Khilafah dalam hadits rasulullah saw

17
6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 1/17 Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW September 6th, 2014 by kafi Menghangatnya perbincangan tentang ISIS di media akhir-akhir ini, telah dijadikan oleh sebagian kalangan yang tidak suka terhadap Islam, untuk menjauhkan masyarakat dari ide khilafah. Keburukan keburukan yang disematkan kepada ISIS seolah menjadi absah untuk disematkan pula bagi sistem khilafah dan para pejuangnya. Padahal khilafah ‘ala minhajin nubuwwah jelas berbeda dengan Khilafah abal- abal dan tidak memenuhi syarat, pilar-pilar, batasan syar’iy, sebagaimana khilafah yang diproklamirkan ISIS. Oleh karena itu, kita mesti hati-hati agar tidak terjebak dalam kesalahan, termasuk menolak perkara yang wajib bahkan melecehkannya. Khilafah adalah kepemimpinan umum atas seluruh kaum Muslim di dunia guna menerapkan syariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Khilafah atau al-Imamah al-‘Uzhma merupakan perkara ma’lûmun min ad-dîn bi adh-dharûrah (telah dimaklumi sebagai bagian penting dari ajaran Islam). Oleh karena itu para ulama sepakat bahwa mendirikan kekhilafahan hukumnya wajib. Riwayat Ijma’ ini, dinyatakan oleh para ulama mu’tabar dalam mazhab-mazhab Islam. Istilah khilafah atau khalifah sendiri merupakan dua istilah yang disebut dalam hadis-hadis Rasulullah saw., bukan semata hasil ijtihad para ulama. Terdapat banyak hadis Rasulullah Saw yang membahas seputar khilafah, baik yang secara langsung menggunakan istilah khilafah dan kholifah, ataupun lafadz-lafadz lain yang menunjuk kedua makna itu, baik secara keseluruhannya, ataupun sebagiannya. Bukan hanya membahas perintah menegakan khilafah dan perincian sistem ini, namun diantara hadis-hadis itu juga berisi tentang kabar gembira (bisyarah) kembali berdirinya daulah khilafah di masa yang akan datang. Di antara hadis-hadis itu adalah: A. Hadits-hadits yang secara langsung menggunakan lafadz Khilafah atau Khalifah

description

 

Transcript of Khilafah dalam hadits rasulullah saw

Page 1: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 1/17

Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

September 6th, 2014 by kafi

Menghangatnya perbincangan tentang ISIS dimedia akhir-akhir ini, telah dijadikan olehsebagian kalangan yang tidak suka terhadapIslam, untuk menjauhkan masyarakat dari idekhilafah. Keburukan keburukan yangdisematkan kepada ISIS seolah menjadi absahuntuk disematkan pula bagi sistem khilafah danpara pejuangnya. Padahal khilafah ‘ala minhajinnubuwwah jelas berbeda dengan Khilafah abal-abal dan tidak memenuhi syarat, pilar-pilar,

batasan syar’iy, sebagaimana khilafah yang diproklamirkan ISIS. Oleh karena itu, kita mestihati-hati agar tidak terjebak dalam kesalahan, termasuk menolak perkara yang wajib bahkanmelecehkannya.

Khilafah adalah kepemimpinan umum atas seluruh kaum Muslim di dunia guna menerapkansyariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Khilafah atau al-Imamahal-‘Uzhma merupakan perkara ma’lûmun min ad-dîn bi adh-dharûrah (telah dimaklumisebagai bagian penting dari ajaran Islam). Oleh karena itu para ulama sepakat bahwamendirikan kekhilafahan hukumnya wajib. Riwayat Ijma’ ini, dinyatakan oleh para ulamamu’tabar dalam mazhab-mazhab Islam.

Istilah khilafah atau khalifah sendiri merupakan dua istilah yang disebut dalam hadis-hadisRasulullah saw., bukan semata hasil ijtihad para ulama. Terdapat banyak hadis RasulullahSaw yang membahas seputar khilafah, baik yang secara langsung menggunakan istilahkhilafah dan kholifah, ataupun lafadz-lafadz lain yang menunjuk kedua makna itu, baiksecara keseluruhannya, ataupun sebagiannya. Bukan hanya membahas perintahmenegakan khilafah dan perincian sistem ini, namun diantara hadis-hadis itu juga berisitentang kabar gembira (bisyarah) kembali berdirinya daulah khilafah di masa yang akandatang. Di antara hadis-hadis itu adalah:

A. Hadits-hadits yang secara langsung menggunakan lafadz Khilafah atauKhalifah

Page 2: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 2/17

عن النعمان بن بشیر، قال: كنا قعودا في المسجد مع رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم، وكان بشیر رجال یكف حدیثھ، .1فجاء أبو ثعلبة الخشني، فقال: یا بشیر بن سعد أتحفظ حدیث رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم، في األمراء ؟ فقال حذیفة:ة فیكم ما شاء هللا أن أنا أحفظ خطبتھ، فجلس أبو ثعلبة، فقال حذیفة: قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم: ” تكون النبوتكون، ثم یرفعھا إذا شاء أن یرفعھا، ثم تكون خالفة على منھاج النبوة، فتكون ما شاء هللا أن تكون، ثم یرفعھا إذا شاءهللا أن یرفعھا، ثم تكون ملكا عاض�ا ، فیكون ما شاء هللا أن یكون، ثم یرفعھا إذا شاء أن یرفعھا، ثم تكون ملكا جبریة ،فتكون ما شاء هللا أن تكون، ثم یرفعھا إذا شاء أن یرفعھا، ثم تكون خالفة على منھاج نبوة ” ثم سكت. رواه أحمد

Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Kami sedang duduk di dalam Masjid bersama Nabi saw,–Basyir sendiri adalah seorang laki-laki yang suka mengumpulkan hadits Nabi saw. Lalu,datanglah Abu Tsa’labah al-Khusyaniy seraya berkata, “Wahai Basyir bin Sa’ad, apakahkamu hafal hadits Nabi saw yang berbicara tentang para pemimpin? Hudzaifah menjawab,“Saya hafal khuthbah Nabi saw.” Hudzaifah berkata, “Nabi saw bersabda, “Akan datangkepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian,Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datangmasa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akandatang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akandatang kepada kalian, masa raja menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allahmasa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya.Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa ituakan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian,datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di ataskenabian). Setelah itu, beliau diam” (HR. Imam Ahmad)[1].

