Post on 02-Jun-2020
i
BPSDMD Prov. NTB ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang
Maha Esa Akhirnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran
2018 dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
media pertanggung jawaban pencapaian sasaran strategisBadan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran
2018 melalui rangkaian program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Sebagai sebuah dokumen pertanggungjawaban, LAKIP ini tentunya
masih jauh dari sempurna namun tetap diharapkan dapat dipergunakan sebagai
bahan evaluasi dan informasi dalam rangka menyusun kebijakan dalam
peningkatan kualitas penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah di masa mendatang
Akhirnya kepada semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi
menyelesaikan LAKIP ini, kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT Tuhan
Yang Maha Esa mencatatNya sebagai bentuk amal ibadah yang baik.
Mataram, Pebruari 2019
Kepala BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat
H. RUSMAN, SH., MH Pembina Utama MudaI (IV/c) NIP. 19620820 198503 1 010
BPSDMD Prov. NTB iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Paradigma Reformasi yang berlangsung selama ini yang ditandai dengan
penekanan akan arti pentingnya Otonomi Daerah bagi Pemerintahan di Daerah,
berdampak kepada semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam
memperjuangkan hak-haknya , hal ini ditandai dengan sangat kritisnya
masyarakat dalam mengawasi penyelenggaraan pemerintahan, sekaligus
menuntut agar pemerintah menjadi lebih aspiratif dalam penyusunan program
pemerintahan dan pembangunan di daerah.
Dengan demikian, setiap instansi pemerintah saat ini dituntut untuk lebih
mampu mengembangkan kreasi dan inovasi dalam peningkatan pelayanan
masyarakat. Oleh karena itu, setiap instansi pemerintah harus memiliki visi, misi,
yang dalam penyusunannya harus memperhatikan aspirasi masyarakat.
Kreasi dan Inovasi tersebut dituangkan dalam perencanaan strategis, dan
dievaluasi setiap akhir tahun sebagai bentuk akuntabilitas/ pertanggungjawaban
instansi pemerintah kepada masyarakat sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui dan memahami keberhasilan dan kegagalan
suatu instansi dalam memberikan pelayanan masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 ini merupakan wujud
akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat ahun
2013-2018 dan Rencana Kinerja Tahunan 2018 yang telah ditetapkan melalui
Penetapan Kinerja Tahun 2018. Penyusunan LAKIP Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat ini pada hakekatnya
merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai
akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama
tahun 2018. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu
keharusan manajemen pemerintahan negara/daerah dan implementasi berbagai
kebijakan yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan
perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat
BPSDMD Prov. NTB iv
dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pendidikan dan
pelatihan maka dirumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat
dicapai untuk masa 5 (lima) tahun yang dituangkan dalam Renstra Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2013-2018. Visi tersebut yakni
“ Terwujudnya Aparatur Yang Kompeten dan
Profesional”.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
adalah :
➢ Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.
➢ Meningkatkan pelayanan sertifikasi Aparatur dan kelembagaan.
➢ Meningkatkan kompetensi umum, pilihan dan inti jabatan administratisi.
➢ Meningkatkan kompetensi manajerial dan fungsional aparatur.
Tujuan yang ingin dicapai adalah
NO TUJUAN SASARAN
1 2 3
1 Meningkatnya Pelayanan Jasa dan
Teknis Perkantoran
1. Tersedianya jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik yang berkelanjutan.
2. Tersedianya jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional
3. Tersedianya jasa kebersihan kantor
4. Tersedianya jasa perbaikan peralatan
BPSDMD Prov. NTB v
1 2 3
kerja
5. Tersedianya komponen instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor
6. Tersedianya makan dan minum rapat kegiatan dan tamu
7. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
8. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
9. Terlaksananya Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
10. Terwujudnya tenaga Widyaiswara yang Profesiona
2 Meningkatnya Efektifitas
Perencanaan dan Pelaporan
1. Tersusunnya rencana program yang akurat
2. Tersusunnya laporan yang tertib
3. Terselenggaranya rapat koordinasi di dalam daerah
4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan
3 Meningkatnya
Akuntabilitas/Pertanggungjawaban
Laporan Keuangan Daerah
1. Tersusunnya laporan akuntabilitas keuangan
2. Tersedianya jasa administrasi keuangan
3. Terlaksananya pengelolaan manajemen aset daerah
4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan
BPSDMD Prov. NTB vi
1 2 3
4. Meningkatnya kualitas pelayanan
administrasi umum dan
kepegawaian
1. Tersedianya ATK Kantor
2. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
3. Tersedianya bahan bacaan dan perundang-undangan
4. Tersedianya peralatan dan perlengkapan perkantoran yang sesuai standar
5. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang sesuai standar pelayanan minimal
6. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran secara periodik
5. Meningkatnya kinerja lembaga dan
profesionalisme tenaga
pengembang kompetensi
1. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang.
2. Tersusunnya hasil evaluasi sertifikasi kompetensi profesi bidang yang tersusun
3. Terlaksananya pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi
4. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi
5. Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama seretifikasi lembaga dan kompetensi bidang
6. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan
BPSDMD Prov. NTB vii
1 2 3
sumber belajar dan kerjasama sertifikasi lembaga dan kompetensi bidang
6. Meningkatnya kompetensi aparatur
pemerintah sesuai kemampuan
teknis yang dimiliki.
1. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
2. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi
3. 'Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi
5. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi
6. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
7. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
8. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan
BPSDMD Prov. NTB viii
1 2 3
administrasi
9. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
7 Meningkatnya kapasitas sumber
daya aparatur CPNS
1. Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS
2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat dasar CPNS
8 Meningkatnya kompetensi aparatur
pemerintah sesuai kemampuan
manajerial dan fungsional
1. Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan structural dan pimpinan tinggi
2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat kepemimpinan
3. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional
4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi jabatan fungsional
5. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi jabatan fungsional
Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut ditetapkan rencana kinerja
Tahunan untuk Tahun 2018, dan pada akhir Tahun Anggaran 2018 telah
dilakukan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian
Sasaran (PPS).
BPSDMD Prov. NTB ix
Memperhatikan tingkat capaian kinerja dimaksud, Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB, termasuk dalam kategori instansi
yang berhasil dalam pencapaian kinerja.
Secara umum Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi NTB telah berhasil mencapai target kinerja. Namun demikian, dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran masih dijumpai kendala atau
permasalahan antara lain:
1. Masih rendahnya sumber daya Aparatur Sipil Negara.
2. Belum tersedianya data dan informasi kebutuhan diklat yang dibutuhkan
(Training Need Analysis)
3. Minimnya informasi dan adanya perubahan regulasi / informasi terkait
penyelenggaraan kediklatan oleh masing-masing instansi pembina kegiatan
diklat sesuai dengan kewenangannya
Untuk mengatasi kendala atau permasalahan tersebut, dilakukan upaya-
upaya sebagai berikut :
1. Untuk mengoptimalkan perananan aparatur dalam menjalankan tupoksinya
perlu adanya kebijakan peningkatan kualitas SDM Aparatur melalui Program
Pembinaan, Bimbingan teknis, pelatihan teknis fungsional, pemasyarakatan
dan pembudayaan Sistem dan mekanisme Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah serta pemberian kesempatan Staf untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi.
2. Sosialisasi, pengumpulan data dan informasi kebutuhan diklat melalui surat
maupun masukan dari Perangkat Daerah / Kabupaten / Kota lain
3. Membangun dan menjalin komunikasi dan koordinasi secara intens secara
berkala dengan Kementerian / Lembaga penyelenggara kediklatan
BPSDMD Prov. NTB x
DAFTAR ISI
H A L
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
BAB. I Pendahuluan
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Dasar Hukum .................................................................................................. 2 C. Gambaran Umum ........................................................................................... 3
BAB. II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
A. Perencanaan Kinerja ...................................................................................... 10 B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja ............................................................ 11 C. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran ................................................................ 15 D. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ....................................................................... 17
BAB.III Akuntabilitas Kinerja
A. Pengukuran Kinerja ...................................................................................... 20 B. Realisasi Anggaran ....................................................................................... 37
BAB IV Penutup ................................................................................................. 39
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran I : Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2018
Lampiran II : Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan
harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah
dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya
adalah Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Dari beberapa peraturan tersebut di atas bahwa setiap Instansi
Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagai salah satu prasarat terciptanya
pemerintahan yang baik.
Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi
pada hasil dan merupakan salah satu instrument untuk mewujudkan tatakelola
instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroprasi secara efesien,
efektif, transparan dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.
BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan unsur penunjang
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan manajemen ASN yang bertugas
melakukan pengembangan sumber daya aparatur mempunyai kewajiban
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai
bentuk pertanggungjawaban (Akuntabilitas) atas keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan program kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja
Tahun 2018 dan juga sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat di
tahun mendatang.
Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
telah merencanakan tertib administrasi dan tertib penyelenggaraan
pemerintahan dalam berbagai bentuk kebijakan, program dan kegiatan, maka
BPSDMD Prov. NTB 2
disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun
Anggaran 2018 ini yang juga merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
pokok dan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana tertuang
dalam Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat 2013 – 2018 melalui program dan
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2018
B. DASAR HUKUM
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dilaksanakan berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
DaerahDaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
3851)
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 200 5-2025 (Lembaran Negara RI Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah‟
5. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi
RI Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
BPSDMD Prov. NTB 3
C. GAMBARAN UMUM
1. Pembentukan dan Kedudukan
Pembentukan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan Dengan Peraturan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat No. 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kedudukan
Badan Pengembangan Suber Daya Manusia Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebagai unsur penunjang pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan
kebijakan di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia yang dipimpin
oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah dan mempunyai tugas membantu
Gubernur dalam penyelenggaraan urusan wajib pemerintah bidang
Pendidikan dan Pelatihan.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 51 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata
Kerja Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka
Pengembangan Sumber Daya Aparatur Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, yang
diberikan pemerintah kepada Gubernur berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku, dengan fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan penyusunan Peraturan Perundang-undangan daerah di
bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai norma, standar
dan prosedur yang ditetapkan pemerintah;
b. Penyiapan kebijakan teknis sertifikasi kompetensi dan pengelolaan
kelembagaan;
c. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kompetensi teknis;
d. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kompetensi manajerial dan
fungsional;
BPSDMD Prov. NTB 4
3. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari :
a. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
b. Sekretariat, terdiri dari :
➢ Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
➢ Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan, terdiri
dari :
➢ Subbidang Sertifikasi Kompetensi;
➢ Subbidang Pengelolaan Kelembagaan dan Tenaga Pengembang
Kompetensi;
➢ Subidang Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama.
d. Bidang Pengembangan Kompetensi teknis, terdiri dari :
➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan
Administrasi;
➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Adm;
➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Adm Perangkat
Daerah Penunjang.
e. Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional, terdiri
dari :
➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Pimpinan Daerah dan
Jabatan Pimpinan Tinggi;
➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Pejabat Fungsional;
➢ Subbidang Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan dan
Prajabatan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional/Widyaiswara
Adapun bagan struktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut :
5
GAMBAR 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI DAN PENGELOLAAN KELEMBAGAAN
SUBBIDANG SERTIFIKASI KOMPETENSI
SUBBIDANG PENGELOLAAN KELEMBAGAAN &
TENAGA PENGBANGAN. KOMPETENSI
KEPALA BADAN
KELOMPOK JAB. FUNGSIONAL
SUBBAG. PERENCANAAN&KEUANGAN
BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI TEKNIS
SUBBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN.
BIDANG PENGEMBANGA KOMPETENSI MANAJERIAL DAN FUNGSIONAL
SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PIMPINAN DAERAH DAN JABATAN PIMPINAN
TINGGI
SEKRETARIS
SUBBID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL
SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI JABATAN ADMINISTRASI
SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI UMUM DAN PILIHAN JABATAN
ADMINISTRASI
SUBBIDANG PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR
DAN KERJASAMA
SUBBIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI INTI JABATAN
ADMISTRASIPERANGKAT DAERAH PENUNJANG
SUBBID. PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN DAN PRAJABATAN
6
4. Sumber Daya Aparatur
Sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dimilikinya, Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini didukung
oleh sumberdaya Aparatur yang telah menempuh pendidikan formal dengan
jenjang yang variatif dari berbagai disiplin ilmu, sampai dengan 31 Desember
2018 dari 87 orang, jumlah aparatur yang ada pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tingkat
pendidikan yang mendominasi adalah lulusan Sarjana diikuti lulusan SMA
kemudian lulusan Pasca Sarjana sehingga dari segi kualitas memiliki sumber
daya manusia yang cukup memadai untuk melaksanakan pendidikan dan
pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara. Adapun rincian pegawai berdasarkan
pendidikan formal dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai BPSDMD Prov. NTB
Berdasarkan Status Pendidikan
per 31 Desember 2018
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2018
Sedangkan susunan pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan golongan sebagai
berikut :
NO TINGKAT
PENDIDIKAN STATUS
PNS PTT JUMLAH
1. Strata 3 ( S3 ) 3 - 3
1. Strata 2 ( S2 ) 26 - 26
2. Starata ( S1 ) 31 - 31
3. D.IV 3 - 3
4. D.III 1 - 1
6. D.II - - -
7. SLTA 22 - 22
8. SLTP 1 - 1
9. SD - - -
JUMLAH 87 - 87
7
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai BPSDMD Prov. NTB
Berdasarkan Golongan per 31 Desember 2018 5.
NO GOLONGAN JUMLAH
1 IV 24
2 III 42
3 II 21
4 I 0
5 PTT -
TOTAL 87
Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2018
Sedangkan dari komposisi menurut status dan pendidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai BPSDM Daerah Prov. NTB Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2018
NO JABATAN JUMLAH
1 ESELON II 1
2 ESELON III 3
3 ESELON IV 11
4 FUNGSIONAL UMUM 46
5 FUNGSIONAL TERTENTU 26
TOTAL 87
5. Gambaran Aset yang Dikelola
Untuk menunjang dan mendukung kelancaran dalam melaksanakan
pendidikan dan pelatihan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berdiri di atas areal seluas 4.356
m2 yang berlokasi di Jalan Pemuda Nomor 59 Mataram memiliki sarana dan
prasarana yang cukup memadai seperti terlihat pada tabel 5.1 dibawah ini :
Tabel 1.4 Jumlah Sarana dan Prasarana
Tahun 2018
NO URAIAN JUMLAH KET
1 Gedung Kantor 4 lokal Baik 2 Aula 3 lokal Baik 3 Wisma Tambora 73 kamar Baik 4 Asrama baru Wisma Praja) 29 kamar Baik 5 Musholla 1 lokal Baik 6 Ruang Kesehatan (klinik) 1 lokal Baik 7 Kelas 12 kelas Baik 8 Kendaraan roda 4 9 unit Baik 9 Kendaraan roda 2 28 unit Baik 10 Komputer 51 unit Baik
8
11 Laptop 21 unit Baik 12 OHP 6 unit Baik 13 LCD 7 unit Baik 14 Mesin genset 2 unit Baik Meubelair 3.296 unit Baik
Selain itu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat juga mempunyai ruangan perpustakaan dengan
inventaris buku sebanyak 3.000 buah, dengan rincian sebagai berikut:
• Pemerintahan : 300 buah
• Pendidikan : 250 buah
• Kepemimpinan : 300 buah
• Manajemen : 200 buah
• Buku berbahasa Inggris : 200 buah
• Panduan/modul : 300 buah
• KKP, KKK (Diklatpim III dan IV) : 1.200 buah
• Agama : 50 buah
• Filsafat : 100 buah
• Sastra : 100 buah
Secara umum nilai aset yang dikelola oleh Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana
tertuang dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Tahun Anggaran
2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.5 Nilai Aset yang Dikelola
KD REK.
URAIAN 2018
1 ASET
1 1 ASET LANCAR
1 1 1 Kas 0
1 1 2 Investasi Jangka Pendek 0
1 1 3 Piutang 0
1 1 4 Piutang Lain-lain 0
1 1 5 Persediaan 0
1 1 6 R/K Pusat 0
JUMLAH ASET LANCAR 0
1 2 INVESTASI JANGKA PANJANG
1 2 1 Investasi Non Permanen 0
1 2 2 Investasi Permanen 0
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 0
1 3 ASET TETAP
1 3 1 Tanah 2.714.600.000
1 3 2 Peralatan dan Mesin 4.304.659,500
1 3 3 Gedung dan Bangunan 55.408.294.432
1 3 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 781.350.950
1 3 5 Aset Tetap Lainnya 115.300.000
9
1 3 6 Konstruksi dalam Pengerjaan 0
1 3 7 Akumulasi Penyusutan 0
JUMLAH ASET TETAP 63.324.204.882
1 4 DANA CADANGAN
1 4 1 Dana Cadangan 0
JUMLAH DANA CADANGAN 0
1 5 ASET LAINNYA
1 5 1 Tagihan Penjualan Angsuran 0
1 5 2 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0
1 5 3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0
1 5 4 Aset Tidak Berwujud 0
1 5 5 Aset Lain-Lain 115.300.000
JUMLAH ASET LAINNYA 115.300.000
JUMLAH ASET 63.439.504,882
EKSTRA KOMPATIBLE 0 Sumber Pengurus Barang BPSDMD 2018
10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Perencanaan Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat disusun berdasarkan tugas dan fungsi dari
masing-masing unit kerja pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan rencana strategis
sebagai acuannya.
Rencana Strategis merupakan proses awal dalam rangkaian usaha untuk
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan menerapkan
strategi-strategi yang dipilih setelah memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan bagian integral dari kebijaksanaan dan
program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2013-2018 dan merupakan dokumen yang dijadikan acuan dan pedoman
dalam penyusunan program dan kegiatan untuk 5 (lima) tahun kedepan sehingga
visi, misi, dan tujuan yang diinginkan dapat terwujud.
Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, sumber
daya manusia aparatur khususnya ASN menghadapi tantangan yang tidak ringan
seiring dengan tuntutan profesionalisme dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya. Perubahan paradigma dalam administrasi publik, penyelenggaraan
otonomi daerah, perwujudan good governance dan reformasi birokrasi,
mensyaratkan sumber daya Aparatur Sipil Negara dituntut memiliki kompetensi
yang handal dalam menghadapi tantangan tersebut. Aparatur Sipil Negara tidak
hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan saja tapi juga keterampilan sehingga
nantinya akan lebih mampu melaksanakan pekerjaan secara profesinalisme serta
dapat menghadapi tantangan-tantangan perubahan yang terus terjadi di
lingkungannya. Untuk mewujudkan kondisi seperti tersebut di atas mau tidak mau
11
pengembangan SDM aparatur harus dilakukan secara strategis dan sistematis
serta berdasarkan kebutuhan organisasi dan pegawai.
Berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki serta mengantisipasi
perubahan lingkungan strategis, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah merumuskan dan menetapkan visi
dan misinya. Adapun Visi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah :
1. VISI
“ TERWUJUDNYA APARATUR YANG KOMPETEN DAN PROFESIONAL”
Sejalan dengan visi yang telah ditetapkananBadan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat merumuskan misi organisasi
untuk kurun waktu 2013-2018 sebagai berikut :
2. MISI
➢ Meningkatkan kelancaran dan ketertiban pelayanan internal.
➢ Meningkatkan pelayanan sertifikasiAparatur dan kelembagaan.
➢ Meningkatkan kompetensi umum, pilihan dan inti jabatan administratisi.
➢ Meningkatkan kompetensi manajerial dan fungsional aparatur.
B. Tujuan, Sasaran dan indikator kinerja.
Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur, serta untuk
mengimplementasikan visi dan misi, maka ditetapkan tujuan yang akan atau
harus dicapai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan apa yang telah
dibayangkan sebelumnya baik dalam konteks Visi terutama dalam perspektif misi
organisasi. Tujuan akan menjadi acuan dalam perumusan sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan.
Berdasarkan visi dan misi tersebut di atas maka ditetapkan tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
12
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat selama kurun waktu 2013-2018 seperti
terlihat pada tabel 5.2 berikut dibawah ini :
Tabel 5.2 Tujuan dan Sasaran Yang Ingin Dicapai BPSDMD 2013-2018
NO TUJUAN SASARAN
1 2 3
1 Meningkatnya Pelayanan Jasa dan Teknis Perkantoran
1. Tersedianya jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik yang berkelanjutan.
2. Tersedianya jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasiona
3. Tersedianya jasa kebersihan kantor
4. Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja
5. Tersedianya komponen instalasi listrik dan penerangan bangunan kantor
6. Tersedianya makan dan minum rapat kegiatan dan tamu
7. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
8. Penyelarasan Program Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
9. Terlaksananya Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
10. Terwujudnya tenaga Widyaiswara yang Profesiona
2 Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelaporan
1. Tersusunnya rencana program yang akurat
2. Tersusunnya laporan yang tertib
3. Terselenggaranya rapat koordinasi di dalam daerah
4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan
3. Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Tersedianya ATK Kantor
13
administrasi umum dan kepegawaian
2. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
3. Tersedianya bahan bacaan dan perundang-undangan
4. Tersedianya peralatan dan perlengkapan perkantoran yang sesuai standar
5. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang sesuai standar pelayanan minimal
6. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran secara periodik
4 Meningkatnya Akuntabilitas/Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Daerah
1. Tersusunnya laporan akuntabilitas keuangan
2. Tersedianya jasa administrasi keuangan
3. Terlaksananya pengelolaan manajemen aset daerah
4. Terselenggaranya monitoring dan pelaporan
5. Meningkatnya kinerja lembaga dan profesionalisme tenaga pengembang kompetensi
1. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang.
2. Tersusunnya hasil evaluasi sertifikasi kompetensi profesi bidang yang tersusun
3. Terlaksananya pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi
4. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan kelembagaan dan tenaga pengembang kompetensi
5. Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama seretifikasi lembaga dan kompetensi bidang
6. Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan sumber belajar dan kerjasama sertifikasi
14
lembaga dan kompetensi bidang
6. Meningkatkannya kompetensi aparatur pemerintah sesuai kemampuan teknis yang dimiliki.
1. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
2. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi
3. 'Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi
5. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi
6. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
7. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
8. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi
9. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi perangkat daerah penunjang
7 Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur CPNS
1. Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan
15
pengangkatan untuk menjadi PNS
2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat dasar CPNS
8 Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah sesuai kemampuan manajerial dan fungsional
1. Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan structural dan pimpinan tinggi
2. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan diklat kepemimpinan
3. Terwujudnya sumberdaya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional
4. Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi jabatan fungsional
5. Tersusunnya hasil evaluasi pelaksanaan pengembangan kompetensi jabatan fungsional
C. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran.
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, diperlukan
suatu strategi atau cara. Strategi atau cara dimaksud dijabarkan dalam bentuk
kebijakan dan program sebagai berikut :
1. Kebijakan
Kebijakan yang ditempuh dalam mencapai tujuan dan sasaran adalah
sebagai berikut :
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat melaksanakan kerjasama penyelenggaraan diklat dengan
BKPSDM dan BKPP Kabupaten/Kota se Provinsi NTB dalam
penyelenggaraan/ pelaksanaan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
dan penyelenggaraan diklat dalam jabatan (Diklat PIM). Begitujuga guna
meningkatkan kompetensi tenaga kediklatan, BPSDMD Provinsi NTB telah
menjalin kerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam
16
penyelenggaraan diklat Training of Facilitators (ToF) bagi Widyaiswara,
Training of Course (ToC) bagi tenaga pengelola Diklat BPSDMD Provinsi
NTB.
2. Program dan Kegiatan
Penjabaran lebih lanjut dari kebijakan yang telah ditetapkan, diimplementasi
dalam bentuk program dan Kegaitan sebagai berikut :
2.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan
Kegiatan :
2.1.1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
2.1.2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/operasional
2.1.3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
2.1.4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
2.1.5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peraltan Kerja
2.1.6. Penyediaan Alat Tulis Kantor
2.1.7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
2.1.8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
2.1.9. Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
2.1.10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang
undangan
2.1.11. Penyediaan Makanan dan Minuman
2.1.12. Penyelarasan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
2.1.13. Penyelatasan Program Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
2.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparattur
dengan dengan Kegiatan :
2.2.1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
2.2.2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
2.2.3. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
17
2.3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
dengan Kegiatan :
2.3.1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur
2.4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keungan dengan Kegiatan :
2.3.1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtiar Realisasi
Kinerja SKPD
2.3.2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
2.3.2. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
2.5. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan
Daerah dengan Kegiatan :
2.5.1 Peningkatan Manajemen Asset/Barang Milik Daerah
2.6. Program Pendidikan Kedinasan dengan Kegiatan :
2.6.1 Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme
2.7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparaturdengan Kegiatan :
2.7.1 Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah
2.7.2 Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS
Daerah
2.7.3 Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan
D. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Untuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010.
Setiap instansi atau lembaga pemerintah harus membuat dokumen Penetapan
kinerja/Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target
kinerja tertentu.
18
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat pada tahun anggaran 2018 telah menetapkan program
kegiatan utama dan indikator kinerja kedalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA), selanjutnya program kegiatan utama beserta indikator sasarannya tersebut
diperjanjikan melalui Perjanjian Kinerja antara Pengguna Anggaran/Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Perjanjian Kinerja Kepala Badan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat
sebagaimana tabel 5.3 di bawah ini :
Tabel 5.3 Perjanjian Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi NTB Tahun 2018
No. Sasaran Stratgis
Indikator Kinerja
Target Program/ Kegiata Anggaran
(Rp)
1 Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS
Jumlah CPNS Yang Terlatih
7 angkatan (739 org)
Program Pendidikan Kedinasan
1. Keg Peningkatan Keterampilan & Profesionalisme
1.656.838.000
2 Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam Jabatan Struktural Kepemimpinan dan Terwujudnya Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Jabatan Fungsional
Jumlah Pejabat Struktural Yang Terlatih
282 org Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Keg Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah
4.394.818.000
Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan Fungsional
200 org 2. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan fungsi Bagi PNS Daerah
Jumlah Peserta Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional Yang terkirim
30 org
19
3 Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi
Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administratif
30 org
4
Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi
Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim
15 org
5
Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi umum dan pilihan jabatan administratif
30 org
6
Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi yang terkirim
15 org
7 Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administratif perangkat daerah penunjang
Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang Kompetensi inti jabatan administratif perangkat daerah penunjang
120 org
8
Terkirimnya peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administras perangkat daerah penunjang
Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi inti jabatan administras perangkat daerah penunjang
16 org
20
9 Terlaksananya Pengelolaan Kelembagaan dan Tenga Pengembang Kompetensi
Jumlah Lembaga/Bidang yang dilisensi
1 Lmbga Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan
Jumlah Tenaga Pengembang Yang Didiklat
5 Org
10 Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang
Jumlah Peserta Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Profesi Bidang
70 org
11 Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama sertifikasi lembaga dan kompetensi bidang
Jumlah sumber belajar yang dihasilkan
7 Modul
Jumlah
MoU/Kerjasama
yang disepakati
1 MoU
12 Tersusunnya hasil evaluasi pengelolaan sumber belajar dan kerjasama
Jumlah dokumen hasil pengelolaan sumber beajar dan kerjasama yang disusun
1 Dok
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjlP) merupakan kewajiban dinas
instansi pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam mewujudkan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Penyusunan LKjIP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi NTB Tahun 2018 didasarkan pada hasil Pengukuran Kinerja dan pencapaian
target indikator sasaran atas Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 yang
telah ditetapkan.
