Post on 20-Nov-2020
KPU KABUPATEN LINGGA
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
2
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
3
A. Latar Belakang
Salah satu tahapan Pemilu yang paling dinanti peserta Pemilu
2019 adalah keputusan mengenai peta daerah pemilihan (dapil)
DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota serta alokasi kursi
setiap dapil. Hal ini karena peta dapil dan alokasi kursi merupakan
acuan partai politik untuk merumuskan langkah dan strategi
pemenangan dalam kompetisi Pemilu 2019 mendatang.
KPU Kabupaten Lingga sebagai penyelenggara Pemilu
ditingkat kabupaten, berdasarkan ketentuan dalam UU Nomr 7
Tahun 2017 bahwa KPU berkewajiban untuk menjalankan tahapan
Pemilu, yakni penetapan jumlah kursi dan penetapan dapil.
Sebagaimana disebutkan dalam UU tersebut bahwa untuk dapil
DPR RI mengalami penambahan 15 kursi dari awalnya 77 kursi
pada Pemilu 2014 dan masuk kedalam lampiran yang tidak dapat
dipisahkan dari UU tersebut. Sedangkan alokasi kursi untuk
DPRD kabupaten dan daerah pemilihan DPRD kabupaten
ditetapkan dengan Peraturan KPU. Dengan demikian, Dapil
DPRD Kabupaten Lingga menjadi kewenangan KPU untuk
menata dan menetapkannya. Dalam pelaksanaannya, KPU
menugaskan KPU provinsi dan KPU kabupten /kota untuk
menyusun rancangannya. Draf tersebut kemudian diajukan ke
KPU untuk dibahas dan ditetapkan melalui surat keputusan KPU.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
4
Pembentukan dapil DPRD kabupaten dibatasi hanya dengan
alokasi maksimal 12 kursi dan minimal 3 kursi. Penataan dapil dan
alokasi kursi ini harus mempertimbangkan 7 prinsip penataan dapil
yaitu: kesetaraan suara, ketaatan pada sistem Pemilu yang
proporsional, proporsionalitas, coterminous, kohesivitas,
integralitas wilayah, dan kesinambungan dengan Pemilu
sebelumnya.
Sama halnya dengan Pemilu 2014, dalam Pemilu 2019
mendatang bagian atau pecahan wilayah administratif bisa menjadi
dapil. Dan, acuan KPU dalam menyusun peta dapil yang sesuai
dengan kondisi dilapangan tersebut, selain memperhatikan 7
prinsip penataan dapil, juga harus berdasarkan basis data jumlah
penduduk dari Kementerian Dalam Negeri (DAK 2) yang diterima
pada tanggal 17 Desember 2017.
Dalam tahapan penetapan jumlah kursi dan dapil tersebut,
KPU Kabupaten Lingga bersama KPU Provinsi Kepulauan Riau
dan KPU Kabupaten Lingga mulai tanggal 17 Desember 2017
sampai dengan 6 April 2018. Tahapan tersebut dijalankan dengan
melakukan sejumlah koordinasi, persiapan, hingga pelaksanaan
yang keseluruhan kegiatannya dimulai sejak bulan November
2017.
Dengan dimulainya tahapan ini, KPU Kabupaten Lingga
menjunjung tujuh prinsip penataan dapil dengan
mempertimbangkan luas Kabupaten Lingga, kondisi geografis,
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
5
infrastruktur, budaya, sejarah, adat istiadat penduduk. Dengan
penataan dapil yang tepat, juga akan memudahkan kerja KPU
Kabupaten Lingga dalam distribusi logistik, koordinasi
pengamanan (kepolisian), dan pengawasan.
Untuk itu, KPU Kabupaten Lingga melalui KPU Provinsi
Kepulauan Riau diberi kewenangan untuk mengusulkan draft
penataan dapil dan alokasi kursi di Kabupaten Lingga berdasarkan
kondisi geografis dan sosiologis masyarakat. KPU Kabupaten
Lingga juga mengajak publik untuk memberi masukan, saran, dan
kritikan terhadap dapil yang disusun melalui uji publik terbuka
dengan melibatkan stakeholder Pemilu.