Berdasarkan hadits ini, jelaslah bahwa penyebutan sistem pemerintahan Islam sebagaisistem khilafah adalah penyebutan dengan hadits. Bukan Istilah yang dibuat oleh paraulama. Meski demikian, sebuah istilah tentu tidak harus secara langsung menggunakanlafadz dalam nash. Hadits ini juga merupakan kabar gembira akan berdirinya khilafah dimasa yang akan datang.

عن سفینة رضي هللا عنھ، قال: قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم:الخالفة في أمتي ثالثون سنة، ثم ملك بعد ذلك. رواه .2.أحمد وحسنھ األرناؤوط

“Kekhilafahan dalam umatku 30 tahun.” (HR. Ahmad)[2]

Hadis ini juga diriwayatkan oleh para Imam yang lain dengan lafadz yang sedikit berbeda,diantaranya:

الخالفة بعدي في أمتي ثالثون سنة

Page 3: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 3/17

“Kekhilafahan setelahku dalam umatku 30 tahun.” (HR. ath-Thabrani dalam

al-Mu’jam al-Kabir)

الخالفة بین أمتي ثالثون سنة

“Kekhilafahan di antara umatku 30 tahun.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir)

الخالفة ثالثون سنة

“Kekhilafahan 30 tahun.” (HR. Ibnu Hibban, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir)

الخالفة ثالثون عاما

“Kekhilafahan 30 tahun.” (HR. ath-Thahawi dalam Musykil al-Atsar)

الخالفة بعدي ثالثون سنة

“Kekhilafahan setelahku 30 tahun.” (HR. Ibnu Hibban)

Meski lafadz hadis ini menyebutkan bahwa kekhilafahan setelah Rasulullah Saw 30 tahun,namun tidak berarti bahwa setelah itu tidak ada khilafah. Dengan kata lain, hadits ini tidakberarti bahwa sistem pemerintahan kaum muslimin setelah itu bukanlah sistem khilafah.Sebab, lafadz hadis ini berbentuk lafadz yang mutlaq yang ke-mutlaq-annya di-taqyid olehhadis hudzaifah di atas. Artinya, kehilafahan yang 30 tahun itu adalah khilafah ‘ala minhajinnubuwwah, sementara setelahnya bukanlah khilafah ‘ala minhajin nubuwwah, meski tetapberbentuk sistem khilafah hingga datang masa mulkan jabriyyah (para penguasa diktatoryang tidak menerapkan syariah).

Kesimpulan ini juga didukung oleh hadis yang sama, dengan lafadz khilafah yangdi taqyid oleh kata nubuwwah sebagaimana riwayat Abu Dawud, al-Hakim, ath-Thabranidalam al-Mu’jam al-Kabir)

خالفة النبوة ثالثون سنة

“Khilafah nubuwwah 30 tahun.” (HR. Abu Dawud, al-Hakim, ath-Thabrani dalam al-Mu’jamal-Kabir)[3]

Page 4: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 4/17

عن عتبة بن عبد أن النبي صلى هللا علیھ وسلم قال: ” الخالفة في قریش. رواه أحمد .3

“Kehilafahan itu ada (di tangan) orang Quraisy” (HR. Ahmad)[4]

Hadits ini menjelaskan salah satu syarat afadhaliyah’ seorang khalifah. Yakni hendaknya iaorang Quraisy. Meski demikian, bukan berarti selain mereka tidak berhak atas khilafah.Dengan kata lain, syarat harus orang Quraisy bukanlah syarat in’iqad (syarat sahpengangkatan khilafah). Sebab, hadis di atas dan hadis-hadis semisal lainnya, dinyatakandalam bentuk ikhbar yang tidak disertai dengan qarinah (indikasi) yangmenunjukkan thalab yang jaazim (tegas). Dengan demikian perintah ini hanyalah perintahyang hukumnya sunnah. Adapun celaan dalam riwayat lain seperti disebutkan dalam al-Bukhari:

عن معاویة أنھ قال سمعت رسول ا� صلى ا� علیھ وسلم یقول إن ھذا األمر في قریش ال یعادیھم أحد إال كبھ ا� على وجھھ ماأقاموا الدین رواه البخاري

“Sesungguhnya urusan (pemerintahan/khilafah) ini ada di tangan Quraisy. Tidak seorangpun yang memusuhi mereka melainkan Allah akan menelungkupkannya wajahnya keneraka, selama mereka menegakkan agama (Islam)”. (HR. Bukhari)

Hadis ini bukanlah celaan bagi orang yang tidak mengangkat orang Quraisy sebagaipemimpin, melainkan celaan bagi orang yang memeranginya. Selain itu, hadis-hadis di atasjuga dinyatakan dalam bentuk isim jamid (bukan isim sifat) sehingga tidak dapat diambilmafhumnya. Dengan kata lain tidak berarti selain kabilah Quraisy tidak sah mendudukijabatan khilafah.

Selaian itu pula, hadis riwayat Imam al-bukhari di atas dinyatakan dalam bentuk umum,yakni lafadz al-amra (urusan pemerintahan) bukan hanya jabatan khalifah. Seandainya sajadari hadis itu boleh diambil mafhumnya, yakni selain orang Quraisy tidak boleh mendudukijabatan pemerintahan, niscaya Rasulullah Saw, tidak akan mengangkat Abdullah BinRawahah, Zaid Bin Haritsah, dan Usamah Bin Zaid dalam urusan pemerintahan, sebab parasahabat ini bukanlah dari kabilah Quraisy.

عبد ا� بن حوالة األزدى أنھ قال قال : یا ابن حوالة إذا رأیت الخالفة قد نزلت أرض المقدسة فقد دنت الزالزل .4والبالبل واألمور العظام والساعة یومئذ أقرب من الناس من یدى ھذه من رأسك

“Wahai putra Hawalah, jika kamu melihat khilafah sudah benar-benar turun di tanah yangsuci (Palestina), maka sungguh telah dekat gempa, ujian hidup dan hal-hal besar. Kiamat di

Page 5: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 5/17

hari itu lebih dekat kepada manusia dari pada tanganku ini ke kepalamu”[5]

عن عبد الملك ابن عمیر قال : قال معاویة : ما زلت أطمع في الخالفة منذ قال لي رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم : ” یا .5.“ معاویة ! إن ملكت فأحسن

Abdul Malik bin Umair berkata: “Muawiyah berkata:“Aku selalu menginginkan khilafah sejakRasululloh SAW bersabda kepadaku:“Wahai Muawiyah, apabila kamu berkuasa, makaberbuat baiklah”. (HR. Ahmad).

