Post on 20-Dec-2014
description
KERAGAMAN IDEOLOGI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP
PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
C. Keragaman ideologi serta dampaknya terhadap pergerakan kebangsaan Indonesia
1. Keragaman Idiologi dan Perbeda’an Strategi Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia– Berkembangnya beberapa ideologi atau paham
pemikiran di dunia juga mempengaruhi corak pergerakan kebangsaan Indonesia.
– Sikap pemerintahan penjajah Belanda juga ikut berpengaruh terhadap strategi organisasi pergerakan nasional seperti berikut :
A . BUDI UTOMO (BU)
Budi utomo didirikan di Batavia (Jakarta) pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Sutomo atas prakarsa dr. Wahidin Sudirohusodo. Budi Utomo yang menjadi pelopor berdirinya organisasi pergerakan nasional di Indonesia
bertujuan untuk mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa.
Oleh karena itu, tanggal kelahiran Budi Utomo diperingati sebagai hari kebangkitan nasional.
b. Sarekat Islam (SI)
• Sarekat Islam awalnya bernama Sarekat dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi pada 1911 di Surakarta.
• Pada tahun 1927, PKI melalui taktik infiltrasi berhasil menyusup kedalam tubuh SI sehingga SI pecah menjadi dua kelompok. – Pertama SI Merah (sayap kiri) berpusat di semarang
dengan tokohnya Semaun, Alimin dan Dharsono. – Kedua, Si Putih (sayap kanan) berpusat di
Yogyakarta dengan tokohnya H.O.S Cokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis.
c. Indische Partij (IP) • Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25
Desember. • Indische Partij merupakan organisasi politik pertama di
Indonesia dengan tokohnya dikenal sebagai Tiga Serangkai (E.F.E. Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan R.M. Suwardi Suryaningrat).
• Indische Partij merupakan organisasi progresif yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
• Ketiga tokoh Indische Partij sangat berani mengkritik pemerintah kolonial dalam berbagai artikel, seperti– R.M. Suwardi Suryaningrat menulis “Als Ik Een Nederland Was”
(Seandainya Aku Orang Belanda)– dr. Cipto Mangunkusumo “Kekuatan Dan Ketakutan” dan– E.F.E. Douwes Dekker, “Pahlawan Kita”.
d. Organisasi Bersifat Keagamaan
• 1) Muhammadiyah– Muhamadiyah berdiri pada tanggal 18
November 1912. Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan .
– Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan , dan sosial budaya yang menjurus pada tercapainya kebahagiaan lahir batin.
– Tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam , sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
2) Nahdatul Ulamao Nadhatul Ulama didirikan oleh K.H. Hasyim
Asy’ari di Surabaya pada tanggal 21 Januari 1926. o NU bergerak di bidang agama, pendidikan,
sosial, dan budaya. o Menegakkan syari’at Islam berdasarkan Mahzab
Syafi’i yang ditempuh dengan cara memelihara hubungan baik ulama-ulama empat aliran yaitu Syafi’i, Maliki, Hanafi, dan Hambali.
2) Jong Sumatranen Bond• Didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 oleh para
pelajar dari Sumatra yang sedang belajar di Batavia. • Tokoh yang terkenal dalam organisasi ini adalah
Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin.• Tujuan dari organisasi ini adalah memperkukuh
hubungan ikatan diantara pelajar dari Sumatra, menumbuhkan kesadaran bahwa kelak mereka akan menjadi pemimpin, serta membangun niat dan usaha mempelajari kebudayaan Sumatra.
e. Organisasi Bersifat Kedaerahan
1) Jong Java– Semula bernama Trikoro Dharmo didirikan pada
tanggal 7 Maret 1917 di Batavia atas prakarsa R. Satiman Wiryosanjoyo.
– Tujuannya adalah membangun persatuan Jawa Raya . Kegiatan organisasi ini , meliputi pendidikan (pemberantasan buta huruf), kepramukaan, dan kesenian.
3) Jong Ambon Didirikan pada tahun 1918. Tujuannya untuk memajukan kebudayaan, ekonomi, dan
pendidikan bagi orang-orang Ambon. Tokohnya antara lain J. Leimena, A.J. Patty, dan Latuharhary.
