Kelompok 2 - Ulkus

Post on 31-Jan-2016

229 views 5 download

description

Obat Gangguan Saluran Cerna

Transcript of Kelompok 2 - Ulkus

ULKUSObat Gangguan Endokrin dan Saluran Cerna

• Fatmawati Fadlin 1306376875

• Ganesya Rita Putri 1306480446

• M. Fridho Damora Harahap 1306480591

• Nilam Sartika 1306408454

• Nurvita Ulfa Saraswati 1306480263

• Siti Syarah Sartika 1306480364

• Aisyah Nur Saadah 1306480585

• Amalia Sitti Khayyira 1306416102

• Arini Wulansari 1306413492

• Asma Zahidah 1206253836

• Cakra Hagai Arparti Sm

1306480774

• Clara Jikesya 1306479766

• Delvika Yessi Chumala 1306377032

Kelompok 2:

FISIOLOGI

PATOFISIOLOGI

FARMAKOLOGI

FARMAKOTERAPI

OUTLINE

FISIOLOGI

Anatomi dan Fisiologi Lambung

Sekresi HCl• Sel-sel parietal aktif mengeluarkan HCl ke dalam lumen rongga lambung.

• Sekresi HCl menyebabkan pH lumen turun hingga 2.

• Ion Hidrogen (H+) dan ion klorida (Cl-) secara aktif diangkut dengan

pompa terpisah di membran plasma sel parietal.

• Ion hidrogen ditransportasi secara aktif terhadap gradien konsentrasi

yang besar, dengan konsentrasi H+ menjadi sebanyak 3 juta kali lebih

besar dalam lumen daripada dalam darah. Klorida disekresikan oleh

mekanisme transportasi aktif sekunder terhadap gradien konsentrasi

yang jauh lebih kecil yaitu hanya 1,5 kali.

Fungsi HCl

1. HCl mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen ke enzim aktif, pepsin,

dan menyediakan media asam yang optimal untuk kegiatan pepsin.

2. HCl membantu dalam pemecahan jaringan ikat dan serat otot,

mengurangi partikel makanan besar menjadi partikel yang lebih kecil.

3. Denaturasi protein

4. Bersama enzim lisozim dari ludah, HCl membunuh sebagian besar

mikroorganisme yang tertelan dengan makanan.

SEKRESI DAN KONTROL SEKRESI LAMBUNG

Aktivasi pepsinogen

• Ketika pepsinogen disekresi ke dalam lumen lambung, HCl membelah sebuah fragmen kecil dari molekul, mengubahnya ke bentuk aktif dari enzim pepsin.

• Setelah terbentuk, pepsin mengkatalisis molekul pepsinogen lain untuk menghasilkan lebih banyak pepsin.

• Mekanisme dimana bentuk aktif dari enzim mengaktifkan molekul lain dari enzim yang sama, disebut proses autokatalitik.

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

Mukosa Pelindung• Mukosa ini berfungsi sebagai pelindung terhadap beberapa bentuk cedera

potensial pada mukosa lambung

• Berdasarkan sifatnya sebagai pelumas, lendir melindungi mukosa lambung

terhadap kerusakan mekanik. Hal ini membantu melindungi dinding lambung dari

‘self-digestion’ karena pepsin dihambat ketika kontak dengan lapisan lendir yang

melapisi lapisan lambung

• Sebagai basa, mukus membantu melindungi dari kerusakan asam dengan

menetralkan HCl di sekitar lapisan lambung, tetapi tidak mengganggu fungsi HCl

dalam lumen

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

Faktor intrinsik

• Faktor intrinsik penting dalam penyerapan vitamin B12. Vitamin

ini dapat diserap hanya bila dikombinasikan dengan faktor

intrinsik. Ikatan dari faktor intrinsik-kompleks vitamin B12 dengan

reseptor khusus yang hanya terdapat di terminal ileum, bagian

terakhir dari usus kecil, memicu reseptor endositosis yang

dimediasi dari kompleks di lokasi tersebut

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

KONTROL SEKRESI LAMBUNG

• Tingkat sekresi lambung dapat dipengaruhi oleh:(1) faktor yang timbul sebelum makanan mencapai perut(2) faktor yang dihasilkan dari adanya makanan di perut(3) faktor dalam duodenum setelah makanan meninggalkan perut

• Melibatkan tiga fase:o Cephalic phaseo Gastric phaseo Intestinal phase

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

Stimulasi sekresi lambung

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

Inhibisi sekresi lambung

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

Sawar mukosa lambung

Sherwood L. Human physiologi from cells to system 7th ed.

