Post on 19-Oct-2021
1
LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK
PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Aritektur Fakultas Teknik
Oleh :
SUGIATMO
d300130077
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK
PENDEKATAN ARSI TEKTUR EKOLOGIS
PUBLIKASI ILMIAH OLEH :
SUGIATMO
NIM : D300130077
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing :
Dr. Rini Hidayati, ST., MT NIK. 669
ii
HALAMAN PEN GESAHAN
LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK
PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
OLEH :
SUGIATMO
NIM : D300130077
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jumat, 29 Maret 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
Dr. Rini Hidayati, ST., MT (………………………)
(Ketua Dewan Penguji)
Nur Rahmawati, ST., M T (…..…….……………)
(Anggota I Dewan Penguji)
Yayi Arsandrie, ST., MT (....................................)
(Anggota II Dewan Penguji)
SURAT PERNYATAAN SURAT PERNYATAAN
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diter bitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan
saya diatas, maka saya akan mempertanggung jawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 2019
Penulis
SUGIATMO
D300130077
1
LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK
PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS
Abstrak
Pendidikan maupun pembelajaran adalah hak seluruh masyarakat Indonesia
tidak mengenal usia, jenis kelamin, ras maupun agama. Sebagaimana telah
dirumuskan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea ke empat bahwa
tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan
nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan. Maka
pendidikan yang baik akan menghasilkan individu-individu yang baik pula.
Pendidikan harusnya bisa dinikmati oleh siapapun dimanapun dan kapanpun.
Tingkat keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar dapat dilihat dari tingkat
kepuasan kondisi belajar dan mengajar itu sendiri. Sehingga tugas besar bagi para
pratisi pendidikan untuk menciptakan suasana yang tidak membosankan.
Kejenuhan belajar maupun mengajar dirasa kurang memberikan fun and
happiness apabila dilakukan monoton di dalam kelas. Kegiatan belajar dan
mengajar yang dilakukan di dalam kelas memberi kesan sempit, bosan, jenuh dan
bukan tidak mungkin juga bisa menurunkan tinggkat kreatifitas. Meskipun
kegiatan belajar mengajar tetap terwadahkan dalam satu ruangan guna
mempermudah dalam pengawasan kegiatan belajar dan mengajar.
Salah satu cara untuk mebuat suasana tidak membosankan adalah kegiatan
belajar mengajar dicoba di luar kelas. Dengan kegiatan belajar mengajar di luar
kelas diharapkan bisa memberi suasana yang berbeda, memanacing daya
kreatifitas, dekat dengan alam, terkesan luas. Dengan kesan yang tidak
membosankan mampu menciptakan suasana fun and happiness.
Kata kunci : Lalung, Edukasi, Rekreasi, Ekologis, Fun, happiness
Abstract
ducation and learning are the right of all Indonesian people to know no age, sex,
race or religion. As formulated in the opening of the 1945 constitution, the fourth
paragraph states that the national goal is to protect the entire nation and all of
Indonesia's bloodshed and to promote public welfare, educate the nation's life, and
participate in carrying out world order based on independence, eternal peace and
social justice . To realize these national goals, education is a very decisive factor.
So good education will produce good individuals too. Education should be
enjoyed by anyone anywhere and anytime. The level of success of learning and
teaching activities can be seen from the level of satisfaction of the conditions of
learning and teaching itself. So it is a big task for the education practitioners to
create an atmosphere that is not boring. Saturation of learning and teaching is felt
to be lacking in fun and happiness when done monotonously in the classroom.
Learning and teaching activities carried out in the classroom give the impression
2
of being narrow, bored, saturated and not impossible to reduce the level of
creativity. Although teaching and learning activities remain in one room to
facilitate supervision of teaching and learning activities.
One way to make the atmosphere less tedious is that teaching and learning
activities are tried outside the classroom. With teaching and learning activities
outside the classroom, it is expected to be able to provide a different atmosphere,
manipulate the power of creativity, close to nature, impressed broadly. With a not
boring impression, it can create an atmosphere of fun and happiness.
Keywords: Lalung, Education, Recreation, Ecology, Fun, happiness
1. PENDAHULUAN
Pendidikan maupun pembelajaran adalah hak seluruh masyarakat Indonesia
tidak mengenal usia, jenis kelamin, ras maupun agama. Sebagaimana telah
dirumuskan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea ke empat
bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk
mewujudkan tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang
sangat menentukan. Maka pendidikan yang baik akan menghasilkan individu-
individu yang baik pula. Pendidikan harusnya bisa dinikmati oleh siapapun
dimanapun dan kapanpun. Tingkat keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar
dapat dilihat dari tingkat kepuasan kondisi belajar dan mengajar itu sendiri.
Sehingga tugas besar bagi para pratisi pendidikan untuk menciptakan suasana
yang tidak membosankan. Kejenuhan belajar maupun mengajar dirasa kurang
memberikan fun and happiness apabila dilakukan monoton di dalam kelas.
Kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan di dalam kelas memberi kesan
sempit, bosan, jenuh dan bukan tidak mungkin juga bisa menurunkan tinggkat
kreatifitas. Meskipun kegiatan belajar mengajar tetap terwadahkan dalam satu
ruangan guna mempermudah dalam pengawasan kegiatan belajar dan
mengajar.
Salah satu cara untuk mebuat suasana tidak membosankan adalah kegiatan
belajar mengajar dicoba di luar kelas. Dengan kegiatan belajar mengajar di
luar kelas diharapkan bisa memberi suasana yang berbeda, memanacing daya
2
3
kreatifitas, dekat dengan alam, terkesan luas. Dengan kesan yang tidak
membosankan mampu menciptakan suasana fun and happiness.
Lalung merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan
Karanganyar. Berdasarkan data (http://referensi.data.kemdikbud.go.id 2018)
teradapat 76 sekolah berstatus negeri dan swasta yang terdapat di Kecamatan
Karanganyar. Terbagi menjadi 38 SD, 7 MI, 9 SMP, 2 MTS, 5 SMA, 13 SMK
dan 1 MA. Kelurahan Lalung merupakan salah satu kelurahan yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Sukoharjo. Dengan melihat penyebaran jenjang
pendidikan dan letak geografisnya sangat memungkinkan untuk penyedian
fasilitas belajar yang bersifat di luar kelas.
Belajar di luar kelas akan memberi kesempatan bagi peserta didik untuk
mengenal alam lebih nyata, pikiran menjadi lebih jernih, terasa lebih
menyenangkan, dapat menumbuhkan daya kreatifitas, dan mampu mengenali
dunia nyata secara lebih luas. Meski memberi banyak kelebihan yang
didapatkan peserta didik maupun para pendidik pembelajaran yang dilakukan
di luar kelas, juga memiliki kelemahan seperti peserta didik menjadi kurang
fokus, pengelolaan peserta didik yang lebih sulit dan waktu lebih banyak
tersita. Sehingga perlu adanya wadah dan sistem pengelolaan pembelajaran
yang bersifat di luar kelas. Sehingga penulis burupaya meberikan usulan
perencanaan dan perancangan konsep design “Lalung Education and
Recreation Park” harapan dari usulan ini adalah selain memberikan
pendidikan juga mampu memberi refresh (penyegaran) bagi fisik dan mental.
2. METODE
Penulis melakukan pengamatan langsung untuk mendapatkan data atau
informasi dalam pelaksanaan lokasi. Observasi sangat membantu dalam
pengumpulan data karena pengumpulan data dilakukan dengan langsung
mengamati kondisi lokasi. Penulis melakukan studi literature ke beberapa
jurnal untuk mencari sumber-sumber dari buku pustaka, data-data dan bahan-
bahan yang terkait dengan kawasan, edukasi, rekreasi, sistem dan pariwisata
Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip-
4
arsip, dokumentasi berupa foto dan catatan yang berisi tentang informasi yang
dibutuhkan seperti objek wisata yang akan dimasukkan pada obyek wisata
yang penulis buat
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisa Pemilihan Lokasi Site
Bedasarkan penjabaran gambaran umum pada bab III mengenai site terpilih
yaitu Waduk Lalung, pemilihan site mempertimbangkan aspek-aspek yang
dapat mendukung aktivitas Lalung Education and Recreaction Park dapat
terwadahi secara optimal dan dapat mencapai tujuan serta sasaran dengan
tepat. Terdapat beberapa kriteria yang dijadikan bahan pertimbangan dalam
pemilihan lokasi site diantaranya adalah:
a. Fungsi Lahan
Fungsi lahan yang dimaksudkan adalah kesesuaian antara RTRW
Kabupaten Karanganyar dan aturan aturan bangunan yang terkait dengan
lokasi site.
b. Ketersediaan Luas Lahan Lokasi Site
Ketersediaan lahan yang luas yang cukup untuk membangun dan
menampung banyak orang untuk melakukan kegiatan dan segala aktivitas
di dalamnya.
c. Letak Lokasi dari Pusat Kota
Lokasi site yang strategis yang berupa akses pencapaian dengan jarak yang
tidak jauh dari pusat kota sehingga dapat diakses mudah dari segala arah.
d. Penduduk
Jumlah penduduk di kecamatan tersebut terutama penduduk yang masih
anak-anak dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk membangun
serta melakukan kegiatan tersebut.
e. Aksesibilitas
5
Jalur transpnanortasi baik transportasi mesin maupun non mesin atau
transportasi umum maupun pribadi, selain itu jalan pedestrian di sekitar
lokasi site untuk memudahkan para pejalan kaki.
f. Kondisi TanahKetinggian tanah dan kualitas tanah yang baik sehingga
dapat dimanfaatkan secara optimal.
g. Ketersediaan Infrastruktur
Lokasi site terletak pada lokasi yang sudah tersedia fasilitas penunjang
yang baik seperti ketersediaan air bersih, listrik, telepon.
h. Dampak Baik Pembangunan
Berbagai dampak baik yang ditimbulkan dengan adanya pembanguan
dilokasi tersebut.
i. Dampak Buruk Pembangunan
Berbagai dampak buruk yang ditimbulkan dengan adanya pembanguan
dilokasi tersebut.
