Post on 26-Dec-2015
description
A. KASUS KECELAKAAN TRANSPORTASI DARAT
1. 26 Des 2011, Pasangan Suami Istri Tewas Kecelakaan di Nganjuk
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/79197/pasangan-suami-istri-tewas-
kecelakaan-di-nganjuk
Kecelakaan terjadi di jalur tengkorak, Kertosono, Nganjuk menewaskan 2 pengemudi
sepeda motor. Pengemudi tersebut berniat mendahului kendaraan didepannya dengan
kencang tanpa menyadari ada truck gandeng melaju dari arah depan, akibatnya kecelakaan
tidak dapat dihindari. Kondisi cuaca yang juga mempengaruhi kecelakaan tersabut, sebab
jalan yang licin membuat pengemudi tidak dapat mengerem dengan baik. Penyidikan oleh
polisi setempat masih terus dilakukan. Kecelakaan ini termasuk dalam kategori tabrak lari,
sebab truk yang menabrak pengendara motor tersebut melarikan diri. Hal tersebut
dikarenakan pada lokasi kejadian tidak ada warga yang mengetahui adanya kecelakaan.
Kesimpulan dari kejadian ini adalah kita harus berhati-hati dalam mengendarai
kendaraan bermotor, apa lagi kondisi jalan yang licin. Kondisi jalan yang licin membuat kita
tidak dapat mengendalikan kendaraan walaupun tubuh dan otak kita memerintah untuk
berhenti. Selain itu sebelum mendahului kendaraan lain hendaknya kita melihat dari jauh,
apakah ada kendaraan didepan atau kondisi jalan yang layak dan lebar untuk mendahului
kendaraan lain, sebab untuk mendahului kendaraan lain kita perlu menambah kecepatan
agar tidak mengganggu pengendara lain. Berita lengkap tentang kasus ini terlampir pada
lampiran 1.
2. Kasus Kecelakaan Di Ngawi
13 Februari 2012. Kecelakaan Bus Di Ngawi, Empat Orang Tewas
http://www.tempo.co/read/news/2012/02/13/058383546/Kecelakaan-Bus-di-Ngawi-
Empat-Orang-Tewas
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya Ngawi-Solo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron,
Kabupaten Ngawi, Jawatimur ini dialami oleh armada bus Mira yang terperosok di parit kecil
pada pukul 02.30. Bus Mira terperosok diparit karena untuk menghndari truk gandeng yang
berbelok. Sebelum terperosok, bis sempat menabrak pohon dan material pasir dipinggir
jalan. Kasus tersebut menewaskan empat orang, tiga diantaranya belum diketahui
identitasnya.
Kejadian kecelakaan tersebut dapat ditarik kesimpulan, untuk para pengemudi
kendaraan hendaknya lebih konsentrasi dan fokus dengan jalan. Jika akan berbelok melihat
semua sisi jalan menjadi kewajiban bagi pengendara, agar tidak mengganggu pengendara
lain. Membawa identitas kemanapun juga menjadi kewajiban kita, supaya jika ada sesuatu
yang tidak diinginkan dapat mempermudah pencarian asal kita. Berita lengkap tentang kasus
ini terlampir pada lampiran 2.
B. KASUS KECELAKAAN TRANSPORTASI UDARA
1. 2 Oktober 2011. Kronologi Kcelakaan Pesawat CASA
http://regional.kompas.com/read/2011/10/02/17285785/
Kronologi.Kecelakaan.Pesawat.CASA
Pesawat milik maskapai Nusantara Buana Air (NBA) yang terbang dari Bandara
Polonia, Medan, menuju Bandara Kutacane, Banda Aceh mengalami kecelakaan dan
menghunjam perbukitan Taman Nasional Gunung Leuser, Bahorok, Langkat, Sumatera
Utara. Seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas di tempat. Masih belum
diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Safety Manager NBA Robur AD Rizalianto
mengungkapkan, komunikasi antara petugas bandara dan pilot Fahmi Ishak hanya terjadi
sampai pesawat lepas landas. Setelah itu, komunikasi dengan pilot terputus.
Kesimpulanya, komunikasi dalam trasportasi darat sangat penting. Komunikasi
tersebut dilakukan oleh pilot dengan manager maskapai maupun pihak-pihak terkait yang
ada dibandara. Berita lengkap tentang kasus ini terlampir pada lampiran 3.
