KELOMPOK 2 METODE KONTRASEPSI SEDERHANA2.ppt

Post on 26-Dec-2015

110 views 14 download

Transcript of KELOMPOK 2 METODE KONTRASEPSI SEDERHANA2.ppt

KELOMPOK 2:

USWATUN HASANAH PURNAMA SARIYUSTI AKSYARI BULAN

NUR FITRIANIHILDAYANTI SYAMSULNURUL KUSUMA DEWI

METODE KONTRASEPSI SEDERHANA

P e n g e r t I a n

Metode kontrasepsicara kontrasepsi atau

pencegahan kehamilan yang dilakukan atau digunakan

secara sederhana atau sewaktu-waktu, bahkan untuk sekali pemakaian saat melakukan

hubungan seksual

PEMBAGIAN METODE KONTRASEPSI SEDERHANA

Kontrasepsi sederhana dibagi atas dua cara yaitu :

cara kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat atau obat cara kontrasepsi dengan menggunakan alat atau obat.

Cara Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat/ Obat

Coitus interruptusIstibra/ pantang berkala :a.Metode kalender b.Metode suhu basal tubuhMetode sympthothermal

Coitus interruptus atau senggama terputus merupakan salah satu usaha kontrasepsi yang paling tua dan masih merupakan cara yang paling banyak digunakan sekarang. Cara ini dilakukan dengan mengeluarkan penis dan membuang sperma diluar vagina saat pria ejakulasi.

Keuntungannya, cara ini tidak membutuhkan biaya, alat-alat maupun persiapan.

Kekurangannya, untuk mensukseskan cara ini dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria.

Coitus interruptus

Istibra / pantang berkala

Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada masa-masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur). Dengan diketahuinya saat ovulasi, maka diketahui juga masa subur dan masa tidak subur. Sehingga abstinensi hanya perlu dilakukan secara periodik, yakni sewaktu masa subur. Atas dasar teori ini lahirlah cara kontrasepsi yang disebut Rhytme method yang melukiskan abstinensi yang periodik dan bersifat siklik dari masa subur dan tidak subur seorang wanita. Dasar dari metoda ini ialah pengetahuan mengenai saat terjadinya ovulasi.

Lanjutan . . .

Untuk menentukan saat ovulasi dapat dilakukan beberapa cara yaitu:a.Metoda kalender; b.Metoda suhu basal badan;

Metode sympthothermal

Metode Simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah ( KBA ) yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita.

Metode simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks.

Metode ini mengamati tiga indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa / lendir serviks, dan perhitungan masa subur melalui metode kalender.

Lanjutan...

Manfaata.Manfaat kontrasepsi

Metode simptothermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau menghindari kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur (pantang saat masa subur).

b. Manfaat konsepsiMetode simptothermal digunakan sebagai

konsepsi atau menginginkan kehamilan dengan melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur.

Lanjutan . . .

Keuntungan dan keterbatasan:a.Keuntungan, antara lain: tidak ada efek fisik

seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi yang dibutuhkan, aman, dan ekonomis

b.Keterbatasan, antara lain: tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit, pasca perjalanan maupun konsumsi alkohol dan kurang efektif karena pengguna harus mengamati dan mencatat suhu basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.

Cara Kontrasepsi Menggunakan Alat/ Obat

A. Metode Barier pada Pria (Kondom)

B. Wanita (Barier Intra-Vaginal) Diafragma (Diaphragma) Kap Serviks (Cervical cap) Spons (Sponge) Kondom Wanita

Metode Barier pada Pria (Kondom)

Kondom merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi alami) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual

Kondom tidak hanya menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita, tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV/AIDS

Lanjutan . . .

Keuntungan Kondom antara lain: Mencegah kehamilan, Memberi perlindungan terhadap penyakit hubungan seksual, dan Dapat diandalkan, relatif murah

 Kerugian Kondom antara lain : Angka kegagalan realtif tinggi, Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom, dan Perlu dipakai secara konsisten, hati – hati dan terus menerus setiap sanggama

Lanjutan . . .

Macam – Macam Kondom1.Kulit2.Lateks3.PlastikEfektivitas Kondom 1.Efek Non – Kontraseptif2.Efek Samping dan Komplikasi

Kondom Lateks Kondom Plastik

Kondom Kulit

Wanita (Barier Intra-Vaginal)

Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genitalia interna wanita dan immobilisasi/mematikan spermatozoa oleh spermisidnya

Macam-macam Barier Intra-Vaginal :1.Diafragma (Diaphragma)2.Kap Serviks (Cervical cap)3.Spons (Sponge)4.Kondom Wanita

Lanjutan . . .

1. Diafragma (Diaphragma)Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan

cincin yang fleksibel dengan bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya.

Diafragma dapat dipasang 6 jam atau lebih sebelum melakukan sanggama. Bila sanggama dilakukan berulang kali pada saat yang sama, maka perlu ditambahkan spermisid setiap sebelum sanggama berikutnya. 

Lanjutan . . .

Jenis diafragma antara lain :a)      Flat spring (flat metal band)b)      Coil spring (coiled wire)c)       Arching spring (kombinasi metal spring)Efek samping dan komplikasiEfek samping yang serius umumnya tidak ada,

bilamana diafragma dipakai sebagaimana semestinya. Kadang kadang reaksi alergi dan iritasi vagina, infeksi

Kap Serviks (cervical cap)Suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja. Dibandingkan dengan diafragma,kap serviks lebih dalam /tinggi kubahnya tetapi diameternya lebih kecil, umumnya lebih kaku, menutupi serviks karena hisapan (suction), bukan karena pegas.Macam – macam Kap serviks1.Prentif Cavity Rim Cap2.Dumas atau Vault Cap3.Vimule CapEfek Samping dan Komplikasi antara lain: timbulnya sekret yan sangat berbau bila kap serviks dibiarkan terlalu lama didalam vagina dan menyebabkan iritasi pada daerah vagina, serviks karen akontak yang terlalu lama dengan karet (kap) dan spermiside nya

Spons Kontrasepsi (contraceptive sponge)

Spons kontrasepsi adalah bentuk modifikasi dari agen spermisidal. Macamnya seperti sponge kecil berbentuk bantal. Spons ini mengandung cakram poliuretan nonoxynol-9 yang dipasng 24 jam sebelum senggama. Setelah dibasahi, spons ditempatkan di serviks.

 Spons ini dapat digunakan dalam beberapa kali senggama tanpa harus diganti. Spons ini sebaiknya baru dilepas 6 jam setelah senggama. Walaupun lebih nyaman dibandingkan diafragma atau kondom, namun efektifitas spons untuk kontrasepsi lebih rendah.

Lanjutan . . .

Efek samping dan komplikasi1.Iritasi atau reaksi alergi

yang umumnya disebabkan oleh spermisidenya

2.Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar

3.Kemungkinan timbulnya TSSEfek non kontraseptif yaitu

Kemungkinan proteksi terhadap PHS

Kondom wanita (female condom)

Dasarnya : kombinasi antara Diafragma dan Kondom. Alat ini terdiri dari 2 cincin polyurethane yang lentur berbentuk diafragma yang terdapat pada masing-masing ujung dari suatu selubung lunak polyurethane yang longgar. Sebelum dipasang, biasanya ditambahkan spermisid pada alatnya.Kondom wanita yang telah tersedia saat ini :1.Reality Vaginal kondom2.Women’s Choice Female Condomme = Condomme3.Kondom vagina ketiga

Spermisida VaginalSpermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam traktus genitalia interna. Secara mekanis untuk menghalangi spermatozoa dan secara kimiawi untuk immobilisasi/mematikan spermatozoa.Tiap spermisid vaginal memiliki dua komponen :1. Zat pembawa/pengangkut (vehicle, carrier) yang inert2.  Zat spermisid yang aktif.

Cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai dengan bentuknya:

1. Aerosol BusaCara pemakaian :  Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30

menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan  tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. 

Lanjutan….

2. Krim dan JeliCara Pemakaian Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina

dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan diafragma atau kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom.

Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.

Lanjutan….

3. Kontrasepsi Vagina Film/Tissue• Cara PemakaianSebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan

dengan sabun dan air mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari.  Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.

Lanjutan….

4. Suppositoria• Cara Pemakaian:

Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria.