Post on 09-Aug-2015
Kelompok 4
Sofia AbadiniThifal Rafif Ali
SKBerbicara6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi
KD6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Tujuan PembelajaranSiswa dapat mengomentari
pembacaan puisi baru dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat
Diharapkan mampu membacakan puisi didepan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai.
Membacakan Puisi Baru dengan Lafal, Intonasi, Ekspresi yang sesuai
Kegiatan membaca bertujuan untuk memahami isinya, baik membaca teks maupun membaca puisi. Khusus membaca puisi, diperlukan kemampuan membaca nyaring. Oleh karnanya, si pembaca dituntut untuk mempelajari lafal dan intonasi dengan baik. Selain itu, ekspresi juga harus disesuaikan
Memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukan dari teman
Pada saat Anda membaca puisi didepan kelas, tentu teman yang lain mencatat penampilanmu mengenai lafal, intonasi, dan kesesuaian ekspresi, berikut saran-saran untuk memperbaikinya. Mintalah catatan tersebut, lalu coba perbaiki lagi agar sempurna cara pembacaan puisi yang dilakukan.
Pengertian MengomentariMenurut KBBI, mengomentari
yaitu memberi komentar; mengulas.
Memberikan saran yang bijak kepada pembaca
Tanggapan yang baik adalah memberikan tanggapan yang bersifat membangun dan cara mengungkapkanya dengan santun.
Contoh:Sungguh dahsyat pembacaan puisi
saudara Chandra, namun saya rasa ekspresi saudara perlu ditambah agar pendengar ikut hanyut dalam suasana yang Anda bangun
PuisiPuisi (dari bahasa Yunani kuno:
ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Puisi BaruPuisi baru tercipta pada masa
angkatan Pujangga Baru. Para pencipta puisi baru berusaha melepaskan diri dari ikatan-ikatan puisi lama. Yang termasuk puisi baru, yaitu distikon (2 baris), tersina (3 baris), quartin (4 baris), quint (5 baris), sektet (6 baris), septima (7 baris), oktaf (8 baris), dan soneta (14 baris).
Cara membaca puisi dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut:
1) Deklamasi, yaitu pembacaan puisi yang menekankan pada ketepatan pemahaman, ketepatan ekspresi wajah dan disertai gerak-gerik tubuh yang lebih bebas.
2) Musikalisasi, adalah pembacaan puisi yang diiringi dengan musik (gitar, kendang, piano, drum, dan lain-lain).
3) Membaca indah, merupakan pembacaan puisi yang menitikberatkan pada pemahaman, keindahan vokal dan ketepatan ekspresi.
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut:
a) Bentuknya rapi dan simetris.b) Mempunyai persajakan akhir (yang
teratur).c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun
dan syair meskipun ada pola yang lain.d) Sebagian besar puisi empat seuntai.e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis).f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata
(sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis Puisi Baru
Puisi baru menurut isinya dibedakan menjadi 7 jenis, yaitu:
1. Balada
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
2. Himne
Himne adalah puisi pujaan untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air atau almamater.
3. OdeOde adalah puisi sanjungan
untuk orang yang berjasa. 4. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.5. Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.6. Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
7. SatireSatire adalah puisi yang berisi
sindiran/kritik.
Puisi baru menurut bentuknya dibedakan menjadi sembilan jenis, yaitu:
1) DistikonDistikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri
atas dua baris (puisi dua seuntai).
2) TerzinaTerzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas
tiga baris (puisi tiga seuntai).
3) KuatrainKuatrain adalah puisi yang tiap baitnya terdiri
atas empat baris (puisi empat seuntai).
4) KuintKuint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas
lima baris (puisi lima seuntai).
5) Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
6) Septime
Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
7) Oktaf/Stanza
Oktaf/Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain, atau puisi delapan seuntai).
8) Soneta
Soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua. Dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.
9) Prosa Liris
Prosa liris merupakan suatu bentuk karya sastra yang berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif yang disajikan seperti bentuk prosa, namun menggunakan bahasa berirama yang biasa digunakan dalam puisi. Walaupun ia boleh dikatakan terletak antara prosa dan puisi, namun karena memenuhi kaidah puisi (khususnya irama, diksi dan majas), maka prosa liris tergolong dalam jenis puisi.
LafalLafal adalah cara seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Suatu kata dapat diucapkan secara berbeda-beda oleh beberapa orang atau kelompok orang, tergantung dari latar belakang mereka, tempat tinggal mereka, pendidikan mereka, dll. Setiap suku kata dilafalkan berdasarkan satuan suara (fon).
IntonasiIntonasi yaitu tinggi rendahnya
nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada kata-kata tertentu di dalam kalimat
Intonasi memiliki 3 macam, yaitu:
a) Tekanan Dinamik (keras lemah) Ucapkanlah kalimat dengan melakukan penekanan pada setiap kata yang memerlukan penekanan
b) Tekanan Nada (tinggi) Cobalah mengucapkan kalimat dengan memakai nada/aksen, artinya tidak mengucapkan seperti biasanya. Yang dimaksud di sini adalah membaca/mengucapkan kalimat dengan suara yang naik turun dan berubah ubah. Jadi yang dimaksud dengan tekanan nada ialah tentang tinggi rendahnya suatu kata.
c) Tekanan Tempo adalah memperlambat atau mempercepat pengucapan. Tekanan ini sering dipergunakan untuk lebih mempertegas apa yang kita maksudkan. Untuk latihannya cobalah membaca naskah dengan tempo yang berbeda beda. Lambat atau cepat silih berganti.
Ekspresi (Mimik)Ekspresi wajah atau mimik
adalah hasil dari satu atau lebih gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya.
Contoh PuisiSenja di Pelabuhan KecilIni kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlautmenghembus diri dalam mempercaya mau berpautGerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenangmenemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harapsekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalandari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap(Chairil Anwar)
Daftar PustakaRohmadi, Muhammad dan Yuli Kusumawati.
2008. Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi (2 Desember 2014.)
http://layarasdos.blogspot.com/2014/04/mengomentari-pembacaan-puisi-baru.html (Senin, 14 April 2014)
http://artikata.com/arti-368852-mengomentari.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Lafal (21 November 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekspresi_wajah (30 Juni 2014.)
http://www.kajianpustaka.com/2014/06/ciri-dan-jenis-puisi-baru.html (Selasa, 10 Juni 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Intonasi (26 Agustus 2014)