Hadis ini menunjukkan bahwa kata khilafah, selain disebutkan oleh hadis, juga digunakanoleh para sahabat, diantaranya Muawiyah. Selain itu, beliau juga memahami kata “malakta”dalam sabda Rasulullah, adalah khilafah.

Dalam kasus, al-Imam ath-Thabraniy meriwayatkan:

حدثني المطعم بن المقدام الصنعاني , قال: كتب الحجاج بن یوسف إلى عبد ا� بن عمر: بلغني أنك طلبت الخالفة

Muth’im bin Miqdam as-shon’aniy menyatakan bahwa al-Hajjaj bin Yusuf pernah menulissurat kepada ‘Abdullah bin Umar: “Telah sampai berita kepadaku bahwa engkau memintajabatan khilafah” (HR. at-Thabraniy dalam al-Mu’jam al-Kabir)

Al-Hajjaj dalam riwayat ini juga menggunakan lafadz khilafah, saat menyatakan bahwaAbdullah bin Umar” menginginkan kepemimpinan umum bagi kaum muslimin tersebut,meski dalam lanjutan riwayat ini ‘Abdullah bin Umar menyangkalnya.

روى مسلم عن أبي حازم قال: قاعدت أبا ھریرة خمس سنین فسمعتھ یحدث عن النبیقال: انت بنو إسرائیل تسوسھم .6ل األنبیاء كلما ھلك نبي خلفھ نبي وأنھ ال نبي بعدي، وستكون خلفاء فتكثروا، قالوا: فما تأمرنا؟ قال: فوا، بیعة األول وأعطوھم حقھم فإن هللا سائلھم عما استرعاھم. رواه مسلم فاألو

“Dahulu politik Bani Israil selalu dipimpin oleh para nabi. Setiap ada nabi meninggal, makadigantikan oleh nabi berikutnya. Sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudahku. Dan akanada para khalifah lalu mereka menjadi banyak”. Sahabat bertanya: “Lalu apakah perintahmukepada kami?”, beliau menjawab: “Penuhilah baiat khalifah yang pertama, lalu khalifah yangpertama, dan berikanlah hak-haknya, sesungguhnya Allag SWT akan memintapertanggungjawaban dari mereka atas rakyatnya ”. )HR Muslim([6]

Lafadz “khulafa” dalam hadis ini adalah jamak dari kata “khalifah”. Oleh karena itu,berdasarkan hadis ini dan hadis semisal lainnya, jelaslah bahwa penyebutan khalifah untuk

Page 6: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 6/17

pemimpin tertinggi dalam pemerintahan adalah penyebutan berdasarkan hadits. bukansemata istilah yang dibuat oleh para ulama. Meski demikian, memang tidak harus selaludisebut khalifah, melainkan bisa dipanggil dengan sebutan yang lain seperti, imam, amirulmukminin, sulthan, dan sebagainya selama maknanya tidak kabur. Yakni, selama yangdimaksud dengan julukan-julukan tersebut adalah al-imam al-a’zham (pemimpin tertinggibagi umat Islam) atau khalifah.

Hadits ini juga merupakan perintah, agar kaum muslimin senantiasa berada dalam satukepemimpinan. Oleh karena itu, kesatuan khilafah(wahdatul khilafah) merupakan salah satupilar pemerintahan Islam. Dengan kata lain, setelah pembai’atan seorang khalifah itu sah,maka tidak boleh ada orang lain yang dibai’at. Pembai’atan khalifah yang kedua itu bataldemi hukum. Namun , perlu dicatat bahwa ketentuan ini berlaku bila khalifah yang pertamatadi telah dibai’at secara sah.

عن أبي سعید الخدري عن رسول اللھأنھ قال: إذا بویع لخلیفتین فاقتلوا اآلخر منھما .7

“Jika dua orang khalifah dibai’at, maka bunuhlah yang terakhir (dibai’at) dari keduanya”(HR. Muslim)[7]

Hadis ini juga mengaskan tentang kewajiban kesatuan kekhilafahan Islam. Dan hal inipulalah yang difahami oleh para sahabat. Salah satu buktinya, tatkala dikatakan kepadaUmar bin Khatab: “bagaimana bila diantara kalian diangkat seorang amir, dan diantara kamijuga diangkat seorang amir?”, beliau saat itu langsung menghunus pedang, sambil berkata:“Tidak mungkin ada dua pedang dalam satu sarung”.

B. Hadis-hadis khilafah yang menggunakan lafadz Imamah, Imam, Imarah, Amir,al-Amr, asy-Sya’n dan sejenisnya.

Lafadz Imamah, Imam, Imarah, Amir, al-Amr, asy-Sya’n dan sejenisnya yang akandikemukakan di sini adalah khusus lafadz-lafadz tersebut yang terkait dengan urusanpemerintahan atau kepemimpinan. Sebab, secara bahasa tentu lafadz-lafadz tersebutmaknanya luas. Sebagai contoh, Imam al-Lughah al-Fairus Abadi dalam Qamus al-Muhiith, saat memaknai lafadz imamah menyebutkan:

اإلمامة في اللغة مصدر من الفعل ( أم ) تقول : ( أمھم وأم بھم : تقدمھم ، وھي اإلمامة ، واإلمام : كل ما ائتم بھ من رئیس أو غیره. (

“Secara bahasa imamah merupakan masdar dari kata kerja “amma”, (maka) andamenyatakan: ammahum dan amma bihim artinya adalah taqaddamahum (yang mendahului

Page 7: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 7/17

(memimpin) mereka; yakni, imamah (kepemimpinan). Sedangkan imam adalah setiap orangyang harus diikuti baik pemimpin maupun yang lain”[8].

Al-’Allamah Muhammad Murtadlo Az-Zabidiy, dalam kitab Tajul ‘Arusy min Jawahir al-Qamus, menyatakan:

واإلمام : الطریق الواسع ، وبھ فسر قولھ تعالى : وإنھما لبإمام مبین) سورة الحجر آیة 79( أي : بطریق یؤم ، أي : یقصدفیتمیز قال : ( والخلیفة إمام الرعیة ، قال أبو بكر : یقال فالن إمام القوم معناه : ھو المتقدم علیھم ، ویكون اإلمام رئیسا كقولك :

إمام المسلمین ) ، قال : ( والدلیل : إمام السفر ، والحادي : إمام اإلبل ، وإن كان وراءھا ألنھ الھادي لھا .. ) أ . ھـ .

