Post on 18-Jan-2017
KEBIJAKAN KEHUMASAN INSTANSI PEMERINTAH
Dr. Ir. Deddy S. Bratakusumah, BE., MURP., M.Sc.DEPUTI BIDANG TATALAKSANA
deddys@bappenas.go.id0816968367
2012
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
1. INFRASTRUKTUR
2. BIROKRASI
3. KORUPSI
belum memadai anggaran negara untuk pembangunan dan pemeliharaan masih kecil.
banyak ditemukan penyelewengan dan penyalahgunaan keuangan negara di berbagai instansi pemerintah
korupsi merupakan bahaya laten (terselubung) yang sangat membahayakan bagi budaya
masih gemuk, lamban dan belum profesional belum mampu memberikan pelayanan prima pada masyarakat dan
investasi
Ada 3 masalah besar dalam pembangunan:
Kondisi Indonesia
2
Beras 2 juta ton / tahun (World Biggest)
Gula 1,6 juta ton / tahun (2nd Biggest)
Kedelai 4,7 juta ton / tahun
Gandum 4,7 juta ton / tahun
Jagung 1,2 juta ton / tahun
Garam 1,6 juta ton / tahun
Sapi & Buntut Sapi 1,2 juta ekor / tahun
Fakta Impor Komoditi Pangan Indonesia
BPS (2012)
1
2Pelayanan Publik: belum memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat
3
Organisasi dan Kewenangan: Organisasi belum tepat fungsi dan sasaran Kewenangan masih banyak disalahgunakan dan overlapping
Pola pikir dan budaya kerja: belum mendukung birokrasi yang efisien, efektif, produktif, profesional dan melayani
Kondisi dan Masalah Birokrasi Indonesia
4Peraturan perundang-undangan: tumpang tindih, tidak jelas dan multi tafsir
5SDM Aparatur:• PNS: 4.572.113 orang (BKN, Desember 2011)• Kuantitas penyebarannya tak sesuai kebutuhan.• Kualitas dan produktifitas masih rendah• Penggajian belum adil (berdasarkan beban kerja
dan jabatannya)• Kesejahteraan masih kurang• Tunjangan kinerja belum semua
5
Kondisi dan Masalah Birokrasi Indonesia
REFORMASI BIROKRASI
Reformasi Birokrasi merupakan transformasi segenap aspek dalam manajemen pemerintah menuju
pemerintah berkelas dunia
Program Percepatan Reformasi Birokrasi
Program Percepatan Reformasi Birokrasi
7
MENCIPTAKAN BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI: bersih dari KKN dan politisasi kompeten terhadap tugas dan tanggung jawab yang
diemban melayani masyarakat dan dunia usaha/investasi.
9 Program percepatan Reformasi Birokrasi berisi langkah-langkah perbaikan birokrasi untuk pencegahan korupsi
Birokrasi bersih akan menyelamatkan keuangan negara
Anggaran infrastruktur akan bertambah
Sistem Seleksi CPNS dan Promosi PNS secara Terbuka
Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
Penataan Struktur Birokrasi
Profesionalisasi PNS
Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (E-Government)
Penyederhanaan Perizinan Usaha
Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kerja
Pegawai Negeri
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur
①
②
③
④
⑤
⑥
⑦
⑧
⑨
9 (Sembilan) Program Percepatan Reformasi Birokrasi
Perpres 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design RB
2010 - 2025
Permenpan 20 Tahun 2010 Tentang Road Map RB
2010 - 2014
Makro:Kerangka Regulasi Nasional
Mikro:Implementasi Kebijakan RB Nasional
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tata Laksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
9. Monitoring dan Evaluasi
8 Area Perubahan
1. Organisasi2. Tata Laksana3. Peraturan
Perundang-undangan
4. Sumber Daya Manusia Aparatur
5. Pengawasan6. Akuntabilitas7. Pelayanan Publik8. Pola Pikir (mind-set)
dan Budaya Kerja (culture-set)
9 Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Penataan Struktur Birokrasi
2. Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
3. Sistem Seleksi CPNS dan Promosi PNS secara Terbuka
4. Profesionalisasi PNS
5. Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (E-Government)
6. Penyederhanaan Perizinan Usaha
7. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas aparatur
8. Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
9. Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kerja Pegawai Negeri
1. Penataan Organisasi2. Penataan Tata Laksana3. Penataan Sistem Manajemen SDM
Aparatur4. Penguatan Pengawasan5. Penguatan Akuntabilitas Kinerja6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2007- 2010RevitalisasiKehumasan
2011-2012TransformasiKehumasan
2013 - 2014KonseptualisasiKehumasan
10
Kebijakan Kehumasan
10
2007- 2010 Revitalisasi Kehumasan
• Kesepakatan Bersama Tiga Menteri (MENKOMINFO, MENDAGRI, dan MENPAN)
NOMOR : 41 Tahun 2007NOMOR : 373/M.KOMINFO/08/2007NOMOR : KB/01/M.PAN/08/2007
tentang Revitalisasi Fungsi Humas pada Instansi Pemerintah, Kesekretariatan Lembaga Negara, Pemerintahan Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara
• Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/12/M.PAN/08/TAHUN 2007 tentang Pedoman Hubungan Masyarakat di lingkungan instansi Pemerintah
1111
Ketentuan Dalam PerMenPAN 12/20051.Pengertian Umum: humas, lembaga humas pemerintah, praktisi humas, instansi pemerintah, aparatur negara, dan kode etik humas;2.Asas Umum: keterbukaan, obyektif, jujur, tepat janji, etis, profesional, dan akuntabel.3.Ruang Lingkup Humas Pemerintah.4.Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Humas Pemerintah;5.Fungsi dan Strategi Humas Pemerintah.6.Pemangku Kepentingan (stakeholders).7.Etika Profesi, Kode Etik, dan Implikasi Hukum Humas Pemerintah.8.Perencanaan Strategis dan penyusunan program humas pemerintah.9.Pengukuran dan Evaluasi Kegiatan Humas Pemerintah.10.Hubungan Humas Pemerintah dengan Publik ()internal, eksternal,11.Pemanfaatan Teknologi Informasi (e-Government).12.Organisasi, SDM, dan Pola Rekruitmen.13.Ketentuan Penutup.
2011 - 2012Transformasi Kehumasan
Lima Pedoman Umum Kehumasan1. PerMenPAN dan RB No. 27 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Audit Komunikasi di Instansi Pemerintah2. PerMenPAN dan RB No. 28 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Komunikasi Organisasi di Instansi Pemerintah3. PerMenPAN dan RB No. 29 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Komunikasi Krisis Kehumasan di Instansi Pemerintah;
4. PerMenPAN dan RB No. 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Instansi Pemerintah;
5. PerMenPAN dan RB No. 31 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Infrastruktur Kehumasan di Instansi Pemerintah.
1313
14
1. Pedoman Umum Opini Publik di Lingkungan Instansi Pemerintah
2. Pedoman Umum Mekanisme Hak Jawab di Lingkungan Instansi Pemerintah
3. PedomanUmum Keterampilan Lobi dan Negosiasi di Lingkungan Instansi Pemerintah
4. PedomanUmum Manajemen Even di Lingkungan Instansi Pemerintah
5. PedomanUmum Corporate Social Responsibility (CSR) di Lingkungan Instansi Pemerintah
6. PedomanUmum Manajemen Citra dan Reputasi di Lingkungan Instansi Pemerintah
2013 - 2014Konseptualisasi Kehumasan
15
PAST PRESENT FUTURE
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Paradigma Kehumasan
REACTIVERESPONSIBLE PROACTIVE
Tugas Humas Pemerintah
1. Melaksanakan komunikasi timbal balik antara instansi pemerintah dan publik yang terencana untuk menciptakan saling pengertian dalam mencapai tujuan, demi memperoleh manfaat bersama;
2. Meningkatkan kelancaran arus informasi dan aksesibilitas publik;
3. Meningkatkan koordinasi dalam penyebarluasan informasi tentang kebijakan pemerintah;
4. Membangun citra dan reputasi positif.
16
Peran Humas Pemerintah
• KomunikatorHumas pemerintah berperan membuka akses dan saluran komunikasi dua arah, antara instansi pemerintah dan publiknya, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui sarana kehumasan.
• FasilitatorHumas pemerintah berperan menyerap perkembangan situasi dan aspirasi publik untuk dijadikan masukan bagi pimpinan instansi pemerintah dalam pengambilan putusan.
• DiseminatorHumas pemerintah berperan dalam pelayanan informasi terhadap internal organisasi dan publiknya, baik langsung maupun tidak langsung, mengenai kebijakan dan kegiatan masing-masing instansi pemerintah.
• KatalisatorHumas pemerintah berperan dalam melakukan berbagai pendekatan dan strategi guna mempengaruhi sikap dan pendapat publik untuk menyelaraskan kepentingan pemerintah dengan publik.
• Konselor, Advisor, dan InterpratorHumas merupakan konsultan, penasihat, dan penerjemah kebijakan pemerintah.
• PrescriberHumas berperan sebagai salah satu instrumen strategis pemimpin puncak penentu kebijakan.
17
Kondisi Yang Diharapkan
Pengelolaan, penyediaan, dan pelayanan informasi, serta budaya organisasi positif dapat optimal apabila komunikasi organisasi dalam instansi pemerintah telah berjalan dengan baik sehingga mampu menciptakan kondisi sebagai berikut:
a. Citra yang baik dan bereputasi (good image);b. Itikad baik (goodwill);c. Saling memahami (mutual understanding);d. Saling percaya (mutual confidence);e. Saling menghargai (mutual appreciation);f. Saling bertoleransi (mutual tolerance)
18
PermasalahanKehumasan semakin berkembang cepat yang ditandai dengan timbulnya situasi-situasi sebagai berikut.
1. Dinamika instansi atau perusahaan semakin besar dan berkembang.2. Persaingan antarinstansi semakin ketat.3. Tuntutan, keinginan, dan harapan masyarakat terhadap pelayanan
pemenuhan kebutuhan informasi makin tinggi.4. Masyarakat semakin kritis dan mereka tidak mau kepentingannya
terganggu.5. Perkembangan teknologi komunikasi sangat luar biasa.6. Besarnya pengaruh opini publik terhadap citra dan reputasi positif,
sikap, perilaku, dan kelembagaan.7. Besarnya pengaruh sosial ekonomi dan budaya terhadap perubahan
masyarakat.
19
8. Besarnya pengaruh media massa dan media sosial (facebook, twitter, blog, web) terhadap pembentukan opini publik.
9. Peledakan informasi (kuantitas, kualitas, dan kecepatan informasi) yang berpotensi menciptakan krisis dan perbedaan persepsi.
10. Kecanggihan teknologi (cetak jarak jauh), dampak media siar baru, dan pengaruh teknologi multimedia dapat membentuk opini menjadi kekuatan media dan publik.
11. Tuntutan perubahan pola pikir (mindset), pola budaya (cultural-set), etika, dan kode etik kehumasan, yaitu
a. perubahan pola pikir, sikap, dan tindakan;b. perubahan budaya kerja;c. penegakan etika penyelenggara negara; dand. perubahan paradigma lama ke paradigma baru (paradigm shift).
20
Permasalahan
Kompetensi Humas Pemerintah
Kompetensi keterampilan
(skill)
Kompetensi penguasaan
wawasan (knowledge)
Kompetensi manajerial
Kompetensi profesionalis
me
21
Humas Harus SMART
Martani H (2012)
SMART (simpatik, metodik, artikulatif, resume, dan taktis).
Piramida Perencanaan Komunikasi Strategis
Martani H (2012)
24
Kelembagaan Amanat UU no. 14 tahun 2008 tentang KIP
Pejabat Pengelola Informasi & Dokumentasi (PPID)
1. Kelembagaan atas konsekuensi UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP
2. Menurut rekomendasi Komisi Informasi sebaiknya PPID melekat pada fungsi yang menangani bidang komunikasi, informasi, dan kehumasan
3. Bila tidak, maka minimal harus melibatkan aktif fungsi yang menangani bidang komunikasi, informasi, dan kehumasan
4. Dalam PP 61 Tahun 2010 tentang peraturan dan pelaksanaan keterbukaan informasi publik disebutkan PPID selama belum terbentuk maka fungsinya dijalankan HUMAS
TERIMA KASIH
25