Peptic Ulcer Disease

• Peptic Ulcer Disease adalah kerusakan atau pembentukan tukak akibat terjadinya erosi yang diawali dari lapisan mukosa hingga merusak lapisan dinding lainnya.

• Erosi ini dapat terjadi akibat peningkatan asam lambung atau saat menurunnya daya tahan lapisan mukosa.

USUS HALUS

Anatomi dan Fisiologi

Sekresi Usus Halus• Sel kelenjar eksokrin usus halus mensekresi hampir 1,5 L aqueous salt dan

mucus solution yang disebut succus entericus (“juice of intestine”).

• Sucus memiliki fungsi proteksi, lubrikasi, dan menyediakan banyak H2O

untuk pencernaan makanan.

• Usus halus mensintesis enzim pencernaan tapi tidak disekresikan ke lumen

saluran pencernaan, karena enzim pencernaan bekerja di dalam brush-

border membrane dari sel epitel usus halus.

Sherwood, Lauralee. (2010). Human physilogy: fromcell tosystems 7th ed.USA: Books/Cole Cengage Learning.

Keseimbangan Biokimia Usus Halus

• Pada lumen usus halus, HCl yang disekresi oleh sel parietal lambung

akan dinetralisir oleh NaHCO3 yang disekresi oleh sel pancreatic duct.

• Produk akhir dari hasil reaksi ini (Na+, Cl-, CO2, dan H2O) akan

diabsorpsi kembali oleh sel epitel usus halus dan akan disalurkan ke

darah. melalui rekasi ini, keadaan biokimia pada tubuh akan dijaga.Sherwood, Lauralee. (2010). Human physilogy: fromcell tosystems 7th ed.USA: Books/Cole Cengage Learning.

Mikroflora Normal Lambung dan Usus Halus

• Usus halus merupakan area transisi antara area dengan jumlah

bakteri rendah (lambung) dan area dengan jumlah bakteri tinggi

(colon)

• Bakteri pada duodenum sekitar 105 bakteri/mL, pada ileum 109

bakteri/mL sedangkan pada lambung hanya sekitar 103 bakteri/mL

karena terdapat barrier penting yaitu kondisi pH yang rendah

• Kadar asam lambung dan motilitas yang normal akan menjaga

konsentrasi bakteri pada lambung dan duodenum. Wilson, M., Henderson, B., & McNab, R. (2002). Bacterial disease mechanisms. Cambridge: Cambridge University Press.Lambe, D., Genco, R., & Mayberry-Carson, K. Anaerobic Bacteria. Boston,

MA: Springer US.

Mikroflora Normal Lambung dan Usus Halus

• Di lambung terdapat bakteri gram positif seperti streptococci, staphylococci, dan lactobacilli. H. pylori

merupakan bakteri patogen yang jarang ditemukan saat usia <10 tahun, namun meningkat prevalensinya

80% saat usia <50 tahun. Kebanyakan pasien yang terinfeksi H. pylori tidak menunjukkan gejala infeksi,

namun pada beberapa pasien setelah beberapa tahun terinfeksi dapat menimbulkan penyakit tertentu.

• Di usus halus (duodenum, jejunum, dan terutama ileum) bakteri aerob yang ada adalah Eschericia coli,

Klebsiella species, Enterobacter species, enterococci, dan streptococci sedangkan bakteri anaerob (yang

ada dalam jumlah sedikit) contohnya adalah Bacteroides fragilis.

Wilson, M., Henderson, B., & McNab, R. (2002). Bacterial disease mechanisms. Cambridge: Cambridge University Press.

Ouwehand, A., & Vaughan, E. (2006). Gastrointestinal microbiology. New York: Taylor & Francis.

Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan

Mikroflora di Usus HalusMucosal barrier (sel epitel usus halus, tight junction, lapisan mukus)

• menjaga flora normal tetap berada di usus halus, tidak berpindah ke organ lainnya di tubuh.

Immunoglobulin A (IgA)

• terdapat pada mukus berfungsi menetralisasi dan menginaktivasi bakteri pathogen dan invading viruses

Gerakan peristaltik

• faktor mekanis yang dapat mencegah pelekatan bakteri di sel epitel usus halus. Bakteri yang dapat bertahan di usus halus harus dapat melekat dan memperbanyak diri secara cepat untuk melawan gerakan peristaltic tersebut.

Turn-over sel epitel usus halus

• penggantian sel epitel usus halus yang mengandung berbagai molekul termasuk bakteri di permukaannya.

Karpa, K. (2003). Bacteria for breakfast: Probiotics for Good Health. Victoria, B.C.: Trafford.

PATOFISIOLOGI

Peptic Ulcer DiseasePeptic Ulcer Disease atau tukak adalah kerusakan atau pembentukan tukak di saluran pencernaan bagian bawah akibat terjadinya erosi yang diawali dari lapisan mukosa hingga merusak lapisan dinding lainnya. Peptic ulcer biasanya merujuk pada erosi yang terjadi di lambung (gastric ulcer) dan duodenum (duodenal ulcer)Erosi ini dapat terjadi akibat peningkatan asam lambung atau saat menurunnya daya tahan lapisan mukosa.

Penyebab ulkus peptikum

Sekresi mukus terlalu sedikit

• Hipoksia• Infeksi Helicobacter pylori• Efek obat AINS

Sekresi asam lambung berlebih

• Pemakaian nikotin, kafein, alkohol• Kondisi stres psikologi

Sekresi mukus terlalu sedikit

Ganesya Rita Putri (1306480446)Amalia Sitti Khayyira(1306416102)

Patofisiologi Hipoksia

Penurunan aliran darah ke organ GIT

Hipoksia lapisan mukosa

Sel penghasil mukus rusak

Ulkus iskemik

Patofisiologi Infeksi H. pyloriH. pylori membentuk koloni di lapisan dalam mukosa terutama

mukosa antrum

Mengeluarkan urease, lipase, protease, fosfolipase, dan berbagai macam sitotoksin

Vakuolisasi sel epitel dan mengurangi ketebalan lapisan mukosa

Sel epitel rusak

Infeksi H. pylori

Efek obat AINSDengan 2 mekanisme :• Langsung mengiritasi epitel lambung : asam AINS dan

kemampuan untuk menurunkan hidrofobisistas dari lapisan mukosa lambung

• Menghambat COX-1

AINS menghamba

t COX-1

Penurunan sintesis

prostaglandin

Resiko terkena ulkus

peptikum meningkat

Sekresi Asam Lambung Berlebih Peptic Ulcer

M. Fridho Damora Hrp1306480591

Penyebab

Penggunaan Nikotin, Kafein, dan Alkohol Berlebihan

Kondisi Stress Psikologi

Pemakaian nikotin, alkohol, kafeinNikotin, alkohol, kafein menginduksi sel parietal menghasilkan asam

Sekresi asam lambung berlebih

Patofisiologi kondisi stres

Kondisi stres

Kortisol meningkat

Asam lambung

meningkat

Resiko terkena ulkus

peptikum

Stress Bila kondisi stress berlanjut ulkus meluas

seperti luka bakar, syok, sepsis berat, dan

trauma.

setelah kejadian penuh stress secara fisiologis.

Ulserasi mukosa akut dari duodenal atau area

lambung

Perbandingan penyebab ulkus lambung

Peningkatan penyaluran asam menyebabkan

ulkus duodenalNilam Sartika1306408454

• Ulkus duodenal adalah ulserasi pada mukosa duodenal yang

disebabkan oleh peningkatan jumlah asam hidroklorik dalam

duodenum

• Ulkus duodenal juga dapat disebabkan karena peningkatan

penyaluran asam ke duodenum

Iritasi lambung, mikroorganisme, sekresi gastrin

berlebihan, distensi

abnormal

Perpindahan muatan lambung

terlalu cepat

Memperberat kerja lapisan

mukosa lambung

Lapisan mukosa di duodenum

rusak

Ulkus duodenal

Corwin, E. (2008). Handbook of Pathophysiology (3rd ed.). Lippincott Williams & Wilkins.

Dumping syndrome akibat pembedahan

lambung

Terganggunya kemampuan lambung untuk menahan dan melepaskan kimus scr lambat

Corwin, E. (2008). Handbook of Pathophysiology (3rd ed.). Lippincott Williams & Wilkins.Silbernagl, S., & Lang, F. (2000). Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme

• Adapun Gejala yang umum muncul pada ulkus antara lain:Rasa seperti ditusuk – tusuk atau rasa terbakar pada lambung

tengah atau atas ketika sedang makan atau saat malam hariKembungRasa terbakar pada jantungBerdebar – debarMual atau muntah

• Pada kejadian lebih lanjut, gejala yang dapat muncul berupa:Dahak berdarah atau menghitamMuntah darah yang berbentuk seperti golongan kopiBerat badan yang menurunSakit yang tidak tertahankan pada perut bagian tengah atau atas

FARMAKOLOGI

Golongan AntasidaAsma Zahidah 1206253836

Golongan AntasidaFungsi:

Menetralkan asam lambung

Menginaktifkan pepsin

Mengikat garam empedu

Antasid yang mengandung alumunium dapat meningkatkan

pertahanan mukosa dan menekan HP

• Efek Samping

Magnesium, alumunium diare

Alumunium konstipasi Hypophosphatemia (pasien dengan kadar phospat rendah p)

Hypercalcemia lebih dari 20 g/ hari dengan fungsi ginjal normal Alkalosis

• Dosis

Pada ulkus non komplikasi 1 dan 3 jam setelah makan atau pada saat tidur setara 120 mEq kombinasi Mg-Al per dosis yang diharapkan dapat sama efektif seperti obat antagonis reseptor H2 konvensional

• Interaksi ObatTetrasiklin , warfarin, digoxin, quinidine, isoniazid, ketokonazol, fluoroquinolon

• PerhatianPada ulkus non komplikasi 1 dan 3 jam setelah makan atau pada saat tidur setara 120 mEq kombinasi Mg-Al per dosis yang diharapkan dapat sama efektif seperti obat antagonis reseptor H2 konvensional

Obat Penghambat Pompa Ion

Sukralfat dan Misoprostol

Arini Wulansari1306413492

Mekanisme: Inhibitor pompa proton atau PPIs merupakan inhibitor kuat sekresi asam lambung. Obat-obat golongan ini berikatan secara irreversibel dengan pompa proton lambung seperti enzim H+, K+-

ATPase untuk mencegah pelepasan asam lambung dari sel parietal ke dalam lumen lambung dan memblok tahap akhir produksi asam lambung.

Inhibitor Pompa Ion (PPIs)

Omeprazol•Indikasi : Ulkus duodenal, infeksi Helicobacter Pylori, ulkus lambung, GERD•Interaksi : Meningkatkan kerja warfarin, meningkatkan efek fenitoin, menghambat metabolisme diazepam•Dosis :•Ulkus duodenum: 20 mg per hari selama 4-8 minggu•Ulkus lambung: 40 mg sehari selama 4-8 minggu

•Efek Samping : sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, diare•Kontraindikasi : hipersensitif omeprazol

Lansoprazol

•Indikasi: Tukak lambung, tukak duodenum, refluks gastroesofagus

•Interaksi: Antasida dan sukralfat dapat menurunkan bioavailabilitas lansoprazole antasida dan sukralfat diberikan 1 jam setelah pemberian lansoprazole.

•Dosis:•Tukak lambung, 30 mg sehari pada pagi selama 8 minggu

•Tukak duodenum, 30 mg sehari pada pagi selam 4 minggu; pemeliharaan 15 mg sehari.

•Efek Samping: sakit kepala, diare, mual, muntah, mulut kering

•Kontraindikasi: hipersensitivitas lansoprazol

Pantoprazol

•Indikasi: terapi akut dan perawatan ulkus lambung dan duodenum•Interaksi: mengganggu penyerapan obat-obat yang absorbsinya dipengaruhi pH lambung seperti ketokonazole, ampicillin dan zat besi.•Dosis:•Ulkus duodenum: 40 mg per hari selama 2 minggu•Ulkus lambung: 40 mg per hari selama 4 minggu

•Efek Samping: diare, sakit kepala•Kontraindikasi: ibu hamil dan menyusui, pasien < 5 tahun

Analog Prostaglandin : MisoprostolMekanisme Kerja:

menurunkan siklus AMP intraselular dan sekresi asam lambung. PGE2 juga mencegah luka lambung dengan efek sitoprotektif yang meliputi stimulasi mucin dan sekresi bikarbonat dan meningkatkan aliran darah mukosal.

• Indikasimengurangi resiko ulkus lambung pada pasien pengguna AINS.

• Interaksio Efektivitas diturunkan oleh Al karbonat (basa), Al

hidroksida, Al fosfat, magaldrat, Mg karbonat, Mg hidroksida, Mg oksida, Mg trisilikat.

o Misoprostol akan meningkatkan kejadian nyeri lambung dan diare jika diberikan bersama diklofenak dan indometasin.

• Dosis:o Profilaksis NSAID-Induced ulcer: 200 mcg per 6 jam

bersama makanan, dapat dikurangi hingga 100 mcg jika tidak toleransi thd dosis tinggi

• Efek Samping: diare, sakit perut• Kontraindikasi: ibu hamil dan menyusui,

alergi misoprostol atau prostaglandin

SukralfatMekanisme Kerja:

Menghambat proses erosi

mukosa dan ulserasi akibat

hidrolisis protein mukosal

termediasi pepsin.

Sukralfat mengalami

memproduksi polimer yang

kental dan lengket, yang

menempel pada sel epitelial dan

lubang ulkus selama 6 jam

setelah pemberian dosis tunggal.

• Indikasi: ulkus duodenum, profilaksis ulkus stres• Interaksi

Menurunkan absorbsi siprofloksasin, norfloksasin, tetrasiklin, fenitoin, ketokonazol, tiroksin

• Dosis:o Ulkus duodenum: 1 g per 6 jam,

pemeliharaan: 1 g per 12 jamo Profilaksis ulkus stress: 1 g per 8 jam selama

4-8 minggu, diminum saat perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan)

• Efek Samping: Konstipasi, diare, mual, gangguan pencernaan, gangguan lambung, mulut kering, ruam, gatl-gatal, nyeri punggung, pusing, sakit kepala, vertigo dan mengantung.

• Kontraindikasi: pasien dengan alergi sukralfat, hindarkan pada penderita gagal ginjal, ibu hamil dan menyusui

Antagonis Reseptor H2Bismuth

Clara Jikesya1306479766

ANTAGONIS RESEPTOR H2

• Indikasi: mencegah dan menginduksi penyembuhan ulkus lambung

dan duodenum. Mengobati ulkus yang diinduksi oleh NSAID.

• Menghambat sekresi asam pada malam hari dan sekresi yang

dirangsang oleh makanan, insulin, kafein, pentagastrin, dan betazole.

• Kurang poten dari pada golongan penghambat pompa proton.

• Mampu menekan sekresi asam lambung 24 jam sekitar 70%.

• Menghambat produksi

asam melalui

kompetisi dengan

histamin untuk

berikatan dengan

reseptor H2 di

membran basolateral

pada sel parietal.Lullmann, H., Mohr, K., et al. (2000). Color Atlas of Pharmacology. ed. 2. New York: Thieme.

Farmakokinetik

• Absorpsi cepat diabsorpsi setalah pemberian per oral, konsentrasi

plasma puncak antara 1-3 jam, absorpsi meningkat dengan makanan

tetapi menurun dengan antasida

• Distribusi hanya sedikit yang berikatan dengan protein plasma

• Metabolisme <10-35% dimetabolisme di hati

• Ekskresi diekskresi melalui ginjal, kurangi dosis untuk pasien yang

memiliki penurunan klirens kreatinin

Adverse Drug Reaction• Efek samping diare, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan konstipasi. • Cimetidine dosis tinggi dalam jangka panjang menurunkan ikatan testosteron

dengan reseptor androgen dan menghambat hidroksilasi estradiol galactorrhea (wanita), gynecomastia dan impotensi (pria)

• Efek reversibel pada SSP halusinasi, depresi, kecemasan akibat cimetidine terutama pada pasien sakit parah atau berusia lanjut >50 tahun

• Cedera hepatoseluler oleh nizatidine peningkatan enzim hati (AST, ALT, atau alkali fosfatase).

• Hepatitis dan ikterus terjadi dengan ranitidine.• Cimetidine mengurangi metabolisme hepatik obat lain via jalur CYP P450

mengurangi eliminasi meningkatkan konsentrasi plasma. Contoh: karbamazepin, benzodiazepin, lidokain, Ca2+ channel blocker, dan theofilin

• Ranitidine, famotidine, dan nizatidine tidak menghambat sitokrom P450 yang terkait dengan sistem enzim oksigenase dalam hati.

Dipiro, Joseph T. dkk. (2009). Pharmacotherapy Handbook. ed. 7. USA: The McGraw-Hill.

Peringatan

• Hipersensitivitas bronkospasme, edema laring, ruam

• Pasien dengan gangguan fungsi ginjal

• Pasien dengan gangguan fungsi hati

• Lansia

• Ibu hamil (kategori B) dan menyusui

• Penggunaan tidak dianjurkan pada anak < 12 tahun

BISMUTH SUBSALISILAT (BSS)• Bismuth bertindak sebagai antibakteri untuk membasmi H. pylori,

subsalisilat bertindak sebagai antisekretori.• Memiliki efek topikal: BSS mengikat ke dasar ulkus, membatasi

sekresi dalam saluran pencernaan, mengurangi peradangan pada lambung dan usus.

Dosis• Dewasa 2 tablet atau 30 mL• Anak 9-12 tahun 1 tablet atau 15 mL• Anak 6-9 tahun 2/3 tablet atau 10 mL• Anak 3-6 tahun 1/3 tablet atau 5 mL• Anak < 3 tahun tanya dokter• Ulangi dosis setiap 30 menit-1 jam, jika diperlukan, hingga 8 dosis

dalam 24 jam.Farmakokinetik• Absorpsi cepat via oral• Ekskresi 90% dalam bentuk utuh di urin

Adverse Drug Reaction

• Efek samping kecemasan, kebingungan, diare, konstipasi,

pusing, berkeringat, kelemahan otot, gangguan penglihatan dan

pendengaran, nyeri perut

Interaksi Obat• Insulin, metotrexat, atau asam valproat aksi dan efek sampingnya

ditingkatkan oleh BSS• ACE Inhibitor atau sulfinpirazon efeknya menurun karena BSS• Antikoagulan (contoh: warfarin) risiko pendarahan ditingkatkan

oleh BSS• Salisilat (contoh: aspirin) efek samping dan toksisitas ditingkatkan

oleh BSS• Mengganggu pemeriksaan radiologis dari saluran pencernaan

karena bismuth bersifat radiopaque.

Peringatan• Ibu hamil dan menyusui • Anak-anak

Kontraindikasi• Anak-anak dan remaja yang terinfeksi virus lain

Antimikroba

Faatichatun Naja 1306376881

Antimikroba

Berdasarkan toksisitas selektifnya• Aktivitas Bakteriostatik• Aktivitas Bakterisid

TETRASIKLIN

• Indikasi : infeksi Gram positif dan negatif

• Mekanisme Kerja : hambat sintesis protein dengan berikatan pada

ribosomal subunit 30S sehingga menghambat ikatan aminoasil-tRNA

ke sisi A pada kompleks ribosomal

• Kontra indikasi : ibu hamil dan menyusui, gangguan fungsi ginjal

(akan sebabkan eksaserbasi penyakit ginjal), gangguan fungsi hati

Efek samping• Efek samping :

- Pada pemberian lama atau berulang-ulang, terjadi superinfeksi bakteri

atau jamur seperti: enterokolitis dan kandidiasis. 

- Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia, pyrosis, vomiting, flatulen

dan diare. 

- Reaksi hipersensitif seperti: urtikaria, edema, angioneurotik, atau

anafilaksis. 

- Jarang terjadi seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia

dan eosinofilia. 

Dosis dan bentuk sedian• Dosis :  Dewasa : 4 kali sehari 250 mg - 500 mg Anak-anak : sehari 25 - 50 mg/kg b/b dibagi dalam 4

dosis, maksimum 1g. Diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan

FARMAKOTERAPI

Tujuan PengobatanMengobati Rasa Sakit karna Ulkus

Menyembuhkan Ulkus

Mencegah Terjadinya Kembali Ulkus

Mengurangi Komplikasi yang Disebabkan Ulkus

Pengobatan dari ulkus bervariasi, disesuaikan dengan etiologi dari ulkus itu

sendiri (HP atau AINS)

Diagnosis Ulkus

• Ulkus peptikum memiliki gejala yang tidak spesifik, sehigga terkadang sulit dibedakan dari penyakit pencernaan lainnya. Gejala dari ulkus peptikum dapat berupa rasa tidak nyaman dan sakit padai bagian perut, dan mual.

• Pasien biasanya menjelaskan gejalanya seperti rasa terbakar atau menggigit pada bagian perut, atau ketika lapar akan perlahan terasa sakit 1-2 jam yang kemudian akan perlahan menghilang. Penggunaan antasid akan melegakan gejala.

• Pasien dengan ulkus pada lambung biasanya akan merasa sakit dengan adanya makanan, sementara pasien dengan ulkus duodenal akan merasa lega dari gejala dengan adanya makanan. Hal ini menyebabkan pasien dengan ulkus lambung biasanya mengalami penurunan berat badan sementara pasien dengan ulkus duodenal tidak.

Diagnosis Ulkus• Diagnosis Radiologi; Larutan Barium dan X-Ray

Diagnosis Ulkus• Diagnosis Endoskopik

Diagnosis Ulkus• Test Laboratorium ; ELISA & Urea Breath

Terapi Nonfarmakologi

Jarang Sering

Terapi Non Farmakologi

Istirahat yang cukup

Makan secara teratur pada jam tertentu

Menghindari makanan yang

dapat menstimulasi produksi asam

Makan dengan tenang

Pembedahan Lambung• Pembedahan hanya ditujukan kepada pasien yang tidak dapat mengonsumsi

obat, pasien dengan obat-obatan yang tidak memberikan efek pada mereka,

dan pasien yang menderita komplikasi mayor.

• Contohnya adalah jika ulkus yang diderita menyebabkan penghambatan

lambung atau duodenum sehingga menghambat terjadinya pencernaan yang

normal atau jika lambung/duodenum mengalami perforasi (berlubang).

• Pembedahan mungkin dilakukan apabila benar-benar dibutuhkan

untuk memperbaiki permasalahan sebagai berikut

Perforasi ulkus

•Ulkus berkembang lubang pada lambung/dinding usus perforasi ulkus •Jahitan pada lubang

Pendarahan ulkus

•Gastrektomi parsial

Asam lambung tidak

terkontrol

•Obat-obatan yg diberikan tidak dpt mengontrol asam lambung pembedahan mjd pilihan untuk manajemen asam lambung

Gastrektomi parsial

•Pengambilan sebagian lambung•Mengontrol tingkat asam lambung

Vagotomi •Memotong saraf vagus atau cabang yang menstimulasi produksi asam

Piloroplasti•Pembedahan yang melebarkan basis lambung•Untuk pengosongan lambung yang terhambat karena adanya ulkus jaringan parut atau inflamasi

Gastrektomi parsial dan dengan vagotomi trunkal untuk ulkus

duodenal dg Billroth I

Selektif vagotomi

Piloroplasti dan vagotomi trunkal

• Untuk ulkus tipe I, II, dan III gastrektomi parsial yang paling umum

dilakukan, dan kontinuitas gastrointestinal dipulihkan ke salah satu

duodenum proksimal ( rekonstruksi Billroth I), loop jejunum proksimal

(rekontruksi Billroth II), atau anggota tubuh yang ditrasnformasikan dari

jejunum yang diisolasi dari sekresi biliopankreatik (rekonstruksi Roux-en-Y).

• Untuk ulkus tipe IV kemungkinan memerlukan gastrektomi total dengan

rekonstruksi Roux-en-Y

• Pembedahan lambung ini dapat menyebabkan hilangnya refleks akomodasi

yang meningkatkan gradient tekanan dari lambung ke usus halus, tidak

adanya keseimbangan di antrum dan pylorus, dan pengosongan lambung ke

usus halus tidak lagi dihambat. Ketiga hal tersebut dapat memicu terjadinya

pengosongan lambung yang terlalu cepat. Dimana konsekuensi pengosongan

lambung yang terlalu cepat ini adalah dumping syndrome (Silbernagl &

Lang, 2000).

Terapi FarmakologiAlgoritma Pemilihan Obat

Terapi Farmakologi

Obat dan dosis obat ulkus karena Helicobacter Pylori

Obat dan dosis obat untuk terapi dan

pemeliharaan untuk ulkus karena induksi AINS

Obat untuk pengobatan SRMB (Stress Related Mucosal Bleeding)

AntasidObat

Antisekretori (H2RA & PPI)

Sulfakrat Mucosal Protectant

• Corwin, E. (2008). Handbook of Pathophysiology (3rd ed.). Lippincott Williams & Wilkins.• Silbernagl, S., & Lang, F. (2000). Color Atlas of Pathophysiology. New York: Thieme.• Drugs.com. Bismuth Subsalicylate. Retrieved 12 November 2015, from

http://www.drugs.com/cdi/bismuth-subsalicylate.html.• Goodman & Gilman. (2006). The Pharmacological Basis of Therapeutics. ed. 11. USA: The

McGraw-Hill.• Kluwer, Wolters. (2007). Drug Fact and Comparison. ed. 11.• Antosiann, Tamar. 2005.Peptic Ulcer Disease.California:california pharmacist.• Sherwood, L. Human Physiology: From Cells to Systems, Seventh Edition. 2010• Lawrence, P., Bell, R., & Dayton, M. (2012). Essentials of General Surgery. Lippincott Williams

& Wilkins.• Roses, R. (2009). Gowned and Gloved Surgery : Introduction to Common Procedures. Elsevier

Health Sciences.• Vann, M. (2009). When Ulcer Surgery Is Required. EverydayHealth.com. Retrieved 16

November 2015, from http://www.everydayhealth.com/ulcer/surgery-for-ulcers.aspx

Referensi

• Dipiro, Joseph T. dkk. (2009). Pharmacotherapy Handbook. ed. 7. USA: The McGraw-Hill.• Goodman & Gilman. (2006). The Pharmacological Basis of Therapeutics. ed. 11. USA: The

McGraw-Hill.• Kluwer, Wolters. (2007). Drug Fact and Comparison. ed. 11.• Linn, D.W., Wofford, M.R., et al. (2009). Pharmacotherapy in Primary Care. USA:McGraw-Hill.• Lullmann, H., Mohr, K., et al. (2000). Color Atlas of Pharmacology. ed. 2. New York: Thieme.• Goodman & Gilmann’s. (2006). The Pharmacological Basic and Therapeutics, 11th Ed. New York:

The MacGraw-Hill Companies.• Medscape. “Sucralfate.” http://reference.medscape.com/drug/carafate-sucralfate-342006 (diakses

pada 10 Nopember 2015;17:21)• Medscape. “Omeprazole (Rx, OTC)”.

http://reference.medscape.com/drug/prilosec-omeprazole-341997#0 (diakses pada 10 Nopember 2015; 16:47)

• Medscape. “Lansoprazole (Rx, OTC)”. http://reference.medscape.com/drug/prevacid-solu-tab-lansoprazole-341991 (diakses pada 10 Nopember 2015; 14:21)

• Medscape. “Misoprostol.” http://reference.medscape.com/drug/cytotec-misoprostol-341995#3 (diakses pada 10 Nopember 2015; 17:01)

• Ikatan Apoteker Indonesia. Informasi Spesialite Obat Indonesia, Vol 47. Jakarta: PT ISFI Penerbitan.

• Citra: PPI, efek sampingnya ada diare mual muntah, cara pengobatannya gimana apa diberikan obat lain? Untuk pengobatan yang gastrektomi itu bagaimana? Apakah pasien sudah tidak memiliki lambung?o Efek samping dari suatu obat tidak pasti selalu terjadi, maka tidak perlu dibarengi dengan obat

yang menangani efek samping. Jika pasien tersebut kembali dengan efek samping tersebut maka baru diberikan obat untuk mengatasi hal tesebut.

o Diberikan lambung buatan.

• Pengurangan jumlah mukus karena pengurangan aliran darah?

Q & A