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya
mengantisipasi dampak negatif kemajuan teknologi dan informasi. Perkembangan zaman yang
memasuki abad teknologi dan informasi memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap
perkembangan moral masyarakat, baik dampak positif maupun negatif. Dalam beberapa tahun
terakhir, dampak negatif dari perkembangan zaman tersebut mulai dirasakan menjangkiti
masyarakat di Indonesia seperti: pola hidup konsumtif, korupsi, kekerasan, kejahatan seksual,
perusakan, perkelahian massa, dan kehidupan politik yang tidak produktif (Mendiknas, 2010).
Memperhatikan situasi dan kondisi karakter bangsa yang memprihatinkan tersebut, pemerintah
mengambil inisiatif untuk memprioritaskan pembangunan karakter bangsa.
Pembangunan karakter bangsa seharusnya menjadi arus utama pembangunan
nasional. Artinya, setiap upaya pembangunan harus selalu dipikirkan keterkaitan dan
dampaknya terhadap pengembangan karakter. Hal itu tercermin dari misi pembangunan
nasional yang menempatkan pendidikan karakter sebagai misi pertama dari delapan misi guna
mewujudkan visi pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2007), yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan watak
dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik,
berkembang dinamis, dan berorientasi ipteks. Untuk menghadapi situasi demikian, dunia
pendidikan diharapkan mampu menyesuaikan kurikulum sehingga adaptif dengan
perkembangan zaman. Lembaga-lembaga pendidikan memegang peranan utama dalam
mencegah dampak negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi dan informasi
tersebut, dengan mengupayakan pembentukan generasi yang cerdas secara intelektual dan
memiliki karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa (Parwati, 2013).
Dalam rangka mengupayakan pembentukan generasi yang cerdas intelektual dan
memiliki karakter yang baik, pengintegrasian pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran
yang diajarkan di kelas wajib dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Hal ini mutlak
diperlukan mengingat sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh peserta didik adalah dengan
mengikuti pembelajaran di kelas. Dengan demikian proses pembelajaran yang berorientasi
pendidikan karakter merupakan hal penting yang harus diupayakan oleh guru untuk
membentuk karakter positif dalam diri peserta didik. Pembentukan karakter melalui
pembelajaran tersebut harus dilakukan mulai jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi
26
sehingga karakter-karakter positif tersebut dapat terbentuk dan tertanam dengan kuat dalam
diri peserta didik.
Untuk melihat sejauh mana pembelajaran berdampak bagi kemajuan kognitif dan sikap
positif peserta didik, hasil belajar tidaklah hanya dapat dilihat dari penilaian tes dalam ranah
kognitif saja. Penilaian hasil pembelajaran haruslah meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik agar pembelajaran berlangsung bermakna bagi peserta didik. Meskipun
demikian, fakta di lapangan menunjukkan ranah afektif dan psikomotorik masih kurang
diperhatikan. Ini terlihat dari kecenderungan guru hanya memberikan penilaian siswa yang
hanya berdasarkan nilai tes siswa dalam ujian yang dilaksanakan. Kurangnya penilaian dan
perhatian terhadap ranah afektif dan psikomotorik siswa mengakibatkan siswa cenderung
memiliki anggapan nilai ujian tinggi merupakan tujuan utama dalam pembelajaran sehingga
mengabaikan tujuan dari pembelajaran sesungguhnya. Kecenderungan ini tentunya
menyimpang dari konsep belajar bermakna dan program pendidikan karakter.
Salah satu cara guru untuk mengetahui sejauh mana pencapaian ranah afektif dan
psikomotorik siswa adalah melalui penilaian aktivitas belajar siswa. Nana Sudjana (2005)
menjelaskan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang
dimaksud di sini adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif. Pemilihan aktivitas belajar yang
baik tentunya perlu juga memperhatikan karakteristik siswa dan materi yang dibelajarkan.
Terkait dengan pemilihan aktivitas belajar siswa yang sesuai harapan pendidikan karakter,
sangat diperlukan instrumen penilaian aktivitas belajar yang layak. Bentuk penilaian yang tepat
digunakan untuk menilai aktivitas belajar adalah dengan menggunakan lembar observasi yang
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini diperkuat oleh Nana Sudjana
(2005) yang menjelaskan bahwa observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu
mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar. Observasi harus dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi. Haryati (2006) menjelaskan bahwa lembar observasi adalah
lembar yang digunakan untuk mengobservasi keberadaan suatu benda atau melihat gejala-
gejala munculnya aspek-aspek psikomotorik yang sedang diamati.
Untuk membuat lembar observasi yang berkualitas yang mengacu pada harapan
pendidikan karakter, terlebih dahulu harus ditentukan konstruk dari aspek yang akan diamati,
dalam hal ini aspek yang akan diamati adalah aktivitas belajar siswa yang berorientasi
27
pendidikan karakter. Dari konstruk tersebut kemudian dirancang indikator dan deskriptor yang
dapat menjelaskan konstruk tersebut. Indikator dan deskriptor itulah yang menjadi pedoman
pengamatan dalam lembar observasi. Menyikapi masalah ketiadaan instrumen penilaian
aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter sebagaimana dapat dituangkan ke dalam
Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) dan kurangnya informasi yang diperoleh guru tentang
pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam kegiatan pembelajaran, maka Tim Pengabdian
Pada Masyarakat (P2M) Undiksha berinisiatif memberikan suatu kegiatan pelatihan kepada
Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus I Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang berjudul
“Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Aktivitas Belajar Berorientasi Pendidikan
Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Di Gugus 1 Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan”.
Setelah kegiatan P2M ini diharapkan Guru dapat memahami bagaimana cara mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran dan sekaligus dapat menyusun instrumen
penilaian aktivitas belajar berorientasi pendidikan karakter.
II. KAJIAN PENDIDIKAN KARAKTER
Sesungguhnya pendidikan karakter telah lama dianut dan tersirat dalam program
penyelenggaraan pendidikan nasional. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab”
Potensi yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut adalah kapasitas bawaan (inner
capacity) manusia yang perlu diaktualisasikan melalui ranah pendidikan. Artinya, hanya
dengan pendidikanlah seluruh potensi yang dimiliki manusia berkembang sehingga menjadi
manusia seutuhnya. Keutuhan manusia ketika mampu mengembangkan pikiran, perasaan,
psikomotorik, dan yang jauh lebih penting lagi adalah hati sebagai sumber spirit yang dapat
menggerakkan berbagai komponen yang ada. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Ki Hadjar
Dewantara dengan olah pikir, olah rasa, olah raga, dan olah hati. Artinya pendidikan harus
diarahkan pada pengolahan keempat domain tersebut.
Sebagiamana tersirat dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, tujuan
pendidikan sebenarnya menekankan pada proses dan hasil seimbang dan serasi antara
28
pengembangan intelektual dan aspek spiritual (rohani), tanpa memisahkan keduanya secara
dikotomis. Pengembangan ini merupakan tugas dari semua guru mata pelajaran. Jadi semua
guru wajib mempelajari bagaimana cara mengembangkan karakter atau watak siswa agar
berkembang secara optimal, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut. Sebagai
konsekuensi pelaksanaan UU tersebut, maka dalam pelaksanaan pembelajaran persiapan yang
disusun guru-guru termasuk silabus, RPP, dan penilaian pembelajaran harus mengindikasikan
pengembangan karakter bangsa Indonesia.
Untuk memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah telah teridentifikasi 18
nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: (1)
religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8)
demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12)
menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16)
peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab (Puskurbuk, 2010). Meskipun
demikian tidak semua nilai tersebut harus dikembangkan dalam suatu pelajaran. Hal ini
disebabkan karakteristik tiap-tiap mata pelajaran tersebut berbeda-beda dan untuk itu guru
dapat memilih prioritas pengembangannya berdasarkan karakteristik mata pelajaran yang
diajarkan. Pendidikan karakter dalam konteks makro dan micro dapat dijelaskan menggunakan
Gambar berikut.
Gambar 1 Konteks Macro Pendidikan Karakter
29
Gambar 2 Konteks Micro Pendidikan Karakter
III. DESKRIPSI NILAI BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA UNTUK SISWA
SEKOLAH DASAR (SD)
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan
nilai-nilai karakter atau pilar-pilar pendidikan karakter. Satuan pendidikan dapat secara
langsung menerapkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tersebut atau dapat menambah
dan mengurangi, namun diharapkan menetapkan minimal lima nilai dasar yaitu: nyaman, jujur,
peduli, cerdas, dan tangguh/bekerja keras. Kelima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ini
dipandang dapat menjadi awal terbentuknya nilai-nilai karakter lainnya.
Tabel 1 Nilai-Nilai Karakter dan Budaya Bangsa
Nilai Deskripsi
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur Perilaku yang didasarkan upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
30
Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Rasa Ingin
Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Semangat
Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cinta Tanah
Air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Menghargai
Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Bersahabat
/Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerjasama dengan orang lain.
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
Gemar
Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli
Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Tanggung
Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Deskripsi pada Tabel 1 masih bersifat umum, berikut akan dipaparkan deskripsi nilai-
nilai karakter untuk siswa Sekolah Dasar menurut jenjangnya.
Tabel 2 Deskripsi Nilai Budaya dan Karakter Bangsa Untuk SD
Nilai Indikator untuk Kelas 1-3 Indikator untuk Kelas 4-6
Jujur 1. Tidak meniru jawaban teman ketika
ulangan/mengerjakan tugas
1. Tidak meniru pekerjaan teman
ketika mengerjakan tugas di rumah.
2. Menjawab pertanyaan guru
berdasarkan sesuatu yang
diketahuinya.
2. Mengatakan dengan
sesungguhnya sesuatu yang telah
terjadi/dialami.
3. Mau bercerita tentang kesulitan
dirinya dalam berteman.
3. Mau bercerita tentang kesulitan
dirinya dalam menerima pendapat
temannya.
4. Menceritakan suatu kejadian sesuai
dengan yang diketahuinya.
4. Mengemukakan pendapat
tentang sesuatu sesuai dengan yang
diyakininya
5. Mau menanyakan tentang
ketidaknyamanan suasana belajar di
kelas.
5. Mengemukakan
ketidaknyamanannya dalam belajar
di sekolah.
Toleransi 1. Tidak mengganggu teman yang
berlainan agama dalam beribadah.
1. Menjaga hak teman yang
berbeda agama untuk menjalankan
ajaran agamanya.
31
2. Mau bertegur sapa dengan teman yang berbeda pendapat.
2. Menghargai pendapat yang berbeda sebagai suatu yang alami
dan insani.
3. Membantu teman yang mengalami
kesulitan walaupun berbeda dalam
agama, suku, dan etnis.
3. Bekerja sama dengan teman yang
berbeda agama, suku, dan etnis
dalam kegiatan di kelas maupun di
sekolah.
4. Menerima pendapat teman yang
berbeda dengan pendapat dirinya.
4. Bersahabat dengan teman yang
berbeda pendapat.
Disiplin 1. Datang ke sekolah dan masuk kelas
tepat pada waktunya.
1. Menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya.
2. Melaksanakan tugas-tugas kelas
yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Saling menjaga antar teman agar
semua tugas-tugas kelas terlaksana.
3. Duduk pada tempat yang sudah
ditetapkan.
3. Selalu mengajak teman menjaga
ketertiban kelas.
4. Menaati peraturan sekolah dan
kelas.
4. Mengingatkan teman yang
melanggar peraturan dengan kata-
kata yang sopan dan tidak
menyinggung perasaan.
5. Berpakaian rapi. 5. Berpakaian sopan dan rapi.
6. Mematuhi aturan permainan. 6. Mematuhi aturan sekolah.
Kerja Keras 1. Mengerjakan semua tugas kelas
dengan sungguh-sungguh.
1. Mengerjakan tugas dengan teliti
dan rapi.
2. Mencari informasi dari sumber di
luar buku pelajaran.
2. Mencari informasi dari sumber-
sumber di luar sekolah.
3. Menyelesaikan PR pada waktunya. Mengerjakan tugas-tugas dari guru
pada waktunya.
4. Menggunakan sebagian waktu di
kelas untuk belajar.
4. Fokus pada tugas-tugas yang
diberikan guru di kelas.
5. Mencatat dengan sungguh-sungguh
sesuatu yang ditugaskan guru.
5. Mencatat dengan sungguh-
sungguh sesuatu yang dibaca,
diamati, dan didengar untuk
kegiatan kelas.
Kreatif 1. Membuat suatu karya dari bahan
yang tersedia di kelas.
1. Membuat berbagai kalimat baru
dari sebuah kata.
2. Mengusulkan suatu kegiatan baru di
kelas.
2. Bertanya tentang sesuatu yang
berkenaan dengan pelajaran tetapi
di luar cakupan materi pelajaran.
3. Menyatakan perasaannya dalam
gambar, seni, bentuk-bentuk
komunikasi lisan dan tulis.
3. Membuat karya tulis tentang hal
baru tapi terkait dengan materi
pelajaran.
4. Melakukan tindakan-tindakan untuk
membuat kelas menjadi sesuatu yang
nyaman.
4. Melakukan penghijauan atau
penyegaran halaman sekolah.
Mandiri 1. Melakukan sendiri tugas kelas yang
menjadi tanggung jawabnya.
1. Mencari sumber untuk
menyelesaikan tugas sekolah tanpa
bantuan pustkawan sekolah,
2. Mengerjakan PR sendiri. 2. Mengerjakan PR sendiri, tidak
mencontoh.
32
Demokratis 1. Menerima ketua kelas terpilih berdasarkan suara terbanyak.
1. Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-
teman
2. Memberikan suara dalam pemilihan
ketua kelas dan di sekolah.
2. Mengemukakan pendapat
tentang teman yang jadi
pemimpinnya.
3. Mengemukakan pikiran tentang
teman-teman sekelas.
3. Mengemukakan pendapat
tentang kawan yang jadi
pemimpinnya.
4. Ikut membantu melaksanakan
program ketua kelas.
4. Memberi kesempatan kepada
teman yang menjadi pemimpinnya
untuk bekerja.
5. Menerima arahan dari ketua kelas,
ketua kelompok belajar, ketua OSIS
dan lain-lain.
5. Melaksanakan kegiatan yang
dirancang oleh teman yang menjadi
pimpinannya.
Rasa Ingin
Tahu
1. Bertanya Kepada guru dan teman
tentang materi pelajaran.
1. Bertanya atau membaca sumber
di luar buku teks tentang materi
yang terkait dengan pelajaran.
2. Bertanya kepada seseorang tentang
gejala alam yang sedang terjadi.
2. Membaca dan mendiskusikan
gejala alam yang baru terjadi.
3. Bertanya kepada guru tentang
sesuatu yang didengar dari radio atau
televisi.
3. Bertanya tentang beberapa
peristiwa alam, sosial budaya,
ekonomi, politik, dan teknologi
yang baru didengar.
4. Bertanya tentang berbagai peristiwa
yang dibaca dari media cetak.
4. Bertanya sesuatu yang terkait
dengan materi palajaran tetapi di
luar yang dibahas di kelas.
Bersahabat
dan
Komunikatif
1. Bekerja sama dalam kelompok di
kelas.
1. Memberikan pendapat dalam
kerja kelompok di kelas.
2. Bergaul dengan teman sekelas
ketika istirahat.
2. Aktif dalam kegiatan sosial dan
budaya di kelas.
3. Bergaul dengan teman lain di luar
kelasnya.
3. Aktif dalam kegiatan organisasi
sekolah, sosial, seni, dan budaya
sekolah.
4. Berbicara dengan guru, kepala
sekolah, dan pegawai tata usaha.
4. Berbicara dengan guru, kepala
sekolah.
Teliti 1. Melihat kembali, mengkoreksi
kembali, meneliti kembali, tugas dari
guru yang sudah dikerjakan.
1. Melihat kembali, mengkoreksi
kembali, meneliti kembali tugas-
tugas guru dan tugas sekolah yang
sudah dikerjakan.
Tekun 1. Mengerjakan tugas dengan sabar,
teliti, hati-hati untuk mencapai hasil
yang optimal.
1. Mengerjakan tugas dengan teliti,
hati-hati, sabar, untuk mencapai
hasil yang optimal
33
IV. CONTOH LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI
PENDIDIKAN KARAKTER
Contoh 1.
LEMBAR OBSERVASI EKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD
BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
Petunjuk Umum:
Lembar observasi ini terdiri dari dua bagian.
1. Bagian satu berupa tabel penyekoran.
2. Bagian dua berupa tabel deskriptor masing-masing aspek pengamatan aktivitas belajar
siswa.
Petunjuk khusus:
1. Berilah skor dengan rentangan antara 1 sampai 5 pada kolom deskriptor yang terdapat
tabel penyekoran sesuai dengan deskriptor yang muncul.
2. Skor total dihitung dengan 𝑆 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑘𝑜𝑟(∑ 𝐷)
Tabel Penyekoran
No. Nama Siswa Deskriptor Skor
(∑ 𝐷) a b c d e f g h i j k l m n o
Tabel Deskriptor
No Indikator Karakter yang
Dibangun Deskriptor
1. Aktivitas siswa dalam
melakukan eksplorasi
konsep
Berpikir logis dan
kritis, kerja keras,
kemandirian, percaya
diri, dan demokratis.
a) Menanggapi pertanyaan-
pertanyaan arahan dari guru
dengan jawaban yang masuk
akal.
b) Memberikan jawaban
sementara dari permasalahan
yang diajukan guru, terkait
dengan materi yang akan
dipelajari.
c) Memperhatikan penjelasan
guru dan mengikuti
pembelajaran dengan baik.
34
2. Aktivitas siswa dalam
pengenalan konsep dan
interpretasi masalah.
Rasa ingin tahu,
berpikir logis dan kritis,
tanggung jawab,
kemandirian, percaya
diri, dan demokratis.
d) Menelaah dan mencoba
memahami permasalahan yang
diberikan dengan mengaitkannya
dengan konsep-konsep
matematika dari buku atau
sumber lain.
e) Membuat rencana penyelesaian masalah yang
diberikan
f) Berdiskusi dengan teman/guru
terkait rencana penyelesaian
yang telah dibuat.
3.
Aktivitas siswa dalam melakukan aplikasi konsep.
Berpikir logis dan kritis, kerja keras,
kemandirian, percaya
diri, tanggung jawab,
dan demokratis.
g) Membuat penyelesaian permasalahan yang paling
efektif.
h) Berdiskusi dengan
teman/guru terkait permasalahan
yang akan diselesaikan.
i) Menerapkan konsep yang dipelajari untuk menyelesaikan
permasalahan yang berbeda.
4. Aktivitas siswa dalam
menghasilkan simpulan
Berpikir logis dan
kritis, kerja keras,
kemandirian, percaya
diri, jujur, tanggung
jawab, dan demokratis.
j) Menyelesaikan tugas yang
diberikan.
k) Menyampaikan hasil
pekerjaan atau memberikan
tanggapan terhadap jawaban
teman.
l) Membuat simpulan dari materi
yang telah dibahas.
5. Aktivitas siswa dalam
melakukan evaluasi
Berpikir logis dan
kritis, kerja keras,
kemandirian, percaya
diri, dan jujur.
m) Mengkoreksi hasil pekerjaan
teman dengan benar.
n) Bertanya mengenai hal-hal
yang kurang dipahami dalam
pembelajaran atau dapat
memberikan komentar terkait
konsep yang telah dipelajari.
o) Merangkum keseluruhan
materi pembelajaran secara
benar atau dapat mengerjakan
soal-soal pengayaan dengan
tepat.
35
V. DAFTAR RUJUKAN
Kemdikbud. 2010. Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-
2025. Jakarta: Kemdikbud.
Lickona, T. 2012. Character Matter (Versi Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.
Parwati, N.N. dan Sudiarta, I.G.P. 2013. Pengintegrasian Nilai kearifan Lokal Masyarakat Bali
dalam Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika untuk Membangun
Karakter Positif Siswa SD di Kabupaten Buleleng. Laporan Penelitian Strategis
Nasional. Tidak Diterbitkan. Singaraja: Undiksha.
PPPPTK. 2011. Modul Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Melalui
Pembelajaran Matematika di SD. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press
Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Offset.
Yaumi, M. 2015. Pendidikan Karakter, Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana.