Post on 19-Jul-2016
description
PSIKOLOGI
KREATIVITAS
OLEH:
GUSTI AYU KOMANG SRI SUNDARI
P07120213034
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI D-IV REGULER
2014
KREATIVITAS
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam
cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang
unik (Santrock, 2004). Kreativitas merupakan salah satu istilah yang sering
digunakan meskipun merupakan istilah yang taksa (ambiguous) dalam
penelitian psikologi masa kini. Munandar (2004) mengatakan kreativitas
adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan atau
keluwesan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berpikir serta kemampuan
untuk mengolaborasi (mengembangkan, memperkaya dan memperinci) suatu
gagasan. memperinci) suatu gagasan. Selain itu, kreativitas adalah suatu
proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu
objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru dan dapat dilihat atau
didengar oleh orang lain. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek
proses perubahan (inovasi dan variasi). Kreativitas bahkan lebih taksa lagi dan
sering digunakan dengan bebas di kalangan orang awam. Mulyadi (2004)
seorang psikolog perkembangan anak mengatakan, kreativitas sebagai
kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau
unsur-unsur yang ada. Kreativitas juga bisa diartikan sebagai kemampuan
yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir.
Menurut Semiawan (2009) kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah
ada menjadi konsep baru. Dengan kata lain, terdapat dua konsep lama yang
dikombinasikan menjadi suatu konsep baru. Munandar (2009) mengemukakan
bahwa kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungannya,
kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi,
atau unsur-unsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua
pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya
baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.
Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan,
proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,
estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang
berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah
(Rachmawati & Kurniati, 2010).
Kreativitas adalah suatu kegiatan untuk mencari ide atau gagasan untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
2. Unsur-unsur Kreativitas
Menurut Sunaryo (2004) unsur-unsur yang terkandung dalam kreativitas
antara lain:
a. Pengetahuan
b. Imajinasi
c. Evaluasi
3. Karakteristik individu yang mendukung kreativitas
Menurut Semiawan (2009) ciri-ciri kreativitas antara lain:
a. Berani mengambil risiko
b. Memainkan peran yang positif berpikir kreatif
c. Merumuskan dan mendefinisikan masalah
d. Tumbuh kembang mengatasi masalah
e. Toleransi terhadap masalah ganda (ambiguity)
f. Menghargai sesama dari lingkungan sekitar
Menurut Munandar (2009) ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu ciri kognitif (aptitude) and ciri non kognitif (non-aptitude). Ciri kognitif
(aptitude) dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan
elaborative. Sedangkan ciri non kognitif dari kreativitas meliputi motivasi,
kepribadian, dan sikap kreatif. Kreativitas baik itu yang meliputi ciri kognitif
maupun non kognitif merupakan salah satu potensi yang penting untuk
dipupuk dan dikembangkan.
Berdasarkan uraian di atas, karakteristik individu yang kreatif antara lain:
a. Percaya diri dan berani mengambil risiko
Individu yang percaya diri memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
keyakinan yang kuat atas dirinya, dan pengetahuan akurat terhadap
kemampuan yang dimiliki. Individu tersebut dapat mengevaluasi
keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada
kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai
tujuan di dalam hidupnya.
b. Motivasi diri tinggi dan tidak mudah bosan
Setiap individu pasti sering mengalami kejenuhan, baik itu karena
pekerjaan, perkuliahan, belajar, keadaan lingkungan sekitar, dan lain-lain.
Namun, individu yang kreatif memiliki motivasi yang tinggi dan tidak
mudah menyerah dalam setiap kegagalan yang dialami selama proses
menyalurkan kreativitasnya tersebut. Seseorang yang memiliki motivasi
yang tinggi akan berusaha untuk melakukan yang terbaik atas setiap
tindakan atau perbuatan yang dilakukannya. Pada umumnya, seseorang
yang memiliki motivasi yang tinggi akan lebih berhasil dalam
menjalankan tugasnya dibandingkan seseorang yang memiliki motivasi
berprestasi yang rendah.
c. Inisiatif tinggi
Pada umumnya mereka yang berhasil adalah mereka yang penuh inisiatif,
karena inisiatif adalah sikap yang membuat individu mengekspresikan
pemikiran, perkataan, dan tindakannya secara bijaksana untuk
mendapatkan hasil yang paling baik. Memiliki ide-ide baru yang
digunakan untuk mengatasi masalah dan tidak hanya dipikirkan saja,
namun juga mencoba melakukannya.
d. Imajinasi tinggi
Imajinasi dapat membantu menyelesaikan permasalahan. Ketika seseorang
memiliki suatu masalah dan membutuhkan penyelesaian yang tepat,
imajinasi dapat membantu menemukan penyelesaian dari masalah
tersebut. Pemecahan yang didapat tergantung dari cara berpikir orang
tersebut. Orang yang kreatif memiliki imajinasi yang tinggi untuk
menemukan suatu cara agar masalah yang dihadapi menjadi berkurang
bahkan terselesaikan.
e. Rasa ingin tahu yang tinggi dan senang mencari sesuatu yang baru
Individu yang kreatif memiliki rasa ingin tahu tinggi untuk mencari hal-hal
baru yang bisa ia gunakan untuk menciptakan sesuatu yang ingin
dibuatnya. Rasa ingin tahu yang dimiliki akan selalu membuatnya mencari
alasan-alasan yang membuatnya selalu tertarik mencari hal yang belum ia
mengerti dan yang belum ia ketahui.
f. Disiplin dalam melakukan segala sesuatu yang dilakukannya
Salah satu karakteristik utama dari disiplin diri adalah kemampuan
meninggalkan kebiasaan instan, cepat puas, dan kesenangan, yang
memiliki keuntungan yang lebih besar atau hasil yang memuaskan,
meskipun memerlukan usaha dan waktu. Disiplin diri mampu mengatasi
ketergantungan, sikap menunda-nunda, dan kemalasan serta terus
mengikuti apapun yang dilakukan.
g. Terbuka
Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Namun
orang yang kreatif tidak akan menutupi kegagalannya itu dengan menolak
kritik dan saran dari orang lain. Karena ia akan menerima semua kritik dan
saran tersebut sebagai tolok ukur untuk membuat kreasi yang diciptakan
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
h. Mandiri dan ulet
Individu yang kreatif selalu mandiri dalam menemukan sesuatu dan tidak
ingin bergantung pada orang lain. Ia akan selalu berusaha dengan ulet
mencari segala solusi ataupun hal-hal baru yang selalu terbayang di
pikirannya.
i. Memiliki wawasan yang luas
Wawasan yang luas akan menjadi salah satu pendukung kreativitas
seseorang. Wawasan yang luas dapat membantu mengasah daya pikir
sehingga mendapat kemudahan dalam mengungkapkan sesuatu yang
dimaksud, agar orang yang mendengar mengerti merasa puas dengan
jawaban yang diberikan dan hal yang disampaikan sesuai dengan fakta
ataupun logika (masuk akal). Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan
tentang teori-teori baru dalam menjawab permasalahan yang ada.
j. Mampu beradaptasi dengan cepat
Kemampuan beradaptasi dengan keadaan lingkungan terutama perubahan
yang terjadi di masyarakat dan dapat berinteraksi dengan perubahan-
perubahan tersebut, dapat membantu perkembangan kreativitas seseorang.
4. Hubungan integelegensia dan kreativitas
Menurut Sunaryo (2004) hubungan intelegensia dan kreativitas adalah
kreativitas berkembang karena dipengaruhi faktor dominan intelegensi. Orang
yang kreatif, umumnya memiliki intelegensinya tinggi, atau orang yang
memiliki intelegensinya tinggi, umumnya memiliki kreativitas tinggi pula
sehingga dapat dikatakan bahwa antara kreativitas dan intelegensi itu memiliki
hubungan sangat erat.
Berdasarkan uraian di atas, sekalipun ada hubungan yang berbanding
lurus antara kreativitas dan intelegensi, Namun kebanyakan di masyarakat
individu yang cerdas belum tentu kreatif. Lingkungan merupakan faktor
penting dalam menentukan pengembangan bakat kreatif berdasarkan
kecerdasan yang dimiliki masing-masing individu.
5. Faktor yang mempengaruhi kreativitas
Menurut Sunaryo (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
terdiri dari 2 macam, yaitu:
a. Faktor intrinsik: intelegensi, bakat, minat, kepribadian, dan perasaan.
b. Faktor ekstrinsik: adat istiadat, sosial budaya, pendidikan, dan lingkungan.
Menurut Rachmawati & Kurniati (2010) faktor pendukung dan
penghambat pengembangan kreativitas terdiri atas beberapa hal yang dapat
diperhitungkan dalam pengembangan kreativitas, yaitu: (1) Memberikan
rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta
suasana psikologis (Psychological Athmosphere). (2) Menciptakan lingkungan
kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apa pun yang
dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk pengembangan
kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan
beriringan seperti halnya kerja simultan otak kiri dan kanan. (3) Peran serta
guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin anak
menjadi kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru kreatif pula dan mampu
memberikan stimulasi yang tepat pada anak. (4) Peran serta orang tua dalam
mengembangkan kreativitas anak.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, S. 2004. Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Munandar, Utami (2004). Pengembangan Emosi dan Kreativitas. Jakarta: PT Rineka Cipta
Munandar, Utami (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rachmawati, Yeni & Kurniati, Euis (2010). Starategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana
Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Group
Semiawan, Conny R. 2009. Kreativitas Keberbakatan. Jakarta: PT Indeks
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC