Post on 04-Dec-2020
KEISTIMEWAAN DIY Suata tinjauan :
Oleh : Tavip Agus Rayanto
•Yuridis
•Nilai dasar
•Arah Implementasi
UU 13 TAHUN 2012 tentang
KEISTIMEWAAN DIY
Keistimewaan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
Keistimewaan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
PENAMAAN
Bab I Ketentuan Umum Angka 1
Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disebut
DIY adalah daerah provinsi yang mempunyai
keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan dalam kerangka NKRI
AKOMODASI JUDUL
Bab I Ketentuan Umum Angka 3
Wewenang tambahan tertentu yang
dimiliki DIY selain wewenang sebagaimana
ditentukan dalam UU tentang Pemerintahan
Daerah
KEWENANGAN ISTIMEWA
UU Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan DIY
Tata
Car
a P
eng
isia
n J
abat
an
Gu
ber
nu
r &
Wak
il G
ub
ern
ur,
Kel
emb
agaa
n
Keb
ud
ayaa
n1
Per
tan
ahan
Tata
Ru
ang
Pengakuan atas hak asal-usul, kerakyatan, demokrasi, ke-bhinneka-tunggal-ika-an, efektivitas pemerintahan,
kepentingan nasional, pendayagunaan kearifan lokal
Efektivitas, transparansi, akuntabilitas, partisipasi, kesetaraan, penegakan hukum
PILAR KEISTIMEWAAN
Kewenangan kelembagaan Pemda DIY dimaksudkan
untuk efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
Diatur dalam Perdais
KELEMBAGAAN
Diselenggarakan untuk memelihara dan mengembangkan
hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang berupa nilai-nilai,
pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni dan tradisi
luhur yang mengakar dalam masyarakat DIY
Diatur dalam Perdais
KEBUDAYAAN
Kasultanan dan Kadipaten dinyatakan sebagai Badan
Hukum
Sebagai Badan Hukum Subyek hak yang mempunyai
Hak Milik atas tanah
Meliputi tanah Keprapon dan Bukan Keprabon Kasultanan dan Kadipaten berwenang mengelola dan
memanfaatkan untuk sebesar-besarnya pengembangan
kebudayaan, kepentingan sosial, dan kesejahteraan
masyarakat
PERTANAHAN
Kewenangan Kasultanan dan Kadipaten dalam tata ruang TERBATAS
pada pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah
Kadipaten
Kasultanan dan Kadipaten menetapkan kerangka umum kebijakan
tata ruang sesuai Keistimewaan DIY
Kerangka umum kebijakan tata ruang mengacu tata ruang nasional
dan DIY
TATA RUANG
NILAI NILAI DASAR
KEISTIMEWAAN DIY
1. Hamemayu Hayuning Bawana menjaga sikap dan
perilaku manusia yang selalu menjaga keseimbangan,
keserasian, harmoni dan keselarasan hubungan
mananusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan alam.
2. Sangkan paraning dumadi Tuhan ialah asal-muasal dan
tempat kembali segala sesuatu
NILAI DASAR
3. Manunggaling Kawula lan Gusti kepemimpinan yang merakyat dan
piwulang simbol ketataruangan
4. Tahta untuk rakyat hamangku, hamengku, hamengkoni
(menegaskan keberpihakan kasultanan terhadap rakyat)
5. Golong gilig (persatuan dan kesatuan), sawiji (konsentrasi
mewujudkan visi), greget (dinamik dan semangat), sengguh
(kebanggaan dan kepercayaan), ora mingkuh (beratnggungjawab).
NILAI DASAR
6. Catur gatra tunggal kesatuan empat susunan yang terdiri kraton, masjid, alun, dan pasar (unsur keabadian kota) dikaitkan dengan sumbu filosofis dan imajiner,
7. Pathok Negara filosofi tata ruang (Mlangi, Ploso Kuning, Babadan, dan Dongkelan) memberikan tuntunan teritori spasial tuntunan pengembangan ekonomi masyarakat, pengembangan agama Islam, dan pengaruh politik kasultanan.
NILAI DASAR
INTI DASAR KEISTIMEWAAN
Manunggaling Kawula
Gusti
Sangkan Paraning Dumadi
Hamemayu Hayuning Bawana
3 NILAI INTI DASAR
PRINSIP HAMEMAYU ARAH PERUMUSAN PROGRAM / KEGIATAN
• BAWANA ALIT – BAWANA BATIN TATA CIPTA – RASA – KARSA - TATA IRADAT (PENDIDIKAN) - TATA KODRAT (KEUNIKAN)
• SELARAS • SERASI • SEIMBANG
- PEMBINAAN - PEMBERDAYAAN - PENGUATAN - PENINGKATAN - PENGEMBANGAN
TATA BAWANA
•SELARAS • SERASI • SEIMBANG
•SELARAS • SERASI • SEIMBANG
- PEMBINAAN -PENGARAHAN -PANUTAN
• BAWANA ALIT – BAWANA LAHIR TATA PERILAKU - TATA BUDI - TATA PEKERTI
• BAWANA AGENG – BAWANA LAHIR TATA FISIK RUANG HIDUP - TATA ALAM - TATA BUATAN
• BAWANA AGENG – BAWANA BATIN TATA BERMASYARAKAT - TATA ADAT & TRADISI - TATA HUKUM FORMAL
•SELARAS • SERASI • SEIMBANG
- PELESTARIAN - PENCEGAHAN - PERLINDUNGAN - PENATAAN - PENGUATAN - PENGELOLAAN - PENGEMBANGAN - PENGENDALIAN - PENANGGULANGAN - PENGEMBALIAN
- PELESTARIAN - PENGUATAN - PERLINDUNGAN - PEMANTAPAN - PELEMBAGAAN - PENEGAKAN - PEMBINAAN
KONSEP (KESADARAN INTENSIONAL)
ARAH PROGRAM (KESADARAN EMPIRIS-SENSUAL)
ARUS SEARAH
MIKUL DHUWUR MENDEM JERO NGURI-NGURI
PANGELING-ELING “MENJUNJUNG TINGGI”
•MENJAGA - KEASLIAN •MELINDUNGI - KERUSAKAN •MEMPERTAHANKAN - KEMUNDURAN
TIPO-MORFOLOGI (KESADARAN TRANSENDENTAL)
ELING KAWITAN “YANG LAMA DIPERBARUI”
“YANG BARU MERUJUK YANG LAMA
NGURI-NGURI ELING KAWITAN
NAMBAHI TANPO NGOWAHI “MENGEMBANGKAN TANPA MENGHILANGKAN”
• MENGEMBALIKAN • MEREHABILITASI • MEREVITALISASI • MENGUATKAN • MENEGUHKAN
•MENJAGA •MELINDUNGI • MEMPERTAHANKAN • MENGEMBALIKAN • MEREVITALISASI • MENGUATKAN • MEMBERDAYAKAN • MENEGUHKAN • MENGEMBANGKAN • MENGARAHKAN
ARUS SIKLIKAL
KOMBINASI
KONSEP (KESADARAN INTENSIONAL)
ARAH PROGRAM (KESADARAN EMPIRIS-SENSUAL)
MANUNGGAL “TERHUBUNG” (SATU ARAH)
• PENENTERAMAN
•ALOKASI PROGRAM, KEGIATAN, DANA •PEMBERITAHUAN, SOSIALISASI •MOBILISASI
TIPO-MORFOLOGI KESADARAN (KESADARAN TRANSENDENTAL)
• “SAMBUNG PIKIRAN” • “SAMBUNG KEKAREPAN” (SAMBUNG TUJUAN)
• KEMENYATUAN • KESEHATIAN • KESALING MENGUATKAN • KESALING “MENGADA” • “SAMBUNG IDEOLOGI” • SAMBUNG RASA, KARSA, CIPTA
• PARTISIPASI • PEMBERDAYAAN
•PENGUATAN INISIATIF MASYARAKAT •PELEMBAGAAN INISIATIF MASYARAKAT
MANUNGGAL “TERSAMBUNG” (DUA ARAH)
MANUNGGAL “TERANYAM” (TIGA ARAH) :
“NYAWIJI”
BUDAYA, hasil Cipta, Rasa dan Karsa berupa: a. Nilai-nilai b. Norma c. Adat Istiadat d. Benda e. Seni f. Tradisi luhur Ps. 35 (1) Perincian (Ps. 36-43)
TUJUAN : a. PERLINDUNGAN b. PENGEMBANGAN c. PEMANFAATAN Ps. 35 (1)
CARA/KEGIATAN : a. Inventarisasi b. Pendokumentasian c. Penyelematan d. Penggalian e. Penelitian dan
Pengembangan f. Pengayaan g. Pendidikan h. Pelatihan i. Penyajian j. Penyebarluasan k. Revitalisasi l. Dekonstruksi dan
rekonstruksi m. Penyaringan n. Rekayasa Ps. 35 (2)
KEBIJAKAN PENYELANGGARAAN KEWENANGAN KEBUDAYAAN
ARAH PENGATURAN KEBUDAYAAN
KEWENANGAN PERTANAHAN
• KASULTANAN
• Pemanfaatan dan pengelolaan Tanah
Kasultanan
• KADIPATEN
• Pemanfaatan dan pengelolaan Tanah
Kadipaten
Pengembangan Kebudayaan
Kepentingan Sosial Kesejahteraan Masyarakat
SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keistimewaan Tata Ruang
Mengembalikan
Memperbaiki
Menguatkan
Mengembangkan nilai dan fungsi ruang
Pemd
a K
ASLT&
PA
Pengaturan Pembinaan
ARAH PENGATURAN TATA RUANG
Kelembagaan
• Efektif dan Efisien • Mengatur pola tata laksana sampai Kab/kota • Mekanisme sinkronisasi & pengawasan • Mengatur sampai tingkat level desa/kelurahan • Mengembalikan pada pola jaman dulu
• Efektif dan efisien • Paniradyo keistimewaan mengkoordinasikan
keistimewaan
ARAH PENGATURAN KELEMBAGAAN
ARAH IMPLEMENTASI
Phase 2 Phase 1
Tantangan Masa Depan
Phase 3
Kesesuaian Nilai Dasar
Nilai Dasar Keistimewaan
SPIRIT PENGATURAN
RENAISANS (2012 – 2017) ABAD SAMUDERA HINDIA (2017-2022)
KATA KUNCI : Perdaban Baru ; Bermartabat, Berbudaya, Mandiri, & Sejahtera (hal 58)
• Dikuatkan melalui BUDAYA MARITIM (hal 61 : 4) • Papat Mulia (hal 60) menjadi Panca Mulia;
dimaksudkan untuk mewujudkan manusia yang bermartabat dan wilayah terkemuka di ASIA TENGGARA
KONSISTENSI
FOKUS PADA WILAYAH SELATAN UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN DAN MENINGKATKAN MARTABAT MASYARAKAT JOGJA
FONDASI IMPLEMENTASI INOVASI
RPJPD
Masyarakat yang maju mandiri dan
sejahtera
MEMBANGUN MARTABAT
MANUSIA JOGJA
Kualitas hidup, kehidupan, penghidupan masy
Kualitas & keragaman perekonomian masy
Harmoni masy dan birokrasi
Tata dan perilaku yang demokratis
Perilaku bermartabat ASN
Kemampuan & ketrampilan SDM yg berdaya saing
Penguatan ekonomi berbasis sumberdaya lokal (keunikan teritori)
Atas dasar toleransi, tenggang rasa, kesantunan & kebersamn
Mewujudkan sistem tatakelola pemerintahan yang baik
Atas dasar tegaknya nilai nilai integritas
ARAH PEMBANGUNAN DIY LIMA TAHUN KE DEPAN (2018 – 2022)
Menyongsong Abad Samudera Hindia
Untuk Kemuliaan Martabat manusia Jogja PANCA MULIA
Me
ngis
i IO
RA
u
ntu
k
mew
uju
dkan k
eadila
n
sosia
l &
bera
dab
Str
ate
gi k
ebudayaan
dile
takkan u
ntu
k
mengata
si k
esenja
ngan
dan kem
iskin
an
Sila
ng k
eru
angan
dile
takkan u
ntu
k
me
ma
juka
n w
ilaya
h
pin
ggiran
Sila
ng b
irokra
si
diw
uju
dkanm
ela
lui
pro
gra
m b
esar
yang
linta
s s
ekto
r
Sila
ng b
irokra
si
dile
takkan s
ebagai
str
ate
gi m
encip
takan
good g
overn
ance
Sila
ng k
ele
mbagaan
dile
takkan s
ebagai
str
ate
gi p
engkata
n
kualit
as S
DM
Sila
ng b
udaya
dile
takkan
sebagai str
ate
gi harm
oni
kehid
upan m
asya
rakat
Jogja
PANCA MULIA SASARAN INDIKATOR OUTPUT KEGIATAN KEWILAYAHAN
1. PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASY YANG BERKEADILAN & BERKEADABAN
Mengatasi kemiskinan dan peningkatan daya saing masyarakat
• % Kemiskinan • Gini rasio • Pendapatan masyarakat
Perlindungan, jaminan social, pemberdayaan, permodalan, akses pasar, daya beli, kesehatan, Pendidikan, prsasarana dasar pengendalian penduduk, Jogja Sejahtera,
Prioritas : Gunungkidul, Bantul & Kulonprogo
2. PENINGKATAN KUALITAS & KERAGAMAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
Keunikan teritori , sumberdaya local & berkeadilan (atasi ketimpangan wil)
• PDRB • Wiliamson indek • UMKM maju
Penguatan ekonomi berbasis kegiatan (produksi, jasa, perdagangan), Revitalisasi perdesaan (pertanian), produk unggulan kreatif, insentif (modal, kemudahan usaha, perijinan, fas kelembagaan), sarana prasarana strategis di pedesaan, aksesibilitas, Jogja Mandiri,
Prioritas : Gunungkidul, Bantul Kulonprogo (individu, kelompok, unik, spasial, homogen)
3. TERWUJUDNYA HARMONI KEHIDUPAN BERSAMA
Baik di masyarakat maupun di Birokrasi
• Indek kebahagiaan • Tk kriminalitas
SPD (menjaga, melindungi, mempertahankan, merevitalisasi, rehabilitasi), HHB (pelestarian,- penguatan, perlindungan, pengendalian, pelembagaan, penataan). MKG (penguatan & pelembagaan inisiatif masy), Jogja harmoni, Jogja Tertib, Jogja bersatu, Jogja Aman, Jogja Nyaman,
Seluruh wilayah di DIY
4. TERWUJUDNYA TATAPERILAKU PENYELENGGARA PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS
Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang demokratis
• Indek demokrasi
Consensus oriented, Responsif, transparan, akuntabel, partisipatif, efektif & efisien, equity, rule of law, debirokratisasi, Sedikit kegiatan tapi focus, performance based budgeting, sinkronisasi vertical & horizontal, smart provincy,
Birokrasi pemerintahan dan masyarakat
5. TERWUJUDNYA PERILAKU BERMARTABAT ASN
Tegaknya nilai-nilai integritas (jujur, rasa malu, tdk KKN)
• Indek Governance (WTP, WBK, Akuntabilitas, Korupsi)
Jogja “bersih” (bebas KKN), Jogja Melayani, Seluruh ASN DIY
Menyongsong Abad Samudera Hindia
Untuk Kemuliaan Martabat manusia Jogja
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASY YANG BERKEADILAN & BERKEADABAN
PENINGKATAN KUALITAS & KERAGAMAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
TERWUJUDNYA HARMONI KEHIDUPAN BERSAMA
TERWUJUDNYA TATAPERILAKU PENYELENGGARA PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS
TERWUJUDNYA PERILAKU BERMARTABAT ASN
Mengisi kesepakatan IORA untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Jogja
Perjumpaan dan Silang ekonomi untuk mengatasi kesenjangan dan kemiskinan
Perjumpaan dan Silang keruangan untuk mewajukan wilayah pinggiran
Perjumpaan dan silang Birokrasi untuk menciptakan program besar mewujudkan Kesra
Perjumpaan dan silang Birokrasi untuk mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang demokratis
Perjumpaan dan Silang Kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas ASN
Perjumpaan dan Silang Budaya untuk mewujudkan harmoni kehidupan Bersama masyarakat
PANCA MULIA
Perikanan, kelautan, pelabuhan, energi, pariwisata, perdagangan, investasi, ekonomi
Perindustrian, perdagangan, koperasi UKM, pariwisata, keruangan
Sarana & prasarana dasar, Infratsruktur wilayah, aksesibilitas,
Program besar (tematik) dan bersifat lintas sector
Keterbukaan internal OPD, Keterbukaan antar OPD, keterbukaan vertical & horizontal
Silang belajar, Etos (karya peradaban), Etika (kemuliaan) & Kualitas (Menjadi rujukan)
Harmoni antar budaya, RAS, tawuran, kriminalitas, fandalisme, terorisme
ARAH PEMBANGUNAN 5 TAHUN CHECK LIST
Basis
Program
Hamemayu Hayuning
Bawana
Manunggaling
Kawula Gusti
Sangkan Paraning
Dumadi
Basis Wilayah
- Penguatan ekonomi
berbasis teritori (kehususan
wilayah: budaya, SDA,
sejarah)
- Peneguhan peran ekonomi
wilayah sebagai bagian
penting keunikan
keistimewaan (kerajian,
kuliner, alam, pertanian)
- Antisipasi dan
pembangkitan kembali
perekonomian di wilayah
bencana Merapi, gempa,
dan bantaran sungai
Basis Kelompok
Masyarakat
- Penguatan ekonomi
bebasis kelompok (kegiatan,
gender)
- Peneguhan peran
kelompok ekonomi bagi nilai
keistimewaan (unik, khas
Yogya)
- Pembangkitan dan
pembinaan kembali
koperasi2 yang pernah
menonjol kontribusi
perekonomian DIY.
Basis Kegiatan
- Penguatan ekonomi
berbasis kegiatan (produksi,
jasa, perdagangan)
- Peneguhan kegiatan ekonomi
untuk keistimewaan
- Pusat pengembangan
ekonomi untuk keistimewaan
- Penguatan dan peneguhan
kegiatan2 ekonomi
tradisional/sejarah yang
marjinal (becak,
andong,,kuliner)
Basis Tema
- Penguatan/penyediaan
infrastruktur, kelembagaan,
permodalan, manajemen,
pemasaran
- Peneguhan ekspor sbg
bagian penting
keistimewaan
- Revitalisasi, regenerasi,
pembinaan kembali kegiatan
ekonomi perintis (ikon) DIY.
TIPOLOGI PROGRAM PEREKONOMIAN
TATA NIAGA PEREKONOMIAN RAKYAT