Kasus 1 Modul Kualitas Keluarga & KB

Post on 27-Dec-2015

615 views 1 download

Transcript of Kasus 1 Modul Kualitas Keluarga & KB

Ruang 9 – Modul Kualitas Keluarga & Ruang 9 – Modul Kualitas Keluarga & Program KBProgram KB

Seorang ibu membawa bayi perempuannya

berumur 8 bulan ke poliklinik tumbuh kembang anak untuk di imunisasi. Ibu

mengatakan bawha bayinya tampak lebih kecil dari teman seumurnya dan saat ini

belum bisa menyangga kepalanya dengan tegak. Saat ini bayi sudah diberi makan bubur susu 3 kali sehari dan diberi susu

formula. Bayi hanya mendapat ASI hingga umur 2 bulan.

Skenario 1

Pada anamnesa : Didapatkan bayi lahir cukup bulan dengan usia

kehamilan 39 minggu. Berat badan Lahir : 3300 gr. Panjang lahir : 48 cm.

Saat ini pada pemeriksaan Antropometri :

Berat badan : 5000 gr. Panjang badan : 65 cm. Lingkar Kepala : 43 cm.

Pertumbuhan :

Motorik kasar : Sudah terlentang dan telungkup. Bisa mengangkat kepala tapi belum bisa

menyangga kepala pada posisi tegak & stabil. Pada posisi telentang jika kedua lengan ditarik

maka kepala masih terjatuh ke belakang ( Head lag + ).

Motorik halus : Sudah bisa menggenggam pensil Pada posisi terlentang sudah dapat menggerakkan

kepala ke kiri dan ke kanan,

Perkembangan

Berusaha menggapai mainan dalam

jangkauannya.

Bicara Bahasa : Bayi sudah mengoceh .

Sosialisasi : Bayi tersenyum jika melihat mainan lucu.

Imunisasi yang sudah didapat : BCG, Hepatitis B 1x saat lahir, DPT +

Hepatitis B 2x, & Polio 3x.

Perkembangan

Kata Sulit Kata Kunci Masalah Dasar Pertanyaan Pembahasan Kesimpulan

Kasus 1

BCG (Bacille Calmette-Guerin):Adalah imunisasi untuk mencegah penyakit TB

(tuberculosis). BCG singkatan dari Bacille Calmette-Guerin, vaksin BCG adalah vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun.

Kata Sulit

DPT (Difteri Pertusis Tetanus) : Adalah imunisasi penyakit Difteri yang

disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang ditularkan melalui aspirasi dan eksudat dari lesi kulit yang terinfeksi. Pertusis atau batuk rejan atau Batuk seratus Hari yang disebabkan bakteri Bordetella Pertussis. Dan Tetanus yang disebabkan bakteri Clostridium tetani yang berbahaya karena mempengaruhi system urat saraf dan otot yang dapat menyebabkan kematian.

Kata Sulit

Bayi perempuan, 8 bulan. Tampak bayi lebih kecil. Makan bubur susu 3x sehari. Mendapat ASI hingga usia 2 bulan.o Pertumbuhan : Bayi cukup bulan (39 minggu) BBL : 3300gr PBL : 48 cm BBS : 5000gr PB : 65 cm LK : 43 cm

Kata Kunci

o Perkembangan:Motorik Kasar : Head lag (+)Riwayat Imunisasi :BCGHepatitis B 1x saat lahirDPTHepatitis B 2xPolio 3x

Kata Kunci

“ Bayi perempuan 8 bulan tampak lebih kecil dengan head lag (+). Dan riwayat pemberian ASI hingga bayi

berumur 2 bulan ”

Masalah Dasar

1. Pertumbuhan normal ?2. Perkembangan normal ?3. Informasi tambahan yang masih perlu

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan ?

4. Kemungkinan penyakit abnormalitas pertumbuhan dan perkembangan ?

5. Komposisi dan Manfaat ASI ?6. Jadwal imunisasi ?7. KPSP dan intrpretasi ?8. Penatalaksanaan (Edukasi&Nutrisi) ?9. Hubungan imunisasi dengan kasus ?10.Komplikasi dan Prognosis ?

Pertanyaan :

1) Pola pertumbuhan anak dapat diketahui

dengan menggunakan z-score dari WHO. Yang diukur adalah length-for-age(panjang/tinggi terhadap umur), weight-for-age(berat terhadap umur), weight-for-length(berat terhadap panjang/tinggi), BMI-for-age(IMT terhadap umur), serta lingkar kepala, lingkar lengan, dan lipatan kulit subskapular.

Pertumbuhan normal ?

CARA MENGINTERPRETASIKAN KURVA

PERTUMBUHAN WHO Garis 0 pada kurva pertumbuhan WHO menggambarkan

median, atau rata-rata Garis yang lain dinamakan garis z-score. Pada kurva

pertumbuhan WHO garis ini diberi angka positif (1, 2, 3) atau negatif (-1, -2, -3). Titik temu yang berada jauh dari garis median menggambarkan masalah pertumbuhan.

Titik temu yang berada antara garis z-score -2 dan -3 diartikan di bawah -2.

Titik temu yang berada antara garis z-score 2 dan 3 diartikan di atas 2.

Untuk menginterpretasikan arti titik temu ini pada kurva pertumbuhan WHO dapat menggunakan tabel berikut ini.

Pertumbuhan normal ?

Pertumbuhan normal ?

Length-for-age

Weight-for-age

Weight-for-Length

BMI-for-age

Lingkar Kepala

Lingkar Lengan

Lipatan Kulit Subscapular

2) Perkembangan (development) ialah

bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan.

Perkembangan bayi dibagi menjadi empat kategori:

a) Sosialb) Bahasa c) Perkembangan Motorik Kasard) Perkembangan Motorik Halus

Perkembangan normal ?

Berikut tahapan pertumbuhan bayi pada setiap usianya :0-6 Bulan6-12 Bulan12-18 Bulan18-24 Bulan2-3 Tahun3-5 Tahun

Perkembangan normal ?

3) informasi tambahan yang di perlukan itu

Aloanamnesis lanjutan dan pemeriksaan antropometri lengkap.

Informasi Tambahan pada Kasus?

4) Penyebab abnormalitas tumbuh

kembang anak antara lain : Faktor Dalam : Genetik Kromosom

Faktor Luar : Prenatal Persalinan Pasca Persalinan

Penyakit Abnormalitas Pertumbuhan & Perkembangan ?

5) Manfaat ASI untuk bayi :ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi,

praktis, ekonomis,  mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi, dapat juga melindungi infeksi gastrointestinal. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. ASI juga mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4.

Manfaat & Komposisi ASI?

No. Manfaat ASI Untuk Bayi

1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.

2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.

4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.

5. Komposisi ASI ideal untuk bayi.

6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi.

7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI.

8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.

9.  ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas.

10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.

11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.

12. Bayi Prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.

13. Beberapa penyakit lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: Kolik, SIDS(kematian mendadak pada bayi), eksim, Chron’s disease, dan Ulcerative Colitis.

14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.

15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain.

Manfaat ASI untuk ibu Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin. ASI

dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan bayi serta meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan anak (bonding) (Gupte, 2004). Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan” kepada bayinya dan hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.

Manfaat & Komposisi ASI?

Dengan menyusui, rahim ibu akan berkontraksi yang

dapat menyebabkan pengembalian rahim keukuran sebelum hamil serta mempercepat berhentinya pendarahan post partum. Dengan menyusui kesuburan ibu akan menjadi berkurang untuk beberpa bulan dan dapat menjarangkan kehamilan. ASI juga dapat mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang (Gupte, 2004).

Manfaat & Komposisi ASI?

No. Manfaat ASI Untuk Ibu Menyusui

1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan

2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali

3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.

4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb.

5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb.

6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya.

7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril.

8. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional.

9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.

Komposisi ASI : berubah menurut stadium penyusuan

(kolostrum, susu peralihan, susu matur) yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada stadium itu, dan tidak dapat ditiru  dengan pemberian susu formula.

Komposisi zat-zat yang terkandung dalam ASI  adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormon pertumbuhan, berbagai enzim dan zat kekebalan.

Manfaat & Komposisi ASI?

Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang

digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.

Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan.

Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulanContoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

KPSP & Interpretasi ?

Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP

yang sesuai dengan umur anak. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :

Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”

Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”

KPSP & Interpretasi ?

Baca dulu dengan baik pertanyaan-

pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.

Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu

jawaban YA atau TIDAK. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.

KPSP & Interpretasi ?

Interpretasi Hasil KPSP Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau

kadang-kadang) Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau

tidak pernah) Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai

dengan tahapan perkembangan (S) Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak

meragukan (M) Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpangan (P).

Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.

KPSP & Interpretasi ?

Untuk Anak dengan Perkembangan

SESUAI (S) Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik. Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan

bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak. Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan

stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.

Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.

KPSP & Interpretasi ?

Untuk Anak dengan Perkembangan

MERAGUKAN (M) Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis

stimulasi apa yang diberikan lebih sering . Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk

mengejar ketertinggalan anak. Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada

dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.

Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.

KPSP & Interpretasi ?

Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang

pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak. Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu,

dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.

Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.

Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang.

KPSP & Interpretasi ?

Edukasi : Memberi penjelasan kepada orang tua khususnya ibu

agar memantau tumbuh-kembang anak. Mengetahui berbagai penyakit yang umumnya diderita

anak, agar orang tua dapat memberi penanganan dini dan segera meminta pertolongan ke fasilitas kesehatan.

Menjelaskan pentingnya imunisasi untuk menghindari persepsi masyarakat yang salah tentang imunisasi.

Rajin mengikuti kegiatan posyandu.

Penatalaksanaan (Edukasi & Gizi)?

Menjelaskan pada ibu pentingnya ASI eksklusif bagi

tumbuh-kembang anak. Memberikan makanan bergizi dan sehat yang

berguna untuk tumbuh-kembang anak. Menjaga kebersihan peralatan makan-minum &

pakaian anak. Mengajak anak bermain dengan cara berbicara

padanya, memeluk, bernyanyi dan memainkan musik yang berguna untuk perkembangan otak serta rasa nyaman bagi anak.

Penatalaksanaan (Edukasi & Gizi)?

Nutrisi : Melanjutkan pemberian ASI, karena ASI merupakan nutrisi

terbaik dan terlengkap. Sebab nilai nutrisi ASI lebih besar dibandingkan dengan susu formula, karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi.

Dapat ditambahkan dengan susu formula apabila ASI tidak adekuat.

Untuk Makanan Pendamping ASI, ibu dapat memberikan sayur-sayuran, buah-buahan contohnya : pisang (kalium, fosfor, vitamin A, asam folat), apel (magnesium, fosfor, kalsium. Vitamin A, vitamin C), bubur saring (campuran nasi, hewani dan sayuran).

Penatalaksanaan (Edukasi & Gizi)?

9) Pemberian imunisasi merupakan upaya

pencegahan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi dan penyebarannya. Sebab imunisasi merangsang sistem imunologi tubuh membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit. Seperti yang kita ketahui, system pertahanan pada tubuh anak belum bekerja secara maksimal, sehingga anak rentan terkena infeksi.

Hubungan imunisasi dengan kasus ?

Oleh karena itu, imunisasi sangat penting diberikan pada anak untuk

melindungi mereka dari berbagai penyakit.

Anak yang pada masa kecilnya tidak diberi imunisasi yang adekuat oleh orang tuanya, akan rentan terhadap infeksi baik yang dari luar maupun dari dalam. Faktor infeksi inilah yang kemudian meninggalkan kerusakan pada tubuh anak yang dapat bermanifestasi terhadap tumbuh kembang anak. Anak bisa saja mengalami gangguan perkembangan dan pertumbuhan motorik kasar, motorik halus, intelegensia, maupun emosional misalnya bila terjadi gangguan pada system saraf atau system muskuloskeletal.

Hubungan imunisasi dengan kasus ?

10) Komplikasi : Gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Rentan terkena infeksi.

Dampak jangka pendek : Gagal tumbuh (peningkatan ukuran antopometri yang

lambat ) Gangguan penglihatan Gangguan pendengaran dan  bicara Gangguan perkembangan motorik kasar dan halus

Komplikasi & Prognosis

Dampak jangka panjang : Gagal tumbuh kembang kronis,mengakibatkan laju

pertumbuhan anak akan tertinggal jauh dangan anak normal seusiannya

Gangguan psikososial (retardasi mental)adalah suatu keadaan dimana kemampuan intelektual dibawah rata2 dan disertai dengan penurunan perilaku adaptasi dan manifestasinya selama masa perkembangan

Komplikasi & Prognosis

Prognosis :Jika tatalaksana seperti nutrisi yg adekuat untuk mencapai

pertumbuhan normal maka prognosis akan lebih baik.

Komplikasi & Prognosis

Kesimpulan

Ruang 9 – Modul Kualitas Keluarga & Ruang 9 – Modul Kualitas Keluarga & Program KBProgram KB

Pertanyaan :