Post on 13-Aug-2015
description
UJI KETELITIAN PIPETASI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan ketelitian pengukuran pipet gelas (volume pipet) dengan
pipet piston (clinipette).
II. PRINSIP PERCOBAAN
Mengukur absorbans (A) larutan KMnO4 dengan spektrofotometer
berdasarkan Hukum Beer.
A = a.b.c
Keterangan : A = Absorbansi
a = absorptivita
b = jalannya sinar pada larutan
c = konsentrasi larutan
III.ALAT DAN BAHAN
Alat : tabung reaksi
rak tabung
beaker glass
pipet gelas (volume pipette)
pipet piston (Clinipette)
spektrofotometer
Bahan : larutan KMnO4
aquades
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat larutan baku KMnO4.
2. Mengukur konsentrasi larutan baku dan diatur sampai A 0,8 – 1,0.
3. Membuat berbagai pengenceran larutan baku :
100 L larutan baku + 1000 L aquades.
500 L larutan baku + 1000 L aquades.
1000 L larutan baku + 1000 L aquades.
4. Setiap konsentrasi diukur A-nya pada = 546 nm.
5. Membandingkan pengukuran absorbans untuk setiap cara pemipetan
dengan melihat harga deviasi standar.
DATA PENGAMATAN
Kelompok perlakuan 100 µl KMnO4 + 1000 µl Aquadest
Faktor pengenceran:
1/fp = 100 / (100+1000)
= 1/11
Absorbansi teoritis = 0,886 x 1/11
= 0,0805
Metode konsentrasi Pipet Piston Pipet Gelas
1 0,085 0,004
2 0,085 0,013
3 0,081 0,018
4 0,088 0,003
5 0,086 0,007
6 0,073 0,025
7 0,083 0,017
8 0,085 0,009
9 0,080 0,013
10 0,098 0,019
Rata-rata 0,0844 0,0128
SD 0,006363 0,007099
CV(Koefisien Varians) 7,39% 55,46%
Rata-rata + SD 0,078 - 0,0907 0,0057 - 0,0199
Kelompok perlakuan 500 µl KMnO4 + 1000 µl Aquadest
Faktor pengenceran:
1/fp = 500 / (500+1000)
= 1/3
Absorbansi teoritis = 0,886 x 1/3
= 0,2953
Metode konsentrasi Pipet Piston Pipet Gelas
1 0,307 0,203
2 0,311 0,207
3 0,303 0,204
4 0,303 0,204
5 0,299 0,204
6 0,311 0,215
7 0,315 0,196
8 0,319 0,206
9 0,293 0,209
10 0,316 0,183
Rata-rata 0,3077 0,2031
SD 0,0082199 0,008543
CV(Koefisien Varians) 2,67% 4,21%
Rata-rata + SD 0,299 - 0,3159 0,1946 - 0,2116
Kelompok perlakuan 1000 µl KMnO4 + 1000 µl Aquadest
Faktor pengenceran:
1/fp = 1000 / (1000+1000)
= 1/2
Absorbansi teoritis = 0,886 x 1/2
= 0,443
Metode konsentrasi Pipet Piston Pipet Gelas
1 0,334 0,327
2 0,340 0,339
3 0,336 0,339
4 0,343 0,342
5 0,341 0,342
6 0,349 0,345
7 0,347 0,340
8 0,336 0,343
9 0,346 0,349
10 0,341 0,343
Rata-rata 0,3413 0,3409
SD 0,0050343 0,005724
CV(Koefisien Varians) 1,475% 1,679%
Rata-rata + SD 0,3363 - 0,3463 0,335 - 0,3466
KESIMPULAN
Pada penelitian ini dicari metode mana yang paling teliti antara
menggunakan pipet piston atau dengan pipet gelas. Ketelitian dari suatu metode
dapat dilihat dari besarnya harga CV (Koefisien Varians), semakin kecil harga CV
yang dimiliki oleh suatu metode maka metode tersebut semakin teliti.
Dari data pengamatan, ketiga kelompok perlakuan memperlihatkan bahwa
metode pipetasi dengan menggunakan pipet piston menunjukan ketelitian yang
lebih dari pada pipet gelas. Hal ini dapat dilihat dari harga CV metode pipet piston
ketiga perlakuan di atas lebih kecil dari pada harga CV metode pipet gelas.