Hingga tanggal 28 Desember 2017, KPU Kabupaten Lingga
belum menerima DAK2 dari Kementerian Dalam Negeri, sesuai
jadwal, DAK2 seharusnya sudah diterima pada tanggal 17
Desember 2017. Sehingga, dalam melaksanakan kegiatan rapat
kerja penataan Dapil dan penghitungan alokasi kursi, KPU
Kabupaten Lingga menggunakan DAK2 semester 1 sebesar
94.962jiwa.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud pembuatan laporan ini adalah sebagai
dokumentasi semua proses kinerja KPU Kabupaten Lingga
dalam melakukan penyelenggaraan tahapan penetapan dapil
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
6
dan alokasi kursi sejak persiapan, pelaksanaan, sampai
penetapan.
Tujuan dari laporan ini adalah:
1. Menjabarkan bahwa kegiatan penataan daerah pemilihan
dan penetapan jumlah kursi telah sesuai dengan kaidah
tujuh prinsip sebagaimana yang diamanatkan dalam UU
No. 7 Tahun 2017;
2. KPU Kabupaten Lingga secara terbuka dan transparan
menyelenggarakana kegiatan persiapan, perencanaan, dan
penetapan jumlah kursi dan daerah pemilihan serta
mengakomodasi partai politik dan masyarakat lewat uji
publik untuk menampung tanggapan dalam penyusunan
daerah pemilihan;
3. Sebagai pertangungjawaban KPU Kabupaten Lingga
terhadap KPU Provinsi, KPU RI, serta masyarakat luas.
C. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
BAB II Persiapan Penataan Dapil dan Alokasi Kursi
BAB III Kerangka Pikir Penataan Dapil
BAB IV Simulasi Tata Cara Penetapan Dapil dan Alokasi
Kursi
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
7
BAB V Pelaksanaan Kegiatan Penataan Dapil dan Alokasi
Kursi
BAB VI Permasalahan dan Rekomendasi
BAB VII Penutup
Lampiran
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
8
BAB II
PERSIAPAN PENATAAN
DAPIL DAN ALOKASI
KURSI
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
9
A. Kegiatan Koordinasi dengan KPU Provinsi Kepulauan Riau
Kegiatan persiapan yang pertama kali dilakukan dalam
rangka penataan dapil dan alokasi kursi adalah koordinasi dengan
KPU Provinsi Kepulauan Riau sesuai surat undangan no:
225/HM.03.1- SD/21/Prov/X/2017 pada tanggal 24 s.d. 26
Oktober 2017 di Hotel CK Tanjungpinang.
Plh. Ketua KPU Prov.Kepri sedang memberi kata sambutan pada
pembukaan rapat
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
10
Rapat koordinasi berjalan dengan membahas daftar
inventaris masalah (DIM) masing-masing kabupaten/kota dan
pemberian materi bimbingan teknis penataan Dapil DPRD
provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Koordinasi dengan KPU
Provinsi Kepulauan Riau juga dilaksanakan sebagai bentuk
persiapan mengikuti Bimtek penataan Dapil dan alokasi kursi yang
akan diadakan oleh KPU RI.
B. Kegiatan rapat kerja penyusunan penataan daerah pemilihan
dan simulasi penghitungan alokasi kursi anggota DPRD
Kabupaten Lingga
Untuk melakukan penataan dapil dan alokasi kursi lebih
komprehensif dan memenuhi harapan seluruh stakeholder Pemilu,
KPU Kabupaten Lingga menyelenggarakan rapat kerja dengan
melibatkan Parpol, pemerintah daerah (Disdukcapil, Bappeda,
Kesbangpol, Bagian Pemerintahan), tokoh masyarakat, dan
Panwaslu pada tanggal 9 November 2017 di Hotel Lingga Pesona
Daik Lingga.
Kegiatan rapat kerja diisi dengan pemberian substansi materi
penataan dapil dan alokasi kursi sesuai UU No. 7 tahun 2017. Selain
itu kegiatan juga diisi dengan diskusi antara para pemangku
kepentingan dengan komisioner sehingga diharapkan dapat
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
11
menampung dan menyerap gagasan yang terkait dengan substansi
mengenai dapil dan penghitungan alokasi kursi untuk setiap dapil.
Rapat kerja ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan
penataan dapil dan penghitungan alokasi kursi di Kabupaten
Lingga. Hasil dari rapat kerja akan menjadi bahan bagi KPU
Kabupaten Lingga dalam berkoordinasi dengan KPU RI.
Situasi rapat kerja penataan dapil dan alokasi kursi yang
diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Lingga
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
12
C. Kegiatan koordinasi dengan KPU RI
Setelah berkoordinasi dengan KPU Provinsi Kepulauan Riau,
KPU Kabupaten Lingga kembali berkoordinasi dengan KPU RI
untuk memenuhi surat undangan bimtek gelombang I no:
546/PP.07-Und/06/KPU/X/2017 di Hotel Arya Duta Kota
Palembang.
Ketua Divisi Teknis KPU RI, Ilham Saputra, membuka acara Bimtek
dengan membunyikan gong
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
13
Kegiatan bimtek penataan dapil dan alokasi kursi ini
diselenggarakan tanggal 14 s.d. 15 November 2017 dan diikuti oleh
seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Pulau Sumatera (kecuali
Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Selatan) dan dua Provinsi di
Pulau Jawa yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Koordinasi dengan KPU RI lebih menekankan pentingnya
pemenuhan prinsip penataan dapil seperti sebelumnya telah
dijelaskan oleh KPU Provinsi. Selain itu juga dibahas sejumlah isu
strategis tentang penataan dapil dan alokasi kursi. Pemateri tidak
hanya berasal dari komisioner KPU RI yang membidangi Divisi
Teknis Penyelenggara Pemilu, namun juga diisi oleh narasumber
dari Kementerian Dalam Negeri.
Pemaparan materi oleh Ketua Divisi Teknis KPU RI, Ilham Saputra
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
14
D. Rapat Kerja Penyusunan Daftar Inventaris Masalah
Penataan Daerah Pemilihan Anggota DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota bersama KPU Provinsi Kepulauan
Riau di Tanjungpinang
KPU Kabupaten Lingga kembali memenuhi undangan rapat
kerja yang diselengarakan KPU Provinsi Kepulauan Riau pada
tanggal 12 Desember 2017 di Hotel Aston Tanjungpinang.
Foto bersama komisioner KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota dengan
Bawaslu
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
15
Setiap KPU Kabupaten/Kota dalam rapat kali ini
mempresentasikan power point berisi daftar inventaris masalah
penataan dapil dan alokasi kursi di daerahnya masing-masing.
Presentasi tersebut disaksikan oleh Komisioner KPU Provinsi
Kepulauan Riau, Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, juga perwakilan
partai politik yang berkedudukan di Provinsi Kepulauan Riau.
Komisioner Divisi Teknis KPU Kabupaten Lingga sedang memberi
pemaparan
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
16
E. Penerimaan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan
(DAK2)
Direktoral Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil
merupakan pihak yang berwenang dalam menyusun data dan batas
wilayah yang kemudian ditetapkan oleh Kemendagri sebagai
DAK2. DAK2 ini selanjutnya akan digunakan KPU untuk
menetapkan jumlah kursi dan melakukan penataan dapil.
Sampai tanggal 28 Desember 2017, KPU Kabupaten Lingga
belum menerima data DAK2 dari Kemendagri, sehingga
diputuskan untuk menggunakan DAK2 semester 1 dalam
melaksanakan kegiatan rapat kerja penataan dan penyusunan Dapil
serta penghitungan alokasi kursi anggota DPRD tahun 2019.
F. Jadwal Tahapan Penataan Dapil dan Alokasi Kursi
Jadwal tahapan penataan dapil dan alokasi kursi diatur dalam
PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 sebagai
berikut:
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
17
No Kegiatan Waktu
1. Penyerahan DAK2 untuk penyusunan dapil
DPRD kabupaten/kota 17 Des 2017
2.
Penetapan jumlah kursi DPRD
kabupaten/kota berdasarkan data penduduk
(DAK2)
5-11 Jan 2018
3. Penyusunan usulan penataan Dapil DPRD
kabupaten/kota kepada publik 12-18 Jan 2018
4.
