Post on 10-Aug-2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
21 Penelitian Terdahulu
Penelitian Nurmalinda (2008) dengan judul ldquoAnalisis Pengaruh Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan PT Sinar Sosro Tanjung Morawa Medanrdquo Hasil analisis menunjukkan
bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja secara
serempak mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar 0000 Koefisien determinasi
(R2) variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0916 yang berarti
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta lingkungan kerja berpengaruh sebesar
916 dan sisanya 84 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam
penelitian ini Hasil uji parsial Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki
pengaruh positif (7873) dan lebih dominan dibandingkan dengan lingkungan kerja
yang memiliki pengaruh positif (5329) terhadap produktivitas kerja karyawan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta
lingkungan kerja berpengaruh highly significant terhadap produktivitas kerja
karyawan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berhubungan
sedang dengan peranan pimpinan
Penelitian Rini (2007) dengan judul Analisis Pengaruh Penerapan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Keamanan Kerja Karyawan Bagian
Produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dilakukan untuk mengetahui apakah
Universitas Sumatera Utara
program K3 yang terdiri dari pengendalian secara teknis (X1) keserasian pekerja
dengan peralatan kerja (X2) kesempurnaan alat pelindung diri (X3) pemeliharaan
rumah tangga perusahaan (X4) serta pengarahan teknis (X5) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh signifikan terhadap keamanan kerja karyawan bagian produksi
PT Semen Gresik (Persero) Tbk (Y) dan untuk mengetahui dari kelima program
tersebut (X1 X2 X3 X4 X5) manakah yang dominan berpengaruh signifikan terhadap
keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Penelitian ini koefisien determinan (R2) = 0606 menunjukkan bahwa pelaksanaan
program K3 (X) secara simultan berpengaruh signifikan sebesar 606 terhadap
keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk
sedangkan sisanya sebesar 394 dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini Hasil penelitian juga menunjukkan adanya
pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)
karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan nilai Fhitung=
28945 dan tingkat signifikansi 0000 (Plt005) sehingga dapat dikatakan hipotesis
pertama terbukti kebenarannya Selain itu berdasarkan uji t menunjukkan adanya
pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)
karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan tingkat
signifikansi 0021 lt 005 dan dari perbandingan nilai R2 menunjukkan bahwa
variabel keserasian pekerja dengan peralatan kerja (X2) memiliki pengaruh dominan
terhadap keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero)
Universitas Sumatera Utara
Tbk dengan nilai R2 sebesar 0195 sehingga dapat dikatakan hipotesis kedua terbukti
kebenarannya
22 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
221 Pentingnya Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
manajemen untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan
pekerjaan dalam perusahaan Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami
gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya Untuk
memelihara stamina perlu dilakukan usaha perlindungan fisik jiwa dan raga
karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan Upaya pemeliharaan perlu
dilakukan terus menerus tanpa henti selama yang bersangkutan masih mempunyai
hubungan kerja dengan perusahaan
Menurut Sedarmayanti (2009) ldquoFaktor-faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah 1 Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang bila tidak
dipelihara dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan 2 Sumber daya manusia adalah manusia biasa yang mempunyai kelebihan
keterbatasan emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubahnya lingkungan sekitarrdquo
Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan
perusahaan akan menimbulkan keresahan turunnya semangat dan kegairahan kerja
merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan Dengan menurunnya semangat
dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran
karyawan yang merugikan perusahaan sendiri Kondisi yang lebih parah dengan tidak
Universitas Sumatera Utara
dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya
karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi
keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli
dibidang pekerjaannya
Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah
semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam
pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber
daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi
ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan
perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan
sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap
dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya
222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan
perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan
terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya
bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan
sumber daya manusia bertujuan untuk
1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan
2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja
4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia
dalam melakukan pekerjaan
5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia
6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia
7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia
8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan
Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat
dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis
2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas
3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan
Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan
terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran
dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti
mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap
kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut
Universitas Sumatera Utara
23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya
selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia
mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang
memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya
berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian
pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga
berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan
untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
program K3 yang terdiri dari pengendalian secara teknis (X1) keserasian pekerja
dengan peralatan kerja (X2) kesempurnaan alat pelindung diri (X3) pemeliharaan
rumah tangga perusahaan (X4) serta pengarahan teknis (X5) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh signifikan terhadap keamanan kerja karyawan bagian produksi
PT Semen Gresik (Persero) Tbk (Y) dan untuk mengetahui dari kelima program
tersebut (X1 X2 X3 X4 X5) manakah yang dominan berpengaruh signifikan terhadap
keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Penelitian ini koefisien determinan (R2) = 0606 menunjukkan bahwa pelaksanaan
program K3 (X) secara simultan berpengaruh signifikan sebesar 606 terhadap
keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk
sedangkan sisanya sebesar 394 dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini Hasil penelitian juga menunjukkan adanya
pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)
karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan nilai Fhitung=
28945 dan tingkat signifikansi 0000 (Plt005) sehingga dapat dikatakan hipotesis
pertama terbukti kebenarannya Selain itu berdasarkan uji t menunjukkan adanya
pengaruh signifikan penerapan program K3 (X) terhadap keamanan kerja (Y)
karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan tingkat
signifikansi 0021 lt 005 dan dari perbandingan nilai R2 menunjukkan bahwa
variabel keserasian pekerja dengan peralatan kerja (X2) memiliki pengaruh dominan
terhadap keamanan kerja (Y) karyawan bagian produksi PT Semen Gresik (Persero)
Universitas Sumatera Utara
Tbk dengan nilai R2 sebesar 0195 sehingga dapat dikatakan hipotesis kedua terbukti
kebenarannya
22 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
221 Pentingnya Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
manajemen untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan
pekerjaan dalam perusahaan Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami
gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya Untuk
memelihara stamina perlu dilakukan usaha perlindungan fisik jiwa dan raga
karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan Upaya pemeliharaan perlu
dilakukan terus menerus tanpa henti selama yang bersangkutan masih mempunyai
hubungan kerja dengan perusahaan
Menurut Sedarmayanti (2009) ldquoFaktor-faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah 1 Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang bila tidak
dipelihara dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan 2 Sumber daya manusia adalah manusia biasa yang mempunyai kelebihan
keterbatasan emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubahnya lingkungan sekitarrdquo
Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan
perusahaan akan menimbulkan keresahan turunnya semangat dan kegairahan kerja
merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan Dengan menurunnya semangat
dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran
karyawan yang merugikan perusahaan sendiri Kondisi yang lebih parah dengan tidak
Universitas Sumatera Utara
dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya
karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi
keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli
dibidang pekerjaannya
Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah
semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam
pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber
daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi
ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan
perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan
sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap
dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya
222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan
perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan
terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya
bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan
sumber daya manusia bertujuan untuk
1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan
2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja
4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia
dalam melakukan pekerjaan
5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia
6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia
7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia
8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan
Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat
dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis
2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas
3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan
Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan
terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran
dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti
mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap
kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut
Universitas Sumatera Utara
23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya
selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia
mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang
memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya
berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian
pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga
berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan
untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Tbk dengan nilai R2 sebesar 0195 sehingga dapat dikatakan hipotesis kedua terbukti
kebenarannya
22 Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
221 Pentingnya Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
manajemen untuk mempertahankan stamina sumber daya manusia dalam melakukan
pekerjaan dalam perusahaan Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami
gangguan kerja selama melakukan tugas yang dibebankan kepadanya Untuk
memelihara stamina perlu dilakukan usaha perlindungan fisik jiwa dan raga
karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan Upaya pemeliharaan perlu
dilakukan terus menerus tanpa henti selama yang bersangkutan masih mempunyai
hubungan kerja dengan perusahaan
Menurut Sedarmayanti (2009) ldquoFaktor-faktor yang mendorong perlunya perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah 1 Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang bila tidak
dipelihara dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan 2 Sumber daya manusia adalah manusia biasa yang mempunyai kelebihan
keterbatasan emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan berubahnya lingkungan sekitarrdquo
Sumber daya manusia yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan
perusahaan akan menimbulkan keresahan turunnya semangat dan kegairahan kerja
merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan Dengan menurunnya semangat
dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran
karyawan yang merugikan perusahaan sendiri Kondisi yang lebih parah dengan tidak
Universitas Sumatera Utara
dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya
karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi
keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli
dibidang pekerjaannya
Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah
semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam
pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber
daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi
ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan
perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan
sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap
dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya
222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan
perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan
terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya
bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan
sumber daya manusia bertujuan untuk
1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan
2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja
4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia
dalam melakukan pekerjaan
5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia
6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia
7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia
8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan
Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat
dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis
2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas
3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan
Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan
terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran
dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti
mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap
kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut
Universitas Sumatera Utara
23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya
selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia
mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang
memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya
berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian
pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga
berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan
untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
dipeliharanya sumber daya manusia adalah meningkatnya turn ndash over Banyaknya
karyawan yang keluar meninggalkan perusahaan akan menjadi pukulan terbesar bagi
keberadaan perusahaan apalagi bila yang keluar merupakan tenaga potensial dan ahli
dibidang pekerjaannya
Fungsi pemeliharaan sumber daya manusia dalam perusahaan adalah
semacam nilai tambah yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam
pemeliharaan fisik jiwa dan raganya Fungsi pemeliharaan ini dapat memacu sumber
daya manusia untuk bekerja tekun giat baik dan menguntungkan perusahaan Fungsi
ini merupakan nilai tambah dan melengkapi nilai ndash nilai yang sudah diberikan
perusahaan kepada mereka seperti pemberian kompensasi pemberian motivasi dan
sebagainya serta sebagai penguat (reinforcement) terhadap usaha pembinaan sikap
dan pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya
222 Kegiatan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia yang dilakukan
perusahaan melakukan sasaran utama yaitu tetap bertahannya sumber daya manusia
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya Sumber daya manusia akan
terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya kemampuan pikiran dan waktunya
bagi kemajuan perusahaan Menurut Sedarmayanti (2009) kegiatan pemeliharaan
sumber daya manusia bertujuan untuk
1 Meningkatkan loyalitas sumber daya manusia terhadap perusahaan
2 Meningkatkan motivasi dan disiplin kerja
Universitas Sumatera Utara
3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja
4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia
dalam melakukan pekerjaan
5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia
6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia
7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia
8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan
Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat
dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis
2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas
3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan
Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan
terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran
dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti
mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap
kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut
Universitas Sumatera Utara
23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya
selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia
mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang
memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya
berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian
pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga
berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan
untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
3 Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja
4 Meningkatkan rasa aman rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya manusia
dalam melakukan pekerjaan
5 Meningkatkan kinerja sumber daya manusia
6 Menurunkan tingkat kemangkiran sumber daya manusia
7 Menurunkan tingkat turn over sumber daya manusia
8 Menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis dan kebersamaan
Penyusunan program pemeliharaan ini harus didasarkan pada kondisi nyata
yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa pada dasarnya pemeliharaan yang dapat
dilakukan perusahaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
1 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat ekonomis
2 Pemeliharaan sumber daya manusia yang bersifat penyediaan fasilitas
3 Pemeliharaan sumber daya manusia yang berupa pemberian pelayanan
Malayu (2005) menyatakan bahwa ada beberapa metode pemeliharaan
terhadap karyawan yaitu komunikasi insentif kesejahteraaan karyawan kesadaran
dan keselamatan kerja serta hubungan industrial Pancasila Pemeliharaan sumber
daya manusia dalam hal ini adalah pemeliharaan pegawai yang berarti
mempertahankan mereka agar tetap mau bersama organisasi dan memelihara sikap
kerja sama serta kemampuan kerja para pegawai tersebut
Universitas Sumatera Utara
23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya
selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia
mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang
memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya
berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian
pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga
berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan
untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
23 Teori tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
231 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lsquosafetyrsquo dan biasanya
selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka
(accident) atau nyaris celaka (near-miss) Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai
suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya
kecelakaan Dalam mempelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia
mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang
kecelakaan (accident theories) Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan
perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja ada yang
lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang
memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab perilaku manusianya
Kesehatan berasal dari bahasa Inggris lsquohealthrsquo yang dewasa ini tidak hanya
berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai
makna sehat secara fisik mental dan juga sehat secara sosial Dengan demikian
pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being)
Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga
berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita
sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau pendekatan
untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit bahkan menjadi lebih sehat
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai
pekerjaan (work occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi
bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin
disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan
kesehatan kerja (occupational health) Kesehatan kerja disamping mempelajari
faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita penyakit
akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk mengembangkan berbagai
cara atau pendekatan untuk pencegahannya bahkan berupaya juga dalam
meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia pekerja tersebut
Menurut Tunggul (2009) ldquoKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah 1 Secara Filosofi Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur
2 Secara Keilmuan Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3 Secara Praktis Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannyardquo
Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa ldquoKeselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmurrdquo
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rivai (2004) keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan Jika sebuah perusahaan
melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif maka lebih
sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang
sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
Kondisi fisiologis ndash fisikal meliputi penyakit ndash penyakit dan kecelakaan kerja
seperti kehilangan nyawa atau anggota badan cedera yang diakibatkan gerakan
berulang-ulang sakit punggung sindrom carpal tunnel penyakit ndash penyakit
kardiovaskular berbagai jenis kanker emphysema serta arthritis Kondisi ndash kondisi
lain yang diketahui sebagai akibat dari tidak sehatnya lingkungan pekerjaan meliputi
penyakit paru ndash paru putih penyakit paru ndash paru coklat penyakit paru ndash paru hitam
kemandulan kerusakan sistem saraf pusat dan bronhitis kronis
Kondisi ndash kondisi psikologis diakibatkan oleh stress pekerjaan dan kehidupan
kerja yang berkualitas rendah Hal ini meliputi ketidakpuasan sikap apatis penarikan
diri penonjolan diri pandangan sempit menjadi pelupa kebingungan terhadap peran
dan kewajiban tidak mempercayai orang lain bimbang dalam mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
kurang perhatian mudah marah selalu menunda pekerjaan dan kecendrungan untuk
mudah putus asa terhadap hal ndash hal yang remeh
232 Tujuan Keselamatan Kerja
Rivai (2004) menyatakan tujuan keselamatan kerja antara lain
1 Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan ndash kecelakaan
kerja penyakit dan hal yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan
kualitas kehidupan kerja para pekerjanya perusahaan akan semakin efektif
Peningkatan ndash peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan
a Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang
hilang
b Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen
c Menurunnya biaya ndash biaya kesehatan dan asuransi
d Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim
e Fleksibilitas dan adaptibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian
f Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan Perusahaan kemudian bisa meningkatkan keuntungannya secara
substansial
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
2 Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian ndash kerugian akibat
kematian dan kecelakaan ditempat kerja dan kerugian menderita penyakit ndash
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan Selain itu ada juga yang berkaitan
dengan kondisi ndash kondisi psikologis Perasaan ndash perasaan pekerja yang
menganggap dirinya tidak berarti dan rendahnya keterlibatannya dalam pekerjaan
barangkali lebih sulit dihitung secara kuantitatif seperti gejala ndash gejala stress dan
kehidupan kerja yang bermutu rendah
Tujuan Pemerintah membuat aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
19 kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Mangkunegara (2001) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut
1 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
2 Agar setiap peralatan dan perlengkapan dipergunakan dengan sebaik-baiknya
seefektif mungkin
3 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya
4 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai
5 Agar meningkatkan kegairahan keserasian kerja dan partisipasi kerja
6 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja
atau kondisi kerja
7 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja
233 Arti dan Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa peningkatan kesadaran keselamatan
dan kesehatan kerja dikalangan pegawai dapat diupayakan antara lain dengan cara
1 Memberi pengertian kepada pegawai mengenai cara bagaimana mereka harus
bekerja dengan benar (tepat cepat dan selamat)
2 Memberi teladan kerja dengan mengadakan percobaan yang harus dilakukan
sehingga dengan pegawai dapat mengerti memahami dan melaksanakannya
sesuai dengan cara yang telah ditentukan
3 Meyakinkan pegawai bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dasar
yang sama pentingnya dengan kualitasmutu dan target
4 Memberi pengertian kepada pegawai tentang cara pelaksanaan pengamanan kerja
tanpa disertai suatu peraturan
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
5 Mengusahakan agar seluruh isi program keselamatan dan kesehatan kerja dapat
menjadi tanggung jawab setiap pegawai demi kepentingan bersama
6 Menginsyafkan diri sendiri beserta staf bahwa kecelakaan kerja yang mungkin
dan telah terjadi sebenarnya dapat dihindarkan jika pegawai lebih dahulu
mengetahuinya dan mau mencegah segera
7 Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan
lingkungan dengan baik sehingga tiap pegawai dapat membiasakan diri bekerja
dengan prilaku baik dan selamat
8 Perlu ditekankan bahwa cara kerja yang baik dan aman merupakan kebiasaan dan
dapat dikembangkan dengan kesadaran yang cukup
234 Gangguan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Baik aspek fisik maupun sosio ndash psikologis lingkungan pekerjaan membawa
dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi ndash kondisi sosio ndash
psikologis membawa dampak besar bagi keselamatan dan kesehatan kerja dan
perusahaan harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya yaitu misalnya para
pekerja setelah jam kerja menerima petunjuk mengenai metode ndash metode manajemen
stres Petunjuk ndash petunjuk ini meliputi meditasi latihan pernafasan dan suatu tehnik
yang disebut dot stopping Tehnik yang sejenis dengan biofeedback ini mengajarkan
para pekerja untuk mengendalikan stres mereka dengan mengenang suatu saat yang
indah dan memusatkan diri pada perasaan ndash perasaan dan sensasi ndash sensasi yang
mereka alami pada waktu itu Dewasa ini upaya ndash upaya untuk meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
keselamatan dan kesehatan kerja tidaklah lengkap tanpa suatu strategi untuk
mengurangi stres psikologis yang berhubungan dengan pekerjaan (Rivai 2004)
a Kecelakaan ndash kecelakaan kerja
Perusahaan ndash perusahaan tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja
yang lebih tinggi daripada lainnya Beberapa karakteristik dapat menjelaskan
perbedaan tersebut
1 Tingkat organisasi Tingkat kecelakaan berbeda secara substansial menurut
jenis industri Sebagai contoh perusahaan ndash perusahaan industri konstruksi
dan manufaktur mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada
perusahaan ndash perusahaan industri jasa keuangan asuransi dan real estat
Perusahaan ndash perusahaan kecil dan besar (yaitu perusahaan yang mempunyai
kurang dari seratus pekerja dan perusahaan yang mempunyai lebih dari seribu
pekerja) mempunyai tingkat kecelakaan yang lebih rendah daripada
perusahaan ndash perusahaan menengah
2 Pekerja yang mudah celaka Sebagian ahli menunjuk pekerja sebagai
penyebab utama terjadinya kecelakaan Kecelakaan bergantung pada perilaku
pekerja tingkat bahaya dalam lingkungan pekerjaan dan semata ndash mata nasib
sial Sampai seberapa jauh seorang pekerja menjadi penyebab kecelakaan
dapat menjadi petunjuk kecenderungan si pekerja untuk mengalami
kecelakaan Tidak ada suatu karakteristik pribadi khusus pekerja yang selalu
cenderung mendapat kecelakaan Tetapi karakteristik psikologis dan fisik
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
tertentu tampaknya membuat sebagian pekerja lebih mudah mengalami
kecelakaan dibanding yang lain
3 Pekerja berperangai sadis Kekerasan ditempat pekerjaan meningkat dengan
pesat dan perusahaan dianggap bertanggung jawab terhadap hal itu
Pembunuhan adalah penyebab kematian terbesar di tempat pekerjaan saat ini
b Penyakit ndash penyakit yang diakibatkan pekerjaan
Sumber ndash sumber potensial penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan sama beragamnya seperti gejala ndash gejala penyakit tersebut Beberapa
badan federal secara sistematis telah mempelajari lingkungan pekerjaan dan telah
mengidentifikasi penyebab penyakit ndash penyakit berbahaya berasal dari ansenik
asbes bensin biklorometileter debu batubara asap tungku batu arang debu
kapas timah radiasi dan vinil klorida Para pekerja yang besar kemungkinannya
terkena bahaya ndash bahaya itu meliputi pekerja ndash pekerja dipabrik kimia dan
pengilangan minyak penambang pekerja pabrik tekstil dan pabrik baja pekerja
dipeleburan timah tehnisi medis tukang cat pembuat sepatu dan pekerja industri
plastik Riset lebih lanjut tentunya akan dapat mengungkapkan bahaya ndash bahaya
lain yang ingin didiagnosa dan diatasi oleh perusahaan untuk kesejahteraan tenaga
kerja mereka dimasa depan
c Kehidupan kerja berkualitas rendah
Bagi banyak pekerja kehidupan kerja berkualitas rendah disebabkan oleh kondisi
tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferensi ndash preferensi dan minat ndash
minat tertentu seperti rasa tanggung jawab keinginan akan pemberdayaan dan
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
keterlibatan dalam pekerjaan tantangan harga diri pengendalian diri
penghargaan prestasi keadilan keamanan dan kepastian
d Stres pekerjaan
Penyebab umum stres bagi banyak pekerja adalah atasan gaji keamanan dan
keselamatan Aturan ndash aturan kerja yang sempit dan tekanan ndash tekanan yang tiada
henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama
stres yang dikaitkan para pekerja dengan atasan Gaji adalah penyebab stres bila
dianggap tidak diberikan secara adil Para pekerja mengalami stres ketika merasa
tidak pasti apakah mereka tetap mempunyai pekerjaan bulan depan minggu
depan atau bahkan besok Bagi banyak pekerja rendahnya keamanan kerja
bahkan lebih menimbulkan stres dan rendahnya keselamatan kerja paling tidak
dengan pekerjaan dimana tingkat keselamatan kerja rendah mereka mengetahui
risikonya sementara dengan pekerjaan yang tidak aman mereka akan terus
berada dalam keadaan tidak pasti
e Kelelahan kerja
Kelelahan kerja adalah sejenis stres yang banyak dialami oleh orang ndash orang yang
bekerja dalam pekerjaanndashpekerjaan pelayanan Jenis reaksi seperti ini meliputi
reaksindashreaksi sikap dan emosional sebagai akibat dari pengalamanndashpengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan Konsekuensinya akan menimbulkan hilangnya
semangat para pekerja buruknya hubungan antar sesama pekerja menimbulkan
gangguan dalam rumah tangga pekerja bahkan menimbulkan gangguan
kesehatan
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
235 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Sedarmayanti (2009) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu
1 Kebersihan
Kebersihan merupakan syarat utama bagi pegawai agar tetap sehat dan
pelaksanaannya tidak memerlukan banyak biaya Untuk menjaga kesehatan
semua ruangan hendaknya tetap dalam keadaan bersih
2 Air minum dan kesehatan
Air minum yang bersih dari sumber yang sehat secara teratur hendaknya diperiksa
dan harus disediakan secara cuma-cuma dekat tempat kerja Hal ini penting
karena ditempat persediaan air yang disangsikan kebersihannya dan di tempat
kerja terbuka apabila tidak ada persediaan air bersih pegawai akan cenderung
untuk menyegarkan diri dengan air kotor
3 Urusan rumah tangga
Kerapihan dalam ruang kerja membantu pencapaian produktivitas dan
mengurangi kemungkinan kecelakaan
4 Ventilasi pemanas dan pendingin
Ventilasi yang menyeluruh perlu untuk kesehatan dan keserasian para pegawai
oleh karenanya merupakan faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja Suhu
efektif atau daya pendingin udara tergantung dari laju perbaikan udara suhu
udara dan kelembaban Ketiga faktor tersebut dan radiasi memungkinkan untuk
menghitung suhu efektif
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
5 Tempat kerja ruang kerja dan tempat duduk
Seorang pegawai tak mungkin bekerja jika baginya tidak tersedia cukup tempat
untuk bergerak tanpa mendapat gangguan Dalam keadaan tertentu kepadatan
tempat kerja dapat berakibat buruk bagi ksesehatan pegawai tetapi pada
umumnya kepadatan termaksud menyangkut masalah efisiensi kerja Bekerja
dengan berdiri terus menerus merupakan salah satu sebab merasa letih yang pada
umumnya dapat dihindari
6 Pencegahan kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan meniadakan penyebabnya
apakah merupakan sebab teknis atau yang datang dari manusia
7 Pencegahan kebakaran
Pencegahan senantiasa lebih baik daripada memedamkan kebakaran tetapi harus
ditekankan pentingnya peralatan dan perlengkapan lainnya untuk pemadaman
kebakaran yang harus dipelihara dalam keadaan baik
8 Gizi
Pembahasan lingkungan kerja tidak dapat lepas tanpa menyinggung tentang
masalah jumlah dan nilai gizi makanan para pegawainya Hasil penelitian
menyatakan adanya perbedaan jumlah kerja sesungguhnya dengan keluaran yang
dicapai kelompok lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan makan
9 Penerangancahaya warna dan suara bising ditempat kerja
Pemanfaatan penerangancahaya dan warna ditempat kerja dengan setepat-
tepatnya mempunyai arti penting dalam menunjang keselamatan dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
kerja Kebisingan ditempat kerja merupakan faktor yang perlu dicegah atau
dihilangkan karena dapat mengakibatkan kerusakan
236 Teknik Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2004) tehnik ndash tehnik yang dapat meningkatkan keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain
a Memantau tingkat insiden Indeks keamanan industri yang paling eksplisit adalah
tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu
tahun
b Memantau tingkat frekuensi Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan
dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam setahun seperti dalam tingkat
insiden
c Memantau tingkat kegawatan Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja
yang hilang karena kecelakaan atau penyakit
d Mengendalikan kecelakaan Cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan kerja barangkali adalah dengan merancang lingkungan
kerja sedemikian rupa sehingga kecelakaan tidak akan terjadi Diantara bentuk ndash
bentuk keselamatan kerja yang dapat dirancang di dalam lingkungan fisik
perusahaan adalah menempatkan penjaga dekat mesin ndash mesin pegangan pada
tangga kacamata dan helm pelindung lampu peringatan mekanisme perbaikan
diri dan penghentian pekerjaan secara otomatis Sampai sejauh ini usaha ndash usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
tersebut benar ndash benar dapat mengurangi kecelakaan tergantung kepada
penerimaan dan penggunaannya oleh pekerja
e Ergonomis Cara lain untuk meningkatkan keselamatan kerja adalah dengan
membuat pekerjaan itu sendiri menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu
melelahkan melalui ergonomis Ergonomis mempertimbangkan perubahan ndash
perubahan dalam lingkungan pekerjaan sehubungan dengan kemampuan ndash
kemampuan fisik dan fisiologis serta keterbatasan ndash keterbatasan pekerja
f Divisi keselamatan kerja Strategi lain dalam rangka mencegah kecelakaan adalah
pemanfaatan divisi ndash divisi keselamatan kerja Departemen SDM dapat berfungsi
sebagai koordinator panitia yang terdiri dari beberapa orang wakil pekerja Bila
ada serikat buruh di perusahaan divisi ini juga harus mempunyai anggota yang
mewakili serikat buruh Umumnya perusahaan memiliki beberapa anggota divisi
keselamatan kerja pada tingkat departemen untuk implementasi dan administrasi
dan divisi yang lebih besar pada tingkat perusahaan untuk merumuskan kebijakan
g Pengubahan tingkah laku Mendorong dilaksanakannya kebiasaan kerja yang
dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan juga dapat menjadi strategi yang
sangat berhasil Untuk mengubah perilaku pekerja dapat dipakai imbalan yang
bukan berbentuk uang seperti umpan balik yang positif berbentuk aktivitas
(seperti libur kerja) imbalan materi (perusahaan membelikan kue donat selama
waktu istirahat) sampai kepada yang berbentuk uang (seperti bonus bila pekerja
dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan tingkat keselamatan kerja yang
diharapkan)
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
h Mengurangi timbulnya penyakit Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan jauh lebih memakan biaya dan berbahaya bagi perusahaan dan para
pekerja dibandingkan dengan kecelakaan kerja Karena hubungan sebab akibat
antara lingkungan fisik dengan penyakit ndash penyakit tersebut sering kabur
umumnya perusahaan sulit mengembangkan strategi untuk mengurangi timbulnya
penyakit ndash penyakit
i Penyimpangan catatan Mewajibkan perusahaan untuk setidak ndash tidaknya
melakukan pemeriksaaan terhadap kadar bahan kimia yang terdapat dalam
lingkungan pekerjaaan dan menympan catatan ndash catatan mengenai informasi
yang terinci tersebut
j Memantau kontak langsung Pendekatan yang pertama dalam mengendalikan
penyakit ndash penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan adalah membebaskan
tempat pekerjaan dan bahan kimia dan racun satu pendekatan alternatif lainnya
adalah dengan memantau dan membatasi kontak langsung terhadap zat ndash zat yang
berbahaya
k Penyaringan genetik yaitu pendekatan untuk mengendalikan terhadap penyakit ndash
penyakit yang paling ekstrem sehingga sangat kontroversial Susunan genetik
individu dapat membuat seseorang lebih atau tidak begitu mudah terserang
penyakit tertentu
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
237 Dasar Yuridis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mengingat pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maka pemerintah mengeluarkan peraturanndashperaturan sebagai landasan hukum dalam
pelaksanaannya antara lain
1 UU No14 tahun 1868 tentang Ketentuan Pokok Tenaga Kerja
2 UU No1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 UU No23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5 UU No13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
6 Beberapa keputusan bersama antara Departemen Kesehatan dengan departemen
lainnya yang berhubungan dengan Keselamatan dan kesehatan Kerja
7 Kepres RI No22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja
8 Konvensi ILO No1851981 menetapkan kewajiban setiap warga negara untuk
merumuskan melaksanakan dan mengevaluasi kebijaksanaan nasionalnya di
bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungannya
9 Konvensi ILO No161 tahun 1985 tentang keselamatan kerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
238 Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa untuk menerapkan
strategi dan program memperkecil dan menghilangkan kecelakaan kerja maka ada
beberapa pendekatan sistematis yang dilakukan secara terintegrasi agar manajemen
program keselamatan dan kesehatan kerja berjalan efektif yaitu
1 Pendekatan keorganisasisian
a Merancang pekerjaan
b Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan program
c Menggunakan komisi keselamatan dan kesehatan kerja
d Mengkoordinasi investigasi kecelakaan
2 Pendekatan teknis
a Merancang kerja dan peralatan kerja
b Memeriksa peralatan kerja
c Menerapkan prinsip ndash prinsip ergonomi
3 Pendekatan individu
a Memperkuat sikap dan motivasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja
b Menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja
c Memberikan penghargaan kepada karyawan dalam bentuk program intensif
Program keselamatan kerja bisa kompleks bisa pula sangat sederhana
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Menurut Flippo dalam Panggabean (2004) setiap program keselamatan dapat
terdiri dari salah satu atau lebih elemenndashelemen berikut
1 Didukung oleh manajemen puncak (top management)
Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja
bisa berjalan dengan efektif Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran
karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja inspeksi
karyawan secara periodik laporan keselamatan kerja yang teratur dan
pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh
para pimpinan perusahaan
2 Menunjuk seorang direktur program keselamatan
Untuk menjalankan setiap program seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung
jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut Jika perusahaan terlalu
kecil untuk membentuk staf tersendiri yang menjalankan fungsi ini maka perlulah
seseorang diberi tambahan tugas untuk melaksanakan usaha ndash usaha keselamatan
kerja
Pada perusahaan yang lebih besar biasanya diangkat seseorang staf direktur
program keselamatan kerja yang disebut safety enggineer Pejabat ini harus lebih
banyak memberikan perhatian kepada aspek manusia dan bukan hanya aspek
teknis Pada beberapa perusahaan hubungan antara direktur program dengan line
employees bersifat fungsional Artinya direktur program berhak memerintah dan
memaksakan perintahnya untuk dijalankan yakni dalam bidang keselamatan
kerja Sebaliknya ada kecendrungan yang kuat bahwa kemajuan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
keselamatan kerja terutama diperoleh dari pendidikan Akibatnya banyak direktur
program yang lebih suka tidak mempunyai wewenang fungsional dan mereka
berpendapat bahwa tugasnya adalah lebih memberikan motivasi yang positif dan
bukan yang negatif
3 Pembangunan pabrik dan operasi yang bersifat aman
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian aspek teknis yang
seksama Berbagai peraturan pemerintah mengenai aspek teknis ini telah
dikeluarkan dengan pengawasan diserahkan pada Departemen Tenaga Kerja
Peraturan tersebut mensyaratkan antara lain bahwa tempat kerja haruslah bersih
mempunyai penerangan yang cukup dan berventilasi cukup Peralatan mekanis
untuk material handling perlu disediakan dan semua peralatan yang berbahaya
haruslah disertai dengan pengamanannya Namun demikian faktor manusia tetap
memegang peranan penting dalam keselamatan kerja Misalnya keharusan untuk
mengenakan kaca mata pelindung bagi pekerja metal working pekerjaan las dan
sebagainya sering dilanggar karena karyawan kadang ndash kadang merasa kurang
bebas (alasannya kacamata pelindungnya sering berkeringat)
Akhir ndash akhir ini perhatian terhadap human engineering makin meningkat
Human engineering adalah engineering for human use Human enginering ini
menunjukkan proses perancangan perlengkapan material dan tempat kerja
sedemikian rupa sehingga bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari human engineering adalah
a Untuk meningkakan prestasi kerja
b Untuk memelihara kondisi mental dan fisik dengan membuat kerja menjadi
lebih nyaman kurang melelahkan dan lebih ringan
4 Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman
Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah dititik beratkan untuk proses
mendidik karyawan agar bertindak berfikir dan bekerja secara aman Beberapa
cara pendidikan bisa ditempuh antara lain melalui
a Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase induksi
b Penekanan segi ndash segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama
untuk on the job training
c Usaha ndash usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung
d Pembentukan panitia keselamatan kerja
e Penyelenggaraan education session secara berkala
f Penggunaan gambar ndash gambar dan poster ndash poster untuk menekankan
pentingnya masalah keselamatan kerja
5 Menganalisis kecelakaan
Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek misalnya personalianya
pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan alat ndash alat dan perlengkapan yang
dipergunakan departemen tempat terjadinya kecelakaan dan akibatnya Analisisi
hendaknya digunakan untuk maksud ndash maksud perbaikan di masa mendatang
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Cara umum yang digunakan untuk menganalisis kecelakaan adalah meminta
pendapat dari mandor dengan mengisi formulir laporan kecelakaan
6 Menyelenggarakan perlombaan keamanankeselamatan kerja
Penyelenggaran perlombaan keamanan merupakan salah satu cara untuk
mendidik para karyawan Namun ada beberapa keberatan tentang
penyelenggaraan perlombaan ini sebab biasanya tingkat kecelakaan hanya
berkurang pada periode perlombaan dan naik lagi jika periode ini berakhir
Dasar yang umum dipakai untuk menentukan pemenang adalah kombinasi dari
frequency rate dan severity rate Ternyata motivasi untuk memenangkan
perlombaan ini cukup mendorong masing ndash masing departemen untuk bekerja
dengan lebih hati ndash hati
7 Menjalankan peraturan ndash peraturan keselamatan kerja
Berhasil tidaknya program keselamatan kerja bergantung pula dari
pelaksanaannya Keharusan untuk menjalankan peraturan-peraturan yang telah
dibuat disertai dengan sanksi-sanksinya akan sangat membantu pelaksanaan
program ini Sanksi bisa berupa peringatan lisan sampai dengan pemecatan
Menurut institut keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Indonesia (1998)
tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
1 Pengendalian secara teknis (engineering control)
Pengendalian ini merupakan alternatif pertama yang harus dilakukan perusahaan
dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja Menurut Silalahi
(1995) pengendalian ini meliputi
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
a Pengaturan sistem ventilasi
b Sistem penerangan yang memadai
c Perlengkapan pengamanan mesin
2 Keserasian pekerja dengan peralatan kerja (ergonomi)
Menurut Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa
ldquoErgonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan
informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem termaksud dengan
baik guna mencapai tujuan melalui pekerjaan yang dilakukan dengan efisien
aman dan nyamanrdquo
Setiap pekerjaan menimbulkan ketegangan dan tekanan yang disambut dengan
keterampilan dan sikap Hubungan sistem kerja dan kemampuan seseorang harus
diperhitungkan Setiap jabatan harus jelas hirarki fungsi kegiatan tugas dan
geraknya dan setiap pekerja harus diarahkan agar hirarki ndash hirarki mereka
sistematis Hal ini karena keselamatan bermula pada meja perencanaan Desain
peralatan atau alokasi kerja dapat menimbulkan atau mencegah kecelakaan
Perencanaan yang sadar akan keselamatan kerja selalu memberi ruang gerak yang
cukup guna mencegah kecelakaan Selain itu dalam memilih peralatan kita harus
dan perlengkapan yang efektif (tepat-guna) sesuai dengan apa yang akan
diproduksikan dan dapat dimanipulasi oleh para karyawan
Selain itu Silalahi dalam Rini (2007) juga mengungkapkan ldquoBahwa kesalahan
utama sebagian besar kecelakaan dan kerusakan terletak ada karyawan yang
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
kurang bergairah kurang terampil kurang tepat penemapatannya dan terganggu
emosinya yang pada umumnya menyebabkan kecelakaan dan kerugianrdquo
3 Kesempurnaan alat pelindung diri
Alat pelindung diri merupakan alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja Alat pelindung diri dipakai
setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman belum cukup memenuhi
pengamanan Menurut Anizar (2009) hal - hal yang perlu diperhatikan dalam alat
pelindung diri adalah
a Enak dan nyaman dipakai
b Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
c Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahayapotensi
bahaya
d Memenuhi syarat estetika
e Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f Mudah dalam pemeliharaan tepat ukuran tepat penyediaan dan harga
terjangkau
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya Kewajiban itu sudah disepakati oleh
pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Adapun
bentuk dari alat tersebut adalah
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
a Safety Helmet
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
b Tali Keselamatan (safety belt)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa (mobilpesawat alat berat dan lain-lain)
c Sepatu Karet (sepatu boot)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari
benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
d Sepatu pelindung (safety shoes)
Seperti sepatu biasa tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat benda panas cairan kimia dsb
e Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan
f Tali Pengaman (Safety Harness)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 18 meter
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
g Penutup Telinga (Ear Plug Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
h Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)
i Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu beracun dsb)
j Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
k Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat)
4 Pemeliharaan alat rumah tangga perusahaan
Menurut Sintawijaya dalam Rini (2007) ketatarumahtanggaan perusahaan
(Industrial Housekeeping) adalah
ldquoPemeliharaan rumah tangga didalam perusahaan atau memelihara tempat dimana
kita bekerja Industrial housekeeping merupakan pemeliharaan kebersihan
kerapian kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat kerja yang harus
dilaksanakan oleh setiap karyawan bagian atau departemen yang ada
diperusahaanrdquo
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari industrial housekeeping adalah untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bersih aman rapi dan indah sebagai pencegahan kecelakaan kerja dengan
sasaran lantai mesin dan perkakas dan bangunan
5 Penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja
Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk memberi informasi berupa
pengertian dan kejelasan kepada orang ndash orang yang bersangkutan Sedangkan
pelatihan keselamatan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan karyawan
agar bekerja dengan aman dan nyaman Penyuluhan dan pelatihan dapat
dilakukan dengan pemberian atau pembuatan poster pemuratan film pemutaran
cara kerja mesin peringatan bahaya cermah diskusi pengarahan bila terjadi
kecelakaan dan pameran tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Sumarsquomur (1995) program keselamatan kerja mencakup antara lain
1 Perencanaan yang tepat
Untuk menjamin adanya keselamatan dalam bekerja harus memperhitungkan
perencanaan awal Perencanaan tersebut meliputi kondisi ndash kondisi yang
mempengaruhi keselamatan (lokasi peralatan lantai penerangan ventilasi mesin
perawatan dan pencegahan kecelakaan) pemeliharaan peralatan kerja rencana
kerja yaitu menyesuaikan kemapuan pekerja dengan jenis pekerjaan yang dapat
ditangani dan pemberian latihan dan pendidikan dalam peningkatan keterampilan
karyawan
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
2 Ketata-rumah-tanggaan yang baik
Ketata-rumah-tanggan disini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan
suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman meliputi Penyimpanan peralatan
kerja pembuangan sampah industri dan ruangan kerja yang kering dan bersih
3 Peralatan pelindung diri
Penyediaan alat pelindung diri sebagai salah satu pencegahan kecelakaan dan
peniadaan bahaya seperti kacamata sarung tangan sepatu pengaman topi
pengaman pelindung telinga dan paru-paru
4 Tanda peringatan dan petunjuk penggunaan peralatan kerja
Meliputi pemakaian warna peringatan tanda-tanda dan label untuk menciptakan
keselamatan kerja
5 Penerangan
Penerangan yang baik perlu bagi pencegahan kecelakaan ditempat-tempat yang
berbahaya faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi
kesilauan langsung pantulan dari lingkungan pekerjaan dan bayang-bayang
gelap
6 Ventilasi dan pengaturan suhu
Pengaturan ventilasi dapat mengatur suhu udara (panasdingin) di ruangan kerja
yang dapat membantu menimbulkan kecelakaan
Panggabean (2004) menyatakan bahwa usaha keselamatan dan kesehatan
kerja memerlukan partisipasi dan kerja sama dari semua pihak yaitu pemerintah
pengusaha dan pekerja Bentuk partisipasi yang memenuhi dasar pemikiran tersebut
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
diatas ialah partisipasi langsung dalam wadah panitia pembinaan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan ndash perusahaan dan di tempat ndash tempat kerja lainnya
Ketidakamanan dari kondisi tersebut dapat dikurangi dengan mendesain
pekerjaan sedemikian rupa untuk mengurangi kecelakaan kerja dan sebagai tambahan
penyelia dan manajer berperan dalam mengurangi kondisi yang kurang aman ini
dengan melakukan pengecekan untuk mengenali dan mengatasi kecelakaan yang
mungkin terjadi
Sedangkan untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan oleh
kecenderungan karyawan untuk berprilaku dan bersikap yang tidak diinginkan dapat
dikurangi melalui
1 Seleksi dan alat yang lain
2 Penyebaran poster dan propaganda
3 Pelatihan keselamatan
4 Program insentif dan program penguatan yang positif
5 Komitmen manajer puncak
6 Penentuan kebijaksanaan dalam keselamatan
7 Penetapan tujuan keselamatan dan mengendalikannya
8 Melakukan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan
9 Memonitor pekerjaan ndash pekerjaan yang sangat berat dan menimbulkan stres
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Flippo dalam Panggabean (2004) berpendapat bahwa tujuan program
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur ndash unsur yang
mendukung yaitu
1 Adanya dukungan dari pimpinan puncak
2 Ditunjuknya direktur keselamatan
3 Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman
4 Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman
5 Terpeliharanya catatan ndash catatan tentang kecelakaan
6 Menganalisis penyebab kecelakaan
7 Kontes keselamatan
8 Melaksanakan peraturan
Indikator kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) menurut Tunggul
(2009) adalah
1 Manajemen organisasi
2 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
3 Identifikasi terhadap bahaya
4 Pemilihan dan penempatan tenaga kerja
5 Pelatihan
6 Motivasi
7 Investigasi kecelakaan
8 Analisis dan pencatatan kecelakaan
9 Program kesehatan industri
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
24 Teori tentang Kecelakaan Kerja
241 Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak
dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dfari suatu aktivitas dan
dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Depnaker
1999) Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan yang merugikan terhadap manusia merusak harta benda atau kerugian
terhadap proses (Didi Sugandi 2003) Kecelakaan kerja juga dapat didefinisikan
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda tentunya hal ini dapat
mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda
Menurut definisi tersebut ada 3 hal pokok yang perlu diperhatikan
1 Kecelakaan merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
2 Kecelakaan mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan harta benda
3 Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya kontak dengan sumber energi yang
melebihi ambang batas tubuh atau struktur
242 Penyebab Kecelakaan
Desler (2000) mengemukakan ada tiga penyebab utama kecelakaan yaitu
1 Secara kebetulan (chance occurance) Kecelakaan bisa terjadi secara kebetulan
seperti bila seseorang terkena pecahan kaca pada saat ia melintasi suatu tempat
dimana ada kaca jendela jatuh
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
2 Kondisi tidak aman (unsafe condition) Penyebab utama kecelakaan bisa
diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman Faktor ndash faktor yang menyebabkan
antara lain berupa
a Alat pengaman yang tidak sempurna
b Peralatan yang rusak
c Prosedur yang berbahaya didalam diatas atau disekitar peralatan dan mesin
d Tempat penyimpanan yang tidak aman
e Kurangnya pencahayaan
f Tidak berfungsinya ventilasi udara
Disamping itu kecelakaan dapat terjadi karena pekerjaan itu sendiri jadwal kerja
dan iklim psikological di tempat kerja Bekerja dibidang administrasi atau
pembukuan lebih aman dari pada bekerja di pabrik Jadwal kerja dan kelelahan
kerja juga dapat mengakibatkan kecelakaan Begitu juga halnya dengan aspek ndash
aspek pshchological dilingkungan kerja
3 Sikap yang tidak diinginkan (unsafe acts) misalnya bekerja dengan tingkat
kecepatan yang tidak aman membuat alat ndash alat pengaman tidak berfungsi
dengan jalan mencabut menyesuaikan atau memindahkannya menggunakan
prosedur yang tidak aman dalam pemuaatan penempatan pencampuran atau
pengkombinasian dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pemikiran para ahli lain menyatakan penyebab kecelakaan kerja
1 Menurut Peterson dalam Santoso (2004)
Sebelum tahun 1991 keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan
pekerja tidak dilindungi secara hukum dan tidak ada santunan bagi para pekerja
Perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu
a Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri
b Disebabkan oleh teman sekerja sehingga si tenaga kerja mengalami
kecelakaan
c Tanggungan pekerja karena menganggap perusahaan sudah membayar maka
resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja
d Karena pekerja mengalami kelalaian sehingga terjadi kecelakaan
Pada tahun 1908 di New York merupakan kompensasi pertama bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan Kemudian setelah tahun 1911 menurut Peterson dalam
Santoso (2004) bahwa pekerja mendapat kompensasi Penyakit Akibat Kerja
(PAK) bila disebabkan karena panas (atmosphere ) dan harusnya panas dalam
industri diberi pelindung Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan
perlindungan secara hukum
2 Menurut Heinrich dalam Santoso (2004) yang dikenal dengan teori Domino
bahwa penyebab kecelakaan adalah
a Heriditas ( keturunan ) misalnya keras kepala dan pengetahuan yang jelek
Karena hal tersebut diatas akhirnya kurang hati ndash hati dan akibatnya akan
terjadi kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
b Kesalahan manusia kelemahan sifat perorangan yang menunjang terjadinya
kecelakaan Misalnya kurang pendidikan angkuh cacat fisik atau mental
Karena sifat tersebut timbul kecenderungan kesalahan dalam kerja yang
akhirnya mengakibatkan kecelakaan
c Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman) misalnya secara
fisikmekanik meninggalkan alat pengaman pencahayaan tidak memadai
mesin sudah tua mesin tak ada pelindungnya
3 Menurut Peterson dalam Santoso (2004) dengan menggunakan teori manajemen
mengungkapkan bahwa praktek dan kondisi dibawah standar merupakan
penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama
akibat kesalahan manajemen Kemudian oleh Sulaksmono (1997) digambarkan
sebagai berikut
Manajemen Kurang kontrol
Sumber Penyebab utama
Gejala Penyebab langsung (praktek dibawah standar)
Kontak Peristiwa (kondisi dibawah standar)
Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta) Sumber Santoso 2004
Gambar 21 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
243 Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara
1 Menurut Benneth dalam Santoso (2004) bahwa tehnik pencegahan kecelakaan
harus didekati dengan dua aspek yaitu
a Aspek perangkat keras (peralatan perlengkapan mesin letak dan
sebagainya)
b Aspek perangkat lunak (manusia dan segala unsur yang berkaitan)
2 Menurut Olishifski dalam Santoso (2004) bahwa aktivitas pencegahan kecelakaan
dalam keselamatan kerja profesional dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut
a Memperkecil (menekan) kejadian yang membahayakan dari mesin cara kerja
material dan struktur perencanaan
b Memberikan alat pengaman agar tidak membahayakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan
c Memberikan pendidikan (training) kepada tenaga kerja atau karyawan tentang
kecelakaan dan keselamatan kerja
d Memberikan alat pelindung diri tertentu terhadap tenaga kerja yang berada
pada area yang membahayakan
3 Menurut Sumarsquomur dalam Santoso (2004) kecelakaan ndash kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan 12 hal berikut
a Peraturan perundangan yaitu ketentuan ndash ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi kerja pada umumnya perencanaan konstruksi perawatan
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
dan pemeliharaan pengawasan pengujian dan cara kerja peralatan industri
tugas ndash tugas buruh dan pengusaha latihan dan supervisi medis P3K dan
pemeriksaan kesehatan
b Standarisasi yang ditetapkan secara resmi setengah resmi atau tidak resmi
mengenai misalnya syarat ndash syarat keselamatan sesuai instruksi peralatan
industri dan alat pelindung diri (APD)
c Pengawasan agar ketentuan UU wajib dipatuhi
d Penelitian bersifat teknik misalnya tentang bahan ndash bahan yang berbahaya
pagar pengaman pengujian APD pencegahan ledakan dan peralatan lainnya
e Riset medis terutama meliputi aspek fisiologis dan patologis faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan kecelakaan
f Penelitian psikologis meliputi penelitian tentang pola ndash pola kewajiban yang
mengakibatkan kecelakaan
g Penelitian secara statistik untuk menetapkan jenis ndash jenis kecelakaan yang
terjadi
h Pendidikan
i Latihan ndash latihan
j Penggairahan pendekatan lain agar bersikap yang selamat
k Asuransi
l Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas menurut Santoso (2004) maka agar kecelakaan
kerja dapat dicegah pada intinya perlu memperhatikan 4 faktor yaitu lingkungan
manusia peralatan dan bahaya (hal ndash hal yang membahayakan)
Gambar 22 Keterkaitan Faktor-faktor Pencegahan Kecelakaan
Menurut Sedarmayanti (2009) kerangka tindakan untuk mencegah
kecelakaan kerja meliputi
1 Pengendalian teknis (termasuk sistem ventilasi penerangan dan perlengkapan
keselamatan dan kesehatan kerja)
2 Penyempurnaan ergonomis
3 Pengawasan atau kebiasaan kerja
4 Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum para pegawai
5 Peningkatan mekanisme yang tepat guna
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
6 Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7 Pembentukan panitia keselamatan dan kesehatan kerja dibwah pimpinan seorang
manajer yang profesional
244 Biaya Kecelakaan
Menurut Undang ndash Undang Kecelakaan pengusaha diwajibkan untuk
memberikan uang santunan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan Hal ini
jelas merupakan salah satu unsur dari biaya kecelakaan yang harus ditanggung
perusahaan Adanya program keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
menurunkan biaya ini Biaya kecelakaan ini pada umumnya terdiri dari
1 Biaya kerusakan peralatan material dan tempat kerja
2 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang tidak mengalami kecelakaan
dalam bentuk mereka meninggalkan pekerjaan untuk melihat kecelakaan dan
mendiskusikan penyebabnya
3 Biaya upah yang dibayarkan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
4 Biaya para pengawas dan staf yang melakukan penyelidikan pencatatan dan
pelaporan
5 Biaya untuk mengganti karyawan yang terluka
6 Biaya lain seperti kerja lembur karena terjadi kecelakaan berkurangnya laba
karena tingkat produksi yang menurun dan biaya pertolongan pertama pada
kecelakaan
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
245 Pengukuran Kecelakaan
Menurut Sirait (2006) ada dua cara pengukuran yang paling banyak
digunakan adalah tingkat kekerasan (severity rate) dan tingkat keseringan (frequency
rate)
1 Tingkat kekerasan menunjukkan berapa lama waktu yang hilang karena terjadi
suatu kecelakaan (per satu juta man hours)
Jumlah hari karyawan yang hilang x 1000000 Tingkat kekerasan = Jumlah man hours pada periode tersebut
2 Tingkat keseringan menunjukkan berapa kali kecelakaan terjadi untuk setiap satu
juta man hours
Jumlah kecelakaan yang mengakibatkan waktu hilang x 1000000 Tingkat keseringan = Jumlah man hours pada periode tersebut
25 Teori tentang Keamanan Kerja
251 Keamanan Kerja
Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan
kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama hidupnya
sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya dengan optimal
dalam hidupnya Secara umum keamanan adalah status seseorang dalam keadaan
aman kondisi yang terlindungi secara fisik sosial spiritual finansial politik emosi
pekerjaan psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan kerusakan
kecelakaan atau berbagai keadaan yang tidak diinginkan
(httpenwikipediaorgwikisafety) Menurut Craven (2000) dalam
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
wwwindonesiannursingcom keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera
tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya Keamanan dapat
mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum Martoyo (2007) menyatakan
bahwa keamanan adalah keadaan karyawan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari
segala kemungkinan kecelakaan
Bahaya-bahaya yang berada disekitar industri perlu dikenal dan diidentifikasi
terlebih dahulu Badan dan jiwa termasuk panca indra serta alat-alatorgan-organ
tubuh kita sangat menghendaki keadaan yang wajar dari keadaan atau pengaruh
lingkungannya
Ketidakwajaran keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguan-gangguan
terhadap badan dan jiwa Hal-hal yang kurang maupun yang lebih akan merupakan
gangguan atau kerusakan jikalau sifatnya berlebihan Keamanan dalam melakukan
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan di dalam lingkungan kerja
alat kerja bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Mathis (2002) mendefinisikan keamanan sebagai ldquoPerlindungan terhadap
fasiliats pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk
melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan
penugasan pekerjaanrdquo
Keamanan bisa mencakup mencegah orang-orang yang tidak berhak dalam
mengakses sistem internal perusahaan juga mencakup pemberian program bantuan
emergency bagi karyawan yang menghadapi masalah kesehatan ketika sedang
melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Kita tidak menyadari adanya bahaya karena dua alasan yaitu tenaga kerja
biasanya tidak menyadari bahayanya atau tidak mengenal bahaya baru yang timbul
dan tenaga kerja sudah terbiasa dengan keadaan itu
Menurut Silalahi (1995) keadaan lingkungan yang dapat merupakan keadaan
tidak aman antara lain sebagai berikut
1 Suhu dan kelembapan udara
2 Kebersihan udara
3 Penerangan dan kuat cahaya
4 Kekuatan bunyi
5 Cara kerja dan proses kerja
6 Udara gas-gas yang bertekanan
7 Keadaan mesin ndash mesin perlengkapan dan peralatan kerja dan bahan-bahan
8 Keadaan lingkungan setempat
Sedangkan menurut Dessler (2000) faktor-faktor penyebab kondisi tidak
aman diantaranya
1 Peralatan perlindungan yang tidak memadai
2 Peralatan rusak
3 Prosedur yang berbahaya dalam pada atau disekitar mesin dan peralatan
4 Gudang yang tidak aman
5 Penerangan yang tidak memadai
6 Ventilasi tidak memadai
7 Pikiran kacau gangguan penyalahgunaan kaget berselisih permainan kasar
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Tindakan-tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Keamanan kerja adalah keadaan atau situasi aman yang dirasakan oleh
seseorang pada saat melakukan pekerjaan Keamanan kerja adalah unsur-unsur
penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman baik berupa
materil maupun nonmateril
a Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai
berikut
1 Baju kerja
2 Helm
3 Kaca mata
4 Sarung tangan
5 Sepatu
b Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai
berikut
1 Buku petunjuk penggunaan alat
2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya
3 Himbauan-himbauan
4 Petugas keamanan
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Wuryantari dan Puspitasari (2007) menyatakan bahwa keadaan tidak aman
yang dapat menimbulkan kecelakaan dan luka-luka dalam hubungan kerja antara lain
1 Tidak adanya penjagaan yang dimaksud adalah tempat-tempat yang berbahaya
seperti jalan-jalan sempit tanggul-tanggul yang tidak diberi ril-ril penjagaan
kawat-kawat listrik atau bahan-bahan peledak yang tidak dilindungi atau ditutupi
dengan cara tertentu
2 Penjagaan yang tidak cukup terhadap barang-barang yang berbahaya
3 Model atau konstruksi yang tidak aman di sini termasuk mesin-mesin
perlengkapan perlengkapan bangunan-bangunan perusahaan atau fasilitas-
fasilitas yang mempunyai struktur yang tidak aman karena adanya suatu
kesalahan lahan dalam rancangan atau konstruksi semula
4 Aturan yang berbahaya lazimnya dikenal sebagai ldquopemeliharaan burukrdquo dalam
jenis keadaan tidak aman termasuk tempat-tempat kerja dan lapangan-lapangan
kerja yang tidak teratur pemasangan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi
lainnya yang tidak tepat
5 Penerangan yang tidak tepat penerangan yang tidak cukup terlalu banyak
penerangan cahaya yang berwarna salah (cahaya yang silau atau cara mengatur
sistem penerangan yang menimbulkan adanya tempat-tempat remang atau terlalu
banyak berbedaan)
6 Penganginan yang tidak aman kumpulan uap debu gas-gas atau asap sistem
penganginan yang kapasitasnya tidak sesuai tempatnya tidak tepat atau
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
mengaturnya tidak cocok atau dipergunakannya udara kotor untuk pertukaran
hawa keadaan panas dan kelembaban yang tidak biasa
7 Pakaian yang tidak aman di sini termasuk sepatu-sepatu tua pakaian yang
robekpenuh minyak kacamata pengaman ikat pinggang pengaman dan alat-alat
pengaman perorangan lainnya yang tidak tersedia
Sedangkan beberapa hal yang dilakukan terhadap keadaan tidak aman adalah
1 Menyingkirkan segala bahaya
Bila ada alat pengangkut yang berat terletak pada suatu panggung kerja dan alat
itu mudah jatuh dan melukai seseorang maka sebaiknya kita memindahkan alat
itu dan meletakkannya di tempat yang seharusnya
2 Peringatan
Bila tidak mungkin menggunakan alat penjagaan berilah peringatan tentang
keadaan yang tidak aman itu Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tugas
kepada seseorang di tempat yang tidak aman tersebut atau dengan cara
menempatkan tanda bahaya Alat bantu yang dapat dipergunakan untuk memberi
peringatan tentang keadaan yang tidak aman misalnya terompet lonceng peluit
lampu-lampu sinyal garis bercat bendera-bendera merah atau tanda yang
perkataan ldquobahayardquo
3 Anjuran
Kita harus membuat anjuran-anjuran tertentu tentang cara untuk menghilangkan
keadaan-keadaan yang tidak aman itu
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya ketika pemberi kerja menghadapi kesehatan keselamatan
dan keamanan pekerja mereka memikirkan pegurangan kecelakaan di tempat kerja
peningkatan praktik keselamatan karyawan Akan tetapi penyediaan keamanan untuk
para karyawan telah menjadi lebih penting selama dekade terakhir ini Survei
terhadap profesional keamanan di perusahaan menyebutkan delapan persoalan
keamanan yang utama di tempat kerja menurut urutan sebagai berikut
1 Kekerasan di tempat kerja
2 Keamanan Internetintranet
3 Pemulihan gangguanbencana bisnis
4 Kejahatan kerah putih
5 Persoalan penyeleksianpenyaringan karyawan
6 Pencurian karyawan umum
7 Pelaksanaan bisnis yang tidak etis
8 Pencurian peranti kerasperanti lunak komputer
252 Prosedur Keamanan Kerja
Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (Standards Operation Procedure)
wajib dilakukan Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan keselamatan
kerja Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Pedoman itu antara lain
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
a Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja
b Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
c Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik mental maupun sosial para pekerja
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah helm
masker kacamata atau alat perlindungan telinga tergantung pada profesinya
253 Sistem Kerja yang Aman
Sistem kerja yang aman merupakan metode kerja yang telah dipilih secara
cermat yang memperhitungkan potensi bahaya ndash bahaya bagi pekerja maupun pihak
lain seperti para tamu dan kontraktor dan menyediakan sebuah kerangka kerja formal
untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diperlukan untuk bekerja secara aman
sudah diantisipasi dan diterapkan
Seluruh sistem kerja haruslah aman dan jika risikonya sedemikian rupa
sehingga diperlukan petunjuk kerja yang tidak menimbulkan salah penafsiran sistem
kerja tersebut harus dituangkan dalam bentuk tertulis
Menurut Ridley (2008) prosedur umum untuk mengembangkan sistem kerja
yang aman sebagai berikut
1 Mengindentifikasi bahaya dari
a Energi listrik uapair panas bertekanan tinggi udara yang dimampatkan
sistem hidrolik dan pegas yang ditekan
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
b Material korosif gas asfiksian dapat menyala dan meledak substansi
beracun
c Peralatan permesinan kran dan perlengkapan pengangkat alat transportasi
internal
d Tempat ndash tempat berbahaya bekerja diketinggian dalam ruangan sempit
dilingkungan yang tidak lazim
2 Menyingkirkan bahaya
a Mengubah proses dan atau materialnya
3 Menyediakan pelindung
a Pengaman
b Alat Pelindung Diri (APD)
4 Mengembangkan sistem kerja yang aman
a Dalam bentuk tertulis
b Menggunakan penggembokan dan surat izin ndash kerja
5 Menyediakan pelatihan yang sesuai
6 Menyediakan perlengkapan khusus
a Tali ndash temali pelindung
b Alat bantu pernafasanmasker
c Sumbat telinga
d Anjungan kerja yang aman
7 Memantau apakah sistem tersebut sudah diikuti
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Uraian di atas dapat disimbolkan dalam singkatan lsquoIRPSTEMrsquo yaitu
1 I ndash Identify hazards (identifikasi bahaya)
2 R ndash Revome dangers (hilangkan bahaya)
3 P ndash Provide protection (sediakan pelindung)
4 S ndash Safe system work (sistem kerja yang aman)
5 T ndash Training (pelatihan)
6 E ndash Equipment (perlengkapan yang memadai)
7 M ndash Monitoring (pemantauan)
Pemeliharaan keadaan yang aman termasuk pengertian tentang menciptakan
keadaan yang aman Untuk itu diperlukan sikap dan tindakan yang senantiasa
mengarah kepada terciptanya keadaan yang aman dan terpercaya
Menurut Silalahi (1995) masalah yang harus dan dipelihara keamanannya
adalah
1 Keadaan lingkungan kerja yang perlu dipelihara antara lain
a Pengaturan tata rumah tangga (house keeping)
i Kebersihan ketertiban keteraturan tempat kerja
ii Tata ruang
b Peredaran udara (Ventilasi)
c Penerangan (secara alam dan bantuan lampu)
2 Keadaan mesin dan peralatan serta bahan yang dipakai atau digunakan yaitu
a Kondisi perlindunganpengaman mesin-mesin dan perkakas
b Kondisi alat-alat kerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
c Kondisi bahan-bahan yang dipakai dan digunakan
3 Keadaan karyawan yang perlu diatur antara lain
a Kondisi mental fisik
b Kebiasaan kerja baik dan aman
c Pemakaian alat-alat pelindung diri
4 Keadaan cara-cara kerja yang perlu diatur antara lain
a Selalu menerapkan prosedur kerja yang aman
b Membuat prosedur tetap bagi kegiatan yang berulang
c Memupuk kebiasaan bekerja menurut petunjuk manual
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman maka diperlukan tindakan-
tindakan untuk mengurangi kondisi tidak aman Para rekayasawan yang aman
hendaknya merancang pekerjaan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik
Selain itu para penyelia dan manajer memainkan peran dalam mengurangi kondisi
yang tidak aman
Tindakan - tindakan yang tidak aman seperti diuraikan diatas dapat merusak
baik sistem kerja maupun karyawan itu sendiri Oleh karena itu baik pihak
manajemen dan ataupun karyawan harus melakukan tindakan untuk dapat
meminimalkan kondisi tidak aman tersebut
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
254 Hubungan Keamanan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Saat ini karyawan mengharapkan perusahaan agar memberikan lingkungan
kerja yang aman terjamin dan sehat Akan tetapi banyak pemberi kerja menganggap
kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai hasil kerja
yang tidak diinginkan yang tidak dapat dihindari Pemikiran ini mungkin masih lazim
dibanyak lokasi industri dinegara berkembang seperti Indonesia Untungnya
disebagian negara maju pemikiran ini telah diganti dengan konsep pencegahan dan
pengendalian untuk memperkecil dan meniadakan resiko ditempat kerja Tetapi
dibanyak negara berkembang terdapat persoalan kesehatan keselamatan dan
keamanan yang signifikan di tempat kerja
Istilah kesehatan keselamatan dan keamanan saling berkaitan Istilah lebih
luas dan lebih umum adalah kesehatan merujuk pada keadaan umum kesejahteraan
fisik mental dan emosional Seseorang yang sehat bebas dari keadaan sakit luka
atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktivitas manusia normal
Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha kerras mempertahankan
kesejahteraan para individu secara keseluruhan
Biasanya keselamatan merujuk kepada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik Tujuan utama program keselamatan yang efektif dalam organisasi adalah
mencegah luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan Tujuan
keamanan adalah melindungi karyawan dan fasilitas organisasional Keamanan dalam
suatu pekerjaan ditandai dengan adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja alat
kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3 Ayat 1 UU
No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yaitu
1 mencegah dan mengurangi kecelakaan
2 mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran
3 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4 memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
5 memberikan pertolongan pada kecelakaan
6 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
7 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar-luaskan suhu kelembaban
debu kotoran asap uap gas hembusan angin cuaca sinar atau radiasi suara dan
getaran
8 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikhis peracunan infeksi dan penularan
9 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
10 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
11 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
12 memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
13 memperoleh keserasian antara tenaga kerja alat kerja lingkungan cara dan
proses kerjanya
14 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang binatang tanaman atau
batang
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
15 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
16 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat perlakuan dan
penyimpanan barang
17 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
18 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Menurut Wuryantari dan Puspitasari (2007) cara bekerja dengan aman dapat
dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini
1 Lingkungan kerja
a Mengusahakan lingkungan agar memenuhi syarat-syarat lingkungan kerja
yang baik (ventilasi penerangan cahaya sanitasi dan suhu udara)
b Meningkatkan pemeliharaan rumah tangga (penimbunan pengaturan mesin
bejana-bejana dan lain-lain)
c Memelihara keadaan gedung sehingga keselamatan kerja terjamin (memiliki
alat pemadam kebakaran pintu keluar darurat lubang ventilasi dan lantai
yang baik)
d Merencanakan lingkungan kerja dengan baik (pengaturan operasi pengaturan
tempat untuk mesin)
e Proses yang selamat peralatan kerja yang cukup pedoman ndash pedoman
pelaksanaan kerja aturan-aturan kerja)
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
2 Mengadakan perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja
Kurangnya perawatan terhadap mesin-mesin dan alat-alat kerja sering
mengakibatkan bencana besar yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja
(contoh Peledakan mesin-mesin disel)
3 Manusia yaitu dengan meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan pekerja
meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan memperbaiki cara kerja
melalui pelatihanpendidikan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan
menyelaraskan keadaan fisik atau kemampuan seseorang dengan bidan kerja atau
alat yang digunakan
4 Menggunakan alat pelindung
Jenis pekerjaan tertentu mengharuskan para pekerjanya untuk memakai alat
pelindung kerja Contoh Alat pelindung kerja adalah helm kerja pakaian kerja
kacamata sarung tangan dan lain-lain
26 Teori tentang Produktivitas Kerja
261 Pengertian Produktivitas
LGreenberg dalam Sinungan (2008) menyatakan bahwa produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas
masukan selama periode tersebut Produktivitas juga diartikan sebagai
a Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil
b Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam unit umum
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sinungan (2008) pengertian produktivitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian yaitu
a Rumusan tradisional bagi keseluruhan Produktivitas tidak lain ialah rasio daripada
apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang
dipergunakan (input)
b Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini
c Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial
yaitu Investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset
manajemen dan tenaga kerja
Doktrin Konferensi Oslo (1984) produktivitas didefinisikan sebagai suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan sumber-sumber
riil yang main sedikit
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisiplinier untuk menentukan
tujuan yang efektif pembuatan rencana aplikasi penggunaan cara yang produktivitas
untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi Produktivitas mengikutsertakan secara terpadu sumber daya
manusia dan keterampilan barang modal teknologi manajemen informasi energi
dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar
hidup untuk seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas total
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas mempunyai pengertian lebih luas dari ilmu pengetahuan
teknologi dan tehnik manajemen yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang
timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat yang secara terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas kehidupan
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output) dan
segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) (Kussriyanto
1984 dalam wwwjurnalmanajemenblogspotcom) Input bisa mencakup biaya
produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost) Sedangkan output
bisa terdiri dari penjualan (sales) earnings (pendapatan) market share dan
kerusakan (defects) (Gomes 1995 dalam wwwjurnalmanajemennblogspotcom)
Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam
mencapai tujuannya Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik
dalam organisasi harus diakui dan diterima oleh manajemen Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian dalam
wwwjurnalmanajemencom) Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam mengukur produktivitas Hal ini disebabkan oleh dua hal antara lain pertama
karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya
yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa kedua karena masukan pada faktor-
faktor lain seperti modal (Kussriyanto dalam wwwjurnalmanajemencom)
Anoraga dan Suyati dalam wwwjurnalmanajemenncom produktivitas
mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis filosofis dan
sistem Sebagai konsep ekonomis produktivitas berkenaan dengan usaha atau
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat pada umumnya
Sebagai konsep filosofis produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana
keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan hari esok
harus lebih baik dari hari ini Hal inilah yang memberi dorongan untuk berusaha dan
mengembangkan diri Sedangkan konsep sistem memberikan pedoman pemikiran
bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-
unsur yang relevan sebagai sistem
Siagian (2007) menyatakan bahwa bahwa produktivitas adalah ldquoKemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia
dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimalrdquo
Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengandung pengertian
sebagai sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari
ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Sementara
secara umum produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) Dengan
kata lain produktivitas memiliki dua dimensi Pertama adalah efektivitas yang
mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas kuantitas dan waktu Kedua adalah efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan Jadi efisiensi merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya
Apabila masukan yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya
tingkat efisiensi semakin tinggi tetapi semakin kecil masukan yang dapat dihemat
akan akan semakin rendah efisiensinya Efektivitas merupakan ukuran yamng
memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai Apabila efisiensi dikaitkan
dengan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja terdiri atas tiga aspek
yaitu pertama produktivitas adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif
kedua produktivitas merupakan tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas ndash fasilitas untuk produksi dan ketiga produkstivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan kerja Namun pada intunya
semua mengarah pada tujuan yang sama bahwa produktivitas kerja adalah rasio dari
hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja
262 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno (2009) ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu
1 Pelatihan
Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan
cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja Hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa 75 peningkatan produktivitas dihasilkan oleh perbaikan
pelatihan dan pengetahuan kerja kesehatan dan alokasi tugas
2 Mental dan kemampuan fisik karyawan
Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk
menjadi perhatian bagi organisasi sebab keadaan fisik dan mental karyawan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan
3 Hubungan antara atasan dan bawahan
Hubungan antara atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatasn yang
dilakukan sehari-hari Jika karyawan diperlakukan secara baik maka karyawan
tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi sehingga
akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja
Sulistiyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
menetukan besar kecilnya produktivitas kerja karyawan yaitu knowledge
skillsabilities attitude dan behaviors Tiffin dan Cormick dalam Siagian (2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat
disimpulkan menjadi dua golongan yaitu
1 Faktor yang ada pada diri individu yaitu umur temperamen keadaan fisik
individu kelehan dan motivasi
2 Faktor yang ada diluar individu yaitu kondisi fisik seperti suara penerangan
waktu istirahat lama kerja upah bentuk organisasi lingkungan sosial dan
keluarga
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
263 Kriteria Penilaian Produktivitas Kerja Karyawan
Mangkuprawira dan Hubeis (2007) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria
untuk menilai produktivitas kerja karyawan antara lain
1 Sisi input
a Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
b Sikap tentang mutu yang tinggi
c Keterampilan kerja tinggi
d Pengalaman kerja luas
e Kesehatan fisik prima
2 Sisi proses
a Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
b Waktu kerja lembur bertambah
c Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
d Kerusakan atau kesalahan rendah
e Derajat respons tinggi
f Kecermatan semakin tinggi
g Kelengkapan proyek semakin tinggi
3 Sisi output
a Kepuasan konsumen semakin tinggi
b Peningkatan penjualan barang
c Penerimaan dari investasi semakin meningkat
d Output per karyawan semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
e Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
f Keuntungan semakin besar
4 Sisi Outcome
a Pangsa pasar yang semakin besar
b Penghasilan dari tiap pangsa semakin besar
c Keluhan pelanggan semakin kecil
d Semakin besarnya peluang karier karyawan
e Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang
Sutrisno (2009) menyatakan bahwa untuk mengukur produktivitas kerja
diperlukan suatu indikator sebagai berikut
1 Kemampuan
Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas Kemampuan seorang
karyawan sangat bergantung pada keterampilan yang dimiliki serta
profesionalisme mereka dalam bekerja Ini memberikan daya untuk
menyelesaikan tugas ndash tugas yang diembannya kepada mereka
2 Meningkatkan hasil yang dicapai
Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil
pekerjaan tersebut Jadi upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi
masing ndash masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
3 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin Indikator ini dapat dilihat
dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dan hasil yang
dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya
4 Pengembangan diri
Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan
dengan apa yang akan dihadapi Sebab semakin kuat tantangannya
pengembangan diri mutlak dilakukan Begitu juga harapan untuk menjadi lebih
baik pada gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk
meningkatkan kemampuan
5 Mutu
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu Mutu
merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang
pegawai Jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang
terbaik yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya
sendiri
6 Efisiensi
Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi karyawan
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
27 Hubungan Keamanan dan Produktivitas Kerja Karyawan
Sinungan (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi yaitu
a Yang pertama sedikitnya meliputi
1 Tingkat pendidikan dan keahlian
2 Jenis teknologi dan hasil produksi
3 Kondisi kerja
4 Kesehatan kemampuan fisik dan mental
b Kelompok kedua mencakup
1 Sikap terhadap tugas teman sejawat dan pengawas
2 Keanekaragaman tugas
3 Sistem insentif
4 Kepuasan kerja
5 Keamanan kerja
6 Kepastian pekerjaan
7 Perspektif dari ambisi dan promosi
Masing ndash masing syarat (faktor) tersebut berlaku dalam cara yang berbeda ndash
beda dengan pengaruh yang berbeda dan dalam keadaan yang berbeda Misalnya
dinegara berkembang yang tingkat penganggurannya tinggi faktor utamanya
mungkin keamanan dan kepastian kerja sedangkan dinegara maju mungkin yang
lebih penting adalah kepuasan kerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang sangat diinginkan oleh para pekerja tetap untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka (sumber Majalah Manajer Edisi April
1986)
1 Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
Yang dimaksud penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila
seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi umum dan juga
sudah tahu betapa sangat pentingnya pekerjaan dia sehingga dalam mengerjakan
pekerjaannya itu sipekerja tadi akan lebih meningkatkan produktivitas kerjanya
Cara untuk menanamkan rasa penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan
adalah dengan memberitahukan si pekerja akan kegunaan dari hasil produk yang
dia kerjakan baik dengan cara langsung menunjukkan kegunaannya ataupun
dengan cara mengambil sample Jadi prinsip utama dari keinginan para pekerja
tetap adalah tentang penghayatan atas pekerjaannya itu sendiri Hal ini tentulah
dengan bantuan para manajerpimpinan untuk menerapkannya pada pekerja tadi
2 Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
Dengan adanya rasa keterlibatan dalam organisasi di mana para pekerja tetap itu
bekerja si pekerja tadi merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam
perusahaan merasakan memiliki perusahaan Dengan timbulnya kecintaan dalam
dirinya terhadap perusahaan maka si pekerja tetap tadi akan lebih meningkatkan
produktivitas kerjanya karena jika dia bermalas-malasan maka produktivitas
kerja dia akan turun dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan dengan
ruginya perusahaan seakan-akan rugi pula dirinya Jadi para manajer hendaknya
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
menanamkan rasa sifat yang demikian terhadap bawahannya agar perusahaan
dapat lebih baik
3 Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
Seseorang pemimpin yang bijaksana akan memperhatikan bawahannya sampai
pada urusan pribadinya Dengan demikian para pekerja tadi merasakan bahwa
dirinya diberi perhatian besar oleh pimpinannya Hal ini mendorong motivasinya
untuk bekerja lebih giat lagi karena pendekatannya secara kekeluargaan atau dari
hati-kehati
4 Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
Biasanya dalam melakukan pekerjaan kita merasakan suatu kekhawatiran bila kita
gagal dalam melaksanakannya karenanya kita selalu hati-hati Tetapi bila
melakukan pekerjaan itu terlampau hati-hati maka akibatnyapun akan sama bila
kita berhati-hati Yang dimaksud keamanan dan perlindungan dalam pekerja itu
bekerja pada pekerjaan yang memerlukan perlindungan tubuh ataupun juga
memberikan training sebelumnya untuk pekerjaan akan dilakukannya Dengan
terpenuhinya jaminan atas pekerjaan maka dalam bekerja tidak lagi merasa was-
was atau ragu-ragu lagi
5 Upah yang baik
Pada dasarnya seorang yang bekerja mengharapkan imbalan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya Karena adanya upah yang sesuai dengan pekerjaannya maka
akan timbul pula rasa gairah kerja yang semakin baik Karena dengan
terpenuhinya upah yang baik atau dengan kata lain upah yang tak ditangguh-
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
tangguhkan oleh para manajer pimpinan maka rasa kecukupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik bagi dirinya maupun bagi keluarganya akan semakin terasa
bahwa perusahaan di mana dia bekerja benar-benar membutuhkannya dan dia
membutuhkan pekerjaan itu sehingga ada rasa timbal-balik yang selaras
6 Pekerjaan yang menarik
Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau
menarik bagi dirinya maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada
dia mengerjakan pekerjaan yang tidak dia senangi Demikian pula apabila kita
akan memberikan migas pada seseorang maka alangkah baiknya bila kita
mengetahui apakah orang tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan
kita berikan Hal ini agar kita mendapatkan suatu hasil yang lebih memuaskan
Jadi rasa senang dengan sesuatu pekerjaan juga merupakan hal yang sangat
penting dalam meningkatkan mutu dari hasil produksi
7 Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
Seseorang pekerja akan merasa bangga bila perusahaan di mana dia bekerja
mengalami kemajuan yang pesat apalagi sampai terkenal di mata masyarakat
Hal ini pulalah yang mengangkat derajat kebanggaan pada diri si pekerja akan
pekerjaannya Timbulnya rasa bangga itu merupakan juga keuntungan bagi
perusahaan karena secara langsung atau tidak si pekerja tadi membawa promosi
perusahaan dan menjaga citra perusahaan agar tetap baik di mata masya-rakat
Untuk hal itulah maka para pemimpinmanajer harus tahu menghargai perasaan si
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
pekerja agar tetap menjaga citra baik di dalam perusahaan atau di luar
pekerjaannya
8 Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja
Kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja merupakan juga dasar rasa kepercayaan
pekerja terhadap perusahaan di mana dia bekerja Kesetiaan pimpinan ini
merupakan juga suatu wibawa dari perusahaan karena bila si pimpinan hanya
mengobral janji-janji akan melakukan sesuatu tapi kenyataannya tidak maka hal
ini akan menimbulkan suatu rasa yang tak baik dalam diri si pekerja Akibatnya si
pekerja akan merasakan sikap seorang atasannya itu bukan seorang pimpinan
yang baik dan jika ini dibiarkan terus maka kehancuran perusahaan akan
terancam Oleh karenanya jika menjanjikan sesuatu pada para pekerja harus
sesuai dan harus ditepati agar citra sebagai pimpinanmanajer tetap dipandang
baik oleh bawahannyapekerja
9 Lingkungan atau suasana kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang baik pula pada segala
pihak baik pada para pekerja pimpinan ataupun pada hasil pekerjaannya
Misalkan para pekerja diharuskan bekerja pada suatu ketenangan untuk
mendapatkan hasil yang baik akan tetapi lingkungan kerjanya tidak sesuai karena
kebisinganpengap udaranya Maka mungkin hasil yang baik itu tercapai Jadi
jelaslah penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh besar
Oleh karenanya para pimpinanmanajer harus tahu dengan pasti bagaimana
menyesuaikan tempat kerja untuk para pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
10 Disiplin kerja yang keras
Kita sebagai manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi antara lain
tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata tertib yang ketat Demikian
pula dengan para pekerja biasanya mereka akan merasa enggan akan disiplin
kerja yang keras dari perusahaan dimana dia bekerja Karena hal ini akan
membuat si pekerja merasa terkekang Biasanya para pekerja tak mau diatur
dengan ketat keinginannya masuk kerja sesukanya kerja sembarangan atau
pulang pada jam-jam yang belum waktunya Tapi bila dibiarkan maka disiplin
dari perusahaan akan hancur dan inipun merupakan ancaman yang tak boleh
dianggap ringan dalam perusahaan tersebut Oleh karenanya para
pimpinanmanajer untuk menerapkan disiplin agar para pekerja dapat dengan
senang hati menuruti disiplin yang kita buat harus diadakan musyawarah bersama
dengan utusan para pekerja Jadi sistem demokrasi kita terpaksa terapkan dalam
pengambilan ke-putusan bersama agar antara kedua belah pihak pimpinan dan
pekerja dapat saling memberi dan mengisi Jadi jelaslah dari uraian 10 keinginan
para pekerja tetap itu bukan hanya upah yang merupakan nomor satu
Menurut Rachmawati (2008) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja yaitu
1 Pengaturan jam kerja
Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu Tidak semua pekerjaan memiliki jam
kerja yang sama Pekerjaan yang berbahaya dan beresiko tinggi seperti pelaut dan
pekerja di industri kimia tentu memiliki jam kerja yang berbeda dengan
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang tidak banyak menanggung risiko seperti pegawai administrasi
kantor Perusahaan paling tidak harus memikirkan pengaturan jam kerja yang
tepat dan meminimalkan risiko terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi
Apabila jam kerja bisa berkurang terutama untuk pekerjaan yang berbahaya dan
menanggung risiko maka tenaga kerja akan merasa lebih puas dan nyaman Hal
ini mencerminkan bahwa istirahat mingguan atau hari libur diakui sebagai suatu
yang penting untuk kesejahteraan karyawan
Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi
karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga
mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun Contohnya karyawan yang
dipekerjakan dalam shift sewajarnya menerima fasilitas khusus seperti gaji ekstra
bonus dan sebagainya
2 Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja
Setiap karyawan mengetahui spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang
apabila dikaji dengan standar untuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh
suatu jam kerja yang efisien dan efektif Oleh karena itu telah diadakan berbagai
upaya pengurangan jam kerja untuk waktu istirahat dan libur sebagai
kompensasinya
a Sistem shift yang didukung oleh model upah shift
Contoh sistem ini adalah pengaturan waktu senggang pada pekerja disektor
yang memakai alat-alat optik alat yang mengandung radio aktif bidang
konstruksi penyelaman dan sebagainya Organisasi sebaiknya mengatur hal-
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
hal tersebut dalam kesepakatan bersama berdasar peraturan organisasi
sehingga mutu dan kemampuan fisik pekerja dapat terjamin Biasanya
pengaturan jam kerja yang efisien diikuti dengan tingkat upah yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya
b Kenyamanan kerja
Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis
pekerjaan disetiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-
beda Contoh
i Komunikasi menggunakan bahasa asing dan label dalam bahasa asing
yang dapat disalahtafsirkan
ii Perbedaan model instrumen dan alat pengaman yang tidak sesuai dengan
kondisi fisik bangsa tertentu Misalnya alat pengaman untuk orang Eropa
belum tentu cocok bila digunakan oleh orang Asia yang fisiknya
cenderung lebih kecil
iii Perbedaan selera interior lingkungan kerja Interior sangat mempengaruhi
kejiwaan karyawan terutama dalam hal warna luas ruangan desain dan
sebagainya Orang Eropa menyukai warna cerah sedangkan orang Asia
lebih menyukai waran kuning emas dan merah (terutama etnis Cina) Hal
ini berpengaruh pada daya tahan mata yang tentu saja akan mempengaruhi
produktivitas
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
iv Budaya terhadap produktivitas Sebagai contoh orang Indonesia lebih
menyukai atasan dari kultur yang mayoritas sama dengan bawahan Hal
ini akan berpengaruh pada kelancaran komunikasi antara atasan ndash
bawahan
c Keamanan kerja
Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan
dalam lingkungan kerja alat kerja dan bahan kerja yang dikendalikan oleh
sebuah sistem manajemen yang baik Rasa keamanan dalam bekerja menjadi
hal yang sangat vital bagi pekerja untuk memperbarui motivasi dalam
menjalankan pekerjaan
Sebagai contoh
i Terdapat alat ndash alat berat dan berisiko terutama pada industri yang rawan
bahaya
ii Bahan baku yang dapat menyebar partikel penyakit
iii Olahan limbah yang tidak terencana dengan baik sehingga mengakibatkan
hal yang fatal bagi lingkungan sekitar
iv Penerapan sistem manajemen yang dapat mempengaruhi sistem kerja
d Keselamatan dan Kesehatan Kerja Gaya Baru (K3GB)
Pola K3 pada masa lalu masih bersifat konvensional dan pasif terhadap
teknologi Jadi teknologi industri diciptakan terlebih dahulu baru disusul
dengan teknologi keselamatan dan kesehatan kerja Dukungan K3 pada
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
peralatan yang ada bersifat suplemen sehingga aktifitas K3 cenderung lamban
dalam mengikuti suatu teknologi baru
Dalam K3GB ini setiap teknologi harus merupakan paket utuh (built-in)
dengan teknologiyang dipakai dalam semua sektor Oleh karena itu paket
utuh tersebut dirancang dari awal sehingga keselamatan dan kesehatan kerja
dapat terjamin Bagi negara ndash negara yang belum banyak menerpakan
teknologi tersebut hal-hal berikut dapat dijadikan pedomana yang nantinya
akan disepakati
i Kontribusi biaya 05 - 1 dari biaya produksi
Biaya dalam paket yang utuh (built ndash in) antara teknologi canggih dan
teknologi K3 merupakan perpaduan dalam biaya produksi yang menjamin
peningkatan mutu barang sebesar 05 untuk teknologi yang sederhana
dan 1 untuk teknologi yang mahal Kontribusi biaya tersebut digunakan
untuk pengujian dan pemeriksaan baik dilaboraturium ataupun uji coba
teknologi Biaya 05 dan 1 dari biaya produksi digunakan untuk
memperluas aktivitas penelitian dan pengembangan untuk mencegah
kecelakaan kerja Seperti kasus pada Bhopal Unit Carbides India yang
harus mengeluarkan $477 juta untuk kecelakaan kerja dan kerugian yang
dialami
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara
ii Teknologi K3 yang telah teruji
Syarat dari K3GB adalah ditandai oleh teknologi K3 yang teruji seperti
a Penggunaan bahan label menurut waktu
b Daya kerja suatu instrumen yang terkendali
c Penempatan instrumen pada tempat yang aman
d Keterampilan kerja telah teruji
e Menetapkan standar kerja baru
f Asuransi bagi pekerja
Universitas Sumatera Utara