“Imamah adalah jalan yang lapang. Pengertian tersebut ditafsirkan dari firman-Nya Ta’ala:

وإنھما لبإمام مبین) سورة الحجر آیة 79(

Maksudnya pada jalan yang dituju (“yu’ammu”), sehingga menjadi lebih jelas (spesifik).(Orang) berkata: Khalifah adalah imamnya rakyat. Abu Bakar berkata: (kalau) fulandikatakan sebagai imam suatu kaum artinya ia adalah orang yang terkemuka dari kaumtersebut. Imam itu adalah raais (kepala), sebagaimana pernyataan anda: imamnya kaumMuslim. Selanjutnya (dia) berkata: buktinya adalah: imam safar; dan al-haadiy : imamnyaunta meski dia di belakang unta, karena dialah yang mengarahkan unta…” [9]

Juga perlu difahami bahwa lafadz Imamah, Imam, Imarah, Amir, al-Amr, asy-Sya’n dansejenisnya, yang berkonotasi urusan pemerintahan itu, pada dasarnya bermakna umummeliputi seluruh jabatan pemerintahan atau kepemimpinan, mulai khalifah hingga struktur dibawahnya. Ia tidak semata berkonotasi khilafah atau khalifah kecuali dengan qarinah yangmenyertainya, seperti digandengkan dengan lafadz bai’at. Sebab, bai’at tidak dilakukankecuali kepada seorang khalifah.

Sementara itu, tatkala lafadz-lafadz Imamah, Imam, Imarah, Amir, al-Amr, asy-Sya’n dansejenisnya, berkonotasi pemimpin tertinggi bagi kaum muslimin, baik sebagian ataukeseluruhannya, maka yang dimaksud adalah khilafah/khalifah. Yang dimaksud sebagian disini adalah, bila lafadz-lafadz itu berbentuk umum dan tidak ada lafadz atau nash lain yangmengkhususkannya. Maka makna kepemimpinan umum (khilafah) maksud di dalamnya.Adapun yang dimaksud seluruhnya, adalah bila lafadz-lafadz tersebutdisertai qarinah (indikasi) bahwa yang dimaksud tiada lain adalah khilafah, seperti biladisandingkan dengan lafadz bai’at.

Dengan kata lain, dalam kedua konteks ini, lafadz Khilafah, Imamah dan Imarah berkonotasisama yakni kepemimpinan umum atas seluruh kaum Muslim di dunia guna menerapkansyariah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Begitupun lafadz khalifah,imam dan amir, juga berkonotasi sama yakni pemimpin politik tertinggi (al-Imam al-A’zham)

Page 8: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 8/17

bagi kaum muslimin.

Syeikh Muhammad Najib Al Muthi’iy dalam takmilahnya atas Kitab Al Majmuu’ karya ImamAn Nawawi menyatakan:

( اإلمامة والخالفة وإمارة المؤمنین مترادفة )

“Imamah,khilafah dan imaratul mukminin itu sinonim”

Dalam bagian lain beliau menyatakan:

( یجوز أن یقال لإلمام : الخلیفة ، واإلمام ، وأمیر المؤمنین )

“Imam boleh juga disebut dengan khalifah, imam atau amirul Mukminin”.[10]

Al ‘Allamah Aburrahman Ibnu Khaldun menegaskan:

وإذ قد بینا حقیقة ھذا المنصف وأنھ نیابة عن صاحب الشریعة في حفظ الدین وسیاسة الدنیا بھ تسمى خالفة وإمامة والقائم بھ خلیفةوإمام أ . ھـ

“Sebagaimana telah kami jelaskan, (imam) itu adalah wakil pemilik syariah dalam menjagaagama serta mengurus duniawi. (jabatan) itu disebut khilafah dan imamah. Yangmenempatinya adalah khalifah atau imam”.[11]

Di antara hadis-hadis yang memuat lafadz-lafadz itu adalah:

عن أبي ھریرة عن النبیقال: وإنما اإلمام جنة یقاتل من ورائھ؛ ویتقى بھ. فإن أمر بتقوى هللا وعدل؛ فإن لھ بذلك أجرا. .1وإن قال بغیره فإن علیھ منھ

“Dan sesungguhnyalah seorang Imam itu merupakan perisai, umat akan berperang/berjihaddi belakang (amanah Imaam) serta berlindung dengannya. Bila ia (Imaam) memerintahkanuntuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperolehpahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkanakibatnya”. [12]

Meski Lafadz Imam dalam hadis ini bersifat umum, meliputi seluruh orang yang mendudukijabatan pemerintahan, namun masuknya khalifah dalam lafadz ini termasuk kategori dhukulawaliy (paling utama), sebab khalifah adalah pemimpin tertinggi.

..

Page 9: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 9/17

روى مسلم أن النبیقال: ومن بایع إماما فأعطاه صفقة یده وثمرة قلبھ فلیطعھ إن استطاع، فإن جاء آخر ینازعھ فاضربوا .2عنق اآلخر

“Siapa yang membaiat seorang imam (khalifah) dan ia telah berikan genggaman tangannyadan buah hatinya maka hendaknya ia menaati imam itu semampu dia, dan jika datang oranglain hendak merebutnya maka penggallah leher orang lain itu”[13]

وعن أبي ھریرة قال: قال رسول هللا:ثالثة ال یكلمھم هللا یوم القیامة وال یزكیھم ولھم عذاب ألیم: رجل على فضل ماء .3بالطریق یمنع منھ ابن السبیل، ورجل بایع إماما ال یبایعھ إال لدنیاه إن أعطاه ما یرید وفى لھ وإال لم یف لھ، ورجلیبایع رجال بسلعة بعد العصر فحلف با� لقد أعطي بھا كذا وكذا فصدقھ فأخذھا ولم یعط بھا

“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, Allah tidak akanmelihat mereka tidak juga menyucikan mereka dan bagi mereka adzab yang pedih.Seseorang yang mempunyai kelebihan air di padang pasir, namun ia mencegahnya dariibnussabil yang membutuhkannya. Dan orang yang berjual beli dengan orang lain di waktu‘Ashar, lalu ia bersumpah dengan nama Allah bahwa ia mengambilnya segini dan segini,lalu orang itu mempercayainya padahal tidak demikian keadaannya. Dan orang yangmembai’at pemimpinnya karena dunia, bila ia diberi oleh pemimpin ia melaksanakanbai’atnya, dan bila tidak diberi maka ia tidak mau melaksanakan bai’atnya.”[14]

Lafadz imam dalam kedua hadis di atas tidak bermakna lain kecualikhalifah, sebab bai’attidak dilakukan kecuali kepada seorang khalifah.

عن عبد الرحمن بن سمرة قال : قال لي النبي صلى هللا علیھ و سلم: یا عبد الرحمن ال تسأل اإلمارة فإنك إن أعطیتھا .4عن مسألة وكلت إلیھا وإن أعطیتھا عن غیر مسألة أعنت علیھا

“Ya Abdurrohman bin Samuroh janganlah engkau meminta jadi pemimpin karena apabilaengkau diberinya dengan meminta maka engkau tidak akan diberi pertolongan, dan apabilaengkau diberi dengan tanpa meminta maka engkau akan diberi pertolongan”[15]

عن سعید المقبري عن أبي ھریرة : عن النبي صلى هللا علیھ و سلم قال: إنكم ستحرصون على اإلمارة وستكون ندامة .5یوم القیامة

“Sesungguhnya kalian akan berlomba-lomba mendapatkan kekuasaan, padahal ia hanyalahsebuah penyesalan dan kerugian di akhirat kelak.”[16]

Page 10: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 10/17

Tentang makna imârah dalam hadis ini, Imam Ibnu Hajar menyatakan dalam fathulbârî (syarah shahih bukhari):

مارة العظمى وھي الخالفة ، والصغرى وھي الوالیة على بعض البالد دخل فیھ اإل

“Makna imârah pada hadis itu, meliputi kepemimpinan terbesar (al-imâroh al-kubra) yaknikhilafah dan kepemimpinan lokal (al-imâroh al-sughra) di daerah setingkat“provinsi/kabupaten”.[17]

عن ابن عباس عن النبیقال: من كره من أمیره شیئا فلیصبر علیھ، فإنھ لیس أحد من الناس خرج من السلطان شبرا .6فمات علیھ إال مات میتة جاھلیة

“Siapa saja yang tidak menyukai sesuatu dari pemimpinya maka hendaknya dia bersabar.Karena tidaklah seseorang keluar sejengkal dari ketaatan kepada pemimpin lalu dia mati,kecuali dia mati seperti mati jahiliyah.”[18]

Hadis senada dalam al-Bukhari dari Ibnu Abbas:

من رأى من أمیره شیئا یكرھھ فلیصبر علیھ، فإنھ من فارق الجماعة شبرا فمات إال مات میتة جاھلیة

“Barangsiapa yang melihat sesuatu yang tidak dia sukai dari pemimpinnya, maka hendaklahdia bersabar. Karena barangsiapa yang memisahkan diri dari jama’ah sejengkal saja, makaia akan mati dalam keadaan mati jahiliyah.”[19]

عن یونس عن الزھري أخبرني أبو سلمة ابن عبد الرحمن أنھ سمع أبا ھریرة رضي هللا عنھ : أن رسول هللا صلى هللا .7علیھ و سلم قال ( من أطاعني فقد أطاع هللا ومن عصاني فقد عصى هللا ومن أطاع أمیري فقد أطاعني ومنعصى أمیري فقد عصاني

“Siapa saja yang menaatiku sungguh ia sudah taat kepada Allah, siapa saja yangmendurhakaiku maka sungguh ia telah mendurhakai Allah, dan siapa saja yang menaati‘pemimpinku’ sungguh dia sudah menaatiku, dan siapa saja yang mendurhakai‘pemimpinku’, maka sungguh ia telah mendurhakaiku.”[20]

Lafadz amîri di atas adalah setiap pemimpin kaum muslimin yang memerintah dengansyariah yang dibawa oleh rasulullah (kullu ma yatawalla ‘alal muslimin wa ya’mal fihim bimasyara’ahu rusulullah).Dengan kata lain, yang diperintahkan bukan hanya sebatas ketaatankepada pemimpin, namun ketaatan kepada pemimpin yang menerapkan Islam. Sebaliknya,kita dilarang untuk taat kepada pemimpin dalam perkara maksiat.

Page 11: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 11/17

عن عبادة بن الصامت قال: بایعنا رسول اللھعلى السمع والطاعة في المنشط والمكره، وأن ال ننازع األمر أھلھ، وأن .8نقوم أو نقول بالحق حیثما كنا ال نخاف في هللا لومة الئم

“Kami membaiat Rasulullah Saw untuk mendengar dan menaati (perintahnya), baik senangmaupun benci. Dan kami tidak akan merebuturusan (kekuasaan) itu dari pemiliknya; jugakami akan melakukan dan mengatakan dengan benar dan adil, serta kami tidak akan takutkarena Allah terhadap celaan orang yang suka mencela.”[21]

ق .9 عن عرفجة قال: سمعت رسول اللھیقول: من أتاكم وأمركم جمیع على رجل واحد یرید أن یشق عصاكم أو یفرجماعتكم فاقتلوه

“Siapa saja yang datang kepada kalian, sedangkan urusan kalian terhimpun pada satuorang laki-laki (seorang khalifah), lalu dia (orang yang datang itu) hendak memecahkesatuan kalian dan mencerai-beraikan jamaah kalian, maka bunuhlah ia”[22]

وعن جنادة بن أبي أمیة قال: دخلنا على عبادة بن الصامت وھو مریض قلنا: أصلحك هللا حدث بحدیث ینفعك هللا بھ .1سمعتھ من النبیقال: دعانا النبیفبایعناه. فقال: فیما أخذ علینا [ أن بایعنا على السمع والطاعة في منشطنا ومكرھنا وعسرنا[ ویسرنا وأثرة علینا وأن ال ننازعاألمر أھلھ إال أن تروا كفرا بواحا عندكم من هللا فیھ برھان

“Kami berbai’at kepada Rasulullah untuk senantiasa mau mendengar dan taat kepada beliaudalam semua perkara, baik yang kami senangi ataupun yang kami benci, baik dalamkeadaan susah atau dalam keadaan senang, dan lebih mendahulukan beliau atas diri-dirikami dan supaya kami menyerahkan setiap perkara-perkara itu kepada ahlinya. Beliaukemudian bersabda, ‘Kecuali jika kalian melihat kekafiran yang nyata dan bisa kau jadikanhujjah di hadapan Allah.’”[23]

عن یحیى بن حصین عن جدتھ أم الحصین قال سمعتھا تقول : ( حججت مع رسول هللا صلى هللا علیھ و سلم حجة الوداع قالت فقالرسول هللا صلى هللا علیھ و سلم قوال كثیرا ثم سمعتھ یقول ( إن أمر علیكمعبد مجدع ( حسبتھا قالت ) أسود یقودكم بكتاب هللا

فاسمعوا لھ وأطیعوا )

“Andaipun kalian dipimpin oleh seorang budak hitam, yang memimpin kalian berdasarkankitabullah maka taatilah” [24]

عن جابر بن سمرة قال : دخلت مع أبي على النبي صلى هللا علیھ و سلم فسمعتھ یقول إنھذا األمر ال ینقضي حتى .1یمضي فیھم اثنا عشر خلیفة

Page 12: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 12/17

“Sesungguhnya urusan (kekhilafahan) ini tidak akan musnah sampai berlalu atas mereka 12khalifah”[25]

عن ھمام بن منبھ قال ھذا ما حدثنا أبو ھریرة عن رسول هللا صلى هللا علیھ و سلم فذكر أحادیث منھا : وقال رسول هللا .2)صلى هللا علیھ و سلم ( الناس تبع لقریش في ھذا الشأن

“ Manusia akan mengikuti Quraisy dalam urusan ini (kehilafahan)”[26]

Lafadz al-amr atau asy-sya’n dalam hadis-hadis di atas semua berarti khilafah. Hal inibukanlah perkara asing. Lafadz ini digunakan oleh sahabat untuk menunjuk makna khilafah.Sebagai contoh, dinyatakan oleh Abdurrahman Bin Auf saat beliau menjadi panitiapengangkatan khalifah setelah Umar Bin Khatab wafat.

عن الزھري أن حمید بن عبد الرحمن أخبره أن المسور بن مخرمةأخبره أن الرھط الذین والھم عمر اجتمعوا فتشاوروا فقال لھمعبد الرحمن لست بالذي أنافسكم على ھذا األمر ولكنكم إن شئتم اخترت لكم منكم فجعلوا ذلك إلى عبد الرحمن

“dari Az Zuhri, bahwa Humaid bin Abdurrahman mengabarinya, bahwa Miswar binMakhramah mengabarinya; beberapa orang yang diserahi Umar untuk memegang mandatberkumpul dan bermusyawarah. Abdurrahman berkata kepada mereka; ‘aku bukanbermaksud menyaingi kalian dalam urusan ini (kekhilafahan), namun jika kalian berkenansaya akan memilih (seorang pemimpin) untuk kalian dari kalian sendiri’, maka merekalimpahkan wewenang itu kepada Abdurrahman”[27].

c. Hadis-hadis lain yang menunjukkan kewajiban menegakkan khilafah danberisi bisyarah qiyamil khilafah(kabar gembira berdirinya khilafiah), meskitidak secara langsung menggunakan lafadz-lafadz yang disebutkansebelumnya.

عن نافع قال : قال لي عبدهللا بن عمر سمعت رسول هللا صلى هللا علیھ و سلم یقول ( من خلع یدا من طاعة لقي هللا .1( یوم القیامة ال حجة لھ ومن مات ولیس في عنقھ بیعة مات میتة جاھلیة

“Siapa saja yang melepaskan ketaatan (kepada seorang pemimpin), maka ia akan bertemuAllah Swt di hari kiamat tanpa membawa hujjah. Siapa saja yang mati sementara dipundaknya tidak ada bai’at, maka ia telah mati (seperti) dalam keadaan jahiliyah”[28]

Melalui hadis ini, Rasulullah Saw mewajibkan kepada kaum muslimin agar di pundaknya

Page 13: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 13/17

terdapat bai’at. Sementara itu, setelah beliau wafat, bai’at tidak dilakukan, kecuali kepadaseorang khalifah. Dengan kata lain, Rasulullah memerintahkan agar di tengah-tengah kaummuslimin, senantiasa ada seorang khalifah yang dibai’at oleh mereka. Perintah ini bersifattegas, karena disertai dengan indikasi tegas (qarinah jazimah), yakni pernyataan Rasulullahbahwa orang yang di atas pundaknya tidak terdapat bai’at seperti mati dalam keadaanjahiliyah. Dalam kaidah ilmu ushul, sebuah perintah bila dikaitkan dengan keimanan,menunjukkan bahwa perintah itu bersifat tegas. Oleh Sebab itu, berdasarkan hadis ini,mengangkat khalifah yang akan menerapkah hukum-hukum Allah Swt, hukumnya wajib,sebab hanya dengannya lah di pundak kaum muslimin terdapat bai’at[29]

عن ثوبان رضي هللا عنھ قال: قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم “ إن هللا زوى لي األرض فرأیت مشارقھا ومغاربھا .2وإن أمتي سیبلغ ملكھا ما زوي لي منھا… “ رواه مسلم وأحمد وأبو داود والترمذي

”Sesungguhnya Allah swt telah mengumpulkan (dan menyerahkan) bumi kepadaku,sehingga aku bisa menyaksikan timur dan baratnya. Sesungguhnya umatku, kekuasaannyaakan mencapai apa yang telah dikumpulkan dan diserahkan kepadaku”.(HR. Imam Muslim,Tirmidziy, dan Abu Dawud)

Al-‘Allamah as-Syaikh al-Mubarakfuri, dalam Tuhfatul Ahwadziy, menyatakan:

”..Maknanya adalah, sesungguhnya bumi telah dikumpulkan dan diserahkan kepadakuseluruhnya secara serentak, sehingga aku bisa menyaksikan timur dan baratnya. Kemudian,bumi akan ditaklukkan untuk umatku bagian demi bagian, hingga kekuasaan umatkumeliputi seluruh bagian muka bumi”[30]

Sementara itu, kita menyaksikan saat ini, kekuasaan kaum muslimin belum meliputi seluruhbumi ini, seperti yang dinyatakan baginda Rasulullah Saw. Bahkan kekuasaan mereka saatini dalam keadaan terampas. Maka, hadis ini menjadi bisyarah (kabar gembira) bahwa dimasa yang akan datang akan kembali tegak kekhilafahan Islam yang akan mengembalikankekuasaan itu sekaligus melakukan futuhat ke seluruh dunia.

Senada dengan hadits di atas, Imam Ahmad juga menuturkan sebuah hadits dari Tamim al-Daariy bahwasanya beliau mendengar Rasulullah saw bersabda:

عن تمیم الداري، قال: سمعت رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم یقول: لیبلغن ھذا األمر ما بلغ اللیل والنھار وال یترك ا� بیت مدرسالم وذال� یذل ا� بھ الكفر“ وكان تمیم الداري یقول قد وال وبر إال أدخلھ ا� ھذا الدین بعز عزیز أو بذل ذلیل عز�ا یعز ا� بھ اإلعرفت ذلك في أھل بیتي لقد أصاب من أسلم منھم الخیر والشرف والعز ولقد أصاب من كان منھم كافرا الذل والصغار والجزیة

“Urusan (agama) ini akan mencapai apa yang malam dan siang mencapainya. Dan Allahswt tidak membiarkan Bait al-Madar dan Bait al-Wabar, kecuali Allah akan memasukkannyake dalam agama ini, dengan kemuliaan, atau dengan kehinaan. Kemuliaan, yang Allah akan

Page 14: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 14/17

memuliakannya dengan Islam, dan kehinaan, yang Allah akan menghinakannya dengankekufuran”. Tamim al-Daariy berkata, “Saya melihat itu pada penduduk negeriku. Sungguh,sebagian orang yang masuk Islam mendapatkan kebaikan, kehormatan, dan kemuliaan.Sedangkan sebagian orang yang kafir, mereka mendapatkan kehinaan, kekerdilan, danwajib membayar jizyah”.[HR. Imam Ahmad, dalam Musnah Imam Ahmad]

عن ابن عمر رضي هللا عنھ قال: سمعت رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم یقول “ إذا تبایعتم بالعینة وأخذتم أذناب البقر، .3ورضیتم بالزرع وتركتم الجھاد، سلط هللا علیكم ذال ال ینزعھ حتى ترجعوا إلى دینكم “ رواه أبو داود

Dari Ibnu ‘Umar r.a., dia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda”:Apabila kamu sekalian berjual-beli dengan cara ‘inah, (hanya) mengambil ekor-ekor sapi(sibuk mengurus ternak peliharaan), senang dengan tanaman (puas dengan hasil panen)dan (seraya, karena kesibukan duniawi) meninggalkan jihad (tugas keagamaan dalamrangka menegakkan agama Allah), niscaya Allah akan menjadikan kehinaan menguasaimu,dan tidak akan pernah mencabutnya (kehinaan) hingga kamu sekalian kembali kepadaagamamu. (HR Abu Dawud)

Lafadz “hatta ta’udu ilaa diiniku” (hingga kamu sekalian kembali kepadaagamamu), maksudnya, hingga kalian kembali berhukum dengan hukum-hukum Allah Swt,setelah sebelumnya kalian tinggalkan. Dengan kata lain, hadis ini merupakan bisyarahbahwa umat ini akan kembali menerapkan hukum-hukum Allah Swt.

عن أبي قبیل قال: كنا عند عبد هللا بن عمرو بن العاص رضي هللا عنھ وسئل أي المدینتین تفتح أوال القسطنطینیة أو .4رومیة. فدعا عبد هللا بصندوق لھ حلق فأخرج منھ كتابا قال، فقال عبد هللا “ بینما نحن حول رسول هللا صلى هللا علیھوسلم نكتب إذ سئل رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم أي المدینتین تفتح أوال أقسطنطینیة أو رومیة، فقال رسول هللا صلى.هللا علیھ وسلم: مدینة ھرقل تفتح أوال _ یعني القسطنطینیة “ رواه أحمد

Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, diaditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkankitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihiwasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atauRumiyah? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu:Konstantinopel. (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)

Sabda Rasulullah bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan lebih awal, menunjukkan bahwakota Roma pun yang terletak di Italia saat ini, akan ditaklukkan oleh kaum muslimin, meskibukan yang pertama. Hal ini, sulit dibayangkan bisa terjadi, kecuali setelah berdirinyakembali Khilafah Islam yang melanjutkan kembali futuhat ke seluruh penjuru dunia. Dengankata lain, hadis ini merupakan kabar gembira berdirinya kembali Khilafah di masa yang akandatang.

Hadits-hadits yang dikemukakan di atas, hanyalah sebagian hadits yang membahas tentang

Page 15: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 15/17

khilafah. Amatlah jelas, bahwa persoalan khilafah merupakan perkara yang terangbenderang dibahas dan dinyatakan dalam hadits. Oleh sebab itu, pantaslah bila para fuqahamemandang masalah ini sebagai perkara yang telah maklumun min ad-dîn bi ad-dhorûroh.Sebaliknya, sungguh aneh bila ada yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw tidak pernahmendirikan negara atau tidak membahasnya. Sebagaimana sangat aneh bila ada yangmenyatakan bahwa tidak ada kata khilafah dalam nash, yang ada adalah katakholifah yangartinya pemimpin, kemudian berkesimpulan bahwa kaum muslimin tidak wajib menegakankhilafah jika mereka telah memiliki pemimpin. Padahal seandainya kata khilafah itu tidak adadalam nash,tidak berarti pula bahwa khilafah menjadi tidak wajib. Sebab, sebuah istilahmemang tidak harus selalu berdasarkan nash. Alhasil, penolakan terhadap khilafah adalahpenolakan terhadap hukum Allah SWT dan pengingkaran pada sabda-sabda Rasul-Nyayang tidak mungkin dilakukan kecuali karena jahl (ketidaktahuan)atau mukabarah(kesombongan dan kelancangan).

Memang hadits-hadits yang dikemukakan di atas, tidak secara terperinci menjelaskankonsep khilafah, sebab ia hanya sebagian hadis saja yang berkaitan dengan khilafah,namun secara khusus berkaitan dengan lafadz-lafadz hadits yang memuat Istilah khilafahatau yang semakna dengannya, sekaligus menunjukkan bahwa menegakan khilafah adalahsebuah kewajiban dan berdirinya khilafah di masa yang akan datang merupakan perkarayang dijanjikan bagi kaum muslimin. Selebihnya, para fuqaha qadîman wa hadîsan telahmembahasnya secara terperinci dalam kitab-kitab mereka. Wallahu A’lam

Catatan kaki:

[1] Musnad Imam Ahmad, hadits no.17680, juga musnad al Bazzar (no. 2796). Riwayat initermasuk haditsmarfu’ (bersambung hingga sampai Rasulullah saw). Al-Hafidzh Al-Iraqi(wafat 806 H), guru dari Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalaniy (wafat 852 H), di dalamkitabnya Mahajjatul-Qarb ila Mahabbatil-Arab (II/17), mengatakan :”Status hadits ini shahih”,Syu’aib Arna’uth menyatakan : sanadnya baik (isnâduhu hasan), Al Haitsamidalam Majma’uz Zawa’id (5/341) menyatakan perowi-perowinya terpercaya. Adapunkomentar Imam Bukhori tentang Habib bin Salim, tidak serta merta menjadikan hadits inilemah. Pernyataan beliau hanya menujukan bahwa ketsiqahannya perlu diteliti. Penelitianpara ahli hadits di atas, menunjukan bahwa keberadaan Habib bin Salim tidak melemahkanhadits ini. Imam Muslim sendiri juga meriwayatkan hadits dari Habib Bin Salim semisalhadits: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa membaca surat Al A’la dan surat AlGhasyiah dalam shalat dua hari raya dan shalat Jum’at. Bila shalat Id bertepatan denganhari Jum’at, beliau juga membaca kedua surat tersebut dalam kedua shalat itu.” (HR.Muslim, No 878, 2/598)

[2] Musnad Imam Ahmad, hadits no. 21928. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nasa-i dalam

Page 16: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 16/17

as-Sunan al-Kubra, ath-Thayalisi, al-Bayhaqi dalam Dalaail an-Nubuwwah, Ibn Abi ‘Ashimdalam as-Sunnah. Syu’aib Arna’uth menyatakan : sanadnya baik (isnâduhu hasan)

[3] Sunan Abi Dawud, no 4648, 4/342, al-Mustadrok ‘Ala Shohihain, no 4438, 3/75, al-Mu’jam al-Kabir no. 6330, 6/194. al-Albaniy menilai hadis ini hasan-shahih.

[4]Musnad Imam Ahmad, no. 17653, 29/200

[5]Musad Ahmad no. 22540, Sunan Abi Dawud No 2535, al-mustadrok no. 8309, Sunan al-Baihaqi no. 18333, dan at-Tarikh lil Bukhari No. 3615

[6]Shahih Muslim, Kitab: wujubul wafa bibai’atil khalifah al-awwal fal awwal, no. 1842.Shahih al-Bukhari, Bab: maa dzukiro ‘an bani israil, no. 3268.

[7]Shahih Muslim, Kitab: Idza Buyi’a Likhalifataini, no. 1842.

[8] al-Fairuz Abadi, al-Qaamus al-Muhith, 4/ 78

[9]Muhammad Murtadlo Az-zubaidi, Tajul Arus min Jawahir Al-qamus, 8/ 193

[10] Syeikhul Islam Imam Al Hafidz Yahya bin Syaraf An Nawawi,Raudhah Ath Thalibin waUmdah Al Muftiin, 10/49; Syeikh Khatib Asy Syarbini, Mughnil Muhtaj, 4/132.

[11]Abdurrahman Ibn Khaldun, Al Muqaddimah, hal 190.

[12]Shahih Bukhari, Kitab: al-Jihad, Bab: Yuqatal min Warail Imam, no. 2957. ShahihMuslim, Kitab: al-Imarah, Bab: al-Imam Junnah, no. 1841.

[13]Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah, Bab: Wujub al-awafa bi bai’at al-khalifah al-awwal, no:1844.

[14]Shahih Bukhari, Kitab: al-Ahkam , Bab: Man baya’a rajulan li ad-dunya, no. 7212; ShahihMuslim, Kitab: al-Imarah, no: 108

[15]Shahih Bukhari, Kitab: al-Ahkam , Bab: Man lam yasalil imarah a’anahullah ‘alaiha, no.6727; Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah, Bab: an-Nahyi ‘an thalabil imarah wal hirsh ‘alaiha,no: 1652

[16]Shahih Bukhari, Kitab: al-Ahkam , Bab: Maa yukrah minl hirsh ‘alal imarah, no. 6729

[17] Imam Ibnu Hajar, Fathul bari, 20/167

[18]Shahih Muslim, Kitab: Wujub mulazamati jama’atil muslimin, no: 1849

[19]Shahih Bukhari, Kitab: al-fitan, no: 7054,

Page 17: Khilafah dalam hadits rasulullah saw

6/9/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Khilafah Dalam Hadits Rasulullah SAW

http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/09/06/khilafah-dalam-hadits-rasulullah-saw/ 17/17

[20]Shahih Bukhari, Bab: Qaulullah ta’ala ati’ullaha wa ati’urrasul wa ulil amri minkum, no:6718; Shahihi Muslim, Bab: Wujub tha’atil umara fi ghairi ma’shiyah, no: 1835

[21]Shahih Bukhari, Kitab: al-Ahkam , Bab: Kaifa yubaya’ al-imamu an-nas, no. 7199;Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah, Bab: Wujub tha’atil umara, no: 1709

[22]Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah,, Bab: man hukmu man kharaqa, no. 1852;

[23]Shahih Bukhari, Kitab: al-fitan , Bab: Qaul an-nabiyi shalallahu ‘alaihi wa sallam(satarauna ba’di umuraon tunkirunaha), no. 6647; Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah,Bab: Wujub tha’atil umara, no: 1709

[24]Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah, Bab: Wujub tha’atil umara, no: 1838

[25]Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah, Bab: an-Nas tabi’un liquraisy wal khilafatu fi quraisy,no: 1821

[26] Shahih Muslim, Kitab: al-Imarah, Bab: an-Nas tabi’un liquraisy wal khilafatu fi quraisy,no: 1818

[27]Shahih Bukhari, Kitab: al-Ahkam , Bab: Kaifa yubaya’ al-imamu an-nas, no. 6781

[28]Shahih Muslim, Kitab: Wujub mulazamati jama’atil muslimin, no: 1851

[29]Lihat Ajhizatu Daulatil Khilafah fil Hukmi wal Idarah, dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir, hal11

[30] Imam al-Mubarakfuriy, Tuhfat al-Ahwadziy bi Syarh Sunan al-Tirmidziy, juz 4/468

Baca juga :

1. Ma’al Hadîts Asy-Syarîf: Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW2. Tokoh Slawi dan Sekitarnya Berkumpul dalam Diskusi Terbatas : Meniti Jalan

Rasulullah, Menuju Tegaknya Khilafah3. Hadits Janji Rosululullah SAW Akan Kembalinya Khilafah Dhoif ?4. Hanya Kesatuan Umat dalam Daulah Khilafah yang Mampu Menghentikan

Penghinaan terhadap Rasulullah SAW5. SJ:Wanita dalam Hadits “Tujuh Golongan Yang Dinaungi Allah Dalam Naungan-

Nya Pada Hari Tidak Ada Naungan Kecuali Naungan-Nya”