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB
diukur berdasarkan pencapaian indikator kinerja Tahun 2018, dengan cara
membandingkan antara Capaian Tahun 2018 dengan Target Indikator Kinerja Tahun
2018, realisasi tahun 2017 dan terhadap target Renstra Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB. Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja
adalah untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian Sasaran Strategis.
Capaian kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia daerah Provinsi
NTB berdasarkan Sasaran Strategis dijelaskan sebagai berikut :
1. Terlatihnya CPNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan
persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS.
Sasaran Strategis ini diukur dengan indikator Jumlah CPNS Kab/Kota dan CPNS
Provinsi yang terlatih
Diklat Prajabatan tahun 2018 yang dilaksanakan oleh BPSDMD Provinsi
NTB merupakan diklat prajabatan tindak lanjut dari Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara No 16 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara No 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Gol I, II dan/atau Gol
III yang diangkat dari Tenaga Honorer Kategori I dan/atau II. Diklat ini adalah salah
22
satu syarat bagi setiap CPNS
untuk diangkat menjadi PNS.
Adapun tujuan dari
Pelaksanaan Diklat Prajabatan
ini sesuai PP Nomor 5 Tahun
2014 tentang Manajemen
Pegawai Negeri adalah
memberikan pembekalan
kepada CPNS dalam memulai
tugasnya sebagai abdi negara, menciptakan aparatur negara yang berkarakter dan
profesional, dengan indikator sasaran Jumlah CPNS yang terlatih. Setiap CPNS
supaya dapat diangkat menjadi PNS wajib mengikuti dan lulus diklat Prajabatan. Pada
tahun 2018 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi NTB telah
menyelenggarakan kegiatan diklat prjabatan menggunakan pola lama, yakni satu
minggu untuk katagori Honorer /K2 dengan Capaian indikator kinerja sebagaimana
tabel berikut di bawah ini :
Tabel. 3.3 Capaian indikator Kinerja
Jumlah CPNS Kab/Kota dan CPNS Provinsi yang terlatih
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target Akhir RPJMD 2018
Semula Menjadi Realisasi Realisasi
2017 Target
2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-
3):3)x 100%)
7 =
(5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah CPNS yang terlatih Org 0 739 739 739 0 1,0 100 739
Dari target 739 orang yang ditetapkan tahun 2018 sebagaimana tersaji dalam tabel
di atas, teralisasi 739 orang atau 100 persen dibandingkan realiasi tahun 2017 yang
tidak tercapai sama sekali karena kegiatan Prjabatan katagori honorer K2 tidak dapat
dilaksanakan karena menunggu regulasi baru terkait pola pelaksanaan Diklat
Prajabatan Pola Baru.
Tercapainya realisasi 100 persen pada tahun 2018 karena menindak lanjuti :
✓ Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, di mana CPNS masih harus menjalani masa prajabatan sebelum
23
akhirnya diberi posisi. Dalam PP tersebut diatur, bahwa masa prajabatan atau
percobaan sifatnya wajib dan hanya diberikan satu kali kesempatan dengan masa
satu tahun
✓ Surat edaran bernomor B/183/S.SM.01.00/ 2018 yang menyebutkan bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun melalui proses pendidikan dan
pelatihan yang hanya dapat diikuti satu kali. Surat dengan tembusan Menteri
Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala LAN,
Kepala BKN, Kepala BPKP tersebut ditujukan bagi 501 PPK daerah.
"Surat tersebut dikeluarkan menyusul laporan dari Badan Kepegawaian Negara
(BKN) yang menyatakan bahwa sampai ini masih terdapat CPNS dari program
khusus belum mengikuti diklat prajabatan”.
Pelaksanaan diklat prajabatan yang dimaksud direncanakan menggunakan pola
lama, yakni satu minggu. Dalam surat tersebut juga diminta agar masing-masing
PPK melakukan diklat bagi CPNS yang telah menerima NIP. "Sehubungan dengan
hal tersebut, Menpan-RB meminta agar PPK daerah dapat segera mengambil
langkah-langkah berupa mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan diklat
prajabatan dalam tahun 2018 bagi CPNS dari program khusus. Pelaksanaan diklat
prajabatan sudah harus selesai sebelum November 2018. Diklat tersebut
diproritaskan bagi CPNS yang TMT pengangkatan 1 Maret 2017 dan 1 April 2017.
"PPK wajib mengangkat menjadi PNS apabila CPNS tersebut telah dinyatakan lulus
diklat prajabatan dan lulus tes kesehatan.
Untuk mencapai Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Pendidikan
Kedinasan dengan Pagu anggaran sebesar Rp. 1.653.318,000, realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.545.328,504,-
2. Terlatihnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam Jabatan
Struktural Kepemimpinan dan Terwujudnya Sumber Daya Aparatur
Yang Kompeten Dalam Jabatan Fungsional.
Sasaran strategis ini diukur dari indikator kinerja sebagai berikut :
1). Jumlah Pejabat Struktural yang terlatih
24
Pendidikan dan Pelatihan bagi
Aparatur Sipil Negara dilakukan
dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan
keahlian Aparatur Sipil Negara
didalam menyelenggarakan tugas-
tugasnya sebagai abdi negara dan
abdi masyarakat dalam
memberikan pelayanan prima. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi NTB menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan yang bertujuan
untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan dari aparatur pemerintah
yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklat Kepemimpinan ini terdiri dari
empat jenjang:
✓ Diklat Kepemimpinan Tingkat IV bagi Jabatan Struktural Eselon IV.
✓ Diklat Kepemimpinan Tingkat III bagi Jabatan Struktural Eselon III.
✓ Diklat Kepemimpinan Tingkat II bagi Jabatan Struktural Eselon II.
Keberhasilan pencapaian pelaksanaan sasaran “Terlatihnya sumberday aparatur
yang kompeten untuk menduduki jabatan struktural yang profesional” diukur
dengan indikator kinerja jumlah pejabat struktural yang terlatih dengan capaian
Capaian indikator kinerja sebagaimana tabel berikut.
Tabel. 3.4 Capaian indikator kinerja
Jumlah Pejabat Struktural yang terlatih
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2018
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Pejabat
Struktural Yang
Terlatih
Org 362 282 282 192 362 282 80 192
Jumlah pejabat struktural yang terlatih tahun 2018 sebanyak 192 orang dari target
indikator yang ditetapkan sebanyak 282 orang atau 89,63 persen, Tidak tercapainya
100 persen target indikator kinerja karena gempa yang melanda Pulau Lombok
25
selama 5 bulan lebih yang mengakibatkan sarana prasarana diklat banyak yang rusak
begitu juga dengan rumah peserta diklat ada yang mengalami rusak ringan dan berat
sehingga Diklat Pimpinan III angkatan 3 dan Diklat Pimpinan IV angkatan 4 dibatalkan
pelaksanaannya, demikian pula dengan penyelenggaraan Diklat PIM II yang semula
akan dilaksanakan di BPSDMD Provinsi
NTB akhirnya dibatalkan, pesertanya
yang berasal dari Provinsi NTB dikirim
ke LAN Bandung setelah jumlah
peserta dikurangi dari 8 orang menjadi
3 orang, sisa anggaran dialihkan untuk
membiayai kegiatan lain.
Untuk mencapai sasaran ini, telah dialokasikan anggaran sebesar
Rp 4.394.818.000 Tahun 2018 dengan realisasi sebesar Rp 3.939.051.230 (89,63%) .
Program utama yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut adalah
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Berikut ini disampaikan capaian penyelenggaraan kegiatan diklat manajerial
yang dilaksanakan pada tahun 2018 :
Tabel 3.5 Capaian Penyelenggaraan
Diklat Manajerial Tahun 2018
NO JENIS
DIKLAT TARGET REALISASI KET
A Diklat PIM II 8. orang 3 orang Dikirim ke LAN Bandung
B Diklat PIM III Provinsi 35 orang 34 orang
C Diklat PIM IV Provinsi 35 orang 35 orang
D Diklat PIM III Kabupaten/Kota 40 orang 40 orang
E Diklat PIM IV Kabupaten/Kota 80 orang 80 orang
F Diklat Prajabatan 0 orang 0. orang
Jumlah ....................................... 282 orang 192 orang
2). Jumlah Sumber Daya Aparatur yang Kompeten dalam Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan
26
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Bagi para pemangku jabatan
fungsional, kompetensi mereka akan dikembangkan melalui berbagai
pendidikan dan pelatihan fungsional karena sesuai dengan prasyaratan
kompetensi pada jabatan tersebut. Capaian indikator kinerja Jumlah Sumber
daya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional sebagaimana tabel
berikut di bawah ini :
Tabel. 3.6 Capaian indikator
Jumlah Sumber daya aparatur yang kompeten dalam jabatan fungsional
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Sumber
daya aparatur
yang kompeten
dalam jabatan
fungsional
Org 51 30 30 30 51 30 30 100
Dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2018 indikator ini semula ditargetkan 200
orang namun karena keterbatasan anggaran yang dikelola BPSDMD Provinsi
NTB akhirnya menjadi 30 orang dengan realisasi 30 orang atau 100 persen.
