Post on 03-Mar-2019
KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
MUSYAWARAH NASIONAL XVI
PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
(PTBMMKI)
A. PENDAHULUAN
PTBMMKI adalah perhimpunan yang terdiri dari organisasi bantuan medis
mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia yang senantiasa bekerja sama terutama dalam
meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia terutama di bidang kegawatdaruratan
medis. Berangkat dari hal di atas maka dibutuhkan suatu standarisasi kompetensi tim medis
yang disusun dalam bentuk Kurikulum Pendidikan dan Latihan PTBMMKI. Kurikulum ini
yang akan mewakili kurikulum seluruh organisasi bantuan medis kedokteran seluruh
Indonesia dalam pencapaian kompetensi sebagai tim medis.
Kurikulum Pendidikan dan Latihan PTBMKKI ini adalah kurikulum berbasis
kompetensi yakni kompetensi utama sebagai tim medis dan kompetensi tambahan yang
menunjang tim medis dalam melakukan tugasnya. Dimana kompetensi utama terdiri dari
matra medis emergency dan matra medis non-emergency dan kompetensi tambahan yang
terdiri dari matra manajemen dan matra penunjang. Dalam kurikulum yang disusun ini
terdapat target perwujudan dari masing-masing materi dari setiap matra yang terdiri atas
tujuan kognitif, afektif, dan psikomotorik Adapun mengenai metode seleksi, jenjang
pelatihan, dan implementasi kurikulum ini diserahkan kepada badan pengurus masing-
masing unit TBM, dan diharapkanmenjadi ciri khas masing-masing unit.
B. TUJUAN
1. Garis besar kurikulum ini dapat menjadi standar kompetensi yang dimiliki secara
merata oleh setiap anggota Tim bantuan medis
2. Garis besar kurikulum ini menjadi acuan dalam menjalankan pendidikan dan pelatihan
PTBMMKI
3. Garis besar kurikulum ini diharapkan menjadi pedoman bagi pembentukan organisasi
bantuan medis mahasiswa kedokteran baru
C. KOMPETENSI UTAMA
Kompetensi utama adalah sebagai tim medis baik yang bersifat
emergency maupun non-emergency, adapun materi-materi yang
dibutuhkan untuk mencapai kompetensi utama ini adalah sebagai berikut:
1. Matra Medis Emergency
Merupakan gambaran materi-materi yang dibutuhkan oleh
anggota PTBMMKI dalam pelaksanaan tugasnya sebagai
tim medis, terutama dalam fase tanggap darurat dari suatu
bencana. Materi-materi ini mencakup :
Initial Assessment
Basic Life Support
Advanced Trauma Life Support
Trauma Muskuloskeletal
Resusitasi cairan
Syok
Trauma Lingkungan
Envenomasi
Intoksikasi
Basic Surgical Skill
2. Matra Medis Non-Emergency
Merupakan gambaran materi-materi yang dibutuhkan oleh
anggota PTBMMKI dalam pelaksanaan tugasnya sebagai
tim medis, terutama dalam fase rehabilitasi dari suatu
bencana. Materi-materi ini mencakup:
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Farmakologi Praktis
Kasus medis non emergency
Sirkumsisi
D. KOMPETENSI TAMBAHAN
Kompetensi tambahan adalah kompetensi yang dapat menunjang tim
medis dalam melaksanakan tugasnya sebagai tim medis. Adapun materi-
materinya adalah sebagai berikut:
1. Matra Manajemen
Disaster management
Manajemen operasional lapangan
Team building
2. Matra Penunjang
Navigasi darat
Komunikasi lapangan
Evakuasi medis darat
Evakuasi medis perairan
Teknik survival
Manajemen perjalanan
E-SAR
3. Matra Organisasi
Pendidikan organisasi unit PTBMMKI
Analisis SWOT dan Pembukuan SOP
Manajemen Waktu dan Prioritas Kerja
Pendidikan organisasi wilayah PTBMMKI
Pendidikan organisasi nasional PTBMMKI
Kepemimpinan dan Kedipimpinan
E. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kurikulum ini seluruhnya diserahkan kepada badan pengurus
masing-masing organisasi bantuan medis mahasiswa kedokteran seluruh
Indonesia.
PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA (PTBMMKI)
A. KOMPETENSI UTAMA
1. Matra Medis Emergency
NO MATERI TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN
1 INITIAL
ASSESSMENT
Mengetahui dan
mampu
melakukan
penialaian awal
secara cepat dan
tepat terhadap
kasus-kasus
gawat darurat
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengetahui definisi
initial assessment
2. Memahami prinsip
initial assessment
3. Memahami tujuan
initial assessment
4. Memahami
tahapan/urutan initial
assessment
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
melakukan penilaian
awal sesuai
tahapan/urutan initial
assessment
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mampu untuk
memperlihatkan sikap
empati terhadap
korban-korban yang
terlibat dalam kasus
a. Scene Survey
b. Triage
c. Primary Survey
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Exposure
d. Secondary Survey
e. Load and Go
(evakuasi dan
transportasi)
gawat darurat
2 BASIC LIFE SUPPORT
Memahami dan
mampu
melakukan Basic
Life Support
dalam
menangani
kasus-kasus
gawat darurat
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memahami definisi
Basic Life Support
2. Memahami prinsip
penggunaan AED
3. Memahami kasus
sumbatan jalan nafas
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Melakukan
pemeriksaan dan
penanganan terhadap
gangguan-gangguan
Airway, Breathing,
and Circulation
2. Melakukan tindakan
Resusitasi Kardio
Pulmonal (RKP)
Tujuan Afektif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memperhatikan secara
cermat keadaan pasien
pada saat memberikan
penanganan Bantuan
Hidup Dasar (Basic
Life Support)
2. Memperlihatkan sikap
empati kepada pasien
pada saat memberikan
penanganan Bantuan
Hidup Dasar
a. Pengertian Basic Life
Support
b. Penatalaksanan jalan
nafas (tanpa alat)
c. Resusitasi Kardio
Pulmoner
d. Nafas buatan,
ventilasi, dan
oksigenasi
e. Kompresi jantung
luar
f. Prinsip penggunaan
AED
g. Penatalaksanaan
kasus sumbatan jalan
nafas
3 ADVANCED TRAUMA
LIFE SUPPORT
Memahami
prinsip
pelaksanaan
Advanced
Trauma Life
Support
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengetahui definisi
Advanced Trauma Life
Support
2. Memahami prinsip
penanganan korban
gawat darurat dengan
bantuan alat
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang mampu
melakukan Advanced
Trauma Life Support
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu untuk
memperlihatkan
sikap empati
terhadap korban-
korban yang terlibat
dalam kasus gawat
darurat
a. Intubasi
b. Pemasangan guedel
c. Suctioning
d. Cricothyroidotomy
e. Needle
Thoracocentesis
f. Tube Thoracotomy
g. Blood Transfusion
4 TRAUMA
MUSKULOSKELETAL
Mengetahui
Prinsip dan
mampu
melakukan
penanganan
awal terhadap
kasus-kasus
trauma
muskuloskeletal
(luka, fraktur,
dan dislokasi)
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengetahui jenis–
jenis luka
2. Mengetahui jenis–jenis
fraktur
3. Mengetahui jenis-jenis
dislokasi
4. Mengetahui jenis-jenis
sport injury
5. Mengetahui prinsip
penanganan awal
terhadap kasus trauma
muskuloskleletal
a. Jenis-jenis luka
b. Jenis- jenis fraktur
c. Jenis- jenis dislokasi
d. Jenis-jenis sport
injury
e. Penanganan awal
luka, fraktur, sport
injury dan dislokasi
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Melakukan
penanganan awal luka
2. Melakukan
penanganan awal
fraktur
3. Melakukan
penanganan awal
dislokasi
4. Melakukan
penanganan awal sport
injury
Tujuan Afektif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memperhatikan
secara cermat keadaan
pasien pada saat
melakukan
penanganan terhadap
luka, fraktur, sport
injury, perdarahan dan
dislokasi
2. Memperlihatkan sikap
empati kepada pasien
pada saat melakukan
penanganan terhadap
luka, fraktur, sport
injury, perdarahan dan
dislokasi
5 RESUSITASI CAIRAN
Menguasai
teknik resusitasi
cairan dengan
tepat dan mampu
melakukan
maintenance
cairan dengan
tepat
Tujuan Kognitif
Menghasilan anggota yag
mampu :
1. Mengetahui jenis
cairan yang digunakan
dalam resusitasi cairan
2. Mengetahui indikasi
pemberian resusitasi
a. Jenis-jenis cairan
b. Teknik resusitasi
ciran
c. Indikasi pemberian
cairan
d. Menghitung
kebutuhan dan
maintenance cairan
cairan
3. Memahami cara
menghitung
kebutuhan dan
maintenance cairan
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
melakukan resusitasi
cairan
2. Menghasilkan anggota
yang mampu
melakukan
maintenance cairan
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mampu untuk
memperlihatkan sikap
empati
6 SYOK
Memahami
prinsip
penanganan syok
pada pasien
gawat darurat dan
mampu
melakukan
penanganan syok
pada pasien
gawat darurat
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memahami definisi
syok dan jenis-
jenisnya
2. Memahami gejala dan
tanda-tanda pada syok
3. Memahami
tatalaksana awal pada
penderita syok
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
melakukan
penanganan syok pada
pasien gawat darurat
Tujuan afektif
a. Definisi syok
b. Jenis-jenis syok
c. Pengenalan gejala
dan tanda – tanda
syok
d. Prinsip penanganan
awal syok pada
pasien gawat darurat
1. Menghasilkan anggota
yang memperhatikan
secara cermat keadaan
pasien pada saat
menentukan indikasi
dan melakukan
penanganan syok
2. Memeperlihatkan
sikap empati kepada
pasien pada saat
melakukan
penanganan syok
7 TRAUMA
LINGKUNGAN
Memahamai
prinsip
penatalaksanaan
awal trauma dan
mampu
melakukan
penatalaksanaan
awal trauma
lingkungan
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang :
1. Mengetahui gejala
dan penyebab trauma
lingkungan
2. Mengetahui
penatalaksanaan awal
trauma lingkungan
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang mampu
melakukan
penatalaksanaan awal
trauma lingkungan di
lapangan
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan
anggota yang
memperlihatkan
sikap empati kepada
pasien saat
melakukan
penatalaksanaan awal
trauma lingkungan
a. Mountain sickness
b. Hipotermia
c. Heat Stroke
d. Frostbite
e. Luka Bakar
8 ENVENOMASI
Memahami
penatalaksanaan
awal kasus
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang :
a. Jenis-jenis
envenomasi
b. Gigitan hewan
envenomasi 1. Memahami jenis-
jenis envenomasi
2. Memahami
penatalaksanaan awal
envenomasi
dilapangan
Tujuan Psikomotor
1. Menghasilkan
anggota yang mampu
melakukan
penatalaksanaan
awal kasus
envenomasi
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu
memperlihatkan
sikap empati pada
pasien saat
melakukan
penanganan
envenomasi
tersangka rabies
c. Gigitan ular berbisa
d. Sengatan serangga
e. Sengatan hewan
laut
9 INTOKSIKASI
Memahami
penatalaksanaan
awal intoksikasi
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengetahui gejala
intoksikasi
2. Mengetahui
penatalaknsanaan
awal intoksikasi
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu melakukan
penanganan awal
intoksikasi
Tujuan Afektif
a. Berdasarkan jalur
masuk:
Tertelan
Terhirup
Terserap
b. Berdasarkan zat:
Makanan
Zat kimia
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu
memperlihatkan
empati kepada
pasien pada saat
melakukan
pelaksanaan awal
intoksikasi
10 BASIC SURGICAL
SKILL
Memahami teknik
dasar bedah
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memahami jenis
dan fungsi alat
bedah minor
2. Memahami jenis-
jenis dan prosedur
penjahitan
3. Memahami
prosedur bedah
sederhana dan
kebersihan pasca
tindakan
Tujuan Psikomotor
1. Menghasilkan
anggota yang
melakukan tehnik
jahitan sederhana
dan simpul dengan
benar
2. Mampu melakukan
tehnik pembedahan
sederhana dan
pembersihan pasca
tindakan dengan
benar
Tujuan Afektif
1. Memperlihatkan
sikap empati
kepada pasien saat
a. Definisi basic
surgical skill
b. Alat dan bahan
yang digunakan
dalam basic
surgical skill
c. Teknik asepsis dan
antisepsis
d. Teknik anestesi
lokal
e. Teknik jahit
sederhana (simple
suture)
f. Teknik simpul
sederhana
(knotying)
melakukan
penanganan kasus
bedah sederhana
2. Memperhatikan
secara cermat
keadaan pasien
pada saat
melakukan
penanganan kasus
bedah sederhana
PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA (PTBMMKI)
A. KOMPETENSI UTAMA
2. Matra Medis Non-Emergency
NO MATERI TUJUAN
UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN
1
ANAMNESIS
DAN
PEMERIKSAAN
FISIK
Setiap
anggota
memahami
teknik
anamnesis
dan
pemeriksaan
fisik
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengetahui definisi
anamnesis dan
pemeriksaan fisik
2. Mengetahui jenis-jenis
anamnesis
3. Memahami gejala-
gejala yang akan
ditemukan pada
anamnesis
4. Memahami tanda-
tanda yang akan
ditemukan pada
pemeriksaan fisik
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota yang
mampu :
1. Melakukan teknik
anamnesis
2. Melakukan cara
pemeriksaan status
generalis
3. Melakukan cara
pemeriksaan status
vitalis
a. Anamnesis
Definisi anamnesis
Jenis anamnesis
Teknik anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tanda vital
Pemeriksaan
regional
c. Pengisian medical
record
4. Melakukan cara
pemeriksaan status
regional
5. Melakukan teknik
pengisian medical
record
Tujuan Afektif
Setiap anggota mampu:
1. Memperhatikan secara
cermat keadaan pasien
ketika membuat
keputusan medis yang
berhubungan dengan
anamnesis dan
pemeriksaan fisik
2. Memperlihatkan sikap
empati dalam
melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik
kepada pasien
2 FARMAKOLOGI
PRAKTIS
Setiap
anggota
menguasai
tindakan
pemberian
obat (terapi
farmakologi)
dengan tepat
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota yang
mampu :
1. Mengetahui dan
mampu menjelaskan
penggolongan atau
jenis-jenis obat secara
tepat
2. Mampu menentukan
terapi pengobatan
pilihan dengan tepat
3. Mengetahui cara
penulisan resep
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota yang
mampu :
1. Mengetahui
pemberikan terapi
pengobatan pilihan
yang tepat
1. Dasar–dasar
farmakologi
Sediaan obat
Cara pemberian
2. Obat–obat pada segala
kondisi bantuan medis
Golongan/jenis obat
Indikasi dan
kontraindikasi
Dosis
Efek samping
3. Penulisan resep
2. Memahami penulisan
resep
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
memperhatikan secara
cermat keadaan pasien
pada saat menentukan
terapi pengobatan
2. Memperlihatkan sikap
empati kepada pasien
pada saat menjelaskan
aturan pemakaian obat
yang ditentukan
3
KASUS MEDIS
NON
EMERGENCY
Setiap anggota
memahami
prinsip
penilaian dan
penanganan
awal kasus-
kasus medis
non-
emergency
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota yang
mampu:
1. Mengetahui definisi
