Post on 03-Jan-2016
KEGIATAN TUGAS JAGA MESIN
PENDAHULUAN
egiatan yang dilakukan selama melaksanakan dinas jaga mesin sangatlah
penting dalam menjamin kelancaran pengoperasian semua unit permesinan
yang ada di atas kapal. Kelalaian dalam melaksanakan dinas jaga mesin dapat
mengganggu kelancaran kegiatan pelayaran secara umum. Untuk menjamin
kelancaaran kegiatan tersebut diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu
untuk melaksanakan dinas jaga mesin tersebut sehingga kesinambungan
kegiatan dapat berlangsung baik.
Dalam melaksanakan dinas jaga mesin terdapat berbagai kegiatan yang
utamanya adalah melakukan kegiatan pengoperasian, perawatan dan
perbaikan unit permesinan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
pengetahuan tentang sistem perlistrikan yang terdapat di atas kapal.
Pengetahuan tentang perlistrikan kapal meliputi pengetahuan papan
penghubung (switch board), dan pengetahuan tetang berbagai jenis aki yang
merupakan salah satu sumber tenaga yang terdapat di kapal.
Pada modul ini membahas tentang kegiatan yang dilakukan selama
melaksanakan dinas jaga mesin. Setelah mempelajari modul ini anda
diharapkan dapat memahaami tentang jenis-jenis kegiatan yang dilakukan
selama dinas jaga mesin yang secara khusus dapat dirinci dalam bentuk-bentuk
perilaku sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengoperasian dan perawatan mesin
2. Mengetahui jenis-jenis listrik di kapal
3. Mengetahui papan penguhubung (switch board) di kapal
4. Mengetahui jenis-jenis aki di kapal
Untuk memberikan kemudahan kepada anda mencapai tujuan-tujuan tersebut
dalam modul ini disajikan pembahan materi sebagai berikut :
1. Pengoperasian dan perawatan mesin
2. Jenis-jenis listrik di kapal
3. Papan penghubung (switch board) di kapal
4. Jenis-jenis aki di kapal
Pada masing-masing butir bagian, anda akan selalu menjumpai uraian materi,
bahan latihan, intisari, dan tes formatif. Oleh karena itu sebaliknya anda
mengikuti seluruh pembahasan itu. Sedangkan untuk memperkaya pemahaman
dan memperluas wawasan anda mengenai materi, disarankan agar anda
membaca buku rujukan yang sesuai dan dicantumkan di bagian akhir buku
materi pokok ini.
KModul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-2
Kegiatan Belajar 1
LEMBAR INFORMASI
Nama Program Diklat : Dinas Jaga
Materi Pembelajaran : Pengoperasian dan Perawatan Mesin
Jumlah Jam Latihan : 3 jam
A. PENGOPERASIAN MESIN
Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan mesin meliputi
kegiatan berikut :
1. Periksa semua komponen-komponen mesin dan pastikan dalam kondisi baik.
2. Mengunakan minyak pelumas dan gemuk sesuai dengan buku pedoman
pengoperasian mesin.
3. Periksa pendingin motor apakah dalam kondisi baik.
4. Pastikan tangki bahan bakar dan saluran keadaan baik.
5. Periksa semua bagian mesin yang bergerak dan pastikan tidak ada yang
kendor.
6. Sesudah mesin dapat di star lalu panaskan terlebih dahulu tanpa beban
beberapa saat lamanya, setelah itu barulah mesin diberi beban dan
usahakan tidak menjalankan pada putaran terlalu tinggi.
Hal-hal yang harus diperhatikan setelah mesin dapat distar, jalankan mesin pada
putaran sedang tanpa beban selama kurang lebih 5 menit sampai temperatur
pendingin dan minyak pelumas bekerja normal. Perhatikan juga bekerjanya :
1. Tekanan minyak pelumas
2. Bunyi dan getaran mesin
3. Warna gas buang
4. Kebocoran air atau minnyak pelumas
Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-3
B. MEMATIKAN MESIN
Mematikan mesin perlahan-lahan, lepaskan bebanya terlebih dahulu secara
berangsur-angsur kemudian biarkan mesin bekerja tanpa beban pada putaran
rendah kira-kira 5 menit sampai mesin menjadi agak dingin dan mesin boleh
dimatikan.
Cara mematikan mesin pada umumnya ada dua metode yaitu :
a) Menutup aliran bahan bakar ke mesin
b) Menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tak terjadi proses
kompresi.
Apabila mesin sudah berhenti tindakan yang dillakukan adalah :
a) Kembalikan letak tuas dekompresi pada posisi jalan
b) Tutup semua kran bahan bakar
c) Tutup semua kran saluran pendingin
C. PERAWATAN MESIN
Perawatan adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan
kesempurnaan dari alat perlengkapan agar alat perlengkapan tersebut selalu
berada dalam keadaan baik, benar dan siap pakai. Perawatan merupkan
pekerjaan yang diperlukan untuk mempertahankan sesuatu dalam keadaan
yang memuaskan, perawatan ini adalah sebagai bagian yang tak dapat
dipisahkan dari fungsi produksi secara menyeluruh dimana perawatan ini
merupakan elemen untuk stabilitas menjaga agar peralatan bekerja dengan
efektif dan menelan kemacetan serendah mungkin.
Pada umumnya sistem perawatan mempunyai sifat untuk meningkatan
efektifitas serta porsi keuntungan bagi pemilik perusahaan, hal ini dimungkinkan
karena dengan perawatan mesin maka dapat ditekan ongkos produksi,
disamping itu dapat pula ditingkatkan kapasitas produksi suatu mesin hingga
estimate umur ekonomissnya.
D. JENIS DAN TEKNIK PERAWATAN MOTOR
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan perawatan motor induk dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
preventive maintenace (perawatan pencegahan) dan corrective maintenace
(perawatan untuk penanggulangan atau perbaikan). Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-4
2. Preventive Mintenace (perawatan pencegahan)
Yang dimaksud dengan preventive maintenace adalah kegiatan perawatan
yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan, dengan mempelajari
lebih dahulu sebab-sebab kerusakan, apabila motor dioperasikan atau
digunakan.
Menurut B.S Dhillon (1987), preventive maintenace (perawatan pencegahan) ini
juga dilakukan untuk menjaga peralatan dalam situasi kerja yang tetap dengan
perawatan melalui pemeriksaan dan perbaikan pada tahap awal operasi sedini
mungkin.
Sedang perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan saat motor
sedang berjalan atau pada waktu sedang berhenti. Perawatan ini meliputi :
a. Perawatan rutin harian, kegiatan yang dilakukan mencakup kebersihan
ruangan mesin dan mesinnya sendiri, dan merapikan tempat, hal ini
dilakukan setiap hari.
b. Perawatan rutin mingguan, perawatan secara mingguan untuk peralatan
yang bergerak atau selalu berubah, untuk itu perlu adanya pelumasan
pengecekan peralatan tersebut.
c. Perawatan berkala, kegiatam ini mencakup perawatan motor untuk saatsaat tertentu, dimana dilakukan pengukuran dan penganalisaan lebih lanjut
agar diketahui keadaan atau kondisi peralatan tersebut. Seandainya dari
pengecekan ditemui adanya penyimpangan, maka perlu dilakuka
perbaikan seperlunya menurut kadar kerusakan.
Nekoele Sornarta dan Soichi Faruhama (1985), menjelaskan bahwa perawatan
rutin adalah untuk memelihara motor agar kemampuannya selalu maksimum
dan memperpanjang umurnya. Untuk itu maka perlu diperiksa dan dipeliihara
secara teratur. Kalau motornya digunakan secara baik dalam kodisi operasi
normal, maka harus diperiksa secara periodik sebagai berikut :
a. Perawatan dan pemeriksaan harian pada pada saat kapal operasi meliputi
:
Periksa jumlah bahan bakar dan persediaan
Buang endapan pada tangki harian bahan bakar
Periksa jumlah oli dan persediaan
Periksa packing dari sistem air pendingin
Periksa tekanan udara dari botol angin
Periksa sirkulasi air pendingin
Periksa baut-baut, mur dan kebocoran oli
Periksa kebocoran bahan bakar
b. Perawatan dan pemeriksaan setiap 50 jam pada saat kapal operasi :
Buang kotoran dari filter bahan bakar pelumas
Periksa jumlah bahan bakar pada tangki besar
Periksa oli di dalam pompa injeksi bahan bakar
Buang kotoran tangki dari udara Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-5
c. Perawatan dan pemeriksaan setiap 250 jam pada saat kapal operasi :
Bersihkan filter bahan bakar dan pelumas
Ganti miyak pelumas
Ganti minyak pelumas dalam pompa bahan bakar
Periksa bentuk injeksi
d. Perawatan dan pemeriksaan setiap 500 jam pada saat kapal operasi :
Periksa waktu ineksi dari bahan bakar
Periksa klep injeksi
Bongkar dan bersihkan penyaring bahan bakar
e. Perawatan dan pemeriksaan setiap 1000 jam pada saat kapal operasi :
Periksa dan ganti seng anti korosif
Bersihkan ruang pembakaran
Sekur kllep isap dan klep buang
Periksa bagian-bbaian dari torak
Ganti minya idrolik
3. Corrective Mintenace (perawatan penanggulangan)
Corrective maintenance (perawatan penanggulangan) adalah kegiatan
perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada motor. Kegiatan ini
juga sering disebut kegiatan reparasi atau perbaikan. Arti lainnya adalah
kegiatan yang dilakukan untuk memperingan kondisi yang tidak diinginkan,
yang diperoleh selama kontrol perawatan pencegahan agar mesin selalu siap
operasi. Kegiatan ini seperti reparasi kecil.
Adapun tujuan sebenarnya adalah untuk melakukan perbaikan apabila terjadi
gangguan-gangguan atau kerusakan mendadak pada pengoperasian motor
atau saat motor tersebut sedang beroperasi, yang mana sifatnya mengganggu,
tetapi motor tersebut tetap dapat dioperasikan, sehingga harus diadakan
perawatan atau perbaikan secara mendadak. Misalnya kelonggoran pada
katup atau gangguan lain pada saat mesin beroperasi. Gangguan pada katup
ini dapat kita baca atau ketahui dengan indicator pada : suara yang
ditimbulkan dari mesin itu sendiri, kenaikan suhu pada air pendingin atau minyak
pelumas, warna dari gas buang yang dihasilkan, rasa dari minyak pelumas yang
terasa asin dan sebagainya. Dari indikator tersebut sehingga dapat diketahui
adaya gangguan-gangguan atau kerusakan yang terjadi pada motor, sehingga
dapat segera dilakukan penanganan perawatan/perbaikan. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-6
LEMBAR KERJA
1. Alat
Mesin penggerak utama kapal
Kunci-kunci
Berbagai jenis obeng
2. Bahan yang digunakan :
Modul
Buku petunjuk pengoperasian mesin penggerak utama kapal
3. Langkah kerja :
Siswa dapat mengoperasikan mesin penggerak utama kapal
Siswa dapat mematikan mesin penggerak utama kapal
Siswa dapat melakukan perawatan mesin
Siswa dapat melakukan teknis perawatan mesin
LEMBAR LATIHAN
Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip tentang bagaimana
cara mengoperasikan dan merawat mesin, cobalah anda kerjakan latihan di
bawah ini. Dengan demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan
prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan itu lebih jauh.
1. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan
mengoperasikkan mesin penggerak utama kapal ?
2. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan perawatan
mesin ?
3. Seutkan jenis-jenis perawatan mesin yang anda ketahui !
4. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat mematikan mesin !
Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban.
Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil
latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang
berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya
selalu melihat prinsip-prinsip Pengoperasian dan Perawatan Mesin yang
diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam
diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial.
Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan
itu. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-7
RANGKUMAN
1. Perawatan mesin adalah suatu usaha untuk memelihara keawetan dan
kesempurnaan dari alat perlengkapan agar alat perlengkapan tersebut
selalu berada dalam keadaan baik, benar dan siap pakai.
2. Perawatan mesin dibagi atas perawatan pencegahan dan perawatan
penanggunalan.
3. Langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian khusus pada unit mesin
adalah pada saat melakukan pengoperasian dan mematikan kapal. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-8
Kegiatan Belajar 2
LEMBAR INFORMASI
Nama Program Diklat : Dinas Jaga
Materi Pembelajaran : Jenis-Jenis Listrik dan Papan Penghubung (switch
board) Di Kapal
Jumlah Jam Latihan : 4 jam
A. JENIS JENIS LISTRIK DI KAPAL
Pada dasarnya arus listrik di kapal dapat dibedakan :
1. Aruh Lemah
Tegangan hanya sampai 24 volt, dipakai untuk telepon, jam, alarm kebakaran,
penerangan darurat dan sebagainya.
2. Arus Kuat
Dipakai untuk penerangan, penggerak pesawat, pemanas, sistim komando dan
alam, radio peralatan navigasi dan lain-lain. Dahulu tegangan yang dipakai
sampai 65 volt, tetapi sekarang dipakai tegangan lebih tinggi yaitu antara 220-
240 volt. Penggunaan tegangan yang tinggi memungkinkan kita untuk dapat
menggunakan alat-alat dengan daya lebih besar, seperti diketahui dengan
tegangan lebih tinggi maka untuk daya yang sama, arus yang mengalir akan
lebih kecil, dengan demikian dapat memakai kawat dengan penampang yang
lebih kecil pula, sehingga lebih ringan. Namun begitu kwalitas isolasi, baik pada
kawat penghubung maupun pada pesawat sendiri harus lebih baik. Arus listrik
(arus kuat) dibedakan menjadi arus searah dan arus bolak-balik.
B. GENERATOR
Generator atau disebut juga dynamo ialah sebuah pesawat yang merubah
tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Untuk tenaga penggerak atau tenaga
mekanis dapat dipakai motor pembakaran atau turbin.
1. Generator Arus Searah
Dinamo pada pokoknya terdiri dari sebuah rotor (1) atau jangkar (armature)
yang berputar didalam sebuah stator yang tinggal diam. Rotor terdiri dari
sebuah tromol. Pada tromol ini dililitkan sejumlah gulungan kawat yang diberi
isolasi antara satu sama lain. Gulungan kawat ini bergerak di dalam suatu
medan magnit, yang dibangkitkan dari suatu susunan magnit. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-9
Sebuah tromol dari rotor terdiri dari susunan pelat-pelat besi lunak berbentuk
bulat yang digabungkan menjadi satu, tetapi diberi isolasi antara pelat yang
satu dengan pelat yang lain. Untuk mencegah terjadinya arus pusar atau eddy
current. Pada rotor dibuat alur-alur, untuk menempatkan gulungan kawat, ujung
kawat ini dihubungkan kepada pengumpul arus atau kolektor atau komutator.
Sedangkan pada stator merupakan suaru susunan kutub-kutub yang
ditempatkan pada rumah bentuk silinder. Kutub dengan rumah merupakan
kesatuan yang menyalurkan garis-garis gaya magnet. Kutub utara (u), melalui
celah udara. Rotor atau jangkar, celah udara, kutub selatan (s) dan rumah
generator, kembali ke kutub utara. Celah udara harus diusahakan sekecil
mungkin agar kebocoran garis-garis gaya pada celah udara juga sekecilkecilnya.
Magnit pada kutub dibentuk atau dibangkitkan oleh gulungan kawat pada
sepatu kutub yang dialiri arus listrik. Juga terdiri dari pelat-pelat besi lunak yang
digabung jadi satu setelah diisolasi satu sama lain seperti gambar 4a. Sedang
gulungan kawat dibut atau dibentuk sesuai dengan ukuran sepatu kutub.
Kemudian diikat dan diberi lapisan isolasi atau lak.
a) Cara kerja generator arus searah
Cara kerja generator adalah berdasarkan pada azas induksi listrik (electro
magnetic induction). Kalau sebatang kawat digerakkan sehingga memotong
suatu (garis gaya) medan magnit, maka pada kawat akan dibangkitkan
gaya gerak listrik (ggl) atau electro motive force(emf). Gaya gerak listrik(ggl)
akan menyebabkan timbulnya arus listrik yang mengalir pada kawat tadi dan
ggl yang timbul tergantung pada kuat medan magnit dan kecepatan kawat
memotong garis gaya. Makin kuat medan dan makin tinggi kecepatan
gerakkan kawat, makin tinggi tegangan yang timbul.
Hubungan antara arah gerakan kawat dengan arah yang timbul adalah
sesuai dengan kaidah atau ketentuan tangan kanan. Yaitu kalau telapak
tangan kanan kita hadapkan kearah kutub utara atau tegak lurus garis gaya
dan keempat jari kita luruskan maka ibu jari yang tegak lurus pada jari-jari lain
menunjukkan arah arus yang dibangkitkan pada kawat tersebut.
Generator sederhana, terdiri dari sati kawat yang lengkung dan dua buah
kutub magnit, dari kedua kutub magnit atau garis-garis gaya yang selalu
keluar dari kutub utara menuju kutub selatan.
Posisi kawat tidak memotong garis-garis gaya magnit sehingga tidak/belum
timbul arus listrik, tetapi pada saat telah bergerak sejauh 90, maka pada posisi
demikian kawat akan memotong jumlah garis-garis gaya yang paling
banyak, sehingga gaya gerak listrik(ggl) yang timbul merupakan harga
maksimum. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-10
Jadi ggl yang dibangkitkan selama satu putaran sebenarnya tidak rata tetapi
terjadi fluktuasi ujung-ujung dari kawat yang dihubungkan pada komuntator
dengan satu pasang sikat-sikat arang. Jadi sekarang antara sikat-sikat juga
akan terjadi fluktuasi ggl pada suatu saat, sikat-sikat akan berhubungan
dengan 2 komutator sekaligus.
C. PAPAN PENGHUBUNG (SWITH BOARD)
1. Susunan Papan Hubung
Papan hubung merupakan suatu susunan instrumen-instrumen, pemutus sirkuit,
saklar-saklar dan lai-lainnya , yang memungkinkan suatu instalansi listrik dapat
bekerja dan dimonitor secara efisien. Papan hubung umumnya seperti panelpanel, yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Papan hubungan dapat
dibedakan :
a. Papan hubung utama yang langsung berhubungaan dengan generator
b. Papan hubungan batu , yang mengatur penyaluran arus listrik dari papan
hubung utama kepesawat-pesawat penggerak yang kadang-kadang
disebut juga papan pembagi (ditribution board)
c. Papan hubung darurat, yang berhubungan dengan generator darurat atau
baterai/aki darurat.
Papan hubung utama merupakan pusat dimana arus listrik dapat dibagi-bagi
dan diatur untuk keperluan seluruh kapal. Papan hubung utama dipasang
dikamar mesin, sedekat mungkin dengan pesawat pembangkit listrik (generator)
antara papan hubung dan generator dihubungkan oleh saluran atau kabel
induk. Pada papan hubung kabel induk ini dibagi-bagi atau dibuat saluransaluran cabang yang terpisah-pisah dan merupakan grup-grup. Setiap grup
diberi saklar dan sekring atau fuse.
2. Jenis Papan Hubung
Dari segi konstruksinya papan hubung dibedakan dalam 2 jenis :
a. Papan hubung terbuka (Live Front), dimana pada bagian depannya
dipasang alat-alat seperti saklar, sekring dan lain-lainnya yang langsung dialiri
oleh arus listrik. Jenis papan hubung ini digunakan di kapal yang memakai
sistim arus searah.
b. Papan hubung tertutup (dead front), yang pada bagian depannya juga
dipasang alat-alat yang sama seperti papan hubung terbuka, tetapi sama
sekali bebas dari arus listrik. Papan hubung ini terutama dipakai pada kapal
yang memakai sistim arus bolak-balik. Namun begitu sekarang kapal yang
memakai sistim arus searahpun cenderung untuk memakai papan hubung
jenis tertutup ini. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-11
3. Papan Hubung Sistim Arus Listrik
Jenis generator yang dipakai adalah generator kompon. Di kapal selalu dipakai
lebih dari satu generator yang sama, yang masing-masing dapat dihubungkan
secara pararel. Untuk keperluan tersebut maka masing-masing generator juga
dilengkapi dengan peralatan.
4. Pengukur Arus
Seperti namanya, alat ini dipakai untuk mengukur besarnya arus listrik yang
mengalir dari generator, dengan pemasangan pengukur arus secara berseri.
5. Pengukur Tegangan
Tegangan antara kawat-kawat pada generator harus dapat diukur. Untuk ini
dipasang sebuah pengukur tegangan yang dihubungkan secara pararel.
LEMBAR KERJA
1. Alat :
Generator
Berbagai obeng
Multitester
2. Bahan yang digunakan :
Modul
Buku petunjuk pengoperasian generator
3. Langkah Kerja :
Siswa dapat mengenal generator dikapal
Siswa dapat mengenal papan penghubung (switch board) kapal
LEMBAR LATIHAN
Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip Kelistrikan dan Papan
Penghubung di kapal, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan
demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip
ketentuan-ketentuan itu lebih jauh.
1. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan pada saat akan mengoperasikan
mesin generator kapal !
2. Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengoperasikan papan
penghubung (switch board) kapal ! Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-12
Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban.
Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil
latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang
berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya
selalu melihat prinsip-prinsip Kelistrikan dan Papan Penghubung di kapal yang
diuraikan sebelumnya. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam
diskusi kelompok, bawalah persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial.
Yakinlah dalam pertemuan tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan
itu.
RANGKUMAN
1. Listrik arus lemah adalah listrik arus listrik arus lemah yang mempunyai
tegangan sampai 24 volt dan dipakai untuk telepon, jam, alarm kabakaran
dan penerangan darurat.
2. Listrik arus kuat yang dipakai untuk penerangan, penggerak pesawat,
pemanas, sistim komando dan alarm, radio, navigasi dan lain-lain. Tegangan
yang dipakai adalah 65 volt sampai pada tegangan antara 220-240 volt.
3. Generator atau disebut juga dynamo adalah sebuah pesawat yang tenaga
mekanik menjadi tenaga listrik.
4. Generator arus searah adalah dynamo yang terdiri dari atas komponen rotor,
jangkar(armature) dan bagian yang diam disebut stator.
5. Papan penghubung adalah susunan intrumen-instrumen, pemutus sirkuit,
saklar-saklar dan lain-lain, yang memungkinkan suatu instansi listrik dapat
bekerja dan dimonitor secara efisien. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-13
Kegiatan Belajar 3
LEMBAR INFORMASI
Nama Program Diklat : Dinas Jaga
Materi Pembelajaran : Jenis-Jenis Aki Yang Ada Di Kapal
Jumlah Jam Latihan : 4 jam
A. AKI SEBAGAI SUMBER ENERGI
Aki ialah suatu alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Sering dianggap aki adalah alat penyimpan listrik, hal ini kurang
tepat. Yang benar adalah bahwa aki alat penyimpan energi kimia. Aki tersusun
dari sel-sel. Setiap sel terdiri dari satu pelat atau kutub positif dan satu kutub
negatif. Jadi aki merupakan gabungan dari dua buah sel atau lebih dan
membentuk sebuah “batteray” atau bateray-bateray berarti gabungan alat
yang sejenis dan membentuk satu kesatuan.
Aki merupakan alat yang penting pada sistim listrik di kapal, karena aki bukan
saja merupakan sumber tenaga cadangan, kalau terjadi gangguan pada
sistem listrik dari generator, tetapi aki juga dipakai untuk keperluan sehari-hari. Aki
dapat dengan segera mensuplai energi listrik setiap saat diperlukan, dan inilah
merupakan kelebihan dari aki terhadap alat lain sebagai sumber energi
cadangan siap pakai, sehingga Solas 1960 memberikan pengakuan penuh,
bahwa aki sumber tenaga siap pakai merupakan kebutuhan yang esensial bagi
kapal-kapal samudra.
Manfaat yang optimal dari penggunaan aki di kapal banyak tergantung pada :
1. Pemilihan yang tepat dari jenis dan kapasitas aki
2. Pemasangan dan penempatan yang baik dan benar
3. Pemeriksaan dan perawatan yang teratur
B. JENIS-JENIS AKI
Aki atau bateray dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
1. Bateray primer, yang dapat mengeluarkan arus listrik (discharge), sebagai
contoh, baterai kering. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-14
2. Baterai sekunder, yang dapat mengeluarkan atau menerima arus listrik
ke/dari luar. Artinyaa setelah baterai mengeluarkan arus dan dalam
keadaan hampir kosong (discharge), kemudian dapat diisi (charge)
kembali, sampai keadaan kembali seperti semula. Sebagai contoh : aki
pada mobil.
Baterai sekunder pada pokoknya dibagi pada dua golongan, yaitu:
a. Jenis timah hitam asam
b. Jenis alkalin
C. AKI TIMAH HITAM - ASAM
Bagian-bagian pokok dari aki terutama adalah susunan pelat-pelat positif dan
negatip. Masing-msing pelat ini tersusun dari bahan atau material aktip yang
khusus yang ditempatkan atau dituang pada sebuah rangka atu grid yang
dibuat dari bahan campuran antara atimon dan timah hitam. Pelat grid ini
merupakan plat berbentuk segi empat yang ratadengan tepi-tepinya agak
tebal dan dibuat anyaman kawat-kawat secara vertikal dan horizontal. Pelatpelat negatif apabila bermuatan mengandung timah hitam (pb), berupa bunga
karang (sponge) yang berwarna abu-abu. Sedang pelat-pelat positifnya
mengandung timah hitam peroksida (PbO2), yang berwarna coklat.
Pelat yang sejenis digabung ditahan oleh sebuah kelem (strap) kemudian diparti
atau disolder. Pada kelem dibuat pula terminal penghubung. Pelat- pelat positif
dan negatip dipasang berselang seling, dimana pelat negatip selalu dibuat satu
pelat lebih banyak dari pada pelat positip, hal ini dimaksudlkan untuk pelat
negatip dapat mengurung semua bidang dari pelat-pelat positip.
Antara pelat-pelat positip dan negatip dibuat pelat pemisah, yang berupa
lembaran-lembaran karet yang poros, yang pada salah satu sisinya dibuat rusukrusuk vertical dipasang menghadap kepelat positip. Dengan penempatan rusukrusuk demikian, maka ruang antara rusuk-rusuk tersebut akan memeperlancar
sirkulasi elektrolit kepada pelat-pelat positip dan memebentuk satualur, agar
artikel-artikel terlepas dari pelat positip jatuh diruang pengumpul pada dasar
kotak aki.
Susunan dari pelat-pelat positif dan negatif serta pelat pemisah yang kemudian
dikelem menjadi satu kesatuan disebut elemen atau sel. Pada tiap elemen ini
umumnya dapat membangkitkan ggl atau tegangan sebesar 2 volt. Jadi jumlah
elemen pada aki akan menentukan jumlah teganggan yang dapat
dibangkitkan. Elemen-elemen ynag sudah siap, kemudian dimasukan kedalam
kotak aki dan diturtup dengan penutup elemen yang dibuat dari karetyang
keras.
Penutup elemen dibuat lubang-lubang dan diberi bus dari timah hitam yang
dapat masuk dengan bebas pada terminal dari kelem, yang kemudian dipatri
atau disolder dengan terminal. Antara elemen-elemen kemudian dipasang
penghubung elemen sehingga elemen-elemen tersebut membentuk hubungan Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-15
seri. Akhirnya bagian atas elemen dituangkan bahan campuran diseluruh
permukaan atas dari kotak aki. Bahan ini merupakan bahan perekat dan
perapat antara bagian-bagian tadi dan membentuk satu lapisan yang kuat
yang dapat mencegah agar elektrolik tidak bocor keluar.
D. KAPASITAS AKI
Kapasitas aki dinyatakan dalam satuan amper/ jam atau ampere hour (AH).
Kalau sebuah aki dinyatakan kapasitasnya 70 AH ,maka dalam keadaan terisi
penuh (charge) berarti aki dapat mensuplai arus listrik sebesar 7 ampere selama
10 jam teru menerus sesuai teganganya atau dapat pula mensuplai arus 10
amper selama 7 jam dan sebagainya banyaknya ampere/jam suatu aki juga
berguna untuk menentukan besarrnya arus listrik yang diperlukan pada waktu
mengisi aki (recharging),karena aki tidak boleh diisi dengan arus yang terlalu
kecil, sehingga waktu pengisian terlalau lama sebaliknya juga tidak boleh
dengan arus yang terlalu besar karena dapat merusak elemen-elemen aki
(ofercharging).
Menurut pengalaman agar didapatkan pengisian yang sebaik–baiknya
besarnya arus (amper) waktu mengisi dihitung dengan rumus :
7% x Jumlah Amper-Jam
Jadi, misalnya sebuah aki mempunyai kapasitas 100 AH, besarnya arus yang
diperlukan waktu mengisi ialah :
7/100 x 100 = 7amper
E. REAKSI KIMIA PADA AKI
Apabila pada aki yang sudah terisi, antara terminal-terminal dihubungkan suatu
beban misalnya lampu, radio atau alat lain maka bahan atau material aktif di
dalam aki akan mengadakan suatu proses atau reaksi kimia, sehingga terjadi
proses perubahan energi dari energi kimia menjadi energi listrik dan terbentuk
suatu aliran listrik harus searah. Atau dengan kata lain arus listrik dihasilkan suatu
reksi kimia antara bahan-bahan aktif dari pelat positif dan negatif serta asam
sulfat dari elektrolik.
Elektrolik dalam keadaan aki terisi penuh merupakan cairan yang terdiri dari
campuran asam sulfat dalam konsentrasi sedang dan air dengan perbandingan
sebagai berikut:
= +
berat jenis berat jenis berat jenis
1,270 1.000 1.835
100% = 64% + 36%
Elektrolit Air (H2O) Asam Sulfat (H2SO4) Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-16
Berat jenis elektrolit adalah 1,270 pada suhu + 27o
C.
Tegangan sel atau elemen tergantung pada perbedaan antara material aktif
dan konsentrasi elektrolik. Sedangkan kemamapuan dan energi listri yang dapat
dihasilkan oleh aki ialah tergantung dari luas aktip dan berat dari material
dalam pelat-pelat oleh jumlah asam sulfat didalam elektrolik. Apabila antara
terminal aki dihubungkan dengan suatu beban, maka arus listrik akan mengalir
dari terminal aki ke beban dan kembali keaki melalui terminal yang lain.
Timah hitam peroksid (PbO2) didalam pelat positip adalah senyawa dari timah
hitam (Pb) dan zat asam (O2). Asam sulfat adalah senyawa dari zat air (H2) dan
sulfat(SO4), sedang zat asam didalam bahan aktip positip bergabung dengan
zat air dari asam sulpat kemudian membentuk air (H2O).Dan dalam dalam waktu
yang sama timah hitam didlam bahan aktif positif bergabung dengan sulfat dan
membentuk timah hitam sulpat (PbSO4). Reaksi yang sama akan berlangsung
dipelat negatif dimana timah hitam (Pb) dari bahan aktif negatif bergabung
dengan membentuk timah hitam sulfat (PbSO4). Jadi timah hitam sulfat dibentuk
oleh kedua pelat positif dan negatif, pada waktu aki mengeluarkan arus
(discharged), sedang asam sulfat di dalam elektrolik telah terpakai dan diganti
dengan air.
Perlu diperhatikan bahwa material didalam pelat positip dan negatif, selama
discharge menjadi serupa susunan kimianya karena timh hitam sulfat akan
berkumpul (akumulasi). Keadaan inoi mengakibatkan tegangan elemen akan
berkurang. Kalau pembuangan atau pengeluaran arus berjalan terus akan
terjadi pengurangan kepekatan elektrolit dan akumulasi timah hitam sulfat
didalam pelat-pelat mengakibatkan reksi lama – lama akan berhenti. Dan
apabila aki tidak dapatmemberikaan tegangan yang diperlukan, maka
dikatakan bahwa aki telah kosong dengn keaddaan demikian aki harus diisi
dengan sejumlah arus listrik yang cukup dari sumber lain, sebelum dapat dipakai
reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel aki pada waktu diisi, adalah
kebalikan dari apa yang terjadi waktu membuang. Timah asma sulfat pada
kedua pelat akan terpisah menjadi Pb dan SO4, sedang air atau H2O, terpisah
menjadi zat air dan zat asam. SO4 akan meninggalkan pelat dan bergabung
dengan zat air membentuk H2SO4 atau asam sulfat. Pada waktu yang sama zat
asam bergabung dengan timah hitam pada pelat positif membentuk PbO2 atau
timah hitam peroksida.
Perlu diingat bahwa berat jenis dari elektrolit makin berkurang pada waktu
membuang, yang disebabkan oleh dua hal, yaitu :
1. Asam sufat – yang lebih beraty dari air – terpakai,
2. Terjadi pembentukan air.
Dan sebaliknya dari kejadian di atas, pada waktu diisi, berat jenis elektrolik akan
bertambah, karena ada gas-gas yang bebas dari elektrolit. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-17
F. AKI ALKALIN
Disebut aki alkalin, karena aki ini menggunakan elektrolit caustik potash atau
potassium hidroksida (KOH) yang bersifat alkalis.
Ada dua macam aki alkalin yaitu :
1. Aki dengan nikel – besi (Ni Fe)
Pelat positif terdiri dari sebuah grid yang padanya dipasang tabung baja yang
mengandung nikel yang berisi material aktip. Sedang pelat negatip mempunyai
kontruksi yang sama denga pelat-pelat positip, tetapi oksida besi sebagi material
aktipnya. Reaksi kimia yang terjadi pada aki ini adalah komplek, tetapi dapat
disingkat demkian.
Pada waktu mengisi
Material yang aktip pada pelat negatip yaitu oksida besi(FeO)direduksi
menjadi besi(Fe). Material yang aktip pada pelat positip yaitu oksida
nikel(NiO), dioksidakan menjadi nikel dioksida(NiO2).
Pada waktu membuang
Terjadi kebalikan dari proses diatas yaitu pelat negatip dioksida jadi oksida
besi, dan pelat positip direduksi menjadi oksida nikel. Selama diisi dan
membuang larutan yang terdiri dari 2KOH + H2O tetap tidak berubah baik
sifat kimia, maupun kosentrasinya. Sehinggaapabila tidakada penguapan
berat jenisnya selalu tetap.
2. Aki dengan nikel – cadmium (Ni Cd)
Di kapal pada umumnya dipakai aki jenis ini. Materialaktip dari pelat positip
terutama tersiri darinikelhidroksida(NiOH3) dengan ditambahkan grafit agar
produktifitas lebih baik. Material aktip dari pelat negatip adalah campuran dari
cadmium dan besi. Material aktip dari pelat negatip tersebut dituang pada
pelat baja yang belubang-lubang danmerupakan satu kesatuan dan
merupakan pelat positip atau negatip. Sejumlah pelat-pelat dari polaritas yang
sama atau sejenis diikat bersama-sama dengan sebuah baut dan dipasang
berselang-seling dengan pelat dari polaritas yang lain. Antara pelat-pelat tadi
dipasang lembaran-lembaran tipis dari ebonite yang berguna sebagai pemisah.
Susunan pelat-pelat positip dan negatip serta ebonite pemisah,
kemudiandimasukkan kedalam kotak dari pelat baja, lalu ditutup dan
merupakan sebuah sel. Gabungan dari sel-sel tadi kemudian dimasukkan
kedalam sebuah crate dari kayu keras, lihat gambar 183. Perlu diingatbahwa
kotakbaja dari akimerupakan penghantar listrik, karena kotak tersebut langsung
berhubungan dengan elektrolit, sehingga harus dicegah bahwa kawat atau
logam lain tidak tersinggung dengan kotak aki ini. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-18
G. PEMAKAIAN AKI DI KAPAL
Pemakaian aki kapal dapat dibagi dalam 3 katagori sebagai berikut :
1. Peralatan Darurat atau Siap Pakai
Aki segera akan bekerja secara otomatis atau manual apabila terjadi gangguan
pada generator kapal. Sebagai contoh :
Penerangan darurat umum
Penerangan darurat kamar mesin
Kemudi darurat
Pintu kedap air
Penjalan(starting) generator darurat
Sekoci
Gyro kompas
2. Peralatan Kerja Sehari-Hari
Aki juga digunakan sebagai sumber tenaga untuk keperluan sehari-hari :
Penerangan kapal untuk kapal kecil
Untuk penjalan motor diesel
3. Sistim Tegangan Rendah
Disini aki dipakai untuk memberikan daya listrik tegangan rendah misalnya :
Radio tranmiter dan penerima
Direction finder
Alat-alat sounding
Telapon
Jam kapal
Lampu panggilan untuk steward dan lain-lain
LEMBAR KERJA
1. Alat :
Jenis-jenis aki
Kunci-kunci
Berbagai jenis obeng
Multitester
2. Bahan yang digunakan :
Modul
Buku petunjuk penggunaan aki
3. Langka kerja :
Siswa dapat mengenal jenis-jenis aki kapal
Siswa dapat mengenal penggunaan aki kapal Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-19
LEMBAR LATIHAN
Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip Aki yang ada di kapal,
cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan demikian anda akan
dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ketentuan-ketentuan itu lebih
jauh.
1. Sebutkan jenis-jenis aki yang anda ketahui yang ada di atas kapal !
2. Sebutkan penggunaan aki di kapal !
Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban.
Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil
latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang
berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya
selalu melihat prinsip-prinsip Aki yang ada di kapal yang diuraikan sebelumnya.
Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah
persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan
tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu.
RANGKUMAN
1. Aki adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi
energi listrik.
2. Aki dibagi atas dua jenis yaitu aki atau baterai primer dan aki atau baterai
sekunder.
3. Kapasitas aki dinyatakan dalam satuan ampere-hour (AH).
4. Berdasarkan golongannya maka aki baterai dibagi atas aki jenis timah hitam
dan aki jenis alkalin.
5. Pemakaian aki dikapal dibagi atas tiga yaitu: pada peralatan darurat atau
siap pakai, pada peralatan kapal yang bekerja sehari-hari dan pada sistem
tegangan rendah. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-20
Kegiatan Belajar 4
LEMBAR INFORMASI
Nama Program Diklat : Dinas Jaga
Materi Pembelajaran : Mesin Pendingin
Jumlah Jam Latihan : 4 jam
A. PENGERTIAN REFRIGERASI
Refrigerasi adalah produksi dan pemeliharaan tingkat suhu dari bahan atau
ruangan pada tingkat yang lebih rendah dari suhu lingkungan atau atmosfer
sekitarnya dengan cara penyerapan atau penarikan panas dari bahan atau
ruangan tersebut, secara singkat refrigerasi adalah usaha memindahkan panas
dari suatu bahan atau ruangan ke bahan atau ruangan yang lain.
B. PRINSIP DASAR REFRIGERASI MEKANIK
Dalam suatu sistem refrigerasi, tenaga panas dan efek panas antara lain terlibat
dari suatu jenis bahan yang terkait dengan proses-proses refrigerasi. Perubahan
dari suatu jenis bahan dari keadaan padat menjadi cair atau gas (uap) dan
sebaliknya dari gas menjadi cairan atau padatan melibatkan sejumlah tertentu
tenaga panas yang berhubungan dengan suhu, tekanan dan volume bahan
tersebut, jadi refrigerasi mekanik adalah suatu sistem refrigerasi yang
menggunakan tenaga khusus untuk menggerakkan guna memproduksi dingin
dengan bantuan mesin. Siklus kerja sistem refrigerasi ada empat yaitu;
penguapan, kompresi, pengembunan dan ekspansi. Untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut :
1. Penguapan
Tekanan cairan refrigeran yang diturunkan pada katup ekspansi akan
didistribusikan secara merata ke dalam pipa evaporator. Dalam hal tersebut
refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan yang
dialirkan melalui permukaan luar dari pipa evaporator. Apabila udara
didinginkan maka air yang ada di dalam udara akan mengembun pada
permukaan evaporator, kemudian ditampung dan dialirkan keluar. Jadi, cairan
refrigeran diuapkan secara berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak
kalor laten penguapan, selama mengalir di dalam setiap pipa evaporator. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-21
2. Kompresi
Kompresor menghisap uap refrigeran dari ruang penampung uap. Di dalam
penampung uap, tekanannya diusahakan supaya tetap rendah, agar refrigeran
seantiasa dalam keadaan uap dan bertemperatur rendah. Di dalam kompresor,
tekanan refrigeran dinaikkan, sehingga memudahkan pencairannya kembali.
Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang
menggerakkan kompresor. Jadi dalam proses kompresi energi diberikan pada
uap refrigeran. Pada waktu uap refrigeran dihisap masuk ke dalam kompresor,
temperaturnya masih rendah, tetapi selama proses kompresi berlangsung
temperaturnya naik.
3. Pengembunan
Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi
dengan mudah dicairkan dengan mendinginkan dengan air pendingin (atau
dengan udara pendingin pada sistem dengan pendingin udara) yang ada
pada temperatur normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan
panasnya (kalor laten pengembunan kepada air pendingin atau udara
pendingin) di dalam kondensor sehingga mengembun dan menjadi cair. Jadi,
karena air/udara pendingin menyerap panas dari refrigeran, maka ia akan
menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor.
4. Ekspansi
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (tekanan tinggi) yang dicairkan
di dalam kondensor, supaya dapat mudah menguap, maka digunakan alat
yang dinamakan katup ekspansi. Cairan refrigeran mengalir ke evaporator,
tekanannya turun dan menerima kalor penguapan dari udara, sehingga
menguap secara berangsur-angsur. Selanjutnya proses siklus tersebut di atas
terjadi berulang-ulang.
Selanjutnya Arismunandar juga mengungkapkan bahwa untuk mengetahui
karakteristik dari gas refrigeran dapat digunakan diagram Mollier. Diagram ini
memungkinkan untuk mengetahui hubungan antara tekanan (P) pada ordinat
dan entalpi (i) pada absisa pada siklus refrigerasi. Diagram Mollier dibagi
menjadi tiga bagian untuk membedakan tingkat keadaan super dingin (sub
cooled), uap basah dan uap super panas (superheated vapor), oleh garis cair
jenuh dan garis uap jenuh. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-22
C. KOMPONEN UTAMA MESIN REFRIGERASI
1. Kompresor
Kompresor mempunyai fungsi menggerakkan sistem refrigerasi agar dapat
mempertahankan suatu perbedaan tekanan tinggi dan sistem. Dalam
melaksanakan fungsi ini, kompresor :
a. Menciptakan sisi tekanan rendah. Kompresor menghisap uap refrigeran dari
evaporator sehingga menciptakan sisi tekanan rendah yang memungkinkan
cairan refrigeran mendidih dan menguap pada susu rendah di evaporator.
b. Menciptakan sisi tekanan tinggi. Kompresor memampatkan uap refrigeran
yang diisap dari evaporator, dengan meningkatkan tekanan dan suhu uap
itu ke arah kondensor agar dapat diembunkan menjadi cairan yang oleh
udara atau air pendingin di kondensor sehingga panas yang dikandung
refrigeran itu enyah bersama udara atau air pendingin.
2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk menaikkan uap refrigeran yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi (yang keluar dari kompresor), diperlukan usaha
melepaskan sebanyak kalor laten pengembunan, dengan cara mendinginkan
uap refrigeran itu. Jumlah kalor yang dibebaskan oleh uap refrigeran kepada air
atau udara pendingin, di dalam kondensor sama dengan selisih entalpi uap
refrigeran pada seksi masuk dan seksi keluar kondensor. Jumlah kalor yang
dilepaskan di dalam kondensor sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh
refrigeran di dalam evaporator dan kalor yang ekuivalen dengan energi yang
diperlukan untuk melakukan kerja kompresor di dalam kompresor.
3. Evaporator
Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan yang paling
penting yaitu mendinginkan media sekitarnya. Ada beberapa evaporator,
sesuai dengan tujuan penggunaannya, bentuknyapun dapat berbeda-beda.
Hal tersebut dapat disebabkan karena media yang hendak didinginkan dapat
berupa gas, cairan atau zat padat. Maka evaporator dapat dibagi menjadi
beberapa golongan, sesuai dengan keadaan refrigeran yang ada di dalamnya,
yaitu jenis ekspansi kering, jenis setengah basah dan sistem pompa cairan.
4. Katup Ekspansi
Katup ekspansi dipergunakan untuk menjatuhtekankan secara adiabatik cairan
refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai menjadi tingkat
keadaan tekanan dan temperatur rendah. Selain itu ekspansi juga berfungsi
mengatur pemasukan refrigeran sesuai dengan beban pendinginan yang harus
dilayani oleh evaporator, jadi katup ekspansi mengatur supaya evaporator
dapat selalu bekerja sehingga diperoleh efisiensi siklus mesin refrigerasi yang
maksimal. Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-23
D. MACAM-MACAM ALAT PENGAMAN UNIT REFIGERASI
Alat pengaman unit refrigerasi, pada dasarnya terbagi menjadi tiga kelompok,
yaitu :
1. Alat Pengaman Listrik
Menurut Handoko (1987), bahwa alat pengaman listrik adalah suatu alat yang
bekerja memakai daya tarik dan dapat mengatur arus listrik. Arus listrik yang
mengalir ke kumparan dapat membuat magnet dan membangkitkan gerak
mekanik, sehingga dapat membuka atau menutup kontak listrik, lubang katup
dan juga dapat memutar rotor motor listrik.
Alat kontrol listrik dapat mengontrol arus listrik yang mengalir ke motor listrik dan
alat kontrol yang lain dari sistem pendingin alat kontrol tersebut juga dapat
mengubh kapasitas kompresor, mencairkan es di evaporator secara otomatis,
memindahkan refrigeran dari suatu bagian ke bagian yang lain dari sistem
pendingin, menjalankan, mematikan, mengatur dan melindungi sistem
pendingin komponennya.
Alat kontrol listrik dapat dihubungkan dengan tegangan jaringan 100 volt, 220
volt atau tegangan rendah. Tegangan rendah yaitu tegangan yang lebih
rendah dari 250 volt, pada umumnya 20 – 24 volt. Untuk mendapatkan
tegangan rendah dari tegangan jaringan harus memakai transformator.
Alat kontrol listrik harus dipasang pada tempat yang bersih dan kering, juga
tempat yang rata dan kuat. Usahakan pada tempat yang tidak ada getaran.
Alat pengaman listrik pada mesin pendingin terdiri dari :
a. Sakelar
b. Solenoid
c. Relai
d. Kontaktor
e. Stater
f. Lampu sinyal
Dasar Kerja Pengaman Kelistrikan Refrigerasi
Menurut Handoko K (1991), bahwa pada sekeliling suatu penghantar yang dialiri
arus listrik terdapat medan magnet. Bagian yang mempunyai daya tarik besar
disebut kutub magnet. Megnet selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara
dan kutub selatan dan kutub magnet yang sejenis akan tolak menolak serta
kutub magnet yang tidak sejenis akan tarik menarik.
Sebuah kumparan yang dialiri arus listrik bersifat sebagai sebuah magnet. Bila di
dalam kumparan diisi inti besi lunak, maka kemagnetan menjadi lebih kuat.
Kumparan besi lunak akan menjadi magnet listrik atau elektromagnet. Listrik
adalah sebuah bentuk energi yang dapat mengubah menjadi energi panas Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-24
maupun energi mekanik. Sebelumdapat mempelajari motor listrik serta alat
kontrol pengaman, magnet listrik pada relai magnetik, kran (katup) solenoid
pemanas dan lampu terlebih dahulu kita harus memahami dasar-dasar listrik.
2. Alat Pengaman Gabungan Mekanik dan Listrik
Alat pengaman gabungan mekanik dan listrik ini adalah suatu alat yang dapat
menjalankan atau menghentikan, mengatur dan melindungi sistem refrigerasi.
Alat pengaman gabungan mekanik dan listrik pada sistem refrigerasi terdiri dari :
a. Alat Kontrol Operasi, ada beberapa macam yaitu :
Sakelar kontrol temperatur
Sakelar kontrol otomatis
Sakelar kontrol kelembaban
b. Kontrol Pelaksana
Alat kontrol ini tidak dapat langsung mengontrol dan memperbaiki hasil kerja
sistem pendingin. Adapun alat kontrol pelaksana ada beberapa macam,
yaitu:
Starting relai dan kontaktor
Katup solenoid
Katup pengatur air
Katup pengatur tekanan evaporator
Katup pengatur tekanan isap
Alat kontrol pelaksana ini mengatur dan melindungi sistem pendingin,
karena keadaan di dalam sistem atau diperlukan untuk membuat oleh
kontrol operasi.
c. Kontrol Pembatas
Sistem pendingin merupakan batas temperatur atau tekanan yang tertentu
untuk melindungi kompresor dan komponen yang lain dari kerusakan,
karena bekerjanya di luar batas yang telah ditentukan.
LEMBAR KERJA
1. Alat
Model mesin pendingin
Diagram kerja mesin pendingin
2. Bahan yang digunakan :
Modul
Buku petunjuk penggunaan mesin pendingin . Modul 2 : Kegiatan Tugas Jaga Mesin
Hal-25
3. Langka kerja.
Siswa dapat mengenal prinsip kerja mesin pendingin di kapal.
Siswa dapat mengenal komponen-komponen utama mesin pendingin.
Siswa dapat menjelaskan alat-alat pengaman pada mesin pendingin.
LEMBAR LATIHAN
Setelah anda membaca dan memahami prinsip-prinsip yang berkenaan
dengan mesin pendingin, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. Dengan
demikian anda akan dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Mesin
Pendingin lebih jauh.
1. Sebutkan komponen-komponen utama mesin pendinginl.
2. Sebutkan alat-alat pengaman mesin pendingin.
3. Sebutkan pengoperasian mesin pendingin.
Untuk memeriksa hasil latihan anda bagian ini tidak disediakan kunci jawaban.
Oleh karena itu hasil latihan anda sebaiknya anda bandingkan dengan hasil
latihan siswa/kelompok lain. Diskusikanlah dalam kelompok untuk hal-hal yang
berbeda dalam hasil latihan itu. Dalam mengkaji hasil latihan itu anda sebaiknya
selalu menerapkan prinsip-prinsip Mesin Pendingin yang diuraikan sebelumnya.
Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat di atasi dalam diskusi kelompok, bawalah
persoalan tersebut ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam pertemuan
tersebut anda akan dapat memecahkan persoalan itu.
Untuk selanjutnya kita bisa menyimak rangkuman penerapan mesin pendingin
agar anda lebih mudah menangkap maknanya dan menerapkannya di dalam
keadaan nyata di dunia kerja.
Rangkuman
1. Refrigerasi adalah usaha pemindahan panas dari suatu bahan atau ruang
ke bahan atau ruang lain.
2. Komponen utama mesin refrigerasi terdiri atas : kompresor, kondensor,
evaporator dan katup ekspansi
3. Siklus kerja sistem refrigerasi ada 4 yaitu : penguapan, kompresi,
pengembunan dan ekspansi.
4. Alat pengaman gabungan pada sistem pendingin terdiri dari : sakelar
kontrol temperatur, sakelar kontrol tekanan dan sakelar kontrol kelembaban.