Potensi Lokai site berdasarkan jarak dari pusat kota
Jalan Utama
Gambar 1. Lokasi Site (Sumber: Analisa Penulis,2018)
Tapak yang terpilih terletak di Waduk Lalung, berada di jalan lingkar
menuju pusat Kota Solo.
Batas-batas tapak
sebelah utara : area persawahan,
sebelah timur : pemukiman warga
6
sebelah selatan : jalan kampung, dan
sebelah barat : pemukiman warga
Infrastruktur lingkungan sekitarnya antara lain Sekolah, Bengkel Motor,
Area Publik.
3.2 Analisa Konsep Site
Gambar 2. Analisa Cahaya Matahari (Sumber: Analisa Penulis,2018)
Pertimbangan Analisa
Dasar pertimbangan dalam menentukan tingkat distribusi cahaya
matahari pada tapak dalam perencanaan dan perancangan Lalung
Education and Recreaction Park adalah sebagai berikut :
Memperhatikan kondisi bangunan di sekitar tapak
Memperhatikan pembagian zonasiruang
Mengolah suplai cahaya matahari agar mendapatkan tingkat intensitas
cahaya yang diperlukanbangunan
Hasil Pertimbangan Analisa
Berdasarkan beberapa pertimbangan analisis yang telah
dipaparkan di atas, maka diperoleh hasil dalam menentukan intensitas
suplai cahaya matahari adalah sebagai berikut :
Menempatkan pembagian zonasi ruang yang membutuhkan intensitas
cahaya matahari banyak/sedang/sedikit
4. PENUTUP
4.1 Konservasi Alam
7
Yang dimaksud adalah upaya perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan dan
kesinambungan sumberdaya alam dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman hayati (Departemen Kehutanan,2017).
Konservasi Alam yang dilakukan adalah dengan menjaga alam di
sekitar site dengan mendata setiap pohon yang ada dalam lokasi perancangan
kemudian tidak menebang pohon yang sudah ada srta menambah varietas
pohon baru pada lokasi perancangan.
Gambar 3. Konsevasi alam . (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/2018)
4.2 Konservasi Air
Konservasi sumber daya air adalah upaya mengelola sumber daya air
yang dilakukan secara bijak dengan memperhatikan manfaat yang didapat
serta mempertahankan komponen penyusunnya agar dapat dinikmati di masa
mendatang.
Konservasi terlebih dahulu sehingga tidak menyebabkan kerusakan air
lingkungan.
4.3 Konservasi Energi
8
Konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan
energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara
efisien di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi
lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang
menggunakan energi secara berlebihan.
Air yang dilakukan adalah dengan menjaga air asli di sekitar site
dengan tidak membuang semua limbah air langsung ke luar site tetapi
melakukan filtrasi
Gambar 4. Konsevasi energi (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/2018)
Menanam rerumputan pada tapak akan membuat permukaan tanah
tidak memantulkan sinar dan dapat mengurangi penguapanair
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman. (2007). Meaningful Learning Re-Invensi Kebermaknaan
Pembelajaran. yogyakarta: pustaka pelajar.
Abdurahman, F. d. (n.d.). Pemanfaatan Berbagai Bahan Organik sebagai
Suplemen dalam Peningkatan produktivitas lahan. 2000: Balitpa
sukamandi.
Dewey, J. (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press.
9
Gold, S. (1980). Recreation planning and design. new york: McGraw Hill Book
Co.
Hakim, R. (1993). pembagian elemen landsekap . jakarta: bumi aksara.
Hakim, R. d. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Landsekap. jakarta:
bumi aksara.
Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hardie, C. (1941). Truth and Fallacy in Educational Theory.
Karyono, A. H. (1997). Kepariwisataan. Jakarta: PT. Grasindo.
Komarudin, A. ( 2000, 12). Arief Komarudin. Retrieved 9 24, 2018, from
http://pojokpenjas.blogspot.com
M.Rizal, D. ( 2008). Pengertian Oudoor Activities. Retrieved 09 26, 2018, from
dadang M.Rizal: Blogspot.com/2008/07/ outdoor activities-pengertian.
Munawar, I. (n.d.). Retrieved 9 27, 2018, from Hasil Belajar (Pengertian dan
Definisi ): http://indramunawar.blogspot.com
Sahmo, B. (2013). Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Kanisius.
Sulhan, N. (2006). Pembangunan Karakter Pada Anak. surabaya: intelektual club.
W.Gulo. (1990). metodologi penelitian. jakarta: grasindo.
Yamin, M. (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan. jakarta:
gedung persada press.