Post on 08-Oct-2020
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH METRO JAYA
RESORT METRO JAKARTA SELATAN
RENCANA KERJA
RESORT METRO JAKARTA SELATAN T.A. 2019
I. Latar Belakang
1. Kondisi Umum
Tahun 2019 merupakan tahun kelima dari Tahapan Rencana Strategis Polres Metro Jakarta
Selatan 2015-2019 dan sebagai kelanjutan dari Rencana Kerja Polres Metro Jakarta Selatan T.A.
2018 sehingga perlu dilakukan penyusunan Rencana Kerja Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2019.
Rencana Kerja Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2019 ini merupakan penjabaran dari Rencana
Strategis Polres Metro Jakarta Selatan 2015-2019 (Revisi) sebagaimana yang telah ditetapkan
melalui Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/108/X/2017 tanggal
27 Oktober 2017 tentang Rencana Strategis Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2015-2019
(Revisi). Rencana Kerja Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2019 disusun dengan memperhatikan
Renja Polda Metro Jaya Tahun Anggaran 2019.
Pelaksanaan tugas Polres Metro Jakarta Selatan telah mencapai tingkat keberhasilan yang
cukup signifikan dengan ditandai banyaknya pengungkapan kasus-kasus yang menjadi perhatian
publik, kondusifnya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat serta meningkatnya pelayanan
kepolisian kepada masyarakat. Seluruh keberhasilan Polres Metro Jakarta Selatan dalam
pengungkapan kasus-kasus khususnya tindak pidana Umum, Narkoba, Korupsi maupun kejahatan
transnasional lainnya dinilai cukup baik dan mend0apat apresiasi yang positif warga masyarakat
sehingga dapat mendukung pembangunan nasional. Keberhasilan yang dicapai Polres Metro
Jakarta Selatan tersebut merupakan kerja keras yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Polres
Metro Jakarta Selatan dengan didukung oleh partisipasi masyarakat serta berbagai stakeholders
yang terkait dengan tugas kepolisian. Sejauh ini apresiasi yang positif atau kritik yang membangun
terhadap kinerja Polres Metro Jakarta Selatan oleh pemerintah/swasta/masyarakat, akan dijadikan
masukan perbaikan bagi Polres Metro Jakarta Selatan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kinerjanya guna mencapai keberhasilan yang lebih baik pada masa mendatang.
Keberhasilan yang diraih Polres Metro Jakarta Selatan diharapkan dapat membuat semakin
waspada dan meningkatkan antisipasi terhadap berbagai tantangan di masa mendatang. Tantangan
tersebut berupa adanya harapan dan tuntutan dari masyarakat kepada Polres Metro Jakarta Selatan
untuk dapat senantiasa terus-menerus secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
2
pelayanan masyarakat di bidang kepolisian. Tantangan dan harapan masyarakat tersebut yaitu: (1)
Polri yang memiliki postur yang profesional, mandiri, transparan, adil, humanis, bermoral, modern
dan bebas dari KKN dalam memberikan pelayanan kepolisian; (2) menggelar kekuatan Polri dalam
rangka mengantisipasi ambang gangguan di tengah-tengah masyarakat sehingga keberadaannya
dapat memberikan rasa aman, tenteram dan nyaman; (3) menegakkan hukum secara profesional,
proporsional, tegas, jujur, adil dan tuntas, terhadap gangguan nyata serta mewujudkan transparansi
dalam proses penyidikan tindak pidana; (4) meningkatnya fungsi intelijen yang mampu mendeteksi,
mengantisipasi dan mencegah setiap potensi gangguan Kamtibmas.
Lingkungan strategis baik global, regional dan nasional sangat mempengaruhi
berkembangnya tantangan dan harapan yang dihadapi Polres Metro Jakarta Selatan. Lingkungan
strategis tersebut semakin dinamis dan kompleks, dimana dunia menjadi tanpa batas dan semakin
mudah terhubung seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang sangat
cepat. Sehingga hal ini dapat mendorong terjadinya pergeseran nilai-nilai yang saling
mempengaruhi dan budaya bangsa yang positif berpotensi bisa berubah menjadi perilaku negatif
seperti: eksklusifisme, materialisme, konsumerisme, hedonisme dan radikalisme.
Perubahan isu-isu pada lingkungan strategis global seperti: demokratisasi, paham radikalisme
dan intoleransi, perlindungan hukum dan HAM, lingkungan hidup, pemanasan global, krisis energi,
krisis keuangan global serta mobilitas arus informasi, barang, jasa dan manusia dari suatu negara ke
negara lain sangat mempengaruhi kondisi keamanan dan ketertiban. Hal ini dapat dilihat dari
semakin berkembangnya kejahatan seperti korupsi dan Narkoba. Dalam perkembangan lingkungan
strategis regional masih terdapat isu terkait dengan pencemaran lingkungan, pemberlakuan MEA,
pengiriman TKI, dan perkembangan paham radikalisme serta terorisme. Selanjutnya perkembangan
lingkungan strategi nasional harus dilihat dari faktor-faktor Ipoleksosbudhankam yang senantiasa
bergerak dinamis. Semua isu strategis baik global, regional dan nasional tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai bahan masukan dalam penyusunan Renja Polres Metro Jakarta Selatan
T.A. 2019.
Selanjutnya kondisi internal dan eksternal Polres Metro Jakarta Selatan yang dipengaruhi oleh
perubahan dan perkembangan lingkungan strategis tersebut akan dianalisa dengan pendekatan
SWOT yang digambarkan sebagai berikut:
a. Perkembangan Aspek Kehidupan
1) Global
Lingkungan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
3
Lingkungan strategis global senantiasa berkembang dan dipengaruhi oleh isu-isu
global seperti isu hak asasi manusia, krisis ekonomi, radikalisme dan terorisme, dan
kejahatan lintas negara. Perubahan lingkungan strategis global secara spesifik dapat
dilihat sebagai berikut:
a) perubahan besar yang juga terjadi adalah pergeseran pusat gravitasi geo-strategis
dunia ke Asia Pasifik. Duta Besar Soemadi Brotodiningrat dalam sebuah diskusi
mengutip pernyataan Hillary Clinton saat menjadi Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat yang mengatakan bahwa “Asia Pasifik telah menjadi pengendali kunci
politik global. Masa depan politik bakal ditentukan di Asia”. Asia-Pasifik adalah
lokasi utama tempat motor-motor penggerak ekonomi dunia berada. Lebih dari
41 persen penduduk dunia tinggal di kawasan ini, dan mereka rata-rata berusia
muda dan meningkat terus daya belinya, sekitar 50 % transaksi perdagangan
dunia terjadi antarnegara di kawasan ini, aktivitas perdagangan dan konektivitas
antarnegara sangat dinamis di kawasan ini. Sehingga negara-negara yang
perekonomiannya ingin berkembang kemudian berusaha membangun kerja
sama dengan negara-negara di kawasan ini;
b) upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi Transformasi global, yang
tertuang dalam SDGs (Sustainable Development Goals) 2016-2030 sebagai
kelanjutan dari MDGs (Millennium Development Goals) 2015 merupakan upaya
pemerintah Indonesia merespon perkembangan dunia Internasional yang sejalan
dengan Visi Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan konsep nasional
(Nawacita dan RPJM 2015-2019, yaitu: rencana pembangunan jangka
menengah. Agenda global tersebut mengedepankan kepentingan nasional
sesuai dengan kemampuan bangsa Indonesia khususnya pada level daerah,
dalam artian tidak mengikuti semuanya, namun cukup memilih dan berfokus
pada hal-hal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia;
c) berkembangnya kelompok radikal yang berbasis agama telah meresahkan
masyarakat dunia. Para ulama dunia menyatakan kecemasan yang sama bahwa
radikalisme yang terjadi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. untuk
membangun persatuan dan kesatuan demi menghadapi kondisi yang dihadapi
oleh umat islam di dunia itu menekankan keharusan meninggalkan kekerasan,
radikalisme, terorisme dan bagaimana membawa pada persatuan dan
kemanusiaan. Presiden RI Joko Widodo dalam forum G 20 menyampaikan peran
negara . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
4
negara – negara G20 dalam penanggulangan terorisme melalui kerjasama
intelijen torent terorist fither dan pengembangan capacity Building, Indonesia
menangani terorisme dengan program radikalisasi, dari program ini hanya 0,3 %
yang ingin melakukan tindakan terorisme kembali. Pemerintah Indonesia juga
telah merekrut akun pengguna sosial media untuk menyampaikan pesan
perdamaian;
d) kerusuhan politik, pergolakan sosial, dislokasi ekonomi dan bencana ekologis
memiliki kontribusi terhadap pergerakan orang di seluruh batas nasional satu
negara dikawasan selatan ke tempat lain. Perpindahan penduduk secara
massal semakin menarik perhatian pembuat kebijakan, tidak hanya untuk alasan
kemanusiaan, tetapi juga karena mereka menciptakan instabilitas dalam negeri,
menghasilkan ketegangan antarnegara dan mengancam keamanan internasional
karena imigran illegal termasuk penjualan senjata, narkoba dan pencucian uang;
2) Regional
Perkembangan lingkungan strategis regional secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara,
khususnya bagi Indonesia. Lingkungan strategis regional saat ini dipengaruhi oleh
beberapa isu, yaitu: konflik politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara, sengketa
perbatasan negara baik perbatasan darat, laut, dan udara, kerja sama antarnegara
Asean di bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan. Isu-isu strategis tersebut secara
spesifik adalah sebagai berikut:
a) persebaran ISIS di Asia Tenggara. ISIS telah memiliki banyak cabang, di
antaranya di Malaysia dan Indonesia dengan adanya Jamaah Ansharut Daulah
(JAD) melakukan serangan di Terminal Kampung Melayu dan kelompok
Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso. Sementara di Filipina, Abu Sayyaf
telah bergabung dengan ISIS sejak Juli 2014 dan kelompok Moute yang
menyatakan diri sebagai afiliasi ISIS agresi terhadap Kota Marawi, namun telah
berhasil ditumpas oleh pasukan tentara Filipina;
b) pada pertemuan tingkat Menteri forum ASEAN Political and Security Community
Council di Manila, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi mendesak ASEAN agar melakukan hal konkret demi membantu
penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Konflik yang telah
memburuk sejak akhir Agustus lalu itu telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang
terutama . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
5
terutama etnis minoritas muslim Rohingya. Situasi di Rakhine State memerlukan
komitmen dan tindakan yang konkret agar krisis kemanusiaan dapat segera
diakhiri. Sudah waktunya bagi ASEAN untuk menunjukkan kepada masyarakat
dan dunia bahwa ASEAN dapat melindungi rakyatnya dan mampu merespons
tantangan di Asia Tenggara. Konflik itu pun memicu gelombang eksodus ratusan
ribu pengungsi Rohingya ke perbatasan, terutama Bangladesh. Indonesia juga
telah menyalurkan sejumlah bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi
Rohingya di Bangladesh;
c) Singapura sebagai anggota ASEAN masih menunjukkan sikap yang kurang
kooperatif dan cenderung mengutamakan kepentingan nasionalnya sendiri.