Penyampaian dan pencermatan usulan Dapil
DPRD kabupaten/kota di KPU
kabupaten/kota
19-25 Jan 2018
5. Uji publik usulan Dapil DRD
kabupaten/kota di KPU kabupaten/kota 26-28 Jan 2018
6. Penyerahan usulan Dapil DPRD
kabuaten/kota kepada KPU RI 29 Jan-4 Feb 2018
7. Penataan Dapil DPRD kabupaten/kota 5 Feb-21 Mar 2018
8. Penetapan Dapil DPRD kabupaten/kota 22Mar-6Apr 2018
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
18
BAB III
KERANGKA PIKIR
PENATAAN DAPIL
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
19
A. Prinsip Penataan Daerah Pemilihan
1. Kesetaraan Suara adalah prinsip yang mengupayakan harga
kursi yang setara antar satu dapil dengan dapil lain;
2. Ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional adalah
prinsip yang mengutamakan jumlah kursi besar dalam
pembentukan dapil (mengutamakan 6 s.d. 12 kursi);
3. Proporsional adalah prinsip yang memperhatikan
keseimbangan alokasi kursi antar dapil;
4. Integralitas wilayah adalah prinsip yang memperhatikan
keutuhan dan keterpaduan wilayah, engan memperhatikan
kondisi geografis dan sarana penghubung;
5. Coterminus adalah dapil yang dibentuk harus dalam cakupan
Dapil tingkatan yang lebih besar (yaitu Dapil DPRD
Provinsi);
6. Kohesivitas adalah prinsip yang memperhatikan aspek
sejarah, kondisi sosial budaya adat istiadat dan kelompok
minoritas;
7. Kesinambungan adalah prinsip penataan Dapil yang
memperhatikan komposisi Dapil pada Pemilu sebelumnya.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
20
B. Mekanisme Penghitungan Alokasi Kursi
1. Menentukan jumlah kursi DPRD kabupaten/kota
berdasarkan jumlah penduduk (Pasal 191 ayat (2) UU No. 7
Th. 2017) dengan ketentuan:
Jumlah Penduduk
Alokasi Kursi
Sampai dengan 100.000 20 kursi
100.001 s.d. 200.000
200.001 s.d. 300.000
300.001 s.d. 400.000
400.001 s.d. 500.000
500.001 s.d. 1.000.000
1.000.001 s.d. 3.000.000
Lebih dari 3.000.000
25 kursi
30 kursi
35 kursi
40 kursi
45 kursi
50 kursi
55 kursi
2. Menyusun usulan penataan Dapil dan alokasi kursi dengan
memperhatikan 7 prinsip penataan Dapil
3. Melakukan uji publik terhadap penyusunan
4. Menyusun rancangan Dapil dan alokasi kursi dengan
memperhatikan hasil uji publik
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
21
5. Menyampaikan usulan penataan Dapil dan alokasi kursi
kepada KPU Provinsi Kepulauan Riau dalam bentuk hardcopy
dan softcopy. Usulan dilampiri dengan penjelasan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan membuat Berita Acara Pleno
pembahasan usulan penataan Dapil dan alokasi kursi.
C. DAK2 Sebagai Dasar Penataan
Dalam penentuan Dapil dan jumlah kursi, KPU Kabupaten
Lingga mengacu pada data agregat kependudukan perkecamatan
(DAK2) yang diserahkan oleh Kemendagri. Namun, karena hingga
laporan ini dibuat, KPU Kabupaten Lingga belum menerima DAK2
dari Kemendagri, sehingga selama DAK2 semester II belum
diterima, KPU Kabupaten Lingga menggunakan DAK semester I
tahun 2017 sebesar 94.962jiwa.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
22
BAB IV
SIMULASI TATA CARA
PENETAPAN DAPIL
DAN ALOKASI KURSI
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
23
A. Simulasi Penyusunan Dapil dan Penghitungan Alokasi Kursi
KABUPATEN : LINGGA
JUMLAH PENDUDUK :94.962jiwa (DAK2
semester 1 tahun 2017)
JUMLAH KURSI (sesuai DAK2) : 20 kursi
BPPD : 94.962/20 = 4748
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Alokasi Kursi
(Jlh.penduduk/BPPD)
Ket
1. Singkep 22.370 4
2. Lingga 10.883 2
3. Senayang 20.350 4
4. Singkep Barat 13.659 2
5. Lingga Utara 10.752 2
6. Singkep Pesisir 4.524 0
7. Lingga Timur 3.772 0
8. Selayar 3.191 0
9. Singkep Selatan 2.491 0
10. Kepulauan Posek 2.970 0
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
24
B. Teknik Penyusunan Dapil dan Penghitungan Alokasi Kursi
C. Rancangan Penataan Dapil dan Alokasi Kursi Pemilu Tahun
2019 oleh KPU Kabupaten Lingga
Dapil Jumlah
Penduduk
Alokasi Kursi (Jlh.penduduk Dapil/BPPd)
Sisa Penduduk
Peringkat Sisa
Penduduk
Alokasi Sisa
Kursi
Total Kursi
Dapil 1
6 110 3 - 6
Lingga 10.883
Lingga Utara 10.752
Lingga Timur 3.772
Selayar 3.191
TOTAL 28.598
Dapil 2
9 3283 1 1 10
Singkep 22.370
Singkep Barat 13.659
Singkep Pesisir 4.524
Singkep Selatan 2.491
Kepulauan Posek 2.970
TOTAL 46.014
Dapil 3 4 1358 2 4
Senayang 20.350
TOTAL 20.350
TOTAL 19 1 20
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
25
BAB V
PELAKSANAAN
KEGIATAN
PENETAPAN DAPIL
DAN ALOKASI KURSI
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
26
A. Rapat Kerja Penyusunan dan Penataan Dapil dan
Penghitungan Alokasi Kursi Anggota DPRD Kabupaten
Lingga Pemilu 2019
Walaupun DAK2 semester II belum diterima KPU
Kabupaten Lingga , proses penataan Dapil terus berlanjut. Dengan
menggunakan DAK2 smester 1 tahun 2017 sebesar 94.962jiwa dan
tetap memperhatikan Dapil pada Pemilu tahun 2014 dan prinsip-
prinsip yang telah diatur dalam undang-undang, KPU Kabupaten
Lingga kembali menyelenggarakan rapat penyusunan dan
penataan Dapil serta penghitungan alokasi kursi Anggota DPRD
Kabupaten Lingga Pemilu tahun 2019 dengan para stakeholder.
