Lapkas Ok Banget Diare Akut(Lapkas 2)

Post on 09-Jul-2016

241 views 8 download

Transcript of Lapkas Ok Banget Diare Akut(Lapkas 2)

Identitas pasienPav. BadarNama : An. CJenis kel : perempuanUsia :9 bulan 1 hariAlamat : johar baruTanggal MRS : 12-05-2016Nama Ot : Tn.E

Alloanamnesis KU : muntah disertai diare sejak 5 hari

yang lalu.

KT : demam, batuk berdahak, dan sesak

Alloanamnesis RPS : pasien datang ke IGD dengan

keluhan diare sejak 4 hari yang lalu disertai muntah dan batuk berdahak. Sehari sebelum diare pasien mengeluh muntah lebih dari 3x sehari, muntah berisi cairan tanpa disertai darah. Pasien juga mengeluh demam, demam turun hanya saat diberi obat penurun panas setelah itu naik kembali.

Kemudian 4 hari yang lalu pasien mulai diare diikuti dengan batuk berdahak. Diare lebih dari 5x sehari berwarna kuning disertai ampas, tidak ada lendir, tidak disertai darah. Batuk berdahak, dahak sulit untuk dikeluarkan, ibu pasien mengaku pasien terlihat sulit bernafas. pasien sempat dibawa ke puskesmas koja namun keluhan tidak membaik, ibu pasien mengaku pasien tampak mulai rewel, saat diberi minum pasien terlihat sangat haus, BAK sedikit.

RPD : kejang -, tb paru -, asma -,RPO : 4 hari yang lalu pasien sempat dibawa

ke praktik bidan, namun tidak kunjung sembuh. 2 hari yang lalu pasien berobat kembali ke puskesmas dan puskesmas merujuk pasien ke RS.

R kehamilan :ANC rutin kedokter

R Persalinan : Normal cukup bulan di tolong dokter, SC dengan indikasi letak sungsang, lahir dengan suara merintih. BBL : 2400 gr, PBL : 48 cm

Pola makan : 0-6 bulan ASI esklusif,6 bulan- sekarang pasien masih diberi ASI dan dicampur MPASI. Sebelum sakit pasien sempat diberi pisang.

R imunisasi : hepatitis B (2X)BCG (1X) Polio (3x)DPT (3X)Hib (3x)campak (-)

R tumbang : 9 bulan bisa tengkurap dan duduk.

R alergi : -

R psikososial : -

Pemfis KU : pasien tampak sakit sedang Kesadaran : CMTanda vital :Suhu : 38,3 CNapas : 40x/menitNadi : 108x/menitTD : -

Antropometri- BB : 8,5 kg- TB : 73 cm- LK : 43 cm

- Status GizioBB/U : terletak diantara – 2 SD sampai +2 SD

(kesan BB cukup)oTB/U : terletak diantara – 2 SD sampai +2 SD

(kesan TB normal)oBB/TB : terletak diantara – 2 SD sampai +2 SD

(kesan BB/ TB normal)Kesan : Pertumbuhan sesuai usia

KEPALA : normochepal, rambut hitam, tidak mudah rontok. Ubun ubun tertutup.

MATA: konjungtiva anemis (-/-) sclera icterus (-/-) edema palpebra (-/-) mata cekung (+/+)

HIDUNG: pernafasan cuping hidung (-/-) deviasi septum nasi (-/-) sekret (-/-) epistaksis (-/-)

STATUS GENERALIS

TELINGA : Normotia, sekret (-/-)MULUT : Mukosa bibir kering, perdarah

gusi (-/-). Tonsil T1/T1. faring hiperemis (-), lidah kotor (-)

LEHER : Pembesaran KGB (-)PARU

INSPEKSI : SimetrisPALPASI : Vocal Premitus di kedua lapang paru samaPERKUSI : SonorAUSKULTASI : ronkhi (+/+) seluruh lapang paru,

wheezing (-/-)

JANTUNGINSPEKSI : Ictus cordis terlihatPALPASI : Ictus cordis terabaPERKUSI : RedupAUSKULTASI : BJ 1 dan 2 normal. Murmur (-), gallop (-)

ABDOMENINSPEKSI :distensi (-), pernafasan perut meningkatAUSKULTASI : BU (+)PALPASI : Nyeri Tekan (-), turgor kulit sedikit melambat,

supel PERKUSI : Timpani di ke empat regio abdomen

EKSTREMITAS ATASAKRAL : hangatEdema : -Sianosis : -RCT : < 2 detik

EKSTREMITAS BAWAH AKRAL : hangatEdema : -Sianosis : -RCT : < 2 detik

KELENJAR INGUINAL : pembesaran kelenjar inguinal (-)

ANUS dan RECTUM : dalam batas normalGENITALIS : dalam batas normal

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG 12-05-2016Laboratoriu

mHasil Satuan Nilai

rujukan

Hb 9,7 g/dLLeukosit 15.01 Ribu/uL

Ht 28 % trombosit 347000 Ribu/uLEritrosit 4,97 juta/uL

Na 135 mEq/L

K 4,4 mEq/LCl 95 mEq/L

ResumeAnak perempuan 9 bulan datang dengan

keluhan diare cair lebih dari 5x sehari, febris (+), vomitus (+), batuk (+) dispneu (+), BAK sedikit, rewel, saat diberi minum tampak kehausan. S: 38,3 C.

Pf : mata cekung, turgor sedikit melambat.

Diagnosis Diagnosis klinis = GEA dengan dehidrasi

ringan-sedang & BP ringanDiagnosis tum-bang = sesuai usiaDiagnosis imunisasi = belum lengkapDiagnosis gizi = gizi baik

Terapi- O2 2liter/menit.

- inf. asering 8 tpm- bolus ondansetron /6 jam

-KAEN 3B 1200cc/24 jam- Ceftriaxon 1x 600 mg→ D5% 50cc- Zink 1x20 mg

bromheksin 1,5 mg/4 jam.teofilin mg

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Buang air besar > 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dengan atau tanpa darah dan kurang dari 14 hari (umumnya <1 minggu)

Dalam kasus :- OS BAB 10x pada hari SMRS

dengan konsistensi cair, warna kuning dan sudah timbul tanda – tanda dehidrasi

EpidemiologiPenyebab terbanyak pada usia 0 – 2 tahun adalah infeksi rotavirus

Dalam kasus ini OS berusia 2 bulan

EtiologiDiare akutVirus

Rotavirus

BakteriE coli Enterotoksigenik

Shigella

C jejuni

V cholerae

Salmonella E coli

EnteropatogenikProtozoa

Crystoporidium

Tidak terdapat patogen

Manifestasi KlinisBAB cairMual dan muntahDemamNyeri perutTerjadi penurunan kesadaranGejala dehidrasiPerubahan tanda vital

- Nadi dan pernapasan cepat- Tekanan darah turun- Nafas cepat dan dalam

Derajat dehidrasi Tanpa Dehidr

asi

Dehidrasi

Ringan –

Sedang

Tanda vital normalUUB tidak cekung, mukosa lembabTurgor abdomen baik, Akral hangat

Keadaan umum gelisah atau rewelUbun – ubun besar sedikit cekungMata sedikit cekungAir mata sedikit Mukosa mulut cekungTurgor kurangAkral hangat

Dehidrasi

Berat

Kehilangan cairan > 10 % BBKeadaan umum lemah, letargi atau komaUbun – ubun sangat cekungMata sangat cekungAir mata tidak adaMukosa bibir sangat keringTurgor burukAkral dingin

Pemeriksaan Penunjang• Tinja:

ElektrolitPemeriksaan fungsi ginjal bila

ada komplikasi

MakroskopikMikroskopik

KimiaBiakan dan uji

sensitivitas

PenatalaksanaanTidak boleh diberikan antidiareAtasi Dehidrasi dan gangguan

elektrolitAntibiotik sesuai dengan

penyebabnya

Rehidrasi• Diare tanpa dehidrasi ASI, oralit sesuai

keinginan dan tiap kali BAB–< 1 tahun 50 – 100 cc–1 – 5 tahun 100 – 200 cc–> 5 tahun semaunya

• Dehidrasi ringan-sedang:–Rehidrasi dengan oralit 75cc/ kgBB

dalam 3 jam pertama pada kasus diberikan 4,2 kg x 75 cc/kgBB = 315 cc dalam 3 jam pertama

– Lanjutkan pemberian cairan sesuai umur tiap kali BAB

• Dehidrasi berat:–Parenteral (RL, RA) 100 cc/kg BB–< 1 tahun :• 1 jam pertama 30 cc/kgBB• 5 jam berikutnya 70cc/kgBB

–> 1 tahun:• ½ jam pertama: 30 cc/kgBB• 2 ½ jam berikutnya: 70cc/kgBB

–Beri minum bila sudah bisa minum 5cc/kgBB

–Berikutnya dinilai lagi derajat dehidrasi dan ditatalaksanai sesuai temuan

Koreksi

Hipernatremi pemberian dextrose 5%

+1/2 salin

Hiponatremi ringer laktat/ normal salin

Hiperkalemi pemberian kalsium glukonas 10 %

0.5 – 1 ml/kgBB iv perlahan & pantau detak

jantungHipokalemi jika kadar K 2,5-3,5 mEq/L diberikan

75 mEq/kgBB/hari

Pemberian antibiotikSesuai dengan uji sensitivitasSebagai pilihan utama :

- Kotrimoksazol- Amoxicillin

Komplikasi DiareDemamAsidosisHipoksiaGagal ginjal akutKejang

Bronkopneumonia

Definisi

• Inflamasi yang mengenai parenkim paru• Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri),

sebagian oleh hal lain (aspirasi, radiasi)

Epidemiologi

• + 2 juta anak balita meninggal /thn akibat pneumonia• 2001: 27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia

disebabkan oleh penyakit sist. Respiratori terutama pneumonia

Etiologi Menurut umur•Streptokokus grup B, E.Coli dan kuman gram negatif lain, Listeria monocytogenes, Chlamydia trachomatis, dll

Bayi Baru Lahir (neonatus-2 bln)

•Streptococcus aureus, dan Streptococcus grup Atidak sering tp fatal

Usia >2-12 bulan

•Streptococcus pneumonia, H. influenzae, Streptococcus grup A, S. aureus, Chlamidia pneumonia (banyak pd usia 5-14 th dsbt pneumonia atipikal)

Usia 1-5 tahun

•S. pneumonia, Streptococcus grup A, dan Mycoplasma pneumoni

Usia sekolah dan remaja

Klasifikasi•P. lobaris, P. interstitialis, BP Lokasi lesi

•CAP(masyarakat), HBP(RS)Asal infeksi

•Bakteri, virus, mikoplasma, jamurMikroorganisme

•Pneumonia tipikal, atipikalKarakteristik Penyakit

•Pneumonia akut, persistenLama Penyakit

Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Lingkungan dan Pejamu

Pneumonia Komunitas Sporadis atau endemic; muda atau orang tua

Pneumonia Nosokomial Didahului perawatan di RS

Tipe Klinis Epidemiologi

Pneumonia Rekurens Terdapat dasar penyakt paru kronik

Pneumonia Aspirasi Alkoholik, usia tua

Pneumonia pada gangguan imun

Pada pasien transplantasi, onkologi, AIDS

Manifestasi Klinik

Gejala Infeksi umum

Demam

Sakit Kepala

Gelisah

Malaise

Penurunan Nafsu Makan

Keluhan GI (mual,muntah/diare)

Gejala Gangguan Respiratori

Batuk

Sesak Napas

Retraksi dada

Takipnea

Napas Cuping Hidung

Merintih

Sianosis

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi: retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal dan pernapasan cuping hidung,

• Palpasi: vokal fremitus simetris atau berkurang• Auskultasi: slam, ronki

Pemeriksaan Radiologi

• Infiltrat interstitial: peningkatan corakan bronkovaskuler, peribronchial cuffing dan hiperaerasi

• Infiltrat alveolar: konsolidasi paru dgn air bronchogram• Bronkopneumoni: gambaran difus merata pada kedua paru

•P. virus: leukosit normal/ sdkt meningkat. P. bakteri: leukositosis antara 15 rb-40 rb/mm3, predominan PMN. Infeksi C. pneumoni: eosinofilia. Kdg2 anemia rgn, LED meningkat.

Darah perifer lengkap

•Untuk membedakan faktor infeksi dan non infeksi, infeksi virus dan bakteri, atau infeksi bakteri superfisialis dan profunda

C-Reaktif Protein

•Hipoksemia dan hiperkarbia, p stad lanjut bs terjadi asidosis respiratorik•Hipoksemia dan hiperkarbia, p stad lanjut bs terjadi asidosis respiratorik

Analisa Gas Darah

Mikrobiologis

• Tidak rutin dilakukan kecuali pd pneumonia berat yg dirawat di RS. Spesimen berasal dr: usap tenggorok, nasofaring, bilasan bronkus, darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru

Kriteria DiagnosisDiagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari

5 gejala berikut:Sesak nafas disertai pernafasan cuping

hidung dan tarikan dinding dadaPanas badanRonki basah sedang nyaringFoto thorax menunjukkan gambaran

infiltrat difusLeukositosis (pd infeksi virus tidak

melebihi 20.000/mm3 dgn limfosit predominan, dan bakteri 15.000-14000/mm3 neutrofil predominan)

KomplikasiKomplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam rongga thorax ,seperti

Efusi pleura Empiema Perikarditis atau penyebaran bakteremia dan hematologi Meningitis Artritis supuratif Osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi hematologi.

Penatalaksanaan Umum

• Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang atau PaO2

pada analisis gas darah ≥ 60 torr • Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit. • Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena.

Penatalaksanaan Khusus• Mukolitik, ekspektoran dan obat penurun panas sebaiknya tidak

diberikan pada 72 jam pertama karena akan mengaburkan interpretasi reaksi antibioti awal.

• Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan jantung

• Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis

• Pneumonia ringan amoksisilin 10-25 mg/kgBB/dosis (di wilayah dengan angka resistensi penisillin tinggi dosis dapat dinaikkan menjadi 80-90 mg/kgBB/hari).

Antibiotik• ampicillin + aminoglikosid• amoksisillin-asam klavulanat• amoksisillin + aminoglikosid• sefalosporin generasi ke-3

Neonatus dan bayi muda (<

2 bulan) : • beta laktam amoksisillin• amoksisillin-amoksisillin klavulanat• golongan sefalosporin• kotrimoksazol• makrolid (eritromisin)

Bayi dan anak usia pra sekolah

(2 bl-5 thn)

•amoksisillin/makrolid (eritromisin, klaritromisin, azitromisin)•tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)

Anak usia sekolah (> 5

thn)

Terima Kasih