Kebijakan Politik, ekonomi, keamanan dan hukum cenderung mengabaikan
kepentingan anggota ASEAN lainnya, seperti MoU tentang perjanjian
ekstradisi dan kerjasama pertahanan belum dapat segera di operasionalkan
karena masih menunggu ratifikasi dari parlemen masing-masing negara.
Perbedaan sistem hukum yang berlaku di Singapura menjadikan perjanjian
ekstradisi untuk mengambil para buronan yang bermukim di Singapura tidak
dapat dilakukan dengan mudah;
d) iklim investasi yang ditawarkan oleh Vietnam sangat kondusif, sehingga memiliki
daya tarik terhadap penanaman modal asing. Vietnam saat ini memiliki angka
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga merupakan mitra kerja sama yang
potensial bagi Indonesia. Hubungan bilateral dengan Indonesia saat ini
dikembangkan melalui kerja sama anti korupsi, kebudayaan, perdagangan dan
investasi, pengembangan sumber daya energi serta bidang pertahanan dan
keamanan;
3) Nasional
a) peringatan hari buruh sedunia dan penetapan UMK, UMP oleh pemerintah
Pusat dan Pemda akan senantiasa dimanfaatkan oleh federasi buruh untuk
melakukan bargaining kenaikan upah buruh, kelompok tani, guru, nelayan serta
warga yang akan melakukan tuntutan berupa permasalahan kesejahteraan;
b) sebagai bangsa yang heterogen Indonesia dengan bermacam-macam suku,
budaya, agama dan adat berpeluang terjadinya konflik komunal (SARA). Faktor-
faktor keberagaman ini menjadi celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
6
tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c) sumber daya alam indonesia yang kaya akan menjadi incaran negara asing
dengan mempengaruhi terhadap kebijakan pemerintah dan kepentingan
ekonomi negara internasional, yang akan berimplikasi langsung maupun tidak
langsung kepada situasi di dalam negeri;
d) konflik internal penyelenggara Pemilu dan kurangnya koordinasi dengan instansi
lain; penyusunan DPT yang kurang akurat; kritik masyarakat terhadap
netralitas KPU, Bawaslu, ASN, TNI dan Polri; dan kurangnya sosialisasi tentang
penyelenggaraan Pemilu berpotensi terjadinya penundaan atau mundurnya
jadwal tahapan Pemilu;
4) Daerah Jakarta Selatan
Lingkungan strategis nasional tidak bisa terlepas dari situasi dan kondisi dalam
negeri yang meliputi aspek Astagatra. Aspek Astagrata dibagi menjadi dua bagian
besar yaitu Trigatra dan Pancagatra yang berkembang di dalam negeri dipengaruhi
oleh lingkungan strategi global maupun regional. Dinamika lingkungan strategis
nasional sangat mempengaruhi kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dan
bahkan dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas dalam negeri. Berikut diuraikan
potensi gangguan Kamtibmas dari aspek Astagatra:
a) Geografi
(1) Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia dan sebagai pusat
pemerintahan, perekonomian dan sosial budaya menjadi tolak ukur
situasi dan kondisi Kamtibmas di Indonesia. Letak geografi Jakarta yang
sangat strategis sebagai pintu masuk berbagai hal dari luar negeri
sehingga sebagai etalase bagi masyarakat internasional dalam
memandang Indonesia. Berbagai permasalahan keamanan muncul
seperti keimigrasian dan penyelundupan;
(2) wilayah Jakarta khususnya wilayah Jakarta Selatan pada musim
penghujan terdapat beberapa kecamatan yang sering mengalami banjir
karena terdapat beberapa aliaran sungai antara lain sungai Ciliwung,
sungai . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
7
sungai Pasanggarahan dan sungai Krukut yang sering meluap sehingga
menggenangi jalan- jalan raya dan perumahan warga;
(3) posisi Jakarta memiliki pantai menyebabkan Jakarta menjadi daerah
transit bagi barang, orang dan narkoba sehingga kejahatan
penyulundupan barang, orang dan narkoba menjadi bagian
ancaman/kerawanan;
(4) kondisi geografi wilayah Jakarta yang masuk dalam Ring of Fire Pacifik
(sabuk api Pasifik) dan Sabuk Alpine, maka wilayah Jakarta rawan
terjadi Bencana Gempa Bumi Vulkanik. Selain hal tersebut di atas
Indonesia dikelilingi oleh lempengan-lempengan bumi, antara lain
lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Hal
tersebut menjadi penyebab rawan terjadinya Bencana Gempa Bumi
Tektonik, apabila lempengan-lempengan itu bergeser, patah, atau
bahkan terjadi tumbukan;
a) Demografi
(1) Jakarta Selatan yang memiliki jumlah penduduk sangat besar dengan
tingkat pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga pertambahan jumlah
penduduk cepat, serta tidak diimbangi penyediaan lapangan kerja serta
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup manusia lainnya.
Beberapa hal tersebut merupakan sebab terjadinya berbagai masalah
konflik vertikal maupun horizontal;
(2) dengan jumlah pemeluk Islam terbesar dan banyak aliran yang berpotensi
memiliki pemahaman radikal, yang dapat mengancam keamanan dan
ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat dengan melakukan aksi teror;
(3) wilayah Jakarta Selatan menjadi sasaran dan tujuan kedatangan
masyarakat dari seluruh daerah Indonesia dengan berbagai kepentingan
dan harapan. Penduduk Jakarta Selatan terdiri dari berbagai suku dari
seluruh Indonesia dan warga negara asing, sehingga Jakarta menjadi kota
jumlah penduduknya terbesar disamping menjadi modal dasar
pembangunan juga mengandung kerawanan yang sangat kompleks,
disebabkan tingginya angka penganggguran. Hal ini apabila tidak
diimbangi . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
8
diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja, fasilitas pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan hidup manusia lainnya yang mencukupi dan
memadai akan berpotensi terjadinya berbagai permasalahan sosial dan
keamanan;
(4) keanekaragaman budaya, etnis, agama, suku dan ras disatu sisi
merupakan aset wilayah Jakarta, namun apabila pemerintah kurang
mempertimbangkan kepentingan dari adanya perbedaan tersebut,
cenderung akan menimbulkan kerawanan berupa terjadinya konflik yang
berlatar belakang perbedaan tersebut, antara lain terjadinya konflik
horizontal atau vertikal.
a) Sumber Daya Alam.
(1) lahan diwilayah Polres Metro Jakarta Selatan banyak dipergunakan
pemukiman penduduk dan kegiatan ekonomi untuk pertanian dan
peternakan jumlahnya sedikit berada dikecamatan Pasar Minggu,
Pasanggaran, Cilandak dan Jagakarsa itupun hasilnya untuk dikonsumsi
sendiri;
(2) sumber air Jakarta dari wilayah Bogor melalui sungai Ciliwung, sungai krkut
dan sungai Pasanggrahan disamping memenuhi kebutuhan air minum
setelah di olah PDAM juga menjadi penyumbang banjir di wilayah Jakarta
Selatan karena pola hidup warga yang membuang sampah sembarangan,
sistem drainase yang kurang dan penyempitan alur sungai serta kondisi
tanah Jakarta yang berada 40% dibawah permukaan laut.
b) Ideologi.
(1) praktik pembentukan penyebaran sel-sel atau jaringan kelompok radikal
ISIS yang senantiasa bergerilya dengan beberapa konsorsium yang secara
aktif memberikan sokongan penuh kepada kelompok JAD, JAT dsb
sehingga akan memicu konflik, tindakan kekerasan terhadap kelompok
minoritas dengan cara memprovokasi permasalahan SARA;
(2) teknologi informasi yang berkembang pesat melalui media berdampak pada
kecenderungan pemanfaatan media elektronik, media cetak maupun media
sosial yang disalahgunakan sebagai alat propaganda dengan mengubah
pola . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
9
pola pikir dan prilaku yang individualistik, feodalisme, hedonisme,
vandalisme, LGBT serta muncul anarkisme yang akan berimplikasi
terjadinya gesekan maupun benturan fisik di masyarakat;
(3) bergulirnya isu kebebasan HAM dan kebebasan berdemokrasi termasuk
kebebasan seseorang dalam menganut ideologi, berakibat kepada
berkembangnya wacana, diskusi, penyebaran paham/ideologi lain selain
Pancasila (liberalisme, komunisme, syariat Islam dan ideologi lain) dalam
bentuk kegiatan secara terbuka maupun melalui mass media. Kondisi
tersebut mengandung kerawanan terhadap eksistensi Pancasila serta akan
mengundang reaksi masyarakat yang dapat menyebabkan timbulnya konflik
horizontal;
(4) terjadinya upaya penyebaran paham/ideologi baru yang lain selain
Pancasila, pasca reformasi minimnya sosialisasi Pancasila sebagai
kehidupan bernegara dan bermasyarakat cenderung meningkatnya perilaku
radikalisme serta hedonisme;
c) Politik
(1) pro kontra UU Pemilu menyebabkan ketidakpuasan beberapa Parpol dan
Ormas, sehingga dapat menghambat proses pelaksanaan Pemilu 2019
dengan cara mengacaukan implementasi dalam tahapan Pileg maupun
Pilpres 2019 serta melalui gugatan hukum maupun mobilisasi massa;
(2) kecenderungan minimnya Parpol meraih suara mayoritas, dimungkinkan
akan diikuti oleh dua Calon Presiden, apabila mengacu terhadap aturan
Presidential threshold 20-25%. Agar mencapai target suara 20%, maka
Parpol akan menempuh koalisi untuk bisa mencalonkan Presiden;
(3) konflik internal penyelenggara Pemilu dan kurangnya koordinasi dengan
instansi lain; penyusunan DPT yang kurang akurat; kritik masyarakat
terhadap netralitas KPU, Bawaslu, ASN, TNI dan Polri; dan kurangnya
sosialisasi tentang penyelenggaraan Pemilu berpotensi terjadinya
penundaan atau mundurnya jadwal tahapan Pemilu;
(4) masih rendahnya kesadaran hukum serta minimnya pemahaman berpolitik
yang demokratis; dorongan untuk mempengaruhi penyelenggara Pemilu
dan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
10
dan para pemilih dengan melakukan manuver politik; black campaign
melalui media sosial, selebaran, tindakan provokatif, intimidasi dapat
mempengaruhi pelaksanaan Pemilu 2019 yang demokratis;
d) Ekonomi.