Untuk mewujudkan indikator kinerja ini di tahun 2018 BPSDMD telah
melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Analis Kepegawaian bagi Fungsionalis
Kepegawaian dengan tujuan agar diperoleh calon pejabat Analis Kepegawaian
yang kompeten sesuai dengan persyaratan jabatan. Tercapainya target 100
persen karena banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang mengisi formasi Analis
Kepegawaian akan tetapi belum diangkat dalam jabatan, serta banyaknya
Pegawai Negeri Sipil yang akan mengisi Jabatan Fungsional Analis
Kepegawaian melalui jalur inpasing.
3). Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional yang terkirim
Pengembangan kompetensi teknis pejabat fungsional di instansi
pemerintah belum optimal, sehingga berdampak pada rendahnya kualitas
kinerja para pejabat fungsional, hal ini disebabkan belum terstrukturnya
27
strategi pengembangan kompetensi teknis, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, hingga evaluasi.
Strategi pengembangan kompetensi teknis tersebut cenderung
masih dilakukan secara umum dan belum sistematis serta spesifik sesuai
dengan karaksteristik kompetensi teknis pejabat fungsional,"
Oleh karena itu untuk mengatasi itu salah satunya adalah dengan
pengembangan kompetensi teknis pejabat fungsional melalui jalur
pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku para pejabat
fungsional sesuai bidang teknis jabatan dan tuntutan jabatannya.
BPSDMD Provinsi NTB pada tahun 2018 telah mengirim 30 orang ASN
yang memegang jabatan fungsional untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
pada institusi seperti LAN RI maupun BPSDMD Provinsi lain yang menawarkan
pendidikan dan pelatihan bagi pejabat fungsional untuk mengembangkan
kompetensinya sebagaimana tabel di bawah ini
Tabel 3.7
Capaian indikatorJumlah peserta Pengembangan Kompetensi
Jabatan Fungsional yang terkirim
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target
2018
Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-
3):3)x 100%)
7 =
(5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah peserta Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional yang terkirim
Org 0 30 30 30 0 0 30
Tercapainya target sebanyak 30 orang dengan realisasi 30 orang atau 100
persen karena ASN sadar bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
kompetensi, kinerja dan pelayanan prima kepada masyarakat adalah melalui
pelatihan dan pendidikan.
Untuk mencapai sasaran ini dilaksanakan melalui kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp
4.394.818.000, realisasi sebesar Rp 3.939.051.230 (89,63%) .
28
3. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang
kompetensi inti jabatan administrasi
Sasaran Strategis ini diukur dari pencapaian target indikator kinerja
“Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten dalam Bidang Inti Jabatan
Administrasi”
Pendidikan dan pelatihan memiliki urgensi strategis dalam misi pelayanan
tugas pemerintahan yang sekaligus juga membantu pengembangan karir di masa
depan. Namun perlu disadari bahwa pengembangan karir bukan hanya untuk
kepentingan ASN sendiri akan tetapi juga untuk pelayanan publik pada
masyarakat. Sejalan dengan itu BPSDMD pada tahun 2018 telah menggelar
Pelatihan Inti Jabatan Administrasi dengan capaian sebagaimana tabel berikut ini :
Tabel. 3.8
Capaian indikator Kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Sumber
daya aparatur
yang kompeten
dalam bidang
kompetensi inti
jabatan
administrasi
Org 175 30 30 30 175 30 0 30
Target tahun 2017 jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2018 yang hanyak 30
orang. Tahun 2017 sebanyak
175 orang dengan realisasi
175 orang atau 100 persen.
Kalo merujuk pada Perjanjian
Kinerja Tahun 2018 target
yang ingin dicapai sebanyak
550 orang namun
keterbatasan pagu anggaran
targetnya dikurangi menyesuaikan dengan anggaran yang dikelola BPSDMD
Provinsi NTB Tahun 2018. guna mewujudkan Indikator kinerja ini telah
29
dilaksanakan kegiatan Diklat Manajemen Pengembangan Pariwisata dengan
target peserta 30 orang, realisasi 30 orang atau 100 persen. Diklat yang baru
pertama kali dilaksanakan oleh BPSDMD Provinsi NTB ini merupakan Diklat
Inovasi dari Proyek Perubahan Kepala BPSDM Provinsi NTB H. Rusman, SH.MH
pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang diselenggarakan oleh PKP241
Bandung tahun 2017 lalu di BPSDM Provinsi NTB yang dikemas dalam strategi
pengembangan pariwisata di provinsi NTB yang berbasis masyarakat dalam
rangka penanggulangan Kemiskinan atau disingkat Diklat “Peraras Nasi” dengan
target peserta berasal dari luar daerah Provinsi NTB sebanyak 30 orang. Namun
karena gempa yang menimpa Provinsi NTB selama lebih dari lima bulan
menyebabkan peserta dari luar NTB hanya 10 orang sisanya dari Dinas
Pariwisata Kabupaten/Kota se NTB dan Widyaiswara BPSDMD Provinsi NTB.
Dalam pelaksanaan Diklat ini
pesertanya akan lebih
banyak berada diluar
ruangan (outing Clas) atau
alam terbuka untuk itu baik
narasumber maupun peserta
harus membeli kuliner
maupun oleh-oleh ditempat
wisata sehingga dapat memberi kontribusi untuk masyarakat di tempat tujuan
wisata.
4. Terkirimnya Peserta Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan
Administrasi.
Dengan indikator jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan
administrasi yang terkirim.
UU No. 5 Tahun 2014 menegaskan bahwa pegawai ASN memiliki tanggung jawab
yang cukup berat karena harus mampu menjalankan tugas pelayanan publik,
tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu. Untuk dapat menjalankan
tugas-tugas tersebut tentu manajemen ASN yang sistematis dan komprehensif
perlu dijalankan sehingga perbandingan antara kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
30
yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang
dimiliki oleh calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan,dan promosi
pada jabatan yang dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif, sejalan dengan
tata kelola pemerintahan yang baik. untuk mewujudkan itu ASN harus mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
Tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah mengirim 11 orang ASN dari target 15
orang atau 73,33 persen untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka
menunjang pengembangan kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan
adminisrasi ke lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan seperti LAN RI dan
BPSDMD Provinsi lain. Tidak tercapainya 100 persen karena terbatasnya
penawaran peserta Diklat Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
dari Lembaga/institusi seperti LAN RI dan BPSDMD Provinsi lain. Adapun capaian
indikator kinerja sebagaimana tabel berikut :
Tabel. 3.9
Capaian indikator Kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim.
Org 0 15 11 0 15 0 11
5. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang
kompetensi umum dan pilihan jabatan administrasi
Keberhasilan pelaksanaan sasaran strategis ini, diukur dari pencapaian
target indikator “Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang
Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan Administrasi dengan target 30 orang pada
tahun 2018 jauh lebih kecil dibandingkan target tahun 2017 sebanyak 175 orang.
Merujuk pada Perjanjian Kinerja (PK) BPSDMD tahun 2018 target yang ingin
dicapai sebanyak 550 orang”. Berkurangnya pagu anggaran yang dikelola
31
BPSDMD Provinsi NTB tahun 2018 berdampak pada menurunnya target yang ingin
dicapai. Adapun Capaian indikator kinerja sasaran ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel. 3.10 Capaian indikator kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten
Dalam Bidang Kompetensi Umum dan Pilihan Jabatan Administrasi
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2018
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Sumber
daya aparatur
yang kompeten
dalam bidang
kompetensi
umum dan
pilihan jabatan
administrasi
Org 165 30 30 30 165 30 30 30
Untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dengan
menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik seperti transparansi,
akuntabel, rule of law, keterbukaan, persamaan gender dan lain sebagainya.
diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya masing-masing yang diindikasikan dari pengetahuan dan
wawasannya dan selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang tugasnya.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut di atas, perlu dilaksanakan pembinaan
melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi seluruh jajaran PNS. Salah
satu jenis Diklat yang diperlukan ialah Diklat yang memberikan kompetensi yang
bersifat umum di bidang administrasi dan manajemen dalam menunjang tugas
pokok instansi/unit instansi yang bersangkutan. Pada tahun 2018 capaian
indikator kinerja sebanyak 30 orang atau 100 persen dari target 30 orang,
dibandingkan tahun 2017, capaian indikator kinerja ini lebih banyak yaitu 165
orang atau 94,29 persen dari target 175 orang.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja sasaran
tersebut adalah Diklat Pengembangan Website dengan jumlah peserta 30 orang.
Tercapainya target 100 persen pada indikator kinerja ini karena aparatur yang
ikut diklat ini ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam membuat,
32
mengolah, mengelola, menyalurkan, dan mendistribusikan informasi melalui
website dengan tepat dan menarik.
Kompetensi yang diharapkan setelah melakukan pelatihan ini adalah peserta
pelatihan menjadi mampu dan memiliki keahlian dalam mendesain dan
mengembangkan website sehingga lebih terampil lagi dalam melakukan desain
dan mengembangangkan web, dan lebih spesifikasi lagi memiliki kemampuan
antara lain :
✓ Mampu menerapkan interface halaman web
✓ Mampu menerapkan efek sederhana dan efek komplek pada web
✓ Mampu menerapkan image editing tools
✓ Mampu menerapkan pemrograman HTML
✓ Mampu menerapkan Web design tool dengan DreamWeaver MX
✓ Mampu menerapkan animasi di web dengan Fireworks MX
6. Terkirimnya Peserta Pengembangan Kompetensi Umum dan Pilihan
Jabatan Administrasi.
Dengan indikator jumlah peserta pengembangan kompetensi teknis umum
dan pilihan jabatan administrasi yang terkirim.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci
keberhasilan Pembangunan Nasional. Hal ini dapat disadari, oleh karena manusia
sebagai subjek dan objek dalam pembangunan. Mengingat hal tersebut, maka
pembangunan SDM diarahkan agar benar-benar mampu dan memiliki etos kerja
yang produktif, terampil, kreatif, disiplin dan profesional. Disamping itu juga
mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menghasilkan ilmu dan teknologi
yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan Nasional.
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM tersebut, khususnya SDM
Aparatur, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 Pasal 210 Ayat (2) Pengembangan Kompetensi dapat dilaksanakan
dalam bentuk Pendidikan, dan/atau Pelatihan (Diklat).
Pada tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah mengirim 9 orang ASN untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka menunjang pengembangan
33
kompetensi umum dan pilihan jabatan adminisrasi ke lembaga-lembaga
pendidikan dan pelatihan seperti LAN RI dan BPSDMD Provinsi lain. dari target 15
orang yang ditetapkan realisasi sebanyak 9 orang atau 60,00 persen. Tidak
tercapainya 100 persen karena terbatasnya penawaran peserta Diklat
Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi dari Lembaga/institusi
seperti LAN RI dan BPSDMD Provinsi lain. capaian indikator kinerja sebagaimana
tabel berikut :
Tabel. 3.11
Capaian indikator Kinerja Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim.
Org 0 15 9 0 15 0 9
7. Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang
kompetensi inti jabatan administratif perangkat daerah penunjang
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah, Kepala
Daerah dibantu oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari unsur staf, unsur
pelaksana dan unsur penunjang. Unsur penunjang dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah diwadahi oleh Badan Daerah yang melaksanakan fungsi
penunjang (technostructure) sebagai pembantu kepala daerah dalam
melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan inti (operating core). Dalam melaksanakan fungsi penunjang Badan
Daerah harus didukung oleh Aparatur Sipil Negara yang kompeten dibidangnya,
sehingga penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat berjalan secara efisien dan
efektiv. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya aparatur sipil negara
(ASN) sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai
sebagai akibat dari perubahan situasi dan kondisi kerja serta kemajuan teknologi
34
yang semakin hari semakin ketat persaiangannya. Untuk itulah dibutuhkan jenis-
jenis diklat oleh ASN didalam menopang pekerjaannya sehingga kedepan akan
lebih professional dan bertanggungjawab dalam melaksanakan pekerjaannya
sebagai abdi negara yang melayani kepentingan publik. BPSDMD Provinsi NTB
tahun 2018 telah melaksanakan beberapa jenis diklat yang ditujukan kepada
aparatur penyelenggara yang bertugas pada badan daerah yang menjalani fungsi
penunjang. Keberhasilan pencapaian pelaksanaan indikator Jumlah Sumber Daya
Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
Perangkat Daerah Penunjang. Sebagaimana tersaji pada tabel berikut.
Tabel. 3.12
Capaian indikator kinerja
Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Kompeten Dalam Bidang Kompetensi Inti Jabatan Administrasi Perangkat Daerah Penunjang
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Sumber
daya aparatur
yang kompeten
dalam bidang
Kompetensi inti
jabatan
administrasi
perangkat
daerah
penunjang
Org 175 120 120 120 175 120 120
Realisasi target inidkator kinerja pada sasaran ini sebanyak 120 orang atau 100
persen dari target yang ditetapkan sebanyak 120 orang. Bila dibandingkan
tahun 2017, dengan realisasi 175 orang dari target 175 orang atau 100 persen.
Maka indikator kinerja yang ditetapkan selalu terpenuhi. Hal ini menunjukan
bahwa pendidikan dan pelatihan yang ada dalam rangka pencapaian sasaran
ini dipandang sangat dibutuhkan oleh peserta dari OPD guna menunjang
pelaksanaan tugas. Adapun jenis diklat kompetensi inti jabatan administrasi
perangkat daerah penunjang yang telah dilaksanakan beserta realisasinya
sebagaimana table di bawah ini :
35
Tabel : 3.13 Capaian Pelaksanaan Diklat Tahun 2018
NO JENIS DIKLAT
JUMLAH PESERTA
KETERANGAN TARGET (orang)
REALISASI (orang)
8.
1 2 3 4 5
1 Diklat Penyusunan Renstra Angkatan 1
30 30 In Class
2 Diklat Penyusunan Renstra Angkatan 2
30 30 In Class
3 Diklat Pengelolaan Keuangan Desa (Kabupaten/Kota)
30 30 In Class
4 Diklat Pengadaan Barang dan Jasa
30 30 In Class
JUMLAH 120 120
dari table tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah Sumber daya aparatur
yang kompeten dalam bidang Kompetensi inti jabatan administratif perangkat
daerah penunjang sebanyak 120 orang dengan realiasi 120 orang atau 100
porsen.
Untuk mendukung pencapaian sasaran Terwujudnya sumber daya
aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administrasi,
Terwujudnya sumber daya aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi
umum dan pilihan jabatan administrasi serta Terwujudnya sumber daya
aparatur yang kompeten dalam bidang kompetensi inti jabatan administratif
perangkat daerah penunjang telah dialokasikan anggaran pada tahun 2018
sebesar Rp 2.008.492,800- dengan realisasi sebesar Rp. 1.787.906,200,- atau
89,02%,. Kegiatan untuk mencapai kinerja sasaran tersebut yaitu Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah
8. Terkirimnya Peserta Pengembangan Kompetensi inti jabatan Jabatan
Administrasi Perangkat Daerah Penunjang.
Dengan indikator jumlah peserta pengembangan kompetensi inti Jabatan
Administrasi Perangkat Daerah Penunjang yang terkirim.
Dalam melaksanakan fungsi penunjang Badan Daerah harus didukung oleh
Aparatur Sipil Negara yang kompeten dibidangnya, sehingga penyelenggaraan
36
pemerintahan daerah dapat berjalan secara efisien dan efektiv. Pendidikan dan
pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia khususnya aparatur sipil negara (ASN) sesuai dengan kebutuhan atau
tuntutan pekerjaan dan jabatan sebagai sebagai akibat dari perubahan situasi dan
kondisi kerja serta kemajuan teknologi yang semakin hari semakin ketat
persaiangannya.
Untuk mewujudkan itu semua BPSDMD Provinsi NTB tahun 2018 disamping
menyelenggarakan diklat untuk OPD yang bersifat penunjang juga telah mengirim
12 orang ASN untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam rangka menunjang
engembangan kompetensi inti jabatan adminisrasi perangkat daerah penunjang
ke lembaga/institusi pendidikan dan pelatihan seperti LAN RI dan BPSDMD
Provinsi lain. Dari target 15 orang yang ditetapkan, realisasi sebanyak 12 orang
atau 75 persen. Tidak tercapainya 100 persen karena terbatasnya penawaran
untuk peserta Diklat Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi
Perangkat Daerah Penunjnag dari Lembaga/institusi seperti LAN RI dan BPSDMD
Provinsi lain. capaian indikator kinerja sebagaimana tabel berikut :
Tabel. 3.14
Capaian indikator Jumlah Peserta Pengembangan Kompetensi Inti Jabatan Administrasi Perangkat Daerah Penunjang
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2017 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
jumlah peserta pengembangan kompetensi inti jabatan administrasi yang terkirim.
Org 0 16 12 0 16 0 12
37
9. Terlaksananya Pengelolaan Kelembagaan dan Tenaga Pengembang
Kompetensi
Dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1) Jumlah Lembaga yang dilisensi
Tabel. 3.10
Capaian indikator kinerja jumlah lembaga yang dilisensi
Indikator Satua
n
Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah
Lembaga Yang
Dilisensi
Lmbg 0 1 1 0 0 1 1 1
Sampai berakhirnya tahun anggaran 2018 target untuk melisensi 1 Lembaga
(Lembaga Sertifikasi Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri, LSP-PDN Provinsi
NTB) tidak tercapai karena masih dalam proses kegiatan menuju lisensi dengan
melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) LSP melalui kegiatan-kegiatan
seperti: Bimbingan Teknis Pembentukan dan Verifikasi Tempat Uji Kompetensi
(TUK), Bimbingan teknis Pengembangan dan Verifikasi Skema, Bimbingan teknis
Penyusunan Perangkat Asesmen dan Materi Uji Kompetensi (MUK) dan juga
kegiatan kegiatan seperti: Penyusunan Dokumen Panduan Mutu LSP, Penyusunan
SOP LSP dan Dokumen Pendukung lainnya serta melaksananakan kegiatan
pembentukan dan pengembangan Asesor Kompetensi yang akan mengisi LSP-PDN
Provinsi NTB baik melalui pelaksanaan Diklat Asesor Kompetensi maupun
pengiriman Asesor untuk mengembangkan kompetensi sesuai skema yang akan
diujikompetensikan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka
memenuhi syarat-syarat pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi sehingga nanti
diharapkan dapat menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang terlisensi oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi.
38
2) Jumlah tenaga pengembang yang didiklat
Tabel. 3.11
Capaian indikator kinerja jumlah tenaga pengeambang yang didiklat
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Peserta
sertifikasi
kompetensi
profesi bidang
Org 0 5 5 5 0 5 0 0
Indikator ini tercapai 100 persen dari target 5 orang. Tercapainya target 100
persen karena BPSDMD Provinsi akan membentuk Lembaga Sertifikasi
Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri (LSP-PDN Provinsi NTB). Untuk
memenuhi syarat-syarat pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi tersebut,
BPSDMD Provinsi NTB telah mengirim 5 orang Aparatur Tenaga Pengembang
untuk mengikuti Diklat Pengelolaan LSP Provinsi dan Diklat Asesor Kompetensi ke
Jakarta.
10. Terlaksananya kegiatan sertifikasi kompetensi profesi bidang
Pada era milenium sekarang ini Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut
memiliki kompetensi dan profesionalime dalam menjalankan tugas dan fungsinya
di instansi masing-masing. Peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah dalam kerangka percepatan dan pencapaian kompetensi aparatur
pemerintahan daerah memerlukan koordinasi dan konsolidasi dengan
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) bidang pengembangan
SDM Aparatur dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanakan sistem pengembangan
kompetensi SDM Aparatur berbasis standarisasi dan sertifikasi. Untuk itulah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat mewujudkan melalui kegiatan Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan
Kelembagaan dengan indikator kinerja kinerja Jumlah Peserta sertifikasi
kompetensi profesi bidang, target yang ditetapkan sebanyak 70 orang dengan
39
realisasi pada tahun 2018 sebanyak 70 atau 100 persen. Keberhasilan pencapaian
pelaksanaan sasaran ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel. 3.15 Capaian indikator Jumlah Peserta Sertifikasi Kompetensi Profesi Bidang
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Peserta
sertifikasi
kompetensi
profesi bidang
Org 247 70 70 247 70 100 70
Dibandingkan tahun 2017 dari target 105 orang terealisasi sebanyak 247 orang
atau 235 persen, sedangkan tahun 2018 dari 70 orang target yang ditetapkan
terealisasi sebanyak 70 orang atau 100 persen. Meskipun pencapaian di tahun 2018
100 persen namun Pencapaian target tahun 2017 lebih banyak dengan selisih 0.27
persen dibandingkan tahun 2018. Tercapainya target disebabkan peserta yang
mengikuti kegiatan ini sadar akan pentingnya memiliki sertifikasi yaitu untuk
mendapatkan jenjang karir dan promosi yang lebih baik, meningkatnya akses untuk
berkembang dalam profesinya dan pengakuan terhadap kompetensi yang
dimilikinya. Sementara bagi OPD, sertifikasi kompetensi itu akan meningkatkan
produktivitas aparatur, meningkatkan komitmen terhadap kualitas pekerjaan,
mengurangi kesalahan kerja, dan aparatur akan semakin termotivasi serta siap
bersaing secara sehat untuk meningkatkan performa kinerja.
Untuk mewujudkan indikator tersebut dilaksanakan Kegiatan Sertifikasi Kompetensi
dan Pengelolaan Kelembagaan dengan output tersertifikasinya ASN fungsional
bidang kesehatan sejumlah 35 orang dan penyuluh kehutanan sejumlah 35 orang
lingkup pemprov NTB melalui uji serifikasi kompetensi.
11. Terlaksananya pengelolaan sumber belajar dan kerjasama sertifikasi
lembaga dan kompetensi bidang dengan indikator kinerja
1). Jumlah sumber belajar yang dihasilkan
Modul merupakan salah satu bahan ajar dalam bentuk buku yang
digunakan oleh peserta diklat sebagai alat untuk belajar secara mandiri dan
digunakan seorang widyaiswara untuk memberikan materi kepada peserta
40
diklat secara runtut. Pada tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah menyusun 4
jenis modul berbasis kompetensi yaitu modul penyusunan SOP, modul
penatausahaan bendahara pengeluaran, modul sistem pemerintahan berbasis
elektronik dan modul pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).
Tabel. 3.11 Capaian indikator kinerja
jumlah sumber belajar yang dihasilkan
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah sumber
belajar yang
dihasilkan
Modul 0 5 5 4 0 4 2 0
Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018 target yang ingin dicapai sebanyak 7 Modul,
karena terbatasnya pagu anggaran target kinerja diturunkan menjadi 6 Modul.
Dari target 6 Modul terealisasi sebanyak 4 Modul atau 66,67 persen, tidak tercapai
100 persen karena dua modul telah ada sebelumnya, yaitu : Modul Pengelolaan
Keuangan Desa telah disusun Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dan
Modul yang terkait dengan kearsipan telah tersedia juga.
Untuk mendukung pencapaian sasaran di atas, telah dialokasikan anggaran
sebesar Rp. 926.882.400,- dengan realisai sebesar Rp 826.007.563,- (89.12%)
dengan capaian fisik 90 persen. Program utama yang dilaksanakan untuk
mencapai kinerja sasaran tersebut : adalah Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur.
2). Jumlah Mou/Kerjasama yang disepakati
BPSDMD Provinsi NTB merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang telah
terakreditasi dan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan di
NTB. Sebagai aktor utama dalam mengelola program pendidikan dan Pelatihan,
BPSDMD Provinsi NTB tentunya harus bekerjasama dengan stakeholder guna
mewujudkan sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Kerjasama
dengan stakeholder harus tertuang dalam bentuk MoU dan Perjanjian Kerjasama
41
dibidang pendidikan dan pelatihan. Pada tahun 2018 MoU atau Perjanjian
Kerjasama yang telah dibuat oleh BPSDMD Provinsi NTB sebanyak 1 Dokumen
yaitu Nota Kesepahaman antara Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan
Sumber Daya Manuisa Kabupaten Lombok Utara dengan BPSDMD Provinsi NTB
No. 893.1/31/BKD-PSDM/2018 sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel. 3.12 Capaian indikator kinerja
jumlah sumber belajar yang dihasilkan
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-
3):3)x 100%)
7 =
(5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah
MoU/Kerjamasa
yang disepakati
MoU /
Kerjasama
0 1 1 1 0 1 0 1
12. Tersusunnya Hasil Evaluasi Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama
dengan indikator kinerja Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Sumber Belajar dan
Kerjasama yang disusun.
Bahan ajar secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari peserta diklat dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan. Materi jenis prosedur merupakan materi yang berkenaan
dengan langkah-langkah yang harus diikuti secara sistematis atau berurutan
dalam mengerjakan suatu tugas. Berkenaan dengan penentuan bahan ajar ini,
secara umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi,
kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan terhadap bahan ajar, dsb.
Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana
bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititik beratkan
pada buku atau modul.
Modul merupakan salah satu bahan ajar dalam bentuk buku yang
digunakan oleh peserta diklat sebagai alat untuk belajar secara mandiri dan
digunakan seorang widyaiswara untuk memberikan materi kepada peserta diklat
secara runtut. Pada tahun 2018 BPSDMD Provinsi NTB telah menyusun 4 jenis
modul berbasis kompetensi yaitu modul penyusunan SOP, modul penatausahaan
42
bendahara pengeluaran, modul sistem pemerintahan berbasis elektronik dan
modul pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID).
Tabel. 3.11 Capaian indikator kinerja
jumlah sumber belajar yang dihasilkan
Indikator Satuan Realisasi
2017
Target 2018 Capaian 2018 Terhadap (%) Target
Akhir
RPJMD
2018 Semula Menjadi Realisasi
Realisasi
2017
Target 2018 Target
2019
1 2 3 4 5 6 = ((5-3):3)x 100%)
7 = (5:4x100%) 8 =
(5:9x100%) 9
Jumlah Dokumen Hasil Pengelolaan Sumber Belajar dan Kerjasama yang disusun
Dok 0 1 1 4 0 4 2 0
Dari tabel di atas kita dapat mengetahui bahwa dari target 1 dokumen, terealisasi
4 dokumen atau 400 persen. Terlampoinya target karena indikator ini hampir sama
dengan target yang ada di sasaran “Terlaksananya pengelolaan sumber belajar
dan kerjasama sertifikasi lembaga dan kompetensi bidang dengan indikator kinerja
Jumlah sumber belajar yang dihasilkan”. Yang membedakan terletak pada satuan
alat ukurnya.
B. Realisasi Anggaran
Untuk mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapat alokasi
Anggaran Belanja Tahun 2018 sebesar Rp. 19.631.659,600,- terealisasi sebesar
Rp. 17.862.048,345,- (90,99) yang terdiri dari : - Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp. 7.369.865,900,- terealisasi sebesar Rp. 7.150.932,568 (97.81%) - Belanja
Langsung sebesar Rp. 12.261.793,700,- terealisasi sebesar Rp. 10.237.923,986`,-
(83,49%). Program prioritas dalam rangka mencapai sasaran Meningkatknya
Kompetensi dan profesionalisme ASN, Meningkatnya kapasitas sumber daya
aparatur ASN melalui pelatihan dasar, Terlatihnya sumberdaya aparatur yang
kompeten untuk menduduki jabatan struktural yang profesional dan Terwujudnya
adalah : 1) Program Pendidikan Kedinasan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.653.318,000,- terealisasi sebesar Rp. 1.545.328,504,- (93,47%) dengan kegiatan
Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme. 2) dan Program Peningkatan
43
Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
8.983.511,200,- terealisasi sebesar Rp. 8.098.293,497 ,- (90,15%) dengan 3
Kegiatan yaitu : Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah, Pendidikan
dan Pelatihan Teknis dan Fungsi bagi PNS Daerah dan Sertifikasi Kompetensi dan
Pengelolaan Kelembagaan.
Program pendukung terdiri dari Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.067.483,845,- terealisasi sebesar Rp.
1.864.312.079,- (90.17%) dan Program Peningkatan kapasitas Pengelolaan
Keuangan Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32.600,000,- terealisasi
sebesar Rp. 30.600,000,- (93.87%). Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.600.000.,- terealisasi sebesar Rp.
2.550,000,- (38,64%). Program Peningaktan Sarana dan Prasarana Aparatur
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 839.460,000,- terealisasi sebesar Rp.
432.769.751 (51,55%). dan Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
332.138.655.,- terealisasi sebesar Rp. 282.590,450,- (85,08 %).
C. ANALISISI EFISIENSI ANGGARAN
Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 tahun 1996, kriteria
tingkat efisiensi anggaran belanja sebagai berikut :
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran belanja dikatakan
tidak efisien.
2. Jika hasil pencapaian antara 90% - 100%, maka anggaran belanja dikatakan
kurang efisien.
3. Jika hasil pencapaian antara 80% - 90%, maka anggaran belanja dikatakan
cukup efisien.
4. Jika hasil pencapaian antara 60% - 80%, maka anggaran belanja dikatakan
efisien.
5. Jika hasil pencapaian dibawah 60%, maka anggaran belanja dikatakan sangat
efisien.
44
Tabel
Analisis Tingkat Efisensi Anggaran
Tahun Target Realisasi Efisiensi Keterangan
2017 15.513.238.871 12.005.805.478 77.39 Efisien
2018 8.983,511,200 8.098.293,497 90,15 Kurang Efisien
Tabel diatas menunjukkan tingkat efisiensi anggaran Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur pada BPSDMD Provinsi NTB selatan yang berfluktuasi dari tahun 2017
ke tahun 2018. Pada tahun 2017 tingkat efisiensi sebesar 77,39%
menjadi 90,15% pada tahun 2018. Dari sudut pandang efisiensi perubahan ini
dipandang sebagai penurunan tingkat efisiensi, Dalam menghitung tingkat
efisiensi, berpatokan pada hal biaya. Dimana, efisiensi hanya akan ditentukan
oleh ketepatan didalam mendayagunakan anggaran belanja dengan memberikan
prioritas pada faktor-faktor input yang dapat mengacu pencapaian tujuan.
Sesuai dengan pengertian dari efisiensi yaitu penggunaan dana yang seminimal
mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal, maka BPSDMD Provinsi NTB
pada tahun 2018 belum berhasil memenuhi tingkat efisiensi anggaran belanja
melalui program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang telah
dijalankannya untuk bisa mencapai hasil yang maksimal.
45
BAB IV
PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat disusun
sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan wujud pertanggung
jawaban dalam pencapaian visi misi dan tujuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini
adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan
dalam menjabaran visi, misi dan strategi BPSDMD Provinsi NTB yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
program dan kebijakan yang ditetapkan. Laporan akuntabilitas ini disusun
berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2018, serta
Penetapan Kinerja Tahun 2018.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan secara
umum telah dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 8
sasaran, disimpulkan bahwa 7 (tujuh) sasaran tercapai dengan predikat Sangat
Berhasil, 1 (satu) sasaran tercapai dengan predikat Cukup Berhasil.
Dari 8 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 11
indikator dengan hasil capaian 8 indikator kinerja sasaran dengan capaian angka 85
s/d 100 (predikat Sangat Berhasil); 1 indikator kinerja sasaran mencapai angka 66
s/d < 70 (predikat Cukup Berhasil); dan 1 indikator kinerja sasaran capaiaannya
kurang dari <55 (predikat Tidak Berhasil).
Hasil analisis 8 sasaran yang ada, pencapaian kinerja sasaran BPSDMD
Provinsi NTB Tahun 2018 rata-rata sebesar 77,85 terkategori berhasil, walau
demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti
yang diharapkan yaitu:
1. Capaian indikator kinerja Jumlah Lembaga Yang dilisensi sebesar 0 atau terealisir
0 % dari target 1 Lembaga. Tidak tercapainya target disebabkan masih dalam
proses menuju lisensi dengan melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) LSP
melalui kegiatan-kegiatan seperti: Bimbingan Teknis Pembentukan dan Verifikasi
46
Tempat Uji Kompetensi (TUK), Bimbingan teknis Pengembangan dan Verifikasi
Skema, Bimbingan teknis Penyusunan Perangkat Asesmen dan Materi Uji
Kompetensi (MUK) dan juga kegiatan kegiatan seperti: Penyusunan Dokumen
Panduan Mutu LSP, Penyusunan SOP LSP dan Dokumen Pendukung lainnya serta
melaksananakan kegiatan pembentukan dan pengembangan Asesor Kompetensi
yang akan mengisi LSP-PDN Provinsi NTB baik melalui pelaksanaan Diklat Asesor
Kompetensi maupun pengiriman Asesor untuk mengembangkan kompetensi sesuai
skema yang akan diujikompetensikan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan
dalam rangka memenuhi syarat-syarat pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi
sehingga nanti diharapkan dapat menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi yang
terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
2. Capaian indikator kinerja Jumlah Sumber Belajar Yang Dihasilkan sebanyak 4
Modul atau 66,67 % dari target 6 Modul. Tidak tercapainya 100 persen karena
dua modul yang akan disusun telah tersedia yaitu Modul Pengelolaan Keuangan
Desa telah disusun Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dan Modul yang
terkait dengan kearsipan juga telah tersedia.
3. Tidak tercapainya target pada indikator jumlah peserta pengembangan
kompetensi teknis umum dan pilihan jabatan administrasi yang terkirim karena
terbatasnya penawaran pendidikan dan pelatihan dari lembaga penyelenggara
diklat seperti LAN RI dan BPSDM Provinsi lain.
Berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan yang telah dilakukan pada Tahun
2018 sebagai penjabaran dari program yang ditetapkan pada dasarnya pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan sangat baik yang
tercermin dari capaian indikator kinerja, meskipun masih ditemui adanya hambatan,
ke depannya menjadi bahan masukan sebagai umpan balik (feedback) bagi pengambil
keputusan untuk melakukan evaluasi atau peninjauan kembali kebijakan dan kegiatan
yang telah ditetapkan sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan realiasasi pencapaian keuangan dapat dikatakan kurang baik karena
Pulau Lombok dilanda gempa bumi selama lebih dari lima bulan yang berakibat pada
sarana dan prasarana BPSDM yang menghasilkan PAD banyak yang rusak, sehingga
47
dari target yang ditetapkan sejumlah Rp.8.997.025.000,- terealisasi sebesar
Rp. 5.678.052.000,- atau 63.11%. Kemudian dari segi belanja juga sangat baik yaitu
85,05% dari pagu sebesar Rp.42.435.267.050 dan terealisasi sebesar
Rp.36.089.222.322 dengan sisa anggaran sebesar Rp.6.346.044.782;
Akhirnya dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) BPSDMD Provinsi NTB Tahun 2018 ini, diharapkan dapat memberikan
gambaran dan informasi secara transparan terkait kinerja Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada pihak-pihak
terkait sehingga dapat memberikan masukan dan saran yang membangun guna
peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal dokumen LAKIP Tahun
2018 ini dapat dijadikan sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi
dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada dengan
perkembangan isu strategis, sehingga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh
masyarakat dan ASN dengan pelayanan yang profesional.
KEPALA BPSDM DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
H. RUSMAN, SH.,MH Pembina Utama Muda(IV/c)
NIP. 19620820 198503 1 010
48