LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK

13
1 LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Aritektur Fakultas Teknik Oleh : SUGIATMO d300130077 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Transcript of LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK

1

LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK

PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Aritektur Fakultas Teknik

Oleh :

SUGIATMO

d300130077

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

i

HALAMAN PERSETUJUAN

LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK

PENDEKATAN ARSI TEKTUR EKOLOGIS

PUBLIKASI ILMIAH OLEH :

SUGIATMO

NIM : D300130077

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing :

Dr. Rini Hidayati, ST., MT NIK. 669

ii

HALAMAN PEN GESAHAN

LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK

PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

OLEH :

SUGIATMO

NIM : D300130077

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jumat, 29 Maret 2019

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

Dr. Rini Hidayati, ST., MT (………………………)

(Ketua Dewan Penguji)

Nur Rahmawati, ST., M T (…..…….……………)

(Anggota I Dewan Penguji)

Yayi Arsandrie, ST., MT (....................................)

(Anggota II Dewan Penguji)

SURAT PERNYATAAN SURAT PERNYATAAN

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diter bitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan

saya diatas, maka saya akan mempertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 2019

Penulis

SUGIATMO

D300130077

1

LALUNG EDUCATION AND RECREACTION PARK

PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

Abstrak

Pendidikan maupun pembelajaran adalah hak seluruh masyarakat Indonesia

tidak mengenal usia, jenis kelamin, ras maupun agama. Sebagaimana telah

dirumuskan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea ke empat bahwa

tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan

nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan. Maka

pendidikan yang baik akan menghasilkan individu-individu yang baik pula.

Pendidikan harusnya bisa dinikmati oleh siapapun dimanapun dan kapanpun.

Tingkat keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar dapat dilihat dari tingkat

kepuasan kondisi belajar dan mengajar itu sendiri. Sehingga tugas besar bagi para

pratisi pendidikan untuk menciptakan suasana yang tidak membosankan.

Kejenuhan belajar maupun mengajar dirasa kurang memberikan fun and

happiness apabila dilakukan monoton di dalam kelas. Kegiatan belajar dan

mengajar yang dilakukan di dalam kelas memberi kesan sempit, bosan, jenuh dan

bukan tidak mungkin juga bisa menurunkan tinggkat kreatifitas. Meskipun

kegiatan belajar mengajar tetap terwadahkan dalam satu ruangan guna

mempermudah dalam pengawasan kegiatan belajar dan mengajar.

Salah satu cara untuk mebuat suasana tidak membosankan adalah kegiatan

belajar mengajar dicoba di luar kelas. Dengan kegiatan belajar mengajar di luar

kelas diharapkan bisa memberi suasana yang berbeda, memanacing daya

kreatifitas, dekat dengan alam, terkesan luas. Dengan kesan yang tidak

membosankan mampu menciptakan suasana fun and happiness.

Kata kunci : Lalung, Edukasi, Rekreasi, Ekologis, Fun, happiness

Abstract

ducation and learning are the right of all Indonesian people to know no age, sex,

race or religion. As formulated in the opening of the 1945 constitution, the fourth

paragraph states that the national goal is to protect the entire nation and all of

Indonesia's bloodshed and to promote public welfare, educate the nation's life, and

participate in carrying out world order based on independence, eternal peace and

social justice . To realize these national goals, education is a very decisive factor.

So good education will produce good individuals too. Education should be

enjoyed by anyone anywhere and anytime. The level of success of learning and

teaching activities can be seen from the level of satisfaction of the conditions of

learning and teaching itself. So it is a big task for the education practitioners to

create an atmosphere that is not boring. Saturation of learning and teaching is felt

to be lacking in fun and happiness when done monotonously in the classroom.

Learning and teaching activities carried out in the classroom give the impression

2

of being narrow, bored, saturated and not impossible to reduce the level of

creativity. Although teaching and learning activities remain in one room to

facilitate supervision of teaching and learning activities.

One way to make the atmosphere less tedious is that teaching and learning

activities are tried outside the classroom. With teaching and learning activities

outside the classroom, it is expected to be able to provide a different atmosphere,

manipulate the power of creativity, close to nature, impressed broadly. With a not

boring impression, it can create an atmosphere of fun and happiness.

Keywords: Lalung, Education, Recreation, Ecology, Fun, happiness

1. PENDAHULUAN

Pendidikan maupun pembelajaran adalah hak seluruh masyarakat Indonesia

tidak mengenal usia, jenis kelamin, ras maupun agama. Sebagaimana telah

dirumuskan dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea ke empat

bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk

mewujudkan tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor yang

sangat menentukan. Maka pendidikan yang baik akan menghasilkan individu-

individu yang baik pula. Pendidikan harusnya bisa dinikmati oleh siapapun

dimanapun dan kapanpun. Tingkat keberhasilan kegiatan belajar dan mengajar

dapat dilihat dari tingkat kepuasan kondisi belajar dan mengajar itu sendiri.

Sehingga tugas besar bagi para pratisi pendidikan untuk menciptakan suasana

yang tidak membosankan. Kejenuhan belajar maupun mengajar dirasa kurang

memberikan fun and happiness apabila dilakukan monoton di dalam kelas.

Kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan di dalam kelas memberi kesan

sempit, bosan, jenuh dan bukan tidak mungkin juga bisa menurunkan tinggkat

kreatifitas. Meskipun kegiatan belajar mengajar tetap terwadahkan dalam satu

ruangan guna mempermudah dalam pengawasan kegiatan belajar dan

mengajar.

Salah satu cara untuk mebuat suasana tidak membosankan adalah kegiatan

belajar mengajar dicoba di luar kelas. Dengan kegiatan belajar mengajar di

luar kelas diharapkan bisa memberi suasana yang berbeda, memanacing daya

2

3

kreatifitas, dekat dengan alam, terkesan luas. Dengan kesan yang tidak

membosankan mampu menciptakan suasana fun and happiness.

Lalung merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan

Karanganyar. Berdasarkan data (http://referensi.data.kemdikbud.go.id 2018)

teradapat 76 sekolah berstatus negeri dan swasta yang terdapat di Kecamatan

Karanganyar. Terbagi menjadi 38 SD, 7 MI, 9 SMP, 2 MTS, 5 SMA, 13 SMK

dan 1 MA. Kelurahan Lalung merupakan salah satu kelurahan yang berbatasan

langsung dengan Kabupaten Sukoharjo. Dengan melihat penyebaran jenjang

pendidikan dan letak geografisnya sangat memungkinkan untuk penyedian

fasilitas belajar yang bersifat di luar kelas.

Belajar di luar kelas akan memberi kesempatan bagi peserta didik untuk

mengenal alam lebih nyata, pikiran menjadi lebih jernih, terasa lebih

menyenangkan, dapat menumbuhkan daya kreatifitas, dan mampu mengenali

dunia nyata secara lebih luas. Meski memberi banyak kelebihan yang

didapatkan peserta didik maupun para pendidik pembelajaran yang dilakukan

di luar kelas, juga memiliki kelemahan seperti peserta didik menjadi kurang

fokus, pengelolaan peserta didik yang lebih sulit dan waktu lebih banyak

tersita. Sehingga perlu adanya wadah dan sistem pengelolaan pembelajaran

yang bersifat di luar kelas. Sehingga penulis burupaya meberikan usulan

perencanaan dan perancangan konsep design “Lalung Education and

Recreation Park” harapan dari usulan ini adalah selain memberikan

pendidikan juga mampu memberi refresh (penyegaran) bagi fisik dan mental.

2. METODE

Penulis melakukan pengamatan langsung untuk mendapatkan data atau

informasi dalam pelaksanaan lokasi. Observasi sangat membantu dalam

pengumpulan data karena pengumpulan data dilakukan dengan langsung

mengamati kondisi lokasi. Penulis melakukan studi literature ke beberapa

jurnal untuk mencari sumber-sumber dari buku pustaka, data-data dan bahan-

bahan yang terkait dengan kawasan, edukasi, rekreasi, sistem dan pariwisata

Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersumber dari arsip-

4

arsip, dokumentasi berupa foto dan catatan yang berisi tentang informasi yang

dibutuhkan seperti objek wisata yang akan dimasukkan pada obyek wisata

yang penulis buat

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Pemilihan Lokasi Site

Bedasarkan penjabaran gambaran umum pada bab III mengenai site terpilih

yaitu Waduk Lalung, pemilihan site mempertimbangkan aspek-aspek yang

dapat mendukung aktivitas Lalung Education and Recreaction Park dapat

terwadahi secara optimal dan dapat mencapai tujuan serta sasaran dengan

tepat. Terdapat beberapa kriteria yang dijadikan bahan pertimbangan dalam

pemilihan lokasi site diantaranya adalah:

a. Fungsi Lahan

Fungsi lahan yang dimaksudkan adalah kesesuaian antara RTRW

Kabupaten Karanganyar dan aturan aturan bangunan yang terkait dengan

lokasi site.

b. Ketersediaan Luas Lahan Lokasi Site

Ketersediaan lahan yang luas yang cukup untuk membangun dan

menampung banyak orang untuk melakukan kegiatan dan segala aktivitas

di dalamnya.

c. Letak Lokasi dari Pusat Kota

Lokasi site yang strategis yang berupa akses pencapaian dengan jarak yang

tidak jauh dari pusat kota sehingga dapat diakses mudah dari segala arah.

d. Penduduk

Jumlah penduduk di kecamatan tersebut terutama penduduk yang masih

anak-anak dan kondisi lingkungan yang mendukung untuk membangun

serta melakukan kegiatan tersebut.

e. Aksesibilitas

5

Jalur transpnanortasi baik transportasi mesin maupun non mesin atau

transportasi umum maupun pribadi, selain itu jalan pedestrian di sekitar

lokasi site untuk memudahkan para pejalan kaki.

f. Kondisi TanahKetinggian tanah dan kualitas tanah yang baik sehingga

dapat dimanfaatkan secara optimal.

g. Ketersediaan Infrastruktur

Lokasi site terletak pada lokasi yang sudah tersedia fasilitas penunjang

yang baik seperti ketersediaan air bersih, listrik, telepon.

h. Dampak Baik Pembangunan

Berbagai dampak baik yang ditimbulkan dengan adanya pembanguan

dilokasi tersebut.

i. Dampak Buruk Pembangunan

Berbagai dampak buruk yang ditimbulkan dengan adanya pembanguan

dilokasi tersebut.