(1) krisis ekonomi global diperkirakan masih akan mempengaruhi kinerja
perekonomian nasional yang berdampak keberbagai permasalahan,
perkembangan industri dalam negeri serta penyerapan tenaga kerja;
(2) kebijakan di bidang transportasi dengan bertambahnya jumlah kendaraan
bermotor yang tidak diimbangi dengan infrastruktur yang mendukung
sehingga berdampak terhadap timbulnya berbagai permasalahan dibidang
transportasi;
(3) masalah ketenagakerjaan masih dihadapkan sempitnya lapangan
pekerjaan dengan angkatan kerja yang tersedia pada akhirnya akan
mempengaruhi situasi kamtibmas;
e) Sosial budaya.
(1) masih adanya penolakan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 dan UU Ormas
oleh beberapa kelompok di masyarakat, baik dengan mengajukan judicial
review ke Mahkamah Konstitusi maupun upaya lain dapat mengganggu
situasi Kamtibmas;
(2) peringatan hari buruh sedunia dan penetapan UMK, UMP oleh pemerintah
Pusat dan Pemda akan senantiasa dimanfaatkan oleh federasi buruh
untuk melakukan bargaining kenaikan upah buruh, kelompok tani, guru,
nelayan serta warga yang akan melakukan tuntutan berupa permasalahan
kesejahteraan;
(3) kecenderungan perkembangan negara Industri mengambil strategi
ekspansi wilayah nasional dengan investasi. Bisnis yang ditopang oleh
diplomasi ekonomi dengan membawa masuk tenaga asing menimbulkan
kontradiksi dengan masih meningkatnya jumlah angkatan kerja di dalam
negeri;
(4) pemanfaatan isu Rohingya dengan mendiskriditkan Pemerintah melalui
posting isu negatif; menyerang kebijakan pemerintah dengan kalimat
provokatif . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
11
provokatif bahkan berita hoax; memprovokasi umat Islam terhadap krisis
kemanusiaan di Myanmar; dan permasalahan pengungsi mempengaruhi
situasi Kamtibmas dalam negeri;
(5) keragaman etnis, agama, suku dan ras selain merupakan aset bangsa,
merupakan potensi bagi terjadinya konflik yang berlatar belakang
perbedaan yang dapat menimbulkan perpecahan berujung konflik;
f) Keamanan.
(1) potensi kerawanan penyebaran paham terorisme (ISIS) dan radikalisme
melaui sarana media massa maupun elektronik yang dapat
mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya kekerasan
di masyarakat;
(2) tingkat kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat sangat signifikan
mempengaruhi situasi keamanan. Pemahaman hukum yang masih rendah
sebagian masyarakat cenderung meninggalkan norma dan kaidah hukum
yang ada dalam menyelesaikan masalah yang ditempuh melalui tindakan
melanggar hukum, anarkisme dan main hakim sendiri.
(3) ancaman terorisme ke depan masih akan dipengaruhi oleh aktivitas
terorisme Global dan Regional. Pasca terdesaknya gerakan ISIS di Irak
dan Suriah serta gerakan ISIS dari Filipina, berimplikasi bahwa ancaman
terorisme di Indonesia masih akan terjadi, aksi terorisme bukan hanya
melakukan aksinya di negara Timur Tengah, melainkan akan beralih ke
negara masing-masing sesuai dengan propaganda para tokoh ISIS untuk
melakukan serangan amaliah;
(4) rendahnya sanksi hukum terhadap pelaku kejahatan luar biasa (Narkoba
dan kasus korupsi), tidak menimbulkan efek jera bagi para pelakunya,
bahkan semakin masif terjadi. Tidak optimalnya penegakan hukum yang
berkeadilan akan mempengaruhi kepercayaan sebagian masyarakat
terhadap sistem penegakan hukum di Indonesia. Hal ini akan berdampak
mengakibatkan kerugian untuk seluruh elemen bangsa;
(5) momentum pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden/Wakil Presiden
2019 sangat berpotensi dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dengan
mengedarkan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
12
mengedarkan uang palsu kepada konstituen, simpatisan ataupun
pendukung calon Legislatif DPR, DPRD dan Parpol untuk memenangkan
PiIleg maupun Pilpres;
a. Analisis SWOT
Pelaksanaan tugas Polres Metro Jakarta Selatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal merupakan aspek kekuatan dan kelemahan
sedangkan faktor eksternal merupakan aspek peluang dan tantangan. Aspek kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan perlu untuk dilakukan identifikasi dan analisa agar dapat
ditemukan formula yang tepat dalam menyusun kebijakan dan strategi pelaksanaan tugas
Polri.
1) Kekuatan
a) postur kekuatan Polri diinterpretasikan dengan pendekatan Mabes Polri sebagai
penanggung jawab Politik Strategi Keamanan, Polda sebagai Kesatuan Induk
Penuh, Polres sebagai Kesatuan Operasional Dasar dan Polsek sebagai unsur
terdepan pelayanan di bidang keamanan dan ketertiban kepada masyarakat. Hal
ini untuk mewujudkan pelayanan prima kepolisian kepada masyarakat melalui
penggelaran kekuatan dan lapis kemampuan Polri mulai tingkat pusat sampai
tingkat kecamatan. Dengan struktur 1 Polrestro, 10 Polsek dan 31 Polsubsektor;
b) hasil laporan kekuatan personel Polri triwulan I T.A. 2018, bahwa jumlah
pegawai negeri pada Polri sebanyak 1.603 1orang, yang terdiri dari:
(1) anggota Polri : 1.546 orang;
(2) ASN Polri : 57 orang.
c) dukungan Sarpras Polri yang semakin meningkat setiap tahunnya khususnya
pemenuhan peralatan operasional seperti; alat transportasi darat (kendaraan
bermotor patroli dan kendaraan bermotor taktis), persenjataan, alat
penginderaan, teknologi informasi dan komunikasi dan materiil tergelar mulai dari
Polres Metero Jaksel sampai dengan tingkat Polsek dan mendukung sebagian
besar kegiatan operasional Polri;
d) semakin optimalnya fungsi operasional dengan ditandai peningkatan capaian
atas penanganan berbagai kasus dan semakin tingginya apresiasi dari berbagai
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
13
pihak khususnya terhadap penanganan kasus kejahatan transnasional
(terorisme dan Narkoba); kejahatan terhadap kekayaan negara (illegal logging
dan illegal mining) dan kejahatan berimplikasi kontinjensi.
2) Kelemahan.
a) personel Polri memiliki kesempatan yang sangat terbatas baik di fungsi
operasional maupun pembinaan untuk mendapatkan pengetahuan kepolisian
maupun keterampilan di lapangan terutama dalam segi penguasaan ketentuan
peraturan dan perundang-undangan, penguasaan teknologi komunikasi berbasis
teknologi informasi dan bio kimia di bidang kriminalitas yang modern. Hal ini
dapat dilihat dalam menghadapi kualitas dan kuantitas kejahatan yang semakin
canggih serta masih tingginya proses birokrasi dalam penyelesaian perkara,
personel Polri masih sangat terbatas kemampuan dan pengetahuannya;
b) kultur budaya organisasi Polri belum menunjukan kemajuan yang optimal yang
terindikasi dari masih terdapatnya anggota Polri yang menyalahgunakan
wewenang dalam melaksanakan tugasnya, meskipun persentasenya bila
dibandingkan dengan jumlah pegawai negeri pada Polri tidak signifikan namun
dengan adanya pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik
menimbulkan keluhan dan ketidakpuasan atas pelayanan Polri oleh masyarakat;
c) kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan, baik dari
kuantitas pelayanan, jenis pelayanan dan waktu pelayanan yang memerlukan
dukungan sarana dan prasarana yang memadahi dan dukungan teknologi
informasi sehingga mampu meminimalkan potensi KKN atau penyalahgunaan
wewenang;
3) Peluang
a) hasil penilaian yang baik dari pemerintah yang diterima Polri pada tahun 2017
seperti penilaian atas laporan keuangan oleh BPK mendapat kategori WTP,
penilaian AKIP Polri oleh Kementerian PANRB mendapat kategori BB (72,11)
serta penilaian reformasi birokrasi mendapat kategori BB (73,65) yang semuanya
berdampak pada peningkatan besaran anggaran Polri serta penyesuaian
tunjangan kinerja;
tertentu . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
14
b) program Reformasi Birokrasi yang secara terus-menerus berlanjut merupakan
upaya percepatan pencegahan korupsi melalui program pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBK), hal ini memberikan peluang bagi Polri untuk dapat
melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri yang mencakup aspek Struktural,
Instrumental dan khususnya aspek Kultural;
c) sistem desentralisasi/otonomi daerah sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat yang sejalan dan saling menunjang dengan organisasi Polri yang
ada pada semua tingkatan Pemerintahan;
d) dukungan positif dari Legislatif (Komisi III DPRRI), Eksekutif (Menkeu dan
Bappenas) dalam upaya meningkatkan anggaran Polri dari tahun ke tahun guna
meningkatkan kinerja Polri yang berbasis anggaran semakin optimal dalam
pelaksanaan dan pencapaiannya;
e) sinergitas antarlembaga negara dan elemen masyarakat semakin meningkat
dengan adanya hubungan yang baik antarlintas sektoral dengan instansi terkait
baik dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini berdampak kepada semakin
baiknya dukungan terhadap pelaksanaan tugas Kepolisian;
4) Ancaman
a) gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat semakin dinamis dan dapat
terjadi setiap waktu dan setiap tempat, hal ini disebabkan oleh berbagai macam
faktor yang berdampak kepada kehidupan sosial masyarakat baik secara
konvensional maupun modern;
b) perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi memiliki
pengaruh bagaikan dua sisi mata koin yang saling berdampingan, selain bisa
menimbulkan pengaruh positif juga dapat menimbulkan pengaruh negatif. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya pelaku kejahatan yang menggunakan teknologi
dalam mengembangkan modus kejahatan;
c) tingkat kepatuhan, kesadaran dan disiplin masyarakat terhadap hukum sangat
rendah, sehingga memunculkan anggapan bahwa pelanggaran hukum
merupakan hal yang biasa dan cenderung dalam menangani masalah keamanan
bertindak . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
15
bertindak dengan main hakim sendiri. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang
buruk terhadap penegakan dan kepastian hukum;
d) trend peningkatan 4 jenis kejahatan, baik secara kualitas dan kuantitas dengan
metode konvensional maupun modern akan membawa konsekuensi bagi Polri
untuk terus meningkatkan kinerja secara optimal di bidang pencegahan dan
penegakan hukum;
e) sistem hukum dan peradilan yang tumpang tindih terkait kewenangan
antarlembaga penegak hukum merupakan akibat dari adanya upaya dalam
pembaruan hukum dan perundang-undangan, sehingga mengakibatkan
terjadinya kerancuan dalam penerapan penegakan hukum di Indonesia. Hal ini
akan berdampak kepada keyakinan penegak hukum untuk bertindak dalam
upaya menegakkan hukum sesuai dengan bidang masing-masing.