berbagai kasus medis
non- emergency
2. Memahami gejala dan
tanda pada berbagai
kasus medis non-
emergency
3. Memahami prinsip
penatalaksanaan awal
kasus medis non-
emergency
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
memberikan terapi
awal kasus non-
emergency
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
memperhatikan secara
cermat keadaan pasien
a. Infeksi Saluran
Pernapasan Akut
b. Common Cold
c. Cephalgia
d. Epigastric Pain
Syndrome
e. Diare
f. Disentri
g. Konjungtivitis
h. Malaria
i. Demam Berdarah
Dengue
j. Demam Thypoid
k. Dermatitis
saat melakukan
penanganan awal
kasus non-emergency
2. Memperlihatkan sikap
empati kepada pasien
kasus non-emergency
4 SIRKUMSISI
Mengetahui,
memahami
dan mampu
melakukan
sirkumsisi
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota yang
mampu :
1. Mengetahui dan
memahami :
Indikasi
Kontraindikasi
Alat dan bahan
dalam sirkumsisi
Obat-obat dalam
sirkumsisi
2. Mengetahui dan
memahami teknik
sirkumsisi
3. Mengetahui dan
memahami teknik
anastesi yang
digunakan dalam
sirkumsisi
4. Mengetahui teknik
sterilisasi pasien
terkait proses tindakan
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota yang
mampu :
1. Melakukan teknik
sirkumsisi dengan
benar
2. Melakukan teknik
sterilisasi dengan
benar
Tujuan Afektif:
Menghasilkan anggota yang
mampu :
a. Defisini sirkumsisi
b. Indikasi dan
kontraindikasi
pelaksanaan sirkumsisi
(sebutkan dan jelaskan
singkat)
c. Alat dan bahan dalam
pelaksanaan sirkumsisi
d. Teknik sterilisasi pasien
e. Teknik anastesi
f. Teknik sirkumsisi
g. Obat-obatan yang
digunakan dalam
pelaksanaan sirkumsisi
serta jika kemungkinan
terjadi komplikasi
1. Memperlihatkan sikap
empati kepada pasien
sirkumsisi
PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA (PTBMMKI)
B. KOMPETENSI TAMBAHAN
1. Matra Manajemen
NO MATERI TUJUAN
UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN
1 DISASTER
MANAGEMENT
Anggota
memahami dan
dapat
menerapkan
pada kasus-
kasus yang
terjadi di
daerah maupun
nasional
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu:
1. Memahami konsep
kebencanaan,
penanggulangan
bencana, dan
penanganan
lapangan secara
komprehensif dan
sistematis
berdasarkan protap
PTBMMKI
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu menerapkan
konsep
kebencanaan dalam
penanganan
bencana di lapangan
Tujuan Afektif
Menghasilkan anggota
yang mampu untuk :
1. Menjadi tenaga
medis yang siap,
a. Pengertian Bencana
b. Konsep dan Prinsip
Penanggulangan
Bencana
c. Organisasi yang
bergerak di bidang
penanggulangan
bencana
d. Manajemen
kegawatdaruratan
e. Alur komunikasi dan
koordinasi
penanggulangan
bencana
f. Respon Bencana
1. Pre Penanganan
Bencana
Preventif
Mitigasi
Kesiapsiagaan
2. Penanganan
Lapangan
Manajemen
Koordinasi
Lapangan
Pembuatan Posko,
RS Lapangan, dan
Ambulance
sigap, dan cermat
dalam penanganan
kebencanaan
2. Memperlihatkan
sikap empati pada
korban bencana
Protokol
Triage
Initial Assessment
3. Pasca Penanganan
Bencana
Kegiatan
Pelayanan
Kesehatan
Trauma Healing
Disaster
secondary survey
(nonmedis)
2
MANAJEMEN
OPERASIONAL
PERJALANAN
Anggota
mampu
memahami dan
menerapkan
tahapan
manajemen
operasional
lapangan
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memahami
tahapan
perencanaan
operasional
lapangan
2. Memahami
rencana operasi
yang sistematis
3. Memahami sistem
koordinasi
operasional
lapangan
4. Memahami
mekanisme kontrol
operasional
lapangan
5. Memahami
mekanisme
evaluasi
operasional
