KIA Dan Kesehatan Lingkungan Di Lingkup Agroindustri

Post on 01-Dec-2015

147 views 15 download

Transcript of KIA Dan Kesehatan Lingkungan Di Lingkup Agroindustri

KESEHATAN LINGKUNGAN DI LINGKUP AGROINDUSTRI

dr. Angga M. Raharjo

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Jember

2013

Health Status

Host

Ibu dan Anak

Pekerja

Environment

ManyHazards

Agroindustry

Agent

Viral

Mycrobial

etc

Lingkungan Agroindustri

Manusia

Darat

LautUdara

Hazards Agroindustri

Fisika : Suhu, Kelembaban Kimia : Limbah Cair, Aerosol, Gas Biologi : Virus, Bakteri, Parasit Psikososial : Stress, Hubungan

antarmanusia

Industri Lingkungan

Kesehatan Kerja &

Kesehatan Lingkungan

INDUSTRI VS STATUS KESEHATAN

• Biologis

• Psiko sosial

•Kimia• Fisik• Ergono

miBahan baku Mesin/

alat kerja

Hasil

Limbah

Status kesh

SEHAT

SAKIT

“ Sebuah keluarga kecil Andi dan Rina serta Boni usia 5 tahun,anak laki2 mereka tinggal dipinggiran kota. Mereka baru saja pindah, dan saat ini tinggal dilokasi dekat dengan Pabrik Pupuk di Jember. Mereka resah, akhir2 ini anak mereka selalu saja rewel karena seringkali kambuh penyakit Asmanya. Hal ini dirasakan Andi sangat berat dikarenakan Rina saat ini juga tengah hamil muda 2 bulan. Mual muntah yg dialaminya kali ini lebih hebat diabnding saat hamil pertama dulu. Andi yang bekerja sebagai karyawan di Pabrik Pupuk tersebut juga mengeluhkan gatal2 dikulitnya. Hal ini sangat mengganggunya saat ia bekerja.”

Foto pabrik Pupuk

LIFE IS FULL OF RISK

WHAT RISK???

Andi’s family:

Ayah

Allergic of chemical (nickel, chromium, etc) Ibu

pestisida diserap kulit Anak

iritasi saluran pernafasan akibat Amonia

Industrial hazards

Family

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Ibu:

Reproduksi

GiziASI

AKI : 228/100ribu kelahiran hidup (2007)

102/100ribu kelahiran hidup target (2012)

Anak:

Tumbuh dan Kembang

AKN : 19/1000 kelahiran hidup (2012)

AKB : 32/1000 kelahiran hidup (2012)

AKBAL : 40/1000

Limbah Industri

UU 23/1997: “sisa suatu usaha &/ kegiatan yg apabila masuk kedalam lingkungan dalam jumlah yg berlebihan akan menurunkan kualitas lingkungan”

Jenis Limbah

Waste

Sources

Industrial

Domestic

State of condition

Gaseous

Liquid

Solid

Characteritic

Hazardous

Non hazardous

Filosofi Pengelolaan Limbah Lama

cost center; end of pipe treatment

pemenuhan peraturan saja

terpisah dari unit lain

Baru

“Waste is Resources”

Treatment pd sumber limbah

Community development

Terintegrasi mulai dari design pabrik-proses-produk-distribusi-aplikasi-reuse-recycling

Activities to generate wastes

Raw material

Spillage off spec. Expired contaminant

Process production

Spillage off spec. Generated by Product

Product

Used product off spec. Expired packaging

WASTED TO TREAT

Upaya penanganan Limbah Meminimalkan jumlah limbah dgn

konsep “Produksi Bersih” Pemanfaatan kembali (Reuse, Recycle) Penanganan dgn pengolahan

(treatment) sehingga beban pencemar berkurang

Dasar Produksi Bersih Penghematan bahan baku & energi Tidak mneggunakan B3 (Bahan beracun

dan berbahaya) Mengurangi jumlah buangan pada

sumbernya sebelum meninggalkan proses Mengurangi dampak negatif oleh bahan

sepanjang daur ulang

Teknik Produksi Bersih (3 steps)

1. Berorientasi pd Pengurangan Sumber Pencemar

- mencegah kebocoran/tumpahan

Housekeeping:

- perawatan mesin sesuai jadwal

- inspeksi terhadap alat2 penting

- memaksa karyawan bekerja sesuai prosedur

Teknik Produksi Bersih (3 steps)

2. Berorientasi pd Modifikasi Proses

- pengamatan proses maupun peralatan

- MSDS dan daftar B3

Teknik Produksi Bersih (3 steps)

3. Berorientasi pd Daur Ulang dan yg memberikan dampak terendah

- Daur ulang saat dipabrik

- mengubah barang yg “off quality” menjadi barang yg berharga

- mengubah barang jadi/produk memiliki dampak negatif sekecil mungkin

bila menjadi barang buangan

Limbah Padat

Pencemaran:

•Timbul gas beracun•Penurunan kualitas air•Penurunan kualitas udara•Gangguan estetika•Kerusakan struktur tanah

PENGELOLAAN:

•Pengumpulan & pemisahan•Pengangkutan & Pembuangan•Pengolahan : - Reuse & recycle - Sanitary landfill - Incinerator

Limbah Cair

Karakteristik:

1. Fisika:

kekeruhan, bau, warna, suhu

2. Kimia:

parameter organik-anorganik-gas

3. Biologi:

Mikroorganisme

Prinsip Pengolahan Limbah Cair

1. Pre-treatment:

-memisahkan benda terapung

-memisahkan benda mengendap

-memisahkan lemak/minyak

2. Primary treatment:

-menhilangkan zat tercampur

-ada penambahan bahan kimia

-proses pengendapan

-proses pengapungan

Prinsip Pengolahan Limbah Cair

3. Secondary treatment

-proses biologis: penambahan O2 dan penumbuhan bakteri

4. Tertiary treatment (pengolahan khusus)

5. Desinfectant

6. Pengolahan lanjut

7. Alam bebas

Limbah Udara Merupakan limbah paling berbahaya!!

-fisik tidak berwarna & kadang tidak berbau

-cepat menyebar keseluruh ruangan

-pemaparan dapat melalui kontak dan inhalasi

-bahaya Tenaga kerja & masyarakat sekitar

Sumber pencemar EMISI Udara lingkungan yg terkena dampak

pencemaran AMBIEN

Karakteristik Bahan Pencemar (Partikulat)

1. DUST:

-partikel padat, ukuran 1-10ribu μm

-krn proses pemotongan, gerinda atau proses batubara, semen

2. SMOKE:

-partikel padat halus, ukuran 0,5-1 μm

-terjadi dari pembakaran yg tidak sempurna

-biasanya dari bahan organik

Karakteristik Bahan Pencemar (Partikulat)

3. FUMES:

-partikel padat halus, ukuran 0,3-0,03 μm

-terbentuk dari kondensaasi uap bahan padat.

- umumnya dari bahan alam

4. FLY ASH:

-bahan yg tidak terbakar dari hasil pembakaran batubara,

-seperti dust, ukuran 1-10ribu μm

-mengandung logam/mineral yg tidak ikut terbakar

Karakteristik Bahan Pencemar (Partikulat)

5. MIST:

-partikel cair karena kondensasi uap

-disperse reaksi kimia Kabut Asam Sulfur

-berukuran < 10 μm

6. SPRAY:

-partikel cair akibat penyemprotan cairan, misal Pestisida

-berukuran 10-1.000 μm

Gas/Uap???

Sulfur dioksida

-hasil pembakaran sulfur

-gas berat, tidak berwarna, berbau tajam

-mudah bereaksi dengan air

-korosif & iritatif

-terdeteksi (bau) pada 0,5 ppm Karbon & karbo

Pemantauan Kualitas UdaraMeliputi:

1. Kualitas Udara Emisi

2. Kualitas Udara Ambien

Penetapan Lokasi Pemantauan Ambien:

3. Kondisi : cerobong, arah angin, luas sebaran, tata guna lahan

4. Lokasi : titik nilai ekstrim, kawasan pemukiman, kawasan lingk.hidup lain

5. Tempat spesifik

Pemantauan Kualitas UdaraPemantauan Emisi:

1. Lokasi : berdasar baku mutu, berdasar situasi lapangan

2. Pemasangan peralatan pemantau: terus menerus, manual/sporadis

Persayaratan Cerobong Industri

1. Tinggi cerobong min. 2-2,5 x bangunan sekitar

2. Kecepatan aliran min. 20m/det

3. Dicat dengan warna menyolok

4. Dilengkapi dgn plat penahan angin

5. Diberi nomor denah Industri

6. Konsentrasi maksimum berbanding terbalik dengan kuadrat tinggi cerobong

Peralatan Pengendali Partikel1. Inertial Separator (Cyclone)

- untuk partikel kasar

- Partikel halus multiple cyclone

2. Wet Scrubber

- utk partikel halus

- efisisensi tgt kadar kelarutan & kontak

Inertial Separator Cyclone

Wet Scrubber

Peralatan Pengendali Partikel3. Fabric Filter

- emisi yg tdk terlihat mata

- variasi tekanan antar kompartemen

4. Electrostatic Precipitator

- mampu menangkap partikel halus pd suhu tinggi

- menarik partikel kedalam electrode sehingga terpisah dari aliran gas buang

Fabric Filter

Electrostatic Precipitator

Peralatan Pengendali Partikel5. Ventury scrubber

6. Gravity settling chamber with spray

7. Impingement baffle scrubber

8. Absorbtion gas scrubbing

ISPU (Index Standar Pencemaran Udara)

ISPU tidak memiliki satuan/dimensi Diperoleh dari satuan Pemantau Kualitas

Udara Diinformasikan tiap 24 jam, waktu

pengambilan sample mulai pukul 15.00-15.00 Data yg diinformasikan adalah angka

tertinggi Parameter: Partikulat, CO, SO2, NO2, & O3

ISPUKatagori Rentang Warna Penjelasan

Baik 0-50 Hijau Tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia, hewan, timbuhan, estetika/bangunan

Sedang 51-100 Biru Tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia dan hewan, tapi berpengaruh bagi estetika dan tumbuhan sensitif

Tidak sehat 101-199 Kuning Bersifat merugikan kesehatan manusia dan organisme lain yg sensitif

ISPUKatagori Rentang Warna Penjelasan

Sangat tidak sehat 200-299 Merah Merugikan kesehatan pada populasi yg terpapar

Bahaya >299 Hitam Berbahaya bagi kesehatan populasi secara serius

Tabel Batas ISPU

ISPUPM 10 (μg/m3)

SO2

(μg/m3)CO

(μg/m3)O3

(μg/m3)NO2

(μg/m3)

50 50 80 5 120 (2)

100 150 365 10 235 (2)

200 350 800 17 400 1130

300 420 1600 34 800 2260

400 500 2100 46 1000 3000

500 600 2620 57,5 1200 3750

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Klasifikasi B3 (PP No. 74/2001):

- Explosive - Moderatly toxic

- Oxidizing - Berbahaya

- Extremely flamable - Korosif

- Highly flamable - Irritant

- Flamable - Berbahaya bg lingk

- Extremely toxic - Carcinogenic

- Highly toxic - Teratogenic

- Mutagenic

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Klasifikasi B3:- B3 yg dapat dipergunakan- B3 yg dilarang dipergunakan: Aldrin, Endrin,

Chlordane, Mirex, DDT, Toxaphene, Dieldrin, Hexachlorbenzene, Heptachlor, PCBs

- B3 yg terbatas dipergunakan

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Maksimal 90 hari Lapor tiap 6 Bulan Pelaku pengelolaan B3:- Penghasil- Pengumpul- Pengangkutan- Pemanfaatan- Pengolah- Penimbunan

MSDS Material safety data sheet (lembar data

keselamatan bahan) Wajib ada pada setiap B3 Meliputi:- Merek dagang- Rumus kimia B3- Jenis B3- Klasifikasi B3- Teknik penyimpanan- Tatacara penanganan bila kecelakaan

TERIMA KASIH