2. Identifikasi Masalah
Pelaksanaan tugas Polres Metro Jakarta Selatan seiring dengan perkembangan lingkungan
strategi global, regional dan nasional akan semakin berat dan kompleks. Tuntutan dan harapan
masyarakat terhadap profesionalisme kinerja Polri dan pelayanan dibidang kepolisian oleh Polri
semakin tinggi mengharuskan Polri menyusun berbagai upaya dan aksi konkrit yang efektif dalam
mewujudkan Kamdagri. Secara umum permasalahan di bidang keamanan yang akan dihadapi
Polres Metro Jakarta Selatan pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
a) kualitas pelayanan publik masih perlu ditingkatkan untuk menghindari terjadinya pungutan liar
melalui sistem pelaporan dan pelayanan publik yang berbasis teknologi yang modern;
b) pencegahan yang proaktif terhadap potensi kejahatan dan gangguan Kamtibmas masih perlu
untuk ditingkatkan melalui penguatan kemampuan deteksi aksi intelijen dan pemantapan
Polmas dalam rangka menghadapi agenda besar yaitu Pemilu dan Pilleg 2019;
c) penegakan Hukum dan pemetaan kejahatan siber berupa penipuan online baik jaringan
internasional dan nasional, pornografi anak dan pencurian data melalui akses ilegal perlu
ditingkatkan Polri, mengingat semakin maraknya kasus kejahatan siber yang menjadi
perhatian publik perlu untuk ditangani Polri secara profesional, serta Polri perlu untuk
mendorong terciptanya bentuk-bentuk produksi konten kreatif, narasi perdamaian dan
merawat kebhinekaan di media sosial;
d) pengungkapan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
16
d) pengungkapan kejahatan konvensional, Narkoba, terorisme, korupsi, transnational crime dan
tindak pidana lainnya perlu ditingkatkan Polri mengingat banyaknya kasus-kasus yang
menjadi perhatian publik perlu untuk ditangani Polres Metro Jakarta Selatan secara
profesional;
e) penguatan pengawasan internal masih perlu ditingkatkan dengan mengefektifkan kegiatan
Wasrik dan kerja sama dengan pengawasan eksternal untuk mewujudkan pelayanan Polri
yang bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme;
f) pengembangan aparatur Polri yang fokus untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan
kompetensi masih belum optimal sehingga masih perlu untuk ditingkatkan dengan
peningkatan kualitas dan kapasitas pendidikan dan latihan, rekrutmen dan pembinaan karier
yang bersih dari praktik kolusi, korupsi dan nepotisme;
g) terpenuhinya Sarpras Polri kewilayahan sesuai dengan kebutuhan minimal Almatsus dan
Alpalkam Polri masih perlu untuk ditingkatkan mengingat Sarpras sangat diperlukan dalam
melaksanakan tupoksi sehari-hari.
II. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
3. Visi dan Misi
a. Visi dan misi Polda Metro Jaya
1) Visi
Terwujudnya Polda Metro Jaya yang Profesional, Modern dan Terpercaya.
2) Misi
(a) mewujudkan postur Polda Metro Jaya yang ideal, efektif dan efisien;
(b) meningkatkan kualitas sumber daya manusia Polda Metro Jaya melalui
pendidikan dan latihan;
(c) meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui deteksi dini,
pemolisian proaktif dan sinergi polisional;
(d) meningkatkan stabilitas Kamtibmas dengan didukung oleh seluruh komponen
masyarakat;
(e) mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan menjamin kepastian
hukum dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
(f) meningkatkan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
17
(f) meningkatkan pengawasan dalam rangka mewujudkan Polda Metro Jaya
yang profesional dan akuntabel.
b. Visi dan Misi Polres Metro Jakarta Selatan
1) Visi
Terwujudnya Polres Metro Jakarta Selatan yang Profesional, Modern dan Terpercaya
2) Misi
(a) mewujudkan postur Polres Metro Jakarta Selatan yang ideal, efektif dan efisien;
(b) meningkatkan kualitas sumber daya manusia Polres Metro Jakarta Selatan
melalui pendidikan dan latihan;
(c) meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui deteksi dini,
pemolisian proaktif dan sinergi polisional;
(d) meningkatkan stabilitas Kamtibmas dengan didukung oleh seluruh komponen
masyarakat;
(e) mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan dan menjamin kepastian
hukum dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
(f) meningkatkan pengawasan dalam rangka mewujudkan Polres Metro Jakarta
Selatan yang profesional dan akuntabel.
4. Tujuan
a. Polda
1) terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat;
2) terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN;
3) terwujudnya perlindungan, pengayoman dan pelayanan prima Kepolisian.
b. Polres Metro Jakarta Selatan
1) terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat;
2) terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN;
3) terwujudnya perlindungan, pengayoman dan pelayanan prima Kepolisian.
5. Sasaran . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
18
5. Sasaran Prioritas
a. Polda
Berdasarkan tahapan capaian Renstra Polda Metro Jaya Tahun 2015-2019, maka pada
Tahun 2019 ditetapkan tema capaian: “Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima
sampai jajaran kewilayahan terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan
didukung Almatsus Polri berbasis teknologi kepolisian, sumber daya manusia
berkualitas, dan kecukupan kesejahteraan personel Polri guna menghadapi ancaman
gangguan Kamtibmas”. Selanjutnya ditetapkan Sasaran Prioritas Polda Metro Jaya tahun
2019, yaitu:
1) Pertama :“Peningkatan Kualitas Pelayanan Kepolisian Berbasis Teknologi Informasi
untuk Mempercepat Perbaikan Kultur Organisasi”;
2) Kedua “Penyelenggaraan Pengamanan Pemilu 2019 secara Aman, Tertib, Lancar dan
Demokratis”;
3) Ketiga “Pemetaan Aktifitas Siber, Penegakan Hukum Kejahatan Siber dan Produksi
Konten Kreatif dalam Rangka Merawat Ke-Bhinekaan di Media Sosial”;
4) Keempat “Peningkatan Profesionalisme Penegakkan Hukum Terhadap Kejahatan
Terorisme, Narkoba, Korupsi dan Kejahatan Lainnya yang Meresahkan Masyarakat”;
5) Kelima “Peningkatan Fasilitas Aparatur Polri dan Pelayanan Kepolisian di Lokasi
Prioritas pada Wilayah Perbatasan NKRI”;
6) Keenam “Penguatan Sistem Pengawasan dan Sistem Manajemen Kinerja yang Efektif
untuk Mendorong Penguatan Reformasi Birokrasi”;
7) Ketujuh “Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas, Kompetensi dan Kesejahteraan Aparatur
Polri”;
8) Kedelapan “Pemetaan dan Penyusunan Rencana Kebutuhan (Blue Print) Sarpras;
Pemenuhan Kebutuhan Minimal Alpalkam dan Almatsus Polri Sesuai Tugas dan Fungsi
Organisasi Polri secara Bertahap”.
b. Polres Metro Jakarta Selatan
Sasaran Prioritas Polres Metro Jakarta Selatan tahun 2019, yaitu:
1) Pertama . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
19
1) Pertama :“Peningkatan kualitas pelayanan Kepolisian berbasis teknologi informasi
untuk mempercepat perbaikan kultur organisasi”;
2) Kedua “Penyelenggaraan pengamanan Pemilu 2019 secara aman, tertib, lancar dan
demokratis”;
3) Ketiga “Pemetaan aktifitas siber, penegakan hukum kejahatan siber dan produksi
konten kreatif dalam rangka merawat ke-bhinekaan di media sosial”;
4) Keempat “Peningkatan profesionalisme penegakan hukum terhadap kejahatan
terorisme, narkoba, korupsi dan kejahatan lainnya yang meresahkan masyarakat”;
5) kelima “Penguatan sistem pengawasan dan sistem manajemen kinerja yang efektif
untuk mendorong penguatan reformasi birokrasi”;
6) Keenam “Peningkatan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan kesejahteraan aparatur
Polri”;
7) Ketujuh “Penyusunan rencana kebutuhan (blue print) sarpras; pemenuhan kebutuhan
minimal alpalkam dan almatsus polri sesuai tugas dan fungsi organisasi polri secara
bertahap”.
lll. Arah Kebijakan dan Strategi
6. Arah Kebijakan dan Srategi Polda Metro Jaya Tahun 2019.
Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polda Metro Jaya Tahun 2019, maka
ditetapkan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
a. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kepolisian Berbasis Teknologi Informasi untuk Mempercepat Perbaikan Kultur
Organisasi”, yaitu:
1) evaluasi dan pengembangan sarana prasarana pelayanan publik yang berbasis TIK;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) evaluasi dan pengembangan Electronic Registration and Identification (ERI).
(giat3084/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom2);
b) pembangunan RTMC dan TMC di Polda.
(giat3084/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom2);
c) evaluasi dan pengembangan sistem pelayanan secara online dalam rangka
penerbitan SKCK di Polsek. giat . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
20
(giat5062/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6);
2) peningkatan kualitas pelayanan dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar
pada pelayanan publik;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pelatihan revolusi mental di tingkat Mabes dan kewilayahan.
(giat3100/prog5/SP1/SS4/IKU6/prom4);
3) peningkatan keberpihakan didalam pelayanan hukum bagi perempuan dan anak
sebagai korban kekerasan;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penyelidikan dan penyidikan terhadap korban yang berjenis kelamin perempuan
dan anak oleh penyidik wanita.
(giat3142/prog11/SP1/SS9/IKU17/prom9);
b) pelatihan peningkatan kemampuan petugas PPA.
(giat3100/prog5/SP1/SS4/IKU6/prom4);
4) pengelolaan tata ruang SPKT yang humanis;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pembangunan dan renovasi ruangan SPKT yang humanis dengan dilengkapi
sarana pendukung.
(giat5062/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6);
5) pengelolaan quick response kepolisian dengan menggunakan standar yang kredibel
dan akuntabel;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan kegiatan Turwali dengan mengutamakan patroli Dialogis,
Pengamanan VIP/Obvitnas, penangkalan dan pelacakan.
(giat3130;3131;5081/prog10/SP1/SS4/IKU6/prom7)
b) peningkatan Almatsus Patroli yang berbasis TIK.
(giat3084/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6);
c) pembangunan command center Polda.
(giat3048/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6);
b. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Penyelenggaraan Pengamanan
Pemilu 2019 secara Aman, Tertib, Lancar dan Demokratis”, yaitu:
1) peningkatan kemampuan deteksi aksi intelijen yang didukung personel, anggaran dan
teknologi intelijen yang memadai dalam pelaksanaan Pemilu;
untuk . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
21
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan peran dan fungsi intelijen keamanan, agar mampu memberikan
informasi berkualitas; saran tindak yang rahasia, cepat dan akurat yang didukung
aparatur, anggaran dan teknologi yang memadai.
(giat3114;3115;3116;3117/prog7/SP2/SS5/IKU9/prom7);
b) persiapan unit operasional, yaitu: kesiapan jumlah maupun kualitas aparatur
yang dilengkapi bantuan teknologi di tingkat Mabes Polri hingga Polsek.
(giat3108/prog6/SP2/SS2/IKU3/prom7);
2) peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas melalui pemolisian komunitas dalam
mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas pada pelaksanaan tahapan Pemilu 2019;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- peningkatan kemampuan melalui capacity building personel Bhabinkamtibmas.
(giat3100/prog5/SP2/SS4/IKU6/prom4);
3) pengamanan Pemilu 2019 yang tertib, lancar dan demokratis;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan operasi kepolisian dengan sandi “Operasi Mantap Brata 2019”
dalam rangka pengamanan Pemilu 2019.
(giat5079/prog10/SP2/SS4/IKU6/prom7);
b) Penggelaran operasional Korps Brimob Polri sebagai satuan pamungkas Polri
dalam rangka membackup satuan kewilayahan guna menanggulangi gangguan
keamanan dalam negeri berkadar dan berintensitas tinggi.
(giat5087/prog12/SP2/SS4/IKU17/prom9);
c) pembentukan Satgas anti money politics, Satgas Siber Pemilu dan Satgas
Nusantara.
(giat3146/prog11/SP2/SS9/IKU3/prom1);
d) penanganan tindak pidana pemilihan dilakukan bersama-sama antara Bawaslu,
Kejaksaan dan Polri dalam sentra Gakkumdu.
(giat3142/prog11/SP2/SS9/IKU17/prom9);
c. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Pemetaan Aktifitas Siber,
Penegakan Hukum Kejahatan Siber dan Produksi Konten Kreatif dalam Rangka
Merawat Ke-Bhinekaan di Media Sosial”, yaitu:
1) pemetaan dan penegakan hukum terhadap kejahatan Siber yang dilakukan oleh
jaringan nasional maupun internasional;
untuk . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
22
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan kegiatan kontra terhadap kejahatan media dan telekomunikasi.
(giat3117/prog7/SP3/SS5/IKU9/prom9);
b) pembangunan teknologi intelijen yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan
tantangan tugas.
(giat3084/prog2/SP3/SS1/IKU1/prom4);
c) pembangunan aplikasi Patrol Cyber.
(giat5056/prog1/SP3/SS1/IKU1/prom2);
d) pembetukan Satgas Patrol Cyber, Satgas e-commerce, Satgas Child Porn dan
Satgas Media Sosial.
(giat3145;giat5056/prog1;prog11/SP3/SS1;SS9/IKU1;IKU17/prom7;prom9);
2) peningkatan sistem keamanan Siber;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan patroli dan pendataan serangan terhadap data center.
(giat5056/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2);
b) pencegahan terhadap hacker yang akan membobol situs resmi.
(giat5056/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2);
3) peningkatan produksi konten kreatif dan narasi perdamaian;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembuatan desain kreatif program Polri dalam bentuk visual, audio visual,
naskah, pemberian pesan Kamtibmas, mengangkat kisah anggota Polri yang
inspiratif dan edukasi yang bertujuan untuk membangun citra Polri.
(giat5056/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2).
b) pengembangan narasi perdamaian melalui: direct message dan indirect
message.
(giat3070/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2);
4) penguatan kerja sama dengan civil society untuk merawat kebhinekaan dalam rangka
keutuhan NKRI;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran organisasi masyarakat/komunitas
masyarakat agar berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat
sekitarnya tentang pentingnya menjaga Pancasila demi keutuhan NKRI.
(giat5076/prog9/SP3/SS7/IKU12/prom8);
b) penyuluhan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
23
b) penyuluhan dan pembinaan langsung kepada generasi muda mulai tingkat SD
sampai perguruan tinggi untuk menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila
dengan mengikutsertakan tenaga pendidik, aktivis peduli pendidikan dan
akademisi untuk menyuarakan anti hoax.
(giat5076/prog9/SP3/SS7/IKU12/prom8);
5) peningkatan kerja sama luar negeri dalam rangka penanganan kejahatan Siber;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pengembangan kapasitas penegak hukum dalam penanganan kejahatan siber
melalui kegiatan Interpol.
(giat3122/prog8/SP3/SS6/IKU10/prom9);
b) Pemanfaatan jaringan Interpol I 24/7 dan e-ADS dalam rangka penanganan
kejahatan siber.
(giat3122/prog8/SP3/SS6/IKU10/prom9);
6) peningkatan sinergitas kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholder dalam upaya
mengelola media sosial;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan jumlah followers serta militansi followers terhadap media sosial Polri.
(giat3070/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom8);
b) peningkatan channel interaksi masyarakat serta sekaligus menjadikannya sebagai
garda terdepan penyebaran berita yang benar.
(giat3070/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom8);
d. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Profesionalisme
Penegakkan Hukum Terhadap Kejahatan Terorisme, Narkoba, Korupsi dan Kejahatan
Lainnya yang Meresahkan Masyarakat”, yaitu:
1) peningkatan profesionalisme dalam penanganan kasus-kasus yang menjadi perhatian
publik;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pemberantasan 4 jenis kejahatan dengan prioritas tindak pidana korupsi,
Narkoba, terorisme dan siber termasuk kejahatan terhadap perempuan dan anak
serta kelompok marginal.
(giat3142; giat3143; giat3144; giat3145; giat3146; giat
5083/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
b) peningkatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
24
b) peningkatan kemampuan pemeriksa forensik (Labfor dan Inafis) dalam
pengolahan tempat kejadian perkara (crime scene investigation/CSI.
(giat3100/prog5/SP4/SS2/IKU3/prom4);
c) pembentukan Satgas pangan; Satgas Pungli; Satgas KUPVA; Satgas pengendali
inflasi dan skimming; dan Satgas waspada investasi.
(giat3145/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
d) pemantauan, pemetaan dan penangkapan gembong teroris di seluruh Indonesia.
(giat3143/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
e) peningkatan pengungkapan terhadap jaringan peredaran gelap Narkoba skala
nasional, regional dan internasional.
(giat3144/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
2) proses penyidikan yang bebas dari pungutan liar, rekayasa perkara yang berbelit-belit,
pemerasan dan makelar kasus;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan pengawasan melekat oleh atasan penyidik dan pengawas penyidik
untuk mengontrol proses penyidikan.
(giat5086/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom10);
b) pembangunan sistem pengawasan penyidik secara elektronik (e-Penyidikan).
(giat3071/prog1/SP4/SS1/IKU1/prom2);
3) peningkatan kompetensi penyidik melalui sertifikasi;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pelaksanaan sertifikasi terhadap penyidik Polri dan pemeriksa forensik.
(giat3096/prog5/SP4/SS2/IKU2/prom4);
4) peningkatan kerjasama dengan BNPP dan K/L terkait;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pembuatan MoU dengan BNPP dan KL terkait dalam rangka meningkatkan
sinergi polisional.
(giat3120/prog8/SP5/SS6/IKU11/prom8);
e. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Fasilitas Aparatur
Polri dan Pelayanan Kepolisian di Lokasi Prioritas pada Wilayah Perbatasan NKRI”,
yaitu:
1) penyusunan dan pengusulan kebutuhan ideal personel, Sarpras dan anggarannya;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- penyusunan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
25
- penyusunan rencana kebutuhan anggaran, Sarpras dan personel ideal di Lokasi
Prioritas pada wilayah perbatasan NKRI dengan cara bottom up;
(giat5054/prog1/SP5/SS3/IKU4&5/prom6);
2) pembangunan Polsek dan/atau Pos pengamanan wilayah perbatasan secara bertahap;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) inventarisasi Polsek/Polsubsektor di wilayah perbatasan yang ada penduduknya.
(giat5052/prog1/SP5/SS3/IKU5/prom6);
b) pembangunan Polsek/Polsubsektor di wilayah perbatasan.
(giat5062/prog2/SP5/SS3/IKU5/prom6);
3) peningkatan kerjasama dengan BNPP dan K/L terkait;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pembuatan MoU dengan BNPP dan KL terkait dalam rangka meningkatkan
sinergi polisional.
(giat3120/prog8/SP5/SS6/IKU11/prom8);
4) pemberdayaan masyarakat di wilayah perbatasan NKRI;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan Sarpras patroli perbatasan.
(giat3084/prog2/SP5/SS1/IKU1/prom2);
b) peningkatan Turwali perbatasan.
(giat3130/prog10/SP5/SS4/IKU6/prom7);
c) peningkatan budaya tertib lalu lintas, khususnya di wilayah perbatasan NKRI.
(giat3130/prog10/SP5/SS8/IKU14/prom7);
f. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Penguatan Sistem Pengawasan
dan Sistem Manajemen Kinerja yang Efektif untuk Mendorong Penguatan Reformasi
Birokrasi”, yaitu:
1) penanganan publik komplain;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) percepatan penyelesaian pengaduan masyarakat yang berasal dari pengawas
eksternal.
(giat5086/prog11/SP6/SS4/IKU8/prom10);
b) penerapan sistem penanganan pengaduan masyarakat secara online.
(giat3071/prog1/SP6/SS4/IKU8/prom10);
2) penguatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
26
2) penguatan Saber pungli;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembangunan sistem pencegahan pungutan liar yang pelaksanaanya
bekerjasama dengan KPK RI.
(giat3071/prog1/SP6/SS1/IKU1/prom10);
b) pembangunan sistem pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi
tentang pungutan liar dari tingkat kewilayahan sampai dengan Mabes Polri.
(giat3071/prog1/SP6/SS1/IKU1/prom10);
3) pencegahan Korupsi di internal Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan sosialisasi Perkap nomor 8 tahun 2017 tentang LHKPN, Perkap
nomor 9 tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri dan Perkap nomor 10
tahun 2017 tentang kepemilikan barang mewah bagi anggota Polri dan PNS
Polri.
(giat3090/prog3/SP6/SS4/IKU8/prom10);
b) peningkatan layanan kontak pengaduan masyarakat terkait adanya
ketidakpuasan masyarakat atas layanan kepolisian.
(giat3191/prog3/SP6/SS4/IKU8/prom10);
4) pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembangunan aplikasi Sistem manajemen Kinerja.
(giat3071/prog1/SP6/SS1/IKU1/prom2);
b) peningkatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kinerja.
(giat5051/prog1/SP6/SS2/IKU3/prom4);
c) penerapan reward and punishment di Satuan Kerja.
(giat3091/prog3/SP6/SS4/IKU6/prom4);
5) pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan Polri.
(giat5053/prog1/SP6/SS4/IKU6/prom4);
b) pembangunan Satker pada tingkat Mabes dan Kewilayahan untuk mendapat
predikat ZI menuju WBK.
(giat5053/prog1/SP6/SS4/IKU6/prom10);
c) pengembangan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
27
c) pengembangan ITK Polri terhadap 6 Satker tingkat Mabes Polri.
(giat5053/prog1/SP6/SS4/IKU6/prom10);
d) pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan kajian pelaksanaan pelaporan quick wins.
(giat5053/prog1/SP6/SS2/IKU3/prom4);
g. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Kapasitas,
Kapabilitas, Kompetensi dan Kesejahteraan Aparatur Polri”, yaitu:
1) peningkatan kualitas 8 standar pendidikan;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pengkajian terhadap 8 standar Pendidikan.
(giat5068/prog5/SP7/SS2/IKU2/prom4);
2) penyusunan analisa beban kerja pada struktur organisasi Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) revisi Perkap nomor 15 Tahun 2014 tentang ABK di lingkungan Polri.
(giat5052/prog1/SP7/SS2/IKU3/prom6);
b) pengkajian ABK di lingkungan Polri.
(giat5051/prog1/SP7/SS4/IKU6/prom6);
3) pelaksanaan rekrutmen, seleksi dikbangum dan pembinaan karier sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan analisis beban kerja;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penyelenggaraan rekrutmen Diktuk dan seleksi Dikbangum aparatur Polri secara
proaktif, bersih, transparan, akuntabel dan humanis.
(giat3100;3107/prog5;6/SP7/SS2/IKU3/prom1);
b) pembinaan karir aparatur Polri berbasis kompetensi dengan pendekatan merryt
sistem yang didukung TI secara dinamis dan terintegrasi.
(giat3071/prog1/SP7/SS2/IKU2/prom1);
4) penyusunan rumpun jabatan fungsional dan sertifikasi profesi;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- penyusunan peraturan Kapolri tentang jabatan fungsional bagi aparatur Polri.
(giat3104/prog6/SP7/SS2/IKU2/prom4);
5) peningkatan pelaksanaan e-government melalui e-planning, e-budgeting dan
e-procurement;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pengembangan aplikasi SMAP.
giat . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
28
(giat3071/prog1/SP7/SS1/IKU1/prom2);
b) pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement.
(giat3071/prog1/SP7/SS4/IKU6/prom2);
6) peningkatan layanan kesehatan dan keselamatan kerja bagi aparatur Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembangunan dan peningkatan fasilitas kesehatan dalam rangka pelayanan
kesehatan di tingkat pusat dan kewilayahan untuk mencapai pelayanan secara
paripurna kepada aparatur Polri dan masyarakat umum.
(giat5062/prog2/SP7/SS4/IKU4/prom2);
b) peningkatan standar akreditasi Rumah Sakit Bhayangkara sesuai program
Komisi Akreditasi Rumash Sakit (KARS).
(giat3072/prog1/SP7/SS4/IKU4/prom2);
c) peningkatan jumlah Rumah Sakit Bhayangkara menjadi Satker pengelola
keuangan BLU.
(giat3072/prog1/SP7/SS4/IKU4/prom2);
h. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Pemetaan dan Penyusunan
Rencana Kebutuhan (Blue Print) Sarpras; Pemenuhan Kebutuhan Minimal Alpalkam
dan Almatsus Polri Sesuai Tugas dan Fungsi Organisasi Polri secara Bertahap”, yaitu:
1) evaluasi dan penyusunan pengkategorian Almatsus Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) evaluasi Blue Print Almatsus dan Alpalkam Polri.
(giat5060/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
b) penyusunan Katalog Almatsus dan Alpalkam Polri.
(giat5060/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
2) peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (Bumnis) dan industri
swasta nasional dalam pemenuhan Almatsus Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) kerjasama dengan BUMN dalam rangka pengadaan Almatsus dan Alpalkam
Polri.
(giat3084/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom4);
b) peningkatan kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan terhadap
Alpalkam dan Almatsus Polri;
(giat5067/prog4/SP8/SS1/IKU1/prom6);
c) peningkatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
29
c) peningkatan kerjasama dengan BUMNIS dan Industri swasta nasional.
(giat5060/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
3) pengusulan pemenuhan rumah dinas Aparatur Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pengkajian terhadap prototype rumah dinas Polri tipe kecil.
(giat5062/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
b) kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam
rangka pembangunan perumahan bagi aparatur Polri.
(giat5060/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
7. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2019
Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2019,
maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:
a. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kepolisian Berbasis Teknologi Informasi untuk Mempercepat Perbaikan Kultur
Organisasi”, yaitu:
1) evaluasi dan pengembangan sarana prasarana pelayanan publik yang berbasis TIK;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- evaluasi dan pengembangan sistem pelayanan secara online dalam rangka
penerbitan SKCK di Polres dan Polsek.
(giat5062/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6);
2) peningkatan kualitas pelayanan dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar
pada pelayanan publik;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pelatihan revolusi mental di tingkat Polres dan Polsek.
(giat3100/prog5/SP1/SS4/IKU6/prom4);
3) peningkatan keberpihakan didalam pelayanan hukum bagi perempuan dan anak
sebagai korban kekerasan;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penyelidikan dan penyidikan terhadap korban yang berjenis kelamin perempuan
dan anak oleh penyidik wanita.
(giat3142/prog11/SP1/SS9/IKU17/prom9);
b) mengikutsertakan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
30
b) mengikutsertakan personel untuk pelatihan peningkatan kemampuan petugas
PPA.
(giat3100/prog5/SP1/SS4/IKU6/prom4);
4) pengelolaan tata ruang SPKT yang humanis;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- mengusulkan pembangunan dan renovasi ruangan SPKT yang humanis dengan
dilengkapi sarana pendukung.
(giat5062/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6);
5) pengelolaan quick response kepolisian dengan menggunakan standar yang kredibel
dan akuntabel;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
d) peningkatan kegiatan Turwali dengan mengutamakan patroli Dialogis,
Pengamanan VIP/Obvitnas, penangkalan dan pelacakan.
(giat3130;3131;5081/prog10/SP1/SS4/IKU6/prom7)
e) peningkatan Almatsus Patroli yang berbasis TIK.
(giat3084/prog2/SP1/SS1/IKU1/prom6).
b. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Penyelenggaraan Pengamanan
Pemilu 2019 secara Aman, Tertib, Lancar dan Demokratis”, yaitu:
1) peningkatan kemampuan deteksi aksi intelijen yang didukung personel, anggaran dan
teknologi intelijen yang memadai dalam pelaksanaan Pemilu;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan peran dan fungsi intelijen keamanan, agar mampu memberikan
informasi berkualitas; saran tindak yang rahasia, cepat dan akurat yang
didukung aparatur, anggaran dan teknologi yang memadai.
(giat3114;3115;3116;3117/prog7/SP2/SS5/IKU9/prom7);
b) persiapan unit operasional, yaitu: kesiapan jumlah maupun kualitas aparatur
yang dilengkapi bantuan teknologi di Polres Polsek.