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Menerapkan
a. Perencanaan
b. Tahap–tahap
perencanaan
operasional
c. Teknik penyusunan
rencana operasi aksi
dan kontrol
d. Sistem koordinasi
operasional lapangan
e. Mekanisme kontrol
operasional lapangan
f. Evaluasi
g. Mekanisme evaluasi
operasional lapangan
tahapan
perencanaan
operasional
lapangan
2. Menyusun rencana
operasi yang
sistematis
3. Menerapkan
koordinasi
operasional
lapangan yang
sistematis
4. Menerapkan
mekanisme kontrol
operasional
lapangan
5. Menerapkan
mekanisme
evaluasi
operasional yang
sistematis
Tujuan Afektif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Bertanggung jawab
terhadap rencana
operasi yang
disusunnya
2. Bertanggung jawab
atas koordinasi dan
mekanisme kontrol
3. Bertanggung jawab
atas mekanisme
evaluasi operasi
4. Memperhatikan
kepentingan tim
dalam mencapai
tujuan manajemen
operasional
lapangan
3 TEAM BUILDING
Anggota
memahami dan
menerapka
teknik-teknik
dalam
pengembangan
tim
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memahami
prinsip-prinsip
terbentuknya
sebuah tim dan
perbedaannya
dengan kelompok
2. Memahami teknik
membangun
kebersamaan tim
3. Memahami teknik
meningkatkan
produktivitas kerja
tim
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu
menerapkan
teknik-teknik
pengembangan tim
dalam pelaksanaan
strategi untuk
mencapai visi
bersama
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu menjadi
anggota tim yang
bertanggung jawab
dan mementingkan
kepentingan tim
untuk mencapai
visi bersama
1. Pengertian team
building
2. Konsep dalam team
building
3. Kelebihan dan
kekurangan dalam
suatu tim
4. Cara memaksimalkan
potensi suatu tim
5. Membangun
keterampilan
berkomunikasi dalam
suatu tim
PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA (PTBMMKI)
B. KOMPETENSI TAMBAHAN
2. Matra Penunjang
NO MATERI TUJUAN
UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN
1 NAVIGASI DARAT
Memahami
dan mampu
melakukan
teknik-teknik
navigasi darat
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengenal alat-alat
navigasi darat
2. Memahami teknik-
teknik navigasi
darat
3. Memahami teknik-
teknik orientasi
medan
4. Memahami teknik
pencarian jalur,
jarak tempuh dan
waktu tempuh
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang
mampu melakukan
teknik navigasi
darat
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan
anggota yang
senantiasa
merawat peralatan
1. Pendahuluan
Pengertian navigasi
darat
Ruang lingkup
pengetahuan
navigasi darat
Perlengkapan
navigasi darat
2. Peta
Pengertian
Bagian-bagian peta
topografi
Teknik penggunaan
peta
3. Kompas
Pengertian
Jenis kompas
Bagian-bagian
kompas
Penggunaan kompas
Arah dan sudut
4. Orientasi medan dan
peta
navigasi darat
secara baik
2 KOMUNIKASI
LAPANGAN
Mengetahui
dan
menerapkan
dasar–dasar
komunikasi
lapangan
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengetahui
cara
pengoperasian
alat komunikasi
2. Mengetahui
pembagian
tugas dalam
komunikasi
lapangan
3. Mengetahui teknik-
teknik komunikasi
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Mengoperasikan alat
komunikasi lapangan
2. Menerapkan sistem
pembagian tugas dan
teknik-teknik
komunikasi
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mampu merawat
peralatan komunikasi
secara baik dan benar
a. Definisi komunikasi
lapangan
b. Alat komunikasi lapangan
dan cara pengoperasiannya
c. Pembagian tugas dalam
komunikasi lapangan
d. Teknik komunikasi lapangan
3 EVAKUASI MEDIS
DARAT
Anggota
memahami
dan mampu
menerapkan
dasar–dasar
evakuasi
Tujuan Kognitif:
Menghasilkan anggota
yang :
1. Memahami prinsip
dasar evakuasi medis
darat
a. Prinsip dasar evakuasi
medis darat
b. Syarat–syarat evakuasi
medis darat
Korban tanpa multiple
trauma tanpa alat
medis darat 2. Memahami syarat
evakuasi medis darat
3. Memahami prinsip
dasar ekstrikasi
4. Memahami syarat
ekstrikasi
5. Memahami Teknik
stabilisasi korban
dalam
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Menerapkan prinsip
dasar evakuasi medis
darat
2. Melakukan evakuasi
dan kontrol dalam
medan darat
Tujuan Afektif:
Menghasilkan anggota
yang mampu:
1. Memperhatikan
secara cermat
keadaan korban
ketika mengevakuasi
korban
2. Memperlihatkan
sikap empati kepada
evakuasi ketika
mengevakuasi korban
Korban tanpa multiple
trauma dengan alat
4 EVAKUASI MEDIS
PERAIRAN
Anggota
memahami dan
mampu
menerapkan
dasar–dasar
evakuasi medis
perairan
Tujuan Kognitif
Menghasilkan anggota
yang :
1. Memahami prinsip
dasar evakuasi medis
perairan
2. Memahami jenis-jenis
evakuasi perairan
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Menerapkan prinsip
dasar evakuasi medis
perairan
2. Melakukan evakuasi
dan kontrol dalam
medan perairan
Tujuan Afektif
Menghasilkan anggota
yang mampu :
1. Memperhatikan secara
cermat keadaan
korban ketika
mengevakuasi korban
2. Memperlihatkan sikap
empati kepada
evakuasi ketika
mengevakuasi korban
a. Prinsip dasar evakuasi
medis perairan
b. Jenis-jenis evakuasi medis
perairan
Tanpa alat
Dengan alat
Teknik stabilisasi
korban selama evakuasi
5 TEKNIK
SURVIVAL
Setiap anggota
memahami
Tujuan Kognitif
1. Memahami teknik
1. Survival :
- Tempat berlindung
teknik survival survival
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan anggota
yang mampu
menerapkan teknik
survival
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mempunyai
sikap tenang dan
mampu
mengendalikan diri
dalam keadaan apapun
- Pembuatan api
- Pencarian air
- Pencarian makanan
6 MANAJEMEN
PERJALANAN
Setiap anggota
memahami dan
mampu
memanajemen
perjalanan
Tujuan Kognitif
1. Mampu memanajemen
perjalanan
Tujuan Psikomotorik
Menghasilkan anggota
yang :
1. Dapat menerapkan
prinsip manajemen
perjalanan
2. Mampu melakukan
kerjasama tim dalam
manajemen perjalanan
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan anggota
yang mampu dalam
1. Tahap Perencanaan :
Tempat tujuan
Waktu perjalanan
Akses dan
transportasi
Rencana kegiatan
Pendanaan/biaya
Anggota/peserta
2. Tahap Persiapan
Pembentukan tim
Perizinan dan
administrasi
Keterampilan,
mental, dan fisik
Perlengkapan dan
logistik
keterampilan, mental,
dan fisik untuk
manajemen perjalanan
3. Tahap Pelaksanaan
Pembagian tugas
dan kerjasama tim
Manajemen
perlengkapan dan
perbekalan
Komando,
komunikasi dan
rescue
Dokumentasi
kegiatan
4. Pasca kegiatan
Evaluasi
Pelaporan
7 E-SAR
Anggota
mampu
memahami
teknik E-SAR
Tujuan Kognitif :
Menghasilkan anggota
yang memahami :
1. Pengenalan dasar-
dasar E-SAR
2. Memahami dasar-
dasar E-SAR dan
teknik penggunaan E-
SAR
Tujuan Psikomotorik
1. Menghasilkan
anggota yang mampu
menerapkan teknik E-
SAR
Tujuan Afektif
1. Menghasilkan
a. Pengenalan dasar-dasar E-
SAR
Definisi E-SAR
Prinsip E-SAR
b. Syarat penggunaan E-SAR
c. Teknik penggunaan E-SAR
anggota yang
mempunyai sikap
tenang dan mampu
mengendalikan diri
dalam keadaan
apapun
PENJABARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
PERHIMPUNAN TIM BANTUAN MEDIS MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA (PTBMMKI)