4) Jong Minahasa dan Jong Celebeso Dibentuk pada tanggal25 April 1919 oleh Ratu Langie.o Merupakan lanjutan dari organisasi yang telah dibentuk
pada tahun 1912 di Semarang, yaitu Rukun Minahasa.o Pada tahun 1917 muncul organisasi Minahasa Celebes di
Batavia. o Akan tetapi pada kenyataannya Jong Minahasa dan Jong
Celebes tidak bisa tumbuh.
f. Perhimpunan Indonesia• Pada tahun 1908 berdiri Indische Vereeniging merupakan
organisasi mahasiswa Bumiputra yang belajar di negri Belanda. • Pada tahun 1922 Indische Vereeniging berubah menjadi
Indonesia Vereeniging • Pada tahun 1924 diubah lagi menjadi Perhimpunan Indonesia• Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi yang bersifat
nonkooferatif • bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. • Tokoh perhimpunan Indonesia, antara lain Moh. Hatta, Iwa
Kusuma Sumantri, dan I.B . Sitanala. • PI menerbitkan majalah semula bernama Hindia Putra
kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka.
g. PKI (Partai Komunis Indonesia)
• Didirikan oleh orang Belanda Sneevliet, J.A. Bransteder dan P Bregsma di Semarang pada tanggal 9 Mei 1945.
• Semarang dipilih karena banyak buruh pelabuhan yang dianggap cocok untuk perkembangan komunis.
• Semula PKI bernama ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereeniging).
• Pada tanggal 23 Mei 1920 diadakan kongres dan ISDV berubah menjadi Partai Komunis Hindia dengan ketua Semaun, Wakil ketua Darsono, Sekertaris Bergsina(Belanda), dan Bendahara Dekker (Belanda)
h. Partai Nasional Indonesia
• Didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 oleh soekarno muda.
• Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka dengan ideologi Marhaenisme.
• Tokoh PNI antara lain Mr. Sartono, Mr Iskaq Tjoroadisuryo, dan Mr. Sunaryo.
• Pada tahun 1920 ada isu bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan.
i. Parindra
• parindra berdiri setelah Sutomo selesai bersekolah di STOVIA.
• Awalnya organisasi ini bernama PBI yang berdiri di Surabaya 1931.
• Tokoh Parindra yang terkenal adalah Moh.Husni Thamrin.
• Ia berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mendirikan Rukun Tani dan menganjurkan rakyat untuk memakai produk sendiri
j. Gerindo
• Di Batavia 24 mei 1937 berdirilah Gerindo• Tokohnya Sartono, A.K Gani, Moh. Yamin, dan
Wilopo• Sikapnya kooperatif • Tujuannya mencapai Indonesia Merdeka.
2. Perbedaan Strategi Organisasi Pergerakan Kebangsaan Indonesia
A. Besifat Radikal dengan Taktik Nonkooperatifo organisasi pergerakan yang menempuh sikap
radikal dalam perjuangannya diwujudkan dengan gerakan nonkooperatif.
B. Bersifat Moderat dengan Taktik Kooperatifo Berpendirian bahwa kemerdekaan ekonomi
harus dicapai terlebih dulu.
3. Munculnya Kebijakan Keras Pemerintah Kolonial Hindia Belanda Terhadap Pergerakan Nasional
Indonesia
• Pada masa pemerintahan Van Limburg Stirum (1916-1921) terjadi pemberontakan yang di lancarakan para petani
• Pembrontkan yang dilakukan petani mendapatkan dukungan organisasi dari CSI dan PFB
• Pengganti Van Limburg Stirum adalah Gubernur Jendral Dirk Fock (1926) – bersikap otokratis dan mengabaikan kekuatan rakyat
yang sedang berkembng.
• Pada tahun 1926, partai komunis Indonesia melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Kolonial Hindia Belanda
• Tindakan kekerasan terhadap organisasi pergerakan diperlihatkan oleh De Graeff (1926-1931) yang menggantikan Dirk Fock.
• Puncak tindak kekerasan terhadap organisasi pergerakan Indonesia terjadi pada pemerintahan de jonge (1931-1936) yang menggantikan De Graeff .
Sikap de Graeff : sangat reaksioner tidak bersedia mengakui keberadaan organisasi pergerakan nasional Indonesia kebebasan pers diberangus rapat-rapat partai diawasi secara ketat
Akibatnya : Organisasi pergerakan sempat mengalami kelumpuhan