Post on 13-Mar-2019
KONSERVASI TINGKAT SPESIES DAN POPULASI
staff.unila.ac.id/priyambodo
priyambodo@fmipa.unila..ac.id
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
#RIPYongki
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Spesies dan Populasi
Species : Individu yang mempunyai persamaan secara
morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling
kawin dengan sesamanya yang menghasilkan
keturunan yang fertil untuk melanjutkan generasinya
Populasi : Kumpulan dari species yang sama dalam
waktu dan tempat yang sama
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Konservasi
Pengelolaan sumber daya alam yang menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber
daya terbarui menjamin kesinambungan untuk
persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
3 hal pokok konservasi
1. Perlindungan sistem penyangga
kehidupan (PSPK)
2. Pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya
3. Pemanfaatan secara lestari
sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Metode pengelolaan keanekaragaman hayati :
Konservasi Insitu
Konservasi Eksitu
Restorasi dan Rehabilitasi
Pengelolaan Lansekap Terpadu
Formulasi Kebijakan dan Kelembagaan
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Konservasi spesies dan populasi
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Fokus konservasi tingkat spesies dilakukan pada tingkat
populasi.
Kunci menyelamatkan spesies adalah dengan melindungi
populasi yang ada.
Tugas ahli biologi konservasi : menetukan tingkat
kestabilan suatu populasi
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Berapa luas habitat yang
dibutuhkan untuk mendukung
siamang (Symphalangus
syndactylus) dapat terus lestari di
alam ?
Apa saja yang harus ada dalam
habitat tersebut ?
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Membutuhkan 2 tipe
habitat sekaligus dalam
siklus hidupnya (hutan
untuk mencari makan dan
pantai untuk bertelur)
Berapa jauh habitat
hutan dan pantai yang
diperlukan
Konservasi Burung Maleo
Kurva Pertumbuhan Logistik
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
1. Populasi tumbuh lambat
2. Percepatan pertumbuhan tinggi
3. Percepatan pertumbuhan
menurun
4. Percepatan pertumbuhan
menurun
5. stabil
Spesies Dengan Populasi kecil
Spesies terancam punah populasi kecil
MVP (Minimum Viable Population) = jumlah individu
minimal yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan
hidup suatu spesies.
MVP merupakan ukuran terkecil dari suatu populasi
yang terisolir dalam suatu habitat tertentu, yg memiliki
peluang untuk bertahan hidup selama waktu tertentu
(Shaffer 1981).
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
MDA (Minimum Dynamic Area) = luasan atau
jumlah habitat yang cocok dihuni agar MVP dapat
dicapai atau dipertahankan dengan
mempertimbangkan luas daerah jelajah
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Penyebab Spesies dengan populasi
kecil rentan terhadap kepunahan
Hilangnya keanekaragaman genetik tekanan
silang dalam (inbreeding depression), tekanan silang
luar (outbreeding depression) dan hanyutan genetik
(genetic drift)
Perubahan demografi
Perubahan lingkungan bencana alam dll
Pada tumbuhan, populasi yang rendah menyebabkan
jarak antar individu yang jauh sulit melakukan
penyerbukan
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
tekanan silang dalam (inbreeding depression) menghasilkan keturunan yang lemah, sedikitnya keturunan hingga tingginya angka kematian
Muncul ketika 2 individu sama-sama memiliki alel resesif yang merugikan
tekanan silang luar (outbreeding depression) = perkawinan antar jenis dan sub jenis. pada polulasi kecil, indv. Yg tdk berhasil menemukan pasangan dari jenisnya akan kawin dg angota dr sp kerabatnya.
Menghasilkan keturunan yang lemah, steril dan berdaya adaptasi rendah
Jarang terjadi
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Ukuran Populasi Efektif / Effective
Population Size (EPS)
Variasi kemampuan bereproduksi
Perubahan dan Penyusutan Populasi
Rasio umur
EPS rata-rata = 11% dari jumlah individu dalam
populasi (Frankham 1995) populasi besar belum
tentu terhindar dari resiko pengikisan variasi genetik
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam upaya pelestarian spesies
Lingkungan / habitat
Habitat seperti apa yang digunakan
Luas yang dibutuhkan
Luas yang kini tersedia
Seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap sp
tersebut
Penyebaran
Berkelompok, tersebar acak atau teratur ?
Apakah melakukan migrasi
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam upaya pelestarian spesies
Interaksi-interaksi biotik
Jenis pakan
Bagaimana memperoleh pakan
Adakah pesaing
Adakah pemangsa ataupun parasit yang mempengaruhi ukuran populasi
Fisiologi
Seberapa banyak air, mineral, makan maupun kebutuhan lain yang diperlukan ?
Ketahanan spesies terhadap iklim
Waktu dan kondisi yang baik untuk reproduksi
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam upaya pelestarian spesies
Demografi
Berapa ukuran populasi saat ini ?
Berapa EPS ?
Sex ratio ?
Age ratio ?
Perilaku
Genetik
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
PEMBENTUKAN POPULASI BARU
Reintroduksi = upaya melepaskan hewan hasil
penangkaran ataupun tangkapan ke daerah sebaran
asal yang pernah mengalami kepunahan spesies
tersebut
Augmentation (Penambahan) = melepaskan individu
baru ke suatu populasi untuk meningkatkan ukuran
populasi tersebut maupun kekayaan genetiknya
Introduksi = pemindahan satwa atau tumbuhan ke
daerah di luar sebaran alaminya dilakukan jika
reintroduksi tdk mungkin dilakukan
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Strategi Konservasi Ex-Situ
Kebun Binatang
Akuarium
Frozen Zoo = fasilitas penyimpanan di mana bahan genetik yang diambil dari hewan (misalnya DNA , Sperma, Telur, dan embryo) dikumpulkan dan selanjutnya disimpan pada suhu yang sangat rendah (nitrogen cair -196 ° C) untuk pelestarian optimal dalam jangka panjang inseminasi buatan , fertilisasi in vitro , transfer embrio dan kloning
ex : San Diego Zoo, United Arab Emirates Breeding Centre for Endangered Arabian Wildlife (BCEAW)
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Bank biji (termudah & termurah):
Biji orthodox: mampu bertahan pada kandungan
air kurang dari 5% disimpan pada 0°C
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Bank biji tidak dapat dilakukan pada :
Biji rekalsitran:
Biji tidak mampu bertahan pada kandungan air kurang dari 5%
Contoh : coklat, kelapa, kopi, karet, kelapa sawit, durian, nangka, mangga
Tumbuhan yang memperbanyak diri secara vegetatif
Contoh : tanaman berumbi (kentang, ubi jalar, ubi kayu, dll)
Spesies hutan yang mas juvenilnya lama
Pohon-pohon yang tidak memproduksi biji sebelum usia 20 tahun
Spesies steril
seperti : Allium dan Musa
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
Seed storage
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo
(Mid-term storage) (Long-term storage)
Cultured cell storage
priyambodo@fmipa.unila.ac.id staff.unila.ac.id/priyambodo