2. 12 Juni 2012. Laporan Kecelakaan MA-60 Merpati Airlines di Kaimana
http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/keselamatan-penerbangan-
mainmenu-48/646-laporan-kecelakaan-ma-60-merpati-airlines-di-kaimana
Pada tanggal 7 Mei 2011, sebuah pesawat Merpati Airlines jatuh di Teluk Kalmana,
Papua Barat. Beberapa ilmuan berspekulasi tentang penyebab kecelakaan ini. Hayat La Obo
menyatakan pesawat ini diduga mengalami kesalahan teknis pada gir roda depan. Akibatnya
pesawat tidak dapat mendarat meski jarak dengan landasan sudah sangat dekat dekat.
Setelah dianalisis oleh KNKT sebagai laporan semi final, kecelakaan ini terjadi karena
kesalahan komunikasi antara pilot flaying dan pilot monitoring. Kedua pilot tersebut tidak
melakukan approach briefing sebelum penerbangan.
Kesimpulan dar kecelakaan udara tersebut masih tentang komunikasi. Tapi
komunikasi dalam kecelakaan MA-60 ini antara pilot yang menerbangkan pesawat. Sebagai
pilot yang bertanggung jawab dengan keselamatan penumpang hendaknya tidak
menyepelekan sebuah aturan penerbangan. Berita lengkap tentang kasus ini terlampir pada
lampiran 4.
C. KASUS KECELAKAAN TRANSPORTASI LAUT
1. 21 Maret 2011. Kecelakaan Kapal Laut di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi
Selatan tanggal 18 Maret 2011.
http://penanggulangankrisis.depkes.go.id/kecelakaan-kapal-laut-di-kabupaten-pangkep-
provinsi-sulawesi-selatan-tanggal-18-maret-2011
Pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 03.30 WITA terjadi kecelakaan kapal laut di
Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu terbaliknya KM. Rival Jaya karena
terhempas ombak di Perairan Tupabiring 1 mil dari Pulau Karanrang. Akibat peristiwa
tersebut terdapat korban meninggal dunia sebanyak 2 orang.
Kasus kecelakaan laut tersebut dapat disimpulkan, sebuah kecelakaan kadang terjadi
bukan karena kesalahan manusia/pengemudi, tetapi dapat dikarenakan cuaca yang tidak
diharapkan. Ombak yang terjadi dilaut tidak dapat dihindari oleh sebuah kapal. Berita
lengkap tentang kasus ini terlampir pada lampiran 5.
2. 30 November 2011. Kecelakaan Kapal Feri di Laut Jawa: 66 Jenazah Ditemukan, Lebih
400 Hilang.
http://muhammadihsanriansyah.blogspot.com/2011/11/kecelakaan-kapal-feri-di-laut-
jawa-66.html
Kapal feri Senopati Nusantara yang mengangut 600 penumpang tenggelam lewat
tengah malam sewaktu berlayar dari Kumai, Kalimantan Tengah ke Semarang. Kapal
tersebut tenggelam karena berlayar dalam cuaca yang berbahaya. Setelah kejadian itu kapal
angkatan laut dan perahu-perahu nelayan telah dikerahkan uuntuk mencari penumpang
yang hilang, tetapi gelombang besar telah merintangi usaha tersebut.
Kesimpulan dari kecelakaan feri Senopati Nusantara adalah kecelakaan terjadi
dikarenakan pihak kapal feri Senopati Nusantara tetap melanjutkan perjalanannya walaupun
mengetahui cuaca yang berbahaya. Akibat kejadian tersebut hampir semua penumpang
meninggal. Berita lengkap tentang kasus ini terlampir pada lampiran 6.
KESIMPULAN
Kecelakaan transportasi adalah bagian dari musibah bagi negara maupun keluarga yang
mengalaminya. Sebuah kecelakaan tidak dapat diihindari, semua terjadi diluar kendali kita.
Kecelakaan transportasi saat ini sering terjadi. Bukan hanya disebabkan oleh pengendara yang
melanggar aturan lalu lintas, melainkan juga karena cuaca yang tidak dikehendaki. Dari ketiga
kategori transportas, kecelakaan pada transportasi darat adalah yang paling sering terjadi, hal
tersebut disebabkan adanya aturan lalulintas yang tidak dipatuhi. Sedangkan untuk transformasi laut
dan udara serng terjadi kecelakaan karena miss komunikasi antar pengemudinya dan atau
dikarenakan faktor cuaca.