Post on 05-Jul-2015
description
Kilas Balik Sejarah
Perjuangan Dakwah
Rasulullah SAW
Dakwah: IBADAH yang hukumnya WAJIB
Bagaimana caranya?
AHSANUL AMAL
Ibadah
NIAT: Ikhlas
CARA: sesuai syariat
Mengapa harus meneladani Rasulullah SAW
dalam berdakwah?
Allah SWT mewajibkan kita untukmencontoh Rasulullah SAW
Rasulullah SAW terbukti berhasildalam dakwahnya
Kapan dakwah dikatakan berhasil?
Masyarakatjahiliyah
Masyarakatislam
Apa yang dimaksud masyarakat Islam?
Sekumpulan individu yang memiliki: PEMIKIRAN Islam, PERASAAN
Islam, dan diatur oleh ATURAN Islam
Kondisi masyarakat Arab pra-Islam
Bangsa jahiliyah:
bodoh dan jauh dari ilmu pengetahuan
kemerosotan moral dan akhlak
tidak beradab
tidak bertauhid.
KONDISI SOSIAL
• Setiap kabilah, atau setiap keluarga, bahkan setiap pribadi
memiliki ikatan sumpah setia kawan atau sistem jiwar
(perlindungan bertetangga) yang biasa diminta oleh pihak
yang lemah kepada yang lebih kuat.
• Mereka saling mengadakan pembalasan, melawan
permusuhan dengan permusuhan, menindas yang lemah
dan tidak mempunyai pelindung.
KEHIDUPAN BERAGAMA
Setiap kabilah menyembah patung masing-masing :
Shanam (patung berbentuk manusia dari logam/kayu)
Watsan (berhala dari batu)
Nushub (jimat dari batu karang)
Hubal (dewa berbentuk manusia di dalam Ka`bah)
Berhala: PERANTARA ibadah kepada Tuhan
Muhammad dilahirkan dari kabilah
Bani Hasyim, bangsawan dari suku
Quraisy yang bertanggung jawab atas
penjagaan dan pemeliharaan Ka’bah
serta pelayanan terhadap para peziarah
haji.
Ka’bah di Makkah: tempat yang sering
dikunjungi para peziarah dari seluruh penjuru
jazirah Arab
menguntungkan dari sisi ekonomi.
ABRAHAH (gubernur di Yaman) menjadi iri
menyerang kota Makkah untuk merobohkan
Ka’bah (Tahun Gajah )
Beberapa bulan setelah serbuan tentara
Abrahah, Aminah melahirkan seorang
anak laki-laki yang kemudian oleh Abdul
Muthalib diberi nama Muhammad pada
Senin tanggal 12 Rabiulawal tahun gajah
(20 April 570 M). Ayahnya, Abdullah
wafat tiga bulan setelah menikahi ibunya.
Kebiasaan kaum ibu bangsawan
Arab: tidak mengasuh & menyusui
bayinya secara langsung.
Muhammad diasuh oleh Halimah
binti Abu Du’aib as-Sa’diyah
dari Desa Sa’ad selama 4 tahun.
Pada usia 6 tahun, Aminah membawa Muhammad ke
Yatsrib (Madinah) untuk berziarah ke makam Abdullah,
dan menemui beberapa kerabatnya dari Bani Najjar.
Dalam perjalanan pulang, di kampung Abwa, Aminah
jatuh sakit lalu meninggal.
Muhammad dirawat Abdul Muthalib, dua tahun
kemudian kakeknya wafat.
Pengasuhan berpindah kepada pamannya, Abu Thalib.
Pada usia 12 tahun, Muhammad ikut
kafilah dagang ke Syam-Syiria bersama Abu
Thalib. Dalam perjalanan ini, di Bushra
sebelah selatan Syiria, ia bertemu dengan
pendeta Kristen bernama Buhairah.
Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian
pada diri Muhammad.
Pada usia 25 tahun, Muhammad berdagang ke
Syam dengan membawa komoditi milik
Khadijah seorang saudagar kaya yang telah
lama menjanda. Kemudian mereka menikah
dan dikaruniai enam orang anak: Qasim,
Abdullah, Ruqayah, Zainab, Ummu
Kulsum, dan Fatimah.
Ketika Muhammad berusia 35 tahun, bangunan
Ka’bah mengalami kerusakan karena banjir.
Perbaikan Ka’bah dilakukan secara bergotong
royong. Namun, ketika hendak mengangkat dan
meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya
semula, timbullah perselisihan. Setiap suku
ingin mendapatkan kehormatan untuk
melakukannya dan merasa lebih berhak.
Muhammad mengusulkan agar batu tersebut
diletakkan di atas sehelai kain kemudian ujung
kain tersebut diangkat oleh masing-masing ketua
suku. Ketika sampai ke tempat semula, maka
batu itu diletakkan oleh Muhammad. Sejak saat
itu Muhammad mendapat gelar al-Amin (orang
yang dapat dipercaya).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
دته خطايا د بياضا من اللبن فسو نزل الحجر السود من الجنة وهو أش
بني آدم
“Hajar Aswad turun dari surga, dalam kondisi berwarna
lebih putih dari air susu. Kemudian, dosa-dosa anak Adam-
lah yang membuatnya sampai berwarna hitam.”
[HR at Tirmidzi].
Ibadah kaum al-Hanifiyin (orang Arab yang
masih teguh dengan agama Ibrahim as)
mengasingkan diri sambil merenung
Muhammad mengasingkan diri di Gua
Hira selama satu bulan setiap tahun.
Pada 17 Ramadlan tahun 13 Sebelum
Hijrah (6 Agustus 610 M), ketika
Muhammad sedang berkhalwat di Gua
Hira, Jibril menyampaikan wahyu pertama,
yaitu lima ayat pertama dari Surat Al-’Alaq.
“Hai orang yang berselimut ! bangunlah, lalu berilah peringatan”.
(TQS.al-Mudatsir 1-2).
Kemudian turun ayat:
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu
yang terdekat.” (QS. Asy-Syu’araa’ (26): 214)
Fase Dakwah Rasulullah SAW
Fase Mekah (13 Tahun)
TahapPembinaan & Pengkaderan
(3 Tahun)
Tahap Interaksidengan
Masyarakat
(10 Tahun)
Fase Madinah
TahapMembangun
masyarakat Islam (10 Tahun)
Tahap 1: Pembinaan & Pengkaderan
• Mendakwahi keluarga & sahabat terdekat (Khadijah, Ali
bin Abi Thalib, Zaid bi Haritsah, Abu Bakar)
• Dilakukan secara sembunyi-sembunyi (sirriyah)
• Membina mereka di rumah Arqam bin Arqam
terbentuk kader dakwah yang berkepribadian Islam
Tahap 2: Interaksi dengan Masyarakat
•Rasulullâh memulai dakwah secara terang-
terangan (zahiriyyah) setelah kedudukan Islam
mulai menguat, yaitu setelah masuk Islamnya
beberapa tokoh Quraisy yang berpengaruh
seperti Umar bin Khattab dan Hamzah bin
Abdul Muthalib
”Maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang
diperintahkan (Allâh) kepadamu dan berpalinglah
dari orang-orang musyrik.” (TQS. Al-Hijr : 94).
Dakwah zahiriyyah
•Rasulullah SAW mengumumkan
keislamannya.
•Terjadi BENTURAN antara keimanan &
kekafiran.
•Keimanan para sahabat benar-benar diuji.
Apa yang Rasulullah SAW lakukan?
•Mencela berhala sembahan kafir Quraisy.
•Menggugat sistem & adat istiadat
jahiliyyah
AYAT-AYAT MAKIYAH
“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allâh adalah umpan neraka jahannam.” (TQS. Al-Anbiya : 98).
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia. Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allâh.” (TQS Ar-Rum : 39).
