Kesadaran Intrapersonal

16
Kesadaran Intrapersonal Oleh: Hj. Yeni Mulyani

Transcript of Kesadaran Intrapersonal

Kesadaran Intrapersonal

Oleh:

Hj. Yeni Mulyani

• Sebagai langkah awal komunikasi terapeutik pada tahapan prainteraksi

• Instrumen utama adalah diri perawat

• Fokus analisis diri pada:

- kesadaran terhadap diri

- kesadaran terhadap uniknya sistem nilai individu

- eksplorasi perasaan

- kemampuan menjadi model

-panggilan jiwa dan tanggung jawab serta etika

a. Kesadaran diri:- menjadikan perawat dapat menerima perbedaan dan keunikan klien- penggunaan diri secara terapeutik menjadi lebih efektif- peningkatan kesadaran diri dilakukan melalui “ Tehnik Refleksi”

Mengkaji perasaan, reaksi dan perilakunya

• Konsep/teori dari “Johari Window”- menggambarkan perasaan, pikiran dan perilaku kedalam 4 (empat) kuadran sbb:

a. Kuadran satu perasaan, pikiran dan perilaku diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.

b. Kuadran dua perasaan, pikiran dan perilaku hanya diketahui orang lain

c. Kuadran tiga perasaan, pikiran dan perilaku hanya diketahui oleh diri sediri

d. Kuadran empat perasaan,pikiran dan perilaku tidak diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain

“Johari Window”

Diri sendiri dan orang lain tahu

(kuadran 1)

Hanya orang lain yang tahu

(kuadran 2)

Hanya diketahui oleh diri sendiri

(kuadran 3)

Diri sendiri dan orang lain tidak tahu

(kuadran 4)

• Kesadaran diri meningkat bila kuadran 1 (satu) diperluas, melalui:

1. Pelajari diri sendiri tahu kelebihan dan kekurangan diri perhatian pada aspek:

Tubuh (struktur, fungsi, bentuk dan penggunaan bahasa tubuh)

Pengalaman subyektif Interaksi dengan orang lain Perasaan-perasaan yang muncul saat

berinteraksi

2. Feed back dari orang sekitar harus mampu mendengarkan pendapat klien, menerima kritikan dan orang lain.

3. Mengembangkan sikap terbuka kepribadian yang sehat.

dilatih melalui:

- berkenalan /memperkenalkan diri

- ungkapkan perasaan pd orang yang dapat dipercaya

• Konsep/model dari “Iceberg” bahwa dalam kepribadian seseorang terdapat sifat yang berlawanan.

• Melalui model ini perawat mampu:

- menggali dan memahami kekurangan diri

- mengubah perilaku kearah yang lebih baik

• Proses pe↑ kesadaran diri terhambat bila terdapat konflik dengan ideal diri diperlukan sikap terbuka, jujur, latihan dan waktu.

• Latihan:

Mahasiswa dibagi kedalam 7 kelompok , tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Setiap mahasiswa mengidentifikasi minimal 2(dua) kekurangan dan kelebihan yang dimiliki diri sendiri dan semua temannya yang satu kelompok. Ambil sehelai kertas kosong dan tempelkan dipunggung. Tuliskan penilaian terhadap orang lain pada kertas yang ada di punggungnya. Analisa pendapat diri sendiri dan pendapat orang lain.

b. Kesadaran tentang keunikan sistem nilai individu

• Bahwa nilai-nilai yang dianut seseorang berpengaruh saat berinteraksi dengan orang lain.

Contoh,1:

adanya perbedaan persepsi klien/keluarga terhadap penyebab penyakit perawat hargai pendapat klien, secara bertahap perbaiki/luruskan persepsinya.

Contoh,2:Kontak mata saat berkomunikasi pertimbangkan situasi/kondisi klien.

• Hindari stereotip terhadap klien tidak terpengaruh latar belakang budaya klien

• Adanya kesadaran terhadap sistem nilai (nilai budaya, nilai keluarga, dan agama)

dapat mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan sistem nilai yang dianut

c. Eksplorasi perasaan

• Adalah mengkaji atau menggali perasaan- perasaan yang muncul sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain.

• Perasaan perawat mempengaruhi respons dan penampilan saat interaksi berpengaruh terhadap perasaan klien ” transfer feeling”

• Bermanfaat dalam pengendalian diri dapat menggunakan diri secara terapeutik

d. Kemampuan Menjadi Model

• Dapat menjadi teladan dalam kehidupan klien.

• Perawat harus mampu memisahkan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional saat mengalami konflik mampu bersikap wajar pada waktu berinteraksi dengan klien.

• Dapat beradaptasi dengan lingkungn sekitarnya.

e. Panggilan jiwa (Altruisme)

• Memberikan bantuan terhadap klien didasari rasa ikhlas dan tanpa pamrih

- memperhatikan kesejahteraan klien

- memperhatikan privacy klien

• Sebagai profesi tetap harus mempertimbangkan keseimbangan antara altruisme dengan reward

f. Etika dan Tanggung jawab

• Perlu memperhatikan kode etik keperawatan dan etika saat berinteraksi dengan klien.

• Wujud tanggung jawab antara lain meminta maaf bila sikap atau perilakunya menyinggung perasaan klien

• Perhatian/respon terhadap klien yang berlawanan jenis tidak bertentangan dengan etika contoh: respon dalam bentuk sentuhan