Potensi Lokai site berdasarkan jarak dari pusat kota

Jalan Utama

Gambar 1. Lokasi Site (Sumber: Analisa Penulis,2018)

Tapak yang terpilih terletak di Waduk Lalung, berada di jalan lingkar

menuju pusat Kota Solo.

Batas-batas tapak

sebelah utara : area persawahan,

sebelah timur : pemukiman warga

6

sebelah selatan : jalan kampung, dan

sebelah barat : pemukiman warga

Infrastruktur lingkungan sekitarnya antara lain Sekolah, Bengkel Motor,

Area Publik.

3.2 Analisa Konsep Site

Gambar 2. Analisa Cahaya Matahari (Sumber: Analisa Penulis,2018)

Pertimbangan Analisa

Dasar pertimbangan dalam menentukan tingkat distribusi cahaya

matahari pada tapak dalam perencanaan dan perancangan Lalung

Education and Recreaction Park adalah sebagai berikut :

Memperhatikan kondisi bangunan di sekitar tapak

Memperhatikan pembagian zonasiruang

Mengolah suplai cahaya matahari agar mendapatkan tingkat intensitas

cahaya yang diperlukanbangunan

Hasil Pertimbangan Analisa

Berdasarkan beberapa pertimbangan analisis yang telah

dipaparkan di atas, maka diperoleh hasil dalam menentukan intensitas

suplai cahaya matahari adalah sebagai berikut :

Menempatkan pembagian zonasi ruang yang membutuhkan intensitas

cahaya matahari banyak/sedang/sedikit

4. PENUTUP

4.1 Konservasi Alam

7

Yang dimaksud adalah upaya perlindungan, pelestarian dan

pemanfaatan serta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan dan

kesinambungan sumberdaya alam dengan tetap memelihara dan meningkatkan

kualitas nilai dan keanekaragaman hayati (Departemen Kehutanan,2017).

Konservasi Alam yang dilakukan adalah dengan menjaga alam di

sekitar site dengan mendata setiap pohon yang ada dalam lokasi perancangan

kemudian tidak menebang pohon yang sudah ada srta menambah varietas

pohon baru pada lokasi perancangan.

Gambar 3. Konsevasi alam . (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/2018)

4.2 Konservasi Air

Konservasi sumber daya air adalah upaya mengelola sumber daya air

yang dilakukan secara bijak dengan memperhatikan manfaat yang didapat

serta mempertahankan komponen penyusunnya agar dapat dinikmati di masa

mendatang.

Konservasi terlebih dahulu sehingga tidak menyebabkan kerusakan air

lingkungan.

4.3 Konservasi Energi

8

Konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan

energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara

efisien di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi

lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang

menggunakan energi secara berlebihan.

Air yang dilakukan adalah dengan menjaga air asli di sekitar site

dengan tidak membuang semua limbah air langsung ke luar site tetapi

melakukan filtrasi

Gambar 4. Konsevasi energi (Sumber: https://id.pinterest.com/pin/2018)

Menanam rerumputan pada tapak akan membuat permukaan tanah

tidak memantulkan sinar dan dapat mengurangi penguapanair

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman. (2007). Meaningful Learning Re-Invensi Kebermaknaan

Pembelajaran. yogyakarta: pustaka pelajar.

Abdurahman, F. d. (n.d.). Pemanfaatan Berbagai Bahan Organik sebagai

Suplemen dalam Peningkatan produktivitas lahan. 2000: Balitpa

sukamandi.

Dewey, J. (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press.

9

Gold, S. (1980). Recreation planning and design. new york: McGraw Hill Book

Co.

Hakim, R. (1993). pembagian elemen landsekap . jakarta: bumi aksara.

Hakim, R. d. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Landsekap. jakarta:

bumi aksara.

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hardie, C. (1941). Truth and Fallacy in Educational Theory.

Karyono, A. H. (1997). Kepariwisataan. Jakarta: PT. Grasindo.

Komarudin, A. ( 2000, 12). Arief Komarudin. Retrieved 9 24, 2018, from

http://pojokpenjas.blogspot.com

M.Rizal, D. ( 2008). Pengertian Oudoor Activities. Retrieved 09 26, 2018, from

dadang M.Rizal: Blogspot.com/2008/07/ outdoor activities-pengertian.

Munawar, I. (n.d.). Retrieved 9 27, 2018, from Hasil Belajar (Pengertian dan

Definisi ): http://indramunawar.blogspot.com

Sahmo, B. (2013). Visi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Kanisius.

Sulhan, N. (2006). Pembangunan Karakter Pada Anak. surabaya: intelektual club.

W.Gulo. (1990). metodologi penelitian. jakarta: grasindo.

Yamin, M. (2008). Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan. jakarta:

gedung persada press.