Post on 24-Jul-2015
2 Kor 3: 2-3 Kamu adalah surat pujian kami yang
tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia
Ungkapan rasul Pauluskepada jemaat Korintus
Surat Pujian (letter of recommendation).
• Dukungan• Persetujuan
/endorsement• Pujian
Surat Kelakuan Baik
• dari kepolisian• tidak terlibat
kriminal• tidak melawan
hukum
Latar Belakang Keraguan maksud pelayanan Rasul Paulus.
Paulus dituduh mencari keuntungan dari firman Allah
(2Korintus 2: 17). Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari
keuntungan dari firman Allah.
Lihat perubahan Jemaat Korintus, yang tadinya ada perselisihan, bermegah diri, percabulan 1 Kor 5, suka menghakimi, sombong
Ketika Surat Kristus dinodai
Mahatma Gandhi, di depan ribuan mahasiswa Kristen
di Colombo pernah berujar, “seandainya kekristenan hanyalah kotbah di bukit, maka saya telah menjadi
orang Kristen. Tetapi karena hidup orang-orang Kristenlah maka saya tidak
mau menjadi Kristen.”
Ketika Surat Kristus dinodai
Friedrich Nietzche, seorang filsuf atheis, pernah
menjawab pertanyaan mengapa ia sangat
membenci kekristenan. Dia menjawab, “saya akan
percaya pada jalan keselamatan mereka (orang
Kristen), apabila mereka sedikit lebih terlihat seperti
orang yang sudah diselamatkan.”
Ketika Surat Kristus dinodai
LaVey melihat banyak pria kristen yang hidup dalam
kemunafikan. Pada hari Minggu mereka ini terlihat sebagai orang-orang yang saleh di gereja, tapi di hari-hari lain
mereka berkanjang di dalam berbagai dosa dan kenistaan. LaVey untuk mendirikan gereja
(setan) di mana para anggotanya bebas mengumbar
nafsu tanpa dibungkus kemunafikan.
Cara menjadi Surat Kristus?
Hatinya berbalik kepada Tuhan
Ada Roh Allah, ada kemerdekaan
2 Kor 3: 16-18
Sudahkah anda menjadi Surat Kristus?
Jika yang ditulis adalah gambaran Kristus, maka orang lain bisa membaca siapa Kristus sebenarnya melalui diri kita.
Setiap kehidupan kita, seharusnya menjadi “kertas” yang dipakai Kristus menulis, sehingga orang lain / dunia dapat membaca Kasih Allah akan dunia ini.