Acara berlangsung pada hari Kamis tanggal 28 Desember
2017 di Hotel Anugrah Daik Lingga. Peserta raker terdiri dari
partai politik, perwakilan pemerintahan, akademisi, tokoh
masyarakat, dan MUI.
Dalam raker tersebut KPU Kabupaten Lingga memberi
usulan pemecahan Dapil dari sebelumnya 2 Dapil menjadi 3 Dapil.
Raker juga memberi kesempatan setiap pesertanya untuk
menyampaikan rekomendasi tentang penataan dapil dan alokasi
kursi. Hasil raker seluruh peserta raker, khususnya perwakilan
parpol mendukung pemecahan Dapil di Kabupaten Lingga.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
27
B. Uji Publik Terhadap Hasil Penataan Dapil
Proses ini dilaksanakan mulai tanggal 26 s.d. 28 Januari 2018
dalam bentuk rapat kordinasi dan uji publik. Uji publik melibatkan
para stakeholder seperti partai politik, LSM, media, dan tokoh
masyarakat setempat.
Kegiatan uji publik merupakan tahapan yang diwajibkan
KPU RI untuk diselenggarakan oleh tingkatan KPU di daerah.
Tujuan uji publik adalah untuk menerima berbagai masukan
terhadap rancangan daerah pemilihan yang diangap paling
memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai usulan fnal daerah
pemilihan oleh KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota. Selain itu,
uji publik bertujuan agar rancangan dapil dapat diterima oleh
semua stakeholder.
C. Penyerahan Finalisasi Usulan Rancangan Dapil
Kegiatan ini dimulai tanggal 29 Januari dan harus selesai
pada tanggal 4 Februari 2018. Tahapan penyerahan rancangan
Dapil merupakan proses akhir dari serangkaian proses penataan
Dapil dan penghitungan alokasi kursi yang menjadi tugas dan
kewenangan KPU Kabupaten Lingga. Melalui KPU Provinsi
Kepualuan Riau, KPU Kabupaten Lingga menyampaikan finalisasi
rancangan Dapil pada KPU RI. Selanjutnya, KPU Kabupaten
Lingga menunggu hasil keputusan KPU RI dalam penetapan Dapil
DPRD kabupaten/kota pada tanggal 22 Maret s.d. 6 April 2018.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
28
BAB VI
PERMASALAHAN DAN
REKOMENDASI
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
29
A. Daftar Inventaris Masalah
1. Adanya penurunan jumlah penduduk berdasarkan DAK2
Semester 2 tahun 2012 yang disampaikan kementrian dalam
negeri berjumlah 97.729 jiwa. Sebagai dasar penetapan
alokasi kursi anggota DPRD Kabupaten Lingga pada Pemilu
2014. dibandingkan dengan DAK2 Semester 1 tahun 2017
yang berjumlah 94.962 jiwa (ada penurunan 2.767 jiwa)
dengan kurun waktu dari tahun 2012 sampai dengan 2017 (5
tahun) seharusnya perkembangan jumlah penduduk semakin
bertambah, namun karena sistem aplikasi yang dimilki
Kemendagri memungkinkan terjadinya penurunan
penduduk;
2. Pada saat penataan dan penyusunan dapil tahun 2013,
berdasarkan DAK2 tahun 2012 untuk pemilu legislatif tahun
2014 dikabupaten lingga kecamatan nya berjumlah 5
kecamatan, sedangkan proses pemekaran kecamatan baru
terbentuk secara defenitif tahun 2013 setelah DAK2
disampaikan oleh kementrian dalam negeri kepada KPU;
3. Pada pemilu legislatif 2014, dalam proses penentuan Dapil
masih ada Dapil yang penggabungan salah satu kecamatan
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
30
tidak berbatasan langsung (tidak berada dalam satu kesatuan
wilayah geografis di Dapil yang bersangkutan (dapil 1)
sehingga menimbulkan hambatan komunikasi dan
transportasi.
B. Rekomendasi
1. Menata ulang Dapil setelah terjadinya pemekaran
kecamatan, dengan mengusulkan memecah Dapil dari 2
Dapil menjadi 3 Dapil.
2. Para stakeholder terutama parpol mendukung pemecahan
Dapil di Kabupaten Lingga.
3. Menunggu DAK2 semester II dari Kemendagri untuk
melaksanakan tahapan Dapil berikutnya di tahun 2018.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
31
BAB VII
PENUTUP
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
32
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dari Bab I sampai Bab VI, maka
beberapa hal penting yang terangkum dalam tahapan penyusunan
instrument Dapil dan alokasi kursi Pemilu yaitu:
1. KPU Kabupaten Lingga merancang penataan Dapil dan
jumlah kursi berdasarkan Data Agregat Kependudukan
per Kecamatan (DAK2) yang dikeluarkan oleh
Kemendagri pada semester II yaitu tanggal 17 Desember
2017.
2. Rancangan Dapil dan alokasi kursi tersebut harus
memenuhi prinsip-prinsip penataan Dapil yang telah
ditetapkan dalam Undang-Undang.
3. KPU Kabupaten Lingga harus melaksanakan uji publik
terhadap rancangan Dapil dan alokasi kursi.
4. Melalui KPU Provinsi Kepulauan Riau, KPU Kabupaten
Lingga menyampaikan finalisasi rancangan Dapil pada
KPU RI.
5. KPU Kabupaten Lingga menunggu penetapan Dapil dan
Alokasi Kursi oleh KPU RI.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
33
LAMPIRAN
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
34
NOTULEN
RAPAT KERJA PENYUSUNAN PENATAAN DAERAH
PEMILIHAN DAN SIMULASI PENGHITUNGAN
ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN
LINGGA TAHUN 2019
Tempat : Hotel Lingga Pesona, Daik Lingga
Hari,Tanggal : Kamis, 9 November 2017
Waktu : 09.00 WIB s.d. 13.00 WIB
Pemimpin Raker : Ketua KPU Kabupaten Lingga
Acara Raker : 1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Pembacaan Doa
4. Rapat Kerja
Peserta Raker :1. Kepala Disdukcapil 1 orang
2. Kepala Bappeda 1 orang
3. Kepala Kesbangpol 1 orang
4. Kabag. Pemerintahan 1 orang
5. Panwaslu 1 orang
6. Ketua MUI 1 orang
7. Tokoh masyarakat 3 orang
8. Perwakilan Parpol 12 orang
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
35
Risalah Raker
A. Pembukaan Raker
Raker dibuka pada jam 09.00 WIB oleh pembawa acara
dilanjutkan oleh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan pembacaan doa. Ketua KPU Kabupaten Lingga
mengambil alih acara sebagai pemimpin raker pada jam 9.15
WIB.
B. Rapat Kerja Penataan Dapil dan Simulasi Penghitungan
Alokasi Kursi
Raker dimulai dengan pemberian materi oleh Ketua KPU
Kabupaten Lingga, Agussyuriawan dengan judul Penataan
Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilu Anggota DPRD
Kabupaten/Kota. Setelah ketua KPU, Divisi Teknis
Penyelenggaraan Pemilu, Drs. Izwar, melanjutkan
memberikan materi Mekanisme Penghitungan Alokasi Kursi.
Setelah selesai memberi pemaparan materi, pemimpin raker
membuka sesi diskusi. Beberapa peserta yang turut serta
memberikan pertanyaan atau aspirasinya sebagai berikut:
1. Peserta : Perwakilan Disdukcapil Kab.Lingga
Perwakilan Disdukcapil Kab.Lingga memberikan
informasi mengenai data DAK per bulan Juni tahun 2017
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
36
adalah sebesar 100.796 jiwa. DAK akan diupdate setiap
6bulan.
2. Peserta : Panwaslu Kabupaten Lingga
Ketua Panwaslu memberikan beberapa saran:
- Agar KPU Kab.Lingga tidak melangkahi 7 prinsip
penyusunan Dapil yang telah digariskan UU No.7
Tahun 2017
- Agar Parpol memahami ketentuan penyusunan dapil
3. Peserta : Perwakilan Golkar- Aziz Martindaz
Sekretaris Partai Golkar mengajukan pertanyaan:
- Meminta penjelasan rinci tentang prinsip kesetaraan
suara dengan harga kursi antar dapil
- Dari 7 prinsip penataan dapil, mana yang paling utama
- Menyarankan agar memasukkan rancangan Pemda
tentang pemekaran kecamatan di Kabupaten Lingga
saat menyusun dapil
- Bila kecamatan geografisnya berjauhan apakah
mungkin dilakukan penggabungan dapil
Jawaban komisoner KPU;
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
37
- Bahwa bilangan pembagi penduduk (BPP) berhubungan
dengan harga kursi sehingga BPP tidak jauh berbeda
dengan harga kursi
- Tidak ada prinsip yang paling utama karena untuk
membentuk atau memecah dapil harus memenuhi
setidaknya 5 dari 7 prinsip penataan dapil
- KPU sesuai UU dalam menggabungkan dapil haruslah
memiliki syarat geografisnya berbatasan langsung
4. Peserta : Perwakilan Partai Berkarya – Amir
Memberikan saran agar legislatif dan eksekutif lebih
berperan dalam menyampaikan usulan dan Partai
Berkarya mendukung adanya penambahan dapil di
Kabupaten Lingga
5. Peserta : Perwakilan PDI-P – Basaruddin
PDI-P Kabupaten Lingga medukung pemekaran dapil
dengan mempertimbangkan rentang kendali yang terlalu
luas dalam sebuah dapil. Dengan penambahan dapil
diharapkan masyarakat dapat menyampaikan aspirasi
dengan mudah.
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
38
6. Peserta : Perwakilan Kesbangpol Kabupaten
Lingga
Memberikan saran sebagai berikut:
- Agar rapat dapil mengundang masyarakat yang
daerahnya diusulkan untuk penambahan dapil
- Hendaknya juga mempertimbangkan dampak negative
yang terjadi apabila ada penambahan dapil
7. Peserta : Perwakilan MUI Kabupaten Lingga
MUI Kabupaten Lingga mendukung adanya penambahan
dapil di Kabupaten Lingga untuk Pemilu 2019.
Notulis,
Miranda Octorida, SE
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
39
NOTULEN
RAPAT KERJA PENATAAN DAN PENYUSUNAN
DAERAH PEMILIHAN SERTA ALOKASI KURSI
ANGGOTA DPRD KABUPATEN LINGGA PEMILU
TAHUN 2019
Tempat : Hotel Anugrah, Daik Lingga
Hari,Tanggal : Kamis, 28 Desember 2017
Waktu : 09.00 WIB s.d. 13.00 WIB
Pemimpin Raker : Ketua KPU Kabupaten Lingga
Acara Raker : 1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Pembacaan Doa
4. Rapat Kerja
Peserta Raker :
Peserta Hadir 1. Kepala Disdukcapil 1 orang
2. Kepala Bappeda 1 orang
3. Kepala Kesbangpol 1 orang
4. Kabag. Pemerintahan 1 orang
5. Panwaslu 1 orang
6. Ketua MUI 1 orang
7. Tokoh masyarakat 3 orang
8. Perwakilan Parpol 14 orang
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
40
9. Akademisi 1 orang
Peserta Tidak Hadir:
1.Perwakilan PKB 1 orang
Risalah Raker
A. Pembukaan Raker
Raker dibuka pada jam 09.00 WIB oleh pembawa acara
dilanjutkan oleh menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan pembacaan doa. Ketua KPU Kabupaten Lingga
mengambil alih acara sebagai pemimpin raker pada jam 9.15
WIB.
B. Rapat Kerja Penataan Dapil dan Simulasi Penghitungan
Alokasi Kursi
Raker dimulai dengan sambutan sekaligus penjelasan singkat
tentang acara rapat kerja oleh Ketua KPU Kabupaten
Lingga, Agussyuriawan. Setelah ketua KPU, Divisi Teknis
Penyelenggaraan Pemilu, Drs. Izwar, melanjutkan
memberikan materi Mekanisme Penghitungan Alokasi Kursi.
Setelah selesai memberi pemaparan materi, pemimpin raker
membuka sesi rekomendasi. Seluruh peserta raker diberikan
kesempatan untuk memberikan rekomendasi tentang
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
41
penataan Dapil dan alokasi kursi anggota DPRD Kabupaten
Lingga untuk Pemilu tahun 2019.
Rekomendasi – rekomendasi yaitu:
1. Peserta : Perwakilan Disdukcapil Kab.Lingga
Perwakilan Disdukcapil Kab.Lingga memberikan
informasi mengenai data anomali sampai pada tanggal 28
Desember 2017 jam 09.41WIB adalah 101.857jiwa.
2. Peserta : Ketua MUI Kabupaten Lingga
- Berharap dengan bertambahnya kursi, maka bertambah
juga kemudahan penyampaian aspirasi rakyat.
- MUI berharap agar anggota DPRD terpilih tidak hanya
menunggu aspirasi rakyat, namun juga bertanya
langsung pada rakyat
- Penataan Dapil hendaknya disesuaikan dengan sosial
budaya
3. Peserta : Tokoh masyarakat
- Mendukung pemecahan Dapil di Kecamatan Senayang
karena selama ini masyarakatnya sulit menyampaikan
aspirasi pada wakilnya di DPRD
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
42
4. Peserta : Perwakilan Partai Nasdem
- Mendukung pemecahan Dapil Kecamatan Senayang
dan berharap ada penambahan kursi
5. Peserta : Perwakilan PDI-P
PDI-P Kabupaten Lingga medukung pemecahan Dapil
dengan harapan masyarakat dapat menyampaikan aspirasi
dengan mudah.
6. Peserta : Perwakilan Partai Golkar
- Mempertanyakan kode wilayah lingga DAK2 tahun
2012 sebesar 97rb dengan Data tahun 2017 sebesar
94rb dari Disdukcapil yang mengalami penurunan,
Karena penduduk berkurang atau ada alasan lainnya
- Mendukung pemechan Dapil Kecamatan Senayangj
Jawaban perwakilan Disdukcapil:
Kode wilayah merupakan ketentuan yang telah ditetapkan
pemerintah.
Jumlah penduduk mengalami penambahan dan penurunan
krn adanya kelahiran, kematian dan pepindahan. Jumlah
penduduk bersifat dinamis dan setiap saat bias berubah.
Sistem penghitungan jumlah penduduk tahun 2013 belum
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
43
secanggih aplikasi tahun 2017. Data penduduk tahun 2013
masih banyak data ganda dan tahun 2017 sudah jauh
berkurang.
7. Peserta : Perwakilan PAN
- Memebrikan apresiasi pada KPU Kabupaten Lingga
dan mendukung pemecahan Dapil walaupun tidak ada
penambahan kursi, meskipun besar harapan PAN
bahwa ada penambahan kursi di Kabupaten Lingga
8. Peserta : Perwakilan PBB
- Mengikuti keputusan bersama tentang penataan Dapil
dan alokasi kursi
9. Peserta : PSI
- Mendukung pemecahan Dapil dan menunggu DAK2
untuk alokasi kursi
10. Peserta : Perindo
- Memebrikan apresiasi pada KPU Kabupaten Lingga
dan mendukung pemecahan Dapil walaupun tidak ada
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
44
penambahan kursi, meskipun besar harapan Perindo
bahwa ada penambahan kursi di Kabupaten Lingga
11. Peserta :PKS
- Mendukung penambahan dapil dan kursi di Kabupaten
Lingga
12. Peserta : Partai Berkarya
- Mendukung penambahan Dapil di Kabupaten Lingga
13. Peserta : Panwaslu Kabupaten Lingga
- Wacana penambahan Dapil dari 2 Dapil menjadi 3
Dapil sepatutnya dapat direalisasikan oleh KPU karena
sudah mendapat dukungan dari stakeholder.
- Pemecahan Dapil memiliki nilai positif yaitu semangat
para wakil rakyat untuk memajukan daerah yang
diwakili.
C. Rapat ditutup oleh Ketua KPU Kabupaten Lingga dengan
kesimpulan bahwa keputusan hasil akhir penataan Dapil dan
alokasi kursi adalah bukan wewenang KPU Kabupaten
Lingga, namun merupakan wewenang KPU RI.KPU
Laporan Pokja Penyusunan Instrumen Dapil
dan Alokasi Kursi Pemilu 2017
45
Kabupaten Lingga hanya menjalankan tahapan dan
merekomendasikannya pada KPU RI melalui KPU Provinsi.
Notulis,
Miranda Octorida, SE