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (TQS Al-Muthaffifin :1-3).
Apa yang kaum Musyrikin lakukan?
•Teror fisik dan intimidasi
•Menebar propaganda anti dakwah
•Pemboikotan
Aktivitas pembinaan tetap ada,
namun dilakukan secara terbuka.
Rasul beserta sahabat sering
terlihat duduk bersama di sekitar
Ka’bah di Masjid al-Haram.
Setelah Abu Thalib wafat, Rasulullâh
pergi ke Thaif untuk mengajak
masyarakatnya memeluk Islam dan
meminta dukungan dari mereka.
Namun masyarakat Thaif menolaknya
dengan sangat menyakitkan.
Beberapa sahabat yang teraniaya
diminta pergi ke Habsyah untuk
meminta perlindungan kepada raja
Najasy yang beragama Nasrani.
Rasulullah juga mendatangi kabilah-kabilah
dari luar Mekah yang setiap tahun datang
untuk berdagang atau mengunjungi
Ka’bah.
Salah satunya adalah serombongan orang
dari Suku Aus dan Khazraj dari kota
Yatsrib (Madinah).
Saat rombongan ini mendengar ajakan Rasul,
satu sama lain saling berpandangan sambil
berkata: “Demi Allah, dia ini seorang nabi
seperti yang dianjurkan orang-orang
Yahudi kepada kami.”
Musim haji tahun berikutnya, 12 orang daripenduduk Madinah menemui Rasulullah SAW dan membai’atnya di ‘Aqabah (Bai’at Aqabah I) yang isinya:
“Tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidakberzina, tidak membunuh anak-anak kecil, tidakberbohong serta tidak menentang Rasulullahdalam perbuatan makruf.” (HR Bukhari)
Setelah bai’at, mereka kembali ke
Madinah bersama utusan Rasul, yaitu
Mus’ab bin Umair untuk mengajarkan
al-Quran dan hukum agama.
Tahun berikutnya, Mus’ab kembali ke
Mekah bersama 73 orang Madinah (2
diantaranya wanita) yang telah masuk
Islam. Mereka membai’at Rasulullah
SAW (Baiat Aqabah II).
Abbas bin Ubadah, salah seorang dari mereka, berkata
kepada Rasulullah SAW: “Demi Allah yang mengutusmu
dengan kebenaran, jika engkau mengizinkan, kami
akan perangi penduduk Mina besok pagi dengan
pedang-pedang kami.”
Jawab Rasulullah SAW, “Kita belum diperintahkan untuk
itu. Lebih baik kembalillah ke kendaraan kalian
masing-masing.”
(Sirah al-Halabiah, II/176)
Tahap 3: Membangun Masyarakat Islam
•Diawali dengan hijrahnya Rasullullah SAW danpara sahabat ke Madinah pada tahun 622 M secara sembunyi-sembunyi.
•Berdiri Daulah Islam pertama dengan Rasulsebagai kepala negaranya.
Aktivitas Rasulullah di Madinah
Membangun masjid sebagai pusat kegiatan umat.
Membina ukhuwah Islamiyah
Menyusun piagam perjanjian (watsiqah) yang
mengatur interaksi warga muslim dengan non-
muslim.
Aktivitas Rasulullah di Madinah
Menerapkan aturan Islam di masyarakat
Turun ayat-ayat Madaniyah
Menjaga stabilitas Madinah (memerangi &
mengusir kaum Yahudi yang mengkhianati
perjanjian)
Aktivitas Rasulullah di Madinah
Mengirim Utusan kepada Negara/Kabilah
di Sekitar Jazirah Arab
Memerangi Pihak-pihak yang Menentang
Dakwah Islamiyah
FUTUHAT (Perluasan wilayah Daulah)
Setelah Rasulullâh wafat, perjuangan
dilanjutkan oleh para sahabat dan generasi
setelahnya di bawah pimpinan para
KHALIFAH sehingga wilayah kekuasaan
Islam meliputi kurang lebih 2/3 bagian dunia.