B. KOMPETENSI TAMBAHAN
3. Matra Organisasi
NO MATERI TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN
1
PENDIDIKAN
ORGANISASI
UNIT PTBMMKI
Anggota TBM
Mengetahui dan
memahami
mengenai
PTBMMKI dan
TBM Unit masing-
masing
Menjelaskan semua
aspek mengenai
PTBMMKI dan TBM
Unit masing-masing
1. Apa itu PTBMMKI dan
TBM unit masing-
masing (profil struktur
kepengurusan)
2. Sejarah,visi misi,mars
PTBMMKI,latar
belakang PTBMMKI
dan TBM unit masing-
masing
3. Ruang lingkup kerja
PTBMMKI dan TBM
Unit masing-masing
(penjabaran fungsional
atau peran dari tiap
divisi dari PTBMMKI
dan TBM unit)
2
ANALISIS SWOT
DAN
PEMBUKUAN
SOP
Untuk memberikan gambaran hasil
analisis keunggulan,
kelemahan, peluang
dan ancaman
organisasi TBM
unit dan sebagai
acuan dalam suatu
kegiatan
Mampu dan memahami analisis
SWOT dan
pembukuan
SOPdalam
perumusannya
Mengerti dan
memahami
pengertian analisis
SWOT serta
penerapannya dan
bagaimana
perumusan
pembuatan
1. Pengertian analisis
SWOT
2. Jenis analisis SWOT
3. Aturan dalam pembuatan
SWOT
4. Hal yang di hindari
dalam pembuatan SWOT
5. Pengertian SOP
6. Cara pembuatan Buku
SOP
7. Kerangka dalam
Pembukuan SOP
pembukuan SOP
Mengetahui
keterkaitan analisis
SWOT dalam
pembukuan SOP
Mengerti dan memahami
singkronisasi antara
analisi SWOT dalam
pembukuan SOP
3
MANAJEMEN
WAKTU DAN
PRIORITAS
KERJA
Memberikan
pemahaman dan
kesadaran akan
urgensi waktu dan
pemanfaatannya
dan dapat
memprioritaskan
hal yang lebih
urgent
Pengaplikasian
kuadran manajemen
waktu.
Pengembangan disiplin pribadi.
Penempatan prioritas kerja
1. Urgensi waktu.
2. Urgentitias dan skala
prioritas ( mencakup
definisi dan perbedaan
serta penggunaannya)
3. Penyampaian teori,
kuadran waktu secara
aplikatif.(urgent-non,
important-non)
4. Penyusunan dan evaluasi
agenda / jadwal.
4
PENDIDIKAN
ORGANISASI
WILAYAH
PTBMMKI
Mengetahui dan memahami
mengenai
PTBMMKI dan
Wilayah masing-
masing
Menjelaskan semua aspek mengenai
PTBMMKI dan
Wilayah masing-
masing
1. Apa itu PTBMMKI dan
Pengurus Wilayah
(profil struktur
kepengurusan)
2. Sejarah,visi misi,latar
belakang PTBMMKI dan
Wilayah masing-masing.
3. Ruang lingkup kerja
PTBMMKI dan Wilayah
masing-masing
(penjabaran fungsional
atau peran dari tiap divisi
dari PTBMMKI dan
Kepengurusan wilayah
masing-masing)
5
PENDIDIKAN
ORGANISASI
NASIONAL
PTBMMKI
Mengetahui dan memahami
mengenai
PTBMMKI
Menjelaskan semua aspek mengenai
PTBMMKI
1. Apa itu PTBMMKI
(profil struktur
kepengurusan)
2. Sejarah,visi misi,latar
belakang PTBMMKI dan
Ruang lingkup kerja
PTBMMKI dan
(penjabaran fungsional
atau peran dari tiap divisi
dari PTBMMKI)
6
KEPEMIMPINAN
DAN
KEDIPIMPINAN
Anggota
PTBMMKI
mampu
mempunyai
keterampilan
kepemimpinan
yang berkualitas
untuk
mentransformasi
diri dalam
membangun
perubahan dalam
suatu kelompok,
organisasi, serta
mampu
menempatkan diri
menjadi seorang
yang di pimpin,
baik dalam suatu
kelompok atau
organisasi
Membangun pribadi
yang teguh/ unggul/
sukses
Melakukan transformasi diri
secara berkelanjutan
Menjadi inisiator dalam perubahan
yang semakin
bertumbuh lebih
baik.
Menjadi seseorang
yang dapat
memanajemen diri
untuk menjadi
seorang pemimpin
dan seorang yang di
pimpin.
1. Pengertian kepemimpinan
dan kedipimpinan
2. Hal yang di perhatikan
ketika memimpin dan
dipimpin dalam suatu
kelompok/organisasi,
3. Mengelola pikiran dan
membangun sukses
bersama
kelompok/organisasi
4. Komunikasi efektif
seorang pemimpin dan
seorang yang dipimpin