(giat3108/prog6/SP2/SS2/IKU3/prom7);
2) peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas melalui pemolisian komunitas dalam
mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas pada pelaksanaan tahapan Pemilu 2019;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- peningkatan kemampuan melalui capacity building personel Bhabinkamtibmas.
(giat3100/prog5/SP2/SS4/IKU6/prom4);
3) pengamanan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
31
3) pengamanan Pemilu 2019 yang tertib, lancar dan demokratis;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan operasi kepolisian dengan sandi “Operasi Mantap Brata 2019”
dalam rangka pengamanan Pemilu 2019.
(giat5079/prog10/SP2/SS4/IKU6/prom7);
b) pembentukan Satgas anti money politics, Satgas Siber Pemilu dan Satgas
Nusantara.
(giat3146/prog11/SP2/SS9/IKU3/prom1);
c) penanganan tindak pidana pemilihan dilakukan bersama-sama antara Bawaslu,
Kejaksaan dan Polri dalam sentra Gakkumdu.
(giat3142/prog11/SP2/SS9/IKU17/prom9);
c. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Pemetaan Aktifitas Siber,
Penegakan Hukum Kejahatan Siber dan Produksi Konten Kreatif dalam Rangka
Merawat Ke-Bhinekaan di Media Sosial”, yaitu:
1) pemetaan dan penegakan hukum terhadap kejahatan Siber yang dilakukan oleh
jaringan nasional maupun internasional;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan kegiatan kontra terhadap kejahatan media dan telekomunikasi.
(giat3117/prog7/SP3/SS5/IKU9/prom9);
b) pembangunan teknologi intelijen yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan
tantangan tugas.
(giat3084/prog2/SP3/SS1/IKU1/prom4);
c) pembangunan aplikasi Patrol Cyber.
(giat5056/prog1/SP3/SS1/IKU1/prom2);
d) pembetukan Satgas Patrol Cyber, Satgas e-commerce, Satgas Child Porn dan
Satgas Media Sosial.
(giat3145;giat5056/prog1;prog11/SP3/SS1;SS9/IKU1;IKU17/prom7;prom9);
2) peningkatan sistem keamanan Siber;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan patroli dan pendataan serangan terhadap data center.
(giat5056/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2);
b) pencegahan terhadap hacker yang akan membobol situs resmi.
(giat5056/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2); 3) peningkatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
32
3) peningkatan produksi konten kreatif dan narasi perdamaian;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembuatan desain kreatif program Polri dalam bentuk visual, audio visual,
naskah, pemberian pesan Kamtibmas, mengangkat kisah anggota Polri yang
inspiratif dan edukasi yang bertujuan untuk membangun citra Polri.
(giat5056/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2);
b) pengembangan narasi perdamaian melalui: direct message dan indirect
message.
(giat3070/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom2);
4) penguatan kerja sama dengan civil society untuk merawat kebhinekaan dalam rangka
keutuhan NKRI;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran organisasi masyarakat/komunitas
masyarakat agar berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat
sekitarnya tentang pentingnya menjaga Pancasila demi keutuhan NKRI.
(giat5076/prog9/SP3/SS7/IKU12/prom8);
b) penyuluhan dan pembinaan langsung kepada generasi muda mulai tingkat SD
sampai perguruan tinggi untuk menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila
dengan mengikutsertakan tenaga pendidik, aktivis peduli pendidikan dan
akademisi untuk menyuarakan anti hoax.
(giat5076/prog9/SP3/SS7/IKU12/prom8);
5) peningkatan sinergitas kemitraan melalui kerja sama dengan stakeholder dalam upaya
mengelola media sosial;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan jumlah followers serta militansi followers terhadap media sosial Polri.
(giat3070/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom8);
b) peningkatan channel interaksi masyarakat serta sekaligus menjadikannya sebagai
garda terdepan penyebaran berita yang benar.
(giat3070/prog1/SP3/SS4/IKU6/prom8);
d. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Profesionalisme
Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Terorisme, Narkoba, Korupsi dan Kejahatan
Lainnya yang Meresahkan Masyarakat”, yaitu:
1) peningkatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
33
1) peningkatan profesionalisme dalam penanganan kasus-kasus yang menjadi perhatian
publik;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pemberantasan 4 jenis kejahatan dengan prioritas tindak pidana korupsi,
Narkoba, terorisme dan siber termasuk kejahatan terhadap perempuan dan
anak serta kelompok marginal.
(giat3142; giat3143; giat3144; giat3145; giat3146;
giat 5083/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
b) pembentukan Satgas pangan; Satgas Pungli; Satgas KUPVA; Satgas
pengendali inflasi dan skimming; dan Satgas waspada investasi.
(giat3145/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
c) peningkatan pengungkapan terhadap jaringan peredaran gelap Narkoba skala
nasional, regional dan internasional.
(giat3144/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom9);
2) proses penyidikan yang bebas dari pungutan liar, rekayasa perkara yang berbelit-belit,
pemerasan dan makelar kasus;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) peningkatan pengawasan melekat oleh atasan penyidik dan pengawas penyidik
untuk mengontrol proses penyidikan.
(giat5086/prog11/SP4/SS9/IKU17/prom10);
b) pembangunan sistem pengawasan penyidik secara elektronik (e-Penyidikan).
(giat3071/prog1/SP4/SS1/IKU1/prom2).
3) peningkatan kompetensi penyidik melalui sertifikasi;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pelaksanaan sertifikasi terhadap penyidik Polri dan pemeriksa forensik.
(giat3096/prog5/SP4/SS2/IKU2/prom4);
4) peningkatan kerjasama dengan BNPP dan K/L terkait;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pembuatan MoU dengan BNPP dan KL terkait dalam rangka meningkatkan
sinergi polisional.
(giat3120/prog8/SP5/SS6/IKU11/prom8);
e. arah . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
34
e. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Penguatan Sistem Pengawasan
dan Sistem Manajemen Kinerja yang Efektif untuk Mendorong Penguatan Reformasi
Birokrasi”, yaitu:
1) penanganan publik komplain;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) percepatan penyelesaian pengaduan masyarakat yang berasal dari pengawas
eksternal.
(giat5086/prog11/SP6/SS4/IKU8/prom10);
b) penerapan sistem penanganan pengaduan masyarakat secara online.
(giat3071/prog1/SP6/SS4/IKU8/prom10);
2) penguatan Saber pungli;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembangunan sistem pencegahan pungutan liar yang pelaksanaanya
bekerjasama dengan KPK RI.
(giat3071/prog1/SP6/SS1/IKU1/prom10);
b) pembangunan sistem pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi
tentang pungutan liar dari tingkat kewilayahan sampai dengan Mabes Polri.
(giat3071/prog1/SP6/SS1/IKU1/prom10);
3) pencegahan Korupsi di internal Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pelaksanaan sosialisasi Perkap nomor 8 tahun 2017 tentang LHKPN, Perkap
nomor 9 tahun 2017 tentang usaha bagi anggota Polri dan Perkap nomor 10
tahun 2017 tentang kepemilikan barang mewah bagi anggota Polri dan PNS
Polri.
(giat3090/prog3/SP6/SS4/IKU8/prom10);
b) peningkatan layanan kontak pengaduan masyarakat terkait adanya
ketidakpuasan masyarakat atas layanan kepolisian.
(giat3191/prog3/SP6/SS4/IKU8/prom10);
4) pelaksanaan Sistem Manajemen Kinerja
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pembangunan aplikasi Sistem Manajemen Kinerja.
(giat3071/prog1/SP6/SS1/IKU1/prom2);
b) peningkatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
35
b) peningkatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kinerja.
(giat5051/prog1/SP6/SS2/IKU3/prom4);
c) penerapan reward and punishment di Satuan Kerja.
(giat3091/prog3/SP6/SS4/IKU6/prom4);
5) pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan
Polri.
(giat5053/prog1/SP6/SS4/IKU6/prom4);
b) pembangunan Satker pada tingkat Mabes dan Kewilayahan untuk mendapat
predikat ZI menuju WBK.
(giat5053/prog1/SP6/SS4/IKU6/prom10);
c) pengembangan ITK Polri terhadap 6 Satker tingkat Mabes Polri.
(giat5053/prog1/SP6/SS4/IKU6/prom10);
d) pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan kajian pelaksanaan pelaporan quick wins.
(giat5053/prog1/SP6/SS2/IKU3/prom4);
f. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Peningkatan Kapasitas,
Kapabilitas, Kompetensi dan Kesejahteraan Aparatur Polri”, yaitu:
1) penyusunan analisa beban kerja pada struktur organisasi Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- Pengkajian ABK di lingkungan Polres Metro Jakarta Selatan.
(giat5051/prog1/SP7/SS4/IKU6/prom6);
2) pelaksanaan rekrutmen, seleksi dikbangum dan pembinaan karier sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan analisis beban kerja;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pembinaan karier aparatur Polri berbasis kompetensi dengan pendekatan merryt
sistem yang didukung TI secara dinamis dan terintegrasi.
(giat3071/prog1/SP7/SS2/IKU2/prom1);
3) peningkatan pelaksanaan e-government melalui e-planning, e-budgeting dan e-
procurement;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pengembangan aplikasi SMAP.
(giat3071/prog1/SP7/SS1/IKU1/prom2);
b) pelaksanaan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
36
b) pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui e-procurement.
(giat3071/prog1/SP7/SS4/IKU6/prom2);
4) peningkatan layanan kesehatan dan keselamatan kerja bagi aparatur Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- pembangunan dan peningkatan fasilitas kesehatan dalam rangka pelayanan
kesehatan di tingkat kewilayahan untuk mencapai pelayanan secara paripurna
kepada aparatur Polri dan masyarakat umum.
(giat5062/prog2/SP7/SS4/IKU4/prom2);
g. arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Pemetaan dan Penyusunan
Rencana Kebutuhan (Blue Print) Sarpras; Pemenuhan Kebutuhan Minimal Alpalkam
dan Almatsus Polri Sesuai Tugas dan Fungsi Organisasi Polri secara Bertahap”, yaitu:
1) evaluasi dan penyusunan pengkategorian Almatsus Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
- memberikan saran dan masukan pada evaluasi Blue Print Almatsus dan
Alpalkam Polri.
