Post on 10-Jul-2015
KONSEP KEBIJAKAN MONETER
Gambaran Umum Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Bentuk: Pasif (Tanpa Tindakan) vs Aktif Rules vs Discretion
Bauran Kebijakan Moneter dan FiskalFiskal Ekspansif Moneter Ekspansif Moneter Kontraktif Efektif Fiskal Kontraktif Saling Meniadakan Efektif
Saling Meniadakan
Tujuan Kebijakan Moneter1. Stabilitas harga 2. Pertumbuhan ekonomi 3. Perluasan kesempatan kerja (high employment) 4. Keseimbangan neraca pembayaran 5. Stabilitas financial markets 6. Stabilitas pasar valuta asing
Growth, Unemployment and Inflation in the United States, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth Rate Unemployment Rate Inflation Rate3.5
1992-2000 (average)3.7
2000
2001
2002
4.1
1.1
0.7
6.1
5.4
4.0
4.8
6.2
5.1
1.7
2.3
2.1
1.2
Source: OECD Economic Outlook, December 2001
Growth, Unemployment and Inflation in Japan, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth rate Unemployment Rate Inflation Rate5.5
1992-2000 (average)1.2
2000
2001
2002
1.5
-0.7
-1.0
2.0
3.0
4.7
5.0
5.5
4.5
-0.1
-1.6
-1.6
-1.4
Source: OECD Economic Outlook, December 2001
Growth, Unemployment and Inflation in Indonesia, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth rate Inflation Rate57 15
1992-2000 (average)
2000
2001
2002
4.9
3.4
3.7
9
13
10
Source: International Financial Statistics
Growth, Unemployment and Inflation in the European Union, 1960-2002 (in percent)1960-2000 (average) Output growth rate Unemployment Rate Inflation Rate3.1
1992-2000 (average)2.1
2000
2001
2002
3.3
1.7
1.5
6.5
9.9
8.1
7.8
8.1
5.6
1.7
1.5
2.5
2.2
Source: OECD Economic Outlook, December 2001
Pergerakan CPI dan Exchange Rates140120100806040200
1600014000120001000080006000400020000
70
75
80
85
90
95
00
IDNCPI
IDNEXE
Recent Development:Rupiah Exchange Rate13000120001100010000900080007000 1/03/00Rupiah Exchange Rate 3 Jan 2000 - 15 Sept 2003
10/09/00
7/16/01
4/22/02
1/27/03
Recent Development:SBI and InflationSBI and CPI Inflation Rate
18
16
14
12
10
8
6
4 01:01
01:07
02:01
02:07
03:01SBI_3MONTHS
03:07
INFLATION_YTOY
Pergerakan Call Money, Deposit Rates, dan Discount Rates100806040200
depositcall money
90
92
94
96
98
00
02
04
IDNCALLMONEY
IDNDEPOSITNC
IDNDISCRATE
Hubungan Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Positif dan Signifikan (1990-2004)15
10
Inflasi Indonesia
5
0
-5
-10
0
10Laju pertumbuhan M2
20
30
Kebijakan Moneter Aktif Counter-cyclical monetary policy (memperlunak perkembagan kegiatan ekonomi menuju titik ekstrim) Pro-cyclical monetary policy/accomodative monetary policy (kebijakan moneter yang mengakomodasi fluktuasi perekonomian)
Konflik Pencapaian Sasaran Kebijakan Idealnya, semua sasaran dapat dicapai secara bersamaan. Namun, seringkali pencapaian sasaran akhir mengandung unsur-unsur yang kontradiktif Misalnya: usaha untuk mendorong tingkat pertumbuhanekonomi dan memperluas kesempatan kerja dapat berdampak negatif terhadap kestabilan harga dan keseimbangan neraca pembayaran
Oleh karena itu: kebijakan moneter sering lebih memfokuskan pada sasaran tunggal.
Kebijakan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka Keterbukaan ekonomi akan membawa konsekuensi pada perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro dan moneter Transaksi perdagangan dan keuangan international -> foreign capital inflows External shocks dapat berpengaruh pada ekonomi domestik
Sistem Nilai Tukar Fixed exchange rate (sistem nilai tukar tetap) Pegged to a currency Pegged to a basket of currency Currency board
Managed floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang terkendali) Floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang)
SISTEM NILAI TUKARRp
Rp
Fixed
1200
1000
Revaluasi1000
800
Depresiasi
0
W
0Rp
W
Rp
FreeApresiasi
Manage1200 1000 800
1000pelebaran band
Depresiasi
0
W
0
Sejarah Sistem Nilai TukarSistem Nilai Tukar Tetap (1971 Maret 1983) Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali scr ketat (April 1983 Sep 1986) Sistem Nilai Tukar Mengambang Fleksible (Sep. 1986 Agt. 1997) Sistem Nilai Tukar Mengambang bebas (14 Agustus 1997)Nilai tukar ditentukan tidak hanya pada mekanisme pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh unsur managed dari bank Sentral melalui intervensi. Bank Sentral menetapkan nilai tukar terhadap mata uang tertentu sebagai anchor. Dalam sistem ini, excess demand dan supply akan dipenuhi/ diserap oleh Bank Indonesia melalui intervensi.
Nilai tukar dibiarkan bebas, tergantung pada mekanisme pasar.
Sistem Devisa Sistem devisa terkontrol (devisa dimiliki oleh negara) -> black markets Sistem devisa semi terkontrol (kewajiban penyerahan dan izin dari negara untuk perolehan dan penggunaan devisa) Sistem devisa bebas
Sejarah Sistem DevisaSistem Devisa Kontrol, UU No. 32/1964 Sistem Devisa Semi Kontrol, PP No. 64/1970 Sistem Devisa Bebas, PP No. 1/1982 Penegasan Sistem Devisa Bebas, UU No. 24/1999INDONESIA MENGALAMI KETIGA SISTEM DEVISA
The Impossible Trinity Pemilihan sistem nilai tukar, sistem devisa, serta independensi kebijakan moneter merupakan tiga isu strategis yang menjadi fokus kajian kebijakan moneter Ketiga kebijakan tersebut (keb. Mon. independen, sistem kurs tetap, sistem devisa bebas) tidak dapat dilakukan secara bersamaan (impossible trinity) Hanya dua dari tiga kebijakan dapat diterapkan bersama
Strategi Kebijakan Moneter Exchange rate targeting (penargetan nilai tukar) Monetary targeting (penargetan besaran moneter) Inflation targeting (penargetan inflasi) Implicit but not explicit targeting (strategi kebijakan moneter tanpa jangkar yang tegas)
Penargetan Nilai Tukar Menetapkan nilai mata uang domestik thd harga komoditas tertentu (misal emas -> Gold Standard) Menetapkan nilai mata uang domestik thd negara besar dengan nilai inflasi rendah (misal thd Jerman) Crawling peg
Penargetan Besaran Moneter Menetapkan pertumbuhan JUB (M1, M2, kredit) sebagai sasaran antara. Strategi ini sangat tergantung pada kestabilan hubungan antara besaran moneter dengan tujuan (goal) kebijakan (perkembangan harga dan output)
Penargetan Inflasi Mengumumkan kepada publik mengenai target inflasi jangka menengah dan komitmen bank sentral untuk mencapai stabilitas harga sebagai tujuan jangka panjang kebijakan moneter. Dengan mengumumkan, bank sentral dapat lebih kredibel dan fokus mencapai tujuan stabilitas harga
Strategi Kebijakan Moneter Tanpa Jangkar yang Tegas Tidak mengumumkan dengan tegas. Misal The Fed (bank sentral AS) Strategi ini kurang transparan -> memicu ketidakpastian (uncertainty) prospek tingkat harga dan output Menurunkan akuntabilitas bank sentral terhadap publik
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES
Exchange Rate TargetingADVANTAGESDirectly ties down inflation of internationally traded goods Automatic rule for conduct of monetary policy Simplicity and clarity target
DISADVANTAGESLoss of independent monetary policy Open to speculative attacks Loss of exchange rate signal
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES
Monetary TargetingADVANTAGESIndependent monetary policy can focus on domestic considerations Immediate signal on achievemant of target
DISADVANTAGESRelies on stable money-inflation relationship
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES
Inflation TargetingADVANTAGESSimplicity and clarity of target Independent monetary policy can focus on domestic considerations Does not rely on stable moneyinflation relationship Increased accountability of central bank Reduced effects of inflationary shocks
DISADVANTAGESDelayed signal about achievement of target Could impose rigid rule Larger output fluctuations if sole focus on inflation
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF DIFFERENT MONETARY STRATEGIES
Implicit Nominal AnchorADVANTAGESIndependent monetary policy can focus on domestic considerations Does not rely on stable moneyinflation relationship Demonstrated success in U.S
DISADVANTAGESLack of transparency Success depend on individuals Low accountability
Central Bank StrategiesTools of the Central BankOpen market operations Discounts policy Reserve requirements
Operating TargetsReserve aggregates (reserves, nonborrowed reserves, monetary base, nonborrowed base) Interest rates (short-term)
Intermediate TargetsMonetary Aggregates (M1, M2, M3) Interest rates (short and long term)
Goals
High employmant Price stability Financial market Stability Economic gr. Etc
Mengapa perlu sasaran antara (intermediate targets)?
Adanya tenggang waktu/lag antara pelaksanaan kebijakan dengan tercapai atau tidaknya sasaran akhir Dipilih karena: memiliki keterkaitan stabil dengan sasaran akhir, cakupannya luas, dapat dikendalikan otoritas moneter, tersedia relatif cepat, akurat, dan tidak sering direvisi.
Lag ada bermacam-macam, yaitu inside lag dan outside lag. Inside lag terdiri dari recognition lag, decision lag, dan action lag.
Mengapa perlu sasaran operasional (operating targets)? Agar proses transmisi dalam rangka mencapai sasaran antara dapat berjalan sesuai dengan rencana Dipilih karena:memiliki keterkaitan stabil dengan sasaran antara dapat dikendalikan otoritas moneter tersedia lebih segera daripada sasaran antara akurat dan tidak sering direvisi
Antara lain: uang primer (M0), reserve bank-bank (bagian dari M0), dan suku bunga (antarbank atau jangka pendek)
Mengapa perlu instrumen? Untuk dapat mencapai sasaran operasional bank sentral memerlukan instrumen yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sasaran operasional Instrumen digunakan oleh bank sentral karena merupakan sarana yang dapat dikontrol untuk mengarahkan kebijakan moneter ke tujuan yang diinginkan.
Antara lain: operasi pasar terbuka dan cadangan wajib minumum
Criteria for Chosing Intermediate Targets Measurability Controllability Predictable effects on goals
Criteria for Chosing Operating Targets Same criteria as intermediate targets Intermediate target as goal for operating target Operating target that has more predictable impact on most desirable intermediate target is preferable
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter The process through which monetarypolicy decisions are transmited into changes in real GDP and inflation (Taylor, 1995) The equation of exchange M V = PT
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jangka pendek: pertumbuhan JUBmempengaruhi output riil
Jangka menengah: pertumbuhan JUBmendorong inflasi, output riil pada posisi semula
Jangka panjang: pertumbuhan JUB tidakmempengaruhi output riil, mendorong laju inflasi secara proporsional
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Suku Bunga
Kebijakan MoneterJumlah Uang Beredar
Suku Bunga
Biaya Modal
Investasi/ Konsumsi
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Nilai TukarKebijakan MoneterJumlah Uang Beredar Permintaan Agregat
Nilai Tukar
Harga Relatif Import
Harga
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Harga Aset
Kebijakan MoneterJumlah Uang Beredar
Suku Bunga
Harga Aset
Investasi/ Konsumsi
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur KreditKebijakan MoneterJumlah Uang Beredar
Liabilitis Bank
Ketersediaan Kredit Bank
Investasi
Suku Bunga/ Harga Saham
Nilai Bersih Perusahaan
Pemberian Kredit Bank
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur EkspektasiEkspektasi
Kebijakan MoneterJumlah Uang Beredar
Inflasi/ Kegiatan Ekonomi
Keputusan Investasi/ Konsumsi
Kerangka Transmisi Operasional Pendekatan KuantitasInstrumen-Operasi pasar terbuka -Cadangan wajib minimum -Fasilitas Diskonto -Imbauan
Sasaran Operasional-Uang Primer (M0) -Reserve bank
Sasaran Antara- Besaran moneter (M1, M2, kredit) -Suku bunga
Sasaran Akhir-Stabilitas harga -Pertumbuhan Ek. -Kesempatan Kerja
Kerangka Transmisi Operasional Pendekatan HargaSasaran OperasionalSuku bunga (pasar uang/jk. pendek)
Instrumen
Sasaran AkhirVariabel-variabel informasi -Stabilitas harga -Pertumbuhan Ek. -Kesempatan Kerja
-Operasi pasar terbuka -Cadangan wajib minimum -Fasilitas Diskonto -Imbauan