(giat5060/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
2) pengusulan pemenuhan rumah dinas Aparatur Polri;
untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut, maka strategi yang akan dilakukan:
a) pengkajian terhadap prototype rumah dinas Polri tipe kecil.
(giat5062/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
b) kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam
rangka pembangunan perumahan bagi aparatur Polri.
(giat5060/prog2/SP8/SS1/IKU1/prom6);
IV. Program, Kegiatan dan Pagu Indikatif Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2019
8. Program dan Kegiatan Polres Metro Jakarta Selatan
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri.
1) Tujuan:
Terwujudnya good governance dan clean government melalui peningkatan
koordinasi pelaksanaan tugas; pembinaan kemampuan manajemen dan informasi
Kepolisian; sinkronisasi perencanaan kebijakan program dan anggaran dan integrasi
lintas sektor;
2) Kegiatan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
37
2) Kegiatan:
a) penerangan Masyarakat (3070);
b) dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri (3073);
c) manajemen Anggaran (5054);
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri
1) Tujuan:
Terpeliharanya Harkamtibmas melalui tata kelola dan modernisasi sarana dan
prasarana aparatur Polri guna mendukung pelaksanaan tugas fungsi pembinaan dan
operasional;
2) Kegiatan:
a) pengembangan Peralatan Polri (3084);
b) dukungan Manajemen dan Teknis Sarpras (5059);
c. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri
1) Tujuan:
Terwujudnya tata kelola Polri yang bersih dan akuntabel serta berorientasi pada
hasil melalui penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan
legitimate sesuai dengan ketentuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2) Kegiatan:
a) penyelenggaraan Pengamanan Internal Polri (3089);
b) penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan (3091);
d. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban
1) Tujuan:
Terpeliharanya Kamtibmas dan terwujudnya Kamdagri yang mantap guna
mendukung pembangunan nasional;
2) Kegiatan:
a) dukungan Manajemen dan Teknis Strategi Keamanan dan Ketertiban (3111);
b) Analisis Keamanan (3112);
c) penyelanggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban bidang Politik (3114);
d) penyelanggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban bidang Ekonomi (3115);
e) penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban bidang Sosial Budaya
(3116);
f) penyelenggaraan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
38
f) penyelanggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban bidang Keamanan Negara
(3117);
e. Program Pemberdayaan Potensi keamanan
1) Tujuan:
Meningkatnya kebijakan publik yang berwawasan Kamtibmas melalui Community
Policing dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat;
2) Kegiatan:
- pembinaan Potensi Keamanan (5076);
f. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
1) Tujuan:
Terpeliharanya Kamtibmas melalui peningkatan kemampuan manajemen
operasional dan informasi kepolisian serta integrasi lintas sektoral yang fokus pada
pelaksanaan tugas fungsi preemtif dan preventif;
2) Kegiatan:
a) dukungan Manajemen dan Teknis Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (3128);
b) pembinaan pelayanan Fungsi Sabhara (3130);
c) penyelenggaraan Pengamanan Objek Vital (3131);
d) peningkatan Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Masyarakat di bidang
Lantas (3133);
g. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
1) Tujuan:
Terwujudnya stabilitas politik dan keamanan melalui penegakan hukum yang
profesional, proporsional, dan akuntabel serta menjunjung tinggi hak asasi manusia;
2) Kegiatan:
a) penindakan Tindak Pidana Umum (3142);
b) penindakan Tindak Pidana Narkoba (3144);
c) penindakan Tindak Pidana Korupsi (3146);
h. Program . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
39
h. Program Pengembangan Hukum Kepolisian.
1) Tujuan:
Terbangunnya landasan hukum yang memayungi pelaksanaan tugas pokok Polri
selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum;
2) Kegiatan:
- penyusunan dan penyuluhan Hukum (3155);
9. Pagu Indikatif Polres Metro Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2019
Alokasi Pagu Indikatif Polres Metro Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp. 159.176.536.000,- (Seratus lima puluh sembilan miliar lima ratus tiga puluh enam juta delapan
puluh enam ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:
a. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Polri
Rp. 129.210.476.000,- (seratus dua puluh sembilan milyar dua ratus sepuluh juta empat ratus
tujuh puluh enam ribu rupiah) meliputi:
1) penerangan masyarakat Rp. 204.330.000,-;
2) dukungan pelayanan internal perkantoran Polri Rp. 128.996.146.000,-;
3) manajemen anggaran Rp. 10.000.000,-;
b. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polri Rp. 10.505.119.000,- (sepuluh juta
lima ratus lima juta serratus Sembilan belas ribu rupiah) meliputi:
1) pengembangan peralatan Polri Rp. 325.000.000,-;
2) dukungan manajemen dan teknis sarpras Rp. 10.180.119.000,-;
c. Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Polri
Rp. 239.200.000,- (dua ratus tiga puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah) meliputi:
1) penyelenggaraan pengamanan internal Polri Rp. 195.200.000,-;
2) penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan Rp. 44.000.000,-.
d. Program pengembangan strategi keamanan dan ketertiban Rp. 1.690.890.000,- (satu milyar
enam ratus sembilan puluh juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) meliputi:
1) dukungan manajemen dan teknis strategi keamanan dan ketertiban Rp. 121.952.000,-;
2) analisis keamanan Rp. 307.388.000,- ;
3) penyelenggaraan . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
40
3) penyelenggaran strategi keamanan dan ketertiban bidang politik Rp. 315.295.000,-;
4) penyelenggaran strategi keamanan dan ketertiban bidang ekonomi Rp. 315.295.000,-;
5) penyelenggaran strategi keamanan dan ketertiban bidang sosial budaya
Rp. 315.295.000,-;
6) penyelenggaran strategi keamanan dan ketertiban bidang keamanan negara
Rp. 315.295.000,-;
e. Program pemberdayaan potensi keamanan Rp. 1.721.110.000,- (satu milyar tujuh ratus dua
puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah) meliputi:
- pembinaan potensi keamanan Rp. 1.721.110.000,-;
f. Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Rp. 6.217.745.000,- (enam
milyar dua ratus tujuh belas juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah) meliputi:
1) dukungan manajemen dan teknis pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat
Rp. 3.017.549.000,-;
2) pembinaan pelayanan fungsi Sabhara Rp. 1.483.200.000,-;
3) penyelenggaraan pengamanan objek vital Rp. 158.400.000,-;
4) peningkatan pelayanan keamanan dan keselamatan masyarakat di bidang Lantas
Rp. 1.558.596.000,-.
g. Program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Rp. 9.566.996.000,- (Sembilan milyar lima
ratus enam puluh enam juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu rupiah) meliputi:
1) penindakan tindak pidana umum Rp. 7.951.391.000,-;
2) penindakan tindak pidana Narkoba Rp. 1.455.605.000,-;
3) penindakan tindak pidana korupsi Rp. 160.000.000,-.
h. Program pengembangan hukum kepolisian Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)
meliputi:
- pemberian bantuan dan nasihat hukum Rp. 25.000.000,- .
10. Kegiatan Prioritas Nasional Pagu Indikatif T.A. 2019
Sesuai dengan Surat Bersama Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan
dengan Nomor: S-269/MK.02/2018 dan B.209/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2018, perihal Pagu Indikatif
K/L Tahun 2019. Setelah dilaksanakan Trilateral Meeting antara Polri, Kementerian Keuangan dan
Kementrian . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
41
Kementerian PPN/Bappenas maka prioritas nasional Pagu Indikatif T.A. 2019 adalah sebagai
berikut:
KODE NAMA
PROGRAM/KEGIATAN/ OUTPUT
TARGET SAT PAGU (RIBU
RUPIAH)
PROYEK PRIORITAS NASIONAL
KEGIATAN PRIORITAS
PROGRAM PRIORITAS
PRIORITAS NASIONAL
09 Program Pemberdayaan Potensi Keamanan
9.750.000
5076 Pembinaan Potensi Keamanan
9.750.000
5076.004
Jumlah Problem Solving (Pemecahan Masalah)
65 Permasalahan
9.750.000 2-Pencegahan Proaktif Gangguan Kejahatan dan Ketertiban Masyarakat
01-Penciptaan Kondisi Aman yang Cepat dan Tanggap
01-Kamtibmas dan Keamanan Siber
05-Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
11 Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
2.424.436.000
3142 Penindakan Tindak Pidana Umum
1.198.831.000
3142.002 Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Umum
43 Kasus 1.197.931.000 3-Penanganan Gangguan Kejahatan dan Ketertiban Masyarakat
01-Penciptaan Kondisi Aman yang Cepat dan Tanggap
01-Kamtibmas dan Keamanan Siber
05-Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
3142.003 Pemeriksaan Visum Luar
3 Kasus 900.000 3-Penanganan Gangguan Kejahatan dan Ketertiban Masyarakat
01-Penciptaan Kondisi Aman yang Cepat dan Tanggap
01-Kamtibmas dan Keamanan Siber
05-Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
3144 Penindakan Tindak Pidana Narkoba
905.605.000
3144.002 Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Narkoba (PN)
30 kasus 905.605.000 1-Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
03-Penanganan Penyalahgunaan Narkoba
01-Kamtibmas dan Keamanan Siber
05-Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
3146 Penindakan Tindak Pidana Korupsi
160.000.000
3146.002 Penyelesaian Tindak Pidana Korupsi (PN)
2 Kasus 160.000.000 3-Penanganan Gangguan Kejahatan dan Ketertiban Masyarakat
01-Penciptaan Kondisi Aman yang Cepat dan Tanggap
01-Kamtibmas dan Keamanan Siber
05-Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu
Total 2.424.436.000
V. PENUTUP . . . . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES METRO JAKSEL
NOMOR : KEP/ 70 / VI / 2018
TANGGAL : 30 JUNI 2018
42
Paraf :
1. Kabgren : .....
2. Kasium : .....
3. Waka Polres : .....
V. PENUTUP
11. Penutup
Demikian Rencana Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2019 disusun sebagai bahan
masukan penyusunan Rencana Kegiatan Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2019.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 30 Juni 2018
KEPALA KEPOLISIAN RESORT METRO JAKSEL
INDRA JAFAR, S.IK, M.SI. KOMISARIS BESAR POLISI NRP 71040421